peraturan direktur jenderal penguatan daya...
Post on 09-Mar-2019
224 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PERATURAN
DIREKTUR JENDERAL PENGUATAN DAYA SAING PRODUK KELAUTAN DAN PERIKANAN
NOMOR 22/PER-DJPDSPKP/2017
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN BANTUAN PEMERINTAH
PEMBANGUNAN/REVITALISASI PASAR IKAN BERSIH TAHUN 2017
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
DIREKTUR JENDERAL PENGUATAN DAYA SAING
PRODUK KELAUTAN DAN PERIKANAN,
Menimbang : a. bahwa dalam rangka mewujudkan efektivitas dan
terukurnya hasil pelaksanaan pengelolaan Bantuan
Pemerintah di lingkup Direktorat Jenderla
Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan
Perikanan, perlu menyempurnakan Peraturan
Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk
Kelautan dan Perikanan Nomor 12/PER-
DJPDSPKP/2017 tentang Petunjuk Teknis
Pengelolaan Bantuan Pemerintah
Pembangunan/Revitalisasi Pasar Ikan Bersih Tahun
2017;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
yang dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan
Peraturan Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing
Produk Kelautan dan Perikanan tentang Petunjuk
Teknis Pengelolaan Bantuan Pemerintah
Pembangunan/Revitalisasi Pasar Ikan Bersih Tahun
2017;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang
Perikanan sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 118,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4433);
2. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang
Pangan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2012 Nomor 294, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5360);
- 2 -
3. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2016 tentang
Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan, Pembudi
Daya Ikan, dan Petambak Garam (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 68,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5870);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2015
tentang Sistem Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil
Perikanan serta Peningkatan Nilai Tambah Produk
Hasil Perikanan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 181, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5726);
5. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang
Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8);
6. Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2015 tentang
Kementerian Kelautan dan Perikanan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 111)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Presiden Nomor 2 Tahun 2017 tentang Perubahan
Atas Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2015
tentang Kementerian Kelautan dan Perikanan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017
Nomor 5);
7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor
168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme Pelaksanaan
Anggaran Bantuan Pemerintah pada Kementerian
Negara/Lembaga (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 1340) sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
173/PMK.05/2016 tentang Perubahan atas
Peraturan Menteri Keuangan Nomor
168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme Pelaksanaan
Anggaran Bantuan Pemerintah pada Kementerian
Negara/Lembaga (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2016 Nomor 1746);
8. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
70/PERMEN-KP/2016 tentang Pedoman Umum
Dalam Rangka Penyaluran Bantuan Pemerintah di
Kementerian Kelautan dan Perikanan (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 2153);
- 3 -
9. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
6/PERMEN-KP/2017 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 220);
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENGUATAN DAYA SAING PRODUK KELAUTAN DAN PERIKANAN
TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN BANTUAN PEMERINTAH PEMBANGUNAN/REVITALISASI PASAR
IKAN BERSIH TAHUN 2017.
Pasal 1
Menetapkan Petunjuk Teknis Pengelolaan Bantuan Pemerintah
Pembangunan/Revitalisasi Pasar Ikan Bersih Tahun 2017 sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal ini.
Pasal 2
Petunjuk Teknis Pengelolaan Bantuan Pemerintah
Pembangunan/Revitalisasi Pasar Ikan Bersih Tahun 2017 sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 1 digunakan sebagai pedoman bagi satuan kerja
lingkup Direktorat Pemasaran, Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing
Produk Kelautan dan Perikanan, Dinas Provinsi/Kabupaten/Kota yang
menangani urusan kelautan dan perikanan, dan Penyuluh Perikanan
serta para pelaku usaha perikanan dalam penyaluran dan pengelolaan
Bantuan Pemerintah Pembangunan/Revitalisasi Pasar Ikan Bersih
Tahun 2017.
Pasal 3
Pada saat Peraturan Direktur Jenderal ini mulai berlaku, Peraturan
Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Nomor 12/PER-DJPDSPKP/2017 tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan Bantuan Pemerintah Pembangunan/Revitalisasi Pasar Ikan Bersih Tahun
2017, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
- 4 -
Pasal 4
Peraturan Direktur Jenderal ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 15 Mei 2017
DIREKTUR JENDERAL
PENGUATAN DAYA SAING PRODUK
KELAUTAN DAN PERIKANAN
ttd.
NILANTO PERBOWO
Salinan sesuai dengan aslinya
Kepala Bagian Hukum, Kerja Sama, dan Humas
Esti Budiyarti
BAB I
PENDAHULUAN
A. Tujuan
Tujuan dari pemberian Bantuan Pemerintah dalam
Pembangunan/Revitalisasi Pasar Ikan Bersih:
1. terlaksananya pembangunan/revitalisasi Pasar Ikan Bersih; dan
2. termanfaatkannya hasil dari pembangunan/revitalisasi Pasar Ikan
Bersih,
3. tingkat pemanfaatan/okupansi lapak pedagang ikan sebesar 80%
(efektif terhitung di tahun 2018).
B. Sasaran
Sasaran pemberian bantuan pembangunan/revitalisasi Pasar Ikan
Bersih adalah pemerintah daerah untuk mewujudkan pasar ikan yang
bersih dan higienis.
C. Pengertian
1. Pasar Ikan Bersih adalah pasar ikan yang menjual ikan segar, hidup
dan olahan yang dilengkapi dengan fasilitas tempat untuk
penampungan yang menjaga agar suhu produk ikan tetap beku/dingin.
Pasar ikan bersih didukung dengan fasilitas lainnya seperti drainase,
sanitasi, sarana listrik dan air bersih serta ketersediaan es curah yang
cukup.
Lampiran : Peraturan Direktur Jenderal Peningkatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Nomor 22/PER-DJPDSPKP/2017 tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan Bantuan Pemerintah Pembangunan/Revitalisasi Pasar Ikan Bersih Tahun 2017
- 2 -
2. Pembangunan adalah kegiatan untuk membangun fisik pasar ikan
bersih dari yang sebelumnya tidak ada. Pembangunan tersebut meliputi
sarana utama yang berbentuk bangunan utama serta sarana
pendukung lainnya seperti drainase, ketersediaan air bersih dan es.
Pembangunan pasar ikan bersih baru dimaksudkan untuk menampung
pedagang ikan ikan yang saat tidak mempunyai tempat yang layak
untuk berdagang ikan.
3. Revitalisasi adalah proses/kegiatan untuk menghidupkan atau
menggiatkan kembali pasar ikan yang sudah ada menjadi berfungi
kembali. Kegiatan revitalisasi pasar ikan bersih dilakukan pada pasar
ikan yang sebelumnya sudah ada namun kondisinya sudah tidak layak
pakai, rusak, ataupun tidak berfungsi lagi. Kegiatan revitalisasi tersebut
mencakup perbaikan bangunan pasar, penambahan kapasitas dan
fasilitas, serta pembangunan bangunan tambahan yang diperlukan.
4. Fasilitas sanitasi adalah sarana fisik bangunan dan perlengkapannya
digunakan untuk memelihara kualitas lingkungan atau mengendalikan
faktor-faktor lingkungan fisik yang dapat merugikan kesehatan manusia
antara lain sarana air bersih, jamban, peturasan, saluran limbah,
tempat cuci tangan, bak sampah, kamar mandi, peralatan pencegahan
terhadap lalat, tikus dan hewan lainnya serta peralatan kebersihan.
D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Petunjuk Teknis Pengelolaan Bantuan Pemerintah
berupa pembangunan/revitalisasi Pasar Ikan Bersih Tahun 2017 ini
meliputi:
1. Pelaksanaan Penyaluran Bantuan Pemerintah, yang terdiri atas:
a. Pemberi Bantuan Pemerintah;
b. Bentuk dan Rincian Bantuan Pemerintah;
c. Persyaratan Penerima Bantuan Pemerintah;
d. Tata Kelola Bantuan Pemerintah;
2. Pertanggungjawaban Bantuan; dan
3. Pembinaan, Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan.
- 3 -
BAB II
PELAKSANAAN PENGELOLAAN BANTUAN PEMERINTAH
A. Pemberi Bantuan Pemerintah
Satuan kerja pemberi Bantuan Pemerintah Pembangunan/
Revitalisasi Pasar Tahun 2017 adalah Direktorat Pemasaran, Direktorat
Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan dan
dialokasikan pada Kelompok Akun Belanja Barang untuk diserahkan
kepada kelompok masyarakat atau lembaga pemerintahan (pemerintah
daerah).
B. Bentuk dan Rincian Bantuan Pemerintah
1. Bentuk Bantuan Pemerintah
Bentuk bantuan pemerintah adalah Pembangunan Pasar Ikan Bersih
atau Revitalisasi Pasar Ikan Bersih yang diberikan melalui anggaran
Kementerian Kelautan dan Perikanan, yaitu Satuan Kerja Direktorat
Pemasaran, Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan
dan Perikanan Tahun 2017.
2. Spesifikasi umum Pembangunan/Revitalisasi Pasar Ikan Bersih meliputi:
a. lahan yang clean and clear dengan luas minimal sebesar 1000 s/d
5000 m² atau menyesuaikan kondisi lahan setempat yang
dibuktikan dengan sertifikat serta surat lahan lainnya yang dapat
dipertanggung jawaban secara hukum;
b. pasar ikan eksisting yang tidak berfungsi karena kondisi yang rusak
berat, fasilitas yang tidak memadai, ataupun tidak beroperasi lagi.
c. lokasi pembangunan/revitalisasi pasar merupakan tempat yang
sudah ada aktifitas jual beli (embrio pasar) dan berada di tempat
keramaian orang;
d. lahan adalah milik Pemerintah Daerah Provinsi atau
Kabupaten/Kota, yang dibuktikan dengan sertifikat/bukti
kepemilikan yang sah lainnya dan tidak dalam keadaan sengketa;
- 4 -
e. lahan merupakan lahan matang/siap bangun yang tidak
memerlukan pengurukan dan pematangan lahan;
f. lahan dengan luasan tertentu yang mencukupi untuk bangunan dan
fasilitas pendukung lainnya serta pengembangannya;
g. tidak berlokasi di daerah yang mudah tergenang air atau banjir;
h. tersedia infrastruktur pendukung yang memadai seperti akses jalan,
sumber air bersih dan jaringan listrik;
i. lokasi pembangunan/revitalisasi harus di tempat strategis dan
mudah dijangkau;
j. mengacu pada Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota dan
Rencana Detail Tata Ruang Kabupaten/Kota termasuk Peraturan
Zonasinya;
k. dokumen studi kelayakan pembangunan yang dikeluarkan oleh
tenaga ahli; dan
l. memiliki dokumen AMDAL atau UKL-UPL (Upaya Pengelolaan
Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup)
(sesuai dengan luasan lahan serta mengacu kepada peraturan yang
berlaku.
3. Spesifikasi Teknis Pasar Ikan Bersih
a. Layout Bangunan
Layout bangunan akan menyesuaikan dengan kondisi/lokasi
setempat.
- 5 -
Gambar 1. Contoh Layout Bangunan Pasar Ikan Bersih
b. Fasilitas yang dibangun sesuai dengan kondisi di lapangan
No. Fasilitas Jenis
1. Prasarana
Utama
Bangunan utama, ruang pengelola,
lantai, toilet, lapak penjualan, meja
penjulan, saluran pembuangan air kotor,
IPAL, instalasi air bersih, instalasi listrik,
penampungan sampah, area
pembongkaran
2. Prasanana
Pendukung
Area Parkir, Musholla, Pos Jaga
3. Sarana
Pendukung
flake ice machine, meja displai, meja
wastafel, timbangan, sarana sanitasi (jet
wasser, sapu, pel, dan lain-lain)
- 6 -
Bangunan untuk Pasar Ikan Bersih sekurang-kurangnya harus
memenuhi persyaratan teknis sebagai berikut:
a. Dinding
1) Kontruksi bangunan dinding tertutup. Permukaan dinding harus
rata dan halus, berwarna terang, tidak lembab, dan mudah
dibersihkan. Untuk itu, dinding dibuat dari bahan yang kuat,
kering, tidak menyerap air, dan dipasang rata tanpa celah/retak.
2) Dinding dapat dilapisi plesteran atau porselen agar tidak mudah
ditumbuhi oleh jamur atau kapang. Keadaan dinding harus
dipelihara agar tetap utuh, bersih, dan tidak terdapat debu atau
kotoran lain yang berpotensi menyebabkan pencemaran pada
ikan yang dipasarkan.
3) Kondisi dinding dapat dikonstruksi tertutup ataupun
dikonstruksi semi tertutup (kombinasi antara beton permanen
serta kisi-kisi dan kasa maupun hanya kasa/ram), disesuaikan
dengan jumlah anggaran yang tersedia.
b. Lantai
1) Lantai berwarna terang, kedap air, rata tidak berpori, dan mudah
dibersihkan.
2) Lantai dengan ketinggian tertentu dari permukaan tanah, agar
produk terjaga kebersihannya.
3) Pertemuan antara lantai dan dinding dibuat melengkung tanpa
sudut agar mudah dibersihkan.
4) Untuk ruang basah (ikan segar), lantai dibuat dengan
kemiringan tertentu ke arah saluran pembuangan (drainase)
sehingga lantai tetap kering dan air tidak menggenang.
c. Saluran pembuangan/drainase
1) Ruang pemasaran ikan segar/hidup harus dilengkapi dengan
saluran pembuangan (drainase) dengan kapasitas yang
memadai. Saluran harus terbuat dari bahan yang kedap air, rata
tidak berpori, dan halus agar mudah dibersihkan.
- 7 -
2) Kontruksi bagian dasar saluran harus berbentuk
melengkung/berbentuk “U” agar mudah dibersihkan.
3) Untuk menjamin kenyamanan dan keselamatan pengunjung
serta mencegah masuknya binatang pengerat, maka saluran
harus ditutup dengan jeruji logam atau bahan sejenisnya.
Gambar 2. Contoh desain selokan/drainase pembuangan air
limbah cair
d. Atap
1) Atap harus terbuat dari bahan yang mampu melindungi produk
yang diperdagangkan dari sinar matahari, hujan dan padatan
lain yang akan mengakibatkan terjadinya kontaminasi dan
kerusakan fisik ikan serta kemunduran mutu ikan.
2) Atap harus memiliki kemiringan yang cukup untuk menghindari
terjadinya genangan air pada atap dan mengantisipasi
kebocoran.
3) Atap dapat dilengkapi dengan ventilator roof yang berfungsi
untuk mengeluarkan udara panas dari dalam ruangan.
Saluran drainase air limbah
berbentuk huruf ”U”
Saluran Drainase air limbah di lengkapi
dengan jeruji penutup (bahan besi atau
sejenisnya)
Kemiringan Lantai
- 8 -
Gambar 3. Contoh bentuk atap yang dilengkapi dengan ventilator roof
e. Penerangan
1) Intensitas pencahayaan ruangan ruang pemasaran harus cukup
terang untuk melakukan pekerjaan penanganan ikan secara
efektif.
2) Ruangan pemasaran dapat dilengkapi dengan lampu penerangan
yang dilengkapi dengan pelindung untuk menghindari pecahan
lampu mengkontaminasi produk.
Gambar 4. Contoh Lampu TL Berpelindung
f. Ventilasi Udara
Bangunan atau ruangan tempat pemasaran harus dilengkapi dengan
ventilasi yang dapat menjaga keadaan nyaman dengan kisaran suhu
antara 28 oC – 32 oC. Ventilasi harus cukup untuk mencegah udara
ruangan tidak terlalu panas, mencegah terjadinya kondensasi uap air
atau lemak pada lantai, dinding atau langit-langit, dan membuang
aroma tidak sedap, asap dan pencemaran lain dari ruangan.
Ventilator roof
Ventilator roof
- 9 -
g. Fasilitas Penunjang Pasar Ikan Bersih
1) Meja displai
Jenis desain konstruksi meja displai dapat disesuaikan dengan
produk yang dipasarkan. Meja displai untuk memasarkan ikan
segar memiliki persyaratan sebagai berikut:
a) Meja displai ikan segar dapat terbuat dari bahan yang mudah
untuk dibersihkan, berupa meja permanen beton berkeramik
maupun meja tidak permanen berbahan stainless steel
dengan ketebalan minimal 8,5 mm.
b) Memiliki kemiringan yang cukup sehingga memudahkan air
lelehan es maupun lendir dan darah ikan terbuang ke
saluran pembuangan.
c) Setiap meja dilengkapi pipa pembuangan air limbah yang
terhubung langsung ke saluran pembuangan utama.
d) Memiliki ukuran (dimensi) yang memadai, memenuhi
karakteristik konstruksi yang cocok bagi produk maupun
orang yang bekerja.
Persyaratan meja/rak displai untuk memasarkan produk ikan
kering atau olahan sebagai berikut:
a) Meja displai ikan kering/olahan terbuat dari bahan yang
mudah untuk dibersihkan, berupa meja permanen dilapisi
bahan keramik maupun meja tidak permanen berbahan
stainless steel dengan ketebalan minimal 8,5 mm.
b) Meja dilengkapi dengan etalase terbuat dari kaca atau bahan
lainnya yang didesain sedemikian rupa untuk menghindari
kontaminasi terhadap produk yang dipasarkan.
- 10 -
Persyaratan meja displai untuk memasarkan produk ikan beku
sebagai berikut:
a) Meja displai ikan beku terbuat dari bahan yang mudah untuk
dibersihkan, berupa meja permanen yang dilapisi bahan
isolasi pendingin untuk menahan suhu ikan maupun meja
dengan mesin pendingin seperti freezer.
b) Meja displai ikan beku dapat dilengkapi dengan penutup
kaca.
Gambar 5. Contoh Meja Displai Ikan Segar
Gambar 6. Contoh Etalase Produk Ikan Olahan
Gambar 7. Contoh Displai Ikan Beku
2) Meja Penyiangan
a) Meja penyiangan digunakan untuk proses penanganan ikan
yang didesain sedemikian rupa sehingga tidak
- 11 -
mengkontaminasi ikan yang sedang dipajang pada meja
displai, meja dapat dikonstruksi secara terpisah ataupun
menyatu dengan meja displai ikan.
b) Meja ini terbuat dari bahan yang mudah untuk dibersihkan,
dapat dibuat berbahan beton permanen dilapisi keramik
maupun stainless steel.
c) Disetiap meja penyiangan dilengkapi dengan saluran/kran
air untuk mensuplai air bersih, serta lubang saluran
pembuangan limbah cair yang terhubung dengan saluran
drainase.
3) Fasilitas cuci tangan atau wastafel
a) Fasilitas cuci tangan ditempatkan di beberapa titik lokasi
yang mudah dijangkau konsumen serta dilengkapi dengan
sabun dan air yang mengalir dan limbahnya dialirkan ke
saluran pembuangan yang tertutup.
b) Wastafel terbuat dari bahan yang halus, kedap air dan
mudah untuk dibersihkan.
Gambar 9. Contoh tempat cuci tangan/wastafel
Gambar 8. Contoh meja penyiangan dengan tempat pencucian
- 12 -
4) Fasilitas pengelolaan sampah (tempat sampah dan TPS)
a) Setiap lapak penjualan ikan harus dilengkapi dengan tempat
sampah tertutup yang terbuat dari bahan yang tidak
berkarat, mudah untuk dibersihkan serta tidak mudah
mengkontaminasi produk. Tempat sampah ini digunakan
untuk menampung limbah hasil penyiangan (sisik, sirip,
insang, dan sisa hasil penyiangan lainnya).
b) Dilorong los penjualan ikan harus disediakan tempat
sampah, yang terpisah untuk menampung jenis sampah
organik dan anorganik.
c) Tersedia Tempat Pembuangan Sementara (TPS), sesuai
dengan Keputusan Menteri Kelautan Dan Perikanan
Republik Indonesia Nomor 52A/KEPMEN-KP/2013 Tentang
Persyaratan Jaminan Mutu Dan Keamanan Hasil Perikanan
Pada Proses Produksi, Pengolahan Dan Distribusi.
d) Sampah harus dikelola setiap hari agar tidak terjadi
penumpukan sampah yang mengakibatkan timbulnya
sumber kontaminasi dan pencemaran lingkungan.
Gambar 10. Contoh Tempat Pembuangan Sementara (TPS)
Gambar 11. Contoh tempat sampah
- 13 -
5) Instalasi dan sumber air bersih
a) Setiap Pasar Ikan Bersih harus dilengkapi dengan instalasi air
bersih yang digunakan untuk proses penanganan ikan serta
pencucian peralatan/lantai maupun fasilitas pasar lainnya.
b) Air yang digunakan untuk penanganan ikan adalah air yang
memiliki standar kualitas air minum sesuai dengan SNI.
c) Dilengkapi dengan tandon air untuk menjamin
kesinambungan ketersediaan air untuk penanganan ikan,
kegiatan pembersihan dan lain-lain.
6) Toilet dan kamar mandi
a) Lokasi toilet harus terpisah dari tempat penjualan serta
memiliki pintu yang tidak menghadap langsung ke ruang
proses penanganan dan pemasaran ikan.
b) Jumlah kamar mandi dan toilet adalah sebagai berikut:
No. Jumlah Pedagang Jumlah Kamar
Mandi Jumlah Toilet
1. Sampai dengan 25 1 1
2. 25 s/d 50 2 2
3. 51-100 3 3
Setiap penambahan 40-100 orang harus ditambah satu kamar mandi dan satu toilet
Sumber: Kemenkes, 2008
c) Persyaratan pembuatan toilet lebih lanjut dapat mengacu
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
519/MENKES/SK/VI/2008 tentang penyelenggaraan pasar
sehat.
7) Fasilitas pengelolaan Air Limbah
a) Setiap Pasar Ikan Bersih minimal dilengkapi dengan bak
kontrol air limbah yang digunakan untuk memfilter air
limbah sebelum dibuang ke saluran umum.
b) Apabila memungkinkan dari aspek anggaran, sebaiknya
Pasar Ikan Bersih dilengkapi dengan Instalasi Pembuangan
Air Limbah (IPAL).
- 14 -
8) Peralatan Pembantu
Peralatan pembantu untuk Pasar Ikan Bersih yang digunakan
dalam penanganan ikan harus terbuat dari bahan yang kuat,
tidak mudah berkarat serta mudah untuk dibersihkan. Secara
umum peralatan Pasar Ikan Bersih antara lain yaitu talenan,
pisau, timbangan, keranjang ikan, troli, cool box/chest freezer,
dan mesin pemecah es (ice crusher).
Talenan Pisau Timbangan
Keranjang Ikan Troli Cool Box
Chest Freezer Ice Flake machine Keranjang sampah
Gambar 12. Contoh Peralatan Pembantu
- 15 -
9) Peralatan Sanitasi
Peralatan sanitasi minimal yang harus dimiliki oleh Pasar Ikan
Bersih antara lain yaitu mesin penyemprot air bertekanan dan
peralatan kebersihan seperti sapu, penyeka air, sekop, dan sikat
keramik/lantai.
4. Rincian Bantuan Pemerintah
Bantuan Pembangunan/Revitalisasi Pasar Ikan Bersih Tahun Anggaran
2017 sejumlah 10 (sepuluh) unit dan bantuan Revitalisasi Pasar Ikan
Bersih tahun anggaran 2017 sejumlah 6 (enam) unit.
5. Persyaratan Penerima Bantuan Pemerintah
Persyaratan Penerima Bantuan Pemerintah berupa
pembangunan/revitalisasi Pasar Ikan Bersih dapat diberikan kepada:
a. lembaga pemerintah, pemerintah daerah tingkat provinsi atau
kabupaten/kota dan melakukan/menangani urusan kelautan dan
perikanan;
b. lembaga nonpemerintah, diutamakan berbadan hukum dan sudah
atau akan melakukan kegiatan di bidang kelautan dan perikanan;
atau
c. kelompok masyarakat hukum adat, telah mendapatkan penetapan,
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan
melakukan kegiatan di bidang kelautan dan perikanan.
- 16 -
C. Persyaratan Penerima Bantuan Pemerintah
Persyaratan Penerima Bantuan Pemerintah berupa
pembangunan/revitalisasi Pasar Ikan Bersih dapat diberikan kepada:
1. lembaga pemerintah, pemerintah daerah tingkat provinsi atau
kabupaten/kota dan melakukan/menangani urusan kelautan dan
perikanan;
2. lembaga nonpemerintah, diutamakan berbadan hukum dan sudah atau
akan melakukan kegiatan di bidang kelautan dan perikanan; atau
3. kelompok masyarakat hukum adat, telah mendapatkan penetapan,
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan
melakukan kegiatan di bidang kelautan dan perikanan.
D. Tata Kelola Bantuan Pemerintah
1. Mekanisme Seleksi Pemberian Bantuan Pemerintah
Mekanisme seleksi Penerima Bantuan Pemerintah meliputi proses
identifikasi hingga penetapan Penerima Bantuan Pemerintah yang terdiri
dari 4 (empat) tahapan, yaitu:
a. Identifikasi Calon Penerima Bantuan
Identifikasi calon penerima bantuan dilakukan oleh Dinas
Provinsi/Kabupaten/Kota yang membidangi perikanan dan/atau
dengan Penyuluh Perikanan Kabupaten/Kota kepada calon
penerima bantuan pemerintah yang telah dan/atau belum
mengajukan usulan.
Identifikasi terhadap calon Penerima Bantuan Pemerintah
yang dilakukan wajib memenuhi kriteria Penerima Bantuan
Pemerintah yang dipersyaratkan.
b. Pengusulan dan Verifikasi Calon Penerima Bantuan Pemerintah
Pengusulan dan verifikasi dokumen usulan dilaksanakan
sesuai dengan tahapan sebagai berikut:
1) Calon Penerima Bantuan Pemerintah mengusulkan surat
permohonan bantuan pembangunan/revitalisasi Pasar Ikan
- 17 -
Bersih dengan melampirkan dokumen pendukung sesuai yang
dipersyaratkan;
2) Calon Penerima Bantuan Pemerintah melampirkan dokumen
pendukung yang terdiri dari:
a) Proposal usulan calon Penerima Bantuan Pemerintah;
b) Profil calon Penerima Bantuan Pemerintah; dan
c) Pakta Integritas yang menyatakan:
(1) kesiapan, kemampuan dan kesanggupan untuk
menerima, mengelola dan memanfaatkan bantuan;
(2) kesediaan memberikan keterangan yang benar terhadap
aparat pengawas internal dan eksternal pemerintah
terkait dengan bantuan yang diterima; dan
(3) tidak memindahtangankan/memperjualbelikan
bantuan yang diterima kepada pihak lain.
3) Selanjutnya Proposal, Profil, dan Pakta Integritas disampaikan
kepada Kepala Dinas Kabupaten/Kota;
4) Kepala Dinas Kabupaten/Kota memerintahkan Tim Verifikasi
untuk melakukan verifikasi administrasi dan lapangan
terhadap usulan calon Penerima Bantuan Pemerintah;
5) Apabila dokumen-dokumen dimaksud dianggap telah
memenuhi persyaratan, selanjutnya diusulkan kepada Kepala
Dinas Kabupaten/Kota untuk diusulkan kepada Kepala Dinas
Provinsi untuk dilakukan validasi calon Penerima Bantuan
Pemerintah.
c. Validasi Calon Penerima Bantuan
Validasi dokumen usulan tersebut dilaksanakan secara
berjenjang sesuai dengan butir-butir kriteria persyaratan teknis,
sebagai berikut:
1) dokumen yang diusulkan oleh calon Penerima Bantuan
Pemerintah, dilakukan validasi tahap I melalui pemeriksaan
kelengkapan administrasi, dan data pendukung lainnya oleh
Tim Validasi Provinsi;
2) dokumen usulan seusai pemeriksaan oleh Tim Validasi Provinsi
yang telah memenuhi persyaratan, selanjutnya disampaikan
kepada Kepala Dinas Provinsi untuk diusulkan kepada Direktur
- 18 -
Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan
Perikanan cq. Direktur Pemasaran;
3) Direktur Pemasaran memerintahkan Tim Validasi Pusat untuk
melakukan validasi dokumen melalui pemeriksaan
kelengkapan administrasi, dan data pendukung lainnya serta
melakukan verifikasi lapangan apabila dirasa perlu untuk
pemeriksaan kebenaran kondisi di lapangan dengan
kelengkapan administrasi dimaksud kepada calon penerima
bantuan; dan
4) dokumen daftar calon Penerima bantuan sesuai pemeriksaan
oleh Tim Validasi Pusat yang telah memenuhi persyaratan,
selanjutnya disampaikan oleh Direktur Pemasaran untuk
diusulkan kepada Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing
Produk Kelautan dan Perikanan untuk ditetapkan sebagai
Penerima bantuan.
d. Penetapan Penerima Bantuan
Tahapan penetapan Penerima bantuan dilakukan setelah
seluruh tahapan identifikasi, verifikasi, dan validasi telah
dilaksanakan. Penetapan Penerima bantuan
pembangunan/revitalisasi Pasar Ikan Bersih ditetapkan oleh
Pejabat Pembuat Komitmen dan disahkan oleh Kuasa Pengguna
Anggaran yang memuat paling sedikit meliputi:
1) nama institusi/koperasi/kelompok Penerima;
2) daerah kabupaten/kota/provinsi Penerima bantuan; dan
3) jumlah unit dan keterangan rencana pemanfaatan.
2. Kelembagaan Pengelolaan
a. Bentuk Pengelolaan
Berdasarkan bentuk-bentuk pengelolaan aset
negara/daerah yang ada maka terdapat 4 (empat) bentuk
pengelolaan yang dapat diterapkan dalam pengelolaan Pasar Ikan
Bersih yaitu:
1) Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD)
Pengelolaan Pasar Ikan Bersih secara teknis dan legal dapat
dilakukan dengan membentuk Unit Pelaksana Teknis (UPT) di
- 19 -
bawah Dinas KP provinsi/kabupaten/kota yang didasarkan
pada Peraturan Pemerintah Nomor 84 Tahun 2000 tentang
Pedoman Organisasi Perangkat Daerah. UPT Dinas tersebut
merupakan unsur pelaksana operasional dinas di lapangan.
Sebelum menetapkan pengelolaan Pasar Ikan Bersih dalam
bentuk UPT perlu dipertimbangkan kelebihan dan kekurangan
bentuk pengelolaan tersebut. Kelebihan bentuk pengelolaan
UPT antara lain:
a) staf teknis pada UPT biasanya menguasai bidangnya
utamanya bidang teknis perikanan sehingga memudahkan
dalam melakukan pembinaan dalam penanganan dan
jaminan mutu produk perikanan yang dijual; dan
b) bentuk UPT biasanya diarahkan pada pelayanan bagi
masyarakat sehingga tidak terlalu berorientasi pada upaya
mencari keuntungan atau pendapatan asli daerah.
Sementara itu kekurangan bentuk pengelolaan Pasar Ikan
Bersih oleh UPT antara lain:
a) UPT biasanya memiliki anggaran dan staf yang terbatas
sehingga pengelolaan Pasar Ikan Bersih menjadi tidak
optimal;
b) anggaran yang disediakan kurang fleksibel sehingga akan
menyulitkan pengelola dalam penggunaannya mengingat
pengelolaan Pasar Ikan Bersih sangat dinamis; dan
c) kompetensi staf UPT Dinas KP dalam bidang pemasaran
umumnya masih terbatas sehingga pengelolaan Pasar Ikan
Bersih tidak dapat optimal.
Berdasarkan pertimbangan diatas, apabila pengelolaan Pasar
Ikan Bersih akan dilakukan dalam bentuk UPT maka sumber
daya manusia yang profesional dan sumber dana yang cukup
harus disiapkan agar pengelolaan dapat berjalan sesuai dengan
yang diharapkan.
2) Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)
Pengelolaan Pasar Ikan Bersih dapat juga dilakukan oleh Badan
Usaha Milik Daerah (BUMD) yang didasarkan Pasal 177
Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah
- 20 -
Daerah. Keuntungan yang diperoleh oleh BUMD dapat menjadi
salah satu sumber pendapatan pemerintah daerah. Secara
khusus, BUMD banyak diatur dalam Undang-Undang Nomor 5
Tahun 1962 tentang Perusahaan Daerah. Pendirian BUMD atau
Perusahaan Daerah diprakarsai oleh Pemerintah Daerah
dengan modal seluruh atau sebagian berasal dari kekayaan
daerah yang dipisahkan. Terdapat 2 (dua) bentuk BUMD, yaitu:
a) Perusahaan Umum Daerah (Perumda), yaitu BUMD yang
didirikan dengan tujuan menyediakan kemanfaatan umum,
pelayanan dasar dan usaha perintisan. Modal Perumda
seluruhnya dimiliki oleh Pemerintah Daerah dan tidak
terbagi atas saham. Perumda juga tidak boleh memiliki
anak perusahaan dan atau saham pada perusahaan lain.
b) Perusahaan Perseroan Daerah (Perseroda), yaitu BUMD
yang bertujuan untuk menyelenggarakan usaha daerah
dengan menyediakan kemanfaatan umum berupa
penyediaan barang atau jasa. Sebagian saham Perseroda
dapat dimiliki oleh pihak lain selain Pemerintah Daerah
maksimum hingga 49%. Perseroda boleh memiliki anak
perusahaan atau saham di perusahaan lain. Perseroda
berbentuk perseroan terbatas dan sepenuhnya diatur dalam
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995 tentang Perseroan
Terbatas.
Pengelolaan oleh BUMD membutuhkan beberapa persyaratan
khusus mengingat tidak semua daerah dapat menjadikan
pengelolaan dibawah BUMD. Pada tahap awal bentuk BUMD
yang mengelola dapat dipilih berupa Perumda mengingat usaha
pengelolaan Pasar Ikan Bersih saat ini dipandang sebagai
usaha perintisan. Bagi kabupaten/kota yang sudah
berkembang, pengelolaan dalam bentuk Perseroda juga dapat
langsung diterapkan jika diperkirakan pengelolaan Pasar Ikan
Bersih tersebut dapat memberikan keuntungan atau profit bagi
pengelolanya.
- 21 -
3) Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)
Bentuk pengelolaan Pasar Ikan Bersih yang lainnya adalah
dikelola oleh Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Hal ini
didasarkan pada Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005
tentang Pengelolaan Keuangan Daerah. Pemerintah Daerah
dapat membentuk Badan Layanan Umum Daerah yang
ditujukan untuk: 1) menyediakan barang dan atau jasa untuk
layanan umum dan 2) mengelola dana khusus dalam rangka
meningkatkan ekonomi dan atau pelayanan kepada
masyarakat.
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2003 tentang
Pengelolaan Keuangan BLU disebutkan bahwa BLU adalah
instansi di lingkungan pemerintah yang dibentuk untuk
memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan
barang dan/atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan
mencari keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya
didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas.
Format lembaga pengelola BLU menyerupai dengan Unit
Pelaksana Teknis (UPT) suatu Dinas. Manajemen BLU
mengarah pada pelayanan masyarakat tetapi tetap
diperbolehkan mendapatkan profit atau keuntungan. Apabila
dalam operasionalnya lembaga ini merugi, pihak pemerintah
daerah dapat memberikan dukungan anggaran keuangan
untuk menutupinya.
Aset yang dimiliki oleh BLU merupakan milik pemerintah
daerah dan staf serta karyawannya adalah terdiri dari Pegawai
Negeri Sipil (PNS) dan dapat pula dari Pegawai Tidak Tetap
(PTT). Apabila BLU ini telah dapat mandiri maka selanjutnya
dapat dijadikan sebuah BUMD, dimana nantinya aset akan
dipisahkan tersendiri.
4) Operator/Pengelola Pasar Ikan Bersih
Pengelola Pasar Ikan Bersih ditunjuk/ditetapkan oleh
Pemerintah Daerah dalam hal ini Dinas Kelautan dan
Perikanan Provinsi/Kabupaten/Kota atau ditetapkan oleh
- 22 -
pimpinan wilayah untuk unit yang mengelola pasar dalam
wilayah yang bersangkutan.
Dalam melaksanakan kegiatannya, Pengelola wajib mematuhi
ketentuan – ketentuan pengelolaan yang tertuang dalam
Pedoman Pengelolaan Pasar Ikan Bersih. Untuk kelancaran
pelaksanaan pemanfaatan, Pengelola dapat berkoordinasi
dengan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten/Kota serta
SKPD lainnya yang berkaitan.
Pengelola berhak mendapat pembinaan dan pengawasan dari
Dinas Kelautan dan Perikanan serta SKPD lainnya yang
berkaitan.
b. Struktur Pengelolaan Pasar Ikan Bersih
Untuk mengoptimalkan keberhasilan pengelolaan Pasar Ikan
Bersih perlu dibentuk struktur pengelolaan yang meliputi fungsi-
fungsi antara lain:
1) Fungsi Manajerial adalah fungsi kelembagaan yang berperan
dalam mengelola Pasar Ikan Bersih secara menyeluruh dan
menjadi kunci keberhasilan pengelolaan Pasar Ikan Bersih;
2) Fungsi Adminstratif adalah fungsi kelembagaan yang berperan
dalam pelaksanaan adminstratif, pengaturan pengeluaran dan
pemasukan keuangan serta pembukuan operasional Pasar Ikan
Bersih;
3) Fungsi maintenance dan inventory adalah fungsi kelembagaan
yang berperan dalam operasional Pasar Ikan Bersih dan
melakukan pemantauan serta pemeliharaan Pasar Ikan Bersih;
dan
4) Fungsi kelembagaan diatas dapat digambarkan dalam contoh
struktur operasional sebagai berikut:
Contoh Model Struktur Operasional
PENGELOLA/OPERATOR
Administrasi & Keuangan
Pembelian dan Penjualan
Quality ControlKebersihan
dan Keamanan
- 23 -
c. Hak dan Kewajiban
1) Kewajiban Pengelola:
a) melaksanakan operasional Pasar Ikan Bersih;
b) membayar kewajiban kepada pemerintah daerah sesuai
ketentuan yang berlaku;
c) menjamin Pasar Ikan Bersih beroperasi dalam
penyelenggaraan jual beli ikan;
d) mengoperasionalkan Pasar Ikan Bersih untuk
mempertahankan kualitas dan meningkatkan nilai jual
hasil perikanan sesuai fungsi;
e) melakukan pemeliharaan terhadap Pasar Ikan Bersih dan
fasilitas penunjangnya;
f) melengkapi peralatan pendukung sesuai kebutuhan; dan
g) menyampaikan laporan kegiatan setiap semester dan
tahunan atau sewaktu-waktu bila diminta kepada Direktur
Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan
Perikanan cq. Direktur Pemasaran ditembuskan kepada
Dinas Provinsi/Kabupaten/Kota.
2) Hak Pengelola:
a) mendapatkan pembinaan teknis dari pemerintah pusat dan
atau pemerintah daerah dalam rangka optimalisasi Pasar
Ikan Bersih;
b) mengusahakan aset yang dikelola untuk mendapat
keuntungan yang optimal;
c) memperoleh informasi dan akses pasar; dan
d) dapat menambah prasarana tanpa merubah struktur dasar
atas persetujuan Kepala Dinas Provinsi/Kabupaten/Kota.
Apabila prasarana tersebut dikembalikan kepada Dinas
Provinsi/Kabupaten/Kota, Pengelola tidak menuntut ganti
rugi atas biaya yang telah dikeluarkan.
3) Larangan:
a) dilarang memindahkan hak kepada pihak lain; dan
b) dilarang menyimpan produk perikanan yang tidak sesuai
peraturan.
- 24 -
3. Pembiayaan pengelolaan
a. Biaya Operasional
Biaya operasional Pasar Ikan Bersih meliputi biaya listrik,
BBM, upah tenaga kerja serta biaya lain-lain. Seluruh biaya
tersebut menjadi beban Pengelola.
b. Modal Kerja
Pengelola Pasar Ikan Bersih wajib menyediakan biaya untuk
pembelian bahan baku sebagai modal kerja. Besaran modal kerja
yang harus disediakan paling sedikit dapat membiayai operasional
pasar untuk dua bulan. Modal Kerja tersebut sepenuhnya
disediakan oleh Pengelola/Operator.
c. Rekayasa Sosial
Dalam rangka mendukung dan mewujudkan
pembangunan/revitalisasi Pasar Ikan Bersih perlu dilakukan
rekayasa sosial kepada masyarakat/stakeholder yang terkait
dengan proses pembangunan/revitalisasi pasar tersebut. Pedagang
ikan yang berada pada lokasi pembangunan/revitalisasi akan
dipindahkan di ke lokasi sementara selama proses pembangunan,
sehingga kegiatan jual beli tetap dapat berlangsung.
Selain itu dengan selesainya pembangunan/revitalisasi
Pasar Ikan Bersih, diharapkan agar masyarakat mau dan beralih
untuk membeli ikan di pasar yang bersih melalui kegiatan
sosialisasi untuk membeli ikan yang bersih dan juga gerakan
untuk memasyarakatkan makan ikan (GEMARIKAN).
4. Analisis Usaha
a. Biaya investasi
Harga/ Umur
satuan Ekonomis
Nilai Investasi Pasar Ikan Bersih paket 1 3,000,000,000 3,000,000,000 30 70,000,000 900,000,000
Jumlah (Rp) 3,000,000,000 70,000,000 900,000,000
Biaya Investasi
Nilai sisaNo Jenis Biaya Satuan Jumlah Nilai (Rp)Penyusutan per
tahun (Rp)
- 25 -
b. Biaya operasional
c. Pendapatan
d. Proyeksi laba rugi
No Jenis Biaya Satuan Jumlah 1 Thn Harga/Satuan Nilai (Rp)
1 Biaya Listrik bulan 12 35,000,000 420,000,000
2 Air bulan 12 75,300,000 903,600,000
3 Tenaga Kerja orang
a. Petugas kebersihan orang 7 3,500,000 318,500,000
b. Petugas keamanan orang 5 3,500,000 227,500,000
c. Tenaga administrasi keuangan orang 1 4,000,000 52,000,000
d. Tenaga perawatan (maintenance) orang 2 4,000,000 104,000,000
e. Kepala pasar orang 1 25,000,000 325,000,000
f. Manajer kebersihan + maintenance orang 1 10,000,000 130,000,000
g. Manajer keamanan orang 1 10,000,000 130,000,000
h. Manajer keuangan orang 1 10,000,000 130,000,000
4 Biaya kebersihan bulan 12 2,500,000 30,000,000
5 Biaya lain-lain bulan 12 5,000,000 60,000,000
6 Biaya Asuransi bulan 12 2,500,000 30,000,000
7 Biaya Perawatan tahun 1 7,500,000 7,500,000
Jumlah Biaya Operasional 2,868,100,000
Biaya Operasional Pengelolaan Pasar Ikan Bersih
Uraian Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5 Tahun 6 Tahun 7 Tahun 8 Tahun 9 Tahun 10
1. Pendapatan 3,942,000,000 3,942,000,000 3,942,000,000 3,942,000,000 3,942,000,000 3,942,000,000 3,942,000,000 3,942,000,000 3,942,000,000 3,942,000,000
2. Pengeluaran
a. Biaya Operasional 2,868,100,000 2,868,100,000 2,868,100,000 2,868,100,000 2,868,100,000 2,868,100,000 2,868,100,000 2,868,100,000 2,868,100,000 2,868,100,000
c. Penyusutan 70,000,000 70,000,000 70,000,000 70,000,000 70,000,000 70,000,000 70,000,000 70,000,000 70,000,000 70,000,000
d. Kredit 881,095,215 831,803,175 782,511,135 733,219,095 683,927,055 634,635,015 585,342,975 536,050,935 486,758,895 437,466,855
Jumlah 3,819,195,215 3,769,903,175 3,720,611,135 3,671,319,095 3,622,027,055 3,572,735,015 3,523,442,975 3,474,150,935 3,424,858,895 3,375,566,855
Laba sebelum pajak 122,804,785 172,096,825 221,388,865 270,680,905 319,972,945 369,264,985 418,557,025 467,849,065 517,141,105 566,433,145
Pajak 39,420,000 39,420,000 39,420,000 39,420,000 39,420,000 39,420,000 39,420,000 39,420,000 39,420,000 39,420,000
3. Laba rugi 83,384,785 132,676,825 181,968,865 231,260,905 280,552,945 329,844,985 379,137,025 428,429,065 477,721,105 527,013,145
Profit margin % 2.12% 3.37% 4.62% 5.87% 7.12% 8.37% 9.62% 10.87% 12.12% 13.37%
RASIO - LABA RUGI
No Rincian Satuan Nilai (per tahun) Jumlah Keterangan
Fasilitas Utama
1 Lapak/kios ikan standar (unit) 108 250,000 perm2 27,000,000 2,916,000,000 luas 3x3m2
2 Jasa Penyediaan Ice flake 324,000 1,500 /kg 486,000,000 486,000,000
Fasilitas Pendukung
3 toilet 6 2,000 penggunaan 540,000,000 540,000,000
3,942,000,000
Nilai
Pendapatan
Total Pendapatan
- 26 -
e. Rasio kelayakan
Uraian Tahun 11 Tahun 12 Tahun 13 Tahun 14 Tahun 15 Tahun 16 Tahun 17 Tahun 18 Tahun 19 Tahun 20
1. Pendapatan 3,942,000,000 3,942,000,000 3,942,000,000 3,942,000,000 3,942,000,000 3,942,000,000 3,942,000,000 3,942,000,000 3,942,000,000 3,942,000,000
2. Pengeluaran
a. Biaya Operasional 2,868,100,000 2,868,100,000 2,868,100,000 2,868,100,000 2,868,100,000 2,868,100,000 2,868,100,000 2,868,100,000 2,868,100,000 2,868,100,000
c. Penyusutan 70,000,000 70,000,000 70,000,000 70,000,000 70,000,000 70,000,000 70,000,000 70,000,000 70,000,000 70,000,000
d. Kredit - - - - - - - - - -
Jumlah 2,938,100,000 2,938,100,000 2,938,100,000 2,938,100,000 2,938,100,000 2,938,100,000 2,938,100,000 2,938,100,000 2,938,100,000 2,938,100,000
Laba sebelum pajak 1,003,900,000 1,003,900,000 1,003,900,000 1,003,900,000 1,003,900,000 1,003,900,000 1,003,900,000 1,003,900,000 1,003,900,000 1,003,900,000
Pajak 39,420,000 39,420,000 39,420,000 39,420,000 39,420,000 39,420,000 39,420,000 39,420,000 39,420,000 39,420,000
3. Laba rugi 964,480,000 964,480,000 964,480,000 964,480,000 964,480,000 964,480,000 964,480,000 964,480,000 964,480,000 964,480,000
Profit margin % 24.47% 24.47% 24.47% 24.47% 24.47% 24.47% 24.47% 24.47% 24.47% 24.47%
RASIO - LABA RUGI
Uraian Tahun 0 Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5 Tahun 6 Tahun 7 Tahun 8 Tahun 9 Tahun 10
Inflow
a. Pendapatan - 3,942,000,000 3,942,000,000 3,942,000,000 3,942,000,000 3,942,000,000 3,942,000,000 3,942,000,000 3,942,000,000 3,942,000,000 3,942,000,000
b. Kredit
- investasi 3,000,000,000 - - - - - - - - - -
- modal kerja 1,107,670,000 - - - - - - - - - -
c. Dana Sendiri
- investasi - - - - - - - - - - -
- modal kerja 2,868,100,000 - - - - - - - - - -
d. Nilai sisa - - - - - - - - - - -
Jumlah 6,975,770,000 3,942,000,000 3,942,000,000 3,942,000,000 3,942,000,000 3,942,000,000 3,942,000,000 3,942,000,000 3,942,000,000 3,942,000,000 3,942,000,000
Inflow untuk IRR - 3,942,000,000 3,942,000,000 3,942,000,000 3,942,000,000 3,942,000,000 3,942,000,000 3,942,000,000 3,942,000,000 3,942,000,000 3,942,000,000
Outflow
a. Biaya investasi 6,975,770,000 - - - - - - - - - -
b. Biaya operasional - 2,868,100,000 2,868,100,000 2,868,100,000 2,868,100,000 2,868,100,000 2,868,100,000 2,868,100,000 2,868,100,000 2,868,100,000 2,868,100,000
c. Angsuran - 881,095,215 831,803,175 782,511,135 733,219,095 683,927,055 634,635,015 585,342,975 536,050,935 486,758,895 437,466,855
d. Pajak - 39,420,000 39,420,000 39,420,000 39,420,000 39,420,000 39,420,000 39,420,000 39,420,000 39,420,000 39,420,000
Jumlah 6,975,770,000 3,788,615,215 3,739,323,175 3,690,031,135 3,640,739,095 3,591,447,055 3,542,155,015 3,492,862,975 3,443,570,935 3,394,278,895 3,344,986,855
Outflow untuk IRR 6,975,770,000 2,907,520,000 2,907,520,000 2,907,520,000 2,907,520,000 2,907,520,000 2,907,520,000 2,907,520,000 2,907,520,000 2,907,520,000 2,907,520,000
Arus Bersih (NCF) - 153,384,785 202,676,825 251,968,865 301,260,905 350,552,945 399,844,985 449,137,025 498,429,065 547,721,105 597,013,145
Cashflow untuk IRR (6,975,770,000) 1,034,480,000 1,034,480,000 1,034,480,000 1,034,480,000 1,034,480,000 1,034,480,000 1,034,480,000 1,034,480,000 1,034,480,000 1,034,480,000
Cummulative Cash Flow (6,975,770,000) (5,941,290,000) (4,906,810,000) (3,872,330,000) (2,837,850,000) (1,803,370,000) (768,890,000) 265,590,000 1,300,070,000 2,334,550,000 3,369,030,000
PV Factor 100% 89.29% 79.72% 71.18% 63.55% 56.74% 50.66% 45.23% 40.39% 36.06% 32.20%
PV of Cash f low (6,975,770,000) 923,642,857 824,681,122 736,322,431 657,430,742 586,991,734 524,099,762 467,946,216 417,809,122 373,043,859 333,074,874
Cummulative PV (6,975,770,000) (6,052,127,143) (5,227,446,020) (4,491,123,590) (3,833,692,848) (3,246,701,114) (2,722,601,352) (2,254,655,136) (1,836,846,014) (1,463,802,155) (1,130,727,282)
NPV 751,220,040
No
1 IRR 13.69% tahun 1 tahun 2 tahun 3 tahun 4 tahun 5 tahun 6 tahun 7
2 Net B/C ratio DF 12 % 1.11 6,975,770,000 153,384,785 202,676,825 251,968,865 301,260,905 350,552,945 399,844,985 449,137,025
3 NPV DF 12 % (Rp) 751,220,040 6,822,385,215 6,619,708,390 6,367,739,525 6,066,478,620 5,715,925,675 5,316,080,690 4,866,943,665
4 Pay Back Period 13,1 tahun
Kriteria Kelayakan
RASIO KELAYAKAN
- 27 -
Uraian Tahun 11 Tahun 12 Tahun 13 Tahun 14 Tahun 15 Tahun 16 Tahun 17 Tahun 18 Tahun 19 Tahun 20
Inflow
a. Pendapatan 3,942,000,000 3,942,000,000 3,942,000,000 3,942,000,000 3,942,000,000 3,942,000,000 3,942,000,000 3,942,000,000 3,942,000,000 3,942,000,000
b. Kredit
- investasi - - - - - - - - - -
- modal kerja - - - - - - - - - -
c. Dana Sendiri
- investasi - - - - - - - - - -
- modal kerja - - - - - - - - - -
d. Nilai sisa - - - - - - - - - -
Jumlah 3,942,000,000 3,942,000,000 3,942,000,000 3,942,000,000 3,942,000,000 3,942,000,000 3,942,000,000 3,942,000,000 3,942,000,000 3,942,000,000
Inflow untuk IRR 3,942,000,000 3,942,000,000 3,942,000,000 3,942,000,000 3,942,000,000 3,942,000,000 3,942,000,000 3,942,000,000 3,942,000,000 3,942,000,000
Outflow
a. Biaya investasi - - - - - - - - - -
b. Biaya operasional 2,868,100,000 2,868,100,000 2,868,100,000 2,868,100,000 2,868,100,000 2,868,100,000 2,868,100,000 2,868,100,000 2,868,100,000 2,868,100,000
c. Angsuran - - - - - - - - - -
d. Pajak 39,420,000 39,420,000 39,420,000 39,420,000 39,420,000 39,420,000 39,420,000 39,420,000 39,420,000 39,420,000
Jumlah 2,907,520,000 2,907,520,000 2,907,520,000 2,907,520,000 2,907,520,000 2,907,520,000 2,907,520,000 2,907,520,000 2,907,520,000 2,907,520,000
Outflow untuk IRR 2,907,520,000 2,907,520,000 2,907,520,000 2,907,520,000 2,907,520,000 2,907,520,000 2,907,520,000 2,907,520,000 2,907,520,000 2,907,520,000
Arus Bersih (NCF) 1,034,480,000 1,034,480,000 1,034,480,000 1,034,480,000 1,034,480,000 1,034,480,000 1,034,480,000 1,034,480,000 1,034,480,000 1,034,480,000
Cashflow untuk IRR 1,034,480,000 1,034,480,000 1,034,480,000 1,034,480,000 1,034,480,000 1,034,480,000 1,034,480,000 1,034,480,000 1,034,480,000 1,034,480,000
Cummulative Cash Flow 4,403,510,000 5,437,990,000 6,472,470,000 7,506,950,000 8,541,430,000 9,575,910,000 10,610,390,000 11,644,870,000 12,679,350,000 13,713,830,000
PV Factor 28.75% 25.67% 22.92% 20.46% 18.27% 16.31% 14.56% 13.00% 11.61% 10.37%
PV of Cash flow 297,388,280 265,525,250 237,076,116 211,675,104 188,995,628 168,746,097 150,666,158 134,523,355 120,110,139 107,241,195
Cummulative PV (833,339,001) (567,813,751) (330,737,635) (119,062,531) 69,933,097 238,679,194 389,345,352 523,868,707 643,978,845 751,220,040
RASIO KELAYAKAN
- 28 -
BAB III
PERTANGGUNGJAWABAN BANTUAN
A. Pertanggungjawaban Bantuan Pemerintah
Proses pengadaan Bantuan Pemerintah Pembangunan/Revitalisasi
Pasar Ikan Bersih dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Sedangkan dalam hal pelaporan
realisasi pelaksanaan pemberian bantuan, Direktur Jenderal wajib
menyampaikan laporan perkembangan pelaksanaan pemberian bantuan
kepada Menteri melalui Sekretaris Jenderal paling lambat tanggal 10
setiap 1 (satu) bulan sebagaimana format berikut:
B. Ketentuan Perpajakan
Pemungutan pajak atas Bantuan Pemerintah dilakukan berdasarkan
ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang perpajakan yang
berlaku.
C. Sanksi
Penerima Bantuan Pemerintah Pembangunan/Revitalisasi Pasar Ikan
Bersih wajib melaksanakan pemanfaatan sesuai dengan peruntukannya
- 29 -
dengan mengacu pada petunjuk teknis, apabila Penerima Bantuan
Pemerintah dimaksud tidak melaksanakan kegiatan sesuai dengan sesuai
dengan peruntukannya dengan mengacu pada petunjuk teknis dan
peraturan yang berlaku maka:
1. jika Penerima Bantuan Pemerintah tidak dapat mengoperasionalkan
Bantuan Pemerintah Pembangunan/Revitalisasi Pasar Ikan Bersih
sesuai dengan peruntukannya, maka akan dilakukan penarikan oleh
Ditjen PDSPKP terhadap Bantuan Pemerintah dimaksud;
2. jika Penerima Bantuan Pemerintah melakukan pelanggaran bersifat
administratif, Penerima Bantuan Pemerintah dikenakan sanksi berupa
tidak akan mendapatkan program Bantuan Pemerintah pada tahun
yang akan datang; dan
3. jika Penerima Bantuan Pemerintah sedang mengalami persoalan
hukum atas Bantuan Pemerintah lainnya yang telah diterima pada
tahun sebelumnya maka tidak akan direkomendasikan untuk
menerima Bantuan Pemerintah pada tahun berjalan sesuai dengan
persoalan hukum selesai sesuai dengan ketentuan.
- 30 -
BAB IV
PEMBINAAN, MONITORING, EVALUASI, DAN PELAPORAN
A. Pembinaan
Pembinaan terhadap pemanfaatan dan pengelolaan dilakukan secara
berjenjang, mulai dari tingkat pusat (Direktorat Jenderal Penguatan Daya
Saing Produk Kelautan dan Perikanan), tingkat provinsi dan
kabupaten/kota yang membidangi kelautan dan perikanan maupun
instansi lainnya.
1. Tingkat Pusat
a. Melakukan koordinasi dan kerja sama dengan pemerintah Provinsi
dan Kabupaten/Kota dalam rangka monitoring dan evaluasi
pemanfaatan Pasar Ikan Bersih.
b. Melakukan koordinasi dan kerja sama dengan pemerintah Provinsi
dan Kabupaten/Kota dalam rangka penyelesaian masalah yang
dihadapi dalam pengelolaan Pasar Ikan Bersih atau hal lain yang
diperlukan.
c. Mengidentifikasi kebutuhan sarana dan prasarana pemasaran
produk hasil perikanan dalam peningkatan saing produk kelautan
dan perikanan.
d. Melakukan pembinaan teknis dan hal lain yang diperlukan kepada
pengelola sesuai dengan kewenangannya.
e. Melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan.
2. Tingkat Provinsi
a. Melakukan koordinasi dan kerja sama dengan pemerintah
Kabupaten/Kota dalam rangka monitoring dan evaluasi pemanfaatan
Pasar Ikan Bersih;
b. Melakukan koordinasi dan kerja sama dengan pemerintah
Kabupaten/Kota dan atau instansi lainnya dalam rangka
penyelesaian masalah yang dihadapi dalam pengelolaan Pasar Ikan
Bersih atau hal lain yang diperlukan.
- 31 -
c. Mengidentifikasi kebutuhan sarana dan prasarana pemasaran
produk hasil perikanan dalam peningkatan daya saing produk
kelautan dan perikanan.
d. Melaporkan hasil monitoring dan evaluasi atas pemanfaatan dan
pengelolaan kepada Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing
Produk Kelautan dan Perikanan.
e. Memfasilitasi penyediaan sarana prasana yang diperlukan dalam
rangka optimalisasi pemanfaatan Pasar Ikan Bersih serta hal lain
yang diperlukan sesuai dengan kewenangannya.
3. Tingkat Kabupaten/Kota
a. Melakukan koordinasi dan kerja sama dengan instansi pemerintah
Kabupaten/Kota di daerahnya dalam rangka pembinaan dan
optimalisasi pemanfaatan Pasar Ikan Bersih.
b. Melakukan monitoring secara berkala atas pemanfaatan dan
pengelolaan Pasar Ikan Bersih.
c. Mengidentifikasi kebutuhan sarana dan prasarana pemasaran
produk hasil perikanan dalam peningkatan daya saing produk
kelautan dan perikanan.
d. Melaporkan hasil monitoring dan evaluasi atas pemanfaatan dan
pengelolaan kepada Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi atau
yang membidangi dan ditembuskan kepada Direktur Jenderal
Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan.
e. Memfasilitasi penyediaan sarana prasana yang diperlukan dalam
rangka optimalisasi pemanfaatan Pasar Ikan Bersih serta hal lain
yang diperlukan sesuai dengan kewenangannya.
B. Monitoring
Monitoring merupakan kegiatan yang dilakukan dalam rangka
pengendalian pemanfaatan Pasar Ikan Bersih agar sesuai dengan
perencanaan dan prosedur yang telah ditentukan. Monitoring dilakukan
dengan cara menggali informasi tentang aktivitas
pemanfaatan/pengelolaan, hambatan-hambatan, dan permasalahan dalam
menjalankan/mengoperasikan aset tersebut.
- 32 -
Kegiatan monitoring dilakukan oleh KKP dan Dinas Kelautan dan
Perikanan Kabupaten/Kota atau SKPD terkait yang mendapat tugas
monitoring. Pelaksanaan monitoring dapat dilakukan antara lain:
1. Monitoring secara berkala (periodik)
Pelaksanaan monitoring dilakukan secara berkala setiap (enam) 6 bulan
sekali setelah aset beroperasi.
2. Monitoring sewaktu-waktu
Pelaksanaan monitoring bisa dilakukan sewaktu-waktu sesuai dengan
kebutuhan. Monitoring sewaktu-waktu dilakukan atas dasar kebutuhan
informasi terkait pengelolaan aset yang mendadak untuk bahan
perumusan pengambilan kebijakan.
Fokus utama monitoring adalah menyajikan jawaban terhadap
pertanyaan-pertanyaan yang menyangkut masukan (input),
pelaksanaan (proccess), keluaran (output), tujuan, dan sasaran kegiatan,
serta memuat pula usulan tentang apa yang perlu diperbaiki dan
diamati lebih seksama selama pengelolaan berlangsung.
C. Evaluasi
Evaluasi dilakukan untuk mengetahui pencapaian akhir dari
pengelolaan aset apakah sudah sesuai dengan perencanaan dan prosedur
yang telah ditetapkan.
1. Evaluasi Proses (Formatif)
Evaluasi proses dilakukan pada setiap tahapan operasionalisasi asset.
Evaluasi ini dilakukan untuk mengetahui apakah tujuan setiap tahapan
proses kegiatan telah sesuai prosedur operasional atau belum. Hasil
evaluasi ini digunakan sebagai bahan perbaikan setiap tahapan proses
yang dilaksanakan.
2. Evaluasi Akhir (Summatif)
Kegiatan evaluasi ini dilakukan untuk mengukur dampak keberadaan
aset terhadap peningkatan mutu hasil perikanan dan peningkatan
penghasilan pelaku usaha perikanan. Dengan kata lain evaluasi ini
dilakukan untuk menilai aspek manfaat dari keberadaan aset tersebut.
- 33 -
D. PELAPORAN
Pengelola diwajibkan untuk membuat laporan dan
menyampaikannya kepada Dinas Kabupaten/Kota, kemudian disampaikan
secara berjenjang dari Dinas Kabupaten Kota ke Dinas Propinsi ke
Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan.
Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut:
1. Laporan setiap bulan dikirimkan ke Dinas Kabupaten/Kota.
2. Dinas Kabupaten/Kota mengkompilasi laporan dari setiap pengelola
untuk disampaikan ke Dinas Propinsi dan ditembuskan ke Direktorat
Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan.
3. Laporan paling lambat disampaikan tanggal 10 setiap bulannya.
Laporan operasional ditujukan kepada Direktur Pemasaran dengan alamat:
Direktorat Pemasaran, Ditjen PDSPKP
Kantor Pusat Kementerian Kelautan dan Perikanan
Gedung Mina Bahari III Lantai 13
Jl. Medan Merdeka Timur No 16 Jakarta Pusat
Telp/Fax 021- 3521977
email: aksespasar.dn@kkp.go.id
Substansi laporan yang disampaikan adalah terkait dengan
pemanfaatan secara keseluruhan, jumlah, dan ikan yang dipasarkan, harga
rata-rata dan data-data lain yang dapat digunakan dalam pengembangan.
Substansi laporan dimaksud juga merupakan klausul kerja sama
pengelolaan yang akan dilakukan antara Penerima dengan Pengelola.
- 34 -
BAB V
PENUTUP
Petunjuk Teknis ini merupakan salah satu acuan dalam melaksanakan
kegiatan pembangunan/revitalisasi Pasar Ikan Bersih yang memfokuskan
kegiatannya pada pembangunan/revitalisasi Pasar Ikan Bersih. Dengan
demikian diharapkan tercipta kesamaan pandangan dan persepsi antara
Pemerintah Pusat dan Daerah serta stakeholders lainnya dalam kegiatan
pembangunan/revitalisasi Pasar Ikan Bersih.
Dengan tersedianya Pasar Ikan Bersih diharapkan dapat
mempertahankan ketersediaan ikan dekat dengan masyarakat sehingga
masyarakat yang membutuhkan ikan dapat terfasilitasi dengan kemudahan
mendapatkan ikan berkualitas. Selain itu pada akhirnya akan berdampak pada
peningkatan konsumsi ikan nasional serta terjaminnya ketersediaan ikan
nasional.
DIREKTUR JENDERAL
PENGUATAN DAYA SAING PRODUK KELAUTAN DAN PERIKANAN
ttd.
NILANTO PERBOWO
Salinan sesuai dengan aslinya
Kepala Bagian Hukum, Kerja Sama,
dan Humas
Esti Budiyarti
Lampiran II : Peraturan Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Nomor 22/PER-DJPDSPKP/2017 tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan Bantuan Pemerintah Pembangunan/Revitalisasi Pasar Ikan Bersih Tahun 2017
(KOP SURAT DITJEN PDSPKP)
BERITA ACARA SERAH TERIMA NOMOR: ………….
Pada Hari Ini …… Tanggal ………. Bulan ……….Tahun ………. (………..), kami yang bertanda tangan di bawah ini:
I. Nama : ………
NIP : ……….. Jabatan : Direktur ……….. bertindak untuk dan atas nama
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Satker …………,
untuk selanjutnya disebut PIHAK KESATU.
II. Nama : …….. Jabatan : Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten/Kota
… untuk selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.
Sebagai tindak lanjut Keputusan Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing
Produk Kelautan dan Perikanan Nomor ……….. tentang Penerima Bantuan Pemerintah berupa pembangunan/revitalisasi Pasar Ikan Bersih Tahun ……., maka dalam rangka tertib administrasi pengelolaan, pencatatan, dan pelaporan
Barang Milik Negara di lingkungan Direktorat Jenderal PDSPKP, dengan ini kedua belah pihak sepakat untuk melaksanakan serah terima bangunan untuk diserahkan kepada Dinas Kelautan dan Perikanan … tahun anggaran ………
pada satker …………, dengan ketentuan sebagai berikut:
Pasal 1
PIHAK KESATU menyerahkan dan PIHAK KEDUA menerima penyerahan dari PIHAK KESATU berupa bangunan/revitalisasi Pasar Ikan Bersih tahun
anggaran …….. pada satuan kerja ……….., berupa 1 (satu) paket ……… senilai Rp. ..... ( ) dengan perincian sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang menjadi bagian tidak terpisahkan dari Berita Acara Serah Terima ini.
Pasal 2
PIHAK KESATU akan menyelesaikan proses hibah sesuai ketentuan paraturan perundangan yang berlaku, dan PIHAK KEDUA akan memelihara, menjaga dan memanfaatkan bangunan tahun anggaran ……. yang telah diserahkan oleh
PIHAK KESATU.
- 2 -
Pasal 3
PIHAK KESATU akan melakukan monitoring atas pelaksanaan hibah ini untuk
menjamin difungsikannya OBYEK HIBAH oleh PIHAK KEDUA, baik secara berkala maupun sewaktu-waktu. Apabila dipandang bahwa dalam pelaksanaan pemanfaatan OBYEK HIBAH oleh PIHAK KEDUA tidak sesuai dengan
ketentuan dan tujuan pembangunan/revitalisasi, maka PIHAK KESATU dapat memberikan sanksi kepada PIHAK KEDUA.
Demikian Berita Acara Serah ini dibuat sebagai bukti yang sah dan mempunyai
kekuatan hukum yang sama bagi PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA.
PIHAK KEDUA PIHAK KESATU Kepala ……………………. Direktur …………..
……………….. …………… NIP NIP …………………….
DIREKTUR JENDERAL
PENGUATAN DAYA SAING PRODUK KELAUTAN DAN PERIKANAN
ttd.
NILANTO PERBOWO
Salinan sesuai dengan aslinya
Kepala Bagian Hukum, Kerja Sama, dan Humas
Esti Budiyarti
PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA
Ketua ……………………. Direktur …………….
…………………….. ……………
NIP …………………
Mengetahui
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan,
Kabupaten/kota…………..
NIP. …………..
DIREKTUR JENDERAL
PENGUATAN DAYA SAING PRODUK KELAUTAN DAN PERIKANAN
ttd.
NILANTO PERBOWO
Lampiran III : Peraturan Direktur Jenderal Peningkatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Nomor 22/PER-DJPDSPKP/2017 tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan Bantuan Pemerintah Pembangunan/Revitalisasi Pasar Ikan Bersih Tahun 2017
DAFTAR BARANG PERSEDIAAN UNTUK DISERAHKAN KEPADA MASYARAKAT
TAHUN ANGGARAN ……. KEPADA ………., KABUPATEN/KOTA ……..
No Nama Barang Merek/Spesifikasi Jumlah Harga (Rp)
Kondisi Keterangan Satuan Total
1 Pasar Ikan Bersih 1 paket Baik Digunakan sebagai pendukung operasional ………….. dan
mendukung program penguatan
daya saing produk kelautan dan
perikanan
Jumlah 1 Paket
Salinan sesuai dengan aslinya
Kepala Bagian Hukum, Kerja Sama, dan Humas
Esti Budiyarti
(KOP INSTITUSI/KOPERASI/KELOMPOK MASYARAKAT)
Nomor : ....... 2017
Sifat : Penting
Hal : Permohonan Bantuan Pemerintah Pembangunan/Revitalisasi Pasar
Ikan Bersih Tahun Anggaran 2017
Yth. Plt. Direktur Pemasaran
Di -
Jakarta
Sehubungan dengan program Kementerian Kelautan dan Perikanan
Tahun 2017 berupa Bantuan Pemerintah Pembangunan Pasar Ikan Bersih
kepada institusi/koperasi/kelompok masyarakat, bersama ini kami mengajukan
permohonan Bantuan Pemerintah berupa Pembangunan Pasar Ikan Bersih
untuk ….. (nama institusi/koperasi/kelompok masyarakat) di ….. (alamat
institusi/koperasi/kelompok masyarakat).
Sarana tersebut digunakan untuk mendukung program Gerakan
Memasyarakatkan Ikan dan rantai dingin (cold chain system) dalam rangka
peningkatan daya saing produk kelautan dan perikanan.
Sebagai bahan pertimbangan, bersama ini terlampir kami sampaikan
Surat Pernyataan Kesiapan Menerima Bantuan Pemerintah dan Kesanggupan
Memanfaatkan.
Demikian disampaikan, atas perhatian dan kerja samanya diucapkan
terima kasih.
Mengetahui, Yang Menyatakan, Kepala Dinas Kelautan dan
Perikanan,
Kabupaten/Kota ......
Ketua ......
(…nama…)
NIP. (…nama…)
DIREKTUR JENDERAL PENGUATAN DAYA SAING PRODUK
KELAUTAN DAN PERIKANAN
ttd. NILANTO PERBOWO
Lampiran IV : Peraturan Direktur Jenderal Peningkatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Nomor 22/PER-DJPDSPKP/2017 tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan Bantuan Pemerintah Pembangunan/Revitalisasi Pasar Ikan Bersih Tahun 2017
Salinan sesuai dengan aslinya
Kepala Bagian Hukum, Kerja Sama,
dan Humas
Esti Budiyarti
(KOP INSTITUSI/KOPERASI/KELOMPOK MASYARAKAT)
SURAT PERNYATAAN KESIAPAN MENERIMA BANTUAN PEMERINTAH
DAN KESANGGUPAN MEMANFAATKAN Nomor:
Yang bertanda tangan di bawah Ini: Nama : Jabatan : Ketua ………….
Alamat : Sesuai dengan surat permohonan Bantuan Pemerintah yang diajukan
….(nama Institusi/Koperasi/Kelompok Masyarakat), apabila lembaga kami mendapat bantuan berupa 1 (satu) paket Pembangunan Pasar Ikan Bersih, Saya menyatakan:
1. bersedia menerima Bantuan Pemerintah Pembangunan Pasar Ikan Bersih
untuk diserahkan kepada masyarakat tahun anggaran 2017 pada Satuan
Kerja Direktorat Pemasaran;
2. sanggup memanfaatkan dan mengoperasionalkan Bantuan Pemerintah
untuk diserahkan kepada masyarakat tahun anggaran 2017 pada Satuan
Kerja Direktorat Pemasaran sesuai dengan petunjuk teknis yang telah
ditetapkan dan peraturan yang berlaku;
3. melakukan koordinasi dengan Dinas Kelautan dan Perikanan setempat
untuk mendapatkan bimbingan dan pengarahan; serta
4. bersedia menyampaikan laporan pelaksanaan program dan pemanfaatan
Bantuan Pemerintah kepada Dinas Kelautan dan Perikanan setempat
serta Direktorat Pemasaran.
Demikian pernyataan ini kami buat dengan sebenar-benarnya dalam rangka permohonan Bantuan Pemerintah tahun anggaran 2017 pada Satuan Kerja Direktorat Pemasaran.
…….. , ……. ………. 2017
Ketua …… (nama institusi/koperasi/kelompok)
Meterai 6000
(nama ketua)
DIREKTUR JENDERAL PENGUATAN DAYA SAING PRODUK
KELAUTAN DAN PERIKANAN
ttd.
NILANTO PERBOWO
Lampiran V : Peraturan Direktur Jenderal Peningkatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Nomor 22/PER-DJPDSPKP/2017 tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan Bantuan Pemerintah Pembangunan/Revitalisasi Pasar Ikan Bersih Tahun 2017
Salinan sesuai dengan aslinya
Kepala Bagian Hukum, Kerja Sama, dan Humas
Esti Budiyarti
(KOP DINAS KP PROVINSI/KABUPATEN/KOTA)
SURAT PERNYATAAN KESIAPAN MENERIMA BANTUAN PEMERINTAH BANTUAN PEMERINTAH
PEMBANGUNAN/REVITALISASI PASAR IKAN BERSIH TAHUN 2017
Yang bertanda tangan di bawah ini:
N a m a :
N I P :
Jabatan :
Unit Kerja :
Alamat Kantor :
Nomor Telpon/HP:
Menyatakan bersedia menerima program prioritas KKP berupa Bantuan
Pemerintah (BP) berupa Pembangunan/Revitalisasi Pasar Ikan Bersih dari
Direktorat Pemasaran, Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk
Kelautan dan Perikanan pada Tahun Anggaran 2017.
Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya untuk
dipergunakan sebagaimana mestinya.
………, ……………………… 2017
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi/Kota/Kabupaten …………………..,
………………………………
NIP.
DIREKTUR JENDERAL PENGUATAN DAYA SAING PRODUK KELAUTAN DAN PERIKANAN
ttd.
NILANTO PERBOWO
Lampiran VI : Peraturan Direktur Jenderal Peningkatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Nomor 22/PER-DJPDSPKP/2017 tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan Bantuan Pemerintah Pembangunan/Revitalisasi Pasar Ikan Bersih Tahun 2017
Salinan sesuai dengan aslinya
Kepala Bagian Hukum, Kerja Sama, dan Humas
Esti Budiyarti
PENANGGUNG JAWAB/CALON PENGELOLA
No. Nama Institusi/Koperasi/Kelompok
yang berbadan hukum
Alamat Penanggung Jawab
Nomor Telepon/ alamat email
Nomor KTP Fotokopi KTP
………, ……………………… 2017
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kota/Kabupaten …………………..,
………………………………
NIP.
DIREKTUR JENDERAL PENGUATAN DAYA SAING PRODUK KELAUTAN DAN PERIKANAN
ttd.
NILANTO PERBOWO
Lampiran VII : Peraturan Direktur Jenderal Peningkatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Nomor 22/PER-DJPDSPKP/2017 tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan Bantuan Pemerintah Pembangunan/Revitalisasi Pasar Ikan Bersih Tahun 2017
Salinan sesuai dengan aslinya
Kepala Bagian Hukum, Kerja Sama, dan Humas
Esti Budiyarti
top related