peran serta ilmu geologi untuk perencanaan dan konstruksi bendungan 2013 - copy
Post on 02-Jun-2018
353 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
8/11/2019 Peran Serta Ilmu Geologi Untuk Perencanaan Dan Konstruksi Bendungan 2013 - Copy
1/36
-
8/11/2019 Peran Serta Ilmu Geologi Untuk Perencanaan Dan Konstruksi Bendungan 2013 - Copy
2/36
Geologi Geologi Teknik :
Pemakaian ilmu geologi untuk kepentingan umum, dalampemakaian ilmu teknik sipil.
Pendekatan ilmu geologi dengan ilmu teknik.
William Smith (1764-1839) mulai pemakaian ilmu geologi dalam pembuatanbangunan teknik sipil; dia adalah bapak geologi Inggris, padahal sebenarnya iaseorang sarjana sipil. Contoh kerjanya adalah penggalian saluran Sommerset(1792) melalui penyelidikan keadaan tanahnya.
Pada pertengahan abad yang lalu terdapat langkah-langkah nyata dalampemakaian ilmu geologi dalam teknik sipil, misalnya pembuatan terowonganClifton di Inggris dan terowongan-terowongan kereta api pertama di Swiss. DiAmerika hancurnya bendungan St. Francis di California (1928)yang
menimbulkan korban banyak dianggap oleh banyak orang sebagai titik awalpengakuan ilmu teknik sipil tentang keadaan bawah tanah (Ilmu TeknikGeologi).
Di Indonesia pemakaian ilmu geologi dalam teknik sipil sudah sejak 80 tahun yanglalu yaitu pada Jawatan-Jawatan Pekerjaan Umum. Sebagai geolog pertamadalam teknik sipil di Indonesia adalah HENGEVELD, dan menjelang tahun 30-andibentuk badan Geologische Technische Onder Zoekingen dibawah Dienst v.het Mynwesen (Jawatan Pertambangan) pada waktu itu.
-
8/11/2019 Peran Serta Ilmu Geologi Untuk Perencanaan Dan Konstruksi Bendungan 2013 - Copy
3/36
DEFINE OBJECTIVESASK QUESTION
COLLECT AND ASSESS EXISTING DATA
AND EVOLVE TENTATIVE SITE MODEL
PLAN WORK TO FILL IN GAPS
PREPARE SITE INVESTIGATION COST
ESTIMATED
DETERMINE ENGINEERING
GEOLOGICAL MODEL
ANALYSEANSWER THE QUESTION
Studi-studi geologi suatu proyek bendungandimulai dengan kaitan antara kondisi geologi
lokasi dengan kondisi geologi regional sertasituasi tektonik global.
Ini sangat penting untuk mengetahui efekkerusakan terhadap bangunan akibat dariproses geologi regional.
-
8/11/2019 Peran Serta Ilmu Geologi Untuk Perencanaan Dan Konstruksi Bendungan 2013 - Copy
4/36
Stage
NoIstilah Objektif dan Aktifitas (Geologi Teknik)
1 Pre-feasibility
Memberikan masukan pada pemilihan alternatif lokasi, danmemberikan gambaran yang cukup memadai untuk perencanaan
feasibility study and site selection studies (tahap 2). Biasanyatermasuk juga mengumpulkan dan meriview data-data terdahulu
apabila ada, studi foto udara/topografi dan kunjungan singkat
lapangan.Membuat laporan geologi regional dan lokasi rencana.
2
FeasibilityandSite
Selection
Memberikan gambaran kondisi geologi regional dan lokal dipandang
dari sudut geologi teknik. Eksplorasi alternatif lokasi untuk bendungan
dan bangunan pelengkapnya. Memberikan perbandingan dan saran
pemilihan lokasi yang paling memungkinkan. Melakukan eksplorasi
lebih detail pada lokasi terpilih dan menampilkan data-data untukpreliminary design dan feasibility stage cost estimate.
Membuat laporan geologi teknik dengan pernyataan kondisi lokasi
dipandang dari sudut geologi teknik.
3 Design andSpecification
Menjawab semua pertanyaan yang timbul pada tahapan 2 dan
tahapan desain berkaitan dengan kondisi geologi teknik.
Melaksanakan additional investigation dan testing apabila diperlukan.
Membuat laporan dan dokumen tender. Menyiapkan spesifikasiteknis.
4 Construction
Memastikan bahwa gambaran kondisi geologi asumsi dalam
perencanaan sama dengan kenyataan pada saat konstruksi, apabilatidak, membuat modifikasi desain apabila diperlukan. Memberikan
saran hari ke hari, membuat peta dan merekam kondisi geologipondasi, pergerakan batuan, water inflows, weak zone dll.
Membuat laporan geologi teknik, foto-foto dll; Data-data geologi
selama konstruksi adalah sangat penting untuk tahapan selanjutnya
(survillance group).
5 Operation
Memastikan semua struktur bangunan berperilaku sesuai dengan
perencanaan dari sudut pandang geologi teknik. Inspeksi semua
bangunan, lokasi sekitar genangan, mencatat instrumen dan
observasi. Apabila terjadi malfunction, memberikan masukan untukpenanggulangan (remedial works); hal ini akan berkaitan dengandokumen data tahapantahapan sebelumnya (tahap 1 s/d 5).
-
8/11/2019 Peran Serta Ilmu Geologi Untuk Perencanaan Dan Konstruksi Bendungan 2013 - Copy
5/36
Bendungan Yang Defensif Terhadap Gerak PatahanPatahan hampir selalu ditemukan di setiap tapak bendungan didaerah yang kegempaanya tinggi seperti Indonesia.
Sherard, Cluff dan Allen (1974) mendefinisikan patahan aktif atau
yang potensial aktif adalah patahan yang memiliki bukti-buktipergeseran yang cukup selama kurun waktu geologi terakhir,shingga ada alasan kuat bahwa di masa yang akan datang bisaterjadi pergeseran selama masa pakai bendungan.US Atomic Energy Commission (1973)mendefinisikan patahan aktifatau yang disebut patahan kapabel adalah patahan yang memilikisatu atau lebih karakteristik berikut ini:
1. Pergeseran pada atau dekat permukaan tanah paling sedikitsekali dalam 35.000 tahun terakhir atau pergeseran berulangselama 500.000 tahun terakhir.
-
8/11/2019 Peran Serta Ilmu Geologi Untuk Perencanaan Dan Konstruksi Bendungan 2013 - Copy
6/36
Dari buku Pedoman Konstruksi dan Bangunan : AnalisaDinamik Bendungan Urugan (Satuan Kerja BalaiBendunganDepartemen Pekerjaan Umum); dinyatakan bahwa
sesar aktif apabila dalam kurun waktu 11.000 tahun(HolosenResen) masih bergerak.Definisi tersebut di atas adalah sesuai dan konservatifbila diterapkan untuk desain suatu bendungan.Akan tetapi karena kronologi pergeseran patahan amat
sulit ditentukan dan memiliki kepastian yang rendah,maka pada akhirnya diperlukan suatu engineeringjudgment untuk menetapkan aktif tidaknya suatupatahan.
-
8/11/2019 Peran Serta Ilmu Geologi Untuk Perencanaan Dan Konstruksi Bendungan 2013 - Copy
7/36
Patahan patahan atau sesar pada batuan formasi Cinambo danformasi Halang, terbentuk pada kala Oligocene hingga Miocene (38
juta tahun sampai 5 juta tahun). Sesuai dengan kriteria sesar aktif500.000 tahun sampai 11.000 tahun masih bergerak maka sesar didaerah Jatigede adalah tidak aktif (terakhir bergerak adalah 5 jutatahun yang lalu).
Penyelidikan geologi oleh Anderson, menyatakan bahwa sesar-sesaratau rekahan yang terbentuk pada batuan berumur kwarter (1.8 jutahingga 0.01 juta tahun lalu) lebih disebabkan oleh longsoran ataurayapan ketimbang kegiatan tektonik.
Kegiatan vulkanik Kwarter tercatat antara tahun 1772-1882 dan 2002
(G. Papandayan); 1894 dan 1982
1992 (G. Galunggung); 1938 (G.Ciremai), kegiatan ini menebarkan endapan abu dan vulkanik debris.Kemungkinan timbulnya bahaya akibat kegiatan gunungapi dalamkurun waktu usia Proyek Bendungan Jatigede, dianggap sangat kecil.
Ketidakstabilan tanah di sekitar bendungan terdapat di tebing-tebingcuram anak-anak sungai Cimanuk. Lokasi longsoran antara lain didaerah inlet portal diversion tunnel dan di hilir sandaran kiri.
-
8/11/2019 Peran Serta Ilmu Geologi Untuk Perencanaan Dan Konstruksi Bendungan 2013 - Copy
8/36
Dengan adanya keberadaan sesar initelah diambil tindakan-tindakan dalam
mendesain zonasi urugan tubuhBendungan dan perbaikan pondasibendungan guna mencegah terjadinyarembesan berlebih (excessive seepage)
maupun erosi internal.
-
8/11/2019 Peran Serta Ilmu Geologi Untuk Perencanaan Dan Konstruksi Bendungan 2013 - Copy
9/36
Bendungan urugan yang didesain secara defensif terhadappergeseran patahan: Harus memiliki zona transisi terbuat dari bahan non kohesif
(campuran pasir, kerikil hasil pemrosesan).
Apabila rekahan terjadi pada zona inti maka zona inti initidak lagi berfungsi sebagai zona kedap air. Zona transisiyang bersifat kurang lolos air akan mengambil alih fungsipenahanan air, sehingga kebocoran dapat dikendalikan.
Semakin tebal zona transisi ini maka bendungan akansemakin aman. Dengan demikian, zona bendungan yang
terdiri dari bahan ini dengan ketebalan yang cukup akanberfungsi sebagai penghenti rekahan.
Perbaikan zona patahan yang terdapat pada pondasibendungan perlu dipertimbangkan khusus, seperti dentaltreatment; serta ketahanan bahan pondasi terhadaperosi.
-
8/11/2019 Peran Serta Ilmu Geologi Untuk Perencanaan Dan Konstruksi Bendungan 2013 - Copy
10/36
-
8/11/2019 Peran Serta Ilmu Geologi Untuk Perencanaan Dan Konstruksi Bendungan 2013 - Copy
11/36
-
8/11/2019 Peran Serta Ilmu Geologi Untuk Perencanaan Dan Konstruksi Bendungan 2013 - Copy
12/36
KOLOM STRATIGRAFI
DAERAH JATIGEDE
-
8/11/2019 Peran Serta Ilmu Geologi Untuk Perencanaan Dan Konstruksi Bendungan 2013 - Copy
13/36
GEO-TECTONIC HISTORY MODEL
JATIGEDE and VICINITY
1. Sedimentation of Cinambo formation (from Early Oligocene to Late Oligocene)
Sea level
Batuan Eocen age
Batuan Oligocenformasi Cinambo
1 3826 juta tahun lalu
Proses pengendapan sedimen serpih,
batulempung selang-seling batupasir
terendapkan di laut (continental self)
berumur Oligocen (38 juta tahun) dari
Formasi Cinambo. Mulai terendapkan pada
Early Oligocen sampai Late Oligocene (26
juta tahun) terdapat meluas di cekungan
Cimanuk tengah.
North
Sea level
Batuan Eocen age
2. Orogeny of Cinambo formation (Late Oligocene to Early Miocene)
2 26 juta tahun lalu
Proses orogenesa dan regresi permukaan air
laut akibat dari tekanan (stress field) plate
tectonic arah utaraselatan, dikarenakan
pergerakan lempeng Australia di selatan
menujam di bawah lempeng Eurasia di
utaranya. Struktur perlipatan antiklin dansinklin terbentuk. Batuan terdeformasi oleh
perlipatan dan elastisitas terlampaui
kemudian terjadi persesaran.
Kemudian pada Early Miocene (26 juta
tahun), proses erosi permukaan mulai
terjadi. Selanjutnya cekungan Cimanuk
tengah kembali mengalami transgresi. Breksi
gunungapi tufa endapan laut Miocene, dari
formasi Halang mulai terendapkan kembali
dari pusatpusat erupsi di hulu Cimanuk.
Sumbu lipatan antiklin pada formasi
Cinambo di S. Cinambo.
Struktur sedimen ripple marks
(gelembur gelombang) pada
batupasir formasi Cinambo di S.
Cinambo.
Batulempung selang-seling batupasir
formasi Cinambo di S. Cinambo.
-
8/11/2019 Peran Serta Ilmu Geologi Untuk Perencanaan Dan Konstruksi Bendungan 2013 - Copy
14/36
FAULT
Sea level
Batuan Eocen age
Batuan Oligocenformasi Cinambo
Batuan MioceneBatuan Mioceneformasi Halang
Batuan intrusi
3. Sedimentation of Halang formation (Early Miocene to Late Miocene)
Intrusi batuan beku andesit G. Julang. Slickensided (cermin sesar gores-garis) pada
batuan breksi vulkanik. Salah satu indikasi sesar
mendatar (strike slip fault) yang memotong as
dam arah utaraselatan di S. Cimanuk.
Batuan breksi vulkanik dari formasi
Halang Bawah tersingkap di S.
Cimanuk dekat as dam Jatigede.
35 juta tahun lalu
Pada Early Miocene (Miosen awal), breksi
gunungapi tufa endapan laut, dari formasi
Halang mulai terendapkan dari pusatpusat
erupsi vulkanik di hulu Cimanuk. Sedimen
batulempung formasi Halang bagian atas juga
terendapkan pada akhir (Late) Miocene (5 jutatahun).
Proses deformasi tektonik akibat pergerakan
antar lempeng terus terjadi. Batuan-batuan
yang lebih tua terdeformasi oleh perlipatan
dan persesaran (patahan). Patahan-patahan
terus berlanjut hingga memotong formasi
Halang. Pada Late Miocene, aktivitas intrusi
batuan beku mulai terjadi. Batuan-batuan dari
formasi Cinambo dan Halang diterobos
(intrusi) oleh retas, sumbat dan lakolit diorit,andesit dan basal (G. Julang, G. Surian, G.
Banen). Umur batuan terobosan ini berkisar
antara akhir Miocene hingga Pliocene.
North
Young volcanic product (Kwarter)
Batuan intrusiBatuan Eocen age
Batuan Oligocenformasi Cinambo
Batuan MioceneBatuan Mioceneformasi Halang
4. Orogeny and Sedimentation of Young Volcanic Product(Late Miocene Quarter)
41.8 juta tahun lalu
Pada akhir (Late) Miocene, terjadi proses
pengangkatan kembali. Kemudian aktifitas
stress field tektonik lempeng arah utara
selatan semakin berkurang. Akibatnya
aktifitas pembentukan patahan-patahanterhenti pada kala ini.
Breksi gunungapi (Young volcanic product)
berumur zaman Kwarter kala Plistosen (1.8
juta tahun)Holosen (0.01 juta tahun)
terendapan setempat-setempat tidak selaras
di atas formasi Halang. Endapan-endapan
Kwarter yang meliputi tufa, lava dan bahan-
bahan vulkanik yang diendapkan kembali dari
pusat-pusat erupsi di hulu cekungan Cimanuk.
-
8/11/2019 Peran Serta Ilmu Geologi Untuk Perencanaan Dan Konstruksi Bendungan 2013 - Copy
15/36
5. Formed of River, Erosion of Cimanuk Basin and Land Sliding (Quarter)
FAULT
Young volcanic product (Kwarter)
Batuan intrusiBatuan Eocen age
Batuan Oligocenformasi CinamboBatuan Miocene
JATIGEDE DAM
PARAKAN KONDANG
G. JULANGS. CIMANUK
0.01 juta tahun lalu
Pada zaman Kwarter (Plistosen Holosen: 1.8
0.01 juta tahun), endapan breksi gunungapi
membentuk dataran tinggi. Proses
geomorfology pembentukan bentang alam
mulai terjadi pada cekungan Cimanuk yang
sudah terangkat menjadi daratan. Sungai
Cimanuk terbentuk, endapan breksi vulkanik
tererosi oleh air S. Cimanuk dan membentuktutupan-tutupan terlipat lemah, yang
merupakan sisa perbukitan tinggi. Kemudian
proses longsoran-longsoran (land-slides)
perbukitan terjal membentuk bentang alam
berupa gawir (daerah Parakankondang dan
Karedok)..
5
JATIGEDE DAM SITE
Intrusi andesit G. Julang Sungai Cimanuk dan lokasi bendungan Jatigede
6. Activity of Quarter Volcanic0.01 juta tahun laluAda beberapa gunungapi kwarter aktif di sekitar cekungan Cimanuk, antara lain G. Papandayan, G.Galunggung, G. Ciremai. Kegiatan vulkanik besar-besaran di daerah ini terjadi 2.2 juta tahun lalu(Pliosen Atas) dan diendapkan breksi berusia Pliosen Atas secara meluas. Kegiatan vulkanik Kwartertercatat antara tahun 1772-1882 dan 2002 (G. Papandayan); 1894 (G. Galunggung); 1938 (G. Ciremai) dan1982 1992 (G. Galunggung), kegiatan ini menebarkan endapan abu, vulkanik debris (saat ini, masihtersisa 3 juta m3 material lahar di lereng-lereng puncak Papandayan). Kemungkinan timbulnya bahaya
akibat kegiatan gunungapi dalam kurun waktu usia Proyek Bendungan Jatigede, dianggap sangat kecil.
Pada beberapa tempat di dataran rendah Cipeles, endapan
breksi membentuk kontur konsentrik yang berkonvergensi ke
arah teras vulcanic neck (merupakan sumbat vulkanik, sisa
erosi gunungapi berlapis). Erosi intensif menyingkap intrusi
andesit G. Julang dan G. Surian, serta menyingkap lapisan
batulempung formasi Cinambo, yang merupakan batuan
tertua di daerah Jatigede.
Sisa sumbat lava (vulcanicneck) dan enda[an breksi
vulkanik muda
-
8/11/2019 Peran Serta Ilmu Geologi Untuk Perencanaan Dan Konstruksi Bendungan 2013 - Copy
16/36
-
8/11/2019 Peran Serta Ilmu Geologi Untuk Perencanaan Dan Konstruksi Bendungan 2013 - Copy
17/36
GEOLOGY OF DAM SITE
T
Breksi Tufa
Halang Bawah
Breksi Tufa
Halang Bawah
Batulempung
Halang Atas
S. Cimanuk
Crest Dam
Batulempung
Halang Atas
FAULT
Perkiraan Sumbu Sinklin
Slopewash
Diversion Tunnel
Batulempung
Halang Atas
Breksi Tufa
Halang Bawah
Open cut/Conduit
Jatigede Dam U
Batulempung
Cinambo FAULT FAULTFAULT
Jatigede Dam
Unconformity
U
Breksi Gunungapi Kwarter
Batulempung
Halang Atas
Breksi Tufa
Halang BawahBatulempung
Cinambo
FAULT
Sketsa Geologi Posisi BatuanCross section Dam
Sketsa Geologi Posisi BatuanLong section Dam
Sketsa Geologi Posisi Batuan Long section Diversion Tunnel
Pada potongan arah Utara Selatan, batuan yang
ditemukan adalah Batulempung dari Formasi Cinambo,
kemudian di atasnya terendapkan batuan Breksi tufa dari
Formasi Halang Bawah, kemudian di atasnya terdapat
Batulempung dari Formasi Halang Atas. Pada bagian atas
terendapkan tipis breksi gunungapi Kwarter.
Pada potongan arah Timur Barat, batuan yang
ditemukan adalah batuan Breksi tufa dari Formasi Halang
Bawah, kemudian diatasnya terdapat Batulempung dariFormasi Halang Atas. Pada beberapa tempat bagian atas
terendapkan tipis breksi gunungapi Kwarter.
Terdapat indikasi adanya patahan mendatar (strike slip
fault) memotong arah utara selatan, pada posisi tengah
kanan Sungai Cimanuk.
Pada potongan arah Utara Selatan di bagian lokasi
Diversion Tunnel (terowongan pengelak), batuan yangditemukan adalah Batulempung dari Formasi Cinambo,
kemudian di atasnya terendapkan batuan Breksi tufa dari
Formasi Halang Bawah, kemudian diatasnya terdapat
Batulempung dari Formasi Halang Atas.
Terdapat indikasi adanya patahan normal (Normal fault)
di sepanjang rencana terowongan pengelak.
-
8/11/2019 Peran Serta Ilmu Geologi Untuk Perencanaan Dan Konstruksi Bendungan 2013 - Copy
18/36
Penampang Geologi dan Permeabilitas (Lugeon)
Pondasi Dam
-
8/11/2019 Peran Serta Ilmu Geologi Untuk Perencanaan Dan Konstruksi Bendungan 2013 - Copy
19/36
PERBAIKAN PONDASI DENGAN GROUTING
As Spillway
40m
40m
Flushing device
Irrigation outlet
180.00
160.00
140.00
120.00
EL 155.00
Elevasi (m)
55m
Sta.1
+298.8
5
Sta.1+191.8
7
Sta.1+150.2
7
Sta.1+126.1
5
Sta.1+024.4
8
Sta.0+972.4
7
As Acces Gallery
PENAMPANG MEMANJANG
Asumsi Permukaan Batu
Grouting gallery
240.00
220.00
200.00
Garis Curtain Grout
SumppitTerowongan Pengelak
300.00
280.00
260.00
Permukaan Tanah Asli
Design Level of Crest EL.265.00
As Spillway
40m40
m
Flushing device
Irrigation outlet
180.00
160.00
140.00
120.00
EL 155.00
Elevasi (m)
55m
As Acces Gallery
PENAMPANG MEMANJANG
PG2 PG4 PG6 PG8 PG10 PG12 PG14
PG16PG18
PG20
PG22 PG24
PG26 PG28 PG30PG32
PG1 PG3 PG5 PG7 PG9 PG11 PG13
PG15PG17
PG19
PG21 PG23
PG25 PG27PG29
PG31DH1
DH10 DH20
DH30
DH40
DH50DH60
DH63
KETERANGAN :
: Piezometer (downstream side)
: Bourdon Tube gauge
KETERANGAN :
: Piezometer (upstream side)
Sta.0+161.0
0
Sta.1+847.0
0
Asumsi Permukaan Batu
Grouting gallery
240.00
220.00
200.00
Garis Curtain Grout
SumppitTerowongan Pengelak
300.00
280.00
260.00
Permukaan Tanah Asli
Design Level of Crest EL.265.00
GROUTING:
1. CURTAIN GROUTING2. BLANKET GROUTING
3. CONSOLIDATION GROUTING
-
8/11/2019 Peran Serta Ilmu Geologi Untuk Perencanaan Dan Konstruksi Bendungan 2013 - Copy
20/36
KONDISI GEOLOGI TEROWONGAN PENGELAK
Penyelidikan geologi dan hasil analisa akan membantu
desain, keselamatan dan ekonomis konstruksi terowongandengan:
Memahami kondisi geologi dan geo-hidrologi untuk desainterowongan.
Mendeskripsi karakteristik fisik dari tanah dan batuan,yang akan menggambarkan kondisi terowongan.
Membantu pihak pihak terkait yaitu proyek dankontraktor dalam kewaspadaan bahaya geologi yangmungkin akan timbul semasa pembangunan terowongan.
Menyajikan data untuk seleksi alternatif metodepenggalian dan supporting dalam kaitan yang palingekonomis.
Meningkatkan keselamatan kerja.
-
8/11/2019 Peran Serta Ilmu Geologi Untuk Perencanaan Dan Konstruksi Bendungan 2013 - Copy
21/36
Klasifikasi masa batuan oleh Central Research Institute of Electric Power Industry (CRIEPI) dan
dimodifikasi oleh Japanese National Committee on Large Dam
Rock
ClassHardness Description of Outcrop Conditions
Drilling
Core
Conditions
Weathering
Grade
A Very Hard
The rock mass is very fresh, and the rock forming minerals
and grains undergo neither weathering nor alteration.Joints are extremely tight, and their surface have no visible
of weathering. Sound by hammer blow is clear.
Stiff long
cylindrical
core
Very Fresh
B HardThe rock mass is solid, there is no opening joint and crack(even of 1 mm). But rock forming minerals and grains
undergo a little weathering and alteration in partly. Soundby hammer blow is clear.
Stiff long
cylindrical
core
Fresh
CH
Acceptable
Hard
The rock mass is relatively solid. The rock formingminerals and grains undergo weathering except for quartz.The rock is contaminated by limonite etc. The cohesion of
joints and cracks is sligthly decreased and rock blocks areseparated by firm hammer blow along joints. Clay
minerals remain on the separation surface. Sound by
hammer blow is little dim.
Stiff
cylindrical
core
Slightly
weathered to
fresh
CM
Medium
Hard
The rock mass is somewhat soft. The rock formingminerals and grains are somewhat softened by weathering,except for quartz. The cohesion of joint and cracks is
somewhat decreased and rock blocks are separated by
ordinary hammer blow along joints. Clay materials remainon the separation surface. Sound by hammer blow is
somewhat dim.
Moderately
hard
cylindrical
core
Sligthly
weathered
CL Soft
The rock mass is soft. The rock forming minerals and
grains are softened by weathering. The cohesion of jointand cracks is decreased and rock blocks are separated by
soft hammer blow along joints. Clay materials remain onthe separation surface. Sound by hammer blow is dim.
Soft and shot
cylindrical
corewith soft rock
fragments,
clayey silty
materials
Moderately
weathered
D Very soft
The rock mass is remarkably soft. The rock formingminerals and grain are softened by weathering. The
cohesion of joints and cracks is almost absent. The rockmass collapses by light hammer blow. Clay materials
remain on the separation surface. Sound by hammer blowis remarkably dim. Excavated easily with a pick hammer.
Clayey to silty
materials
with soft rockfragments
Highly
weathered to
completely
-
8/11/2019 Peran Serta Ilmu Geologi Untuk Perencanaan Dan Konstruksi Bendungan 2013 - Copy
22/36
-
8/11/2019 Peran Serta Ilmu Geologi Untuk Perencanaan Dan Konstruksi Bendungan 2013 - Copy
23/36
Correlation of RQD and Tunnel Diameter for Choice of
Rock Support
-
8/11/2019 Peran Serta Ilmu Geologi Untuk Perencanaan Dan Konstruksi Bendungan 2013 - Copy
24/36
30
35
35
40
50
45
40
45
50
55
60
55
60
65
30.0 - 34.30 m:
VOLCANIC BRECCIA, Moderately Weathered, CM class rock.
Average RQD 30% - 60%
Some irregular steep rough joints with limonite, calcite vein.
34.3035.0 m:
VB, fragmented due to jointing,
D class rock.
35.036.0 m:
VB, closed jointing in many direction, core fragmented, CL class
rock.
36.046.6 m:
VB, core almost perfect, with few natural breaks. Some calcite
veins about 1 mm.
CH class rocks.
Average RQD : 40% - 95%.
46.649.10 m:
VB, highly jointed, calcite veins, other breaks horizontal clean.
CL class rocks, RQD 10%
49.1053.60 m:
VB, max core length 20 cm, CM class rock
DIVERSION TUNNEL
53.6065.00 m:
Zone of close jointing, with joints of 20 or flat / horizontal. Calcite
veins,
CL class rock
Average RQD:
10% - 30%
-
8/11/2019 Peran Serta Ilmu Geologi Untuk Perencanaan Dan Konstruksi Bendungan 2013 - Copy
25/36
-
8/11/2019 Peran Serta Ilmu Geologi Untuk Perencanaan Dan Konstruksi Bendungan 2013 - Copy
26/36
Penampang Kuat Tekan (UCS) Batuan Terowongan Pengelak
qu= 40-100kgf/cm2
qu= > 100-250kgf/cm2
Rock strengthboundary
Plug Outlet
0
10
20
30
40
50
60
0
10
20
30
40
50
60
0
10
20
30
40
50
60
70
80
70
0
10
20
30
40
50
60
70
topsoil
topsoiltopsoil
topsoil
ShearedZone
DDD
topsoil
topsoil
topsoil0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
DD
D
D
DD
DD
Legend
topsoil
topsoilSlopewashdeposits
ShearedZone
ShearedZone
ShearedZone
Rock typeboundary
Rock class boundary
GroundWaterLevel
0
10
20
30
40
50
60
70
80
Lugeonvalueboundary
Penampang Permeabilitas Terowongan Pengelak
-
8/11/2019 Peran Serta Ilmu Geologi Untuk Perencanaan Dan Konstruksi Bendungan 2013 - Copy
27/36
Penampang Rock Mass Rating Terowongan Pengelak
-
8/11/2019 Peran Serta Ilmu Geologi Untuk Perencanaan Dan Konstruksi Bendungan 2013 - Copy
28/36
Prediction of Rock Mass Rating (RMR)
Middle
Inlet ( 0 + 40m) 40 + 100 m 100 + 165 165 + 185 185 + 345 345 + 360 360 + 465 465 + 510 Outlet
1 R1 Unconfined comp 1 1 2 1 2 1 2 1 2
2 R2 RQD 8 8 8 8 8 8 8 8 8
3 R3 Joint spacing 10 10 20 10 20 10 20 10 20
4 R4 Joint sparation 6 6 12 6 12 6 12 6 12
5 R5 Ground water 7 7 7 7 7 7 7 7 7
6 R6 Joint orientation -10 -10 -5 -10 -5 -10 -5 -10 -5
RMR rating 22 22 44 22 44 22 44 22 44
RMR range 21 - 40 21 - 40 41 - 60 21 - 40 41 - 60 21 - 40 41 - 60 21 - 40 41 - 60
Rock Class IV IV III IV III IV III IV III
Description Poor Rock Poor Rock Fair Rock Poor Rock Fair Rock Poor Rock Fair Rock Poor Rock Fair Rock
(Rating) Up stream Diversion Tunnel Down stream Diversion Tunnel
Tabel 13. Prediction of Rock Mass Rating along Diversion Tunnel and Support System
RMR factor LOCATION
Suggestion of Support
Range from closely spaced bolting
shotcrete with heavy wire mess;anchor, plate lagging, steel support.
(Heavy applications of mesh-reinforced shotcrete or steel ribs in rock class IV)
-
8/11/2019 Peran Serta Ilmu Geologi Untuk Perencanaan Dan Konstruksi Bendungan 2013 - Copy
29/36
Kesimpulan Kondisi Geologi Terowongan Pengelak
Setelah melakukan pengamatan hasil bor di JD07-1 (inlet tunnel);JD07-2 (middle) and JD07-3 (outlet tunnel), pada umumnya batuandasar adalah claystone, lapilly tuff dan volcanic breccia, serta dapatdiklasifikasikan kedalam D, CL, CM dan CH klas.
Tingkat pelapukan batuan adalah highly weathered sampai slightlyweathered, umumnya adalah batuan lunak sampai setempat
setempat berupa batuan keras. Dari total 12 test contoh batuan memperlihatkan kisaran harga min
48.07 kgf/cm2sampai max 250 kgf/cm2, rata-rata nilai qu 148.8kgf/cm2, dan dapat dikatagorikan dalam klas batuan CL, CM.
Deere dan Millers mendeskripsikan nilai strength tersebut adalahtermasuk dalam kelompok Very low strength rock
Perkiraan sementara kondisi geologi sepanjang terowongan pengelakadalah pada umumnya terdiri dari Poor rock klas IV sampai Fair rockklas III.
Penyangga terowongan yang dibutuhkan adalah rock bolts, shortcretedan steel ribs.
-
8/11/2019 Peran Serta Ilmu Geologi Untuk Perencanaan Dan Konstruksi Bendungan 2013 - Copy
30/36
Fotofoto aktifitas lapangan
berkaitan dengan kondisi
geologi suatu lokasi
pembangunan
-
8/11/2019 Peran Serta Ilmu Geologi Untuk Perencanaan Dan Konstruksi Bendungan 2013 - Copy
31/36
Field conditions of Cracks and Landslide at STA 1+460 to STA 1+480 (January 2009).
YOUNG VOLCANIC BRECCIA
CLAYSTONE Upper HALANG FORMATION
Top soil
YOUNG VOLCANIC BRECCIA
CLAYSTONE Upper HALANG FORMATION
Top soil
STA 1+500STA 1+480STA 1+460
El. + 247 m
El. + 252 m
El. + 264 m
YOUNG VOLCANIC
BRECCIATop soil
Cracks occurred (No. 1)
STA 1+480
top soil boundary
Rock type boundary
Cracks occurred 15 cm
wide, 30 cm deep.
Cracks occurred (No. 1)
Cracks occurred
(No. 2)
East
-
8/11/2019 Peran Serta Ilmu Geologi Untuk Perencanaan Dan Konstruksi Bendungan 2013 - Copy
32/36
-
8/11/2019 Peran Serta Ilmu Geologi Untuk Perencanaan Dan Konstruksi Bendungan 2013 - Copy
33/36
Sungai Cimanuk
Sungai Cinambo
Drag fold
Minor fault
Struktur perlapisan batulempung dengan batupasir, yang terkena minor fault, dimuara Cinambo Cimanuk
Singakapan batuan di lokasi sekitar inlet diversion
-
8/11/2019 Peran Serta Ilmu Geologi Untuk Perencanaan Dan Konstruksi Bendungan 2013 - Copy
34/36
Conchoidal fractured on claystone
CofferdamHulu
(Temporary)
Diversion Tunnel/
Open cut portion
/inlet ClaystoneCinambo/ soft
rock
Mekanisme potensial longsoran di daerah open cut
diversion channel
BULGING OF
FLOOR
RAISED LIP OF
WALL
ZONE OF
OPENED JOINTSInward movement of
wall
Bedding surface
faults
Crushed outcrops surface, due to
opened joints / weathering / contact
with air
Singkapan batulempung Formasi Cinambo di Sungai Cimanuk. Struktur geologi perlapisan massive, batuan lunak, terintegrasi apabila
kontak dengan udara. Posisi pada opencut / approach diversion channel.
-
8/11/2019 Peran Serta Ilmu Geologi Untuk Perencanaan Dan Konstruksi Bendungan 2013 - Copy
35/36
-
8/11/2019 Peran Serta Ilmu Geologi Untuk Perencanaan Dan Konstruksi Bendungan 2013 - Copy
36/36
Cermin Sesar di Batuan Breksi Vulkanik
Formasi Halang Bawah.
top related