perancangan sistem informasi inventarisasi …... · negara berbasis web menggunakan pemrograman...
Post on 27-Jul-2018
225 Views
Preview:
TRANSCRIPT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI INVENTARISASI BARANG MILIK NEGARA BERBASIS WEB
MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN PHP DI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS SEBELAS MARET
Skripsi Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik
SARIFUDIN I 0305056
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2010
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
LEMBAR PENGESAHAN Judul Skripsi:
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI INVENTARISASI BARANG MILIK NEGARA BERBASIS WEB
MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN PHP DI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS SEBELAS MARET
Ditulis oleh:
Sarifudin I 0305056
Mengetahui,
Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II Yusuf Priyandari, ST, MT Irwan Iftadi, ST, M.Eng
NIP 19791222 200312 1 001 NIP 19700404 199603 1 002 Pembantu Dekan I Ketua Jurusan Fakultas Teknik UNS Teknik Industri Fakultas Teknik UNS Ir. Noegroho Djarwanti, MT Ir. Lobes Herdiman, MT NIP 19561112 198403 2 007 NIP 19641007 199702 1 001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
LEMBAR VALIDASI Judul Skripsi:
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI INVENTARISASI BARANG MILIK NEGARA BERBASIS WEB
MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN PHP DI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS SEBELAS MARET
Ditulis oleh:
Sarifudin I 0305056
Telah disidangkan pada hari Selasa tanggal 19 Januari 2010
Di Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta,
dengan
Dosen Penguji
1. Ir. Lobes Herdiman, MT NIP 19641007 199702 1 001
2. Ir. Munifah, MSIE, MT NIP 19561215 198701 2 001
Dosen Pembimbing
1. Yusuf Priyandari, ST, MT NIP 19791222 200312 1 001
2. Irwan Iftadi, ST, M.Eng NIP 19700404 199603 1 002
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
SURAT PERNYATAAN
ORISINALITAS KARYA ILMIAH
Saya mahasiswa Jurusan Teknik Industri UNS yang bertanda tangan di bawah ini,
Nama : Sarifudin
Nim : I 0305056
Judul tugas akhir : Perancangan Sistem Informasi Inventarisasi Barang Milik
Negara Berbasis Web Menggunakan Pemrograman PHP di
Jurusan Teknik Industri Universitas Sebelas Maret
Menyatakan bahwa Tugas Akhir (TA) atau Skripsi yang saya susun tidak
mencontoh atau melakukan plagiat dari karya tulis orang lain. Jika terbukti bahwa
Tugas Akhir yang saya susun mencontoh atau melakukan plagiat dapat dinyatakan
batal atau gelar Sarjana yang saya peroleh dengan sendirinya dibatalkan atau
dicabut.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila
dikemudian hari terbukti melakukan kebohongan maka saya sanggup
menanggung segala konsekuensinya.
Surakarta, 1 Februari 2010
Sarifudin I 0305056
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
SURAT PERNYATAAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH
Saya mahasiswa Jurusan Teknik Industri UNS yang bertanda tangan di bawah ini,
Nama : Sarifudin
Nim : I 0305056
Judul tugas akhir : Perancangan Sistem Informasi Inventarisasi Barang Milik
Negara Berbasis Web Menggunakan Pemrograman PHP di
Jurusan Teknik Industri Universitas Sebelas Maret
Menyatakan bahwa Tugas Akhir (TA) atau Skripsi yang saya susun sebagai syarat
lulus Sarjana S1 disusun secara bersama-sama dengan Pembimbing 1 dan
Pembimbing 2. Bersamaan dengan syarat pernyataan ini bahwa hasil penelitian
dari Tugas Akhir (TA) atau Skripsi yang saya susun bersedia digunakan untuk
publikasi dari proceeding, jurnal, atau media penerbit lainnya baik di tingkat
nasional maupun internasional sebagaimana mestinya yang merupakan bagian
dari publikasi karya ilmiah
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.
Surakarta, 1 Februari 2010
Sarifudin I 0305056
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
ABSTRAK Sarifudin, NIM : I 0305056. PERANCANGAN SISTEM INFORMASI INVENTARISASI BARANG MILIK NEGARA BERBASIS WEB MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN PHP DI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS SEBELAS MARET. Skripsi. Surakarta : Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret, Januari 2010.
Sistem inventarisasi barang milik negara di Jurusan Teknik Industri belum optimal. Selama ini, pengelola jurusan mengalami kesulitan dalam aktivitas inventarisasi barang seperti pencarian lokasi barang, pembaruan data inventaris, perpindahan barang, peminjaman barang dan pelaporan ke tingkat universitas. Alat bantu yang digunakan hanya berupa lembar kerja (worksheet). Adapun aplikasi sistem inventarisasi barang milik negara yang ada saat ini hanya menangani sistem inventarisasi sampai level fakultas. Oleh karena itu, penelitian ini merancang sistem informasi inventarisasi barang milik negara di Jurusan Teknik Industri Universitas Sebelas Maret.
Perancangan sistem informasi ini terdiri dari delapan tahap, yaitu tahap analisis sistem lama, analisis kekurangan sistem, analisis kebutuhan sistem, desain sistem, desain database, desain interface, pembuatan program aplikasi dan pengujian program. Program aplikasi dirancang berbasis web dengan menggunakan pemrograman PHP. Program yang dirancang dapat diakses oleh multiuser.
Hasil pengujian program menunjukkan bahwa aplikasi ini berjalan dengan baik dan mendukung proses inventarisasi barang milik negara di Jurusan Teknik Industri Universitas Sebelas Maret. Sistem informasi ini dapat diakses di seluruh ruangan di Jurusan Teknik Industri dan memberi kemudahan dalam pembuatan laporan yang dibutuhkan di level jurusan dan universitas.
Kata kunci: Sistem Informasi, Inventarisasi Barang Milik Negara, Web, PHP xx + 160 halaman; 110 gambar; 45 tabel; 7 lampiran Daftar pustaka: 13 (1996-2009)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
ABSTRACT Sarifudin, NIM : I0305056. DESIGN OF WEB-BASED INFORMATION SYSTEM USING PHP FOR STATE-OWNED GOODS STOCKTAKING IN INDUSTRIAL ENGINEERING DEPARTMENT SEBELAS MARET UNIVERSITY. Thesis. Surakarta : Industrial Engineering Department Engineering faculty, Sebelas Maret University, January 2010.
The system of state-owned goods stocktaking in Industrial Engineering Department is not already optimal. So far, the department manager found difficulties in stocktaking the goods, Such as finding the goods location, updating the goods data, removing the goods, borrowing the goods and reporting the goods data to university. Up to now, the equipment used is only worksheet, and at that time, the system of state-owned goods stocktaking application only enables working in university and faculty. Therefore, this research designs the web-based information system for state-owned goods stocktaking in Industrial Engineering Department Sebelas Maret University.
The design of information system consists of 8 steps, they are old system analysis, lack of system analysis, system necessary analysis, system design, database design, interface design, application program building, and program application validation. The application program designed based on web using PHP. The program designed enables to be accessed by multiuser.
The results of program validation show that this application runs well and supports the state-owned goods stocktaking process in Industrial Engineering Department Sebelas Maret University. The information system can be accessed in all rooms in Industrial Engineering Department, and provides ease of making the report needed by the department and university.
Keywords: Information System, State-Owned Goods Stocktaking, Web, PHP. xx + 160 pages; 110 pictures; 45 tables; 7 enclosures Bibliographies: 13 (1996-2009)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Pada kesempatan
yang baik ini, dengan segenap kerendahan dan ketulusan hati, penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Ibu Siti Nurjanah dan Bapak Sholikan serta Istiqomah yang selalu
memberikan doa, kasih sayang dan dukungan sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
2. Ir. Lobes Herdiman, M.T. selaku Ketua Jurusan Teknik Industri Universitas
Sebelas Maret Surakarta.
3. Yusuf Priyandari, ST, MT dan Irwan Iftadi, ST, M.Eng selaku dosen
pembimbing yang sabar dalam memberikan pengarahan dan bimbingan
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
4. Ir. Lobes Herdiman, MT dan Ir. Munifah, MSIE, MT selaku dosen penguji
skripsi yang berkenan memberikan saran dan perbaikan terhadap skripsi ini.
5. Roni Zakaria, ST, MT selaku pembimbing akademik yang senantiasa
memberikan bimbingan selama penulis kuliah.
6. Dosen, Staf dan Karyawan Jurusan Teknik Industri, atas segala bimbingan,
kesabaran dan kerjasamanya selama penulis kuliah.
7. Teman-teman Teknik Industri 2005 yang selalu memberikan dukungan, doa
dan semangatnya. Semoga persahabatan ini selalu terjaga selamanya.
8. Teman-teman Kos U, Kos Widuri 3 dan Kos Gedung Putih (GP) Terima
kasih atas persahabatannya selama ini.
9. Teman-teman spesial selama di kuliah di UNS – Brian, Galih, Diesel, Bison,
Aji, Redy, Susanto dan Adi.
Surakarta, 1 Februari 2010
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
DAFTAR ISI
ABSTRAK
ABSTRACK
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
vi
vii
viii
ix
xiv
xvi
xx
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
1.2 PERUMUSAN MASALAH 1.3 TUJUAN PENELITIAN
1.4 MANFAAT PENELITIAN
1.5 BATASAN MASALAH
1.6 ASUMSI PENELITIAN
1.7 SISTEMATIKA PENULISAN
I-1
I-1
I-3
I-3
I-3
I-3
I-4
I-4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 INVENTARISASI
2.2 KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
2.2.1 Definisi Sistem
2.2.2 Konsep Dasar Informasi
2.2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi
2.2.4 Sistem Informasi Manajemen
2.3 PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI
2.3.1 Identifikasi Sistem Awal
2.3.2 Pengembangan Kriteria Evaluasi
2.4 DESAIN SISTEM
2.4.1 Data Flow Diagram (DFD)
II-1
II-1
II-3
II-3
II-6
II-8
II-9
II-11
II-11
II-12
II-13
II-13
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
2.4.2 Diagram Alir (Flowchart)
2.5 DESAIN BASIS DATA (DATABASE)
2.5.1 Pengertian Basis Data
2.5.2 Perencanaan Basis Data Secara Umum
2.5.3 Sistem Manajemen Basis Data
2.5.4 Teknik Normalisasi
2.5.5 Basis Data MySQL
2.6 DESAIN ANTARMUKA (INTERFACE)
2.7 PEMROGRAMAN WEB
2.7.1 Pengenalan Web
2.7.2 Hyper Text markup Language (HTML)
2.7.3 Contoh Dokumen HTML
2.7.4 Cascade Style Sheet (CSS)
2.7.5 Pre Hipertext Procesor (PHP)
II-16
II-19
II-19
II-20
II-20
II-22
II-23
II-25
II-27
II-27
II-27
II-30
II-31
II-33
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 TAHAP IDENTIFIKASI MASALAH
3.2 TAHAP PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
3.2.1 Analisis Sistem Lama
3.2.2 Analisi Kekurangan Sistem
3.2.3 Analisis Kebutuhan Sistem
3.2.4 Desain Sistem Baru
3.2.5 Desain Database
3.2.6 Desain Interface
3.2.7 Pembuatan Program
3.2.8 Pengujian Program
3.3 TAHAP ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL
3.4 TAHAP KESIMPULAN DAN SARAN
3.4.1 Kesimpulan
3.4.2 Saran
III-1
III-2
III-3
III-3
III-3
III-3
III-5
III-5
III-5
III-6
III-6
III-6
III-7
III-7
III-7
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
4.1 ANALISIS SISTEM LAMA
4.1.1 Proses Pengadaan Barang
4.1.2 Proses Penomoran Barang
4.1.3 Proses Perpindahan Barang
4.1.4 Proses Peminjaman Barang
4.1.5 Proses Pelaporan Kerusakan Barang
4.1.6 Proses Pemeliharaan Barang
4.1.7 Proses Penghapusan Barang
4.1.8 Proses Penghapusan Barang
4.1.9 Proses Penghapusan Barang
4.2 ANALISIS KEKURANGAN SISTEM
4.2.1 Proses Pengadaan Barang
4.2.2 Proses Penomoran Barang
4.2.3 Proses Perpindahan Barang
4.2.4 Proses Peminjaman Barang
4.2.5 Proses Pelaporan Kerusakan Barang
4.2.6 Proses Pemeliharaan Barang
4.2.7 Proses Penghapusan Barang
4.2.8 Proses Pelaporan Inventarisasi Barang
4.2.9 Proses Pengecekan Barang
4.3 ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM
4.3.1 Menentukan Tujuan Utama (major goal)
4.3.2 Menentukan Intermediate Goal
4.3.3 Menentukan Minor Goal
4.3.4 Menentukan Output yang Harus Dihasilkan
4.3.5 Menentukan Input yang Dibutuhkan
4.3.6 Menentukan Operasi yang Dilakukan
4.4 DESAIN SISTEM BARU
4.4.1 Diagram Konteks Sistem Informasi Inventarisasi
BMN
4.4.2 DFD Level 0 Sistem Informasi Inventarisasi BMN
IV-1
IV-1
IV-2
IV-3
IV-3
IV-3
IV-4
IV-4
IV-4
IV-5
IV-5
IV-5
IV-6
IV-6
IV-6
IV-7
IV-7
IV-7
IV-7
IV-8
IV-8
IV-8
IV-8
IV-10
IV-11
IV-12
IV-13
IV-14
IV-15
IV-20
IV-21
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
4.4.3 DFD Level 1 Proses Administrasi
4.4.4 DFD Level 1 Proses Pengelolaan Barang
4.4.5 DFD Level 1 Proses Pelaporan Barang
4.4.6 DFD Level 2 Proses Administrasi Barang Inventaris
4.4.7 DFD Level 2 Proses Administrasi Barang non
Inventaris
4.4.8 DFD Level 2 Proses Administrasi User
4.4.9 DFD Level 2 Proses Administrasi Ruangan
4.4.10 DFD Level 2 Proses Administrasi Kategori
4.4.11 DFD Level 2 Proses Proses Pengadaan Barang
4.4.12 DFD Level 2 Proses Penomoran Barang
4.4.13 DFD Level 2 Proses Perpindahan Barang
4.4.14 DFD Level 2 Proses Peminjaman Barang
4.4.15 DFD Level 2 Proses Kerusakan Barang
4.4.16 DFD Level 2 Proses Pemeliharaan Barang
4.4.17 DFD Level 2 Proses Penghapusan Barang
4.4.18 DFD Level 2 Proses Pengecekan Barang
4.4.19 DFD Level 2 Proses Pelaporan Inventarisasi Barang
4.5 DESAIN DATABASE
4.6 DESAIN INTERFACE
4.6.1 Desain Menu Perangkat Lunak
4.6.2 Desain Form Masukan
4.6.3 Desain Form Keluaran
4.6.4 Desain Aplikasi Server
4.6.5 Desain Aplikasi Klien
4.7 PEMBUATAN PROGRAM
4.8 PENGUJIAN PROGRAM
BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL
5.1 ANALISIS SISTEM BARU
5.2 ANALISIS PROGRAM APLIKASI
5.3 ANALISIS PENGUJIAN SISTEM
IV-22
IV-23
IV-24
IV-25
IV-26
IV-26
IV-27
IV-28
IV-29
IV-29
IV-30
IV-30
IV-31
IV-31
IV-32
IV-32
IV-33
IV-34
IV-49
IV-49
IV-52
IV-69
IV-74
IV-75
IV-76
IV-98
V-1
V-1
V-4
V-5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
5.3.1 Validasi Program Aplikasi
5.3.2 Validasi Sistem
5.3.3 Faktor Penentu Keberhasilan
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 KESIMPULAN
6.2 SARAN
DAFTAR PUSTAKA
V-5
V-6
V-8
VI-1
VI-1
VI-1
LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Logika Operator
Tabel 4.1 Rekap kekurangan sistem lama dan kebutuhan sistem baru
Tabel 4.2 Input sistem berdasarkan output yang harus dihasilkan
Tabel 4.3 Atribut barang inventaris (unnormalized)
Tabel 4.4 Atribut barang non inventaris (unnormalized)
Tabel 4.5 Atribut user (unnormalized)
Tabel 4.6 Atribut ruangan (unnormalized)
Tabel 4.7 Atribut sumber dana (unnormalized)
Tabel 4.8 Atribut pengadaan barang (unnormalized)
Tabel 4.9 Atribut penomoran barang (unnormalized)
Tabel 4.10 Atribut perpindahan barang (unnormalized)
Tabel 4.11 Atribut peminjaman barang (unnormalized)
Tabel 4.12 Atribut kerusakan barang (unnormalized)
Tabel 4.13 Atribut pemeliharaan barang (unnormalized)
Tabel 4.14 Atribut penghapusan barang (unnormalized)
Tabel 4.15 Atribut barang (1NF)
Tabel 4.16 Atribut user (1NF)
Tabel 4.17 Atribut ruangan (1NF)
Tabel 4.18 Atribut sumber dana (1NF)
Tabel 4.19 Atribut penomoran barang (1NF)
Tabel 4.20 Atribut perpindahan barang (1NF)
Tabel 4.21 Atribut peminjaman barang (1NF)
Tabel 4.22 Atribut kerusakan barang (1NF)
Tabel 4.23 Atribut pemeliharaan barang (1NF)
Tabel 4.24 Atribut penghapusan barang (1NF)
Tabel 4.25 Atribut master_barang (2NF)
Tabel 4.26 Atribut master_user (2NF)
Tabel 4.27 Atribut master_ruangan (2NF)
Tabel 4.28 Atribut master_sumber_dana (2NF)
Tabel 4.29 Atribut penomoran_barang (2NF)
II-35
IV-11
IV-14
IV-34
IV-35
IV-35
IV-36
IV-36
IV-36
IV-36
IV-37
IV-37
IV-37
IV-38
IV-38
IV-39
IV-39
IV-40
IV-40
IV-40
IV-40
IV-41
IV-41
IV-41
IV-42
IV-42
IV-43
IV-43
IV-43
IV-43
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xv
Tabel 4.30 Atribut perpindahan_barang (2NF)
Tabel 4.31 Atribut peminjaman_barang (2NF)
Tabel 4.32 Atribut kerusakan_barang (2NF)
Tabel 4.33 Atribut pemeliharaan_barang (2NF)
Tabel 4.34 Atribut penghapusan_barang (2NF)
Tabel 4.35 master_barang
Tabel 4.36 master_user
Tabel 4.37 master_ruangan
Tabel 4.38 master_sumber_dana
Tabel 4.39 penomoran_barang
Tabel 4.40 perpindahan_barang
Tabel 4.41 peminjaman_barang
Tabel 4.42 kerusakan_barang
Tabel 4.43 pemeliharaan_barang
Tabel 4.44 penghapusan_barang
IV-44
IV-44
IV-44
IV-44
IV-45
IV-46
IV-47
IV-47
IV-47
IV-47
IV-47
IV-48
IV-48
IV-48
IV-48
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Elemen - elemen sistem
Gambar 2.2 Simbol entitas luar pada DFD
Gambar 2.3 Simbol arus data di DFD
Gambar 2.4 Simbol proses di DFD
Gambar 2.5 Simbol berkas di DFD
Gambar 2.6 Simbol input
Gambar 2.7 Simbol proses
Gambar 2.8 Simbol output
Gambar 2.9 Simbol percabangan
Gambar 2.10 Simbol prosedur
Gambar 2.11 Simbol garis alir
Gambar 2.12 Simbol terminator
Gambar 2.13 Simbol on-page connector
Gambar 2.14 Simbol off-page connector
Gambar 2.15 Simbol komentar
Gambar 2.16 Fungsi –fungsi DBMS
Gambar 2.17 Contoh dokumen HTML dalam browser
Gambar 2.18 Contoh Penggunaan CSS
Gambar 3.1 Metodologi Penelitian
Gambar 4.1 Diagram konteks sistem inventarisasi lama
Gambar 4.2 Data flow diagram level 0 sistem inventarisasi lama
Gambar 4.3 Model Hirarki Sistem Informai BMN di Jurusan Teknik Industri
Gambar 4.4 Diagram konteks Sistem Informasi Inventarisasi BMN di
Jurusan Teknik Industri
Gambar 4.5 Data flow Diagram Level 0 Sistem Informasi Inventarisasi
BMN di Jurusan Teknik Industri
Gambar 4.6 Data flow diagram level 1 proses administrasi
Gambar 4.7 Data flow diagram level 1 proses pengelolaan barang
Gambar 4.8 Data flow diagram level 1 proses pelaporan barang
Gambar 4.9 Data flow diagram level 2 proses administrasi barang inventaris
II-4
II-14
II-14
II-15
II-15
II-16
II-17
II-17
II-17
II-18
II-18
II-18
II-19
II-19
II-19
II-21
II-31
II-32
III-1
IV-1
IV-2
IV-16
IV-20
IV-21
IV-22
IV-23
IV-24
IV-25
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvii
Gambar 4.10 Data flow diagram level 2 proses administrasi sumber dana
Gambar 4.11 Data flow diagram level 2 proses administrasi user
Gambar 4.12 Data flow diagram level 2 proses administrasi ruangan
Gambar 4.13 Data flow diagram level 2 proses administrasi sumber dana
Gambar 4.14 Data flow diagram level 2 proses pengadaan barang
Gambar 4.15 Data flow diagram level 2 proses penomoran barang
Gambar 4.16 Data flow diagram level 2 proses perpindahan barang
Gambar 4.17 Data flow diagram level 2 proses peminjaman barang
Gambar 4.18 Data flow diagram level 2 proses kerusakan barang
Gambar 4.19 Data flow diagram level 2 proses pemeliharaan barang
Gambar 4.20 Data flow diagram level 2 proses penghapusan barang
Gambar 4.21 Data flow diagram level 2 proses pengecekan
Gambar 4.22 Data flow diagram level 2 proses pelaporan inventarisasi
barang
Gambar 4.23 Hubungan antar tabel pada bentuk normal kedua database sistem
inventarisasi barang milik negara di Jurusan Teknik Industri
Gambar 4.24 Menu Samping Sistem Informasi Inventarisasi Barang Milik
Negara di Jurusan Teknik Industri
Gambar 4.25 Menu Atas Sistem Informasi Inventarisasi Barang Milik
Negara di Jurusan Teknik Industri
Gambar 4.26 Form tambah data barang inventaris
Gambar 4.27 Form untuk memilih data barang inventaris yang diedit
Gambar 4.28 Form edit data barang inventaris
Gambar 4.29 Form hapus data barang inventaris
Gambar 4.30 Form tambah data barang non inventaris
Gambar 4.31 Form untuk memilih data barang non inventaris yang diedit
Gambar 4.32 Form edit data barang non inventaris
Gambar 4.33 Form hapus data barang non inventaris
Gambar 4.34 Form tambah data user
Gambar 4.35 Form untuk memilih data user yang diedit
Gambar 4.36 Form edit data user
Gambar 4.37 Form hapus data user
IV-26
IV-26
IV-27
IV-28
IV-29
IV-29
IV-30
IV-30
IV-31
IV-31
IV-32
IV-32
IV-33
IV-45
IV-49
IV-50
IV-52
IV-53
IV-54
IV-54
IV-55
IV-56
IV-56
IV-57
IV-57
IV-58
IV-58
IV-59
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xviii
Gambar 4.38 Form tambah data ruangan
Gambar 4.39 Form untuk memilih data ruangan yang diedit
Gambar 4.40 Form edit data ruangan
Gambar 4.41 Form hapus data ruangan
Gambar 4.42 Form tambah data sumber dana
Gambar 4.43 Form untuk memilih data sumber dana yang diedit
Gambar 4.44 Form edit data sumber dana
Gambar 4.45 Form hapus data sumber dana
Gambar 4.46 Form untuk memilih data barang yang diberi nomor inventaris
Gambar 4.47 Form untuk memasukkan data nomor inventaris
Gambar 4.48 Form untuk memilih data barang yang dipindahkan
Gambar 4.49 Form untuk memasukkan data perpindahan barang
Gambar 4.50 Form untuk memilih data barang yang dipinjam
Gambar 4.51 Form untuk memasukkan data peminjaman barang
Gambar 4.52 Form pengembalian barang
Gambar 4.53 Form untuk memilih data barang yang rusak
Gambar 4.54 Form untuk memasukkan data kerusakan barang
Gambar 4.55 Form untuk memilih data barang yang dipelihara
Gambar 4.56 Form untuk memasukkan data pemeliharaan barang
Gambar 4.57 Form untuk memasukkan data penghapusan barang
Gambar 4.58 Form laporan pengadaan barang
Gambar 4.59 Form laporan penomoran barang
Gambar 4.60 Form laporan perpindahan barang
Gambar 4.61 Form laporan peminjaman barang
Gambar 4.62 Form laporan kerusakan barang
Gambar 4.63 Form laporan pemeliharaan barang
Gambar 4.64 Form laporan penghapusan barang
Gambar 4.65 Form laporan inventarisasi bulanan
Gambar 4.66 Halaman depan aplikasi server
Gambar 4.67 Halaman depan aplikasi klien
Gambar 4.68 Diagram alir logika pemrograman proses login
Gambar 4.69 Diagram alir logika pemrograman proses logout
IV-59
IV-60
IV-60
IV-60
IV-61
IV-61
IV-62
IV-62
IV-63
IV-63
IV-64
IV-64
IV-65
IV-65
IV-66
IV-66
IV-67
IV-67
IV-68
IV-68
IV-69
IV-70
IV-70
IV-71
IV-71
IV-72
IV-72
IV-73
IV-75
IV-75
IV-76
IV-77
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xix
Gambar 4.70 Diagram alir logika pemrograman proses tambah barang
inventaris
Gambar 4.71 Diagram alir logika pemrograman proses edit barang inventaris
Gambar 4.72 Diagram alir logika pemrograman proses hapus barang
inventaris
Gambar 4.73 Diagram alir logika pemrograman proses tambah barang non
inventaris
Gambar 4.74 Diagram alir logika pemrograman proses edit barang non
inventaris
Gambar 4.75 Diagram alir logika pemrograman proses hapus barang non
inventaris
Gambar 4.76 Diagram alir logika pemrograman proses tambah user
Gambar 4.77 Diagram alir logika pemrograman proses edit user
Gambar 4.78 Diagram alir logika pemrograman proses hapus user
Gambar 4.79 Diagram alir logika pemrograman proses tambah ruangan
Gambar 4.80 Diagram alir logika pemrograman proses edit ruangan
Gambar 4.81 Diagram alir logika pemrograman proses hapus ruangan
Gambar 4.82 Diagram alir logika pemrograman proses tambah sumber dana
Gambar 4.83 Diagram alir logika pemrograman proses edit sumber dana
Gambar 4.84 Diagram alir logika pemrograman proses hapus sumber dana
Gambar 4.85 Diagram alir logika pemrograman proses penomoran barang
Gambar 4.86 Diagram alir logika pemrograman proses perpindahan barang
Gambar 4.87 Diagram alir logika pemrograman proses peminjaman barang
Gambar 4.88 Diagram alir logika pemrograman proses pengembalian barang
Gambar 4.89 Diagram alir logika pemrograman proses kerusakan barang
Gambar 4.90 Diagram alir logika pemrograman proses pemeliharaan barang
Gambar 4.91 Diagram alir logika pemrograman proses penghapusan barang
IV-78
IV-79
IV-80
IV-81
IV-82
IV-83
IV-84
IV-84
IV-85
IV-86
IV-87
IV-88
IV-89
IV-90
IV-91
IV-92
IV-93
IV-94
IV-95
IV-96
IV-97
IV-98
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xx
DAFTAR LAMPIRAN
Buku Induk Inventaris Barang
Daftar Barang dalam Proses Inventaris
Kartu Inventaris Barang (KIB)
Daftar Inventaris Ruangan (DIR)
Daftar Inventaris Lainnya (DIL)
Lembar Mutasi Barang Triwulan (LMBT)
Laporan Tahunan (LT)
Buku Catatan non Inventaris
L-1
L-2
L-3
L-4
L-5
L-6
L-7
L-8
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
I-1
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini diuraikan beberapa hal pokok mengenai penelitian ini, yaitu
latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan
masalah, asumsi penelitian dan sistematika penulisan.
1.1 LATAR BELAKANG
Inventarisasi adalah kegiatan untuk melakukan pendataan, pencatatan, dan
pelaporan hasil pendataan barang milik negara/daerah (PP Nomor 6 tahun 2006).
Inventarisasi merupakan suatu aktivitas penting bagi suatu organisasi.
Inventarisasi memberikan informasi tentang jumlah dan kondisi barang yang
dimiliki oleh organisasi tersebut. Proses inventarisasi ini terdiri dari proses
pencatatan pengadaan barang, pencatatan perpindahan barang, pencatatan
kerusakan barang, pencatatan pemeliharaan barang, dan pencatatan penghapusan
barang.
Sistem informasi inventarisasi barang milik negara yang ada di Universitas
Sebelas Maret Surakarta saat ini belum sampai level jurusan. Sistem tersebut
hanya mengakomodir kebutuhan inventarisasi barang di tingkat fakultas dan
universitas. Sedangkan informasi yang diberikan universitas kepada jurusan hanya
berupa dokumen dalam bentuk lembar kerja. Pada kenyataannya, proses
pemakaian, pemindahan dan pergerakan barang lebih banyak terjadi di level
jurusan, misal perpindahan alat dari satu laboratorium ke laboratorium lain,
peminjaman barang oleh civitas akademika, atau updating kondisi barang oleh
para pengguna barang. Fungsi sistem inventarisasi tersebut di Jurusan Teknik
Industri sebatas untuk pencatatan nama, nomor inventaris, kondisi dan lokasi awal
barang. Sistem tersebut sama sekali tidak mencatat akitivitas pemakaian,
pemindahan atau pergerakan barang. Dampak terbesar dari lemahnya sistem
tersebut adalah sulitnya mencari informasi terkini mengenai lokasi, pihak
pemakai, ataupun kondisi suatu barang. Selain lemah dari sisi fungsi, sistem
tersebut bersifat single user, yakni hanya satu pihak saja yang dapat melakukan
updating inventaris barang. Idealnya, masing-masing pengelola baik jurusan
bahkan sampai level pengelola laboratorium dapat memberikan laporan terkini
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
I-2
mengenai kondisi barang ke dalam aplikasi sistem informasi inventarisasi barang
milik negara.
Selain tidak adanya aplikasi sistem informasi inventarisasi barang milik
negara, hasil pengamatan awal terhadap proses inventarisasi barang milik negara
di Jurusan Teknik Industri menunjukkan adanya sejumlah permasalahan.
Permasalahan pertama adalah belum ada format laporan standar yang digunakan
masing - masing pengelola laboratorium sehingga pihak pengelola jurusan
mengalami kesulitan saat melakukan rekap inventaris barang secara keseluruhan
di tingkat jurusan. Kedua, belum ada proses pencatatan perpindahan barang setiap
kali terjadi perpindahan barang. Hal tersebut mengakibatkan sulitnya melakukan
pengecekan kondisi dan letak barang. Kedua masalah tersebut pada akhirnya
mengganggu proses inventarisasi di level fakultas dan universitas. Permasalahan
ketiga adalah aplikasi yang digunakan di Jurusan Teknik Industri hanya berupa
lembar kerja di komputer. Hal tersebut mengakibatkan kesulitan dalam pencatatan
riwayat pemakaian atau perpindahan barang. Permasalahan keempat adalah data
inventarisasi barang terdistribusi pada masing - masing pengelola laboratorium
dan jurusan. Hal tersebut mengakibatkan adanya duplikasi data, isi data tidak
sama di masing-masing pihak, sulitnya melakukan penggabungan data, dan
sulitnya melakukan pencarian informasi barang yang terkini. Idealnya, data
inventaris barang tersimpan dalam bentuk database dalam satu komputer yang
dapat diakses bersama oleh semua pihak pengelola (multiuser).
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa saat ini sangat
diperlukan aplikasi sistem informasi inventarisasi barang milik negara yang
memenuhi kebutuhan sistem inventarisasi di Jurusan Teknik Industri, Universitas
Sebelas Maret Surakarta. Sistem informasi tersebut harus dapat mengatasi
kekurangan-kekurangan sistem lama dan mendukung fitur multiuser, single
database dan easy to find information. Sistem informasi tersebut diharapkan dapat
dimanfaatkan oleh pengelola barang milik negara di Jurusan Teknik Industri
sampai level laboratorium.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
I-3
1.2 PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah bagaimana merancang sistem informasi inventarisasi
barang milik negara di Jurusan Teknik Industri, Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
1.3 TUJUAN PENELITIAN
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini, yaitu:
1. Menganalisis kebutuhan sistem untuk mengatasi permasalahan yang ada pada
sistem yang lama.
2. Merancang sistem informasi inventarisasi barang milik negara di Jurusan
Teknik Industri, Universitas Sebelas Maret Surakarta.
1.4 MANFAAT PENELITIAN
Manfaat yang diharapkan dari perancangan sistem informasi inventarisasi
barang milik negara di Jurusan Teknik Industri ini, yaitu:
1. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam proses inventarisasi barang milik
negara di Jurusan Teknik Industri, Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Mempermudah proses pencatatan inventaris barang oleh masing-masing pihak
pengelola barang (multiuser).
3. Mempermudah proses pencarian data barang, updating kondisi barang dan
proses pelaporan inventarisasi barang ke tingkat fakultas.
4. Mendukung dan mempermudah inventarisasi barang milik negara di tingkat
Fakultas Teknik dan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
1.5 BATASAN MASALAH
Agar penelitan ini tidak terlalu luas topik pembahasannya maka diperlukan
adanya pembatasan masalah, adapun batasan masalah dari penelitian ini adalah:
1. Penelitian ini fokus pada permasalahan inventarisasi yang terjadi di Jurusan
Teknik Industri.
2. Penelitian ini tidak memperhitungkan faktor biaya dalam perancangan sistem
baru.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
I-4
3. Aplikasi yang dirancang berbasis web dan menggunakan bahasa pemrograman
berbasis HTML, PHP dan javascript.
4. Aplikasi yang dirancang menggunakan database server MySQL.
1.6 ASUMSI PENELITIAN
Asumsi – asumsi yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu:
1. Sistem yang dikaji tidak berubah selama penelitian berlangsung.
2. Kebutuhan hardware dan software pendukung tersedia.
1.7 SISTEMATIKA PENULISAN
Penulisan penelitian dalam laporan skripsi ini mengikuti uraian yang
diberikan pada setiap bab yang berurutan untuk mempermudah pembahasannya.
Dari pokok-pokok permasalahan dapat dibagi menjadi enam bab seperti
dijelaskan di bawah ini.
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini berisikan pendahuluan yang meliputi latar belakang,
perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan
masalah, asumsi penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II : STUDI PUSTAKA
Berisi mengenai landasan teori yang mendukung dan terkait langsung
dengan penelitian yang akan dilakukan dari buku, jurnal penelitian,
internet dan sumber literatur lainnya.
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
Berisi tentang uraian langkah-langkah penelitian yang dilakukan,
selain juga merupakan gambaran kerangka berpikir penulis dalam
melakukan penelitian dari awal sampai penelitian selesai.
BAB IV : PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
Berisi tentang data-data/informasi yang diperlukan dalam
menganalisis permasalahan yang ada serta perancangan sistem
dengan menggunakan metode yang telah ditentukan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
I-5
BAB V : ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL
Analisis berisi penjelasan dari output yang didapatkan pada tahapan
pengumpulan dan pengolahan data; interpretasi hasil merupakan
ringkasan singkat dari hasil penelitian.
BAB VI : KESIMPULAN DAN SARAN
Berisi tentang kesimpulan yang diperoleh dari perancangan sistem
dan analisis yang telah dilakukan serta saran yang diberikan untuk
perbaikan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
II-1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini akan dibahas mengenai landasan teori yang dipakai dalam
penelitian ini, yaitu inventarisasi, konsep dasar sistem informasi manajemen,
pengembangan sistem informasi, desain sistem, basis data, desain interface dan
pemrograman web. Landasan teori ini digunakan peneliti sebagai pedoman dalam
melaksanakan penelitian.
2.1 INVENTARISASI
Inventarisasi adalah kegiatan untuk melakukan pendataan, pencatatan, dan
pelaporan hasil pendataan barang milik negara/daerah (PP Nomor 6 tahun 2006).
Inventarisasi merupakan suatu aktivitas penting bagi suatu organisasi.
Inventarisasi memberikan informasi tentang jumlah dan kondisi barang yang
dimiliki oleh organisasi tersebut. Fungsi inventarisasi adalah pertama, untuk
kesempurnaan pengurusan dan pengawasan tata usaha keuangan negara dan
kedua, untuk tercapainya pengawasan yang efektif terhadap keuangan/ kekayaan
negara.
Sasaran inventarisasi adalah semua barang milik negara yang dibeli,
didapat, dihasilkan baik secara sebagian maupun keseluruhan melalui APBN atau
diperoleh di luar APBN sesuai peraturan perundangan yang berlaku, pada
dasarnya adalah barang-barang yang umur pakai/ teknisnya lebih dari satu tahun
(Hendrato, 2005), meliputi:
1. Barang tidak bergerak. Misalnya: tanah, bangunan.
2. Barang bergerak. Misalnya: kendaraan, peralatan besar, peralatan laboratorium,
peralatan kantor.
3. Barang persediaan dalam gudang dan tempat penyimpanan lainnya.
Istilah – istilah inventarisasi yang sering digunakan dalam melakukan
inventarisasi barang secara umum adalah sebagai berikut (Hendrato, 2005).
1. Inventarisasi barang
Kegiatan untuk melakukan pencatatan dan pendaftaran Barang Milik Negara
(BMN) pada suatu saat tertentu.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
II-2
2. Laporan inventaris
Daftar yang menunjukan catatan sejumlah Barang Milik Negara (BMN).
3. Barang Milik Negara (BMN)
Semua barang yang berasal / dibeli dengan dana yang bersumber untuk
seluruhnya atau sebagian dari APBN atau yang diperoleh di luar APBN.
4. Barang
Bagian kekayaan negara yang terdiri dari satuan – satuan tertentu yang dapat
dihitung, diukur, ditimbang dan dinilai, kecuali uang.
5. Barang tidak bergerak
Menurut sifat dan penggunaannya tidak dapat dipindah-pindahkan
6. Barang bergerak
Menurut sifat dan penggunaannya dapat dipindahkan.
7. Barang habis pakai
Menurut sifatnya dipakai habis untuk keperluan dinas atau jangka waktu
pemakaiannya kurang dari satu tahun.
8. Barang persediaan
Barang yang masih disimpan dalam gudang dan belum digunakan dalam proses
kegiatan dinas.
9. Barang inventaris
Barang yang berada dalam penguasaan, pengurusan dan dibiayai oleh
departemen yang jangka waktu pemakaiannya lebih dari satu tahun.
10. Buku ( induk ) inventaris
Dokumen untuk mencatat jumlah dan nilai seluruh barang inventaris.
11. Kartu Inventaris Barang (KIB)
Kartu yang digunakan untuk mencatat data asal inventaris, riwayat selama
penggunaan, mutasi dan lain – lain. Kategori barang yang tercatat dalam kartu
inventaris barang, yaitu tanah, bangunan, gedung, kendaraan bermotor dan
senjata api.
12. Daftar Inventaris Ruangan (DIR)
Daftar yg memuat catatan barang inventaris yang berada dalam setiap ruang
kerja, aula, wisma, sekolah, rumah sakit, laboratorium dan sebagainya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
II-3
13. Daftar Inventaris Lainnya (DIL)
Daftar yang memuat barang-barang inventaris yang tidak tertampung dalam
KIB dan DIR.
14. Buku catatan non inventaris
Buku untuk mencatat seluruh barang non inventaris, yaitu barang yang tidak
dibiayai oleh departemen atau barang yang belum jelas status hukumnya.
Dalam proses inventarisasi barang terdapat beberapa laporan yang harus
dilakukan. Instrumen pencatatan pelaporan dan dokumen inventarisasi Barang
Milik Negara (BMN) menurut Hendrato (2005), yaitu:
1. Buku Induk Barang Inventaris
2. Daftar Inventaris Ruangan ( DIR )
3. Kartu Inventaris Barang ( KIB )
4. Daftar Inventaris Lain ( DIL )
5. Lembar Mutasi Barang Triwulan ( LMBT )
6. Laporan Tahunan ( LT )
7. Buku Catatan non Inventaris
8. Daftar Barang dalam Proses Inventaris
2.2 KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
2.2.1 Definisi Sistem
Menurut Kristanto (2003) sistem didefinisikan sebagai suatu jaringan kerja
dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk
melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Sistem
merupakan kumpulan-kumpulan elemen yang saling berkaitan untuk melalukan
proses terhadap masukan (input) dan mengolah masukan tersebut sehingga
menghasilkan keluaran (output) yang diinginkan. Elemen-elemen yang terdapat
dalam sistem dapat dilihat pada gambar 2.1.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
II-4
Gambar 2.1 Elemen-elemen sistem
Sumber : Kristanto, 2003 hal. 2
Elemen-elemen sistem pada gambar 2.1 dijelaskan dan diuraian dalam
Kristanto (2003), sebagai berikut:
1. Tujuan Sistem. Tujuan sistem merupakan tujuan dari sistem itu dibuat. Tujuan
sistem dapat berupa tujuan organisasi, kebutuhan organisasi, permasalahan
yang ada dalam suatu organisasi maupun urutan prosedur untuk mencapai
tujuan organisasi.
2. Batasan Sistem. Batasan sistem merupakan suatu yang membatasi sistem
dalam mencapai tujuan sistem. Batasan sistem dapat berupa peraturan-
peraturan yang ada dalam suatu organisasi, biaya-biaya yang dikeluarkan,
orang-orang yang ada dalam organisasi, fasilitas baik itu sarana dan prasarana
maupun batasan yang lain.
3. Kontrol Sistem. Kontrol atau pengawasan sistem merupakan pengawasan
terhadap pelaksanaan pencapaian tujuan dari sistem tersebut. Kontrol sistem
dapat berupa kontrol terhadap masukan data (input), kontrol terhadap keluaran
data (output), kontrol terhadap pengolahan data, kontrol terhadap umpan balik
dan sebagainya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
II-5
4. Input. Input merupakan elemen dari sistem yang bertugas untuk menerima
semua masukan data, dimana masukan tersebut dapat berupa jenis data,
frekuensi pemasukan data dan sebagainya.
5. Proses. Proses merupakan elemen dari sistem yang bertugas untuk mengolah
atau memproses seluruh masukan data menjadi sebuah informasi yang lebih
berguna. Misalnya sistem produksi akan mengolah bahan baku yang berupa
bahan mentah menjadi bahan jadi yang siap digunakan.
6. Output. Output merupakan hasil dari input yang telah diproses oleh bagian
pengolah dan merupakan tujuan akhir sistem. Output ini dapat berupa laporan
grafik, diagram batang dan sebagainya.
7. Umpan Balik. Umpan balik merupakan elemen dari sistem yang bertugas
mengevaluasi bagian dari output yang diluarkan, dimana elemen ini sangat
penting demi kemajuan sebuah sistem. Umpan balik ini dapat berupa perbaikan
sistem, pemeliharaan sistem dan sebagainya.
Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandangnya. Pangestu
(2009) mengklasifikasikannya, sebagai berikut:
1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak (abstract sistem) dan sistem
fisik (phisical sistem). Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran
atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologia, yaitu
sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan
Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem
komputer, sistem akuntansi, sistem produksi dan lain sebagainya.
2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural sistem) dan sistem
buatan manusia (human made sistem). Sistem alamiah adalah sistem yang
terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran
bumi. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan
mesin disebut dengan human-machine sistem atau ada yang menyebut dengan
man-machine sistem. Sistem informasi akuntansi merupakan contoh man-
machine sistem, karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi
dengan manusia.
3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (deterministic sistem) dan
sistem tak tentu (probabilistic sistem). Sistem tertentu beroperasi dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
II-6
tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya
dapat dideteksi dengan pasti, sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan.
Sistem komputer adalah contoh dari sistem tertentu yang tingkah lakunya dapat
dipastikan berdasarkan program-program yang dijalankan. Sistem tak tentu
adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena
mengandung unsur probabilitas.
4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed sistem) dan sistem
terbuka (open sistem). Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak
berhubungan dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis
tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Secara teoritis sistem
tertutup ini ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar
tertutup, yang ada hanyalah relatively closed sistem (secara relatif tertutup,
tidak benar-benar tertutup). Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan
dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan
menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya.
Karena sistem sifat terbuka dan terpengaruh oleh lingkunngan luarnya, maka
suatu sistem harus mempunyai suatu sistem pengendalian yang baik. Sistem
yang baik harus dirancang sedemikian rupa, sehingga secara relatif tertutup
karena sistem tertutup akan bekerja secara otomatis, terbuka hanya untuk
pengaruh yang baik saja.
2.2.2 Konsep Dasar Informasi
Konsep dasar informasi harus dipahami dengan baik agar sistem informasi
dapat didesain secara efektif dan berguna bagi manajemen. Dengan memahami
informasi dengan baik, seorang analis sistem dapat menyiapan metode-metode
dan informasi yang berkualitas untuk mencapai tujuan utama dalam perancangan
sistem informasi.
Menurut Kristanto (2003), informasi didefinisikan sebagai kumpulan data
yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerima.
Informasi sangat mendukung terciptanya sistem yang handal. Tanpa informasi
sistem akan menjadi kaku dan tidak efektif. Sedangkan Pangestu (2009)
mendefinisikan informasi sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
II-7
yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan
suatu kejadian-kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk
pengambilan keputusan. Dari definisi tersebut terlihat bahwa informasi
merupakan kumpulan data yang yang diolah menjadi sebuah bentuk yang
bermanfaat bagi pengguna.
Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa informasi terdiri dari
data – data yang sudah diolah. Misalnya dalam menyusun informasi laporan
keuangan, data-data yang dibutuhkan adalah data pembelian, data penjualan, dan
data – data lain yang berpengaruh pada aliran kas. Data-data tersebut kemudian
diolah sehingga diperoleh informasi tentang saldo yang diperoleh perusahaan
dalam suatu periode tertentu.
Dalam mendefinisikan informasi yang berkualitas atau tidak tergantung
pada empat hal yang dominan yaitu keakuratan informasi, ketepatan waktu dari
informasi, relevan dan ekonomis. Keempat hal tersebut dijelaskan sebagai berikut
(Kristanto, 2003):
1. Akurat,
Informasi yang dihasilkan harus benar dan tidak menimbulkan kesalahpahaman
bagi orang yang menerima informasi tersebut. Adapun akurat meliputi
completeness, correctness, dan security. Dalam prakteknya, mungkin dalam
menyampaikan informasi banyak sekali gangguan-gangguan yang datang yang
dapat mengubah isi dari informasi tersebut.
2. Tepat Waktu,
Informasi yang diterima harus tepat waktu. Jika informasi itu terlambat untuk
disampaikan mungkin informasi itu sudah tidak berguna lagi. Informasi yang
terlambat disampaikan jika digunakan untuk mengambil keputusan dapat
berakibat fatal. Karena keadaan akan cepat berubah sehingga untuk mengambil
keputusan perlu informasi yang paling aktual. Oleh karena itu, informasi ini
berharga dan bernilai tinggi. Sehingga dibutuhkan teknologi – teknologi terbaru
dan sistem yang handal untuk untuk mendapatkan, mengolah dan
menyampaikan sebuah informasi secara tepat waktu.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
II-8
3. Relevan,
Informasi harus releven terhadap orang yang menerima informasi tersebut.
Karena sebuah informasi dapat sangat berguna bagi seseorang, tetapi tidak
berguna bagi yang lainnya. Misalnya informasi tentang kerusakan sebuah
mesin bubut tidak tepat bila disampaikan kepada seorang programmer, tetapi
sangat tepat bila disampaikan kepada ahli teknik. Sehingga sistem yang relevan
ini dapat berguna bagi penerima informasi.
4. Ekonomis, efisien dan dapat dipercaya,
Informasi harus memenuhi nilai ekonomis, efisien, dan dapat dipercaya. Nilai
ekonomis dan efisien dapat dinilai dari perbandingan antara biaya yang
dibutuhkan untuk memperoleh informasi tersebut dengan seberapa bermanfaat
informasi yang didapat. Sedangkan dapat dipercaya berarti informasi itu benar
dan dapat dipertanggunagjawabkan.
2.2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi
Sebuah sistem informasi merupakan kumpulan dari perangkat keras dan
perangkat lunak komputer serta perangkat manusia yang akan mengolah data
menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak tersebut (Kristanto, 2003).
Kumpulan data yang digunakan dalam sistem informasi ini akan diolah, kemudian
disajikan dalam bentuk formulir – formulir, grafik, tabel, dan bentuk lainnya.
Sehingga kumpulan data yang sebelumnya tidak mempunyai arti menjadi sebuah
informasi yang berguna bagi pengguna setelah diolah dalam sistem informasi.
Sistem informasi dapat dibagi menjadi enam komponen. Komponen
komponen tersebut diuraikan oleh Kristanto (2003), sebagai berikut:
1. Masukan (input),
Input adalah semua data yang dimasukkan ke dalam sebuah sistem informasi.
Input dapat berupa sebuah data, atau sekumpulan data dan dokumen –
dokumen yang kemudian membentuk formulir – formulir tertentu. Sekumpulan
data mengalami proses pencatatan, pengkodean, pengeditan, dan lainnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
II-9
2. Proses,
Proses adalah suatu tindakan yang mengolah data masukan menjadi data
keluaran. Proses ini memiliki algoritma tertentu sehingga dapat mengolah data
menjadi informnasi yang berguna bagi pengguna.
3. Keluaran (output),
Output adalah semua keluaran yang berasal dari input yang telah diolah dalam
proses. Komponen ini adalah komponen yang akan diperoleh pengguna. Output
berisi informasi yang berguna bagi pengguna sehingga pengguna dapat
mengambil keputusan yang tepat sesuai dengan informasi yang didapat.
4. Teknologi,
Teknologi adalah sebuah perangkat yang berfungsi untuk mengolah sistem
informasi menjadi lebih handal. Teknologi dapat berupa perangkat keras
(hardware), perangkat lunak (software) dan juga manusia. Perangkat keras
berupa perangkat CPU, monitor, mouse, keyboard dan lain-lain. Perangkat
lunak berupa aplikasi yang digunakan. Sedangkan manusia berfungsi sebagai
programmer, analisis sistem, atau bekerja sebagai maintenance sistem.
5. Basis Data (Database),
Basis data adalah suatu aplikasi terpisah yang menyimpan suatu koleksi data.
Basis data ini disimpan dalam perangkat keras dan diolah oleh perangkat lunak.
Basis data ini terdiri dari kumpulan file – file yang dikelompokkan berdasarkan
kategori tertentu.
6. Kendali (control),
Kendali adalah sebuah tindakan yang digunakan untuk menjaga sistem
informasi agar tetap berjalan dengan baik. Kendali berperan sangat penting
untuk sebuah sistem informasi. Karena jika sistem informasi ini tidak lagi
berfungsi dengan baik, output yang diperoleh pun tidak lagi akuran dan
relevan.
2.2.4 Sistem Informasi Manajemen
SIM (sistem informasi manajemen) dapat didefinisikan sebagai kumpulan
dari interaksi sistem-sistem informasi yang bertanggung jawab mengumpulkan
dan mengolah data untuk menyediakan informasi yang berguna untuk semua
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
II-10
tingkatan manajemen di dalam kegiatan perencanaan dan pengendalian (Pangestu,
2009). Sistem Informasi Manajemen ini bertugas mengumpulkan, menyimpan dan
mengolah data untuk akhirnya menyajikan informasi kepada semua tingkatan
manajemen.
Sistem informasi manajemen dapat digunakan secara efektif untuk
mendukung setiap tindakan pada proses mengambil keputusan dan dapat
digunakan juga untuk memperoleh dan menyimpan informasi yang berkaitan
dengan masalah, standar dan situasi sekarang. Sistem informasi juga dapat
memberikan cara yang sulit atau kompleks namun dapat menghasilkan dengan
cepat dan akurat informasi yang diporoleh. Selain itu juga dapat mendukung
berbagai gaya dan pilihan pengambilan keputusan serta memberikan
kemungkinan bagi pengambilan keputusan kelompok (Kristanto, 2003).
Sistem informasi manajemen telah berkembang pesat dalam waktu singkat.
Dan sistem informasi manajemen berbasis komputer telah digunakan pada hampir
semua organisasi besar. Kristanto (2003) menjelaskan ada empat fokus utama
yang akan ditekankan pada perkembangan sistem informasi berbasis komputer
yaitu fokus pada data, fokus pada informasi, fokus kepada pendukung keputusan,
dan fokus pada komunikasi.
Berikut ini adalah contoh – contoh sistem informasi manajemen dalam
sebuah organisasi (Pengestu, 2009).
1. Sistem informasi akuntansi (accounting information system), menyediakan
informasi dari transaksi keuangan.
2. Sistem informasi manajemen persediaan (inventory management information
system).
3. Sistem informasi personalia (personnel information systems).
4. Sistem informasi pembelian (purchasing information systems).
5. Sistem informasi distribusi (distribution information systems).
6. Sistem informasi pemasaran (marketing information system), menyediakan
informasi untuk penjualan, promosi penjualan, kegiatan-kegiatan pemasaran,
kegiatan-kegiatan penelitian pasar dan lain sebagainya yang berhubungan
dengan pemasaran.
7. Sistem informasi kekayaan (treasury information systems).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
II-11
8. Sistem informasi analisis kredit (credit analiysis information systems).
9. Sistem informasi penelitian dan pengembangan (research and development
information systems).
10. Sistem informasi teknik (engineering information systems).
2.3 PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI
2.3.1 Identifikasi Sistem Awal
Identikasi sistem merupakan suatu tindakan yang dilakukan peneliti untuk
mengetahui sejauh mana sistem lama berjalan Kristanto (2003). Identifikasi
sistem ditujukan untuk mengetahui kelemahan – kelemahan sistem lama. Dalam
identifikasi sistem lama dilakukan pengumpulan informasi yang digunakan dalam
proses identifikasi dan analisis sistem. Teknik pengumpulan data menurut
Kristanto (2003) dibagi menjadi tiga yaitu dengan pengamatan, teknik wawancara
langsung dan teknik kuisioner/daftar pertanyaan.
1. Pengamatan
Teknik pengumpulan informasi melalui observasi atau pengamatan mempunyai
beberapa kelebihan, diantaranya data yang dikumpulkan mempunyai keandalan
yang tinggi, analisis sistem melalui observasi dapat melihat langsung proses –
proses yang ada dalam sistem, dapat digambarkan lingkungan fisik dari
kegiatan, dan sebagainya.
Kerugian teknik observasi, antara lain: pekerjaan yang sedang diobservasi
mungkin tidak mewakili suatu tingkat kesulitan pekerjaan tertentu, observasi
dapat mengganggu proses yang sedang diamati, dan sebagainya.
2. Teknik Wawancara Langsung
Teknik wawancara melibatkan dua sisi antara user dengan pengembang sistem
informasi. Teknik wawancara ini memiliki kelebihan diantaranya member
kesempatan pada pewawancara untuk memberikan motivasi agar yang
diwawancarai dapat menjawab secara bebas terbuka memungkinkan
pewawancara mengembangkan pertanyaan sesuai dengan situasi yang
berkembang, kebenaran hasil wawancara dapat dinilai dari sikap yang
diwawancarai, dan lain – lain. Kelemahan teknik ini adalah membutuhkan
waktu lama.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
II-12
3. Teknik Kuisioner
Teknik kuisioner memungkinkan untuk mendapatkan dari sejumlah besar orang
dengan biaya yang wajar. Isi dari kuisioner berupa pertanyaan terstruktur yang
dapat dijawab tanpa harus bertatap muka.
Kebaikan teknik ini adalah kuisioner dapat tersebar banyak, responden tidak
merasa terganggu. Sedangkan kerugiannya adalah tidak diketahui 100%
responden menjawab dengan jujur atau tidak.
2.3.2 Pengembangan Kriteria Evaluasi
Kriteria – kriteria evaluasi menurut Kristanto (2003) dapat dijelaskan,
sebagai berikut:
1. Pencarian tujuan
Sudahkan sistem mengerjakan apa yang seharusnya dikerjakan, dan memenuhi
tujuan utama yang ditetapkan, maupun tujuan tambahan yang ditetapkan.
2. Sudahkah tepat pada waktunya?
Tepat pada waktunya dapat dalam bentuk waktu transaksi, waktu pengolahan
secara keseluruhanm waktu jawaban (respone time) atau waktu operational
lainnya.
3. Biaya yang diperlukan
Biaya yang diperlukan dapat meliputi biaya tahunan sistem, biaya per unit,
biaya pemeliharaan, atau biaya lainnya seperti biaya operational, investasi dan
implementasi.
4. Kualitas yang diperoleh
Kriteria dalam hal kualitas adalah adakah dihasilkan produk/pelayanan yang
lebih baik dari sebelumnya dan sudahkan data/informasi diperbaiki.
5. Kapasitas produk
Yang termasuk dalam kapasitas sistem adalah penanganan beban kerja,
kapasitas jangka panjang yang mungkin dicapai oleh suatu organisasi dalam
beberapa dekade mendatang.
6. Efisiensi dan produktifitas
Kriterianya adalah apakah sistem lebih efisien daripada sebelumnya. Dan
sudahkah produktifitas pemakai dari manajemen lebih ditingkatkan dari
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
II-13
sebelumnya, termasuk pengambilan keputusan yang lebih cepat dan tepat,
karena informasi yang dihasilkan oleh sistem baru.
7. Ketelitian / validitas
Yang termasuk dalam kriteria ketelitian adalah sudahkah kesalahan – kesalahan
yang sebelumnya terjadi dapat diatasi atau ditangani atau berkurang
volumenya.
8. Keandalan / reabilitas
Apakah sistem baru yang dipakai lebih sedikit terhadap kemacetan dibanding
dengan sistem sebelumnya.
2.4 DESAIN SISTEM
Desain sistem suatu fase dimana diperlukan suatu keahlian perencanaan
untuk elemen-elemen komputer yang akan menggunakan sistem baru (Kristanto,
2003). Ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam desain sistem yaitu pemilihan
peralatan dan program komputer untuk sistem yang baru. Alat bantu yang
digunakan dalam desain sistem adalah Data Flow Diagram (DFD), Kamus Data
(Data Dictionary), Diagram Konteks, Daftar Kejadian dan lain – lain. Tetapi yang
biasa digunakan dalam desain sistem adalah Data Flow Diagram (DFD).
Desain sistem merupakan proses penyiapan spesifik yang terperinci untuk
pengembangan sistem baru. Dimulai dari spesifikasi output sistem yang
diperlukan, mencakup isi format, volume dan frekuensi laporan – laporan dan
dokumen – dokumen (Kristanto, 2003).
2.4.1 Data Flow Diagram (DFD)
DFD adalah suatu model logika data atau proses yang dibuat untuk
menggambarkan darimana asal data dan kemana tujuan data yang di luar sistem,
dimana data disimpan, proses apa yang menghasilkan data tersebut dan interaksi
antara data yang tersimpan dan proses yang dikenakan pada data tersebut
(Kristanto, 2003). Data flow diagram (DFD) merupakan alat yang cukup populer,
karena DFD ini dapat menggambarkan entitas, proses, arus data dan data store
dalam sebuah sistem dengan terstruktur, terperinci dan jelas. DFD memiliki
simbol-simbol yang masing-masing mempunyai arti berbeda-beda dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
II-14
menggambarkan sebuah sistem, berikut ini simbol-simbol yang digunakan dalam
Data flow diagram (DFD).
1. Entitas luar (External Entity)
Entitas luar merupakan kesatuan di lingkungan luar sistem yang berhubungan
dengan sistem. Hubungan ini dapat berupa proses memberikan input pada
sistem ataupun menerima output dari sistem. Entitas luar ini dapat berupa
orang, organisasi atau sistem. Entitas luar dapat disimbolkan dengan notasi
kotak dapat dilihat seperti pada gambar 2.2.
Gambar 2.2 Simbol entitas luar pada DFD
Sumber : Kristanto, 2003 hal 56
2. Aliran data (Data flow)
Arus data menggambarkan masukan dan keluaran setiap proses atau subsistem
(Goal, 2008). Arus data ini digambarkan berupa anak panah yang sederhana
yang menghubungkan entitas, proses dan data store. Hal tersebut menyatakan
adanya aliran data yang terjadi antara entitas, proses dan data store. Arus data
ini harus diberi nama yang jelas pada atas atau samping tanda panah. Hal
tersebut untuk menjelaskan data apa yang mengalir tersebut. Simbol arus data
dapat dilihat pada gambar 2.3.
Gambar 2.3 Simbol arus data di DFD Sumber : Kristanto, 2003 hal 47 3. Proses (Process)
Proses adalah kegiatan yang melibatkan data. Proses DFD digunakan untuk
menggambarkan apa yang terjadi pada data, bukannya apa yang terjadi pada
bahan mentah (Goal, 2008). Pada physical data flow diagram (PDFD), proses
dapat dilakukan oleh orang, mesin atau komputer. Sedangkan untuk logical
data flow diagram (LDFD), proses hanya menunjukkan proses dari komputer.
Proses dapat ditunjukkan dengan simbol lingkaran atau dengan simbol empat
persegi panjang. Simbol proses dapat dilihat pada gambar 2.4.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
II-15
Gambar 2.4 Simbol proses di DFD
Sumber : Kristanto, 2003 hal 47
Setiap proses harus diberi penjelasan yang lengkap, meliputi:
a. Pengenal/ nomor proses
Pengenal merupakan nomor yang ada pada simbol proses menunjukkan
level DFD dan nomor proses. Pengenal digunakan untuk member
kemudahan dalam membaca Proses DFD.
b. Nama Proses
Nama proses menunjukkan proses apa yang diwakili oleh simbol proses
tersebut. Nama proses harus jelas dan lengkap unutk menggambarkan
proses yang terjadi. Nama proses biasanya merupakan suatu kalimat yang
diawali dengan kata kerja dan menujukkan diskripsi dari proses yang
terjadi. Nama proses biasanya diletakkan di bawah nomor proses.
c. Kegunaan Fisik
Kegunaan fisik menunjukkan kegunaan dari proses tersebut. Kegunaan
fisik ini bersifat optional, dan biasanya diabaikan dalam penggunaan
simbol proses DFD.
4. Berkas atau penyimpanan data (Data store)
Penyimpanan data atau arsip adalah tempat sederhana untuk menyimpan data
dalam jangka waktu yang lama. Bisa saja dalam sebuah lemari rak, buku
petunjuk/ pedoman atau arsip computer. Pada sistem terkomputasi, data
kemungkinan disimpan pada sistem manajemenen basis data (DBMS/database
management system) (Goal, 2008). Nama berkas ditulis di dalam simbol berkas
menunukkan nama file atau dokumen yang disimpan. Simbol dari data store
dapat dilihat pada gambar 2.5.
Gambar 2.5 Simbol berkas di DFD
Sumber : Kristanto, 2003 hal 58
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
II-16
2.4.2 Diagram Alir (Flowchart)
Flowchart adalah representasi grafik dari langkah-langkah yang harus
diikuti dalam menyelesaikan suatu permasalahan yang terdiri atas sekumpulan
simbol, dimana masing-masing simbol merepresentasikan suatu kegitan tertentu
(Dewi, 2009). Flowchart membagi suatu permasalahan ke dalam segmen-segmen
yang lebih terperinci, sehingga menolong analis dan programmer dalam
menyelesaikan permasalahan tersebut. Flowchart mempermudah dalam membuat
alternatif penyelesaian penyelesaian masalah. Terdapat beberapa jenis flowchart,
diantaranya:
1. Diagram Alir Proses (Process Flowchart)
2. Diagram Alir Program (Program Flowchart)
3. Diagram Alir Sistem (System Flowchart)
4. Diagram Alir Paperwork / Flowchart Dokumen (Document Flowchart)
5. Diagram Alir Skematik (Schematic Flowchart)
Flowchart terdiri dari sekumpulan simbol, simbol-simbol tersebut masing-
masing memiliki arti tersendiri. Berikut adalah simbol-simbol flowchart standar
dan pengertiannya dalam Dewi (2009).
1. Simbol Input
Simbol input digambarkan dengan bangun jajar genjang seperti pada gambar
2.6. Simbol ini digunakan untuk melambangkan kegiatan penerimaan input.
Dalam simbol ini, dapat dituliskan input yang diperlukan pada suatu waktu
secara satu per satu maupun secara keseluruhan, tetapi biasanya input yang
dimasukkan pada suatu waktu, dituliskan secara bersamaaan secara
keseluruhan dengan tujuan efisiensi ruang gambar.
Gambar 2.6 Simbol input
Sumber: Dewi, 2009 hal 3
2. Simbol Proses
Simbol proses digambarkan dengan bangun persegi panjang seperti pada
gambar 2.7. Simbol ini digunakan untuk melambangkan kegiatan pemrosesan
input. Dalam simbol ini, dapat dituliskan operasi-opersai yang dikenakan pada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
II-17
input, maupun operasi lainnya. Sama seperti aturan pada input, penulisan dapat
dilakukan secara satu per satu maupun secara keseluruhan.
Gambar 2.7 Simbol proses
Sumber: Dewi, 2009 hal 3 3. Simbol Output
Simbol output digambarkan seperti gambar 2.8. Simbol ini digunakan untuk
melambangkan kegiatan penampilan output. Dalam simbol ini, dapat dituliskan
senua output yang harus ditampilkan oleh program. Penulisannya dapat
dilakukan satu per satu maupun secara keseluruhan.
Gambar 2.8 Simbol output
Sumber: Dewi, 2009 hal 3 4. Simbol Percabangan atau decision
Simbol percabangan digambarkan dengan bangun belah ketupat seperti pada
Gambar 2.9. Simbol ini digunakan untuk melambangkan percabangan, yaitu
pemeriksaan terhadap suatu kondisi. Dalam simbol ini, dapat dituliskan
keadaan yang harus dipenuhi. Hasil dari pemeriksaan ini adalah Yes atau No.
jika pemeriksaan menghasilkan keadaan yang benar, maka jalur yang harus
dipilih adalah jalur berlabel Yes, sedangkan jika pemeriksaan menghasilkan
keadaan salah, maka jalur yang harus dipilih adalah jalur yang berlabel No.
Penulisan keadaannya secara satu persatu.
Gambar 2.9 Simbol percabangan
Sumber: Dewi, 2009 hal 4 5. Simbol Prosedur
Simbol prosedur digambarkan dengan bangun seperi gambar 2.10. simbol ini
berperan sebagai blok pembangun dari suatu program. Prosedur prosedur
memiliki suatu flowchart yang berdiri sendiri diluar flowchart utama. Jadi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
II-18
dalam simbol ini, cukup dituliskan nama prosedurnya saja, seperti jika
melakukan pemanggilan suatu prosedur pada program utama (main program).
Penulisan nama prosedur dilakukan satu per satu.
Gambar 2.10 Simbol prosedur
Sumber: Dewi, 2009 hal 4 6. Simbol Garis Alir
Simbol garis alir atau flowlines digambarkan dengan anak panah seperti pada
gambar 2.11. Simbol ini digunakan untuk menghubungkan setiap langkah
dalam flowchart dan menunjukan kemana arah aliran diagram. Anak panah ini
harus mempunyai arah dari kiri ke kanan atau dari atas ke bawah. Anak panah
ini juga dapat diberi label, khususnya jika keluar dari simbol percabangan.
Gambar 2.11 Simbol garis alir
Sumber: Dewi, 2009 hal 4 7. Simbol Terminator
Simbol terminator digambarkan dengan bangun seperti gambar 2.12.
Terminator berfungsi untuk menandai awal dan akhir dari suatu flowchart.
Simbol ini biasanya diberi label start atau mulai untuk menandai awal dari
flowchart, dan label stop atau selesai untuk menandai akhir dari flowchart. Jadi
dalam sebuah flowchart pasti terdapat sepasang terminator yaitu terminator.
Gambar 2.12 Simbol terminator
Sumber: Dewi, 2009 hal 5 8. Simbol Konektor
Simbol konektor digunakan untuk menghubungkan suatu langkah dengan
langkah lain dalam sebuah flowchart dengan keadaan on page atau off page.
On page connector digunakan untuk menghubungkan suatu langkah dengan
langkah lain dari flowchart dalam satu halaman, sedangkan off page connector
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
II-19
digunakan untuk menghubungkan suatu langkah dengan langkah lain dari
flowchart dalam halaman yang berbeda. Connector ini biasanya saat media
yang digunakan untuk mengambar flowchart tidak cukup luas untuk memuat
gambar secara utuh, jadi perlu dipisah-pisahkan. Dalam sepasang connector
biasanya diberi label tertentu yang sama agar lebih mudah diketahui
pasangannya.
Gambar 2.13 Simbol on-page connector
Sumber: Dewi, 2009 hal 5
Gambar 2.14 Simbol off-page connector
Sumber: Dewi, 2009 hal 5 9. Simbol Komentar
Simbol komentar atau annotation digunakan untuk menuliskan komentar atau
keterangan yang dirsa penting. Dalam simbol ini, dapat dituliskan komentar
apapun dan sebanyak apapun, hal ini berguna untuk memperjelas langkah-
langkah dalam flowchart.
Gambar 2.15 Simbol Komentar Gambar 2.15 Simbol Komentar
Sumber: Dewi, 2009 hal 5 Sumber: google.com
2.5 BASIS DATA (DATABASE)
2.5.1 Pengertian Basis Data
Basis data adalah suatu aplikasi terpisah yang menyimpan suatu koleksi data
(Simarmata, 2007). Basis data ini tersimpan di perangkat keras komputer dan
digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Basis data merupakan salah
satu komponen yang penting dalam sistem informasi, karena merupakan basis
dalam menyediakan informasi bagi para pemakai. Basis data terkomputasi dapat
di-update, file dapat terorganisasi, dan informasi dapat dibaca, dicari dengan
cepat, dan di-retrieve menggunakan komputer (Simarmata, 2007).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
II-20
Dengan basis data ini setiap orang atau bagian dapat memahami data
sebagai suatu hal yang berguna. Karena basis data memberikan informasi
kompleks terhadap sebuah permasalahan. Sumber data untuk basis data ini
ditangani oleh sebuah aplikasi sendiri. Jadi, sumber data untuk basis data akurat
dan terpercaya.
2.5.2 Perencanaan Basis Data Secara Umum
Dalam membuat suatu basis data diperlukan suatu langkah atau tahapan agar
pengorganisasian file dapat menjadi lebih baik. Langkah utama tersebut, yaitu:
1. Menentukan tipe-tipe file.
Basis data dibentuk dari suatu kumpulan file. Kumpulan file tersebut dapat
digolongkan, sebagai berikut:
a. File induk (master file)
b. File transaksi (transaction file)
c. File laporan (report file)
d. File sejarah (history file)
e. File pelindung (backup file)
f. File kerja (working file)
2. Membuat organisasi dan akses file.
Organisasi file diartikan sebagai pengaturan dari record-record pada database.
Organisasi file ini dapat dilakukan secara berurutan dan secara acak.
Sedangkan akses file diartikan sebagai suatu metode program komputer dalam
membaca record-record dari suatu file. Pengaksesan data dapat dilakukan
secara urut atau secara langsung.
2.5.3 Sistem Manajemen Basis Data
Istilah basis data sering disalahgunakan sebagai sinonim untuk sistem
manajemen basis data atau Database Management Sistem (DBMS), padahal
keduanya tidak sama. Sistem manajemen basis data adalah mekanisme perangkat
lunak dalam pengelolaan data (Simarmata, 2007). Sistem manajemen basis data
ini sudah dikembangkan untuk mengatasi berbagai kesulitan dalam penggunaan
sistem pengelolaan file.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
II-21
Menurut Simarmata (2007) sistem manajemen basis data (DBMS), terdiri
dari:
1. Suatu koleksi model, program dan tabel –tabel.
2. Suatu metode akses dan sebuah metodologi akses.
3. Sekumpulan masukan data, manipulasi data, pelaporan, dan tool-tool retrieval.
4. Ketentuan built-in untuk keamanan dan integritas data.
5. Sekumpulan file, record, serta uraian – uraian elemen.
6. Peraturan tentang logika untuk mengonstruksi file dan menangani data.
7. Spesifikasi untuk menyimpan data fisik.
DBMS dimasukkan ke dalam empat kelompok utama, seperti terlihat dalam
gambar 2.8.
Gambar 2.16 Fungsi –fungsi DBMS Sumber : Simarmata, 2007 hal 15
Simarmata (2007) menjelaskan fungsi – fungsi DBMS sebagai berikut.
1. Definisi data. Penjelasan struktur data baru untuk suatu basis data, pemindahan
struktur basis data, serta pemodifikasian struktur dari data yang ada.
2. Perawatan data. Memasukkan data baru ke dalam struktur data yang ada,
memperbaruhi data di dalam struktur data yang ada, dan menghapus data yang
ada.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
II-22
3. Retrieval data. Peng-query-an data yang ada oleh pengguna akhir dan
pengekstrakan data sebagai penggunaan oleh program aplikasi.
4. Kontrol data. Menciptakan dan mengawasi pengguna basis data, dan
pengawasan kinerja basis data.
2.5.4 Teknik Normalisasi
Proses normalisasi merupakan proses pengelompokan data elemen menjadi
tabel – tabel yang menunjukkan entity dan relasinya (Kristanto, 2004). Teknik
normalisasi digunakan pada tahap perancangan model konseptual database.
Sebelum dilakukan perancangan model konseptual dibutuhkan analisis data
tentang informasi yang ada pada spesifikasi yang akan datang. Berikut ini
beberapa konsep yang harus diketahui dalam menyusun database dengan teknik
normalisasi (Kristanto, 2004).
1. Field (Atribut Kunci). Setiap file selalu terdapat kunci dari file berupa satu
field atau satu set field yang dapat mewakili record.
2. Candidate Key (Kunci Kandidat). Merupakan satu atribut atau satu set
minimal atribut yang mengidentifikasikan secara unik suatu kejadian spesifik
dari entitas.
3. Primary Key (Kunci Primer). Merupakan satu atribut atau satu set minimal
atribut yang tidak hanya mengidentifikasi secara unik suatu kejadian spesifik,
tapi juga dapat mewakili setiap kejadian dari suatu entitas.
4. Alternate Key (Kunci alternatif). Merupakan kunci kandidat yang tidak
dipakai sebagai primary key.
5. Foreign Key (Kunci Tamu). Satu atribut (atau satu set atribut) yang
melengkapi satu relationship (hubungan) yang menunjukkan ke induknya.
Teknik normalisasi terdiri dari empat tahap perancangan, yaitu basis data
bentuk tidak normal, basis data bentuk normal kesatu, basis data bentuk normal
kedua dan basis data bentuk normal ketiga. Tahapan normalisasi ini dijelaskan
oleh Kristanto (2004), sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
II-23
1. Bentuk tidak normal (Unnormalized Form)
Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan
mengikuti suatu format tertentu, dapat juga tidak lengkap atau terduplikasi.
Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan kedatangan.
2. Bentuk Normal Kesatu (1NF/First Normal Form)
Bentuk normal kesatu mempunyai ciri yaitu semua data dibentuk dalam format
flat file (file datar/ rata), data dibentuk dalam satu record demi satu record dan
nilai dari field – field berupa “atomic value”. Tidak ada file atribut yang
berulang – ulang atau atribut bernilai ganda (multi value). Setiap field hanya
satu pengertian, bukan merupakan kumpulan kata yang mempunyai arti
mendua, hanya satu arti saja dan juga bukanlah pecahan kata – kata sehingga
artinya lain.
3. Bentuk Normal Kedua (2NF/Second Normal Form)
Bentuk normal kedua mempunyai syarat yaitu bentuk data telah memenuhi
kriteria bentuk normal kesatu. Atribut bukan kunci haruslah bergantung secara
fungsi pada kunci utama/ primary key. Sehingga untuk membentuk normal
kedua haruslah sudah ditentukan primary key. Primary key haruslah unik dan
dapat mewakili atribut kunci lain yang menjadi anggotanya.
4. Bentuk Normal Ketiga (3NF/Third Normal Form)
Untuk menjadi bentuk normal ketiga maka relasi harus dalam bentuk normal
kedua dan semua atribut bukan primer tidak punya hubungan yang transitif.
Dengan kata lain, setiap atribut bukan kunci haruslah tergantung hanya pada
satu primary key dan pada primary key secara keseluruhan.
2.5.5 Basis Data MySQL
SQL (Structured Query Language) adalah bahasa yang digunakan untuk
mengakses basis data yang tergolong relasional. Standar SQL mula-mula
didefinisikan oleh ISO (International Standards Organization) dan ANSI (the
American National Standars Institute) yang dikenal dengan sebutan SQL86
(Kadir, 2003). SQL ini dapat digunakan untuk mengambil data (query), membuat
tabel (create table), menginput data (insert), mengedit data (update) dan
menghapus data (delete).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
II-24
MySQL adalah database server yang paling terkenal dan menggunakan
bahasa pemrograman SQL. Bahasa pemrograman ini termasuk bahasa
pemrograman yang mudah dipahami. Berikut ini perintah dasar MySQL
(Stephens, et al).
1. CREATE TABLE
Perintah CREATE TABLE digunakan untuk membuat tabel. Contoh
penggunaannya, sebagai berikut:
CREATE TABLE `tabel_barang` ( `id_barang` INT NOT NULL , `nama` VARCHAR( 40 ) NOT NULL , `harga` VARCHAR( 40 ) NOT NULL , PRIMARY KEY ( `id_barang` )
) ENGINE = MYISAM ;
Perintah diatas merupakan perintah untuk membuat tabel dengan nama tabel
adalah tabel_barang yang mempunyai tiga field. Yaitu Field id_barang dengan
bentuk data integer, nama dengan bentuk data varchar(40) dan harga dengan
bentuk data varchar(40).
2. SELECT
Perintah SELECT digunakan untuk menampilkan data dalam tabel. Contoh
penggunaannya, sebagai berikut:
SELECT nama FROM `tabel_barang`
Perintah diatas merupakan perintah untuk menampilkan field nama dari tabel
tabel_barang.
3. INSERT INTO
Perintah INSERT INTO digunakan untuk memasukkan data ke dalam
database. Contoh penggunaannya, sebagai berikut:
INSERT INTO `tabel_barang` ( `id_barang` , `nama` , `harga` )
VALUES ('1', 'Komputer', '90000000');
Perintah diatas merupakan perintah untuk memasukkan data id_barang, nama
dan harga, yang masing – masing mempunyai nilai 1, Komputer dan 9000000.
4. UPDATE
Perintah UPDATE digunakan untuk meng-update data ke dalam database.
Contoh penggunaannya, sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
II-25
UPDATE `tabel_barang` SET `id_barang` = '3', `harga` = '45000000'
WHERE `tabel_barang`.`id_barang` = ‘1’
Perintah diatas merupakan perintah untuk meng-update data id_barang, harga
dimana id_barang dari 1 diganti 3 dan harga dari 9000000 diganti dengan
45000000.
5. DELETE
Perintah DELETE digunakan untuk menghapus data dalam database. Contoh
penggunaannya, sebagai berikut:
DELETE FROM `tabel_barang` WHERE ‘id_barang’ = 3
Perintah diatas merupakan perintah untuk untuk menghapus data pada
tabel_barang yang mempunyai id_barang = 3.
6. DROP TABLE
Perintah DROP TABLE digunakan untuk menghapus sebuah tabel dalam
database. Contoh penggunaannya, sebagai berikut:
DROP TABLE ‘tabel_barang’
Perintah diatas merupakan perintah untuk menghapus tabel ‘tabel_barang’.
2.6 DESAIN ANTARMUKA (INTERFACE)
Interface (antarmuka) pengguna merupakan tampilan di mana pengguna
berinteraksi dengan sistem (Al Fatta, 2007). Tujuan dari antarmuka pengguna
adalah untuk memungkinkan pengguna menjalankan setiap tugas dalam
kebutuhan pengguna (user requirement). Jadi dalam membangun sebuah
antarmuka pengguna harus berdasar pada kebutuhan pengguna.
Dalam mengembangkan antarmuka pengguna perlu diingat beberapa prinsip
antarmuka pengguna yang lain, yaitu:
1. Antarmuka yang baik tidak mengharuskan pengguna untuk mengingat tampilan
antarmuka pengguna.
2. Antarmuka pengguna menampilkan apa yang dimengerti oleh pengguna atau
visualisasi keadaan dari sistem yang sekarang.
Ada beberapa hal yang harus dihindari dalam merancang interface
(antarmuka), yaitu:
1. Menampilkan terlalu banyak informasi dan terlalu banyak pilihan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
II-26
2. Menampilkan terlalu sedikit informasi, terlalu sedikit pilihan dan tanpa
konteks.
3. Eksploitasi struktur menu standar yang sudah familiar dengan perangkat lunak
yang sering digunakan pengguna.
Adapun tahapan dalam merancang interface menurut Al Fatta (2007)
dijelaskan, sebagai berikut:
1. Desain perangkat lunak/ menu.
Desain perangkat lunak/ menu meliputi desain menu yang akan ditampilkan
dalam aplikasi yang dirancang. Desain menu mengakomodasi kebutuhan dari
administrator dan user. Desain menu harus dibuat mudah untuk dipahami.
Biasanya menu dibagi menjadi beberapa kategori dan di setiap kategori menu
terdapat submenu yang berhubungan dengan menu sebelumnya.
2. Desain antarmuka.
Desain antarmuka merupakan desain tampilan dari masing – masing menu
yang dirancang. Desain antarmuka ini, meliputi:
a. Desain form masukan
Desain form masukan merupakan desain form yang berfungsi sebagai
masukan data ke sistem atau ke basis data. Desain form masukan
disesuaikan dengan kebutuhan data yang disimpan dalam basis data.
b. Desain aplikasi server
Desain aplikasi server merupakan desain yang dijadikan tampilan bagi
administrator. Desain aplikasi server berdasarkan kebutuhan
administrator.
c. Desain aplikasi klien
Desain aplikasi klien merupakan desain yang dijadikan tampilan bagi user.
Desain aplikasi klien berdasarkan kebutuhan user.
d. Desain form keluaran
Desain form keluaran meliputi desain laporan dan desain tampilan
dokumen yang tersimpan. Dalam mendesain form keluaran didasarkan
pada keinginan bagaimana data ditampilkan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
II-27
2.7 PEMROGRAMAN WEB
2.7.1 Pengenalan Web
World Wide Web (WWW) atau biasa disebut dengan Web atau Website,
merupakan suatu sumber daya internet yang berkembang pesat. Informasi web
didistribusikan melalui pendekatan hypertext, yang memungkinkan suatu text
pendek menjadi acuan untuk membuka dokumen yang lain (Kadir, 2003). Web
telah digunakan banyak orang untuk keperluan organisasi. Fungsi penting web
adalah menyampaikan informasi ke semua orang. Web pada perkembangannya
juga digunakan untuk komersial.
Sejarah web dimulai pada bulan maret 1989 (Kadir, 2003). Pada saat itu,
Tim Berner-Lee yang bekerja di Laboratorium Fisika Partikel Eropa atau yang
dikenal dengan nama CERN (Consei European pour la Recherce Nuclaire) yang
berada di Genewa, Swiss, mengajukan protokol sistem distribusi informasi
internet yang digunakan untuk berbagai informasi di antaranya para fisikawan.
Protokol inilah yang selanjutnya dikenal sebagai World Wide Web dan
dikembangkan oleh World Wide Web Consorsium (W3C). Sebagaimana
diketahui, W3C adalah konsorsium dari sejumlah organisasi yang berkepentingan
dalam pengembangan berbagai standar yang berkaitan dengan Web (Kadir, 2003).
Aplikasi Web dibagi menjadi dua yaitu aplikasi Web Statis dan aplikasi Web
Dinamis. Aplikasi Web Statis dibentuk dengan menggunakan HTML saja.
Kekurangan aplikasi Web Statis adalah terletak pada kurang dinamisnya web yang
dibuat. Sehingga ketika ingin melakukan perubahan, harus diubah seluruh
sistemnya. Sedangkan aplikasi Web Dinamis jika ingin melakukan perubahan
cukup merubah dibagian tertentu saja (Kadir, 2003).
Pada dasarnya yang digunakan dalam pemrograman web adalah HTML.
Tetapi dalam perkembangannya HTML ini dapat disisipi dengan script-script
bahasa pemrograman lainnya seperti vbscript, javascript, php dan lainya. Inilah
yang membuat web saat ini lebih handal.
2.7.2 Hyper Text Markup Language (HTML)
HTML adalah kependekan dari Hyper Text Markup Language, yang artinya
tata cara penulisan yang digunakan dalam dokumen Web (Setiawan, 2004).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
II-28
Dokumen HTML ini merupakan dokumen teks murni yang dapat dibuat dengan
editor teks biasa seperti notepad atau notepad++. Dokumen HTML ini dapat
dibuka dengan browser seperti mozilla firefox, opera, internet explore, flock dan
lain – lain. HTML mampu menampilkan gambar, video dan suara.
Dalam dokumen HTML dikenal istilah tag, yaitu sebuah elemen dalam
HTML yang diapit oleh tanda kurang dari (<) dan lebih dari (>). Contoh tag – tag
dasar HTML, sebagai berikut:
a. HTML
Tag html merupakan merupakan identitas dari dokemen HTML. Setiap
dokumen HTML selalu diawali dengan tag ini. Cara penulisan tag html adalah
<html> pada awal dokumen HTML dan </html> pada akhir dokumen HTML.
b. Head
Head atau <head> merupakan tag kepala yang berisikan title, meta, dan script
yang di-include-kan. Contoh script yang di-inclide-kan, yaitu javascript dan
vbscript. Cara penulisan tag head adalah <head> pada awal tag dan </head>
pada akhir tag.
c. Title
Title merupakan tag yang dituliskan di dalam tag head yang berfungsi untuk
memberikan judul pada dokumen HTML. Judul ini nantinya akan tertulis di
atas browser. Cara penulisan tag title adalah <title> pada awal tag dan </title>
pada akhir tag.
d. Body
Body merupakan bagian tubuh dalam sebuah dokumen HTML. Di dalam body
inilah tulisan – tulisan yang ditampilkan dalam browser dituliskan. Cara
penulisan tag body adalah <body> pada awal tag dan </body> pada akhir tag.
e. Heading
Heading merupakan bagian untuk menuliskan topik utama dalam sebuah
dokumen HTML. Tag heading memiliki enam buah ukuran huruf yaitu 1, 2, 3,
4, 5, dan 6. Ukuran huruf yang paling besar adalah 1 dan yang paling kecil
adalah 6.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
II-29
f. Paragraf
Tag paragraf merupakan tag yang menandakan bahwa tulisan itu adalah sebuah
paragraf. Cara penulisan tag adalah diawal paragraf dengan <p [properti]> dan
diakhir paragraf dengan </p>.
g. Font
Tag font merupakan tag yang digunakan untuk mengatur bentuk dan tampilan
suatu huruf dalam dokumen HTML. Cara penulisan tag adalah diawal huruf
dengan <font [properti]> dan diakhir paragraf dengan </font>. Di dalam tag
font terdapat beberapa properti anatar lain size untuk mengatur ukuran huruf,
color untuk mengatur warna huruf, face yang digunakan untuk mengatur jenis
huruf, dan sebagainya.
h. Break Line
Tag break line digunakan untuk memotong kalimat didalam sebuah dokumen
HTML. Cara penulisan tag break line adalah diawal huruf dengan <br> atau
<br/> di akhir sebuah kalimat yang akan dipotong.
i. Horizontal Line
Tag horizontal Line digunakan untuk menggambarkan sebuah garis mendatar
dalam dokumen HTML. Cara penulisan tag horizontal line yaitu <hr
[properti]>.
j. Marquee
Tag marquee digunakan untuk menuliskan text berjalan dalam sebuah
dokumen HTML. Cara penulisan tag marquee adalah diawali dengan <marquee
[properti]> dan diakhiri dengan </marquee>.
k. Comment
Jika ingin menambahkan sebuah komentar dalam sebuah dokumen HTML
tetapi komentar itu tidak ditampilkan dalam browser maka ditambahkan tag
comment. Cara penulisan tag comment adalah diawali dengan <!-- dan diakhiri
dengan -->.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
II-30
2.7.3 Contoh Dokumen HTML
Berikut ini adalah contoh sebuah dokumen HTML (Carr, dkk., 1996):
Dokumen HTML diatas akan menghasilkan tampilan di browser seperti
terlihat pada gambar 2.9.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
II-31
Gambar 2.17 Contoh dokumen HTML dalam browser
Sumber : Carr dkk., 1996
2.7.4 Cascade Style Sheet (CSS)
CSS digunakan oleh web designer untuk mengatur style elemen yang ada
dalam halaman web, mulai dari memformat text, sampai pada memformat layout.
Tujuan dari penggunaan CSS ini adalah supaya diperoleh suatu kekonsistensian
style pada elemen tertentu (Ari, 2007).
Berikut ini adalah contoh penggunaan CSS.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
II-32
Text yang tercetak merah adalah contoh CSS. CSS yang sudah didefinisikan
dalam tag <head> kemudian akan dipanggil di tag <body> HTML. CSS diatas
akan menghasilkan perubahan rata text pada tampilan di browser. Hasil eksekusi
dokumen di atas dapat dilihat pada gambar 2.10.
Gambar 2.18 Contoh Penggunaan CSS
Sumber : Ari, 2007 hal 37
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
II-33
2.7.5 Pre Hipertext Procesor (PHP)
PHP (Pre Hypertext Prepocessor) adalah bahasa pemrogaman yang
dieksekusi di dalam dokumen HTML. PHP merupakan skrip yang berjalan di
server dan sangat popular di lingkungan linux. Saat ini, PHP dapat berjalan di
pada berbagai platform, dari UNIX hingga Windows (Kadir, 2003). Sintaks PHP
akan dijalankan pada server sedangkan yang dikirim ke browser hanya hasilnya
saja. Inilah yang merupakan kelebihan sintaks PHP, yaitu securitas yang tinggi.
Bahasa PHP ini ditulis menyatu dalam dengan tag – tag HTML. Penulisan bahasa
PHP ini dimulai dengan tanda <? atau <?php dan diakhiri dengan tanda ?>.
Berikut ini contoh penulisan bahasa PHP yang menyatu dengan tag HTML.
File diatas mengandung bahasa PHP, yaitu:
1. Tipe Data dalam PHP
Tipe data dalam PHP dibedakan menjadi beberapa jenis yaitu dijelaskan
sebagai berikut.
a. Integer
Tipe data integer adalah semua bilangan bulat antara -147483648 sampai
+2147483647.
b. Floating point
Tipe data floating point merupakan tipe data desimal.
c. Boolean
Tipe data boolean merupakan tipe data yang memiliki dua nilai, yaitu true
dan false.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
II-34
d. Array
Tipe data array merupakan data yang menyimpan data-data lainnya. Data
yang disimpan dalam array dapat berjumlah satu atau banyak.
e. String
Tipe data string merupakan tipe data yang berupa teks. Penulisan tipe data
string ini di dalam PHP diapit dengan tanda petik dua (“).
f. Obyek
Tipe data obyek adalah tipe data yang dapat berupa fungsi, variabel atau
pun bilangan biasa.
2. Variabel
Variabel dalam php diawali dengan simbol $. Misalnya : $angka = 55,
mempunyai arti sebuah variabel yang bernama angka dengan nilai berupa
bilangan integer 55. Nama variabel dapat berupa kumpulan angka, huruf atau
underscore. Pendeklarasian variabel dalam PHP selalu diikuti dengan
pemberian nilai. Jika terdapat nama variabel yang sama maka nilai dari variabel
tersebut sama dengan variabel yang dideklarasikan paling akhir.
3. Operator
Operator digunakan untuk melakukan manipulasi data. Operator
diklasifikasikan menjadi empat jenis yaitu arihtmetic operator, relational
operator dan logical operator.
1) Arithmetic operator
Arithmetic operator digunakan untuk melakukan perhitungan matematika
dasar. Misalnya: $perkalian = 10 * 4;
Operator * berfungsi untuk mengalikan kedua bilangan (10 dan 4). Ada
jenis arithmetic operator lainnya, yaitu:
+ : penjumlahan
- : pengurangan
/ : pembagian
% : nilai sisa pembagian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
II-35
2) Relational operator
Relational operator digunakan untuk membandingkan nilai dari dua data.
Hasil perbandingan dinyatakan dalam nilai boolean. Jenis-jenis relational
operator, yaitu:
= = : memeriksa apakah ruas kanan bernilai sama dengan ruas kiri.
! = : memeriksa apakah ruas kanan tidak bernilai sama dengan ruas kiri.
< : memeriksa apakah ruas kiri bernilai lebih kecil dengan ruas kanan.
> = : memeriksa apakah ruas kiri bernilai lebih besar atau sama dengan
ruas kanan.
< = : memeriksa apakah ruas kiri bernilai lebih kecil atau sama dengan
ruas kanan.
3) Logical operator
Logical operator digunakan untuk membandingkan dua nilai boolean. Hasil
dari penggunaan logical operator juga menunjukkan subuah nilai boolean.
Tabel 2.1 menunjukkan contoh dari logika operator.
Tabel 2.1 Logika Operator
Ruas Kiri Operator Nama Ruas Kanan Hasil
True && And True True
True && And False False
False && And True False
False && And False False
True || Or True True
True || Or False True
False || Or True True
False || Or False False
4. Statement Control
a. Statement If
Penulisan statement if, sebagai berikut:
If ( ekspresi ) {
PernyataanA;
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
II-36
}
Else {
PernyataanB;
}
atau
If (ekspresiA)
PernyataanA;
Else if (ekspresB)
PernyataanB;
Else
PernyataanC;
b. Statement Switch
Penulisan Statement Switch, sebagai berikut:
switch (ekspresi) {
case ekspresiA:
pernyataanA;
break;
case ekspresiB:
pernyataanB;
break
---- dst ----
case ekspresiN:
pernyataanN;
break;
}
c. Statement While
Penulisan statement While, sebagai berikut:
<?
$A = 0;
While ($A < 10)) {
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
II-37
Echo ”Ini bilangan ke- ” $A;
$A ++;
}
}
?>
d. Statement FOR
Penulisan statement FOR, sebagai berikut:
<?
$a = 5;
For ($i = 0; $i < $a; $i + +) {
echo ”Ini bilangan ke-” .$a ;
}
?>
e. Statement Foreach
Penulisan statement foreach, sebagai berikut:
foreach (variabel_array as key = > value)
{
StatementA;
StatementB;
....
}
5. Include dan Require
Include dan Require digunakan untuk mengambil atau memanggil file
eksternal. Fungsi include dan require sangat penting karena dapat memanggil
beberapa bentuk tidak hanya file HTML ataupun PHP. Contoh penggunaan
Include dan Require, sebagai berikut:
Misal terdapat kita mempunyai file bernama data_rahasia.inc. Di dalam data
tersebut terdapat beberapa data dan data tersebut akan dipanggil ke dalam file
PHP dan dijadikan file array. Penulisan include, sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
II-38
<?
Include “data_ rahasia.inc”;
$array [ ] = “data_ rahasia.inc”;
echo $array ;
?>
Fungsi PHP diatas akan menuliskan data dalam file data_rahasia.inc dalam
bentuk data array.
6. Fungsi Operasi dalam PHP
Fungsi operasi dalam PHP adalah suatu fungsi untuk melakukan suatu tindakan
atau perintah tertentu dalam PHP. Dalam PHP terdapat ratusan fungsi dengan
kegunaan yang berbeda–beda. Misalnya dalam memanipulasi data string dapat
digunakan fungsi strlen( ), strrev( ), str_pad( ), substr( ), str_replace( ),
strcmp( ) dan sebagainya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
III-1
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini diuraikan secara sistematis mengenai langkah-langkah yang
dilakukan dalam perancangan sistem informasi inventarisasi barang milik negara
di Jurusan Teknik Industri, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Adapun langkah-
langkah yang dilakukan dalam penelitian ini ditunjukkan pada gambar. 3.1. Mulai
Studi Literatur Pengamatan sistem awal
Perumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Analisis dan Interpretasi Hasil
Kesimpulan dan Saran
Selesai
Identifikasi Masalah
Analisis Sistem Lama
Analisis Kebutuhan Sistem
Desain Sistem Baru
Desain Database
Desain Interface
Pembuatan Program
Pengujian Program
Analisis dan Interpretasi Hasil
Kesimpulan dan Saran
Program telah lulus diuji?
Analisis Kekurangan Sistem
Gambar 3.1 Diagram alir metodologi penelitian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
III-2
Diagram alir metodologi penelitian pada gambar 3.1 dapat diuraikan,
sebagai berikut:
3.1 TAHAP IDENTIFIKASI MASALAH
Tahap ini diawali dengan studi literatur, pengamatan sistem awal,
perumusan masalah, penentuan tujuan penelitian. Langkah-langkah yang ada pada
tahap identifikasi masalah tersebut dijelaskan pada subbab berikut ini.
1. Studi pustaka,
Studi pustaka dilakukan untuk mendukung proses penyelesaian penelitian ini.
Studi pustaka dilakukan dengan mencari informasi yang berkaitan dengan
permasalahan yang dibahas dalam perancangan sistem informasi inventarisasi
barang milik negara di Jurusan Teknik Industri. Studi pustaka ini dilakukan
dengan mempelajari beberapa literatur, yaitu buku, internet, jurnal, dan
penelitian yang berkaitan. Teori yang harus dikuasai dalam studi pustaka ini
yaitu mengenangi konsep dasar sistem, konsep dasar sistem informasi
manajemen, konsep perancangan sistem, perancangan database, perancangan
interface dan pembuatan program berbasis web.
2. Pengamatan sistem awal,
Pengamatan sistem awal dilakukan untuk mengetahui sistem yang sedang
berjalan. Pengamatan sistem ini dilakukan dengan cara melakukan wawancara
dengan pengguna sistem. Wawancara dilakukan terhadap pengguna sistem di
tingkat Jurusan Teknik Industri dan di tingkat Fakultas Teknik. Selain
melakukan wawancara, peneliti juga mencoba sistem aplikasi yang digunakan
di tingkat Fakultas Teknik. Dengan melakukan pengamatan sistem ini maka
dapat diketahui kekurangan-kekurangan yang ada pada sistem lama.
3. Perumusan masalah,
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, kemudian disusun sebuah
perumusan masalah. Perumusan masalah dilakukan dengan menetapkan
sasaran-sasaran yang akan dibahas untuk kemudian dicari solusi pemecahan
masalahnya. Perumusan masalah dilakukan agar peneliti dapat fokus dalam
membahas permasalahan yang dihadapi. Adapun permasalahan yang akan
dibahas lebih lanjut adalah bagaimana merancang sistem informasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
III-3
inventarisasi barang milik negara di Jurusan Teknik Industri, Universitas
Sebelas Maret Surakarta.
4. Tujuan penelitian,
Tujuan penelitian ditetapkan agar penelitian yang dilakukan dapat menjawab
dan menyelesaikan rumusan masalah yang dihadapi. Adapun tujuan penelitian
yang ditetapkan dari hasil perumusan masalah adalah menganalisis kebutuhan
sistem untuk mengatasi permasalahan yang ada pada sistem yang lama dan
merancang sistem informasi inventarisasi barang milik negara di Jurusan
Teknik Industri, Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3.2 TAHAP PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
3.2.1 Analisis Sistem Lama
Analisis sistem lama dilakukan untuk mengetahui proses - proses yang
terjadi pada sistem lama. Analisis sistem lama ini menggunakan data flow
diagram (DFD). DFD adalah suatu model logika data atau proses yang dibuat
untuk menggambarkan darimana asal data dan kemana tujuan data yang di luar
sistem, dimana data disimpan, proses apa yang menghasilkan data tersebut dan
interaksi antara data yang tersimpan dan proses yang dikenakan pada data tersebut
(Kristanto, 2003). Dengan data flow diagram (DFD) akan diketahui proses yang
terjadi dan aliran data pada sistem lama. Dari analisis sistem lama ini juga
diketahui proses – proses yang belum berjalan dengan baik pada sistem lama.
3.2.2 Analisis Kekurangan Sistem
Analisis kekurangan sistem dilakukan untuk mengetahui kekurangan –
kekurangan pada sistem lama. Analisis kekurangan sistem ini dilakukan pada
proses – proses yang terjadi pada sistem lama. Dalam analisis kekurangan sistem
dijelaskan kekurangan – kekurangan sistem lama dan akibat – akibat yang yang
ditimbulkan dari kekurangan tersebut.
3.2.3 Analisis Kebutuhan Sistem
Analisis kebutuhan sistem dilakukan setelah melakukan analisis sistem lama
dan analisis kekurangan sistem. Dari analisis sistem lama dan analisis kekurangan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
III-4
sistem didapat kekurangan dan permasalahan sistem lama. Fungsi analisis
kebutuhan sistem adalah menentukan kebutuhan sistem baru yang dapat
mengurangi atau mengatasi kekurangan dan permasalahan sistem lama tersebut.
Analisis kebutuhan sistem yang dilakukan berdasarkan urutan analisis
kebutuhan sistem yang dikemukakan oleh Kristanto (2003). Urutan – urutan
analisis kebutuhan sistem ini, yaitu:
1. Menentukan tujuan utama (major goal),
Pertama yang dilakukan dalam melakukan analisis kebutuhan sistem adalah
menentukan tujuan utama (major goal). Tujuan utama berisi alasan – alasan
mengapa sistem baru perlu didesain. Tujuan utama ini disusun berdasarkan
analisis kekurangan sistem lama.
2. Menentukan intermediate goal,
Intermediate goal diartikan sebagai tugas – tugas yang dapat dilakukan oleh
sistem dengan sedikit atau tanpa biaya ekstra.
3. Menentukan minor goal,
Minor goal yaitu fungsi-fungsi yang dapat dilakukan sistem baru untuk
organisasi, yang memang ada pada sistem baru tanpa tambahan biaya sama
sekali.
4. Menentukan output yang harus dihasilkan,
Output sistem disusun berdasarkan kebutuhan sistem baru. Output sistem ini
berupa informasi – informasi dalam form yang dapat mengatasi kekurangan –
kekurangan sistem lama.
5. Menentukan input yang diperlukan,
Input sistem ditentukan berdasarkan output yang diinginkan. Input sistem ini
mengakomodasi kebutuhan sistem yang akan diproses menjadi output yang
diinginkan.
6. Menentukan operasi yang dilakukan,
Operasi sistem merupakan sebuah proses yang mengubah input sistem menjadi
output sistem yang diinginkan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
III-5
3.2.4 Desain Sistem Baru
Pada desain sistem baru ini dilakukan perancangan terhadap proses – proses
dan aliran data pada sistem baru. Desain sistem baru ini menggunakan data flow
diagram (DFD). Desain sistem baru ini terdiri dari tiga tahap. Pertama adalah
merancang model hirarki sistem informasi inventarisasi barang milik negara di
Jurusan Teknik Industri. Kedua adalah merancang diagram kontek. Dan ketiga
adalah merancangan level – level DFD. Sistem baru yang dirancang sampai pada
DFD level ke-2.
3.2.5 Desain Database
Desain database dalam perancangan sistem informasi inventarisasi barang
milik negara di Jurusan Teknik Industri Universitas Sebelas Maret Surakarta ini
menggunakan teknik normalisasi. Proses normalisasi diartikan sebagai proses
pengelompokkan data elemen menjadi tabel – tabel yang menunjukkan entitas dan
relasinya (Kristanto, 2004). Teknik normalisasi sering digunakan untuk
merancang database karena teknik ini mudah digunakan dan dapat menghasilkan
database yang optimal.
Proses perancangan database dengan teknik normalisasi ini dapat dimulai
dari dokumen dasar yang dipakai dalam sistem (Kristanto, 2004). Dokumen dasar
dalam rancangan sistem informasi inventarisasi barang di Jurusan Teknik Industri
Universitas Sebelas Maret Surakarta ini adalah berupa data store yang didapat
pada desain sistem baru. Proses normalisasi dilakukan dalam empat langkah yaitu
menyusun bentuk unnormalized, bentuk normal kesatu (1NF), bentuk normal
kedua (2NF) dan bentuk normal ketiga (3NF).
3.2.6 Desain Interface
Interface (antarmuka) pengguna merupakan tampilan di mana pengguna
berinteraksi dengan sistem. Tujuan dari antarmuka pengguna adalah untuk
memungkinkan pengguna menjalankan setiap tugas dalam kebutuhan pengguna
(user requirement) (Al Fatta, 2007).
Desain interface ini dilakukan dalam dua tahap perancangan berdasarkan
tahap perancangan interface yang dikemukakan oleh Al Fatta (2007). Yaitu tahap
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
III-6
perancangan perangkat lunak / menu dan tahap perancangan interface yang terdiri
dari desain form masukan, desain aplikasi server, desain aplikasi klien dan desain
form keluaran.
3.2.7 Pembuatan Program
Pembuatan sistem informasi inventarisasi barang milik negara di Jurusan
Teknik Industri Universitas Sebelas Maret Surakarta ini menggunakan bahasa
pemrograman berbasis web. Bahasa pemrograman yang dipakai dalam
perancangan ini adalah html dan php. Dalam pembuatan program ini juga
digunakan css dan javascript. Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai logika –
logika pemrograman yang dirancang dengan menggunakan diagram alir
(flowchart).
3.2.8 Pengujian Program
Pengujian program dilakukan untuk mengetahui apakah program yang
dibuat telah sesuai dengan kebutuhan sistem atau belum. Pengujian sistem ini
terdiri dari dua tahap, yaitu validasi program aplikasi dan validasi sistem. Validasi
program aplikasi terdiri dari dua tahap yaitu black box testing dan white box
testing. Black box testing dilakukan dengan menjalankan atau mengeksekusi unit
atau modul, kemudian diamati apakah hasil dari unit itu sesuai dengan proses
bisnis yang diinginkan (Al Fatta, 2007). Jika ditemukan kesalahan output dalam
black box testing maka dilakukan white box testing. White box testing adalah cara
pengujian dengan melihat ke dalam modul untuk meneliti kode-kode program
yang ada, dan menganalisis apakah ada kesalahan atau tidak (Al Fatta, 2007).
Sedangkan validasi sistem adalah tahap untuk mengetahui apakah program yang
dibuat ada kesalahan atau tidak dalam pengolahan data dan sistem harus dapat
diterapkan pada sistem inventarisasi sesungguhnya.
3.3 TAHAP ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL
Bagian ini berisi tentang analisis hasil perancangan sistem informasi
inventarisasi barang milik negara di Jurusan Teknik Industri. Analisis hasil
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
III-7
perancangan ini meliputi analisis sistem baru, analisis program aplikasi dan
analisis pengujian sistem.
3.4 TAHAP KESIMPULAN DAN SARAN
3.4.1 Kesimpulan
Bagian ini berisi tentang kesimpulan yang didapat dari perancangan sistem
informasi inventarisasi barang milik negara di Jurusan Teknik Industri,
Universitas Sebelas Maret Surakarta ini.
3.4.2 Saran
Bagian ini berisi tentang saran - saran yang diberikan kepada peneliti
selanjutnya untuk mengembangkan sistem informasi inventarisasi barang milik
negara di Jurusan Teknik Industri, Universitas Sebelas Maret Surakarta ini lebih
lanjut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-1
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
Bab ini berisi tentang tahapan perancangan sistem inventarisasi barang milik
negara. Tahapan perancangan ini berdasarkan metodologi yang telah dibuat.
4.1 ANALISIS SISTEM LAMA
Tahap analisis sistem lama merupakan tahap awal dalam perancangan
sistem inventarisasi barang milik negara di jurusan Teknik Industri Universitas
Sebelas Maret Surakarta. Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap proses –
proses yang dilakukan pada sistem lama dengan menggunakan data flow diagram
(DFD).
Hasil identifikasi sistem menunjukkan bahwa pelaksanaan tugas dalam
sistem lama belum berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Sehingga terjadi
kesulitan saat melakukan analisis pada sistem lama. Oleh karena itu, analisis
sistem lama ini menggunakan DFD hanya sampai pada level ke–0.
Gambar 4.1 menunjukkan diagram konteks sistem lama. Sistem
inventarisasi lama ini terdapat tiga entitas yaitu TU-TI, penanggungjawab
laboratorium dan Fakultas Teknik. Tugas dari TU-TI adalah meng-update data
inventaris dan memasukkan master data. Sedangkan laporan inventaris barang di
setiap laboratorium dibuat oleh penanggungjawab laboratorium. Kemudian,
laporan tersebut direkap oleh TU-TI untuk dilaporkan ke Fakultas Teknik.
Gambar 4.1 Diagram konteks sistem inventarisasi lama
Gambar 4.2 menunjukkan data flow diagram (DFD) level ke-0 sistem
inventarisasi lama. Pada sistem inventarisasi lama terdapat sembilan proses dan
tiga entitas. Analisis sistem yang dilakukan meliputi sembilan proses tersebut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-2
Gambar 4.2 Data flow diagram level 0 sistem inventarisasi lama
4.1.1 Proses Pengadaan Barang
Proses pengadaan barang dibagi menjadi dua kategori. Pertama, pengadaan
barang dengan biaya kurang dari lima juta. Kedua, pengadaan dengan biaya lebih
dari lima juta. Pengadaan barang kategori pertama dilakukan langsung oleh pihak
jurusan. Bukti pengadaan barang untuk kategori ini hanya berupa kuitansi
pembayaran. Sedangkan, pengadaan barang kategori kedua dilakukan oleh panitia
pengadaan yang dibentuk oleh pihak jurusan Teknik Industri dan Fakultas Teknik.
Pengadaan barang kategori ini dilakukan dengan menunjuk sebuah penyedia
untuk melakukan pengadaan barang. Jika perkiraan biaya pengadaan kurang dari
lima puluh juta maka akan dilakukan penunjukan sebuah penyedia secara
langsung. Sedangkan untuk perkiraan biaya lebih dari lima puluh juta dilakukan
lelang yang diikuti minimal tiga penyedia.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-3
Secara umum, proses pengadaan barang ini telah berjalan sesuai dengan
prosedur yang telah ditetapkan. Tetapi masih ada permasalahan yang terjadi, yaitu
proses pengadaan barang di tingkat laboratorium belum tercatat secara baik.
4.1.2 Proses Penomoran Barang
Proses penomoran barang merupakan proses yang penting dalam melakukan
inventarisasi barang karena proses ini adalah proses awal dalam inventarisasi
barang dimana barang diberi nomor inventaris dan dibedakan satu dengan lainnya.
Pemberiaan nomor ini mempermudah dalam mengidentifikasi atribut barang,
mempermudah dalam proses pencarian barang dan sebagainya.
Proses penomoran barang pada sistem inventarisasi lama dilakukan di
tingkat fakultas dan universitas. Proses penomoran pada sistem lama berjalan
lambat. Bahkan ada barang yang telah dibeli selama setahun belum diberi nomor.
Hal ini dikarenakan proses inventarisasi ditingkat Universitas Sebelas Maret yang
kurang baik. Selain itu, masalah yang cukup mengganggu dalam proses
inventarisasi barang adalah nomor inventaris yang ditempel pada barang memiliki
kualitas yang kurang baik. Sehingga setelah beberapa tahun nomor tersebut sudah
hilang atau tidak terlihat.
4.1.3 Proses Perpindahan Barang
Proses perpindahan barang merupakan proses dimana barang inventaris
mengalami perpindahan dari ruangan satu ke ruangan yang lainnya. Proses
perpindahan barang ini terjadi karena kebutuhan masing – masing laboratorium di
jurusan Teknik Industri yang berubah. Misalnya jika terjadi perubahan layout
ruangan di laboratorium tertentu, tentu saja kebutuhan kursi dan meja pun berubah
sehingga terjadi perpindahan barang. Proses perpindahan barang ini belum
tercacat dalam sistem inventarisasi lama.
4.1.4 Proses Peminjaman Barang
Proses peminjaman barang merupakan proses dimana barang milik negara
di jurusan Teknik Industri dipinjam oleh pihak tertentu. Misalnya, LCD yang
dipinjam oleh mahasiswa untuk kepentingan seminar. Selama ini, proses
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-4
peminjaman barang milik negara di jurusan Teknik Industri belum tercatat dengan
baik. Sehingga jika ada kehilangan barang tertentu, sulit untuk mengidentifikasi
siapa yang membawa atau bertanggung jawab.
4.1.5 Proses Pelaporan Kerusakan Barang
Proses pelaporan kerusakan barang marupakan proses dimana pengelola
barang di jurusan Teknik Industri melaporkan kerusakan barang ke Fakultas
Teknik. Proses pelaporan kerusakan barang ini bertujuan agar dilakukan
pemeliharaan terhadap barang yang mengalami kerusakan tersebut. Tetapi proses
ini sering tidak dilakukan dan menunggu proses pengecekan barang. Pada proses
pengecekan barang ini baru diketahui adanya kerusakan barang.
4.1.6 Proses Pemeliharaan Barang
Proses pemeliharaan barang merupakan proses yang dilakukan terhadap
barang inventaris yang rusak. Proses ini perlu dilaporkan ke tingkat Fakultas
Teknik karena memerlukan biaya. Tetapi dalam kenyataannya, biaya
pemeliharaan ini sering dibiayai sendiri dari dana jurusan Teknik Industri. Proses
pemeliharaan ini tidak dilaporkan ke Fakultas Teknik.
Permasalahan yang sering muncul dalam proses pemeliharaan barang adalah
barang yang mengalami pemeliharaan tidak di-update kondisi dan spesifikasinya.
Contohnya adalah ketika terjadi kerusakan pada DVD-ROM sebuah komputer.
Kemudian DVD-ROM itu diganti dengan DVD-ROM baru dengan spesifikasi
yang berbeda. Hal tersebut membuat data inventarisasi di jurusan Teknik Industri
berbeda dengan data di Fakultas Teknik.
4.1.7 Proses Penghapusan Barang
Proses penghapusan barang merupakan proses dimana dilakukan
penghapusan barang inventaris ketika barang tersebut telah rusak berat dan tidak
dapat digunakan lagi. Setelah proses penghapusan barang kemudian barang
tersebut akan dibuang atau digudangkan. Tetapi kenyataannya, selama ini belum
ada proses penghapusan barang di jurusan Teknik Industri. Hal ini berkaitan
dengan proses penomoran barang. Nomor yang diberikan kepada barang sering
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-5
mengalami kerusakan. Sehingga pengguna barang kesulitan dalam
mengidentifikasi barang. Proses penghapusan barang ini seharusnya dilakukan
karena pada kenyataannya banyak barang yang sudah digudangkan tetapi masih
tercatat sebagai barang produktif.
4.1.8 Proses Pengecekan Barang oleh Fakultas
Proses pengecekan kondisi barang merupakan proses dimana pengelola
barang di Fakultas Teknik membentuk tim untuk memeriksa barang inventaris
yang ada di jurusan Teknik Indutri. Proses pengecekan barang ini tidak dilakukan
secara periodik. Biasanya, dilakukan bersamaan dengan proses penomoran
barang. Dalam proses pengecekan barang ini akan dicatat perubahan yang terjadi
pada barang, antara lain kondisi dan letak barang.
4.1.9 Proses Pelaporan Inventarisasi Barang
Proses pelaporan inventarisasi barang merupakan pelaporan kondisi barang
saat ini. Kondisi barang ini dinyatakan dalam persentase. Proses pelaporan
inventarisasi barang ini lakukan tidak menentu. Kadang sebulan sekali, tetapi
kadang enam bulan baru melakukan pelaporan kondisi barang. Hal ini
dikarenakan pengelola di jurusan Teknik Industri kesulitan dalam melakukan
pencarian barang.
Proses pelaporan inventarisasi barang ini belum mempunyai format standar.
Hal ini diikuti dengan proses pelaporan di level laboratorium yang melaporkan
inventaris laboratorium dengan menggunakan format yang berbeda – beda.
Akibatnya, proses inventarisasi menjadi terganggu.
4.2 ANALISIS KEKURANGAN SISTEM
Setelah melakukan analisis sistem inventarisasi lama maka dilakukan
analisis terhadap kekurangan – kekurangan sistem informasi inventarisasi lama.
Analisis kekurangan sistem ini menjelaskan permasalahan yang terjadi pada
sistem lama. Hasil dari analisis kekurangan sitem lama ini kemudian dijadikan
sebagai acuan perbaikan sistem yang dilakukan. Dengan melakukan analisis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-6
kekurangan sistem maka diharapkan perbaikan sistem yang dilakukan lebih
terfokus dalam mengatasi permasalahan yang ada.
4.2.1 Proses Pengadaan Barang
Permasalahan yang terjadi dalam proses pengadaan barang yaitu proses
pengadaan barang di tingkat laboratorium belum tercatat secara baik.
Permasalahan ini mengakibatkan tidak teridentifikasinya barang yang telah dibeli
oleh pihak laboratorium. Sehingga barang tersebut tidak terinventarisasi. Selain
itu, akibat lain yang ditimbulkan adalah jika bukti pembelian itu hilang atau tidak
ada, maka biaya pengadaan ini harus ditanggung oleh pihak laboratorium.
4.2.2 Proses Penomoran Barang
Permasalahan yang terjadi dalam proses penomoran barang ini adalah
proses penomoran yang lambat, bahkan hingga satu tahun setelah proses
pengadaan barang, penomoran barang ini belum dilakukan. Proses penomoran
yang lambat ini mengakibatkan barang tersebut sulit untuk diidentifikasi dan
diinventarisasi dengan baik. Sehingga proses inventarisasi barang milik negara di
jurusan Teknik Industri pun berjalan tidak optimal.
Selain permasalahan itu, ada permasalahan lain dalam proses penomoran
barang yaitu kualitas nomor inventaris yang ditempel pada barang kurang baik.
Sehingga setelah beberapa tahun nomor tersebut sudah hilang atau tidak terlihat.
Hal ini mengakibatkan adanya kesulitan saat melakukan identifikasi terhadap
barang tersebut. Permasalahan lainnya adalah nomor inventaris barang kadang
tidak cocok dengan data yang tersimpan.
4.2.3 Proses Perpindahan Barang
Permasalahan yang terjadi dalam proses perpindahan barang ini yaitu proses
perpindahan barang ini belum tercacat dalam sistem inventarisasi barang milik
negara di jurusan Teknik Industri. Akibatnya, barang yang telah dipindah dari
tempatnya semula tidak diketahui keberadaannya dengan pasti. Proses pencarian
dan pengecekan barang pun menjadi sulit. Akibat lebih lanjut yang ditimbulkan
adalah proses pelaporan inventarisasi barang yang lambat dan tidak akurat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-7
4.2.4 Proses Peminjaman Barang
Permasalahan yang terjadi dalam proses peminjaman barang ini adalah
belum adanya pencatatan peminjaman barang. Hal ini akan menimbulkan masalah
jika terjadi kehilangan atau kerusakan barang. Permasalahan tersebut adalah tidak
adanya pihak yang bertanggung jawab atas kehilangan atau kerusakan barang
tersebut.
4.2.5 Proses Pelaporan Kerusakan Barang
Permasalahan yang terjadi dalam proses pelaporan ini barang ini adalah
lambatnya proses pelaporan kerusakan barang bahkan sering kerusakan barang
tersebut tidak dilaporkan sama sekali. Selain itu, kerusakan pada barang inventaris
ini tidak tercatat dalam sistem inventarisasi barang. Sehingga barang inventaris
tertentu tidak diketahui apakah pernah rusak atau belum.
4.2.6 Proses Pemeliharaan Barang
Permasalahan yang terjadi dalam proses pemeliharaan barang ini adalah
terkait dengan tidak dilaporkannya kerusakan barang sehingga pemeliharaan
dilakukan oleh pihak jurusan Teknik Industri sendiri. Permasalahan yang lain
adalah tidak di-update-nya kondisi dan spesifikasi barang setelah pemeliharaan.
Hal tersebut menimbulkan kesalahpahaman antara pengelola barang di jurusan
Teknik Industri dengan pengelola barang di Fakultas Teknik mengenai spesifikasi
barang saat proses pengecekan barang.
4.2.7 Proses Penghapusan Barang
Permasalahan yang terjadi dalam proses penghapusan barang ini adalah
sulitnya operator mengidentifikasi barang yang akan dihapus. Kesulitan ini
berkaitan dengan kualitas nomor inventaris yang tertempel pada barang yang
kurang baik. Sehingga ketika barang tersebut sudah rusak dan akan dihapus maka
nomor inventaris yang tertempel pada barang tersebut juga sudah rusak.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-8
4.2.8 Proses Pelaporan Inventarisasi Barang
Permasalahan yang terjadi dalam proses pelaporan inventarisasi barang ini
adalah proses pelaporan inventarisasi barang ini belum mempunyai format standar
yang baku. Hal ini diikuti dengan proses pelaporan di level laboratorium yang
melaporkan inventaris laboratorium dengan menggunakan format yang berbeda –
beda. Akibatnya, pengelola barang di jurusan Teknik Industri kesulitan dalam
merekap data. Proses pelaporan inventarisasi ke tingkat Fakultas teknik pun
mengalami keterlambatan.
4.2.9 Proses Pengecekan Barang
Permasalahan yang terjadi dalam proses pengecekan barang ini adalah
proses pencarian barang yang sulit. Kesulitan ini terjadi akibat tidak tercatatnya
perpindahan barang dan belum adanya aplikasi yang mendukung proses pencarian
barang. Akibatnya, proses pengecekan barang pun lambat dan sulit.
4.3 ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM
Analisis kebutuhan sistem ini dilakukan dalam lima tahap, yaitu
menentukan tujuan utama (major goal), menentukan intermediate goal,
menentukan minor goal, menentukan output yang diinginkan, menentukan input
yang dibutuhkan untuk menghasilkan output tersebut dan menentukan operasi
yang dilakukan untuk mengolah input menjadi output yang diinginkan.
Analisis kebutuhan sistem ini terfokus pada penyelesaian masalah yang
telah diidentifikasi sebelumnya. Sehingga diharapkan sistem baru yang dirancang
akan lebih baik dari sistem lama. Berikut ini tahapan analisis kebutuhan sistem.
4.3.1 Menentukan Tujuan Utama (major goal)
Tujuan utama dalam perancangan sistem inventarisasi barang milik negara
di jurusan Teknik Industri ini berdasarkan analisis sistem lama dan analisis
kekurangan sistem lama yang telah dilakukan. Tujuan utama ini juga harus
mengakomodasi keinginan user. Berikut ini adalah tujuan utama yang ditetapkan
dalam perancangan sistem inventarisasi barang milik negara di jurusan Teknik
Industri.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-9
1. Adanya pencatatan pengadaan barang sampai ke tingkat laboratorium.
Database tersebut harus dapat diakses oleh semua penangungjawab
laboratorium. Sehingga penanggungjawab laboratorium dapat memasukkan
data pengadaan barang setelah melakukan pembelian barang. Adanya
pencatatan pengadaan barang ini diharapkan dapat mengatasi permasalahan
yang terjadi saat proses pengadaan barang yaitu tidak terinventarisasinya
sebuah barang karena tidak tercatat dengan baik.
2. Adanya penomoran barang di tingkat jurusan Teknik Industri disamping
mendapatkan nomor inventaris dari Universitas. Ketika dilakukan pengadaan
barang, barang tersebut harus langsung diberi nomor. Tujuannya adalah untuk
mempermudah proses identifikasi dan pencarian barang. Penomoran barang di
tingkat jurusan Teknik Industri dilakukan karena lambatnya proses penomoran
yang dilakukan oleh pihak Universitas. Selain itu, pengelola sistem
inventarisasi lama menyarankan agar kualitas kertas nomor inventaris yang
diberikan pada barang inventaris dapat lebih baik. Tujuannya, agar nomor
inventaris tersebut tidak rusak sampai barang inventarisnya dihapus. Untuk
mengatasi permasalahan ketidakcocokan nomor inventaris dengan data yang
tersimpan maka dibutuhkan aplikasi yang mendukung update data setiap saat.
3. Adanya proses pencatatan perpindahan barang. Catatan perpindahan barang ini
digunakan untuk mengidentifikasi letak barang saat ini. Dengan adanya
pencatatan perpindahan barang ini maka proses pencarian dan pengecekan
kondisi barang menjadi lebih mudah dan akurat.
4. Adanya proses pencatatan peminjaman barang. Dengan adanya proses
pencatatan peminjaman barang maka akan diketahui berapa sering sebuah
barang digunakan. Dan jika terjadi kerusakan dapat diidentifikasi bagaimana
barang tersebut dapat rusak.
5. Adanya proses pencatatan kerusakan barang. Adanya catatan kerusakan barang
ini membantu dalam proses pelaporan kerusakan barang dan proses
pemeliharaan barang. Dengan catatan kerusakan barang ini dapat diketahui
bahwa sebuah barang tertentu pernah rusak atau tidak. Proses pelaporan
kerusakan barang ini disarankan dilakukan secara periodik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-10
6. Adanya pelaporan kerusakan barang dan pencatatan pemeliharaan barang.
Adanya pelaporan kerusakan barang akan membantu pencairan dana
pemeliharaan barang oleh Fakultas Teknik, sedangkan catatan pemeliharaan
barang ini akan membantu dalam peng-update-an kondisi dan spesifikasi
barang. Sehingga ketika terjadi perubahan pada spesifikasi barang, tidak terjadi
kesalahpahaman antara Administrator jurusan Teknik Industri dengan Fakultas
Teknik mengenai spesifikasi barang saat proses pengecekan barang.
7. Adanya proses pencatatan penghapusan barang dan kualitas kertas nomor
inventaris yang berikan dapat lebih baik. Adanya kualitas kertas nomor
inventaris yang baik maka diharapkan proses penghapusan dapat dilakukan
dengan baik. Proses penghapusan juga dapat dilaporkan ke Fakultas Teknik
karena adanya pencatatan penghapusan barang.
8. Adanya format standar dalam proses pelaporan inventarisasi barang. Dengan
adanya format standar untuk pelaporan inventarisasi barang maka diharapkan
tidak ada kesulitan dalam merekap data dan proses pelaporan inventarisasi
barang pun dapat lebih mudah. Proses pelaporan inventarisasi barang ini
seharusnya dilakukan secara periodik pada jangka waktu tertentu.
9. Adanya proses pencarian barang pada aplikasi komputer yang dibuat. Adanya
proses pencarian barang akan mempermudah dalam pencarian data dan letak
barang. Hal ini akan mempermudah dalam proses pengecekan barang.
4.3.2 Menentukan Intermediate Goal
Intermediate goal merupakan tugas – tugas yang dapat dilakukan oleh
sistem informasi inventarisasi barang milik negara ini diluar tujuan utama.
Intermediate goal yang dapat ditetapkan dalam perancangan sistem informasi
inventarisasi barang milik negara di jurusan Teknik Industri antara lain.
1. Sistem informasi yang dirancang dapat dijalankan oleh multiuser. Sehingga
setiap penanggungjawab laboratorium dapat segera meng-update data barang
ketika terjadi perubahan data barang.
2. Sistem informasi yang dirancang memanfaatkan jaringan intranet melalui kabel
LAN sehingga aplikasi sistem informasi dapat dijalankan di semua ruangan di
jurusan teknik Industri.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-11
3. Sistem informasi yang dirancang dapat langsung mencetak laporan yang
diinginkan. Sehingga proses pelaporan dapat berlangsung cepat dan akurat.
4.3.3 Menentukan Minor Goal
Pada perancangan sistem informasi inventarisasi barang milik negara di
jurusan Teknik Industri ini tidak ditentukan minor goal. Mojor goal dan
Intermediate goal sudah mencukupi untuk perancangan sistem baru.
Tabel 4.1 menunjukkan rekap kekurangan sistem lama dan kebutuhan
sistem baru. Kebutuhan sistem baru ini meliputi tujuan utama (mojor goal) dan
intermediate goal. Kebutuhan sistem baru ini akan menjadi acuan dari desain
sistem yang dirancang, meliputi output, input dan proses yang terjadi dalam
perancangan sistem inventarisasi barang milik negara di jurusan Teknik Industri.
Tabel 4.1 Rekap kekurangan sistem lama dan kebutuhan sistem baru
No Kekurangan Sistem Lama Kebutuhan Sistem Baru
Tujuan Utama (Major Goal)
1 Proses pengadaan barang di tingkat laboratorium belum tercatat dengan baik
Adanya pencatatan pengadaan barang sampai ke tingkat laboratorium di dalam sebuah database
2 - Proses penomoran barang yang lambat
- Adanya penomoran di tingkat jurusan Teknik Industri
- Kualitas kertas nomor inventaris kurang baik
- Adanya kertas nomor inventaris dengan kualitas lebih baik
- Nomor inventaris tidak cocok dengan data tersimpan
- Adanya aplikasi yang dapat di-update setiap saat
3 Proses perpindahan barang belum tercatat
Adanya proses pencatatan perpindahan barang
4 Proses peminjaman barang belum tercatat
Adanya proses pencatatan peminjaman barang
5 Proses pelaporan kerusakan barang tidak tercatat, berjalan lambat dan sebagian tidak dilaporkan
Adanya proses pencatatan kerusakan barang dan pelaporan kerusakan secara periodik
6
- Proses pemeliharaan barang tidak tercatat dan dilakukan oleh jurusan Tekinik Industri sendiri
- Spesifikasi barang tidak di-update setelah pemeliharaan
- Adanya proses pencatatan pemeliharaan dan pelaporan kerusakan barang ke tingkat Fakultas Teknik
- Adanya aplikasi yang dapat di-update setiap saat
7 Operator kesulitan mengidentifikasi barang yang akan dihapus
Adanya kertas nomor inventaris dengan kualitas lebih baik
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-12
Tabel 4.1 Rekap kekurangan sistem lama dan kebutuhan sistem baru (lanjutan)
No Kekurangan Sistem Lama Kebutuhan Sistem Baru
8 Belum ada format standar dalam proses pelaporan inventarisasi barang
Adanya format standar dalam proses pelaporan inventarisasi barang
9 Pencarian barang yang sulit ketika proses pengecekan barang
Adanya aplikasi yang dapat di-update setiap saat
Intermediate Goal
10 Sistem informasi yang dirancang dapat dijalankan oleh multiuser
11
Sistem informasi yang dirancang memanfaatkan jaringan intranet (LAN) agar aplikasi dapat dijalankan di semua ruangan di jurusan Teknik Industri
12 Sistem informasi yang dirancang
dapat mencetak laporan secara cepat dan akurat
4.3.4 Menentukan Output yang Harus Dihasilkan
Output sistem informasi inventarisasi barang milik negara di jurusan Teknik
Industri ini berupa data dan laporan yang mendukung proses inventarisasi barang.
Data dan laporan yang diinginkan sebagai output sistem ini, yaitu:
1. Data pengadaan barang. Berisi tentang detail barang, tanggal pengadaan, biaya
pengadaan dan sumber dana berasal.
2. Data penomoran barang inventaris. Berisi tentang pemberian nomor inventaris
oleh Fakultas Teknik.
3. Data perpindahan barang. Berisi tentang daftar perpindahan barang yang
digunakan untuk mengetahui histori perpindahan barang dan dimana letak
barang sekarang.
4. Data peminjaman barang. Berisi tentang daftar peminjaman barang. Dengan
dokumen ini maka diketahui barang mana yang sering dipinjam.
5. Data kerusakan barang. Berisi tentang daftar kerusakan barang. Dengan daftar
kerusakan barang ini maka akan diketahui barang apa saja yang harus
dilakukan pemeliharaan barang dan barang apa saja yang harus dihapus.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-13
6. Data pemeliharaan barang. Berisi tentang daftar pemeliharaan barang. Daftar
pemeliharaan barang ini berisi tentang kapan barang tersebut diperbaikan dan
berapa biaya yang dibutuhkan.
7. Data penghapusan barang. Berisi tentang daftar penghapusan barang. Laporan
ini berfungsi untuk mengetahui barang apa saja yang telah dihapus.
8. Buku induk barang inventaris. Berisi tentang jumlah dan nilai semua barang
inventaris yang dimiliki jurusan Teknik Industri.
9. Daftar barang dalam proses inventaris. Berisi tentang barang-barang yang
belum diberi nomor inventaris.
10. Kartu inventaris barang (KIB). Berisi tentang catatan data asal inventaris,
riwayat selama penggunaan, mutasi dan lain – lain. Kategori barang yang
tercatat dalam kartu inventaris barang, yaitu tanah, bangunan, gedung,
kendaraan bermotor dan senjata api.
11. Daftar inventaris ruangan (DIR). Berisi tentang catatan barang inventaris
yang berada dalam setiap ruang kerja, aula, wisma, sekolah, rumah sakit,
laboratorium dan sebagainya.
12. Daftar inventaris lainnya (DIL). Berisi tentang barang-barang inventaris yang
tidak tertampung dalam KIB dan DIR.
13. Lembar mutasi barang triwulan (LMBT). Berisi tentang catatan mutasi
barang selama tiga bulan terakhir.
14. Laporan tahunan (LT). Berisi tentang laporan semua barang inventaris yang
dimiliki oleh jurusan teknik Industri.
15. Buku catatan non inventaris. Berisi tentang seluruh barang non inventaris atau
barang yang belum jelas status hukumnya.
4.3.5 Menentukan Input yang Dibutuhkan
Input sistem ditentukan berdasarkan output yang diinginkan. Tabel 4.2
menunjukkan input sistem yang diperlukan untuk menghasilkan output sistem
yang diinginkan. Input sistem ini merupakan masukan data tertentu yang disimpan
dalam database yang kemudian diproses untuk memperoleh output tertentu.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-14
Tabel 4.2 Input sistem berdasarkan output yang harus dihasilkan
4.3.6 Menentukan Operasi yang Dilakukan
Operasi yang dilakukan untuk mengubah input sistem menjadi output sistem
yang diinginkan diperlukan sebuah database yang dapat menyimpan data – data
mengenai inventarisasi barang. Database tersebut kemudian diakses untuk
mendapatkan output yang diinginkan. Database yang dibuat berbasis mysql yang
dapat diakses di seluruh ruangan Teknik Industri. Penyimpanan data dan aliran
data secara detail akan dijelaskan pada bagian desain sistem.
No Output Input
1 Data pengadaan barang Data pengadaan barang yang tersimpan dalam database
2 Data penomoran barang Data penomoran barang yang tersimpan dalam database
3 Data perpindahan barang Data perpindahan barang yang tersimpan dalam database
4 Data peminjaman barang Data peminjaman barang yang tersimpan dalam database
5 Data kerusakan barang Data kerusakan barang yang tersimpan dalam database
6 Data pemeliharaan barangData pemeliharaan barang yang tersimpan dalam database
7 Data penghapusan barang Data penghapusan barang yang tersimpan dalam database
8 Data inventarisasi barang bulanan
Data inventarisasi barang yang tersimpan dalam database
9 Buku induk barang inventaris
Data barang inventaris yang tersimpan dalam database
10 Daftar barang dalam proses inventaris
Data barang inventaris belum dinomori yang tersimpan dalam database
11 Kartu Inventaris Barang (KIB)
Data barang inventaris dengan kategori tertentu yang tersimpan dalam database
12 Daftar Inventaris Barang (DIR)
Data barang inventaris dalam ruangan yang tersimpan dalam database
13 Daftar Inventaris Lain (DIL)
Data barang inventaris yang tersimpan dalam database
14 Lembar Mutasi Barang Triwulan (LMBT)
Data mutasi barang yang tersimpan dalam database
15 Laporan Tahunan (LT) Data barang inventaris yang tersimpan dalam database
16 Buku catatan non inventaris
Data barang non inventaris yang tersimpan dalam database
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-15
4.4 DESAIN SISTEM BARU
Perancangan sistem informasi inventarisasi barang milik negara di jurusan
Teknik Industri ini dimulai dengan membuat desain sistem baru. Desain sistem
baru ini menggunakan Data Flow Diagram (DFD). DFD merupakan alat yang
populer dan sering digunakan karena dapat menggambarkan entitas, proses dan
arus data di dalam suatu sistem dengan terstruktur dan jelas. Data Flow Diagram
(DFD) dapat digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang sudah ada
maupun sistem yang akan dibuat yang dikembangkan secara logika.
Dalam mendesain suatu sistem dengan Data Flow Diagram (DFD), langkah
pertama yang dilakukan adalah membuat model hirarki dari sistem yang akan
dibangun. Model hirarki ini dibuat untuk mengambarkan proses - proses yang
terjadi pada sistem. Model hirarki yang dibuat belum menggambarkan aliran data
dan entitas yang terlibat. Tujuannya adalah supaya dipahami terlebih dulu proses
– proses yang terlibat dalam sistem ini. Gambar 4.3 menunjukkan model hirarki
perancangan sistem informasi inventarisasi barang milik negara di jurusan Teknik
Industri.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-16
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-17
Model hirarki pada gambar 4.3 terdiri dari empat level yang dapat diuraikan,
sebagai berikut:
1. Top level, merupakan level yang mencakup keseluruhan sistem informasi
inventarisasi barang milik negara di jurusan Teknik Industri Universitas
Sebelas Maret Surakarta, digambarkan dalam diagram konteks pada gambar
4.4.
2. Level 0, level ini merupakan level tertinggi yang sudah mengambarkan entitas,
aliran data dan proses dalam sistem informasi inventarisasi barang milik negara
di jurusan Teknik Industri Universitas Sebelas Maret Surakarta secara jelas.
Level 0 digambarkan pada gambar 4.5 yang terdiri dari tiga proses utama, yaitu
a. Proses administrasi
b. Proses pengelolaan barang
c. Proses pelaporan
3. Level 1, merupakan penjelasan dari level 0 yang sudah dibagi menjadi proses –
proses yang lebih detail.
a. Level 1 proses administrasi, digambarkan pada gambar 4.6 yang terdiri dari
lima proses, yaitu :
i. Administrasi barang inventaris
ii. Administrasi non inventaris
iii. Administrasi user
iv. Administrasi ruangan
v. Administrasi sumber dana
b. Level 1 proses pengelolaan barang, digambarkan pada gambar 4.7 yang
terdiri dari delapan proses, yaitu:
i. Pengadaan barang
ii. Penomoran barang
iii. Perpindahan barang
iv. Peminjaman barang
v. Kerusakan barang
vi. Pemeliharaan barang
vii. Penghapusan barang
viii. Pengecekan barang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-18
c. Level 1 pelaporan barang, digambarkan pada gambar 4.8 yang terdiri dari
delapan proses, yaitu:
i. Pelaporan pengadaan barang
ii. Pelaporan penomoran barang
iii. Pelaporan perpindahan barang
iv. Pelaporan peminjaman barang
v. Pelaporan kerusakan barang
vi. Pelaporan pemeliharaan barang
vii. Pelaporan penghapusan barang
viii. Pelaporan inventarisasi barang
4. Level 2, merupakan penjelasan dari level 1 yang masih memerlukan penjelasan
dari proses yang dilakukan.
a. Level 2 administrasi barang inventaris, digambarkan pada gambar 4.9 yang
terdiri dari tiga proses, yaitu:
i. Menambah barang inventaris
ii. Mengedit barang inventaris
iii. Menghapus barang inventaris
b. Level 2 administrasi barang non inventaris, digambarkan pada gambar 4.10
yang terdiri dari tiga proses, yaitu:
i. Menambah barang non inventaris
ii. Mengedit barang non inventaris
iii. Menghapus barang non inventaris
c. Level 2 administrasi user, digambarkan pada gambar 4.11 yang terdiri dari
tiga proses, yaitu:
i. Menambah user
ii. Mengedit user
iii. Menghapus user
d. Level 2 administrasi ruangan, digambarkan pada gambar 4.12 yang terdiri
dari tiga proses, yaitu:
i. Menambah ruangan
ii. Mengedit ruangan
iii. Menghapus ruangan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-19
e. Level 2 administrasi sumber dana, digambarkan pada gambar 4.13 yang
terdiri dari tiga proses, yaitu:
i. Menambah sumber dana
ii. Mengedit sumber dana
iii. Menghapus sumber dana
f. Level 2 pengadaan barang, digambarkan pada gambar 4.14 yang terdiri dari
tiga proses, yaitu:
i. Mengajukan proposal pengadaan
ii. Mengadakan barang
iii. Mencatat pengadaan barang
g. Level 2 penomoran barang, digambarkan pada gambar 4.15 yang terdiri dari
dua proses, yaitu:
i. Penomoran barang
ii. Mencatat penomoran barang
h. Level 2 perpindahan barang, digambarkan pada gambar 4.16 yang terdiri
dari dua proses, yaitu:
i. Memindahkan barang
ii. Mencatat perpindahan barang
i. Level 2 peminjaman barang, digambarkan pada gambar 4.17 yang terdiri
dari empat proses, yaitu:
i. Meminjam barang
ii. Mencatat peminjaman barang
iii. Mengembalikan barang
iv. Mencatat pengembalian barang
j. Level 2 kerusakan barang, digambarkan pada gambar 4.18 yang terdiri dari
dua proses, yaitu:
i. Mengecek kondisi barang
ii. Mencatat kerusakan barang
k. Level 2 pemeliharaan barang, digambarkan pada gambar 4.19 yang terdiri
dari dua proses, yaitu:
i. Melakukan pemeliharaan barang
ii. Mencatat pemeliharaan barang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-20
l. Level 2 penghapusan barang, digambarkan pada gambar 4.20 yang terdiri
dari dua proses, yaitu:
i. Melakukan penghapusan barang
ii. Mencatat penghapusan barang
m. Level 2 pengecekan barang, digambarkan pada gambar 4.21 yang terdiri
dari tiga proses, yaitu:
i. Menyusun tim pengecekan barang
ii. Melakukan pengecekan barang
iii. Update data sesuai hasil pengecekan
n. Level 2 pelaporan invantarisasi barang, digambarkan pada gambar 4.22
yang terdiri dari delapan proses, yaitu:
i. Buku induk barang inventaris
ii. Daftar barang dalam proses inventaris
iii. Kartu Inventaris Barang (KIB)
iv. Daftar Inventaris Ruangan (DIR)
v. Daftar Inventaris Lainnya (DIL)
vi. Lembar Mutasi barang Triwulan (LMBT)
vii. Laporan Tahunan (LT)
viii. Buku catatan non inventaris
4.4.1 Diagram Konteks Sistem Informasi Inventarisasi BMN
0Proses
Inventarisasi Barang
Fakultas TeknikLaporan - LaporanTU – TI
(Administrator)Master Data
Penanggungjawab Laboratorium (User)
Update Data Barang
Data Inventaris Jurusan Teknik Industri
Interface web
Interface web
Gambar 4.4 Diagram konteks Sistem Informasi Inventarisasi BMN di
jurusan Teknik Industri
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-21
Diagram konteks pada gambar 4.4 terdapat tiga entitas yang terlibat yaitu
entitas TU-TI (Administrator), Penanggungjawab Laboratorium (User) dan
Fakultas Teknik. Administrator memberikan input pada sistem berupa master
data. Administrator memperoleh output dari sistem berupa interface web. User
memberikan input pada sistem berupa update data barang. User memperoleh
output dari sistem berupa interface web. Sedangkan Fakultas Teknik memberikan
data inventaris ke Administrator dan memperoleh output dari sistem berupa
laporan – laporan proses inventarisasi barang.
4.4.2 DFD Level 0 Sistem Informasi Inventarisasi BMN
Gambar 4.5 Data flow Diagram Level 0 Sistem Informasi Inventarisasi BMN di jurusan Teknik Industri
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-22
DFD level 0 terdiri dari tiga proses. Proses pertama adalah proses
administrasi. Proses administrasi merupakan proses memasukkan data master
yang dilakukan oleh administrator. Data master yang terlibat dalam proses ini
adalah data barang inventaris, data barang non inventaris, data user, data ruangan
dan data sumber dana. Setelah proses administrasi semua data master tersebut
disimpan dalam database. Proses kedua adalah proses pengelolaan barang. Proses
pengelolaan barang dilakukan ketika barang telah berada di jurusan Teknik
Industri. Data yang terlibat dalam proses ini adalah data barang inventaris, data
pengadaan barang, data penomoran barang, data perpindahan barang, data
peminjaman barang, data kerusakan barang, data pemeliharaan barang dan data
penghapusan barang. Semua data yang terlibat disimpan dalam database. Proses
ketiga adalah proses pelaporan. Proses pelaporan ini merupakan proses pelaporan
proses pengelolaan barang kepada Fakultas Teknik.
4.4.3 DFD Level 1 Proses Administrasi
Gambar 4.6 Data flow diagram level 1 proses administrasi
Proses administrasi ini dilakukan oleh TU-TI (Administrator). Proses
administrasi terdiri dari proses administrasi barang inventaris, administrasi barang
non inventaris, administrasi user, administrasi ruangan dan administrasi sumber
dana.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-23
4.4.4 DFD Level 1 Proses Pengelolaan Barang
Gambar 4.7 Data flow diagram level 1 proses pengelolaan barang
Proses pengelolaan barang ini terdiri dari delapan proses. Proses pengecekan
barang dilakukan oleh tim yang terdiri atas Fakultas Teknik, TU-TI
(Administrator) dan Penanggungjawab laboratorium (User). Entitas – entitas
tersebut memberikan input pada sistem berupa data barang inventaris aktual.
Output yang diperoleh dari proses ini berupa update data barang inventaris. Proses
pengadaan barang dan penomoran barang dilakukan oleh TU-TI (Administrator)
dan Fakultas Teknik. Entitas TU-TI (Administrator) dan Fakultas Teknik
memberikan input berupa data pengadaan dan penomoran barang yang kemudian
disimpan dalam database. Sedangkan proses perpindahan barang, peminjaman
barang, kerusakan barang, pemeliharaan barang dan penghapusan barang
dilakukan oleh Penanggungjawab Laboratorium (User). Penanggungjawab
Laboratorium (User) memberikan input berupa data – data pengelolaan barang
tersebut yang kemudian disimpan dalam database.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-24
4.4.5 DFD Level 1 Proses Pelaporan Barang
Gambar 4.8 Data flow diagram level 1 proses pelaporan barang
Proses pelaporan barang merupakan proses pelaporan aktivitas barang
kepada Fakultas Teknik. Proses pelaporan yang paling penting adalah proses
pelaporan inventarisasi tahunan. Proses pelaporan ini berupa pelaporan kondisi
dan letak barang saat ini. Proses ini dilakukan oleh TU-TI (Administrastor)
dengan meng-query data barang inventaris kemudian mencetaknya untuk
dilaporkan ke Fakultas teknik. Sedangkan proses pelaporan lainnya bersifat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-25
optional. Jika diperlukan, maka proses tersebut dilaporkan ke Fakultas Teknik.
Tetapi jika tidak, maka akan disimpan sebagai data historis dalam database.
4.4.6 DFD Level 2 Proses Administrasi Barang Inventaris
Gambar 4.9 Data flow diagram level 2 proses administrasi barang inventaris
Proses administrasi barang inventaris dilakukan oleh TU-TI
(Administrator). Proses ini terdiri dari tiga proses yaitu menambah data barang
inventaris, mengedit data barang inventaris dan menghapus data barang inventaris.
Proses menambah data barang inventaris dilakukan ketika terjadi proses
pengadaan barang inventaris. Input proses ini berupa data barang inventaris baru.
Proses mengedit data inventaris barang dilakukan ketika terjadi perubahan
spesifikasi detail barang atau jika terjadi kesalahan input data barang inventaris
sebelumnya. Input proses ini berupa data barang inventaris terkini (update).
Sedangkan proses menghapus data barang inventaris dilakukan ketika terjadi
proses penghapusan barang. Proses ini dilakukan oleh TU-TI (Administrator)
dengan meng-query data barang inventaris dan mengubah kondisinya menjadi
dihapus. Proses administrasi barang inventaris ini menghasilkan data barang
inventaris yang disimpan dalam database.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-26
4.4.7 DFD Level 2 Proses Administrasi barang non inventaris
Gambar 4.10 Data flow diagram level 2 proses administrasi non inventaris
Proses administrasi barang non inventaris dilakukan oleh TU-TI
(Administrator). Proses ini terdiri dari tiga proses yaitu menambah data barang
non inventaris, mengedit data barang non inventaris dan menghapus data barang
non inventaris. Proses menambah data barang non inventaris dilakukan ketika
terjadi proses pengadaan barang non inventaris. Input proses ini berupa data
barang non inventaris baru. Proses mengedit data barang non inventaris dilakukan
ketika terjadi perubahan spesifikasi detail barang atau jika terjadi kesalahan input
data barang non inventaris sebelumnya. Input proses ini berupa data barang non
inventaris terkini (update). Sedangkan proses menghapus data barang non
inventaris dilakukan ketika terjadi proses penghapusan barang. Proses ini
dilakukan oleh TU-TI (Administrator) dengan meng-query data barang non
inventaris dan mengubah kondisinya menjadi dihapus. Proses administrasi ini
menghasilkan data barang non inventaris.
4.4.8 DFD Level 2 Proses Administrasi User
Gambar 4.11 Data flow diagram level 2 proses administrasi user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-27
Proses administrasi user dilakukan oleh TU-TI (Administrator). Proses ini
terdiri dari tiga proses yaitu menambah data user, mengedit data user dan
menghapus data user. Proses menambah data user dilakukan ketika ada user baru
yang masuk dalam sistem. Input dari proses ini berupa data user baru. Proses
mengedit data user dilakukan ketika terjadi perubahan data user atau jika terjadi
kesalahan input data user sebelumnya. Input dari proses ini berupa data user
terkini (update). Proses menghapus data user dilakukan oleh TU-TI
(Administrator) dengan meng-query data user yang dihapus. Proses ini dilakukan
ketika ada user yang tidak masuk dalam sistem tetapi tercatat dalam sistem.
Sedangkan user yang pernah masuk dalam sistem tetapi sudah keluar dari sistem,
tidak dihapus karena digunakan sebagai data historis. Proses administrasi user ini
menghasilkan data user yang disimpan dalam database.
4.4.9 DFD Level 2 Proses Administrasi Ruangan
Gambar 4.12 Data flow diagram level 2 proses administrasi ruangan
Proses administrasi ruangan dilakukan oleh TU-TI (Administrator). Proses
ini terdiri dari tiga proses yaitu menambah data ruangan, mengedit data ruangan
dan menghapus data ruangan. Proses menambah data ruangan dilakukan ketika
terjadi penambahan ruangan dalam sistem. Input dari proses ini berupa data
ruangan baru. Proses mengedit data ruangan dilakukan ketika terjadi perubahan
data ruangan atau jika terjadi kesalahan input data ruangan sebelumnya. Input dari
proses ini berupa data ruangan terkini (update). Proses menghapus data ruangan
dilakukan oleh TU-TI (Administrator) dengan meng-query data ruangan yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-28
dihapus. Proses ini dilakukan ketika ada ruangan yang tidak digunakan oleh
sistem tetapi tercatat dalam sistem. Sedangkan ruangan yang pernah digunakan
sistem tetapi tidak digunakan pada saat ini, tidak dihapus karena digunakan
sebagai data historis. Proses administrasi ruangan ini menghasilkan data ruangan
yang disimpan dalam database.
4.4.10 DFD Level 2 Proses Administrasi Sumber dana
Gambar 4.13 Data flow diagram level 2 proses administrasi sumber dana
Proses administrasi sumber dana dilakukan oleh TU-TI (Administrator).
Proses ini terdiri dari tiga proses yaitu menambah data sumber dana, mengedit
data sumber dana dan menghapus data sumber dana. Proses menambah data
sumber dana dilakukan ketika terjadi penambahan sumber dana dalam sistem.
Input dari proses ini berupa data sumber dana baru. Proses mengedit data ruangan
dilakukan ketika terjadi perubahan data sumber dana atau jika terjadi kesalahan
input data sumber dana sebelumnya. Input dari proses ini berupa data ruangan
terkini (update). Proses menghapus data sumber dana dilakukan oleh TU-TI
(Administrator) dengan meng-query data sumber dana yang dihapus. Proses ini
dilakukan ketika ada sumber dana yang tidak digunakan oleh sistem tetapi tercatat
dalam sistem. Sedangkan sumber dana yang pernah digunakan sistem tetapi tidak
digunakan pada saat ini, tidak dihapus karena digunakan sebagai data historis.
Proses administrasi sumber dana ini menghasilkan data sumber dana yang
disimpan dalam database.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-29
4.4.11 DFD Level 2 Proses Proses Pengadaan Barang
Gambar 4.14 Data flow diagram level 2 proses pengadaan barang
Proses pengadaan barang terdiri dari tiga proses yaitu pengajuan proposal
pengadaan, pengadaan barang dan pencatatan pengadaan barang. Pengajuan
proposal dilakukan oleh TU-TI (Administrator) yang kemudian disetujui oleh
Fakultas Teknik melalui SK Dekan Fakultas Teknik. Setelah proposal disetujui,
kemudian dilakukan pengadaan barang. Jika biaya pengadaan barang kurang dari
50 juta maka dilakukan penunjukkan penyedia secara langsung. Jika biaya
pengadaan barang lebih dari 50 juta maka dilakukan lelang untuk yang diikuti
minimal tiga penyedia. Setelah melakukan pengadaan barang, dilakukan proses
pencatatan data pengadaan barang. Pada sistem rancangan, pencatatan langsung
dilakukan oleh TU-TI (Administrator). Hal ini untuk mengatasi permasalahan
sistem lama yang proses pencatatannya dilakukan oleh Fakultas Teknik sehingga
sebagian barang tidak tercatat dengan baik.
4.4.12 DFD Level 2 Proses Penomoran Barang
Gambar 4.15 Data flow diagram level 2 proses penomoran barang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-30
Proses penomoran barang merupakan proses pemberian nomor inventaris
oleh Universitas Sebelas Maret. Permasalahan yang terjadi pada proses
penomoran sistem lama yaitu pemberian nomor inventaris yang lambat. Bahkan
sampai setahun setelah pengadaan barang belum dilakukan proses penomoran.
Untuk mengatasi masalah tersebut maka pada sistem baru dirancang prosedur
bahwa setelah proses pengadaan barang diberi penomoran oleh TU-TI
(Administrator). Nomor yang diberikan adalah nomor registrasi yang merupakan
nomor pengenal barang di tingkat jurusan teknik Industri.
4.4.13 DFD Level 2 Proses Perpindahan Barang
Gambar 4.16 Data flow diagram level 2 proses perpindahan barang
Proses perpindahan barang terdiri dari dua proses yaitu proses pemindahan
barang dan proses mencatat perpindahan barang. Proses pemindahan barang
dilakukan oleh penanggungjawab laboratorium (user). Setelah melakukan
pemindahan barang, user langsung melakukan proses pencatatan data perpindahan
barang ke dalam database.
4.4.14 DFD Level 2 Proses Peminjaman Barang
Gambar 4.17 Data flow diagram level 2 proses peminjaman barang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-31
Proses peminjaman barang terdiri dari empat proses yaitu proses meminjam
barang, mencatat peminjaman barang, mengembalikan barang dan mencatat
pengembalian barang. Proses meminjam barang dilakukan oleh peminjam dengan
membuat surat ijin peminjaman. Setelah proses meminjam barang, user
melakukan proses mencatat data peminjaman barang ke dalam database. Proses
pengembalian barang harus dilakukan oleh peminjam dan tidak boleh diwakilkan.
Setelah proses pengembalian barang, user melakukan proses mencatat
pemeliharaan barang ke dalam database.
4.4.15 DFD Level 2 Proses Kerusakan Barang
Gambar 4.18 Data flow diagram level 2 proses kerusakan barang
Proses kerusakan barang terdiri dari dua proses yaitu mengecek kondisi
barang dan mencatat kerusakan barang. Proses mengecek kondisi barang
dilakukan pleh penanggungjawab laboratorium (user), setelah mengetahui bahwa
ada barang yang rusak maka akan dilakukan proses mencatat kerusakan barang ke
dalam database.
4.4.16 DFD Level 2 Proses Pemeliharaan Barang
Gambar 4.19 Data flow diagram level 2 proses pemeliharaan barang
Proses pemeliharaan barang terdiri dari dua proses yaitu melakukan
pemeliharaan barang dan mencatat pemeliharaan barang. Proses pemeliharaan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-32
barang dilakukan oleh penanggungjawab laboratorium (user). Setelah melakukan
pemeliharaan barang, user langsung melakukan proses pencatatan data
perpindahan barang ke dalam database.
4.4.17 DFD Level 2 Proses Penghapusan Barang
Gambar 4.20 Data flow diagram level 2 proses penghapusan barang
Proses penghapusan barang terdiri dari dua proses yaitu melakukan
penghapusan barang dan mencatat penghapusan barang. Proses penghapusan
barang dilakukan oleh penanggungjawab laboratorium (user). Setelah melakukan
penghapusan barang, user langsung melakukan proses pencatatan data
penghapusan barang ke dalam database.
4.4.18 DFD Level 2 Proses Pengecekan Barang
Gambar 4.21 Data flow diagram level 2 proses pengecekan
Proses pengecekan barang terdiri dari tiga proses yaitu menyusun tim
pengecekan barang, melakukan pengecekan barang dan update data sesuai hasil
pengecekan. Proses penyusunan tim pengecekan barang dilakukan oleh Fakultas
Teknik. Tim yang dibentuk beranggotakan pengelola barang id tingkat Fakultas
Teknik dan TU-TI. Setelah tim terbentuk, selanjutnya dilakukan proses
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-33
pengecekan barang. Hasil dari pengecekan barang tersebut kemudian disimpan di
dalam database sistem informasi inventarisasi jurusan Teknik Industri dan sistem
inventarisasi Fakultas Teknik.
4.4.19 DFD Level 2 Proses Pelaporan Inventarisasi Barang
Gambar 4.22 Data flow diagram level 2 proses pelaporan inventarisasi barang
Proses pelaporan inventarisasi barang terdiri dari delapan. Proses pelaporan
inventarisasi dilakukan oleh penanggungjawab laboratorium (user). Semua proses
pelaporan, hasilnya dilaporkan ke Fakultas Teknik kecuali buku catatan non
inventaris. Buku catatan inventaris ini dibuat sebagai dokumen/ laporan dalam
lingkup Teknik Industri.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-34
4.5 DESAIN DATABASE
Tahapan desain database merupakan tahapan perancangan database untuk
mendukung sistem informasi inventarisasi barang milik negara di jurusan Teknik
Indutri Universitas Sebelas Maret Surakarta. Desain database ini terdiri dari tiga
tahapan yaitu tahap analisis kebutuhan database, tahap perancangan model
konseptual database dan tahap perancangan fisik database.
1. Tahap analisis kebutuhan database
Pada tahap analisis kebutuhan database ditentukan entitas beserta atributnya
yang akan dimasukkan ke database. Entitas – entitas yang terlibat merupakan
data store dari data flow diagram (DFD) yang sudah dirancang sebelumnya.
Berikut ini adalah data store yang akan dijadikan entitas dalam perancangan
database.
a. Data barang inventaris
b. Data barang non inventaris
c. Data user
d. Data ruangan
e. Data sumber dana
f. Data pengadaan barang
g. Data penomoran barang
h. Data perpindahan barang
i. Data peminjaman barang
j. Data kerusakan barang
k. Data pemeliharaan barang
l. Data penghapusan barang
Dari data store di atas ditentukan entitas beserta atribut – atributnya. Atribut –
atribut tersebut ditentukan berdasarkan kebutuhan informasi dari entitas -
entitasnya.
1) Entitas : barang inventaris
Tabel 4.3 Atribut barang inventaris (unnormalized)
Atribut no_registrasi no_inventaris nama_barang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-35
tipe_barang satuan jumlah thn_pengadaan harga sumber_dana kondisi masa_penggunaan status ruangan
2) Entitas : barang non inventaris
Tabel 4.4 Atribut barang non inventaris (unnormalized)
Atribut no_ registrasi nama_barang tipe_barang satuan jumlah sumber_barang thn_pengadaan harga status kondisi ruangan
3) Entitas : user
Tabel 4.5 Atribut user (unnormalized)
Atribut username password nama nip/nim alamat telp email hak_akses
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-36
4) Entitas : ruangan
Tabel 4.6 Atribut ruangan (unnormalized)
Atribut ruangan nama_ruangan kepala_ruangan telp
5) Entitas : sumber dana
Tabel 4.7 Atribut sumber dana (unnormalized)
Atribut sumber dana detail
6) Entitas : pengadaan barang
Tabel 4.8 Atribut pengadaan barang (unnormalized)
Atribut no_registrasi no_inventaris nama_barang tipe_barang satuan jumlah sumber _barang thn_pengadaan harga ruangan
7) Entitas : penomoran barang
Tabel 4.9 Atribut penomoran barang (unnormalized)
Atribut id_penomoran no_ registrasi no_inventaris nama_barang tipe_barang tgl_penomoran
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-37
8) Entitas : perpindahan barang
Tabel 4.10 Atribut perpindahan barang (unnormalized)
Atribut id_perpindahan no_ registrasi nama_barang tipe_barang tgl_perpindahan pemindah ruangan_asal ruangan_tujuan keterangan
9) Entitas : peminjaman barang
Tabel 4.11 Atribut peminjaman barang (unnormalized)
Atribut id_peminjaman no_ registrasi nama_barang tipe_barang tgl_pinjam tgl_kembali peminjam pemberi_ijin keterangan status
10) Entitas : kerusakan barang
Tabel 4.12 Atribut kerusakan barang (unnormalized)
Atribut id_kerusakan no_ registrasi nama_barang tipe_barang tgl_kerusakan kondisi status_perbaikan keterangan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-38
11) Entitas : pemeliharaan barang
Tabel 4.13 Atribut pemeliharaan barang (unnormalized)
Atribut id_pemeliharaan no_ registrasi nama_barang tipe_barang tgl_pemeliharaan kondisi biaya sumber_dana keterangan
12) Entitas : penghapusan barang
Tabel 4.14 Atribut penghapusan barang (unnormalized)
Atribut id_penghapusan no_ registrasi nama_barang tipe_barang tgl_penghapusan
2. Tahap perancangan model konseptual database
Dalam merancang model konseptual database digunakan teknik normalisasi.
Teknik ini terdiri dari empat tahap yaitu bentuk tidak normal (unnormalized),
bentuk normal kesatu (1NF), bentuk normal kedua (2NF) dan bentuk normal
ketiga (3NF). Berikut ini adalah tahapan perancangan model konseptual
database dengan menggunakan teknik normalisasi.
a. Bentuk tidak normal (unnormalized)
Bentuk tidak normal (unnormalized) database sistem informasi inventarisasi
yang dirancang adalah seperti yang tersaji pada bagian analisis kebutuhan
database. Bentuk database tidak normal ini tidak mempunyai syarat
apapun.
b. Bentuk normal kesatu (1NF)
Bentuk normal kesatu (1NF) database harus memenuhi syarat yaitu tidak
ada atribut yang berulang – ulang atau atribut bernilai ganda (multi value),
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-39
setiap field hanya memiliki satu pengertian. Dari database bentuk tidak
normal terlihat ada beberapa entitas yang memiliki atribut sama dan identik.
Entitas yang memiliki atribut yang sama adalah barang inventaris, barang
non inventaris dan pengadaan barang. Ketiga entitas ini dapat disatukan
menjadi entitas barang. Berikut ini adalah entitas – entitas yang sudah
memenuhi syarat sebagai bentuk norml kesatu.
1) Entitas : barang
Tabel 4.15 Atribut barang (1NF)
Atribut no_ registrasi no_inventaris nama_barang tipe_barang satuan jumlah thn_pengadaan harga sumber_dana kondisi masa_penggunaan status ruangan
2) Entitas : user
Tabel 4.16 Atribut user (1NF)
Atribut username password nama nip/nim alamat telp email hak_akses
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-40
3) Entitas : ruangan
Tabel 4.17 Atribut ruangan (1NF)
Atribut ruangan nama_ruangan kepala_ruangan telp
4) Entitas : sumber dana
Tabel 4.18 Atribut sumber dana (1NF)
Atribut sumber dana detail
5) Entitas : penomoran barang
Tabel 4.19 Atribut penomoran barang (1NF)
Atribut id_penomoran no_registrasi no_inventaris nama_barang tipe_barang tgl_penomoran
6) Entitas : perpindahan barang
Tabel 4.20 Atribut perpindahan barang (1NF)
Atribut id_perpindahan no_ registrasi nama_barang tipe_barang tgl_perpindahan pemindah ruangan_asal ruangan_tujuan keterangan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-41
7) Entitas : peminjaman barang
Tabel 4.21 Atribut peminjaman barang (1NF)
Atribut id_peminjaman no_ registrasi nama_barang tipe_barang tgl_pinjam tgl_kembali peminjam pemberi_ijin keterangan status
8) Entitas : kerusakan barang
Tabel 4.22 Atribut kerusakan barang (1NF)
Atribut id_kerusakan no_ registrasi nama_barang tipe_barang tgl_kerusakan kondisi keterangan
9) Entitas : pemeliharaan barang
Tabel 4.23 Atribut pemeliharaan barang (1NF)
Atribut id_pemeliharaan no_ registrasi nama_barang tipe_barang tgl_pemeliharaan kondisi biaya sumber_dana keterangan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-42
10) Entitas : penghapusan barang
Tabel 4.24 Atribut penghapusan barang (1NF)
Atribut id_penghapusan no_ registrasi nama_barang tipe_barang tgl_penghapusan
c. Bentuk normal kedua (2NF)
Bentuk normal kedua (2NF) database harus memenuhi syarat yaitu data
telah memenuhi kriteria bentuk normal kesatu. Atribut bukan kunci haruslah
bergantung secara fungsi pada kunci utama / primary key. Jadi, atribut yang
bukan kunci dan tidak tergantung pada primary key sebuah tabel akan
dielimininasi. Contohnya pada entitas perpindahan barang terdapat atribut
yang tidak tergantung secara fungsi pada primary key. Atribut tersebut
adalah no_inventaris, nama_barang dan tipe_barang, sehingga atribut ini
harus dieliminasi. Atribut nama_barang dan tipe_barang dieliminasi karena
atribut ini tergantung pada atribut no_inventaris. Sedangkan atribut
no_inventaris tidak dieliminasi karena atribut ini dijadikan foreign key untuk
mengetahui spesifikasi barang yang dipindahkan. Pada bentuk normal kedua
ini tabel telah diberi nama dan ditentukan primery key-nya.
1) Tabel : master_barang
Tabel 4.25 Atribut master_barang (2NF)
Atribut no_ registrasi (PK) no_inventaris nama_barang tipe_barang satuan jumlah thn_pengadaan harga sumber_dana (FK) kondisi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-43
masa_penggunaan status ruangan (FK)
2) Tabel : master_user
Tabel 4.26 Atribut master_user (2NF)
Atribut username (PK) password nama nip/nim alamat telp email hak_akses (FK)
3) Tabel : master_ruangan
Tabel 4.27 Atribut master_ruangan (2NF)
Atribut ruangan (PK) nama_ruangan kepala_ruangan telp
4) Tabel : master_sumber dana
Tabel 4.28 Atribut master_sumber dana (2NF)
Atribut sumber dana (PK) detail
5) Tabel : penomoran_barang
Tabel 4.29 Atribut penomoran_barang (2NF)
Atribut id_penomoran (PK) tgl_penomoran no_inventaris no_ registrasi (FK)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-44
6) Tabel : perpindahan_barang
Tabel 4.30 Atribut perpindahan_barang (2NF)
Atribut id_perpindahan (PK) tgl_perpindahan pemindah ruangan_asal ruangan_tujuan keterangan no_ registrasi (FK)
7) Tabel : peminjaman_barang
Tabel 4.31 Atribut peminjaman_barang (2NF)
Atribut id_peminjaman (PK) tgl_pinjam tgl_kembali peminjam pemberi_ijin keterangan status no_ registrasi (FK)
8) Tabel : kerusakan_barang
Tabel 4.32 Atribut kerusakan_barang (2NF)
Atribut id_kerusakan (PK) tgl_kerusakan kondisi keterangan no_ registrasi (FK)
9) Tabel : pemeliharaan_barang
Tabel 4.33 Atribut pemeliharaan_barang (2NF)
Atribut id_pemeliharaan (PK) tgl_pemeliharaan kondisi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-45
biaya sumber_dana keterangan no_ registrasi (FK)
10) Tabel : penghapusan_barang
Tabel 4.34 Atribut penghapusan_barang (2NF)
Atribut id_penghapusan (PK) tgl_penghapusan no_ registrasi (FK)
Pada bentuk normal kedua database juga dibentuk hubungan antar tabel (entity
relationship diagram). Gambar 4.23 menunjukkan hubungan antar tabel pada
bentuk normal kedua database sistem informasi inventarisasi barang milik
negara di jurusan Teknik Industri.
Gambar 4.23 Hubungan antar tabel pada bentuk normal kedua database sistem informasi
inventarisasi barang milik negara di jurusan Teknik Industri
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-46
d. Bentuk normal ketiga (3NF)
Bentuk normal ketiga (3NF) database harus memenuhi syarat yaitu relasi
harus dalam bentuk kedua dan semua atribut bukan primary key tidak punya
hubungan yang transitif, semua atribut bukan primary key harus tergantung
hanya kepada primary key. Pada database sistem informasi inventarisasi
barang milik negara di jurusan Teknik Industri, bentuk normal keduanya
sama dengan bentuk normal ketiga karena seluruh atribut yang ada
tergantung penuh dengan primary key-nya.
3. Tahap perancangan fisik database
Pada bagian desain logik tabel yang sudah mengalami normalisasi akan
menghasilkan tabel-tabel baru. Pada tahap perancangan fisik database, tabel-
tabel tersebut akan diwujudkan secara fisik yaitu dengan merancang tabel
tersebut di dalam database server, yaitu database MySql. Rancangan yang
dilakukan meliputi nama tabel, tipe tabel dan ukuran tabel.
Tabel 4.35 master_barang
Field Type Size Keteranganno_registrasi varchar 30 PK no_inventaris varchar 70 nama_barang varchar 70 tipe_barang varchar 70 satuan varchar 30 jumlah integer 4 thn_pengadaan varchar 12 harga integer 12 sumber_dana varchar 30 FK kondisi enum(‘Baik’,’Rusak Ringan’,’Rusak
Berat’,’Hilang’,’Dihapus’)
masa_penggunaan integer 3 status enum(‘Ada’,’Dipinjam’,’Diperbaiki’) ruangan varchar 30 FK
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-47
Tabel 4.36 master_user
Field Type Size Keterangan username varchar 30 PK password varchar 30 nama varchar 70 nip/nim varchar 30 alamat varchar 70 telp varchar 30 email varchar 70 hak_akses varchar 30 FK
Tabel 4.37 master_ruangan
Field Type Size Keterangan ruangan varchar 30 PK nama_ruangan varchar 120 kepala_ruangan varchar 70 telp varchar 30
Tabel 4.38 master_sumber_dana
Field Type Size Keterangan sumber dana varchar 30 PK detail varchar 120
Tabel 4.39 penomoran_barang
Field Type Size Keterangan id_penomoran integer 6 PK tgl_penomoran date no_inventaris varchar 70 no_registrasi varchar 30 FK
Tabel 4.40 perpindahan_barang
Field Type Size Keterangan id_perpindahan varchar 6 PK tgl_perpindahan date pemindah varchar 30 ruangan_asal varchar 30 ruangan_tujuan varchar 30 keterangan varchar 120 no_registrasi varchar 30 FK
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-48
Tabel 4.41 peminjaman_barang
Field Type Size Keterangan id_peminjaman integer 6 PK tgl_pinjam date tgl_kembali date peminjam varchar 30 pemberi_ijin varchar 30 keterangan varchar 120 status enum(‘Dipinjam’,’Kembali’) no_registrasi varchar 30 FK
Tabel 4.42 kerusakan_barang
Field Type Size Keterangan id_kerusakan integer 6 PK tgl_kerusakan date kondisi enum(‘Baik’,’Rusak
Ringan’,’Rusak Berat’,’Hilang’,’Dihapus’)
keterangan varchar 120 no_registrasi varchar 30 FK
Tabel 4.43 pemeliharaan_barang
Field Type Size Keterangan id_pemeliharaan interger 6 PK tgl_pemeliharaan date kondisi integer 3 biaya integer 12 sumber_dana varchar 30 keterangan varchar 120 no_registrasi varchar 30 FK
Tabel 4.44 penghapusan_barang
Field Type Size Keterangan id_penghapusan integer 6 PK tgl_penghapusan date no_registrasi varchar 30
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-49
4.6 DESAIN INTERFACE
Desain interface atau desain tatap muka terdiri dari lima tahap desain, yaitu
desain menu perangkat lunak, desain form masukan, desain form keluaran, desain
aplikasi server dan desain aplikasi klien.
4.6.1 Desain Menu Perangkat Lunak
Desain menu perangkat lunak meliputi desain menu – menu yang akan di
tampilkan dalam aplikasi yang dibuat. Menu aplikasi yang dibuat terdiri dari dua
bagian yaitu menu samping dan menu atas. Gambar 4.24 menunjukkan menu
samping dan gambar 4.25 menunjukkan menu atas.
Gambar 4.24 Menu Samping Sistem Informasi Inventarisasi Barang Milik Negara di jurusan Teknik Industri
Menu pada bagian samping terdiri dari dua menu utama yaitu indeks menu
dan indeks ruangan. Indeks menu terdiri dari lima submenu yaitu halaman utama,
tentang SIMBMN, FAQ, Kontak dan logout. Sedangkan indeks ruangan terdiri
dari ruangan – ruangan atau laboratorium - laboratorium yang dimiliki jurusan
Teknik Industri.
Sedangkan menu bagian atas terdiri dari enam menu utama yaitu halaman
utama, administrasi, pengelolaan barang, data, laporan, pencarian dan bantuan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-50
Menu administrasi terdiri dari lima submenu yaitu administrasi barang inventaris,
administrasi barang non inventaris, administrasi user, administrasi ruangan dan
administrasi sumber dana. Menu pengelolaan barang terdiri dari enam submenu
yaitu penomoran barang, perpindahan barang, peminjaman barang, kerusakan
barang, pemeliharaaan barang dan penghapusan barang. Menu laporan terdiri dari
delapan submenu yaitu laporan pengadaan barang, laporan penomoran barang,
laporan perpindahan barang, laporan peminjaman barang, laporan kerusakan
barang, laporan pemeliharaan barang¸ laporan penghapusan barang dan laporan
data inventaris dengan spesifikasi tertentu.
Administrasi Administrasi Barang Inventaris
Administrasi BHP
Administrasi User
Administrasi Ruangan
Pengelolaan Barang Penomoran Barang
Perpindahan Barang
Peminjaman Barang
Kerusakan Barang
Menu Atas
Administrasi Kategori
Pemeliharaan Barang
Halaman Depan
Penghapusan Barang
Gambar 4.25 Menu Atas Sistem Informasi Inventarisasi Barang Milik Negara di jurusan Teknik Industri
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-51
Gambar 4.25 Menu Atas Sistem Informasi Inventarisasi Barang Milik Negara di jurusan Teknik Industri (lanjutan)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-52
4.6.2 Desain Form Masukan
Form masukan pada sistem informasi inventarisasi ini berupa form – form
isian yang akan disimpan dalam database. Form masukan dirancang berdasarkan
kebutuhan database yang dirancang. Berikut ini adalah form – form masukan
yang dirancang.
a. Form tambah data barang inventaris
Form tambah data barang inventaris merupakan form yang berfungsi untuk
memasukkan data barang inventaris ke dalam database. Data barang inventaris
yang dimasukkan dalam database adalah data detail atau data atribut barang
inventaris. Form tambah data barang inventaris ini dapat dilihat pada gambar
4.26.
Gambar 4.26 Form tambah data barang inventaris
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-53
b. Form edit data barang inventaris
Form edit data barang inventaris merupakan form yang berfungsi untuk
mengedit data barang inventaris yang tersimpan dalam database. Form edit
data barang inventaris terdiri dari dua form yaitu form untuk memilih data
barang inventaris yang akan diedit dan form untuk mengedit data barang
inventaris. Form untuk memilih data barang inventaris yang diedit dan form
edit data barang inventaris ini dapat dilihat masing – masing pada gambar 4.27
dan gambar 4.28.
Gambar 4.27 Form untuk memilih data barang inventaris yang diedit
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-54
Gambar 4.28 Form edit data barang inventaris
c. Form hapus data barang inventaris
Form hapus data barang inventaris merupakan form yang berfungsi untuk
menghapus data barang inventaris yang tersimpan dalam database. Form hapus
data barang inventaris ini dapat dilihat pada gambar 4.29.
Gambar 4.29 Form hapus data barang inventaris
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-55
d. Form tambah data barang non inventaris
Form tambah barang non inventaris merupakan form yang berfungsi untuk
memasukkan data barang non inventaris ke dalam database. Data barang non
inventaris yang dimasukkan dalam database adalah data detail barang non
inventaris atau atribut barang non inventaris. Form tambah data barang non
inventaris ini dapat dilihat pada gambar 4.30.
Gambar 4.30 Form tambah data barang non inventaris
e. Form edit data barang non inventaris
Form edit data barang non inventaris merupakan form yang berfungsi untuk
mengedit data barang non inventaris yang tersimpan dalam database. Form
edit data barang non inventaris terdiri dari dua form yaitu form untuk memilih
data barang non inventaris yang diedit dan form untuk mengedit data barang
non inventaris. Form untuk memilih data barang non inventaris yang diedit dan
form edit data barang non inventaris ini dapat dilihat masing – masing pada
gambar 4.31 dan gambar 4.32.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-56
Gambar 4.31 Form untuk memilih data barang non inventaris yang diedit
Gambar 4.32 Form edit data barang non inventaris
f. Hapus data barang non inventaris
Form hapus data barang non inventaris merupakan form yang berfungsi untuk
menghapus data barang non inventaris yang tersimpan dalam database. Form
hapus data barang non inventaris ini dapat dilihat pada gambar 4.33.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-57
Gambar 4.33 Form hapus data barang non inventaris
g. Form tambah data user
Form tambah data user merupakan form yang berfungsi untuk memasukkan
data user ke dalam database. Data user ini terdiri dari data username,
password, nama, nim/ nip, alamat, telepon, email dan hak akses. Form tambah
data user ini dapat dilihat pada gambar 4.34.
Gambar 4.34 Form tambah data user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-58
h. Form edit data user
Form edit data user merupakan form yang berfungsi untuk mengedit data user
yang tersimpan dalam database. Form edit data user terdiri dari dua form yaitu
form untuk memilih data user yang diedit dan form untuk mengedit data user.
Form untuk memilih data user yang diedit dan form edit data user ini dapat
dilihat masing – masing pada gambar 4.35 dan gambar 4.36.
Gambar 4.35 Form untuk memilih data user yang diedit
Gambar 4.36 Form edit data user
i. Form hapus data user
Form hapus data user merupakan form yang berfungsi untuk menghapus data
user yang tersimpan dalam database. Form hapus data user ini dapat dilihat
pada gambar 4.37.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-59
Gambar 4.37 Form hapus data user
j. Form tambah data ruangan
Form tambah data ruangan merupakan form yang berfungsi untuk
memasukkan data ruangan ke dalam database. Data ruangan ini terdiri dari
data kode, nama dan kepala ruangan dan serta telepon. Form tambah data
ruangan ini dapat dilihat pada gambar 4.38.
Gambar 4.38 Form tambah data ruangan
k. Form edit data ruangan
Form edit data ruangan merupakan form yang berfungsi untuk mengedit data
ruangan yang tersimpan dalam database. Form edit data ruangan terdiri dari
dua form yaitu form untuk memilih data ruangan yang diedit dan form untuk
mengedit data ruangan. Form untuk memilih data ruangan yang diedit dan form
edit data ruangan ini dapat dilihat masing – masing pada gambar 4.39 dan
gambar 4.40.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-60
Gambar 4.39 Form untuk memilih data ruangan yang diedit
Gambar 4.40 Form edit data ruangan
l. Form hapus data ruangan
Form hapus data ruangan merupakan form yang berfungsi untuk menghapus
data ruangan yang tersimpan dalam database. Form hapus data ruangan ini
dapat dilihat pada gambar 4.41.
Gambar 4.41 Form hapus data ruangan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-61
m. Form tambah data sumber dana
Form tambah data sumber dana merupakan form yang berfungsi untuk
memasukkan data sumber dana ke dalam database. Data sumber dana ini
terdiri dari data nama sumber dana dan detail sumber dana. Form tambah data
sumber dana ini dapat dilihat pada gambar 4.42.
Gambar 4.42 Form tambah data sumber dana
n. Form edit data sumber dana
Form edit data ruangan merupakan form yang berfungsi untuk mengedit data
sumber dana yang tersimpan dalam database. Form edit data sumber dana
terdiri dari dua form yaitu form untuk memilih data sumber dana yang diedit
dan form untuk mengedit data sumber dana. Kedua form tersebut dapat dilihat
masing – masing pada gambar 4.43 dan gambar 4.44.
Gambar 4.43 Form untuk memilih data sumber dana yang diedit
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-62
Gambar 4.44 Form edit data sumber dana
o. Form hapus data sumber dana
Form hapus data sumber dana merupakan form yang berfungsi untuk
menghapus data sumber dana yang tersimpan dalam database. Form hapus
data sumber dana ini dapat dilihat pada gambar 4.45.
Gambar 4.45 Form hapus data sumber dana
p. Form penomoran barang
Form penomoran barang merupakan form yang berfungsi untuk memasukkan
data nomor inventaris barang ke dalam tabel master_barang. Form penomoran
barang terdiri dari dua form yaitu form untuk memilih data barang yang diberi
nomor inventaris dan form untuk memasukkan data nomor inventaris. Data
penomoran barang ini terdiri dari data nomor registrasi, nomor inventaris dan
tanggal penomoran. Form untuk memilih data barang yang diberi nomor
inventaris dan form untuk memasukkan data nomor inventaris ini dapat dilihat
pada gambar 4.46 dan gambar 4.47.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-63
Gambar 4.46 Form untuk memilih data barang yang diberi nomor inventaris
Gambar 4.47 Form untuk memasukkan data nomor inventaris
q. Form perpindahan barang
Form perpindahan barang merupakan form yang berfungsi untuk memasukkan
data perpindahan barang ke dalam tabel perpindahan_barang. Form
perpindahan barang terdiri dari dua form yaitu form untuk memilih data barang
yang dipindahkan dan form untuk memasukkan data perpindahan barang. Data
perpindahan barang ini terdiri dari nomor inventaris, tanggal perpindahan,
pemindah, ruangan asal, ruangan tujuan dan keterangan. Form untuk memilih
data barang yang dipindahkan dan form untuk memasukkan data perpindahan
barang ini dapat dilihat pada gambar 4.48 dan gambar 4.49.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-64
Gambar 4.48 Form untuk memilih data barang yang dipindahkan
Gambar 4.49 Form untuk memasukkan data perpindahan barang
r. Form peminjaman barang
Form peminjaman barang merupakan form yang berfungsi untuk memasukkan
data peminjaman barang ke dalam peminjaman_barang. Form peminjaman
barang terdiri dari dua form yaitu form untuk memilih data barang yang
dipinjam dan form untuk memasukkan data peminjaman barang. Data
peminjaman barang ini terdiri dari nomor registrasi, tanggal pinjam, tanggal
kembali, peminjam, pemberi ijin dan keterangan. Form untuk memilih data
barang yang dipinjam dan form untuk memasukkan data peminjaman barang
ini dapat dilihat pada gambar 4.50 dan gambar 4.51.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-65
Gambar 4.50 Form untuk memilih data barang yang dipinjam
Gambar 4.51 Form untuk memasukkan data peminjaman barang
s. Form pengembalian barang
Form pengembalian barang merupakan form yang berfungsi mengedit data
status peminjaman dari status dipinjam menjadi kembali. Form pengembalian
barang ini dapat dilihat pada gambar 4.52.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-66
Gambar 4.52 Form pengembalian barang
t. Form kerusakan barang
Form kerusakan barang merupakan form yang berfungsi untuk memasukkan
data kerusakan barang ke dalam tabel kerusakan_barang. Form kerusakan
barang terdiri dari dua form yaitu form untuk memilih data barang yang rusak
dan form untuk memasukkan data kerusakan barang. Data kerusakan ini terdiri
dari data nomor registrasi, tanggal kerusakan, kondisi kerusakan dan
keterangan. Form untuk memilih data barang yang rusak dan form untuk
memasukkan data kerusakan barang ini dapat dilihat pada gambar 4.53 dan
gambar 4.54.
Gambar 4.53 Form untuk memilih data barang yang rusak
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-67
Gambar 4.54 Form untuk memasukkan data kerusakan barang
u. Form pemeliharaan barang
Form pemeliharaan barang merupakan form yang berfungsi untuk
memasukkan data pemeliharaan barang ke dalam tabel pemeliharaan_barang.
Form pemeliharaan barang terdiri dari dua form yaitu form untuk memilih data
barang yang dipelihara dan form untuk memasukkan data pemeliharaan barang.
Data pemeliharaan ini terdiri dari data nomor inventaris, tanggal pemeliharaan,
kondisi setelah pemeliharaan, biaya, sumber dana dan keterangan. Form untuk
memilih data barang yang dipelihara dan form untuk memasukkan data
pemeliharaan barang ini dapat dilihat pada gambar 4.55 dan gambar 4.56.
Gambar 4.55 Form untuk memilih data barang yang dipelihara
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-68
Gambar 4.56 Form untuk memasukkan data pemeliharaan barang
v. Form penghapusan barang
Form penghapusan barang merupakan form yang berfungsi untuk memasukkan
data penghapusan barang ke dalam tabel penghapusan_barang. Form
penghapusan barang terdiri dari satu form yaitu form untuk memilih data
barang yang dihapus. Form untuk memilih data barang yang dihapus dilihat
pada gambar 4.57.
Gambar 4.57 Form untuk memasukkan data penghapusan barang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-69
4.6.3 Desain Form Keluaran
Form keluaran pada sistem informasi inventarisasi ini berupa form – form
laporan pengelolaan barang. Form laporan yang dirancang terdapat delapan form
yang telah ditentukan pada analisis kebutuhan sistem. Berikut ini adalah form –
form keluaran yang dirancang.
1. Laporan pengadaan barang
Form laporan pengadaan barang merupakan form yang menginformasikan
detail barang yang dibeli. Detail barang tersebut meliputi nomor registrasi,
nomor inventaris, nama barang, tipe/merk barang, ukuran, jumlah, tanggal
pengadaan, harga, asal dana dan kondisi serta terdapat ruangan tempat barang
tersebut disimpan. Form laporan pengadaan barang ini dapat dilihat pada
gambar 4.58.
Gambar 4.58 Form laporan pengadaan barang
2. Laporan penomoran barang
Form laporan penomoran barang merupakan form yang menginformasikan
proses penomoran barang atau inventarisasi yang dilakukan oleh Fakultas
Teknik. Form laporan ini terdiri dari informasi nomor registrasi, nomor
inventaris, nama barang, tipe/ merk barang, tanggal penomoran dan ruangan.
Form laporan penomoran barang ini dapat dilihat pada gambar 4.59.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-70
Gambar 4.59 Form laporan penomoran barang
3. Laporan perpindahan barang
Form laporan perpindahan barang merupakan form yang menginformasikan
proses perpindahan barang antar ruangan di jurusan Teknik Industri. Form
laporan ini terdiri dari informasi nomor registrasi, nomor inventaris, nama
barang, tipe / merk barang, tanggal pemindahan, ruangan asal, ruangan tujuan
dan keterangan mengapa barang tersebut dipindah. Form laporan perpindahan
barang ini dapat dilihat pada gambar 4.60.
Gambar 4.60 Form laporan perpindahan barang
4. Laporan peminjaman barang
Form laporan peminjaman barang merupakan form yang menginformasikan
proses peminjaman barang. Form laporan ini terdiri dari informasi nomor
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-71
registrasi, nomor inventaris, nama barang, tipe/ merk barang, tanggal
peminjaman, tanggal pengembalian, peminjam, pemberi ijin dan keterangan
peminjaman serta ruangan. Form laporan peminjaman barang ini dapat dilihat
pada gambar 4.61.
Gambar 4.61 Form laporan peminjaman barang
5. Laporan kerusakan barang
Form laporan kerusakan barang merupakan form yang menginformasikan
proses kerusakan. Form laporan ini terdiri dari informasi nomor registrasi,
nomor inventaris, nama barang, tipe/ merk barang, tanggal kerusakan, kondisi
dan keterangan kerusakan. Form laporan kerusakan barang ini dapat dilihat
pada gambar 4.62.
Gambar 4.62 Form laporan kerusakan barang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-72
6. Laporan pemeliharaan barang
Form laporan pemiliharaan barang merupakan form yang menginformasikan
proses pemeliharaan barang yang mengalami kerusakan. Form laporan ini
terdiri dari informasi nomor registrasi, nomor inventaris, nama barang, tipe/
merk barang, tanggal pemeliharaan, kondisi barang setelah pemeliharaan,
biaya, sumber dana dan keterangan. Form laporan pemeliharaan barang ini
dapat dilihat pada gambar 4.63.
Gambar 4.63 Form laporan pemeliharaan barang
7. Laporan penghapusan barang
Form laporan penghapusan barang merupakan form yang menginformasikan
proses penghapusan barang. Form laporan ini terdiri dari informasi nomor
registrasi, nomor inventaris, nama barang, tipe/ merk dan tanggal penghapusan.
Form laporan penghapusan barang ini dapat dilihat pada gambar 4.64.
Gambar 4.64 Form laporan penghapusan barang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-73
8. Laporan inventarisasi bulanan
Form laporan inventarisasi bulanan merupakan form yang menginformasikan
proses keadaan barang saat ini kepada Fakultas Teknik. Form laporan ini
terdiri dari informasi detail barang yang meliputi nomor registrasi, nomor
inventaris, nama barang, tipe/merk barang, satuan, jumlah, tanggal pengadaan,
harga, asal dana dan kondisi barang serta ruangan tempat barang tersebut
disimpan. Form laporan inventarisasi bulanan ini dapat dilihat pada gambar
4.65.
Gambar 4.65 Form laporan inventarisasi bulanan
9. Buku induk inventaris barang
Buku induk inventaris barang merupakan laporan yang menginformasikan
mengenai keadaan semua barang barang inventaris yang dimiliki jurusan
Teknik Industri, UNS. Contoh buku induk inventaris barang dapat dilihat
pada lampiran I.
10. Daftar barang dalam proses inventaris
Daftar barang dalam proses inventaris merupakan laporan yang
menginformasikan mengenai barang dalam proses inventaris, yaitu barang
yang belum mendapatkan nomor inventaris dari Fakultas Teknik. Contoh
daftar barang dalam proses inventaris dapat dilihat pada lampiran I.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-74
11. Kartu Inventaris Barang (KIB)
Kartu inventaris barang merupakan laporan yang menginformasikan data asal
inventaris, riwayat penggunaannya dan mutasi. Kategori barang yang tercatat
dalam kartu inventaris barang, yaitu: tanah, bangunan, gedung, kendaraan
bermotor dan senjata api. Contoh KIB dapat dilihat pada lampiran I.
12. Daftar Inventaris Ruangan (DIR)
Daftar inventaris ruangan merupakan laporan yang menginformasikan barang
inventaris yang berada dalam ruangan tertentu. Contoh daftar inventaris
ruangan dapat dilihat pada lampiran I.
13. Daftar Inventaris Lain (DIL)
Daftar inventaris lain merupakan laporan yang menginformasikan barang-
barang inventaris yang tidak tertampung dalam KIB dan DIR. Contoh daftar
inventaris lain dapat dilihat pada lampiran I.
14. Lembar Mutasi Barang Triwulan (LMBT)
Lembar mutasi barang triwulan merupakan laporan yang menginformasikan
mutasi barang yang terjadi selama tiga bulan terakhir. Contoh lembar mutasi
barang triwulan dapat dilihat pada lampiran I.
15. Laporan Tahunan (LT)
Laporan tahunan merupakan laporan yang menginformasikan keadaan
seluruh barang inventaris yang berada di jurusan Teknik Industri. Contoh
laporan tahunan dapat dilihat pada lampiran I.
16. Buku catatan non inventaris
Buku catatan non inventaris merupakan laporan yang menginformasikan
tentang barang non inventaris yang dimiliki jurusan Teknik Industri. Contoh
buku catatan non inventaris dapat dilihat pada lampiran I.
4.6.4 Desain Aplikasi Server
Aplikasi server merupakan aplikasi yang dirancang untuk administrator
pada sistem informasi inventarisasi barang milik negara di Jurusan Teknik
Industri, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Tampilan dan fungsi yang terdapat
pada aplikasi server dirancang dan hanya dapat diakses untuk administrator.
Halaman depan aplikasi server ditunjukkan pada gambar 4.66.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-75
Gambar 4.66 Halaman depan aplikasi server
4.6.5 Desain Aplikasi Klien
Aplikasi klien merupakan aplikasi yang dirancang untuk user pada sistem
informasi inventarisasi barang milik negara di Jurusan Teknik Industri,
Universitas Sebelas Maret Surakarta. Tampilan dan fungsi yang terdapat pada
aplikasi klien dirancang untuk kebutuahan user. Halaman depan aplikasi klien
ditunjukkan pada gambar 4.67.
Gambar 4.67 Halaman depan aplikasi klien
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-76
4.7 PEMBUATAN PROGRAM
Tahapan pembuatan program merupakan tahapan perancangan logika –
logika pemrograman berbasis web. Pada bagian ini dijelaskan logika
pemrograman dengan menggunakan diagram alir. Berikut ini adalah logika
pemograman untuk masing – masing proses pada perancangan sistem informasi
inventarisasi barang milik negara di Jurusan Teknik Industri.
1. Proses Login
Proses login merupakan proses yang terdapat pada halaman index. Proses ini
mengharuskan user mengisi username dan password. Username dan password
yang diisikan kemudian dicocokan dengan data username dan password yang
tersimpan dalam database. Jika username dan password benar, user dapat
masuk ke dalam sistem informasi inventarisasi BMN jurusan Teknik Industri.
Jika username dan password salah, maka user akan tetap berada di halaman
index. Gambar 4.68 menunjukkan diagram alir logika pemrograman proses
login.
Gambar 4.68 Diagram alir logika pemrograman proses login
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-77
2. Proses Logout
Proses loguot merupakan proses untuk keluar dari sistem informasi
inventarisasi ini. Dalam proses logout ini dilakukan proses penghapusan
session yang terbentuk dalam proses login. Penghapusan session ini berfungsi
untuk menghapus data - data user yang baru saja masuk sistem informasi ini.
Setelah proses login maka tampilan web akan kembali ke tampilan index.
Gambar 4.69 menunjukkan diagram alir logika pemrograman proses logout.
Gambar 4.69 Diagram alir logika pemrograman proses logout
3. Proses Tambah Barang Inventaris
Proses tambah barang inventaris merupakan proses memasukkan barang
inventaris ke dalam database. Proses memasukkan data barang inventaris ini
dimulai dengan memilih menu tambah barang inventaris, kemudian melakukan
input data barang inventaris. Setelah proses query dan data barang inventaris
tersimpan dalam database, maka muncul peringatan bahwa data barang
inventaris berhasil disimpan. Gambar 4.70 menunjukkan diagram alir logika
pemrograman proses tambah barang inventaris.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-78
Gambar 4.70 Diagram alir logika pemrograman proses tambah barang inventaris
4. Proses Edit Barang Inventaris
Proses edit barang inventaris merupakan proses meng-update data barang
inventaris ke dalam database. Proses edit barang inventaris ini dimulai dengan
memilih menu edit barang inventaris dan memilih data barang inventaris yang
diedit, kemudian melakukan input data barang inventaris. Setelah proses query
dan data barang inventaris tersimpan dalam database, maka muncul peringatan
bahwa data barang inventaris berhasil di-update. Gambar 4.71 menunjukkan
diagram alir logika pemrograman proses edit barang inventaris.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-79
Gambar 4.71 Diagram alir logika pemrograman proses edit barang inventaris
5. Proses Hapus Barang Inventaris
Proses hapus barang inventaris merupakan proses menghapus data barang
inventaris yang tersimpan dalam database. Data barang inventaris yang sudah
dihapus kemudian disimpan dalam tabel penghapusan_barang dan kondisi pada
tabel master_barang diubah menjadi dihapus. Setelah data penghapusan barang
inventaris disimpan dalam database, kemudian muncul peringatan bahwa data
barang inventaris telah dihapus. Gambar 4.72 menunjukkan diagram alir logika
pemrograman proses edit barang inventaris.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-80
Memilih Menu Hapus Data
Barang Inventaris
Memilih Data Barang
Inventaris yang akan Dihapus
Mengupdate Kondisi Barang
Inventaris = dihapus
Peringatan Bahwa Data
Barang Inventaris Telah Dihapus
AndaBenar akan
Menghapus Data Barang
Inventaris
Mulai
Selesai
onClick="if(confirm('Anda yakin ingin menghapus data inventaris nomor <?=$data[1]?>?')){return true;}else{return false;}
Menyimpan Data
Penghapusan Barang
UPDATE master_barang SETkondisi = 'dihapus' WHEREno_inventaris = '$nomor'
INSERT INTOpenghapusan_barang VALUES(null , now(), '$nomor')
<script language="javascript">alert ("Data
inventaris telah dihapus");</script>
Gambar 4.72 Diagram alir logika pemrograman proses hapus barang inventaris
6. Proses Tambah Barang non Inventaris
Proses tambah barang non inventaris merupakan proses memasukkan non
inventaris ke dalam database. Proses memasukkan data barang non inventaris
ini dimulai dengan memilih menu tambah non inventaris, kemudian melakukan
input data non inventaris. Setelah proses query dan data barang non inventaris
tersimpan dalam database, maka muncul peringatan bahwa data non inventaris
berhasil disimpan. Gambar 4.73 menunjukkan diagram alir logika
pemrograman proses tambah barang non inventaris.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-81
Gambar 4.73 Diagram alir logika pemrograman proses tambah barang non
inventaris
7. Proses Edit Barang non Inventaris
Proses edit barang non inventaris merupakan proses meng-update data barang
non inventaris ke dalam database. Proses edit barang non inventaris ini dimulai
dengan memilih menu edit barang non inventaris dan memilih data barang non
inventaris yang diedit, kemudian melakukan input data barang non inventaris.
Setelah proses query dan data barang non inventaris tersimpan dalam database,
maka muncul peringatan bahwa data barang non inventaris berhasil di-update.
Gambar 4.74 menunjukkan diagram alir logika pemrograman proses edit
barang non inventaris.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-82
Gambar 4.74 Diagram alir logika pemrograman proses edit barang non inventaris
8. Proses Hapus Barang non Inventaris
Proses hapus barang non inventaris merupakan proses menghapus data barang
non inventaris yang tersimpan dalam database. Data barang non inventaris
yang sudah dihapus kemudian disimpan dalam tabel penghapusan_barang dan
kondisi pada tabel master_barang diubah menjadi dihapus. Setelah data
penghapusan barang non inventaris tersimpan dalam database, kemudian
muncul peringatan bahwa data barang non inventaris telah dihapus. Gambar
4.75 menunjukkan diagram alir logika pemrograman proses hapus data barang
non inventaris.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-83
Memilih Menu Hapus Data Batang non Inventaris
Memilih Data Batang non
Inventaris yang akan Dihapus
Mengupdate Kondisi Batang non Inventaris =
0
Peringatan Bahwa Data Batang non Inventaris Telah
Dihapus
AndaBenar akan
Menghapus Data Batang non Inventaris
Mulai
Selesai
onClick="if(confirm('Anda yakin ingin menghapus data bhp nomor <?=$data[1]?>?')){return true;}else{return false;}
Menyimpan Data
Penghapusan Barang
UPDATE master_barang SETkondisi = '0' WHEREno_registrasi = '$nomor'
INSERT INTOpenghapusan_barang VALUES(null , now(), '$nomor')
<script language="javascript">alert ("Data bhp
telah dihapus");</script>
Gambar 4.75 Diagram alir logika pemrograman proses hapus barang non inventaris
9. Proses Tambah User
Proses tambah user merupakan proses memasukkan user ke dalam database.
Proses memasukkan data user ini dimulai dengan memilih menu tambah user,
kemudian melakukan input data user. Setelah proses query dan data user
tersimpan dalam database, maka muncul peringatan bahwa data user berhasil
disimpan. Gambar 4.76 menunjukkan diagram alir logika pemrograman proses
tambah user.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-84
Gambar 4.76 Diagram alir logika pemrograman proses tambah user
10. Proses Edit User
Proses edit user merupakan proses meng-update data user ke dalam database.
Proses edit user ini dimulai dengan memilih menu edit user dan memilih data
user yang diedit, kemudian melakukan input data user. Setelah proses query
dan data user tersimpan dalam database, maka muncul peringatan bahwa data
user berhasil di-update. Gambar 4.77 menunjukkan diagram alir logika
pemrograman proses user.
Gambar 4.77 Diagram alir logika pemrograman proses edit user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-85
11. Proses Hapus User
Proses hapus user merupakan proses menghapus data user yang tersimpan
dalam database. Setelah berhasil melakukan penghapusan data user, kemudian
muncul peringatan bahwa data user telah dihapus. Gambar 4.78 menunjukkan
diagram alir logika pemrograman proses hapus data user.
Gambar 4.78 Diagram alir logika pemrograman proses hapus user 12. Proses Tambah Ruangan
Proses tambah ruangan merupakan proses memasukkan ruangan ke dalam
database. Proses memasukkan data ruangan ini dimulai dengan memilih menu
tambah ruangan, kemudian melakukan input data ruangan. Setelah proses
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-86
query dan data ruangan tersimpan dalam database, maka muncul peringatan
bahwa data ruangan berhasil disimpan. Gambar 4.79 menunjukkan diagram alir
logika pemrograman proses tambah ruangan.
Gambar 4.79 Diagram alir logika pemrograman proses tambah ruangan
13. Proses Edit Ruangan
Proses edit ruangan merupakan proses meng-update data ruangan ke dalam
database. Proses edit User ini dimulai dengan memilih menu edit ruangan dan
memilih data ruangan yang diedit, kemudian melakukan input data ruangan.
Setelah proses query dan data ruangan tersimpan dalam database, maka
muncul peringatan bahwa data ruangan berhasil di-update. Gambar 4.80
menunjukkan diagram alir logika pemrograman proses ruangan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-87
Gambar 4.80 Diagram alir logika pemrograman proses edit ruangan
14. Proses Hapus Ruangan
Proses hapus ruangan merupakan proses menghapus data ruangan yang
tersimpan dalam database. Setelah berhasil melakukan penghapusan data
ruangan, kemudian muncul peringatan bahwa data ruangan telah dihapus.
Gambar 4.81 menunjukkan diagram alir logika pemrograman proses hapus data
ruangan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-88
Gambar 4.81 Diagram alir logika pemrograman proses hapus ruangan
15. Proses Tambah Sumber dana
Proses tambah sumber dana merupakan proses memasukkan sumber dana ke
dalam database. Proses memasukkan data sumber dana ini dimulai dengan
memilih menu tambah sumber dana, kemudian melakukan input data sumber
dana. Setelah proses query dan data sumber dana tersimpan dalam database,
maka muncul peringatan bahwa data sumber dana berhasil disimpan. Gambar
4.82 menunjukkan diagram alir logika pemrograman proses tambah sumber
dana.
.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-89
Gambar 4.82 Diagram alir logika pemrograman proses tambah sumber dana 16. Proses Edit Sumber dana
Proses edit sumber dana merupakan proses meng-update data ruangan ke
dalam database. Proses edit sumber dana ini dimulai dengan memilih menu
edit sumber dana dan memilih data sumber dana yang diedit, kemudian
melakukan input data sumber dana. Setelah proses query dan data sumber dana
tersimpan dalam database, maka muncul peringatan bahwa data sumber dana
berhasil di-update. Gambar 4.83 menunjukkan diagram alir logika
pemrograman proses sumber dana.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-90
Gambar 4.83 Diagram alir logika pemrograman proses edit sumber dana
17. Proses Hapus Sumber dana
Proses hapus sumber dana merupakan proses menghapus data sumber dana
yang tersimpan dalam database. Setelah berhasil melakukan penghapusan data
sumber dana, kemudian muncul peringatan bahwa data sumber dana telah
dihapus. Gambar 4.84 menunjukkan diagram alir logika pemrograman proses
hapus sumber dana.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-91
Memilih Menu Hapus Data
Sumber Dana
Memilih Data Sumber Dana
yang akan Dihapus
Menghapus Data Sumber
Dana
Peringatan Bahwa Data
Sumber Dana Telah Dihapus
AndaBenar akan
Menghapus Data Sumber Dana
Mulai
Selesai
onClick="if(confirm('Anda yakin ingin menghapus data kategori <?=$data[1]?>?')){return true;}else{return false;}
DELETE FROM master_kategori WHERE ruangan = '$kategori'
<script language="javascript">alert ("Data kategori telah
dihapus");document.location='../
home.php?page=query¶m=hapus_kategori';</script>
Gambar 4.84 Diagram alir logika pemrograman proses hapus sumber dana
18. Proses Penomoran Barang
Proses penomoran merupakan proses memasukkan data penomoran barang ke
dalam database. Proses penomoran barang ini dimulai dengan memilih menu
penomoran barang dan memilih data barang yang diberi nomor, kemudian
melakukan input data penomoran barang. Setelah proses query dan data
penomoran barang tersimpan dalam database, dilakukan updating pada data
barang. Kemudian muncul peringatan bahwa data penomoran barang berhasil
disimpan. Gambar 4.85 menunjukkan diagram alir logika pemrograman proses
penomoran barang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-92
Gambar 4.85 Diagram alir logika pemrograman proses penomoran barang
19. Proses Perpindahan Barang
Proses perpindahan barang merupakan proses memasukkan data perpindahan
barang ke dalam database. Proses perpindahan barang ini dimulai dengan
memilih menu perpindahan barang dan memilih data barang yang dipindahkan,
kemudian melakukan input data perpindahan barang. Setelah proses query dan
data perpindahan barang tersimpan dalam database, maka muncul peringatan
bahwa data perpindahan barang berhasil disimpan. Gambar 4.86 menunjukkan
diagram alir logika pemrograman proses perpindahan barang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-93
Gambar 4.86 Diagram alir logika pemrograman proses perpindahan barang 20. Proses Peminjaman Barang
Proses peminjaman barang merupakan proses memasukkan data peminjaman
barang ke dalam database. Proses peminjaman barang ini dimulai dengan
memilih menu peminjaman barang dan memilih data barang yang dipinjam,
kemudian melakukan input data peminjaman barang. Setelah proses query dan
data peminjaman barang tersimpan dalam database, maka muncul peringatan
bahwa data peminjaman barang berhasil disimpan. Gambar 4.87 menunjukkan
diagram alir logika pemrograman proses peminjaman barang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-94
Gambar 4.87 Diagram alir logika pemrograman proses peminjaman barang 21. Proses Pengembalian Barang
Proses pengembalian barang merupakan proses meng-update status barang
yang dipinjam menjadi kembali. Proses pengembalian barang ini dimulai
dengan memilih menu pengembalian barang, kemudian memilih data barang
yang akan dikembalikan. Setelah proses query dan data perpindahan barang
tersimpan dalam database, maka akan muncul peringatan bahwa data
pengembalian barang berhasil disimpan. Gambar 4.88 menunjukkan diagram
alir logika pemrograman proses pengembalian barang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-95
Gambar 4.88 Diagram alir logika pemrograman proses pengembalian barang 22. Proses Kerusakan Barang
Proses kerusakan barang merupakan proses memasukkan data kerusakan
barang ke dalam database. Proses kerusakan barang ini dimulai dengan
memilih menu kerusakan barang dan memilih data barang yang rusak,
kemudian melakukan input data peminjaman barang. Setelah proses query dan
data kerusakan barang tersimpan dalam database, maka muncul peringatan
bahwa data kerusakan barang berhasil disimpan. Gambar 4.89 menunjukkan
diagram alir logika pemrograman proses kerusakan barang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-96
Gambar 4.89 Diagram alir logika pemrograman proses kerusakan barang
23. Proses Pemeliharaan Barang
Proses pemeliharaan barang merupakan proses memasukkan data pemeliharaan
barang ke dalam database. Proses pemeliharaan barang ini dimulai dengan
memilih menu pemeliharaan barang dan memilih data barang yang dipelihara,
kemudian melakukan input data pemeliharaan barang. Setelah proses query dan
data pemeliharaan barang tersimpan dalam database, maka muncul peringatan
bahwa data pemeliharaan barang berhasil disimpan. Gambar 4.90 menunjukkan
diagram alir logika pemrograman proses pemeliharaan barang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-97
Gambar 4.90 Diagram alir logika pemrograman proses pemeliharaan barang
24. Proses Penghapusan Barang
Proses penghapusan barang merupakan proses memasukkan data penghapusan
barang ke dalam database. Proses penghapusan barang ini dimulai dengan
memilih menu penghapusan barang dan memilih data barang yang dipelihara,
kemudian melakukan input data penghapusan barang. Setelah proses query dan
data penghapusan barang tersimpan dalam database dan kondisi pada tabel
master_barang diubah menjadi dihapus, kemudian muncul peringatan bahwa
data penghapusan barang berhasil disimpan. Gambar 4.91 menunjukkan
diagram alir logika pemrograman proses penghapusan barang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-98
Gambar 4.91 Diagram alir logika pemrograman proses penghapusan barang
4.8 PENGUJIAN PROGRAM
Tahap akhir dari penelitian ini adalah pengujian program aplikasi yang telah
dibuat untuk mengetahui apakah program berjalan dengan baik atau tidak, adakah
kesalahan pada program dan dapat diterapkan atau tidak pada sistem nyata.
Langkah pengujian yang dilakukan, sebagai berikut:
1. Validasi Program Aplikasi, untuk menguji apakah program berhasil atau tidak
bila dijalankan. Validasi program aplikasi dilakukan dengan memasang
program aplikasi inventarisasi barang milik negara ini ke server dan kemudian
dilakukan input data. Server yang digunakan dalam pengujian program aplikasi
ini memiliki spesifikasi, sebagai berikut:
a. Komputer Server
- Processor Intel Pentium IV 3,2 GHz
- RAM 256 MB
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-99
- Hard disk 80 GB
- Sistem Operasi Windows XP
- Web Server Apache versi 2
- PHP versi 5
- Database Server MySQL versi 5
- Database manager phpMyAdmin versi 2.9.1.1
b. Komputer Client
- Processor Intel Pentium IV 3,2 GHz
- RAM 256 MB
- Hard disk 80 GB
- Sistem Operasi Windows XP
- Web Browser Mozilla Firefox, Opera, Flock, Google Chrome
Pengujian ini terdiri dari dua tahap, black box testing yaitu menjalankan atau
mengeksekusi unit atau modul, kemudian diamati apakah hasil dari unit itu
sesuai dengan proses bisnis yang diinginkan dan white box testing yaitu
melihat ke dalam modul untuk meneliti kode-kode program yang ada, dan
menganalisis apakah ada kesalahan atau tidak. Kriteria yang diukur dalam
tahap validasi program ini, antara lain:
a. Keberhasilan komputer klien untuk terhubung dengan komputer server.
Indikator keberhasilannya adalah komputer klien dapat memanggil data dari
server, dan server dapat menyimpan data informasi baru yang diinputkan
dari komputer klien.
b. Keberhasilan rancangan database untuk menyimpan data-data yang
dibutuhkan. Indikator keberhasilannya adalah database dapat menambah,
menghapus dan meng-update data.
c. Keberhasilan rancangan interface untuk menyajikan tampilan seperti yang
diinginkan. Indikator keberhasilannya adalah interface web dapat
menyajikan tampilan seperti yang diinginkan saat dijalankan pada browser
yang berbeda.
d. Keberhasilan program menerima informasi dan mengolahnya menjadi
output yang diinginkan. Indikator keberhasilannya adalah program dapat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-100
mengolah infomasi dari database menampilkan informasi yang diinginkan,
misalnya laporan tahunan.
2. Validasi Sistem Informasi Inventarisasi, untuk mengetahui apakah program
yang dibuat ada kesalahan atau tidak dalam pengolahan data dan dapat
diterapkan pada sistem inventarisasi sesungguhnya. Langkah validasi sistem
yaitu dengan membuat simulasi sistem inventarisasi. Kriteria yang diukur
dalam tahap validasi sistem informasi inventarisasi ini adalah proses-proses
dalam sistem inventarisasi ini dapat berjalan sesuai dengan hasil rancangan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user V-1
BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL
Pada bab ini membahas tentang analisis dan interpretasi hasil perancangan
dalam penelitian yang telah dilakukan pada bab sebelumnya. Tujuan bab ini
adalah memberikan informasi yang lebih jelas mengenai hasil perancangan sistem
dan mampu memberikan solusi dari permasalahan penelitian.
5.1 ANALISIS SISTEM BARU
Analisis sistem inventarisasi lama dilakukan untuk mengetahui
permasalahan dan kekurangan yang ada pada sistem, sehingga dapat diketahui
kebutuhan-kebutuhan sistem. Kebutuhan yang berhasil diidentifikasi selanjutnya
dijadikan sebagai acuan dalam pengembangan sistem baru. Dengan demikian,
sistem yang dirancang dapat memenuhi kebutuhan dari sistem inventarisasi
barang milik negara di Jurusan Teknik Industri, Universitas Sebelas Maret
Surakarta. Hasil dari analisis kebutuhan sistem inventarisasi, sebagai berikut:
1. Adanya pencatatan pengadaan barang sampai ke tingkat laboratorium.
2. Adanya pencatatan proses penomoran barang, perpindahan barang,
peminjaman barang, kerusakan barang, pemeliharaan barang dan penghapusan
barang.
3. Adanya nomor registrasi di tingkat Jurusan Teknik Industri.
4. Adanya kertas nomor inventaris dan nomor registrasi dengan kualitas yang
baik.
5. Adanya format standar dalam proses pelaporan inventarisasi barang.
6. Aplikasi yang dirancang dapat di-update setiap saat.
7. Sistem informasi yang dirancang dapat dijalankan oleh multiuser.
8. Sistem informasi yang dirancang memanfaatkan jaringan intranet (LAN) agar
aplikasi dapat dijalankan di semua ruangan di Jurusan Teknik Industri.
9. Sistem informasi yang dirancang dapat mencetak laporan secara cepat dan
akurat.
Desain sistem dilakukan dengan menggunakan data flow diagram (DFD).
Hasil desain sistem ini adalah proses-proses yang berkaitan dengan inventarisasi
barang, aliran data dan data store yang dihasilkan. Proses-proses yang berkaitan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user V-2
dengan inventarisasi barang ini, terdiri dari 3 proses pada level 0, 13 proses pada
level 1, 43 proses pada level 2. Sedangkan data store yang dihasilkan berjumlah
12 data store.
Hasil desain sistem menunjukkan bahwa terdapat kesesuaian antara
kebutuhan sistem dan desain sistem baru. Hal ini ditunjukkan adanya kesesuaian
kebutuhan sistem dengan sistem baru, diantaranya adanya pencatatan pengadaan
barang sampai ke tingkat laboratorium, adanya pencatatan proses penomoran
barang, perpindahan barang, peminjaman barang, kerusakan barang, pemeliharaan
barang dan penghapusan barang, adanya kertas nomor inventaris dan nomor
registrasi barang di tingkat Jurusan Teknik Industri dengan kualitas yang baik,
adanya format standar dalam proses pelaporan inventarisasi barang, sistem
informasi yang dirancang dapat dijalankan oleh multiuser, sistem informasi yang
dirancang memanfaatkan jaringan intranet (LAN) agar aplikasi dapat dijalankan di
semua ruangan di jurusan Teknik Industri dan sistem informasi yang dirancang
dapat mencetak laporan secara cepat dan akurat.
Desain sistem baru memiliki beberapa perbedaan dengan sistem lama,
perbedaan tersebut meliputi entitas yang terlibat, proses-proses yang terjadi, data
store, input data, pengolahan data, dokumentasi, pelaporan, pengamanan data dan
informasi yang disajikan. Berikut ini perbedaan antara sistem lama dengan sistem
baru.
1. Entitas yang terlibat
Entitas sistem lama dan sistem baru terdiri dari tiga entitas, yaitu Fakultas
Teknik, TU-TI (pengelola barang di tingkat jurusan) sebagai administrator
dan pengelola barang di tingkat laboratorium sebagai user. Perbedaan antara
sistem lama dengan sistem baru, yaitu pada sistem lama pengelola
laboratorium hanya memberikan laporan inventarisai laboratorium ke
pengelola jurusan. Sedangkan pada sistem baru, pengelolaan barang di tingkat
laboratorium ikut berperan aktif dalam pengelolaan barang secara
menyeluruh.
2. Proses yang terjadi
Proses inventarisasi pada sistem lama terdiri dari sembilan proses, yaitu
proses pengadaan barang, penomoran, perpindahan, peminjaman, kerusakan,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user V-3
pemeliharaan, penghapusan dan proses pelaporan barang. Sedangkan proses
inventarisasi pada sistem baru terdiri dari tiga proses utama yaitu
administrasi, pengelolaan barang dan pelaporan. Ketiga proses ini dijabarkan
menjadi proses-proses yang lebih detail sampai DFD level 2. Perbedaan
antara sistem lama dengan sistem baru, yaitu proses-proses yang terjadi pada
sistem baru dijabarkan lebih detail daripada sistem lama.
3. Data store
Data store pada sistem lama hanya berupa data barang inventaris. Sedangkan
sistem baru terdapat dua belas data store. Data store pada sistem baru ini
tersimpan dalam database, sehingga data historis proses inventarisasi barang
dapat tersimpan dengan baik dan dapat diakses kapan saja.
4. Input data
Input data pada sistem lama dilakukan oleh pengelola barang di tingkat
jurusan. Sedangkan input data pada sistem baru dilakukan oleh pengelola
barang di tingkat jurusan sebagai administrator dan pengelola barang di
tingkat laboratorium sebagai user. Dengan adanya pengelola barang di tingkat
laboratorium diharapkan proses inventarisasi barang dapat berjalan efektif
dan data yang disajikan lebih akurat.
5. Pengolahan data
Pengolahan data pada sistem lama dilakukan oleh pengelola barang di tingkat
jurusan. Sedangkan pengolahan data pada sistem baru dilakukan oleh
pengelola barang di tingkat jurusan sebagai administrator dan pengelola
barang di tingkat laboratorium sebagai user. Dengan adanya pengolahan data
di tingkat laboratorium diharapkan proses pengelolaan data dapat berjalan
efektif dan data yang disajikan lebih akurat.
6. Pelaporan
Proses pelaporan inventarisasi barang pada sistem lama hanya dilakukan
dalam satu bentuk bentuk laporan, yaitu laporan data barang dalam lembar
kerja. Proses pelaporan ini belum memiliki format standar, sehingga
pengelola laboratorium melaporkan data barang inventaris dalam format yang
berbeda-beda. Akibatnya, rekap data di tingkat jurusan menjadi sulit.
Sedangkan pelaporan inventarisasi barang pada sistem baru dalam bentuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user V-4
PDF yang siap dicetak. Pelaporan pada sistem baru ini juga telah memiliki
format standar dan sama. Dengan adanya format standar dalam proses
pelaporan dan dalam bentuk PDF yang siap cetak, diharapkan proses
pelaporan inventarisasi barang dapat dilakukan dengan cepat dan data yang
disajikan akurat.
7. Informasi yang disajikan
Informasi yang disajikan pada sistem lama berupa data barang inventaris
dalam lembar kerja. Sedangkan informasi yang disajikan pada sistem baru
terdiri dari data master, data pengelolaan barang dan laporan. Dengan adanya
data-data yang lebih lengkap diharapkan informasi yang disajikan dapat lebih
baik dan mudah dalam pencarian data barang.
5.2 ANALISIS PROGRAM APLIKASI
Program aplikasi dibuat sesuai dengan rancangan sistem dan rancangan
interface yang dihasilkan pada tahap desain sistem dan desain interface. Program
aplikasi ini disusun dalam beberapa menu terpisah. Hal ini ditujukan untuk
mempermudah dalam penggunaan program aplikasi tersebut. Menu-menu
tersebut, antara lain:
1. Menu adminitrasi, merupakan menu yang disajikan untuk menambah,
mengedit dan menghapus data master. Data master dalam proses administrasi
ini terdiri dari data barang inventaris, data barang non inventaris, data user,
data ruangan dan data sumber dana.
2. Menu pengelolaan data, merupakan menu yang digunakan untuk memasukkan
data-data yang berkaitan proses pengelolaan barang milik negara. Proses
pengelolaan barang ini terdiri dari proses penomoran barang, perpindahan
barang, peminjaman barang, kerusakan barang, pemeliharaan barang dan
penghapusan barang.
3. Menu data, merupakan menu yang digunakan untuk melihat data-data yang
berkaitan proses pengelolaan barang milik negara. Menu lihat data ini terdiri
dari data pengadaan barang, data penomoran barang, data perpindahan barang,
data peminjaman barang, data kerusakan barang, data pemeliharaan barang dan
data penghapusan barang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user V-5
4. Menu laporan, merupakan menu yang digunakan untuk mencetak laporan-
laporan yang berkaitan dengan proses inventarisasi barang milik negara. Menu
laporan ini terdiri dari buku induk barang inventaris, daftar barang dalam
proses inventaris, Kartu Inventaris Barang (KIB), Daftar Inventaris Ruangan
(DIR), Daftar Inventaris Lain (DIL), Lembar Mutasi Barang Triwulan
(LMBT), Laporan Tahunan (LT) dan buku catatan non inventaris.
5. Menu pencarian, merupakan menu yang digunakan untuk memudahkan dalam
pencarian data barang. Menu pencarian ini menyajikan pencarian multi
keyword, yang dapat mencari barang dengan beberapa kata kunci sekaligus.
6. Menu bantuan, merupakan menu tambahan yang terdiri dari submenu cetak
nomor registrasi dan submenu buku petunjuk manual. Submenu cetak nomor
registrasi digunakan untuk mencetak nomor registrasi barang, sedangkan
submenu buku petunjuk penggunaan digunakan untuk melihat buku panduan
penggunaan program aplikasi sistem inventarisasi barang milik negara.
5.3 ANALISIS PENGUJIAN SISTEM
Analisis pengujian sistem bertujuan untuk mengetahui sejauh mana sistem
bekerja. Analisis pengujian sistem ini terdiri dari analisis validasi program
aplikasi, analisis validasi sistem dan analisis faktor penentu keberhasilan (critical
success factor).
5.3.1 Validasi Program Aplikasi
Kriteria yang diukur dalam tahap validasi program adalah keberhasilan
komputer klien untuk terhubung dengan komputer server, keberhasilan rancangan
database untuk menyimpan data-data yang dibutuhkan, keberhasilan rancangan
interface untuk menyajikan tampilan seperti yang diinginkan dan keberhasilan
program menerima informasi dan mengolahnya menjadi output yang diinginkan.
1. Keberhasilan komputer klien untuk terhubung dengan komputer server.
Hasil pengujian program aplikasi didapat bahwa komputer klien dapat
terhubung dengan komputer server dengan baik. Hal ini ditunjukkan dengan
komputer klien yang dapat memanggil data dari komputer server dan komputer
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user V-6
server dapat menyimpan data informasi baru yang diinputkan dari komputer
klien.
2. Keberhasilan rancangan database untuk menyimpan data-data yang
dibutuhkan.
Hasil pengujian program aplikasi didapat bahwa database dapat berjalan sesuai
dengan yang diinginkan. Hal ini ditunjukkan dengan database yang dapat
difungsikan untuk menyimpan, mengedit dan menghapus data. Tetapi terdapat
kendala jika database diakses oleh multiuser, yaitu ketika user memasukkan
data barang inventaris secara bersama-sama, data yang tersimpan adalah data
yang diinputkan pertama. Sedangkan data yang lainnya tidak akan tersimpan
karena data tersebut memiliki nomor registrasi yang sama, nomor registrasi
tersebut adalah hasil dari proses auto increment. Untuk mengatasi kendala
tersebut maka dibuatkan sebuah peringatan gagal memasukkan data dan proses
input data harus diulangi.
3. Keberhasilan rancangan interface untuk menyajikan tampilan seperti yang
diinginkan.
Hasil pengujian program aplikasi didapat bahwa interface terlihat sesuai
dengan rancangan pada browser-browser sering digunakan, seperti Mozilla
Firefox, Opera dan Flock. Tetapi interface ini terlihat tidak sesuai rancangan
pada broswer-browser baru, seperti Google Chrome. Hal ini dapat diakibatkan
oleh script HTML yang kurang tepat atau kemampuan browser yang berbeda
sehingga tidak dapat menampilkan interface dengan sempurna.
4. Keberhasilan program menerima informasi dan mengolahnya menjadi output
yang diinginkan.
Hasil pengujian program aplikasi didapat bahwa program dapat menghasilkan
output yang diingikan. Output tersebut berupa data-data dan laporan-laporan
yang berhubungan dengan proses inventarisasi.
5.3.2 Validasi Sistem
Kriteria yang diukur dalam tahap validasi sistem informasi inventarisasi ini
adalah proses-proses dalam sistem inventarisasi ini dapat berjalan sesuai dengan
hasil rancangan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user V-7
1. Proses pengadaan barang
Proses pengadaan barang merupakan proses pertama dalam sistem inventarisasi
barang. Barang inventaris yang telah dibeli, kemudian diberi nomor registrasi
di tingkat Jurusan Teknik Industri dan dicatat ke dalam program aplikasi. Hasil
pengujian sistem menunjukkan proses ini dapat berjalan dengan baik.
2. Proses penomoran barang
Proses penomoran barang merupakan proses pemberian nomor inventaris
terhadap barang milik negara. Nomor inventaris ini didapat dari pihak
universitas. Hasil pengujian sistem menunjukkan proses ini dapat berjalan
dengan baik. Hal ini dikarenakan barang inventaris telah diberi nomor
registrasi dari Jurusan Teknik Industri. Sehingga saat dilakukan penomoran
barang, mudah menemukan barang yang bersangkutan.
3. Proses perpindahan barang
Proses perpindahan barang merupakan proses memindahkan barang dari satu
ruangan ke ruangan lain. Catatan perpindahan barang ini digunakan untuk
laporan perpindahan barang setiap tiga bulan atau sering disebut Lembar
Mutasi Burang Triwulan (LMBT). Hasil pengujian sistem menunjukkan proses
ini dapat berjalan dengan baik.
4. Proses peminjaman barang
Proses peminjaman barang ini terdiri dari proses meminjam barang dan
mengembalikan barang. Proses peminjaman barang ini perlu dicatat untuk
mengetahui historis peminjaman barang. Hasil pengujian sistem menunjukkan
proses ini dapat berjalan dengan baik.
5. Proses kerusakan barang
Proses kerusakan barang merupakan proses pencatatan barang yang diketahui
mengalami kerusakan. Catatan kerusakan barang ini digunakan untuk data
historis kerusakan barang dan sebagai rekomendasi untuk dilakukan
pemeliharaan barang. Hasil pengujian sistem menunjukkan proses ini dapat
berjalan dengan baik.
6. Proses pemeliharaan barang
Proses pemeliharaan barang merupakan proses perbaikan terhadap barang yang
rusak. Proses pemeliharaan barang ini perlu dicatat untuk mengetahui historis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user V-8
pemeliharaan barang. Hasil pengujian sistem menunjukkan proses ini dapat
berjalan dengan baik.
7. Proses penghapusan barang
Proses penghapusan barang merupakan proses penghapusan barang milik
negara yang sudah tidak layak atau rusak berat. Proses penghapusan barang ini
perlu dicatat untuk mengetahui historis penghapusan barang. Hasil pengujian
sistem menunjukkan proses ini dapat berjalan dengan baik.
5.3.3 Faktor Penentu Keberhasilan
Faktor penentu keberhasilan atau critical success factor (CSF) adalah
serangkaian keadaan yang harus dicapai agar sistem dapat menjalankan fungsinya
sesuai dengan tujuannya. Keberhasilan implementasi sistem inventarisasi barang
milik negara di Jurusan Teknik Industri dapat dilihat dari empat faktor, yaitu:
1. Dukungan manajemen
Dukungan manajemen merupakan hal yang penting dalam implementasi sistem
informasi yang dilakukan. Tanpa adanya dukungan, implementasi sistem
informasi tidak akan tercapai dan tidak memberikan manfaat bagi organisasi.
Dalam hal implementasi sistem informasi inventarisasi barang milik negara,
manajemen Jurusan Teknik Industi UNS telah memberikan dukungan dan
komitmennya. Sehingga, diharapkan implementasi sistem informasi
inventarisasi barang milik negara dapat berjalan sesuai dengan tujuan
organisasi.
2. Data barang inventaris yang lengkap dan akurat
Data-data barang inventaris yang dimiliki Jurusan Teknik Industri harus
lengkap dan akurat. Hal ini untuk mempermudah proses implementasi. Jika
data barang inventaris yang ada kurang lengkap dan tidak akurat, maka proses-
proses inventarisasi barang menjadi terganggu.
3. Keterlibatan pengguna dalam proses inventarisasi
Pengguna sistem terdiri dari administrator dan user. Administrator merupakan
pengurus barang di tingkat jurusan dan User merupakan pengurus barang di
tingkat laboratorium. Pengguna sistem ini harus ikut dalam proses evaluasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user V-9
sistem dan program aplikasi sehingga tercipta sistem informasi inventarisasi
barang yang lebih baik dengan didukung program aplikasi yang handal.
4. Sosialisasi yang intensif
Sosialisasi diperlukan untuk memberitahukan kepada pengguna sistem agar
tercipta sistem yang sesuai dengan tujuan yang ditetapkan. Sosialisasi juga
dilakukan terhadap program aplikasi yang dibuat agar pengguna sistem tidak
mengalami kesulitan dalam penggunaannya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
VI-1
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan dan analisis mengenai perancangan sistem
informasi inventarisasi barang milik negara yang dilakukan, dapat diambil
kesimpulan, yaitu:
1. Kebutuhan sistem informasi inventarisasi barang milik negara di jurusan
Teknik Industri meliputi sistem pencatatan proses-proses yang terjadi, nomor
registrasi barang di tingkat Jurusan Teknik Industri, format standar dalam
proses pelaporan inventarisasi barang dan sistem informasi yang multiuser
serta dapat di-update setiap saat.
2. Sistem informasi inventarisasi barang milik negara yang dirancang sudah
sesuai dengan kebutuhan sistem dan dapat dijalankan dengan baik.
6.2 SARAN
Saran-saran yang diberikan, yaitu:
1. Implementasi sistem secara menyeluruh perlu dilakukan dalam jangka waktu
yang lama. Hal ini bertujuan untuk mengetahui performance sistem baru
sehingga dapat dilakukan pengembangan sistem secara berkelanjutan.
2. Pendataan barang inventaris secara lengkap dan akurat perlu dilakukan agar
sistem informasi inventarisasi ini dapat berjalan optimal.
3. Perbaikan script HTML pada program aplikasi perlu dilakukan agar program
aplikasi dapat diakses oleh semua browser dengan baik.
top related