perlindungan hukum bagi investor dalam pasar modal berdasarkan undang undang nomor 8 tahun 1995...
Post on 09-Dec-2015
307 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
JURNAL ILMIAH
PERLINDUNGAN HUKUM BAGI INVESTOR DALAM PASAR MODALBERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1995
TENTANG PASAR MODAL
Oleh:
BAIQ ERVINNA SAPITRID1A 008 279
FAKULTAS HUKUMUNIVERSITAS MATARAM
MATARAM2012
HALAMAN PENGESAHAN JURNAL ILMIAH
PERLINDUNGAN HUKUM BAGI INVESTOR DALAM PASAR MODALBERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1995
TENTANG PASAR MODAL
Oleh :
BAIQ ERVINNA SAPITRID1A 008 279
Menyetujui,
Mataram, 30 April 2013
Pembimbing Pertama,
Dr. H. Zainal Asikin, SH., SUNIP. 195508151981041001
PERLINDUNGAN HUKUM BAGI INVESTOR DALAM PASAR MODALBERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1995
TENTANG PASAR MODAL
BAIQ ERVINNA SAPITRI
D1A 008 279
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk perlindungan hukum bagiinvestor dan mengetahui peranan Bapepam dalam memberikan perlindunganhukum bagi investor dalam pasar modal berdasarkan UUPM.Jenis penelitian yaitupenelitian normatif dengan pendekatan perundang-undangan dan konseptual.
Penelitian ini menyatakan bentuk perlindungan hukum: keterbukaan informasi,adanya prospektus, pemberian kepastian hukum dan penegakan peraturanperundang-undangan dengan penjatuhan sanksi yaitu, sanksi: administratif,pidana, dan perdata. Peranan Bapepam berdasarkan UUPM yaitu pelaksanaankewenangan sebagai lembaga pengatur, pembina, dan pengawas kegiatan pasarmodal; pelaksanaan fungsinya yaitu, Fungsi: Rule Making, Adjudicatori,Investigatory; pemeriksaan dan penyidikan. Simpulan penelitian: bentukperlindungan berupa keterbukaan informasi, prospektus, pemberian kepastianhukum dan penegakan peraturan perundang-undangan dengan penjatuhan sanksi.Peranan Bapepam yaitu dalam pelaksanaan kewenangan sebagai lembagapengatur, pembina, dan pengawas; pelaksanaan fungsi; pemeriksaan danpenyidikan. Saran: untuk mencegah investor mengalami kerugian, pemerintahharus mewajibkan emiten mengungkapkan risiko usahanya.
Kata kunci: UUPM, Perlindungan Hukum Bagi Investor, Peran Bapepam.
LEGAL PROTECTION FOR INVESTORS IN THE CAPITAL MARKETBASED ON ACT NUMBER 8 OF 1995 REGARDING CAPITAL MARKET
ABSTRACT
This research aims to determine the form of legal protection for investor sanddetermine the role of Bapepam in providing legal protection for investors in thecapital market by the UUPM. This type of research is normative researchapproach legislation and conceptual. This research states the form of legalprotection: transparency of information, the prospectus, the provision of legalcertainty and enforcement of legislation, namely the imposition of sanctions,sanctions: administrative, criminal and civil. The role of Bapepam based UUPMthe exercise of authority as a regulatory agency, builder, and supervisor of thecapital market; execution of its functions, namely, Function: Rule Making,
Adjudicatori, Investigatory; examination and investigation. Conclusions of theresearch: a form of protection in the form of information disclosure, prospectus,giving legal certainty and enforcement of legislation with sanctions. The role ofBapepam is the exercise of authority as an institution regulators, buildings, andsupervisors; implementation functions; examination and investigation. Tip: toprevent investor losses, the government should require issuers disclose businessrisks.Keywords: UUPM, Legal Protection For Investors, The role of Bapepam.
PENDAHULUAN
Indonesia sebagai salah satu negara berkembang memerlukan penanaman
modal (investasi) yang besar dari berbagai sektor baik dalam negeri maupun luar
negeri untuk pembangunan di segala bidang kehidupan. Faktor pembiayaan
perusahaan merupakan salah satu faktor penentu untuk mengejar ketertinggalan
pembangunan dari negara-negara lain. Hadirnya pasar modal merupakan salah
satu alternatif pembiayaan selain perbankan.Masalah yang kemudian muncul bagi
masyarakat awam yang sangat kurang pengetahuan tentang perlindungan hukum
seperti apa yang di dapat oleh investor pada umumnya dalam melakukan transaksi
efek di pasar modal, sehingga beranjak dari kenyataan bahwa pasar modal
mempunyai fungsi penting dalam pembangunan ekonomi maka peran hukum
untuk memberikan perlindungan hukum pada pasar modal sangat penting.
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka penulis tertarik untuk membahas
tentang perlindungan hukum terhadap investor yang melakukan investasi dalam
pasar modal berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar
Modal, serta peran bapepam dalam rangka memberikan perlindungan hukum
terhadap investor berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang
Pasar Modal, ke dalam bentuk Penulisan Skripsi yang berjudul “Perlindungan
Hukum Bagi Investor Dalam Pasar Modal Berdasarkan Undang-Undang Nomor 8
Tahun 1995 Tentang Pasar Modal”, dengan rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah bentuk perlindungan hukum bagi investor dalam pasar modal
berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal?
2. Apa peranan Bapepam dalam rangka memberikan perlindungan hukum bagi
investor dalam pasar modal berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun
1995 Tentang Pasar Modal?
Tujuan dari penelitian: untuk mengetahui bentukperlindungan hukum
bagi investor dalam pasar modal berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun
1995 Tentang Pasar Modal dan untuk mengetahui peranan Bapepam dalam rangka
memberikan perlindungan hukum bagi investor dalam pasar modal berdasarkan
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal. Manfaat
Penelitian:Secara Teoritis yaitu dapat mengetahui peraturan hukum apa yang
dipakai oleh investor untuk tercapainya perlindungan hukum terhadap investor
dalam pasar modal; Secara Praktis yaitu pembahasan ini diharapkan dapat
menjadi tambahan materi bagi para pembacanya, baik masyarakat pada umumnya
maupun para akademisi pada khususnya, yang ingin mengetahui lebih lanjut
mengenai dasar perlindungan hukum terhadap investor dalam pasar modal; Secara
kontribusi teknis yaitu pembahasan ini diharap dapat memberi kontribusi teknis
kepada investor untuk perlindungan hukum bagi investor dalam pasar modal,
khususnya investor yang merupakan masyarakat awam yang sangat kurang
pengetahuan tentang perlindungan hukum yang di dapat oleh investor dalam
melakukan transaksi efek di pasar modal.
Jenis penelitian ini adalah penelitian hukum normatif. Metode pendekatan
yang digunakan yaitu: Pendekatan Perundang-Undangan;Pendekatan Konseptual
(Conseptual Approach).Sumber Dan Jenis Bahan Hukum: Bahan Hukum
Primerberupa peraturan Perundang-Undangan yang berlaku, terutama yang
berkaitan dengan materi hukum Pasar Modal;Bahan Hukum Sekunderberupa
bahan-bahan yang erat hubungannya dengan sumber primer dan memuat
pembahasan yang berkaitan dengan sumber primer tersebut, antara lain buku-buku
dan tulisan-tulisan mengenai pasar modal, maupun media cetak yang berkaitan
dengan permasalahan dalam penelitian, yaitu tentang perlindungan investor dalam
pasar modal dan peran Bapepam dalam rangka perlindungan hukum terhadap
investor dalam pasar modal.
PEMBAHASAN
A. Bentuk Perlindungan Hukum Bagi Investor Dalam Pasar Modal
Berdasarkan Undang-Undang Nomer 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal
1. Mengenai keterbukaan informasi
Keterbukaan/ tranparansi menurut pasar modal menurut Undang-
Undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal (UUPM) Pasal 1
angka 25 menyatakan bahwa:
“Prinsip Keterbukaan adalah pedoman umum yang mensyaratkanEmiten, Perusahaan Publik, dan Pihak lain yang tunduk pada Undang-undang ini untuk menginformasikan kepada masyarakat dalam waktu yangtepat seluruh Informasi Material mengenai usahanya atau efeknya yangdapat berpengaruh terhadap keputusan pemodal terhadap Efek dimaksuddan atau harga dari Efek tersebut”.
2. Prospektus sebagai bentuk perlindungan hukum
Perlindungan hukum yang diberikan lebih ditujukan dengan
pemberian informasi yang terbaru, benar, dan akurat serta dapat
dipertanggung jawabkan, dengan adanya Undang-Undang Nomor 8 Tahun
1995 Tentang Pasar Modal, pemerintah berupaya untuk mengambil
langkah kongkrit untuk terciptanya perlindungan hukum bagi investor
dalam pasar modal, hal ini terlihat pada penjabaran peraturan
pelaksanaannya.
Prospektus menurut Pasal 1 angka 26 Undang-Undang Nomor 8
Tahun 1995 tentang Pasar Modal, yaitu setiap informasi tertulis
sehubungan dengan Penawaran Umum dengan tujuan agar pihak lain
membeli Efek.
Konsekuensi yuridis berlakukannya prospektus Pasal 81(1)
UUPM.Pihak yg merasa di rugikan emiten dapat menuntut ganti rugi
Pasal 111 UUPM.
Jadi, emiten memiliki kewajiban yaitu memberikan informasi dan
ulasan yang benar mengenai keadaan perusahaannya dalam bentuk
prospektus yang baik, emiten juga berkewajiban membayar ganti rugi
kepada investor apabila karena kesalahannya investor tersebut mengalami
kerugian, dan emiten juga harus menepati janji yang dicantumkannya
dalam prospektus pada investor yang menanamkan saham di
perusahaannya.
3. Kepestian hukum dan penegakan hukum
Pasal 82 (2) jo. peraturan IX.E.1 tentang benturan kepentingan
tertentu. Pertanggung jawaban benturan kepentingan tertentu Pasal 102
UUPM jo PP RI Nomor 12 Tahun 2004 Perubahan Atas PP RI Nomor 45
Tentang Penyelenggaraan Kegiatan Dibidang Pasar Modal, Pasal 64 sanksi
denda.
Sanksi atas pelanggaran benturan kepentingan tertentu:
Sanksi atas pelanggaran terhadap benturan kepentingan tertentu
menurut Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal
Pasal 102 yaitu: Peringatan tertulis; Denda atau kewajiban untuk
membayar sejumlah uang tertentu; Pembatasan kegiatan usaha;
Pembekuan kegiatan usaha; Pencabutan izin usaha; Pembatalan
persetujuan dan pembatalan pendaftaran; Sanksi lain ditetapkan dengan
peraturan pemerintah.
Sanksi denda diatur dalam PP RI Nomor 12 Tahun 2004 Perubahan
Atas PP RI Nomor 45 Tentang Penyelenggaraan Kegiatan Dibidang Pasar
Modal Pasal 64, jumlah sanksi denda untuk transaksi yang mengandung
benturan kepentingan, yaitu denda sebesar Rp 100.000.000,00 (seratus juta
rupiah) kepada orang perorangan yang terbukti bersalah melanggar
ketentuan mengenai transaksi yang mempunyai benturan kepentingan.
Untuk pihak yang bukan orang perorang, dikenakan jumlah denda yang
lebih besar lagi yaitu Rp 500.000.000,00 (limaratus juta rupiah).
Sanksi seperti pembekuan kegiatan usaha dapat dijatuhkan kepada
perusahaan efek yang merupakan perusahaan publik. Dengan pemberian
sanksi denda diharapkan pelaku usaha dalam kegiatan pasar modal tidak
akan mengulangi kesalahan yang sama.
a. Perlindungan hukum terhadap investor dalam mendanaan Melalui
Right Issue berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995
Tentang Pasar Modal
Penawaran Umum Terbatas (Right Issue) yaitu:1 merupakanpenawaran umum hak memesan efek terlebih dahulu kepada pemegangsaham minoritas. Dalam Pasal 82 ayat 1 Undang-Undang Nomor 8 Tahun1995 Tentang Pasar Modal, yang dimaksud dengan hak memesan efekterlebih dahulu adalah hak yang melekat pada saham yang memberikankesempatan bagi pemegang saham (investor) yang bersangkutan untukmembeli efek baru sebelum ditawarkan kepada pihak lain.
Dasar perlindungan hukum bagi pemegang saham minoritas: Pasal 1
(25), Pasal 68,Pasal 71, Pasal 83, Pasal 111, BAB IX bagian ke4 tentang
tentang tanggung jawab atas informasi yang tidak benar atau menyesatkan,
BAB X tentang pelaporan dan keterbukaan informasi, Bursa Efek,
Lembaga Kliring, Penjamin, dan Lembaga Penyimpan dan Penyelesaian,
Reksa Dana, Perushaan Efek, Penasihat Investasi, Bank Kustodian wajib
menyampaikan laporan kepada Bapepam, BAB XII tentang pemeriksaan,
dimana Bapepam dapat mengadakan pemeriksan terhadap setiap pihak
1M. IrsanNasarudindanIndra Surya,AspekhukumPasar Modal. Jakarta:KencanaPredana Media Group. 2007.hlm. 213-219.
yang diduga melakukan atau terlibat dalam pelanggaran terhadap undang-
undang ini dan atau peraturan pelaksananya, BAB XIV mengatur tentang
sangsi administratif atas pelanggaran undang-undang ini dan atau
peraturan pelaksananya yang dilakukan oleh setiap pihak yang
memperoleh izin, persetujuan atau pendaftaran dari Bapepam.
b. Sanksi praktek kecurangan dalam Pasar Modal
Perbuatan yang dilarang dalam pasar modal terdapat dalam:Pasal 90,
Pasal 91, Pasal 92,Pasal 93 UUPM.
Selain larangan untuk melakukan penipuan menyebarluaskan
informasi yang tidak benar atau menyesatkan (misleading information) dan
melakukan manipulasi pasar di atas, Undang-Undang Nomor 8 Tahun
1995 Tentang Pasar Modal juga tegas melarang orang dalam melakukan
transaksi efek dengan menggunakan informasi orang dalam atau popular
dengan disebut insider trading.
Menurut Munir Fuady mengenai insider trading:2
“insider trading adalah perdagangan efek yang dilakukan oleh mereka
yang tergolong “Orang Dalam” perusahaan (dalam arti luas), perdagangan
mana didasarkan atau dimotivasi karena adanya suatu “informasi orang
dalam” (inside information) yang penting dan belum tebuka untuk umum,
2MunirFuady, Pasar Modal Modern (TinjauanHukum). Bandung: PT. CitraAdityaBakti. 1996.hlm. 167.
dengan perdagangan mana, pihak perdagangan insider tersebut
mengharapkan akan mendapatkan keuntungan eknomi secara pribadi ,
langsung atau tidak langsung, atau yang merupakan keuntungan jalan
pintas (short swing ptofit).
Pasal yang terkait insiden trading yaitu Pasal 95,96,97 UUPM,
pengecualian Pasal 99 UUPM. Sanksi insiden trading Pasal 111 UUPM
yaitu ganti rugi berupa denda. Sama dengan Pasal 1365
KUHPerdata.Sanksi-sanksi pelanggaran dalam pasar modal:Sanksi
administratif Pasal 102 UUPM; Sanksi pidana Pasal 103- 110 UUPM;
Sanksi perdata Pasal 111.
Jadi, untuk pelanggaran-pelanggaran dalam pasar modal,
kemungkinan terjadi gugatan perdata dapat terjadi dengan didasarkan
kepada beberapa alasan yuridis, yaitu:3 Klaim berdasarkan adanya
pelanggaran undang-undang di pasar modal an sich; Klaim didasarkan
atas perbuatan melawan hukum pada Pasal 1365 KUH perdata; Klaim
berdasarkan atas tindakan wanprestasi atau suatu perjanjian.
B. Peran Bapepam Dalam Memberikan Perlindungan Hukum Bagi Investor
Dalam Pasar Modal Berdasarkan Undang-Undang Nomer 8 Tahun 1995
Tentang Pasar Modal
1. Peran Bapepam dalam rangka memberikan perlindangan hukum
terhadap investor dalm pasar modal Bapepam sebagai Lembaga
Pembina, Pengatur, dan Pengawas Pasar Modal:
3MunirFuady, Ibid.,hlm. 135.
Berdasarkan Pasal 3 ayat (2) Keputusan Presiden Nomor 53 Tahun
1990 Tentang Pasar Modal, Bapepam bertugas:4
1. Mengikuti perkembangan dan mengatur Pasar Modal sehingga Efekdapat ditawarkan dan diperdagangkan secara teratur, wajar, dan efisienserta melindungi kepentingan pemodal (investor) dan masyarakatumum;
2. Melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap lembaga sebagaimanadimaksud dalam Bab III, Bab IV, Bab V, Bab VI, Bab VII KeputusanPresiden Nomor 57 Tahun 1990 Tentang Pasar Modal;
3. Memberikan pendapat kepada Menteri mengenai Pasar Modal.
Lebih lanjut dengan dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 8 Tahun
1995 Tentang Pasar Modal yang terdapat dalam Pasal 3, Bapepam diberi
kewenangan sebagai lembaga pengatur, pembina, dan pengawas sehari-
hari kegiatan pasar modal berada dibawah dan bertanggung jawab kepada
Menteri Keuangan.
Menurut Abdul Rasyid Salim, Hermansyah, Ahmad Jalis mengenai
tujuan peranserta Bapepam dalam pasar modal, yaitu:5“Tujuan pembinaan,
pengaturan, dan pengawasan kegiatan pasar modal oleh Bapepam adalah
mewujudkan tercapainya kegiatan pasar modal yang teratur, wajar, dan
efisen serta melindungi kepentingan pemodal dan masyarakat”.
Adapun yang dimaksud dengan hal diatas yaitu pembinaan,
pengaturan, dan pengawasan kegiatan pasar modal yang dilakukan oleh
BapepamMengingat Pasar Modal merupakan sumber pembiayaan dunia
usaha dan sebagai wahana investasi bagi para pemodal yang memiliki
4AgusBudiarto,PengantarHukumPasar Modal,(Yogyakarta: UniversitasMataram PRESS.2004), hal. 46.
5Rasyid Salim, Hermansyah, Ahmad Jalis, Hukum Bisnis untuk Perusahaan, (Jakarta:Kencana,2005)., hal. 227.
peranan yang strategis untuk menunjang pelaksanaan pembangunan
nasional, kegiatan Pasar Modal perlu mendapatkan pengawasan agar dapat
dilaksanakan secara teratur, wajar, dan efisien. Untuk itu, secara
operasional Bapepam diberi kewenangan dan kewajiban untuk membina,
mengatur, dan mengawasi setiap Pihak yang melakukan kegiatan di Pasar
Modal. Pengawasan tersebut dapat dilakukan dengan menempuh upaya-
upaya, baik yang bersifat preventif dalam bentuk peraturan, pedoman,
pembimbingan dan pengarahan maupun secara represif dalam bentuk
pemeriksaan, penyidikan, dan pengenaan sanksi.
2. Pelaksanaan kewenangan sesuai dengan fungsi
Bapepam memiliki 3 (tiga) fungsi utama, yaitu:6
1. Fungsi Rule Making. Dalam hal ini otoritas sebagai pengawas dapatmembuat aturan-aturan main untuk pasar modal. Fungsi ini merupakanfungsi sebagai kewenangan legislatif;
2. Fungsi Adjudicatori. Ini merupakan fungsi otoritas bagi pengawasdalam menjalankan kewenangan judisial seperti yang dialakukan olehsuatu badan peradilan;
3. Fungsi Investigatory. Fungsi ini membuat otoritas pengawasmempunyai wewenang infetigasi”.
Kewenangna Bapepam secara terperinci dapat ditemukan dalam Pasal
5 UUPM.Sebagai lembaga pembina, pengatur, dan pengawas kegiatan
bursa, Bapepam telah diberi kewenangan yang besar dalam hal bertujuan
untuk memberikan perlindungan hukum bagi setiap pelaku dalam pasar
modal.
3. Kewenangan Bapepam melakukan pemeriksaan dan penyidikan
6Munir fuady, Op. Cit., hlm.116-120.
Kewenangan Bapepam dalam melakukan pemeriksaan terdapat dalam
Pasal 100 UUPM.Kewenangan Bapepam dalam melakukan penyelidikan
dalam Pasal 101 UUPM.
Dalam hal pelaksanaan tugasnya bahwa hal inti yang dilakukan
Bapepam selaku lembaga pengawas, yaitu:7
1. Meminta keterangan dan/ atau konfirmasi dari pihak yang di dugamelakukan atau terlibat dalam pelanggaran terhadap pelanggarandipasar modal atau pihak lain jika diangap perlu;
2. Kewjiban pihak yang diduga melakukan atau terlibat dalampelanggaran terhadap undang-undang di bidang pasar modal untukmelakukan atau tidak melakuan kegiatan tertentu;
3. Memeriksa dan/atau membuat salinan terhadap catatan, pembukuandan/ atau dokumen lain, baik millik pihak yang diduga melakukan atauterlibat dalam pelanggaran terhadap undang-undang di bidang pasarmodal, atupun pihak lain jika dianggap perlu;
4. Menentukan syarat dan/ atau mengizinkan pihak yang didugamelakukan atau terlibat dalam pelanggaran terhadap undang-undang dibidang pasar modal untuk melakukan tindakan tertentu yang diperlukandalam rangka penyelesaian kerugian yang timbul.
Suatu pemeriksaan boleh dilakukan oleh Bapepem jika:8
1. Terdapat laporan pemberitahuan atau pengaduan dari pihak tertentutentang adanya pelanggaran atas peraturan perudang-undangan dibidang pasar modal. (merupakan delik aduan/ klah delicten);
2. Tidak terpenuhinya kewajiban yang harus dilakukan oleh pihak-pihakyang memperoleh perizinan, persetujuan atau pendaftaran dariBapepam atau pihak lain yang dipersyaratkan untuk menyampaikanlaporan kepada Bapepam, atau;
3. Terdapat petunjuk tentang terjadinya pelanggaran atas perundang-undangan di bidang pasar modal”.
Kewenangan melakukan penyidikan merupakan kewenangan yang
mandiri sebab tidak terkait dengan kewenangannya selaku lembaga
pemeriksa. Dengan demikian Bapepam dapat langsung melakukan
7Munir fuady, Op. Cit., hlm.121.8Ibid., hal. 122.
tindakan penyidikan tanpa harus melakukan pemeriksaan terlebih dahulu.
Hal ini dapat dilakukan apabila butki-bukti yang terkumpul telah
memberatkan dan membuktikan bahwa memang terjadi pelanggaran
terhadap perundang-undangan di bidang pasar modal dan mengacu pada
tindak pidana.
PENUTUP
A. Simpulan
1. Bentuk perlindungan hukum bagi invesor dalam pasar modal berdasarkan
ketentuan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal
yaitu secara normatif diatur dalam Pasal 1 angka 25 Undang-Undang
Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal,yaitu dengan diberikannya
keterbukaan informasi dan perlindungan hukum terhadap investor yang
mengalami kerugian.Prospektus juga di gunakan sebagai bentuk
perlindungan hukum bagi investor (Pasal 1 angka 26).Kemudian jika terjadi
praktik kecurangan dalam pasar modal maka para pelaku akan diberikan
sanksi yaitu dengan: sanksi administratif; sanksi pidana; tuntutan ganti
kerugian secara perdata.
2. Peranan Bapepam Dalam Rangka Memberikan Perlindungan Hukum
Terhadap Investor Dalam Pasar Modal Berdasarkan Undang-Undang
Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal yaitu diatur secara normatif
dalam Pasal 3 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal,
yaitu mengenaikewenangan Bapepam sebagai lembaga pengatur, pembina,
dan pengawas; pelaksanaan kewenangan sesuai fungsi Bapepam yaitu
Fungsi Rule Making, Fungsi Adjudicatori, Fungsi Investigatory;
pelaksanaan kewenangan untuk melakuakan pemeriksaan (Undang-Undang
Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal Pasal 100) dan penyidikan
(Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal Pasal 101).
B. Saran
1. Dalam rangka memberikan perlindungan hukum terhadap investor dalam
pasar modal, penulis memiliki saran yaitu:
Untuk mencegah investor mengalami kerugian, pemerintah harus
mewajibkan setiap calon emiten untuk mengungkapkan risiko usahanya.
Kemudian Investor harus melakukan evaluasi terlebih dahulu terhadap
kebenaran informasi terkait dengan saham yang akan dibelinya; Penanganan
terhadap pelanggagaran Undang-Undang Nomor8 Tahun 1995 Tentang
Pasar Modal harus memberikan efek jera, karena selama iniUndang-Undang
Nomor 8 Tahun1995 Tentang Pasar Modal hanya mampu memberikan
sanksi administratif bukan sanksi pidana dalam penerapannya.
2. Bapepam dalam menjalankan perannya pada Pasar Modal haruslah tegas
dan harus sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995
Tentang Pasar Modal.
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku-buku
Abubakar, Lastuti. Taransaksi derifatif di Indonesia, Bandung: Booksterrace& Library, 2009.
Anwar, Yusuf. Penegakan Hukum dan Pengawasan Pasar ModalIndonesia, Bandung: 2008.
Budiarto, Agus. Pengantar Hukum Pasar Modal. Yogyakarta:Universitas Mataram PRESS. 2004.
Departemen Penerangan RI. Pasar Modal Pembangunan Nasional,Jakarta. 1984.
Fuady, Munir. Pasar Modal Modern (Tinjauan Hukum). Bandung:PT. Citra Aditya Bakti. 1996.
Fakhruddin, M. dan M. Sopian Hadianto, Perangkat Dan ModelAnalisis Investasi Di Pasar Modal. Jakarta: PT Gramedia.2001.
Husnan, Suad. Manajemen Keuanangan Teori Dan Penerapan(Keputusan Jangka Pendek). Yogyakarta: BPFE UGM.1997.
Irsan M. Nasarudin dan Indra Surya. Aspek hukum Pasar Modal.Jakarta: Kencana Predana Media Group. 2004.
Kansil. Pengantar Ilmu Hukum Dan Tata Hukum Indonesia. Jakarta:Balai Pustaka. 1989.
Poerwadarminta. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: BalaiPustaka. 1999.
Salim, Rasyid; Hermansyah; Ahmad Jalis, Hukum Bisnis untukPerusahaan, (Jakarta: Kencana,2005)
Sutedi, Adrian. Segi-segi Hukum Pasar Modal. Jakarta: GhaliaIndonesia. 2009.
B. Peraturan-peraturan
Indonesia, Undang-Undang Tentang Pasar Modal. Nomor 8 Tahun1995.
Indonesia, Keputusan Presiden Tentang Pasar Modal. Kepres No. 52Tahun 1976.
Indonesia, PP RI Nomor 12 Tahun 2004 Perubahan Atas PP RINomor 45 Tentang Penyelenggaraan Kegiatan DibidangPasar Modal.
Indonesia, Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1952 Tentang PenetapanUndang-Undang Darurat Tentang Bursa (Lembaga NegaraTahun 1951 Nomor 79) sebagai Undang-Undang (lembarNegara Tahun 1952 Nomor 67).
Badan Pengawas Pasar Modal, Keputusan Ketua Bapepam tentangBenturan Kepentingan Transaksi Tertentu, KeputusanNomor 32/PM/2000 (Peraturan Nomor IX.E.1).
Badan Pengawas Pasar Modal, Keputusan Ketua Bapepam tentangTransaksi Material dan Perubahan Kegiatan UsahaUtama, Kep. Nomor 86/PM/1995.
C. Internet
Http://Www.Bapepem.go.id .Diaskes tanggal 5 Oktober 2012
S. Alam. Ekonomi untuk SMA dan MA Kelas XI. Jakarta: Esis.2007.
Lihat buku on line. Diaskes tanggal 15 Oktober 2012
Http://Www. jurnal-sdm.blogspot.com.Diaskes tanggal 15 Oktober
2012
top related