perencanaan sdm, material dan pergudangan
Post on 25-Jan-2016
105 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
SISTEM MANUFAKTUR SISTEM MANUFAKTUR ((SMSM))
Perencanaan SDM, Kebutuhan Material dan Manajemen Perencanaan SDM, Kebutuhan Material dan Manajemen PergudanganPergudangan
Forum Kuliah TPLhttp://
SISTEM MANUFAKTUR SISTEM MANUFAKTUR ((SMSM))
Outline:Outline:Perencanaan Kebutuhan SDMPerencanaan Kebutuhan SDM
Perencanaan Kebutuhan MaterialPerencanaan Kebutuhan MaterialManajemen PergudanganManajemen Pergudangan
Link materi kuliahhttp://
SISTEM MANUFAKTUR SISTEM MANUFAKTUR ((SMSM))
Tujuan Pembelajaran:Tujuan Pembelajaran:Memahami tujuan, fungsi dan tahapan perencanaan SDM dan Memahami tujuan, fungsi dan tahapan perencanaan SDM dan
Kebutuhan Material serta manajemen pergudanganKebutuhan Material serta manajemen pergudangan
Forum Kuliah TPLhttp://
Perencanaan SDM
Proses perencanaan SDM dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain: Lingkungan eksternal
Perkembangan ekonomi Kondisi sosial politik Perkembangan teknologi Persaingan bisnis
Kebijakan-kebijakan perusahaanRencana strategik perusahaanFaktor persediaan SDM
Perencanaan SDM
Manfaat perencanaan SDM, antara lain: Optimalisasi SDM dalam rangka peningkatan efektifitas kerjaPerkiraan kebutuhan SDM dimasa mendatangMemberikan situasi pasar kerja yang tepatSebagai dasar penyusunan program-program pengembangan SDM (pengembangan skill, promosi jabatan, dlsb.)
Perencanaan SDM
Perencanaan SDM meliputi: Inventarisir jumlah kebutuhan SDMInventarisir masa kerja karyawanInventarisir pengetahuan dan keterampilan/keahlian karyawanInventarisir kebutuhan skill perusahaan (rekrut karyawan baru atau pengembangan skill karyawan)
Perencanaan SDM
Penentuan jumlah kebutuhan SDM Penghitungan jumlah kebutuhan tenaga SDM dapat dilakukan dengan metode Workload Indicator of Staffing Need (WISN). Langkah-langkah yang dilakukan adalah:
1. Menetapkan waktu kerja yang tersedia (WKT)WKT = {A - (B+C+D+E)} X F
dimana,A = Hari kerja yang mungkin dalam setahun B = Cuti tahunanC = Waktu pendidikan dan pelatihan D = Hari Libur NasionalE = Ketidakhadiran kerja karena sakit, izin dan lain sebagainya
F = Waktu kerja dalam satu hari
Perencanaan SDMLangkah-langkah yang dilakukan adalah (lanjutan):2. Menetapkan unit kerja dan kategori SDM3. Menyusun standar beban kerja (SBK)
SBK = WKT / (KJK – WKP)KJK = Ketentuan jam kerja, WKP = Waktu kegiatan pokok
4. Menyusun standar kelonggaran (SK)5. Perhitungan kebutuhan SDM
Kebutuhan SDM = (KKP/SBK) + SK
KKP = kuantitas kegiatan pokok
Perencanaan Kebutuhan Perencanaan Kebutuhan MaterialMaterial
Perencanaan Kebutuhan Material
Perencanaan kebutuhan bahan (Material Resources Planning, MRP) adalah suatu konsep dalam manajemen produksi yang membahas cara yang tepat dalam merencanakan kebutuhan bahan dalam proses produksi.Fungsi MRP:
Pengendalian persediaan material (bahan baku). Sistem perencanaan dan pengendalian produksi
Perencanaan Kebutuhan Material
Tujuan MRP: Meminimalkan persediaan
MRP menentukan seberapa banyak dan kapan suatu komponen diperlukan disesuaikan dengan jadwal induk produksiMengurangi resiko karena keterlambatan produksi dan pengiriman
MRP mengidentifikasikan banyaknya bahan dan komponen yang diperlukan baik dari segi jumlahnya dan waktunya dengan memperhatikan waktu tenggang produksi maupun pengadaan komponen
Perencanaan Kebutuhan Material
Tujuan MRP (lanjutan): Komitmen yang realistisDengan MRP, jadwal produksi diharapkan dapat terpenuhi sesuai dengan rencana, sehingga komitmen pengiriman barang dilakukan secara lebih realistis.Meningkatkan efisiensi MRP juga mendorong peningkatan efisiensi karena jumlah persediaan, waktu produksi dan waktu pengiriman barang dapat direncanakan lebih baik sesuai dengan jadwal induk produksi
Jadwal induk produksi (JMaster production schedule, MPS) adalah suatu jadwal yang akan menunjukkan jumlah produk yang akan dibuat dalam tiap-tiap periode dengan tujuan untuk mengetahui kapasitas perusahaan dalam merencanakan produksi serta untuk menyusun budget
Perencanaan Kebutuhan Material
Manfaat MRP: Peningkatan pelayanan dan kepuasan pelangganPeningkatan pemanfaatan fasilitas dan tenaga kerjaPerencanaan dan penjadwalan persediaan yang lebih baikTanggapan yang lebih cepat terhadap perubahan dan kebutuhan pasarTingkat persediaan menurun tanpa mengurangi pelayanan kepada konsumen
Perencanaan Kebutuhan Material
Persyaratan model sistem persediaanJadwal induk produksi (apa yang akan dibuat dan kapan)Spesifikasi atau daftar kebutuhan bahan (bahan dan komponen yang diperlukan untuk membuat produk)Ketersediaan persediaan (apa yang ada di persediaan)Pesanan pembelian yang belum dipenuhi (apa yang berada dalam pemesanan juga disebut tagihan yang dipekirakan)Waktu tunggu (berapa waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan berbagai komponen)
Perencanaan Kebutuhan Material
Jadwal produksi induk adalah sebuah pernyataan tentang apa yang akan diproduksi dan bukan perkiraan permintaanJadwal produksi induk dapat dinyatakan dalam salah satu istilah sbb:
Membuat berdasarkan pesanan/make to order (contoh: percetakan, bengkel, restoran mewah)2. Merakit berdasarkan pesanan atau perkiraan/assembler to order atau forecast (contoh: motor, mobil, restoran siap saji)
Membuat simpanan berdasarkan perkiraan/stock to forecast (contoh: baja, roti, lampu, surat kabar)
Perencanaan Kebutuhan MaterialProses perencanaan kebutuhan bahan baku
Perencanaan Kebutuhan MaterialDaftar kebutuhan material (Bill of material, BOM) BOM merupakan suatu daftar barang atau material yang diperlukan bagi perakitan, pencampuran, atau pembuatan produk akhir dan menunjukkan berapa banyak setiap komponen dari bagian produk yang akan diperlukan serta merinci semua nama komponen, nomor identifikasi, dan sumber bahan.Informasi yang harus dilengkapi untuk setiap komponen meliputi jenis komponen, jumlah yang dibutuhkan, dan tingkat penyusunannya
Perencanaan Kebutuhan Material
Daftar kebutuhan material (Bill of material, BOM) Struktur produk ini dapat digambarkan sebagai sebuah pohon dengan cabang-cabangnya sebagai berikut:
Produk A merupakan produk akhir (level 0) terbentuk dari 2 sub rakitan B dan 3 sub rakitan C (level 1). Sub rakitan B terdiri dari 2 bagian D, 2 bagian E. Sub rakitan C terdiri dari 2 bagian E dan 2 bagian F (level 2). Sedangkan sub rakitan F terdiri dari 1 bagian G dan 2 bagian D (level 3). Angka dalam kurung menunjukkan jumlah unit komponen yang bersangkutan
Level 0
Level 1
Level 2
Level 3
Perencanaan Kebutuhan Material
Model sistem perencanaan kebutuhan material
Pengendalian ProduksiFungsi dari perencanaan dan pengendalian produksi:
Meramalkan permintaan produk dalam bentuk jumlah produk sebagai fungsi waktu.
Memonitor permintaan yang aktual, membandingkannya dengan ramalan permintaan sebelumnya dan melakukan revisi atas ramalan tersebut jika terjadi penyimpangan. Menetapkan ukuran pemesanan barang yang ekonomis atas bahan baku yang akan dibeli.
Menetapkan persediaan yang ekonomis. Menetapkan akan kebutuhan produksi dan tingkat persediaan pada saat tertentu. Memonitor tingkat persediaan, membandingkannya dengan rencana persediaan, dan elakukan revisi rencana produksi pada saat yang ditentukan. Membuat jadwal produksi, penugasan, serta pembebanan mesin dan tenaga kerja yang terperinci
Pengendalian Produksi
Dasar sistem perencanaan dan pengendalian produksiKerangka dasar sistem perencanaan dan pengendalian produksi yang terintegrasi, mempunyai empat sub-sistem yang berhubungan dan terintegrasi: Perencanaan bisnis, perencanaan pemasaran, perencanaan agregat, dan
perencanaan sumber daya. Perencanaan jadwal induk produksi, rough-cut capacity planning,
perencanaan kebutuhan bahan, dan perencanaan kebutuhan kapasitas. Perencanaan kegiatan produksi atau dikenal dengan nama perencanaan
sistem pengendalian kegiatan produksi Perencanaan sumber daya operasional yang merupakan perencanaan
eksekusi.
Pengendalian Produksi
Tahapan perencanaan dan pengendalian produksi
Pengendalian ProduksiModel sistem pengendalian produksi
Perencanaan Assembly
Perencanaan AssemblyAssembly planning adalah pemberian tugas ke stasiun kerja. Tujuannya adalah untuk menyeimbangkan semua lini produksi sehingga waktu per-statsiun kerja (work station) hampir sama untuk semua semua stasiun kerja. Pendekatan ini meminimasi total waktu idle dari sistem dan menghasilkan tingkat efisiensi yang tinggi.
Perencanaan Assembly
Perencanaan Assembly
Perencanaan AssemblyRepresentasi model perakitan Pada penentuan urutan perakitan, dibutuhkan suatu model yang dapat
digunakan untuk merepresentasikan perakitan. Model perakitan ini berisikan semua informasi yang dibutuhkan oleh perencana untuk membentuk rencana urutan perakitan. Model-model tersebut antara lain: Menggunakan graph yang dapat dibentuk berdasarkan analisis geometri dari perakitan
akhir. Model representasi khusus yang digunakan dalam bahasa pemrograman tingkat tinggi
yang biasanya digunakan untuk mengatur gerakan robot perakitan. Pengelompokan komponen pada perakitan akhir berdasarkan jenis pengencang yang
digunakan. Klasifikasi komponen menggunakan teknologi kelompok yang didasarkan pada proses
perakitan yang dilakukan.
Sistem ManufakturRepresentasi model perakitan Pada penentuan urutan perakitan, dibutuhkan suatu model yang
dimana:k, l, m : nomor/nama komponenVk : volume komponen ke kak : vektor normal face komponen ke k yang kontakbk : koordinat titik kontak komponen ke knkl : jumlah mating (koneksi) yang terjadi antar komponen k dan komponen l
Perencanaan Assembly
Perencanaan Sistem Perakitan
Warehousing ManagementWarehousing Management
Warehousing Management
Tempat peynimpanan barang sementara (gudang) merupakan salah satu bagian dari suatu organisasi pabrik yang mempunyai peran sangat vital dalam menjamin kelancaran proses produksi dan distribusi barang kepada konsumen.
Salah satu hal yang penting dalam mencapai kepuasan pelanggan dan pemasaran adalah tersedianya barang yang diminta oleh konsumen dengan kualitas yang sesuai, harga yang murah dan waktu pengiriman yang cepat serta biaya yang semurah mungkin.
Untuk mencapai hal tersebut dibutuhkan kemampuan untuk mengelola manajemen distribusi khususnya yang berkaitan dengan gudang atau pergudangan.
Warehousing Management
Sistem Manajemen Gudang
Warehousing ManagementOperasional Gudang Operasional gudang merupakan: “Kelanjutan dari pergerakan fisik barang setelah barang itu diterima dari pemanufaktur atau pemasok.” Barang akan diletakkan pada gudang sesuai dengan sarana yang dimiliki (rak dan pallet atau pallet saja, bahkan ekstrimnya barang bisa diletakkan begitu saja di lantai), tentunya hal ini sesuai kebutuhan serta tergantung seberapa besarnya modal yang dimiliki perusahaan.
Warehousing ManagementOperasional Gudang
Warehousing ManagementOperasional Gudang
Warehousing ManagementOperasional Gudang
Warehousing ManagementOperasional Gudang
Warehousing ManagementOperasional Gudang Setelah barang diletakkan pada posisi tertentu, maka akan ada saatnya barang tersebut akan dikeluarkan sesuai dengan kebutuhan perusahaan atau berdasarkan adanya permintaan terhadap barang yang disimpan Proses peletakkan barang dari penerimaan serta proses pengeluaran barang saat ini telah banyak memakai teknologi komputer. Misalkan saja proses Pick to light, Scanner, Barcode, RFID, Handheld, Optical character recognition, serta masih banyak proses lainnya.
Warehousing ManagementOperasional Gudang
Warehousing ManagementOperasional Gudang Barang yang telah diterima akan masuk sebagai stock gudang, dan menjadi tanggung jawab kepala gudang. Selanjutnya selain jumlah barang, penanganan yang baik juga merupakan hal yang penting.
Seberapa banyak gudang anda memiliki barang rusak yang diakibatkan kesalahan handling?
Handling barang sangat ditentukan volume, karakteristik barang serta perlengkapan yang dipakai (pallet, hand allet, forklift, conveyor, dll). Besarnya produk rusak atau cacat tentunya membuat produktivitas rendah, konsep Lean Manufacturing yang dikombinasikan dengan Six Sigma yang terlahir pada konsep lean sigma bisa dipelajari oleh kepala gudang atau manajer gudang untuk mengetahui sistem atau konsep untuk mengurangi produk cacat/rusak.
Warehousing ManagementOperasional Gudang
Jumlah pekerja gudang yang banyak dan berkualitas seadanya menjadi batasan bagi kepala gudang untuk mengawasi secara efektif, untuk itu perlu adanya personil-personil di bawah kepala gudang untuk mengawasi pekerja-perkerja dan memastikan operasional gudang berjalan dengan baik. Selisih dari perhitungan stock merupakan kelalaian dari pekerja gudang, namun menghilangkan selisih stock dalam satu tahapan pelayanan stock dalam volume besar juga sangat sulit diterapkan. Pada beberapa bagian ada budget toleransi terhadapa hal tersebut, meskipun sebenarnya alini bukan merupakan pembenaran terhadap kelalaian pekerja.
Warehousing ManagementTrade-off dalam operasional gudang Dalam lingkup gudang SDM yang dihadapi level pekerja kasar dan sulit diatur, sehingga diperlukan sebuah pendekatan yang personal dan unik dibandingkan kantoran. Variabel yang ada sulit dikendalikan, sehingga kapasitas perlu diperbesar setiap hari dalam menangani masalah. Gudang sebagai pusat logistik namun tidak memberi nilai tambah secara langsung, sehingga prestasi kerja tidak begitu Nampak. Jadi sesempurnanya sebuah gudang, memang begitulah seharusnya dan bukan sebuah prestasi. Misal, biaya gudang harus di bawah 5%, sangat sulit, tetapi ketika kita mencapainya tidak ada prestasi tersendiri, lumrah. Beda dengan Sales yang bisa sekreatif mungkin memainkan angka-angka. Barang rusak dan hilang nilainya tinggi jika tidak ada pengendalian-pengendalian yang di kelola secara professional.
Warehousing ManagementSistem Administrasi Gudang
Suatu kesatuan berbagai element dari sebuah tempat penyimpanan barang untuk kemudian dilakukan proses administrasinya baik komputerisasi maupun manual (dalam kaitannya dengan IT, berarti komputerisasi)
Warehousing Management
Peran gudang dalam industri
Warehousing ManagementPerusahaan merupakan suatu lembagan yang diorganisir dan dijalankan untuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat dengan motif keuntungan.Dalam usaha menyediakan barang dan jasa tersebut, perusahaan melakukan berbagai kegiatan seperti produksi, pembelanjaan bahan baku, pendistribusian barang, manajemen material, pengembangan SDM, riset dan pengembangan, dan
jasa dan lain sebagainya.Produksi merupakan tulang punggung bagi perusahaan karena didalamnya dilakukan proses yang sangat panjang yang membutuhkan banyak sember daya, baik material, manusia, mesin, modal dan waktu kerja.
Warehousing ManagementUntuk menjamin bawha proses produksi dapat berjalan secara kontinyu diperlukan kelancaran aliran material bahan baku, sparepart aatau suku cadang setiap saat. Kebutuhan bahan baku dalam suatu proses produksi tidak dapat dipastikan
kebutuhannya akan tetap sepanjang waktu melainkan bergantung pada banyak variable. Demikian juga halnya aliran material dan bahan baku tidak dipastikan tidak dapat memenuhi kebeutuhan produksi setiap saat dibutuhkan.Untuk mengatasi permasalahan pemenuhan kebutuhan material dalam proses produksi, perusahaan biasanya membuat kebijakan untuk mengadakan persediaan material berupa bahan baku dan sparepart yang disimpan digudang.
Warehousing ManagementPengadaan material untuk disimpan digudang secara ekonomik sangat tidak menguntungkan karena membutuhkan investasi yang tidak sedikit dan tidak dapat meningkatkan kualitas barang yang disimpan bahkan dapat mengakibatkan kerusakan.Dari pandangan teknik produksi persediaan material dan sparepart harus diadakan untuk memastikan proses produksi berjalan dengan lancar.Karena itu perlu ada kompromi antara bagian produksi dan bagian keuangan. Kompromi masalah pengadaan persediaan bahan baku dan sparepart di gudang inilah yang melahirkan konsep manajemen pergudangan atau warehousing management.
Warehousing Management Pergudangan meliputi penerimaan dan penanganan, penyimpanan, pemeliharaan, pendistribusian, pengendalian bahan baku dan peralatan agar kualitas dan kuantitas produksi tetap terjamin. Manfaat pergudangan adalah untuk:
Terjaganya kualitas dan kuantitas bahan baku dan peralatan. Tertatanya bahan baku dan peralatan. Peningkatan pelayanan pendistribusian. Tersedianya data dan informasi yang lebih akurat, aktual dan akuntabel Kemudahan akses dalam pengendalian dan pengawasan
Warehousing ManagementMekanisme pergudangan Penerimaaan
Penerimaan merupakan proses penyerahan dan penerima an logistik dan peralatan di gudang. Dalam proses penyerahan dan pe nerimaan ini dilakukan: Pendataan jumlah dan mutu logistik dan peralatan harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku/layak untuk diberikan kepada korban bencana. Pencatatan administratif sebagai dokumen yang dapat dipertanggung jawabkan oleh petugas yang bersangkuta
Warehousing ManagementMekanisme pergudangan Penyimpanan
Penyimpanan merupakan proses kegiatan penyimpanan logistik dan peralatan di gudang dengan cara menempatkan logistik dan peralatan yang diterima: Penempatan sesuai dengan denah. Aman dari pencurian. Aman dari gangguan fisik. Aman dari pencemaran secara kimiawi dan biologi yang dapat merusakkualitas dan kuantitas. Aman dari kebakaran. Penataan sesuai dengan standar pergudangan.
Warehousing ManagementMekanisme pergudangan Pemeliharaan
5R = Ringkas, Rapih, Resik (bersih), Rawat, Rajin (secara terus menerus). First In First Out (FIFO), yaitu logistik dan peralatan yang pertama masuk adalah yang pertama harus keluar First Expired Date First Out (FEFO) yaitu logistik dan peralatan yang pertama kadaluwarsa harus yang pertama keluar untuk didistribusikan.
Warehousing ManagementMekanisme pergudangan Pendistribusian Pendistribusian merupakan proses kegiatan pengeluaran dan penyaluran logistik dan peralatan dari gudang untuk diserahkan kepada yang berhak, melalui suatu proses serah terima yang dapat dipertanggung jawabkan, disertai dengan bukti serah terima. Hal ini dilakukan berdasarkan permintaan
Pengendalian Pengendalian merupakan proses kegiatan pengawasan atas pergerakan masuk keluarnya logistik dan peralatan dari dan ke gudang agar persediaan dan penempatan dapat diketahui secara cepat, tepat dan akurat serta akuntabel.
Warehousing ManagementMekanisme pergudangan Penghapusan Penghapusan merupakan rangkaian kegiatan pemusnahan logistik dan peralatan dalam rangka pembebasan barang milik perusahaan dari tanggung jawab sesuai kebijakan perusahaan Tujuan penghapusan adalah sebagai berikut :
Penghapusan merupakan bentuk pertanggung jawaban administrasi petugas terhadap logistik dan peralatan yang dikelola, yang sudah ditetapkan untuk dihapuskan/ dimusnahkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Menghindari pembiayaan (biaya penyimpanan, pemeliharaan, penjagaan dan lain-lain) atau barang yang sudah tidak layak untuk dipelihara. Menjaga keselamatan agar terhindar dari pencemaran lingkungan
top related