perang paderi

Post on 20-Jul-2015

1.744 Views

Category:

Documents

10 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

Assalamualikum wr.wb

Kelompok 4

Nama Anggota:

Bernika Intan Ifada (05)

Bondan Nur Cahyo (07)

Ilham Ferdianto B.(12)

Qorinsyah(20)

Rifka Handitasari (23)

Septian Adira D.(28)

Paderi War

Guru pembimbing:

Emi Nuraini, M.pd

Sebab-Sebab Terjadinya Perang Paderi

Pada awal abad ke-19, muncul kelompok

gerakan wahabi di Sumatra Barat yang

bertujuan memurnikan kehidupan Islam.

Kelompok pendukung gerakan ini dikenal

sebagai Kaum Paderi.

Gerakan Kaum Paderi mendapat tentangan

dari kelompok Kaum Adat.

Pemerintah kolonial Belanda berpihak pada

Kaum Adat. Pada tanggal 10 Februari 1821,

diadakan perjanjian antara Residen De Puy

dan Tuanku Suruaso ( pimpianan Kaum Adat ).

Berdasarkan perjanjian itu, Belanda

menduduki beberapa daerah di Sumatra

Barat. Peristiwa itu menandai dimulainya

Perang Paderi.

Tokoh-Tokoh Pemimpin Perang

1) Datuk Malim Basa ( Tuanku Imam Bonjol )

2) Tuanku nan Cerdik

3) Tuanku Tambusai

4) Tuanku nan Alahan

5) Datuk Bandoro

6) Tuanku Pasaman

7) Tuanku nan Renceh.

Perang Paderi (1821-1837)

Pada abad ke-19 islam berkembang pesat di daerah minangkabau. Tokoh tokoh islam berusaha menjalankan ajaran islam sesuai al-quran dan hadits.

Gerakan mereka kemudian dinamakan gerakan paderi. Gerakan ini bertujuan untuk memperbaiki masyarakat minangkabau dan mengembalikan mereka agar sesuai dengan ajaran islam. Gerakan ini mendapat sambutan baik dikalangan ulama, tetapi mendapat pertentangan dari kaum adat.

Umum terjadi perang Paderi adalah :

a) Pertentangan antara kaum padri dan kaum adat.

b) Belanda membantu kaum adat.

Perang pertama antara kaum padre dan kaumadat terjadi di kota lawas, kemudian meluas kekota lain. Pemimpin kaumpadri antara lain Dato’Bandaro, Tuanku nak Cerdik, Tuanku nanRenceh, Dato’malim Basa (imam bonjol).Adapun kaum adat dipimpin oleh Dato’sati .pada perang tersebut kaum adat terdesak,kemudian meminta bantuan kepada belanda.

Tahap-Tahap Perang Paderi

a. Tahap Pertama (1821-1825)Pada tahap ini, peperangan terjadi antara

kaum paderi dan kaum adat yang dibantuoleh belanda. Menghadapi belanda yangbersenjata lengkap,kaum padri menggunakansiasat gerilya. Pedudukan Belanda makin sulit,kemudian membujuk kaum paderi untukberdamai. Pada tanggal 15 November 1825 diPadang diadakan perjanjian perdamaian dandan tentara belanda ditarik dari Sumatra dandipusatkan untuk menumpas perlawananDiponegoro di Jawa.

b. Tahap Kedua (1830-1837)

Setelah perang di Ponorogo selesai, Belanda mulai melanggar perjanjian dan perang paderi berkobar kembali. Pada perang ini,kaum paderi dan kaum adat bersatu melawan Belanda.

Mula-mula kaum paderi mendapat banyak kemenangan. Pada tahun 1834 Belanda mengerahkan pasukan untuk menggempur pusat pertahanan kaum paderi di Bonjol.

Pada tanggal 25 Oktober 1837, Tuanku Imam Bonjol tertangkap, kemudian diasingkan di Minahasa sampai wafatnya. Dengan menyerahnya Imam Bonjol bukan berarti perang selesai, perang tetap berlanjut walaupun tidak lagi mengganggu usaha belanda untuk menguasai Minangkabau.

Hasil Akhir Perang Paderi

Pada tahun 1834 Belanda dibawah pimpinan Choicusdan Michaels berhasil menduduki basis kekuatan kaum Padri di kota Bonjol. Imam Bonjol sebagai pemimpin kaum Padri yang terakhir, hanya dapat bertahan sampai tahun 1837.

Ketika Belanda mengajak berunding, ia ditipu dan kemudian ditangkap. Selanjutnya, ia dibawa ke Batavia dan kemudian ke Minahasa sampai meninggal di Kampung Luta pada tahun 1864 pada usia 92 tahun. Dengan berakhirnya perang Padri pada tahun 1837, seluruh Sumetera Barat jatuh ketangan Belanda.

Sumber

http://id.slideshare.net/helmyshin1/

http://id.wikipedia.org/wiki/

http://kisahklasikanaklabil.blogspot.com/

D.L.L

Thänks fôr Ãttèntîön

top related