planetarium - sinta.unud.ac.id 2.pdfpertunjukan/ theatre yaitu tempat diadakannya simulasi fenomena...
Post on 03-Sep-2019
18 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PLANETARIUM DI BALI |6
PLANETARIUM Dalam bab ini dijabarkan mengenai teori planetarium, kajian terhadap proyek
yang sejenis, serta spesifikasi umum Planetarium.
2.1 Planetarium
Berikut dijabarkan mengenai teori tentang planetarium, sejarah, fungsi,
jenis-jenis, kompone utama yang tedapat pada planetarium sistem operasi, dan
program-program yang terdapat pada planetarium.
2.2.1 Pengertian
Pengertian planetarium akan menjelaskan teori-teori tentang planetarium,
dengan mengetahui teori-teori tentang planetarium sehingga dapat menyimpulkan
pengertian dari planetarium yaitu:
a. Planetarium merupakan sebuah bangunan fisik berupa ruang teater dengan
menampilkan gambaran tentang benda-benda langit, susunan beserta
pergerakannya melalui proyektor (Wilson,1994).
b. Planetarium merupakan sarana wisata pendidikan yang menyajikan
pertunjukan/menggambarkan peredaran dan letak planet-planet dalam tata
surya, termasuk letak matahari yang menjadi pusat peredaran dengan
menggunakan proyektor (Budiarto,2008).
c. Planetarium merupakan sebuah tempat yang memutarkan pertunjukan berupa
simulasi benda-benda langit. Dalam suatu planetarium biasanya terdapat ruang
pertunjukan/ Theatre yaitu tempat diadakannya simulasi fenomena astronomis.
PLANETARIUM DI BALI |7
Atap sebuah planetarium berbentuk kubah, tidak seperti pada observatorium.
Meskipun sama-sama berbentuk kubah, kubah pada planetarium tidak dapat
dibuka tutup. Inilah yang membedakan planetarium dengan observatorium.
Akan tetapi, adapula planetarium yang juga merupakan observatorium
(Gunawan,2014).
Jadi Planetarium merupakan gedung pertunjukan dengan bagian atap
berbentuk kubah setengah lingkaran yang tidak dapat dibuka dan kubah tersebut
berfungsi sebagai layar serta terdapat proyektor utama yang digunakan untuk
memperagakan posisi gerak susunan bintang-bintang dan benda-benda langit yang
dipantulkan ke layar kubah dengan diiringi musik.
2.2.2 Sejarah Planetarium
Sejarah dibuatnya sebuah Planetarium dimulai sejak abad ke-17, yakni
seorang bangsawan bernama Frederick III of Holstein-Gottorp memesan sebuah
“Globe Khusus” kepada Adam Olearius dan disempurnakan oleh Andreas Bösch.
Proses pembuatannya kurang lebih 10 tahun, yakni dari tahun 1654 sampai 1664
pembuatan globe pesanan itu dibuat hingga rampung dan diberi nama dengan
sebutan “Globe of Gottorf”.
Globe ini merupakan cikal bakal Planetarium pertama didunia, pada bagian
utama dari globe atau Planetarium ini adalah bulatan cengkung terbuat dari
tembaga dengan diameter 3,1 meter yang ditaruh diatas. Ilustrasi mengenai rasi
bintang terlukis di permukaan bulatan tersebut. Untuk bintangnya, digunakan
bulatan kecil dan tembaga yang dilapisi emas. Cahaya dari lampu minyak yang
ditaruh ditengah akan membuat bintang-bintang bersinar.
Gambar 2.1 Globe of Gottorf
Sumber : http://www.dug2014.de/Gottorfer_Globus.jpg
PLANETARIUM DI BALI |8
Planetarium pertama berada di Museum Kunstkammer St. Petersburg Rusia,
akan tetapi yang dipamerkan merupakan Replika dari Globe of Gottorf yang asli,
hal ini disebabkan Planetarium tersebut hangus terbakar pada tahun 1717
dikarenakan perang Great Northern. Lalu Ratu Elizabeth dari Rusia membuat
replika Globe of Gottorf. Pada saat itu, replica Globe of Gottorf tersebut disita
oleh Jerman dan disimpan di Dutch Admiralty hingga akhirnya perang dunia II
tahun 1947 replika Globe of Gottorf dikembalikan ke Rusia.
Sedangkan pada abad ke-18 tahun 1744, telah dibuat Planetarium Mekanika
bernama Eise Eisinga’s Planetarium di kota Franeker Friesland Belanda oleh
seorang astronom amatir asal Belanda bernama Eise Jeltes Eisinga. Planetarium
yang sering disebut dengan orrey di bangun pada tangun 1774 sampai tahun 1781
dan mendapatkan pengakuan dan pujian dari Raja William I dan Pangeran
Frederik dari kerajaan Belanda hingga akhirnya pada tahun 1818 Planetarium atau
orrey tersebut diserahkan ke Belanda.
Sementara pada abad ke-19 tahun 1912, seorang geografiwan bernama
Wallace Walter Atwood membuat Globe dengan melubangi Globe dengan 692
lubang agar membuat simulasi bintang-bintang berdasarkan magnitude kecil
sedangkan untuk mensimulasi matahari didalam globe dipasang sebuah bola
lampu bergerak. Globe ini diberi nama dengan sebutan Atwood Celestial Sphare.
Sekarang Atwood Celestial Sphare ini dipamerkan di Planetarium Chicago, USA.
Gambar 2.2 Eise Eisinga’s Planetarium
Sumber:http://www.ncsm.city.nagoya.jp/exhibit_files/ou
tput/A530-photo.jpg
PLANETARIUM DI BALI |9
Dari ketiga Globe diatas merupakan cikal bakal sebuah Planetarium sebagai
alat peraga mekanik untuk memperlihatkan pergerakan benda-benda langit seperti
bintang, planet, bulan, dan matahari. Hingga pada awal abad ke-20, Planetarium
mulai berintergrasi dari jenis mekanik menjadi jenis modern yakni dengan
menggunakan teknologi proyektor. Ide pertama pembuatan proyektor Planetarium
bermuda dari pengajuan oleh pendiri Museum Deutsches bernama Oskar Von
Miller pada tahun 1913 dan proyektor Planetarium yang dibuat pada tahun 1919
berdasarkan ide Walther Bauersfeld dari Carl Zeiss Company. Pada bulan Agustus
tahun 1923, proyektor pertama diberi nama Model I dipasang dipabrik Carl Zeiss
di Jena. Bauerfeld untuk pertama kali mengadakan pertunjukkan didepan publik
dengan proyektor tersebut di Museum Deutsches, München Jerman, 21 Oktober
1923.
Deutsches Museum menjadi Planetarium pertama di dunia setelah proyektor
dipasang secara permanen pada bulan Mei 1925. Di awal perang dunia II
proyektor dibongkar dan disembunyikan. Setelah Deutsches Museum yang hancur
akibat perang dunia II dibangun kembali, Proyektor Model I kembali dipasang
pada 7 Mei 1951. Sementara tiga bangunan mulai dibangun planetarium-
planetarium serupa dengan menggunakan proyektor di beberapa kota di Eropa
seperti pada tahun 1928 dibangun Planetarium Roma di Itali, tahun 1929 juga
dibangun Planetarium Moscow di Rusia dan tahun 1930 dibangun 5 planetarium
yakni Planetarium Stockholm di Swedia, Planetarium Milan di Itali, Planetarium
Hamburg di Jerman, Planetarium Vienna di Austria dan Planetarium Adler
Chicago di USA. Hingga tahun 1937, pembangunan planetarium memasuki
Gambar 2.3 Atwood Celestial Sphare
Sumber:https://id.wikipedia.org/wiki/Planeta
rium_Adler
PLANETARIUM DI BALI |10
daratan Asia dan ditandangi dengan dibangunnya Planetarium Kyoto dan
Planetarium Tokyo hingga akhir tahun 60-an. Pada tahun 1969 Planetarium
Jakarta mulai beroperasi untuk pertama kalinya.
Hingga pada tahun 1995, teknologi proyektor Planetarium memasuki era
Digital yang meliputi aplikasi pertunjukkannya berpindah dari teknologi manual
menjadi teknilogi komputerisasi. Hal ini dimulai oleh Planetarium London-Inggris
yang modernisasi proyektornya secara digital untuk pertama kalinya. Sedangkan
di tahun 1996 mulai bermuculan perusahaan pembuat proyektor untuk menemani
proyektor yang telah lama ada yakni Carl Zeiss Company, seperti Goto
Virtuarium Company asal Jepang yang mayoritas proyektor Planetariumnya
menggunakan Proyektor Goto bahkan negara lain juga ada yang menggunakan
produk Goto. Sementara perusahaan Sky Vision Company asal Inggris, Star Rider
Company asal Amerika Serikat dan Astro Vision Company asal Cina juga
mengalami proses pengembangan perusahan proyektor dengan memasyarakatkan
jenis-jenis proyektornya dikalangan negaranya masing-masing maupun negara
lain. (Gunawan,2014).
2.2.1 Fungsi
Fungsi planetarium akan menjelaskan beberapa fungsi dari Planetarium,
dengan mengetahui beberapa fungsi-fungsi planetarium sehingga dapat
menyimpulkan fungsi dari planetarium yaitu:
A. Berdasarkan peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta
nomor 43 tahun 2010 tentang pembentukan organisasi dan tata kerja
Planetarium, dalam melaksanakan penyebarluasan ilmu pengetahuan astronomi
dan keantariksaan, planetarium memiliki fungsi sebagai berikut:
a Penyelenggaraan pertunjukkan teater bintang atau simulasi menampakkan
benda-benda dan peristiwa langit dengan menggunakan peralatan
planetarium.
b Pelaksanaan pameran gambar dan model tentang bumi, benda-benda langit,
wahana antariksa dan peralatan astronomi.
c Pelaksanaan perekaman dan pendokumentasian berbagai peristiwa
astronomi.
PLANETARIUM DI BALI |11
d Penyelenggaraan penyuluhan dan bimbingan mengenai ilmu pengetahuan
bumi dan antariksa kepada guru dan peserta didik dalam proses belajar
mengajar.
B. Fungsi planetarium menurut Othman (1991) yaitu sebagai berikut:
a. Planetarium berfungsi sebagai penghubung antara ilmu pengetahuan dan
manusia.
b. Planetarium berfungsi sebagai pusat informasi yakni semua orang dapat
menyalurkan pertanyaan mengenai astronomi sehingga dapat menjaga
hubungan dengan komunitas astronomi internasional.
c. Planetarium berfungsi sebagai tempat untuk melakukan kegiatan astronomi
yakni dapat menyatukan astronomi amatir, para pelajar dan para
professional. Kegiatan astronomi meliputi kursus, pameran, dan program
rencana peneropongan.
C. Fungsi planetarium menurut Budiarto (2008) yaitu sebagai berikut:
a. Planetarium sebagai media informasi
Planetarium merupakan sebuah media informasi secara langsung yang tidak
didapat pada kebayakan perpustakaan lainnya. Penonton bisa mengamati
secara langsung astronomi di luar angkasa dan bisa menyaksikan sebuah
film mengenai sistem tata surya ini. Planetarium akan menjadikan sebuah
alternatif bagi kebutuhan ilmu pengetahuan alam semesta.
b. Planetarium sebagai media aktualisasi dan interaksi
Planetarium sendiri merupakan sejenis wadah kegiatan mengenai astronomi
dan beraktualisasi soal kebenaran alam semesta. Jadi bukan semata
berorientasi komersil seperti layaknya pusat penelitian astronomi seperti
NASA, universitas-universitas yang mempelajari tentang astronomi,
International Astronomical Union (IAU) dan sebagainya. Wadah sejenis
planetarium selain memberikan informasi yang dibutuhkan masyarakat juga
dapat difungsikan sebagai pusat komunitas bagi orang-orang yang menyukai
astronomi/luar angkasa.
c. Planetarium sebagai pustaka atau bahan amatan
Media pustaka tidak hanya berupa buku, ada juga yang berupa benda-benda
yang dapat menambah pengetahuan dan media pustaka elektronik lainnya
PLANETARIUM DI BALI |12
misalnya kaset, pita film, CD, DVD dan alat pembantu lainnya. Planetarium
adalah tempat untuk membaca, mengamati, meneliti, memahami media
pustaka. Planetarium juga menyediakan ruang pengamatan luar angkasa
secara langsung dan tempat untuk melihat serta memahami media pustaka
elektronik yaitu dengan disediakannya ruang audio visual atau bisokop
mini.
Jadi dapat disimpulkan fungsi dari planetarium yaitu:
a. Sebagai tempat informasi dalam bidang Ilmu Astronomi
b. Sebagai gedung pertunjukan terater bintang dan simulasi penampakan
benda-benda dan peristiwa langit dengan menggunakan proyektor khusus
pada ruang Planetairum.
c. Sebagai tempat pendokumentasian berbagai peristiwa astronomi dari waktu
ke waktu.
d. Sebagai wadah kegiatan dalam bidang ilmu astronomi seperti kegiatan
peneropongan bintang-bintang.
2.2.2 Jenis-jenis
Berdasarkan fungsi pelayanannya menurut Sari (2010), jenis planetarium
terbagi menjadi planetarium khusus dan planetarium umum terbagi lagi menjadi
planetarium formal dan planetarium pelengkap yaitu sebagai berikut:
A. Planetarium khusus merupakan planetarium yang digunakan untuk edukasi
maupun penelitian semata. Seperti pada sekolah-sekolah umum, universitas
maupun sekolah latihan militer. Contohnya observatorium di lembang (jawa
Barat) yang dikelola oleh jurusan astronomi Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Institut Teknologi Bandung.
B. Planetarium umum merupakan planetarium terbuka bagi masyarakat umum
dengan tujuan edukasi dan rekreasi baik secara informatif maupun secara
ekspretif. Planetarium umum dibedakan menjadi:
a. Planetarium formal merupakan planetarium yang memiliki pengelolaan
tersendiri walaupun bergabung dengan fasilitas lain tapi hubungannya
saling menunjang. Contohnya Alder Planetarium di USA dan Planetarium
Jakarta.
PLANETARIUM DI BALI |13
b. Planetarium pelengkap merupakan bagian dari science centre atau museum
yang berfungsi untuk memukau para pengunjung. Contohnya Planetarium
Angkatan Laut Surabaya.
2.2.3 Komponen Utama
Komponen utama akan menjelaskan bagian-bagian yang terdapat pada
ruang utama yang terdapat pada planetarium yaitu ruang pertunjukkan teater
bintang. Berikut adalah beberapa komponen yang terdapat pada planetarium yaitu:
A. Susunan tempat duduk
Pada susunan tempat duduk mengelilingi proyektor utama yang berfungsi
untuk memperagakan posisi gerak susunan bintang dan benda langit secara
vertikal, sehingga penonton dapat melihat objek-objek pada kubah dengan arah
yang sama. Kubah di fungsikan sebagai layar, dengan posisi tempat duduk di
miringkan atau datar mengarah (horizontal) ke atas serta terdapat area panggung
yang di fungsikan sebagai tempat moderator untuk kegiatan lain seperti seminar
dan lain- lain.
Kapasitas tempat duduk yang ditampung di planetarium tergantung dengan
besaran kubah yaitu:
Diameter antara Kapasitas tempat duduk
≤ 7 meter 10 – 50 orang
7 – 11 meter 20 – 130 orang
11 – 13 meter 40 -200 orang
13 – 16 meter 140 – 250 orang
16 – 19 meter 200 -270 orang
≥ 19 meter 250 – 680 orang
Sumber: (Wilson, 1994)
B. Proyektor pada planetarium
Di dalam ruangan pertunjukan terdapat sumber gambar berupa proyektor
planetarium yang umumnya di letakkan di tengah ruangan. Fungsi dari proyektor
yaitu dapat memperagakan pergerakan benda-benda langit sesuai dengan waktu
dan lokasi.
Tabel 2.1 Diameter Kubah dan Kapasitas Duduk
PLANETARIUM DI BALI |14
Proyektor planetarium memiliki desain dasar dengan 3 komponen utama
menurut Sari (2010) yaitu : .
a Sistem proyeksi planet
Planet-planet diproyeksikan melalui sistem tersendiri yaitu analog mekanikal.
Analog mekanikal berupa model miniatur dari karakteristik orbit planet-planet
(satu analog untuk setiap proyektor planet), bumi, matahari, dan posisi planet
secara mekanis ditampilkan. Operator dapat memilih baik dari sudut pandang
bumi maupun sudut pandang matahari untuk tampilan gerakan planet-planet.
b Lampu bintang
Memproyeksikan milyaran bintang-bintang angkasa. Lampu bintang
merupakan sebuah alat yang menghasilkan titik-titik intensitas sumber cahaya
yang kecil. Cahaya ini difokuskan melalui ribuan lensa individual dan lubang-
lubang kecil yang diproyeksikan ke kubah.
c Penggunaan komputer
Komputer digunakan untuk menyambungkan tiga jenis gerakan sumbu yang
memungkinkan operator untuk memutar bola langit pada titik manapun yang
memungkinkan observasi langit dari planet manapun dalam tata surya atau dari
titik manapun di antariksa. Sistem ini mendemonstrasikan sudut pandang normal
bumi kelangit melalui konsep Kopernikus atau Galelio dan mengatur keseluruhan
gerakan untuk dianalisa pengamat. Pertunjukan berlangsung dengan diringi
musik. Materi pertunjukan bias berbeda-beda tergantung pada judul pertunjukan
dan jadwal.
Gambar 2.4 Proyektor pada Planetarium
Sumber : http://langitselatan.com/wp-content/uploads/2009/04/kp-
day-three-009.jpg
PLANETARIUM DI BALI |15
Pada proyektor terdapat proyektor pembantu yang letaknya dapat ditempatkan
di sekitar proyektor utama, proyektor ini terdiri dari:
a. Proyektor shooting star
b. Proyektor efek pelangi
c. Proyektor komet
d. Proyektor panorama proyektor meteor
e. Proyekyor slide
f. Proyektor efek
C. Kubah pada planetarium
Kubah difungsikan sebagai layar berbentuk setengah lingkaran yang
dipantulkan oleh proyektor. Kubah pada planetarium umumnya di bangun dengan
material lapisan dari rib-rib baja melengkung sebagai rangka serta terdapat lapisan
panel aluminium yang disambung pada rangka . Dengan adanya karpet dan
dinding kain dapat meredam suara yang tidak diinginkan (Wilson, 1994).
2.2.4 Sistem Operasi
Proyektor yang ada diruang planetarium diletakkan ditengah yang
dikelilingi oleh tempat duduk penonton dan sistem loudspeaker yang berada disisi
Gambar 2.5 Kubah Planetarium
Sumber : http://aerospace.wcc.hawaii.edu/images/largedome.jpg
Rib-rib baja
Panel aluminum
PLANETARIUM DI BALI |16
kubah. Sumber infrared dan sistem kamera mendeteksi cahaya yang dipantulkan
dari penonton. Gambar diproses oleh system Cinematrix, yang mengirimkan
informasi kepada prosesor grafis SGI. SGI bertugas mengirim data melalui MIDI
kepada Sistem Interaktif Audio. Dan lagi, planetarium mengoperasikan sebuah
sistem multimedia independen dengan sistem grafis vektor (Digistar) dan banyak
audio, video dan peralatan proyeksi slide yang dikendalikan dengan komputer
(Sari,2010).
2.2.5 Program-program
Pada planetarium menurut Wilson (1994) memiliki program-program untuk
meningkatkan fasilitas yaitu sebagai berikut:
a. Program Umum merupakan program yang ditujukan ke masyarakat umum
untuk melihat pertunjukan planetarium dengan jadwal yang ditentukkan
misalnya 6 hari dalam seminggu.
b. Program Sekolah merupakan program yang ditujukan ke kelompok-kelompok
siswa dari tingkat SD, SMP, SMA umum untuk melihat pertunjukan
planetarium dengan jadwal yang ditentukkan.
c. Program Penyewaan ruang merupakan program yang ditujukan ke kelompok-
kelompok swasta seperti kelompok gereja, kelompok wisatawan, kelompok
pesta ulang tahun dan lain-lain yang dapat disewakan dengan jadwal yang
ditentukkan.
Gambar 2.6 Sistem Operasi pada Planetarium
Sumber:http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/216
/3/Chapter%20II.pdf
PLANETARIUM DI BALI |17
d. Program Khusus merupakan program yang di tujukan ke masyarakat umum
maupun para siswa yang ingin mendalami ilmu astronomi dengan jadwal yang
di tentukkan.
2.3 Studi Proyek Sejenis
Terdapat beberapa jenis planetarium yang dapat dijadikan pedomanan dalam
perencanaan Planetarium yang ada di berbagai Negara salah satunya:
2.3.1 Planetarium Jakarta
Planetarium Jakarta akan menjelaskan bagian-bagian yang terdapat pada
planetarium Jakarta dari potensi lokasi, fasilitas-fasilitas, hingga sistem
penggelolaan pada planetarium Jakarta:
A. Lokasi Planetarium Jakarta
Planetarium Jakarta berlokasi di daerah pusat kota yaitu dekat dengan Taman
Ismail Marzuki (TIM) yang merupakan pusat kesenian, Jln. Cikini Raya, no. 73
Jakarta Pusat, daerah khusus Ibukota Jakarta.
B. Tujuan
Tujuan pada Planetarium Jakarta (Planetarium & Observatorium Jakarta, 2014)
yaitu:
a. Sebagai sarana pendidikan dan wisata ilmiah
b. Memberi gambaran kepada masyarakat umum/ pengunjung dan para pelajar
hal-hal yang ada di luar angkasa seluas-luasnya.
Gambar 2.7: lokasi Planetarium & Observatorium Jakarta
Sumber : http://planetariumjkt.com/index.php/profile/peta-lokasi.html
PLANETARIUM DI BALI |18
c. Sebagai proses pembelajaran tambahan dalam mata pelajaran yang ada di
sekolah yang merupakan bagian terpadu proses pendidikan / pembelajaran
untuk menarik minat pelajar dan masyarakat umum mendalami bidang sains
dan teknologi keastronomian.
d. Sekolah dan Masyarakat umum dapat lebih terinovasi dalam IPTEK ke
Astronomian sekaligus membangunan pandangan terhadap jagad raya secara
menyeluruh.
C. Fungsi pada Planetarium Jakarta yaitu:
Berdasarkan peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta
nomor 43 tahun 2010 tentang pembentukan organisasi dan tata kerja Planetarium,
dalam melaksanakan penyebarluasan imlu pengetahuan astronomi dan
keantariksaan, planetarium memiliki fungsi sebagai berikut:
a Penyelenggaraan pertunjukkan teater bintang atau simulasi menampakkan
benda-benda dan peristiwa langit dengan menggunakan peralatan planetarium.
b Pelaksanaan pameran gambar daan model tentang bumi, benda-benda langit,
wahana antariksa dan peralatan astronomi.
c Pelaksanaan perekaman dan pendokumentasian berbagai peristiwa astronomi.
d Penyelenggaraan penyuluhan dan bimbingan mengenai ilmu pengetahuan bumi
dan antariksa kepada guru dan peserta didik dalam proses belajar mengajar.
D. Fasilitas-Fasilitas pada Planetarium & Observatorium Jakarta (Planetarium
& Observatorium Jakarta, 2014) yaitu:
a. Pertunjukan Citra Ganda
Kapasitas : 150 orang
Waktu : ± 40 menit
Gambar 2.8 Suasana fasilitas pertunjukan citra ganda
Sumber:http://penjelajahangkasa.com/wpcontent/uploads/20
13/06/DSC_0682.jpg
PLANETARIUM DI BALI |19
Fasilitas : tempat duduk dengan media slide
b. Planetarium/ Pertunjukan Teater Bintang
Kapasitas : 330 orang
Waktu : ± 60 menit
Diameter Kubah : 22 meter
Luasan Ruang : ± 415,3 m2
Materi yang dibahas : Tata surya, Penjelajah kecil di tata surya,
Pembentukan tata surya, Planet biru bumi,Dari
ekuator sampai ke kutub, Gerhana matahari dan
gerhana bulan, Galaksi kita bima sakti, Riwayat
hidup bintang, dan Bintang ganda dan bintang
variable.
Jenis Proyektor : Pronyektor Carl Zeiss yang dapat berputar 360
Fasilitas :Tempat duduk, ruang kontrol, ruang elektrikal
dan pumbling.
Pola sirkulasi penonton : Linier
Material : Untuk material pelapis dinding dan plafon
semuanya menggunakan karpet. Karena fungsi
material karpet yaitu dapat meredam suara yang
lebih optimal. Makin tebal dan berat karpet
makin besar pula daya serap dan
kemampuannya dalam meminimalisir
kebisingan.
c. Ruang Pameran / Exhibition Hall
Gambar 2.9 Suasana fasilitas planetarium
Sumber : Hasil Obervasi, 2015
Gambar 2.10 Suasana area kontrol ruang
planetarium
Sumber: Hasil Obervasi, 2015
PLANETARIUM DI BALI |20
Fasilitas :Gambar-gambar astronomi, model miniatur
wahana antariksa dan replica benda-benda langit,
serta diorama yang menampilkan film-film
astronomi dan dapat memberikan wawasan ilmu
pengetahuan mengenai benda-benda langit.
Letak : Lantai I di bawah Ruang planetarium.
Luasan Ruang : 729 m2
Keterangan : Ruang Pameran dapat dikunjungi oleh
pengunjung sebelum pertunjukan teater bintang/
Planetarium berlangsung tanpa dipunggut biaya.
d. Perpustakaan
Jumlah Buku : 4000 buku
Letak : Lantai 2
Gambar 2.11 Suasana fasilitas pameran
Sumber : Hasil Observasi, 2015
Gambar 2.12 Suasana Perpustakaan
Sumber: Hasil Observasi, 2015
PLANETARIUM DI BALI |21
Luasan Ruang : 184 m2
Jenis buku :Buku-buku yang berkaitan dengan
astronomi, majalah, koran.
e. Area Tunggu Pengunjung
Letak : Lantai 1 & 2
Luasan Ruang : 150 m2
Fasilitas :Tempat duduk serta area atrean menuju
ruang Planetarium.
f. Toko Cinderamata
Gambar 2.14 Suasana area antrean menuju ruang planetarium
Sumber: Hasil Observasi, 2015
Gambar 2.13 : Suasana area tunggu
Sumber: Hasil Observasi, 2015
PLANETARIUM DI BALI |22
Letak : Lantai 1
Luasan Ruang : 50 m2
Fasilitas :terdapat cinderamata bertemakan hal-hal yang
ada di luar angkasa.
g. Peneropongan Umum
Letak : Lantai atas
Luasan Ruang : 100 m2
Jadwal Peneropongan :Tak Tentu dan biasanya Jadwal
peneropongan ditempat di sekitaran
bangunan planetarium.
h. Observatorium
Gambar 2.15 Toko Cinderamata
Sumber: http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012
-1-00030-ds%202.pdf
Gambar 2.16 Suasana Peneropongan umum
Sumber:http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012
-1-00030-ds%202.pdf
PLANETARIUM DI BALI |23
i. Kantor Pengelola
Letak : Lantai 1
Fasilitas : Ruang Direktur dan wakit direktur, ruang kerja
staff, Ruang Rapat, Ruang Mep, R. Keamanan.
Jumlah pegawai : 48 orang
E. Jadwal Pertunjukan Planetarium Jakarta
Gambar 2.18 Suasana Kantor Pengelola
Sumber: Hasil Observasi, 2015
Gambar 2.17 Suasana fasilitas observatorium
Sumber:http://jakarta.panduanwisata.id/files/2014/11/planetariu
m-1.jpg
PLANETARIUM DI BALI |24
No . Program Hari Jam Harga Tiket
1. Program
rombongan
Selasa -
Kamis
09.30 wib, 11.00
wib dan 13.30
wib
-Anak-anak Rp. 3.500,00/
perorang .
- Dewasa Rp. 7.000,00/
perorang. Jumat 09.30 wib dan
13.30 wib
2. Umum Selasa-
Jumat
16.30 wib - Siswa dan Mahasiswa
Rp.5.000.00/
perorang
-Masyarakat umum Rp.
10.000,00/perorang
Sabtu -
Minggu
10.00 wib, 11.30
wib, 13.00 wib
dan 14.30 wib
Keterangan:
a. Untuk hari senin, Planetarium Jakarta ditutup untuk pemeriksaan dan
pemeliharaan alat-alat dah yang lainnya.
b. Ketentuan rombongan minimal 100 orang
c. Untuk pendaftaran rombongan disediakan souvenir berupa poster, peta
bulan, peta bintang, buku panduan, stiker dan lain-lain selama persediaan
masih ada.
F. Pemilihan lokasi Planaetarium Jakarta berdasarkan hasil wawancara dengan
pak widya sebagai staff di Planetarium Jakarta:
a. Faktor sejarah
b. Gagasan dari Bung karno
c. Central kegiatan di Jakarta
d. Untuk pemilihan lokasi bangunan Planetarium bisa di bangun dimanapun,
kalau observatorium memiliki banyak syarat lokasi yang khusus.
G. Sistem Pengelolan Planetarium Jakarta
Pengelolaan Planetarium Jakarta berada di bawah Dinas Pendidikan Provinsi
Jakarta. Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah kerja sama dengan berbagai
institusi pendidikanyang ada di Jakarta.
H. Jumlah Pengunjung Planetarium tahun 2006-2013
Tabel 2.2 Jadwal Pertunjukan Planetarium Jakarta
Sumber: Planetarium & Observatorium Jakarta, 2014
PLANETARIUM DI BALI |25
2.3.2 Planetarium Jagad Raya Tenggarong
Planetarium Jagad Raya Tenggarong akan menjelaskan bagian-bagian yang
terdapat dari potensi lokasi, fasilitas-fasilitas, hingga sistem penggelolaan.
A. Lokasi Planetarium Jagad Raya Tenggarong
Tahun Pengunjung
Penrtunjukan Teater
Bintang
Pengunjung
Pertunjukan Citra
Ganda
Jumlah
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
195.938
125.453
263.175
212.267
345.448
210.558
252.517
213.243
11.670
12.826
-
-
-
-
-
-
207.608
138.279
263.175
212.267
345.448
210.558
252.517
213.243
Gambar 2.19 : Peta Lokasi Planetarium Jagag Raya
Tenggarong
Sumber:https://www.google.co.id/maps
Tabel 2.3 Jumlah Pengunjung Planetarium Jakarta
Sumber: Planetarium & Observatorium Jakarta, 2014
PLANETARIUM DI BALI |26
Berlokasi di jalan Diponegoro Tenggarong, Kutai Kertanegara, Kalimantan
Timur. Lokasi Planetarium Jagag Raya Tenggarong sangat strategis, tepat di pusat
kota Tenggarong, bersebelahan dengan Museum Mulawarman ,dan bersebrangan
dengan dermaga penyebarangan ke Pulau Parai Kumala (Trihantono,Hanief,
2015).
B. Tujuan
Tujuan Planetarium Jagad Raya Tenggarong yaitu:
a. Sebagai sarana wisata pendidikan untuk menikmati keindahan alam semesta
berupa bintang-bintang, planet dan objek-objek langit lainnya.
b. Sebagai tempat teater bintang atau teater alam, karena dapat
memperlihatkan isi alam semesta serta susunannya.
C. Fasilitas-fasilitas
Terdapat fasilitas-fasilitas yang terdapat pada planetarium jagag raya
Tenggarong yaitu:
a. R. Planetarium
Kapasitas : 92 tempat duduk
Diameter kubah : 11 meter
Jenis Proyektor : Proyektor Skymaster ZKP 3 buatan perusahaan
Carl Zeiss Jerman, dengan ketinggian maks. 2750
mm dan berat proyektor 250 kg serta memiliki 100
lensa. Selain proyektor utama terdapat juga
proyektor penunjang yaitu proyektor effect dan 8
proyektor slide yang berfungsi untuk
memproyeksikan gambar.
Gambar 2.20 Suasana fasilitas Planetarium
Sumber: http://i.ytimg.com/vi/KEWW9N5XNo/hqdefault.jpg
PLANETARIUM DI BALI |27
Ruang Planetarium : Tidak terdapat bukaan jendela kecuali pintu masuk
keluar ruang planetarium agar meminimalisir
adanya cahaya yang masuk dan sirkulasi udara di
atur dengan pendingin ruangan.
b. R. Pameran
Pada ruang pameran Planetarium Jagad Raya Tenggarong memiliki 52 poster
luar angkasa tentang objek-objek di tata surya, galaksi dan alam semesta.
D. Sistem pengelola
Planetarium Jagad Raya Tenggarong merupakan salah satu planetarium yang
beroperasi di Indonesia dan berada dibawah Dinas Pendidikan Kutai Kartanegara.
E. Jadwal pertunjukkan
Terdapat jadwal pertunjukkan Planetariu Jagad Raya Tenggarong Trihantono
(2015) yaitu:
No. Katagori Hari Jam Harga Tiket
1. Dewasa Setiap Hari 08:00 - 14:00
wita
- Dewasa Rp.
7.500,00/ perorang
2. Anak-Anak
di bawah 12
tahun
Setiap Hari 08:00 - 14:00
wita
- Anak-anak Rp.
5.000.00/perorang
Keterangan :
a. Planetarium Jagad Raya Tenggarong buka setiap hari setiap hari, hari libur
nasional pun Planetarium Jagad Raya Tenggarong tetap buka kecuali hari
jumat dan hari pertama Idul Fitri.
Gambar 2.21Suasana fasilitas Pameran
Sumber:http://www.kutaikartanegarakab.go.id/images/gallery/DSC_1606
.jpg
Tabel 2.4
Jadwal Pertunjukan Planetarium Jagad Tenggarong
PLANETARIUM DI BALI |28
b. Agar menikmati pertunjukan, adanya batas minimal pengunjung yaitu 30
orang untuk katagori umum 40 orang untuk katagori rombongan. Apabila
dibawah jumlah minimal, pertunjukan dapat dilakukan berapapun
pengunjungnya dengan membayar Rp. 200.000.
2.3.3 Adler Planetarium
Alder planetarium akan menjelaskan bagian-bagian yang terdapat pada alder
planetarium dari potensi lokasi, fasilitas-fasilitas, hingga sistem penggelolaannya.
A. Lokasi Adler Planetarium
Berlokasi di 1300 S Lake Shore Dr, Chicago, IL 60605, Amerika Serikat, di
ujung timur laut dari Pulau Northerly di Tepi Danau Michigan di Chicago, lllinois
sehingga dapat menunjang dalam peneropongan bintang-bintang.
B. Denah Alder Planetarium
Gambar 2.22 Peta lokasi Alder Planetarium
Sumber: https://www.google.co.id/maps
Gambar 2.23 Denah Aldar Planetarium
Sumber: http://www.adlerplanetarium.org/adler-map/
PLANETARIUM DI BALI |29
Bangunan Alda Planetarium dengan 4 lantai terdiri dari:
Pada Level bangunan Ruang
Pada Star Level Star Theater
Star Exhibit: Mission Moon, Community
Design Lab, Clark Family Welcome Gallery,
Hidden Wonders)
Pada Lower Level
Teleskop, Astronomi dalam budaya, Ruang Teater, Ruang Luar
Angkasa, Ruang visualisasi laboratorium, Galeri Awood Sphare
The Universe
Pada Mid Level Toilet, Ruang kelas pembelajaran,Kantor pengelola
Pada Upper Level
Rainbow Lobby, Sky Theater. Café Galileo, Kantor pengelola,
Our Solar System, X-Laboratorium, Toko Aldar , Planet
Ekspolers,Gemini XII
C. Aktivitas dan kegiatan
Aktivitas dan kegiatan menjabarkan kegiatan-kegiatan yang terdapat pada
fasilitas-fasilitas pada alder planetarium.
a. Berkunjung dan melihat pameran, terdapat beberapa ruang yang dikunjungi
yaitu:
Gambar 2.27 Clark Family Welcome Gallery
Sumber: http://www.adlerplanetarium.org/exhibits/
Gambar 2.24 Mission Moon
Sumber:http://www.adlerplanetarium.org/ex
hibits/mision-moon
Gambar 2.26 Astronomi dalam Budaya
Sumber: http://www.adlerplanetarium.
org/exhibits/
Gambar 2.25 Tata Surya kita
Sumber: http://www.adlerplanetarium.org/exhibits/
Tabel 2.5 Ruang-ruang yang terdapat pada tiap lantai
PLANETARIUM DI BALI |30
Gambar 2.31 Ruang Visualisasi Laboratorium
Sumber: http://www.adlerplanetarium.org/svl/
Gambar 2.30 Gemini XII
Sumber: http://www.cityprofile.com/illinois/p
hotos/5222-chicago-adler_planetarium_6.html
Gambar 2.28 Atwood Celestial Sphare
Sumber:https://id.wikipedia.org/wiki/Planeta
rium_Adler
Gambar 2.29 Hidden Wonders
Sumber:http://www.adlerplanetarium.org/
exhibits/
Gambar 2.32 Pameran Teleskop
Sumber:http://www.adlerplanetariu
m.org/exhibits/
Gambar 2.33 Planet Ekspolers
Sumber: http://www.adlerplanetarium.
org/exhibits/
PLANETARIUM DI BALI |31
b. Belajar, terdapat beberapa ruang yang dapat digunakan yaitu:
c. Menonton pertunjukkan, terdapat beberapa ruang yang dapat digunakan yaitu:
d. Makan dan minum , terdapat beberapa ruang yang dapat digunakan yaitu:
Gambar 2.34 Community Design Lab
Sumber:http://www.adlerplanetarium.org/exhibits/
Gambar 2.36 Ruang Kelas Belajar
Sumber: http://www.adlerplanetarium.org/educator-resources/
Gambar 2.37 Space Theater
Sumber: http://www.adlerplanetariu
m.org/shows/
Gambar 2.39 Café Galileo
Sumber: http://www.lobergconstruction.com/wp-
content/uploads/adler_planetarium.jpg
Gambar 2.38 Sky Theater
Sumber:http://www.spitzinc.com/project
adler-planetarium/
Gambar 2.35 Ruang Angkasa
Sumber: http://www.adlerplanetarium.org/exhibits/
PLANETARIUM DI BALI |32
e. Berbelanja, terdapat ruang yang dapat digunakan yaitu:
D. Sistem Pengelolaan
Pengelolaan Adler Planetarium dikelola oleh pihak swata yang dipimpin oleh
Michelle B. Larson, Ph. D. Alder Planetarium adalah organisasi amal dan
anggota dari American Association of Museum dan Chicago Museum.
2.3.4 Simpulan Tinjauan Proyek Sejenis
Tinjauan Proyek Sejenis diatas dapat diperoleh suatu perbandingan antara
proyek studi, yaitu
Gambar 2.40 Adler Store
Sumber: http://www.adlerplanetarium.org/exhibits/
PLANETARIUM DI BALI |33
Kriteria Planetarium Jakarta Planetarium Jagad
Raya Tenggarong
Alder Planetarium
Owner Pemerintah Daerah Pemerintah Daerah Swasta
Sifat
Kunjungan
Publik Publik Publik
Pengunjung Semua umur Semua umur Semua umur
Kelebihan - Dekat dengan Taman
Ismail Marzuki
(TIM) yang
merupakan pusat
Kesenian
- Pusat Kota
- Tepat di pusat kota
Tenggarong,
- Bersebelahan dengan
Museum
Mulawarman
- Bersebrangan dengan
dermaga
penyebarangan ke
Pulau Parai Kumala.
- Diujung timur laut dari
Pulau Northerly
- Di Tepi Danau Michigan
di Chicago, lllinois
sehingga dapat
menunjang dalam
peneropongan bintang-
bintang.
- Terdapat banyak galeri
yang di pamerkan
- Tampilan bangunan
menarik untuk di
kunjungi.
- Fasilitas yang tersedia
dapat disewakan
Kekurangan - Bentuk yang
monoton dan kurang
menarik
- Tidak ada perubahan
jadwal pertunjukkan
dari tahun ke tahun
- Tampilan bangunan
kurang menarik
- Kurangnya perawatan
pada fasilitas-fasilitas
yang disediakan
- Kurangnya dana yang
dibutuhkan untuk
mengelola
Planetarium.
- Fasilitas hiburan
kurang
- Kurangnya dana
yang dibutuhkan
untuk mengelola
Planetarium Jagad
Raya Tenggarong
Massa Tunggal Tuggal Tunggal
Tabel 2.6 Perbandingan Proyek Sejenis
PLANETARIUM DI BALI |34
Bangunan
Pola Massa Monolit Monolit Monolit
Diameter
Kubah
22 meter 11 meter 22 meter
Jenis
Proyektor
Pronyektor Carl
Zeiss
Skymaster ZKP 3 Pronyektor Zeiss
Model II
Kapasitas
tempat duduk
330 Tempat duduk 92 Tempat duduk 300 Tempat duduk
Berdasarkan pengamatan dari Planetarium Jakarat, Planetarium Jagad Raya
Tenggarong dan Adler Planetarium serta data yang diperoleh diberbagai sumber
dapat disimpulkan yaitu:
A. Fasilitas yang dimiliki yaitu:
a. Pada Planetarium Jakarta dan Planetarium Jagag Raya Tenggarong fasilitas
yang dimiliki hampir sama yaitu berupa ruang pertunjukkan teater bintang,
ruang pameran namun materi yang dipamerakan sedikit , yang
membedakan Planetarium Jakarta mempunyai ruang observatorium
sedangkan Planetarium Jagad Raya Tenggarong tidak.
b. Pada ekterior bangunan Planetarium Jagag Raya Tenggarong terdapat taman
tata surya sehingga menarik untuk dikunjungi.
c. Pada Adler Planetarium memiliki ruang pameran dengan berbagai tema
misalnya Astronomi dalam budaya, pameran tata surya, ruang angkasa,
planet ekpolers dan lain-lain.
B. Tampilan bangunan
Tampilan bangunan akan menjelaskan tampilan bangunan atau fasab bangunan
yang tedapat pada tiap Planetarium yaitu:
a. Pada tampilan bangunan Planetarium Jakarta terkesan menonton terlihat segi
warna yang dominan warna biru dipadukan dengan warna putih serta tidak
terdapat ornamen-ornamen yang ada di Planetarium Jakarta.
PLANETARIUM DI BALI |35
b. Pada tampilan bangunan Planetarium Jagag Raya Tenggarong menyesuaikan
dengan lingkungan yaitu musim tropis terlihat dari bentuk atap bangunan
segitiga serta terdapatnya ventilai di tiap-tiap ruangan. Pada bagian tampak depan
di kiri dan kanan Planetarium terdapat pilar-pilar sehingga terkesan megah.
Namun tidak terlihatnya kubah yang merupakan ciri khas dari bangunan
planetarium.
c. Pada tampilan bangunan Adler Planetarium terkesan klasik dengan bagian atap
berbentuk kubah serta menggunakan material beton dan di sekelilinginya
mengarah ke modern berbentuk seperti pyramid dengan bagian atap menggunakan
material kaca dan baja. Warna yang ditampilan warna biru dan abu-abu serta
minimnya ornamen yang diterapkan sehingga memiliki keharmonisan antara
bangunan dengan sekitar lingkungan.
C. Sistem pengelolaan
Pada sistem pengelolaan akan menjelaskan sistem pengelolaan pada tiap-tiap
planetarium.
a. Sistem pengelolaan Planetarium Jakarta dan Planetarium Jagag Raya
Tenggarong dikelola oleh badan pemerintahan yaitu dinas pendidikan
PLANETARIUM DI BALI |36
setempat. Namun kurangnya data yang diberikan mengakibatkan kurangnya
perawatan alat-alat yang terdapat di Planetarium Jakarta dan Planetarium Jagag
Raya Tenggarong.
b. Sistem pengelolaan Adler Planetarium dikelola oleh pihak swasta namun aset
bangunan Alder Planetarium di miliki oleh badan pemerintahan. Sehingga dana
yang didapatkan difungsikan untuk perawatan alat-alat yang ada di Adler
Planetarium. Pada Adler Planetarium menyediakan program penyewaan ruang
seperti acara resepsi pernikahan, seminar, maupun acara ulang tahun. Jadi di
Alder Planetarium menggadakan pengalian dana untuk meningkatkan fasilitas
yang terdapat pada Planetarium. Masyarakat dapat menjadi anggota dengan
fasilitas-fasilitas yang diberikan.
2.4 Spesifikasi Umum
Spesifikasi umum akan menjabarakan tentang pengertian, tujuan, sasaran,
fungsi, lingkup pelayanan, klasifikasi fasilitas, sistem pengelolaan, dan langgam
bangunan.
2.4.1 Pengertian Planetarium
Planetarium merupakan gedung pertunjukan dengan bagian atap berbentuk
kubah setengah lingkaran yang tidak dapat di buka dan kubah tersebut berfungsi
sebagai layar serta terdapat proyektor utama yang digunakan untuk
memperagakan posisi gerak susunan bintang-bintang dan benda-benda langit yang
dipantulkan ke layar kubah dengan diiringi musik.
2.4.2 Tujuan dan Sasaran
A. Tujuan
Secara umum tujuan dari pengadaan Planetarium adalah :
a. Untuk menciptakan suatu tempat wisata edukasi yang menyenangkan.
b. Meningkatkan daya Tarik dalam mempelajari bagain dari ilmu astronomi.
c. Menjadi daya Tarik wisatawan yang mempengaruhi dalam bidang
pariwisata.
B. Sasaran
Secara umum sasaran dari pengadaan Planetarium adalah :
a. Para siswa datang berkunjung dan menikmati fasilitas yang ada pada
Planetarium.
PLANETARIUM DI BALI |37
b. Di harapkan para wisatawan datang berkunjung dan menikmati fasilitas
yang ada pada Planetarium.
c. Diharapkan masyarakat datang berkunjung dan menikmati fasilitas yang ada
pada Planetarium.
2.4.3 Fungsi Planetarium:
Secara umum fungsi dari Planetarium yaitu:
a. Sebagai tempat informasi dalam bidang Ilmu Astronomi
b. Sebagai gedung pertunjukan terater bintang dan simulasi penampakan benda-
benda dan peristiwa langit dengan menggunakan proyektor khusus pada ruang
Planetairum.
c. Sebagai tempat pendokumentasian berbagai peristiwa astronomi dari waktu ke
waktu.
d. Sebagai wadah kegiatan dalam bidang ilmu astronomi seperti kegiatan
peneropongan bintang-bintang.
2.4.4 Lingkup Pelayanan
Planetarium ini bersifat publik dan dapat menampung seluruh civitas di
dalamnya dengan nyaman. Ada beberapa lingkup pelayanan yang umumnya
terdapat pada Planetarium:
a. Pelayannan rekreasi dan edukasi untuk para pengunjung dengan menggunakan
alat proyektor untuk memperagakan posisi gerak susunan bintang-bintang dan
benda-benda langit yang dipantulkan ke layar kubah dengan diiringi musik.
b. Menyediakan ruang pameran di sertai dengan keterangan/petunjuk ditiap
benda-benda yang dipajang.
c. Menyediakan perpustakaan mengenai bagian ilmu-ilmu astronomi.
d. Menyediakan area untuk kegiatan peneropongan yang dilakukan di hari
tertentu yaitu terdapat area kosong dengan ketinggian tertentu serta gudang
untuk tempat penyimpanan alat-alat nya.
e. Menyediakan ruangan yang menjual makanan dan minuman
f. Menyediakan ruangan yang menjual survenir yang berkaitan dengan yang di
pertunjukkan di Planterium.
g. Menyediakan jalur transportasi meliputi transportasi vertikal dan horizontal.
h. Menyediakan jaringan komunikasi berada dibeberapa titik.
PLANETARIUM DI BALI |38
i. Menyediakan jaringan pengamanan bangunan yaitu jaringan pemadam
kebakaran dibeberapa titik.
j. Menyediakan jaringan air, listrilk yang dihubungkan tiap ruang untuk sistem
utilitas.
k. Menyediakan ruangan untuk mengatur segala kebutuhan di Planetarium
l. Menyediakan ruangan untuk pemeliharaan alat-alat yang ada di Planetarium.
2.4.5 Klasifikasi Fasilitas
Klasifikasi fasilitas Planetarium di Bali dikelompokkan menjadi 7 fasilitas
yaitu:
A. Fasilitas Utama:
a. Planetarium
b. Ruang Pameran
c. Perpustakaan
B. Fasilitas Penunjang:
a. Lobby
b. Restaurant/ café/food court
c. Toko cinderamata/souvenir
C. Fasilitas Pengelolaan:
a. Kantor Pengelola
b. Ruang Rapat
D. Fasilitas Servis:
a. Ruang Mekanikal Elektrikal dan Pumbling
b. Gudang
c. Parkir
2.4.6 Sistem Pengelolaan
Sistem pengelolaan pada Planetarium merupakan proyek pemerintah yang
berfungsi sebagai objek wisata rekreasi dan edukasi yang berorientasi tidak hanya
bagian pendidikan juga pariwisata. Pendanaan yang didapatkan setiap tahun oleh
pihak pemerintah dan pengunjung yang datang.
top related