personal branding, michahael aldo, fikom umn, 2017kc.umn.ac.id/2718/8/lampiran.pdfsendiri saya rasa,...
Post on 08-Jun-2019
238 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP
Hak cipta dan penggunaan kembali:
Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli.
Copyright and reuse:
This license lets you remix, tweak, and build upon work non-commercially, as long as you credit the origin creator and license it on your new creations under the identical terms.
LAMPIRAN
Personal Branding..., Michahael Aldo, FIKOM UMN, 2017
Personal Branding..., Michahael Aldo, FIKOM UMN, 2017
BAGANKERANGKAPEMIKIRANPENELITIAN
Personal Branding..., Michahael Aldo, FIKOM UMN, 2017
Personal Branding..., Michahael Aldo, FIKOM UMN, 2017
Personal Branding..., Michahael Aldo, FIKOM UMN, 2017
A: Michael Aldo Himawan
S: Singgih Widyastono (Teman Ahok)
A Kak singgih selaku salah satu pembentuk komunitas Teman Ahok sekaligus
sebagai juru bicara komunitas Teman Ahok, pemahamannya mengenai aktivitas
personal branding itu sendiri gimana?
S Personal Branding di Ahok atau Teman Ahok?
A Secara keseluruhan
S Sebenarnya begini, kita kan tidak bisa terlepas dari figurnya bapak itu sendiri,
tidak ada Teman Ahok kalo tidak ada Ahok, buat kami Personal Branding itu
penting, penting banget, karena sebenarnya kita juga tidak terlalu terus terusan
membranding bapak kalo dari Teman Ahok sendiri, saya jelaskan dari Teman
Ahok dulu nih, kami juga ambil nama Teman Ahok dari simple nya aja, supaya
gampang, gampang orang ingetnya, selama ini kan relawan memakai nama
misalnya laskar apalah apalah apalah, dan agak sulit orang mendeskripsikan
bahwa kita punya kedekatan dengan bapak walaupun memang awal kita bikin
Teman Ahok kita tidak bisa sedekat itu dengan bapak, tapi kita ingin membawa
masyarakat yang mendukung bapak lebih dekat dengan bapak dan dia bisa
bilang bahwa gue Teman Ahok, mereka bisa menyebut nama tersebut dengan
simple sekali gue Teman Ahok ,oleh karena itu kita menggunakan nama Teman
Ahok.
Kenapa kita menggunakan nama Teman Ahok kenapa, nah nama nya bapak
juga kan bukan Ahok, namanya kan Basuki Tjahaja Purnama gitu kan, tapi
orang itu kan ingin sebutnya dengan nama Ahok. Kalo Personal Branding bapak
sendiri saya rasa, saya belum berbicara detail soal Personal Branding, setau saya
yang mengelola Instagram juga bukan bapak pribadi, tetapi ada teman –teman
yang membantu, dan followersnya di instagram juga sudah 1,2juta, kalo kita di
Teman Ahok kan baru 115ribu followers, intinya Personal Branding itu penting
banget untuk Teman Ahok sendiri dan bapak sendiri.
Personal Branding..., Michahael Aldo, FIKOM UMN, 2017
A: Michael Aldo Himawan
S: Singgih Widyastono (Teman Ahok)
A Yang saya lihat juga pentingnya itu untuk membedakan antara satu produk
dengan produk lainnya, benar tidak sih?
S Iya iya, itu pasti, mangkanya kita juga harus terus menggenjot Personal
Branding dari bapak sendiri
A Kalo tujuan dari komunitas teman ahok itu sendiri secara spesifik
S Kalo dulu kan kita punya tujuan awal yang sama semuanya, bahwa kita ingin
bapak jadi maju lagi di pilkada DKI 2017, dan ingin membuat masyarakat dekat
dan kenal siapa Bapak. kalo dulu waktu kita awal mulai pertama itu, kita ingin
bapak maju melalui jalur independen, tanpa jalur partai, dia tidak punya
kekuatan maju secara partai, mangkanya kita ingin independen, tetapi seiring
berjalannya waktu bapak kelihatan dan ada pilihan partai politik lain, tetapi
tujuan awalnya ingin kita bapak tanpa melalui jalur partai.
A Kalo komunitas Teman Ahok itu sendiri dari awal didesain dan dibentuk untuk
menaikkan Personal Branding Ahok itu sendiri atau tidak?
S Pastinya dong, sekarang gini, ada 3 calon sekarang di DKI. Nah, kalo kita cuma
bapak disurvey misalnya 30% atau 45% dan ada calon lain masuk, harus ada
cara untuk bagaimana menggairahkan kembali nama Ahok sendiri supaya
kembali naik kembali orang orang inget lagi. Buat kami Teman Ahok itu bagian
dari Ahok, kami mendorong agar orang orang itu kenal/tau, berita tentang
Ahok, pokoknya hal tentang Ahok, mendorong itu semua supaya memang
tujuan akhirnya bagaimana menaikkan Personal Branding bapak sendiri.
S Cara nya sendiri gimana tuk mencapai tujuan tersebut?
Banyak sih sebenernya, kalo kami yang pertama kan kami punya relawan yang
banyak, kalo di total yang terdata sekitar 500an orang, dalam waktu dekat kami
akan menyiapkan kurang lebih 13000 orang buat bikin jaringan dibawah, 13000
Personal Branding..., Michahael Aldo, FIKOM UMN, 2017
A: Michael Aldo Himawan
S: Singgih Widyastono (Teman Ahok)
relawan itu kan menyampaikan informasi dari atas sampai bawah, kalo middle
up bagaimana caranya, misalnya kita bisa mengadakan makan malam dengan
bapak, kalo orang orang yang kerjanya melalui media sosial ya kami melalui
media sosial publikasinya, setiap hari kami selalu berikan berita baru, kita
melalui instagram atau media website kami, twitter kami, dan whats app atau
line juga ada.
A Jadi, untuk mencapai tujuannya itu selain relawan medsosnya juga?
S Ya medsos nya juga lumayan sih, kalo dibandingan kan dengan aksi di
lapangan, misalnya pertemuan sosialisasi dibawah, 70% itu di lapangan, 30% di
media sosial
A Kalo dari segi kemampuan atau keahlian dari Teman Ahok utntuk membangun
persepsi di publik tentang Ahok itu bagaimana caranya?
S Sebenarnya dari mulut ke mulut sih, karena media sosial kan tidak semua orang
menggunakan media sosial, walaupun memang ada sebagaian orang yang
memang bergantung pada media sosial, tapi kami tidak bisa melupakan media
sosial sebagai media campaign kami paling oke, karena keuntungan yang utama
adalah tidak berbayar atau free, dan yang kedua bisa dari mulut ke mulut jadi
informasi bisa tersebar, jadi medsos kami butuhkan sekali.
A Dengan perkembanmgan media sosial saat ini, kan banyak tuh media sosialnya,
dan yang lama semakin ditinggalin dengan muncul yang baru, bagaimana
dengan adanya pertumbuhan media sosisal tersebut?
Personal Branding..., Michahael Aldo, FIKOM UMN, 2017
A: Michael Aldo Himawan
S: Singgih Widyastono (Teman Ahok)
S Sebenarnya mereka kan punya segmen masing- masing, misalnya pengguna
facebook tidak akan menggunakan twitter, atau misalnya pengguna instagram
pasti menggunakan twitter, kami memetakan media tersebut dari berbagai
segmen, misalnya orang - orang yang middle class kebawah itu menggunakan
facebook, orang orang pekerja lepas atau harian dan segala macam pasti
menggunakan facebook, kalo dari kami paling banyak penggunanya melalui
facebook, kalo twitter ini orang yang idealis, artinya mereka punya informasi
memberikan scr langsung dan mengkritisi juga,walaupun ccuma 140 karakter,
tetapi yang peningkatannya cukup cepat saat ini instagram, instagram itu bagian
dari anak muda saat ini, sosmed instagram itu lebih mudah dibandingkan di
twitter, mangkanya di instagram followernya cukup banyak juga, jadi memang
punya segmen masing masing, kami tidak bisa kami tinggalkan tetapi harus
kami jaga masing – masing.
A Kalo teman ahok itu sendiri mengkomunikasikan ahok di netizen gimana, lebih
banyak menggunakan kata - kata atau share video?
S Nah kalo di ig kan banyak foto, kalo di twitter banyak kata kata, kalo di
facebook bisa dapat video atau survey data, kami punya team digital yang punya
bidang pekerjaan untuk membedeakan mana yang harus tarok dimana, tetapi
semua akan kita masukan untuk mencapai target dari segmen nya masing -
masing
A Kalo target audience nya itu sendiri dari teman ahok secara spesifiknya itu
siapa?
S Seperti yang td saya bilang kan, semuanya kan punya segmen, kalo yang
facebook yang kebawah, kalo twitter ig tengah keatas, tetapi semua segmen kita
tuju, kalo ig kan lebih keanak muda, kalo facebook lebih ke orang tua juga bisa,
media sosial apa tergantung segmennya masing – masing.
A Media sosial yang paling sering digunakan dalam proses Personal Branding apa
ya? Facebook?
Personal Branding..., Michahael Aldo, FIKOM UMN, 2017
A: Michael Aldo Himawan
S: Singgih Widyastono (Teman Ahok)
S Facebook itu efektif, kami memetakan dari masing – masing followers.
A Kalo saat ini targetnya lebih banyak anak muda atau orang tua?
S Setara sih, karena gini sih, dulu kita mikir teman ahok itu pasarannya cuman
anak anak muda yang eksistens dengan dunia politik, tetapi seiring berjalannya
waktu kami merasa kok malah orang tua yang luar biasa aktif, oleh karena itu
pasar nya kita bukan hanya anak muda tetapi orang tua juga.
A Selain itu ada strategi planning khususnya tidak sih untuk mencapai
audiencenya?
S Pasti kalo strategi kan pasti, kami harus melakukan misalnya berita, misalnya
yang unggul atau acaranya besar , nih misalnya ingin mengeluarkan produk,
ngerasanya yang paling oke tapi kan harus bikin juga ngeluarin nya kayak hari
jumat karena , bisa kamis jumat sabtu karena , karena matang sekali lah kalo
untuk itung - itungan ato strategi publikasi
A kalo dari komunitas Teman Ahok itu memposisikan Personal Branding Ahok
berbeda dengan Kompetitor bagaimana?
S Begini sih kan kami jalan dari awal jadi kami sudah jalan dan sekarang tinggal
meluruskan saja, guideline yang sudah kami bangun mengalir saja , kalo
dibandingkan dengan tim lain, saya juga tidak aktif memantau tim lain, tapi
saya rasakan memang mereka kan banyak, misal gini kalo di twitter mas, kalo
di twitter kan pernah search dari trending topik, banyak kan misalnya kayak
Jakarta untuk rakyat nah yang kayak itulah yang mendasari kami kan kami
hitung semua, kami lihat kan kalo di twitter banyak bot, masa lagi di twitter tiba
- tiba hastagnya Jakarta untuk rakyat apa sudah ada, nah itu kan jadi ga valid,
kami rasa ini bot, makanya kami juga selalu banyak strategi yang kami ukur,
kami juga punya alat untuk ngukur apa, hastag dia dari mana, siapa yang mulai
Personal Branding..., Michahael Aldo, FIKOM UMN, 2017
A: Michael Aldo Himawan
S: Singgih Widyastono (Teman Ahok)
main segala macem, kami punya.
A Kan pasti ada komentar2 di setiap media sosial, nah itu menanggapinya
bagaimana?
S Yang paling parah sih facebook ya , karena di twitter tidak bisa orang bisa…
gini di facebook semua orang ikutan jadi misalnya gini saya mengeluarkan
setiap statement atau fakta tentang bapak, nah komen nya dibawahnya bulet nah
tapi yang menghantamnya bukan kami, tetapi yang lain, jadi kami diem saja jadi
yang menghantam itu diskusi itu berjalan dari antara pengguna semua , jadi
kami tidak ikutan kami cuman lihatin
S Jadi komen yang ada di media sosial misal nya di instagram yang bales mungkin
jadi bukan Teman Ahok sendiri, melainkan dari pendukung Teman Ahok itu
sendiri.
S Iya, kalo memang pertanyaan nya ditujukan ke Teman Ahok kami balas, tapi
kalo perntayaan nya dia kayak ah Ahok bohong gini gini gini, itu yang bales
bukan kami
S Tapi kalo memang ditujukan langsung secara itu..
S Kami balas
A Oke oke , kalo untuk seringnya intensitasnya, seberapa sering mengupdate
konten - konten Personal Branding
S Yang pasti kami punya target mingguan ya, mingguan itu minimal harus sampe
3 juta (14:34) , artinya yang harus kami keluarkan perbulan itu berapa, kan
kami harus punya , kami kan setiap harus , tau apa yang diinginkan orang kayak
kemarin surat almaeda keluar kami juga harus siap, nah ini kan kadang juga
harus bertahan nah kayak gitu kami juga harus mikir siapin narasi, emang setiap
hari kami setiap hari bikin narasi, narasi yang kami bangun misalnya soal rusun,
tentang kalender , jadi yang memang mana yang paling pantas dikeluarkan gitu,
Personal Branding..., Michahael Aldo, FIKOM UMN, 2017
A: Michael Aldo Himawan
S: Singgih Widyastono (Teman Ahok)
misalnya pengungsinya kemarin yang penggusuran yang kami keluarkan soal
rusun, jadi kami melihat bagamana ,kita memikirkan matang2 minimal 2 sampe
3 konten lah ya per minggu.
A tapi kalo konten konten itu antara 1 media sosial satu dengan yang lain nya
sama apa bagaimana?
S sama tapi kata katanya saja yang dibedakan
A oh tergantungnya , karena targetnya berbeda beda ya pasarnya. yang
dikonstruksikan dan yang ingin di berikan kepada publik melalui media sosial
dari Teman Ahok itu sendiri itu apa sih yang paling spesifik
S yang pasti sih soal publikasi teman ahok sendiri yang paling penting karena
bagaimana pun masyarakat harus tau berita yang beredar , gitu kan yang kedua
harus memberikan konfirmasi yang sifatnya buruk, kayak gitu kan yang ketiga
kami juga bagian dari Q & A jadi orang nanya kan kami jawab, kayak gitu sih,
kayak misalnya kayak kami ingin membuka booth di Mall misalnya mereka
nanya kan kemana aja sih dan bagaimana caranya jadi itu sih bagian dari tugas
tim kami sih
A oh dari target audiens itu sendiri dari media sosial kan kita juga membangun
hubungan dengan panelis pak ahok dengan audiens nah itu bagaimana?
S di media sosial? Kami kan juga kadang gini kan kalo di media social kita suka
ngadain kopdar, kayak misalnya ada acara kami undang teman2 di media social
dan kami juga banyak media sosial, kan kalo saya pengguna aktif di media
twitter nah maka dari situ kita ketemu sama temen temen kan misalnya kadang
banyak akun admin kita juga gak tau, yuk kita ketemu dimana kita bahas soal ini
Personal Branding..., Michahael Aldo, FIKOM UMN, 2017
A: Michael Aldo Himawan
S: Singgih Widyastono (Teman Ahok)
soal itu, paling kita grab orang orang seperti itu paling dengan menghubungi
mereka , kita ngobrol bareng gitu
A jadi membuka satu tempat forum gitu ya , diskusi bareng
S kayak FGD gitu sih paling
A nah kira kira audiensnya ada yang dari luar tidak, kayak misalnya kayak bukan
pendukung nya ahok
S ga ada sih karena kami juga bingung harus ngajak yang lain bagaimana
A mungkin mereka hanya sekedar ingin mengetahui kabar tentang teman ahok gitu
ya
S kami kan juga harus ngecek semua , banyak tim juga yang cek segala macem
A Jadi selain kopdar ga ada lagi?
S Selain kopdar ga ada lagi sih, tapi kalo offline pasti ketemu2 diacara2 aja terus
juga seminggu sekali kan minimal harus ketemu orang dengan orang yang bantu
kami ganti2an minggu ini ketemu dengan siapa terlepas dengan pekerjaan kami
disini kan, jadi kan masyrakat atau audiens harus diperhatikan juga harus
memberikan konfirmasi juga ke mereka tentang berita yang ada dan kondisi
yang ada
A Kalo untuk memahami kesukaan atau kayak dari public itu sendiri kan sering
berubah2 nih keinginan public, atau dari teman ahok itu mengikuti yang public
inginkan atau dari teman ahok membentuk opini?
Personal Branding..., Michahael Aldo, FIKOM UMN, 2017
A: Michael Aldo Himawan
S: Singgih Widyastono (Teman Ahok)
S Ada 2 yang pertama kami harus mengikuti keinginan public juga , kalo dari
misalnya kita harus melihat tentang soal berita yang kayak gitu nah kita harus
mengkonfirmasi kan , nah makanya kami mengikuti keinginan public , kayak
tolong jawab dong tentang ini, yang kami mengikuti, nah yang kedua kami juga
harus membentuk opini, engga terus2an kami harus membahas tentang almaeda
, kita harus membentuk opini masyarakat bagaimana caranya mendata dari
almaeda ke berita yang lain yang positif, nah makanya kami juga harus
menggiring opini, setiap kami harus mengevaluasi keadaan dan kondisinya
bagaimana , kalo emang sudah terlalu parah kita harus membentuk opini , dan
itu merupakan bagian dari kami
A komunikasi krisisnya lebih kedua yang tadi itu ya?
S iya, keinginan publik dan membuat opini baru
A balik lagi ke untuk membahas komentar di media social mungkin kalo komentar
komentar negative gitu dari teman ahok sendiri ada ga untuk membalas , atau
hanya sekedar dari pendukung yang balas
S kalo kita gamau ngomongin soal negative thinking kalo ngomongnya ke
negative thinking jadi panjang dan ga akan selesai, dan lagi kami juga gaboleh
terlalu ikut campur misalkan, negative campaign kami sepakat dalam undang2
bahwa kalo isalkan ada yang sudah membahas itu ya jangan lagi dan kami juga
selalu memposisikan diri kami sebagai pendukung ahok dan tau batasan dan
gaboleh ngata2in juga, ga perlu kepancing emosi segala macem dan kami
membatasi itu sih
A secara personal kakak dari teman ahok turut membantu pak ahok nya sendiri ga
sih misalkan oh ngasih masukan aja ga sih gimana cara beliau berbicara di
publik
S oh kalo input itu penting ya, jadi kami kan juga harus memberikan input apa
Personal Branding..., Michahael Aldo, FIKOM UMN, 2017
A: Michael Aldo Himawan
S: Singgih Widyastono (Teman Ahok)
yang harus dilakukan oleh pak ahok , harus kami sampaikan juga kan dari teman
ahok memposisikan nya juga tidak sebagai pendukung nya misalnya dalam arti
ya sudah gausah peduli , karena bapak kan milik public, terkadang kalo ada
Bahasa Bahasa yang kurang enak 1 kali , nah kan beliau orang yang
kontroversial nah gabisa membentuk Bahasa beliau , kayak kemarin saya ambil
contoh lagi kasus almaeda gitu kan emang kesalahan beliau nah makanya kami
juga bilang gausah ngomongin soal agama lagi , surat2 dan ayat2 nya itu bukan
hanya agama islam doang tetapi agama lain, nah makanya kami membahas kalo
mau ngmng apa sampaikan juga kepada kita, bapak sebenarnya orang yang open
sih “ yauda lu kasih masukan ke gue “
A balik ke personal branding saya ada dari tadi yang saya mau wawancara ada
beberapa tahapan yang saya pelajari dari rata2 literatur dikuliah ada 12 steps
dari personal branding , nah diantara 12 ini yang saya perhatiin terdapat
beberapa yang masuk dalam 12 steps ini, diantara 12 ini kira2 ada ga yang
mungkin belum dilakukan oleh teman ahok itu sendiri? Atau kira2 ke12 nya
sudah dilakukan
S kayaknya sudah semua deh ini, sudah semua, mengambil personal website ini
dari website teman ahok sendiri apa bagaimana gitu?
A kalo dari bapaknya kan sudah ada tim khususnya kan , kalo teman ahok sudah
ada websitenya kan
S sudah ada sih
A kira2 kalo saya ada pertanyaan lagi gitu, kira2 saya bisa hubungin kakak lagi?
S boleh langsung kesini lagi aja ya, karena kalo whatsapp saya suka lupa.
Personal Branding..., Michahael Aldo, FIKOM UMN, 2017
A: Michael Aldo Himawan
M: Michael Victor Sianipar (Staff Khusus Ahok)
M Sebeneranya personal branding ahok yang utama adalah dia itu orang yang apa
adanya dalam arti apa yang dia pikirkan, apa yang dia katakana dan apa yang
dia laqkukan itu konsisten, nah itu sosok yang sudah selamanya jarang ada di
masyarakat, apalagi dari seorang politisi, biasa politisi itu banyak sekali
pencitraannya, di dalam hati nya ingin apa, bicara nya apa dan perbuatannya
beda lagi, jadi bisa tiga hal yang berbeda apa yang dipikirkan A, apa yang
dinyatakan B, yang dilakukan C, kalo pak ahok tidak seperti itu, banyak orang
yang mengimpretasikan bahwa ahok orang yang blak blkaan, terlalu nyablak,
dan ini tidak ideal sebagai politisi, kalo politisi kan harus diplomatis, justru ini
brandingnya beliau, tapi ini branding yang otentik, bukan branding yang
dipaksakan, biasa branding itu kan sesuatu yang bukan sesuatu tetapi dibikin
sesuatu
M jadi branding sesuatu, jadi kalo kita bilang apakah ini personal branding, tidak
juga sih, emang ahok begitu adanya, jadi bisa dibilang ahok ini orang yang
tanpa personal branding justru dia tidak ada personal branding, brandingnya dia
adalah tidak ada branding
A kalo pak ahok itu sendiri dia memposisikan dirinya bagaimana selama menjabat
sebagai gubernur Jakarta?
M Balik lagi sebenarnya kalo memposisikan dia tidak pernah memposisikan apa2
jadi kalo dia kerja ya kerja aja, jadi dia tidak memposisikan dia, apa tugas dia,
apa kerja dia, apa masalah keluarga dia ya dia yang ambil keputusan
A Kalo strategi nya sendirii dari pak ahok untuk menjaga reputasinya dia yang
semakin meningkat?
Personal Branding..., Michahael Aldo, FIKOM UMN, 2017
A: Michael Aldo Himawan
M: Michael Victor Sianipar (Staff Khusus Ahok)
M Menjaga reputasi? Tidak ada strategi sih, paling konsisten aja dengan yang tadi.
A Selain yang tadi ada tidak kekuatan personal bradnignya pak ahok selain
konsisten?
M Brandingnya, kan itu lah kenapa pak ahok sesuatu yang unik ya, karena tidak
termasuk dalam MOB istilahnya bentukan, bayangan banyak ahli komunikasi,
jadi kalo dalam studi komunikasi pak ahok termasuk orang yang outlier, orang
yang tidak memenuhi prinsip prinsip, atau teori teori yang ada, jadi branding dia
apalagi selain yang apa adanya, jadi kerja aja, dia membuktikan hasil kerja nya,
dia melihat apa yang dirasa baik ya dia lakukan, jadi ya itu aja sih, strategi nya
tidak ada lagi.
A Itu kan kekuatannya, kalo dari kelemahannya?
M Kelemahannya ya satu hal yang blak blakan itu bisa dimanfaatkan orang,
apalagi banyak orang di budaya sebagaian orang bahwa tata bicara itu sangat
penting bahkan lebih penting dari substansi yang dibicarakan jadi kelemahannya
disana, kalo pak ahok bicara apa adanya, bagian sebagian orang yang
menganggap kbicara itu lebih penting dari substansi itu jadi masalah
A Apalagi pak ahok sebagai public figure
A Kalo untuk tim nya sendiri ada ga sih untuk seperti pengelolaan dari segi
komunikasinya?
M Tidak ada, tidak ada, jadi kalo pak ahok berbicara atau wawancara itu tidak
pernah diatur, tidak pernah di setting.
A Kalo dari pak Michael sendiri tau tidak kemunculan komunitas teman ahok itu
sendiri, kronologisnya gimana?
M Kalo yang saya lihat sih, kronologisnya tentunya pendukung ahok sudah banyak
dari dulu ya dan komunitas teman ahok ini banyak yang dari relawan jokowi,
karena mreka lihat ada nya contiunitas dari 2012, 2014, dan menuju 2017, dan
Personal Branding..., Michahael Aldo, FIKOM UMN, 2017
A: Michael Aldo Himawan
M: Michael Victor Sianipar (Staff Khusus Ahok)
itu yang penting sih contiunitas, bahwa yang memenangkan jokowi ahok di
2012 itu ya orang orang ini, rakyat dki Jakarta yang mendambakan perubahan
terlepas dari embel embel orang dibelakang tersebut, dalam artian hal ini adalah
partai politik, nah ini ditambah situasi pada tahun 2015, pada tahun 2015 itu
kana ada rebut rebut soal APBD siluman, APBD siluman itu seluruh partai
politik pada saat itu mreka ingin mengimpeach ahok, semua partai politik,
tentunya ini membuat keresahan di kalangan pendukung Ahok, mereka melihat
ok, disitu pada saat 2012 jokowi kepilih 2015 jokowi kepilih, dan 2014 jokowi
kepilih pun 06.00
Karena jokwoi ini bukan siapa siapa tapi jadi presiden, dan sekarang itu di
nasional, dan di Jakarta sosok ahok diganggu terus nih oleh kepentingan partai
politik, bukannya mereka anti partai ya, tapi kita juga sadar teman ahok juga
sadar bahwa politik di Indonesia tidak sesederhana itu, tidak bisa
mendikotomikan antara partai politik dan non partai politik, karena semuanya
dibutuhkan dalam pembangunan bangsa di dalam semua institusi pasti ada, tapi
kemudian orang – orang ini berkumpul, mereka melihat 2107, kalo partai politik
nya seperti ini, apa jaminannya ahok bisa masuk ke dalam pilkada 2017 jadi
cagub, kita udah pasti dukung ahok, tapi supaya aman kita kumpulin ahok ktp
supaya ahok bisa masuk jalur independent, supaya tidak di ganggu oleh partai
politik, karena partai politik bisa saja hari ini dukung, besok tidak dukung,
besoknya dukung lagi, pada hari H bisa saja tidak dukung, batal calon,
A Jadi berarti komunitas teman ahok itu juga relawan yang awalnya itu
sebelumnya mendukung pak jokowi pada saat pak jokowi mwnjadi calon
presiden, saat ini karena mereka mengingnkan pak ahok maju di gubernur 2017,
jadi mereka membuat komunitas tersebut?
M Jadi komunitas teman ahok adalah sebuah ekspresi yang muncul di luar dari
Personal Branding..., Michahael Aldo, FIKOM UMN, 2017
A: Michael Aldo Himawan
M: Michael Victor Sianipar (Staff Khusus Ahok)
struktur yang ada, postur seharusnya kan partai politik, tapi mungkin mereka
sulit mengekspresikan aspirasi mereka, mengekspresikan keinginan mereka
melalui struktur yang ada, akhirnya mereka membuat suatu gerakan sendiri,
bukan berarti gerakan ini anti dari struktur, tapi gerakan ini adalah ekspresi pada
saat struktur itu dirasa belum cukup mampu untuk menampung ekspresi yang
ada, jadi mereka mengekspresikan dengan cara yang lain, jadi sifatnya yang
saya lihat sih komplimentari bukan substitusi, kalo substitusi kan harus pilih
antara partai atau independent, tapi pak ahok kan lihatnya tidak seperti itu, pak
ahok liatnya komplimentari, jangan di adu domba, ini 2 elemen yang penting
untuk Jakarta untuk situasi politik di Indonesia juga
A Selama ini saya juga mengikuti berita berita tentang pak ahok, pak ahok pernah
bilang kalo komunitas teman ahok bukan dia yang bentuk, tapi benarkan bukan
pak ahok yang bentuk?
M Oh kalo itu sudah jelas, itu bukan pak ahok
A Kalo untuk pendanaan?
M Jadi kalo komunitas teman ahok itu adalah pendukung pak ahok jadi mereka
berkumpul bersama sama, sebagian dari mereka memberikan sumbangsih
mereka dari segi energy, waktu.
A Kalo teman ahok dulu, saya inget dulu setiap mampir kesana selalu ada
makanan, nah itu dana nya dari mana bisa ada makanan, minuman, printer, nah
itu dananya darimana, yak arena orang orang yang pada gotong royong supaya
terus ada jalan. Dan teman ahok juga apa sih, dana apa yang mereka butuhkan,
ngprint formulir juga semua orang pada sendiri, booth di mallnya malah kasih
diskon, malah mall nya mau ada booth teman ahok, karena kalo ada booth nya
Personal Branding..., Michahael Aldo, FIKOM UMN, 2017
A: Michael Aldo Himawan
M: Michael Victor Sianipar (Staff Khusus Ahok)
jadi rame mall nya. Jadi teman ahok ini adalah kegiatan yang tidak ada anggaran
butuh apa ga ada apa apa, merkea jualan merchandise aja udah dapat dana itu,
kemudian ada beberapa orang yang membantu mengoperasionalkan kan beres,
itu gerakan teman ahok
M Jadi teman ahok itu bergerak sendiri ya, dana nya juga sendiri ya, dengan usaha
usaha seperti menjual merchandise begitu ya.
M IYA
A Kalo kira kira sumbangsih terbesar teman ahok itu sendiri apa ya untuk
gubernur pak ahok selain pengumpulan ktp?
M Sebenarnya sumbangsih terbesar teman ahok adalah menunjukan bahwa
hatinurani itu masih bisa menggerakan sebagian masyarakat, bahkan sebagian
besar masyarakat, teman ahok bisa menunjukan sesuatu banyak orang rasa tidak
terpikir, itu kenapa komunitas teman ahok ditanya oleh pak ahok, eh kumpulin
ktp jangan 500.000, kalo mau gua jadi gubernur gw butuh 1.000.000 biar
sekalian jangan tanggung – tanggung dapat 1.000.000, orang setengah mati
kumpulin 500.000, jadi itu seumbangsih di dalam teman ahok dalam demokrasi,
menunjukan rakyat punya suatu gerakan dari hati nurani yang bisa dilakukan,
realistis.
A Dan akhirnya pak ahok melalui jalur politik, bagaimana dari pak ahok juga
memposisikan komunitas teman ahok dalam mendukung pak ahok itu sendiri?
M Komunitas teman ahok saat ini banyak melakukan kegiatan fundraising buat
kampanye ahok djarot. Jadi teman ahok sudah punya pengalaman bisa
menggerakan masa, mengetuk hati nurani masyarakat untuk membantu, kalo
Personal Branding..., Michahael Aldo, FIKOM UMN, 2017
A: Michael Aldo Himawan
M: Michael Victor Sianipar (Staff Khusus Ahok)
dulu mengumpulkan ktp, sekarang bantunya karena masa kampanye perlu ada
pengeluaran, kita dana nya juga harus jelas, tercatat, karena kita tidak mau
mengandalkan dana dari 1 2 orang konglomerat, tapi kita maubener – benar
dananya dari masyarakat, dan itu yang dilakukan oleh teman ahok sekarang.
A Nah komunitas teman ahok itu juga dari media sosial, website dan media
lainnya juga memberikan informasi mengenai informasi, kelebihan kesuksesan
pak ahok itu sendiri, kira – kira hal tersebut juga masuk dalam proses personal
branding pak ahok itu sendiri, kira kira ada kekurangannya ga sih mereka dalam
membentuk personal branding pak ahok itu sendiri?
M Kekurangannya saat ini belum terlihat sih, mungkin kalo ada bukan kekurangan
mungkin, tapi tantangan, komunitas teman ahok kan sebuah gerakan, dan di
Jakarta kan masyarakat beragam sekali, banyak sekali orang yang membuat
organisasi untuk mendukung pak ahok, jujur saja organisasi ini banyak yang
tidak jelas juga, cuman mereka ingin mengekspresikan dengan cara yang
berbeda, namun dengan munculnya berbagai organisasi, nah posisi teman ahok
ini unik diantara semua itu, karena teman ahok sudah mempunyai track record,
sudah membuktikan hasil kerja nya, sudah dikenal public, nah itu yang jadi
tantangannya dalam arti apakah mereka yang mendukung ahok mau bergerak
masing masing ataupun dibawah teman ahok atau mereka masih bisa bergerak
secara independent, kadang kala jadi masih ada juga semacam rivalitas. Yang
jelas teman ahok sudah jelas sudah memiliki track record, kita juga tidak ingin
mematikan komunitas komunitas yang ingin bergerak sendiri membantu pak
ahok.
A Kemudian nih seandainya pakahok terpilih sebagai gubernur 2017, pak ahok
sendiri memposisikan teman ahok itu sendiri sebagai apa ini? Atau sebagai staff,
atau sebagai tim pengelola media online pak ahok?
Personal Branding..., Michahael Aldo, FIKOM UMN, 2017
A: Michael Aldo Himawan
M: Michael Victor Sianipar (Staff Khusus Ahok)
M Jadi kalo teman ahok ini kan berdiri sendiri, mereka yang bikin, terserah mereka
mau menjadi apa, jadi yang saya lihat pak ahok orang yang tidak pusing, lu
yang mau bikin, lu yang mau bantu gua, pak ahok juga kan orang yang tidak
mau memiliki hutang budi, jadi pak ahok jadi dia thankyou udah mau bantu ya
udah selesai. Tapi pak ahok juga punya satu harapan yang berkali kali disebut,
dia berharap teman ahok ini bisa jadi gerakan besar, kita punya pilkada serentak.
Yang bukan berarti namanya teman ahok, katakana ada calon calon gubernur,
walikota, bupati, yang ingin maju tetapi mereka tidak memiliki kendaraan,
selama kita yakin ya mereka pasti bantu, berarti kan harus ada gerakan dalam
melakukan penggalangan dana, nah itu fungsi teman ahok, karena teman ahok
sudah banyak pengalaman sudah punya SOP nya jadi tinggal diterapkan saja di
seluruh Indonesia, jadi kita sekali lagi saya katakan kita ini sifatnya
komplimentari, komplimentary di dalam demokrasi Indonesia, jadi untuk orang
– orang yang belum bisa mendapatkan ekspresi mereka di dalam struktur politik
yang ada mereka akan membutuhkan gerakan gerakan seperti teman ahok untuk
mewujudkan, menunjukan ekspresi tersebut di masing – masing daerah
A Kemudian strategi yang dibentuk oleh teman ahok itu sendiri informasi melalui
media media yang dimiliki, evaluasi dari keseluruhan kegiatan dari pak ahok
seperti gimana ya?
M Ya kita sih menganggap selama gerakan ini tidak macam macam ya sudah
bergerak saja sendiri untuk mendukung pak Ahok
A Kalo di media sosial yang dimiliki oleh pak ahok itu sendiri apakah ada tim pak
ahok yang mengelola?
M Oh itu ada tim nya beliau yang mengelola, jadi srtiap kali ada sesuatu yang ingin
dia tuliskan ya dia mengatakan kepada tim nya untuk dituliskan, namun tidak
Personal Branding..., Michahael Aldo, FIKOM UMN, 2017
A: Michael Aldo Himawan
M: Michael Victor Sianipar (Staff Khusus Ahok)
ada dari pak ahok yang menuliskannya sendiri, berbeda dengan politikus lain
yang selalu mencantumkan namanya.
Personal Branding..., Michahael Aldo, FIKOM UMN, 2017
A: Michael Aldo HImawan
E: Effy Rusfian (Pakar/Ahli Political Personal Branding) E: Effy Rusfian (Pakar/Ahli Political Personal Branding)
A Perkenalkan nama saya Michael Aldo dari Universitas Multimedia Nusantara
yang sedang meneliti atau menjalankan skripsi mengenai personal branding
ahok melalui media sosial Instagram teman ahok.
Pertama tama saya ingin bertanya bu.
Bagaimana sih fenomena personal branding saat ini yang sedang berkembang?
E Personal branding sifatnya untuk membedakan untuk 1 produk dengan produk
lain, biasanya merk tidak gampang ditiru, saat ini branding di pake ke kandidat,
ke kandidat ini kita sebutnya personal branding, personal branding kandidat
sangat penting, kraena visi misi itu rata rata orang sama, rata rata ya ujungnya
tagline nya tentang kesejahteraan, pendidikan, itu biasanya sama, tetapi
bagaimana memformulasikan tagline itu, oleh karena itu karena ini sama ini
susah dibedakan salah satunya pakai personal branding, personal branding
melekat kepada seseorang kandidat, dan itu tidak gampang dilakukan, karena
ketika melakukan branding memerlukan proses panjang, untuk ahok pb nya
sudah terbentuk, whatever positif, negative, ini sudah terbentuk, masyarakat
udah tau personal branding si ahok ky apa dan terutama karena kinerja nya
biasanya pb diketahui masyrkt atau voter krn kinerja nya krn pernan sosial
media, kita tau sosial media ahok sngt bagu ya, saat ini kita bicara aktivitas yak
arena agak berbeda soal kampanye dan aktivitasnya, semua orang udah tau
karena ahok sering meng upload segala kegiatan ke sosial media, entah yutup,
atau sosial media seperti instagram walaupun kita tidak tau apakah dia
mengerjakan sendiri, atau dia menggunakan admin, kalo sby ada kode kode nya
bahwa ini digunakan oleh tangan sby sendiri da nada yang admin, yang paling
bagus itu mengerjakan sendiri, karena itu roh nya marwahnya dari pesan itu
benar benar sampe
Sekarang teman ahok kita kaitkan dengan ahok , teman ahok sudah lama sudah
setahun lalu, kita hilangkan dulu apakah dia dibayar apakah dia tidak di bayar,
kita hilangkan dulu, tetapi apa yang dilakukan teman ahok dlm instagram atau
Personal Branding..., Michahael Aldo, FIKOM UMN, 2017
A: Michael Aldo HImawan
E: Effy Rusfian (Pakar/Ahli Political Personal Branding) E: Effy Rusfian (Pakar/Ahli Political Personal Branding)
sosial media apapun yang kita bilang digital marketing, atau kita bilang online
tetapi dia juga melakukannya di offline, artinya ketemu langsung face to face
dimana artinya disitu ada dialog dalam penyampaian pesan, antara offline dan
online si teman ahok sudah dilakukannya sama itu membentuk personal
brandingnya si ahok ini saya lihat sudah ok, personal branding itu untuk
kandidat kandidat yang cenderung mempunyai visi dan misi yang sama,
personal branding itu sangat penting, itu bisa diciptakan itu bisa di customize,
itu bisa by design tapi ketika by design itu orang melihat secara nyata di offline
itu berbeda antara by design dengan implementasi di lapangan itu
menghancurkan kampanye, jadi kalo misalnya ahok bilang saya akan tatap
melakukan penggusuran walaupun masa kampanye, memang itu inline antara
online dengan offline nya karena di online nya dia dibentuk sebagai orang yang
lurus orang yang anti korupsi itu memang dibentuk, jadi ketika ada masalah
penggusuran itu tidak diberhentikan, ketika kampanye, artinya dia benar benar
lurus, dia benar benar apa yang dia inginkan sebagai bagaimana di online di
sosial media dia akan melakukannya
A Personal branding sendiri melalui social media belum tentu cocok untuk kota
lain ya bu?
E Dilihat karakter votersnya, sosial media ini juga dengan susah dengan peraturan,
biasanya di dalam kampanye, di dalam sosial media, ada proses sharing, proses
colaborasi, ada proses aaaa jadi kalo sosial media kita bisa jadi sender bisa jadi
receiver, bisa jadi publisher, yang harus di adalah pembuatan dari sosial media
itu siapa. Karena semua orang dapat membuat sosial media, akun akun itu bisa
dibikin 5, 10 itu bisa, walaupun sekarang KPU menyatakan bahwa yang
namanya, terkait dengan personal branding, yang namanya setiap timses, musti
punya sosial media yang resmi, nah itu di awasi, supaya itu tidak ada sara atau
apa, tp yang paling susah walaupun ada undang – undang ite, itu adalah semua
Personal Branding..., Michahael Aldo, FIKOM UMN, 2017
A: Michael Aldo HImawan
E: Effy Rusfian (Pakar/Ahli Political Personal Branding) E: Effy Rusfian (Pakar/Ahli Political Personal Branding)
orang dapat membuat sosial media, yang dapat jadi masalah juga dia ini yang
menjadi penerima, yang bisa jadi sender, bisa jadi receiver, bisa jd publisher,
ketika dia melakukan kolaborasi, ketika melalkukan sharing, yang menjadi
penerima 1 orang bisa menjadi sender beberapa akun, dari pihak lain juga yang
menjadi receiver juga menerima dari beberapa akun yang resmi maupun tidak
resmi, itu yang membuat cluter di dalam pikiran gitu kalo terlalu banyak, nah
personal branding yang digambarkan melalui website resmi, website teman ahok
inii kan kita tahu benar official bener yang tapi kita sekarang juga melihat
banyak omunitas komunitas lain klub klub lain yang mendukung ahok gitu ya,
tapi tidak secara official gitum tapi dia karena saya partisipan saya suka sama
ahok terus saya sharing semua berita tentang ahok, kalo untung untungnya yang
diberitakan itu benar, tapi kalo yang diberitakan tidak benar, kaya misalnya
haters haters gitu ya memberitakan tidak benar, si receiver ini yang akan
menjadi publisher juga, itu mungkin selain terjadi ke cluteran itu menjadi pecah
intepretasi terhadap seorang personal branding yang sudah di design dengan
baik, gitu, nah itu juga hati hati dengan sosmed, kan gampang sekali bikin akun
dan everybody bisa terima akun yang dari mana aja, itu juga musti dilihat
perkembangannya.Yang mempengaruhi personal branding itu banyak penelitian
tentang PB, kandidat dalam rangka PB, yang pertama kalo kita lihat emang yang
namanya PB menurut pendapat saya mau gam au adalah tampang, secara fisik,
tapi yang sangat mempengaruhi menu8rut saya adalkah symbol symbol ketika
dia dmenyampaikan personal branding nya, symbol symbol itu yang tidak pecah
ketika si receiver ini menerima, misalnya symbol symbol personal brandingnya
si ahok, misalnya anti korupsi, symbol simbolnya itu kan bisa digambarkan
dalam bentuk bentuk visual atau dalam bentuk bentuk poesan, hmestinya inline,
terintegrasi dan pesannya musti univied jadi satu, satu itu misalnya fdi instagram
unfied nya X, ahok pendekar pemberantas korupsi ketika di instagram mesti
inline misalnya ahok pendekar anti korupsi, misalnya yang dia ambil anti
Personal Branding..., Michahael Aldo, FIKOM UMN, 2017
A: Michael Aldo HImawan
E: Effy Rusfian (Pakar/Ahli Political Personal Branding) E: Effy Rusfian (Pakar/Ahli Political Personal Branding)
korupsi nya aja, tetapi tetap inline juga di twitternya, facebooknya, walaupun itu
ada modifikasi, tapi musti uniovied, jadi pesannya tunggal, pesannya satu.
Symbol simbolnya itu baik verbal maupun nonverbal itu sangat penting
A Apa saja tahapan ketika melakukan personal branding itu sendiri?
E Kalo kita melihat sama aja seperti nge brand, tetapi ini khusus personal
branding, kalo dalam political marketing, kinerja itu bisa di brand, artinya visi
misi itu bisa di brand, trmasuk tampang juga bisa di brand, tadia kita sudah
bicara bahwa personal branding ini tidak lepas dari tampang, tetapi itu bisa di
buat, bisa ilustrasinya dulu, banyak sekali dalam pemilihan kandidat2 di daerah
tiba tiba dia menciptakan PB menjadi seorang yang alim, dan itu di
visualisasikan dengan foto dia pakai kopiah tapi ketika kenyataannya
sebelumnya dia tidak pernah ke masjid, orang tau dia tidak pernah pakai kopiah,
itu sudah berantakan semuanya, jadi harus diperhatikan adalah konsisten antara
implementasi sama yang di personal branding kan, dan untuk membentuk PB
misalnya kita lihat, kalo kita bica rebranding, di PB itu ada personal branding
yang bisa menjadi equitas, equitas itu bisa di mulai dari brand awareness, jadi
pertama tama kita mesti mulai mengenalkan dulu si brand nya itu supaya orang
brand awareness, karena ada tahap sebelm brand awareness adalan brand
unware kalo seseorang ga tahu personal branding apapun yang mau dilakukan
terhadap si kandidat itu tidak bisa, tapi adalah brand awareness yang pertama
tama, biar orang itu tau dulu dia siapa orang tau dulu dia bentuknya seperti apa,
ketika sudah brand awareness kita naik, misalnya di dalam ada yang namanya
brand equity ada yang namanya brand recognition, dalam PB juga ada brand
Recog, brand recog itu adalah sebuah symbol symbol atau pesan pesan atau
kode pengingatan terhadap si kandidat, tetapi tanpa melalui bantuan, adanya
namanya edit value, ada tambahan, jadi misalnya gini sebelkum dia sampai
brand recall, jadi kalo dia lihat baju kotak kotak dia kan tau itu ahok , dia kan
merecall kalo yang pake baju kotak kotak itu ahok, itu dalam sibol, tapi setelah
Personal Branding..., Michahael Aldo, FIKOM UMN, 2017
A: Michael Aldo HImawan
E: Effy Rusfian (Pakar/Ahli Political Personal Branding) E: Effy Rusfian (Pakar/Ahli Political Personal Branding)
brand recog, ada brand recall, dan yang diharapkan adalah top of mind, dr TOM
itu kita akan tau siapa sih pemimpin yang jujur itu ahok, itu musti PB nya harus
nyamapi seperti itu, jangan sampai, kalo misalnya siapa si pemimpin yang jujur,
jangan samapi TOM itu misalnya Agus, tapi orang musti langsung orang jujut
itu AHOK, ketika sudah samapai TOM adalah tingkata ynag paling bagus buat
brand equity tapi juga ada sau lagi setelah kita melakukan PB yang harus kita
lakukan adalah tentang bagaimana si kandidat itu pinya kalo diistilah branding
dan political branding adalah brand relationship itu ada emosional diantara kita,
kalo sebelum brand relationship, brand respon, juga bisa digunakan atau brand
image, yang kalo personal branding itu juga terkait dengan brand image, jadi PB
yang dikaitkan dengan image nya, dan yang itu penting. Kembali ke brand
relationship adalah hubungan emosional kita, sampai kita ini mau milih dia,
karena kalo sekedaar aware saya kenal tapi belum tentu saya milih, saya kenal
dia harus melewati proses, kenal terus senang dulu, itu bisa dibentuk dengan
brand relationship, nanti pada tahapnya adalah pd proses pemilihan, kalo sudah
senang saya mau milih ahok, itu PB yang bagus, misalnya saya senang dengan
agus, tapi sy tidak bakal milih dia, tapi melalui PB saya mau memilih ahok, dan
itu yang bisa kita lakukan di PB
A Personal branding antara politik di PR hampir sama, tetapi apakah ada tahapan
yang harus dilakukan di politik?
Di politic itu kalo kita jualan produk itu kalo di politik yang kita jual adalah
kandidat dan itu pakai strategi PB, kemudian yang ke 2 namanya produk yang
dijual di politik adalah visi misi, tapi sayangnya visi misi itu suka sama, antara
si kandidat kandidat, tapi yang namanya personal branding, mestinya ga boleh
sama, yang sama juga adalah ketika me image kan citra nya, ketika kita mau
mencitrakan brandingnya ini, ini juga bisa sama. Jadi yang perlu dihingat yang
paling signifikan, ketika kitaq mau mau membuat PB itu yang pertama adalah
konsisten, dan biasanya yang dikatakan adalah political branding, ada juga yang
Personal Branding..., Michahael Aldo, FIKOM UMN, 2017
A: Michael Aldo HImawan
E: Effy Rusfian (Pakar/Ahli Political Personal Branding) E: Effy Rusfian (Pakar/Ahli Political Personal Branding)
disebut political public relation ada juga yang disebut dengan political
marketing. Kalo political marketing biasanya digunakan saat hari H, tapi kalo
political PR itu prosesnya sudah lebih lama dan biasanya bicara tentang citra,
dan citra inilah yang di bikin di desain untuk menjadi apa yang sama PB antara
citra dengan PB nya mesti inline, tapi kalo di political PR banyak dibicarakan
tentang citra.
A Apa saja kriteria yang pas untuk melakukan online personal branding?
E Kalo menurut saya untuk budaya Indonesia, website itu bagus, sosmed itu bagu,
tapi kalo tidak dilengkapi dengan tatap muka, itu jalannya tidak akan efektif,
misalnya seperti ini, kalau kita walaupun sosmed ada fungsi interaktif,
kemudahan, tapi tidak ada emosi di dalamnya, yang membuat brand relationship
nya kuat, tidak ada emosi, tapi kalo kita bertemu tatap muka, berdialog,
walaupun interaktif itu sosial media, sifatnya lebih cenderung monolog karena
banyak yang masuk, karena kemampuan admin, atau kemampuan kandidat itu
menjawab kan terbatas, dia sifatnya monolog, kalo kita tatap muka, misalnya
seperti pengumpulan masa tatap muka dalam bentuk forum, forum yang tatap
muka yang benar2 offline, itu ada dialog, itu yang disebut lebih kuat ketika ada
2 way communication, berarti 2 way communicationnya itu bersifat simetris,
jangan asimetris. Dan yang paling penting adalah ketika kita merancang sosial
media kan ujung ujungnya kita ingin kepilih nih, whatever ahok atau siapa, yang
dikhawatrikan begini kadang2 ada seorang kandidat, ada yang sangat yakin dia
menang, tapi di hr H nya karena orang yakin dia menang dia tidak pergi ke TPS
jadi dia kalah, jadi dalam merancang dalam voters benar2 milih, di dalam
kampanye media online atau pasarnya virtual, itu harus dirancang apakah dia
kenal dia tahu, dia milih, nah dia milih nya itu harus dirancang atau sesuai KPU
dia harus memilih, itu didorong harus ada stimulus, misalnya stimulus di dalam
sosial media, atau nanti dibantu melalui offline, misalnya ahok nomor 2 itu cara
nyoblos nomor 2 jangan sampi salah. Jadi proses itu musti berujung pada sebuah
Personal Branding..., Michahael Aldo, FIKOM UMN, 2017
A: Michael Aldo HImawan
E: Effy Rusfian (Pakar/Ahli Political Personal Branding) E: Effy Rusfian (Pakar/Ahli Political Personal Branding)
pemilihan terhadap kandidat karena melewati virtual melalui personal branding,
yang paling bagus juga terkait dengan sosmed adalah aspek viral nya, viral
marketingnya, jadi WOT ny antara teman ahok sama dengan non teman ahok,
penyuka penyuka ahok itu melakukan sebuah statement atau sebuah pesan yang
menjadi viral itu yang menjadi di sampaikan dalam political wave, misalnya
begini jadi viral tapi WOT ny positif, seperti sekarang ini si anies berusaha ingin
ada viral marketing di sosmed, tapi nyatanya pesannya jadi WOT negative,
misalnya sanidaga uno bilang kita tidak akan melakukan penggusuran, dan
ditanya akhirnya di belakang nanti akan di pindah kemana, itu bisa jadi viral
bisa jadi WOM nya itu negative, ketika saya akan melakukan viral marketing
PB nya sperti ini setiap .
A Apakah ada kriteria khusus untuk konten di media sosial?
E Kalo kontennya harus konsisten yang itu tadi yang univied kita ingin personal
brandingkan si ahok misalnya seperti pendekar anti korupsi itu musti konsisten
dari awal, tapi juga harus diperhatikan bahwa tingkat dari aware, unware hingga
top of mind seseorang mempunyai proses, jadi itu harus di rancang misalnya
konsistennya dalam waktu tiga bulan ,mislanya dalam kampanye saat ini 3 bulan
itu dimulai terus terusan, ada yang sifatnya strteginya kontiunitas, jadi pesannya
rutin disampaikan, tapi ada juga yang pakai kurva, kurva ini juga bagus, tapi
yang paling penting adalah kurva ini top of mind hingga hari pemilihan tapi
konten itu penting dalam strategi nya, ketika mengupload, memposting,
kontennya itu konsisten yaitu harus di sambungkan dengan offline nya, selain
konten juga kita harus punya kreativitas, walaupun univied juga harus punya
kreativitas dalam pesan dan kreativitas juga jangan monotone dalam teks, kalo
misalnya setiap media sosial punya karakter sendiri sendiri, misalnya instagram
banyak gambar tapi sedikit teks, kalo di twitter 140 karakter tapi kalo mau teks
harus pakai link, atau alat bantu, kalo di FB bisa interaktif karena ada inbox,
direct mail kemudian harus dilihat karakter masing – masing, pesan itu musti di
Personal Branding..., Michahael Aldo, FIKOM UMN, 2017
A: Michael Aldo HImawan
E: Effy Rusfian (Pakar/Ahli Political Personal Branding) E: Effy Rusfian (Pakar/Ahli Political Personal Branding)
sesuaikan dengan karakternya kalo menggunakan banyak itu yang harus
disintegrated kan jadi pesannya di FB musti pesannya sama di IG, nbukannya
sama tapi melengkapi di ig, ditwitter, terkait dengan karakter juga visualisasi,
saat ini kecenderungan orang yang malas baca, nah itu dibantu dengan
visualisasi, dibantu dengan video, itu kreativitas, itu inovasi dalam
menyampaikan dalam menyampaikan pesan, pesan politik scr verbal maupun
nonverbal, itu sangat penting dalam sosmed tapi itu juga musti dikerjakan secara
sistematis, artinya secara strategic, gimana caranya? Kalo saya menggunakan
riset awalnya, kemudian ada palnning, ada implementasi ada evaluasi, riset itu
untuk memaping kan, pesan apa yang disukai oleh target kita, kita tidak bisa
ambil semua target loh, misalnya saya timses nya ahok, saya harus tau siapa
yang harus saya ambil, contohnya saya ga mungkin ambil orang birokrasi,
karena orang birokrasi marah sama ahok karena di pecat pecatin oleh ahok,
koruptor tidak mungkin sy ambil karena orang marah, yang bisa saya ambil
adalah generasi muda, orang - orang yang melakukan pembaharuan, orang orang
netizen, nah saya sudah tau target marketnya, oleh karena itu saya musti
memformulaskian pesan sesuai dengan target market saya, tapi mulai nya dari
riset dan memaping kan siapa, pesan, apa bagaimana caranya untuk melakukan
itu.
A Dalam media sosial tentu banyak sekali keberagaman, bagaimana sih bu cara
menyamakan konten dari platform yang berbeda-beda
E Nah itu emang musti dilakukan oleh riset, sebelumnya riset, misalnya tadi kamu
mengatakanporang berbeda rasionya, sekarang hasil riset kita siapakah riset kita,
apakah orang yang rasional atau emosional, biasnaya yang emosional terkait
dengan hal hal yang masa lalu, saya memilih dia karena bukan saya suka sama
dia, jadi karena bapak saya anggota partai ini, kita maping sdisitu dulu,
kemudian kita sudah tau pemilih kita yang dituju siapa dan kita sudah
memfokuskan yang mana rasional atau tidak baru bisa dibikin pesannya,
Personal Branding..., Michahael Aldo, FIKOM UMN, 2017
A: Michael Aldo HImawan
E: Effy Rusfian (Pakar/Ahli Political Personal Branding) E: Effy Rusfian (Pakar/Ahli Political Personal Branding)
pesannya juga berdasarkan riset ,bisa FGD atau apa, jadi itu poejntingya riset
itu, jadi ketika kita mengimplkementasikan juga berdasarkan riset, misalnya
calon voters kita suka menggunakan media apa sih,m katakana orang di Jakarta
ada 1 orang menggunakan beberapa media sosial dua atau samapi tiga yang
digunakan, itu berdasarkan riset, kemudian dua sampai tiga kemudian kita lihat
karakternya karakter dari media sosial itu, misalnya instagram foto, dan itu
harus masuk pesan pesannya dalam foto, da nada lagi dalam political PR yang
dinamakan impression management itu memunculkan apa yang diinginkan oleh
sender, bukan seperti citra apa yang sudah lihatatau sudah tampil, seperti
contohnya seperti prabowo ingin diinginkan sbg orang yang hebat, jadi prabowo
selalu ditempatkan pada sebuah keramainan, kalo jokowi tidak seperti itu,
misalnya dia ingin menggambarkan dia islam, tapi dia tidak perlu mengatkaan
bahwa saya islam tapi menggunakan symbol symbol, misalnya foto dia
berkunjung ke ustad ini, menunujkan dia sholat, tidak perlu dia mengatakan dia
muslim. Di lihat dari karakternya ada twitter ada link, disitu yang penting
adanya endorser, jadi kita harus liat karakternya dari medsos, bentuk pesannya
seperti apa. Tapi juga yang penting adalah dorongan ketika dia mau ikut akun
kita. Ketika dia ikut akun kita yang dilihat juga proses interaksi dan relasi nya,
ada juga yang punya akun banyak dia cuman like like aja belum tentu di abaca.
Karena musti dilihat karakter media sosialnya. Jaman dulu fb sangat terkenal
sekarang fb sudah mulai ditinggalkan namun fb banyak digunakan oleh orang
orang seusia saya, mungkin karena ada factor kita ini gaptek jadi gamau belajar
yang lainnya, kalo generasi muda mau belajar kira kira apa ini yang lagi trend,
itu harus dilihat, kalo votersnya atau target pasarnya sudah ada,
kembali lagi kepada PB ini sangat penting caranya media sosial offline online
sangat penting, tapi yang paling penting juga yang bisa dibantu juga ini teman
ahok sbg endorser, dia sangat penting. yang penting dalam Political PB adalah
trust, kita yakin kita percaya sbg pilihan kita karena sesuai dengan visi misi kita,
Personal Branding..., Michahael Aldo, FIKOM UMN, 2017
A: Michael Aldo HImawan
E: Effy Rusfian (Pakar/Ahli Political Personal Branding) E: Effy Rusfian (Pakar/Ahli Political Personal Branding)
ada lagi yang namanya sebelum brand relationship ada juga brand respon itu
suka berbeda, tapi kalo udah sampe brand relationship itu udah ada keyakinan
ada hubungan emosional.
Ada lagi yang saya lihat yang say abaca di ahok, ahok bilang begini kita akan
mendatangi tempat tempat yang tidak mendukung ahoik, dalam political
marketing menurut pndpt saya tidak salah, karena kalo dia ini ada tempat tidak
mendukung ahok, untuk samapai dia mendukung ini melewati proses dia netral
dulu, ini kan dua tahap, baiknya mendingan yang mendukung ini kita maping,
dan ini saja yang kita kuatkan, kita berharap dari yang mendukung ini akan
menyebar. kita buat saja haters haters ini whatever pesannya apa kita buat
sampai mendukung.
Biasanya kalo soal pesan ya, bagus emang spt yang pak ahok katakana, pak
ahok PBnya dia kan orang lurus, semua dilakukan untuk masyarakat, nanti
ditampilkan dan dimasukan saja pesan pesannya, keberhasilannya, itulah salah
satu kelebihan dari pertahana/incumbent, kalo pertahana cukup dia
menyampaikan pesan pesan yang telah dilakukan, tapi untuk anis emang tidak
bisa lakukan spt ini, maka keluarlah omongan ahh itu cuman janji, dia kan
cuman bisa melakukan menyerang, dalam political marketing itu biasa, yang
perlu disini adalah soal aktivitas. Itu yang disampaikan saat debat, entah di
forum, di media sosial gitu ya, karena emang produk dari political marketing,
PB ini ketika trust nya bicara tentang fakta dia telah berhasil, ini pesannya,
bagusnya disampikan dalam media sosial.
A Apakah ada formula khusus untuk menjaga konten mereka di media sosial?
E
Cara nya hamper sama tapi pesannya yang berbeda dan cara nya sama,
sebenrnya dia harus melakukan riset juga, maping, pesannya seperti apa,
Personal Branding..., Michahael Aldo, FIKOM UMN, 2017
A: Michael Aldo HImawan
E: Effy Rusfian (Pakar/Ahli Political Personal Branding) E: Effy Rusfian (Pakar/Ahli Political Personal Branding)
caranya seperti apa, dalam menciptakan portfolionya. Awalnya dari riset dulu,
dan itu harus dikerjakan 1 tahun sebelumnya oleh kandidat,
Jadi Ketika anis muncul, agus muncul ketika tidak ada riset, ini akan meraba
raba kemana kemana, ini bisa jadi salah smua. Seperti sandiaga uno banyak
pesan politik dia yang salah data, misalnya tentang transjakarta itu salah data,
banyak sekali pesan pesan salah data, karena dia tidak di dukung oleh tingtang,
ting tang kan mustinya kerja saat riset, iniloh yang akan disampaikan. Misalnya
dia mau kritik transjakarta tapi data nya bener dong
Jadi kalo yang pertahana ini munculnya sudah lama, dan sudah siap, itu
kelebihan si petahana.Emang salah satunya untuk awarenessnya voters trhadap
dia, kan awareness itu telah melewati unware, artinya dia sudah kenal, kenal kan
belum tentu tahu, kenal kan belum tentu paham, kenal kan belum tentu sayang,
kenal kan belum tentu milih, nah itu mustinya lewat kampanye kampanye visi
misi, tapi kita liat karakter orang Jakarta, kalo orang ngomong doing paling
males, jadi emang dalam penyamapian pesan perlu kreativitas, inovasi, entah
bentuknya visualisasi, entah bentuknya diagram, yang gampang – gampang aja,
tapi kalo suru baca visi misi yang ada di KPU itu tidak tepat, kita lihat karkter
orang jakata, sangat simple, sangat tidak mau susah, karena waktunya singkat,
kalo mungkin dia kampanye di desa yang orang banyak nganggur itu bisa, kalo
buat orang Jakarta tidak bisa, formulanya beda pesannya singkat, kita kan
diajarkan dalam memformulasikan pesan dan biasanya di test dulu dalam FGD
jangan sampai pesannya bermakna ganda,
A Apakah kehadiran pihak eksternal pada ahok yaitu Teman Ahok berpengaruh
dan apakah yang mereka lakukan sudah tepat?
E Saya melihat walaupun ada kekurangan yang dilakukan oleh teman ahok itu
benar, bahwa teman ahok punya tag line tag line sesuai dengan PB nya ahok.
Personal Branding..., Michahael Aldo, FIKOM UMN, 2017
A: Michael Aldo HImawan
E: Effy Rusfian (Pakar/Ahli Political Personal Branding) E: Effy Rusfian (Pakar/Ahli Political Personal Branding)
Saat ini kan Jakarta baru tapi kalo tag line nya si anis atau agus itu Jakarta
bahagia/masyarakat bahagia, nah itu bahagia seperti apa, nah itu harusnya di
FGD kan, tapi saya lihat teman ahok sudah inline, ini sudah by design, komunita
ini dibentuk juga by design, pada akhirnya jadi besar ketika orang merasakan
kinerja ahok bagus dan orang mendukung teman ahoknya ini, walaupun ini by
design tapi orang tidak merasa ahok seperti yang dilakukan PB nya oleh teman
ahok itu tidak jalan karena dia inline dengan PB nya ahok yang telah ada itu
maka dia jadi besar. Berbeda dengan misalnya sahabat agus, saya tidak tau, tapi
itu juga by disgn juga, tapi tidak tahu inline atau tidak dengan PB nya agus,
kemarin waktu kampanye pake atribut militer pakai mobil tank, itu kan PB
lewat symbol tank itu siapa, dia kan kalangan abri, apakah si sahabt agus itu
bener bener atau tidak orang yang pro abri, misalnya teman ahok kalo ahok
tiba2 korupasi, dia akan hancur. Maka waktu itu ada kasus ada bilang brp miliar
dia kan bela bener2 walaupun dia ngaku ada yang terima, walaupun kita tahu ini
semua by design, tidak ada kegiatan yang tidak ad duitnya tapi ketika bicara
transparency keuangan itu, itu inline dengan PB ahok.Saya lihat inline sudah,
dan itu kan perlu duit, kita menyampingkan dulu masalah duit, yang penting dia
inline mempublikasikan kinerja ahok, yang penting dari teman ahok ketika dia
jadi publisher, saya terima dari teman ahok dan saya sampaikan lagi ke yang
lain dan itu bisa dilakkukan oleh teman ahok, tidak berhenti pada satu receiver
saja.
Karena mungkin saya liat dia juga sudah univied pesannya dan dia juga kerja
nya sistematis, kerja sistematis kan seperti ada tim nya. Dan siapa yang
melakukan ini juga penting, teman ahok juga jangan sampai korupsi.
Ahok menjawab dengan transparency.
Personal Branding..., Michahael Aldo, FIKOM UMN, 2017
Personal Branding..., Michahael Aldo, FIKOM UMN, 2017
top related