pp refrat peritonitis

Post on 07-Aug-2015

56 Views

Category:

Documents

3 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

PERITONITISOleh :

INDRA WISESA0707101010110

Pembimbing :dr. JEFFRI, Sp.B

(K)BD

PENDAHULUAN

Peritonitis Radang peritoneum dgn eksudasi serum, fibrin, sel – sel, & pus, disertai dgn gejala nyeri abdomen & nyeri tekan pada abdomen, konstipasi, muntah, demam dan peradangan yang disebabkan oleh infeksi pada peritoneum.

Peritonitis merupakan komplikasi akibat infeksi dari organ-organ abdomen (apendisitis, salpingitis, perforasi ulkus gastroduodenal), ruptur saluran cerna, komplikasi post operasi, iritasi kimiawi, atau luka tembus abdomen.

Sambungan......

Tindakan bedah diambil karena setiap keterlambatan akan menimbulkan penyakit yg berakibat meningkatkan morbiditas & mortalitas.

Ketepatan diagnosis & penanggulangannya tergantung dari kemampuan melakukan analisis pada anamnesis, pemeriksaan fisik & pemeriksaan penunjang.

 

Anatomi Dinding Abdomen

a. Otot Abdomenb. Struktur Peritoneum

TINJAUAN PUSTAKA

•Peritonitis peradangan pada peritoneum yg merupakan pembungkus visera dlm rongga abdomen yg disebabkan oleh iritasi kimiawi, trauma abdomen & invasi bakteri.•Peritonitis terjadi karena kontaminasi yg terus menerus oleh bakteri dgn strain ganas, adanya benda asing ataupun cairan bebas seperti cairan ascites akan mengurangi daya tahan peritoneum terhadap bakteri.

DEFINISI

• Bakterial : Bacteroides, E.Coli, Streptococus, Pneumococus, proteus, kelompok Enterobacter Klebsiella, Mycobacterium Tuberculosa.

• Kimiawi : Getah lambung dan pankreas, empedu, darah, urin, benda asing.

ETIOLOGI

•Perforasi appendisitis, perforasi tukak lambung, perforasi tifus abdominalis. Ileus obstruktif dan perdarahan oleh karena perforasi organ berongga karena trauma abdomen.

PENYULIT

KlasifikasiA. Peritonitis Bakterial Primer

Kontaminasi bakterial secara hematogen pada cavum peritoneum & tidak ditemukan fokus infeksi dlm abdomen.

Faktor resiko : Malnutrisi Keganasan intra abdomen Imunosupresi Splenektomi

B. Peritonitis Bakterial Sekunder (supurativa)

C. Peritonitis TersierJamurSumber kumannya tidak dapat ditemukan.

Disebabkan oleh iritan langsung, misalnya empedu, getah lambung, getah pankreas.

PERITONITIS

APENDIKSITIS

OBSTRUKSI USUS

PERFORASI GASTER/US

US

TRAUMA ABDOMEN

Patofisiologi

Manifestasi Klinik

Peritonitis bakterial : suhu >38,0 c, takikardia, hipotensi, letargik dan syok.

Nyeri tekan, defans muskular, pekak hati menghilang akibat udara bebas di bawah diafragma. Peristaltik usus menurun sampai hilang akibat kelumpuhan usus.

Nyeri subjektif berupa nyeri saat bergerak seperti jalan, bernafas, batuk, atau mengejan.

Nyeri objektif berupa nyeri seperti palpasi, nyeri tekan lepas, tes psoas, atau tes lainnya.

Diagnosis

AnamnesisRiwayat kesehatanRiwayat obat-obatan dan alkohol

Pemeriksaan fisikDiperhatikan kondisi umum, wajah, denyut nadi, pernapasan, suhu badan, dan sikap baring pasien, sebelum melakukan pemeriksaan abdomen. Gejala dan tanda dehidrasi, perdarahan, syok, dan infeksi atau sepsis.

Inspeksi : Jaringan parut bekas operasi menununjukkan

kemungkinan adanya adhesi.Perut membuncit, tegang atau distensi.Meminta pasien menunjukkan area daerah yg

paling terasa sakit di abdomen.

Palpasi :Dilakukan di bagian lain dari abdomen yg

tidak nyeri (pembanding)Nyeri tekan dan defans muskular (rigidity)Nyeri tekan setempat

Perkusi :Nyeri ketok abdomenPekak hepar menghilangHipertimpani karena adanya udara bebasNyeri pada satu sisi menunjukkan adanya

kelainan di daerah panggul, seperti apendisitis, abses, atau adneksitis

Nyeri seluruh lapangan abdomen menunjukkan general peritonitis

Auskultasi :Peritonitis umum : Bising usus melemah/menghilangPeritonitis lokal : Bising usus dapat terdengar

normal.

Rectal Toucher (RT)Membantu penegakan diagnosisMembedakan antara obstruksi usus dgn paralisis

usus, krn pada paralisis dijumpai ampula rekti melebar, sedangkan pada obstruksi usus ampula rekti kolaps.

Pemeriksaan Vagina Menambah informasi untuk kemungkinan kelainan pada alat kelamin pada perempuan.

Gambaran RadiologisFoto polos abdomen 3 posisi :Posisi tidur : preperitonial fat menghilang,

psoas line menghilang & kekaburan pada cavum abdomen.

Posisi duduk/berdiri : free air subdiafragma berbentuk bulan sabit (semilunair shadow).

Posisi LLD : free air intra peritonial pada daerah perut yang paling tinggi. Letaknya antara hati dengan dinding abdomen atau antara pelvis dengan dinding abdomen.

Free Air

Pemeriksaan LaboratoriumLekositosisHematokrit yang meningkat

Asidosis metabolik

PENATALAKSAANPrinsip pengobatan :

Puasakan pasienDekompresi saluran cerna dengan NGTResusitasi cairan dan elektrolit secara

intravenaPemberian antibiotikTindakan menghilangkan nyeriPembuangan fokus septik (apendiks)

atau penyebab radang lainnya, bila mungkin dengan mengalirkan nanah keluar

Tindakan BedahMengangkat materi terinfeksi dan

memperbaiki penyebab. Eksisi terutama bila terdapat

apendisitis, reseksi dgn atau tanpa anastomosis (usus), memperbaiki pada ulkus peptikum yang mengalami perforasi atau divertikulitis dan drainase pada abses.

Drainase dgn CT- Scan & USGDrainase dgn panduan CT-scan & USG

merupakan pilihan tindakan nonoperatif yg saat ini sedang gencar dilakukan.

Tidak terlalu invasif.Kekurangannya seringkali letak luka atau

abses tidak terlalu jelas sehingga hasilnya tidak optimal

TERIMAKASIH

top related