personal branding, michahael aldo, fikom umn, 2017kc.umn.ac.id/2718/8/lampiran.pdfsendiri saya rasa,...

37
Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli. Copyright and reuse: This license lets you remix, tweak, and build upon work non-commercially, as long as you credit the origin creator and license it on your new creations under the identical terms.

Upload: vuongkhanh

Post on 08-Jun-2019

237 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Personal Branding, Michahael Aldo, FIKOM UMN, 2017kc.umn.ac.id/2718/8/LAMPIRAN.pdfsendiri saya rasa, saya belum berbicara detail soal Personal Branding, setau saya yang mengelola Instagram

Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP 

 

 

 

 

 

Hak cipta dan penggunaan kembali:

Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli.

Copyright and reuse:

This license lets you remix, tweak, and build upon work non-commercially, as long as you credit the origin creator and license it on your new creations under the identical terms.

Page 2: Personal Branding, Michahael Aldo, FIKOM UMN, 2017kc.umn.ac.id/2718/8/LAMPIRAN.pdfsendiri saya rasa, saya belum berbicara detail soal Personal Branding, setau saya yang mengelola Instagram

LAMPIRAN

Personal Branding..., Michahael Aldo, FIKOM UMN, 2017

Page 3: Personal Branding, Michahael Aldo, FIKOM UMN, 2017kc.umn.ac.id/2718/8/LAMPIRAN.pdfsendiri saya rasa, saya belum berbicara detail soal Personal Branding, setau saya yang mengelola Instagram

Personal Branding..., Michahael Aldo, FIKOM UMN, 2017

Page 4: Personal Branding, Michahael Aldo, FIKOM UMN, 2017kc.umn.ac.id/2718/8/LAMPIRAN.pdfsendiri saya rasa, saya belum berbicara detail soal Personal Branding, setau saya yang mengelola Instagram

BAGANKERANGKAPEMIKIRANPENELITIAN

Personal Branding..., Michahael Aldo, FIKOM UMN, 2017

Page 5: Personal Branding, Michahael Aldo, FIKOM UMN, 2017kc.umn.ac.id/2718/8/LAMPIRAN.pdfsendiri saya rasa, saya belum berbicara detail soal Personal Branding, setau saya yang mengelola Instagram

Personal Branding..., Michahael Aldo, FIKOM UMN, 2017

Page 6: Personal Branding, Michahael Aldo, FIKOM UMN, 2017kc.umn.ac.id/2718/8/LAMPIRAN.pdfsendiri saya rasa, saya belum berbicara detail soal Personal Branding, setau saya yang mengelola Instagram

Personal Branding..., Michahael Aldo, FIKOM UMN, 2017

Page 7: Personal Branding, Michahael Aldo, FIKOM UMN, 2017kc.umn.ac.id/2718/8/LAMPIRAN.pdfsendiri saya rasa, saya belum berbicara detail soal Personal Branding, setau saya yang mengelola Instagram

A: Michael Aldo Himawan

S: Singgih Widyastono (Teman Ahok)

A Kak singgih selaku salah satu pembentuk komunitas Teman Ahok sekaligus

sebagai juru bicara komunitas Teman Ahok, pemahamannya mengenai aktivitas

personal branding itu sendiri gimana?

S Personal Branding di Ahok atau Teman Ahok?

A Secara keseluruhan

S Sebenarnya begini, kita kan tidak bisa terlepas dari figurnya bapak itu sendiri,

tidak ada Teman Ahok kalo tidak ada Ahok, buat kami Personal Branding itu

penting, penting banget, karena sebenarnya kita juga tidak terlalu terus terusan

membranding bapak kalo dari Teman Ahok sendiri, saya jelaskan dari Teman

Ahok dulu nih, kami juga ambil nama Teman Ahok dari simple nya aja, supaya

gampang, gampang orang ingetnya, selama ini kan relawan memakai nama

misalnya laskar apalah apalah apalah, dan agak sulit orang mendeskripsikan

bahwa kita punya kedekatan dengan bapak walaupun memang awal kita bikin

Teman Ahok kita tidak bisa sedekat itu dengan bapak, tapi kita ingin membawa

masyarakat yang mendukung bapak lebih dekat dengan bapak dan dia bisa

bilang bahwa gue Teman Ahok, mereka bisa menyebut nama tersebut dengan

simple sekali gue Teman Ahok ,oleh karena itu kita menggunakan nama Teman

Ahok.

Kenapa kita menggunakan nama Teman Ahok kenapa, nah nama nya bapak

juga kan bukan Ahok, namanya kan Basuki Tjahaja Purnama gitu kan, tapi

orang itu kan ingin sebutnya dengan nama Ahok. Kalo Personal Branding bapak

sendiri saya rasa, saya belum berbicara detail soal Personal Branding, setau saya

yang mengelola Instagram juga bukan bapak pribadi, tetapi ada teman –teman

yang membantu, dan followersnya di instagram juga sudah 1,2juta, kalo kita di

Teman Ahok kan baru 115ribu followers, intinya Personal Branding itu penting

banget untuk Teman Ahok sendiri dan bapak sendiri.

Personal Branding..., Michahael Aldo, FIKOM UMN, 2017

Page 8: Personal Branding, Michahael Aldo, FIKOM UMN, 2017kc.umn.ac.id/2718/8/LAMPIRAN.pdfsendiri saya rasa, saya belum berbicara detail soal Personal Branding, setau saya yang mengelola Instagram

A: Michael Aldo Himawan

S: Singgih Widyastono (Teman Ahok)

A Yang saya lihat juga pentingnya itu untuk membedakan antara satu produk

dengan produk lainnya, benar tidak sih?

S Iya iya, itu pasti, mangkanya kita juga harus terus menggenjot Personal

Branding dari bapak sendiri

A Kalo tujuan dari komunitas teman ahok itu sendiri secara spesifik

S Kalo dulu kan kita punya tujuan awal yang sama semuanya, bahwa kita ingin

bapak jadi maju lagi di pilkada DKI 2017, dan ingin membuat masyarakat dekat

dan kenal siapa Bapak. kalo dulu waktu kita awal mulai pertama itu, kita ingin

bapak maju melalui jalur independen, tanpa jalur partai, dia tidak punya

kekuatan maju secara partai, mangkanya kita ingin independen, tetapi seiring

berjalannya waktu bapak kelihatan dan ada pilihan partai politik lain, tetapi

tujuan awalnya ingin kita bapak tanpa melalui jalur partai.

A Kalo komunitas Teman Ahok itu sendiri dari awal didesain dan dibentuk untuk

menaikkan Personal Branding Ahok itu sendiri atau tidak?

S Pastinya dong, sekarang gini, ada 3 calon sekarang di DKI. Nah, kalo kita cuma

bapak disurvey misalnya 30% atau 45% dan ada calon lain masuk, harus ada

cara untuk bagaimana menggairahkan kembali nama Ahok sendiri supaya

kembali naik kembali orang orang inget lagi. Buat kami Teman Ahok itu bagian

dari Ahok, kami mendorong agar orang orang itu kenal/tau, berita tentang

Ahok, pokoknya hal tentang Ahok, mendorong itu semua supaya memang

tujuan akhirnya bagaimana menaikkan Personal Branding bapak sendiri.

S Cara nya sendiri gimana tuk mencapai tujuan tersebut?

Banyak sih sebenernya, kalo kami yang pertama kan kami punya relawan yang

banyak, kalo di total yang terdata sekitar 500an orang, dalam waktu dekat kami

akan menyiapkan kurang lebih 13000 orang buat bikin jaringan dibawah, 13000

Personal Branding..., Michahael Aldo, FIKOM UMN, 2017

Page 9: Personal Branding, Michahael Aldo, FIKOM UMN, 2017kc.umn.ac.id/2718/8/LAMPIRAN.pdfsendiri saya rasa, saya belum berbicara detail soal Personal Branding, setau saya yang mengelola Instagram

A: Michael Aldo Himawan

S: Singgih Widyastono (Teman Ahok)

relawan itu kan menyampaikan informasi dari atas sampai bawah, kalo middle

up bagaimana caranya, misalnya kita bisa mengadakan makan malam dengan

bapak, kalo orang orang yang kerjanya melalui media sosial ya kami melalui

media sosial publikasinya, setiap hari kami selalu berikan berita baru, kita

melalui instagram atau media website kami, twitter kami, dan whats app atau

line juga ada.

A Jadi, untuk mencapai tujuannya itu selain relawan medsosnya juga?

S Ya medsos nya juga lumayan sih, kalo dibandingan kan dengan aksi di

lapangan, misalnya pertemuan sosialisasi dibawah, 70% itu di lapangan, 30% di

media sosial

A Kalo dari segi kemampuan atau keahlian dari Teman Ahok utntuk membangun

persepsi di publik tentang Ahok itu bagaimana caranya?

S Sebenarnya dari mulut ke mulut sih, karena media sosial kan tidak semua orang

menggunakan media sosial, walaupun memang ada sebagaian orang yang

memang bergantung pada media sosial, tapi kami tidak bisa melupakan media

sosial sebagai media campaign kami paling oke, karena keuntungan yang utama

adalah tidak berbayar atau free, dan yang kedua bisa dari mulut ke mulut jadi

informasi bisa tersebar, jadi medsos kami butuhkan sekali.

A Dengan perkembanmgan media sosial saat ini, kan banyak tuh media sosialnya,

dan yang lama semakin ditinggalin dengan muncul yang baru, bagaimana

dengan adanya pertumbuhan media sosisal tersebut?

Personal Branding..., Michahael Aldo, FIKOM UMN, 2017

Page 10: Personal Branding, Michahael Aldo, FIKOM UMN, 2017kc.umn.ac.id/2718/8/LAMPIRAN.pdfsendiri saya rasa, saya belum berbicara detail soal Personal Branding, setau saya yang mengelola Instagram

A: Michael Aldo Himawan

S: Singgih Widyastono (Teman Ahok)

S Sebenarnya mereka kan punya segmen masing- masing, misalnya pengguna

facebook tidak akan menggunakan twitter, atau misalnya pengguna instagram

pasti menggunakan twitter, kami memetakan media tersebut dari berbagai

segmen, misalnya orang - orang yang middle class kebawah itu menggunakan

facebook, orang orang pekerja lepas atau harian dan segala macam pasti

menggunakan facebook, kalo dari kami paling banyak penggunanya melalui

facebook, kalo twitter ini orang yang idealis, artinya mereka punya informasi

memberikan scr langsung dan mengkritisi juga,walaupun ccuma 140 karakter,

tetapi yang peningkatannya cukup cepat saat ini instagram, instagram itu bagian

dari anak muda saat ini, sosmed instagram itu lebih mudah dibandingkan di

twitter, mangkanya di instagram followernya cukup banyak juga, jadi memang

punya segmen masing masing, kami tidak bisa kami tinggalkan tetapi harus

kami jaga masing – masing.

A Kalo teman ahok itu sendiri mengkomunikasikan ahok di netizen gimana, lebih

banyak menggunakan kata - kata atau share video?

S Nah kalo di ig kan banyak foto, kalo di twitter banyak kata kata, kalo di

facebook bisa dapat video atau survey data, kami punya team digital yang punya

bidang pekerjaan untuk membedeakan mana yang harus tarok dimana, tetapi

semua akan kita masukan untuk mencapai target dari segmen nya masing -

masing

A Kalo target audience nya itu sendiri dari teman ahok secara spesifiknya itu

siapa?

S Seperti yang td saya bilang kan, semuanya kan punya segmen, kalo yang

facebook yang kebawah, kalo twitter ig tengah keatas, tetapi semua segmen kita

tuju, kalo ig kan lebih keanak muda, kalo facebook lebih ke orang tua juga bisa,

media sosial apa tergantung segmennya masing – masing.

A Media sosial yang paling sering digunakan dalam proses Personal Branding apa

ya? Facebook?

Personal Branding..., Michahael Aldo, FIKOM UMN, 2017

Page 11: Personal Branding, Michahael Aldo, FIKOM UMN, 2017kc.umn.ac.id/2718/8/LAMPIRAN.pdfsendiri saya rasa, saya belum berbicara detail soal Personal Branding, setau saya yang mengelola Instagram

A: Michael Aldo Himawan

S: Singgih Widyastono (Teman Ahok)

S Facebook itu efektif, kami memetakan dari masing – masing followers.

A Kalo saat ini targetnya lebih banyak anak muda atau orang tua?

S Setara sih, karena gini sih, dulu kita mikir teman ahok itu pasarannya cuman

anak anak muda yang eksistens dengan dunia politik, tetapi seiring berjalannya

waktu kami merasa kok malah orang tua yang luar biasa aktif, oleh karena itu

pasar nya kita bukan hanya anak muda tetapi orang tua juga.

A Selain itu ada strategi planning khususnya tidak sih untuk mencapai

audiencenya?

S Pasti kalo strategi kan pasti, kami harus melakukan misalnya berita, misalnya

yang unggul atau acaranya besar , nih misalnya ingin mengeluarkan produk,

ngerasanya yang paling oke tapi kan harus bikin juga ngeluarin nya kayak hari

jumat karena , bisa kamis jumat sabtu karena , karena matang sekali lah kalo

untuk itung - itungan ato strategi publikasi

A kalo dari komunitas Teman Ahok itu memposisikan Personal Branding Ahok

berbeda dengan Kompetitor bagaimana?

S Begini sih kan kami jalan dari awal jadi kami sudah jalan dan sekarang tinggal

meluruskan saja, guideline yang sudah kami bangun mengalir saja , kalo

dibandingkan dengan tim lain, saya juga tidak aktif memantau tim lain, tapi

saya rasakan memang mereka kan banyak, misal gini kalo di twitter mas, kalo

di twitter kan pernah search dari trending topik, banyak kan misalnya kayak

Jakarta untuk rakyat nah yang kayak itulah yang mendasari kami kan kami

hitung semua, kami lihat kan kalo di twitter banyak bot, masa lagi di twitter tiba

- tiba hastagnya Jakarta untuk rakyat apa sudah ada, nah itu kan jadi ga valid,

kami rasa ini bot, makanya kami juga selalu banyak strategi yang kami ukur,

kami juga punya alat untuk ngukur apa, hastag dia dari mana, siapa yang mulai

Personal Branding..., Michahael Aldo, FIKOM UMN, 2017

Page 12: Personal Branding, Michahael Aldo, FIKOM UMN, 2017kc.umn.ac.id/2718/8/LAMPIRAN.pdfsendiri saya rasa, saya belum berbicara detail soal Personal Branding, setau saya yang mengelola Instagram

A: Michael Aldo Himawan

S: Singgih Widyastono (Teman Ahok)

main segala macem, kami punya.

A Kan pasti ada komentar2 di setiap media sosial, nah itu menanggapinya

bagaimana?

S Yang paling parah sih facebook ya , karena di twitter tidak bisa orang bisa…

gini di facebook semua orang ikutan jadi misalnya gini saya mengeluarkan

setiap statement atau fakta tentang bapak, nah komen nya dibawahnya bulet nah

tapi yang menghantamnya bukan kami, tetapi yang lain, jadi kami diem saja jadi

yang menghantam itu diskusi itu berjalan dari antara pengguna semua , jadi

kami tidak ikutan kami cuman lihatin

S Jadi komen yang ada di media sosial misal nya di instagram yang bales mungkin

jadi bukan Teman Ahok sendiri, melainkan dari pendukung Teman Ahok itu

sendiri.

S Iya, kalo memang pertanyaan nya ditujukan ke Teman Ahok kami balas, tapi

kalo perntayaan nya dia kayak ah Ahok bohong gini gini gini, itu yang bales

bukan kami

S Tapi kalo memang ditujukan langsung secara itu..

S Kami balas

A Oke oke , kalo untuk seringnya intensitasnya, seberapa sering mengupdate

konten - konten Personal Branding

S Yang pasti kami punya target mingguan ya, mingguan itu minimal harus sampe

3 juta (14:34) , artinya yang harus kami keluarkan perbulan itu berapa, kan

kami harus punya , kami kan setiap harus , tau apa yang diinginkan orang kayak

kemarin surat almaeda keluar kami juga harus siap, nah ini kan kadang juga

harus bertahan nah kayak gitu kami juga harus mikir siapin narasi, emang setiap

hari kami setiap hari bikin narasi, narasi yang kami bangun misalnya soal rusun,

tentang kalender , jadi yang memang mana yang paling pantas dikeluarkan gitu,

Personal Branding..., Michahael Aldo, FIKOM UMN, 2017

Page 13: Personal Branding, Michahael Aldo, FIKOM UMN, 2017kc.umn.ac.id/2718/8/LAMPIRAN.pdfsendiri saya rasa, saya belum berbicara detail soal Personal Branding, setau saya yang mengelola Instagram

A: Michael Aldo Himawan

S: Singgih Widyastono (Teman Ahok)

misalnya pengungsinya kemarin yang penggusuran yang kami keluarkan soal

rusun, jadi kami melihat bagamana ,kita memikirkan matang2 minimal 2 sampe

3 konten lah ya per minggu.

A tapi kalo konten konten itu antara 1 media sosial satu dengan yang lain nya

sama apa bagaimana?

S sama tapi kata katanya saja yang dibedakan

A oh tergantungnya , karena targetnya berbeda beda ya pasarnya. yang

dikonstruksikan dan yang ingin di berikan kepada publik melalui media sosial

dari Teman Ahok itu sendiri itu apa sih yang paling spesifik

S yang pasti sih soal publikasi teman ahok sendiri yang paling penting karena

bagaimana pun masyarakat harus tau berita yang beredar , gitu kan yang kedua

harus memberikan konfirmasi yang sifatnya buruk, kayak gitu kan yang ketiga

kami juga bagian dari Q & A jadi orang nanya kan kami jawab, kayak gitu sih,

kayak misalnya kayak kami ingin membuka booth di Mall misalnya mereka

nanya kan kemana aja sih dan bagaimana caranya jadi itu sih bagian dari tugas

tim kami sih

A oh dari target audiens itu sendiri dari media sosial kan kita juga membangun

hubungan dengan panelis pak ahok dengan audiens nah itu bagaimana?

S di media sosial? Kami kan juga kadang gini kan kalo di media social kita suka

ngadain kopdar, kayak misalnya ada acara kami undang teman2 di media social

dan kami juga banyak media sosial, kan kalo saya pengguna aktif di media

twitter nah maka dari situ kita ketemu sama temen temen kan misalnya kadang

banyak akun admin kita juga gak tau, yuk kita ketemu dimana kita bahas soal ini

Personal Branding..., Michahael Aldo, FIKOM UMN, 2017

Page 14: Personal Branding, Michahael Aldo, FIKOM UMN, 2017kc.umn.ac.id/2718/8/LAMPIRAN.pdfsendiri saya rasa, saya belum berbicara detail soal Personal Branding, setau saya yang mengelola Instagram

A: Michael Aldo Himawan

S: Singgih Widyastono (Teman Ahok)

soal itu, paling kita grab orang orang seperti itu paling dengan menghubungi

mereka , kita ngobrol bareng gitu

A jadi membuka satu tempat forum gitu ya , diskusi bareng

S kayak FGD gitu sih paling

A nah kira kira audiensnya ada yang dari luar tidak, kayak misalnya kayak bukan

pendukung nya ahok

S ga ada sih karena kami juga bingung harus ngajak yang lain bagaimana

A mungkin mereka hanya sekedar ingin mengetahui kabar tentang teman ahok gitu

ya

S kami kan juga harus ngecek semua , banyak tim juga yang cek segala macem

A Jadi selain kopdar ga ada lagi?

S Selain kopdar ga ada lagi sih, tapi kalo offline pasti ketemu2 diacara2 aja terus

juga seminggu sekali kan minimal harus ketemu orang dengan orang yang bantu

kami ganti2an minggu ini ketemu dengan siapa terlepas dengan pekerjaan kami

disini kan, jadi kan masyrakat atau audiens harus diperhatikan juga harus

memberikan konfirmasi juga ke mereka tentang berita yang ada dan kondisi

yang ada

A Kalo untuk memahami kesukaan atau kayak dari public itu sendiri kan sering

berubah2 nih keinginan public, atau dari teman ahok itu mengikuti yang public

inginkan atau dari teman ahok membentuk opini?

Personal Branding..., Michahael Aldo, FIKOM UMN, 2017

Page 15: Personal Branding, Michahael Aldo, FIKOM UMN, 2017kc.umn.ac.id/2718/8/LAMPIRAN.pdfsendiri saya rasa, saya belum berbicara detail soal Personal Branding, setau saya yang mengelola Instagram

A: Michael Aldo Himawan

S: Singgih Widyastono (Teman Ahok)

S Ada 2 yang pertama kami harus mengikuti keinginan public juga , kalo dari

misalnya kita harus melihat tentang soal berita yang kayak gitu nah kita harus

mengkonfirmasi kan , nah makanya kami mengikuti keinginan public , kayak

tolong jawab dong tentang ini, yang kami mengikuti, nah yang kedua kami juga

harus membentuk opini, engga terus2an kami harus membahas tentang almaeda

, kita harus membentuk opini masyarakat bagaimana caranya mendata dari

almaeda ke berita yang lain yang positif, nah makanya kami juga harus

menggiring opini, setiap kami harus mengevaluasi keadaan dan kondisinya

bagaimana , kalo emang sudah terlalu parah kita harus membentuk opini , dan

itu merupakan bagian dari kami

A komunikasi krisisnya lebih kedua yang tadi itu ya?

S iya, keinginan publik dan membuat opini baru

A balik lagi ke untuk membahas komentar di media social mungkin kalo komentar

komentar negative gitu dari teman ahok sendiri ada ga untuk membalas , atau

hanya sekedar dari pendukung yang balas

S kalo kita gamau ngomongin soal negative thinking kalo ngomongnya ke

negative thinking jadi panjang dan ga akan selesai, dan lagi kami juga gaboleh

terlalu ikut campur misalkan, negative campaign kami sepakat dalam undang2

bahwa kalo isalkan ada yang sudah membahas itu ya jangan lagi dan kami juga

selalu memposisikan diri kami sebagai pendukung ahok dan tau batasan dan

gaboleh ngata2in juga, ga perlu kepancing emosi segala macem dan kami

membatasi itu sih

A secara personal kakak dari teman ahok turut membantu pak ahok nya sendiri ga

sih misalkan oh ngasih masukan aja ga sih gimana cara beliau berbicara di

publik

S oh kalo input itu penting ya, jadi kami kan juga harus memberikan input apa

Personal Branding..., Michahael Aldo, FIKOM UMN, 2017

Page 16: Personal Branding, Michahael Aldo, FIKOM UMN, 2017kc.umn.ac.id/2718/8/LAMPIRAN.pdfsendiri saya rasa, saya belum berbicara detail soal Personal Branding, setau saya yang mengelola Instagram

A: Michael Aldo Himawan

S: Singgih Widyastono (Teman Ahok)

yang harus dilakukan oleh pak ahok , harus kami sampaikan juga kan dari teman

ahok memposisikan nya juga tidak sebagai pendukung nya misalnya dalam arti

ya sudah gausah peduli , karena bapak kan milik public, terkadang kalo ada

Bahasa Bahasa yang kurang enak 1 kali , nah kan beliau orang yang

kontroversial nah gabisa membentuk Bahasa beliau , kayak kemarin saya ambil

contoh lagi kasus almaeda gitu kan emang kesalahan beliau nah makanya kami

juga bilang gausah ngomongin soal agama lagi , surat2 dan ayat2 nya itu bukan

hanya agama islam doang tetapi agama lain, nah makanya kami membahas kalo

mau ngmng apa sampaikan juga kepada kita, bapak sebenarnya orang yang open

sih “ yauda lu kasih masukan ke gue “

A balik ke personal branding saya ada dari tadi yang saya mau wawancara ada

beberapa tahapan yang saya pelajari dari rata2 literatur dikuliah ada 12 steps

dari personal branding , nah diantara 12 ini yang saya perhatiin terdapat

beberapa yang masuk dalam 12 steps ini, diantara 12 ini kira2 ada ga yang

mungkin belum dilakukan oleh teman ahok itu sendiri? Atau kira2 ke12 nya

sudah dilakukan

S kayaknya sudah semua deh ini, sudah semua, mengambil personal website ini

dari website teman ahok sendiri apa bagaimana gitu?

A kalo dari bapaknya kan sudah ada tim khususnya kan , kalo teman ahok sudah

ada websitenya kan

S sudah ada sih

A kira2 kalo saya ada pertanyaan lagi gitu, kira2 saya bisa hubungin kakak lagi?

S boleh langsung kesini lagi aja ya, karena kalo whatsapp saya suka lupa.

Personal Branding..., Michahael Aldo, FIKOM UMN, 2017

Page 17: Personal Branding, Michahael Aldo, FIKOM UMN, 2017kc.umn.ac.id/2718/8/LAMPIRAN.pdfsendiri saya rasa, saya belum berbicara detail soal Personal Branding, setau saya yang mengelola Instagram

A: Michael Aldo Himawan

M: Michael Victor Sianipar (Staff Khusus Ahok)

M Sebeneranya personal branding ahok yang utama adalah dia itu orang yang apa

adanya dalam arti apa yang dia pikirkan, apa yang dia katakana dan apa yang

dia laqkukan itu konsisten, nah itu sosok yang sudah selamanya jarang ada di

masyarakat, apalagi dari seorang politisi, biasa politisi itu banyak sekali

pencitraannya, di dalam hati nya ingin apa, bicara nya apa dan perbuatannya

beda lagi, jadi bisa tiga hal yang berbeda apa yang dipikirkan A, apa yang

dinyatakan B, yang dilakukan C, kalo pak ahok tidak seperti itu, banyak orang

yang mengimpretasikan bahwa ahok orang yang blak blkaan, terlalu nyablak,

dan ini tidak ideal sebagai politisi, kalo politisi kan harus diplomatis, justru ini

brandingnya beliau, tapi ini branding yang otentik, bukan branding yang

dipaksakan, biasa branding itu kan sesuatu yang bukan sesuatu tetapi dibikin

sesuatu

M jadi branding sesuatu, jadi kalo kita bilang apakah ini personal branding, tidak

juga sih, emang ahok begitu adanya, jadi bisa dibilang ahok ini orang yang

tanpa personal branding justru dia tidak ada personal branding, brandingnya dia

adalah tidak ada branding

A kalo pak ahok itu sendiri dia memposisikan dirinya bagaimana selama menjabat

sebagai gubernur Jakarta?

M Balik lagi sebenarnya kalo memposisikan dia tidak pernah memposisikan apa2

jadi kalo dia kerja ya kerja aja, jadi dia tidak memposisikan dia, apa tugas dia,

apa kerja dia, apa masalah keluarga dia ya dia yang ambil keputusan

A Kalo strategi nya sendirii dari pak ahok untuk menjaga reputasinya dia yang

semakin meningkat?

Personal Branding..., Michahael Aldo, FIKOM UMN, 2017

Page 18: Personal Branding, Michahael Aldo, FIKOM UMN, 2017kc.umn.ac.id/2718/8/LAMPIRAN.pdfsendiri saya rasa, saya belum berbicara detail soal Personal Branding, setau saya yang mengelola Instagram

A: Michael Aldo Himawan

M: Michael Victor Sianipar (Staff Khusus Ahok)

M Menjaga reputasi? Tidak ada strategi sih, paling konsisten aja dengan yang tadi.

A Selain yang tadi ada tidak kekuatan personal bradnignya pak ahok selain

konsisten?

M Brandingnya, kan itu lah kenapa pak ahok sesuatu yang unik ya, karena tidak

termasuk dalam MOB istilahnya bentukan, bayangan banyak ahli komunikasi,

jadi kalo dalam studi komunikasi pak ahok termasuk orang yang outlier, orang

yang tidak memenuhi prinsip prinsip, atau teori teori yang ada, jadi branding dia

apalagi selain yang apa adanya, jadi kerja aja, dia membuktikan hasil kerja nya,

dia melihat apa yang dirasa baik ya dia lakukan, jadi ya itu aja sih, strategi nya

tidak ada lagi.

A Itu kan kekuatannya, kalo dari kelemahannya?

M Kelemahannya ya satu hal yang blak blakan itu bisa dimanfaatkan orang,

apalagi banyak orang di budaya sebagaian orang bahwa tata bicara itu sangat

penting bahkan lebih penting dari substansi yang dibicarakan jadi kelemahannya

disana, kalo pak ahok bicara apa adanya, bagian sebagian orang yang

menganggap kbicara itu lebih penting dari substansi itu jadi masalah

A Apalagi pak ahok sebagai public figure

A Kalo untuk tim nya sendiri ada ga sih untuk seperti pengelolaan dari segi

komunikasinya?

M Tidak ada, tidak ada, jadi kalo pak ahok berbicara atau wawancara itu tidak

pernah diatur, tidak pernah di setting.

A Kalo dari pak Michael sendiri tau tidak kemunculan komunitas teman ahok itu

sendiri, kronologisnya gimana?

M Kalo yang saya lihat sih, kronologisnya tentunya pendukung ahok sudah banyak

dari dulu ya dan komunitas teman ahok ini banyak yang dari relawan jokowi,

karena mreka lihat ada nya contiunitas dari 2012, 2014, dan menuju 2017, dan

Personal Branding..., Michahael Aldo, FIKOM UMN, 2017

Page 19: Personal Branding, Michahael Aldo, FIKOM UMN, 2017kc.umn.ac.id/2718/8/LAMPIRAN.pdfsendiri saya rasa, saya belum berbicara detail soal Personal Branding, setau saya yang mengelola Instagram

A: Michael Aldo Himawan

M: Michael Victor Sianipar (Staff Khusus Ahok)

itu yang penting sih contiunitas, bahwa yang memenangkan jokowi ahok di

2012 itu ya orang orang ini, rakyat dki Jakarta yang mendambakan perubahan

terlepas dari embel embel orang dibelakang tersebut, dalam artian hal ini adalah

partai politik, nah ini ditambah situasi pada tahun 2015, pada tahun 2015 itu

kana ada rebut rebut soal APBD siluman, APBD siluman itu seluruh partai

politik pada saat itu mreka ingin mengimpeach ahok, semua partai politik,

tentunya ini membuat keresahan di kalangan pendukung Ahok, mereka melihat

ok, disitu pada saat 2012 jokowi kepilih 2015 jokowi kepilih, dan 2014 jokowi

kepilih pun 06.00

Karena jokwoi ini bukan siapa siapa tapi jadi presiden, dan sekarang itu di

nasional, dan di Jakarta sosok ahok diganggu terus nih oleh kepentingan partai

politik, bukannya mereka anti partai ya, tapi kita juga sadar teman ahok juga

sadar bahwa politik di Indonesia tidak sesederhana itu, tidak bisa

mendikotomikan antara partai politik dan non partai politik, karena semuanya

dibutuhkan dalam pembangunan bangsa di dalam semua institusi pasti ada, tapi

kemudian orang – orang ini berkumpul, mereka melihat 2107, kalo partai politik

nya seperti ini, apa jaminannya ahok bisa masuk ke dalam pilkada 2017 jadi

cagub, kita udah pasti dukung ahok, tapi supaya aman kita kumpulin ahok ktp

supaya ahok bisa masuk jalur independent, supaya tidak di ganggu oleh partai

politik, karena partai politik bisa saja hari ini dukung, besok tidak dukung,

besoknya dukung lagi, pada hari H bisa saja tidak dukung, batal calon,

A Jadi berarti komunitas teman ahok itu juga relawan yang awalnya itu

sebelumnya mendukung pak jokowi pada saat pak jokowi mwnjadi calon

presiden, saat ini karena mereka mengingnkan pak ahok maju di gubernur 2017,

jadi mereka membuat komunitas tersebut?

M Jadi komunitas teman ahok adalah sebuah ekspresi yang muncul di luar dari

Personal Branding..., Michahael Aldo, FIKOM UMN, 2017

Page 20: Personal Branding, Michahael Aldo, FIKOM UMN, 2017kc.umn.ac.id/2718/8/LAMPIRAN.pdfsendiri saya rasa, saya belum berbicara detail soal Personal Branding, setau saya yang mengelola Instagram

A: Michael Aldo Himawan

M: Michael Victor Sianipar (Staff Khusus Ahok)

struktur yang ada, postur seharusnya kan partai politik, tapi mungkin mereka

sulit mengekspresikan aspirasi mereka, mengekspresikan keinginan mereka

melalui struktur yang ada, akhirnya mereka membuat suatu gerakan sendiri,

bukan berarti gerakan ini anti dari struktur, tapi gerakan ini adalah ekspresi pada

saat struktur itu dirasa belum cukup mampu untuk menampung ekspresi yang

ada, jadi mereka mengekspresikan dengan cara yang lain, jadi sifatnya yang

saya lihat sih komplimentari bukan substitusi, kalo substitusi kan harus pilih

antara partai atau independent, tapi pak ahok kan lihatnya tidak seperti itu, pak

ahok liatnya komplimentari, jangan di adu domba, ini 2 elemen yang penting

untuk Jakarta untuk situasi politik di Indonesia juga

A Selama ini saya juga mengikuti berita berita tentang pak ahok, pak ahok pernah

bilang kalo komunitas teman ahok bukan dia yang bentuk, tapi benarkan bukan

pak ahok yang bentuk?

M Oh kalo itu sudah jelas, itu bukan pak ahok

A Kalo untuk pendanaan?

M Jadi kalo komunitas teman ahok itu adalah pendukung pak ahok jadi mereka

berkumpul bersama sama, sebagian dari mereka memberikan sumbangsih

mereka dari segi energy, waktu.

A Kalo teman ahok dulu, saya inget dulu setiap mampir kesana selalu ada

makanan, nah itu dana nya dari mana bisa ada makanan, minuman, printer, nah

itu dananya darimana, yak arena orang orang yang pada gotong royong supaya

terus ada jalan. Dan teman ahok juga apa sih, dana apa yang mereka butuhkan,

ngprint formulir juga semua orang pada sendiri, booth di mallnya malah kasih

diskon, malah mall nya mau ada booth teman ahok, karena kalo ada booth nya

Personal Branding..., Michahael Aldo, FIKOM UMN, 2017

Page 21: Personal Branding, Michahael Aldo, FIKOM UMN, 2017kc.umn.ac.id/2718/8/LAMPIRAN.pdfsendiri saya rasa, saya belum berbicara detail soal Personal Branding, setau saya yang mengelola Instagram

A: Michael Aldo Himawan

M: Michael Victor Sianipar (Staff Khusus Ahok)

jadi rame mall nya. Jadi teman ahok ini adalah kegiatan yang tidak ada anggaran

butuh apa ga ada apa apa, merkea jualan merchandise aja udah dapat dana itu,

kemudian ada beberapa orang yang membantu mengoperasionalkan kan beres,

itu gerakan teman ahok

M Jadi teman ahok itu bergerak sendiri ya, dana nya juga sendiri ya, dengan usaha

usaha seperti menjual merchandise begitu ya.

M IYA

A Kalo kira kira sumbangsih terbesar teman ahok itu sendiri apa ya untuk

gubernur pak ahok selain pengumpulan ktp?

M Sebenarnya sumbangsih terbesar teman ahok adalah menunjukan bahwa

hatinurani itu masih bisa menggerakan sebagian masyarakat, bahkan sebagian

besar masyarakat, teman ahok bisa menunjukan sesuatu banyak orang rasa tidak

terpikir, itu kenapa komunitas teman ahok ditanya oleh pak ahok, eh kumpulin

ktp jangan 500.000, kalo mau gua jadi gubernur gw butuh 1.000.000 biar

sekalian jangan tanggung – tanggung dapat 1.000.000, orang setengah mati

kumpulin 500.000, jadi itu seumbangsih di dalam teman ahok dalam demokrasi,

menunjukan rakyat punya suatu gerakan dari hati nurani yang bisa dilakukan,

realistis.

A Dan akhirnya pak ahok melalui jalur politik, bagaimana dari pak ahok juga

memposisikan komunitas teman ahok dalam mendukung pak ahok itu sendiri?

M Komunitas teman ahok saat ini banyak melakukan kegiatan fundraising buat

kampanye ahok djarot. Jadi teman ahok sudah punya pengalaman bisa

menggerakan masa, mengetuk hati nurani masyarakat untuk membantu, kalo

Personal Branding..., Michahael Aldo, FIKOM UMN, 2017

Page 22: Personal Branding, Michahael Aldo, FIKOM UMN, 2017kc.umn.ac.id/2718/8/LAMPIRAN.pdfsendiri saya rasa, saya belum berbicara detail soal Personal Branding, setau saya yang mengelola Instagram

A: Michael Aldo Himawan

M: Michael Victor Sianipar (Staff Khusus Ahok)

dulu mengumpulkan ktp, sekarang bantunya karena masa kampanye perlu ada

pengeluaran, kita dana nya juga harus jelas, tercatat, karena kita tidak mau

mengandalkan dana dari 1 2 orang konglomerat, tapi kita maubener – benar

dananya dari masyarakat, dan itu yang dilakukan oleh teman ahok sekarang.

A Nah komunitas teman ahok itu juga dari media sosial, website dan media

lainnya juga memberikan informasi mengenai informasi, kelebihan kesuksesan

pak ahok itu sendiri, kira – kira hal tersebut juga masuk dalam proses personal

branding pak ahok itu sendiri, kira kira ada kekurangannya ga sih mereka dalam

membentuk personal branding pak ahok itu sendiri?

M Kekurangannya saat ini belum terlihat sih, mungkin kalo ada bukan kekurangan

mungkin, tapi tantangan, komunitas teman ahok kan sebuah gerakan, dan di

Jakarta kan masyarakat beragam sekali, banyak sekali orang yang membuat

organisasi untuk mendukung pak ahok, jujur saja organisasi ini banyak yang

tidak jelas juga, cuman mereka ingin mengekspresikan dengan cara yang

berbeda, namun dengan munculnya berbagai organisasi, nah posisi teman ahok

ini unik diantara semua itu, karena teman ahok sudah mempunyai track record,

sudah membuktikan hasil kerja nya, sudah dikenal public, nah itu yang jadi

tantangannya dalam arti apakah mereka yang mendukung ahok mau bergerak

masing masing ataupun dibawah teman ahok atau mereka masih bisa bergerak

secara independent, kadang kala jadi masih ada juga semacam rivalitas. Yang

jelas teman ahok sudah jelas sudah memiliki track record, kita juga tidak ingin

mematikan komunitas komunitas yang ingin bergerak sendiri membantu pak

ahok.

A Kemudian nih seandainya pakahok terpilih sebagai gubernur 2017, pak ahok

sendiri memposisikan teman ahok itu sendiri sebagai apa ini? Atau sebagai staff,

atau sebagai tim pengelola media online pak ahok?

Personal Branding..., Michahael Aldo, FIKOM UMN, 2017

Page 23: Personal Branding, Michahael Aldo, FIKOM UMN, 2017kc.umn.ac.id/2718/8/LAMPIRAN.pdfsendiri saya rasa, saya belum berbicara detail soal Personal Branding, setau saya yang mengelola Instagram

A: Michael Aldo Himawan

M: Michael Victor Sianipar (Staff Khusus Ahok)

M Jadi kalo teman ahok ini kan berdiri sendiri, mereka yang bikin, terserah mereka

mau menjadi apa, jadi yang saya lihat pak ahok orang yang tidak pusing, lu

yang mau bikin, lu yang mau bantu gua, pak ahok juga kan orang yang tidak

mau memiliki hutang budi, jadi pak ahok jadi dia thankyou udah mau bantu ya

udah selesai. Tapi pak ahok juga punya satu harapan yang berkali kali disebut,

dia berharap teman ahok ini bisa jadi gerakan besar, kita punya pilkada serentak.

Yang bukan berarti namanya teman ahok, katakana ada calon calon gubernur,

walikota, bupati, yang ingin maju tetapi mereka tidak memiliki kendaraan,

selama kita yakin ya mereka pasti bantu, berarti kan harus ada gerakan dalam

melakukan penggalangan dana, nah itu fungsi teman ahok, karena teman ahok

sudah banyak pengalaman sudah punya SOP nya jadi tinggal diterapkan saja di

seluruh Indonesia, jadi kita sekali lagi saya katakan kita ini sifatnya

komplimentari, komplimentary di dalam demokrasi Indonesia, jadi untuk orang

– orang yang belum bisa mendapatkan ekspresi mereka di dalam struktur politik

yang ada mereka akan membutuhkan gerakan gerakan seperti teman ahok untuk

mewujudkan, menunjukan ekspresi tersebut di masing – masing daerah

A Kemudian strategi yang dibentuk oleh teman ahok itu sendiri informasi melalui

media media yang dimiliki, evaluasi dari keseluruhan kegiatan dari pak ahok

seperti gimana ya?

M Ya kita sih menganggap selama gerakan ini tidak macam macam ya sudah

bergerak saja sendiri untuk mendukung pak Ahok

A Kalo di media sosial yang dimiliki oleh pak ahok itu sendiri apakah ada tim pak

ahok yang mengelola?

M Oh itu ada tim nya beliau yang mengelola, jadi srtiap kali ada sesuatu yang ingin

dia tuliskan ya dia mengatakan kepada tim nya untuk dituliskan, namun tidak

Personal Branding..., Michahael Aldo, FIKOM UMN, 2017

Page 24: Personal Branding, Michahael Aldo, FIKOM UMN, 2017kc.umn.ac.id/2718/8/LAMPIRAN.pdfsendiri saya rasa, saya belum berbicara detail soal Personal Branding, setau saya yang mengelola Instagram

A: Michael Aldo Himawan

M: Michael Victor Sianipar (Staff Khusus Ahok)

ada dari pak ahok yang menuliskannya sendiri, berbeda dengan politikus lain

yang selalu mencantumkan namanya.

Personal Branding..., Michahael Aldo, FIKOM UMN, 2017

Page 25: Personal Branding, Michahael Aldo, FIKOM UMN, 2017kc.umn.ac.id/2718/8/LAMPIRAN.pdfsendiri saya rasa, saya belum berbicara detail soal Personal Branding, setau saya yang mengelola Instagram

A: Michael Aldo HImawan

E: Effy Rusfian (Pakar/Ahli Political Personal Branding) E: Effy Rusfian (Pakar/Ahli Political Personal Branding)

A Perkenalkan nama saya Michael Aldo dari Universitas Multimedia Nusantara

yang sedang meneliti atau menjalankan skripsi mengenai personal branding

ahok melalui media sosial Instagram teman ahok.

Pertama tama saya ingin bertanya bu.

Bagaimana sih fenomena personal branding saat ini yang sedang berkembang?

E Personal branding sifatnya untuk membedakan untuk 1 produk dengan produk

lain, biasanya merk tidak gampang ditiru, saat ini branding di pake ke kandidat,

ke kandidat ini kita sebutnya personal branding, personal branding kandidat

sangat penting, kraena visi misi itu rata rata orang sama, rata rata ya ujungnya

tagline nya tentang kesejahteraan, pendidikan, itu biasanya sama, tetapi

bagaimana memformulasikan tagline itu, oleh karena itu karena ini sama ini

susah dibedakan salah satunya pakai personal branding, personal branding

melekat kepada seseorang kandidat, dan itu tidak gampang dilakukan, karena

ketika melakukan branding memerlukan proses panjang, untuk ahok pb nya

sudah terbentuk, whatever positif, negative, ini sudah terbentuk, masyarakat

udah tau personal branding si ahok ky apa dan terutama karena kinerja nya

biasanya pb diketahui masyrkt atau voter krn kinerja nya krn pernan sosial

media, kita tau sosial media ahok sngt bagu ya, saat ini kita bicara aktivitas yak

arena agak berbeda soal kampanye dan aktivitasnya, semua orang udah tau

karena ahok sering meng upload segala kegiatan ke sosial media, entah yutup,

atau sosial media seperti instagram walaupun kita tidak tau apakah dia

mengerjakan sendiri, atau dia menggunakan admin, kalo sby ada kode kode nya

bahwa ini digunakan oleh tangan sby sendiri da nada yang admin, yang paling

bagus itu mengerjakan sendiri, karena itu roh nya marwahnya dari pesan itu

benar benar sampe

Sekarang teman ahok kita kaitkan dengan ahok , teman ahok sudah lama sudah

setahun lalu, kita hilangkan dulu apakah dia dibayar apakah dia tidak di bayar,

kita hilangkan dulu, tetapi apa yang dilakukan teman ahok dlm instagram atau

Personal Branding..., Michahael Aldo, FIKOM UMN, 2017

Page 26: Personal Branding, Michahael Aldo, FIKOM UMN, 2017kc.umn.ac.id/2718/8/LAMPIRAN.pdfsendiri saya rasa, saya belum berbicara detail soal Personal Branding, setau saya yang mengelola Instagram

A: Michael Aldo HImawan

E: Effy Rusfian (Pakar/Ahli Political Personal Branding) E: Effy Rusfian (Pakar/Ahli Political Personal Branding)

sosial media apapun yang kita bilang digital marketing, atau kita bilang online

tetapi dia juga melakukannya di offline, artinya ketemu langsung face to face

dimana artinya disitu ada dialog dalam penyampaian pesan, antara offline dan

online si teman ahok sudah dilakukannya sama itu membentuk personal

brandingnya si ahok ini saya lihat sudah ok, personal branding itu untuk

kandidat kandidat yang cenderung mempunyai visi dan misi yang sama,

personal branding itu sangat penting, itu bisa diciptakan itu bisa di customize,

itu bisa by design tapi ketika by design itu orang melihat secara nyata di offline

itu berbeda antara by design dengan implementasi di lapangan itu

menghancurkan kampanye, jadi kalo misalnya ahok bilang saya akan tatap

melakukan penggusuran walaupun masa kampanye, memang itu inline antara

online dengan offline nya karena di online nya dia dibentuk sebagai orang yang

lurus orang yang anti korupsi itu memang dibentuk, jadi ketika ada masalah

penggusuran itu tidak diberhentikan, ketika kampanye, artinya dia benar benar

lurus, dia benar benar apa yang dia inginkan sebagai bagaimana di online di

sosial media dia akan melakukannya

A Personal branding sendiri melalui social media belum tentu cocok untuk kota

lain ya bu?

E Dilihat karakter votersnya, sosial media ini juga dengan susah dengan peraturan,

biasanya di dalam kampanye, di dalam sosial media, ada proses sharing, proses

colaborasi, ada proses aaaa jadi kalo sosial media kita bisa jadi sender bisa jadi

receiver, bisa jadi publisher, yang harus di adalah pembuatan dari sosial media

itu siapa. Karena semua orang dapat membuat sosial media, akun akun itu bisa

dibikin 5, 10 itu bisa, walaupun sekarang KPU menyatakan bahwa yang

namanya, terkait dengan personal branding, yang namanya setiap timses, musti

punya sosial media yang resmi, nah itu di awasi, supaya itu tidak ada sara atau

apa, tp yang paling susah walaupun ada undang – undang ite, itu adalah semua

Personal Branding..., Michahael Aldo, FIKOM UMN, 2017

Page 27: Personal Branding, Michahael Aldo, FIKOM UMN, 2017kc.umn.ac.id/2718/8/LAMPIRAN.pdfsendiri saya rasa, saya belum berbicara detail soal Personal Branding, setau saya yang mengelola Instagram

A: Michael Aldo HImawan

E: Effy Rusfian (Pakar/Ahli Political Personal Branding) E: Effy Rusfian (Pakar/Ahli Political Personal Branding)

orang dapat membuat sosial media, yang dapat jadi masalah juga dia ini yang

menjadi penerima, yang bisa jadi sender, bisa jadi receiver, bisa jd publisher,

ketika dia melakukan kolaborasi, ketika melalkukan sharing, yang menjadi

penerima 1 orang bisa menjadi sender beberapa akun, dari pihak lain juga yang

menjadi receiver juga menerima dari beberapa akun yang resmi maupun tidak

resmi, itu yang membuat cluter di dalam pikiran gitu kalo terlalu banyak, nah

personal branding yang digambarkan melalui website resmi, website teman ahok

inii kan kita tahu benar official bener yang tapi kita sekarang juga melihat

banyak omunitas komunitas lain klub klub lain yang mendukung ahok gitu ya,

tapi tidak secara official gitum tapi dia karena saya partisipan saya suka sama

ahok terus saya sharing semua berita tentang ahok, kalo untung untungnya yang

diberitakan itu benar, tapi kalo yang diberitakan tidak benar, kaya misalnya

haters haters gitu ya memberitakan tidak benar, si receiver ini yang akan

menjadi publisher juga, itu mungkin selain terjadi ke cluteran itu menjadi pecah

intepretasi terhadap seorang personal branding yang sudah di design dengan

baik, gitu, nah itu juga hati hati dengan sosmed, kan gampang sekali bikin akun

dan everybody bisa terima akun yang dari mana aja, itu juga musti dilihat

perkembangannya.Yang mempengaruhi personal branding itu banyak penelitian

tentang PB, kandidat dalam rangka PB, yang pertama kalo kita lihat emang yang

namanya PB menurut pendapat saya mau gam au adalah tampang, secara fisik,

tapi yang sangat mempengaruhi menu8rut saya adalkah symbol symbol ketika

dia dmenyampaikan personal branding nya, symbol symbol itu yang tidak pecah

ketika si receiver ini menerima, misalnya symbol symbol personal brandingnya

si ahok, misalnya anti korupsi, symbol simbolnya itu kan bisa digambarkan

dalam bentuk bentuk visual atau dalam bentuk bentuk poesan, hmestinya inline,

terintegrasi dan pesannya musti univied jadi satu, satu itu misalnya fdi instagram

unfied nya X, ahok pendekar pemberantas korupsi ketika di instagram mesti

inline misalnya ahok pendekar anti korupsi, misalnya yang dia ambil anti

Personal Branding..., Michahael Aldo, FIKOM UMN, 2017

Page 28: Personal Branding, Michahael Aldo, FIKOM UMN, 2017kc.umn.ac.id/2718/8/LAMPIRAN.pdfsendiri saya rasa, saya belum berbicara detail soal Personal Branding, setau saya yang mengelola Instagram

A: Michael Aldo HImawan

E: Effy Rusfian (Pakar/Ahli Political Personal Branding) E: Effy Rusfian (Pakar/Ahli Political Personal Branding)

korupsi nya aja, tetapi tetap inline juga di twitternya, facebooknya, walaupun itu

ada modifikasi, tapi musti uniovied, jadi pesannya tunggal, pesannya satu.

Symbol simbolnya itu baik verbal maupun nonverbal itu sangat penting

A Apa saja tahapan ketika melakukan personal branding itu sendiri?

E Kalo kita melihat sama aja seperti nge brand, tetapi ini khusus personal

branding, kalo dalam political marketing, kinerja itu bisa di brand, artinya visi

misi itu bisa di brand, trmasuk tampang juga bisa di brand, tadia kita sudah

bicara bahwa personal branding ini tidak lepas dari tampang, tetapi itu bisa di

buat, bisa ilustrasinya dulu, banyak sekali dalam pemilihan kandidat2 di daerah

tiba tiba dia menciptakan PB menjadi seorang yang alim, dan itu di

visualisasikan dengan foto dia pakai kopiah tapi ketika kenyataannya

sebelumnya dia tidak pernah ke masjid, orang tau dia tidak pernah pakai kopiah,

itu sudah berantakan semuanya, jadi harus diperhatikan adalah konsisten antara

implementasi sama yang di personal branding kan, dan untuk membentuk PB

misalnya kita lihat, kalo kita bica rebranding, di PB itu ada personal branding

yang bisa menjadi equitas, equitas itu bisa di mulai dari brand awareness, jadi

pertama tama kita mesti mulai mengenalkan dulu si brand nya itu supaya orang

brand awareness, karena ada tahap sebelm brand awareness adalan brand

unware kalo seseorang ga tahu personal branding apapun yang mau dilakukan

terhadap si kandidat itu tidak bisa, tapi adalah brand awareness yang pertama

tama, biar orang itu tau dulu dia siapa orang tau dulu dia bentuknya seperti apa,

ketika sudah brand awareness kita naik, misalnya di dalam ada yang namanya

brand equity ada yang namanya brand recognition, dalam PB juga ada brand

Recog, brand recog itu adalah sebuah symbol symbol atau pesan pesan atau

kode pengingatan terhadap si kandidat, tetapi tanpa melalui bantuan, adanya

namanya edit value, ada tambahan, jadi misalnya gini sebelkum dia sampai

brand recall, jadi kalo dia lihat baju kotak kotak dia kan tau itu ahok , dia kan

merecall kalo yang pake baju kotak kotak itu ahok, itu dalam sibol, tapi setelah

Personal Branding..., Michahael Aldo, FIKOM UMN, 2017

Page 29: Personal Branding, Michahael Aldo, FIKOM UMN, 2017kc.umn.ac.id/2718/8/LAMPIRAN.pdfsendiri saya rasa, saya belum berbicara detail soal Personal Branding, setau saya yang mengelola Instagram

A: Michael Aldo HImawan

E: Effy Rusfian (Pakar/Ahli Political Personal Branding) E: Effy Rusfian (Pakar/Ahli Political Personal Branding)

brand recog, ada brand recall, dan yang diharapkan adalah top of mind, dr TOM

itu kita akan tau siapa sih pemimpin yang jujur itu ahok, itu musti PB nya harus

nyamapi seperti itu, jangan sampai, kalo misalnya siapa si pemimpin yang jujur,

jangan samapi TOM itu misalnya Agus, tapi orang musti langsung orang jujut

itu AHOK, ketika sudah samapai TOM adalah tingkata ynag paling bagus buat

brand equity tapi juga ada sau lagi setelah kita melakukan PB yang harus kita

lakukan adalah tentang bagaimana si kandidat itu pinya kalo diistilah branding

dan political branding adalah brand relationship itu ada emosional diantara kita,

kalo sebelum brand relationship, brand respon, juga bisa digunakan atau brand

image, yang kalo personal branding itu juga terkait dengan brand image, jadi PB

yang dikaitkan dengan image nya, dan yang itu penting. Kembali ke brand

relationship adalah hubungan emosional kita, sampai kita ini mau milih dia,

karena kalo sekedaar aware saya kenal tapi belum tentu saya milih, saya kenal

dia harus melewati proses, kenal terus senang dulu, itu bisa dibentuk dengan

brand relationship, nanti pada tahapnya adalah pd proses pemilihan, kalo sudah

senang saya mau milih ahok, itu PB yang bagus, misalnya saya senang dengan

agus, tapi sy tidak bakal milih dia, tapi melalui PB saya mau memilih ahok, dan

itu yang bisa kita lakukan di PB

A Personal branding antara politik di PR hampir sama, tetapi apakah ada tahapan

yang harus dilakukan di politik?

Di politic itu kalo kita jualan produk itu kalo di politik yang kita jual adalah

kandidat dan itu pakai strategi PB, kemudian yang ke 2 namanya produk yang

dijual di politik adalah visi misi, tapi sayangnya visi misi itu suka sama, antara

si kandidat kandidat, tapi yang namanya personal branding, mestinya ga boleh

sama, yang sama juga adalah ketika me image kan citra nya, ketika kita mau

mencitrakan brandingnya ini, ini juga bisa sama. Jadi yang perlu dihingat yang

paling signifikan, ketika kitaq mau mau membuat PB itu yang pertama adalah

konsisten, dan biasanya yang dikatakan adalah political branding, ada juga yang

Personal Branding..., Michahael Aldo, FIKOM UMN, 2017

Page 30: Personal Branding, Michahael Aldo, FIKOM UMN, 2017kc.umn.ac.id/2718/8/LAMPIRAN.pdfsendiri saya rasa, saya belum berbicara detail soal Personal Branding, setau saya yang mengelola Instagram

A: Michael Aldo HImawan

E: Effy Rusfian (Pakar/Ahli Political Personal Branding) E: Effy Rusfian (Pakar/Ahli Political Personal Branding)

disebut political public relation ada juga yang disebut dengan political

marketing. Kalo political marketing biasanya digunakan saat hari H, tapi kalo

political PR itu prosesnya sudah lebih lama dan biasanya bicara tentang citra,

dan citra inilah yang di bikin di desain untuk menjadi apa yang sama PB antara

citra dengan PB nya mesti inline, tapi kalo di political PR banyak dibicarakan

tentang citra.

A Apa saja kriteria yang pas untuk melakukan online personal branding?

E Kalo menurut saya untuk budaya Indonesia, website itu bagus, sosmed itu bagu,

tapi kalo tidak dilengkapi dengan tatap muka, itu jalannya tidak akan efektif,

misalnya seperti ini, kalau kita walaupun sosmed ada fungsi interaktif,

kemudahan, tapi tidak ada emosi di dalamnya, yang membuat brand relationship

nya kuat, tidak ada emosi, tapi kalo kita bertemu tatap muka, berdialog,

walaupun interaktif itu sosial media, sifatnya lebih cenderung monolog karena

banyak yang masuk, karena kemampuan admin, atau kemampuan kandidat itu

menjawab kan terbatas, dia sifatnya monolog, kalo kita tatap muka, misalnya

seperti pengumpulan masa tatap muka dalam bentuk forum, forum yang tatap

muka yang benar2 offline, itu ada dialog, itu yang disebut lebih kuat ketika ada

2 way communication, berarti 2 way communicationnya itu bersifat simetris,

jangan asimetris. Dan yang paling penting adalah ketika kita merancang sosial

media kan ujung ujungnya kita ingin kepilih nih, whatever ahok atau siapa, yang

dikhawatrikan begini kadang2 ada seorang kandidat, ada yang sangat yakin dia

menang, tapi di hr H nya karena orang yakin dia menang dia tidak pergi ke TPS

jadi dia kalah, jadi dalam merancang dalam voters benar2 milih, di dalam

kampanye media online atau pasarnya virtual, itu harus dirancang apakah dia

kenal dia tahu, dia milih, nah dia milih nya itu harus dirancang atau sesuai KPU

dia harus memilih, itu didorong harus ada stimulus, misalnya stimulus di dalam

sosial media, atau nanti dibantu melalui offline, misalnya ahok nomor 2 itu cara

nyoblos nomor 2 jangan sampi salah. Jadi proses itu musti berujung pada sebuah

Personal Branding..., Michahael Aldo, FIKOM UMN, 2017

Page 31: Personal Branding, Michahael Aldo, FIKOM UMN, 2017kc.umn.ac.id/2718/8/LAMPIRAN.pdfsendiri saya rasa, saya belum berbicara detail soal Personal Branding, setau saya yang mengelola Instagram

A: Michael Aldo HImawan

E: Effy Rusfian (Pakar/Ahli Political Personal Branding) E: Effy Rusfian (Pakar/Ahli Political Personal Branding)

pemilihan terhadap kandidat karena melewati virtual melalui personal branding,

yang paling bagus juga terkait dengan sosmed adalah aspek viral nya, viral

marketingnya, jadi WOT ny antara teman ahok sama dengan non teman ahok,

penyuka penyuka ahok itu melakukan sebuah statement atau sebuah pesan yang

menjadi viral itu yang menjadi di sampaikan dalam political wave, misalnya

begini jadi viral tapi WOT ny positif, seperti sekarang ini si anies berusaha ingin

ada viral marketing di sosmed, tapi nyatanya pesannya jadi WOT negative,

misalnya sanidaga uno bilang kita tidak akan melakukan penggusuran, dan

ditanya akhirnya di belakang nanti akan di pindah kemana, itu bisa jadi viral

bisa jadi WOM nya itu negative, ketika saya akan melakukan viral marketing

PB nya sperti ini setiap .

A Apakah ada kriteria khusus untuk konten di media sosial?

E Kalo kontennya harus konsisten yang itu tadi yang univied kita ingin personal

brandingkan si ahok misalnya seperti pendekar anti korupsi itu musti konsisten

dari awal, tapi juga harus diperhatikan bahwa tingkat dari aware, unware hingga

top of mind seseorang mempunyai proses, jadi itu harus di rancang misalnya

konsistennya dalam waktu tiga bulan ,mislanya dalam kampanye saat ini 3 bulan

itu dimulai terus terusan, ada yang sifatnya strteginya kontiunitas, jadi pesannya

rutin disampaikan, tapi ada juga yang pakai kurva, kurva ini juga bagus, tapi

yang paling penting adalah kurva ini top of mind hingga hari pemilihan tapi

konten itu penting dalam strategi nya, ketika mengupload, memposting,

kontennya itu konsisten yaitu harus di sambungkan dengan offline nya, selain

konten juga kita harus punya kreativitas, walaupun univied juga harus punya

kreativitas dalam pesan dan kreativitas juga jangan monotone dalam teks, kalo

misalnya setiap media sosial punya karakter sendiri sendiri, misalnya instagram

banyak gambar tapi sedikit teks, kalo di twitter 140 karakter tapi kalo mau teks

harus pakai link, atau alat bantu, kalo di FB bisa interaktif karena ada inbox,

direct mail kemudian harus dilihat karakter masing – masing, pesan itu musti di

Personal Branding..., Michahael Aldo, FIKOM UMN, 2017

Page 32: Personal Branding, Michahael Aldo, FIKOM UMN, 2017kc.umn.ac.id/2718/8/LAMPIRAN.pdfsendiri saya rasa, saya belum berbicara detail soal Personal Branding, setau saya yang mengelola Instagram

A: Michael Aldo HImawan

E: Effy Rusfian (Pakar/Ahli Political Personal Branding) E: Effy Rusfian (Pakar/Ahli Political Personal Branding)

sesuaikan dengan karakternya kalo menggunakan banyak itu yang harus

disintegrated kan jadi pesannya di FB musti pesannya sama di IG, nbukannya

sama tapi melengkapi di ig, ditwitter, terkait dengan karakter juga visualisasi,

saat ini kecenderungan orang yang malas baca, nah itu dibantu dengan

visualisasi, dibantu dengan video, itu kreativitas, itu inovasi dalam

menyampaikan dalam menyampaikan pesan, pesan politik scr verbal maupun

nonverbal, itu sangat penting dalam sosmed tapi itu juga musti dikerjakan secara

sistematis, artinya secara strategic, gimana caranya? Kalo saya menggunakan

riset awalnya, kemudian ada palnning, ada implementasi ada evaluasi, riset itu

untuk memaping kan, pesan apa yang disukai oleh target kita, kita tidak bisa

ambil semua target loh, misalnya saya timses nya ahok, saya harus tau siapa

yang harus saya ambil, contohnya saya ga mungkin ambil orang birokrasi,

karena orang birokrasi marah sama ahok karena di pecat pecatin oleh ahok,

koruptor tidak mungkin sy ambil karena orang marah, yang bisa saya ambil

adalah generasi muda, orang - orang yang melakukan pembaharuan, orang orang

netizen, nah saya sudah tau target marketnya, oleh karena itu saya musti

memformulaskian pesan sesuai dengan target market saya, tapi mulai nya dari

riset dan memaping kan siapa, pesan, apa bagaimana caranya untuk melakukan

itu.

A Dalam media sosial tentu banyak sekali keberagaman, bagaimana sih bu cara

menyamakan konten dari platform yang berbeda-beda

E Nah itu emang musti dilakukan oleh riset, sebelumnya riset, misalnya tadi kamu

mengatakanporang berbeda rasionya, sekarang hasil riset kita siapakah riset kita,

apakah orang yang rasional atau emosional, biasnaya yang emosional terkait

dengan hal hal yang masa lalu, saya memilih dia karena bukan saya suka sama

dia, jadi karena bapak saya anggota partai ini, kita maping sdisitu dulu,

kemudian kita sudah tau pemilih kita yang dituju siapa dan kita sudah

memfokuskan yang mana rasional atau tidak baru bisa dibikin pesannya,

Personal Branding..., Michahael Aldo, FIKOM UMN, 2017

Page 33: Personal Branding, Michahael Aldo, FIKOM UMN, 2017kc.umn.ac.id/2718/8/LAMPIRAN.pdfsendiri saya rasa, saya belum berbicara detail soal Personal Branding, setau saya yang mengelola Instagram

A: Michael Aldo HImawan

E: Effy Rusfian (Pakar/Ahli Political Personal Branding) E: Effy Rusfian (Pakar/Ahli Political Personal Branding)

pesannya juga berdasarkan riset ,bisa FGD atau apa, jadi itu poejntingya riset

itu, jadi ketika kita mengimplkementasikan juga berdasarkan riset, misalnya

calon voters kita suka menggunakan media apa sih,m katakana orang di Jakarta

ada 1 orang menggunakan beberapa media sosial dua atau samapi tiga yang

digunakan, itu berdasarkan riset, kemudian dua sampai tiga kemudian kita lihat

karakternya karakter dari media sosial itu, misalnya instagram foto, dan itu

harus masuk pesan pesannya dalam foto, da nada lagi dalam political PR yang

dinamakan impression management itu memunculkan apa yang diinginkan oleh

sender, bukan seperti citra apa yang sudah lihatatau sudah tampil, seperti

contohnya seperti prabowo ingin diinginkan sbg orang yang hebat, jadi prabowo

selalu ditempatkan pada sebuah keramainan, kalo jokowi tidak seperti itu,

misalnya dia ingin menggambarkan dia islam, tapi dia tidak perlu mengatkaan

bahwa saya islam tapi menggunakan symbol symbol, misalnya foto dia

berkunjung ke ustad ini, menunujkan dia sholat, tidak perlu dia mengatakan dia

muslim. Di lihat dari karakternya ada twitter ada link, disitu yang penting

adanya endorser, jadi kita harus liat karakternya dari medsos, bentuk pesannya

seperti apa. Tapi juga yang penting adalah dorongan ketika dia mau ikut akun

kita. Ketika dia ikut akun kita yang dilihat juga proses interaksi dan relasi nya,

ada juga yang punya akun banyak dia cuman like like aja belum tentu di abaca.

Karena musti dilihat karakter media sosialnya. Jaman dulu fb sangat terkenal

sekarang fb sudah mulai ditinggalkan namun fb banyak digunakan oleh orang

orang seusia saya, mungkin karena ada factor kita ini gaptek jadi gamau belajar

yang lainnya, kalo generasi muda mau belajar kira kira apa ini yang lagi trend,

itu harus dilihat, kalo votersnya atau target pasarnya sudah ada,

kembali lagi kepada PB ini sangat penting caranya media sosial offline online

sangat penting, tapi yang paling penting juga yang bisa dibantu juga ini teman

ahok sbg endorser, dia sangat penting. yang penting dalam Political PB adalah

trust, kita yakin kita percaya sbg pilihan kita karena sesuai dengan visi misi kita,

Personal Branding..., Michahael Aldo, FIKOM UMN, 2017

Page 34: Personal Branding, Michahael Aldo, FIKOM UMN, 2017kc.umn.ac.id/2718/8/LAMPIRAN.pdfsendiri saya rasa, saya belum berbicara detail soal Personal Branding, setau saya yang mengelola Instagram

A: Michael Aldo HImawan

E: Effy Rusfian (Pakar/Ahli Political Personal Branding) E: Effy Rusfian (Pakar/Ahli Political Personal Branding)

ada lagi yang namanya sebelum brand relationship ada juga brand respon itu

suka berbeda, tapi kalo udah sampe brand relationship itu udah ada keyakinan

ada hubungan emosional.

Ada lagi yang saya lihat yang say abaca di ahok, ahok bilang begini kita akan

mendatangi tempat tempat yang tidak mendukung ahoik, dalam political

marketing menurut pndpt saya tidak salah, karena kalo dia ini ada tempat tidak

mendukung ahok, untuk samapai dia mendukung ini melewati proses dia netral

dulu, ini kan dua tahap, baiknya mendingan yang mendukung ini kita maping,

dan ini saja yang kita kuatkan, kita berharap dari yang mendukung ini akan

menyebar. kita buat saja haters haters ini whatever pesannya apa kita buat

sampai mendukung.

Biasanya kalo soal pesan ya, bagus emang spt yang pak ahok katakana, pak

ahok PBnya dia kan orang lurus, semua dilakukan untuk masyarakat, nanti

ditampilkan dan dimasukan saja pesan pesannya, keberhasilannya, itulah salah

satu kelebihan dari pertahana/incumbent, kalo pertahana cukup dia

menyampaikan pesan pesan yang telah dilakukan, tapi untuk anis emang tidak

bisa lakukan spt ini, maka keluarlah omongan ahh itu cuman janji, dia kan

cuman bisa melakukan menyerang, dalam political marketing itu biasa, yang

perlu disini adalah soal aktivitas. Itu yang disampaikan saat debat, entah di

forum, di media sosial gitu ya, karena emang produk dari political marketing,

PB ini ketika trust nya bicara tentang fakta dia telah berhasil, ini pesannya,

bagusnya disampikan dalam media sosial.

A Apakah ada formula khusus untuk menjaga konten mereka di media sosial?

E

Cara nya hamper sama tapi pesannya yang berbeda dan cara nya sama,

sebenrnya dia harus melakukan riset juga, maping, pesannya seperti apa,

Personal Branding..., Michahael Aldo, FIKOM UMN, 2017

Page 35: Personal Branding, Michahael Aldo, FIKOM UMN, 2017kc.umn.ac.id/2718/8/LAMPIRAN.pdfsendiri saya rasa, saya belum berbicara detail soal Personal Branding, setau saya yang mengelola Instagram

A: Michael Aldo HImawan

E: Effy Rusfian (Pakar/Ahli Political Personal Branding) E: Effy Rusfian (Pakar/Ahli Political Personal Branding)

caranya seperti apa, dalam menciptakan portfolionya. Awalnya dari riset dulu,

dan itu harus dikerjakan 1 tahun sebelumnya oleh kandidat,

Jadi Ketika anis muncul, agus muncul ketika tidak ada riset, ini akan meraba

raba kemana kemana, ini bisa jadi salah smua. Seperti sandiaga uno banyak

pesan politik dia yang salah data, misalnya tentang transjakarta itu salah data,

banyak sekali pesan pesan salah data, karena dia tidak di dukung oleh tingtang,

ting tang kan mustinya kerja saat riset, iniloh yang akan disampaikan. Misalnya

dia mau kritik transjakarta tapi data nya bener dong

Jadi kalo yang pertahana ini munculnya sudah lama, dan sudah siap, itu

kelebihan si petahana.Emang salah satunya untuk awarenessnya voters trhadap

dia, kan awareness itu telah melewati unware, artinya dia sudah kenal, kenal kan

belum tentu tahu, kenal kan belum tentu paham, kenal kan belum tentu sayang,

kenal kan belum tentu milih, nah itu mustinya lewat kampanye kampanye visi

misi, tapi kita liat karakter orang Jakarta, kalo orang ngomong doing paling

males, jadi emang dalam penyamapian pesan perlu kreativitas, inovasi, entah

bentuknya visualisasi, entah bentuknya diagram, yang gampang – gampang aja,

tapi kalo suru baca visi misi yang ada di KPU itu tidak tepat, kita lihat karkter

orang jakata, sangat simple, sangat tidak mau susah, karena waktunya singkat,

kalo mungkin dia kampanye di desa yang orang banyak nganggur itu bisa, kalo

buat orang Jakarta tidak bisa, formulanya beda pesannya singkat, kita kan

diajarkan dalam memformulasikan pesan dan biasanya di test dulu dalam FGD

jangan sampai pesannya bermakna ganda,

A Apakah kehadiran pihak eksternal pada ahok yaitu Teman Ahok berpengaruh

dan apakah yang mereka lakukan sudah tepat?

E Saya melihat walaupun ada kekurangan yang dilakukan oleh teman ahok itu

benar, bahwa teman ahok punya tag line tag line sesuai dengan PB nya ahok.

Personal Branding..., Michahael Aldo, FIKOM UMN, 2017

Page 36: Personal Branding, Michahael Aldo, FIKOM UMN, 2017kc.umn.ac.id/2718/8/LAMPIRAN.pdfsendiri saya rasa, saya belum berbicara detail soal Personal Branding, setau saya yang mengelola Instagram

A: Michael Aldo HImawan

E: Effy Rusfian (Pakar/Ahli Political Personal Branding) E: Effy Rusfian (Pakar/Ahli Political Personal Branding)

Saat ini kan Jakarta baru tapi kalo tag line nya si anis atau agus itu Jakarta

bahagia/masyarakat bahagia, nah itu bahagia seperti apa, nah itu harusnya di

FGD kan, tapi saya lihat teman ahok sudah inline, ini sudah by design, komunita

ini dibentuk juga by design, pada akhirnya jadi besar ketika orang merasakan

kinerja ahok bagus dan orang mendukung teman ahoknya ini, walaupun ini by

design tapi orang tidak merasa ahok seperti yang dilakukan PB nya oleh teman

ahok itu tidak jalan karena dia inline dengan PB nya ahok yang telah ada itu

maka dia jadi besar. Berbeda dengan misalnya sahabat agus, saya tidak tau, tapi

itu juga by disgn juga, tapi tidak tahu inline atau tidak dengan PB nya agus,

kemarin waktu kampanye pake atribut militer pakai mobil tank, itu kan PB

lewat symbol tank itu siapa, dia kan kalangan abri, apakah si sahabt agus itu

bener bener atau tidak orang yang pro abri, misalnya teman ahok kalo ahok

tiba2 korupasi, dia akan hancur. Maka waktu itu ada kasus ada bilang brp miliar

dia kan bela bener2 walaupun dia ngaku ada yang terima, walaupun kita tahu ini

semua by design, tidak ada kegiatan yang tidak ad duitnya tapi ketika bicara

transparency keuangan itu, itu inline dengan PB ahok.Saya lihat inline sudah,

dan itu kan perlu duit, kita menyampingkan dulu masalah duit, yang penting dia

inline mempublikasikan kinerja ahok, yang penting dari teman ahok ketika dia

jadi publisher, saya terima dari teman ahok dan saya sampaikan lagi ke yang

lain dan itu bisa dilakkukan oleh teman ahok, tidak berhenti pada satu receiver

saja.

Karena mungkin saya liat dia juga sudah univied pesannya dan dia juga kerja

nya sistematis, kerja sistematis kan seperti ada tim nya. Dan siapa yang

melakukan ini juga penting, teman ahok juga jangan sampai korupsi.

Ahok menjawab dengan transparency.

Personal Branding..., Michahael Aldo, FIKOM UMN, 2017

Page 37: Personal Branding, Michahael Aldo, FIKOM UMN, 2017kc.umn.ac.id/2718/8/LAMPIRAN.pdfsendiri saya rasa, saya belum berbicara detail soal Personal Branding, setau saya yang mengelola Instagram

Personal Branding..., Michahael Aldo, FIKOM UMN, 2017