persaingan india-pakistan dalam pengembangan...
Post on 28-Dec-2019
14 Views
Preview:
TRANSCRIPT
34
BAB II
PERSAINGAN INDIA-PAKISTAN DALAM PENGEMBANGAN NUKLIR
DAN ISU KEPEMILIKAN ICBM INDIA
Persaingan antara India dan Pakistan telah berlangsung sejak lama, bahkan
ketika kedua negara tersebut masih menjadi satu kesatuan. Persaingan terlihat dari
upaya memperebutkan wilayah Kashmir hingga pada persaingan kekuatan masing-
masing negara melalui pengembangan nuklir. Pembahasan dalam bab II penelitian
ini terbagi menjadi empat. Sub bab pertama mengenai pengembangan nuklir India,
yang kemudian pembahasan dilanjutkan mengenai pengembangan nuklir Pakistan
dalam sub bab kedua. Sub bab ketiga membahas mengenai isu kepemilikan ICBM
India yang ditunjukkan melalui uji coba Agni-5 tahun 2012. Sub bab keempat
membahas reaksi Pakistan terhadap uji coba Agni-5 India. Keempat pembahasan
tersebut akan digunakan sebagai data pendukung dalam analisa penelitian.
2.1 Pengembangan Nuklir India
Pembahasan terkait peningkatan kekuatan India melalui pengembangan
nuklir India dalam sub bab pertama terdiri dari dua pokok pembahasan yaitu sejarah
pengembangan nuklir India. Pembahasan terkait sejarah pengembangan nuklir
India kemudian dilanjutkan pembahasan tentang uji coba nuklir yang telah
dilakukan India dimulai dari percobaan pertama hingga percobaan yang dilakukan
pada tahun 2012.
35
2.1.1 Sejarah Pengembangan Nuklir India
Satu tahun pasca kemerdekaan India pada tahun 1947, Perdana Menteri India
memperkenalkan suatu badan yang bertugas mengorganisir penelitian atom yaitu
India Atomic Energy Comission (IAEC) beserta kerangka hukum operasional badan
tersebut. 1 Program pengembangan nuklir India kemudian dimulai di Bhabha
Atomic Research (sebelumnya bernama Atomic Energy Establishment Trombay)
berdasarkan pada program US Atoms for Peace2 yang bertujuan untuk mendukung
perkembangan ilmu pengetahuan dan tidak untuk kepentingan militer.3
Pada tahun 1954 IAEC membentuk Department of Atomic Energy (DAE),
suatu badan yang berfokus pada penelitian untuk mengembangkan teknologi nuklir
dan aplikasi teknologi radiasi sebagai penunjang kegiatan di bidang pertanian,
kedokteran, dan industri.4 Pada tahun yang sama, India juga menekankan bahwa
pengujian nuklir untuk keperluan persenjataan perlu diakhiri oleh negara-negara
yang melakukan proliferasi senjata nuklir.5
Program pengembangan nuklir India untuk tujuan damai tersebut mendapat
dukungan dari beberapa negara. Reaktor nuklir pertama yang dimiliki oleh India
bernama Apsara Research Reactor, merupakan hasil dari kerjasama antara India
1 Constituent Assembly of India (Legislative Debates), Second Session, Vol. 5, 6 April 1948, dalam George Perkovich, 1999, India's Nuclear Bomb: The Impact on Global Proliferation, Berkeley: University of California Press, hal. 18. 2 US Atoms for Peace merupakan judul pidato yang disampaikan oleh Presiden Amerika Serikat pada 8 Desember 1953 terkait aturan dalam penggunaan energi nuklir. 3 Homi Sethna, Opening the Door to Nuclear Development, Atoms for Peace, hal. 102, dalam Leonard Weiss, Atoms for Peace, Bulletin of The Atomic Scientists, November/Desember 2003, Vol. 59, No. 6, hal. 10. 4 Robert S. Anderson, Building Scientific Institutions in India: Saha and Bhabha, Centre for Developing-Area Studies, Occasional Paper No. 11, 1975, McGill University, hal. 40. 5 Jaswant Singh, Against Nuclear Apartheid, Journal of Foreign Affairs, Vol. 77 No. 5, September/Oktober 1998, hal. 41.
36
dan Inggris pada tahun 1955. 6 Selang satu tahun kerjasama tersebut, Amerika
Serikat dan Kanada sepakat untuk memberikan bantuan dan mendukung program
nuklir tujuan damai yang dilakukan India berupa pendirian CIRUS Research
Reactor oleh Kanada dan bantuan penyediaan deutrium dioksida oleh Amerika
Serikat dalam CIRUS Research Reactor.7
Namun dalam perkembangannya, kebijakan pemerintah India beralih
menjadi pemanfaatan nuklir sebagai alat untuk menunjang kekuatan negara sejak
pertengahan tahun 1960an. Hal tersebut dipicu oleh uji coba senjata nuklir oleh
Cina pada 16 Oktober 1964 dan perang India-Pakistan pada tahun 1965.8 Akibat
dua peristiwa tersebut, muncul desakan dari parlemen India pada 22 September
1965 untuk mengubah kebijakan terkait pengembangan nuklir. Adanya desakan
tersebut semakin mendorong India melakukan pengembangan nuklir tidak hanya
sebatas untuk perkembangan ilmu pengetahuan tapi juga menjadikan nuklir sebagai
instrumen kekuatan baru India dalam mempertahankan eksistensi di kawasan. 9
Percobaan nuklir pertama kali dilakukan India pada tahun 1974.10 Akibat dari
tindakan tersebut, muncul berbagai respon dari dunia Internasional, salah satunya
Amerika Serikat yang membatasi akses India serta memberikan sanksi. Selain itu,
respon datang dari Kanada dengan menghentikan pemberian bantuan pada India
6 M.V. Ramana, 2007, Nuclear Power in India: Failed Past, Dubious Future, Gauging US-Indian Strategic Cooperation, Carlisle: Strategic Studies Institute, hal. 76. 7 Volha Charnysh, 2009, India’s Nuclear Program, Nuclear Age Peace Foundation, hal. 1, diakses dalam http://www.nuclearfiles.org/menu/key-issues/nuclear-weapons/issues/proliferation/india/charnysh_india_analysis.pdf (22/04/2016, 09:13 WIB) 8 US Embassy (New Delhi) to State Department, Nuclear Non-Proliferation Policy FOIA, dalam George Perkovich, Op. Cit., hal. 490. 9 Hari Ram Gupta, India-Pakistan War, Vol. 1, hal. 20, dalam George Perkovich, Op. Cit., hal. 103. 10 Federation of American Scientists, First Nuclear Test at Pokhran, 4 Juli 2000, diakses dalam https://fas.org/nuke/guide/india/nuke/first-pix.htm (12/04/2017, 12:26 WIB)
37
dalam program pengembangan nuklir. Adanya respon negatif dari beberapa pihak
membuat India membatalkan rencana uji coba lain yang telah disusun pada tahun
1977-1979.11 Hal tersebut merupakan alasan yang menyebabkan agenda politik
India pada akhir tahun 1970an tidak sepenuhnya berfokus pada pengembangan
nuklir.
Namun pada tahun 1980 pasca pergantian Perdana Menteri Morarji Desai
menjadi Choudhary Charan Singh dari Bharatiya Janata Party (BJP), India kembali
melanjutkan program pengembangan nuklir. Peningkatan kapabilitas India dalam
mengembangkan nuklir terus dilakukan terbukti sejak pertengahan 1980an, India
melakukan pengembangan terhadap rudal balistik jarak pendek dan menengah.12
Terdapat pernyataan dari juru bicara BJP, Kewal Ratanmal Malkani, pada
tahun 1993 yang menyatakan “...nuclear weapons will give us prestige, power,
standing. An Indian will talk straight and walk straight when we have the bomb”.13
Berdasarkan pernyataan tersebut, terlihat bahwa bagi India kepemilikan senjata
nuklir merupakan suatu tindakan yang dapat memberikan keuntungan sehingga
India akan terus berupaya melakukan pengembangan nuklir dan menunjukkan
peningkatan kapabilitas senjata nuklir yang dimiliki. Hal tersebut terbukti dengan
adanya berbagai uji coba peluncuran rudal hulu ledak nuklir.
Kepemilikan senjata nuklir India sebagai instrumen kekuatan negara berhasil
mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. India berhasil memproduksi
11 Volha Charnysh, Op. Cit., hal.2 12 Global Security, Agni, diakses dalam http://www.globalsecurity.org/wmd/world/india/agni.htm (30/07/2017, 14:42 WIB) 13 George Perkovich, Nuclear Proliferation, Journal of Foreign Policy, No. 112, Fall 1998, hal. 12.
38
beberapa rudal14 seperti rudal Prithvi yang memiliki daya jangkau 150 km sehingga
merupakan rudal balistik jarak pendek atau Short Range Ballistic Missile (SRBM),
rudal Sagarika yang diluncurkan melalui kapal selam sehingga termasuk Submarine
Launched Ballistic Missile (SLBM) dengan kemampuan menjangkau jarak 300-
1000 km, rudal Agni yang termasuk rudal jarak menengah atau Medium Range
Ballistic Missile (MRBM) dan Intermediate Range Ballistic Missile (IRBM)
dengan daya angkut 1000 kg, serta rudal antar benua atau Intercontinental Range
Ballistic Missile (ICBM) Agni-5 yang merupakan pencapaian besar bagi India
karena rudal jenis tersebut mampu mencapai jarak 5000 km jika diluncurkan.15
Prithvi merupakan rudal balistik pertama yang dikembangkan oleh India,
berasal dari rudal SA-2 milik Uni Soviet. Prithvi-1 dengan jarak jangkau maksimal
150 km digunakan sebagai senjata dalam Angkatan Darat India, Prithvi-2 dengan
jarak jangkau maksimal 250 km digunakan dalam Angkatan Udara, dan Prithvi-3
dengan jarak jangkau sekitar 300-350 km digunakan dalam Angkatan Laut India.
Ketiga rudal tersebut memiliki kemampuan penyerangan dengan mengangkut hulu
ledak konvensional (mesiu, TNT) menuju target, serta mampu mencapai sebagian
wilayah Pakistan termasuk Islamabad dan pangkalan militer Pakistan. Menteri Luar
Negeri India pada Agustus 1996 menyatakan bahwa rudal Prithvi-2 tidak memiliki
hulu ledak nuklir karena digunakan sebagai senjata konvensional.16
14 Dhurorudin Mashad, Kashmir: Derita yang Tak Kunjung Usai, Jakarta: Khalifa, hal. 162 et. Seq. 15 Irmawan Effendi, Kashmir Dalam Hubungan India-Pakistan: Perspektif Kebijakan Nuklir Pakistan, Latar Belakang, dan Perkembangan Menuju Penyelesaian Konflik, Jurnal Siklus, Vol. 1, No. 3, 2005, ISSN 0216-5635, hal. 6. 16 Global Security, Prithvi, diakses dalam http://www.globalsecurity.org/wmd/world/india/prithvi.htm (30/07/2017, 13:08 WIB)
39
Sementara itu, rudal Agni merupakan rudal balistik jarak menengah pertama
yang dikembangkan India.17 Hingga saat ini terdapat enam jenis rudal Agni dengan
kemampuan jarak jangkau yang berbeda namun tetap memiliki akurasi yang tinggi
dengan menggunakan sistem yang diadopsi dari Jerman yaitu closed-loop inertial
guidance system. 18 Closed-loop inertial guidance system merupakan sistem
panduan navigasi dan kontrol dengan dilengkapi akselerometer atau sensor dalam
bentuk kekuatan yang diperlukan untuk menjaga massa tetap pada posisi semula.19
Berdasarkan data yang disebutkan oleh SIPRI (Stockholm International Peace
Research Institute), hingga tahun 2012 sekitar 80-100 total rudal hulu ledak nuklir
India. 20 Adapun senjata nuklir yang dikembangkan India terlihat melalui tabel
berikut;
Tabel 2.1 Daftar Senjata Nuklir India21
Jenis Rudal Nama Jarak
Jangkau Daya Ledak Peluncuran Pertama
SRBM Prithvi-1 40-150 km 1-20 kt 25/02/1988 SRBM Prithvi-2 250 km - 1996 SRBM Prithvi-3 300-350 km 10-20 kt 27/10/2004 MRBM Agni-1 700-1200 km 20-45 kt 1989 MRBM Agni-2 2000-3500 km 150-200 kt 11/04/1999 IRBM Agni-3 3000-3500 km 200-300 kt 09/07/2006 IRBM Agni-4 3500-4000 km 20-45 kt 15/11/2011 ICBM Agni-5 5000-8000 km 150-1000 kt 19/04/2012 ICBM Agni-6 12.000 km - (Pengembangan) SLBM Dhanush 300-350 km 500 kg 2000 SLBM Sagarika 300-1000 km 500 kg April 2007
17 Global Security, Agni, Loc. Cit,. 18 Ibid. 19 Institute of Flight System Dynamics, Inertial Navigation: Inertial Sensors, 2015, diakses dalam http://www.fsd.mw.tum.de/research/sensors-data-fusion-and-navigation/research-and-competence-areas/inertial-navigation/ (06/08/2017, 22:27 WIB) 20 Shannon N. Kile, Phillip Schell, and Hans M. Kristensen, 2012, SIPRI Yearbook 2012; Armaments, Disarmament and International Security “World Nuclear Forces”, Oxford University Press, diakses dalam https://www.sipri.org/yearbook/2012/07 (25/09/2017, 09:46 WIB) 21 Diolah dari berbagai sumber.
40
SLBM Shourya 600 km 500 kg 12/11/2008 SLBM K-15 700 km 1000 kg 26/02/2008 SLBM K-4 3500 km - Januari 2010
CM ATA/LRCM 600 km - - CM Nirbhay 1000 km - 2009 CM BrahMos 290 km - 2001 CM Prahaar 150 km - 2011
2.1.2 Uji Coba Nuklir India
Upaya untuk menunjukkan kekuatan baru India yang diimplementasikan
melalui berbagai uji coba nuklir dan uji coba peluncuran rudal membutuhkan proses
yang lama dan tidak mudah. Uji coba yang telah dilakukan India terdapat dalam
tabel berikut;
Tabel 2.2 Timeline Uji Coba Nuklir dan Rudal India22
Tahun Peluncur Lokasi Daya Jangkau Daya Ledak
(kt)
Jarak ke Pakistan
(km)
1974 Fission Pokhran, Gurun Thar, Rajashtan
107 m dibawah tanah 12 776.32
1998
Thermonuclear
Pokhran, Gurun Thar, Rajashtan
>200m dibawah tanah 30 776.32
Fission Pokhran, Gurun Thar, Rajashtan
>150m dibawah tanah 12 776.32
Low-yield Pokhran, Gurun Thar, Rajashtan Underground 0.3 776.32
Low-yield (2 kali)
Pokhran, Gurun Thar, Rajashtan
Two shots, both shallow
underground <0.1 776.32
1999 Agni-2 Balasore, Pulau Wheeler 2000-3500 km 150-
200 1924.57
2000 Prithvi-3 Pulau Wheeler 300-350 km 10-20 1996.41 Prithvi-1 Pulau Wheeler 40-150 km 1-20 1996.41
2001
Agni-2 Pulau Wheeler 2000-3500 km 150-200 1996.41
Prithvi-1 Pulau Wheeler 40-150 km 1-20 1996.41 BrahMos Pulau Wheeler 290 km - 1996.41 Prithvi-3 Pulau Wheeler 300-350 km 10-20 1996.41
22 Diolah dari berbagai sumber.
41
Prithvi-2 Pulau Wheeler 250 km - 1996.41
2002 Agni-1 Pulau Wheeler 700-1200 km 20-45 1996.41 BrahMos Pulau Wheeler 290 km - 1996.41
2003
Agni-1 Pulau Wheeler 700-1200 km 20-45 1996.41 BrahMos (4 kali) Pulau Wheeler 290 km - 1996.41
Prithvi-1 (2 kali) Pulau Wheeler 40-150 km 1-20 1996.41
2004
Prithvi-1 (2 kali) Pulau Wheeler 40-150 km 1-20 1996.41
BrahMos (3 kali) Pulau Wheeler 290 km - 1996.41
Agni-1 Pulau Wheeler 700-1200 km 20-45 1996.41
Agni-2 Pulau Wheeler 2000-3500 km 150-200 1996.41
Prithvi-3 (2 kali) Pulau Wheeler 300-350 km 10-20 1996.41
2005
BrahMos (3 kali) Pulau Wheeler 290 km - 1996.41
Prithvi-1 Pulau Wheeler 40-150 km 1-20 1996.41 Prithvi-3 Pulau Wheeler 300-350 km 10-20 1996.41
2006
BrahMos Pulau Wheeler 290 km - 1996.41 Prithvi-2 (3 kali) Pulau Wheeler 250 km - 1996.41
Agni-3 Pulau Wheeler 3000-3500 km 200-300 1996.41
2007
BrahMos (2 kali) Pulau Wheeler 290 km - 1996.41
Agni-3 Pulau Wheeler 3000-3500 km 200-300 1996.41
2008
Sagarika (2 kali) Pulau Wheeler 700-750 km - 1996.41
Agni-3 Pulau Wheeler 3000-3500 km 200-300 1996.41
BrahMos Pulau Wheeler 290 km - 1996.41
2009 BrahMos (4 kali) Pulau Wheeler 290 km - 1996.41
2010 Agni-3 Pulau Wheeler 3000-3500 km 200-
300 1996.41
BrahMos (2 kali) Pulau Wheeler 290 km - 1996.41
2011 Prahaar Pulau Wheeler 150 km - 1996.41 Agni-4 Pulau Wheeler 3500-4000 km 20-45 1996.41
2012 Agni-5 Odisha, Pulau Wheeler 5000-8000 km 150-
1000 1996.41
42
Percobaan nuklir pertama bernama Pokhran-I dengan berlandaskan program
Operation Shakti dilakukan pada 18 Mei 1974 pukul 08:05 IST di Padang Pasir
Rajashtan, Pokhran23 (±776.32 km dari Islamabad, Pakistan).24 Percobaan dengan
kode Smiling Buddha tersebut dilakukan empat tahun setelah peluncuran roket jarak
jauh pembawa satelit ke orbit yang dilakukan Cina untuk membuktikan kapabilitas
Cina yang semakin meningkat.25 Satu hari pasca uji coba pertama India, Perdana
Menteri Pakistan mengeluarkan pernyataan bahwa Pakistan tidak merasa
terintimidasi atas tindakan yang dilakukan India.26
Menurut ketua IAEC, Homi Sethna, uji coba Pokhran-I merupakan ledakan
bawah tanah pertama di dunia yang menggunakan plutonium jenis medium dengan
kekuatan 12 kiloton27 dan mampu menghasilkan kawah berdiameter antara 47-75
meter dan kedalaman 10 meter.28 Plutonium untuk ledakan nuklir tersebut berasal
dari CIRUS Research Reactor di Trombay yang merupakan hasil kerjasama antara
India dan Kanada.29 India mengklaim bahwa uji coba dilakukan untuk tujuan damai,
namun Amerika Serikat menganggap bahwa tindakan tersebut dapat dikategorikan
sebagai program pengembangan senjata nuklir.30 Oleh karena itu, Amerika Serikat
23 Strategic Security Project, Nuclear Weapons, November 2002, diakses dalam http://www.fas.org/nuke/guide/india/nuke/ (25/04/2016, 20:34 WIB) 24 Distance From Pokhran to Islamabad, diakses dalam http://www.distancefromto.net/ (28/08/2017, 11:40 WIB) 25 Volha Charnysh, Op. Cit., hal. 2. 26 George Perkovich, India’s Nuclear Bomb: The Impact on Global Proliferation, Op. Cit., hal. 185. 27 Kannan N, 2004, Politics of U.S Sanctions Policy: A Study of Pokhran-I and Pokhran-II Nuclear Tests, New Delhi: School of International Studies Jawaharlal Nehru University, hal. 22. 28 Federation of American Scientists, Op. Cit,. 29 Archer K. Blood, Nuclear Proliferation and The Indian Explosion, The Journal of The U.S Army War College, Vol. 5, No. 1, 1975, hal. 45. 30 Kannan N, Op. Cit., hal. 121.
43
menjatuhkan sanksi dan Kanada menghentikan pemberian bantuan yang semula
ditujukan untuk program nuklir sipil di India.31
Gambar 2.1 Kondisi Wilayah Uji Coba Nuklir Pokhran-I pada 18 Mei 1974 di Gurun Thar,
Pokhran, Rajashtan, India32
Selang dua puluh empat tahun pasca uji coba nuklir pertama, India kembali
melakukan serangkaian uji coba nuklir Pokhran-II pada Mei 1998 di lokasi yang
sama yaitu Padang Pasir Rajashtan, Pokhran. Adapun nama program uji coba nuklir
adalah Shakti 98 dengan menggunakan kode Buddha Smiled sebagai peringatan
Buddha Poornima.33 Pemerintah India mengaku bahwa uji coba nuklir Pokhran-II
sebagai uji coba nuklir untuk program senjata, hal tersebut terbukti dari pernyataan
pemerintah yang menyebutkan “These tests have established that India has a
proven capability for a weaponised nuclear programme.”34
Uji coba nuklir Pokhran-II terbagi menjadi dua tahap, diawali dengan tiga kali
uji coba nuklir pada 11 Mei 1998 pukul 15:47:07 IST sebagai tahap pertama dan
31 Volha Charnysh, Op. Cit., hal. 2. 32 Federation of American Scientists, Op. Cit,. 33 Kannan N, Op. Cit., hal. 119. 34 Ibid., hal. 121.
44
dilanjutkan dengan dua kali uji coba nuklir pada 13 Mei 1998 pukul 12:21 IST.35
Shakti-I merupakan uji coba pada perangkat termonuklir intensitas tinggi dengan
daya ledak sebesar 30 kiloton. Lain halnya dengan Shakti-I, uji coba Shakti-II
dilakukan menggunakan perangkat fisi yang menghasilkan daya ledak setara
dengan uji coba Pokhran-I yaitu 12 kiloton. Sementara itu, Shakti-III merupakan
uji coba pada perangkat fisi intensitas rendah yang hanya menghasilkan daya ledak
0,3 kiloton.36 Adapun tahap kedua dalam Shakti-IV dan Shakti-V merupakan uji
coba sub-kiloton yang dilakukan pada perangkat fisi intensitas rendah dengan
menghasilkan daya ledak kurang dari 0,1 kiloton karena tahap ini ditujukan untuk
menghasilkan data tambahan.37 Uji coba yang dilakukan pada 11 Mei menghasilkan
kawah dengan diameter 80 meter dan kedalaman 15 meter, sementara uji coba pada
13 Mei menghasilkan kawah dengan diameter 3.5 meter dan kedalaman 4 meter. 38
Gambar 2.2 Kondisi Wilayah Uji Coba Nuklir Pokhran-II pada 11 Mei 1998 di Gurun Thar,
Pokhran, Rajashtan, India39 35 Bhumitra Chakma, 2005, Toward Pokhran II: Explaining India’s Nuclearisation Process, Modern Asian Studies in The University of Adelaide, United Kingdom: Cambridge University Press, hal. 232 et. Seq. 36 Associated Press The Nuclear Weapon Archive, India’s Nuclear Weapons Program: Operation Shakti 1998, 30 Maret 2001, diakses dalam http://www.nuclearweaponarchive.org/India/IndiaShakti.html (30/04/2017, 11:32 WIB) 37 Kannan N, Op. Cit., hal. 119. 38 Associated Press The Nuclear Weapon Archive, Op. Cit. 39 Ibid.
45
Gambar 2.3 Kondisi Wilayah Uji Coba Nuklir Pokhran-II pada 13 Mei 1998 di Gurun Thar,
Pokhran, Rajashtan, India40
Satu tahun berikutnya, pada 11 April 1999 India melakukan uji coba terhadap
rudal Agni-2 untuk pertama kali di lepas pantai distrik Balasore, Pulau Wheeler,
India Timur 41 (±1924.57 km dari Pakistan). 42 Rudal Agni-2 termasuk dalam
kategori rudal jarak menengah jenis two-stage and solid-fueled,43 membuat rudal
siap diluncurkan dalam waktu singkat. Sistem kontrol penerbangan rudal telah
dilengkapi oleh satelit Global Positioning System (GPS).44 Rudal Agni-2 mampu
membawa muatan senjata khusus baik hulu ledak nuklir atau konvensional, dengan
daya angkut hulu ledak nuklir sebesar 1000 kg atau setara dengan 150-200 kt.
Adapun daya jangkau rudal mencapai target lebih dari 2000 km, sehingga rudal
40 Ibid. 41 Global Security, Agni-II, diakses dalam http://www.globalsecurity.org/wmd/world/india/agni-ii.htm (01/08/2017, 06:22 WIB) 42 Distance From Balasore to Islamabad, diakses dalam http://www.distancefromto.net/ (28/08/2017, 11:33 WIB) 43 Two Stage and Solid-Fueled merupakan rudal yang terdiri dari dua unit propulsi dengan menggunakan bahan bakar padat. 44 Howard Diamond, India-Pakistan Test New Missile; U.S Urges Restraint, Arms Control Association, April 1999, diakses dalam https://www.armscontrol.org/act/1999_04-05/ipam99 (06/08/2017, 12:47 WIB)
46
tersebut mampu menjangkau seluruh wilayah Pakistan dan sebagian besar wilayah
Cina bagian barat.45
Menurut laporan pers India, uji coba terhadap rudal Agni-2 direncanakan
pada akhir Januari dan awal Maret. Namun hal tersebut harus tertunda karena alasan
politik dan teknis. Apabila uji coba dilakukan pada Januari diperkirakan timbul
konflik antara India dan Amerika Serikat karena pada bulan tersebut Deputi
Sekretaris Negara Bagian Amerika Serikat, Strobe Talbott, akan mengadakan
perundingan dengan Menteri Luar Negeri India, Jaswant Singh, terkait non-
proliferasi senjata nuklir. 46 Selain itu, pada bulan Maret akan diselenggarakan
Konferensi Tingkat Tinggi India-Pakistan di Lahore. Sehingga apabila uji coba
dilakukan pada bulan tersebut maka perundingan maupun konferensi yang
direncanakan tidak akan berjalan lancar.47
Gambar 2.4 Uji Coba Rudal Agni-2 India pada 11 April 1999 di Balasore, Pulau Wheeler,
India Timur48
45 Arms Control Association, India Tests Agni-2 Ballistic Missile, 2001, diakses dalam https://www.armscontrol.org/node/2902 (06/08/2017, 11:20 WIB) 46 Howard Diamond, Op. Cit. 47 Ibid. 48 Jagran Prakashan, Why is Agni Missile System Enemy’s Worst Nightmare? Read On, 26 Desember 2016, diakses dalam http://english.jagran.com/nation-why-is-agni-missile-system-enemys-worst-nightmare-read-on-129075 (30/04/2017, 13:21 WIB)
47
Sejak tahun 2000 hingga 2011, India telah melakukan berbagai uji coba rudal
secara berturut-turut. Rudal yang diluncurkan berupa rudal balistik dan rudal jelajah
dengan kemampuan yang berbeda. Total uji coba berdasarkan tabel timeline uji
coba rudal India terhitung sejak tahun 2000-2011 sebanyak 51 kali, dengan rincian
sebagai berikut; uji coba terhadap rudal balistik Prithvi sebanyak 16 kali, uji coba
terhadap rudal balistik Agni sebanyak 10 kali, uji coba terhadap rudal balistik
Sagarika sebanyak 2 kali, uji coba terhadap rudal balistik Prahaar hanya 1 kali, dan
uji coba terhadap rudal jelajah BrahMos sebanyak 22 kali.
Uji coba selama dua belas tahun berturut-turut tersebut dilakukan di Pulau
Wheeler, India Timur, yang merupakan lokasi peluncuran rudal India dan berjarak
±1996.41 km dari Islamabad, Pakistan. Peluncuran rudal merupakan bagian dari
program pengembangan nuklir India, sehingga uji coba yang dilakukan dari tahun
ke tahun bertujuan untuk mengukur tingkat kemampuan rudal yang dimiliki India.
Apabila program uji coba masing-masing rudal telah terpenuhi, India akan
melakukan proses produksi terhadap rudal tersebut dalam jumlah banyak.
Kesuksesan India dalam percobaan pertama terhadap rudal balistik juga
terlihat pada tahun 2012. Pemerintah India mengumumkan keberhasilan uji coba
pertama rudal balistik Agni-5 pada 19 April 2012 di lepas pantai Pulau Wheeler,
negara bagian timur India. Perdana Menteri India, Manmohan Singh, menyatakan
bahwa uji coba tersebut merupakan tonggak sejarah bagi India dalam meningkatkan
kredibilitas keamanan India dan telah membuat India sepenuhnya mandiri.49
49 Eric Auner, India Announces Successful Agni-5 Test, Arms Control Association, Mei 2012, diakses dalam https://www.armscontrol.org/act/2012_05/India_Announces_Successful_Agni_5_Test (06/08/2017, 12:17 WIB)
48
2.2 Pengembangan Nuklir Pakistan
Pembahasan dalam bab ini memaparkan tentang pengembangan nuklir
Pakistan yang terbagi menjadi dua pokok pembahasan yaitu sejarah pengembangan
nuklir Pakistan dan uji coba nuklir yang telah dilakukan Pakistan sejak percobaan
pertama hingga percobaan tahun 2012.
2.2.1 Sejarah Pengembangan Nuklir Pakistan
Sama halnya dengan India, program pengembangan nuklir Pakistan diawali
dengan memanfaatkan agenda Atoms for Peace Proposals yang diinisiasi oleh
Presiden Amerika Serikat pada tahun 1953.50 Pada bulan Maret 1956 dibentuklah
Pakistani Atomic Energy Commission (PAEC) 51 sebagai langkah awal bagi
Pakistan melakukan pengembangan nuklir untuk tujuan damai. Tidak jauh berbeda
dengan India, Pakistan juga menjalin kerjasama dengan beberapa negara seperti
Amerika Serikat melalui persetujuan agar Pakistan mendirikan badan penelitian
nuklir untuk perkembangan ilmu pengetahuan, Kanada melalui Canadian Electric
Company dengan mendirikan reaktor di Karachi, dan Inggris melalui The United
Kingdom Atomic Energy Agency melalui penyediaan plutonium.52
Namun kerjasama tersebut harus berakhir pasca uji coba nuklir India pada
tahun 1974 yang memunculkan kekhawatiran dari negara-negara pemberi bantuan,
yaitu apabila Pakistan mengembangkan nuklir maka akan seperti yang dilakukan
50 Irmawan Effendi, Op. Cit., hal. 3. 51 PAEC adalah suatu badan yang berfokus pada penelitian terkait energi atom. Pada perkembangannya, Pakistan memanfaatkan kerjasama dengan Cina untuk mengembangkan rudal balistik padat (solid-fueled ballistic missile) di PAEC. Joseph Cirincione, Jon Wolfsthal and Miriam Rajkumar, 2003, Deadly Arsenal: Tracking Weapons of Mass Destruction, Wasington DC: Carnegie Endowment for International Peace, hal. 81. 52 Volha Charnysh, 2009, Pakistan’s Nuclear Program, Nuclear Age Peace Foundation, hal. 3, diakses dalam http://www.nuclearfiles.org/menu/key-issues/nuclear-weapons/issues/proliferation/pakistan/charnysh_pakistan_analysis.pdf (22/04/2016, 09:34 WIB)
49
oleh India sebelumnya.53 Berdasarkan peristiwa tersebut maka terlihat bahwa awal
mula program pengembangan nuklir Pakistan ditujukan untuk membantu
perkembangan ilmu pengetahuan dan hasil pengolahan energi listrik tenaga nuklir
yang dimanfaatkan untuk membantu kehidupan masyarakat Pakistan.
Pengembangan nuklir Pakistan tujuan damai sempat terabaikan, namun pada
tahun 1965 mulai berkembang pesat dengan didukung oleh Zulfikar Ali Bhutto.
Pasca perang India-Pakistan tahun 1965, muncul suatu pemikiran dari Zulfikar Ali
Bhutto untuk menggunakan nuklir sebagai kekuatan pendukung militer.54 Namun
pemikiran tersebut tidak mendapat dukungan penuh dari pemerintah Pakistan sebab
pemerintah Pakistan masih mempertimbangkan konsekuensi yang akan timbul
akibat pengembangan senjata nuklir. Hingga akhirnya pada 20 Desember 1971
pasca Perang India-Pakistan yang ketiga, Zulfikar Ali Bhutto memutuskan secara
tegas untuk memulai proyek senjata nuklir dengan alasan bahwa apabila Pakistan
ingin bertahan dalam menghadapi dan mengimbangi kekuatan India, maka Pakistan
membutuhkan kekuatan baru untuk menangkal ancaman yang bisa dilakukan India
sewaktu-waktu.55
Keputusan tersebut disampaikan oleh Zulfikar Ali Bhutto dalam pernyataan
“If India developed an atomic bomb, we too will develop one even if we have to eat
grass or leaves to remain hungry because there is no conventional alternative to
53 Owen Bennett Jones, Pakistan Eye of Storm, Maktaba Jadeed Press, 2002, hal. 198. 54 Irmawan Effendi, Op. Cit., hal. 4. 55 Bhumitra Chakma, Pakistan’s Nuclear Doctrine and Command and Control System: Dilemmas of Small Nuclear Forces in The Second Atomic Age, Security Challenges, Vol. 2, No. 2, Juli 2006, hal. 117, diakses dalam http://www.regionalsecurity.org.au/Resources/Files/vol2no2Chakma.pdf (22/04/2016, 09:38 WIB)
50
the atomic bomb”.56 Pernyataan tersebut didukung oleh Abdul Qadir Khan, dengan
menyatakan “Nobody can undo Pakistan or take us for granted. We are there to
stay and let it be clear that we shall use the bomb if our existence is threatened”.57
Berdasarkan kedua pernyataan tersebut terlihat bahwa Pakistan mulai
berambisi untuk menangkal kekuatan India yang dirasa semakin mengancam. Hal
tersebut terbukti dengan adanya upaya Pakistan untuk menjalin kerjasama antara
PAEC dengan Cina dan antara Abdul Qadir Khan dengan Korea Utara dalam
pengembangan senjata nuklir.58
Melalui kerjasama dengan Cina pada tahun 1991, Pakistan membeli rudal
jenis M-11 yang kemudian dimodifikasi dan dijuluki rudal Shaheen yang artinya
burung elang. Terdapat dua macam rudal Shaheen yaitu Shaheen-1 yang memiliki
daya jangkau 800 km dan Shaheen-2 yang mampu menjangkau jarak 2000 km.59
Sementara itu, melalui kerjasama dengan Korea Utara pada tahun 1990an, terdapat
kesepakatan bahwa Korea Utara akan mengirimkan rudal versi Nodong apabila
Pakistan bersedia memberikan bantuan uang dan beras sebagai bentuk imbalan.60
Pakistan mengadopsi rudal versi Nodong milik Korea Utara yang digunakan
dalam proses produksi rudal Ghauri. Hingga akhirnya Pakistan mampu
memproduksi tiga jenis rudal Ghauri. Daya jangkau rudal Ghauri-1 mencapai 1500
km, dan rudal Ghauri-2 memiliki daya jangkau yang sama dengan rudal Agni-2
India yaitu 2000 km. Sementara rudal Ghauri-3 mampu menjangkau jarak 2500 km
56 Bhumitra Chakma, 2004, Strategic Dynamics and NWP in South Asia, Bern: Peter Lang, hal. 136 57 M. Hussain, Bomb Controversy, The Muslim, Maret 1987. 58 Laporan Tahunan KBRI Islamabad tahun 2000; Jilid II, Departemen Luar Negeri RI, hal. 8 dalam Irmawan Effendi, Op. Cit., hal. 6. 59 Irmawan Effendi, Op. Cit., hal. 9. 60 Ibid.
51
dari titik peluncuran rudal yang berarti mampu mencapai India. 61 Menurut data
yang diperoleh SIPRI, hingga tahun 2012 Pakistan memiliki sekitar 90-110 total
rudal hulu ledak nuklir. 62 Adapun senjata nuklir yang dikembangkan Pakistan
terlihat melalui tabel berikut;
Tabel 2.3 Daftar Senjata Nuklir Pakistan63
Jenis Rudal Nama Jarak
Jangkau Daya Ledak
Peluncuran Pertama
SRBM Hatf-1 70-100 km - 2000 SRBM Hatf-2 (Shadoz) 280 km - - SRBM Hatf-2 (Abdali) 180-200 km - 11/03/1989 SRBM Hatf-3
(Ghaznavi) 290 km 12-20 kt 15/04/1999
SRBM Shaheen-1 750 km 35 kt 1999 MRBM Shaheen-2 1500-2000 km 15-35 kt 09/03/2004 MRBM Shaheen-1A 2500-3000 km 150-200 kt 25/04/2012 MRBM Ghauri-1 1350-1500 km 12-35 kt 06/04/1998 MRBM Ghauri-2 2000 km 15-35 kt 14/04/1999 MRBM Ghauri-3 2500 km - - MRBM Ababil 2200 km 1500 kg 24/01/2017 IRBM Tipu 4000 km - (Pengembangan) CM Hatf-7 (Babur) 350-700 km 10-35 kt 2005 CM Hatf-8 (Ra’ad) 350 km - 2007 CM Hatf-9 (Nasr) 60 km - 2011 CM Hatf-11 700 km - -
2.2.2 Uji Coba Nuklir Pakistan
Sama halnya dengan India, Pakistan juga melakukan berbagai uji coba nuklir
dan rudal dalam program pengembangan nuklir untuk meningkatkan kekuatan
negara. Berikut ini tabel uji coba yang telah dilakukan Pakistan;
61 Owen Bennett Jones, Op. Cit., hal. 206. 62 Shannon N. Kile, Phillip Schell, and Hans M. Kristensen, Loc. Cit. 63 Diolah dari berbagai sumber.
52
Tabel 2.4 Timeline Uji Coba Nuklir dan Rudal Pakistan64
Tahun Peluncur Lokasi Daya Jangkau Daya Ledak
(kt)
Jarak ke India (km)
1998 (Chagai
I-II)
Ghauri-1 Kota Jellum, Kahuta 1350-1500 km 12-35 585.42
Multiple Device (5 kali)
Pegunungan Ras Koh, Baluchistan
1000 m dibawah tanah,
horizontal 9 1172.60
Single Device (1 kali)
Pegunungan Ras Koh, Baluchistan
Dibawah tanah, vertikal 4-6 1172.60
1999 Ghauri-2 Nathwala, Kahuta 2000 km 15-35 662.73
Shaheen-1 Sonmiani, Karachi 750 km 35 1110.09
2000 Hatf-1 Kahuta 70-100 km - 662.73
2002
Ghauri-1 Kahuta 1350-1500 km 12-35 662.73 Ghaznavi Kahuta 290 km 12-20 662.73
Abdali Kahuta 180-200 km - 662.73 Shaheen-1 Kahuta 750 km 35 662.73
2003
Abdali Kahuta 180-200 km - 662.73 Ghaznavi Kahuta 290 km 12-20 662.73 Shaheen-1
(2 kali) Kahuta 750 km 35 662.73
2004
Shaheen-2 Kahuta 1500-2000 15-35 662.73 Ghauri-1 (3 kali) Kahuta 1350-1500 km 12-35 662.73
Ghaznavi Kahuta 290 km 12-20 662.73 Shaheen-1 Kahuta 750 km 35 662.73
2005 Shaheen-2 Kahuta 1500-2000 15-35 662.73
Abdali Kahuta 180-200 km - 662.73 Babur Kahuta 350-700 km 10-35 662.73
2006
Babur Kahuta 350-700 km 10-35 662.73 Shaheen-2
(2 kali) Kahuta 1500-2000 km 15-35 662.73
Ghauri-1 Kahuta 1350-1500 km 12-35 662.73 Shaheen-1 Kahuta 750 km 35 662.73 Ghaznavi Kahuta 290 km 12-20 662.73
2007
Shaheen-2 Kahuta 1500-2000 km 15-35 662.73 Abdali Kahuta 180-200 km - 662.73 Babur (3 kali) Kahuta 350-700 km 10-35 662.73
Ra’ad Kahuta 350 km - 662.73 64 Diolah dari berbagai sumber.
53
2008
Shaheen-1 Kahuta 750 km 35 662.73 Ghauri-1 Kahuta 1350-1500 km 12-35 662.73 Ghaznavi Kahuta 290 km 12-20 662.73 Shaheen-2
(2 kali) Kahuta 1500-2000 km 15-35 662.73
Ra’ad Kahuta 350 km - 662.73 2009 Babur Kahuta 350-700 km 10-35 662.73
2010 Ghaznavi Kahuta 290 km 12-20 662.73 Shaheen-1 Kahuta 750 km 35 662.73 Ghauri-1 Kahuta 1350-1500 km 12-35 662.73
2011
Babur (2 kali) Kahuta 350-700 km 10-35 662.73
Abdali Kahuta 180-200 km - 662.73 Nasr Kahuta 60 km - 662.73 Ra’ad Kahuta 350 km - 662.73
2012
Shaheen-1A Kahuta 2500-3000 km 150-
200 662.73
Ghaznavi Lokasi Dirahasiakan 290 km 12-20 -
Ra’ad Lokasi Dirahasiakan 350 km - -
Uji coba pertama terhadap rudal balistik jarak menengah dilakukan Pakistan
pada 6 April 1998 dengan meluncurkan rudal Ghauri yang memiliki daya jangkau
1350-1500 km dan mampu membawa hulu ledak nuklir 12-35 kt.65 Satu hari pasca
uji coba pertama tersebut, Menteri Luar Negeri Pakistan, Ayub Khan menyatakan
“We are prepared to match India, we have the capabilit. We in Pakistan will
maintain a balance with India in all fields. We are in a headlong arms race on the
subcontinent”. 66 Berdasarkan pernyataan tersebut, terlihat bahwa Pakistan
memiliki kapabilitas untuk mengimbangi kekuatan India khususnya dalam
persaingan pengembangan nuklir sebagai kekuatan negara.
65 Zafar Iqbal Cheema, Pakistan’s Nuclear Use Doctrine and Command and Control, dalam Peter R. Lavoy, ed., 2000, Planning the Unthinkable: How New Powers Will Use Nuclear, Biological, and Chemical Weapons, Ithaca and London: Cornell University Press, hal. 167. 66 Carey Sublette, Pakistan’s Nuclear Weapons Program: 1998-The Year of Testing, September 2001, diakses dalam http://www.nuclearweaponarchive.org/Pakistan/PakTests.html (10/04/2017, 16:08 WIB)
54
Gambar 2.5 Uji Coba Rudal Ghauri-1 Pakistan pada 6 April 1998 di Kota Jellum, Kahuta67
Total masa rudal Ghauri berkisar 16 ton dengan massa bahan bakar sekitar 13
ton, rudal tersebut termasuk dalam kategori single-stage liquid-fueled (single-stage
liquid-fueled merupakan rudal yang terdiri dari satu unit propulsi dengan
menggunakan bahan bakar cair). 68 Menurut laporan pers Pakistan, uji coba
peluncuran rudal Ghauri-1 dilakukan di dekat kota Jelum atau dekat Khan Research
Laboratory (KRL)69 di Kahuta (±585.42 km dari New Delhi, India)70 dan mendarat
di dekat Dasht, daerah pantai Makran di bagian barat daya Pakistan.71 Akibat uji
coba tersebut, Amerika Serikat menjatuhkan sanksi untuk KRL dan salah satu
perusahaan perdagangan Korea Utara pada 17 April 1998. Sanksi tersebut
67 Ibid. 68 Federation of American Scientists, Ghauri (Hatf-5), 9 September 2000, diakses dalam https://fas.org/nuke/guide/pakistan/missile/hatf-5.htm (27/04/2017, 15:20 WIB) 69 Khan Research Laboratory adalah laboratorium senjata nuklir utama Pakistan sekaligus pusat studi pengembangan rudal jarak jauh. Didirikan oleh A. Q. Khan pada 31 Juli 1976 dengan nama Engineering Research Laboratories (ERL), namun pada 1 Mei 1981 berganti nama menjadi Khan Research Laboratories. Federation of American Scientists, Kahuta Khan Research Laboratories A.Q.Khan Laboratories Engineering Research Laboratories (ERL), Mei 2000, diakses dalam https://fas.org/nuke/guide/pakistan/facility/kahuta.htm (08/08/2017, 00:32 WIB) 70 Distance From Jellum City to New Delhi diakses dalam http://www.distancefromto.net/ (28/08/2017, 11:36 WIB) 71 David C. Wright, 1998, An Analysis of The Pakistani Ghauri Missile Test of April 6 1998, Science and Global Security, Vol. 7, India: The Gordom and Breach Publishers Imprint, hal. 228.
55
diterapkan berdasarkan pelanggaran yang dilakukan Pakistan dan Korea Utara72
terkait pengalihan rudal untuk negara yang bukan anggota MTCR.73
Rudal Ghauri-1 yang diluncurkan pada mulanya disebut rudal Hatf-5, namun
Perdana Menteri Pakistan telah menyetujui perubahan nama rudal tersebut menjadi
Ghauri-1. Nama tersebut disesuaikan dengan nama raja Afghanistan abad ke-12,
Shahbuddin Ghauri, yang berhasil mengalahkan Prithvi Raj Chauhan pada tahun
1192 untuk menguasai India Utara. Sehingga rudal tersebut ditujukan untuk
mengalahkan kemampuan rudal Prithvi milik India.74
Selang satu bulan pasca uji coba rudal Ghauri-1, Perdana Menteri Pakistan
mengumumkan bahwa Pakistan telah melakukan uji coba nuklir pada 28 Mei 1998
terhadap lima perangkat nuklir dengan nama program Chagai-I. Dua hari
berikutnya, Sekretaris Luar Negeri Pakistan menyatakan bahwa Pakistan telah
melakukan uji coba terhadap satu perangkat nuklir bernama program Chagai-II.75
Keenam uji coba tersebut dilakukan di distrik Chagai, Baluschistan dengan
dipimpin oleh A. Q. Khan76, berjarak ±1172.60 km dari New Delhi, India.77 Uji
coba Chagai-I merupakan uji coba nuklir bawah tanah sebanyak lima kali dengan
72 Howard Diamond, U.S Imposes Sanctions on Pakistan, N. Korea Following Missile Test, Arms Control Association, April 1998, diakses dalam https://www.armscontrol.org/act/1998_04/sanap98 (06/08/2017, 12:31 WIB) 73 MTCR (Missile Technology Control Regime) merupakan suatu asosiasi pemerintah dalam program non-proliferasi yang bersifat informal non-treaty. MTCR bertujuan mengendalikan transfer senjata pemusnah massal antar negara. Nuclear Threat Initiative, Missile Technology Control Regime (MTCR), 2017, diakses dalam http://www.nti.org/learn/treaties-and-regimes/missile-technology-control-regime-mtcr/ (08/08/2017, 00:04 WIB) 74 Federation of American Scientists, Ghauri (Hatf-5), Loc. Cit,. 75 Howard Diamond, India Conducts Nuclear Test; Pakistan Follow Suit, Arms Control Association, Mei 1998, diakses dalam https://www.armscontrol.org/act/1998_05/hd1my98 (06/08/2017, 12:32 WIB) 76 Ibid. 77 Distance From Baluchistan to New Delhi, diakses dalam http://www.distancefromto.net/ (28/08/2017, 11:37 WIB)
56
menggunakan multiple device dan menghasilkan daya ledak 9 kiloton. Sementara
itu, uji coba Chagai-II dilakukan hanya satu kali dengan menggunakan single device
yang menghasilkan daya ledak antara 4-6 kiloton. Uji coba nuklir dilakukan di
dalam terowongan yang terdapat di bawah Pegunungan Ras Koh hingga
mengakibatkan debu mengelilingi wilayah pegunungan pasca uji coba tersebut. 78
Gambar 2.6 Kondisi Wilayah Uji Coba Nuklir Chagai di Pegunungan Ras Koh, Distrik
Chagai, Baluchistan79
Tahun berikutnya pada 14 April 1999 Pakistan melakukan uji coba terhadap
rudal Ghauri-2 di dekat desa Nathwalla, daerah Tilla, Kahuta80 (±662.73 km dari
New Delhi, India).81 Rudal tersebut memiliki kemampuan menjangkau jarak hingga
lebih dari 2000 km dan daya angkut hulu ledak nuklir 15-35 kt. 82 Pakistan
mengklaim bahwa uji coba rudal Ghauri-2 tahun 1999 bertujuan untuk memperkuat
keamanan nasional dan mempertahankan keseimbangan strategis di kawasan Asia
Selatan.83 Sama halnya dengan rudal Ghauri-1, rudal Ghauri-2 termasuk single-
78 Carey Sublette, Loc. Cit. 79 Ibid. 80 Valte, 2008, China-Pakistan Strategic Relations in The Post-Cold War Era, New Delhi: School of International Studies Jawaharlal Nehru University, hal. 161. 81 Distance From Kahuta to New Delhi, diakses dalam http://www.distancefromto.net/ (28/08/2017, 11:38 WIB) 82 Valte, Op. Cit. 83 Howard, India Pakistan Test New Missile; U.S Urges Restraint, Loc. Cit.
57
stage liquid-fueled dan diluncurkan dari darat, tidak melewati laut.84 Tidak ada
perbedaan secara teknis antara dua rudal tersebut, namun rudal Ghauri-2 merupakan
pengembangan dari rudal Ghauri-1 dengan jarak jangkau lebih jauh. Uji coba
dilakukan dibawah kendali KRL dan berhasil mendarat di pinggiran sungai Bunha,
bagian barat laut dekat kota Jelum.85
Gambar 2.7 Uji Coba Rudal Ghauri-2 Pakistan pada 14 April 1999 di Kahuta, Pakistan86
Satu hari kemudian, Pakistan melakukan uji coba terhadap rudal Shaheen-1
di pangkalan angkatan laut Sonmiani, Karachi87 (±1110.09 km dari New Delhi,
India). 88 Rudal tersebut mampu menempuh jarak sekitar 750 km dan dapat
membawa 1000 kg hulu ledak konvensional atau setara dengan 35 kt hulu ledak
nuklir. Uji coba peluncuran dilakukan selama enam menit dengan menggunakan
teknologi roket berbahan bakar padat dan cair.89 Rudal Shaheen-1 tergolong rudal
84 B. Raman, Agni II and Ghauri II, South Asia Analysis Group, Paper No. 47, April 1999, diakses dalam http://www.southasiaanalysis.org/paper47 (07/08/2017, 22:03 WIB) 85 Ibid. 86 The High Energy Weapons Archive, Pakistan’s Nuclear Weapons Program: Present Capabilities, 06 Agustus 2001, diakses dalam http://www.ciar.org/ttk/hew/hew/Pakistan/PakArsenal.html (30/04/2017, 13:26 WIB) 87 James Martin, Pakistan Missile Chronology, NTI (Nuclear Threat Initiative), Working Paper, June 2012, CNS (Center for Nonproliferation Studies) at The Monterey Institute of International Studies, hal. 63. 88 Distance From Karachi to New Delhi, diakses dalam http://www.distancefromto.net/ (28/08/2017, 11:39 WIB) 89 James Martin, Op. Cit., hal. 63.
58
jarak pendek dengan jangkauan kurang dari 1000 km, oleh karena itu Pakistan
melakukan peningkatan kemampuan rudal dalam beberapa tahun berikutnya.
Sejak tahun 2000-2011 Pakistan melakukan berbagai uji coba terhadap rudal
balistik dan rudal jelajah di Kahuta yang merupakan lokasi peluncuran rudal
Pakistan dan berjarak ±662.73 km dari New Delhi, India. 90 Berdasarkan tabel
timeline uji coba rudal Pakistan sejak tahun 2000-2011 Pakistan telah melakukan
uji coba rudal sebanyak 45 kali, dengan rincian sebagai berikut; uji coba rudal
balistik Ghauri-1, Shaheen-1, dan Shaheen-2 masing-masing sebanyak 7 kali, uji
coba rudal balistik Ghaznavi sebanyak 6 kali, uji coba rudal balistik Abdali
sebanyak 5 kali, uji coba rudal jelajah Babur sebanyak 8 kali, uji coba rudal jelajah
Ra’ad sebanyak 3 kali, uji coba terhadap rudal balistik Hatf-1 dan rudal jelajah Nasr
hanya sekali.
Peningkatan sistem dan jarak jangkau rudal terus dilakukan oleh Pakistan,
terlihat dari keberhasilan Pakistan dalam mengembangkan rudal Shaheen-1A yang
merupakan versi terbaru dari rudal Shaheen-1. Uji coba dilakukan pada 25 April
2012.91 Selain itu, di tahun yang sama Pakistan juga melakukan uji coba terhadap
dua rudal lain yaitu Ghaznavi dan Ra’ad pada bulan Mei 2012.92
90 Distance From Kahuta to New Delhi, diakses dalam http://www.distancefromto.net/ (28/08/2017, 11:38 WIB) 91 Suara Pembaruan, Sukses, Uji Rudal Balistik Pakistan, 26 April 2012, diakses dalam http://sp.beritasatu.com/home/sukses-uji-rudal-balistik-pakistan/19495 (22/04/2016, 11:40 WIB) 92 James Martin, Op. Cit., hal. 1 et. Seq.
59
2.3 Uji Coba Rudal Agni-5 India Tahun 2012
India berhasil masuk dalam jajaran kelompok negara pemilik rudal antar
benua atau Intercontinental Ballistic Missile (ICBM) yaitu Amerika, Rusia,
Perancis, Cina, Israel, yang ditunjukkan melalui uji coba rudal hulu ledak nuklir
Agni-5 pada tahun 2012.93 Proses pembuatan rudal Agni-5 sepenuhnya dilakukan
di India dengan menghabiskan dana sebesar US$ 480 juta. Rudal tersebut memiliki
kemampuan menjangkau jarak lebih dari 5000 km dan mampu mengangkut beban
1,5 ton.94 Namun menurut ilmuwan asing, jarak jangkau rudal Agni-5 mencapai
8000 km, sehingga mampu menekan target di Pakistan dan Cina dengan sangat
akurat.95 Program peluncuran pertama rudal tersebut dilakukan pada 19 April 2012
di Odisha, Pulau Wheeler, India Timur96 (±1996.41 km dari Islamabad, Pakistan).97
Rudal Agni-5 merupakan pencapaian besar dalam program pengembangan
senjata nuklir yang telah dilakukan oleh India selama ini. Pasca uji coba rudal Agni-
5, Ravi Gupta sebagai juru bicara Defense Research and Development Organization
(DRDO)98 menyatakan bahwa uji coba peluncuran rudal India yang semula hanya
mampu mencapai Islamabad dan daratan Cina bagian barat, kini diperkirakan
93 News 18, Agni V and Other ICBMs: Where Does India Stand in The World?, 26 Desember 2016, diakses dalam http://www.news18.com/news/india/agni-v-and-other-icbms-where-does-india-stand-in-the-world-1327887.html (27/03/2017, 09:02 WIB) 94 BBC Indonesia, India Uji Coba Rudal Jarak Jauh, 18 April 2012, diakses dalam http://www.bbc.com/indonesia/dunia/2012/04/120418_indianuke.shtml (22/04/2016, 11:09 WIB) 95 News 18, Loc. Cit. 96 Zachary Keck, India to Test “China Killer” Agni-V ICBM, The Diplomat, 11 September 2013, diakses dalam http://www.thediplomat.com/2013/09/india-to-test-china-killer-agni-v-icbm/ (08/05/2016, 18:02 WIB) 97 Distance From Odisha to Islamabad, diakses dalam http://www.distancefromto.net/ (28/08/2017, 11:35 WIB) 98 DRDO secara khusus bekerja untuk meningkatkan sistem pertahanan dengan melakukan pengembangan yang mengarah pada produksi sistem senjata kelas dunia. Defence Research and Development Organization, diakses dalam https://www.drdo.gov.in/drdo/English/index.jsp?pg=policies.jsp (12/09/2017, 13:33 WIB)
60
mampu mencapai Beijing 99 , Teheran, dan pesisir pantai benua Eropa dengan
menggunakan rudal Agni-5.100 Kemampuan mencapai benua Eropa (luar wilayah
benua Asia) membuat rudal tersebut disebut rudal ICBM.101
Gambar 2.8 Uji Coba Pertama Rudal Agni-5 pada 19 April 2012 di Odisha, India Timur102
Apabila dibandingkan dengan rudal jenis Agni sebelumnya, rudal Agni-5
merupakan versi terbaru dan lebih baik. Perbandingan rudal Agni terlihat dari
gambar berikut:
99 Daya jangkau rudal Agni-5 yang mampu mencapai ibukota Cina menyebabkan munculnya sebutan baru bagi rudal tersebut yaitu China Killer. Zachary Keck, Loc. Cit. 100 Bambang Noroyono dan Heri Ruslan, India Berhasil Uji Coba Rudal Nuklir, 15 September 2013, News Republika, diakses dalam http://www.republika.co.id/berita/internasional/global/13/09/15/mt5xqo-india-berhasil-uji-coba-rudal-nuklir (22/04/2016, 11:11 WIB) 101 ICBM merupakan rudal antar benua yang memiliki kemampuan menjangkau target dalam jarak lebih dari 5500 km. 102 The New York Times, What They Said: India Tests Agni V Nuclear Missile, 19 April 2012, diakses dalam https://india.blogs.nytimes.com/2012/04/19/what-they-said-india-launched-agni-v-nuclear-missile/#more-31906 (29/04/2017, 09:26 WIB)
61
Gambar 2.9 Perbandingan Bentuk Rudal India103
Semua tipe rudal Agni menggunakan bahan bakar padat (solid-fueled).
Perbedaan antara rudal Agni-1 hingga Agni-5 terlihat jelas pada jumlah unit
propulsi, panjang rudal, diameter, daya ledak, dan daya jangkau. Agni-1 terdiri dari
satu unit propulsi, Agni-2 hingga Agni-4 terdiri dari dua unit propulsi, sementara
Agni-5 terdiri dari tiga unit propulsi. Apabila dibandingkan berdasarkan panjang
rudal, Agni-5 dan Agni-2 lebih panjang yaitu 20 m. Berdasarkan diameter rudal,
Agni-5 dan Agni-3 lebih lebar yaitu sekitar 2 m.104 Perbandingan daya ledak nuklir
yaitu Agni 1 = Agni 4 (20-45 kt) < Agni 2 (150-200 kt) < Agni 3 (200-300 kt) <
Agni 5 (150-1000 kt). Sementara rudal Agni-6 masih dalam proses pengembangan
sehingga belum diketahui secara pasti diameter dan kemampuan Agni-6.
103 Global Security, Indian Missile Programs, diakses dalam http://www.globalsecurity.org/wmd/world/india/missile.htm (14/04/2017, 21:17 WIB) 104 Ibid.
62
Gambar 2.10 Perbandingan Jarak Jangkau Rudal Agni-2, Agni-3, dan Agni-5105
105 Stand For India, India Gets A Nuclear Firewall, diakses dalam https://i1.wp.com/standforindia.com/wp-content/uploads/2017/05/Capture-1.png?w=604 (01/10/2017, 22:36 WIB)
63
Adapun perbandingan jarak jangkau rudal Agni-2, Agni-3, Agni-4, dan Agni-
5 terlihat melalui gambar di halaman sebelumnya. Berdasarkan gambar jarak
jangkau rudal Agni, apabila rudal diluncurkan dari lokasi peluncuran program rudal
India yaitu Pulau Wheeler, kemampuan jangkauan rudal sebagai berikut; Agni-1
(700-1200 km) menjangkau Nepal, Bangladesh, Bhutan, dan perbatasan dengan
Cina di bagian utara. Agni-2 (2000-3500 km) menjangkau Pakistan, Myanmar,
Kamboja, Vietnam. Agni-3 (3000-3500 km) menjangkau Iran, Arab Saudi,
Kazakhstan, Mongolia, sebagian Cina.106
Agni-4 (3500-4000 km) menjangkau Somalia, Israel, Korea, Rusia bagian
selatan. Sementara rudal Agni-5 (5000-8000 km) mampu menjangkau hingga
seluruh wilayah Asia Tengah, Asia Tenggara, Jepang, Sudan, bahkan pesisir pantai
benua Eropa.107 Berdasarkan kemampuan jangkauan tersebut, terlihat bahwa rudal
Agni-5 memiliki jangkauan lebih luas dibandingkan rudal Agni-2, Agni-3, dan
Agni-4 dengan tingkat akurasi tinggi dan tepat serta memiliki sistem navigasi yang
lebih canggih.108
Adapun spesifikasi dari rudal Agni-5 terlihat melalui gambar berikut;
106 Stand For India, India Gets A Nuclear Firewall, diakses dalam https://i1.wp.com/standforindia.com/wp-content/uploads/2017/05/Capture-1.png?w=604 (01/10/2017, 22:36 WIB) 107 Ibid. 108 Global Security, Agni-V, diakses dalam http://www.globalsecurity.org/wmd/world/india/agni-v.htm (14/04/2017, 09:33 WIB)
64
Gambar 2.11 Spesifikasi Rudal Agni-5 India109
Spesifikasi rudal Agni-5 yaitu terdiri dari tiga unit propulsi (three stage)
berbahan bakar padat dengan diameter 2 m, berat rudal 50 ton, berat hulu ledak
1360 kg, panjang propulsi pertama 7.7 m, propulsi kedua dan ketiga masing-masing
3.1 m. Rentang minimum rudal Agni-5 sekitar 5000 km, dan rentang maksimum
mencapai 8000 km. Rudal Agni-5 mampu membawa hulu ledak nuklir sebesar 1.5
ton atau setara dengan 150-1000 kt TNT.110
Rudal Agni-5 merupakan versi terbaru dari Agni-3 yang dikembangkan
dengan menambahkan satu unit propulsi sehingga jangkauan rudal mampu
mencapai jarak lebih jauh dan menambahkan teknologi canggih untuk navigasi
yaitu Multiple Independently Targetable Re-entry Vehicles (MIRV) yang mampu
109 New Indian Express, India Readies for Test of 1st Canister-Launch of Agni-V, 7 Oktober 2014, diakses dalam http://www.indiandefence.com/threads/india-readies-for-test-of-1st-canister-launch-of-agni-v.49807 (12/06/2017, 16:13 WIB) 110 Ibid.
65
membawa rudal mencapai titik target secara akurat.111 MIRV merupakan sistem
yang mampu meningkatkan kemampuan rudal seperti kemampuan mengangkut
beberapa hulu ledak nuklir dalam satu rudal, kemampuan menjangkau beberapa
sasaran atau menjangkau satu sasaran jarak jauh dengan tingkat akurasi yang sangat
tinggi. 112 Selain itu, Agni-5 juga mampu meluncur dan mencapai target dalam
kondisi medan dan cuaca apapun.113
Uji coba peluncuran rudal Agni-5 yang dilakukan oleh India membuat tim
yang terlibat dalam program proliferasi nuklir India merasa puas karena rudal Agni-
5 dengan kemampuan ICBM dan dilengkapi MIRV telah berhasil dikembangkan.
Keberhasilan tersebut mendapat reaksi positif dan pujian dari berbagai pihak di
India. 114 Dua hari pasca uji coba, ketua DRDO, V. K. Saraswat mengadakan
pertemuan dengan Perdana Menteri India didampingi oleh Agni Project Director,
Avinash Chandra, untuk membahas mengenai program pengembangan Agni-5.115
Pertemuan tersebut diadakan di kediaman Perdana Menteri India dan berlangsung
selama tiga puluh menit. Ketua DRDO menyampaikan informasi terkait uji coba
rudal Agni-5 dengan jangkauan lebih dari 5000 km yang mampu mencapai pesisir
pantai benua Eropa. Rudal Agni-5 akan diproduksi oleh India Service dalam jumlah
banyak setelah uji coba lanjutan telah dipenuhi.116
111 Zafar Nawaz Jaspal, Agni-5: India’s Drive for ICBM, Pakistan Observer, Desember 2016, diakses dalam http://pakobserver.net/agni-5-indias-drive-for-icbm/ (27/03/2017, 08:49 WIB) 112 Zachary Keck, Loc. Cit. 113 Zafar Nawaz Jaspal, Loc. Cit. 114 Press Trust of India, Chandrababu Naidu Hails Test Firing of Agni-V, April 2012, diakses dalam http://www.ndtv.com/south/chandrababu-naidu-hails-test-firing-of-agni-v-477480 (27/03/2017, 09:25 WIB) 115 Press Trust of India, Agni-V: DRDO Chief Briefs Prime Minister on Successful Launch, 21 April 2012, diakses dalam http://www.ndtv.com/india-news/agni-v-drdo-chief-briefs-prime-minister-on-successful-launch-477832 (27/03/2017, 09:34 WIB) 116 Ibid.
66
Gambar 2.12 Rudal Agni-5 dipamerkan dalam Parade Hari India (India Republic Day) pada
23 Januari 2013 di New Delhi117
Proyek ICBM India telah lama dibentuk sejak peluncuran program integrasi
pengembangan nuklir (Integrated Guided Missile Development Programme) pada
Juli 1983.118 Meskipun pada tahun 1980-1990an proyek pengembangan rudal seri
Agni tidak menjanjikan, namun pemerintah India tetap berkomitmen untuk
mengembangkan rudal balistik sebagai senjata yang mampu meningkatkan
kekuatan negara.119
Adapun perbandingan ICBM yang dimiliki oleh India dengan ICBM yang
dimiliki oleh negara lain dapat dilihat melalui tabel berikut:
117 News 18, Loc. Cit. 118 Dr. Zafar Nawaz Jaspal, Loc. Cit. 119 Ibid.
67
Tabel 2.5 ICBM yang Dikembangkan oleh Beberapa Negara120
Negara Nama ICBM Jarak
Jangkau (km)
Panjang Rudal
(m)
Berat Rudal
(t)
Jumlah MIRV
India Agni-5 5.000-8000 17.5-20 50 2, 3, 10
Rusia R-36M (SS-18 Satan) 11.000 34.3 211,1 10
Amerika Serikat
LGM Minuteman-3 13.000 18,2 34,467 21
Perancis M-51 8.000-10.000 13 53 6
Cina DF-26 >5000 14 20 -
DongFeng-5A 13.000+ 36 183 1
Israel Jericho-3 11.500 15.5 30 1
Berdasarkan tabel diatas, terlihat bahwa kemampuan rudal Agni-5 setara
dengan rudal antar benua milik Perancis dalam hal jarak jangkau maksimal Agni-5
dan jarak jangkau minimal M-51 yaitu 8000 km. Selain itu, terdapat pendapat dari
analis nuklir yang menyatakan bahwa rudal Agni-5 masih termasuk ICBM kategori
intermediet atau menengah sebab hanya mampu menjangkau jarak 5000-8000 km.
Namun demikian, kepemilikan ICBM oleh India tetap membuat India masuk dalam
jajaran kelompok negara pemilik ICBM di dunia yang terdiri dari Rusia, Amerika
Serikat, Perancis, Cina, dan Inggris.121
Salah satu artikel yang dipublikasikan oleh Pakistan Defence membahas
mengenai pendapat Cina terkait Agni-5 India.122 Agni-5 dinilai sebanding dengan
ICBM DF-26 milik Cina yang dijuluki Guam Killer.123 Adapun spesifikasi DF-26
120 Diolah dari berbagai sumber. 121 BBC Indonesia, India Berhasil Luncurkan Rudal Jarak Jauh, April 2012, diakses dalam http://www.bbc.com/indonesia/dunia/2012/04/120419_indiamisile (22/04/2016, 11:25 WIB) 122 News 18, Loc. Cit. 123 Guam Killer atau Guam Express merupakan rudal ICBM pertama yang mampu menjangkau wilayah Guam, Amerika Serikat. Adapun salah satu lokasi instalasi militer Amerika Serikat berada di daerah tersebut.
68
berukuran 14 meter dengan diameter 1,4 m dan berat 20 ton. Rudal tersebut mampu
membawa hulu ledak nuklir hingga 1200-1800 kg dan menjangkau jarak target
lebih dari 5000 km. Apabila dibandingkan dengan Agni-5 yang mampu mencapai
target lebih dari 8000 km dengan muatan lebih ringan, sistem rudal Agni-5 terlihat
lebih baik dibandingkan dengan DF-26.124
Pasca uji coba pertama ICBM India pada bulan April 2012, beberapa pihak
di India justru menyatakan puas terhadap uji coba rudal Agni-5 pada 19 April 2012.
Pernyataan tersebut berasal dari Perdana Menteri India, Manmohan Singh, yang
menyampaikan apresiasinya terhadap pencapaian India yang dikutip dari press
release sebagai berikut:
“I congratulate all the scientific and technical personnel of the DRDO and other organizations who have worked tirelessly in our endeavour to strengthen the defence and security of our country. Today’s successful Agni-5 test launch is another milestone in our quest to add to the credibility of our security and preparedness and to continously explore the frontiers of science. The entire nation stands together in honouring the achievements of our scientific community who have done the country proud”.125 Selain itu, Menteri Pertahanan India, A. K. Anthony, menyatakan bahwa
kemampuan India semakin meningkat sebab uji coba tersebut merupakan bukti
pencapaian besar India dalam pengembangan senjata nuklir sehingga mampu
menempatkan India dalam kelompok negara pemilik rudal antar benua.126 Menurut
C. Raja Mohan, Analis Kebijakan Luar Negeri India, uji coba Agni-5 merupakan
proses awal India dalam meningkatkan keamanan untuk menghadapi Cina di
124 News 18, Loc. Cit. 125 The New York Times, What They Said: India Tests Agni V Nuclear Missile, Loc. Cit. 126 Ibid.
69
kawasan Asia, dan kepemilikan Agni-5 sebagai rudal antar benua dianggap sebagai
strategi untuk mengimbangi kekuatan Cina.127
Selain reaksi dari India, beberapa pihak Internasional juga mengeluarkan
pernyataan sebagai bentuk reaksi terhadap peningkatan nuklir India melalui
kepemilikan rudal antar benua. Juru bicara Menteri Luar Negeri Cina, Liu Weimin,
menyatakan Cina dan India telah mencapai konsensus bahwa kedua negara tidak
saling bersaing, keduanya justru merupakan mitra kerjasama sebagai negara
berkembang.128
Namun reaksi lain ditunjukkan oleh editorial salah satu koran Cina yang
berpendapat bahwa tidak seharusnya India meningkatkan kekuatan rudal yang
mampu menjangkau sebagian besar wilayah Cina sebab nuklir Cina lebih kuat dan
India tidak akan mampu menyaingi Cina dalam perlombaan senjata.129 Selain Cina,
reaksi lain datang dari Departemen Luar Negeri Amerika Serikat yang meyakini
bahwa India mampu menahan diri untuk tidak memicu ketegangan di kawasan,
sebab India telah terlibat dalam isu nonproliferasi dengan menghadiri beberapa
nuclear summits maupun security summits.130
Sementara itu, respon negatif dinyatakan oleh Paul K. Kerr, Ahli
Nonproliferasi dalam Congressional Research Service, dengan menyatakan bahwa
UN Security Council Resolution 1172 telah sepenuhnya dilupakan. Adapun isi
127 Ibid. 128 The Wire Staff, China Rakes Up 1998 UNSC Resolution in Response to India’s Agni-V Test, Desember 2016, diakses dalam https://thewire.in/89944/china-rakes-1998-unsc-resolution-response-indias-agni-v-test/ (29/04/2017, 08:08 WIB) 129 The New York Times, What The World Said: Foreign Reaction to India’s Long-Range Missile Launch, April 2012, diakses dalam https://india.blogs.nytimes.com/2012/04/19/what-the-world-said-foreign-reaction-to-indias-long-range-missile-launch/?_r=0 (29/04/2017, 08:18 WIB) 130 Ibid.
70
resolusi tersebut merupakan himbauan untuk India dan Pakistan agar menghentikan
program pengembangan senjata nuklir.131 Praful Bidwai, Peneliti dan Kolumnis
dalam Coalition of Nuclear Disarmament and Peace, menganggap bahwa
pengembangan nuklir untuk perlombaan senjata hanya mengorbankan pemenuhan
kebutuhan masyarakat India maupun Pakistan.132
Terkait perlombaan senjata nuklir antara India dan Pakistan di kawasan Asia
Selatan, menurut juru bicara Menteri Luar Negeri Cina, adanya uji coba Agni-5
India pada 19 April 2012 mengindikasikan bahwa UN Security Council Resolution
1172 tidak berlaku sebab India telah melanggar resolusi tersebut.133 Juru bicara
Menteri Luar Negeri Cina menyatakan apabila UN Security Council menerima
India sebagai negara nuklir dan tidak peduli terhadap perlombaan senjata antara
India dan Pakistan, maka Pakistan harus memiliki hak istimewa dalam
pengembangan nuklir seperti yang dimiliki oleh India.134
131 Ibid. 132 Ibid. 133 Reema Shaukat, India’s Arm Race Fever, Pakistan Observer, Pakistan Institute for Conflict and Security Studies, diakses dalam http://pakobserver.net/indias-arms-race-fever/ (27/03/2017, 08:57 WIB) 134 Ibid.
71
2.4 Reaksi Pakistan Terhadap Uji Coba Agni-5 India
Reaksi Pakistan pasca India melakukan uji coba rudal antar benua Agni-5
tahun 2012 terlihat melalui uji coba rudal yang memiliki kemampuan dibawah rudal
India. Pakistan melakukan uji coba rudal balistik jarak menengah hulu ledak nuklir
(nuclear capable) Shaheen-1A pada 25 April 2012.135 Meskipun rudal Shaheen-1A
yang diluncurkan oleh Pakistan bukan termasuk rudal jarak jauh, namun rudal
tersebut memiliki daya jangkau 2500 hingga 3000 km yang berarti mampu
mencapai seluruh wilayah India.136
Gambar 2.13 Uji coba rudal Shaheen-1A Pakistan pada 25 April 2012 di Kahuta137
135 Suara Pembaruan, Sukses, Uji Rudal Balistik Pakistan, 26 April 2012, diakses dalam http://sp.beritasatu.com/home/sukses-uji-rudal-balistik-pakistan/19495 (22/04/2016, 11:40 WIB) 136 Jay Menon, Pakistan Tests Missile Shortly After Rival India, Aviation Week Network, 25 April 2012, diakses dalam http://aviationweek.com/defense/pakistan-tests-missile-shortly-after-rival-india (05/05/2017, 13:10 WIB) 137 Global Security, Shaheen-I / Eagle-I / Hatf-4, diakses dalam www.globalsecurity.org/wmd/world/pakistan/hatf-4.htm (17/05/2017, 22:50 WIB)
72
Gambar 2.14 Jarak Jangkau Rudal Shaheen-1A138
Uji coba dilakukan di Kahuta dengan target uji coba di Laut Arab.139 Press
Release Pakistan menyebutkan bahwa rudal mampu mencapai perbatasan
Samudera Hindia. 140 Adapun jarak antara lokasi peluncuran dengan Laut Arab
±2547.27 km sedangkan dengan perbatasan Samudera Hindia ±3077.42 km,
sementara jarak antara lokasi peluncuran dengan New Delhi, India, sekitar
±2258.95 km.141
138 Pakistan Defence, Pakistan Missile Milestones & Ranges, diakses dalam https://defence.pk/pdf/threads/pakistan-missile-milestones-ranges.235978/page-4 (01/11/2017, 06:30 WIB) 139 Tom Hussain and Dean Nelson, Pakistan Tests Nuclear-Capable Ballistic Missile, The Telegraph, 25 April 2012, diakses dalam http://www.telegraph.co.uk/news/worldnews/asia/pakistan/9225294/Pakistan-tests-nuclear-capable-ballistic-missile.html (16/08/2017, 09:31 WIB) 140 Al-Jazeera Media Network, Pakistan Conducts Ballistic Missile Test, 25 April 2012, diakses dalam http://www.aljazeera.com/news/asia/2012/04/201242545255746331.html (17/05/2017, 22:37 WIB) 141 Distance From Kahuta to Arabian Sea, Distance From Kahuta to Hindian Ocean, Distance From Kahuta to New Delhi, diakses dalam http://www.distancefromto.net/ (28/08/2017, 11:34 WIB)
73
Rudal Shaheen-1A juga memiliki kemampuan yang lebih baik dari versi rudal
sebelumnya yaitu Shaheen-1 (750 km) dan Shaheen-2 (2000 km), 142 sebab daya
jangkau rudal lebih luas. 143 Menurut pihak militer Pakistan, rudal Shaheen-1A
merupakan rudal berkemampuan tertinggi (the most powerful missile) yang dimiliki
oleh Pakistan sebab termasuk dalam kategori rudal jarak menengah atau MRBM
(Medium Range Ballistic Missile) dan mampu membawa hulu ledak nuklir maupun
konvensional sebesar 1000 kg setara dengan 150-200 kt mencapai India.144
Berbagai pihak di Pakistan seperti Presiden Asif Ali Zardari dan Perdana
Menteri Yousuf Raza Gilani menyatakan puas atas peningkatan kapabilitas rudal
Pakistan yang ditunjukkan melalui uji coba rudal Shaheen-1A, dan memberikan
selamat kepada pihak yang terlibat dalam pengembangan dan peningkatan
kapabilitas nuklir Pakistan.145 Selain itu, menurut Ketua Strategic Plans Division
(SPD) rudal Shaheen-1A mampu mencapai target dengan sangat akurat yang
kemudian hal tersebut akan meningkatkan pertahanan Pakistan.146
Bulan berikutnya, Pakistan melakukan uji coba pelucuran rudal balistik dan
rudal jelajah. Rudal balistik jarak pendek Ghaznavi yang mampu menjangkau jarak
290 km dengan membawa hulu ledak nuklir sekitar 12-20 kt berhasil diluncurkan
pada 10 Mei 2012.147 Lokasi uji coba dirahasiakan oleh Army Strategic Forces
Command (ASFC), lembaga pengontrol senjata nuklir berbasis darat (land-based
142 Dawn News, Pakistan Successfully Test Fires Hatf IV Ballistic Missile, 25 April 2012, diakses dalam https://www.dawn.com/news/713299 (05/05/2017, 12:53 WIB) 143 Suara Pembaruan, Loc. Cit. 144 Jay Menon, Loc. Cit. 145 Dawn News, Loc. Cit. 146 Aljazeera Media Network, Loc. Cit. 147 Jay Menon, Pakistan Tests Short-Range Missile, Aviation Week Network, 10 Mei 2012, diakses dalam http://aviationweek.com/defense/pakistan-tests-short-range-missile (05/05/2017, 13:37 WIB)
74
nuclear weapons) yang resmi didirikan pada Februari 2000. ASFC bertanggung
jawab atas pelatihan, penempatan, dan pengaktifan rudal nuklir Pakistan.148
Gambar 2.15 Uji coba rudal Ghaznavi Pakistan pada 10 Mei 2012 di lokasi yang
dirahasiakan149
Meskipun rudal Ghaznavi hanya sebagai rudal jarak pendek, namun menurut
Chairman Joint Chief of Staff Committee, melalui uji coba tersebut Pakistan telah
menunjukkan peningkatan kapabilitas dalam upaya nuclear deterrence. Selain itu,
pasukan bersenjata Pakistan (Pakistan’s Armed Forces) dinilai telah mampu
sepenuhnya melindungi keamanan negara dari agresi.150
Lebih lanjut, berselang dua puluh satu hari tepatnya pada 31 Mei 2012,
Pakistan melakukan uji coba rudal jelajah Ra’ad yang mampu membawa hulu ledak
nuklir menempuh target lebih dari 350 km dengan tepat. 151 Pakistan juga
merahasiakan lokasi dalam uji coba peluncuran rudal Ra’ad.
148 Global Security, Army Strategic Forces Command (ASFC), diakses dalam http://www.globalsecurity.org/wmd/world/pakistan/asfc.htm (19/05/2017, 14:06 WIB) 149 The Nation, Pakistan Successfully Test Fires Nuclear Capable Ballistic Missile Hatf-III Ghaznavi, 10 Mei 2012, diakses dalam http://nation.com.pk/national/10-May-2012/pakistan-successfully-test-fires-nuclear-capable-ballistic-missile-hatf-iii-ghaznavi (19/02/2014, 18:23 WIB) 150 The Indian Express, Pakistan Tests Nuclear-Capable Hatf-III Ballistic Missile, Loc. Cit. 151 The Indian Express, Pak Tests Nuclear-Capable Hatf-VIII Cruise Missile, 31 Mei 2012, diakses dalam http://www.indianexpress.com/article/news-archive/print/pak-tests-nuclearcapable-hatfviii-cruise-missile (17/05/2017, 21:30 WIB)
75
Gambar 2.16 Uji coba rudal jelajah Ra’ad Pakistan pada 31 Mei 2017 di lokasi yang
dirahasiakan152
Uji coba rudal jelajah Ra’ad dipimpin oleh Presiden, Perdana Menteri, dan
Chairman Joint Chiefs of Staff Committee.153 Rudal Ra’ad yang diluncurkan telah
diperbarui dan dilengkapi dengan Automated Strategic Command and Control
System (ASCCS). ASCCS merupakan sistem yang digunakan untuk memantau
jalur penerbangan rudal secara otomatis dengan manuver tinggi. Sistem tersebut
lebih kompleks dan hanya mampu dikembangkan oleh beberapa negara seperti
Amerika Serikat. Menurut pihak militer Pakistan, rudal tersebut mampu
memperkuat sistem pertahanan Pakistan baik di darat maupun di laut.154
152 Inter Services Public Relations Press Release No. PR-135/2012-ISPR, 31 Mei 2012, diakses dalam https://www.ispr.gov.pk/front/main.asp?o=t-press_release&date=2012/5/31#pr_link2080 (19/05/2017, 14:48 WIB) 153 Ibid. 154 The Indian Express, Pak Tests Nuclear-Capable Hatf-VIII Cruise Missile, Loc. Cit.
top related