plagiat merupakan tindakan tidak terpuji - core.ac.uk fileprogram studi pendidikan ekonomi oleh :...
Post on 07-Aug-2019
214 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PERBEDAAN KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT
KAMPUNG KIRINGAN SEBELUM DAN SESUDAH MENJADI
SENTRA INDUSTRI JAMU GENDONG Studi Kasus Desa Kiringan, Canden, Jetis, Bantul
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Oleh :
ISDARINI
NIM : 07 1324 005
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2011
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
PERBEDAAN KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT
KAMPUNG KIRINGAN SEBELUM DAN SESUDAH MENJADI
SENTRA INDUSTRI JAMU GENDONG Studi Kasus Desa Kiringan, Canden, Jetis, Bantul
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Oleh :
ISDARINI
NIM : 07 1324 005
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2011
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
SKRIPSI
PERBEDAAN KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT
KAMPUNG KIRINGAN SEBELUM DAN SESUDAH MENJADI
SENTRA INDUSTRI JAMU GENDONG
Studi Kasus Desa Kiringan, Canden, Jetis, Bantul
Oleh :
ISDARINI 07 1324 005
Telah disetujui oleh:
Pembimbing I Indra Darmawan, S.E., M. Si Tanggal 31 Mei 2011 Pembimbing II Tanggal 10 Juni 2011
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
SKRIPSI
PERBEDAAN KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT
KAMPUNG KIRINGAN SEBELUM DAN SESUDAH MENJADI
SENTRA INDUSTRI JAMU GENDONG Studi Kasus Desa Kiringan, Canden, Jetis, Bantul
Dipersiapkan dan ditulis oleh:
ISDARINI NIM: 07 1324 005
Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji
Pada tanggal 16 Juni 2011 Dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Susunan Panitia Penguji
Nama Lengkap Tanda Tangan
Ketua Yohanes Harsoyo, S.Pd.,M.Si
Sekretaris Indra Darmawan, S.E.,M.Si.
Anggota Indra Darmawan, S.E.,M.Si.
Anggota Dr.C.Teguh Dalyono, M.S.
Anggota Yohanes Harsoyo, S.Pd.,M.Si .
Yogyakarta, 16 Juni 2011
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Tuhanku yang memampukan saya untuk selalu mensyukuri
setiap hal yang boleh terjadi dalam kehidupan saya
Kedua orangtuaku : Bpk Pawiro Harjono beserta Ibu Surip
dengan keikhlasannya melaksanakan peran sebagai
orangtua dan sayapun mencintai kalian sangat
Kakak-kakakku : Mbk Kamisah, Mas Samidjan dan Mas Bejo
Riyanto
Nedi Nugroho untuk setiap kenyamanan jiwa yang engkau
berikan untukku. Semoga tuhan berkenan mengabulkan
setiap impian kita
Yang tak terlupakan almamaterku :
Universitas Sanata Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau sebagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 16 Juni 2011
Penulis
Isdarini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama : Isdarini
Nomor Mahasiswa : 07 1324 005
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
“Perbedaan Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Kampung Kiringan
Sebelum dan Sesudah Menjadi Sentra Industri Jamu Gendong” beserta
perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan
dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,
mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media
lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun
memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : 16 Juni 2011
Yang menyatakan
(Isdarini)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
ABSTRAK
PERBEDAAN KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT
KAMPUNG KIRNGAN SEBELUM DAN SESUDAH MENJADI SENTRA
INDUSTRI JAMU GENDONG
Isdarini Universitas Sanata Dharma
2011
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkapkan dan menganalisis perbedan yang terjadi dalam bidang sosial ekonomi sebelum dan sesudah adanya sentra industri jamu gendong di wilayah Kiringan khususnya dalam hal: 1) jumlah pendapatan keluarga masyarakat, 2) besarnya curahan kerja masyarakat Kampung Kiringan dalam bidang pertanian, 3) besarnya curahan kerja masyarakat Kampung Kiringan dalam bidang non-pertanian, 4) besarnya tingkat pengangguran, dan 5) jumlah keluarga miskin.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan januari 2011 sampai dengan Mei 2011 di Kampung Kiringan, Desa Canden, Kecamatan Jetis, Kabupaten Bantul. Jenis Penelitian yang digunakan adalah ex post facto dengan metode penelitian deskriptif komparatif. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 255 Kepala Keluarga, sedangkan sampel yang digunakan sejumlah 155 Kepala Keluarga. Teknik pengambilan sampel menggunakan sampel acak proposional. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan du teknik yaitu wawancara dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah analisis data uji Z dengan menggunakan uji wilcoxon sebagai alternatif untuk menguji signifikansi hipotesis dua sampel yang berkorelasi.
Dari hasil analisis data, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Sesudah menjadi daerah sentra industri jumlah pendapatan keluarga
masyarakat Kampung Kiringan meningkat. 2. Sesudah menjadi daerah sentra industri jumlah curahan kerja masyarakat
Kampung Kiringan dalam bidang pertanian menurun 3. Sesudah menjadi daerah sentra industri jumlah curahan kerja masyarakat
Kampung Kiringan dalam bidang non -pertanian meningkat 4. Tingkat pengangguran masyarakat Kampung Kiringan mengalami penurunan
sesudah menjadi daerah sentra industri. 5. Jumlah keluarga miskin masyarakat Kampung Kiringan mengalami
penurunan sesudah menjadi daerah sentra industri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRACT
DIFFERENCE OF SOCIAL AND ECONOMIC CONDITIONS BEFORE AND AFTER THE LOCAL COMMUNITY TO BE CENTER INDUSTRY
OF TRADISIONAL HERBAL MEDICINE
Isdarini Sanata Dharma University
2011
The purpose of this study is to reveal and analyze the differences which occurr in the socio-economic field before and after the existence of the industrial centers of traditional herbal medicine in Kiringan especially in terms of: 1) total family’s income communities, 2) the increasing numbers of employment in Kampung Kiringan in agriculture field, 3 ) the increasing numbers of employment in Kampung Kiringan in non-agricultural field, 4) the level of unemployment, and 5) the numbers of poor families. This research was conducted from January 2011 to May 2011 in Kampung Kiringan, Canden Village, District Jetis, Bantul regency.
This is an ex post facto with comparative descriptive research methods. The population in this study was to 255 heads of family, while the samples were 155. The sample were taken by applying proportional random sample. Data collection techniques in this study were interviews and documentation. Analysis of the data was Z test data analysis by wilcoxon test as an alternative to test the significance of the hypothesis of two correlated samples.
From the analysis of data, it can be concluded as follows: 1. After the industrial center of traditional herbal medicine exists in Kampung
Kiringan, the family’s income increases. 2. After the industrial center of traditional herbal medicine exists in Kampung
Kiringan, the agricultural employment decreases. 3. After the industrial center of traditional herbal medicine exists in Kampung
Kiringan, the non-agricultural employment increases. 4. After the industrial center of traditional herbal medicine exists in Kampung
Kiringan, the unemployment decreases. 5. After the industrial center of traditional herbal medicine exists in Kampung
Kiringan, the number of poor people decreases.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
KATA PENGANTAR
Penulis panjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat, karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
dengan judul “PERBEDAAN KONDISI SOSIAL EKONOMI
MASYARAKAT KAMPUNG KIRINGAN SEBELUM DAN SESUDAH
MENJADI SENTRA INDUSTRI JAMU GENDONG”.
Adapun tujuan penulisan skripsi ini adalah guna memenuhi tugas dan syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan
Ekonomi, Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
Penulis menyadari dalam penyusunan ini tidak lepas dari dukungan dan
bantuan dalam berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan yang baik ini
penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada :
1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed.,Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sanata Dharma.
2. Bapak Yohanes Harsoyo.S.Pd,.M.Si. selaku ketua Jurusan Program Studi
Pendidikan Ekonomi.
3. Bapak Indra Darmawan, S. E., M.Si., selaku dosen pembimbing I yang telah
bersedia membimbing dan memberikan berbagai masukan kepada penulis
dalam penyusunan proposal penelitian ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
4. Bapak Dr. C Teguh Dalyono, M.S, selaku dosen pembimbing II yang telah
bersedia menyediakan waktu untuk membimbing dan memberikan berbagai
masukan kepada penulis dalam peyusunan proposal penelitian ini.
5. Bapak Drs. P.A. Rubiyanto, Bapak Yohanes Maria Vianey Mudayen, S.Pd dan
Ibu Dra.C.Wigati Retno Astuti,M.Si. selaku dosen-dosen saya semasa kuliah.
Terimakasih telah memberi banyak hal dalam hidup saya.
6. Mbak titin beserta pegawai sekretariat Pendidikan ekonomi yang banyak
membantu semasa studi.
7. Ibu Dukuh Desa Kiringan Dra. Sudiyatmi, terimakasih buat kesediaannya
telah mengijinkan saya dan membantu banyak hal dalam proses skripsi ini.
8. Keluargaku (keluarga besar Alm. Amat Badri) yang telah memberikan
dukungan doa, moral, maupun material kepada penulis dalam penyusunan
proposal penelitian ini,
9. Bapak dan ibu beserta budheku dan kakak-kakakku, terimakasih untuk kasih
sayangnya selama ini.
10. Nedi Nugroho dengan cintanya yang selalu memberikan dukungan, semangat
dan doa kepada penulis dalam menyusun proposal penelitian ini,
11. Teman-teman seperjuangan dan para sahabat-sahabat Pendidikan Ekonomi
semuanya (Nila, Deby, Suranto, Chatrin, Fr Willy, Yuli, Trisno, Enggar, Ina,
Ratna, Tasya, Echa, Resti, Hendri, Hendra, Fajar, Arif, Ugik, Lia, Gita, Sinta,
Anton, Badut, Mona, Dian, fika, Natalia) terimakasih buat kebersamaannya
selama ini,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
12. Temanku namo yang selalu jadi teknisi laptop saya tanpa bayaran.
Terimakasih buat jasanya.
13. Untuk om-omku dan keponakanku dengan segala kehangatan cinta yang
diberikan untuk penulis,
14. Untuk keluarga besar Alm Bpk Sudihardjo terimakasih untuk segala cinta
yang mampu menerima saya apa adanya,
15. Teman-teman gerejaku GKJ Patalan untuk kompa patalan, terimakasih untuk
kekompakan pelayanannya selama ini
16. Teman-teman UPN Yogyakarta khususnya jurusan manajemen. Terimakasih
atas wejangannya selama ini.
17. Ketua pemuda Desa Kiringan mas Dwi Prasetya dan bendahara pemuda Mas
Agus. Terimakasih telah menemani saya berkeliling di Desa Kiringan.
18. Masyarakat Desa Kiringan yang telah dengan senang hati meluangkan waktu
buat saya dalam wawancara.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan sehingga masih
perlu dikaji dan dikembangkan lebih lanjut. Oleh karena itu, penulias sangat
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak.
Akhir kata semoga skripsi ini dapat berguna bagi semua pihak yang
berkepentingan.
Yogyakarta, 16 Juni 2011
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ....................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBINGAN ....................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................... v
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ......................... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ......................... vii
ABSTRAK ....................................................................................... viii
ABSTRACT ....................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ..................................................................... x
DAFTAR ISI .................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ............................................................................ xvii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................... xx
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................... xxi
BAB I. PENDAHULUAN .............................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ...................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................... 7
C. Batasan Masalah ................................................................... 8
D. Tujuan Penelitian ................................................................. 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
E. Manfaat Penelitian ............................................................... 8
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA .................................................... 10
A. Industri Kecil Jamu Tradisional .......................................... 11
1. Pengertian Industri/ Usaha Kecil .................................... 11
2. Klasifikasi Industri Kecil ................................................ 13
3. Tujuan Pengembangan Industri Kecil ............................ 13
4. Wilayah Sentra Industri .................................................. 16
B. Perkembangan Industri Jamu .............................................. 16
1. Pengertian Perkembangan .............................................. 16
2. Perkembangan Jamu Tradisional .................................. 17
3. Industri Berbasis Tradisional .......................................... 18
C. Indikator-Indikator Sosial Ekonomi .................................... 22
1. Pendapatan ...................................................................... 22
2. Curahan Kerja ................................................................. 24
a. Pengertian Curahan Kerja .......................................... 24
b. Faktor-Faktor Yang mempengaruhi
Curahan Kerja ............................................................ 24
c. Pengaruh curahan jam kerja terhadap
pendapatan masyarakat .............................................. 24
3. Tingkat Pengangguran .................................................... 25
4. Tingkat Kemiskinan ....................................................... 26
a. Pengertian Kemiskinan .............................................. 26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
b. Kriteria Kemiskinan .................................................. 28
D. Penelitian Terdahulu ........................................................... 35
E. Kerangka Teori .................................................................... 36
F. Hipotesis Penelitian ............................................................. 40
BAB IV. METODOLOGI PENELITIAN ...................................... 41
A. Jenis Penelitian .................................................................... 41
B. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................. 41
C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambil Sampel .............. 58
1. Populasi .......................................................................... 42
2. Sampel ............................................................................ 43
3. Teknik Pengambilan Sampel .......................................... 43
D. Subyek dan Obyek Penelitian ............................................. 44
1. Subyek Penelitian ........................................................... 44
2. Obyek Penelitian ............................................................. 44
E. Variabel Indikator dan Batasan Istilah ................................. 44
F. Data Penelitian .................................................................... 45
1. Data Primer ..................................................................... 45
2. Data Sekunder.................................................................. 46
G. Teknik Pengumpulan Data .................................................. 46
1. Wawancara ..................................................................... 46
2. Dokumentasi ................................................................... 47
H. Teknik Analisis Data ........................................................... 47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
BAB IV. GAMBARAN UMUM ..................................................... 53
A. Sejarah Perkembangan Desa-Desa di Kabupaten Bantul
Sebagai Desa Sentra Industri ............................................. 53
B. Pengembangan Desa-Desa Sentra Industri
di Kecamatan Jetis .............................................................. 55
C. Gambaran Daerah Penelitian ............................................... 57
1. Keadaan Geografis ......................................................... 57
2. Keadaan Penduduk ......................................................... 58
3. Keadaan Pertanian Penduduk ......................................... 64
4. Organisasi Sosial ............................................................. 65
5. Sarana dan Prasarana ....................................................... 66
6. Adat Istiadat dan Agama ................................................. 70
BAB V. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ....................... 71
A. Deskripsi Responden ............................................................ 71
1. Deskripsi responden berdasarkan
atas umur responden ....................................................... 71
2. Deskripsi responden berdasarkan
jenis pekerjaan responden ............................................... 72
3. Deskripsi responden berdasarkan
jumlah pendapatan tiap keluarga ..................................... 73
B. Analisis Data ........................................................................ 74
1. Pengujian Hipotesis ......................................................... 75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
2. Pembahasan ..................................................................... 91
BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN ........................................ 102
A. Kesimpulan ........................................................................... 102
B. Keterbatasan Penelitian ........................................................ 103
C. Saran ..................................................................................... 103
1. Bagi Dinas Perindustrian
Perdagangan dan Koperasi ............................................ 103
2. Bagi Masyarakat Sekitar .................................................. 104
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................... 105
LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................... 106
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel II.1 Kekuatan dan Kelemahan Usaha Kecil .......................... 18
Tabel II.2 Kriteria Batas Kemiskinan dari BPS
Tahun 1996-2010 (Pendapatan per Kapita/bulan) ........................... 28
Tabel 11.3 Gambar lingkaran setan kemiskinan
( the vicious circle of poverty) ....................................... 30
Tabel III.1 Populasi Masyarakat Kiringan Tahun 2011 ................... 41
Tabel III.2 Jumlah Populasi dan Sampel
Masyarakat Kiringan Tahun 2011 .................................. 42
Tabel IV.1 Wilayah sentra industri
di Kecamatan Jetis Tahun 2011 ..................................... 54
Tabel IV.2 Komposisi Tingkat Pengangguran
di Kampung Kiringan Tahun 2010 ................................ 57
Tabel IV.3 Jumlah Keluarga Sejahtera
di Kampung KiringanTahun 1999 dan 2010 .................. 58
Tabel IV.4 Komposisi Penduduk Menurut Usia
dan Jenis Kelamin Pada tahun 1999 dan 2010 ................ 59
Tabel IV.5 Komposisi Penduduk Berdasarkan
Tingkat Pendidikan tahun 2010 ....................................... 60
Tabel IV.6 Komposisi Penduduk Berdasarkan
Mata pencaharian tahun 1999 dan tahun 2010 ............... 61
Tabel IV.7 Nama Organisasi-Organisasi di Kampung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
Kiringan Pada tahun 2010 .............................................. 64
Tabel IV.8 Jenis dan jumlah sarana informasi
dan telekomunikasi Pada tahun 2010 ............................. 67
Tabel IV.9 Komposisi Penduduk Berdasarkan
Agama pada tahun 2010 ................................................. 69
Tabel V.1 komposisi usia responden ............................................... 71
Tabel V.2 Komposisi Jenis Pekerjaan Sebelum
dan Sesudah Menjadi Sentra Industri Jamu Gendong ..... 71
Tabel V.3 Komposisi jumlah pendapatan sebelum
dan sesudah menjadi daerah sentra industri ................... 72
Tabel V.7: statistik deskripsi tingkat pendapatan ............................ 74
Tabel V.8 : sign test tingkat pendapatan .......................................... 75
Tabel V.9 : tes statistik tingkat pendapatan ..................................... 76
Tabel V.10 : statistik deskripsi tingkat pendapatan ......................... 78
Tabel V.11 : sign test curahan kerja pertanian ................................. 79
Tabel V.12 : tes statistik curahan kerja di bidang pertanian ............ 80
Tabel V.13 : Statistik deskripsi jumlah curahan kerja
di bidang non pertanian ............................................... 82
Tabel V.14 : sign test curahan kerja di bidang non pertanian .......... 83
Tabel V.15 : tes statistik curahan kerja di bidang non pertanian ..... 84
Tabel V.16 Komposisi Jumlah Penduduk Usia Kerja
Pada Tahun 1999 dan Tahun 2010 ............................... 86
Tabel V.19 Perubahan Tingkat Modal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
dan Pendapatan Bersih Pelaku Penjual Jamu/hari ........ 90
Tabel V.18 Perkembangan usaha mandiri
dan usaha baru di Kampung Kiringan .......................... 92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xx
DAFTAR GAMBAR
Peta Lokasi Dusun Kiringan ............................................................ 56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Pedoman Wawancara ................................................... 107
Lampiran 2 Data Induk Penelitian ................................................... 110
Lampiran 3 Uji Hipotesis ................................................................. 124
Lampiran 4 Surat Ijin ....................................................................... 131
Lampiran 5 Dokumentasi ................................................................. 134
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Tradisi meracik dan meminum jamu merupakan kegiatan turun
temurun dari para leluhur. Belum diketahui secara pasti kapan tradisi
tersebut muncul dan siapa pelopornya. Kegiatan meracik dan meminum
jamu yang sudah ada sejak jaman dahulu tersebut dapat kita lihat dalam
prasasti Madhawapura dari jaman Majapahit yang menyatakan bahwa
terdapat ‘tukang meracik jamu’ yang disebut Acaraki. Prasasti ini lahir
pada periode kerajaan Hindu-Jawa. Dalam prasasti tersebut dikatakan
bahwa terdapat para pembuat ramuan jamu yang kemudian menjajakan
jamu tersebut dengan cara dipikul atau digendong. Seiring perkembangan,
maka kegiatan menjajakan jamu dengan cara digendong lebih populer di
masyarakat jaman mahapahit daripada dengan cara dipikul. Jadi dapat
disimpulkan bahwa kegiatan meracik dan meminum jamu ini sudah ada
sejak dahulu.
Di Daerah Istimewa Yogyakarta, tradisi meracik dan meminum
jamu sangat kental melekat di dalam keraton. Baik untuk kesehatan
maupun untuk kecantikan, para bangsawan tersebut rajin sekali meracik
dan meminum jamu. Kegiatan meracik dan meminum jamu mulai melebar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
luas ke dalam masyarakat di Daerah Istimewa Yogyakarta. Meluasnya
kegiatan meracik dan meminum jamu dapat dilihat dengan semakin
banyaknya masyarakat yang kemudian berprofesi sebagai penjual jamu.
Tradisi meminum jamu telah membangkitkan bisnis usaha, diantaranya
perdagangan jamu. Baik skala lokal, regional maupun global. Bisnis jamu
melibatkan sejumlah pengetahuan mengenai ilmu meracik yaitu
mengetahui penyakit dan manfaat tumbuhan guna mengobati penyakit
tersebut. Kegiatan memproduksi jamu tradisional ini merupakan kegiatan
industri yang tergolong dalam industri mikro berdasarkan UU UMKM
no 20 tahun 2008 yang menyatakan bahwa usaha mikro adalah usaha
produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang
memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-
Undang. Pernyataan ini diperkuat dengan beberapa kriteria usaha mikro
yang juga tercantum di dalam UU UMKM no 20 tahun 2008 yang
menjelaskan bahwa usaha mikro bercirikan sebagai berikut :
1. memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp50.000.000,00 (lima puluh
juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau
2. memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp300.000.000,00
(tiga ratus juta rupiah).
Pada tahun 2009 berdasarkan data dari dinas perindustrian,
perdagangan dan koperasi jumlah usaha industri kecil di Kabupaten
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Bantul tercatat sebanyak 18.014 usaha dengan jumlah tenaga kerja
seluruhnya 80.927 orang, keadaan ini mengalami peningkatan
dibandingkan dengan keadaan tahun sebelumnya, pada tahun 2008 jumlah
usaha industri kecil di Kabupaten Bantul tercatat berjumlah 17.937 usaha
dengan jumlah tenaga kerja 80.468 orang. Peningkatan jumlah usaha
industria kecil pada tahun 2009 ini sesuai dengan komitmen pemerintah
Kabupaten Bantul dalam program peningkatan dan pengembangan usaha
mikro demi mensejahterakan rakyatnya.
UMKM telah memberikan kontribusi yang penting dan besar
dalam menyediakan lapangan pekerjaan dan pendapatan bagi masyarakat
Indonesia. Karena itu, pemberdayaan dan pengembangan yang
berkelanjutan perlu dilakukan agar UMKM tidak hanya tumbuh dalam
jumlah tetapi juga berkembang dalam kualitas dan daya saing produknya.
Salah satu pendekatan untuk mengembangkan UKM yang dianggap
berhasil adalah melalui pendekatan kelompok. Pendekatan kelompok
diyakini lebih baik karena (1) UKM secara individual biasanya tidak
sanggup menangkap peluang pasar dan (2) Jaringan bisnis yang terbentuk
terbukti efektif meningkatkan daya saing usaha karena dapat saling
bersinergi. Oleh karena itu terdapat beberapa program pengembangan
UMKM berbasis kelompok yang dilakukan oleh pemerintah seperti
melalui (1) extension workers, (2) penyediaan motivator kepada kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
usaha, (3) pemberian dukungan teknis melalui unit pelayanan teknis dan
BDS, (4) pelaksanaan trade fairs untuk mengembangkan jejaring
pemasaran UMKM, (5) pembuatan trading house, dan lain-lain. Beberapa
nama juga telah dikaitkan dengan model pendekatan kelompok ini
misalnya: Sentra UKM, Klaster, Perkampungan Industri Kecil (PIK),
Lingkungan Industri Kecil (LIK), Enclave, Agropolitan dan lain
sebagainya. Kementerian Negara Koperasi dan UKM secara intensif
melaksanakan pengembangan UKM melalui pendekatan kelompok ini
sejak akhir tahun 2000 dengan didirikannya BPS-KPKM dan
dilaksanakannya program Sentra UKM pada tahun 2001.
Seiring perkembangan industri yang ada maka pemerintahan
Kabupaten Bantul kemudian mulai menetapkan beberapa daerah menjadi
sentra industri. Diharapkan dengan adanya sentra industri dapat berhasil
meningkatkan kapasitas daya saing usaha, mengoptimalkan potensi
sumberdaya manusia dan sumberdaya alam setempat, memperluas
kesempatan kerja, serta meningkatkan produktivitas dan nilai tambah
usaha kecil.
Kampung Kiringan merupakan salah satu Kampung di Kabupaten
Bantul yang ditetapkan sebagai sentra industri jamu tepatnya sentra
industri jamu gendong. Penetapan Kampung Kiringan ini dikarenakan
Kampung Kiringan notabene masyarakatnya sebagian besar mempunyai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
aktivitas sebagai penjual jamu tradisional dan dengan gigih tetap
mempertahankan tradisi turun temurun leluhur dalam kegiatan meracik
dan meminum jamu. Mulai dari kegiatan produksi, distribusi dan
konsumsi. Dari kegiatan produksinya, sebagian penjual jamu tetap
menggunakan pipisan dan gandek sebagai alat untuk menghaluskan
ramuan (pipisan dan gandek alat yang terbuat dari batu). Kegiatan
distribusi, para penjual jamu tersebut dahulu memasarkan jamu-jamu
dengan cara digendong tetapi sekarang karena adanya perkembangan
zaman, maka para penjual jamu menggunakan fasilitas transportasi sepeda
untuk memasarkannya dan sebagian kecil ada juga yang memakai
kendaraan bermotor. Dalam penyajian jamu, para penjual jamu tetap
mempertahankan penyajian layaknya jaman dahulu yaitu dengan
menggunakan tempurung kelapa atau sering disebut”bathok” dan
memeras bahan jamu setengah jadi tersebut ditempat konsumen berada
atau sering disebut dengan istilah jurjuran, sehingga ketika diminum maka
akan terasa kesegarannya. Bahan-bahan jamu yang digunakan untuk
meracik jamu gendong sebagian besar berasal dari lingkungan sekitar
yang dapat diambil dari sekeliling tempat para penjual jamu gendong.
Beberapa bahan jamu tersebut antara lain : kunyit, daun ketela pohon,
jahe, kunir, buah asem dan masih banyak lagi yang biasanya dapat diracik
di dalam jamu gendong.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Di wilayah ini terdapat 125 penjual jamu yang sampai saat ini
masih menjajakan jamu peresan setiap pagi sampai dengan sore. Kegiatan
meracik jamu ini sudah menjadi warisan dari leluhurnya, sehingga akan
sangat terasa ketika kita memasuki wilayah ini saat pagi menjelang, kita
akan disuguhi oleh berbagai aroma bau-bau bahan-bahan tradisional yang
sedang dihaluskan. Selain sebagai produsen dalam pembuatan jamu
gendong, para penjual jamu juga langsung bertindak sebagai pihak
distributor jamu-jamu mereka. Bahkan di desa ini, terdapat perkumpulan
bagi para penjual jamu yang dinamakan Koperasi “SERUNI PUTIH”
perkumpulan Perempuan Pengrajin Jamu Gendhong Dampingan “MITRA
PRANATA”PROVINSI DIY.
Karena keuletan dan minat yang serius dari para penjual jamu
untuk melayani masyarakat dalam menyediakan jamu tradisional. Desa
kiringan mulai dijadikan daerah sentra industri jamu gendong sejak tahun
2000. Dengan adanya pengembangan dari pemerintah Kabupaten Bantul
dimana Kampung Kiringan menjadi sentra industri jamu gendong maka
akan membawa pengaruh bagi masyarakat di desa itu. Bertitik tolak dari
latar belakang tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang
berjudul ”Perbedaan Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Kampung
Kiringan Sebelum dan Sesudah Menjadi Sentra Industri Jamu Gendong”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
B. Rumusan Masalah
1. Apakah ada perbedaan jumlah pendapatan keluarga masyarakat
Kampung Kiringan sebelum dan sesudah menjadi daerah sentra
industri jamu gendong ?
2. Apakah ada perbedaan curahan kerja masyarakat Kampung Kiringan
dalam bidang pertanian sebelum dan sesudah menjadi daerah sentra
industri jamu gendong ?
3. Apakah ada perbedaan curahan kerja masyarakat Kampung Kiringan
dalam bidang non pertanian pertanian sebelum dan sesudah menjadi
daerah sentra industri jamu gendong ?
4. Apakah ada perbedaan tingkat pengangguran masyarakat Kampung
Kiringan sebelum dan sesudah menjadi daerah sentra industri jamu
gendong ?
5. Apakah ada perubahan jumlah keluarga miskin di Kampung Kiringan
sebelum dan sesudah menjadi daerah sentra industri?
C. Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini yaitu perbedaan yang terjadi
di tengah-tengah masyarakat Kampung Kiringan sebelum adanya sentra
industri dan sesudah adanya sentra industri dilihat dari kondisi sosial
ekonomi masyarakat Kampung Kiringan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
D. Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini setara dengan hal-hal yang ingin
diketahui dalam penelitian yaitu :
1. Untuk mengungkapkan dan menganalisis jumlah pendapatan keluarga
masyarakat Kampung Kiringan sebelum dan sesudah menjadi daerah
sentra industri.
2. Untuk mengungkapkan dan menganalisis besarnya curahan kerja
masyarakat Kampung Kiringan dalam bidang pertanian sebelum dan
sesudah menjadi daerah sentra industri.
3. Untuk mengungkapkan dan menganalisis besarnya curahan kerja
masyarakat Kampung Kiringan dalam bidang non-pertanian sebelum
dan sesudah menjadi daerah sentra industri.
4. Untuk mengungkapkan dan menganalisis besarnya tingkat
pengangguran masyarakat Kampung Kiringan sebelum dan sesudah
menjadi daerah sentra industri.
5. Untuk mengungkapkan dan menganalisis jumlah keluarga miskin
masyarakat Kampung Kiringan sebelum dan sesudah menjadi daerah
sentra industri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Kampung Kiringan
Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan dan dorongan bagi
kampung kampung yang berpotensi untuk menjadi sentra industri
sehingga dapat mengembangakan industri mikro yang ada.
2. Bagi Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Dengan penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbagan
bagi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bantul untuk
terus memberikan dukungan bagi pengembangan sentra industri.
3. Bagi Universitas Sanata Dharma
Dapat digunakan sebagai salah satu bahan informasi dan salah satu
referensi bagi perpustakaan Universitas Sanata Dharma.
4. Bagi peneliti
Penulis dapat menerapkan teori-teori yang telah dipelajari di dalam
bangku kuliah dengan praktek penelitian. Sehingga hal-hal yang telah
dipelajari dapat dikembangkan untuk melayani masyarakat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Industri Kecil Jamu Tradisional
1. Pengertian Industri/ Usaha Kecil
Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan
mentah atau barang setengah jadi menjadi barang jadi barang jadi
yang memiliki nilai tambah untuk mendapatkan keuntungan. Usaha
perakitan atau assembling dan juga reparasi adalah bagian dari
industri. Hasil industri tidak hanya berupa barang, tetapi juga dalam
bentuk jasa.
Industri menurut ensiklopedi Indonesia adalah bagian dari
proses produksi yang tidak secara langsung atau mendapatkan barang-
barang atau bahan dasar secara kimiawi sehingga menjadikan lebih
berharga untuk dipakai manusia. Untuk memberikan batasan yang
jelas pada industri, selain dibedakan pengubahan dan pengolahan
bahan, juga diperhitungkan suatu kriteria lain; kompleksitas dari
peralatan yang dipakai perusahaan yang mengambil bahan dasar dari
alam, kemudian langsung mengolahnya melalui peralatan mekanis
yang komplek disebut industri (Ensiklopedi Indonesia, 1982 : 121).
Industri menurut R. Soetarto dalam ensiklopedi ekonomi
adalah usaha produksi. Usaha ini terutama dalam bidang produksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
perusahaan yang menyelenggarakan jasa-jasa (Ensiklopedi Ekonomi,
1996 : 117).
Industri menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah
kegiatan memproses atau mengolah barang dengan menggunakan
sarana dan peralatan, misalnya mesin (Kamus Besar Bahasa Indonesia,
1996 :121)
Pengertian usaha kecil menurut UU no 20 ( pasal 1 ) tahun
2008 tentang UMKM adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri
sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang
bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan
yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun
tidak langsung dari Usaha Menengah atau Usaha Besar yang
memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam
Undang-Undang ini.
Kriteria yang dapat dipergunakan sebagai ukuran untuk
menetapkan besar kecilnya seorang pengusaha atau suatu perusahaan
tergantung dari sudut pandang penilai. Dari berbagai literatur kriteria
untuk menentukan besar kecilnya suatu perusahaan antara lain
besarnya modal yang dimiliki, kapasitas produksi, banyaknya tenaga
buruh yang dipekerjakan, dan seberapa jauh dominasi perusahaan
tersebut pada pasar untuk produk sejenis dan sebagainya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
2. Klasifikasi Industri Kecil
Menurut UU UMKM no 20 tahun 2008 usaha mikro adalah
usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha
perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur
dalam Undang-Undang ini. Yang memiliki beberapa kriteria antara
lain :
a. memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp50.000.000,00 (lima
puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat
usaha; atau
b. memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp300.000.000,00
(tiga ratus juta rupiah).
3. Tujuan Pengembangan Industri Kecil
Beberapa tujuan dari adanya pengembangan industri antara lain
sebagai berikut :
a. Memperluas kesempatan kerja, dengan adanya pembangunan
industri kecil semakin bertambah pula jumlah industri kecil maka
akan semakin banyak tenaga kerja yang terserap oleh karena itu
kesempatan kerja akan semakin bertambah.
b. Meratakan kesempatan berusaha, dengan adanya pembangunan
industri kecil maka semakin besar pula kesempatan bagi
masyarakat untuk membuka usaha sesuai dengan keahlian mereka
masing-masing.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
c. Menunjang pembangunan daerah, dengan adanya pembangunan
industri kecil maka dapat membantu pembangunan daerah. Angka
pengangguran berkurang dan pendapatan masyarakat menjadi
meningkat yang menyebabkan PDB turut serta meningkat dimana
ha ini dapat menyebabkan dana untuk pembangunan daerah
bertambah.
d. Memanfaatkan SDA dan SDM yang ada, dengan adanya
pembangunan industri kecil maka SDA maupun SDM yang ada
dapat lebih memiliki nilai guna, misalnya batu dari letusan
gunung berapi yang semula hanya untuk bahan bangunan setelah
ada para pengrajin batu, maka nilai batu menjadi semakin
bertambah.
Selain itu UU no 20 ( pasal 4 ) Tahun 2008 menjelaskan
prinsip dan pemberdayaan usaha kecil sebagai berikut :
a. Penumbuhan kemandirian, kebersamaan, dan kewirausahaan usaha
mikro, kecil, dan menengah untuk berkarya dengan prakarsa
sendiri
b. Perwujudan kebijakan publik yang transparan, akuntabel, dan
berkeadilan
c. Pengembangan usaha berbasis potensi daerah dan berorientasi
pasar sesuai dengan kompetensi Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
d. Peningkatan daya saing Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah;dan
e. Penyelenggaraan perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian
secara terpadu.
Selain itu dalam UU no 20 tahun 2008 juga dijelaskan tentang
tujuan pemberdayaan UMKM adalah sebagai berikut :
a. Mewujudkan struktur perekonomian nasional yang seimbang,
berkembang, dan berkeadilan
b. Mengembangkan kemampuan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
menjadi usaha yang tangguh dan mandiri
c. Peran Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah dalam pembangunan
daerah, penciptaan lapangan kerja, pemerataan pendapatan,
pertumbuhan ekonomi, dan pengentasan rakyat dari kemiskinan.
4. Wilayah Sentra Industri
Dalam Surat Keputusan Menteri Negara Koperasi dan UKM
No: 32/Kep/M.KUKM/IV/2002,tanggal 17 April 2002 tentang
Pedoman Penumbuhan dan Pengembangan Sentra UKM, SENTRA
didefinisikan sebagai pusat kegiatan di kawasan/lokasi tertentu dimana
terdapat UKM yang menggunakan bahan baku/sarana yang
sama,menghasilkan produk yang sama/sejenis serta memiliki prospek
untuk dikembangkan menjadi klaster.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
B. Perkembangan Industri Jamu
1. Pengertian Perkembangan
Perkembangan berarti suatu perubahan dari tingkat rendah
ketingkat yang lebih tinggi, atau maju, terutama diletakkan atas
perkembangan ekonomi, sehingga unsur-unsur yang diperhatikan
adalah faktor-faktor yang memperlancar maupun menghambat
perkembangan itu sendiri, termasuk perhatian terhadap faktor-faktor
non ekonomi. Apabila perkembangan ekonomi dianggap sebagai
pemupukan kapital dan penerapan teknologi modern serta spesialisasi
produksi yang skalanya berubah atau bertambah besar, maka ini
mengandung implikasi bahwa ada struktur sosio-politik dimana faktor-
faktor itu berperan (Schrool, 1981 : 4). Jadi perkembangan industri
yang dimaksud disini adalah adanya kemajuan maupun kemunduran
dari industri itu sendiri.
2. Perkembangan Jamu Tradisional
Jamu tradisional menurut Ensiklopedi Indonesia (1982 : 1538)
adalah ramuan obat yang diolah menurut tradisi, sudah dikenal
secara turun temurun menggunakan bahan dasar dari hewan,
tumbuhan, bahan galian, ramuan yang disarikan dari bahan-bagan itu,
dan campuran dari bahan-bahan tersebut. Produksi jamu dewasa ini
dilakukan melalui pabrik, atau berupa usaha perorangan termasuk
jamu gendong. Jamu dikenal dalam berbagai bentuk, antara lain:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
tablet, kapsul, serbuk, cairan, krim, salep, param, pilis, tapal, rajangan
untuk diseduh.
Pengertian obat tradisional atau jamu tradisional berdasarkan
Peraturan Menteri kesehatan Nomor 246/Menkes/Per/V/1990 Pasal 1
menyebutkan bahwa obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan
yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan
galenik atau campuran dan bahan-bahan tersebut, yang secara
tradisional telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan
pengalaman.
Industri obat tradisional Indonesia berkembang pesat dari
dahulu sampai sekarang. Pesatnya perkembangan industri obat
tercermin dari jumlah perusahaan yang semakin marak berkembang di
Indonesia. Pada tahun 1981, jumlah perusahaan obat baru mencapai
165 buah, bahkan pada tahun 1991 dan tahun 2000, jumlah tersebut
meningkat masing-masing menjadi 427 dan 985 perusahaan.
Begitupula perkembangan industri jamu di kiringan terbukti pada
tanggal 17 Mei 2008 tercacat jumlah penjual jamu pada Peningkatan
Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) Kiringan II bernaung 103
penjual jamu dan bertambah menjadi berjumlah 118 orang pada tahun
2009 (Kompas, 1 April 2009).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
3. Industri Berbasis Tradisional
Keberadaan jamu tradisional sudah tidak aneh bagi masyarakat
Indonesia. Sejak jaman dahulu, nenek moyang kita sudah banyak
mengkonsumsi jamu tradisional untuk menjaga kesehatan ataupun
mengobati penyakit. Dewasa ini, dengan kesadaran back to nature atau
kembali ke alam, nampaknya penggunaan jamu tradisional yang
berbahan baku alam perlu dipertimbangkan dibandingkan dengan obat
modern yang berbahan baku kimia. Di Indonesia, industri jamu
memiliki asosiasi yang diakui pemerintah sebagai asosiasi bagi
pengusaha jamu dan obat bahan alam di Indonesia yaitu Gabungan
Pengusaha Jamu dan Obat bahan alam Indonesia (GP Jamu). Anggota
GP Jamu terdiri dari produsen, penyalur dan pengecer. Hingga saat ini
GP Jamu menghimpun 908 anggota, yang terdiri dari 75 unit industri
besar (Industri Obat bahan alam/IOT) dan 833 industri kecil yang
sering disebut dengan Industri Kecil Obat Bahan Alam (IKOT).
www.bi.go.id/NR/rdonlyres/.../IndustriJamuTradisionalSyariah1.pdf
Sedangkan di Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta,
industri kecil jamu tradisional mulai berdiri sejak tahun 1950-an oleh
para leluhur dan terus sampai saat ini. Sehingga saat ini Kabupaten
Bantul tersebut khususnya Desa Kiringan terkenal sebagai salah satu
sentra jamu tradisional di Daerah Istimewa Yogyakarta. Peningkatan
industri jamu tradisional ini secara ekonomi akan menambah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
pendapatan daerah terutama untuk Desa Kiringan pada khususnya dan
Kabupaen Bantul pada umumnya. Namun tidak dapat dielakan
memang banyak sekali kendala-kendala dalam menghadapi
perkembangan jaman yang begitu cepat ini. Para pengusaha jamu
gendong yang tergolong industri kecil ini harus berlomba-lomba
dengan perusahaan sejenis yang lebih besar agar mampu tetap hidup.
Dalam bukunya Strategi dan Agenda Pengembangan Usaha
Kecil (Sjaifudian, 1995) memaparkan beberapa kekuatan dan
kelemahan yang dihadapi oleh industri kecil seperti jamu gendong ini
antara lain :
Tabel II.1 Kekuatan dan Kelemahan Usaha Kecil
Faktor Kekuatan Kelemahan
Sumber daya Manusia • Motivasi yang kuat
untuk mempertahankan usahanya
• Suplai tenaga kerja yang melimpah
• Kemampuan melihat pengembangan usaha terbatas
Ekonomi • Mengandalkan sumber-sumber keuangan informal yang mudah diperoleh
• Mengisi segmen pasar bawah yang tinggi permintaanya
• Nilai tambah yang diperoleh relatif rendah
• Pengelolaan uang untuk konsumsi dan produksi belum terpisah
• Tergantung pada modal kerja
Lembaga pendukung
• Budaya atau kekerabatan dapat
• Kemampuan koordinasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
mengalangkan pemberdayaan pengusaha kecil
• Lembaga kekerabatan bisa berfungsi sebagai sarana konsultasi sekaligus kontrol terhadap implementasi program dan intervensi
berdasarkan pembagian kerja masih terbatas
Program dan intervensi Permodalan • Membantu kelancaran
pengembangan usaha • Kebutuhan modal
berbeda-beda pada usaha yang tingkat pengembangannya juga berbeda
• Industri kecil menghadapi kendala administrative
Pemasaran • Pola keterkaitan membuka peluang pasar
• Pengelompokan(aglomerasi) dalam batas-batas tertentu memberikan keuntungan melalui penekanan ongkos produksi, meningkatkan akses ke sumber daya
• Posisi tawar yang rendah cenderung menyudutkan pengusaha kecil
• Meningkatkan persaingan melalui proses tiru meniru, akumulasi menjadi terbatas
Kinerja Padat karya • Jaringan pengaman
masalah kelangkaan kesempatan kerja
• Kurang memperhatikan kualitas kesempatan kerja
• Sering mengandalkan tenaga kerja tak dibayar
• Cenderung ekploitstif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
terhadap tenaga kerja untuk mengejar tingkat penghasilan
Nilai tambah rendah
• Efisiensi dalam penggunaan bahan baku
• Proses akumulasi sulit terjadi
Lentur dan luwes
• Daya tahan hidupnya tinggi terutama dalam hal situasi ekonomi yang kurang menguntungkan
• Spesialisasi dan akumulasi terbatas
Strategi usaha jangka pendek
• Proses pengembalian modal dapat cepat tercapai
• Usaha bersifat sementara (ad hoc)
• Kurang antisipatif terhadap dinamika ekonomi makro
Sumber : sjaifudian, 1995
C. Indikator-Indikator Sosial Ekonomi
1. Pendapatan
Pendapatan pada dasarnya merupakan balas jasa yang diterima
pemilik faktor produksi atas pengorbannya dalam proses produksi.
Masing-masing faktor produksi seperti: tanah akan memperoleh balas
jasa dalam bentuk sewa tanah, tenaga kerja akan memperoleh balas
jasa berupa upah /gaji, modal akan memperoleh balas jasa dalam
bentuk bunga modal, serta keahlian termasuk para enterprenuer akan
memperoleh balas jasa dalam bentuk laba (Sadono Sukirno, 1995).
Menurut Sunuharyo dalam mulyanto Sumardi dan Han Dieter-
Evers (1982), dilihat dari pemanfaatan tenaga kerja, pendapatan yang
berasal dari balas jasa berupa upah atau gaji disebut pendapatan tenaga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
kerja (Labour Income), sedangkan pendapatan dari selain tenaga kerja
disebut dengan pendapatan bukan tenaga kerja (Non Labour Income).
Dalam kenyataannya membedakan antara pendapatan tenaga
kerja dan pendapatan bukan tenaga kerja tidaklah selalu mudah
dilakukan. Ini disebabkan karena nilai output tertentu umumnya terjadi
atas kerjasama dengan faktor produksi lain. Oleh karenan itu dalam
perhitungan pendapatan migran dipergunakan beberapa pendekatan
tergantung pada lapangan pekerjaannya. Untuk yang bekerja dan
menerima balas jasa berupa upah atau gaji dipergunakan pendekatan
pendapatan (income approach), bagi yang bekerja sebagai pedagang,
pendapatannya dihitung dengan melihat keuntungan yang
diperolehnya. Untuk yang bekerja sebagai petani, pendapatannya
dihitung dengan pendekatan produksi (Production Approach). Dengan
demikian berdasarkan pendekatan di atas dalam pendapatan pekerja
migran telah terkandung balas jasa untuk skill yang dimilikinya.
Penghasilan keluarga menurut Gilarso (1992:41) dapat
bersumber pada :
a. Usaha sendiri (wiraswasta) misalnya berdagang, mengerjakan
sawah, atau menjalankan perusahaan sendiri.
b. Bekerja pada orang lain misalnya bekerja di kantor atau
perusahaan sebagai pegawai atau karyawan baik swasta maupun
pemerintah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
c. Hasil dari milik misalnya mempunyai sawah yang disewakan,
mempunyai rumah disewakan, dan meminjamkan uang dengan
bunga tertentu
Gilarso juga mengungkapkan bahwa penghasilan keluarga
adalah sebagai bentuk balas karya yang diperoleh sebagai imbalan atau
balas jasa atau sumbagan seseorang terhadap proses produksi.
Penghasilan keluarga juga dapat diterima dalam bentuk barang,
misalnya tunjangan beras, hasil dari sawah ddan pekarangan atau
fasilitas seperti rumah dinas dan pengobatan gratis.
2. Curahan Kerja
a. Pengertian Curahan Kerja
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Setyawan,
2006:19) jam kerja adalah waktu yang dijadwalkan bagi pegawai
dan sebagainya untuk bekerja, sedangkan dalam Kamus Istilah
Ekonomi (Setyawan, 2006: 19) jam kerja adalah ukuran
menghitung lamanya karyawan melaksanakan pekerjaannya.
b. Faktor-Faktor Yang mempengaruhi Curahan Kerja
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi curahan waktu
atau jam kerja menurut suroto (dalam setyawan, 2006:20) antara
lain :
1) Iklim atau musin
2) Jenis pekerjaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
3) Tingkat pendapatan yang telah diterima
c. Pengaruh curahan jam kerja terhadap pendapatan masyarakat
Jam kerja memiliki pengaruh terhadap pendapatan seperti
yang dikemukakan oleh simanjutak (Setyawan, 1998:20) bahwa
pendapatan keluarga yang bersangkutan sebanding dengan waktu
yang disediakan untuk bekerja. Jadi dapat disimpulkan jika
waktu/jam kerja bertambah maka pendapatan seseorang akan
bertambah pula dengan demikian curahan kerja dapat
mempengaruhi tingkat pendapatan.
3. Tingkat Pengangguran
Pengangguran merupakan masalah pokok dalam suatu
masyarakat modern. Jika tingkat pengangguran tinggi, sumber daya
terbuang percuma dan tingkat pendapatan masyarakat merosot.
Menurut pemerintah orang-orang yang punya pekerjaan adalah
tergolong bekerja sedangkan orang-orang yang tidak mempunyai
pekerjaan akan tetapi sedang dalam usaha mencari pekerjaan tergolong
pengangguran, orang-orang yang tidak mempunyai pekerjaan tetapi
tidak bermaksud untuk mecari pekerjaan tidak dimasukkan dalam
kelompok angkatan kerja. Tingkat pengangguran dihitung dari jumlah
orang yang menganggur dibagi dengan seluruh angkatan kerja.
Para ahli ekonomi telah membagi tiga jenis pengangguran,
yaitu: siklis, struktural, dan friksioner.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
a. Pengangguran siklis adalah pengangguran yang terjadi akibat
perekonomian yang mengalami resesi sehingga output berada
dibawah level full employment. Full employment adalah kondisi
pada jangka panjang saat seluruh output yang diproduksi
merupakan output yang optimal yang dapat diproduksi, yang
berarti seluruh faktor produksi diberdayakan.
b. Pengangguran struktural adalah pengangguran yang terjadi akibat
ketidak sesuaian jenis pekerjaan dengan kapabilitas tenaga kerja.
Contoh; masa revolusi industri dimana kebutuhan tenaga kerja
beralih ke tenaga kerja yang membutuhkan skill untuk
menjalankan mesin. Akibatnya tenaga kerja yang tidak mampu
menjalankan mesin menganggur.
c. Pengangguran Friksional adalah pengangguran yang pasti ada,
meskipun dalam kondisi full employment. Pengangguran ini
terjadi akibat proses rekrutmen tenaga kerja yang membutuhkan
waktu untuk mendapatkan pekerjaan. Bisa juga sebagai pekerja
yang keluar dari tempat kerjanya untuk mendapatkan pekerjaan
yang lebih sesuai dengan keinginannya.
Tingkat penganguran adalah perbandingan jumlah
pengangguran dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam
persen dengan rumus :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Tingkat pengangguran =
X 100%
(Irawan:1992)
4. Tingkat Kemiskinan
a. Pengertian Kemiskinan
Kesenjangan ekonomi atau ketimpangan dalam distribusi
pendapatan antara kelompok masyarakat berpendapatan tinggi dan
kelompok masyarakat berpenghasilan rendah serta tingkat
kemiskinan atau jumlah orang yang berada di bawah garis
kemiskinan ( poverty line ) merupakan masalah besar di banyak
negara berkembang, tidak terkecuali Indonesia. Banyak program
yang dilakukan oleh pemerintah yang bertujuan untuk mengurangi
jumlah orang miskin dan perbedaan pendapatan antara kelompok
miskin dan kelompok kaya di tanah air, misalnya inpres desa
tertinggal (IDT), pengembangan industri kecil dan rumah tangga,
khususnya di daerah pedesaan, transmigrasi, dan masih banyak
lagi.
John friedman menginterprestasikan kemiskinan sebagai
ketidakmampuan seseorang atau sekelompok untuk
mengakumulasikan “basis kekuasaan sosial”. Basis kekuasaan
sosial adalah kemampuan untuk menguasai peluang strategi yang
bisa mempengaruhi kehidupan sosial, ekonomi, politik seseorang .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
menurut fiedman (bayo, 1991:89) ada 6 peluang strategis atau
basis kekuasaan yang dapat dikategorikan kedalam kedua
kelompok yaitu primer dan sekunder , dengan penjelasan sebagi
berikut :
1) Basis kekuasaan sosial primer
a) Pengetahuan dan keterampilan
b) Organisasi sosial dan politik
c) Harta produksi
2) Basis kekuasaan sosial sekunder
a) Sumber-sumber keuangan
b) Jaringan sosial
c) Informasi sosial
Sedangkan dalam Soedarno (1988:149) kemiskinan dibedakan
menjadi dua yaitu kemiskinan mutlak dan kemiskinan relatif.
Kemiskinan mutlak diartikan sebagai ketidakmampuan
seseorang atau sekelompok untuk memenuhi kebutuhan dasarnya,
bahkan kebutuhan fisik minimumnya untuk makanan, perumahan,
bahan bakar, air, pakaian, pendidikan, dan kesehatan dianggap miskin
dalam arti absolut. Sedangkan kemiskinan relatif adalah
ketidaksamaan kesempatan dan ketidaksamaan di antara berbagai
lapisan masyarakat untuk mendapatkan barang dan jasa dalam
menikmati kehidupan yang makmur.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
b. Kriteria Kemiskinan
Ada dua macam ukuran kemiskinan yang umum dan
dikenal antara lain :
1) Kemiskinan Absolut
Konsep kemiskinan pada umumnya selalu dikaitkan dengan
pendapatan dan kebutuhan, kebutuhan tersebut hanya terbatas
pada kebutuhan pokok atau kebutuhan dasar ( basic need ).
Kemiskinan dapat digolongkan dua bagian yaitu :
a) Kemiskinan untuk memenuhi bebutuhan dasar.
b) Kemiskinan untuk memenuhi kebutuhan yang lebih tinggi.
2) Kemiskinan Relatif
Semakin besar ketimpang antara tingkat hidup orang
kaya dan miskin maka semakin besar jumlah penduduk yang
selalu miskin. Sehingga Bank Dunia (world bank) membagi
aspek tersebut dalam tiga bagian antara lain :
a) Jika 40 % jumlah penduduk dengan pendapatan terendah
menerima kurang 12 % dari GNP, maka dapat disebut
kepincangan mencolok.
b) Jika 40 % jumlah penduduk dengan pendapatan terendah
menerima kurang 17 % dari GNP, maka dapat disebut
kepincangan sedang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
c) Jika 40 % jumlah penduduk dengan pendapatan terendah
menerima lebih dari 17 % dari GNP, maka dapat disebut
kepincangan normal
Sedangkan tolok ukur untuk kriteria rumah tangga
miskin di Indonesia yang bersumber pada BPS hasil susenas
adalah sebagi berikut :
Tabel II.2 Kriteria Batas Kemiskinan dari BPS
Tahun 1996-2010 (Pendapatan per Kapita/bulan)
Tahun Batas Miskin (Rp/Kapita/Bulan) Kota (Rp) Desa (Rp) 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010
42.032 96.959 92.402 89.845 91.632 100.011 130.499 138.803 143.455 150.799 174.290 187.942 204.896 222.123 232.989
31.366 72.780 74.272 69.420 73.648 80.382 96.512 105.888 108.725 117.259 130.584 146.837 161.831 179.835 192.354
Sumber: Statistik Indonesia, BPS Source: Statistical Yearbook of Indonesia, BPS Menurut kuncoro ( 2007:107) yang mengutip Sharp, penyebab
kemiskinan adalah:
1) Secara mikro kemiskinan minimal karena adanya ketidaksamaan
pola kepemilikan sumber daya yang menimbulkan distribusi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
pendapatan yang timpang. Penduduk miskin hanya memiliki
sumber daya dalam jumlah terbatas dan kualitasnya rendah.
2) Kemiskinan muncul akibat perbedaan dalam kualitas sumberdaya
manusia. Kualitas sumber daya manusia yang rendah berarti
produktivitasnya rendah, yang pada gilirannya upah juga rendah.
Rendahnya kualitas sumber daya ini karena rendahnya pendidikan,
nasib yang kurang beruntung, adanya diskriminasi, atau karena
keturunan.
3) Kemiskinan muncul akibat perbedaan akses dalam modal. Ketiga
penyebab kemiskinan ini bermuara pada teori lingkaran setan
kemiskinan (vicious circle poverty). Adanya keterbelakangan,
ketidaksempurnaan pasar, kurangnya modal menyebabkan
produktivitas rendah sehingga mengakibatkan rendahnya
pendapatan yang diterima. Rendahnya pendapatan akan
berimplikasi pada rendahnya tabungan dan investasi yang
berakibat pada keterbelakangan, begitu dan seterusnya berputar
pada permasalahan-permasalahan yang serupa.seperti terlihat pada
gambar :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Tabel II.3 Gambar lingkaran setan kemiskinan( the vicious circle of poverty)
Sumber : kuncoro (2000:107)
Menurut Kantor Menteri Negara Kependudukan/Badan
Koordinasi keluarga Berencana Nasional (1996:11) ada beberapa
faktor yang menyebabkan keluarga masuk dalam kategori prasejahtera
dan keluarga sejahtera 1 yang tergolong miskin, antara lain :
a) Faktor internal
i. Kesakitan
ii. Kebodohan
iii. Ketidaktahuan
iv. Ketidakterampilan
v. Ketertinggalan teknologi
vi. Ketidakpunyaan modal
Ketidaksempurnaan pasar Keterbelakangan Ketertinggalan
Kekurangan Modal
Investasi Produktivitas Rendah Tabungan rendah Pendapatan Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
b) Faktor eksternal
i. Struktur sosial ekonomi yang menghambat peluang untuk
berusaha dan meningkatkan pendapatan
ii. Nilai-nilai dan unsur-unsur budaya yang kurang mendukung
upaya penimgkatan kualitas keluarga
iii. Kurangnya aksses untuk dapat memanfaatkan fasilitas
pembangunan.
Untuk mengukur keberadaan keluarga menurut tingkat
kesejahteraannya telah dikembangkan 23 indikator operasional yang
menggambarkan tingkat pemenuhan kebutuhan dasar keluarga,
kebutuhan sosial-psikologis dan kebutuhan pengembangan. Tahap
Keluarga menurut tingkat kesejahteraannya adalah sebagai berikut.
1) Keluarga Pra Sejahtera, yaitu keluarga-keluarga yang belum dapat
memenuhi kebutuhan dasarnya (basic-needs) secara minimal,
seperti kebutuhan spiritual, pangan, dan kesehatan.
2) Keluarga Sejahtera 1, yaitu keluarga-keluarga yang telah dapat
memenuhi kebutuhan dasarnya secara minimal, tetapi belum dapat
memenuhi kebutuhan sosial psikologis, seperti kebutuhan akan
pendidikan, KB, interaksi dalam keluarga, interaksi dengan
lingkungan tempat tinggal, dan transportasi.
3) Keluarga Sejahtera 2, yaitu keluarga-keluarga yang disamping
telah dapat memenuhi kebutuhan dasarnya, juga telah dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
memenuhi kebutuhan sosial- psikologisnya, tetapi belum dapat
memenuhi kebutuhan pengembanganya, seperti kebutuhan untuk
menabung dan memperoleh informasi.
4) Keluarga Sejahtera 3, yaitu keluarga-keluarga yang telah dapat
memenuhi seluruh kebutuhan dasar, sosial-psikologis, dan
pengembangan keluarganya, tetapi belum dapat memberi
sumbangan yang teratur bagi masyarakat, seperti sumbangan
materi, dan berperan aktif dalam kegiatan kemasyarakatan.
5) Keluarga Sejahtera 3 Plus, yaitu keluarga-keluarga yang telah
dapat memenuhi seluruh kebutuhan dasar, sosial-psikologis dan
pengembanganya serta telah dapat memberikan sumbangan yang
teratur dan berperan aktif dalam kegiatan kemasyarakatan .
Menurut konsep BKKBN sebuah keluarga disebut miskin atau
kurang sejahtera apabila masuk kategori Pra Sejahtera dan Sejahtera 1.
Adapun indikator – indikator yang dipakai untuk mengukurnya adalah
sebagai berikut:
1) Pra Sejahtera adalah keluarga-keluarga yang belum dapat
memenuhi kebutuhan dasarnya secara minimal, seperti kebutuhan
spiritual, pangan, sandang, papan, kesehatan dan keluarga
berencana. Secara operasional mereka tampak dalam
ketidakmampuan untuk memenuhi salah satu indikator sebagai
berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
a) Menjalankan ibadah sesuai dengan agamanya;
b) Makan minimal 2 kali per hari;
c) Pakaian lebih dari satu pasang;
d) Sebagian besar lantai rumahnya tidak dari tanah; dan
e) Jika sakit dibawa ke sarana kesehatan;
2) Keluarga Sejahtera I, adalah keluarga-keluarga yang telah dapat
memenuhi kebutuhan dasarnya secara minimal, tetapi belum dapat
memenuhi kebutuhan sosial dan psikologis seperti kebutuhan
pendidikan, interaksi dalam keluarga, interaksi dengan lingkungan
tempat tinggal dan transportasi. Secara operasional mereka tampak
tidak mampu memenuhi salah satu dari indikator sebagai berikut:
a) Menjalankan ibadah secara teratur;
b) Minimal seminggu sekali makan daging/telur/ikan;
c) Minimal memiliki baju baru sekali dalam setahun;
d) Luas lantai rumah rata2 8 m2 per anggota keluarga;
e) Tidak ada anggota keluarga yang berusia 10-60 tahun yang
buta huruf latin;
f) Semua anak berusia 5 s.d 15 tahun bersekolah;
g) Salah satu anggota keluarga memiliki penghasilan tetap; dan
h) Dalam 3 bulan terakhir tidak sakit dan masih dapat
melaksanakan fungsinya dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
D. Penelitian Terdahulu
Dalam beberapa penelitian sebelumnya yang meneiliti mengenai
dampak sosial ekonomi mengenai suatu perkembangan dari sebuah
kegiatan adalah Dampak Sosial Ekonomi Pembangunan Objek Wisata
Ketep Pass Bagi Masyarakat Sekitar yang diteliti oleh Martinus Irka Puji
Setyawan (2006). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode ex post facto. Hasil dari penelitian ini bahwa pembangunan objek
wisata ketep pass memberikan dampak positif terhadap kondisi sosial
ekonomi masyarakat sekitarnya. Hal ini dapat dilihat dari beberapa data
yang diperoleh yaitu:
1. Dalam hal curahan kerja, masyarakat di bidang non pertanian lebih
meningkat setelah pembangunan objek wisata ketep pass
2. Dalam hal jenis pekerjaan, masyarakat sebagian beralih dari pertanian
ke non pertanian
3. Dalam hal jumlah pendapatan, masyarakat mengalami peningkatan
pendapatan setelah adanya pembangunan objek wisata ketep pass
4. Dalam hal jumlah keluarga miskin, masyarakat mengalami penurunan
tingkat jumlah keluarga miskin setelah adanya pembangunan objek
wisata ketep pass
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
E. Kerangka Teori
Setiap Negara dalam pelaksanaan pembangunan pasti ingin
mencapai sebuah perkembangan dimana perkembangan tersebut dapat
mensejahterakan masyarakatnya. Begitu pula dengan sebuah daerah,
dengan adanya peningkatan pendapatan misalnya maka akan
menyumbangkan banyak peningkatan dalam hal sosial ekonomi. Oleh
karena itu, setiap pronvinsi berlomba-lomba untuk meningkatkan daerah
mereka agar semakin maju. Salah satu cara untuk meningkatkan
daerahnya khususnya dalam hal sosial ekonomi adalah dengan
memperhatikan industri-industri yang ada di daerah tersebut. Tidak
terkecuali industri kecil yang ada di dalamnya. Industri kecil atau sering
dikenal dengan UMKM. Pasalnya industri kecil menegah ini mampu juga
untuk menyediakan lapangan pekerjaan dan pendapatan bagi masyarakat
Indonesia sehingga dapat dipastikan pengangguran akan semakin
berkurang apabila industri-industri ini terperhatikan. Salah satu cara untuk
mengembangkan usaha industri kecil ini adalah dengan membuat sebuah
sentra/klaster industri. Memang tidak semua industri dapat dibuat menjadi
sentra/klaster industri karena ada beberapa hal yang harus dipenuhi untuk
menjadi sentra industri antara lain :
1. Dalam setiap sentra yang akan ditumbuhkan sebagai klaster harus
memiliki satu usaha sejenis yang prospek pasarnya jelas. Sekurang-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
kurangnya terdapat 50 unit usaha kecil yang melakukan kegiatan
sejenis
2. Omzet dari keseluruhan unit usaha dalam klaster tersebut paling
sedikit Rp 500 juta,-/bulan.
3. Telah terjadi sentuhan teknologi yang memungkinkan tercapainya
peningkatan produktivitas, karena masalah pokok usaha kecil di
bidang pertanian adalah produktivitas/tenaga kerja hanya kurang dari
3% produktivitas usaha besar disektor yang sama, atau hanya 1,5%
dari produktivitas usaha menengah.
4. Persyaratan lain yang berkaitan dengan infrastruktur, jaringan pasar,
ketersediaan lembaga keuangan dan lain-lain merupakan syarat
tambahan yang menyediakan daya tarik klaster/sentra bersangkutan
melalui jaringan informasi.
Sebenarnya pembentukan sebuah sentra industri/klaster bukanlah
sebuah hal yang baru bagi pemerintahan Indonesia. Pada tahun 2001 BPS-
KPKM menetapkan pengembangan sumberdaya UMKM melalui
pendekatan sentra industri/klaster. Strategi ini dipilih karena dinilai fokus,
efisien dan mempunyai fungsi akselerasi perubahan yang diharapkan
mampu memenuhi harapan. Melalui strategi ini, sentra UMKM dijadikan
titik masuk kedalam upaya pemberdayaan UMKM. Pendekatan ini
didasarkan pemikiran untuk memberikan layanan kepada UMKM secara
lebih fokus, kolektif dan efisien, karena dengan sumber daya yang terbatas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
mampu menjangkau kelompok UMKM yang lebih luas. Pendekatan ini
juga mempunyai efektifitas yang tinggi, karena jelas sasarannya dan unit
usaha yang ada pada sentra umumnya dicirikan dengan kebutuhan dan
permasalahan yang sama, baik dari sisi produksi, pemasaran, teknologi
dan lainlain. Disamping itu, sentra-sentra UMKM akan menjadi pusat
pertumbuhan (growth pool) di daerahnya, sehingga mampu mendukung
upaya peningkatan penyerapan tenaga kerja, nilai tambah dan ekspor . hal
ini tertera dalam struktur Kementerian Koperasi dan UMKM RI Keppres
Nomor 103/2001.
Dari penyataan tersebut, maka dibentuklah sentra-sentra industri
guna memperkuat daya saing industri kecil yang ada. Termasuk di
wilayah Kabupaten Bantul guna mendorong pembangunan sosial ekonomi
daerah sehingga akan tercapai masyarakat yang sejahtera dan makmur.
Sejalan dengan pembentukan sentra-sentra industri tersebut, sentra
industri di kampung Kiringan menjadi sentra industri jamu gendong juga
diharapkan mampu memberikan sumbangsih bagi kemajuan sosial
ekonomi masyarakat setempat antara lain :
1. Dengan adanya pembentukan sentra industri maka akan meningkatkan
produktivitas sehingga pendapatan juga meningkat
2. Pembentukan sentra industri akan mempermudah para pelaku industri
untuk memperoleh informasi secara cepat dan tepat misalnya seperti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
informasi bahan baku yang berkualitas bagus dan harga-harga bahan
baku sehingga akan meningkatkan efisiensi kerja.
3. Ketika sentra industri sudah maju pesat diharapkan mampu menyerap
tenaga kerja , membuka lapangan pekerjaan dan dapat menjadi sumber
pendapatan yang dapat diandalkan.
4. Selain itu, diharapkan sentra industri dapat menjadi pendorong
perekonomian pemerintah daerah guna pembangunan dan kemajuan
daerah.
F. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan uraian-uraian diatas, peneliti kemudian beranggapan
bahwa perkembangan industri jamu gendong menjadi sentra industri di
wilayah Kabupaten Bantul memberi pengaruh positif terhadap kondisi
sosial ekonomi masyarakat setempat seperti :
1. Dalam hal jumlah pendapatan keluarga masyarakat Kampung Kiringan
meningkat sesudah menjadi daerah sentra industri.
2. Dalam hal jumlah curahan kerja masyarakat Kampung Kiringan dalam
bidang pertanian menurun sesudah menjadi daerah sentra industri.
3. Dalam hal jumlah curahan kerja masyarakat Kampung Kiringan dalam
bidang non -pertanian meningkat sesudah menjadi daerah sentra
industri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
4. Dalam hal tingkat pengangguran masyarakat Kampung Kiringan
mengalami penurunan sesudah menjadi daerah sentra industri.
5. Dalam hal jumlah keluarga miskin masyarakat Kampung Kiringan
mengalami penurunan sesudah menjadi daerah sentra industri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif komparatif. Metode
penelitian deskriptif komparatif adalah metode yang bersifat ex post facto
atrinya data dikumpulkan setelah semua kejadian telah selesai
berlangsung. Penelitian ini dapat melihat akibat dari suatu fenomena dan
menguji hubungan sebab akibat dari data-data yang ada. Jenis penelitian
deskriptif komparatif dilakukan untuk membandingkan suatu variabel
(objek penelitian), antara subjek yang berbeda atau waktu yang berbeda.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Waktu : Januari 2011 sampai dengan Mei 2011
Lokasi : Kampung Kiringan, Canden Jetis Bantul
Kampung kiringan merupakan salah satu kampung yang
ditetapkan oleh Dinas Perindustrian Kabupaten Bantul pada tahun 2000
sebagai sentra industri jamu gendong yang terdapat di wilayah kabupaten
Bantul. Penulis tertarik untuk meneliti kampung tersebut karena sejalan
dengan perkembangan jaman, aktivitas menjual jamu tetap menjadi
pekerjaan populer di kalangan Masyarakat Kiringan dan tetap dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
mencukupi kehidupan mereka dengan aktivitas yang sudah lama dilakoni
tersebut.
Perkembangan industri jamu menjadi sentra industri yang
ditetapkan oleh pemerintah Kabupaten Bantul ini diharapkan mampu
meningkatkan kapasitas daya saing usaha, mengoptimalkan potensi
sumberdaya manusia dan sumberdaya alam setempat, memperluas
kesempatan kerja, serta meningkatkan produktivitas dan nilai tambah
usaha kecil. Sehingga dengan kondisi yang demikian dapat berpengaruh
positif terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat Kampung Kiringan.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Dalam penelitian ini populasinya adalah seluruh masyarakat di
Kampung Kiringan, Canden, Jetis, Bantul yang berjumlah 255 Kepala
Keluarga yang terdiri dari beberapa Rukun tetangga dengan daftar
table sebagai berikut :
Tabel III.1 Populasi Masyarakat Kiringan Tahun 2011
No Nama RT Jumlah KK 1 2 3 4 5
RT 1 RT 2 RT 3 RT 4 RT 5
49 51 51 51 53
Sumber : kantor Kepala Desa Kiringan, 2011.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
2. Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakterisitik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Sampel yang diambil berdasarkan daftar tabel
pengambilan sampel yang dibuat oleh Krejcie dan Morgan (1970)
dalam Uma Sekaran (1992), maka akan diambil sebanyak 155 sampel.
Dalam tabel tersebut sampel sebanyak 155 mewakili populasi
sebanyak 260. Dengan pengambilan sampel melebihi populasi yang
ada di Kampung Kiringan diharapkan hasil penelitian nanti akan
semakin mengambarkan keadaan populasi yang sebenarnya. Teknik
dalam penarikan sampel menggunakan sampel acak proposional yaitu
sampel dipilih secara random atau acak dari semua populasi dengan
cara diundi. Dalam menentukan jumlah sampel maka dapat
menggunakan jumlah sampel proposional dimana jumlah sampel
dalam setiap stratum sebanding dengan jumlah unsur populasi dalam
stratum tersebut. Berdasarkan keadaan tersebut maka sampel yang
diambil dari setiap Rukun Tetangga berjumlah sebagai berikut :
Tabel III.2 Jumlah Populasi dan Sampel Masyarakat Kiringan Tahun 2011
No Nama RT Jumlah KK Jumlah Sampel 1 2 3 4 5
RT 1 RT 2 RT 3 RT 4 RT 5
49 51 51 51
53
30 31 31 31 32
Sumber : kantor Kepala Desa Kiringan, 2011.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
D. Subyek dan Obyek
1. Subjek
Subyek penelitian ini adalah masyarakat Kampung Kiringan yang
diwakili oleh para pelaku penjual jamu gendong di Desa Kiringan,
Kecamatan Jetis, Kabupaten Bantul.
2. Objek
Dalam melakukan suatu penelitian harus menentukan obyek
penelitian. Obyek dalam penelitian ini adalah perkembangan jamu
gendong dan perubahan struktur kondisi sosial ekonomi masyarakat
kiringan. Seperti jumlah pendapatan keluarga, Jumlah curahan kerja,
tingkat pengangguran dan jumlah keluarga miskin masyarakat di
Kampung Kiringan.
E. Variabel Indikator dan Batasan Istilah
Agar tidak terjadi kesalahan dalam menafsirkan variabel dalam
penelitian maka perlu dijelaskan identifikasi antara masing-masing
variabel dalam penelitian yaitu :
1. Pendapatan keluarga, yaitu pendapatan yang diterima oleh keluarga
dalam bentuk pendapatan real uang baik diterima dalam jangka waktu
per hari, per minggu ataupun per bulan. Variabel ini dinyatakan dalam
bentuk rupiah per bulan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
2. Curahan kerja,yaitu besarnya waku yang dicurahkan sseorang untuk
melakukan aktivitas pekerjaannya untuk memperoleh penghasilan
guna memenuhi kebutuhan hidupnya. Variabel ini dinyatakan dalam
bentuk jam kerja selama satu bulan
3. Tingkat penggangguran, yaitu jumlah orang yang tidak bekerja ataub
sedang mencari pekerjaan. Variabel ini dinyatakan dengan jumlah jiwa
yang tidak memiliki pekerjaan dalam berbagai lapangan pekerjaan
yang ada.
4. Jumlah keluarga miskin di Kampung Kiringan, yaitu jumlah keluarga
miskin dengan pendapatan per kapita dibawah garis kemiskinan yang
ditetapkan dari hasil susenas oleh BPS berdasarkan pengolongan
keluarga pra sejahtera dan keluarga sejahtera 1.
F. Data Penelitian
1. Data Primer
Dalam penelitian ini data primer yang digunakan meliputi data
dari responden dalam bentuk wawancara yaitu mengenai :
1) Jumlah pendapatan keluarga sebelum dan sesudah menjadi sentra
industri
2) Jumlah Curahan kerja masyarakat di bidang pertanian sebelum dan
sesudah menjadi sentra industri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
3) Jumlah Curahan kerja masyarakat di bidang non pertanian sebelum
dan sesudah menjadi sentra industri
2. Data Sekunder
Data sekunder diperlukan bagi peneliti sebagai pendukung
kelengkapan teori terhadap hasil penelitian. Sumber data ini diperoleh
dari berbagai sumber informasi yang telah dipublikasikan misalnya
berupa data monograf desa Kiringan. Data sekunder ini meliputi
1) Jumlah penduduk sebelum dan sesudah menjadi sentra industri
2) Jumlah keluarga miskin sebelum dan sesudah menjadi sentra
industri
3) Tingkat pengangguran di masyarakat sebelum dan sesudah
menjadi sentra industri
4) Letak geografis Kampung Kiringan
5) Kondisi fisik daerah penelitian sebelum dan sesudah menjadi
sentra industri
G. Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
1. Wawancara
Wawancara merupakan cara observasi yang bersifat langsung.
Wawancara biasanya bersifat fleksibel dan dapat disesuaikan pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
kondisi setempat serta individual. Bila responden tidak jelas dengan
pertanyaan yang diajukan oleh pewawancara maka dapat diganti
dengan kata-kata yang lebih sederhana.
2. Dokumentasi
Dokumen-dokumen yang ada dipelajari untuk memperoleh data dan
informasi dalam penelitian ini. Dokumen tersebut meliputi laporan dan
atau berbagai artikel dari majalah, koran atau jurnal yang berkaitan
dengan topik penelitian. Dokumen- dokumen tersebut digunakan
untuk mendapatkan data sekunder.
H. Teknik Analisis Data
Penelitian ini mencoba membandingkan keadaan sebelum dan
sesudah menjadi daerah sentra industri. Oleh karena itu, penelitian ini
menggunakan analisis sebelum dan sesudah (before -after) yaitu studi
perbandingan (comparative study). Dalam bukunya sugiyono (2008:117)
menjelaskan bahwa analisis before- after merupakan perbandingan antara
nilai sebelum dan sesudah ada perlakuan/ treatment. Dalam hal ini untuk
membandingkan keadaan sosial ekonomi sebelum dan sesudah menjadi
sentra industri digunakan analisis uji z melalui uji wilcoxon sebagai
alternatif dari paired sample T-Test karena dalam penelitian ini dilandasi
pada asumsi sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
1. Untuk hipotesis yang menyatakan dalam hal jumlah pendapatan
keluarga masyarakat kampung kiringan saat sebelum dan sesudah
menjadi daerah sentra industri jamu gendong ada perkembangan
pendapatan yang lebih besar. Maka teknik analisis uji beda Z untuk uji
tanda sampel besar menggunakan uji wilcoxon , dengan tingkat
kepercayaan 95% dengan rumus sebagai berikut :
Z =
√
Keterangan : Z = Nilai Z hitung R = Jumlah tanda + n = Jumlah sampel yang relevan
Pengujian signifikan 5 % uji beda Z dengan hipotesis adalah sebagai
berikut : pada taraf signifikan 5% atau tingkat kepercayaan sebesar 95%
maka kriteria penerimaan Ho adalah sebagai berikut :
Ho ditolak jika probabilitas < 0,005
H1 diterima jika probabilitas > 0,005
Dengan hipotesa dirumuskan sebagai berikut :
Ho : tidak terdapat perbedaan jumlah pendapatan sebelum dan sesudah
menjadi sentra industri jamu gendong
H1 : terdapat perbedaan jumlah pendapatan sebelum dan sesudah menjadi
daerah sentra industri jamu gendong
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
2. Untuk hipotesis yang menyatakan curahan kerja masyarakat kampung
kiringan dalam bidang pertanian saat sebelum dan sesudah menjadi
daerah sentra industri jamu gendong mengalami penurunan. Maka
teknik analisis uji beda Z untuk uji tanda sampel besar menggunakan
uji wilcoxon , dengan tingkat kepercayaan 95% dengan rumus sebagai
berikut :
Z =
√
Keterangan : Z = Nilai Z hitung R = Jumlah tanda + n = Jumlah sampel yang relevan
Pengujian signifikan 5 % uji beda Z dengan hipotesis adalah sebagai
berikut : pada taraf signifikan 5% atau tingkat kepercayaan sebesar 95%
maka kriteria penerimaan Ho adalah sebagai berikut :
Ho ditolak jika probabilitas < 0,005
H1 diterima jika probabilitas > 0,005
Dengan hipotesa dirumuskan sebagai berikut :
Ho : tidak terdapat perbedaan jumlah curahan kerja di bidang pertanian
sebelum dan sesudah menjadi sentra industri jamu gendong
H1 : terdapat perbedaan jumlah jumlah curahan kerja di bidang pertanian
sebelum dan sesudah menjadi daerah sentra industri jamu gendong
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
3. Untuk hipotesis yang menyatakan curahan kerja masyarakat kampung
kiringan dalam non-pertanian saat sebelum dan sesudah menjadi
daerah sentra industri jamu gendong ada perkembangan menjadi lebih
besar. Maka teknik analisis uji beda Z untuk uji tanda sampel besar
menggunakan uji wilcoxon , dengan tingkat kepercayaan 95% dengan
rumus sebagai berikut :
Z =
√
Keterangan : Z = Nilai Z hitung R = Jumlah tanda + n = Jumlah sampel yang relevan
Pengujian signifikan 5 % uji beda Z dengan hipotesis adalah sebagai
berikut : pada taraf signifikan 5% atau tingkat kepercayaan sebesar 95%
maka kriteria penerimaan Ho adalah sebagai berikut :
Ho ditolak jika probabilitas < 0,005
H1 diterima jika probabilitas > 0,005
Dengan hipotesa dirumuskan sebagai berikut :
Ho : tidak terdapat perbedaan jumlah curahan kerja di bidang non-
pertanian sebelum dan sesudah menjadi sentra industri jamu gendong
H1 : terdapat perbedaan jumlah curahan kerja di bidang non-pertanian
sebelum dan sesudah menjadi daerah sentra industri jamu gendong
4. Untuk hipotesis yang menyatakan dalam hal tingkat pengangguran
masyarakat kampung kiringan saat sebelum dan sesudah menjadi daerah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
sentra industri jamu gendong menjadi berkurang. Maka digunakan
dokumentasi dari wilayah setempat yaitu dokumentasi pencatatan
perkembangan Kampung kiringan, Desa Canden.
5. Untuk hipotesis yang menyatakan dalam hal jumlah keluarga miskin di
kampung kiringan antara sebelum dan sesudah menjadi daerah sentra
industri menjadi berkurang, maka dapat digunakan kriteria batas
kemiskinan yang bersumber dari BKKBN yang meliputi beberapa
kategori keluarga yang masuk ke dalam keluarga prasejahtera dan
keluarga sejahtera 1.
Dari hasil perhitungan tersebut dapat diketahui jumlah keluarga miskin
yang ada.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
BAB IV
GAMBARAN UMUM
A. Sejarah Perkembangan Desa-Desa di Kabupaten Bantul Sebagai Desa
Sentra Industri
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta selain terkenal sebagai kota
pelajar dan kota wisata, juga terkenal dengan keanekaragaman makanan dan
minuman khas yang ada. Mulai dari gudeg manggar, brongkos, nasi kucing,
wedang uwuh, wedang bajigur dan juga jamu jawanya. Keanekaragaman ini
merupakan potensi yang harus dikembangkan dan dilestarikan. Khusus jamu
jawa, Kabupaten Bantul memiliki beberapa kawasan yang telah disebut sebagai
sentra industri jamu tradisional. Beberapa sentra industri jamu tradisional jawa
diantaranya di Kecamatan Imogiri, Kecamatan Sedayu dan kecamatan Jetis,
Desa Canden, lebih tepatnya di Kampung Kiringan. Ide untuk menjadikan
beberapa daerah di Kabupaten Bantul ini memiliki beberapa sasaran yang
hendak dicapai. Melalui wawancara secara langsung yang dilakukan dengan
pihak Dinas Perindustrian dan Perdagangan dapat dipaparkan bahwa beberapa
tujuan yang hendak dicapai dengan adanya sentra industri antara lain :
1. Dengan adanya sentra industri diharapkan mampu mengangkat nama baik
wilayah yang menjadi daerah sentra industri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
2. Dengan dikenalnya wilayah tersebut sebagai sentra industri diharapkan
masyarakat pekerja di sentra industri lebih mudah menangkap pangsa pasar
dan dapat menambah luas area pemasaran
3. Jika area pemasaran semakin luas maka diharapkan masyarakat di wilayah
sentra industri tersebut semakin bertambah tingkat pendapatannya, semakin
banyak penyerapan tenaga kerja dan alhasil semakin sejahtera
masyarakatnya.
Dinas Perindustrian dan Perdagangan mendukung penuh dengan
dibuatnya sentra industri di kawasan Bantul. Beberapa dukungan yang telah
nyata dilakukan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan adalah dengan
memberikan penyuluhan-penyuluhan, pembinaan dalam hal pengepakan/
pengemasan, pembinaan dalam hal kebersihan produk yang dihasilkan dan juga
pembinaan perkumpulan koperasi. Seperti yang telah berjalan di Kampung
Kiringan dengan memberikan penyuluhan-penyuluhan mengenai higienitas
produk dan cara pengemasan produk yang baik, selain itu dibentuk pula
koperasi perkumpulan penjual jamu gendong yang dinamai “Koperasi Seruni
Putih”. Perkumpulan koperasi “Seruni Putih” ini berawal dari keinginan
masyarakat Kampung Kiringan untuk semakin memeratakan tingkat pendapatan
masyarakat. Salah satu jalan yang ditempuh masyarakat kiringan adalah dengan
membentuk sebuah koperasi. Koperasi ini bernaung di bawah lembaga
Pemberdayaan Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS).
Koperasi dengan julukan “Seruni Putih” ini berdiri pada tanggal 7 januari 1987,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
pada awal berdirinya koperasi ini memiliki 27 anggota koperasi. Seiring
perkembangan jaman, maka koperasi wanita “Seruni Putih” ini kemudian
mendapatkan perhatian dari Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi di
Kabupaten Bantul untuk dibina. Pembinaan ini dalam upaya memperbaiki
sistem pembiayaan yang ada dan sistem pelaporan keuangan secara sistematis.
Menurut badan hukum no 046/BH/XIV/XI/2007, Dinas Perindustrian
Perdagangan dan Koperasi di Kabupaten Bantul mulai meresmikan koperasi ini
sebagai koperasi peminjaman modal usaha pada tahun 2007. Sampai saat ini
koperasi wanita “Seruni Putih” sudah memiliki 121 anggota koperasi. Melihat
buku pelaporan Rapat Anggota Tahunan (RAT) tutup buku tahun 2010 koperasi
wanita”Seruni Putih” maka dapat dilihat terdapat 10 pengurus dalam koperasi
tersebut. Koperasi yang diketuai oleh ibu umi muslimah ini memiliki beberapa
kegiatan yang dilakukan koperasi “Seruni Putih ”di antaranya adalah sebagai
berikut:
1. Meminjamkan modal usaha kepada para pengrajin jamu gendong di wilayah
kiringan
2. Mengadakan rapat secara periodik
3. Melakukan penagihan kepada peminjaman yang macet
4. Mencari modal usaha lunak dari berbagai sumber, sebagai contoh bantuan
kredit lunak dari BUMN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
B. Pengembangan Desa-Desa Sentra Industri di Kecamatan Jetis
Dewasa ini, masyarakat mulai melirik produk-produk yang terbuat dari
alam. Hal ini didasarkan pada keyakinan masyarakat bahwa produk-produk
alami yang bahan-bahannya diambil langsung dari alam itu lebih sehat dan
segar. Keyakinan ini membuat sebagian besar produsen berbondong-bondong
menciptakan produk yang terbuat dari alam. Potensi kedaerahan ini tidak disia-
siakan oleh pemerintah Kabupaten Bantul khususnya Kecamatan Jetis. Dengan
bermunculan UMKM yang baru maka pemerintah Kabupaten Bantul mulai
menyusun beberapa program guna pengembangan UMKM. Salah satu program
pengembangan tersebut adalah menjadikan beberapa UMKM sejenis yang ada
di satu daerah sebagai daerah sentra industri UMKM.
Tabel IV.1 Wilayah sentra industri di Kecamatan Jetis
Tahun 2011
No Nama Wilayah Jenis Sentra 1 Desa Trimulyo Kerajinan payet 2 Desa Sumberagung Kerajinan bambu/ gedhek
Kerajinan pengolahan limbah/sampah plastic
3 Desa canden Minuman Jamu Gendong Makanan Gatot-tiwul Makanan Onde-Onde
Sumber :Kantor Kecamatan Jetis, 2011.
Sentra industri yang ada di Desa Canden tergolong sentra industri
makanan dan minuman. Seperti yang telah diketahui sentra industri jamu
gendong terdapat di Dusun Kiringan sedangakn untuk sentra industri Gatot-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Tiwul ada di Dusun Wonolopo dan untuk sentra industri onde-onde terdapat di
Dusun Gaduhan.
C. Deskripsi Lokasi Penelitian
1. Keadaan Geografis
Kampung Kiringan merupakan salah satu kampung yang berada di
dalam Desa Canden, Kecamatan Jetis, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta. Dari Kampung Kiringan jarak ke Ibu Kota
Kecamatan adalah 7 km dengan waktu tempuh sekitar 15 menit, jarak ke
Ibu Kota Kabupaten adalah 20 km dengan waktu tempuh sekitar 40 menit,
sedangkan jarak ke Desa Canden adalah 5 km. berdasarkan buku profil
Kampung Kiringan, luas wilayah kampung kiringan adalah 40. 132 ha.
Secara administratif, Kampung Kiringan mempunyai batas-batas wilayah
sebagai berikut :
a. Batas sebelah utara adalah Dusun Ngibikan, Canden.
b. Batas sebelah selatan adalah Dusun Paten, Srihardono.
c. Batas sebelah timur adalah sungai opak
d. Batas sebelah barat adalah Dusun Wonolopo, Canden.
Untuk lebih mengetahui keadaan geografis Kampung Kiringan
secara lebih detail, maka dalam penelitian ini akan disajikan peta Dusun
Kiringan, Desa Canden,Kecamatan Jetis, Kabupaten Bantul dengan
perbandingan skala pengukuran sebesar 1:2500 sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
2. Keadaan Penduduk
Data komposisi penduduk merupakan data yang cukup penting
dalam sebuah perencanaan perekonomian dan pembangunan daerah. Dari
data komposisi penduduk ini, kita mampu melihat kecenderungan partisipasi
masyarakat setempat antara lain dalam bidang pendidikan dan juga dalam
hal mata pencaharian. Oleh karena itu untuk menentukan sasaran sebuah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
rencana pembangunan, data komposisi penduduk ini memiliki andil yang
berarti dalam memutuskan sebuah rencana.
a. Keadaan Penduduk Menurut Tingkat Kesejahteraan
Kampung Kiringan terdiri dari 5 RT, yang dihuni oleh 255 KK
atau 795 jiwa dengan rincian jumlah penduduk laki-laki sebesar 456
jiwa dan jumlah penduduk perempuan sebesar 339 jiwa. Mayoritas
penduduk Kampung Kiringan bermata pencaharian sebagai pekerja
swasta dan penjual jamu tradisional. Berdasarkan data dalam buku profil
desa tahun 2010, kondisi ekonomi masyarakat Kampung Kiringan dapat
dilihat melalui dua (2) hal yaitu tingkat pengangguran dan tingkat
kesejahteraan keluarga dengan rincian sebagai berikut :
Tabel IV.2 Komposisi Tingkat Pengangguran di Kampung Kiringan
Tahun 2010
No Kriteria Jumlah (Jiwa)
1 Jumlah penduduk usia 18-56 tahun 642 2 Jumlah angkatan kerja (penduduk usia 18-56 tahun) 455 3 Jumlah penduduk usia 18-56 tahun yang bekerja 338 3 Jumlah penduduk usia 18-56 tahun yang menjadi ibu
rumah tangga 23
Jumlah penduduk usia 18-56 tahun yang belum bekerja atau tidak bekerja
14
5 Jumlah penduduk usia 18-56 tahun yang bekerja tidak tentu
186
6 Jumlah penduduk usia 18-56 tahun yang cacat dan tidak bekerja
3
7 Jumlah penduduk usia 18-56 tahun yang cacat dan bekerja
4
Sumber : kantor Kepala Desa Kiringan, 2010.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Pada tabel di atas, sebanyak 186 orang pada usia 18-56 tahun
bekerja tidak tentu, yang dimaksudkan disini adalah para buruh
serabutan, seperti misalnya seorang petani ketika musim bercocok tanam
maka mereka menjadi petani, ketika tidak musim bercocok tanam maka
mereka kemudian beralih menjadi buruh bangunan, tukang kayu,
memelihara lembu dan kambing atau bahkan tidak bekerja sama sekali.
Berikut ini juga akan disajikan komposisi jumlah keluarga sejahtera di
Kampung Kiringan sebagai salah satu tolok ukur keadaan penduduk
dilihat dari tingkat kesejahteraannya.
Tabel IV.3 Jumlah Keluarga Sejahtera di Kampung Kiringan
Tahun 1999 dan 2010
No Kriteria Tahun (Keluarga)
1999 2010 1 Jumlah keluarga prasejahtera 56 34 2 Jumlah keluarga sejahtera 1 117 115 3 Jumlah keluarga sejahtera 2 67 94 4 Jumlah keluarga sejahtera 3 3 7 5 Jumlah keluarga sejahtera 3 plus 4 5 6 Total jumlah kepala keluarga 247 255
Sumber : kantor Kepala Desa Kiringan, 1999 dan 2010.
Pada tabel di atas tercatat pada tahun 1999 sebanyak 173
keluarga sebagai keluarga miskin kemudian menurun menjadi 149
keluarga miskin pada tahun 2010. Dalam rentang waktu yang memiliki
selisih 11 tahun dalam penelitian ini berusaha mengungkapkan hal-hal
yang kemungkinan terjadi sehingga jumlah keluarga miskin mengalami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
penurunan. Berikut ini akan disajikan jumlah penurunan keluarga miskin
sebanyak 24 KK :
1) Dari jumlah 24 KK yang ada, sebanyak 7 KK terbantu karena
bekerja di perusahaan swasta
2) Dari 24 KK yang ada, sebanyak 2 KK sudah tidak dipakai karena
pemilik sudah meninggal dunia
3) Dari 24 KK miskin, sebanyak 15 KK tertolong kondisi ekonominya
karena ibu rumah tangga berperan sebagai penjual jamu
b. Keadaan Penduduk Menurut Usia dan Jenis Kelamin
Jumlah penduduk Kampung kiringan pada tahun 2010/2011
berjumlah 795 jiwa yang terdiri dari 456 jiwa laki-laki dan 339 jiwa
perempuan. Berikut ini akan disajikan tabel mengenai komposisi
penduduk berdasarkan usia dan jenis kelamin.
Tabel IV.4 Komposisi Penduduk Menurut Usia dan Jenis Kelamin
Pada tahun 1999 dan 2010 No Golongan Umur Jenis Kelamin Jumlah
1999 (Jiwa) 2010 (Jiwa) 1999 (Jiwa)
2010 (Jiwa) L P L P
1 0-12 bulan 8 5 6 3 13 9 2 13 bulan-4 tahun 18 14 21 22 32 43 3 5-6 tahun 16 8 10 6 24 16 4 7-12 tahun 24 19 30 21 43 51 5 13-15 tahun 28 18 18 15 46 33 6 16-18 tahun 32 13 34 8 35 42 7 19-25 tahun 44 19 56 21 63 77 8 26-35 tahun 47 49 65 43 96 108 9 36-45 tahun 33 41 35 42 74 77 10 46-50 tahun 57 39 42 32 96 74 11 51-60 tahun 31 21 55 48 52 103
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
12 61-75 tahun 48 27 53 34 75 87 13 > 76 tahun 52 42 35 44 94 79 Jumlah 438 317 456 339 755 795
Sumber : kantor kepala desa kiringan,tahun 1999 dan 2010
c. Keadaan Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan di kampung kiringan masih tergolong
rendah, menduduki persentase terbanyak tidak tamat SD sebanyak 107
orang. Hal ini dikarenakan jumlah penduduk tua lebih banyak daripada
yang muda, dan kebanyakan orang tua di Kampung Kiringan tidak tamat
SD bahkan ada sebagian besar lainnya yang tidak pernah mengenyam
pendidikan sekolah. Berikut ini disajikan tabel komposisi penduduk
Kampung Kiringan berdasarkan tingkat pendidikan.
Tabel IV.5 Komposisi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan tahun 2010
No Tingkat Pendidikan Jumlah (Jiwa) Persentase (%) 1 Tidak tamat SD 107 42,0 2 Tamat SD 78 30,5 3 Tamat SLTP 23 9,0 4 Tamat SLTA 28 11,0 5 Tamat D-3 5 2,0 6 Tamat S-1 14 5,5 Jumlah 255 100
Sumber : kantor Kepala Desa Kiringan, 2010.
d. Keadaan Penduduk Menurut Mata Pencaharian
Keadaan penduduk Kampung Kiringan menurut pekerjaan yang
dilakukan sangat variatif. Sebagian besar pemuda-pemudi Kampung
Kiringan memilih bekerja di sektor swasta sebagai karyawan. Dari hasil
wawancara yang dilakukan diperoleh hasil bahwa sebagian orang yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
belum menikah masih enggan ketika harus bekerja sebagai penjual jamu.
Namun kalau sudah menikah sebagian dari pemudi kebanyakan ikut
terjun berjualan jamu gendong. Masyarakat kampung kiringan terutama
ibu-ibu menggantungkan hidupnya kepada hasil berjualan jamu, karena
memang sebagian besar ibu-ibu di kampung ini bekerja sebagai penjual
jamu. Berbeda pada kebanyakan laki-laki di kampung ini, mereka
kebanyakan menggantungkan hidupnya pada pertanian seperti bertani
padi. Berikut ini akan disajikan tabel komposisi penduduk Kampung
Kiringan berdasarkan mata pencaharian.
Tabel IV.6 Komposisi Penduduk Berdasarkan Mata pencaharian
tahun 1999 dan tahun 2010 No Jenis Pekerjaan Jumlah (jiwa) Persentase (%)
1999 2010 1999 2010 1 Petani 87 101 21.4 18.4 2 Buruh Tani 34 25 8.4 4.5 3 PNS 3 5 0.7 0.9 4 Pengrajin
industri rumah tangga minuman jamu
68 125 16.7 22.7
5 Peternak 33 36 8.1 6.5 6 Montir - 1 - 0.2 7 Perawat swasta - 1 - 0.2 8 Pembantu rumah
tangga - 3 - 0.5
9 TNI 1 3 0.2 0.5 10 POLRI 1 2 0.2 0.4 11 Pensiunan
PNS/TNI/POLRI9 10 2.2 1.8
12 Arsitektur - 2 - 0.4 13 Karyawan
perusahaan swasta
179 225 44.1 40.9
14 Jasa salon - 6 - 1.1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
15 Jasa laundry - 4 - 0.7 16 Jasa pengobatan
alternative - 1 - 0.2
Jumlah 406 550 Sumber : kantor Kepala Desa Kiringan,tahun 1999 dan 2010
Dari data diatas dapat kita lihat terdapat sekitar 125 orang penjual
jamu pada tahun 2010. Jumlah ini mengalami peningkatan dibandingkan
dengan jumlah pengrajin tahun 1999 sebanyak 68 orang. Melalui
wawancara langsung dengan pamong di Kampung Kiringan dan wawancara
dengan masyarakat, peningkatan ini didorong oleh beberapa hal antara lain :
1) Masyarakat luas semakin yakin bahwa jamu buatan dari Kampung
Kiringan memiliki khasiat seiring dengan semakin dikenalnya Kampung
Kiringan sebagai sentra industri
2) Semakin banyaknya peluang dalam hal pemasaran jamu peresan dari
Kampung Kiringan
3) Peminjaman modal usaha dapat dilakukan dengan bunga yang sangat
rendah sehingga membantu para pelaku usaha baru untuk dapat
berkembang
4) Pekerjaan ibu-ibu penjual jamu gendong ini dapat membantu
perekonomian keluarga, bahkan ada beberapa keluarga yang benar-benar
menggantungkan hidupnya dari pendapatan berjualan jamu.
3. Keadaan Pertanian Penduduk
Dari hasil wawancara dengan masyarakat Kampung Kiringan
didapatkan bahwa mayoritas masyarakat Kampung Kiringan memilih untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
menanam padi di sawah dengan alasan karena struktur tanah di daerah
tersebut sangat cocok untuk pertanian padi dan didukung dengan banyaknya
musim penghujan jika dibandingkan dengan musim kemarau pada tahun-
tahun terakhir ini. Luas persawahan yang dimiliki oleh masyarakat Kampung
Kiringan sebanyak 23.966 ha/m2 ini dimiliki oleh sekitar 101 orang. Mereka
mengarap sawahnya dengan cara manual seperti ketika menanam dan
memupuk. Adapula kegiatan bertani yang kemudian mengadopsi kemajuan
teknologi yang ada seperti misalnya ketika mencangkul diganti dengan mesin
pembajak atau sering disebut traktor dan juga ketika memanen dengan mesin
panen yang sering disebut serit. Selain itu ada sebagian dari masyarakat
kampung kiringan yang bercocok tanam di pekarangan yang mereka miliki.
Dengan total luas pekarangan yang dimiliki oleh warga Kampung Kiringan
sebanyak 13.966 ha/m2 ini mereka pergunakan untuk menanam bahan-bahan
penunjang pembuatan jamu seperti buah asem, jahe dan kunyit. Tanaman
pekarangan ini bagi para penjual jamu hanya digunakan sebagai tanaman
cadangan dan tambahan bahan jika bahan pembuatan jamu menipis. Ada juga
yang memanfaatkan pekarangan mereka dengan bercocok taman berbagai
jenis pohon pisang, kayu jati dan pohon kelapa.
4. Organisasi Sosial
Adanya organisasi dalam sebuah kelompok masyarakat sangat
dibutuhkan agar seluruh kegiatan yang ada di dalam masyarakat dapat
terlaksana dengan baik. Selain itu, dengan adanya organisasi dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
masyarakat dapat menjadi wadah bagi penyaluran aspirasi masyarakat.
Berikut akan disajikan data mengenai beberapa organisasi sosial yang ada di
tengah masyarakat Kampung Kiringan:
Tabel IV.7 Nama Organisasi-Organisasi di Kampung Kiringan
Pada tahun 2010
No Nama organisasi Keterangan 1 Lembaga Pemberdayaan
Masyarakat Desa Jumlah pengurus ada sekitar 15 orang
2 Kelompok PKK Jumlah pengurus sekitar 16 orang. Di setiap RT ada kelompok PKK mandiri
3 Arisan Dasawisma Jumlah kelompok dasawisma ada 15 kelompok, dengan pengurus aktif dasawisma sebanyak 55 orang.
4 Karang Taruna Jumlah pengurus 10 orang 5 Organisasi pemuda
masjid Jumlah pengurus sekitar 12 orang, terdapat kelompok TPA di dalam organisasi tersebut.
6 Posyandu Jumlah posyandu yang ada di Kampung kiringan sejumlah 1 unit dengan 2 pembina posyandu dan sampai saat ini sudah memiliki 7 orang yang akan menjadi kader selanjutnya.
7 Kelompok Koperasi Nama kelompok koperasi adalah “koperasi seruni putih”. Bergerak dibidang simpan pinjam dana modal usaha. Anggota koperasi wanita penjual jamu gendong ini memiliki 125 orang yang keseluruhan adalah para penjual jamu.
Sumber : kantor Kepala Desa Kiringan, 2010.
5. Sarana dan Prasarana
a. Sarana Perhubungan dan Perekonomian
Perkembangan sarana perhubungan dan perekonomian di sebuah
wilayah merupakan salah satu ciri adanya kemajuan dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
pembangunan daerah. Hal ini dikarenakan sarana perhubungan dan
perekonomian merupakan salah satu alat untuk memperlancar distribusi
bahan-bahan kebutuhan pokok, pemerataan tingkat pendapatan dapat
tercapai pula dengan adanya perkembangan yang pesat dari sarana
perhubungan dan sarana perekonomian.
Beberapa perkembangan dari sarana perhubungan dan
perekonomian yang dapat dilihat di wilayah kampung kiringan antara
lain adalah :
1) Jalan penghubung Kampung kiringan dengan beberapa kampung
disekitarnya telah di aspal dengan panjang jalan antar desa rata-rata
3 km, bahkan jalan penghubung dengan Kampung-kampung di
sebelah timur Kampung Kiringan telah dibuat jembatan penghubung
diatas sungai opak.
2) Perkembangan alat transportasi yang dimiliki oleh masyarakat
kiringan yaitu lebih dari 92 % penduduk masyarakat kiringan di
setiap rumah sudah memiliki kendaraan bermotor. Hal ini dapat
dilihat dari data profil desa yaitu sebanyak 255 KK yang ada di
Kampung kiringan yang memiliki kendaraan bermotor sebanyak 249
KK.
3) Sebanyak 7 keluarga yang memiliki alat transportasi berupa mobil
dan 1 keluarga yang mempergunakan kendaraan mobil tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
sebagai alat angkutan bahan-bahan kebutuhan pokok masyarakat
Kampung Kiringan.
b. Sarana Informasi dan Telekomunikasi
Dalam kehidupan sehari-hari perlu adanya informasi dan
komunikasi yang tepat. Bahkan dewasa ini, ketepatan informasi dan
komunikasi tidak cukup untuk mengejar perkembangan yang terjadi.
Ketepatan dan kecepatan informasi dan komunikasi sangat dibutuhkan
untuk mencapai tujuan-tujuan yang hendak dicapai. Oleh karena itu,
masyarakat kiringan juga mengupayakan adanya ketepatan dan
kecepatan informasi dan telekomunikasi melalui sarana yang mereka
miliki antara lain dapat dilihat dalam tabel dibawah .
Tabel IV.8 Jenis dan jumlah sarana informasi dan telekomunikasi
Pada tahun 2010
No Jenis Jumlah (unit) 1 TV Pribadi 251 2 Radio 43 3 Telepon rumah 27 4 Telepon seluler/ handphone 873
Jumlah 1194 Sumber : kantor Kepala Desa Kiringan, 2011
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
c. Sarana Olahraga, Kesenian dan Kesehatan
Di lihat dari sarana olahraga yang ada, masyarakat setempat
memiliki 1 lokasi lapangan voly yang biasanya dipergunakan setiap sore
oleh para pemuda dan bapak- bapak di Kampung Kiringan. Selain itu,
kampung ini memiliki 1 group pencak silat yang beranggotakan para
pemuda kiringan. Dalam bidang kesenian, kampung ini memiliki 1
group sholawatan yang sering tampil pada hari-hari besar keagamaan.
Dalam bidang kesehatan seperti pukesmas, klinik, bidan dan mantri,
masyarakat kiringan belum memiliki sarana tersebut karena semua
sarana kesehatan berpusat di Desa Canden.
d. Sarana Peribadatan dan Rumah tinggal
Mayoritas masyarakat kiringan memeluk agama islam, sehingga
di kampung ini perkembangan sarana peribadatan untuk mendukung
kegiatan keagamaan islam berkembang pesat, ada 1 masjid yang baru
dan sedang direnovasi ulang saat ini agar para jemaah dapat leluasa
ketika sedang beribadah. Untuk kondisi rumah tinggal, dari 255 KK
yang bertempat tinggal di kampung kiringan sekitar 233 rumah yang
bertembok dan sisanya masih menggunakan anyaman bambu.
e. Sarana Penerangan
Penerangan dari pemerintahan sudah mengalir di kampung
kiringan ini, ada sekitar 250 unit listrik PLN terpasang di kampung ini.
Bahkan untuk penerangan jalanpun masyarakat setempat secara sukarela
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
setiap rumah memasang 1 bola lampu di jalan sebagai sarana
penerangan jalan sehingga memudahkan para pengguna jalan di malam
hari. Dengan kemajuan sarana penerangan ini, maka masyarakat
kampung kiringan juga berharap dapat meminimalisir tindak kejahatan.
f. Sarana Pendidikan
Mendirikan sarana pendidikan adalah salah satu wujud nyata
tingkat kepedulian masyarakat dengan kualitas generasi yang ada. Oleh
karena itu, di kampung kiringan ini didirikan 1 sekolah play group
dengan status terdaftar yang saat ini memiliki sekitar 5 tenaga pengajar
dan 21 siswa . sarana pendidikan lainnya seperti SD, SMP, dan
SMA/SMK sebagian besar berpusat di Desa Canden yang juga tidak
jauh dari Kampung Kiringan.
6. Adat Istiadat dan Agama
Indonesia merupakan bangsa yang majemuk dimana terdapat
berbagai macam agama, adat istiadat, budaya seta kepercayaan yang ada di
dalamnya. Masyarakat Kampung Kiringan termasuk masyarakat yang
majemuk dengan berbagai latar belakang yang berbeda-deda. Namun,
keinginan untuk tetap menjunjung tinggi kebersamaan, kerukunan antar
umat beragama dan menghargai adat istiadat yang ada di kampungnya tetap
terjaga. Salah satu contoh dalam menghargai adat istiadat adalah dengan
masih diberlakukannya tradisi mantenan (upacara perkawinan), kelahiran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
bayi, upacara kematian, supitan (upacara sunatan), kenduri (upacara ucapan
syukur) maupun sambatan atau yang lebih dikenal dengan gotong royong.
Beberapa Upacara keagamaan juga tetap dilestarikan di daerah tersebut
antara lain sholawatan, pengajian, perayaan hari natal dan masih banyak
lainnya. Berikut ini akan disajikan komposisi penduduk Kampung Kiringan
berdasarkan agama yang dianut.
Tabel IV.9 Komposisi Penduduk Berdasarkan Agama pada tahun 2010
No Agama Jumlah (jiwa)
Persentase (%)
1 Islam 772 96.7 2 Katolik 22 2.8 3 Kristen 4 0.5 4 Budha - 5 Hindu -
Jumlah 798 100 Sumber : kantor Kepala Desa Kiringan,tahun 2010
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa mayoritas masyarakat
kiringan memeluk agama islam, sedangkan penduduk lainnya menganut
agama katolik dan Kristen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Bab ini merupakan analisis dan pembahasannya yang dikumpulkan dari data
yang telah dilaksanakan pada bulan Maret – April 2011. Data yang dianalisis tersebut
kemudian dipergunakan sebagai bukti empiris untuk menguji hipotesis penelitian
yang telah dirumuskan sebelumnya.
Dari 155 responden yang telah berpartisipasi dalam studi wawancara ini,
semuanya adalah masyarakat kampung kiringan yang diambil setiap kepala keluarga
dengan cara acak proporsional. Dalam hal analisis data, penelitian ini menggunakan
uji beda z wilcoxon Signed Rank Test untuk menjawab rumusan masalah jumlah
pendapatan dan jumlah curahan kerja. Sedangkan untuk mengetahui jumlah
pengangguran dan jumlah keluarga miskin, maka digunakan data-data dokumentasi
dari wilayah setempat.
A. Deskripsi Responden
Karakteristik responden dapat diketahui berdasarkan distribusi responden
yang terlibat dalam penelitian, dalam penelitian ini responden seluruhnya
berjumlah 155 orang. Karakteristik responden ini didasarkan atas umur
responden, jenis pekerjaan, jumlah keluarga dan jumlah pendapatan tiap bulan.
1. Deskripsi responden berdasarkan atas umur responden
Berikut ini akan disajikan deskripsi responden berdasarkan usia
responden pada saat wawancara berlangsung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Tabel V.1 komposisi usia responden
Umur Responden Jumlah (Jiwa) Persentase (%) 30 thn – 40 thn 29 18.7 >40 thn – 50 thn 67 43.2 > 50 thn 59 38.1
Sumber : data primer
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa sebagian responden tergolong
pada usia angkatan kerja (18-56 tahun). Sejumlah 29 responden berusia 30
tahun – 40 tahun. 67 responden berusia > 40 tahun – 50 tahun dan pada usia >
50 tahun sejumlah 59 responden.
2. Deskripsi responden berdasarkan jenis pekerjaan responden
Berikut ini akan disajikan hasil penelitian di Kampung kiringan
mengenai jenis pekerjaan responden sebelum dan sesudah Kampung Kiringan
menjadi sentra industri jamu gendong.
Tabel V.2 Komposisi Jenis Pekerjaan Sebelum dan Sesudah
Menjadi Sentra Industri Jamu Gendong
Pekerjaan tetap
Jenis pekerjaan Sebelum menjadi sentra industri
Sesudah menjadi sentra industri
Karyawan swasta 12 12 Buruh/petani 51 39 Wirausaha 11 18 Pedagang jamu 78 83 PNS 3 3
Pekerjaan Sampingan
Buruh/Petani 38 53 Pedagang Jamu 23 22 Wirausaha - -
Sumber : data primer
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Pada tabel tersebut dapat dilihat bahwa terdapat perubahan-perubahan
yang terjadi dalam hal jenis pekerjaan yang dilakukan oleh masyarakat
kiringan. Dalam tabel diatas pekerjaan dibedakan menjadi 2 yaitu pekerjaan
tetap dan pekerjaan sampingan. Sebagian besar responden memilih berjualan
jamu gendong sebagai pekerjaan tetap sebanyak 78 orang pada tahun 1999
dan hal ini meningkat pada tahun 2010 sebanyak 83 orang bertekad untuk
berjualan jamu sebagai pekerjaan tetap. Pekerjaan kedua yang sering menjadi
aktivitas masyarakat kiringan sebagai pekerjaan tetap adalah buruh
tani/bertani sebanyak 51 orang pada tahun 1999 dan mengalami penurunan
pada tahun 2010 menjadi 44 orang.
3. Deskripsi responden berdasarkan jumlah pendapatan tiap keluarga
Berikut ini akan disajikan jumlah responden yang memiliki
pendapatan kurang dari Rp 500,000 sampai dengan diatas Rp 3.000.000/
bulan.
Tabel V.3 Komposisi jumlah pendapatan sebelum dan sesudah
menjadi daerah sentra industri
Jumlah pendapatan
Sebelum sentra (jiwa)
Sesudah sentra (jiwa)
Persentase sebelum sentra
Persentase sesudah sentra
<Rp 500.000 14 1 9.0 0.7 ≥Rp500.000-Rp1.000.000
101 50 65.2 32.3
≥Rp1.000.000-Rp2.000.000
36 96 23.2 61.9
≥Rp2.000.000-Rp3.000.000
3 5 1.9 3.2
≥Rp 3.000.000 1 3 0.7 1.9 Sumber : data primer
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Dari tabel tersebut dapat menjelaskan bahwa terdapat perubahan
jumlah penduduk yang memiliki pendapatan kurang dari Rp 500,000 sampai
dengan diatas Rp 3.000.000/ bulan. Pada tahun 1999 jumlah penduduk yang
memiliki pendapatan kurang dari Rp 500.000 berjumlah 14 orang dan pada
tahun 2010 tersisa 1 orang, pada tahun 1999 dan 2010 jumlah responden yang
memiliki penghasilan diatas Rp 500.000 sampai dengan Rp 1.000.000
mengalami penurunan dari 101 orang menjadi 50 orang. Penurunan ini
disebabkan karena sebagian responden pada golongan pendapatan ini
mengalami kenaikan pendapatan sehingga berpindah pada golongan
pendapatan diatasnya. Sedangkan pada pendapatan Rp 1.000.000 sampai
dengan Rp 2.000.000 mengalami kenaikan dari 36 orang menjadi 96 orang.
Pada tingkat pendapatan Rp 2.000.000 sampai dengan Rp 3.000.000 jumlah
responden yang ada dari 3 orang menjadi 5 orang dan pada tingkat pendapatan
diatas Rp 3.000.000 per bulan dari 1 orang menjadi 3 orang.
B. Analisis Data
1. Pengujian Hipotesis
Untuk menguji variable tingkat pendapatan dan jumlah curahan kerja,
maka digunakan uji z, karena sampel dalam penelitian ini termasuk sampel
besar dengan jumlah 155 kepala keluarga. Pengujian menggunakan uji z juga
dilakukan untuk menguji perbedaan dari setiap variabel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Untuk mempermudah pengujian dari hipotesis tersebut maka
digunakan bantuan uji sign test dengan menggunakan program SPSS 16.0 for
windows. Penggujian sign test menggunakan uji wilcoxon sebagai alternatif
untuk menguji signifikansi hipotesis dua sampel yang berkorelasi. Adapun
pengujian dari masing-masing hipotesis tersebut adalah :
a. Perubahan Jumlah Pendapatan Keluarga
Hipotesis pertama mengatakan bahwa dalam hal jumlah
pendapatan keluarga masyarakat Kampung Kiringan meningkat sesudah
menjadi daerah sentra industri. Keadaan ini dapat dibuktikan dengan
melihat perubahan jumlah pendapatan keluarga masyarakat kiringan
sebelum dan sesudah menjadi daerah sentra industri, dengan membaca
hasil analisis yang digunakan melalui uji beda Z dengan tingkat
kepercayaan 95 %,sebagai berikut :
Dengan hipotesis statistik Z wilcoxon lewat perhitungan SPSS
diperoleh hasil:
1) Deskripsi statistik
Tabel V.7: statistik deskripsi tingkat pendapatan
NPar Tests
Descriptive Statistics N Mean Std. Deviation Minimum Maximum Sebelum 155 8.9837E5 3.99747E5 2.45E5 3.50E6 Sesudah 155 1.2655E6 5.58180E5 4.50E5 4.32E6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Tabel di atas menunjukan bahwa rata-rata pendapatan per kepala
keluarga di Kampung Kiringan berjumlah ( ) 8.9837E5 dengan standar
deviasi (S1) sebesar 3.99747E5 dan setelah menjadi daerah sentra industri
rata-rata pendapatan per kepala keluarga sebesar ( ) 1.2655E6 dengan
standar deviasi (S2) sebesar 5.58180E5. Dilihat dari rata-rata(Mean),
jumlah pendapatan masyarakat Kampung Kiringan sebelum dan sesudah
menjadi daerah sentra industri, untuk besarnya pendapatan minimum
terjadi kenaikan dari 2.45E5 menjadi 4.50E5. Begitupula untuk besarnya
pendapatan tertinggi mengalami kenaikan dari 3.50E6 menjadi 4.32E6.
2) Sign test
Tabel V.8 : sign test tingkat pendapatan
Ranks
N Mean Rank Sum of Ranks
sesudah – sebelum Negative Ranks 8a 62.69 501.50
Positive Ranks 144b 77.27 11126.50 Ties 3c Total 155
a. sesudah < sebelum
b. sesudah > sebelum
c. sesudah = sebelum Tabel ini menunjukan perubahan jumlah pendapatan masyarakat
Kampung Kiringan sebelum dan sesudah menjadi daerah sentra industri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Ketentuan perubahan pendapatan masyarakat Kampung Kiringan dapat
dilihat dari :
a) Meningkat, jika pendapatan per kepala keluarga setelah menjadi sentra
industri lebih besar dari sebelumnya
b) Tetap, jika pendapatan per kepala keluarga setelah menjadi sentra
industri sama dari sebelumnya
c) Menurun, jika pendapatan per kepala keluarga setelah menjadi sentra
industri lebih kecil dari sebelumnya
Melihat tabel diatas, dari total 155 kepala keluarga, terdapat 144
keluarga yang mengalami peningkatan jumlah pendapatan, 8 kepala
keluarga yang mengalami penurunan jumlah pendapatan dan 3 keluarga
yang memiliki pendapatan tetap. Dari hasil ini, dapat ditarik kesimpulan
bahwa dijadikannya sebagian besar masyarakat Kampung Kiringan
mengalami peningkatan pendapatan.
3) Test statistik
Tabel V.9 : tes statistik tingkat pendapatan
Test Statisticsb
sesudah – sebelum Z -9.773a Asymp. Sig. (2-tailed) .000
a. Based on negative ranks. b. Wilcoxon Signed Ranks Test
Sumber : data olahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Dari hasil run data SPSS, maka dapat dilihat perhitungan
perubahan tingkat pendapatan yang ada di dalam masyarakat kiringan.
Dengan menggunakan uji beda Z, diperoleh data bahwa Z hitung= -9.773
untuk signifikasi sebesar 0.000 dengan tingkat kepercayaan 95% atau
taraf signifikan 5 % (0.05) berarti Ho ditolak, karena probabilitas < 0,005.
Dari analisis uji beda Z diatas, dapat disimpulkan bahwa terdapat
perbedaan signifikan antara pendapatan sebelum dan sesudah Kampung
Kiringan menjadi daerah sentra industri jamu gendong.
4) Setelah Zhitung ditemukan, maka dilakukan pengambilan keputusan untuk
menguji hipotesis di atas. Oleh karena pengujian menggunakan satu sisi,
maka dasar pengambilan keputusan hipotesis adalah :
a) Terima Ho jika nila statistik hitung (Zhitung) < statistik tabel (Ztabel)
b) Tolak Ho jika nila statistik hitung (Zhitung) > statistik tabel (Ztabel)
Nilai statistik tabel (Z tabel) diperoleh dari (Z0,5-α) = (Z0,5-0,05)=
0,4495. Pada tabel nilai z untuk menyatakan luas didapat angka ztabel
sekitar 1,64. Jadi, z hitung -9.773 > z tabel 1,64 (harga minus (-) tidak
diperhitungkan karena harga mutlak),Ho ditolak maka terdapat perbedaan
jumlah pendapatan masyarakat kampung kiringan sebelum dan sesudah
menjadi daerah sentra industri jamu gendong. Peningkatan jumlah
pendapatan ini ditunjukan dengan ( ) Rp 8.9837E5 dari pembulatan Rp
898,374 sebesar menjadi ( ) Rp 1.2655E6 dari pembulatan Rp
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
1,265,466. Peningkatan pendapatan sebelum dan sesudah menjadi daerah
sentra industri adalah sebesar Rp 1,265,466 - Rp 898,374 = Rp 367,092.
b. Perubahan Jumlah Curahan Kerja Bidang Pertanian
Untuk hipotesis kedua mengenai perubahan jumlah curahan kerja
dinyatakan dengan kalimat dalam hal jumlah curahan kerja masyarakat
Kampung Kiringan dalam bidang pertanian meningkat sesudah menjadi
daerah sentra industri. Pernyataan ini dapat dibuktikan dengan
menggunakan analisis uji beda Z sebagai berikut:
Dengan hipotesis statistik Z wilcoxon lewat perhitungan SPSS
diperoleh hasil:
1) Deskripsi statistik
Tabel V.10 : statistik deskripsi tingkat pendapatan
NPar Tests
Descriptive Statistics
N Mean Std. Deviation Minimum Maximum
Sebelum 61 12.9508 3.87051 7.00 23.00 Sesudah 61 10.0656 2.54210 6.00 18.00
Tabel di atas menunjukan bahwa rata-rata curahan kerja yang
dikorbankan untuk bidang pertanian berjumlah ( ) 12.9508 dengan
standar deviasi (S1) sebesar 3.87051 dan setelah menjadi daerah sentra
industri rata-rata curahan kerja yang dikorbankan untuk bidang pertanian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
sebesar ( ) 10.0656 dengan standar deviasi (S2) sebesar 2.54210 . Dilihat
dari rata-rata(Mean), jumlah rata-rata curahan kerja yang dikorbankan
untuk bidang pertanian sebelum dan sesudah menjadi daerah sentra
industri, untuk besarnya curahan kerja pertanian minimum terjadi
penurunan dari 7.00 menjadi 6.00. Begitupula untuk besarnya curahan
kerja di bidang pertanian tertinggi mengalami penurunan dari 23.00
menjadi 18.00.
2) Sign test
Tabel V.11 : sign test curahan kerja pertanian
Ranks N Mean Rank Sum of Rankssesudah – sebelum Negative Ranks 42a 23.21 975.00
Positive Ranks 2b 7.50 15.00 Ties 17c Total 61
a. sesudah < sebelum b. sesudah > sebelum c. sesudah = sebelum
Tabel ini menunjukan perubahan jumlah curahan kerja di bidang
pertanian sebelum dan sesudah menjadi daerah sentra industri. Ketentuan
perubahan pendapatan masyarakat Kampung Kiringan dapat dilihat dari :
a) Meningkat, jika jumlah curahan kerja di bidang pertanian setelah
menjadi sentra industri lebih besar dari sebelumnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
b) Tetap, jika jumlah curahan kerja di bidang pertanian setelah menjadi
sentra industri sama dari sebelumnya
c) Menurun, jika jumlah curahan kerja di bidang pertanian setelah
menjadi sentra industri lebih kecil dari sebelumnya
Melihat tabel diatas, dari total 61 kepala keluarga, terdapat 42
keluarga yang mengalami penurunan jumlah curahan kerja di bidang
pertanian, 2 kepala keluarga yang mengalami kenaikan jumlah curahan
kerja di bidang pertanian dan 17 keluarga yang memiliki jumlah curahan
kerja di bidang pertanian tetap. Dari hasil ini, dapat ditarik kesimpulan
bahwa masyarakat Kampung Kiringan kurang tertarik untuk bekerja di
bidang pertanian terbukti dengan adanya penurunan jumlah curahan kerja
di bidang pertanian.
3) Test statistik
Untuk mengetahui uji hipotesis tentang curahan kerja, dalam
penelitian di bidang pertanian. Maka digunakan uji Z statistik wilcoxon
lewat perhitungan SPSS for windows. Hasilnya dapat dilihat sebagai
berikut :
Tabel V.12 : tes statistik curahan kerja di bidang pertanian Test Statisticsb sesudah – sebelum Z -5.612a Asymp. Sig. (2-tailed) .000 a. Based on positive ranks. b. Wilcoxon Signed Ranks Test
Sumber : data olahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Dari hasil run data SPSS, maka dapat dilihat perhitungan
perubahan jumlah curahan kerja yang ada di dalam masyarakat kiringan.
Dengan menggunakan uji beda Z, diperoleh data bahwa Z hitung= -5.612
dan untuk signifikasi sebesar 0.000 dengan tingkat kepercayaan 95%
atau taraf signifikan 5 % (0.05) berarti Ho ditolak, karena probabilitas <
0,005.
Dari analisis uji beda Z diatas, dapat disimpulkan bahwa terdapat
perbedaan signifikan antara curahan kerja di bidang pertanian sebelum dan
sesudah Kampung Kiringan menjadi daerah sentra industri jamu gendong.
4) Setelah Zhitung ditemukan, maka dilakukan pengambilan keputusan untuk
menguji hipotesis di atas. Oleh karena pengujian menggunakan satu sisi,
maka dasar pengambilan keputusan hipotesis adalah :
a) Terima Ho jika nila statistic hitung (Zhitung) < statistik tabel (Ztabel)
b) Tolak Ho jika nila statistik hitung (Zhitung) > statistik tabel (Ztabel)
Nilai statistik tabel(Z tabel) diperoleh dari (Z0,5-α) = (Z0,5-0,05)=
0,4495. Pada tabel nilai z untuk menyatakan luas didapat angka ztabel
sekitar 1,64. Jadi, z hitung -5.612> z tabel 1,64 (harga minus (-) tidak
diperhitungkan karena harga mutlak), Ho ditolak maka terdapat perbedaan
jumlah curahan kerja di bidang pertanian masyarakat kampung kiringan
sebelum dan sesudah menjadi daerah sentra industri jamu gendong.
Penurunan jumlah curahan kerja ini ditunjukan dengan ( ) 12.9508
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
menjadi ( ) 10.0656. Peningkatan pendapatan sebelum dan sesudah
menjadi daerah sentra industri adalah sebesar 10.0656 - 12.9508 = -
2.8852.
c. Perubahan Jumlah Curahan Kerja Bidang Non-Pertanian
Untuk hipotesis ketiga mengenai perubahan jumlah curahan kerja
dinyatakan dengan kalimat dalam hal jumlah curahan kerja masyarakat
Kampung Kiringan dalam bidang pertanian meningkat sesudah menjadi
daerah sentra industri. Pernyataan ini dapat dibuktikan dengan
menggunakan analisis uji beda Z sebagai berikut:
Dengan hipotesis statistik Z wilcoxon lewat perhitungan SPSS
diperoleh hasil:
Untuk mengetahui uji hipotesis tentang curahan kerja, dalam
penelitian di bidang non- pertanian. Dengan hipotesis statistik Z wilcoxon
lewat perhitungan SPSS diperoleh hasil:
1) Deskripsi Statistik
Tabel V.13 : Statistik deskripsi jumlah curahan kerja di bidang non pertanian
NPar Tests
Descriptive Statistics
N Mean Std. Deviation Minimum Maximum
Sebelum 94 1.2987E2 50.55801 60.00 240.00 Sesudah 94 1.5160E2 40.15730 60.00 240.00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Tabel di atas menunjukan bahwa rata-rata curahan kerja yang
dikorbankan untuk bidang non-pertanian berjumlah ( ) 1.2987E2
dengan standar deviasi (S1) sebesar 50.55801 dan setelah menjadi
daerah sentra industri rata-rata curahan kerja yang dikorbankan untuk
bidang pertanian sebesar ( ) 1.5160E2 dengan standar deviasi (S2)
sebesar 40.15730. Dilihat dari rata-rata (Mean), jumlah rata-rata
curahan kerja yang dikorbankan untuk bidang non pertanian sebelum
dan sesudah menjadi daerah sentra industri, untuk besarnya curahan
kerja non pertanian minimum mengalami ketetapan yaitu 60.00.
Begitupula untuk besarnya curahan kerja di bidang non pertanian
tertinggi mengalami ketetapan yaitu 240.00.
2) Sign test
Tabel V.14 : sign test curahan kerja di bidang non pertanian Ranks
N Mean Rank Sum of Rankssesudah – sebelum Negative Ranks 7a 26.29 184.00
Positive Ranks 57b 33.26 1896.00 Ties 30c Total 94
a. sesudah < sebelum b. sesudah > sebelum c. sesudah = sebelum
Tabel ini menunjukan perubahan jumlah curahan kerja di bidang
non-pertanian sebelum dan sesudah menjadi daerah sentra industri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Ketentuan perubahan curahan kerja di bidang non-pertanian
masyarakat Kampung Kiringan dapat dilihat dari:
a) Meningkat, jika jumlah curahan kerja di bidang non pertanian
setelah menjadi sentra industri lebih besar dari sebelumnya
b) Tetap, jika jumlah curahan kerja di bidang non pertanian setelah
menjadi sentra industri sama dari sebelumnya
c) Menurun, jika jumlah curahan kerja di bidang non pertanian
setelah menjadi sentra industri lebih kecil dari sebelumnya
Melihat tabel diatas, dari tota 94 kepala keluarga, terdapat 57
keluarga yang mengalami peningkatan jumlah curahan kerja di bidang
non-pertanian, 7 kepala keluarga yang mengalami penurunan jumlah
curahan kerja di bidang non pertanian dan 30 keluarga yang memiliki
jumlah curahan kerja di bidang non-pertanian tetap. Dari hasil ini,
dapat ditarik kesimpulan bahwa ketertarikan masyarakat untuk bekerja
di bidang non pertanian menjadi lebih besar.
3) Test statistik
Tabel V.15 : tes statistik curahan kerja di bidang non pertanian
Test Statisticsb
sesudah – sebelumZ -5.761a Asymp. Sig. (2-tailed) .000 a. Based on negative ranks. b. Wilcoxon Signed Ranks Test Sumber : data olahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Dari hasil run data SPSS, maka dapat dilihat perhitungan
perubahan tingkat curahan kerja bidang non-pertanian yang ada di
dalam masyarakat kiringan. Dengan menggunakan uji beda Z,
diperoleh data bahwa Z hitung= -5.761 untuk signifikasi sebesar
0.000 dengan tingkat kepercayaan 95% atau taraf signifikan 5 %
(0.05) berarti Ho ditolak, karena probabilitas < 0,005.
Dari analisis uji beda Z diatas, dapat disimpulkan bahwa terdapat
perbedaan signifikan antara curahan kerja di bidang non pertanian
sebelum dan sesudah Kampung Kiringan menjadi daerah sentra
industri jamu gendong.
4) Setelah Zhitung ditemukan, maka dilakukan pengambilan keputusan
untuk menguji hipotesis di atas. Oleh karena pengujian menggunakan
satu sisi, maka dasar pengambilan keputusan hipotesis adalah :
a) Terima Ho jika nila statistik hitung (Zhitung) < statistik tabel (Ztabel)
b) Tolak Ho jika nila statistik hitung (Zhitung) > statistik tabel (Ztabel)
Nilai statistik tabel(Z tabel) diperoleh dari (Z0,5-α) = (Z0,5-0,05)=
0,4495. Pada tabel nilai z untuk menyatakan luas didapat angka ztabel
sekitar 1,64. Jadi, z hitung-5.761 > z tabel 1,64 (harga minus (-) tidak
diperhitungkan karena harga mutlak), Ho ditolak maka terdapat
perbedaan jumlah curahan kerja non-pertanian masyarakat kampung
kiringan sebelum dan sesudah menjadi daerah sentra industri jamu
gendong. Peningkatan jumlah curahan kerja di bidang non-pertanian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
ini ditunjukan dengan ( ) 1.2987E2 dari pembulatan 129.87234
sebesar menjadi ( ) 1.5160E2 dari pembulatan 151.5957447.
Peningkatan pendapatan sebelum dan sesudah menjadi daerah sentra
industri adalah sebesar 151.5957447 - 129.87234 = 21.723404.
d. Perubahan Jumlah Tingkat Pengangguran
Hipotesis ke empat menyatakan dalam hal tingkat
pengangguran masyarakat Kampung Kiringan mengalami penurunan
sesudah menjadi daerah sentra industri. Hal ini dapat dilihat dengan
membandingkan perubahan jumlah penggangguran yang ada di
Kampung kiringan. Perubahan jumlah pengangguran ini dapat dilihat
melalui profil desa setempat. Oleh karena itu akan disajikan perubahan
jumlah pengangguran yang ada dalam bentuk tabel, sebagai berikut :
Tabel V.16
Komposisi Jumlah Penduduk Usia Kerja Pada Tahun 1999 dan Tahun 2010
No Kriteria Jumlah (Jiwa) Persentase (%)
1999 2010 1999 2010 1 Jumlah penduduk usia 18-56
tahun 596 642 36.7 37.4
2 Jumlah angkatan kerja (penduduk usia 18-56 tahun)
449 455 27.7 26.2
3 Jumlah penduduk usia 18-56 tahun yang bekerja
286 338 17.6 19.7
4 Jumlah penduduk usia 18-56 tahun yang menjadi ibu rumah tangga
39 23 2.4 1.3
5 Jumlah penduduk usia 18-56 tahun yang belum bekerja atau tidak bekerja
33 14 2.0 0.8
6 Jumlah penduduk usia 18-56 214 186 13.2 12.5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
tahun yang bekerja tidak tentu 7 Jumlah penduduk usia 18-56
tahun yang cacat dan tidak bekerja
8 Jumlah penduduk usia 18-56 tahun yang cacat dan bekerja
Jumlah 1623 1715 100 100 Sumber : kantor Kepala Desa Kiringan, 1999 dan 2010.
e. Perubahan Jumlah Keluarga Miskin
Pada bagian gambaran umum telah tertera jumlah keluarga
sejahtera di Kampung Kiringan yang disajikan dalam bentuk tabel
IV.3. Melalui tabel tersebut dapat diketahui keluarga yang tergolong
kurang mampu dan yang mampu.
Menurut konsep BKKBN sebuah keluarga disebut miskin atau
kurang sejahtera apabila masuk kategori Pra Sejahtera dan Sejahtera 1.
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa terdapat penurunan jumlah
keluarga miskin di kiringan yang tergolong keluarga miskin 173
menjadi 149 keluarga miskin.
2. Pembahasan
a. Pembahasan Terhadap Hasil Uji Hipotesis Pertama (jumlah
pendapatan masyarakat Kampung Kiringan meningkat setelah
menjadi daerah sentra industri jamu)
Melihat hasil analisis yang telah disajikan dalam bentuk tabel hasil
run data SPSS dengan menggunakan uji wilcoxon, maka dapat
disimpulkan bahwa terdapat perbedaan signifikan antara pendapatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
sebelum dan sesudah Kampung Kiringan menjadi daerah sentra industri
jamu gendong. Dalam pengolahan data tersebut terdapat perbedaan jumlah
pendapatan sebelum dan sesudah menjadi daerah sentra industri. Tingkat
pendapatan rata-rata keluarga sebelum menjadi daerah sentra industri
sebesar Rp 898,374/bulan sedangkan rata-rata pendapatan setelah menjadi
daerah sentra industri sebesar Rp 1,265,466/bulan. Melalui wawancara
langsung dengan responden dan pamong desa setempat maka dapat
diketahui beberapa hal yang dapat menyebabkan peningkatan jumlah
pendapatan yang dialami oleh masyarakat Kiringan dari tahun 1999
sampai dengan tahun 2010 antara lain :
1) Dengan melihat data responden pada hasil wawancara maka dapat
dilihat pada jumlah usia sebagian besar berada pada usia > 40 tahun –
50 tahun dengan total responden sebanyak 43.2 orang berprofesi
sebagai penjual jamu. Melihat hasil data ini maka dapat disimpulkan
bahwa profesi sebagai penjual jamu memiliki peran yang lebih dalam
masyarakat kampung kiringan.
2) Dengan melihat ketetapan masyarakat Kampung Kiringan untuk
berjualan jamu tersebut maka dapat dikatakan bahwa berjualan jamu
merupakan pekerjaan yang menjanjikan untuk bisa menghasilkan
pendapatan yang cukup atau bahkan lebih. Keadaan ini juga dapat
dilihat pada tabel V.2 dimana sebanyak 78 orang pada tahun 1999
melakoni pekerjaan menjual jamu sebagai pekerjaan tetap danpada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
tahun 2010 meningkat menjadi 83 orang dari 155 responden yang
diwawancarai.
3) Peningkatan jumlah pendapatan masyarakat melalui hasil wawancara
dengan responden dapat dilihat pada tabel V.3 dimana pada tahun
1999 jumlah pendapatan masyarakat sebagian besar berkisaran pada
angka > Rp 500.000 – Rp 1.000.000 meningkat pada kisaran angka
>Rp 1.000.000-Rp 2.000.000.
4) Dengan pernyataan pada point a,b,c maka dapat disimpulkan bahwa
profesi sebagai penjual jamu gendong memberikan peningkatan
jumlah pendapatan bagi masyarakat Kampung Kiringan.
Peningkatan jumlah pendapatan ini juga tidak lepas dari peran
adanya sentra industri jamu gendong yang sudah menjadi icon di
Kampung Kiringan. Setelah adanya sentra industri jamu gendong
masyarakat Kiringan memiliki beberapa perbedaan yang menuju pada
kemajuan dibandingkan sebelum sentra industri. Beberapa hal tersebut
antara lain:
1) Dengan adanya penyuluhan-penyuluhan tingkat higienitas dan
pengemasan produk dari dinas perindustrian dan perdagangan kebupaten
bantul maka Masyarakat Kiringan khususnya para penjual jamu mampu
menjaga kebersihan produk mereka yang semula dari botol sekali pakai
namun dipakai berkali-kali sekarang beralih menggunakan botol dengan
pemakaian berulang-ulang, keadaan ini membuat para penjual jamu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
semakin diterima di masyarakat sehingga pendapatan mereka juga
meningkat.
2) Semakin diterimanya produk jamu dari Kampung Kiringan membuat
daerah pemasaran para penjual jamu semakin bertambah hal ini karena
masyarakat sudah semakin percaya dengan kualitas
3) Masyarakat Kampung Kiringan, sangat terbantu dengan diakuinya
Kampung Kiringan sebagai sentra industri jamu gendong, mereka dapat
menjual jamu gendong buatan mereka dengan volume yang lebih
banyak karena wilayah pemasaran merekapun semakin meluas.
Berikut ini akan disajikan tabel perbandingan peningkatan volume
penjualan jamu gendong di wilayah kiringan melalui wawancara dengan
beberapa penjual jamu gendong maka dapat disajikan tabel kisaran modal
dan tingkat pendapatan yang diperoleh sebagai berikut :
Tabel V.19
Perubahan Tingkat Modal dan Pendapatan Bersih Pelaku Penjual Jamu/hari
Tahun Modal Pendapatan bersih 1999 Rp 9.000 - Rp 12.000 Rp 15.000 - Rp 20.000 2010 Rp 20.000 - Rp 25.000 Rp 45.000 - Rp 60.000 Sumber : data primer
Dulu jamu buatan mereka dijual dengan harga Rp 500 sampai
dengan Rp 1.000 dan sekarang jamu buatan mereka dijual dengan harga
Rp 1.500 sampai dengan Rp 2.000. Kenaikan penjualan jamu ini mereka
lakukan karena masyarakat/konsumen jamu gendong sudah yakin dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
kualitas jamu dari Kampung Kiringan sehingga walaupun harganya
dinaikkan tetap saja mereka berlangganan. Para pelanggan jamu gendong
sebagian besar adalah ibu-ibu rumah tangga, bapak-bapak, wanita hamil
dan juga para remaja. Dengan dikenalnya para penjual jamu dari
Kampung Kiringan ini membawa dampak positif dilihat dari area
pemasaran penjualan jamu gendong yang semakin meluas. Mereka
mengakui lebih mudah dalam memasarkan jamu mereka sampai ke kota
Yogyakarta karena jamu dari kiringan sudah dikenal oleh khalayak ramae.
Kondisi yang demikian ini dapat semakin meningkatkan pendapatan
keluarga.
Menduduki pada peringkat kedua yaitu profesi sebagai petani
dapat dilihat pada tabel V.2 dimana sejumlah 51 orang berprofesi sebagai
petani pada tahun 1999 dan menurun menjadi 39 pada tahun 2010. Profesi
sebagai petani kecil ini hanya memberikan sumbangsih yang tidak terlalu
besar dalam mencukupi kehidupan keluarga. Melalui wawancara kepada
penduduk setempat dapat diketahui dengan rata-rata penghasilan petani
Rp 300.000- Rp 1.5000.000/ 3 bulan atau satu kali masa panen. Maka
dapat dikatakan dalam sebulan rata-rata sumbangsih dari sektor pertanian
sebanyak Rp 100.000- Rp 500.000. oleh karena itu, dalam hal ini profesi
sebagai penjual jamu lebih menjadi andalan sebagai tulang punggung
keluarga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Kebiasaan yang ditemukan melalui wawancara di lapangan yaitu
ketika kepala rumah tangga memiliki pekerjaan misalnya buruh atau tani
maka sebagian ibu rumah tangga di Kampung Kiringan membantu
mencukupi kebutuhan ekonomi yang ada dengan berjualan jamu gendong.
Ada pula yang membantu mencukupi kebutuhan ekonomi
keluarganya dengan cara berjualan di warung yang menyediaan bahan-
bahan jamu, membuka toko sembako, membuka toko pulsa, membuka
jasa laundry, jasa salon dan jasa pengobatan alternatif. Dibawah ini akan
disajikan daftar tabel usaha baru yang muncul seiring berkembangnya
kondisi sosial ekonomi masyarakat kiringan.
Tabel V.18 Perkembangan usaha mandiri dan usaha baru di Kampung Kiringan
RT Jenis Usaha Mandiri Banyaknya Jenis Usaha Baru Banyaknya
1999 2010 1999 2010 1
• Warung kelontong dan bahan jamu
3 3 • Jasa laundry • Jasa reparasi Hp
- -
1 1
2 • Warung kelontong dan bahan jamu
1 1 • Jasa penyedia pulsa tronik
- 1
3 • Warung kelontong dan bahan jamu
• Warung bubur
2 1 -
3 1 1
• Warung nasi goreng dan bakmi
- 1
4 • Warung Kelontong dan bahan jamu
• Pembuat tempe
3 1
2 1
- - -
5 • Warung kelontong dan bahan jamu
1 2 • Pengobatan alternative
- 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Melihat tabel perkembangan usaha tersebut menunjukan semakin
majunya kondisi sosial ekonomi masyarakat Kampung Kiringan, semakin
besarnya tingkat pendapatan maka tingkat konsumsipun semakin
meningkat, hal ini ditandai dengan adanya usaha-usaha baru yang
dibutuhkan masyarakat kampung kiringan. Terbukanya usaha baru ini
juga membuat masyarakat kampung kiringan semakin meningkat
pendapatannya.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa keberadaan
Kampung Kiringan sebagai saah satu sentra industri jamu gendong
memberikan dampak berupa semakin meningkatnya jumlah pendapatan
yng diterima oleh masyarakat kiringan baik dibidang pertanian maupun
non pertanian.
b. Pembahasan Terhadap Hasil Uji Hipotesis Ke-dua (jumlah curahan
kerja di bidang pertanian masyarakat Kampung Kiringan meningkat
setelah menjadi daerah sentra industri jamu)
Dari tahun 1999 sampai dengan tahun 2010 Kampung Kiringan
mengalami penurunan curahan kerja dibidang pertanian dari 12.9
jam/bulan menjadi 10. 06 jam / bulan. Penurunan curahan kerja di bidang
pertanian yang didominasi oleh kaum laki-laki ini disebabkan karena
sebagian besar petani lebih memilih untuk mengadopsi teknologi guna
mengarap sawah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Dengan alasan lebih cepat dan lebih efisien dalam proses
pengerjaan sawah, maka kaum laki-laki lebih memilih untuk membantu
istrinya dalam menyiapkan berjualan jamu gendong karena berjualan jamu
gendong lebih menjanjikan. Peran para kepala rumah tangga ini juga
disebabkan karena semakin luasnya area pemasaran produk jamu gendong
yang sampai ke kota-kota besar sehingga harus perlu mempersiapka
bahan-bahan produk dengan volume lebih banyak lagi. Disinilah peran
kaum laki-laki untuk membantu istrinya dalam menyiapkan barang
dagangan. Kemudian di bidang pertanian hanya dianggap sebagai
pekerjaan sampingan ataupun pekerjaan tidak tetap yang mereka lakoni.
Pengunaan alat bantu traktor di bidang pertanian digunakan para
petani guna mempercepat pengerjaan sawah sehingga mereka dapat
menyimpan tenaga untuk membantu memproduksi jamu. Ketika musim
panen tiba mereka juga menggunakan mesim serit ( sejenis mesin untuk
merontokkan biji padi) untuk mempermudah dan mempercepat proses
panen. Jenis tanaman yang ditanam untuk beberapa tahun ini hanya
bercocok tanam padi. Hal ini dilakukan karena menurut para petani,
musim hujan akhir-akhir ini lebih panjang daripada musim kemarau
sehingga mereka tidak dapat menanam palawija karena ditakutkan gagal
panen.
Menurut hasil wawancara, perbedaan yang cukup signifikan di
bidang pertanian ini karena sekarang ini para petani menggunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
beberapa alat bantu modern dalam menggarap dan memanen sawah
mereka dengan harapan dapat mempercepat proses penggarapan.
c. Pembahasan Terhadap Hasil Uji Hipotesis Ke-tiga (jumlah curahan
Kerja non pertanian masyarakat Kampung Kiringan meningkat
setelah menjadi daerah sentra industri jamu)
Melihat analisis data yang digunakan, maka dapat dilihat bahwa
terdapat peningkatan jumlah curahan kerja yang dikorbankan dalam
bidang non-pertanian yang semula 129.87 jam /bulan menjadi 151.59
jam/bulan. Melalui hasil wawancara yang dilakukan, peningkatan jumlah
curahan kerja ini dikarenakan mereka menganggap bidang non-pertanian
lebih menjanjikan dalam hal pendapatan yang diperoleh dan jarang yang
menggalami gangguan cuaca seperti gagal panen karena hujan deras dan
mengakibatkan banjir di lahan pertanian.
Sebagian besar masyarakat Kampung Kiringan lebih memilih
menjadi pelaku penjual jamu gendong sebesar 125 orang. Beberapa alasan
dalam menjalani berjualan jamu gendong antara lain :
1) Tersedianya modal lunak dari koperasi pedagang jamu sehingga hal
ini mempermudah para pelaku produksi jamu yang kesulitan dalam hal
permodalan
2) Peningkatan pendapatan yang dialami setiap para pelaku produksi
jamu gendong memberikan sugesti positif bagi para penjual jamu
gendong untuk semakin memperluas area pemasaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
3) Peningkatan pendapatan juga mampu menarik para pelaku produksi di
bidang pertanian untuk kemudian beralih ke bidang non-pertanian
khususnya sebagai penjual jamu
Dari data yang diperoleh terdapat perkembangan jumlah penjual
jamu di kampung Kiringan dari tahun 1999 sampai dengan tahun 2010
yaitu dari 68 orang menjadi 125 orang. Peningkatan ini merupakan salah
satu bukti bahwa menjadi penjual jamu gendong memiliki daya tarik
tersendiri bagi masyarakat Kampung Kiringan dimana pekerjaan ini
merupakan pekerjaan turun temurun.
d. Pembahasan Terhadap Hasil Uji Hipotesis Ke-empat (jumlah
pengangguran masyarakat Kampung Kiringan meningkat setelah
menjadi daerah sentra industri jamu)
Salah satu program pemerintah yang sulit untuk diatasi adalah
dalam hal mengurangi jumlah pengangguran. Berbagai macam program
telah dilakukan oleh pemerintah dalam mengatasi hal tersebut. Salah
satunya dengan menjadikan daerah-daerah sentra industri dengan harapan
dapat meningkatkan kesempatan kerja bagi masyarakat di daerah sentra
tersebut. Di Kampung Kiringan sendiri jumlah pengangguran yang ada
relatif sedikit, hal ini dikarenakan banyak lapangan pekerjaan yang
terbuka lebar, salah satunya sebagai penjual jamu gendong. Profesi
sebagai penjual jamu gendong yang merupakan pekerjaan turun temurun
ini tidak perlu mereka pelajari disekolah-sekolah formal maupun informal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
karena dalam kehidupan sehari-hari mereka dapat menyaksikan proses
pembuatan jamu gendong bahkan mengerjakannya.
Kampung Kiringan yang telah menjadi sentra industri memberikan
dampak positif bagi pengurangan jumlah pengangguran. Hal ini
disebabkan karena ada pekerjaan yang menjanjikan di daerahnya sendiri
yaitu sebagai penjual jamu. Selain pekerjaan sebagai penjual jamu
gendong. Koperasi wanita”Seruni Putih” juga mampu terlibat aktif dalam
mengatasi jumlah pengangguran yang ada, dengan cara memberikan
peminjaman modal usaha bagi para pelaku usaha jamu agar mampu
menghasilkan volume produksi yang semakin meningkat dengan harapan
dapat mendapatkan hasil yang lebih banyak. Dari jumlah 33 menjadi 14
orang tersebut dalam penelitian ini mencoba menelusuri sebab-sebab yang
terjadi sehingga jumlah penggangguran menurun sebanyak 19 orang
antara lain karena :
a. Sebanyak 10 orang bekerja di sektor swasta
b. Sebanyak 3 orang melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi
c. Sebanyak 2 orang menjadi ibu rumah tangga
d. Sebanyak 4 orang menjadi penjual jamu gendong
Dari data diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa profesi menjadi
penjual jamu gendong memiliki peran dalam hal mengatasi pengangguran
yang ada di masyarakat Kiringan. Dominasi pengangguran yang bekerja di
sektor swasta karena sebagian besar pengangguran adalah para
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
pemuda/pemudi jadi masih ada rasa enggan untuk kemudian memilih
bekerja sebagai penjual jamu.
e. Pembahasan Terhadap Hasil Uji Hipotesis Ke-empat (jumlah
keluarga miskin masyarakat Kampung Kiringan meningkat setelah
menjadi daerah sentra industri jamu)
Dengan melihat buku mengenai data perkembangan Desa Canden,
Kampung Kiringan dapat dilihat bahwa terdapat perbedaan jumlah
keluarga miskin di Kampung Kiringan. Pada tahun 1999 kampung
kiringan memiliki 173 keluarga miskin sedangkan pada tahun 2010
jumlah keluarga miskin mengalami penurunan menjadi 149 keluarga
miskin. Dari keterangan tabel IV.3 tercatat sebanyak 15 KK dari 24 KK
miskin terbantu ekonominya karena ibu rumah tangganya kemudian
bekerja sebagai penjual jamu gendong. Melalui wawancara yang telah
dilakukan, penurunan ini salah satunya disebabkan oleh semakin
menjanjikannya berjualan jamu gendong.
Adanya sentra industri jamu gendong ini juga mampu
menghidupkan para wanita yang kebanyakan di kampung tetangga hanya
sebagai ibu rumah tangga yang bergantung pada hasil suami, namun
dengan adanya pekerjaan sebagai penjual jamu yang semakin menjanjikan
maka ibu-ibu di Kampung Kiringan berbeda dengan dikampung lain
karena dapat membantu membiayai keperluan rumah tangga bahkan
mampu mandiri membiayai keperluan rumah tangga atau menjadi tulang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
punggung keluarga. Hal ini membuktikan dengan adanya sentra indusri
yang telah melekat di daerah Kampung Kiringan memberikan kontribusi
dalam pengembangan kondisi social ekonomi yang ada di daerah tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan terhadap 155
kepala keluarga dari Kampung Kiringan, Desa Canden, Kecamatan Jetis,
Bantul. Penulis mengambil kesimpulan mengenai perbedaan kondisi sosial
ekonomi masyarakat setempat sebelum dan sesudah menjadi sentra industri
jamu gendong sebagai berikut :
1. Dalam hal jumlah pendapatan keluarga masyarakat Kampung Kiringan
mengalami peningkatan setelah adanya sentra industri jamu gendong.
Peningkatan jumlah pendapatan ini mempertegas bahwa ditetapkannya
daerah tersebut sebagai sentra industri memberikan dampak positif bagi
masyarakat setempat.
2. Dalam hal jumlah curahan kerja masyarakat Kampung Kiringan dalam
bidang pertanian ternyata mengalami penurunan jumlah curahan kerja, hal
ini disebabkan masyarakat lebih banyak memilih bekerja di bidang non
pertanian.
3. Dalam hal jumlah curahan kerja masyarakat Kampung Kiringan dalam
bidang non pertanian ternyata mengalami kenaikan jumlah curahan kerja.
4. Melekatnya nama sentra industri jamu gendong di Kampung Kiringan
memberikan dampak bagi tingkat pengangguran yang ada. Dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
dikenalnya daerah tersebut sebagai sentra industri jamu, maka lapangan
pekerjaan sebagai penjual jamu semakin terbuka lebar. Hal ini
mempermudah masyarakat yang hendak berjualan jamu terutama untuk
para pemula.
5. Dalam hal jumlah keluarga miskin masyarakat Kampung Kiringan
mengalami penurunan sesudah menjadi daerah sentra industri. Penurunan
jumlah penduduk miskin ini dapat dilihat dengan adanya penurunan
jumlah penduduk miskin pada tahun 1999 sebanyak 173 keluarga miskin
menjadi 149 keluarga miskin pada tahun 2010.
B. Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian dan hasil penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan
antara lain sebagai berikut :
1. Variabel-variabel yang diteliti belum bisa mewakili keseluruhan
perbedaan kondisi sosial ekonomi masyarakat setempat. Selain itu masih
perlu dikembangkan variabel-variabel yang juga diharapkan mampu untuk
memperlihatkan perbedaan kondisi sosial ekonomi masyarakat seperti
tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, kesempatan kerja dan masih banyak
lainnya.
2. Rentang waktu yang cukup panjang dapat menyebabkan perubahan-
perubahan dalam konteks sosial ekonomi selain yang disebutkan diatas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
seperti adanya krisis moneter tahun 1998, adanya inflasi, bencana alam
dan masih banyak hal lainnya.
C. Saran
1. Bagi Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi
Melihat perkembangan yang cukup memuaskan di dalam bidang
sosial ekonomi masyarakat kiringan, maka Dinas Perindustrian
Perdagangan Koperasi khususnya Kabupaten Bantul hanya perlu
melanjutkan pendampingan yang dilakukan untuk mempromosikan jamu-
jamu ini. Salah satunya dengan membuka stand promosi di mall-mall atau
pusat keramaian lainnya di Yogyakarta supaya masyarakat semakin
mengenal jamu-jamu tradisional yang dimiliki orang Yogyakarta. Selain
itu Pemerintah Kabupaten Bantul juga perlu memberikan pembinaan lebih
dini bagi para pemula yang hendak berjualan jamu sehingga dapat
semakin berkembang dengan baik.
2. Bagi Masyarakat Sekitar
Selama ini kebanyakan konsumen dari para penjual jamu adalah
ibu-ibu rumah tangga dan bapak-bapak. Sedikit dari para pemuda remaja
yang mengkonsumsi jamu buatan kiringan karena mereka beranggapan
jamu tersebut rasanya sangat pahit. Oleh karena itu, untuk semakin
memperluas pemasaran dapat juga dicoba dengan menjangkau para
pemuda remaja dan anak-anak dengan jamu-jamu yang memiliki variasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
rasa, seperti diberi madu, diberi rasa strowberi atau vanilla, apel dll.
Dimana variasi rasa tersebut nantinya tidak mengurangi kualitas jamu
namun juga dapat disukai oleh berbagai macam kalangan di masyarakat.
Selain itu, untuk lebih memperkecil pengangguran yang ada di Kampung
Kiringan, alternatif berjualan jamu juga dapat menjadi pilihan pekerjaan
karena menurut data yang ada berjualan jamu juga mampu untuk
meningkatkan pendapatan yang diterima.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
DAFTAR PUSTAKA
,1996. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka. Ala Andre Bayo, 1991. Kemiskinan dan Strategi Memerangi Kemiskinan. Yogyakarta
: Liberty. Badan Pusat Statistik .2010. Perkembangan Beberapa Indikator Utama Sosial
Ekonomi Indonesia. Jakarta-Indonesia Bussines News 7127, 20 Oktober 2004.” Peta Kemiskinan Indonesia”. Gilarso,T. 1992. Dunia Ekonomi Kita. Yogyakarta: Kanisius Irawan, MBA & Suparmoko, M. MA. 1992. Ekonomika Pembangunan. Yogyakarta:
BPFE Universitas Gajahmada. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Kedua; 2006. Jakarta: Balai Pustaka LP3ES, Jakarta. (AD) Schoorl, J.W. 1981. Modernisasi: Pengantar Sosiologi
Pembangunan Negara-negara Sedang Berkembang. Diindonesiakan R. G Soekardjo. Jakarta : Gramedia.
Prasetya, Lukas adi. 1 April 2009.” Kampung jamu kiringan perlu segera regeneras”.
www.tekno.kompas.com. Diakses hari selasa, 19 oktober 2010 Sadono Sukirno. 1995. Pengantar Makroekonomi. Edisi Kedua. Jakarta. PT. Raja
Grafindo Persada. Sastrapraja, M. 1981. Kamus Istilah Pendidikan dan Umum. Surabaya: Usaha
Nasional. Schoorl, J.W. 1981. Modernisasi: Pengantar Sosiologi Pembangunan Negaranegara
Sedang Berkembang. Diindonesiakan R. G Soekardjo. Jakarta : Gramedia. Sekaran, Uma, 2003, : “Research Methoda for Business : A Skill Building Approach”,
John Wiley & Sons, Inc., Second Edition. Setyawan, Martinus Irka Puji. 2006. “Dampak Sosial Ekonomi Pembangunan Objek
Wisata Ketep Pass Bagi Masyarakat Sekitar”. Skripsi:PEK FKIP. Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Sjaifudian, Hetifah et. Al. 1995. Strategi dan Agenda Pengembangan Usaha Kecil. Bandung : Akatiga.
Subagyo, Joko.1997.Metode penelitian dalam teori dan praktek, Jakarta : Rhineka
cipta Subagyo, Pangestu. 2004. Statistik Terapan Aplikasi Pada Perencanaan dan Ekonomi.
Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta Sudjana, 2002. Metode Statistika. Tarsito : Bandung Sugiyono, 1999. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta. Sugiyono, 2007. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta. Sunuharyo, Bambang. 1982. “ Pendapatan dan Pengeluaran Rumah Tangga
Pegawai Golongan Rendah di Perumnas Klender”. Jakarta: Rajawali Press. UU no 9 Tahun 1995 tentang UKM UU no 20 Tahun 2008 tentang UMKM
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
PEDOMAN WAWANCARA UNTUK RESPONDEN
Nama :
Status :
Umur :
Daftar Pertanyaan Sebelum menjadi sentra
Industri
Sesudah menjadi sentra
Industri
Pendapatan Keluarga
1. Berapa jumlah anggota keluarga
anda?
2. Apakah pekerjaan anada?
3. Berapakah penghasilan pekerjaan
anda/ bulan misalnya dalam bidang :
• Pertanian
Berapa kg penghasilan anda
dalam satu kali panen?
Berapa penghasilan anda
dalam satu kali panen?
• Non pertanian
Berapa jumlah rata-rata
pendapatan anda dalam satu
bulan?
Berapa jumlah jenis usaha
secara mandiri yang ada di
lingkungan anda?
Berapa jenis usaha baru yang
ada di lingkungan anda?
4. Apakah anda memiliki pekerjaan
sampingan?
5. Jika iya, apa pekerjaan sampingan
anda?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
6. Berapa rata-rata pendapatan dari
pekerjaan sampingan anda?
Curahan Kerja
1. Berapa banyak waktu yang anda
pergunakan untuk mendapatkan hasil
dalam bidang pertanian?misalnya
• Mencangkul…jam/……hari
• Membajak…..jam/…….hari
• Menanam……jam/….…hari
• Memupuk……jam/……hari
• Memanen…..jam/…….hari
2. Berapa banyak waktu yang anda
pergunakan untuk mendapatkan hasil
dalam bidang non-pertanian?misalnya
• Berapa jam anda bekerja dalam
sehari?
• Dalam satu minggu berapa kali
anda bekerja
PEDOMAN WAWANCARA UNTUK ORGANISASI/LEMBAGA
Nama organisasi/lembaga :
Pertanyaaan Sebelum menjadi sentra
industri
Sesudah menjadi sentra
industry
Tingkat Pengangguran
Berapa jumlah pengangguran yang ada
di lingkungan sekitar anda?
Jumlah keluarga Miskin
Berapa jumlah keluarga miskin yang ada
di lingkungan sekitar anda?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
test perbedaan mean pendapatan masyarakat sebelum dan sesudah menjadi daerah sentra industry
No X1 X2 2
2
1 760,000 806,600 ‐138,374 ‐458,866 19147417440 2.10558E+112 420,000 733,300 ‐478,374 ‐532,166 2.28842E+11 2.83201E+113 1,200,000 1,400,000 301,626 134,534 90978127118 180992756424 825,000 1,250,000 ‐73,374 ‐15,466 5383772279 239211125.55 905,000 1,083,000 6,626 ‐182,466 43901311.13 332940059646 820,000 650,000 ‐78,374 ‐615,466 6142514214 3.78799E+117 700,000 1,400,000 ‐198,374 134,534 39352320666 180992756428 445,000 750,000 ‐453,374 ‐515,466 2.05548E+11 2.65706E+119 574,000 823,000 ‐324,374 ‐442,466 1.05219E+11 1.95777E+11
10 560,000 840,000 ‐338,374 ‐425,466 1.14497E+11 1.81022E+1111 580,000 928,000 ‐318,374 ‐337,466 1.01362E+11 1.13884E+1112 600,000 1,156,600 ‐298,374 ‐108,866 89027159376 1185190428713 980,000 640,000 81,626 ‐625,466 6662772279 3.91208E+1114 670,000 1,100,000 ‐228,374 ‐165,466 52154772279 2737914660915 750,000 825,000 ‐148,374 ‐440,466 22014901311 1.94011E+1116 745,000 1,155,000 ‐153,374 ‐110,466 23523643247 1220283693217 840,000 1,120,000 ‐58,374 ‐145,466 3407546472 2116048854518 820,000 1,035,000 ‐78,374 ‐230,466 6142514214 5311478531919 680,000 920,000 ‐218,374 ‐345,466 47687288408 1.19347E+1120 800,000 1,160,000 ‐98,374 ‐105,466 9677481956 1112317241621 1,500,000 1,800,000 601,626 534,534 3.61954E+11 2.85726E+1122 500,000 560,000 ‐398,374 ‐705,466 1.58702E+11 4.97683E+1123 700,000 700,000 ‐198,374 ‐565,466 39352320666 3.19752E+1124 429,000 733,000 ‐469,374 ‐532,466 2.20312E+11 2.83521E+1125 845,000 1,075,000 ‐53,374 ‐190,466 2848804537 3627746919026 2,700,000 1,333,300 1,801,626 67,834 3.24586E+12 460139028727 2,200,000 2,850,000 1,301,626 1,584,534 1.69423E+12 2.51075E+1228 600,000 950,000 ‐298,374 ‐315,466 89027159376 9951908209329 900,000 1,400,000 1,626 134,534 2643246.618 1809927564230 780,000 1,340,000 ‐118,374 74,534 14012449698 555524983531 435,000 650,000 ‐463,374 ‐615,466 2.14716E+11 3.78799E+1132 780,000 1,325,000 ‐118,374 59,534 14012449698 354424338433 625,000 935,000 ‐273,374 ‐330,466 74733449698 1.09208E+1134 245,000 450,000 ‐653,374 ‐815,466 4.26898E+11 6.64986E+1135 760,000 1,010,000 ‐138,374 ‐255,466 19147417440 6526310790036 770,000 1,600,000 ‐128,374 334,534 16479933569 1.11913E+11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
37 880,000 1,166,000 ‐18,374 ‐99,466 337610988.6 989357499638 1,000,000 850,000 101,626 ‐415,466 10327804537 1.72612E+1139 830,000 1,420,000 ‐68,374 154,534 4675030343 2388061757740 1,220,000 2,480,000 321,626 1,214,534 1.03443E+11 1.47509E+1241 970,000 1,966,000 71,626 700,534 5130256150 4.90747E+1142 1,320,000 1,700,000 421,626 434,534 1.77768E+11 1.88819E+1143 860,000 1,453,000 ‐38,374 187,534 1472578730 3516883177144 1,120,000 1,593,000 221,626 327,534 49117998085 1.07278E+1145 950,000 1,446,000 51,626 180,534 2665223892 3259236209346 1,070,000 1,556,000 171,626 290,534 29455417440 8440974273847 780,000 1,746,000 180,000 589,400 32400000000 3.47392E+1148 990,000 1,590,000 91,626 324,534 8395288408 1.05322E+1149 720,000 1,260,000 ‐178,374 ‐5,466 31817352924 29882093.2450 1,200,000 1,790,000 301,626 524,534 90978127118 2.75135E+1151 870,000 1,370,000 ‐28,374 104,534 805094859.5 1092726273852 910,000 1,726,000 11,626 460,534 135159375.7 2.12091E+1153 820,000 1,896,000 ‐78,374 630,534 6142514214 3.97573E+1154 725,000 1,567,000 ‐173,374 301,534 30058610989 9092248080355 1,020,000 1,560,000 121,626 294,534 14792836795 8675001112556 1,358,000 2,350,000 459,626 1,084,534 2.11256E+11 1.17621E+1257 3,500,000 4,300,000 2,601,626 3,034,534 6.76846E+12 9.20839E+1258 1,210,000 1,413,000 311,626 147,534 97110643247 2176614790059 2,334,000 4,320,000 1,435,626 3,054,534 2.06102E+12 9.33018E+1260 415,000 503,000 ‐483,374 ‐762,466 2.33651E+11 5.81355E+1161 715,000 895,000 ‐183,374 ‐370,466 33626094860 1.37245E+1162 830,000 1,097,000 ‐68,374 ‐168,466 4675030343 2838094531963 634,000 1,320,000 ‐264,374 54,534 69893714214 297390790064 525,000 525,000 ‐373,374 ‐740,466 1.39408E+11 5.48291E+1165 760,000 1,200,000 ‐138,374 ‐65,466 19147417440 428585628766 430,000 890,000 ‐468,374 ‐375,466 2.19374E+11 1.40975E+1167 870,000 1,420,000 ‐28,374 154,534 805094859.5 2388061757768 1,026,000 1,760,000 127,626 494,534 16288346472 2.44563E+1169 910,000 870,000 11,626 ‐395,466 135159375.7 1.56394E+1170 1,210,000 1,345,000 311,626 79,534 97110643247 632558531971 980,000 1,030,000 81,626 ‐235,466 6662772279 5544444983572 550,000 896,000 ‐348,374 ‐369,466 1.21365E+11 1.36505E+1173 715,000 1,116,000 ‐183,374 ‐149,466 33626094860 2234022015874 565,000 1,023,300 ‐333,374 ‐242,166 1.11138E+11 5864459028775 735,000 1,456,000 ‐163,374 190,534 26691127118 3630303306176 865,000 1,029,300 ‐33,374 ‐236,166 1113836795 5577459286777 780,000 933,300 ‐118,374 ‐332,166 14012449698 1.10335E+1178 952,000 1,436,000 53,626 170,534 2875727118 29081691125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
79 1,340,000 1,560,000 441,626 294,534 1.95033E+11 8675001112580 740,000 910,000 ‐158,374 ‐355,466 25082385182 1.26356E+1181 930,000 930,000 31,626 ‐335,466 1000191634 1.12538E+1182 425,000 850,000 ‐473,374 ‐415,466 2.24083E+11 1.72612E+1183 895,000 1,320,000 ‐3,374 54,534 11385182.1 297390790084 1,250,000 870,000 351,626 ‐395,466 1.23641E+11 1.56394E+1185 560,000 865,000 ‐338,374 ‐400,466 1.14497E+11 1.60373E+1186 763,000 1,306,000 ‐135,374 40,534 18326172279 164296854587 960,000 1,056,000 61,626 ‐209,466 3797740021 4387619435188 565,000 956,000 ‐333,374 ‐309,466 1.11138E+11 9576948467489 755,000 1,466,000 ‐143,374 200,534 20556159376 4021370402990 932,000 1,326,000 33,626 60,534 1130694860 366431048091 725,000 1,046,000 ‐173,374 ‐219,466 30058610989 4816552338492 1,375,000 2,650,000 476,626 1,384,534 2.27172E+11 1.91693E+1293 1,150,000 3,260,000 251,626 1,994,534 63315546472 3.97816E+1294 740,000 1,095,000 ‐158,374 ‐170,466 25082385182 2905881112595 535,000 975,000 ‐363,374 ‐290,466 1.32041E+11 8437075951396 450,000 950,000 ‐448,374 ‐315,466 2.01039E+11 9951908209397 1,045,000 2,300,000 146,626 1,034,534 21499127118 1.07026E+1298 1,550,000 730,000 651,626 ‐535,466 4.24616E+11 2.86724E+1199 460,000 890,000 ‐438,374 ‐375,466 1.92172E+11 1.40975E+11
100 1,350,000 1,450,000 451,626 184,534 2.03966E+11 34052630480101 1,395,000 1,450,000 496,626 184,534 2.46637E+11 34052630480102 1,035,000 1,956,000 136,626 690,534 18666610989 4.76837E+11103 565,000 950,000 ‐333,374 ‐315,466 1.11138E+11 99519082093104 675,000 750,000 ‐223,374 ‐515,466 49896030343 2.65706E+11105 500,000 650,000 ‐398,374 ‐615,466 1.58702E+11 3.78799E+11106 1,250,000 1,500,000 351,626 234,534 1.23641E+11 55005985319107 600,000 700,000 ‐298,374 ‐565,466 89027159376 3.19752E+11108 1,140,000 1,320,000 241,626 54,534 58383030343 2973907900109 980,000 1,075,000 81,626 ‐190,466 6662772279 36277469190110 1,500,000 1,800,000 601,626 534,534 3.61954E+11 2.85726E+11111 550,000 1,300,000 ‐348,374 34,534 1.21365E+11 1192565964112 750,000 1,326,000 ‐148,374 60,534 22014901311 3664310480113 950,000 1,150,000 51,626 ‐115,466 2665223892 13332501448114 670,000 950,000 ‐228,374 ‐315,466 52154772279 99519082093115 850,000 1,320,000 ‐48,374 54,534 2340062601 2973907900116 1,056,000 1,506,600 157,626 241,134 24845894860 58145388158117 675,000 1,150,000 ‐223,374 ‐115,466 49896030343 13332501448118 900,000 1,400,000 1,626 134,534 2643246.618 18099275642119 800,000 1,200,000 ‐98,374 ‐65,466 9677481956 4285856287120 450,000 780,000 ‐448,374 ‐485,466 2.01039E+11 2.35678E+11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
121 800,000 1,100,000 ‐98,374 ‐165,466 9677481956 27379146609122 1,070,000 1,450,000 171,626 184,534 29455417440 34052630480123 760,000 1,540,000 ‐138,374 274,534 19147417440 75368669190124 890,000 1,080,000 ‐8,374 ‐185,466 70127117.59 34397804674125 800,000 1,050,000 ‐98,374 ‐215,466 9677481956 46425791771126 450,000 700,000 ‐448,374 ‐565,466 2.01039E+11 3.19752E+11127 650,000 800,000 ‐248,374 ‐465,466 61689740021 2.16659E+11128 900,000 1,200,000 1,626 ‐65,466 2643246.618 4285856287129 1,050,000 1,150,000 151,626 ‐115,466 22990385182 13332501448130 950,000 1,000,000 51,626 ‐265,466 2665223892 70472436932131 800,000 1,200,000 ‐98,374 ‐65,466 9677481956 4285856287132 560,000 890,000 ‐338,374 ‐375,466 1.14497E+11 1.40975E+11133 750,000 950,000 ‐148,374 ‐315,466 22014901311 99519082093134 670,000 615,000 ‐228,374 ‐650,466 52154772279 4.23107E+11135 1,200,000 1,500,000 301,626 234,534 90978127118 55005985319136 970,000 1,150,000 71,626 ‐115,466 5130256150 13332501448137 950,000 1,250,000 51,626 ‐15,466 2665223892 239211125.5138 580,000 970,000 ‐318,374 ‐295,466 1.01362E+11 87300424029139 980,000 1,050,000 81,626 ‐215,466 6662772279 46425791771140 550,000 750,000 ‐348,374 ‐515,466 1.21365E+11 2.65706E+11141 850,000 1,100,000 ‐48,374 ‐165,466 2340062601 27379146609142 590,000 1,096,000 ‐308,374 ‐169,466 95094643247 28718878222143 995,000 1,550,000 96,626 284,534 9336546472 80959340158144 1,500,000 1,700,000 601,626 434,534 3.61954E+11 1.88819E+11145 1,100,000 1,400,000 201,626 134,534 40652965827 18099275642146 900,000 1,200,000 1,626 ‐65,466 2643246.618 4285856287147 1,100,000 1,560,000 201,626 294,534 40652965827 86750011125148 1,350,000 1,760,000 451,626 494,534 2.03966E+11 2.44563E+11149 1,250,000 1,350,000 351,626 84,534 1.23641E+11 7145920803150 1,050,000 1,300,000 151,626 34,534 22990385182 1192565964151 1,110,000 1,150,000 211,626 ‐115,466 44785481956 13332501448152 970,000 1,156,000 71,626 ‐109,466 5130256150 11982904029153 750,000 986,000 ‐148,374 ‐279,466 22014901311 78101497577154 950,000 1,250,000 51,626 ‐15,466 2665223892 239211125.5155 1,100,000 1,450,000 201,626 184,534 40652965827 34052630480
Jumlah 139,248,000 196,147,300 298,374 108,866 24,627,229,847,076 48,097,457,874,423RATA‐RATA
898,374 1,265,466 1,925 702 158,885,353,852 310,306,179,835
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Pendapatan Perkapita Sebelum dan Sesudah Menjadi Daerah Sentra Industri
No Pendapatan Jumlah anggota Keluarga Pendapatan Per Kapita sebelum sesudah sebelum sesudah Sebelum sesudah
1 760,000 806,600 3 3 253333.3333 268866.66672 420,000 733,300 2 3 210000 244433.33333 1,200,000 1,400,000 4 3 300000 466666.66674 825,000 1,250,000 2 4 412500 3125005 905,000 1,083,000 2 5 452500 2166006 820,000 650,000 3 5 273333.3333 1300007 700,000 1,400,000 3 4 233333.3333 3500008 445,000 750,000 3 4 148333.3333 1875009 574,000 823,000 4 4 143500 205750
10 560,000 840,000 2 3 280000 28000011 580,000 928,000 5 6 116000 154666.666712 600,000 1,156,600 6 6 100000 192766.666713 980,000 640,000 5 6 196000 106666.666714 670,000 1,100,000 4 6 167500 183333.333315 750,000 825,000 4 5 187500 16500016 745,000 1,155,000 4 4 186250 28875017 840,000 1,120,000 3 5 280000 22400018 820,000 1,035,000 2 4 410000 25875019 680,000 920,000 2 4 340000 23000020 800,000 1,160,000 3 4 266666.6667 29000021 1,500,000 1,800,000 4 5 375000 36000022 500,000 560,000 3 4 166666.6667 14000023 700,000 700,000 4 5 175000 14000024 429,000 733,000 4 4 107250 18325025 845,000 1,075,000 4 4 211250 26875026 2,700,000 1,333,300 4 5 675000 26666027 2,200,000 2,850,000 3 4 733333.3333 71250028 600,000 950,000 3 4 200000 23750029 900,000 1,400,000 3 4 300000 35000030 780,000 1,340,000 4 3 195000 446666.666731 435,000 650,000 5 5 87000 13000032 780,000 1,325,000 3 4 260000 33125033 625,000 935,000 5 5 125000 18700034 245,000 450,000 3 4 81666.66667 11250035 760,000 1,010,000 4 3 190000 336666.666736 770,000 1,600,000 4 4 192500 40000037 880,000 1,166,000 4 4 220000 291500
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
38 1,000,000 850,000 3 3 333333.3333 283333.333339 830,000 1,420,000 3 4 276666.6667 35500040 1,220,000 2,480,000 3 5 406666.6667 49600041 970,000 1,966,000 3 5 323333.3333 39320042 1,320,000 1,700,000 3 4 440000 42500043 860,000 1,453,000 6 5 143333.3333 29060044 1,120,000 1,593,000 5 5 224000 31860045 950,000 1,446,000 4 5 237500 28920046 1,070,000 1,556,000 4 3 267500 518666.666747 780,000 1,746,000 4 4 195000 43650048 990,000 1,590,000 6 4 165000 39750049 720,000 1,260,000 4 5 180000 25200050 1,200,000 1,790,000 3 4 400000 44750051 870,000 1,370,000 3 4 290000 34250052 910,000 1,726,000 3 4 303333.3333 43150053 820,000 1,896,000 3 4 273333.3333 47400054 725,000 1,567,000 3 6 241666.6667 261166.666755 1,020,000 1,560,000 4 5 255000 31200056 1,358,000 2,350,000 4 5 339500 47000057 3,500,000 4,300,000 4 4 875000 107500058 1,210,000 1,413,000 4 3 302500 47100059 2,334,000 4,320,000 4 2 583500 216000060 415,000 503,000 4 4 103750 12575061 715,000 895,000 5 3 143000 298333.333362 830,000 1,097,000 5 2 166000 54850063 634,000 1,320,000 3 2 211333.3333 66000064 525,000 525,000 3 3 175000 17500065 760,000 1,200,000 3 4 253333.3333 30000066 430,000 890,000 3 4 143333.3333 22250067 870,000 1,420,000 3 4 290000 35500068 1,026,000 1,760,000 3 5 342000 35200069 910,000 870,000 3 4 303333.3333 21750070 1,210,000 1,345,000 4 4 302500 33625071 980,000 1,030,000 4 4 245000 25750072 550,000 896,000 4 4 137500 22400073 715,000 1,116,000 4 5 178750 22320074 565,000 1,023,300 3 5 188333.3333 20466075 735,000 1,456,000 3 5 245000 29120076 865,000 1,029,300 3 5 288333.3333 20586077 780,000 933,300 3 4 260000 23332578 952,000 1,436,000 3 5 317333.3333 28720079 1,340,000 1,560,000 3 4 446666.6667 390000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
80 740,000 910,000 3 5 246666.6667 18200081 930,000 930,000 3 5 310000 18600082 425,000 850,000 3 4 141666.6667 21250083 895,000 1,320,000 4 5 223750 26400084 1,250,000 870,000 5 4 250000 21750085 560,000 865,000 5 5 112000 17300086 763,000 1,306,000 4 5 190750 26120087 960,000 1,056,000 4 5 240000 21120088 565,000 956,000 5 4 113000 23900089 755,000 1,466,000 5 5 151000 29320090 932,000 1,326,000 5 5 186400 26520091 725,000 1,046,000 4 5 181250 20920092 1,375,000 2,650,000 6 5 229166.6667 53000093 1,150,000 3,260,000 7 4 164285.7143 81500094 740,000 1,095,000 6 4 123333.3333 27375095 535,000 975,000 3 5 178333.3333 19500096 450,000 950,000 3 5 150000 19000097 1,045,000 2,300,000 3 3 348333.3333 766666.666798 1,550,000 730,000 4 5 387500 14600099 460,000 890,000 4 4 115000 222500
100 1,350,000 1,450,000 4 4 337500 362500101 1,395,000 1,450,000 3 5 465000 290000102 1,035,000 1,956,000 3 5 345000 391200103 565,000 950,000 4 5 141250 190000104 675,000 750,000 5 5 135000 150000105 500,000 650,000 5 5 100000 130000106 1,250,000 1,500,000 4 5 312500 300000107 600,000 700,000 3 4 200000 175000108 1,140,000 1,320,000 4 5 285000 264000109 980,000 1,075,000 5 5 196000 215000110 1,500,000 1,800,000 5 5 300000 360000111 550,000 1,300,000 4 4 137500 325000112 750,000 1,326,000 5 5 150000 265200113 950,000 1,150,000 5 4 190000 287500114 670,000 950,000 6 4 111666.6667 237500115 850,000 1,320,000 5 5 170000 264000116 1,056,000 1,506,600 6 5 176000 301320117 675,000 1,150,000 3 5 225000 230000118 900,000 1,400,000 4 5 225000 280000119 800,000 1,200,000 3 5 266666.6667 240000120 450,000 780,000 3 4 150000 195000121 800,000 1,100,000 3 4 266666.6667 275000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
122 1,070,000 1,450,000 3 4 356666.6667 362500123 760,000 1,540,000 3 5 253333.3333 308000124 890,000 1,080,000 3 5 296666.6667 216000125 800,000 1,050,000 5 4 160000 262500126 450,000 700,000 4 4 112500 175000127 650,000 800,000 5 4 130000 200000128 900,000 1,200,000 4 5 225000 240000129 1,050,000 1,150,000 4 4 262500 287500130 950,000 1,000,000 5 6 190000 166666.6667131 800,000 1,200,000 5 4 160000 300000132 560,000 890,000 5 4 112000 222500133 750,000 950,000 4 4 187500 237500134 670,000 615,000 4 5 167500 123000135 1,200,000 1,500,000 4 5 300000 300000136 970,000 1,150,000 3 4 323333.3333 287500137 950,000 1,250,000 3 5 316666.6667 250000138 580,000 970,000 3 4 193333.3333 242500139 980,000 1,050,000 4 5 245000 210000140 550,000 750,000 4 4 137500 187500141 850,000 1,100,000 4 4 212500 275000142 590,000 1,096,000 4 5 147500 219200143 995,000 1,550,000 5 4 199000 387500144 1,500,000 1,700,000 3 5 500000 340000145 1,100,000 1,400,000 6 6 183333.3333 233333.3333146 900,000 1,200,000 5 4 180000 300000147 1,100,000 1,560,000 5 4 220000 390000148 1,350,000 1,760,000 5 5 270000 352000149 1,250,000 1,350,000 4 4 312500 337500150 1,050,000 1,300,000 6 5 175000 260000151 1,110,000 1,150,000 5 4 222000 287500152 970,000 1,156,000 5 5 194000 231200153 750,000 986,000 5 5 150000 197200154 950,000 1,250,000 4 3 237500 416666.6667155 1,100,000 1,450,000 4 3 275000 483333.3333
Jumlah 139,248,000
196,147,300 605 678 37,584,102 47,328,775
rata‐rata
898,374 1,265,466 4 4 242,478 305,347
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Test Perbedaan Mean Curahan Kerja Di Bidang Pertanian Sebelum dan Sesudah Menjadi Daerah Sentra Industri
No X1
(Jam/bulan) X2 (jam/bulan)
2
2
1 23 12 10.04918033 1.93442623 100.9860253 3.742004837 2 12 6 ‐0.950819672 ‐4.06557377 0.904058049 16.52889008 3 8 8 ‐4.950819672 ‐2.06557377 24.51061543 4.266595001 4 17 9 4.049180328 ‐1.06557377 16.39586133 1.13544746 5 11 11 ‐1.950819672 0.93442623 3.805697393 0.873152378 6 9.5 9 ‐3.450819672 ‐1.06557377 11.90815641 1.13544746 7 13 13 0.049180328 2.93442623 0.002418705 8.610857296 8 11 11 ‐1.950819672 0.93442623 3.805697393 0.873152378 9 21 16 8.049180328 5.93442623 64.78930395 35.21741467 10 17 11 4.049180328 0.93442623 16.39586133 0.873152378 11 18 13 5.049180328 2.93442623 25.49422198 8.610857296 12 13.5 8 0.549180328 ‐2.06557377 0.301599033 4.266595001 13 12 12 ‐0.950819672 1.93442623 0.904058049 3.742004837 14 16 11 3.049180328 0.93442623 9.297500672 0.873152378 15 19 12 6.049180328 1.93442623 36.59258264 3.742004837 16 11 11 ‐1.950819672 0.93442623 3.805697393 0.873152378 17 12 12 ‐0.950819672 1.93442623 0.904058049 3.742004837 18 11 9 ‐1.950819672 ‐1.06557377 3.805697393 1.13544746 19 11 9 ‐1.950819672 ‐1.06557377 3.805697393 1.13544746 20 8 8 ‐4.950819672 ‐2.06557377 24.51061543 4.266595001 21 20.5 14 7.549180328 3.93442623 56.99012362 15.47970976 22 9 6 ‐3.950819672 ‐4.06557377 15.60897608 16.52889008 23 8 6 ‐4.950819672 ‐4.06557377 24.51061543 16.52889008 24 9 9 ‐3.950819672 ‐1.06557377 15.60897608 1.13544746 25 11 8 ‐1.950819672 ‐2.06557377 3.805697393 4.266595001 26 14 9 1.049180328 ‐1.06557377 1.10077936 1.13544746 27 13 9 0.049180328 ‐1.06557377 0.002418705 1.13544746 28 14 11 1.049180328 0.93442623 1.10077936 0.873152378 29 16 13 3.049180328 2.93442623 9.297500672 8.610857296 30 15 12 2.049180328 1.93442623 4.199140016 3.742004837 31 12 12 ‐0.950819672 1.93442623 0.904058049 3.742004837 32 8 8 ‐4.950819672 ‐2.06557377 24.51061543 4.266595001 33 9 9 ‐3.950819672 ‐1.06557377 15.60897608 1.13544746 34 7 7 ‐5.950819672 ‐3.06557377 35.41225477 9.397742542 35 8 7 ‐4.950819672 ‐3.06557377 24.51061543 9.397742542 36 11 9 ‐1.950819672 ‐1.06557377 3.805697393 1.13544746 37 11 11 ‐1.950819672 0.93442623 3.805697393 0.873152378 38 18 13 5.049180328 2.93442623 25.49422198 8.610857296 39 14 9 1.049180328 ‐1.06557377 1.10077936 1.13544746
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
40 11 11 ‐1.950819672 0.93442623 3.805697393 0.873152378 41 11 11 ‐1.950819672 0.93442623 3.805697393 0.873152378 42 21 13 8.049180328 2.93442623 64.78930395 8.610857296 43 15 7 2.049180328 ‐3.06557377 4.199140016 9.397742542 44 9 7 ‐3.950819672 ‐3.06557377 15.60897608 9.397742542 45 8.5 6 ‐4.450819672 ‐4.06557377 19.80979575 16.52889008 46 13.5 12 0.549180328 1.93442623 0.301599033 3.742004837 47 11.5 9 ‐1.450819672 ‐1.06557377 2.104877721 1.13544746 48 13 9 0.049180328 ‐1.06557377 0.002418705 1.13544746 49 11 7 ‐1.950819672 ‐3.06557377 3.805697393 9.397742542 50 11 7 ‐1.950819672 ‐3.06557377 3.805697393 9.397742542 51 15 8 2.049180328 ‐2.06557377 4.199140016 4.266595001 52 17.5 11 4.549180328 0.93442623 20.69504166 0.873152378 53 11 7 ‐1.950819672 ‐3.06557377 3.805697393 9.397742542 54 12 9 ‐0.950819672 ‐1.06557377 0.904058049 1.13544746 55 11 13 ‐1.950819672 2.93442623 3.805697393 8.610857296 56 11 11 ‐1.950819672 0.93442623 3.805697393 0.873152378 57 23 18 10.04918033 7.93442623 100.9860253 62.95511959 58 11 13 ‐1.950819672 2.93442623 3.805697393 8.610857296 59 15 12 2.049180328 1.93442623 4.199140016 3.742004837 60 15.5 11 2.549180328 0.93442623 6.498320344 0.873152378 61 11 9 ‐1.950819672 ‐1.06557377 3.805697393 1.13544746 790 614 ‐2.66454E‐14 4.9738E‐14 898.852459 387.7377049
Rata‐rata
12.9508197
10.0655738 ‐4.36809E‐16 8.15377E‐16 14.73528621 6.356355818
Test Perbedaan Mean Curahan Kerja Di Bidang Non Pertanian
Sebelum dan Sesudah Menjadi Daerah Sentra Industri
No X1 (Jam/bulan)
X2 (jam/bulan)
2
2
62 120 120 ‐9.872340426 ‐31.59574468 97.46310548 998.291081963 100 120 ‐29.87234043 ‐31.59574468 892.3567225 998.291081964 192 192 62.12765957 40.40425532 3859.846084 1632.50384865 160 160 30.12765957 8.404255319 907.6758714 70.6315074766 160 160 30.12765957 8.404255319 907.6758714 70.6315074767 140 160 10.12765957 8.404255319 102.5694885 70.6315074768 120 160 ‐9.872340426 8.404255319 97.46310548 70.6315074769 224 224 94.12765957 72.40425532 8860.016297 5242.376188
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
70 192 192 62.12765957 40.40425532 3859.846084 1632.50384871 100 120 ‐29.87234043 ‐31.59574468 892.3567225 998.291081972 60 120 ‐69.87234043 ‐31.59574468 4882.143957 998.291081973 80 120 ‐49.87234043 ‐31.59574468 2487.25034 998.291081974 100 120 ‐29.87234043 ‐31.59574468 892.3567225 998.291081975 80 80 ‐49.87234043 ‐71.59574468 2487.25034 5125.95065676 120 120 ‐9.872340426 ‐31.59574468 97.46310548 998.291081977 160 160 30.12765957 8.404255319 907.6758714 70.6315074778 168 168 38.12765957 16.40425532 1453.718425 269.099592679 120 192 ‐9.872340426 40.40425532 97.46310548 1632.50384880 120 160 ‐9.872340426 8.404255319 97.46310548 70.6315074781 100 120 ‐29.87234043 ‐31.59574468 892.3567225 998.291081982 224 224 94.12765957 72.40425532 8860.016297 5242.37618883 192 192 62.12765957 40.40425532 3859.846084 1632.50384884 80 120 ‐49.87234043 ‐31.59574468 2487.25034 998.291081985 60 120 ‐69.87234043 ‐31.59574468 4882.143957 998.291081986 80 100 ‐49.87234043 ‐51.59574468 2487.25034 2662.12086987 100 120 ‐29.87234043 ‐31.59574468 892.3567225 998.291081988 200 160 70.12765957 8.404255319 4917.888637 70.6315074789 240 240 110.1276596 88.40425532 12128.1014 7815.31235990 224 224 94.12765957 72.40425532 8860.016297 5242.37618891 120 160 ‐9.872340426 8.404255319 97.46310548 70.6315074792 100 120 ‐29.87234043 ‐31.59574468 892.3567225 998.291081993 224 224 94.12765957 72.40425532 8860.016297 5242.37618894 120 180 ‐9.872340426 28.40425532 97.46310548 806.801720295 240 240 110.1276596 88.40425532 12128.1014 7815.31235996 192 180 62.12765957 28.40425532 3859.846084 806.801720297 100 100 ‐29.87234043 ‐51.59574468 892.3567225 2662.12086998 60 100 ‐69.87234043 ‐51.59574468 4882.143957 2662.12086999 90 120 ‐39.87234043 ‐31.59574468 1589.803531 998.2910819
100 90 90 ‐39.87234043 ‐61.59574468 1589.803531 3794.035763101 90 100 ‐39.87234043 ‐51.59574468 1589.803531 2662.120869102 120 160 ‐9.872340426 8.404255319 97.46310548 70.63150747103 100 168 ‐29.87234043 16.40425532 892.3567225 269.0995926104 120 192 ‐9.872340426 40.40425532 97.46310548 1632.503848105 120 160 ‐9.872340426 8.404255319 97.46310548 70.63150747106 224 192 94.12765957 40.40425532 8860.016297 1632.503848107 224 224 94.12765957 72.40425532 8860.016297 5242.376188108 224 160 94.12765957 8.404255319 8860.016297 70.63150747109 100 160 ‐29.87234043 8.404255319 892.3567225 70.63150747110 80 120 ‐49.87234043 ‐31.59574468 2487.25034 998.2910819111 192 192 62.12765957 40.40425532 3859.846084 1632.503848
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
112 160 160 30.12765957 8.404255319 907.6758714 70.63150747113 100 120 ‐29.87234043 ‐31.59574468 892.3567225 998.2910819114 224 224 94.12765957 72.40425532 8860.016297 5242.376188115 100 120 ‐29.87234043 ‐31.59574468 892.3567225 998.2910819116 120 192 ‐9.872340426 40.40425532 97.46310548 1632.503848117 80 120 ‐49.87234043 ‐31.59574468 2487.25034 998.2910819118 100 120 ‐29.87234043 ‐31.59574468 892.3567225 998.2910819119 150 160 20.12765957 8.404255319 405.1226799 70.63150747120 120 120 ‐9.872340426 ‐31.59574468 97.46310548 998.2910819121 100 160 ‐29.87234043 8.404255319 892.3567225 70.63150747122 80 120 ‐49.87234043 ‐31.59574468 2487.25034 998.2910819123 100 120 ‐29.87234043 ‐31.59574468 892.3567225 998.2910819124 120 100 ‐9.872340426 ‐51.59574468 97.46310548 2662.120869125 168 160 38.12765957 8.404255319 1453.718425 70.63150747126 100 120 ‐29.87234043 ‐31.59574468 892.3567225 998.2910819127 160 160 30.12765957 8.404255319 907.6758714 70.63150747128 100 120 ‐29.87234043 ‐31.59574468 892.3567225 998.2910819129 120 160 ‐9.872340426 8.404255319 97.46310548 70.63150747130 160 192 30.12765957 40.40425532 907.6758714 1632.503848131 100 180 ‐29.87234043 28.40425532 892.3567225 806.8017202132 120 160 ‐9.872340426 8.404255319 97.46310548 70.63150747133 120 120 ‐9.872340426 ‐31.59574468 97.46310548 998.2910819134 120 120 ‐9.872340426 ‐31.59574468 97.46310548 998.2910819135 168 192 38.12765957 40.40425532 1453.718425 1632.503848136 80 120 ‐49.87234043 ‐31.59574468 2487.25034 998.2910819137 120 160 ‐9.872340426 8.404255319 97.46310548 70.63150747138 100 160 ‐29.87234043 8.404255319 892.3567225 70.63150747139 100 160 ‐29.87234043 8.404255319 892.3567225 70.63150747140 120 160 ‐9.872340426 8.404255319 97.46310548 70.63150747141 120 160 ‐9.872340426 8.404255319 97.46310548 70.63150747142 60 60 ‐69.87234043 ‐91.59574468 4882.143957 8389.780444143 60 100 ‐69.87234043 ‐51.59574468 4882.143957 2662.120869144 80 80 ‐49.87234043 ‐71.59574468 2487.25034 5125.950656145 60 120 ‐69.87234043 ‐31.59574468 4882.143957 998.2910819146 168 192 38.12765957 40.40425532 1453.718425 1632.503848147 120 192 ‐9.872340426 40.40425532 97.46310548 1632.503848148 100 120 ‐29.87234043 ‐31.59574468 892.3567225 998.2910819149 160 160 30.12765957 8.404255319 907.6758714 70.63150747150 80 160 ‐49.87234043 8.404255319 2487.25034 70.63150747151 60 80 ‐69.87234043 ‐71.59574468 4882.143957 5125.950656152 240 192 110.1276596 40.40425532 12128.1014 1632.503848153 224 224 94.12765957 72.40425532 8860.016297 5242.376188
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
154 120 160 ‐9.872340426 8.404255319 97.46310548 70.63150747155 100 160 ‐29.87234043 8.404255319 892.3567225 70.63150747
12208 14250 8.52651E‐13 7.95808E‐13 237718.4681 149972.6383Rata‐rata
129.87234 151.595745 9.07076E‐15 8.46604E‐15 2528.919873 1595.453599
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
OUTPUT PENDAPATAN NPAR TESTS /K-S(NORMAL)=sebelum sesudah
/MISSING ANALYSIS. NPar Tests
[DataSet0]
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
sebelum sesudah
N 155 155
Normal Parametersa Mean 8.9837E5 1.2655E6
Std. Deviation 3.99747E5 5.58180E5
Most Extreme Differences Absolute .142 .147
Positive .142 .147
Negative -.107 -.099
Kolmogorov-Smirnov Z 1.764 1.831
Asymp. Sig. (2-tailed) .004 .002
a. Test distribution is Normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
NPAR TEST /WILCOXON=sebelum WITH sesudah (PAIRED) /STATISTICS DESCRIPTIVES
/MISSING ANALYSIS. NPar Tests
[DataSet0]
Descriptive Statistics
N Mean Std. Deviation Minimum Maximum
sebelum 155 8.9837E5 3.99747E5 2.45E5 3.50E6
sesudah 155 1.2655E6 5.58180E5 4.50E5 4.32E6
Wilcoxon Signed Ranks Test
Ranks
N Mean Rank Sum of Ranks
sesudah - sebelum Negative Ranks 8a 62.69 501.50
Positive Ranks 144b 77.27 11126.50
Ties 3c
Total 155
a. sesudah < sebelum
b. sesudah > sebelum
c. sesudah = sebelum
Test Statisticsb
sesudah –
sebelum
Z -9.773a
Asymp. Sig. (2-tailed) .000
a. Based on negative ranks.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
Test Statisticsb
sesudah –
sebelum
Z -9.773a
Asymp. Sig. (2-tailed) .000
a. Based on negative ranks.
b. Wilcoxon Signed Ranks Test
OUTPUT CURAHAN KERJA PERTANIAN NPAR TESTS /K-S(NORMAL)=sebelum sesudah
/MISSING ANALYSIS.
NPar Tests
[DataSet0]
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
sebelum sesudah
N 61 61
Normal Parametersa Mean 12.9508 10.0656
Std. Deviation 3.87051 2.54210
Most Extreme Differences Absolute .171 .171
Positive .171 .171
Negative -.110 -.135
Kolmogorov-Smirnov Z 1.334 1.333
Asymp. Sig. (2-tailed) .057 .057
a. Test distribution is Normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
NPAR TEST /WILCOXON=sebelum WITH sesudah (PAIRED) /STATISTICS DESCRIPTIVES
/MISSING ANALYSIS.
NPar Tests
[DataSet0]
Descriptive Statistics
N Mean Std. Deviation Minimum Maximum
sebelum 61 12.9508 3.87051 7.00 23.00
sesudah 61 10.0656 2.54210 6.00 18.00
Wilcoxon Signed Ranks Test
Ranks
N Mean Rank Sum of Ranks
sesudah - sebelum Negative Ranks 42a 23.21 975.00
Positive Ranks 2b 7.50 15.00
Ties 17c
Total 61
a. sesudah < sebelum
b. sesudah > sebelum
c. sesudah = sebelum
Test Statisticsb
sesudah -
sebelum
Z -5.612a
Asymp. Sig. (2-tailed) .000
a. Based on positive ranks.
b. Wilcoxon Signed Ranks Test
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
OUTPUT CURAHAN KERJA PERTANIAN NPAR TESTS /K-S(NORMAL)=sebelum sesudah
/MISSING ANALYSIS. NPar Tests
[DataSet0]
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
sebelum sesudah
N 94 94
Normal Parametersa Mean 1.2987E2 1.5160E2
Std. Deviation 5.05580E1 4.01573E1
Most Extreme Differences Absolute .248 .199
Positive .248 .199
Negative -.096 -.168
Kolmogorov-Smirnov Z 2.401 1.931
Asymp. Sig. (2-tailed) .000 .001
a. Test distribution is Normal.
NPAR TEST /WILCOXON=sebelum WITH sesudah (PAIRED) /STATISTICS DESCRIPTIVES
/MISSING ANALYSIS. NPar Tests
[DataSet0]
Descriptive Statistics
N Mean Std. Deviation Minimum Maximum
sebelum 94 1.2987E2 50.55801 60.00 240.00
sesudah 94 1.5160E2 40.15730 60.00 240.00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
Wilcoxon Signed Ranks Test
Ranks
N Mean Rank Sum of Ranks
sesudah - sebelum Negative Ranks 7a 26.29 184.00
Positive Ranks 57b 33.26 1896.00
Ties 30c
Total 94
a. sesudah < sebelum
b. sesudah > sebelum
c. sesudah = sebelum
Test Statisticsb
sesudah -
sebelum
Z -5.761a
Asymp. Sig. (2-tailed) .000
a. Based on negative ranks.
b. Wilcoxon Signed Ranks Test
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Foto 1 : G m
(t
Foto 3 : P ko
Foto 5 : S K
Gambar alat-amenjual jamu tempurung ke
Pengurus dan boperasi
Simbol selamaKiringan disam
lat yang diguseperti batho
elapa)
beberapa ang
at datang di Kmbut dengan p
unakan untukok
ggota
Kampung patung penjua
Foto
Foto
al jamu
o 2 : Gambar I membua
o 4 : Balai per“Seruni P
Ibu penjual jaat jamu untuk
rtemuan perkuPutih”
amu sedang pembeli
umpulan kope
107
erasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
top related