perkembangan ekonomi digital - klcfiles.kemenkeu.go.id · visi dan grand strategy peran pemerintah:...
Post on 27-Oct-2019
10 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Mira Tayyiba
PERKEMBANGAN EKONOMI DIGITAL
K E M E N T E R I A N K O O R D I N A T O R B I D A N G P E R E K O N O M I A N R E P U B L I K I N D O N E S I A
Jakarta, 28 Agustus 2019
Staf Ahli Bidang Hubungan Ekonomi dan Pembangunan Manusia dan Kebudayaan
Seminar E-commerce di Era Ekonomi Digital: Peluang dan TantanganPusdiklat Keuangan Umum, Kementerian Keuangan
01
IMPLEMENTASI DAN PEMBELAJARAN PETA JALAN E-COMMERCE(PERPRES 74/2017)
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA
PERMASALAHAN DI E-COMMERCE
LOGISTIK Terbatasnya
konektivitas desa ke kota
Kapasitas logistik belum mampu mendorong e-commerce
PERLINDUNGAN KONSUMEN
PAJAK
PENDANAAN
SDM
INFRASTRUKTUR TIK
KEAMANAN SIBER
Disparitas kecepatan akses internet antar-wilayah di Indonesia
Keterbatasan spektrum frekuensi untuk penyediaan akses internet
Misuse dan abuse data pribadi
Serangan siber yang meningkat
Literasi masyarakat tentang keamanan siber
Literasi digital pengambil kebijakan, pelaku usaha, dan masyarakat
Start-up, UMKM
Persamaan perlakuan perpajakan (offline – online,
marketplace formal –medsos, lokal – asing)
Skema pendanaan alternatif untuk start-up
(aset intangible, resiko kegagalan tinggi)
PEMBAYARAN
Masih banyak melalui bank transfer
Banked rate masih 36% (2014)
FOKUS
PERBAIKAN:
PENGUATAN PELAKU USAHA (UMKM, START-UP) SEBAGAI TULANG
PUNGGUNG E-COMMERCE
PENGIRIMAN BARANG CEPAT DAN TEPAT
TRANSAKSI CEPAT, AMAN, DAN TERCATAT
T I E R 1 T I E R 2 T I E R 3
Tanggung jawab marketplace Pemanfaatan data pribadi
konsumen agar tidak overuse/abuse
Penyelesaian sengketa: Online dispute resolution
Perlindungan konsumen pada transaksi melalui media sosial
3
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIAPERJALANAN PETA JALAN E-COMMERCE
4
N o v e m b e r 2 0 1 6 A g u s t u s 2 0 1 7
Memberikan arah dan panduan strategis dalam
percepatan pelaksanaan Road Map e-Commerce pada
periode Tahun 2017-2019
T U J U A N
Peraturan Presiden No. 74 Tahun 2017 (Peta Jalan e-Commerce)
F U N G S I
Acuan bagi Pemerintah untuk menetapkan kebijakansektoral dan rencana tindak
Acuan bagi pemangku kepentingan (stakeholders) dalammenjalankan kegiatan e-Commerce
P R I N S I P
Keterbukaan bagi semua pihak
Kepastian dan perlindungan hukum
Pengutamaan dan perlindungan terhadapkepentingan nasional, UMKM dan start-up
Peningkatan keahlian SDM pelaku e-Commerce
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIAPROGRAM PETA JALAN E-COMMERCE
PERPRES 74/2017: 62 LUARAN
25 selesai
23 berjalan
14 pembahasan
5
(Agustus 2019)
http://bit.ly/duatahunecommerce2019
PERKEMBANGAN ISU E-COMMERCE
PenguatanPelaku Usaha dan ProdukLokal
PengumpulanData e-Commerce
Perluasan ke isu ekonomi digital
PersainganUsaha
E-COMMERCE
INDONESIA
Kebijakan kompetisi dan level playing fielda. Online vs Konvensionalb. Asing vs lokalc. Formal platform
(marketplace) vs informal platform (media sosial)
Pengembangan produk lokal yang berdaya saing dan penyiapan UMKM agar mendapatkan manfaat darie-commerce, bukan hanyasebagai pasar
Siap cross-border?
Barang digital – bea masuk
Pelindungan Data Pribadi – flow of data with trust
Berbagai perjanjian internasional a.l ASEAN, RCEP, JSI WTO
Mekanismepengumpulan danberbagi data antar K/L dan dengan otoritas
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA
6
01 02
04 03
KOMPLEKSITAS ISU E-COMMERCE
Konflik:pengaturan pajak e-commercetidak berlaku untuk medsos –
perlakuan tidak setara?
Konflik:sebagian besar UMKM online hanya reseller – marketplace sebagai kanal utama impor?
bukan pajak baru;bukan rate baru;
hanya mengatur tata carapengumpulan pajak
%tax
Pajak e-Commerce
menjadi fasilitatorpengumpulan pajak UMKM
perlu mengakuisisi banyakpengguna untuk
meningkatkan valuasi
Marketplace
marketplace menjadimedia utama bagi UMKM
untuk go online
UMKM Online
Perpajakan Perdagangan Pengembangan UMKM
Isu e-commerce tidak bersifat stand alone, namun berkait antara satu sektor dengan lainnya sehingga sinkronisasi peraturan menjadi krusial
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA
7
PENDEWASAAN PEMAHAMAN E-COMMERCEKEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA
89
CROSS-BORDER
SINERGI & KOLABORASI INKLUSIVITASAWARENESS
Pemahaman Kesepahaman & Kesatuan tindak
Mendorong/ akselerasi ke daerah
Kesiapan UMKM & Produk Lokal
PembinaanStart-up
(e-Commerce)
G A P
DATA REGULASIINFRASTRUKTUR DIGITAL TALENT
Pengendalian Impor
Potensi Ekspor
Edukasi K/L & daerah
Concern dipahami olehpimpinan (bahkan Presiden)
Interaksi intensif Pemerintahdengan ekosistem/pelaku digital
Dukungan untuk start-up
Kemudahan investasi
Potensi produk lokal
Potensi pelaku lokal
Perdagangan yang lebih efisien
Kolaborasi data
K/L A
K/L B
K/L C
Pelakue-Commerce
K/L A
K/L B
K/L C
Pemerintah
Pelakue-Commerce
Terpisah Terintegrasi
PEMBELA JARANKEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA
9
POLA PIKIR, VISI, DANPERAN PEMERINTAH
SINKRONISASI KEBIJAKAN DAN SINERGI PROGRAM
REGULASI YANG AGILE
PERAN KOORDINATOR KOLABORASI DENGANPELAKU USAHA
DATA
EVALUASI
Lintas sektor Waktu penyusunan yang relatif lama super apps: Go-Jek, what are you? Regulatory sandbox?
Terbuka terhadap perubahan Membangun kesepahaman Visi dan grand strategy Peran Pemerintah: regulator, fasilitator,
akselerator
Evaluasi dampak Apakah kita sudah berada pada jalur yang
tepat?
Pemahaman yang lebih baik terhadapkondisi industri
Menetapkan prioritas/KPI dan intervensi yang diperlukan
Sinergi antar K/L dan kolaborasi dengan pelaku usaha digital
Efektivitas implementasi regulasi lintas sektor
Efektivitas pelaksanaan kebijakan/peraturan/program lintas sektor dalam mencapai visi bersama Membangun bersama industri
02
RANCANGAN PP E-COMMERCE(RPP PMSE)
• legalitas dalam transaksi elektronik (sebelum, pelaksanaan dan pasca transaksi)
• penciptaan sistem perdagangan yang terpercaya; • penciptaan level playing field (offline vs online, lokal vs
asing, marketplace vs medsos); • jaminan perlindungan konsumen; dan • perlindungan data pribadi
21 3
Pengutamaan dan perlindungan
terhadap kepentingan
nasional dan UMKM
Kesempatan berusaha bagi semua pihak
R P P P M S E D I H A R A P K A N M E M B E R I K A N :
Kepastian dan Perlindungan Hukum
KO N D I S I S A AT I N I : Belum ada pengaturan tentang perdagangan melalui sistem elektronik (e-commerce)
RPP Perdagangan Melalui Sistem Elektronik (PMSE) mengacu pada UU No. 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan danmempertimbangkan UU No. 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas UU No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik
LATAR BELAKANG DAN URGENSI
RPP PMSE KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA
11
KEPENTINGAN NASIONAL: PENGUATAN PELAKU USAHA DAN PRODUK LOKAL
PERSAMAAN PERLAKUAN
P E M B E R D AYA A N
Pengutamaan produk lokal Peningkatan kapasitas pelaku usaha lokal Pemberian fasilitasi lainnya kepada
Pelaku Usaha Dalam Negeri
PERLINDUNGAN KONSUMEN
Pelaku Usaha wajib menyediakan layanan pengaduan bagi Konsumen
Konsumen dapat melaporkan kerugian PMSE kepada Menteri yang harus ditindaklanjuti oleh Pelaku Usaha
Jika tidak ditindaklanjuti, Pelaku Usaha akan masuk dalam Daftar Prioritas Pengawasan oleh Menteri
B. PEDAGANG ONLINEFORMAL dan INFORMAL
Memiliki kewajiban yang sama PENGATURAN PERPAJAKAN sesuai
dengan peraturan perpajakan yang berlaku
• Kewajiban penyampaian data secara berkala dan sewaktu-waktu• Mekanisme pertukaran data antar K/L dan dengan otoritas lain (BI dan OJK)
DATA
A. PELAKU USAHA DALAM NEGERI DAN LUAR NEGERI
PRINSIP PENGATURAN
RPP PMSE KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA
12
PERIZINAN PELAKU USAHA
RANCANGAN ATURAN TURUNAN IMPLEMENTASI RPP PMSE
PENGAWASANPELAKSANAAN
S A N K S IIKLAN ELEKTRONIK
DAFTAR PRIORITAS PENGAWASAN
PEMBERDAYAAN PELAKU DAN PRODUK LOKAL Koordinasi lintas instansi (untuk
pembinaan) Kewajiban pelaku usaha untuk
membantu program pemerintah
K/L PENANGGUNG JAWAB: KEMENTERIAN PERDAGANGAN
RANCANGAN ATURAN PENDUKUNG IMPLEMENTASI RPP PMSE
K/L PENANGGUNG JAWAB: KEMENTERIAN KOMINFO
DATA PRIBADI
PENYELENGGARAAN SISTEM DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK
PENGATURAN OVER THE TOP (OTT)
K/L PENANGGUNG JAWAB: KEMENTERIAN KEUANGAN
PAJAK E-COMMERCE
K/L PENANGGUNG JAWAB: KEMENTERIAN PERDAGANGAN
PERLINDUNGAN KONSUMEN
KETENTUAN PENYAMPAIAN DATA DAN/ATAU INFORMASI, SERTA MEKANISME PERTUKARAN DATA DAN/ATAU INFORMASI
K/L PENANGGUNG JAWAB: BADAN PUSAT STATISTIK
PERATURAN TURUNAN DAN PENDUKUNG IMPLEMENTASI RPP PMSE
RPP PMSEKEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA
13
HARMONISASI PERATURAN
RPP PMSE
PENGUMPULAN DATA PERSAINGAN USAHA
Perizinan Pelaku Usaha PMSE melalui OSS Pelaku Usaha Luar Negeri yang menargetkan
pasar Indonesia memiliki kewajiban yang sama dengan pelaku usaha dalam negeri (Prinsip persamaan perlakuan)
PERLINDUNGAN KONSUMEN
Marketplace bertanggung jawab dalam transaksi e-commerce
Penyelesaian sengketa dapat melalui Online Dispute Resolution (ODR)
Mengatur model bisnis P2P Mengatur perlindungan data pribadi dan
transfer data antar negara dalam e-commerce
Kriteria batasan untuk kewajiban perizinan bagi Pelaku Usaha Luar Negeri Permendag
Pengaturan perpajakan e-commerce untukpersamaan perlakuan bagi online – offline, asing – lokal, dan marketplace – media sosial PMK
Pengaturan OTT Permenkominfo UU No. 5 Tahun 1999 tentang Monopoli dan
Persaingan Usaha belum mengenal perubahan model bisnis di era digital, seperti potensi fenomena winner takes all
Pengumpulan data secara berkala dan sewaktu-waktu
Bekerjasama dengan antarK/L dan dengan otoritas lain
Mekanisme pengumpulan dan berbagi data Peraturan Kepala BPS
Keterkaitan dengan Perpres No. 39 Tahun 2019 tentang Satu Data Indonesia dan RPP Sistem Informasi Perdagangan
ISU: ISU:
RPP PMSE RPP PMSE
ISU:
UU No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen belum mengatur mengenai model bisnis P2P
UU No. 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa belum mengatur mengenai Online Dispute Resolution (ODR)
Kesesuaian pengaturan mengenai perlindungan data pribadi dengan RUU Perlindungan Data Pribadi
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA
14
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA
Sumber: Pidato Kenegaraan 16 Agustus 2019, ilustrasi oleh Kominfo dan KSP 15
STAF AHLI BIDANG HUBUNGAN EKONOMI DAN
PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN RI
Gedung Ali Wardhana Lantai 5Jl. Lapangan Banteng Timur No. 2-4, Jakarta Pusat Telp.: 021-3511511 / 021-3521942 | Fax.: 021-3521946
www.ekon.go.idTwitter: @Perekonomian_RI
top related