pesan-pesan uswatun hasanah dalam novel...
Post on 09-Mar-2019
235 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PESAN-PESAN USWATUN HASANAH DALAM NOVEL
ASSALAMUALAIKUM BEIJING KARYA ASMA NADIA
SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negei Sunan Kalijaga Yogyakarta
Untuk Memenuhi Sebagian Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Strata I
Disusun oleh:
Nu’man Farikh
NIM 11210002
Pembimbing:
Dra. Hj. Evi Septiani TH, M.Si.
NIP. 19640923 199203 2 001
PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA 2016
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... ii
SURAT PERSETUJUAN SKRIPSI ................................................................ iii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN ........................................................... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... v
MOTTO ........................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR ..................................................................................... vii
ABSTRAK ....................................................................................................... x
BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................. 1 B. Rumusan Masalah .............................................................. 4 C. Tujuan Penelitian ................................................................ 4 D. Kegunaan Penelitian ........................................................... 4 E. Kajian Pustaka .................................................................... 5 F. Kerangka Teori ................................................................... 7
1. Tinjauan Pesan Uswatun Hasanah .............................. 7 2. Tinjauan Umum Tentang Novel ................................. 18
G. Metode Penelitian .............................................................. 25 H. Sistematika Pembahasan .................................................... 28
BAB II: GAMBARAN TENTANG NOVEL ASSALAMUALAIKUM BEIJING
A. Profil Novel Assalamualaikum Beijing .............................. 29 B. Asma Nadia dan Karya-karyanya ....................................... 30 C. Sinopsis Novel Assalamualaikum Beijing ........................ 34 D. Karakter Tokoh Dalam Novel Assalamualaikum Beijing .. 35
BAB III: PESAN USWATUN HASANAH DALAM NOVEL ASSALAMUALAIKUM BEIJING
A. Shidiq ................................................................................. 39 1. Benar Dalam Perkataan ................................................ 40 2. Benar Dalam Pergaulan................................................ 47 3. Benar Dalam Kemauan ................................................ 48
xii
4. Benar Dalam Berjanji ................................................... 50 5. Benar Dalam Kenyataan atau Senyatanya ................... 53
B. Amanah ............................................................................ 56 1. Memelihara Titipan ...................................................... 56 2. Menjaga Rahasia .......................................................... 56 3. Tidak Menyalahgunakan Jabatan ................................. 56 4. Menunaikan Kewajiban Dengan Baik ......................... 58
C. Tabligh .............................................................................. 61 1. Menyampaikan Edukasi Agama Islam......................... 62 2. Menyampaikan Hadist Nabi Muhammad SAW .......... 65
D. Fatonah ............................................................................. 68 1. Pandai Dalam Berilmu ................................................. 69 2. Pandai Dalam Berfikir ................................................. 72
BAB IV: PENUTUP
A. Kesimpulan ....................................................................... 81 B. Saran .................................................................................. 81 C. Penutup .............................................................................. 82
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 84
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada dekade terakhir banyak kasus pemimpin yang berperilaku kurang
baik dan memudarnya nilai-nilai akhlak mulia. Indonesia merupakan negara yang
mayoritas penduduknya beragama Islam, namun dewasa ini banyak kasus
pemimpin yang berperilaku tidak sesuai dengan akhlak mulia yang dicontohkan
oleh pemimpin terdahulu, beberapa contoh tersebut ialah korupsi, kolusi dan
nepotisme yang seakan-akan sudah menjadi rahasia umum. Hal ini sangat
berbanding terbalik dengan zaman Nabi Muhammad yang selalu mencontohkan
bagaimana menjadi pemimpin yang baik, berbudi pekerti dan sesuai anjuran
agama Islam.
Uswatun hasanah adalah contoh suri tauladan yang baik, uswatun hasanah
terdiri dari dua rangkaian kalimat yakni uswah dan hasanah. Uswah berarti
panutan, sesuatu yang menjadi pegangan dan percontohan. Sedangkan hasanah
adalah baik. Bagi umat Islam tokoh utama yang menjadi uswatun hasanah adalah
Rasulullah SAW, Rasulullah adalah tauladan yang baik, mempunyai budi pekerti,
dan berakhlak mulia.2
Novel merupakan sebuah karya fiksi prosa yang ditulis secara naratif dan
cerita alur panjang yang mengisi satu buku atau lebih yang mengulas seputar
2 Arief Armai, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat Press,
2002) hlm.90
2
kehidupan laki-laki maupun perempuan yang bersifat imajinatif.3 Karya fiksi
merupakan suatu karya yang mudah diterima oleh banyak pembaca dikarenakan
novel mempunyai banyak cerita dan tema yang beragam.
Novel dalam artian luas ialah cerita berbentuk prosa dalam ukuran yang
luas. Ukuran yang luas disini dapat berarti cerita dengan alur yang kompleks,
karakter yang banyak, tema yang kompleks, susunan cerita yang beragam dan
setting cerita yang beragam pula.4
Ada beberapa bentuk sastra seperti puisi, cerita pendek,esei dan novel.
Novel merupakan bentuk karya yang paling populer dan paling diminati pembaca
saat ini, melalui sebuah karya fiksi pembaca akan menemukan pesan yang ditulis
oleh penulis. Di dalam setiap novel yang ditulis memiliki makna atau pesan yang
ingin disampaikan oleh penulis baik pesan dakwah, pesan moral, pesan religi,
pesan humanis, pesan sosial, bahkan pesan uswatun hasanah atau pesan perilaku
yang baik dan lain sebagainya. Untuk dapat mengetahui pesan-pesan uswatun
hasanah yang akan disampaikan oleh penulis melalui karyanya pembaca haruslah
membaca seluruh isi karya sastra tersebut dan jika pembaca ingin menelaah
tentang makna yang terkandung dalam novel diperlukan suatu analisis untuk
menguraikannnya. Pesan uswatun hasanah didalam novel ini diharapkan dapat
memberikan dampak positif bagi pembaca dan diharapkan pembaca lebih
meneladani nilai-nilai baik yang terkandung di dalam novel karya Asma Nadia.
3Henry Guntur Tarigan, Prinsip-prinsip Dasar Sastra, (Bandung: Angkasa, 1986), hlm.
164. 4Jaqob Sumarjo dan Saini KM, Apresiasi Kesusasteraan, (Jakarta: Geramedia, 1986), hlm
29.
3
Novel “Assalamualaikum Beijing” merupakan novel yang benuansa Islami
dan sudah dipublikasikan melalui film, novel ini dikategorikan sebagai karya
yang didalamnya terdapat nilai-nilai keislaman.5 Selain itu karya fiksi ini adalah
karya sastra yang merupakan novel best seller6 dan keistimewaan lain dari karya
Asma Nadia ialah isi tulisan dapat mudah dipahami dan diterima oleh pembaca.
Selain itu novel “Assalamualaikum Beijing” keagamaan yang cukup bagus untuk
dikaji lebih lanjut, dan cara penulis novel “Assalamualaikum Beijing”
menyampaikan pesan-pesan uswatun hasanah. Dengan demikian penelitian ini
dilakukan agar bermanfaat untuk para pembaca yang belum mengetahui isi pesan
uswatun hasanah dalam novel “Assalamualaikum Beijing”.
Analisis semiotik dipilih untuk menyelesaikan penelitian ini, karena
analisis semiotik merupakan upaya untuk mempelajari hakikat tentang keberadaan
suatu tanda di mana semua perilaku manusia yang membawa makna atau fungsi
sebagai tanda, dengan kata lain tanda membentuk persepsi manusia.
Analisis semiotik Charles Sanders Pierce menggunakan lambang mencakup
keberadaan yang luas, termasuk pahatan, gambar, ucapan lisan, isyarat bahasa
tubuh, musik, dan lukisan.7 Analisis semiotik Charles Sanders Pierce menurut
peneliti merupakan analisis yang tepat dikerenakan media yang penulis teliti
adalah novel, yang mana di dalam novel terdapat kata, kalimat dan dialog.
5 https://id.wikipedia.org/wiki/Assalamualaikum,_Beijing!. Diakses pada 22 Maret 2016
pada pukul 23:44 WIB. 6 Asma Nadia, Assalamualaikum Beijing (Depok: Asma Nadia Publishing House, 2014) 7Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009), hlm.
155.
4
Analisis semiotik memudahkan peneliti untuk mencari pesan uswatun hasanah
yang terkandung dalan novel “Assalamualaikum Beijing”.
Alasan penulis melakukan penelitian tentang uswatun hasanah atau budi
pekerti yang baik adalah diharapkan penelitian ini dapat memberikan motivasi
kepada kita untuk selalu menerapkan akhlak-akhlak baik didalam kehidupan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di muka, maka dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut: Bagaimana pesan-pesan uswatun hasanah ditampilkan dalam
novel “Assalamualaikum Beijing” karya Asma Nadia?
C. Tujuan Penelitian
Berkaitan dengan rumusan masalah yang sudah dijelaskan di atas maka
tujuan penelitian ini ingin mendiskripsikan tentang pesan-pesan uswatun hasanah
dalam novel “Assalamualaikum Beijing” karya Asma Nadia.
D. Kegunaan Penelitian
1. Kegunaan Secara Teoritis
Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat menambah kepustakaan dan
sebagai sumbangan pemikiran mengenai riset semiotika khususnya dalam bidang
fiksi khususnya novel yang mengandung pesan uswatun hasanah di dalamnya.
2. Kegunaan Secara Praktis
Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat dijadikan masukan bagi para
praktisi dan novelis sebagai pedoman pertimbangan untuk para novelis yang
tentunya berhubungan dengan dunia novel atau fiksi yang mengandung pesan
uswatun hasanah di dalamnya sehingga sebelum penulisan novel dapat
5
menentukan pesan uswatun hasanah yang akan disampaikan dengan maksimal
serta novel yang akan dihasilkan dapat mewakili informasi atau nasihat suri
tauladan yang baik bagi masyarakat kepentingan umum umat muslim sesuai
tujuannnya.
3. Kegunaan Akademis
Sebagai dasar bagi studi atau perbandingan studi-studi selanjutnya dan
untuk menambah wawasan dalam mengetahui perilaku uswatun hasanah dalam
sebuah karya tulis yang diciptakan.
E. Kajian Pustaka
Dalam sebuah penelitian kajian pustaka sangatlah penting, dikarenakan
berguna sebagai referensi terhadap hasil penelitian sebelumnya yang memiliki
hubungan dengan tema pembahasan yang akan diteliti.
Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Yahya, mahasiswa Jurusan
Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN
Sunan Kalijaga Yogyakarta tahun 2005 dengan judul penelitian “Pesan-Pesan
Dakwah dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Karya Hamka”8.
Penelitian ini menggunakan metode content analysis atau analisis isi. Dalam
penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa bentuk pesan-pesan dakwah yang
terdapat dalam novel Tenggelamnya Kapal Van DEr Wijck Karya Hamka” tidak
terlepas dari tiga aspek, yaitu :
8 Yahya,Pesan-Pesan Dakwah dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van DEr Wijck Karya
Hamka, (Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga 2005).
6
1. Aspek Aqidah, yang meliputi : kematian, bahwa setiap manusia yang
ada dibumi ini akan mati, karena dari sanalah manusia itu datang dan
kesanalah akan kembali.
2. Aspek syariah, yang meliputi : sebagai wanita muslim yang menjaga
dirinya supaya terhindar dari api neraka maka salah satunya dengan
menjaga auratnya.
3. Aspek akhlaq, yang meliputi: syukur, merupakan rasa terimakasih
kepada Allah atas nikmat yang diberikan. Dengan mensyukuri nikmat
dari Allah, maka Allah akan melipat gandakan nikmat dari yang
sebelumnya.
Dan dari unsur intrinsiknya novel Hamka ini sebagian besar beralur lurus,
tokoh beragama Islam. Sedangkan latar novel semua berhubungan dengan hal-hal
yang bernuansa islami dan unsur islami inilah yang mendominasi setiap novelnya.
Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Gefi Ardinol, yang berjudul “Studi
Nilai-nilai Pendidikan Akhlak Kepada Allah Dalam Novel “ Anak-anak Cinta”
Karya Pago Hardian Dan Relevasinya Dengan Pendidikan Akhlak Kepada Allah
Untuk Remaja”,9 Yogyakarta: Jurusan PAI, Fakultas Tarbiyah, Universitas Islam
Negeri Sunan Kalijaga, 2009. Penelitian ini menggunakan metode analisis isi.
Penelitian ini membahas tentang nilai-nilai pendidikan akhlak kepada Allah yang
terdapat dalam novel “Anak-anak Cinta” yang meliputi akhlak kepada Allah,
berzikir dalam mengingat kekuasaan dan keagungan Allah, berharap ridha Allah,
9 Gefi Ardinol, Studi Nilai-nilai Pendidikan Akhlak Kepada Allah Dalam Novel “ Anak-
anak Cinta” Karya Pago Hardian Dan Relevasinya Dengan Pendidikan Akhlak Kepada Allah Untuk Remaja, (Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga 2009).
7
memohon ampun serta bertaubat, dan dihubungkan dengan pendidikan akhlak
remaja kepada Allah.
Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Nur Isnia Ratnasari, yang berjudul
“Komunikasi Dakwah Dalam Novel “Assalamualaikum Beijing” Karya Asma
Nadia”.10 Dalam penelitian tersebut menggunakan analisis isi. Penelitian ini
dijelaskan membahas komunikasi dakwah dalam novel Karya Asma Nadia yang
berjudul “Assalamualaikum Beijing”. Komunikasi dakwah meliputi: Qawlan
Adhima, Qawlan Baligha, Qawlan Karima, Qawlan Layyina, Qawlan Maisura,
Qawlan Ma’rufan, Qawlan Syaddidan.
Sedangkan fokus yang dikaji dalam penelitian ini adalah pesan-pesan
uswatun hasanah dalam Novel “Assalamualaikum Beijing” karya Asma Nadia.
Yang membedakan antara penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah
penelitian ini fokus terhadap pesan-pesan uswatun hasanah yang ada di dalam
novel “Assalamualaikum Beijing”.
F. Kerangka Teori
1. Tinjauan Pesan Uswatun hasanah
a. Pengertian Uswatun Hasanah
Uswatun hasanah terdiri dari dua rangkaian kalimat, uswah dan
hasanah. Uswah berarti “ikutan, panutan”. Hasanah bermakna “yang
baik”. Uswatun hasanah adalah suri tauladan yang baik. Panutan, sesuatu
yang menjadi pegangan dan percontohan. Bagi umat Islam tokoh utama
yang menjadi uswatun hasanah tak lain adalah Rasulullah SAW. Teladan
10 Nur Isnia Ratnasari, Komunikasi Dakwah Dalam Novel “Assalamualaikum Beijing”
Karya Asma Nadia, (Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga 2015).
8
dalam terjemahan Al-Qur’an disebut dengan istilah “uswah” dan “Iswah”
atau dengan kata “al-qudwah” dan “al-qidwah” yang memiliki arti suatu
keadaan ketika seseorang manusia mengikuti manusia lain, apakah dalam
kebaikan, dan kejelekan.11 Karena keluhuran akhlak beliau, maka Allah
jadikan semua perkataan, perbuatan, dan ketetapan beliau sebagai landasan
hukum bagi umat Islam yang kedua setelah Al-Qur’an. Oleh karena itulah
uswatun hasanah merupakan salah satu faktor yang sangat besar untuk
kehidupan kita.
Kedudukan Rasulullah sebagai uswatun hasanah dengan akhlak
yang luhur merupakan salah satu hikmah diutusnya beliau ke muka bumi
ini yang merupakan rahmat bagi seluruh alam. Dengan akhlak yang luhur
tersebutlah, beliau mampu mengajak umat untuk beriman.
b. Ciri – ciri sifat uswatun hasanah
Ciri-ciri sifat uswatun hasanah nabi Muhammad SAW yakni ada
empat antara lain: sidiq (jujur), amanah (dipercaya), tabligh
(menyampaikan), dan fathonah (cerdas).12
1) Shidiq
Shidiq (ash-shidqu) artinya benar atau jujur. Lawan kata dari
dusta bohong (al-kazib). Seorang muslim dituntut selalu berada
dalam keadaan benar, baik lahir maupun batin.13 Menurut Yunahar
11 Arief Armai, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat
Press, 2002) hlm.90 12 Yunahar Ilyas, Kuliah Akhlaq, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offeset, 1999), hlm 90. 13 Ibid., hlm 81.
9
Ilyas dalam bukunya Kuliah Akhlaq bentuk-bentuk kejujuran
dipergunakan dalam 5 makna, antara lain :
a) Benar dalam perkataan (shidqul-hadist)
Benar dalam perkataan adalah bentuk kebenaran yang
paling populer di dalam masyarakat. Berkata sesuai dengan realita.
Orang yang berkata jujur akan mudah dipercaya oleh orang lain.
Sehingga orang lainpun merasa tenang ketika bersamanya. Dan
sebaliknya oarang yang berdusta akan secara otomatis dijauhi dan
dimusuhi oleh masyarakat. Berkata sesuai dengan kenyatan, tanpa
dilebih-lebihkan atau dikurangkan memiliki beberapa kriteria
diantaranya: Berkata sesuai dengan kenyataan dengan orang yang
dikenal dengan diminta, berkata sesuai dengan kenyatan dengan
orang yang dikenal tanpa diminta, berkata sesuai dengan kenyataan
dengan orang yang dikenal dengan diminta, berkata sesuai dengan
kenyataan dengan orang yang tidak dikenal tanpa diminta. 14Allah
berfirman dalam surah al-Ahzab ayat 71 yang artinya :
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar, niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barang siapa menaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar (QS al-Ahzab : 71).15
14 M.Sayid Ichsan Aladin, Skripsi Pesan Moral Kejujuran Dalam Film Animasi “Epic”,
Skripsi Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2014, hlm 30.
15 Al-Quran, Semua terjemahan ayat Al-Quran di skripsi ini diambil dari Departemen agama, Al-Quran dan terjemahannya (Surabaya: Mekar Surabaya, 2002) hlm.758
10
b) Benar dalam pergaulan (shidqu-l mu’alimah)
Orang yang jujur dalam pergaulan senantiasa bersikap
santun, tidak sombong dan tidak pamer (riya). Jika orang
tersebut melakukan atau meninggalkan sesuatu, semuanya
dalam koridor Allah SWT. Dia tidak tamak dan serakah dalam
pergaulan. Kejujuran mendasari pergaulan hidup seorang
mukmin. Dia menjauhi segala bentuk kepalsuan, penipuan,
apalagi penghianatan. Adapun beberapa kriteria dari benar
dalam bergaul antara lain : cerdas (berakal), berakhlak baik,
tidak fasiq, bukan ahli bid’ah dan tidak rakus dunia. Allah
berfirman dalam surah al-kahfi ayat 28 yang artinya:
“Dan bersabarlah kamu bersama dengan orang-orang yang menyeru Rabbnya dipagi dan disenja hari dengan mengharap keridhoan-Nya. Dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka karena mengharapkan perhiasan kehidupan dunia ini. Dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas” (Q.S Al-Kahfi:28)16
c) Benar dalam kemauan (shidqul-‘azm)
Adalah melakukan segala sesuatu dilandasi motivasi yang
hanya mengharap ridho Allah SWT. Nilai perbuatan di hadapan
Allah dinilai dari apa yang diniatkannya.
Selain niat tersebut di atas bahwa sebelum oarang mukmin
bertindak harus menimbang-nimbang dan serta menilai apakah
16 Ibid., hlm. 522.
11
sesuatu yang akan dilakukan itu akan mendatangkan manfaat atau
sebaliknya. Apabila ia sudah yakin dan mantab akan
kemanfaatannya dan kebenaran yang yang akan dilakukan maka
tanpa ragu-ragu ia akan melakukan. Kadang sesuatu yang benar itu
beum tentu bermanfaat dalam masyarakat, demikian juga sesuatu
yang bermanfaat juga belum tentu benar. Oleh karena itu
pertimbangan antara kebenaran dan kemanfaatan atas
pertimbangan harus dikedepankan. Melakukan sesuatu dengan
mempertimbangkan kebenaran dan manfaatnya memiliki beberapa
kriteria, diantaranya: berniat untuk melakukan kegiatan yang benar
dan bermanfaat untuk orang yang dikenal dengan diminta, berniat
untuk melakukan kegiatan yang benar dan bermanfaat untuk orang
yang dikenal tanpa diminta, berniat untuk melakukan kegiatan
yang benar dan bermanfaat untuk orang yang tidak dikenal dengan
diminta, berniat untuk melakukan kegiatan yang benar dan
bermanfaat untuk orang yang tidak dikenal tanpa diminta.17
d) Benar dalam berjanji (shidqul-wa’d)
Seorang muslim yang jujur akan senantiasa menepati janji-
janjinya kepada siapapun, meskipun hanya terhadap anak kecil.
Menepati janji ialah condongnya hati pada kebenaran, sehingga
berkata benar dan menepati janji, seseorang bisa dikatakan sudah
17 M.Sayid Ichsan Aladin, Skripsi Pesan Moral Kejujuran Dalam Film Animasi “Epic”,
Skripsi Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2014, hlm 30.
12
menepati janji apabila berjanji orang tersebut selalu menepatinya,
sekalipun dengan musuh atau anak kecil dan orang tidak menepati
janji digolongkan sebagai orang-orang yang munafik. Senantiasa
menepati semua janji. Benar dalam berjanji mempunyai beberapa
kriteria, diantaranya: menepati janji dengan orang yang dikenal
dengan diminta, menepati janji dengan orang yang dikenal tanpa
diminta, menepati janji dengan orang yang tidak dikenal dengan
diminta, menepati janji dengan orang yang tidak dikenal tanpa
diminta.18
e) Benar dalam kenyataan atau senyatanya.
Orang mukmin menampilkan dirinya sesuai dengan
keadaan yang sebenarnya, tidak dibuat-buat, dan jauh dari
kepalsuan dan tidak mengada-ngada. Ketika berbicara seperti
apa yang mereka lakukan.
2) Amanah
Amanah artinya dapat dipercaya berasal dari verba “amuna-
ya’munu” yang berarti “jujur, dapat dipercaya”. Secara
terminologi, amanah dapat didefinisikan sebagai sifat dan sikap
pribadi yang setia, tulus hati dan jujur dalam melaksanakan sesuatu
18 Ibid., hlm. 30.
13
yang dipercayakan kepadanya baik berupa harta benda, rahasia,
maupun tugas dan kewajiban.19 Bentuk-bentuk amanah antara lain:
a) Memelihara titipan
Jika seorang muslim dititipi orang lain maka dia
harus menjaga barang titipan tersebut dengan baik dan
mengembalikan kepada yang punya dalam keadaan
sediakala.
b) Menjaga rahasia
Seorang muslim wajib menjaga rahasia, apakah
rahasia pribadi, keluarga, perusahaan, organisasi, atau
lebih-lebih rahasia negara. Dia memeliharanya agar tidak
jatuh ketangan orang yang tidak berhak mengetahuinya.
c) Tidak menyalahgunakan jabatan
Segala bentuk penyalahgunaan amanah baik untuk
kepentingan pribadi, keluarga, atau kelompoknya termasuk
perbuatan melanggar amanah.20 Tidak menyalahgunakan
bisa dicontohkan ketika kita diberi jabatan oleh siapapun
kita tentap konsisten dan tidak menyalahgunakannya.
d) Menunaikan kewajiban dengan baik
Semua tugas yang dipikulkan wajib dilaksanakan
oleh manusia dengan sebaik-baiknya karena nanti dia harus
19 Arif Firdausi Nur Romadlon, Skripsi Penafsiran Amanah Menurut Hamka, M.Quraish
Shihab dan Depag, Skripsi Jurusan Tafsir Hadist Fakultas Ushuludin, Studi Agama dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2011, hlm 45.
20 https://adengkesuma.files.wordpress.com/2011/06/materi-kuliah -akhlaq.docx yunahar ilyas kuliah akhlak diakses 10-09-2015 pada pukul 12.59 WIB
14
mempertanggungjawabkannya dihadapan Allah SWT
semua betapapun kecilnya, akan dihisab oleh Allah SWT.21
Misalnya: ketika kita ditugaskan oleh atasan dalam bekerja
kita bisa mengerjakannya dengan baik.
3) Tabligh
Tabligh artinya menyampaikan segala firman Allah
yang ditunjukan oleh manusia, disampaikan oleh Nabi. Tidak
ada yang disembunyikan meski itu menyinggung Nabi. Sebagai
orang yang memberiperingatan yakni untuk membimbing
umat, memperbaiki dan mempersiapkan manusia untuk
mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.22 Adapun kriteria
tabligh dibagi menjadi dua hal yaitu: menyampaikan edukasi
agama, dan menyampaikan hadist nabi.
a) Menyampaikan edukasi agama Islam hukumnya wajib bagi
setiap umat Islam sesuai dengan firman Allah dalam Al-
Qur’an.
Allah berfirman dalam surah Al-maidah ayat 67 yang artinya:
“Hai rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu., dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak menyampaikan amanat-Nya. Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia. Sesungguhnya Allah tidak
21Yunahar Ilyas, Kuliah Akhlaq, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offeset, 1999), hlm 95. 22 Muhammad Rasjid Ridho, Wahyu Illahi kepada Nabi Muhammad, (Bandung, Pustaka
Jaya, 1983). Hlm 337
15
memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir”. (Q.S. Al-Maidah :67).23
b) Menyampaikan hadist nabi,
Pada dasarnya, setiap individu Muslim
diperintahkan untuk menyampaikan sesuai dengan kadar
kemampuannya. Sebab, setiap individu Muslim adalah
mukallaf yang dibebani dengan sejumlah hukum syariat.
Diantara hukum syariat yang dibebankan Allah adalah
dakwah. Oleh karena itu seorang Muslim wajib
mengemban dakwah Islam sesuai dengan batas-batas yang
telah ditetapkan oleh syariat.
Banyak nash-nash syariat yang menyebutkan
kewajiban dakwah bagi setiap individu Mukmin. Dalam
sebuah hadits shahih, Rasulullah saw bersabda:
, “Sampaikanlah dariku walaupun satu ayat.” (HR.
Bukhari) 24
4) Fatonah
Fatonah artinya cerdas. Mustahil Nabi itu bodoh atau
jahlun. Dalam menyampaikan 6.236 ayat Al-Quran kemudian
menjelaskannya dalam puluhan ribu hadist membutuhkan
kecerdasan yang luar biasa.
23 Al-Quran, Semua terjemahan ayat Al-Quran di skripsi ini diambil dari Departemen
agama, Al-Quran dan terjemahannya (Surabaya: Mekar Surabaya, 2002) hlm. 208 24 M. Mudzakir Ulumul Hadis (Bandung: CV Pustaka Setia, 1998), hlm. 102
16
Nabi harus mampu menjelaskan firman-firman Allah
kepada kaumnya sehingga mereka mau masuk kedalam Islam.
Nabi juga harus mampu berdebat dengan orang-orang kafir dengan
cara yang sebaik-baiknya. Apalagi Nabi mampu mengatur umatnya
sehingga dari bangsa arab yang bodoh dan terpecah belah serta
saling perang antar suku, menjadi satu bangsa yang berbudaya dan
berpengatuhan dalam satu negara yang besar yang dalam seratus
tahun melebihi luas Eropa. Itu semua membutuhkan kecerdasan
yang luar biasa.25 Kriteria cerdas dibagi menjadi dua yakni: pandai
dalam berilmu dan pandai dalam berfikir.
a) Pandai dalam berilmu
Peranan ilmu dalam Islam sangat penting sekali. Karena
tanpa ilmu, maka seorang yang mengaku mukmin, tidak akan
sempurna bahkan tidak benar dalam keimanannnya. Pandai dalam
berilmu yakni memahami ilmu agama maupun ilmu duina,
keduanya harus seimbang agar tercapainya keselamatan dunia dan
akhirat. Allah berfirman dalam surah Al-mujaadilah ayat 11 yang
artinya:
Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: “Berlapang-lapanglah dalam majlis”, maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: “Berdirilah kamu”, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah
25 Agusnizami.com/.../4-sifat-nabi-shiddiq-amanah-fathonah-dan-tabligh/ diakses pada 10
September 2015 pada puku; 21.14 WIB
17
Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Q.S. Al-mujaadilah :11)26
b) Pandai dalam berfikir
Berfikir adalah suatu kegiatan mental yang melibatkan
kerja otak. Kegiatan berfikir melibatkan seluruh pribadi manusia
dan juga melibatkan perasaan dan kehendak obyek tertentu,
menyadari secara aktif dan menghadirkannya dalam fikiran
kemudian mempunyai wawasan tentang obyek tersebut.
Berfikir juga berarti berjerih payah secara mental untuk
memahami sesuatu yang dialami atau mencari jalan keluar dari
persoalan yang sedang dihadapi. Dalam berfikir juga mempunyai
kriteria, yaitu: kegiatan meragukan dan memastikan, merancang,
menghitung, mengukur, mengevaluasi, membandingkan,
menggolongkan, memilah-milah atau membedakan,
menghubungkan, menafsirkan, melihat kemungkinan-
kemungkinan yang ada, membuat analisis dan sintesis menalar
atau menarik kesimpulan dari premis-premis yang ada,
menimbang, dan memutuskan.27
26 Al-Quran, Semua terjemahan ayat Al-Quran di skripsi ini diambil dari Departemen
agama, Al-Quran dan terjemahannya (Surabaya: Mekar Surabaya, 2002) hlm. 987 27 http://psikologi.or.id/psikologi-umum-pengantar/berpikir-thinking.htm, diakses tanggal
10 Februari 2016, pukul 20:16 WIB.
18
2. Tinjauan Umum Tentang Novel
a. Pengertian novel
Kata novel berasal dari bahasa latin “novelos” asal kata “novies”
yang berarti baru, dibandingkan dengan jenis sastra lainnya seperti puisi,
drama dan lainnya, maka novel muncul sesudahnya (puisi dan drama).28
Novel dalam artian luas adalah cerita berbentuk prosa dalam
ukuran yang luas. Ukuran yang luas disini dapat berarti cerita dengan alur
yang kompleks, karakter yang banyak, tema yang kompleks, susunan
cerita yang beragam dan seting cerita yang beragam pula.
Dalam “The Audiences Learner’s Dictionary of Current English”
sebagaimana dikutip oleh Hendry Guntur Taringan dalam buku Prinsip-
prinsip Dasar Sastra, bahwa novel adalah cerita dengan alur panjang yang
mengisi satu buku atau lebih, yang mengulas seputar kehidupan manusia
baik laki-laki maupun perempuan yang bersifat imajinatif.29
Apalagi jika didalamnya dimasukan unsur moral dan sosial sebagai
pesan uswatun hasanah maka novel tidak hanya sebagai sesuatu yang
menarik untuk dibaca tetapi juga menarik untuk dikaji dan dipahami
makna atau pesan uswatun hasanah dalam novel tersebut.
Setiap cipta sastra mempunyai dua segi. Pertama, segi ekstrinsik
yaitu hal-hal yang mempengaruhi cipta sastra dari luar. Kedua, segi
intristik yaitu hal-hal yang membangun cipta sastra itu dari dalam. Yang
28 Henry Guntur Tarigan, Prinsip-prinsip Dasar Sastra, (Bandung: Angkasa, 1986), hlm.
164. 29 Ibid, hlm. 136.
19
termasuk segi ekstrinsik cipta sastra yakni faktor-faktor sosiologi,
ideologi, politik, ekonomi, kebudayaan dan lain-lain yang turut berperan
dalam penciptaan. Unsur ekstrinsik itu merupakan latar belakang dan
informasi bagi cipta sastra dan tidak dapat diabaikan karena mempunyai
nilai, arti dan pengaruhnya. Walaupun penting, unsur-unsur ekstrinsik itu
tidak menjadi dasar eksistensi sebuah karya sastra.30
Eksistensi cipta sastra terletak pada unsur intrinsiknya tanpa
mengabaikan unsur ekstrinsiknya. Menurut M. Saleh Saad, unsur-unsur
intrinsik cipta sastra yaitu faktor dalam yang aktif berperan sehingga
memungkinkan sebuah karangan menjadi cipta rasa.31
Unsur-unsur instrinsik cerita adalah tema, tokoh, perwatakan, alur
atau plot, latar dan diksi.
1) Tema
Menurut Boen S.Oemarjati dengan bukunya yang berjudul Cerita
Rekaan dan Seluk Beluknya, tema adalah persoalan yang telah
berhasil menduduki tempat khas dalam pemikiran pengarang. Dalam
tema tersirat tujuan cerita. M. Saleh Saad mengatakan tema adalah
sesuatu yang menjadi persoalan bagi pengarang, didalamnya
terbayang pandangan hidup dan cita pengarang. Persoalan inilah yang
dihidangkan pengarang, kadang sering juga dengan pemecahannya
sekaligus.32
30 Frans Mido, Cerita Rekaan dan Seluk beluknya (NTT: Nusa Indah, 1994), hlm. 14. 31 Ibid, hlm.15. 32 Ibid, hlm.16
20
Tema ada dua yaitu tema pokok, tema utama atau mayor
theme yaitu tema yang penting dan dominan yang merasuki seluruh
cerita. Anak tema, tema bawah, atau minor theme yang berfungsi
untuk menyokong dan menonjolkan tema utama, menghidupkan
suasana cerita atau dapat juga dijadikan sebagai latar belakang cerita.
Tema bawah bisa lebih dari satu, sedangkan tema utama tidak
mungkin lebih dari satu.33
Untuk menentukan tema pokok dan tema bawah harus
ditentukan dulu tokoh utama dan tokoh pembantu, kemudian mencari
dan menentukan masalah mana yang paling penting dan kuat yang
dihadapi tokoh utama. Masalah itulah yang dinamakan tema utama
atau pokok sedangkan tema lainnya termasuk tema bawah atau anak
tema.34
2) Tokoh dan Perwatakan
Tokoh cerita (character), menurut Abram dalam buku yang
berjudul Teori Pengkajian Fiksi adalah orang-orang yang ditampilkan
dalam suatu karya naratif atau drama yang oleh pembaca ditafsirkan
memiliki kualitas moral dan kecenderungan tertentu seperti yang
diekspresikan dalam ucapan dan apa yang dilakukan dalam tindakan.35
Istilah tokoh menunjukan pada orangnya atau pelaku cerita.
Sedangkan penokohan dan karakteristik sering juga disamakan artinya
33 Ibid, hlm.19 34 Ibid, hlm.19. 35 Burhan Nurgianto, Teori Pengkajian Fiksi, (Yogyakarta: Gajah Mada University Pers.
1995), hlm. 165.
21
dengan karakter dan perwatakan, menunjuk pada penempatan tokoh-
tokoh tertentu dengan watak tertentu dalam sebuah cerita. Jones
mengatakan penokohan adalah pelukisan gambaran yang jelas tentang
seseorang yang ditampilkan dalam sebuah cerita.36
3) Alur atau Plot
Alur atau plot adalah urutan peristiwa yang bersambung-sambung
dalam sebuah cerita berdasarkan sebab akibat. Hukum sebab akibat
merupakan unsur penting dalam sebuah alur, karena tanpa hubungan
ini jalinan peristiwa tidak bisa dinamakan alur.
Alur memiliki elemen-elemen sebagai berikut:
a) Pengenalan
b) Timbulnya konflik
c) Konflik memuncak
d) Klimak
e) Pemecahan soal.37
Dari segi kuantitas alur ada dua macam, yaitu alur tunggal yang
hanya ada satu alur cerita yang berhubungan dengan tokoh utama, semua
peristiwa terpusat pada tokoh utama. Dua alur atau lebih tetapi merupakan
satu kesatuan cerita dan tidak berdiri sendiri.38
36 Frans mindo, Cerita rekaan dan Seluk beluknya,(NTT: Nusa Indah, 1994), hlm. 19. 37 Jaqob Sumarjo dan Saini K M, Apresiasi Kesusastraan, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama, 1994), hlm. 49. 38 Burhan Nur Gianto, Teori Pengkaji Fiksi,(Yogyakarta: Gajah Mada University Pers.
1995), hlm. 46.
22
Dari segi kualitas, ada dua macam alur yaitu alur erat dimana
hubungan antar peristiwa-peristiwa saling padu dan kompak, saling
mengait dan mempengaruhi. Alur longgar atau renggang dimana hubungan
antar peristiwa tidak begitu padu dan tidak mempunyai hubungan
langsung dengan pokok cerita. Peristiwa seperti ini disebut pelanturan atau
degresi.39
4) Latar atau Setting
Menurut Jaqob Sumarjo, latar atau setting adalah tempat
bermainnya sebuah cerita. Setting disini bukan hanya sebatas pada
pengertian geografis tetapi juga antropologis. Dikalangan masyarakat
mana, di zaman apa, dalam suasana apa cerita itu berlangsung adalah
setting.40
Dalam buku yang berjudul Cerita Rekaan dan Seluk Beluknya Mj
Murphy berpendapat bahwa latar atau seting adalah latar belakang hidup
para tokoh atau perilaku. Dalam beberapa cerita latar dipentingkan,
sedangkan dalam beberapa yang lainnya kurang. Latar dapat dikatakan
tempat dan waktu dimana para tokoh hidup dan bergerak. Kedua-duanya
mempengaruhi watak atau kepribadian, tingkah laku dan cara berfikir para
tokoh.41
Ada dua jenis latar yaitu: (a) latar netral (neutral setting) yang
tidak memiliki dan tidak mendiskripsikan sifat khas tertentu yang
39 Ibid., hlm. 47. 40 Ibid. hlm 52. 41 Frans Mido, Cerita rekaan dan Seluk beluknya, (NTT: Nusa Indah, 1994), hlm. 51.
23
menonjol yang terdapat dalam sebuah latar. Sifat yang ditunjukan latar
tersebut lebih merupakan sifat umum. (b) latar tipikal yang memiliki dan
menonjolkan sifat khas latar tertentu, baik menyangkut unsur tempat,
waktu maupun sosial.42
Unsur latar dapat dibedakan kedalam tiga unsur pokok yaitu
tempat, waktu, dan sosial. Unsur tempat menunjukan lokasi terjadinya
peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi.43
5) Diksi atau pilihan kata
Diksi berhubungan erat dengan unsur-unsur intrinsik lainnya,
seperti tema atau isi, tokoh atau perwatakan dan latar. Diksi ditentukan
oleh isi atau tema yang akan disampaikan, diksi juga dipengaruhi dan
ditentukan oleh tokoh dan perwatakan serta latar atau tempat terjadinya
cerita dan ragam bahasa yang dipakai juga dipengaruhi oleh diksi.
Sedangkan dalam teknik penceritaan diksi dipengaruhi oleh metode cerita
yang dipilih oleh pengarang dalam menyusun ceritanya. Selain itu, diksi
turut menjadikan sebuah cerita menjadi hidup dan menarik.
b. Jenis- jenis Novel.
Novel dapat digolongkan menjadi tiga yaitu: novel percintaan,
novel fantasi dan novel petualangan.44
1) Novel percintaan melibatkan pemeran tokoh pria dan wanita secara
seimbang, bahkan kadang-kadang peranan wanita lebih dominan.
42 Ibid. hlm 22. 43 Burhan Nur Gianto, Teori Pengkaji Fiksi,,(Yogyakarta: Gajah Mada University Pers.
1995), hlm 227. 44 Jaqob Sumarjo dan Saini K M, Apresiasi Kesusastraan, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama, 1994), hlm.29.
24
2) Novel fantasi, bercerita tentang hal-hal yang tidak nyata
kebenarannya dan serba tidak mungkin akibat dari pengalaman
sehari-hari. Novel jenis ini menggunakan karakter yang tidak
realistis, seting dan plot yang juga tidak wajar untuk
menyampaikan ide-ide penulisnya.
3) Novel petualangan sedikit sekali memasukan peran wanita, jika
wanita dalam hal ini disinggung, maka pengambarannya kurang
berperan.45
Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa banyak sekali karya sastra yang ada,
bentuk novel lah yang paling populer disekitar kita. Kepopuleran novel ini
menyebabkan munculnya jenis novel yang dinamakan sebagai bacaan populer.
Sebutan novel populer atau pop mulai merebak sekitar tahun tujuh puluhan. Kata
pop sering diartikan dengan kata populer, mungkin karena novel-novel itu sengaja
ditulis untuk secara popular yang kemudian dikemas sebagai suatu dagangan
populer dan jadilah populer itu sebagai istilah baru dalam dunia sastra.46
Karya sastra sebagaimana dikatakan oleh Salih Adam yang dikutip oleh
Sugeng Sugiyono adalah bagian dari seni dan karya seni, bahwasanya esensi dari
sebuah seni itu adalah keindahan dalam realitas myata maupum tidak nyata.47
45 Ibid,.hlm 29. 46 Burhan Nur Gianto, Teori Pengkaji Fiksi, ,(Yogyakarta: Gajah Mada University Pers.
1995), hlm 227. 47 Sugeng Sugiyono, Pengarang Editor, Bangsa Rampai Sastra dan Kebudayaan Islam,
(Yogyakarta: Fak Adab IAIN Sunan Kalijaga, 1993), hlm. 56.
25
G. Metode Penelitian
1. Obyek Penelitian
Obyek penelitian menurut Suharsimi Arikunto adalah sebuah sistem, yaitu
sebagai sebuah unit yang terdiri dari beberapa komponen yang saling kait-
mengkait dan bekerja sama untuk mencapai tujuan. Dengan komponen dalam hal
ini adalah faktor-faktor yang merupakan pendukung tercapainya tujuan.48 Adapun
yang menjadi penelitian ini adalah pesan-pesan uswatun hasanah yang terdapat
dalam novel “Assalamualaikum Beijing” karangan Asma Nadia.
2. Subyek Penelitian
Subyek penelitian dapat diartikan sebagai penentu sumber data penelitian
atau asal dari data tersebut diperoleh. Subyek penelitian sendiri ditentukan oleh
peneliti untuk diteliti. Adapun subyek dalam penelitian ini ialah Novel
“Assalamualaikum Beijing”.
3. Sumber Data
Sumber data menurut Suharsimi Arikunto adalah subjek penelitian di
mana data menempel. Sumber dapat berupa benda, gerak, manusia, tempat, dan
sebagainya.49 Dalam penelitian ini berupa novel “Assalamualaikum Beijing”
Karya Asma Nadia. Penelitian ini terfokus menganalisis kalimat-kalimat yang
mengandung pesan uswatun hasanah di dalamnya.
Pada kalimat-kalimat tersebut dipilih berdasarkan pada kategori sifat suri
tauladan yang baik atau mengandung pesan uswatun hasanah yang mudah
dipahami terdapat dalam novel tersebut. Selain itu kalimat-kalimat tersebut
48 Arikunto Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta, 2013), hlm.39.
49 Ibid, hlm. 189
26
diharapkan mampu untuk menggambarkan atau menyampaikan pesan uswatun
hasanah setelah membaca novel tersebut khususnya pada kalimat-kalimat yang
mengandung pesan uswatun hasanah yang ingin disampaikan oleh Asma Nadia
melalui karya novelnya.
4. Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang maksimal sesuai yang diharapkan, maka
diperlukan metode yang tepat untuk selanjutnya akan digunakan untuk menyusun
skripsi. Menurut Suharsimi Arikunto pengumpulan data dengan menggunakan
metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang
berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen, rapat,
agenda dan sebagainya.50 Dengan demikian maka dalam penelitian ini teknik
pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi.
5. Analisis Data
Sebagaimana yang dikutip oleh Sugiyono, analisis data adalah proses
mencari dan menyusun sistematis data yang di peroleh dari hasil wawancara,
catatan tangan dan bahan-bahan lain sehingga mudah dipahami oleh orang lain.51
Penelitian ini menggunakan analisis semiotika model Charles Sanders Pierce.
Semiotika memiliki potensi bagus dalam menganalisa dan menginterpretasikan
data yang berbentuk teks, musik, foto, video dan lainnya.52
Penelitian ini mengkaji Novel “Assalamualaikum Beijing” menggunakan
analisis semiotika Charles Sanders Pierce dengan teori segitiga makna yang
dikembangkannya. Pierce mengemukakan teori segitiga makna (triangle meaning)
50 Ibid, hlm.274 51 Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatfi, (Bandung:Alfabeta, 2009), hlm.88 52 Sarosa Samiaji, Penelitian Kualitatif;Dasar-Dasar, (Jakarta: Indeks, 2012), hlm.83
27
yang terdiri dari tiga elemen utama, yaitu tanda (sign), objek dan konsep yang
terbentuk berdasarkan pengalaman terhadap objek (interpretant). Tanda adalah
sesuatu yang berbentuk fisik yang dapat ditangkap oleh indera manusia dan
merupakan sesuatu yang merujuk hal lain diluar tanda itu sendiri.
Dari penjelasan di atas, skema hubungan antara tiga unsur dalam proses
pemaknaan tanda dapat digambarkan sebagai berikut:
Sign
Interpretant Objek
Gambar 1. Elemen makna pierceHubungan Tanda, Objek, dan Interpretant
(Triangle of Meaning)
Tanda berdasarkan objeknya menurut pierce terdiri dari icon (ikon), index
(indexs), dan symbol (simbol), dimana ikon, merupakan tanda yang dirancang
untuk mempresentasikan sumber acuan melalui stimulasi atau persamaan (artinya,
sumber acuan dapat dilihat, didengar dan seterusnya, dalam ikon). Kemudian
indeks, merupakan tanda yang muncul dari hubungan sebab-akibat, indikasi dari
sesuatu. Dan simbol, merupakan tanda yang dirancang untuk menyandingkan
sumber acuan melalui kesepakatan atau persetujuan.
6. Langkah-langkah Analisis Data
Semiotik digunakan untuk menganalisa pesan uswatun hasanah dalam
novel “Assalamualaikum Beijing” karya Asma Nadia. Langkah-langkah yang
akan dilakukan dalam menganalisa data adalah ;
28
a. Mengidentifikasi penulisan dalam Novel “Assalamualaikum Beijing”
karya Asma Nadia makna yang mengandung sifat uswatun hasanah
berdasarkan sumber Islam.
b. Klasifikasi tanda berdasarkan ikon, tanda, dan simbol.
c. Menganalisis makna yang terdapat dalam tanda menggunakan triangle
meaning.
H. Sistematika Pembahasan
Demi memberikan kemudahan dalam membaca penelitian ini, maka
peneliti akan menguraikan sistematika pembahasan yang dibagi menjadi empat
bab. Adapun sistematika pembahasan skripsi ini adalah sebagai berikut:
Bab I merupakan pendahuluan yang berisi penegasan judul, rumusan
masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, kajian pustaka, kerangka teori, metode
penelitian dan sistematika pembahasan.
Bab II yang berisi tentang gambaram novel Assalamualikum Beijing,
biografi Asma Nadia, hasil karya-karyanya yang pernah ditulis, dan sinopsis dari
novel untuk memberikan kemudahan bagi pembaca mengetahui jalan cerita novel
tersebut.
Bab III penjabaran analisis semiotik model Charles pada novel
“Assalamualaikum Beijing” karya Asma nadia yang mengandung Uswatun
hasanah.
Bab IV yang menjadi akhir dari skripsi ini memuat kesimpulan, saran dan
penutup.Dimana kesimpulan merupakan jawaban dari hasil penelitian yang ditulis
dengan ringkas dan mudah dipahami pembaca.
81
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian dan pembahasan dalam bab-bab sebelumnya
tentang novel karya Asma Nadia yang berjudul Assalamualaikum Beijing.
maka penulis dapat memberikan kesimpulan bahwa:
Pertama, untuk memberikan pesan shidiq Asma Nadia
mengilustrasikannya dengan menampilkan alasan mengapa beberapa tokoh
bersikap shidiq. Seperti terbongkarnya kebohongan dan dilandasi perintah
agama Islam.
Kedua, dalam menggambarkan pesan amanah, Asma Nadia
menuliskan bahwa sifat amanah harus diimbangi dengan rasa tanggung jawab.
Ketiga, Asma Nadia menunjukan pesan tabligh dengan cara
memberikan peringatan-peringatan yang dilandasi dengan Al-Qur’an dan
hadist.
Keempat, Asma Nadia menuliskan pesan fatonah dalam novelnya
dengan menunjukan bahawa tokoh Asma merupakan muslimah yang cerdas
dan teliti dalam menyimpulkan suatu permasalahan.
B. Saran
Novel merupakan media untuk menyampaikan pesan yang sangat
diminati oleh banyak kalangan, sekaligus sebagai media hiburan. Di era
modern ini novel juga dijadikan sebagai media penyampaian pesan dakwah
yang dalam hal ini adalah pesan uswatun hasanah. Selain itu penulis, tokoh
dan cerita yang dibangun dalam novel turut memberikan pengaruh pada
82
penyampaian pesan. Untuk itu penulis ingin memberikan saran untuk penulis
dalam menyampaikan pesan melalui novel.
1. Diharapkan penulis novel dapat mengembangkan karya-karya yang lebih
bermutu dan mendidik para remaja maupun anak-anak. Bukan malah
mengajari hal-hal yang tidak pantas dilakukan oleh para remaja dan anak-
anak.
2. Novel juga merupakan media dakwah modern, hal tersebut dapat menjadi
jembatan dan media yang baik untuk berdakwah kepada Islam. Maka
diharapkan isi novel bernuansa Islami juga mengetahui hukum dan tata
cara agama Islam dengan benar.
3. Bahasa dalam novel harusnya lebih bisa dimengerti pada kalangan yang
ditargetkan.
4. Para penikmat novel disarankan memilih novel yang bermutu dan
mendidik.
5. Disarankan memilih dan membaca novel karya-karya Asma Nadia. Karena
bahasa dan cerita yang disuguhkan mudah dimengerti, ceitanya menarik
untuk dibaca, dan terdapat cerita-cerita yang mendidik.
C. Penutup
Sebagai penutup, penulis memanjatkan puji syukur Alhamdulillah
kepada Allah SWT, yang selalu memberikan nikmat kesehatan dan nikmat
waktu sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian yang berjudul Pesan-
pesan Uswatun Hasanah Dalam Novel Assalamualaikum Beijing Karya
Asma Nadia. Penulis menyadari betul bahwa dalam penyusunan skripsi ini
baik dari segi sistematika penulisan atau isi masih banyak kekurangan,
sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca.
83
Terakhir, peneliti mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah mendukung pembuatan penelitian ini. Semoga penelitian ini dapat
memberikan manfaat bagi penulis dan juga pembaca.
84
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: RinekaCipta, 2013.
Armai, Arief. Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam.
Jakarta: Ciputat Press, 2002.
Hadi, Sutrisno. Metodologi Research. Yogyakarta: Andi Offset,
1990.
Herfan, Ahmadun Yosi dan Kelana Irfan, Inspiring Stories:30 kisah
para tokoh beken yang menggugah, Jakarta: Tiga Serangkai
2008.
Ilyas, Yunahar. Kuliah Akhlaq. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offeset,
1999.
Mido, Frans. Cerita Rekaan dan Seluk beluknya. NTT: Nusa Indah,
1994.
Mudzakir, M. Ulumul Hadis. Bandung: CV Pustaka Setia. 1998.
Nurgianto, Burhan. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah
Mada University Perss. 1995.
Poerwodarminto, WJS. Kamus Umum Bahasa Indonesia: Jakarta:
PN-Balai Pustaka, 1976.
Ridho, Muhammad Rasjid. Wahyu Illahi kepada Nabi Muhammad.
Bandung: Pustaka Jaya, 1983.
Samiaji, Sarosa. Penelitian Kualitatif;Dasar-Dasar. Jakarta: Indeks,
2012.
Sobur, Alex. Semiotika Komunikasi. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2009.
85
Sugiyono. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta,
2009.
Sumarjo, Jaqob dan Saini K M. Apresiasi Kesusastraan.Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama, 1994.
Tarigan, Henry Guntur. Prinsip-prinsip Dasar Sastra. Bandung:
Angkasa, 1986.
B. Skripsi
Aladin, M.Sayid Ichsan. Pesan Moral Kejujuran Dalam Film
Animasi “Epic”, Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2014.
Ardinol, Gefi. Studi Nilai-nilai Pendidikan Akhlak Kepada Allah
Dalam Novel “ Anak-anakCinta” Karya Pago Hardian Dan
Relevasinya Dengan Pendidikan Akhlak Kepada Allah Untuk
Remaja. Yogyakarta: UIN SunanKalijaga, 2009.
Ratnasari, Nur Isnia. Komunikasi Dakwah Dalam Novel
Assalamualaikum Beijing Karya Asma Nadia.Yogyakarta:
UIN SunanKalijaga, 2015.
Romadlon, Arif Firdausi Nur, Penafsiran Amanah Menurut Hamka,
M.Quraish Shihab dan Depag. Yogyakarta: UIN Sunan
Kalijaga, 2014.
Sugiyono, Sugeng. Bangsa Rampai Sastra dan Kebudayaan Islam.
Yogyakarta: IAIN SunanKalijaga, 1993.
Yahya. Pesan-Pesan Dakwah dalam Novel Tenggelamnya Kapal
Van Der Wijck Karya Hamka. Yogyakarta: UIN Sunan
Kalijaga, 2005.
C. Al-Qur’an
Al-Qur’an, Departemen Agama. Al-Qur’an dan Terjemahannya,
Surabaya: Mekar Surabaya, 2002
86
D. Novel
Nadia, Asma. Assalamualaikum Beijing, Depok: Asma Nadia
Publishing House, 2014
Nadia, Asma. Ada Rindu Di Mata Peri. Depok: Lngkar Pena, 2004
E. Internet
Agusnizami.4-sifat-nabi-shiddiq-amanah-fathonah-dan-tabligh/.
Diakses pada 10 September 2015 pada pukul 21.14 WIB.
http://psikologi.or.id/psikologi-umum-pengantar/berpikir-
thinking.htm, Diakses 10-02-2016 pada pukul 20:16 WIB.
Ilyas,Yunahar.https://adengkesuma.files.wordpress.com/2011/06/ma
teri-kuliah -akhlaq.docxyunaharilyaskuliahakhlak. Diakses
10-09-2015 pada pukul 12.59 WIB.
Nadia, Asma. http://www.asmanadia.net/p/buku.html. Diakses 22-
03-2016 pada pukul 23.53 WIB.
https://id.wikipedia.org/wiki/Assalamualaikum,_Beijing!. Diakses
pada 22-03-2016 pada pukul 23:44 WIB.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Identitas Diri
Nama : Nu’man Farikh
Tempat/Tgl. Lahir : Tegal, 19 September 1993
Alamat Asal : Jl. Sunan Drajat, Kaligangsa Kulon, Brebes
Alamat Jogja : Jl. Garuda, Gg.Nusa Indah, No.05, Rt.11,
Pringgolayan Banguntapan, Bantul
Nama Ayah : Drs.H.Abdul Rosyid
Nama Ibu : Ida Suaidah. SE
B. Riwayat Pendidikan
1. Pendidikan Formal
a. TK Pertiwi Kaligangsa Wetan (1997-1999)
b. SDN Kaligangsa Kulon 01 (1999-2005)
c. MTS N Model Brebes (2005-2008)
d. SMA N 1 Mojo Kediri (2008-2011)
e. UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (2011-2016)
2. Pendidikan Non Formal
a. PP. Queen Al-Falah Ploso – Mojo – Kediri (2008-2011)
C. Pengalaman Organisasi
a. Difikom (Design Fotografi Komunikasi) (2013-2014)
D. Pengalaman Kerja
a. 2012-Sekarang : Bleed Clothing Office
E. Contact Person
a. HP : 085790333425
b. Email : Farikh9@yahoo.com
wuiE
KEMENTERIAN AGAMAUNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASIJl. Marsda Adisucipto Telp. (0274) 51585 6 Fax- (0274) 552230 Yogyakarta 55281
PENGESAHANTUGAS AKHIRNomor : UIN.02/DDlPP.0O.9l235l20l6
:PESAN - PESAN USWATUN HASANAHASSALAMUALAIKTIM BEIJING KARYA ASMA NADIA
DALAM NOVELTugas Akhir dengan judul
yang dipersiapkan dan disusun oleh:
Nama : NU,MAN FARIKHNomor Induk Mahasiswa :11210002Telah diuiikan pada : Jumat, 18 Mdret 2016
Nilai ujian Tugas Akhir ;B+
dinyatalian telah diterima oleh Fakultas Daliwah dan Komunikasi UIN Sunar Kalijaga Yogyakarta
TIM UJIAN TUGAS AKHIR
Ketua Sidang/Pooguji I
Dra. Anisah Indriati, M.SiNIP. l S661226 t99ZO3 2 002
Penguji II Penguji III
ql?*fr irDra. Hj. Evi Septiani Tavip Hayati, M.Si
NIP. 19640923 199203 2 001
Yogyakarta, l8 Maret 2016
UIN SunanKalijagaFakultas Daliwah dan Komunikasi
DEKAN
Saptoni. S.Ag., M.ANIP. 19730221 199903 I 002
3A/N/2016
rf,lo
KEMENTERIAN AGAMAI]NIVERSITAS ISLAM NEGERI ST]NAN KALIJAGAFAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNTKASI
Jl. Marsda Adisucipto Telp. (0274)5 15856
SURAT PERSETUJUAN SKRIPSI
Kepada:
Yth. Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Di Yogyakarta
As sal amual aikum w r.wb.
Setelah membacq meneliti, memberikan petunjulq
mengadakan perbaikan seperluny4 maka kami selaku
bahwa skipsi Saudara:
Nama : Nu'man Farikh
NIM :11210002
Judul Skripsi : Pesan-Pesan (Jswattm Hasanah Dalun
Beijing Karya Asma Nadia
dan mengoreksi serta
pembimbing berpendapat
Novel Assalamualaikum
Sudah dapat diajukan kembali kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi
Jurusan/Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu
dalam bidang Komunikasi Islam.
Dengan ini kami mengharap agar skripsi tersebut di atas dapat segera
dimunaqosyahkan. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
Yogyakart4 29 Februari 2016
NrP 19640923 199203 2 001
SURAT PERI{YATAAII KEASLIAN SKRIPSI
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama
NIM
Jurusan
Fakultas
: Nu'man Farikh
: 11210002
: Komunikasi dan Penyiaran Islam
: Dakwah dan Komunikasi
Menyatakan dengan sesungguhny4 bahwa skripsi yang berjudul: ..pesan-pesan
Uswatun Hasaruh Dalam Novel Assalamualaikum Beiling,'adalah hasil karya
pribadi yang tidak mengandung plagiatisme dan tidak berisi materi yang
dipublikasikan atau ditulis orang lain, kecuali bagian-bagian tertentu yang
penyusun ambil sebagai acuan dengan tata cara yang dibenarkan secara ikniah.
Apabila terbukti pemyataan ini tidak benar, maka penyusun siap
mempertanggungiawabkannya sesuai hukum yang berlaku.
NIM. 11210002
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Penulis persembahkan skripsi ini teruntuk,
Ayah penulis H. Abdul Rosyid yang selalu memberikan doa, dan dukungan tiada henti kepada penulis. Terima kasih sudah memberikan saya yang terbaik hingga
saat ini
Ibu penulis Ida Suaidah yang selalu memberikan doa, saran dan semangat tiada henti kepada penulis. Saya haturkan banyak terima kasih untuk semua yang sudah
Ibu berikan hingga sekarang.
Untuk adik-adikku Riziq Muhammad Fadil, dan
Muhammad Kemal Azka
Terimakasih untuk doa, senyum dan semangat yang selalu kalian berikan kepada saya
Almamater Komunikasi dan Penyiaran Islam, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
vi
MOTTO
“Sesungguhnya telah ada pada diri Rasuullah itu uswatun hasanah (suri
tauladan yang baik) bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap
(rahmat) Allah dan kedatangan hari kiamat dan dia banyak menyebut
Allah”1
Q.S.Al Ahzaab:21
1 Al-Quran, 33:21. Semua terjemahan ayat Al-Quran di skripsi ini diambil dari
Departemen agama, Al-Quran dan terjemahannya (Surabaya: Mekar Surabaya, 2002)
vii
KATA PENGANTAR
حيم حمن الر الر بسم ا
Alhamdulilah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah
SWT, karena dengan segala rahmat, taufik dan hidayahNya penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini hingga dapat menyelesaikan Program Strata satu di UIN
Sunan Kalijaga Yogyakarta. Shalawat serta salam semoga Allah SWT senantiasa
curahkan kepada tauladan kita sepanjang hidup Nabi Muhammad SAW.
Penulis mengucapkan rasa terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu, membimbing dan memotivasi, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan
dengan baik. Ucapan terima kasih penulis tujukan kepada:
1. Pelaksana Tugas Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Prof. Dr. H.
Machasin, M.A.
2. Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta, Dr. Nurjannah, M.Si.
3. Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Fakultas Dakwah
dan Komunikasi, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta,
Khoiro Ummatin, S.Ag, M.Si.
4. Ibu Dra. Hj. Evi Septiani TH, M.Si. selaku pembimbing yang selalu
memberikan nasehat, masukan, waktu, arahan dan bimbingan dalam
penyusunan skripsi ini.
5. Seluruh Dosen Jurusan KPI yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu, yang dengan tulus telah memberikan ilmu pengetahuannya pada
penulis.
7.
Penulis ucapkan kepada Mas Muhammad Ardini, Mba Andhita Dyorita
kh, Arleta dan Fikri Muhammad Fahmi. Selaku keluarga saya di
Yogyakarta ini. Terima kasih telah selalu memberikan doa dan dukungan
kepada penulis.
Teman-teman seperjuangan Komunikasi Penyiaran Islam angkatan 2011,
Shofi, Toni, Hisdan, Ifa, Indah, Silfi, Ztzi, dan Teman-teman di UIN
Sunan Kalijag4 Elly, Rike, serta semua teman yang tidak bisa penulis
sebutkan satu persatu Terima kasih untuk dukungan, taw4 canda dan
semangat tiada henti yang kalian berikan selama ini.
Untuk ternan-teman KKN angkatan 86 Posko "Clapar l" Terima kasih
untuk pengalaman yang sudah diberikan kepada penulis.
Teman-teman Bleed Clothing. Terimakasih telah memberikan pengalaman
kerja yang menarik.
Akhimya berkat bantuan semua pihalq penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan seperti yang penulis harapkan. Semoga
skipsi ini bermanfaat khususnya kepada pribadi penulis dan umumnya
kepada semua pembaca. Amin,
Yogyakarta" 29 Februari 201
9.
x
ABSTRAK
NU’MAN FARIKH. 11210002. Skripsi : “Pesan-pesan Uswatun Hasanah Dalam Novel Assalamualaikum Beijing Karya Asma Nadia. Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2016.
Pada dekade terakhir banyak kasus pemimpin yang berperilaku kurang baik dan memudarnya nilai-nilai akhlak mulia, Indonesia merupakan negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Uswatun hasanah adalah contoh suri tauladan yang baik, uswatun hasanah terdiri dari dua rangkaian kalimat yakni uswah dan hasanah. Uswah berarti panutan, sesuatu yang menjadi pegangan dan percontohan. Sedangkan hasanah adalah baik. Novel dalam artian luas ialah cerita berbentuk prosa dalam ukuran yang luas. Ukuran yang luas di sini dapat berarti cerita dengan alur yang kompleks, karakter yang banyak, tema yang kompleks, susunan cerita yang beragam dan setting cerita yang beragam pula. Novel Assalamualaikum Beijing merupakan novel yang benuansa Islami dan sudah dipublikasikan melalui film, novel ini dikategorikan sebagai karya yang didalamnya terdapat nilai-nilai keislaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pesan-pesan usawatun hasanah yang terkandung dalam novel Assalamualikum Beijing. Novel Assalamualaikum Beijing merupakan salah satu novel bernuansa islami, Alasan penulis melakukan penelitian tentang uswatun hasanah atau budi pekerti yang baik adalah diharapkan penelitian ini dapat memberikan motivasi kepada kita untuk selalu menerapkan akhlak-akhlak baik di dalam kehidupan.
Penelitian ini adalah jenis penelitian jenis diskriptif kualitatif, yang menjadi data primernya adalah novel Assalamualaikum Beijing. Penelitian ini menggunakan analisis semiotik Charles Sanders Pierce yang menggabungkan antara tiga unsur dalam proses pemaknaan tanda.
Hasil penelitian ini adalah terdapat pesan-pesan uswatun hasanah dalam novel Assalamualaikum Beijing. Pesan-pesan tersebut terdapat pada sifat shidiq , amanah, tabligh, dan fatonah. Dengan ilustrasi yang menarik sehingga memunculkan pesan-pesan tersebut.
Kata Kunci : Pesan, Uswatun Hasanah, Analisis Semiotik.
top related