pewarnaan gram

Post on 25-Jan-2016

9 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

mikrobiologi

TRANSCRIPT

Mikroorganisme yang ada di alam ini mempunyai morfologi, struktur dan sifat-sifat yang khas begitu pula dengan bakteri. Bakteri yang hidup hampir tidak berwarna dan kontras dengan air, dimana sel-sel bakteri yang ada di suspensikan. Salah satu cara unutk mengamati bentuk sel bakteri sehingga mudah di identifikasi adalah dengan cara metode pengenceran atau pewarnaan. Hal tersebut berfungsi untuk mengetahuisifat fisiologisnya  yaitu mengetahui reaksi dinding sel bakteri melalui serangkaian pengecetan atau pewarnaan (Dwidjoseputro, 1998). Dwidjoseputro, D. 2005. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta : Djambatan.

Pengenalan bentuk mikroba (morfologi), kecuali mikroalgae harus dilakukan pewarnaan terlebih dahulu agar dapat diamati dengan jelas. Pada umumnya bakteri bersifat tembus cahaya, hal ini disebabkan karena banyak bakteri yang tidak mempunyai zat warna. Tujuan dari pewarnaan adalah untuk mempermudah pengamatan bentuk sel bakteri, memperluas ukuran jazad, mengamati struktur dalam dan luar sel bakteri, dan melihat reaksi jazad terhadap pewarna yang diberikan sehingga sifat fisik atau kimia jazad dapat diketahui (Hadiutomo. 1990). Hadioetomo, Ratna Siri.1990.Mikrobiologi dalam Praktek. Jakarta: Gramedia.

Metode pengecatan pertama kali ditemukan oleh seorang ahli bioteknologi dari Denmark yang bernama Christian Gram pada tahun 1884. Menemukan metode pewarnaan secara tidak sengaja. Dengan metode ini. Bakteri dapat dikelompokkan menjadi dua yatu, bakteri gram positif dan bakteri gram negative. Yang didasarkan dari reaksi atau sifat bakteri terhadap cat tersebut. Reaksi atau sifat bakteri tersebut ditentukan oleh komposisi dinding selnya sehingga pengecatan gram tidak bisa dilakukan pada mikroorganisme yang tidak mempunyai dinding sel seperti Mycoplasma sp. Pewarnaan gram merupakan pewarnaan diferensial yang sangat berguna dan paling banyak digunakan dalam laboratorium mikrobiologi. Pewarnaan itu merupakan tahap penting dalam pencirian dan identifikasi bakteri (Lay,1994)

Bakteri yang diwarnai dengan metode gram ini dibagi menjadi 2 kelompok: salah satu di antaranya bakteri gram positif, mempertahankan zat pewarna Kristal violet dan karenanya tampak ungu tua. Gram negatif kehilangan Kristal violet ketika dicuci dengan alkohol, dan sewaktu diberi pewarnaan tandingan dengan merah safranin, tampak merah (Dwidjoseputro, 1981) Dwidjoseputro, D. 1981. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Djambatan: Jakarta.

Pembahasan:

Pada praktikum Mikrobiologi Dasar materi pewarnaan gram yang pertama kali dilakukan adalah menyiapkan alat dan bahan, Langkah selanjutnya adalah diambil bakteri dari media isolasi. Bakteri yang kami gunakan adalah bakteri Recurrent Aphthous Stomatitis (RAS). Kawat ose juga terlebih dahulu dipanaskan diatas bunsen agar kondisinya aseptis.pengambilan bakteri dari cawan petri dilakukan dekat dengan api Bunsen denagn membuka sedikit cawan petri. Setelah itu disentuhkan pada medium yang tidak ada bakterinya, karena jika kondisi terlalu panas bakteri bisa mati. Setelah itu diambil bakteri dan digoreskan pada objek glass yang terlebih dahulu telah ditetesi larutan PZ sebanyak 0,5 ml.pengggoresan dilakukan dengan gerakan melebar dan memutar. Kemudian objek glass difiksasi di dekat bunsen dengan tujuanagar kuman-kuman

mati, mudah menyerap cat, sediaan dapat disimpan, dan kuman kuman tidak mengadakan perubahan bentuk.setelah di fiksasi, objek glass ditetesi dengan gram A yaitu kristal ungu menggunakan pipet tetes dan didiamkan selama 1 menit. Setelah itu dibilas dengan air mengalir. Pada saat membilas harus hati hati.jangan alirkan air secara langsung pada objek glass,. Tapi alirkan air ke tangan kita terlebih dahulu agar aliran air tidak begitu keras sehingga pewarna tidaklarut.setelah itu lakukan pengecatan dengan gram b, setelah satu menit bilas kembali. Selanjutnya objek glas ditetesi dengan gram c, dan di bilas setelah 10 detik. Setelah itu tetes kembali objek glas dengan gram D dan didiamkan selama 1 menit dan blas dengan air.

Kondisi awal bakteri sebelum diberikan pewarnaan gram adalh bewarna tranparan. Pada saat pemberian gram A yaitu berupa kristalviolet. Baik bakteri gram positif dan bakteri gram negative akan menunjukan warna yang sama yaitu warna biru. Selanjutnya bakteri ditetesi dengan gram b yaitu mordan yang berfungsi melekatkan warrna pada dinding bakteri. Semua bakteri akan diwarnaibiru pada fase ini(Brooks,dkk.2001). bakteri kemudia dbei gram C yaitu alcohol yang berfungsi sebagai peluntur. Sel gram positif akan tetap mengikat senyawa Kristal violet, tetap berwarna birusedangkan sel gram negative warnanya akan hilang oleh alkhol. Sebagailangkah terakhir gram d(counter stain) yaitu safranin ditambahkan. Safranin ini akan memberikan warna merah, sehingga sel gram negative yang tidak berwarna, akan mengambil warna kontras menjadi warna merah ataumerahmuda, sedangkan sel bakteri gram positif terlihat dalam warna biru. (Brooks,dkk.2001)

Perbedaan struktur dinding sel bakteri gram positive dan gram negative sehingga menyebabkan perbedaan reaksi dalam permeabilitas zat warna dan penambahan larutan pemucat. Sebagian besar dinding sel bakteri gram positive terdiri dari peptidoglikan, sedangkan dinding sel bakteri gram negative mempunyai kandungan lipida yang tinggi dibandingkan dinding sel bakteri gram negative (Lay,1994). Lay dan Hartono.1992. Mikrobiologi. Jakarta : Rajawali Pers.

Bakteri gram positif yang sebagian selnya mengandung peptidoglikan akan menjerat warna violet. Bakteri gram negative memiliki lebih sedikit peptidoglikan ,yang terletak di suatu gel periplasmik antara membrane plasma dan suatu membrane bagian luar. Zat violet yang digunakan dalam pewarna gram sangat mudah di bilas dari bakteri gram negative, akan tetapi selnya tetap menahan zat warna merah.(Campbell, 2003),

Adanya bakteri gram positif dan negative dapat kami ketahui dengan menggunakan mikroskop. Pada perbesaran seratus belum tampak jelas terlihat bentuk dari bakteri yang ada pada sedian. Pada perbesaran ini hanya Nampak lapang pandang berupa warna merah muda dan disertai titik titik berwarna ungu. Pada perbesaran 400 bentukan titik tik ungu tersebut mulai terlihat lebih jelas. Dan pada perbesaran ini jugan telah Nampak bakteri bakteri yang berbentuk streptococcus.

Selatjutnya kami melakukan perbesaran 1000, pada perbesaran ini sediaan diberi minya imersi dengan tujuan untuk menghindari hilangnya sumber cahaya.pada perbesaran ini Nampak jelas bentukan bentukan bakteri. Pada sediaan kami Nampak bakteri gram negative berbentukstreptobasil, bakteri gram positif berbentuk streptococcus dan staphylococcus monococcus(coccus)

Pada pewarnaan gram ini hanya bisa ditentukan morfologi dari bakteri tersbut, dan merupakan bakteri gram positif atau gram negative metode yang lebih canggih untuk identifikasi spesies adalah uji biokimia lanjut(Sylvia,2008) muliawan, Sylvia y.2008.bakteri anaerob yang erat kaitanyya dengan problem klinik: diagnosis dan penatalaksaaan. Jakarta:EGC

Kesimpulan:

Pewarnaan gram atau metode gram adalah salah satu metode empiris untukm membedakan spesies bakteri menjadi duas kelompo0k besar gram positif dan gram negatif, berdasarkan sifat kimia dan dinding sel mereka.

Perbedaan struktur dinding sel bakteri gram positive dan gram negative sehingga menyebabkan perbedaan reaksi dalam permeabilitas zat warna dan penambahan larutan pemucat.Bakteri terbagi atas dua yaitu:

Bakteri gram positif yaitu bakteri yang mengikat zat warna utama dengan kuat karena sebagian selnya mengandung peptidoglikan sehingga tidak dapat dilunturkan

Bakteri gram negative yaitu bakteri yang bersifat kebalikan dari gram positif, dimana bakteri gram negative akan mengalamipelunturan zat warna saat diberi larutan alcohol dikarenakan dinding selnya hanya tersusunoleh peptidoglikan yang tipis

batan: Jakarta.

top related