perbaikan sikap kerja dengan analisis biomekanika
Post on 18-Jun-2015
508 Views
Preview:
TRANSCRIPT
1
PERBAIKAN SIKAP KERJA PADA PEKERJA PERBAIKAN SIKAP KERJA PADA PEKERJA PERBAIKAN SIKAP KERJA PADA PEKERJA PERBAIKAN SIKAP KERJA PADA PEKERJA BAGIAN PEMOTONGAN KAYU DENGAN BAGIAN PEMOTONGAN KAYU DENGAN ANALISIS BIOMEKANIKAANALISIS BIOMEKANIKABAGIAN PEMOTONGAN KAYU DENGAN BAGIAN PEMOTONGAN KAYU DENGAN ANALISIS BIOMEKANIKAANALISIS BIOMEKANIKAANALISIS BIOMEKANIKAANALISIS BIOMEKANIKAANALISIS BIOMEKANIKAANALISIS BIOMEKANIKA
Oleh : Lobes HerdimanOleh : Lobes HerdimanOleh : Lobes HerdimanOleh : Lobes Herdiman
Laboratorium Perencanaan dan Perancangan Produk (P3)Laboratorium Perencanaan dan Perancangan Produk (P3)Teknik IndustriTeknik Industri Universitas Sebelas Maret Jl. Ir. Sutami 36 A Surakarta, Indonesia 57126 Telp: 0271 632110 Fax: 0271 632110 http://ti.uns.ac.id/
2Latar Belakang
Sebagaimana halnya pada usaha kecil dimana keterbatasan fasilitas kerja mengharuskan pekerja bekerja dalam keadaan posisi kerja jongkok.
Hasil wawancara dan pemetaan nordic body mapdiperoleh 90 % operator merasakan tidak nyaman dengan posisi kerja jongkok. Keluhan pada erector muscle merupakan salah satu dari penyebabkan penurunan produktivitas, meskipun penyebab lain berupa repetisi kerja, beban kerja dan sikap kerja yang tidak alamiah (Manuaba A., 2003).
Kelebihan gaya bagi dapat mengakibatkan dislokasi ruas tulang belakang dan juga luka pada potongan intervertebral (Chaffin, D.B. and Andersson, G.B. 1999). p p g ( , , )Ketika bekerja dalam posisi berdiri, otot punggung seharusnya tidak menjadi subjek untuk stress yang tidak semestinya (Pheasant. S., 1991).
Laboratorium Perencanaan dan Perancangan Produk (P3)Laboratorium Perencanaan dan Perancangan Produk (P3)Teknik IndustriTeknik Industri Universitas Sebelas Maret Jl. Ir. Sutami 36 A Surakarta, Indonesia 57126 Telp: 0271 632110 Fax: 0271 632110 http://ti.uns.ac.id/
3Perumusan Masalah
Menentukan kejadian pada erector muscle dengan mengukur gaya padaMenentukan kejadian pada erector muscle dengan mengukur gaya pada bagian punggung dan lutut yang meliputi gaya extensor cervical leher, gaya aksial punggung bagian tengah, dan gaya reaksi mata kaki.
Tujuan
membandingkan cara kerja yang nyaman ditinjau dari biomekanik.
Laboratorium Perencanaan dan Perancangan Produk (P3)Laboratorium Perencanaan dan Perancangan Produk (P3)Teknik IndustriTeknik Industri Universitas Sebelas Maret Jl. Ir. Sutami 36 A Surakarta, Indonesia 57126 Telp: 0271 632110 Fax: 0271 632110 http://ti.uns.ac.id/
4Metodologi Pembahasan
5Pembahasan
Membandingkan besarnya gaya yang terjadi pada posisi kerja jongkok danberdiri.
Tabel 1. Keluhan posisi kerja jongkok dan berdiri
Data anthropometri dan hasil pengukuran sudut posisi kerja jongkok
Tabel 2 Data anthropometri dan sudut pekerja
Laboratorium Perencanaan dan Perancangan Produk (P3)Laboratorium Perencanaan dan Perancangan Produk (P3)Teknik IndustriTeknik Industri Universitas Sebelas Maret Jl. Ir. Sutami 36 A Surakarta, Indonesia 57126 Telp: 0271 632110 Fax: 0271 632110 http://ti.uns.ac.id/
6Posisi Kerja JongkokPosisi Kerja Jongkok
gaya yang terjadi pada punggung dan lututgaya yang terjadi pada punggung dan lutut
Gambar 1. Posisi kerja jongkok
Laboratorium Perencanaan dan Perancangan Produk (P3)Laboratorium Perencanaan dan Perancangan Produk (P3)Teknik IndustriTeknik Industri Universitas Sebelas Maret Jl. Ir. Sutami 36 A Surakarta, Indonesia 57126 Telp: 0271 632110 Fax: 0271 632110 http://ti.uns.ac.id/
7Gaya yang bekerja pada pungung,
Gambar 2. FBD pada punggung
Laboratorium Perencanaan dan Perancangan Produk (P3)Laboratorium Perencanaan dan Perancangan Produk (P3)Teknik IndustriTeknik Industri Universitas Sebelas Maret Jl. Ir. Sutami 36 A Surakarta, Indonesia 57126 Telp: 0271 632110 Fax: 0271 632110 http://ti.uns.ac.id/
8
Laboratorium Perencanaan dan Perancangan Produk (P3)Laboratorium Perencanaan dan Perancangan Produk (P3)Teknik IndustriTeknik Industri Universitas Sebelas Maret Jl. Ir. Sutami 36 A Surakarta, Indonesia 57126 Telp: 0271 632110 Fax: 0271 632110 http://ti.uns.ac.id/
9
Tabel 3. Gaya pada punggung untuk posisi kerja jongkok
Gaya pada ekstensor cervical pada leher bernilai 69,60 N.Gaya reaksi pada punggung bagian bawah bernilai 95,12 N.
Laboratorium Perencanaan dan Perancangan Produk (P3)Laboratorium Perencanaan dan Perancangan Produk (P3)Teknik IndustriTeknik Industri Universitas Sebelas Maret Jl. Ir. Sutami 36 A Surakarta, Indonesia 57126 Telp: 0271 632110 Fax: 0271 632110 http://ti.uns.ac.id/
10Gaya yang bekerja pada lutut,
Gambar 3. FBD pada lutut
Laboratorium Perencanaan dan Perancangan Produk (P3)Laboratorium Perencanaan dan Perancangan Produk (P3)Teknik IndustriTeknik Industri Universitas Sebelas Maret Jl. Ir. Sutami 36 A Surakarta, Indonesia 57126 Telp: 0271 632110 Fax: 0271 632110 http://ti.uns.ac.id/
11
Laboratorium Perencanaan dan Perancangan Produk (P3)Laboratorium Perencanaan dan Perancangan Produk (P3)Teknik IndustriTeknik Industri Universitas Sebelas Maret Jl. Ir. Sutami 36 A Surakarta, Indonesia 57126 Telp: 0271 632110 Fax: 0271 632110 http://ti.uns.ac.id/
12
Tabel 4. Gaya pada lutut untuk posisi kerja jongkok
Gaya otot (FM) yang bekerja pada posisi jongkok yaitu 483,32 N.y ( ) y g j p p j g y ,
Laboratorium Perencanaan dan Perancangan Produk (P3)Laboratorium Perencanaan dan Perancangan Produk (P3)Teknik IndustriTeknik Industri Universitas Sebelas Maret Jl. Ir. Sutami 36 A Surakarta, Indonesia 57126 Telp: 0271 632110 Fax: 0271 632110 http://ti.uns.ac.id/
13Posisi Kerja BerdiriPosisi Kerja Berdiri
Gaya yang bekerja pada pungung,y y g j p p g g,
Laboratorium Perencanaan dan Perancangan Produk (P3)Laboratorium Perencanaan dan Perancangan Produk (P3)Teknik IndustriTeknik Industri Universitas Sebelas Maret Jl. Ir. Sutami 36 A Surakarta, Indonesia 57126 Telp: 0271 632110 Fax: 0271 632110 http://ti.uns.ac.id/
14
Laboratorium Perencanaan dan Perancangan Produk (P3)Laboratorium Perencanaan dan Perancangan Produk (P3)Teknik IndustriTeknik Industri Universitas Sebelas Maret Jl. Ir. Sutami 36 A Surakarta, Indonesia 57126 Telp: 0271 632110 Fax: 0271 632110 http://ti.uns.ac.id/
15
Tabel 5. Gaya pada punggung untuk posisi kerja berdiri
Gaya pada ekstensor cervical pada leher bernilai 12,06 N.Gaya reaksi pada punggung bagian bawah bernilai 42,98 N.
Laboratorium Perencanaan dan Perancangan Produk (P3)Laboratorium Perencanaan dan Perancangan Produk (P3)Teknik IndustriTeknik Industri Universitas Sebelas Maret Jl. Ir. Sutami 36 A Surakarta, Indonesia 57126 Telp: 0271 632110 Fax: 0271 632110 http://ti.uns.ac.id/
16Gaya yang bekerja pada lutut,
Laboratorium Perencanaan dan Perancangan Produk (P3)Laboratorium Perencanaan dan Perancangan Produk (P3)Teknik IndustriTeknik Industri Universitas Sebelas Maret Jl. Ir. Sutami 36 A Surakarta, Indonesia 57126 Telp: 0271 632110 Fax: 0271 632110 http://ti.uns.ac.id/
17
Laboratorium Perencanaan dan Perancangan Produk (P3)Laboratorium Perencanaan dan Perancangan Produk (P3)Teknik IndustriTeknik Industri Universitas Sebelas Maret Jl. Ir. Sutami 36 A Surakarta, Indonesia 57126 Telp: 0271 632110 Fax: 0271 632110 http://ti.uns.ac.id/
18
Tabel 6. Gaya pada lutut untuk posisi kerja berdiri
Gaya otot (FM) yang bekerja pada posisi jongkok yaitu 0 N.
Laboratorium Perencanaan dan Perancangan Produk (P3)Laboratorium Perencanaan dan Perancangan Produk (P3)Teknik IndustriTeknik Industri Universitas Sebelas Maret Jl. Ir. Sutami 36 A Surakarta, Indonesia 57126 Telp: 0271 632110 Fax: 0271 632110 http://ti.uns.ac.id/
19
Tabel 7. Perbandingan gaya pada punggung posisi kerja jongkok dan berdiri
Tabel 8. Perbandingan gaya pada lutut posisi kerja jongkok dan berdiri
Laboratorium Perencanaan dan Perancangan Produk (P3)Laboratorium Perencanaan dan Perancangan Produk (P3)Teknik IndustriTeknik Industri Universitas Sebelas Maret Jl. Ir. Sutami 36 A Surakarta, Indonesia 57126 Telp: 0271 632110 Fax: 0271 632110 http://ti.uns.ac.id/
20Kesimpulan
Gaya reaksi vertikal (Ry) sebesar 82,36 N.Gaya reaksi horizontal (Rx) sebesar 47,56 N.Posisi kerja awal (jongkok) memberikan gaya di otot paha (FM) sebesar 483,32 N.Gaya reaksi vertikal (Ry) sebesar 42,80 N.Gaya reaksi horizontal (Rx) sebesar 3,71N.Perbaikan posisi kerja berdiri menghasilkan gaya pada otot paha (FM) sebesar 0 N.
Posisi berdiri lebih nyaman dari posisi tegak dan dapat diakomodasi dengan menggunakan meja kerja. g gg j j
Laboratorium Perencanaan dan Perancangan Produk (P3)Laboratorium Perencanaan dan Perancangan Produk (P3)Teknik IndustriTeknik Industri Universitas Sebelas Maret Jl. Ir. Sutami 36 A Surakarta, Indonesia 57126 Telp: 0271 632110 Fax: 0271 632110 http://ti.uns.ac.id/
21
f k
Chaffin, D.B. and Andersson, G.B. 1999. Occupational Biomechanics.Second Edition. New York: John Willey & Sons, Inc.
[1]
Daftar Pustaka
Pheasant. S., 1991. Ergonomics Work and Health. London: Macmillian[3]
Manuaba, A., 2003. Aplikasi Ergonomi Dalam Dunia Industri. ProsidingSeminar Nasional Ergonomi. Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia.
[2]Second Edition. New York: John Willey & Sons, Inc.
S k d i Id A K d S i 2003 N i L h D K ki P d P ji[5]
Phillips, Chandler A., 2000. Human Factors Engineering. New York: JohnWilley & Sons, Inc.
[4]Press. Scientific & Medical. 24-57.
Sukmadewi, Ida Ayu Kade Sri, 2003. Nyeri Leher Dan Kaki Pada PerajinGerabah Di Desa Benoh-Denpasar. Prosiding Seminar NasionalErgonomi. Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia.
[5]
Laboratorium Perencanaan dan Perancangan Produk (P3)Laboratorium Perencanaan dan Perancangan Produk (P3)Teknik IndustriTeknik Industri Universitas Sebelas Maret Jl. Ir. Sutami 36 A Surakarta, Indonesia 57126 Telp: 0271 632110 Fax: 0271 632110 http://ti.uns.ac.id/
22
Terima Kasih Atas Terima Kasih Atas Terima Kasih Atas Terima Kasih Atas KesempatannyaKesempatannyaKesempatannyaKesempatannya
Laboratorium Perencanaan dan Perancangan Produk (P3)Laboratorium Perencanaan dan Perancangan Produk (P3)Teknik IndustriTeknik Industri Universitas Sebelas Maret Jl. Ir. Sutami 36 A Surakarta, Indonesia 57126 Telp: 0271 632110 Fax: 0271 632110 http://ti.uns.ac.id/
top related