ppi biomedik 1
Post on 28-Dec-2015
61 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Saluran pencernaan merupakan saluran yang menerima makanan dari
luar dan mempersiapkannya untuk diserap oleh tubuh dengan jalan proses
pencernaan (pengunyahan, penelanan, dan pencampuran) dengan enzim
dan zat cairyang terbentang mulai dari mulut (oris) sampai anus. Dari saluran
pencernaan akan terbentuk sistem pencernaan yang terdiri dari organ-organ
pencernaan yang tergabung membentuk saluran pencernaan. saluran
pencernaan tersebut terdiri dari Oris (mulut), Faring (tekak), Esofagus
(kerongkongan) Ventrikulus (lambung), usus halus,usus besar, rektum, anus.
Selain itu alat penghasil getah cerna terdiri dari Kelenjar ludah, kelenjar getah
lambung, kelenjar hati, kelenjar pankreas, kelenjar getah usus (Aswin,2011).
Sistem pencernaan makanan berhubungan dengan penerimaan
makanan dan mempersiapkannya untuk di proses oleh tubuh. Makanan
adalah tiap zat atau bahan yang dapat digunakan dalam metabolisme guna
memperoleh bahan-bahan untuk memperoleh tenaga atau energi. Selama
dalam proses pencernaan makanan dihancurkan menjadi zat-zat sederhana
dan dapat diserap oleh usus, kemudian digunakan oleh jaringan tubuh
(Firman,2013).
Berbagai perubahan sifat makanan terjadi karena sintesis berbagai
enzim yang terkandung dalam berbagai cairan pencernaan. Setiap enzim
2
mempunyai tugas khusus dan bekerja atas satu jenis makanan dan tidak
mempunyai pengaruh terhadap jenis makanan lainnya. Agar makan itu
berguna bagi tubuh, maka makanan itu harus di distribusi oleh darah sampai
pada sel-sel di seluruh tubuh Sistem pencernaan terdiri atas suatu saluran
panjang yaitu saluran cerna yang dimulai dari mulut sampai anus, dan
kelenjar-kelenjar yang berhubungan yang letaknya di luar saluran
(Firman,2013).
Selama dalam pankreas, pencernaan makanan dihancurkan menjadi
zat-zat yang sederhana yang hanya diserap dan digunakan oleh sel jaringan
tubuh. Berbagai perubahan sifat makanan terjadi karena kerja berbagai
enzim yang terkandung di dalam berbagai cairan pencernaan. Setiap jenis
zat mempunyai tugas khusus bekerja atas satu jenis makanan dan tidak
mempunyai pengaruh terhadap jenis lain (Aswin,2011).
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dari Sistem Digestive?
2. Apakah fungsi dari Sistem Digestive?
3. Apa saja penyakit-penyakit yang berhubungan dengan Sistem
Digestive?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui penngertian dari Sistem Digestive.
2. Untuk mengetahui fungsi dari Sistem Digestive.
3. Untuk mengetahui penyakit-penyakit yang berhubungan dengan
Sistem Digestive.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan manusia adalah proses perubahan atau
pemecahan zat makanan dari molekul kompleks menjadi molekul yang lebih
sederhana dengan menggunakan enzim dan organ-organ pencernaan.
Sistem pencernaan ini dibedakan menjadi tiga, yaitu (Aswin,2011):
1. Pencernaan Mekanis, yaitu pencernaan makanan secara fisik,
mengubah bentuk kasar menjadi halus, seperti mengunyah,
menggiling, mengaduk, menekan maupun melumatkan.
2. Pencernaan Kimiawi atau Enzimatis,
yaitu pengubahan zat makanan dengan bantuan enzim pencernaan.
3. Pencernaan Biologis, yaitu pencernaan yang memanfaatkan kerja
sama yang menguntungkan dengan mikroba.
Sedangkan menurut tempat terjadinya, pencernaan dibagi menjadi dua, yaitu
(Aswin,2011):
1. Pencernaan intrasel, yaitu pencernaan yang terjadi di dalam sel
2. Pencernaan ekstrasel, yaitu pencernaan yang terjadi di luar sel atau
melalui saluran pencernaan
Fungsi Sistem Digestive:
1. Gerakan makanan di sepanjang SP - Fungsi mekanik
2. Sekresi enzim & cairan pencernaan - Fungsi sekresi
4
3. Aktivitas pencernaan - Fungsi digesti
4. Absorpsi & transportasi - Fungsi absorpsi
5. Pengendalian - Kontrol fungsi SP
6. Pertahanan terhadap kerusakan
B. Organ yang Terlibat pada Sistem Pencernaan beserta Fungsinya
Organ pencernaan manusia :
1. Mulut/Cavum Oris
Terjadi pencernaan secara mekanik dan kimiawi. Pada bagian dalam
mulut terdapat gigi, lidah, dan kelenjar ludah (Aswin,2011).
5
a. Gigi /dens
Merupakan alat pencernaan yang bertugas secara mekanik. Terdapat
4 jenis gigi yaitu gigi taring (dens caninus) berfungsi untuk
merobek/mencabik makanan. Gigi seri (dens inscisivus) berfungsi
untuk memotong makanan. Gigi geraham depan (dens premolare) dan
geraham belakang (dens molare) yang keduanya berfungsi untuk
menghaluskan makanan.
b. Lidah/lingua
Merupakan organ yang terletak di dasar mulut yang kaya akan otot.
Permukaannya kaya akan papilla/tonjolan lidah yang sangat banyak
mengandung kuncup pengecap. Berfungsi untuk:
1) Pengaduk makanan.
2) Membantu proses penelanan makanan.
3) Sebagai alat/organ pengecap.
4) Membantu membersihkan rongga mulut.
5) Membantu untuk berbicara/bercakap-cakap.
6) Terbagi menjadi beberapa daerah rasa antara lain asin, manis,
asam dan pahit.
c. Kelenjar ludah/glandula salivales
Menghasilkan air liur/air ludah/saliva yang bersifat pekat dan licin.
Saliva ini banyak mengandung lendir atau musin dan enzim
6
ptyalin/amylase. Enzim ptialin memiliki pH sekitar 6,8 – 7,0 dengan
suhu 37ºC. Fungsi air liur/saliva:
1) Mempermudah proses penelanan dan pencernaan makanan
2) Melindungi selaput mulut
3) Mencerna makanan secara kimiawi.
2. Faring
Faring merupakan organ penghubung antara rongga mulut dengan
kerongkongan atau esofagus. Makanan yang telah dicerna akan masuk
kerongkongan melalui proses deglutisi melewati faring. Faring juga
merupakan pertemuan antara tractus digestivus dengan saluran respirasi.
Disebut juga sebagai pangkal esophagus. Di bagian dalam faring terdapat
amandel/tosil yang merupakan kumpulan kelenjar limpa yang
mengandung limposit (Aswin,2011).
3. Kerongkongan (esophagus)
Esophagus berasal dari bahasa Yunani: οiσω (dibaca: oeso) yang berarti
membawa dan έφαγον (dibaca: phagus) yang berarti memakan] atau
kerongkongan adalah tabung (tube) berotot pada vertebrata yang dilalui
sewaktu makanan mengalir dari bagian mulut ke dalam lambung atau
ventrikulus dengan panjang sekitar 20 – 25 cm. Makanan berjalan melalui
esofagus dengan menggunakan proses peristaltik . Dinding kerongkongan
atau esophagus ini terdiri atas 3 lapisan, yaitu (Aswin,2011):
a. Tunika mukosa menghasilkan mucus/lender
7
b. Tunika submukosa terdapat jaringan ikat kolagen dan elastis, ujung
kapiler darah, dan ujung saraf
c. Tunika muskularis : mengandung otot polos dan jaringan ikat
Gerakan menelan makanan yang
terjadi di esophagus merupakan
gerakan peristaltic/peristalsis, yaitu
gerakan otot dinding saluran
pencernaan (kaya akan otot polos)
yang berupa gerakan kembang
kempis atau gerak meremas-remas
makanan dalam bentuk bolus dan akan mendorong lobus menuju ke
lambung. Waktu yang diperlukan lobus dari kerongkongan menuju ke
lambung adalah 6 detik.
4. Lambung/ventrikulus
Lambung atau ventrikulus merupakan organ kantung besar yang terletak
di rongga perut agak ke kiri. Dinding lambung tersusun menjadi 4 lapisan,
yaitu (Aswin,2011):
a. Lapisan peritoneal (Lapisan Serosa)
Merupakan lapisan terluar dari ventrikulus yang berfungsi sebagai
lapisan pelindung perut. Sel-sel di lapisan ini mengeluarkan sejenis
cairan untuk mengurangi gaya gesekan yang terjadi antara perut
dengan anggota tubuh lainnya.
8
b. Lapisan Berotot, yang terdiri dari:
1) Cardiac merupakan bagian atas ventriculus yang berhubungan
dengan esophagus dan hepar.
2) Fundus merupakan bagian tengah ventriculus
yang bentuknya membulat.
3) Pylorus merupakan bagian bawah ventriculus
yang berhubungan dengan intestinum tenue.
4) Lapisan Submukosa.
Submucosa ialah lapisan dimana pembuluh
darah arteri dan vena dapat ditemukan untuk
menyalurkan nutrisi dan oksigen ke sel-sel
perut sekaligus untuk membawa nutrisi yang
diserap, urea, dan karbon dioksida dari sel-sel tersebut.
5) Lapisan Mukosa.
Mucosa ialah lapisan dimana sel-sel mengeluarkan berbagai jenis
cairan, seperti enzim, asam lambung, dan hormon. Lapisan ini
berbentuk seperti palung untuk memperbesar perbandingan antara
luas dan volume sehingga memperbanyak volume getah lambung
yang dapat dikeluarkan.
Fungsi ventriculus yaitu:
a. Menyimpan makanan dalam kurun waktu 2 – 5 jam.
b. Mengaduk makanan (dengan gerakan meremas).
9
c. Mencerna makanan dengan bantuan enzim.
d. Menerima makanan dan bekerja sebagai penampung untuk
jangka waktu pendek
e. Makanan dicairkan dan dicampur dengan asam hidrokhlorida
dan dengan cara ini disiapkan untuk dicernakan oleh usus.
f. Susu dibekukan dan kasein dikeluarkan.
g. Pencernaan lemak dimulai di dalam lambung.
h. Faktor antianemia dibentuk.
i. Khime, yaitu isi lambung yang cair disalurkan masuk
duodenum.
Enzim yang dihasilkan :
a. HCl/asam chlorida/asam lambung dihasilkan oleh sel
parietal (parietal cell) yang fungsinya antara lain:
1) Merangsang keluarnya seketin.
2) Mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin untuk
memecah protein.
3) Desinfektan, yaitu membunuh kuman-kuman.
4) Merangsang keluar hormon kolesistokinin yang
merangsang empedu mengeluarkan getahnya.
b. Renin berfungsi untuk mengendapkan kasein (protein susu).
Kasein akan diubah oleh pepsin menjadi pepton.
10
c. Pepsinogen [dihasilkan oleh sel chief (chief ceel)], akan aktif
bila dalam bentuk pepsin. Pepsin berfungsi untuk mencerna
protein menjadi pepton dan proteosa.
d. Lipase berfungsi untuk mencerna lemak menjadi asam
lemak dan gliserol.
e. Hormone gastrin berfungsi untuk sekresi getah lambung.
f. Lendir/musin berfungsi melindungi sel-sel di permukaan
lambung terhadap kerusakan akibat kerja dari HCl.
Dihasilkan oleh sel Goblet (goblet cell).
5. Usus Halus (Intestinum Tenue)
Merupakan saluran panjang sekitar 8,25 m dan dibagi menjadi 3 bagian
utama yaitu (Aswin,2011):
a. Duodenum/usus dua belas jari merupakan usus halus yang
berbatasan dengan ventriculus. Terjadi proses oemecahan lemak dan
karbohidrat. Panjangnya sekitar 25 cm/0,25 m
b. Jejunum/usus kosong merupakan usus halus yang berbatasan
langsung dengan duodenum dan ileum. Disini tidak terjadi proses
penyerapan dan pencernaaan makanan. Panjangnya sekitar 7 m.
c. Ileum/usus penyerapan merupakan usus halus yang berbatasan
dengan jejunum dan intestinum crassum. Disinilah terjadi penyerapan
sari-sari makanan. Panjangnya sekitar 1 m.
11
Tabel absorbsi dalam usus halus
Fungsi utama usus halus adalah:
a. Menerima zat-zat makanan yang mudah dicerna untuk diserap melalui
kapiler-kapiler darah dan saluran-saluran limfe
b. Menyerap protein dalam bentuk asam amino
c. Menyerap karbohidrat dalam bentuk emulsi lemak
Kelenjar atau enzim didalam usus halus:
a. Enterokinase untuk mengaktifkan tripsinogen menjadi tripsin.
b. Eripsin menyempurnakan pencernaan protein menjadi asam amino.
c. Laktase mengubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa.
d. Maltase mengubah maltosa menjadi glukosa.
12
e. Disakarase mengubah disakarida menjadi monosakarida
f. Peptidase mengubah polipeptida menjadi asam amino
g. Lipase mengubah trigliserida menjadi gliserol dan asam lemak
h. Sukrase mengubah sukrosa menjadi fruktosa dan glukosa.
6. Kelenjar Pankreas
Terletak dekat ventriculus (rongga perut sebelah kiri) yaitu diantara
duodenum dan limpa. Dengan panjang sekitar 15 cm dan lebar 5 cm.
Kelenjar pancreas menghasilkan (Aswin,2011):
a. Hormon insulin yang berfungsi untuk mengatur (menurunkan) kadar
gula dalam darah.
b. Berfungsi untuk menghasilkan getah pancreas yang banyak
mengandung enzim. Enzim tersebut yaitu :
1) Amylopsin/amylase pancreas berfungsi untuk mengubah
amilum menjadi maltose.
2) Steapsin/lipase pancreas berfungsi untuk mengubah lipid
menjadi asam lemak dan gliserol.
3) Tripsinogen dengan bantuan enterokinase akan diubah
menjadi tripsin. Tripsin berfungsi untuk memecahkan pepton
menjadi asam amino.
4) Karbohidrase pancreas berfungsi mengubah disakarida
menjadi monosakarida. Disakarida yang penting adalah
maltase, sukrase, lactase.
13
5) Garam NaHCO3 dan bersifat basa yang berfungsi untuk
menetralkan keasamaan kim/chyme yang keluar dari
ventriculus.
7. Hati (Hepar)
Merupakan kelenjar pencernaan yang terbesar dalam tubuh dengan berat
sekitar 2 kg dan berwarna kemerahan. Terletak di
dalam rongga perut sebelah kanan, di bawak sekat
rongga dada. Menghasilkan cairan empedu (bilus)
yang ditampung dalam kantung empedu (vesica
felea). Setiap hari vesica felea menghasilkan 0,5 liter cairan empedu
(Aswin,2011).
Kandungan Empedu:
a. Garam kholat yang berfungsi:
1) Mengaktifkan lipase pancreas
2) Menurunkan tekanan permukaan butir-butir lemak sehingga dapat
diemulsikan dalam pencernaan
3) Bersenyawa dengan asam lemak membentuk senyawa yang
mudah larut dalam air dan mudah diserap.
b. Natrium karbonat berfungsi mengatur keasaman empedu sehingga
membuat pH empedu menjadi 7, 1 – 8,5.
14
c. Kolesterol merupakan lemak netral yang memiliki daya larut sangat
kecil dalam air. Merupakan prekusor dari aktivitas steroid seperti
vitamin dan hormone.
Empedu menghasilkan Zat warna empedu (bilirubin dan biliverdin) Serta
Garam empedu. Fungsi empedu yaitu, untuk
mengemulsikan/memecahkan lemak serta Membunuh kuman-kuman
dalam saluran pencernaan bagian atas.
Hepar berfungsi :
a. Menghasilkan cairan empedu.
b. Menawarkan racun.
c. Menyimpan gula dalam bentuk glikogen (gula otot).
d. Mengubah provitamin A menjadi vitamin A.
e. Menjaga keseimbangan zat makanan dalam darah.
f. Mengubah kelebihan asam amino menjadi urea untuk dikeluarkan dari
tubuh
8. Usus Besar (Intestinum Mayor)
Merupakan saluran panjang dengan permukaan dinding yang mengalami
penyempitan dan penonjolan serta merupakan terusan
dari usus halus. Panjang usus besar ± l½ m dengan lebar
5 - 6cm (Aswin,2011).
Bagian-bagian usus besar, yaitu:
15
a. Caecum/sekum merupakan pertemuan antara usus halus dan usus
besar. Pada bagian ujung sekum terdapat tonjolan kecil yang disebut
umb ai cacing (appendiks) dengan panjang 6 cm. Seluruhnya ditutupi
oleh peritonium mudah bergerak walaupun tidak mempunyai
mesentenium dan dapat diraba melalui dinding abdomen pada orang
yang masih hidup.
Fungsi dari peritoneum sendiri adalah :
1) Menutupi sebagian dari organ abdomen dan pelvis
2) Membentuk pembatas yang halus antara organ dalam rongga
peritoneum
3) Menjaga kedudukan dan mempertahankan hubungan organ
terhadap posterior abdomen
4) Tempat kelenjar limfe dan pembuluh darah
b. Usus Buntu (appendiks)
Usus buntu (Bahasa Latin: caecus yang berarti buta) dalam
istilah anatomi adalah suatu kantung yang terhubung pada usus
penyerapan serta bagian kolon menanjak dari usus besar. Organ ini
ditemukan pada mamalia, burung, dan beberapa jenis reptil. Sebagian
besar herbivora memiliki sekum yang besar, sedangkan karnivora
eksklusif memiliki sekum yang kecil, yang sebagian atau seluruhnya
digantikan oleh umbai cacing Bisa juga diartikan sebagai bagian dari
usus besar yang muncul seperti corong dari akhir seikum mempunyai
16
pintu keluar yang sempit tapi masih memungkinkan dapat dilewati oleh
beberapa isi usus.
Appendiks tergantung menyilang pada linea terminalis masuk
ke dalam rongga pelvis minor terletak horizontal dl belakang seikum.
Sebagai suatu organ pertahanan terhadap infeksi kadang appendiks
bereaksi secara hebat dan hiperaktif yang bisa menimbulkan perforasi
dindingnya ke dalam rongga abdomen.
c. Colon/kolon/usus tebal merupakan bagian yang lebih tebal dan
menyempit dengan banyak tonjolan pada bagian pemukaannya
1) Kolon Asendens
Panjang kolon asendens yaitu 13 cm, terletak di bawah abdomen
sebelah kanan membujur ke atas dan ileum ke bawah hati. Di
bawah hati membengkok ke kiri, lengkungan ini disebut fleksura
hepatika, dilanjutkan sebagai kolon transversum.
2) Kolon Transversum
Panjang kolon transversum yaitu 38 cm, membujur dan kolon
asendens sampai ke kolon desendens berada di bawah abdomen,
sebelah kanan terdapat fleksura Hepatika dan sebelah kin terdapat
Fleksura Lienalis.
17
3) Kolon Descendens
Panjangnya ± 25 cm, terletakdi bawah abdomen bagian kiri
membujur dari atas ke bawah dan Fleksura Lienalis sampai ke
depan ileum kiri, bersambung dengan kolon sigmoid.
4) Kolon Sigmoid.
Merupakan lanjutan dari kolon desendens terletak miring, dalam
rongga pelvis sebelah kiri bentuknya menyerupai huruf S. ujung
bawahnya berhubungan dengan rektum.
d. Rectum/rectum/poros usus merupakan bagian terakhir dari usus
besar. Terletak dibawah kolon sigmoid yang menghubungkan
intestinum mayor dengan anus, terletak dalam rongga pelvis di depan
os sakrum dan os koksigis.
Proses yang terjadi di colon adalah adanya pencernaan secara
biologis dengan bantuan bakteri Escherichia coli yang bertugas untuk
membusukkan makanan,membentuk vitamin K dan menghambat
pertumbuhan bakteri yang bersifat pathogen. Sisa makanan yang telah
dibusukkan akan dibentuk menajdi feces dan akan masuk dalam
rectum. Proses yang terjadi di rectum adalah pergerakan feces secara
peristaltic yang dikendalikan oleh otot polos dan akhirnya akan menuju
anus (lubang pelepasan akhir). Proses perjalanan makanan untuk
sampai di usus besar membutuhkan waktu sekitar 4-5 jam. Usus besar
dapat menyimpan makanan dalam kurun waktu 24 jam
18
9. Anus/Lubang Pelepasan
Merupakan lubang pada ujung saluran pencernaan yang
menghubungkan rektum dengan dunia luar (udara luar). Terletak di dasar
pelvis. Di anus, terjadi proses perjalanan terakhir dari feces yang telah
dibentuk di colon. Proses pengeluaran feces melalui anus disebut
defekasi. Dinding anus diperkuat oleh 3 spinter (Aswin,2011):
a. Spinter Ani internus Bekerja tidak menurut kehendak.
b. Spinter Levator Ani Bekerja juga tidak menurut kehendak.
c. Spinter Ani Eksternus Bekerja menurut kehendak.
C. Penyakit dan gangguan pada Sistem Percenanaan
Gangguan sistem pencernaan pada manusia sangat banyak,
menyangkut berbagai organ yang terkait dengan sistem pencernaan.
Penyebabnya bermacam-macam, dapat terjadi karena luka di bagian dalam
yang terinfeksi oleh virus atau bakteri, hingga kelainan kerja fisiologis tubuh.
Di antara gangguan tersebut, yang umum terjadi antara lain sebagai berikut
(Rahman, 2013):
1. Karies pada Gigi (Dental Caries)
Orang mengenal karies gigi sebagai "gigi berlubang". Lubang
terbentuk karena lapisan email gigi terkikis oleh asam yang dihasilkan
oleh bakteri. Ketika sisa-sisa makanan tertinggal di sela-sela gigi, sisa-
sisa makanan tersebut akan menjadi media pertumbuhan bakteri. Bakteri
mencerna sisa makanan tersebut dan menghasilkan asam. Asam inilah
19
yang mengikis lapisan email gigi. Jika lubang ini telah mencapai bagian
rongga pulpa, tempat jaringan saraf dan pembuluh darah, gigi akan terasa
sakit dan mengganggu. Untuk mencegahnya, gosoklah gigimu setelah
makan.
2. Ulkus (Tukak Lambung/Mag)
Mag adalah peradangan yang terjadi pada dinding lambung. Hal
tersebut disebabkan asam (HCl) yang dihasilkan lambung terlalu banyak
sehingga mengikis dinding lambung. Selain itu, penelitian terbaru
menunjukkan bahwa ulkus dapat disebabkan oleh bakteri Makan yang
teratur dapat mencegah terjadinya mag.
3. Diare
Diare merupakan gangguan yang disebabkan infeksi pada kolon.
Infeksi ini terjadi karena bakteri tertentu (misalnya E.coli, V.cholerae,
dan Aeromonas sp.) melimpah jumlahnya. Hal tersebut mengganggu
proses penyerapan air sehingga feses keluar dalam bentuk cair.
4. Sembelit (Konstipasi)
Jika pada kasus diare air tidak terserap sempurna, kasus sembelit
terjadi sebaliknya, air justru terlalu banyak terserap. Gerak peristaltik usus
halus yang terlalu lambat juga dapat menjadi penyebabnya.
Semakin lama feses berada di dalam usus besar, semakin banyak air
yang terserap sehingga feses menjadi sangat keras dan sukar
dikeluarkan. Mengonsumsi makanan yang kaya serat, seperti buah-
20
buahan dan sayur-sayuran dapat mengurangi gangguan ini. Serat tidak
tercerna oleh tubuh kita dan cenderung mampu menyimpan air
dibandingkan jenis makanan yang lain.
5. Radang Usus Buntu (Appendicitis)
Radang usus buntu sering disebabkan oleh bakteri. Hal ini dapat
terjadi karena adanya penyumbatan usus buntu oleh tinja yang mengeras
atau zatzat asing lainnya (misalnya, biji-bijian). Appendicitis dapat
menyebabkan usus buntu bengkak, membusuk, dan pecah.
6. Gastritis
Gastritis atau radang lambung disebabkan karena produksi asam
lambung yang tinggi sehingga mengiritasi dinding lambung. Selain itu,
bisa disebabkan oleh bakteri. Penderita gastritis akan merasa
lambungnya terbakar.
21
7. Batu empedu
Batu empedu adalah penyakit yang disebabkan oleh penyumbatan
pada saluran empedu. Hal ini terjadi karena adanya endapan di saluran
empedu.
8. Peritonitis : rasa sakit pada saluran pencernaan kaerena terjadi
peradangan selaput perut (peritonium)
9. Apendisitas : terjadinya peradangan appendiks (umbai cacing)
10. Kolik : timbulnya perasaan nyeri karena salah cerna
22
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Sistem pencernaan (digestive system) merupakan sistem organ
dalam hewan multisel yang menerima makanan, mencernanya
menjadi energi dan nutrien, serta mengeluarkan sisa proses
tersebut melalui dubur. Alat-alat pencernaan terdiri dari saluran
pencernaan dan kelenjar pencernaan. Saluran pencernaan terdiri
atas mulut, pharynk, esophagus, lambung, usus halus, usus besar,
dan berakhir pada anus. Sedangkan kelenjar pencernaan terdiri
atas kelenjar ludah, kelenjar lambung, kelenjar usus, hati, dan
pankreas.
2. Fungsi Sistem Digestive: Gerakan makanan di sepanjang SP
(Fungsi mekanik), Sekresi enzim & cairan pencernaan (Fungsi
sekresi), Aktivitas pencernaan (Fungsi digesti), Absorpsi &
transportasi (Fungsi absorpsi), Pengendalian (Kontrol fungsi SP)
serta Pertahanan terhadap kerusakan.
3. Adapun gangguan-gangguan yang disebabkan oleh system
pencernaan adalah: diare, sembelit, peritonitis, apendisitas, kolik,
Batu empedu, gastritis, dan ulkus.
23
B. Saran
1. Dengan mengetahui sistem-sistem yang ada pada tubuh manusia
ini, kita mengharapkan para pembaca maupun teman-teman yang
lain dapat mengenal lebih dekat bagian-bagian dari keadaan tubuh
kita. Mulai dari organ-organ yang menyusun sistem tersebut, cara
kerja suatu sistem pada tubuh kita, zat-zat atau enzim yang
membantu dalam proses sistem tersebut, penyakit yang dapat
menyerang sistem-sistem tersebut, atau hal-hal lain yang berkaitan
dengan suatu salah satu sistem organ. Disini pula kita temukan
pengetahuan dan wawasan yang baru yang belum kita ketahui
seluruhnya.
2. Semoga makalah ini dapat menjadi sumber inspirasi teman-teman
untuk membuat makalah dengan tema yang sama. Mohon maaf
apabila dalam penyusunan makalah ini ada kata-kata yang tidak
berkenan di hati pembaca maupun banyak kekurangan pada
makalah ini.
top related