ppt asistensi psa
Post on 06-Dec-2015
344 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
KOAS ANGKATAN 46 BLOK 1
Fakultas Kedokteran GigiUniversitas Gadjah Mada
Yogyakarta
PERAWATAN SALURAN AKAR TUNGGAL
PENDAHULUAN
PSA
IndikasiIndikasi
Pengambilan seluruh jaringan pulpa vital maupun non vital atau nekrosis
dari saluran akar kemudian diisi dengan bahan pengisi
Pengambilan seluruh jaringan pulpa vital maupun non vital atau nekrosis
dari saluran akar kemudian diisi dengan bahan pengisi
• Intensional Pulpektomi : untuk abutment GTC /Bridge atau keperluan restorasi lain
• Pulpitis reversibel dengan kavitas luas• Pulpitis irreversibel • Pulpa Nekrosis
• Intensional Pulpektomi : untuk abutment GTC /Bridge atau keperluan restorasi lain
• Pulpitis reversibel dengan kavitas luas• Pulpitis irreversibel • Pulpa Nekrosis
LANGKAH
MENCARI AKSES INTRACORONAL• Pembukaan bagian palatal gigi dengan round bur sampai
membuka atap pulpa yang masih tersisa• Meratakan dinding kavitas dengan tapered fissure bur sampai
divergen ke arah incisal• Pengambilan jaringan pulpa pada kamar pulpa dengan
ekscavator sampai batas orifice
• Pembukaan bagian palatal gigi dengan round bur sampai membuka atap pulpa yang masih tersisa
• Meratakan dinding kavitas dengan tapered fissure bur sampai divergen ke arah incisal
• Pengambilan jaringan pulpa pada kamar pulpa dengan ekscavator sampai batas orifice
EKSPLORASI DAN EKSTIRPASI• Eksplorasi : mencari jalan masuk ke orifice dg eksplorer atau
jarum miller atau smooth broach• Ekstirpasi : pengambilan jaringan pulpa saluran akar dg barbed
broach atau jarum ekstirpasi 2/3 panjang saluran akar 180 derajat searah jarum jam dan diputar keluar
• Eksplorasi : mencari jalan masuk ke orifice dg eksplorer atau jarum miller atau smooth broach
• Ekstirpasi : pengambilan jaringan pulpa saluran akar dg barbed broach atau jarum ekstirpasi 2/3 panjang saluran akar 180 derajat searah jarum jam dan diputar keluar
PENGUKURAN PANJANG KERJA
• Ukur panjang gigi pada radiograf diagnostik (23 mm)• Kurangi 1 mm untuk mengimbangi distorsi (22 mm)• Atur rubber stop (22mm)• Masukkan instrumen dalam saluran akar, rubber stop pada
titik referensi, jika ada rasa sakit kurangi ½ - 1 mM• Ambil radiograf lagi• Ukur panjang instrumen. Apabila pada radiograf tampak over
instrumen/under instrumen, dikurangi/ditambah panjang kerjanya.
• Sesuaikan letak rubber stop• Apabila saluran akar melengkung, pada akhir preparasi
kemungkinan panjang kerja berkurang , krn akar menjadi lurus.
• Ukur panjang gigi pada radiograf diagnostik (23 mm)• Kurangi 1 mm untuk mengimbangi distorsi (22 mm)• Atur rubber stop (22mm)• Masukkan instrumen dalam saluran akar, rubber stop pada
titik referensi, jika ada rasa sakit kurangi ½ - 1 mM• Ambil radiograf lagi• Ukur panjang instrumen. Apabila pada radiograf tampak over
instrumen/under instrumen, dikurangi/ditambah panjang kerjanya.
• Sesuaikan letak rubber stop• Apabila saluran akar melengkung, pada akhir preparasi
kemungkinan panjang kerja berkurang , krn akar menjadi lurus.
PREPARASI SALURAN AKAR (STEP BACK)
Preparasi apical
• Menentukan initial file• Preparasi minimal dg 3 nomer file diatas
initial file sepanjang PK, rekapitulasi no file sebelumnya
• File digerakkan secara watch winding ¼ putaran bolak balik dua tiga kali File terakhir menjadi MAF
• Menentukan initial file• Preparasi minimal dg 3 nomer file diatas
initial file sepanjang PK, rekapitulasi no file sebelumnya
• File digerakkan secara watch winding ¼ putaran bolak balik dua tiga kali File terakhir menjadi MAF
Preparasi badan sal akar
• Dikerjakan dg teknik step back yaitu setiap penambahan no file PK dikurangi 1 mm, rekapitulasi dg MAF
• File yang digunakan minimal 3 nomer diatas MAF
• Dikerjakan dg teknik step back yaitu setiap penambahan no file PK dikurangi 1 mm, rekapitulasi dg MAF
• File yang digunakan minimal 3 nomer diatas MAF
PREPARASI SALURAN AKAR (STEP BACK)
Finishing • Preparasi bag tengah saluran akar dg hedstroem file satu nomer diatas file terakhir dg PK terkecil (terakhir)
• Preparasi koronal dg gates glidden drill membentuk coronal flaring
• Diakhiri dg K file ukuran MAF dg gerakan circumferential untuk menghaluskan dinding
• Preparasi bag tengah saluran akar dg hedstroem file satu nomer diatas file terakhir dg PK terkecil (terakhir)
• Preparasi koronal dg gates glidden drill membentuk coronal flaring
• Diakhiri dg K file ukuran MAF dg gerakan circumferential untuk menghaluskan dinding
Setiap pergantian alat harus dilakukan irigasi dengan NaOCl 2,5% atau saline isotonic, atau klorheksidin glukonat 0,2-2% dengan syringe jarum tumpul yang dibengkokkan, ukuran jarum lebih kecil dari ukuran saluran akar
Setiap pergantian alat harus dilakukan irigasi dengan NaOCl 2,5% atau saline isotonic, atau klorheksidin glukonat 0,2-2% dengan syringe jarum tumpul yang dibengkokkan, ukuran jarum lebih kecil dari ukuran saluran akar
STERILISASI SALURAN AKAR
• Mengeringkan saluran akar dengan paper point steril• Aplikasikan bahan sterilisasi seperti CHKM atau Kalsium
Hidroksida• CHKM : menekan cotton pellet yang sudah dibasahi CHKM
pada kapas. Memasukkan cotton pellet dalam pulpa dan ditutup tumpatan sementara
• Kalsium hidroksida: dimasukkan dalam saluran akar sebatas orifice dan ditumpat sementara.
• Menunggu 7-14 hari
• Mengeringkan saluran akar dengan paper point steril• Aplikasikan bahan sterilisasi seperti CHKM atau Kalsium
Hidroksida• CHKM : menekan cotton pellet yang sudah dibasahi CHKM
pada kapas. Memasukkan cotton pellet dalam pulpa dan ditutup tumpatan sementara
• Kalsium hidroksida: dimasukkan dalam saluran akar sebatas orifice dan ditumpat sementara.
• Menunggu 7-14 hari
PENGISIAN SALURAN AKAR
Bahan • Banyak pilihan bahan yang dapat digunakan namun kombinasi gutta percha dan sealer merupakan bahan pengisi pilihan
• Banyak pilihan bahan yang dapat digunakan namun kombinasi gutta percha dan sealer merupakan bahan pengisi pilihan
Cara • Banyak cara dapat dilakukan antara lain
single cone method, lateral condensation method, vertical condensation method, inverted cone method, dll namun yang sering digunakan adalah single cone dan lateral condensation method
• Banyak cara dapat dilakukan antara lain single cone method, lateral condensation method, vertical condensation method, inverted cone method, dll namun yang sering digunakan adalah single cone dan lateral condensation method
PENGISIAN SALURAN AKAR
• Dilakukan untuk gigi dg saluran akar sempit dan bulat• Pilih gutta percha dg ukuran yg sesuai dg ukuran saluran akar,
dicobakan pada saluran akar dan di RO sampai dirasa pas• Aplikasikan sealer pada dinding saluran akar dg lentulo putaran
lambat searah jarum jam sambil ditarik keluar, atau menggunakan reamer dg putaran berlawanan arah jarum jam sepanjang PK
• Aplikasikan gutta percha yang 1/3 apicalnya sudah diolesi sealer ke saluran akar, potong sepanjang orifice
• Lakukan penumpatan sementara
• Dilakukan untuk gigi dg saluran akar sempit dan bulat• Pilih gutta percha dg ukuran yg sesuai dg ukuran saluran akar,
dicobakan pada saluran akar dan di RO sampai dirasa pas• Aplikasikan sealer pada dinding saluran akar dg lentulo putaran
lambat searah jarum jam sambil ditarik keluar, atau menggunakan reamer dg putaran berlawanan arah jarum jam sepanjang PK
• Aplikasikan gutta percha yang 1/3 apicalnya sudah diolesi sealer ke saluran akar, potong sepanjang orifice
• Lakukan penumpatan sementara
Single cone method
PENGISIAN SALURAN AKAR
• Pilih gutta percha utama seukuruan file terakhir yang digunakan• Gutta percha utama dikondensasikan ke lateral setelah dinding
saluran akar diolesi sealer. Kondensasi lateral dilakukan dg bantuan spreader hingga spreader mencapai 1-2 mm sebelum apeks
• Ruangan yang tersisa diisi dengan gutta percha yang lebih kecil dg bantuan spreader sampai hermetis
• Potong gutta percha setinggi orifice• Dilakukan penumpatan sementara (semen seng fosfat atau
fetcher)
• Pilih gutta percha utama seukuruan file terakhir yang digunakan• Gutta percha utama dikondensasikan ke lateral setelah dinding
saluran akar diolesi sealer. Kondensasi lateral dilakukan dg bantuan spreader hingga spreader mencapai 1-2 mm sebelum apeks
• Ruangan yang tersisa diisi dengan gutta percha yang lebih kecil dg bantuan spreader sampai hermetis
• Potong gutta percha setinggi orifice• Dilakukan penumpatan sementara (semen seng fosfat atau
fetcher)
Lateral condensation method
EVALUASI
Klinis Satu minggu setelah PSA•P. subjektif : ada tdk adanya keluhan•P. objektif : Perkusi (nyeri), Palpasi (kegoyahan, nyeri, kesehatan gingiva, ada tdknya fistula)
Satu minggu setelah PSA•P. subjektif : ada tdk adanya keluhan•P. objektif : Perkusi (nyeri), Palpasi (kegoyahan, nyeri, kesehatan gingiva, ada tdknya fistula)
Radiografis Satu minggu setelah PSA : skor periapikal indek•Skor 1 : hermetis, tidak ada radiolusen•Skor 2 : ada area radiolusen di periapikal 1 mm atau sama dg sebelumnya
Satu minggu setelah PSA : skor periapikal indek•Skor 1 : hermetis, tidak ada radiolusen•Skor 2 : ada area radiolusen di periapikal 1 mm atau sama dg sebelumnya
TERIMAKASIH
top related