poa kes mata
Post on 17-Nov-2015
9 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
POA PGPK HEALTHY EYE DISTRICT
POA PGPK HEALTHY EYE DISTRICT
PROV. KALTIM KAB. KUTAI KARTANEGARA
LATAR BELAKANG
INDONESIAN HUMAN DEV. INDEX
CRISIS 1997
- 97 Indonesia
- 112 Indonesia
GENERAL HEALTH STATE
(GENERAL EYE HEALTH)
UU No. 23 th 1992 :
UPAYA PEMBANGUNAN NASIONAL DIARAHKAN GUNA TERCAPAINYA: KESADARAN, KEMAUAN DAN KEMAMPUAN HIDUP SEHAT YANG OPTIMAL
KESEHATAN MATA
What is Vision 2020
How To Implement Vision 2020
Under Decentralization Era
MANDANG, J.H.A
Dept. of Ophthalmology.
School of Medicine UKI Jakarta and UNSRAT Manado
CBM Regional Office Adviser
HEALTHY EYE DISTRICT
Prov.Kaltim kab.Kutai Kartanegara.
Prevalensi kebutaan : 6400 Orang - 52% disebabkan oleh katarak.
Penyebab kebutaan lainnya Glaucoma (13 %) Kelainan refraksi (9%)
Kebutaan yang berhubungan dengan penyakit2 lain/usia lanjut (26%)
* Blindness rate 2002
ANALISA SITUASI
Luas daerah : 27.263 km2, terdiri dari 18 kecamatan 202 Desa.
Jumlah penduduk : 450.000 jiwa. Kepadatan penduduk 17 jiwa /km2
( 80 jiwa /km2 pada daerah perkotaan dan 1 jiwa
didaerah pedesaan )
Persentase usia balita : 11 % - Ramaja : 21 %
Usia dewasa
: 66 % - Usila : 2 %
Sarana kesehatan :1. RSUD: 1 ( rencana penambahan 2 bh )
2. Puskesmas: 26 bh ( 8 bh DTP )
3. Pusban
: 119 bh
4. Polindes
: 54 bh
5. BP Swasta: 26 bh
Tenaga kesehatan :1.Dr.Spesialis: 8 Org.
2.Dr.Sp.Mata: 1 Org.
3.Dr.Umum
: 90 Org.
4.Dr.Gigi
: 6 Org.
5.Sarjana kes mas :14 Org
6.Apoteker
: 9Org.
7.Bidan
:350 Org
8.Perawat
:260 Org
9.Nakes lainnya : 200 Org.
STATUS KESEHATAN
- angka kematian bayi
: 40 perseribu kelahiran
- usia harapan hidup
: 68 th
- prevalensi kebutaan
: 1,5 %
TUJUAN :
( MENURUNKAN ANGKA PGPK DI KAB. KUTAI KARTANEGARA DENGAN YANKES TERPADU DALAM RANGKA MENCAPAI KAB.KUTAI KARTANEGARA SEHAT TAHUN 2008.
VISION :
Kab. Kukar sehat mata tahun 2015, untuk peningkatan index pembangunan manusia dalam rangka mendukung Gerakan Pembangunan Pemberdayaan Kutai ( Gerbang Dayaku ).
MISSION :
1. Melaksanakan kegiatan-kegiatan preventif promotif kuratif & rehabilitatif antara lain pelayanan kesehatan mata yang terintegrasi.
2. Mengadakan pelatihan Yankes mata.
3. Melaksanakan pengembangan yankes mata paripurna.
GOALS :
-Menurunkan prevalensi PGPK sehingga tidak menjadi masalah
masalah kesehatan masyarakat.
-Meningkatkan CSR
-Meningkatkan jangkauan yankes mata pada anak prasekolah & sekolah
STRATEGI :
1. Human Resource Development
-pemberdayaan nakes ditingkat puskesmas.
-Peningkatan sistim rujukan dan bintek ditingkat kab dan
Secondary Level ( RSUD / BKMM ).
-Pelatihan PGPK ditingkat puskesmas.
2. Melaksanakan Healt and Blindness Baseline Survey
3.Yankes terpadu untuk penanggulangan PGPK
Integrate Eye healt in to Primary Health Care :
-Eye camps ( Scrining PGPK )
-Cataract Out reach
-Penjaringan katarak, kelainan refraksi, Glaukoma dan penyakit mata yang lain.
4.Infrastructure Development :
Primary level :- Peningkatan kesadaran masy. Tentang PGPK.
- Peningkatan kerjasama lintas sektor & progr.
- Peningkatan kemampuan teknis dan non tenis Dalam penanganan PGPK.
Secondary level : - Peningkatan peran serta RSUD/BKMM mela-
Lui sistim rujukan dari RSU /BKMM ke pus
Kesmas dan sebaliknya meliputi yankes,diklat
Dan alih pengetahuan dan keterampilan
( Networking PEC SEC TEC )
Purpose:
Upaya Penurunan Angka PGPK
20042005200620072008
Peningkatan Sumber Daya Manusia
Ophthalmologist12
Pelatihan Nakes Mahir Mata (MLOP)1223
Pelatihan dokter dalam yankes mata - Primary Eye Care terintegrasi dengan pelatihan program kesehatan lainnya26262626
Pelatihan guru UKS dalam
Deteksi dini PGPK ( terintegrasi dengan program UKS) 40100100100100
Pelatihan kader kesehatan dalam deteksi PGPK (terintegrasi dengan pelatihan kader posyandu)50507575100
Pemberdayaan Puskesmas DTP sebagai Satelit BKMM (Vision Center)1122
Survey Data Dasar Kesehatan (termasuk PGPK)XXX
Yankes Terpadu termasuk
Penanggulangan PGPK
(UKMPK/PKKP)
Jumlah Operasi Katarak150200250300450
Skrining kelainan refraksi di SD?MI40140240340440
Pemberian bantuan kaca mata pada anak usia sekolah10%30%50%75%100%
Pengembangan Infra Struktur
Advokasi kepada Dewan Kesehatan Kabupaten tentang Renstrakesda (termasuk penanggulangan PGPK)
XXXXXXXXXXXXXXX
MIS
(MANAGEMENT INFORMATION SYSTEM)
INDICATOR:
Penurunan angka GPK dari 1,5% menjadi 0,5% pada tahun 2015
INPUT:
Pelatihan Nakes Mata (MLOP)
Pelatihan Dokter dalam Primary Eye Care
Eye Camps : Skrining Katarak dan Operasi Katarak, Skrinig dan pemberian Kaca Mata
Bimbingan Teknis pengembangan Puskesmas dengan DTP sebagai satelit BKMM( Vision Centers 2004)
OUTPUT:
20042005200620072008
Cataract surgery150200250300450
Screning Refractive Error40140240340440
Pemberian kacamata10%30%50%75%100%
Ophthalmologist1---1
Puskesmas sebagai Satelit BKMM (Vision Centers)-1235
TIME SCHEDULE
NoKegiatanTh.2004Th.2005
July/AugSep/OctNov/DecJan/FebMar/AprMay/June
1Sosialisasi/ advokasi internal dan eksternal (pertemuan2)====== ============
2Pelatihan dokter dan tenaga kesehatan dalam Primary Eye Care============
3Pelatihan guru2 UKS untuk deteksi dini PGPK=============
4Screening kelainan refraksi SD-SMP dan pemberian kacamata=============
5Screening penderita katarak dan operasi katarak=======
============
VISION 2020 : The Right To Sight
Vision : To Eliminate the main causes of avoidable blindness 2020, in order to give all people in the world the RIGHT TO SIGHT
Global Overview
Facts and Challenges
There are 45 million blind people and 135 million with low vision.
80 % of blindness is avoidable
treatable 60 %
Preventable 20%
- 90% of the world`s blind people live in developing countries -> Indonesia
Global Overview
Facts and Challenges
People who live in the developing world are 5 10 times more likely to go blind than people who live in highly industrialized countries
It is Estimates that at least seven million people become blind each year
Without proper interventions the number of blind will increase to 75 million by 2020
INDONESIA 2002
3 Million
Cataract Corneal Diabetic Retinopathy AMD
Refractive Scar Glaucoma And Other
Errors Diseases
1,8 M +
0,2 M
0,7 M
0,3 M
INDONESIA 2002 DECENTRALIZATION
Based on law no. 22 and 25/1999
The local government will have a strong political will in prevention of blindness program and eye care management in their area.
The rich districts but none or lack ophthalmologist can ask FOREIGN OPHTHALMOLOGIST to work in their area which is the salary will be payed by themselves
The poor districts based on the humanity consideration (charity) also can ask FOREIGN OPHTHALMOLOGIST to work in their area sponsored by Donor Agency
INDONESIA 2002
DECENTRALIZATION
Elimination of avoidable blindness in Indonesia needs A STRONG POLITICAL WILL AND COMMITMENT
Political will and commitment in era decentralization :
CENTRAL LOCAL
GOVERNMENT GOVERNMENT
top related