peran modal sosial sebagai modal pengembangan … · dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan...
Post on 09-Aug-2019
220 Views
Preview:
TRANSCRIPT
i
PERAN MODAL SOSIAL SEBAGAI MODAL
PENGEMBANGAN CREDIT UNION (Studi Kasus Pada Credit Union Keling Kumang di Kabupaten Sintang,
Kalimantan Barat)
TESIS
PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN
Diajukan Oleh
Damiana
152222203
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
2018PERAN MODAL SOSIAL SEBAGAI MODAL
PENGEMBANGAN CREDIT UNION (Studi Kasus pada Credit Union Keling Kumang di Kabupaten
Sintang, Kalimantan Barat)
TESIS
UNTUK MEMENUHI SEBAGAI PERSYARATAN MENCAPAI
DERAJAT SARJANA S-2
PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN
Diajukan Oleh
Damiana
152222203
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LE&IBAR FUft.SE I'tiJt iAN *{}SEN P[:,MBIMBIHC
rER4.H MS}AL SOSL{L SE*AGAI MOI}ALPET{GE*{BANGAN CREDTT UNION
{Stndi Kasus p*Sa Credit Uni*n K*ling Kumang di Kafoupaten
Itr
Pemtrimbing I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang
pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi,
dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang
pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara terlulis diacu
dalam naskah ini dan disebutkan dalamdaftar pustaka.
Yogyakarta, 31 Januari 2018
{,\l4Damia
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PER}I"YATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK I(EPENTINGA}I AI(ADEMIK
Yangbertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas SanataDharma.
Nama
Nomor N{ahasiswa
: Damiana
152222203
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada
perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul Pengaruh
Kontrak Psikologis terhadap Komitmen Organisasi pada Karyawan Permanen dan
Karyawan Temporer PT. Aseli Dagadu Djokdja.
Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata
Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, tnengelolanya
dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis lanpa
perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : 3 I Januari 2018
Yang menyatakan
4ru4
(Damiana)
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih kepada pada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat,
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis yang berjudul
“PERAN MODAL SOSIAL SEBAGAI MODAL PENGEMBANGAN CREDIT
UNION (Studi Kasus pada Credit Union Keling Kumang di Kabupaten Sintang,
Kalimantan Barat)”. Tesis ini ditulis sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan
studi pada Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.
Selama berproses menyelesaikan tesis ini, penulis bersyukur atas segala bentuk
dukungan dari berbagai pihak yang telah membantu penulis sehingga tesis ini dapat
diselesaikan dengan baik. Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada:
1. Allah Bapa dan Tuhan Yesus Kristus atas segala Penyelenggaraan Kasih-Nya
yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan tesis ini.
2. Bapak A. Yudi Yuniarto, SE., MBA selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan
untuk belajar, berproses dan mengembangkan diri kepada penulis.
3. Bapak Drs. T. Handono Eko Prabowo, MBA, Ph.D selaku Ketua Program
Studi Magister Manajemen Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, yang
sudah memberikan dukungan secara penuh kepada saya dari awal masuk
perkuliahan sampai proses penyelesaian tesis.
4. Bapak Dr. Titus Odong Kusumajati, MA selaku dosen pembimbing I yang
telah mengarahkan dan membimbing penulis dengan kesungguhan hati.
5. Bapak YB, Cahya Widiyanto, M.Si., Ph.D selaku dosen pembimbing II yang
telah mengarahkan dan membimbing penulis dengan penuh kesabaran dan
kesungguhan hati.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
6. Bapak Drs. Triwanggono, M.Si yang tidak pernah lelah untuk mengajak saya
dan teman-teman untuk berfikir kritis dan selalu rajin membaca agar tidak
“ndobos fokus” begitupula dengan dosen-dosen lain.
7. Dosen-Dosen Magister Manajemen Universitas Sanata DharmaYogyakarta
yang telah memberikan ilmu kepada penulis.
8. Pihak Credit Union Keling Kumang serta pihak lainnya yang telah
memberikan kesempatan dan membantu kelancaran penelitian tesis ini.
9. Orang tua tercinta; Bapak Panyin dan Mama Yahmiati yang selalu mendukung,
semangat, cinta yang tiada henti kepada penulis baik dengan doa, moril
maupun materil dalam menyelesaikan kuliah dan penulisan tesis ini.
10. Romo Silvanus Endi, Pr, romo sekaligus panutan saya, yang tiada lelah
membantu saya dalam kelancaran proses penelitian.
11. Keluarga besar saya: adik saya Natalisno, tante Lili terimakasih atas dukungan
dan doanya, romo Markus Marhusen, Pr abang sekaligus teman yang selalu
memberikan doa dan semangat kepada saya, tante-tante, om-om, sepupu yang
sudah memberikan doa serta semangat kepada saya
12. Sahabatku Christin Mana, Agesty, Novita Dwi Yuda, Eva Lusiana, Wulandari
dan Ermita da Cruz. Terimakasih sudah mau jadi tong sampah terbaik saya
selama ini, terimakasih atas cinta, kasih sayang dan kegilaan selama ini
meskipun jauh tapi tetap dihati.
13. Sahabat dan Teman-teman seperjuangan yang dengan caranya masing-masing
telah mendukung dan mendoakan penulis dalam menyelesaikan tesis ini
14. Keluarga besar Program Studi Magister Manajemen Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta atas kebersamaan dan kekeluargaannya.
15. Semua pihak yang sudah memberikan dukungan dan cinta mereka kepada
penulis yang tidak dapat disebutkan satu-persatu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Penulis menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari sempurna, untuk itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
penyempurnaan tesis ini. Penulis iuga berharap semoga tesis ini dapat
bermanfaat bagi pembaca dan juga dapat dijadikan sebagai referensi untuk
penelitian selanjutnya.
Yogyakarta, 31 Januari 2018
41uDamiana
lX
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................. ii
LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................................... iii
LEMBAR PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ........................................... iv
PERNYATAAN ORIGINALITAS ........................................................................ v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ................................... vi
KATA PENGANTAR ........................................................................................... vii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ x
DAFTAR TABEL ................................................................................................. xiv
DAFTAR GRAFIK................................................................................................ xv
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... xvi
ABSTRAK ............................................................................................................ xvii
ABSTRACT .......................................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1
1.1 Rumusan masalah ....................................................................................... 7
1.2 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 7
1.3 Manfaat Penelitian ..................................................................................... 8
1.4 Ruang Lingkup dan Batasan Masalah ......................................................... 8
1.5 Sistematika Penulisan ................................................................................. 9
BAB II KAJIAN PUSTAKA ....................................................................... 11
2.1 Pengertian Modal Sosial ............................................................................. 11
2.1.2 Modal Sosial ........................................................................................ 11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
2.1.3 Unsur Modal Sosial .............................................................................. 14
2.1.4 Dimensi Modal Sosial........................................................................... 16
2.1.5 Parameter Modal Sosial ........................................................................ 17
2.1.6 Peran Modal Sosial dalam pengembangan ............................................ 19
2.2 Credit Union ............................................................................................. 21
2.2.3 Pengertian Credit Union ...................................................................... 21
2.2.4 Tujuuan, Fungsi dan peran Credit Union ............................................. 24
2.2.5 Prinsip-prinsip Credit Union ................................................................. 24
2.2.6 Nilai dan Pilar Credit Union ................................................................. 26
2.2.7 Sumber Permodalan Credit Union ........................................................ 27
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 29
3.1 Jenis Penelitian ........................................................................................... 29
3.1.1 Sampel Penelitian ................................................................................. 30
3.1.2 Sumber Data ......................................................................................... 31
3.2 Metode Pengumpulan Data ......................................................................... 32
3.2.1 Observasi .......................................................................................... 32
3.2.2 Wawancara ........................................................................................ 33
3.2.3 Dokumentasi ..................................................................................... 34
3.2.4 Triangulasi ........................................................................................ 34
3.3 Metode Analisis Data ................................................................................. 35
3.3.1 Analisis Data .................................................................................... 35
3.3.2 Pelaksanaan Penelitian ...................................................................... 36
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................... 39
4.1 Gambaran Umum Credit Union Keling Kumang ........................................ 39
4.1.1 Sejarah Singkat ................................................................................. 39
4.1.2 Visi dan Misi ..................................................................................... 41
4.1.3 Pilar ................................................................................................... 42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
4.1.4 Prinsip ............................................................................................... 42
4.1.5 Nilai inti ............................................................................................ 42
4.1.6 Jaringan Kerjasama............................................................................ 45
4.1.7 Lokasi Credit Union .......................................................................... 46
4.1.8 Struktur Organisasi ............................................................................ 46
4.1.9 Produk Layanan ................................................................................. 48
4.1.10 Keanggotaan48
4.2 Temuan-temuan Penelitian ......................................................................... 52
4.2.1 Kepercayaan (Trust) .......................................................................... 53
1) Peran Penting Kepercayaan ........................................................ 54
2) Menumbuhkan Kepercayaan....................................................... 56
3) Wujud Kepercayaan ................................................................... 57
4) Kesulitan dalam Menumbuhkan Kepercayaan ............................ 58
5) Upaya Credit Union Keling Kumang .......................................... 60
4.2.2 Jejaring (Networks) ............................................................................ 60
1) Jejaring dalam Credit Union Keling Kumang ............................. 61
2) Upaya dalam Membangun Jaringan ............................................ 62
3) Manfaat Jejaring ......................................................................... 63
4) Peran Jejaring pada Perkembangan CU Credit Union Keling
Kumang .................................................................................... 67
4.2.3 Nilai Inti (Shared Value) .................................................................. 68
1) Pemahaman Terhadap Nilai Inti .................................................. 68
2) Upaya dalam Mengembangkan Nilai Inti .................................... 69
3) Menghidupi Nilai Inti ................................................................. 70
4) Peran Nilai Inti ........................................................................... 71
4.3 Pembahasan Temuan-temuan Penelitian ..................................................... 75
4.3.1 Menumbuhkan kepercayaan............................................................... 76
4.3.2 Menumbuhkan Jejaring ...................................................................... 82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
4.3.3 Mengembangkan Nilai inti................................................................. 87
4.3.4 Peran Modal Sosial dalam Perkembangan Credit Union
Keling Kumang .............................................................................. 92
4.3.5 Manfaat dari Keberadaan Modal Sosial.............................................. 102
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 105
5.1 Kesimpulan ................................................................................................ 105
5.2 Keterbatasan Penelitian .............................................................................. 107
5.3 Saran .......................................................................................................... 107
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 109
LAMPIRAN ......................................................................................................... 113
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1: Sususnan Dewan Pengurus .................................................................... 46
Tabel 4.2: Susunan Dewan Pengawas .................................................................... 47
Tabel 4.3: Chief Executive Officer .......................................................................... 47
Tabel 4.4: Syarat Umum Menjadi Anggota ............................................................ 48
Tabel 4.5: Syarat Khusus dan Ketentuan Menjadi Anggota .................................... 49
Tabel 4.6: Biaya Administrasi ................................................................................ 49
Tabel 4.7: Setoran Awal ......................................................................................... 50
Tabel 4.8: Syarat Pinjaman .................................................................................... 50
Tabel 4.9: Pertumbuhan Anggota dari Tahun ke Tahun ......................................... 98
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.1: Target dan Realisasi Anggota Anggota Per Bulan
Januari-September 2017 ...................................................................... 97
Grafik 4.2: Target dan Realisasi Pinjaman Beredar Per Bulan
Januari-September 2017 ...................................................................... 98
Garfik 4.3: Pertumbuhan Anggota dari Tahun ke Tahun (2012-2016) .................... 99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Interview Giude untuk Pengurus .............................................................................. 114
Interview Giude untuk Anggota ............................................................................... 116
Daftar Nama Narasumber......................................................................................... 117
Pedoman Dokumentasi ............................................................................................ 118
Pengkodean Narasumber 1 ....................................................................................... 119
Pengkodean Narasumber 2 ....................................................................................... 123
Pengkodean Narasumber 3 ....................................................................................... 129
Pengkodean Narasumber 4 ....................................................................................... 134
Pengkodean Narasumber 5 ....................................................................................... 138
Pengkodean Narasumber 6 ....................................................................................... 140
Kategori Menumbuhkan Kepercayaan ..................................................................... 142
Kategori Membangun Jejaring ................................................................................. 144
Kategori Mengembangkan Nilai .............................................................................. 145
Struktur Organisasi .................................................................................................. 146
Pengurus Credit Union Keling Kumang Priode 2016-2020 ...................................... 147
Pengawas Credit Union Keling Kumang Priode 2016-2020 ..................................... 148
Struktur Manajemen Credit Union Keling Kumang ................................................. 149
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
ABSTRAK
PERAN MODAL SOSIAL MODAL DALAM PENGEMBANGAN CREDIT
UNION
(Studi Kasus Pada Credit Union Keling Kumang di Kabupaten Sintang,
Kalimantan Barat)
Damiana
Universitas Sanata Dharma
2018
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran modal sosial dalam
pengembangan Credit Union Keling Kumang yang terdiri dari strategi pengurus dalam
menumbuhkan kepercayaan (trust), mengembangkan jejaring (networks), dan
mengembangkan nilai inti (shared value). Dalam penelitian ini data diperoleh melalui
wawancara, observasi dan dokumentasi. Berdasarkan hasil wawancara terhadap
narasumber yang terdiri dari 3 orang anggota dan 3 orang pengurus diperoleh
kesimpulan bahwa modal sosial turut ambil bagian dalam proses pengembangan
Credit Union Keling Kumang. Unsur modal sosial berupa kepercayaan (trust), jejaring
(networks) dan nilai inti (shared value) menjadi bagian mendasar dalam Credit Union
Keling Kumang. Strategi yang dilakukan Credit Union Keling Kumang untuk
menumbuhkan kepercayaan (trust) yakni dengan melakukan pengelolaan CU secara
terbuka dan transparan, dalam proses pengembangan jejaring (networks) strategi yang
dilakukan adalah dengan menjalin kerjasama dengan lembaga luar negeri maupun
dalam negeri dan membangun unit usaha anggota, dalam proses pengembangan nilai
inti (shared value) dilakukan melalui pendidikan serta menjalankan kegiatan Credit
Union Keling Kumang berlandaskan pada nilai inti yang dimiliki. Indikator
perkembangan Credit Union Keling Kumang yakni pertumbuhan jumlah anggota,
jumlah simpanan dan aset yang dimiliki.
Kata Kunci: modal sosial, kepercayaan (trust), jejaring (networks), nilai inti (shared
value)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
ABSTRACT
THE ROLE SOCIAL CAPITAL IN CREDIT UNION DEVELOPMENT
A Case Study of the Credit Union “Keling Kumang” in The Regency of Sintang –
Province of West Kalimantan
Damiana
Sanata Dharma University
2018
The Purpose of the research was to identify, how the role of Social capital was
in the development of a credit union of “Keling Kumang” that consisted of the
Strategy of the board of the Credit Union in developing a trust, network development,
and the establishment of a shared value. The data for the research was collected
through interview, observation, as well as documentation. Based on the result of the
interviews, it was concluded that social capital has been taken into account in the
development process of “Keling Kumang” Credit Union. The element of social capital
in the forms of trust, networks and shared value have been fundamental for the Credit
Union of “Keling Kumang”. The strategy that have been applied to raise trust was by
the implementation of open and transparant management of the credit union; in the
process of the networks development, the strategy was by the application of
cooperation with institutions, both domestic and foreign ones, and also developing a
member enterpreneurs whereas in the development of a shared value, was through
education and undergoing some activities of “Keling Kumang” Credit Union which
were based on the shared value.The indicators of the development of the Credit Union
of ‘Keling Kumang” were the raising number of members, raising amount of savings,
as well as the assets of the Credit Union of ‘Keling Kumang”.
Keywords: social capital, trust, networks, shared value.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh negara-negara
berkembang pada saat ini adalah kemiskinan. Seperti yang telah
dinyatakan dalam kesepakatan Millenium Development Goal's (MDG's)
yang menempatkan permasalahan kemiskinan pada prioritas utama untuk
ditanggulangi, target yang ditetapkan dalam program penanggulangan
kemiskinan adalah dengan cara pengurangan angka penduduk miskin
menjadi setengahnya (50%) pada periode 1990-2015. Komitmen tersebut
membentuk salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menanggulangi
permasalahan kemiskinan, yaitu dengan pengembangan Usaha Menengah
Kecil dan Mikro (UMKM) yang saat ini dekat dengan karakteristik
penduduk miskin.
Data yang dikeluarkan oleh Kementerian Negara Koperasi dan
Usaha Kecil dan Menengah (Kemenegkop dan UKM) menyebutkan
bahwa pada tahun 2013 ada sekitar 57,89 juta usaha kecil di Indonesia,
atau 99,99% dari keseluruhan jumlah perusahaan yang ada di Indonesia.
Pada tahun 2013 Kemampuan Usaha Kecil (UK) dalam menyerap tenaga
kerja mencapai angka rata-rata 96,99% dari keseluruhan kesempatan kerja
yang berhasil disediakan oleh berbagai jenis perusahaan berskala
menengah dan besar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Perkembangan potensi UMKM di Indonesia tidak terlepas dari
dukungan perbankan dalam penyaluran kredit kepada UMKM. Setiap
tahun kredit kepada UMKM mengalami pertumbuhannya lebih tinggi
dibanding total kredit perbankan. Jumlah pelaku usaha industri UMKM
Indonesia termasuk paling banyak di antara negara lainnya, terutama sejak
tahun 2014. Diperkirakan ditahun-tahun berikutnya jumlah pelaku UMKM
di Indonesia akan terus mengalami pertumbuhan.
Dengan meningkatnya pertumbuhan UMKM, banyak masyarakat
yang membutuhkan dana, salah satu kebijakan pemerintah adalah untuk
memberikan sumber dana atau kredit kepada UMKM. Terobosan baru
untuk memperoleh akses permodalan yang lebih terjangkau. Salah satunya
adalah munculnya koperasi.
Di Indonesia, banyak koperasi yang telah maju dan dapat
memberikan manfaat bagi anggota dan masyarakat sekitarnya. koperasi-
koperasi tersebut memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan
pertumbuhan ekonomi, penyerapan tenaga kerja dan pemerataan
pendapatan, sehingga tingkat kesenjangan atau ketimpangan ekonomi
dapat dikurangi. Namun banyak pula koperasi yang belum berhasil,
memiliki permasalahan intern, kesulitan permodalan dan persoalan
organisasional lainnya. Masih banyak pula anggapan negatif, pandangan
pesimis sebagian masyarakat terhadap peran dan fungsi koperasi. Semua
ini merupakan tantangan yang harus dihadapi oleh koperasi, untuk
mewujudkan amanat dalam UUD 1945 pasal 33, yang menyatakan bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas azas
kekeluargaan. Usaha yang sesuai dengan itu adalah koperasi. Berdasarkan
data pemerintah, hingga 5 Juli 2017, Indonesia memiliki 26,8 juta anggota
koperasi dan 152.282 unit koperasi. Dengan rincian terdiri dari koperasi
konsumen sebanyak 97.931 unit, koperasi produsen 27.871 unit, koperasi
simpan pinjam 19.509 unit, koperasi jasa 3.661 unit, dan koperasi
pemasaran 3.310 unit.
Dalam menangani masalah kegagalan pemerintah dalam mendanai
atau menyediakan akses permodalan UMKM koperasi juga menyediakan
layanan kredit atau menyediakan akses permodalan, salah satunya adalah
munculnya Credit Union (CU) di Kalimantan Barat yang menyediakan
akses kredit permodalan bagi masyarakat terutama pelaku usaha kecil di
Kalimantan Barat. Secara kelembagaan Credit Union terebut merupakan
sebuh lembaga keuangan swasta yang mempunyai aspek legal formal
setipe Koperasi yang juga banyak berkembang di Indonesia.
Berbeda dengan pola kredit yang ditawarkan perbankan pada
umumnya, CU sebagai lembaga kreditur tidak mensyaratkan bangunan
fisik bagi setiap debiturnya, tetapi cukup dengan kepercayaan dari
pengurus kepada anggotanya. CU secara umum memiliki tiga azas utama
yaitu azas swadaya (tabungan hanya diperoleh dari anggotanya), azas setia
kawan (pinjaman hanya diberikan kepada anggota) dan azas pendidikan
dan penyadaran (membangun watak adalah yang utama, hanya yang
berwatak baik yang dapat diberi pinjaman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Terdapat banyak CU di provinsi Kalimantan Barat salah satunya
adalah CU Keling Kumang yang berada di kabupaten Sintang. Terdapat
13 koperasi mendapat penghargaan sebagai pengelola aset terbesar,
volume usaha terbesar, CSR Terbaik dan lT Terbaik. Dua diantaranya di
sandang oleh kopdit di Kalimantan Barat yaitu pada urutan pertama CU
Lantang Tipo meraih tiga penghargaan sebagai koperasi kredit dengan
aset, volume usaha dan lT terbaik dan pada urutan ke 10 Kopdit Keling
Kumang Sintang meraih penghargaan sebagai koperaasi kredit dengan
CSR terbaik.
Pendirian CU di Kalimantan Barat yaitu sebagai organisasi yang
berbentuk koperasi berlatar belakang kesulitan kaum miskin, serta hanya
dapat diatasi oleh kaum miskin itu sendiri dengan jalan mengumpulkan
modal dan kemudian meminjamkan modal tersebut kepada sesamanya.
Keberadaan CU di Kabupaten Sintang dinilai sangat membantu
masyarakat khusunya petani dan usaha kecil. Dalam menyediakan akses
permodalan kepada masyarakat, CU menganut prinsip-prinsip sebagai
berikut tabungan hanya diperoleh dari anggota, pinjaman hanya diberikan
kepada anggota,jaminan terbaik bagi pinjaman adalah watak si peminjam
itu sendiri.
Ketiga prinsip di atas merupakan usaha swadaya dari kelompok
masyarakat (komunitas) yang mempunyai tujuan tertentu untuk mengatasi
masalah-masalah yang berkaitan dengan perbankan. Dengan demikian,
munculah azas "dari oleh dan untuk anggota". Prinsipnya, melalui simpan-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
pinjam berdasarkan kerjasama dan saling percaya, sehingga kehadiran CU
dapat diterima oleh masyarakat dan pelaku usaha kecil sebagai alternatif
penyedia akses permodalan di samping perbankan dan lembaga keuangan
lainnya.
Saat ini CU merupakan lembaga keuangan yang dapat
menunjukkan kinerja yang baik di Kalimantan Barat khusunya Kabupaten
Sintang dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya.
Kemudahan akses yang ditawarkan CU menjadikan lembaga keuangan
tersebut tumbuh dengan baik di kabupaten tersebut. Salah satu contoh
Koperasi CU yang berhasil berkembang dengan baik yang berada di
Kabupaten Sintang adalah CU Keling Kumang.
Dalam perkembangannya, terdapat penambahan modal yang cukup
signifikan dari tahun ke tahun, meningkatnya jumlah anggota dari tahun
ke tahun, bahkan mengalami pertumbuhan yang lebih cepat dari yang
dicatatkan oleh Bank BRI yang merupakan lembaga perbankan milik
pemerintah terbesar di Kabupaten Sintang. Di sisi lain berkembangnya CU
Keling Kumang ini juga tidak lepas peran dan kontribusi modal sosial
yang dimiliki anggota, baik dari angota terhadap lembaga CU Keling
Kumang dan sebaliknya maupun dari anggota terhadap anggota. Tanpa
adanya modal sosial CU tidak akan bisa memperoleh keuntungan material
dan mencapai keberhasilan lainnya secara optimal.
Modal sosial baru-baru ini telah memperoleh tempat yang penting
dalam berbagai peran penelitian. Konsep ini awalnya diperkenalkan oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
para sosiolog dan ilmuwan politik. Akhir-akhir ini, para sarjana dalam
ilmu organisasi dan manajemen telah menunjukan meningkatnya minat
terhadap konsep modal sosial mengacu pada hubungan jejaring, goodwill,
saling mendukung, norma-norma bersama, kepercayaan sosial dan rasa
yang membuat seseorang dapat memperoleh nilai diri. hal ini di pahami
sebagai perekat yang menyatukan agregat sosial seperti jaringan hubungan
pribadi, masyarakat, daerah atau bahkan seluruh negara.
Modal sosial memiliki peran yang sangat penting pada beberapa
kelompok masyarakat dalam berbagai aktivitas. Modal sosial ini dibangun
oleh kepercayaan-kepercayaan antar individu, modal sosial yang terbentuk
di masyarakat dapat memililki bentuk yang beraneka ragam, baik berupa
organisasi maupun nilai-nilai yang berkembang di masyarakat. Elemen
dasar dari modal sosial adalah jejaring (network), norma (norm) dan
kepercayaan (trust). Perbedaan modal sosial dari modal fisik dan manusia
adalah bahwa hanya modal sosial yang memberikan konsentrasi pada
kebajikan masyarakat yang paling kuat bila tertanam dalam jaringan relasi
sosial yang padat. Hubungan sosial juga penting untuk mempertahankan
keterlibatan masyarakat. Dalam hubungan itu, keterlibatan masyarakat
memainkan peran penting untuk membangun norma timbal balik yang
kuat (Putnam, 2000).
Selain itu, Putnam menyatakan bahwa modal sosial menyiratkan
sebagai jejaring sosial antar anggota masyarakat. Dia menggambarkan
bahwa jaringan hanya merujuk pada penciptaan asosiasi dan keterlibatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
sosial yang dapat berperan dalam menciptakan modal sosial di masyarakat
(Field, 2003). Karakteristik modal sosial antara lain kepercayaan, norma
dan jaringan yang dapat memajukan kesempurnaan masyarakat dengan
memberikan tindakan bersama. Selain itu, teori modal sosial membantu
menjalin hubungan antara data empiris (diwawancarai), keuangan mikro
dan hasilnya yang membantu menganalisis temuan.
Beranjak dari permasalahan yang dikemukakan pada latar
belakang masalah di atas, maka penulis ingin mengadakan penelitian
dengan judul “PERAN MODAL SOSIAL SEBAGAI MODAL
PENGEMBANGAN CREDIT UNION”
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana peran modal sosial dalam proses pengembangan CU
Keling Kumang di Kabupaten Sintang Kalimantan Barat?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk
menganalisis sejauh mana peran modal sosial terhadap pengembangan CU
Keling Kumang di Kabupaten Sintang Kalimantan Barat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara
teoritis, sekurang-kurangnya dapat berguna sebagai sumbangan
pemikiran bagi dunia pendidikan.
1.4.2 Manfaat Praktis
1) Bagi CU Keling Kumang
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk
mengidentifikasi bentuk-bentuk modal sosial dan untuk
menganalisis sejauh mana peran modal sosial dalam
perkembangan CU Keling Kumang.
2) Bagi Universitas Sanata Dharma
Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu Universitas
Sanata Dharma untuk membangun relasi dengan lembaga non
Bank seperti CU.
1.5 Ruang Lingkup dan Batasan Masalah
Dari identifikasi masalah yang terpapar di atas diperoleh gambaran
dimensi permasalahan yang begitu luas. Namun menyadari adanya
keterbatasan waktu dan kemampuan, maka penulis bererfokus hanya pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
studi pengaruh peran modal sosial dalam pengembangan CU Keling
Kumang Kumang di Kabupaten Sintang Kalimantan Barat.
1.6 Sistematika Penulisan
Bab I. Pendahuluan
Pada bab ini diuraikan latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan penelitian, dan
sistematika penulisan.
Bab II. Landasan Teori
Bab ini membahas penjelasan atas teori-teori pendukung
berkaitan dengan penelitian dan digunakan sebagai dasar dalam
melakukan pembahasan.
Bab III. Hasil penelitian dan Pembahasan
Bab ini menjelaskan cara yang akan digunakan melakukan
penelitian, meliputi desain penelitian, metode pengumpulan data
dan metode analisis data.
Bab IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan
Bab ini memaparkan uraian tentang deskripsi atau karakteristik
data serta menguraikan proses penelitian yang dilakukan dan
pembahasan hasil penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Bab V. Kesimpulan dan Saran
Bab ini merupakan bagian akhir penelitian yang mengemukakan
kesimpulan dari hasil analisis, keterbatasan penelitian serta saran
penulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Modal Sosial
2.1.1 Pengertian Modal Sosial
Modal sosial pertama kali dikemukakan oleh Bourdieu yang sering
digunakan acuan oleh tokoh-tokoh lain dalam mendefiniskan modal sosial.
Menurut Bourdieu (1992) definisi modal sosial adalah jumlah sumber-
sumber daya, aktual atau virtual (tersirat) yang berkembang pada seorang
individu atau sekelompok individu karena kemampuan untuk memiliki
suatu jaringan yang dapat bertahan lama dalam hubungan-hubungan yang
lebih kurang telah diinstitusikan berdasarkan pengetahuan dan pengenalan
timbal balik.
Modal sosial (social capital) dapat didefinisikan sebagai kemampuan
masyarakat untuk bekerja bersama, demi mencapai tujuan-tujuan bersama,
di dalam berbagai kelompok. Sejumlah kejanggalan dan kegagalan
tersebut muncul di permukaan karena para ekonom penganut mazab neo-
klasik menganggap bawa faktor-faktor kultural dari perilaku (behavior)
manusia sebagai makluk rasional dan memiliki kepentingan diri (self
interested) menjadi sesuatu yang given/dikesampingkan, Fukuyama
(1992). Singkatnya kehidupan ekonomi tidak bisa dipisahkan dari
kebudayaan, dimana kebudayaan membentuk seluruh aspek manusia,
termasuk perilaku ekonomi dengan sejumlah cara yang kritis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Ditegaskan oleh Smith bahwa motivasi ekonomi sebagai sesuatu yang
sangat kompleks tertancap dalam kebiasaan-kebiasaan serta aturan-aturan
yang lebih luas. Oleh karenannya aktivitas ekonomi merepresentasikan
bagian yang krusial dari kehidupan sosial dan diikat bersama oleh varietas
yang luas dari norma-norma, aturan-aturan, kewajiban-kewajiban moral,
dan kebiasaan-kebiasaan lain yang bersama-sama membentuk masyarakat
Muller (1992) dan organisasi Coleman (1999). Secara lebih komperehensif
Burt (1992) mendefinsikan, modal sosial adalah kemampuan masyarakat
untuk melakukan asosiasi (berhubungan) satu sama lain dan selanjutnya
menjadi kekuatan yang sangat penting bukan hanya bagi kehidupan
ekonomi akan tetapi juga setiap aspek eksistensi sosial yang lain.
Fukuyama (1995) mendifinisikan, modal sosial sebagai serangkaian
nilai-nilai atau norma-norma informal yang dimiliki bersama diantara para
anggota suatu kelompok yang memungkinkan terjalinnya kerjasama di
antara mereka. Adapun Cox (1995) mendefinisikan, modal sosial sebagai
suatu rangkaian proses hubungan antar manusia yang ditopang oleh
jaringan, norma-norma, dan kepercayaan sosial yang memungkinkan
efisien dan efektifnya koordinasi dan kerjasama untuk keuntungan dan
kebajikan bersama.
Sejalan dengan Fukuyama dan Cox, Partha dan Ismail S. (1999)
mendefinisikan, modal sosial sebagai hubungan-hubungan yang tercipta
dan norma-norma yang membentuk kualitas dan kuantitas hubungan sosial
dalam masyarakat dalam spektrum yang luas, yaitu sebagai perekat sosial
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
(social glue) yang menjaga kesatuan anggota kelompok secara bersama-
sama. Pada jalur yang sama Solow (1999) mendefinisikan, modal sosial
sebagai serangkaian nilai-nilai atau norma-norma yang diwujudkan dalam
perilaku yang dapat mendorong kemampuan dan kapabilitas untuk
bekerjasama dan berkoordinasi untuk menghasilkan kontribusi besar
terhadap keberlanjutan produktivitas.
Adapun menurut Cohen dan Prusak (2001), modal sosial adalah
sebagai setiap hubungan yang terjadi dan diikat oleh suatu kepercayaan
(trust), kesaling pengertian (mutual understanding), dan nilai-nilai
bersama (shared value) yang mengikat anggota kelompok untuk membuat
kemungkinan aksi bersama dapat dilakukan secara efisien dan efektif.
Senada dengan Cohen dan Prusak, Hasbullah (2006) menjelaskan, modal
sosial sebagai segala sesuatu hal yang berkaitan dengan kerja sama dalam
masyarakat atau bangsa untuk mencapai kapasitas hidup yang lebih baik,
ditopang oleh nilai-nilai dan norma yang menjadi unsur-unsur utamanya
sepetri trust (rasa percaya), keimbal-balikan, aturan-aturan kolektif dalam
suatu masyarakat atau bangsa dan sejenisnya.
Meskipun para ahli mendefinisikan modal sosial secara berbeda namun
dari berbagai definisi tentang modal sosial di atas, dapat disimpulkan
bahwa modal sosial adalah bagian dari kehidupan sosial, jaringan, norma
dan kepercayaan yang mendorong partisipan bertindak bersama-sama
secara lebih efektif untuk mencapai tujuan-tujuan bersama. Jadi inti dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
modal sosial adalah kepercayaan, norma atau nilai-nilai bersama, jaringan
dan kesaling pengertian.
2.1.2 Unsur Modal Sosial
Adapun unsur-unsur modal sosial menurut Hasbullah (2006) adalah
sebagai berikut:
1) Participation in a network
Kemampuan sekelompok orang untuk melibatkan diri dalam suatu
jaringan hubungan sosial, melalui berbagai variasi hubungan yang
saling berdampingan dan dilakukan atas dasar prinsip kesukarelaaan
(voluntary), kesamaan (equality), kebebasan (freedom), dan keadaban
(civility). Kemampuan anggota kelompok atau anggota masyarakat
untuk selalu menyatukan diri dalam suatu pola hubungan yang sinergis
akan sangat besar pengaruhnya dalam menentukan kuat tidaknya
modal sosial suatu kelompok.
2) Reciprocity
Kecenderungan saling tukar kebaikan antar individu dalam suatu
kelompok atau antar kelompok itu sendiri. Pola pertukaran terjadi
dalam suatu kombinasi jangka panjang dan jangka pendek dengan
nuansa altruisme tanpa mengharapkan imbalan. Pada masyarakat dan
kelompok-kelompok sosial yang terbentuk yang memiliki bobot
resiprositas kuat akan melahirkan suatu masyarakat yang memiliki
tingkat modal sosial yang tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
3) Trust
Suatu bentuk keinginan untuk mengambil resiko dalam hubungan-
hubungan sosialnya yang didasari oleh perasaan yakin bahwa yang lain
akan melakukan sesuatu seperti yang diharapkan dan akan senantiasa
bertindak dalam suatu pola tindakan yang saling mendukung. Paling
tidak, yang lain tidak akan bertindak merugikan diri dan kelompoknya
Putnam (1993). Tindakan kolektif yang didasari saling percaya akan
meningkatkan partisipasi masyarakat dalam berbagai bentuk dan
dimensi terutama dalam konteks kemajuan bersama. Hal ini
memungkinkan masyarakat untuk bersatu dan memberikan kontribusi
pada peningkatan modal sosial.
4) Social norms
Sekumpulan aturan yang diharapkan dipatuhi dan diikuti oleh
masyarakat dalam suatu entitas sosial tertentu. Aturan-aturan ini
biasanya terinstitusionalisasi, tidak tertulis tapi dipahami sebagai
penentu pola tingkah laku yang baik dalam konteks hubungan sosial
sehingga ada sangsi sosial yang diberikan jika melanggar. Norma
sosial akan menentukan kuatnya hubungan antar individu karena
merangsang kohesifitas sosial yang berdampak positif bagi
perkembangan masyarakat. Oleh karenanya norma sosial disebut
sebagai salah satu modal sosial.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
5) Values
Sesuatu ide yang telah turun temurun dianggap benar dan penting
oleh anggota kelompok masyarakat. Nilai merupakan hal yang penting
dalam kebudayaan, biasanya tumbuh dan berkembang dalam
mendominasi kehidupan kelompok masyarakat tertentu serta
mempengaruhi aturan-aturan bertindak dan berperilaku masyarakat
yang pada akhirnya membentuk pola cultural.
6) Proactive action.
Keinginan yang kuat dari anggota kelompok untuk tidak saja
berpartisipasi tetapi senantiasa mencari jalan bagi keterlibatan anggota
kelompok dalam suatu kegiatan masyarakat. Anggota kelompok
melibatkan diri dan mencari kesempatan yang dapat memperkaya
hubungan-hubungan sosial dan menguntungkan kelompok. Perilaku
inisiatif dalam mencari informasi berbagai pengalaman, memperkaya
ide, pengetahuan, dan beragam bentuk inisiatif lainnya baik oleh
individu mapun kelompok, merupakan wujud modal sosial yang
berguna dalam membangun masyarakat.
2.1.3 Dimensi-dimensi Modal Sosial
Adler dan Kwon (2000) menyatakan, dimensi modal sosial adalah
merupakan gambaran dari keterikatan internal yang mewarnai struktur
kolektif dan memberikan kohesifitas dan keuntungan-keuntungan bersama
dari proses dinamika sosial yang terjadi di dalam masyarakat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Dimensi modal sosial inheren dalam struktur relasi sosial dan jaringan
sosial di dalam suatu masyarakat yang menciptakan berbagai ragam
kewajiban sosial, menciptakan iklim saling percaya, membawa saluran
informasi, dan menetapkan norma-norma, serta sangsi-sangsi sosial bagi
para anggota masyarakat tersebut. Coleman (1999).
Fukuyama (1995, 2000) dengan tegas menyatakan, belum tentu norma-
norma dan nilai-nilai bersama yang dipedomani sebagai acuan bersikap,
bertindak dan bertingkah-laku itu otomatis menjadi modal sosial, tetapi
hanya norma-norma dan nilai-nilai bersama yang dibangkitkan oleh
kepercayaan (trust). Trust adalah merupakan harapan-harapan terhadap
keteraturan, kejujuran, dan perilaku kooperatif yang muncul dari dalam
sebuah komunitas masyarakat yang didasarkan pada norma-norma yang
dianut bersama oleh para anggotanya. Norma-norma tersebut bisa berisi
pernyataan-pernyataan yang berkisar pada nilai-nilai luhur (kebajikan) dan
keadilan.
2.1.4 Parameter dan Indkator Modal Sosial
Merujuk pada Ridell (1997), ada tiga parameter modal sosial, yaitu
kepercayaan (trust), norma-norma (norms) dan jejaring (networks).
1) Kepercayaan (trust)
Sebagaimana dijelaskan Fukuyama (1995), kepercayaan adalah
harapan yang tumbuh di dalam sebuah masyarakat yang ditunjukkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
oleh adanya perilaku jujur, teratur, dan kerjasama berdasarkan norma-
norma yang dianut bersama.
Kepercayaan sosial merupakan penerapan terhadap pemahaman
ini. Cox (1995) kemudian mencatat bahwa dalam masyarakat yang
memiliki tingkat kepercayaan tinggi, aturan-aturan sosial cenderung
bersifat positif; hubungan-hubungan juga bersifat kerjasama.
Menurutnya “We expect others to manifest good will, we trust our
fellow human beings. We tend to work cooperatively, to collaborate
with others in collegial relationships” Cox (1995).
2) Norma-norma (norms)
Norma-norma terdiri dari pemahaman-pemahaman, nilai-nilai,
harapan-harapan dan tujuan-tujuan yang diyakini dan dijalankan
bersama oleh sekelompok orang. Norma-norma dapat bersumber dari
agama, panduan moral, maupun standar-standar sekuler seperti halnya
kode etik profesional.
Norma-norma dibangun dan berkembang berdasarkan sejarah
kerjasama di masa lalu dan diterapkan untuk mendukung iklim
kerjasama Putnam (1993) dan Fukuyama (1995). Norma-norma dapat
merupaka pra-kondisi maupun produk dari kepercayaan sosial.
3) Jejaring (networks)
Infrastruktur dinamis dari modal sosial berwujud jejaring
kerjasama antar manusia, Putnam (1993). Jejaring tersebut
memfasilitasi terjadinya komunikasi dan interaksi, memungkinkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
tumbuhnya kepercayaan dan memperkuat kerjasama. Masyarakat yang
sehat cenderung memiliki jejaring sosial yang kokoh. Orang
mengetahui dan bertemu dengan orang lain. Mereka kemudian
membangun interelasi yang kental, baik bersifat formal maupun
informal. Onyx (1996). Putnam (1995) berargumen bahwa jejaring
sosial yang erat akan memperkuat perasaan kerjasama para anggotanya
serta manfaat-manfaat dari partisipasinya itu.
2.1.5 Peran Modal Sosial dalam Pengembangan
Modal sosial sangat penting bagi komunitas karena: mempermudah
akses informasi bagi angota komunitas, menjadi media power sharing atau
pembagian kekuasaan dalam komunitas, mengembangkan solidaritas,
memungkinkan mobilisasi sumber daya komunitas, memungkinkan
pencapaian bersama dan membentuk perilaku kebersamaam dan
berorganisasi komunitas.
Kondisi dimana terdapat adanya interaksi dengan didasari adanya trust
di dalam masyarakat seperti yang diungkapkan oleh Giddens (dalam
Lesser 2000) cocok untuk mengamati adanya perkembangan modal sosial
di tingkat lokal. Dengan kata lain, trust atau kepercayaan yang bersifat
timbal-balik antara seluruh komponen stakeholders menjadi modal yang
penting dalam menumbuhkan partisipasi, kerjasama, bahkan kemitraan
stakeholders dalam perencanaan pembangunan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Tanpa adanya kepercayaan (trust) maka yang terbentuk adalah low
trust society, dimana masyarakat tidak mempercayai pemerintah sebagai
figur otoritas, dan akibatnya pemerintah kehilangan legitimasinya dalarn
mewujudkan tertib sosial dalam masyarakat. Modal sosial bisa bekerja
pada level internal dan eksternal.
Pada level internal level bekerjanya modal sosial dapat diukur dengan
adanya kepercayaan (trust), perasaan sukarela untuk melakukan sesuatu
demi seluruh kelompoknya, adanya keterikatan di dalam suatu komunitas,
termasuk adanya toleransi dan kohesi sosial tanpa ada politisasi. Menurut
Bain dan Putnam (2002) Trust tidak akan memadai tanpa diimbangi
dengan akuntabilitas dan transparansi, yang memberikan peluang bagi
stakeholders untuk mengawasi atau memverifikasi tindakan atau
keputusan yang dibuat pemerintah.
Trust bersifat dinamis karena dapat tumbuh dan sebaliknya dapat
hilang manakala mereka yang mendapat mandat kepercayaan ternyata
tidak dapat bertanggung jawab (not accountable) terhadap mandat yang
telah diberikan. Pada kelompok yang dibangun atas dasar kesamaan
orientasi dan tujuan dan dengan ciri pengelolaan organisasi yang lebih
modern, akan memiliki tingkat partisipasi anggota yang lebih baik dan
memiliki rentang jaringan yang lebih luas. Modal sosial yang demikian
akan lebih banyak mendatangkan dampak positif bagi kemajuan kelompok
maupun kontribusinya pada pembangunan masyarakat secara luas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Modal sosial diukur atas dasar: kepercayaan umum (generalized trust),
norma-norma (norms), timbal balik (reciprocity) dan jejaring (networks).
Generalized trust adalah inti dari modal sosial, generalized trust
merupakan indikasi dari potensi kesiapan masyarakat untuk bekerjasama
satu sama lain. Kerjasama ini melampaui batasan kekeluargaan dan
pertemanan serta batasan persamaan. Dalam arena sosial, generalized trust
mempermudah kehidupan dalam masyarakat yang beragam, mendorong
perilaku toleransi, dan menerima perbedaan.
Dari hasil penelitian Putnam (1993), Zak dan Knack (2001), Rothstein
dan Stolle (2003) dalam Rothstein and Uslaner (2005) pada level meso,
diketahui bahwa orang-orang yang memiliki trust, juga memiliki
pekerjaan yang lebih baik dalam lembaga-lembaga politik dan
pemerintahan, lebih sejahtera dan jarang melakukan kejahatan dan
korupsi.
2.2 Credit Union
2.2.1 Pengertian Credit union
Credit Union berasal dari dua kata, yaitu Credit dan Union. Credit
dalam bahasa latin adalah Credere yang artinya saling percaya. Sedangkan
Union (unio) berarti kumpulan. Credit Union artinya kumpulan orang-
orang yang saling percaya. Di Indonesia, Credit Union diterjemahkan
sebagai koperasi kredit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Munaldus (2012) menjelaskan beberapa definisi tentang CU. pertama,
CU adalah koperasi keuangan yang dijalankan secara demokratis dan
profit sharing (bagi hasil), menawarkan berbagai produk simpanan dan
pinjaman berbunga rendah kepada para anggotanya. Kedua, CU adalah
sebuah lembaga keuangan koperasi yang dimiliki dan diawasi oleh para
anggotanya dan dioperasikan untuk tujuan mendorong pola hidup hemat,
menyediakan pinjaman dengan suku bunga bersaing, dan menyediakan
berbagai pelayanan keuangan lain kepada para anggotanya. Ketiga, CU
adalah koperasi keuangan yang didirikan dari, oleh, dan untuk anggota
dimana para anggota adalah penabung, peminjam dan sekaligus pemegang
saham. Keempat, CU adalah koperasi keuangan yang tidak mencari
keuntungan yang kehadirannya justru untuk melayani para angggota yang
berada dalam satu ikatan pemersatu. Hal tersebut didukung dengan definisi
yang diberikan oleh World Council of Credit Unions (WOCCU) sebagai
“not-for-profit cooperative institutions” atau lembaga koperasi yang
bukan bertujuan untuk tujuan mencari keuntungan.
CU merupakan sebuah lembaga keuangan yang sesuai dengan definisi
keuangan mikro yang dirumuskan oleh berbagai ahli, yang pada dasarnya
mencakup jenis layanan jasa keuangan yang beragam, volume transaksi
keuangan individual yang disesuaikan dengan kemampuan klien, target
pasar yang mengutamakan bagian masyarakat yang memiliki keterbatasan
akses terhadap lembaga keuangan formal, serta sistem pengelolaan
organisasi yang disesuaikan dengan kondisi lokal dimana suatu lembaga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
keuangan mikro berada sebagaimana diungkapkan oleh Kusumajati
(2012). Disampaikan pula bahwa CU atau koperasi kredit dalam hal
organisasi dan operasinya tidak banyak berbeda dengan Koperasi Simpan
Pinjam/ Unit Simpan Pinjam (KSP/USP). Berbeda dengan jenis koperasi
lainnya, CU telah melakukan mobilisasi tabungan dan bergantung pada
sumberdaya sendiri (INKOPDIT, 2008; Profi, 2005; Holloh, 2001 (dalam
Kusumajati, 2012). Lebih lanjut diungkapkan bahwa keberadaan CU di
Indonesia tidak lepas dari kondisi ekonomi politik yang saat itu
melingkupi bangsa Indonesia. Selama periode 1960-1965, periode dimana
diterapkan sistem demokrasi terpimpin dalam sistem politik Indonesia,
saat itu politik ditempatkan sebagai panglima dan hampir semua aspek
kehidupan bernegara diabdikan bagi kepentingan politik. Koperasi dalam
Undang-Undang Dasar 1945 ditetapkan sebagai sokoguru perekonomian,
selama periode demokrasi terpimpin juga digunakan sebagai alat oleh para
pejabat pemerintah dan pejabat partai untuk mencari pengaruh politik
dalam masyarakat dan juga digunakan sebagai alat distribusi barang oleh
pemerintah. Akibatnya, selama periode tersebut koperasi tidak dapat
berfungsi dengan benar, dan lebih jauh lagi dalam masyarakat muncul
sikap antipati atau trauma terhadap setiap bentuk koperasi Djohan, Susanto
dan Rasyad, 1955 (dalam Kusumajati, 2012).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
2.2.2 Tujuan, Fungsi dan Peran Credit Union
CU mempunyai tiga tujuan yakni:
1) Membimbing dan mengembangkan sikap hemat diantara para
anggotanya, sehingga efisiensi dan efektifitas usaha tercapai.
2) Memberikan pinjaman layak, tepat, cepat dan terarah.
3) Mendidik anggota dalam mengguanakan uang secara bijaksana.
Fungsi dan Peran CU: (Carollina Monica dan Sutarta Edi, 2013):
1) Membangun dan mengembangkan potensi kemampuan ekonomi
anggota CU pada khususnya dan masyarakat pada khususnya dan
masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan
ekonomi dan sosial.
2) Berperan aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia
masyarakat.
3) Memperkokoh perekonomian anggota dan masyarakat sebagai usaha
dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian sosial.
2.2.3 Prinsip – prinsip Credit Union
Menurut WOCCU (World Council of Credit Unions) ada beberapa
prinsip-prinsip koperasi diantaranya:
1) Keanggotan terbuka dan sukarela, bagi semua anggota tanpa
membeda-bedakan jenis kelamin, latar belakang sosial, ras, aliran
politik, atau penganut agama tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
2) Pengawasan secara demokratis.
Setiap anggota memiliki hak suara yang sama (satu anggota satu suara)
dan berpartisipasi secara aktif dalam membuat keputusan dan
kebijakan. Wakil-wakil anggota yang terpilih harus melaksanakan
tugas dengan integritas yang tinggi dan bertanggung jawab kepada
anggota yang mereka layani.
3) Partisispasi ekonomi anggota.
Angggota berkontribusi secara adil terhadap modal koperasi dan
pegawai secara demokratis modal koperasi tersebut. Koperasi tidak
mengejar investasi yang spekulatif demi mendapatkan keuntungan.
Laba bersih dari kegiatan koprasi yang dapat digunakan untuk
pengembangan koperasi, peningkatan pelayanan kepada anggota sesuai
dengan jumlah simpanannya.
4) Otonomi dan independen.
Koperasi harus otonom, menolong diri sendiri dan dikelola oleh
anggota.
5) Pendidikan, pelatihan dan investasi.
Koperasi memeberikan pendidikan, pelatihan kepada para anggota,
pengurus, pengawas, komite, manajer, dan staf sesuai dengan prinsip-
prinsip dan manajemen koperasi. Dengan demikian, bisnis koperasi
dipastikan akan terus berjalan karena orang-orang yang memahami visi
sosial koperasi dapat memainkan peran yang lebih aktif dalam
pembangunannya. Untuk alasan tersebut, berbagai informasi juga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
diberikan kepada anggota, masyarakat umum, terutama kaum muda
tentang asal-usul manfaat koperasi.
6) Kerjasama antar koperasi.
Koperasi harus melayani para anggotanya dengan efektif dan
memperkuat gerakan koperasi dengan melakukan kerjasama pada
tingkat lokal, nasional, regional dan internasional
7) Kepedulian kepada masyarakat.
Sementara tetap fokus pada kebutuhan anggota, koperasi bekerja demi
pembangunan masyarakat secara berkelanjutan melalui berbagai
kebijakan yang disahkan oleh rapat anggota.
2.2.4 Nilai dan pilar Credit Union
Menurut nilai-nilai CU meliputi: menolong diri sendiri, memiliki
tanggung jawab pribadi, demokrasi, persamaan, keadilan, swadaya dan
kesetiakawanan atau solidaritas. Selain itu CU mempunyai tiga pilar utama
didalam menjalankan organisasinya, antara lain:
1) Pendidikan.
Tujuan pendidikan adalah agar anggota dapat mengerti peran serta
hak dan kewajiban sebagai anggota CU, agar lebih bijakasana dalam
mengatur keuangan keluarga maupun keuangan usaha, mengetahui dan
memahami laporan keuangan serta perkembangan CU. Dalam CU
dikenal motto: “Dimulai dengan pendidikan, berkembang melalui
pendidikan dan dikontrol oleh pendidikan”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
2) Solidaritas atau kesetiakawanan.
CU tidak sekedar menghimpunan simpanan dan memberikan
simpanan kepada anggotanya, namun yang paling utama adalah
bagaimana setiap anggota CU memperhatikan kepentingan bersama
dari pada kepentingan diri sendiri dan saling melayani, hal ini secara
nyata diwujudkan anggota CU yang menyimpan atau menabung secara
teratur, dan mengansur pinjamannya secara tertib sehingga anggota-
anggota lain juga memperolah bantuan (pinjaman) bila anda
membutuhkan. “Anda Sulit Saya Bantu, Saya Sulit Anda Bantu”.
3) Swadaya.
CU sedapat mungkin membiayai diri sendiri. Agar hal tersebut
dapat terwujud para anggota harus berusaha agar lembaganya semakin
besar dan sehat, caranya adalah menabung ke CU secara teratur dan
sebanyak-banyaknya serta menghindari agar tidak menabung ke
lembaga keuangan lain. Hal ini karena CU adalah milik anggota
sendiri, sedangkan di lembaga keuangan lain pemiliknya hanya
sebagian orang sedangkan penabung hanya sebagai nasabah.
2.2.5 Sumber Permodalan Credit Union
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992, sumber
permodalan terdiri dari:
1) Permodalan diri sendiri, yang berasal dari: simpanan pokok, simpanan
wajib, dana cadangan, dan hibah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
2) Modal pinjaman, yang berasal dari: anggota, CU lainnya, bank dan
lembaga keuangan lainnya, penerbit obligasi dan surat utang lainnya,
dan sumber lain yang sah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian
kualitatif yang bersifat deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian
kualitatif merupakan metode-metode untuk mengeksplorasi dan memahami
makna yang oleh sejumlah individu atau sekelompok orang dianggap berasal
dari masalah sosial atau kemanusiaan. Creswell (2012)
Pendekatan studi kasus merupakan penelitian yang dilakukan dimana
peneliti menggali suatu fenomena tertentu (kasus) dalam waktu tertentu dan
kegiatan (progam, kegiatan, proses, institusi atau kelompok sosial) serta
mengumpulkan informasi secara terperinci dan mendalam dengan
menggunakan berbagai prosedur pengumpulan data selama periode tertentu.
Cresswell (dalam Herdiansyah 2012)
Penelitian dengan pendekatan studi kasus dipilih untuk penelitian ini
dengan maksud untuk dapat mempelajari secara intensif tentang latar belakang
masalah, keadaan dan posisi suatu peristiwa yang sedang berlangsung saat ini,
serta interaksi lingkungan internal maupun eksternal pada CU Keling Kumang
yang bersifat apa adanya (given). Dengan menggunakan pendekatan studi
kasus pada penelitian kualitatif deskriptif ini maka terdapat unit analisis dan
informan sebagai sumber informasi penelitian. Unit analisis yang dimaksud
adalah peran modal sosial (kepercayaan, jejaring, dan norma) dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
pengembangan CU Keling Kumang. Sedangkan informannya adalah anggota
dan pengurus.
3.1.1 Sampel Penelitian
Penarikan atau pembuatan sampel dari populasi untuk mewakili
populasi disebabkan untuk mengangkat kesimpulan penelitian sebagai
suatu yang berlaku bagi populasi. Arikunto (2010) mengatakan bahwa
“sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.” Selanjutnya
menurut Sugiyono (2010) sampel adalah “bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.”
Dalam penelitian ini penulis mengambil sampel dengan menggunakan
teknik purposive sampling. Mengenai hal ini, Arikunto (2010)
menjelaskan bahwa “purposive sampling dilakukan dengan cara
mengambil subjek bukan didasarkan atas strata, random atau daerah tetapi
didasarkan atas adanya tujuan tertentu.”Begitu pula menurut Sugiyono
(2010) sampling purposive adalah “teknik penentuan sampel dengan
pertimbangan tertentu.” artinya setiap subjek yang diambil dari populasi
dipilih dengan sengaja berdasarkan tujuan dan pertimbangan tertentu.
Tujuan dan pertimbangan pengambilan subjek/sampel penelitian ini adalah
sampel tersebut dianggap paling tahu dan dapat memberikan data dan
informasi yang lengkap tentang perkembangan CU Keling Kumang.
Dalam penelitian ini, sumber data diperoleh dari pengurus dan anggota
CU Keling Kumang. Adapun narasumber dari pengurus ada tiga orang
yaitu ketua pengurus CU Keling Kumang dan Keling Kumang Group,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
CEO CU Keling Kumang, manajer branch office Kelam Permai dan tiga
orang anggota dari CU Keling Kumang yaitu pak Haryono, pak Agustinus
Gani dan pak Zakaria. Data yang berkaitan dengan pengembangan modal
sosial dalam CU Keling Kumang diperoleh dari pendiri, pengurus
(aktivis), CEO dan anggota.
3.1.2 Sumber data
Dalam penelitian ini menggunakan dua data utama yaitu, data primer
dan data sekunder. Data primer diperoleh dari wawancara dan observasi
lapangan sedangkan data sekunder diperoleh dari referensi-referensi dan
dokumentasi-dokumentasi tentang berbagai kegiatan yang dilakukan oleh
pengurus CU Keling Kumang dan perkembangan jumlah anggota serta
jumlah aset yang dimiliki.
Secara lebih rinci data primer yang dibutuhkan untuk menunjang
pencapaian tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Gambaran umum bagaimana pengurus dan anggota menumbuhkan
kepercayaan (trust) diantara pengurus dengan anggota dan diantara
sesama anggota CU Keling Kumang, baik dalam bentuk tindakan
maupun ucapan.
2) Gambaran umum bagaimana pengurus dan anggota membangun
jejaring (networks) dalam CU Keling Kumang
3) Gambaran umum bagaimana pengurus dan anggota mengembangkan
nilai-nilai inti yang dimiliki bersama (shared value)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
4) Gambaran umum bagaimana peran modal sosial dalam perkembangan
CU Keling Kumang
3.2 Metode Pengumpulan Data
Menurut Sugiono (2008) dalam penelitian kualitatif pengumpulan data
dilakukan pada kondisi yang alamiah, sumber data primer dan teknik
pengumpulan data lebih banyak pada observasi, berperanserta dan wawancara
mendalam. Metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan:
3.2.1 Observasi
Teknik observasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara peneliti
melakukan pengamatan secara langsung di lapangan. Supardi (2006)
mengatakan metode observasi merupakan metode pengumpul data yang
dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematik gejala-
gejala yang diselidiki. Observasi dilakukan menurut prosedur dan aturan
tertentu sehingga dapat diulangi kembali oleh peneliti dan hasil observasi
memberikan kemungkinan untuk ditafsirkan secara ilmiah.
Observasi dilakukan untuk menyajikan gambaran realistik perilaku
atau kejadian untuk menjawab pertanyaan, membantu mengerti perilaku
manusia dan evaluasi, yaitu melakukan pengukuran terhadap aspek
tertentu melakukan umpan balik terhadap pengukuran tersebut. Secara
umum observasi dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu: observasi partisipan
dan obersevasi non partisipan. Alat yang digunakan dalam teknik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
observasi ini antara lain: lembar cek list, buku catatan, kamera photo, dan
lain-lain.
Penelitian ini menggunakan obeservasi partisipan. Menurut Supardi
(2006) observasi partisipan adalah observan (orang yang melakukan
observasi) turut ambil bagian atau berada dalam keadaan obyek yang
diobservasi. Dalam observasi ini peneliti secara langsung terlibat dalam
kegiatan sehari-hari orang atau situasi yang diamati sebagai sumber data.
Sumber data yang dimaksud adalah para pengurus dan anggota dari CU
Keling Kumang.
3.2.2 Wawancara
Menurut Sugiono (2009) wawancara adalah pertemuan dua orang
untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab sehingga dapat
dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu dan dengan wawancara,
peneliti akan mengetahui hal-hal yang lebih mendalam tentang partisipan
dalam menginterprestasikan situasi dan fenomena yang terjadi yang tidak
mungkin bisa ditemukan melalui observasi.
Dalam penelitian ini teknik wawancara yang digunakan adalah semi
terstruktur dimana narasumber diminta pendapat dan ide-idenya karana
tujuan wawancara ini untuk menemukan permasalahan secara lebih
terbuka. Teknik ini juga yang memungkinkan peneliti untuk lebih bebas
tanpa terpaku kepada pertanyaan-pertanyaan yang telah ditetapkan. Dalam
melakukan wawancara dengan informan peneliti berbekal panduan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
wawancara sehingga dapat dimungkinkan informasi yang diperoleh akan
berkembang secara luas. Wawancara yang dilakukan secara mendalam
(indepth interview) secara langsung terhadap partisipan (narasumber) yang
terlibat dalam CU Keliung Kumang.
3.2.3 Dokumentasi
Menurut Sukardi (2010) dokumentasi merupakan teknik pengumpulan
data dengan cara memperoleh informasi dari bermacam-macam sumber
tertulis atau dokumen yang ada pada responden atau tempat dimana
responden bertempat tinggal atau melakukan kegiatan sehari-harinya.
Penelitian ini menggunakan dokumen-dokumen seperti laporan
keuangan, laporan pertumbuhan anggota, laporan pertanggungjawaban
pengurus dan dokumen lain yang menyangkut CU Keliung Kumang.
3.2.4 Triangulasi
Triangulasi merupakan cara pemeriksaan keabsahan data yang paling
umum digunakan. Cara ini dilakukan dengan memanfaatkan sesuatu yang
lain diluar data untuk pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data
itu. Dalam kaitan ini Patton (dalam Sutopo, 2006) menjelaskan teknik
triangulasi yang dapat digunakan. Teknik triangulasi yang dapat digunakan
menurut Patton meliputi: triangulasi data, triangulasi peneliti, triangulasi
metodologis dan triangulasi teoretis. Pada dasarnya triangulasi merupakan
teknik yang didasari pola pikir fenomenologi yang bersifat multi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
perspektif. Artinya, guna menarik suatu kesimpulan yang mantap
diperlukan berbagai sudut pandang berbeda.
Dalam teknik pengumpulan data, triangulasi diartikan sebagai teknik
pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik
pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Bila peneliti
melakukan pengumpulan data dengan triangulasi, maka sebenarnya
peneliti mengumpulkan data sekaligus menguji kredibilitas data, yaitu
mengecek kredibilitas data dengan berbagai teknik pengumpulan data dan
berbagai sumber data.
3.3 Metode Analisis Data
3.3.1 Analisis Data
Menurut Cresswell (2010) analisis data merupakan proses akhir dalam
penelitian kualitatif. Terdapat beberapa langkah dalam menganalisis data
sebagaimana berikut ini:
1) Mengolah data
Langkah ini melibatkan transkrip wawancara, menscaning materi,
mengerti data lapangan atau memilah-milah dan menyusun data
tersebut ke dalam jenis-jenis yang berbeda tergantung sumber
informasi.
2) Membaca keseluruhan data.
Dalam tahap ini, menulis catatan-catatan khusus atau gagasan-gagasan
umum tentang data yang diperoleh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
3) Menganalisis lebih detail dengan mengkoding data.
Koding data merupakan proses mengolah materi atau informasi
menjadi segmen-segmen tulisan sebelum memaknainya.
4) Menerapkan proses koding untuk mendeskripsikan setting, orang-
orang, kategori, dan tema-tema yang akan dianalisis.
5) Menunjukan bagaimana deskripsi dan tema-tema ini akan disajikan
kembali dalam narasi atau laporan kualitatif.
6) Menginterpretasi atau memaknai data.
Beberapa langkah dalam analisis data kualitatif di atas, akan
diterapkan dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini data yang di peroleh
selanjutnya ditulis dalam transkrip wawancara, lalu dikoding, dipilih tema-
tema sebagai hasil temuan dan selanjutnya dilakukan interpretasi data.
3.3.2 Pelaksanaa Penelitian
Secara garis besar penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahap di
antaranya: tahap persiapan (orientation), tahap pelaksanaan (exploration)
dan tahap akhir (member check).
1) Tahap persiapan (orientation)
Tahap ini bertujuan untuk memperoleh gambaran yang jelas dan
lengkap tentang permasalahan-permasalahan yang akan diteliti
sekaligus untuk memantapkan desain dan fokus penelitian berikut
narasumbernya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Pada kegiatan orientasi ini penulis mengadakan kunjungan kepada
pengurus (CEO, ketua pengurus CUKK dan KKG, manajer) dan 3
orang anggota CU Keling Kumang untuk mencari informasi awal guna
menentukan permasalahan dan fokus penelitian. Kegiatan yang
dilakukan pada tahap persiapan (orientasi) ini adalah:
(1) Penyusunan desain penelitian
(2) Review dan revisi rancangan penelitian
(3) Penyususnan, review dan revisi instrumen
(4) Pengadaan instrumen terbatas, dan
(5) Orientasi kepada pihak-pihak terkait sekaligus pemantapan desain
dan instrumen penelitian
2) Tahap pelaksanaan (exploration)
Tahap ini dilakukan setelah peneliti memperoleh rekomendasi dari
ketua CU Keling Kumang. Penelitian dilakukan pada bulan Agustus-
September 2017. Tahap yang dilakukan yakni penggalian data dan
informasi, pengumpulan data sesuai dengan fokus permasalahan dalam
tujuan penelitian.
Pengumpulan data dalam penelitian ini melalui wawancara dengan
sumber data yang telah ditentukan berdasarkan rekomendasi dari CEO
CU Keling Kumang dan berdasarkan pada pedoman wawancara
sebagaimana terlampir. Hal ini dilakukan agar dalam wawancara dapat
lebih terarah dan tetap dalam kontek fokus penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Pada tahapan ini peneliti berusaha memperoleh informasi tentang
data penelitian secara tepat, untuk itu dijalin hubungan baik secara
formal maupun informal dengan responden yang akan dimintai
keterangan. Fleksibilitas dan adaptabilitas sangat perlu dipertahankan
agar proses pengumpulan data berjalan dengan lancar. Selain itu untuk
melengkapi data yang diperoleh dan sekaligus sebagai triangulasi
dilakukan observasi dan untuk merekam data atau informasi lengkap
digunakan buku catatan dan tape recorder.
3) Tahap akhir (member check)
Untuk mengecek kebenaran data atau informasi yang telah
dikumpulkan sehingga hasil penelitian dapat dipercaya maka perlu di
lakukan member check. Setiap perolehan data atau informasi selalu
dikonfirmasi dan diteliti kembali kepada sumber datanya.
Untuk memantapkan lagi dilakukan observasi dan triangulasi
dengan pihak-pihak yang lebih kompeten. Hal ini di maksudkan untuk
mengurangi kesalahpahaman dalam menafsirkan data atau informasi
yang disampaikan pada tahap eksplorasi dan member check merupakan
silklus, artinya informasi atau data yang dikumpulkan selalu
diperbaiki, disempurnakan dan dimantapkan sehingga kebenaran dapat
ditingkatkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum CU Keling Kumang
4.1.1 Sejarah Singkat CU Keling Kumang
Pada tanggal 26-28 November 1992 Institut Dayakologi (pada waktu
itu masih bernama Institut Dayakologi Research and Development)
menyelenggarakan seminar dan ekspo budaya Dayak di Pontianak.
Seminar diadakan di hotel Kapuas Palace sedangkan pameran (ekspo)
budaya Dayak diadakan di auditorium Universitas Tanjungpura,
Pontianak. Para peserta adalah wakil-wakil Dayak dari 4 propinsi di
Kalimantan dan wakil Dayak dari Sabah dan Serawak, Malaysia.
Munaldus ikut sebagai peserta seminar yang diadakan di hotel Kapuas
Palace tersebut. beliau sangat terkesan dengan paparan seminar yang
disampaikan oleh seorang Bupati Barito Utara, Kalimantan Tengah,
menceritakan keprihatinan terhadap betapa miskinnya masyarakat Dayak
disana. Ketika mendengar penjelasan beliau tersebut, Munaldus berpikir
nasib masyarakat Dayak di Kalimantan Barat, sesungguhnya tidak jauh
berbeda khususnya, nasib keluarga-keluarga di kampung asalnya, di
Tapang Sambas dan Tapang Kemayau, Kec. Sekadau Hilir, Kab. Sanggau
(sekarang Kab. Sekadau).
Ketika sedang mengikuti seminar tersebut, muncul gagasan untuk
mendirikan Credit Union. Menurut Munaldus, Credit Union berfungsi
sebagai penyandang dana untuk peningkatan ekonomi masyarakat di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
kampung, sebagai alat pengorganisasian untuk mempertahankan tanah dari
rampasan perkebunan kelapa sawit dan sebagai sarana belajar.
Seminggu setelah seminar tersebut, Munaldus mengundang kawan-
kawan dari kampung Tapang Sambas dan Tapang Kemayau yang tinggal
di Pontianak untuk rapat di rumah kontrakan Masiun di Gang Selat
Lombok II, Siantan, Pontianak, guna mewujudkan pendirian CU di
Tapang Sambas dan Tapang Kemayau. Peserta dalam rapat adalah Masiun
(guru di SMP Santo Fransiskus Asisi, Pontianak), Mikael (pegawai di PT.
Tanah Sakti), Hadrianus Lukas (pegawai PT. Tanah Sakti), Alipius
(pegawai PT. Vitamo), Martina (†) (siswi SMA Santo Fransiskus Asisi,
Pontianak), dan Mulyana (siswi SMP Santo Fransiskus Asisi, Pontianak).
Dalam rapat tersebut, membahas gagasan mendirikan CU di Kampung
Tapang Sambas dan Tapang Kemayau berdasarkan pengalaman pendirian
CU Pancur Kasih, Pontianak. Peserta rapat setuju dengan gagasan tersebut.
Munaldus mengusulkan CU ini diberi nama CU Keling Kumang alasannya
berdasarkan cerita Buahmain di Rumah Punyong dengan legenda Keling
dan isterinya Kumang sangat populer.
Agenda selanjutnya adalah menulis gagasan pendirian tersebut dan
mengkomunikasikannya kepada pemuka-pemuka masyarakat di Tapang
Sambas dan Tapang Kemayau, seperti kepada orang tua Munaldus sendiri
(Rurut dan Theresia Ina), Kepala Desa (Samin), Kepala Dusun (Agus dan
Nintin), semua guru-guru (Paulus Perang, Simon Petrus, FX. Omeng, A.H.
Suyanto, Carolus Sanga Laga (†) dll), serta pemuka masyarakat yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
lainnya. Pada prinsipnya, semua mereka setuju berdirinya CU Keling
Kumang di Kampung, walaupun beberapa dari mereka ragu akan
keberhasilan CU. Mereka semua sesungguhnya belum paham apa itu CU
Masa sosialisasi dan pengorganisasian sekitar 4 bulan.
Ketika tanggapan masyarakat baik, maka disepakati CU Keling
Kumang berdiri pada hari Kamis tanggal 25 Maret 1993. Rapat pendirian
CU Keling Kumang diadakan di rumah keluarga Bapak Simon Petrus dan
Ibu Sema dimana peserta yang hadir berjumlah sekitar 30 orang. Anggota
pendiri berjumlah 26 orang dan mereka memiliki nomor buku anggota
(BA) dari 01 sampai 26. Pada malam pendirian CU Keling Kumang
tersebut, para peserta menunjuk saudara Sila (Alias Persius) sebagai orang
yang bertanggungjawab sebagai pelaksana harian. Ditetapkan juga, semua
kegiatan pelayanan dilakukan di rumah keluarga Sila.
Munaldus dan Masiun mengeluarkan uang sendiri untuk membeli
ATK, cap, satu buah kalkulator kecil seharga Rp. 11.000,- (masih ada
sampai sekarang), buku DUM/DUK, buku kas harian dan buku jurnal kas
agar CU Keling Kumang dapat segera melayani anggota.
4.1.2 Visi dan Misi
a. Visi dan Misi CU Keling Kumang
1) Visi
Menjadi CU pilihan utama masyarakat di kawasan timur
Kalimantan Barat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
2) Misi
Meningkatkan taraf hidup anggota sampai mandiri dalam bidang
keuangan
4.1.3 Pilar
Dalam CU Keling Kumang terdapat lima pilar yang memperkokoh
gerakan sosial ini, diantaranya: pendidikan (dimulai dari pendidikan,
berkembang, dikontrol dan bergantung pada pendidikan), swadaya (dari
oleh dan untuk anggota), solidaritas (anda susah saya bantu, saya susah
anda bantu), inovasi dan persatuan.
4.1.4 Prinsip
Prinsip koperasi CU Keling kumang termasuk kedalam prinsip
koperasi menurut UU No.25 tahun 1992 karena koperasi CU Keling
Kumang sudah sesuai dengan kriteria pada prinsip UU No.25 tahun 1992
yaitu: keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka, pengelolaan dilakukan
secara demokrasi, pembagian SHU dilakukan secara adil sesuai dengan
jasa masing-masing, pemberian batas jasa yang terbatas terhadap modal,
kemandirian, pendidikan perkoperasian dan kerja sama antar koperasi.
4.1.5 Nilai Inti
CU Keling Kumang memiliki nilai inti (Core Values) yang disingkat
dengan INVICTUS. INVICTUS merupakan nilai yang diciptakan oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
KKG (Keling Kumang Grup) lembaga yang diciptakan sendiri oleh CU.
Keling Kumang untuk menaungi beberapa lembaga termasuk didalamnya
CU Keling Kumang. Core Values CU Keling Kumang disingkat
INVICTUS – integrity (integritas), networks (jejaring), value creation
(penciptaan nilai), innovation (inovasi), credibility (kredibilitas),
togetherness (kebersamaan), unity (kekompakan), dan speed (kecepatan).
Nilai-nilai inti lahir dari proses pengkajian yang lama dan digali dari nilai-
nilai yang universal, seperti nilai-nilai luhur “Komunitas Rumah Betang”
(Long House).
Nilai inti adalah fondasi bagi sebuah bangunan rumah dan badan
rumahnya adalah tata kelola (Good Credit Union Governance). Tata kelola
CU Keling Kumang tidak mungkin bagus jika orang-orang di dalamnya
berorientasi pada uang, jabatan, dan kekuasaan. Tata kelola yang sehat
harus berorietasi pada nilai-nilai inti ini.
Nilai-nilai inti yang dikenal dengan nama INVICTUS menjadi ukuran
keberlanjutan CU Keling Kumang dan merupakan satu-satunya warisan
yang harus diturunkan kepada generasi penerus CU Keling Kumang dari
para penggagas dan pendiri.
1) Integrity (integritas)
Memiliki orang-orang yang jujur, terbuka dan konsisten, tidak akan
melakukan tipu daya kepada sesama, terbuka terhadap berbagai
perubahan, menyediakan informasi yang benar, melakukan apa yang
dikatakan dan mengatakan apa yang dilakukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
2) Value creation (penciptaan nilai)
Percaya bahwa sumber daya manusia yang berkualitas, pelayanan yang
prima dan ide-ide cemerlang adalah aset utama kami dalam terus
melakukan penciptaan nilai. Ketika sumber daya manusia yang
berkualitas, pelayanan prima, dan ide-ide cemerlang sudah
terakomodir dengan baik, maka CU Keling Kumang benar-benar
menjadi leading di semua aspek kehidupan.
3) Innovation (inovasi)
Selalu melakukan pembaharuan pikiran, tindakan, dan hasil sesuai
dengan kondisi perubahan yang terus terjadi dan tidak mudah berpuas
diri. Menentang segala tindakan status quo dan tidak menyukai berada
pada zona nyaman (comport zone) yang bisa membuat terlena.
4) Credibility (kredebilitas)
Senantiasa menjaga kepercayaan agar tetap menjadi orang yang
terpercaya, bertanggungjawab atas segala tindakan dan perbuatan, serta
bekerja secara iklas. Mengedepankan kepentingan CU Keling Kumang
di atas kepentingan pribadi, keluarga dan golongan.
5) Togetherness (kebersamaan)
Orang-orang yang peduli terhadap kemiskinan adalah saudara, mereka
patut didukung, mereka adalah para anggota, pengurus, pengawas,
penasehat, staf, pendiri, sukarelawan CU, mitra, supplier, pemerintah,
Gereja, dan para pihak yang terlibat membesarkan CU Keling Kumang
baik sebagai inspirator yang terlibat secara emosional, fisik, maupun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
yang telah memberikan respek yang tinggi kepada CU Keling Kumang
dan gerakan CU secara umum. Oleh karena itu, CU Keling Kumang
berkembang dalam kebersamaan baik suka maupun duka.
6) Unity (kekompakan)
Harus solid dalam bertindak untuk mencapai tujuan bersama, bertindak
pada tempat dan waktu yang tepat, keserasian tindakan, tempat dan
waktu itulah kekompakan.
7) Speed (kecepatan)
Selalu yakin agar tetap unggul dan selalu selangkah didepan, maka CU
Keling Kumang harus menaruh unsur kecepatan dalam berkarya. agar
irama kecepatan tetap terpelihara, maka diperlukan kedisiplinan,
keakuratan, dan kerjasama dalam tim (superteam).
4.1.6 Jaringan Kerjasama
Sebagai lembaga keuangan CU telah memiliki alat dan instrumen
oragnisasi yang sangat lengkap. Tersedia perangkat manajemen baik untuk
tujuan spirit /konsep-konsep maupun manajemen dalam arti teknis, yang
dalam operasinya dilaksanakan masing-masing oleh pengutrus dan
manajemen.
Walaupun sebagai lembaga yang memiliki prinsip dari oleh dan untuk
anggota, CU Keling Kumang memiliki jaringan kerjasama dengan
beberapa lembaga yaitu: ACCU (The Association of Asian Confederation
of Credit Union), Solidaridad, Good Return, Microsave, Inkopdit, IMA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
(Indonesia Microfinance Association), Puskhat dan KKG (Keling Kumang
Group) yang menaungi beberapa lembaga sebagai berikut: Ladja Hotel,
SMK Keling Kumang, Koperasi Produsen 77, koperasi 52 Maret dan
Ladja English Course.
4.1.7 Lokasi Credit Union
CU Keling Kumang memiliki 13 kantor pelayanan, dengan satu kantor
pusat yang berada di Kabupaten Sekadau. Namun yang akan diteliti oleh
peneliti adalah Branch Office CU Keling Kumang yang berada di Alamat:
JL.YC.Oevang Uray No.33, Kelurahan Baning Kota Kecamatan Sintang,
Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat 78611.
4.1.8 Struktur Organisasi
Susunan pengurus dan pengawas CU Keling Kumang priode 2016-
2020 adalah sebagai berikut:
Tabel 4.1: Sususnan Dewan Pengurus
Dewan Pengurus
Ketua Mikael, SH., MH
Wakil Ketua Antanasius, SP., M.Si
Sekertaris Neli, S.Pd
Bendahara Silvanus Sopian
Anggota Darsono, SH
Anggota Marselina Erni, A.Md
Anggota Martha Gondhi
Anggota Aneng Natalis, A.Ma.Pd
Anggota Y. Joni Simus, SE
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Tabel 4.2: Dewan Pengawas
Dewan Pengawas
Ketua Herri Samuel, SP
Sekertaris Lorensius
Anggota Alfonsa Noning, A.Md, Kep
Tabel 4.3: Chief Executive Officer
Chief Executive Officer
Chief Executive Officer Valentinus, S.Sos, MM
4.1.9 Produk Layanan
CU Keling Kumang adalah koperasi yang memiliki beberapan produk
layanan. Adapun produk layanan yang dilakukan CU Keling Kumang
meliputi:
1) Produk Layanan Simpanan Anggota
(1) SISKA (Simpanan sukarela)
(2) SIMPAR (Simpanan Harian)
(3) PERIDI (Simpanan Sukarela Berjangka)
(4) TAKAN PLUS (Tabungan Pendidikan)
(5) TAROH (Tabungan Rohani)
(6) TAMENG (Tabungan Mingguan/ Harian)
(7) PERMATA (Tabungan Perumahan Anggota)
(8) TANERA (Tabungan Era Replanting Kelapa Sawit)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
2) Produk Layanan Pinjaman (Kredit)
(1) Pinjaman individu yang terdiri dari: pinjaman produktif, pinjaman
konsumtif, KPR (Kredit Kepemilikan Rumah), pinjaman
pendidikan, pinjaman kapitalis dan/ atau dibawah simpanan dan
pinjaman REBUNG (Rendah Bunga)
(2) Pinjaman kelompok yang terdiri dari: pinjaman kelompok
produktif dan pinjaman kelompok konsumtif
3) Kegiatan / Produk Sosial (Solidaritas)
(1) SOLKES (Solidaritas Kesehatan)
(2) DMS (Dana Menuju Sebayan)
(3) SOLRANAP (Solidaritas Rawat Inap)
(4) ASIM dan APIN (Perlindungan simpanan dan pinjaman)
4.1.10 Keanggotaan
Tabel: 4. 4
Syarat umum menjadi anggota
No Syarat Umum Menjadi Anggota
1 Warga Negara republik Indonesia
2 Sehat jasmani dan rohani.
3 Tidak dalam proses hukum atau sedang menjalani hukum.
4
Menerima dan mematuhi AD, ART, keputusan RAT dan kebijakan yang
ditetapkan pengurus.
5 Keanggotaan bersifat perorangan dan tidak dapat di pindah tangankan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Tabel: 4. 5
Syarat khusus dan ketentuan menjadi anggota
No Syarat khusus dan ketentuan menjadi anggota
1 Mengisi formulir surat permohonan menjadi anggota (SPMA).
2 Melampirkan fotocopy KTP atau KK sebanyak 1 lembar
3 Menyetor biaya administrasi sebesar Rp. 1.350.000
4 Pemabayaran biaya ini bisa dicicil dengan setoran awal minimal Rp. 260.000
5
Bagi anggota dewasa pelunasan simpana pokok (SP) bisa melalui pinjaman
kapitalisasi, pembayaran dana pendidikan anggota dan iuran gedung bisa
menyusul secara tunai
6
Bagi anggota luar biasa (ALB) pelunasan SP, dana pendidikan dan iuran gedung
bisa menyusul secara tunai
7
Bagi anggota dewasa pelunasan simpanan pokok, dana pendidikan dan iuran
gedung paling lama 24 bulan belum luna maka akan ditarik dari simpanan
SISKA.
8
Jika berhenti menjadi anggota, maka setoran: administrasi keanggotaan, dana
pendidikan, iuran solkes, iuran solranap, iuran DMS, iuran sekaban dan iuran
gedung tidak dikembalikan
9
Seorang anggota dinyatakan berhenti menjadi anggota apabila: meninggal duniua,
mengundurkan diri secara langsung atau diberhentikan oleh CU Keling Kumang
karena tidak mentaati aturan yang berlaku sesuai kebijakan.
Tabel: 4.6
Biaya Administrasi
Keterangan Jumlah (Rp)
Administrasi keanggotaan Rp 30,000
Simpanan pokok Rp 1,000,000
Simpanan wajib Rp 10,000
Simpanan SISKA minimal Rp 15,000
Dana pendidikan anggota Rp 50,000
Iuran solidaritas kesehatan Rp 25,000
Iuran solidaritas rawat inap Rp 40,000
Iuran dana menuju sebayan Rp 50,000
Iuran solidaritas kebakaran Rp 30,000
Iuran gedung Rp 100,000
Total Rp 1,350,000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Tabel: 4.7
Setoran Awal
Tabel: 4.8
Syarat pinjaman
Keterangan Jumlah (Rp)
Administrasi keanggotaan Rp 30,000
Simpanan pokok minimal Rp 10,000
Simpanan wajib Rp 10,000
Simpanan SISKA minimal Rp 15,000
Dana pendidikan anggota Rp 50,000
Iuran solidaritas kesehatan Rp 25,000
Iuran solidaritas rawat inap Rp 40,000
Iuran dana menuju sebayan Rp 50,000
Iuran solidaritas kesehatan Rp 30,000
Total Rp 260,000
No Syarat Pinjaman
1 Berdomisili tetap di Kalimantan Barat.
2 Sudah menjadi anggota penuh, memiliki simpanan saham minimal Rp.
1.000.000.
3 Tidak ada tunggakan pinjaman (macet) yang masih berjalan pada saat
pengajuan pinjaman berikutnya
4
Untuk anggota yang mengajukan pinjaman kedua, pinjaman pertamanya
harus sudah lunas minimal 75% dari pokok kredit awal. Untuk pinjaman
ketiga dan seterusnya minimal sudah lunas 50%.
5 Pinjaman tidak diberikan kepada PNS pusat yang diperbantukan daerah.
6 Sudah mengikuti pendidikan dasar.
7 Sebelum pinjaman dicairkan , wajib sudah mengikuti pendidikan calon
peminjam (PCP)
8 Saat akan kredit, calon peminjam dalam keadaan sehat jasmanai dan rohani.
9
Usia peminjam minimal 17 tahun atau sudah bekerja dan tidak lagi menjadi
tanggungan orang tua/ wali. Usia maksimal 65 tahun. Apabila tidak
mengikuti ketentuan ini maka resiko ditanggung oleh ahli waris, dibuktikan
dengan surat pernyataan
10 Bersedia melunasi iuran gedung (bagi yang belum lunas) sebesar Rp.
100.000.- dan dapat dipotong dari pencairan pinjaman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
11 Untuk pinjaman diatas modal, bersedia diinvestigasi kredit langsung
kerumah.
12
Wajib melampirkan hasil check-up kesehatan khusus pinjaman diatas 500
juta dan pinjaman yang diminta pihak asuransi. Biaya check-up kesehatan
ditanggung oleh peminjam. Apabila tidak mengikuti standar ini maka resiko
ditanggung oleh peminjam dan ahli waris, dibuktikan dengan surat
pernyataan.
13 Jarak analisis barang jaminan lebih dari 100 KM dari kantor dimana menjadi
anggota, biaya analisis ditanggung oleh calon peminjam walaupun pinjaman
tidak direstui
14 Saldo simpanan yang dijadikan jaminan pinjamanan tidak dapat ditarik
secara tunai selama pinjaman belum lunas.
15 Rasio hutang (hutang di CUKK dan ditempat lain) = 50% dari pendapatan.
Artinya: angsuran pinjaman CUKK dan ditempat lain adalah maksimal 50%
dari pendapatan
16 Tanggal jatuh tempo angsuran pinjaman (angsuran pokok + bunga) sama
dengan tanggal pencairan pinjaman atau sesuai dengan perjanjian pinjaman.
17 Jika terjadi tunggakan pinjaman dikenakan denda sebesar 3% dari angsuran
dan bunga pinjaman tertunggak
18 Keputusan kredit menggunakan analisis 5C (kemempuan mengembalikan,
watak, barang jaminan, modal, kondisi)
19 Untuk pinjaman diatas modalm emerlukan minimal 1 orang pemberi
referensi.
20 CUKK memberikan perlindungan asuransi pinjaman (APIN) maksimal
Rp.1.000.000.000,-
21 Semua pinjaman diatas Rp.100.000.000,- wajib membayar premi asuransi
22
Mengisi surat permohonan pinjaman dengan melampirkan:
(1) Fotocopy KTP suami dan istri atau surat keterangan domisili.
(2) Fotocopy surat kartu keluarga.
(3) Apabila KTP dan KK tidak ada, maka diganti dengan surat keterangan
kependudukan.
(4) Buku SISKA suami/ istri bagi yang sudah menikah.
(5) Bukti barang jaminan yang disepakati.
23 Semua ketentuan lebih lanjut mengenai pinjaman dituangkan dalam SOP
kredit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
4.2 Temuan-Temuan Penelitian
CU Keling Kumang berdiri karena keprihatinan atas atas isu-isu
kemiskinan, ketidakadilan, perampasan tanah, kerusakan lingkungan,
kurangnya lapangan kerja, dan ketidakberdayaan kaum marjinal. CU Keling
Kumang merupakan wujud nyata dari keinginan masyarakat untuk
meningkatkan taraf hidupnya dan hidup lebih layak dan baik lagi dalam
sebuah kerangka koperasi namun dengan tatakelola yang berbeda. CU hadir
ditengah masyarakat dengan sebuah harapan dapat mengembalikan sistem
ekonomi kerakyatan seperti yang pernah disampaikan oleh Bung Hatta.
Masyarakat ingin mencoba menata kembali sistem ekonominya dengan sistem
ekonomi yang lebih baik, dimana mereka mendapat kebebasan dalam
merencanakan keuangan mereka.
Menyadarkan masyarakat yang taruma pada lembaga keuangan seperti
koperasi memang tidak mudah. Berdasarkan pengalaman yang sudah-sudah,
cukup banyak lembaga keuangan yang merugikan anggota atau nasabahnya,
sehingga ketika CU Keling Kumang ini hadir ditengah masyarakat masih
banyak masyarakat yang belum percaya dan ragu-ragu terhadap CU Keling
Kumang, masyarakat masih ragu dalam tata kelola yang ada di CU, terlebih
akan aset yang nantinya akan dipercayakan pengelolaanya pada CU.
Pengurus dan manajemen CU Keling Kumang berusaha mensosialisasikan
keberadaan CU Keling Kumang beserta manfaat yang diperoleh masyarakat.
Menyadari bahwa untuk dapat merangkul masyarakat yang kurang mampu
ataupun ekonomi lemah bukan hanya dengan uang karena jika hanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
menggunakan uang maka masyarakat miskin akan sulit bergabung, maka
pengurus mencoba pola pendekatan masyarakat dengan memberikan
penyadaran untuk dapat terbebas dari kemiskinan, maka orang miskin harus
bersatu dan memecahkan masalah secara bersama-sama.
Berkembangnya CU Keling Kumang tidak terlepas dari usaha pengurus
dan staf manajemen menumbuhkan kepercayaan, membentuk jejaring dan
mengembangkan nilai yang dimiliki. Tiga hal tersebut jika dilihat secara
teoritis merupakan bagian dari modal sosial, sehingga ketika pengurus
menggunakan kepercayaan, jejaring dan nilai dalam mengembangkan CU
Keling Kumang maka dapat memberikan indikasi telah menggunakan modal
sosial sebagai modal untuk berkembang.
Perkembangan CU Keling Kumang akan dilihat dari bagaimana pengurus
menggunakan modal sosial. Dalam penelitian ini menggunakan tiga parameter
modal sosial yakni; kepercayaan (trust), norma-norma (norms) dan jejaring
(networks). Berikut adalah uraiannya:
4.2.1 Kepercayaan (trust)
Kepercayaan menjadi komponen yang sangat penting bagi sebuah
lembaga untuk dapat berkembang. Terutama lembaga keuangan yang
mengelola uang anggota. Menjaring kepercayaan ataupun memperoleh
kepercayaan dari masyarakat, pada akhirnya akan memberikan sumbangan
yang cukup berarti bagi maju atau mundurnya sebuah lembaga, terlebih
lembaga yang membutuhkan masyarakat sebagai bagian dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
keberlangsungan lembaga tersebut. Begitupula dalam CU Keling Kumang,
yang merupakan kumpulan orang yang saling percaya.
1) Peran penting kepercayaan
Merujuk arti harafiah Credit Union atau yang berasal dari bahasa
latin crender = kepercayaan dan unus = kumpulan, yang kemudian
dapat diartikan menjadi “kumpulan kepercayaan” maka kepercayaan
mempunyai peran penting bagi CU.
Kepercayaan memeang menjadi kunci bagi keberadaan CU Keling
Kumang dan mengambil peran yang penting. Masyarakat dapat
menerima CU Keling Kumang karena adanya unsur kepercayaan.
Modal utama yang mendukung perkembangan CU Keling Kumang
adalah bagaimana pengurus menumbuhkan kepercayaan kepada
anggota.
CU Keling Kumang berani menjadi lembaga yang menjamin
kepercayaan anggota melalui perlindungan simpanan anggota,
sehingga perlahan-lahan rasa percaya mulai tumbuh. Kepercayaan
masyarakat pada CU Keling Kumang juga terikat pada figur atau latar
belakang kehidupan pengurus sebelum terlibat kedalam kepengurusan.
Figur tersebut yang kemudian menjadi titik tolak penilaian masyarakat,
jika figur seseorang dalam kehidupan sehari-hari tidak dapat dipercaya
masyarakat dimana berdomisisli maka masyarakat akan sulit untuk
percaya pada figur tersebut sebagai pengurus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Menurut anggota CU Keling Kumang (Pak Haryono, Pak Gani dan
Pak Zakaria)
Iya karena saya kenal dengan salah satu pengurus CU itu dan kebetulan
teman saya makanya awalnya saya percaya ini sebelum ada pendidikan
dasar itu ya. Dan setelah ada pendidikan dasar itu menjadikan saya lebih
percaya lagi apalagi dsengan diadakannya RAT. Jadi kayak lebih
terbuka. (HR, AG, 09-10-2017, 109-110, hal 4)
Sebenarnyak gegara waktu yak bima tuk kan bisik isu kak bangkrut lalu
ku amiklah semua sebagian tabungan ku. Nah ninga dari sidak atek
CUKK tuk bait dan berkembang lalu aku nabung kiak lah dana tadik
yang ku amik nyak. Sampai pituk agik nabung diak jadinyak kan. (GN,
AG, 09-10-2017, 419-420 hal 14)
(sebenarnya gara-gara waktu itu cu bima ada isu akan bangkrut lalu saya
ambil sebagian tabungan saya. Nah saya dengar dari mereka kalau
CUKK bagus dan berkembang lalu saya tabungkan kesitu dana yang tadi
saya ambil di CU Bima, sampai sekarang saya masih nabung disitu.)
Alasan yang pertama adalah dikarenakan CUKK adalah salah satu CU
yang berkembang cukup baik di sintang daerah kita ini kan, lalu selain itu
awalnya dikarnakan ada kawan bapak kaka yang kerja disitu lalu pas itu
bapak kaka lagi perlu dana buat biaya sekolah kaka nah akhirnya
ditawarkan lah sama kawan ni untuk bergabung nanti banyak manfaat
yang bisa diambil kata dia termasuk bisa pinjam uang disitu juga dengan
bunga rendah. Gitulah ceritanya tuu (ZK, AG, 10-2017,461-477, hal 17-
18)
Ketika masyarakat sudah percaya pada CU Keling Kumang
tentunya akan menjadi anggota dari CU Keling Kumang. Melalui
anggota yang menceritakan pengalaman yang sudah dirasakan dan
diperoleh selama menjadi anggota di CU Keling Kumang kepada
orang lain akan sangat membantu menumbuhkan kepercayaan
masyarakat kepada CU Keling Kumang (sarana promosi dari mulut ke
mulut). Hal ini akan menjadi salah satu model sosialisasi dan
penumbuhan rasa percaya masyarakat pada CU Keling Kumang yang
kemudian turut ambil bagian dalam perkembangannya. Informasi dari
mulut ke mulut seperti ini akan menjangkau masyarakat yang luas,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
sehingga pengurus CU Keling Kumang terbantu dalam penyampaian
informasi.
2) Menumbuhkan Kepercayaan
Mengingat pentingnya kepercayaan dalam sebuah CU, maka
berbagai usaha dilakukan oleh pengurus maupun staf manajemen CU
Keling Kumang dalam menumbuhkan kepercayaan masyarakat.
Kepercayaan yang ditumbuhkan bukan semata-mata untuk menjaring
semakin banyak masyarakat agar aset CU Keling Kumang semakin
besar namun dengan tujuan agar semakin banyak masyarakat yang
merasakan manfaat keberadaan CU Keling Kumang.
Kepercayaan dalam CU Keling Kumang ditumbuhkan melalui
pendidikan dasar. Dalam pendidikan dasar diawali dengan membuka
pemahaman calon anggota tentang sebab utama permasalahan ekonomi
yang dihadapi oleh masyarakat. Sehinga mereka mempunyai landasan
untuk berpikir kritis, agar nantinya dapat menemukan jalan keluar dari
kemiskinan.
Menumbuhkan kepercayaan dan pendidikan dalam CU mempunyai
kaitan yang erat. Pendidikan kritis yang diberikan di CU Keling
kumang, dimana memungkinkan anggota untuk mencermati,
memahami dan mengkritisi hal yang dianggap kurang sepaham atau
kurang jelas. Melalui pendidikan anggota akan menggali lebih dalam
segala sesuatu tentang CU Keling kumang. Di dalam pendidikan dasar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
biasanya juga dibahas terkait manajemen keuangan, transparansi dan
lainnya.
Dalam menumbuhkan kepercayaan calon anggota maupun anggota,
salah satu cara yang dilakukan dengan tranparansi. Dalam hal
transparansi, CU Keling Kumang sangat terbuka akan laporan
keuangan. Dari laporan keuangan tersebut, anggota akan memperoleh
informasi dari mana saja uang diperoleh, dalam bentuk kas berapa
jumlahnya. Keterbukaan ini semata-mata sebagai bentuk
menumbuhkan keyakinan anggota ataupun calon anggota. Jika ada
anggota yang sulit memahami laporan keuangan yang disampaikan
dapat menanyakan langsung pada pengurus ataupun staf manajemen.
Staf manajemen memberikan informasi yang cukup rinci termasuk
memberikan simulasi-simulasi dalam pemanfaatan produk tabungan
dan pinjaman yang dimiliki. Simulasi yang juga diberikan saat
pendidikan dasar dapat memberikan pemahaman dan menumbuhkan
rasa percaya anggota dan calon anggota pada CU. Dengan simulasi
calon anggota dapat memposisikan dirinya sebagai anggota dan
memahami langkah apa yang perlu dilkukan dalam mengambil
keputusan.
3) Wujud kepercayaan
Wujud dari kepercayaan masyarakat kepada CU Keling kumang
adalah dengan bergabung menjadi anggota. Kepercayaan anggota
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
kepada CU Keling kumang semakin meningkat, hal ini dapat dilihat
dari pertumbuhan aset dan pertumbuhan jumlah anggota. Informasi
yang diberikan Chief Executive Officer (CEO) CU Keling Kumang
”CU Keling kumang mengalami perkembangan sangat luar biasa. CU
KK hingga 31 Desember 2016 memiliki Aset sebesar Rp 1,289 Triliun
ya sekitar (106,27%) dari target Rp 1,213 triliun dan memiliki anggota
sebanyak 165.231 persentasenya kira-kira (98,00%) orang dari target
168.610 orang, serta berhasil menurunkan kredit lalai dari 46,60%
menjadi 33,10%, atau tercapai 107,97% dari target 35,74%. (VL, CEO,
13-10-2017, 231-242, hal 8)
“Kalau melihat persentase jelas bahwa pertumbuhan CUKK tahun 2016
sama seperti tahun-tahun sebelumnya yaitu masih mendapatkan angka 9.
Kita percaya anggota tetap loyal di CU KK bukan karena bunga
Simpanan SISKA dan Simpanan lainnya yang tinggi tetapi karena
pelayanan, mampu memberi solusi, kepedulian dan rasa kebersamaan
kita untuk membangun masyarakat lebih sejahtera,” (VL, CEO, 13-10-
2017, 242-252, hal 8).
Dari pernyataan tersebut hal yang dapat menjadi indikasi
kepercayaan anggota CU Keling Kumang tidak hanya dilihat dari pola
perubahan simpanan anggota tetapi juga dapat dilihat dari pelayanan
yang berkualitas, kemampuan memberikan solusi atas permasalahan
yang dihadapi anggota, kepedulian sesama anggota dan rasa
kebersamaan. Jika kecenderungan CU lain mengindikasikan bentuk
kepercayaan anggota dapat dilihat dari bentuk simpanan maka CUKK
dapat melihatnya dari sisi lain.
4) Kesulitan dalam menumbuhkan kepercayaan
Menumbuhkan rasa percaya masyarakat pada CU Keling kumang
bukanlah persoalan yang mudah. Pengurus dan staf manajemen juga
menghadapi berbagai persoalan dan hambatan. Hambatan tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
datang dari pengurus dan anggota CU Keling kumang sendiri.
Informasi dari ketua dewan pengurus CU Keling Kumang dan KKG:
Kesulitannya sih pasti ada yaa namanya kepercayaan orang itu tidak
pernah bisa dipaksakan, sampai saat ini kesulitan yang kami hadapi
masih seputar traumanya masyarakat terhadap pelayanan atau pengalam
buruk dengan CU sebelumnya yang merugikan mereka. Misalnya ada
salah satu pengurus / aktivis kami yang main belakang,maksudnya disini
menyalahgunakan wewenang yang diberikan. (MK, MD 13-10-2017),
310-350, hal 9-10)
yang paling sulit bagi kami adalah adanya budaya-budaya cara berfikir
yang instant yang sangat atraktif banyak yang tidak mau berproses
maunya pinjam langsung dapat uang padahal kan di CU itukan ada
proses, proses pemberdayaan (MK, MD 13-10-2017), 371-390, hal 10)
Dari sisi internal anggota, ada anggota yang kadang kala membuat
kampanye negatif. Yakni menyampaikan hal yang buruk tentang CU
Keling Kumang dengan harapan anggota lain tidak percaya lagi.
Kampanye negatif ini dilakukan oleh anggota yang mengajukan kredit
di CU Keling Kumang namun tidak disetujui atau apa yang diperoleh
tidak sesuai dengan yang diharapkan oleh anggota tersebut. Rasa tidak
puas anggota karena keinginannya untuk mengajukan kredit tidak
terpenuhi diwujudkan dengan menyampaian kampanye negatif.
Informasi yang diberikan Chief Executive Officer (CEO) CU Keling
Kumang:
Untuk kesulitan kami yaa tentunya pasti ada yaa, gak mungkin gak ada
kesulitan. Apalagi disintang ini banyak lembaga keuangan banyak pula
CU. Jadi disni kami dituntut untuk meyakinkan atau membuat orang atau
anggota percaya akan asetnya untuk kami kelola. Kesulitan kami
tentunya ada yang berasal dari internal dan eksternal. Kalau internalnya
misalnya ada pengurus yang tidak jujur atau mencari keuntungan pribadi.
Atau dari anggota yang mempengaruhi yang lain karena pernah
mengalami hal buruk atau btidak mendapatkan yang diinginkan dari
pelayanan yang kami berikan (VL, CEO, 13-10-2017, 321-331, hal 10-
11)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
5) Upaya Credit Union Keling Kumang
Pengurus bersama dengan staf manajemen, terus berupaya untuk
menumbuhkan rasa percaya masyarakat pada CU Keling Kumang.
Pendidikan merupakan upaya yang dinilai cukup efektif dalam
menumbuhkan kepercayaan calon anggota. Dalam pendidikan
disampaikan berbagai hal terkait CU Keling Kumang sehingga calon
anggota memperoleh informasi, dengan memahami CU Keling
Kumang secara mendalam sehingga menumbuhkan rasa percaya.
CU Keling Kumang berusaha menjaga kepercayaan anggota dan
masyarakat, sebab keberadaan CU tidak hanya menyangkut aktifitas
ekonomi namun juga menyangkut pembentukan modal sosial. Nilai
kepercayaan ini akan melahirkan sikap terbuka, jujur dan empati antara
CU dan anggota yang pada gilirannya tercipta hubungan kerjasama
yang kuat dan baik dalam CU Keling Kumang.
4.2.2 Jejaring (networks)
Kerjasama dengan jejaring memfasilitasi terjadinya komunikasi dan
interaksi, memungkinkan tumbuhnya kepercayaan dan memperkuat
kerjasama. Kerjasama dengan jejaring yang terjalin antara dua pihak, baik
antar individu maupun antar lembaga, memberikan sumbangan yang
cukup berarti bagi individu maupun lembaga. Jejaring yang terbentuk
tentunya diharapkan memberi dampak yang positif, demi perkembangan
bukan justru menghadirkan dampak negatif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
1) Jaringan yang ada dalam Credit Union Keling Kumang
CU Keling mempunyai jejaring dengan lembaga lain baik secara
formal maupun informal. Jejaring dengan lembaga formal merupakan
berjejaring dengan kelembagaan CU yang ada di atasnya sedang
jejaring informal adalahber jejaring dengan lembaga lain yang masih
terkait dengan CU Keling Kumang. Jejaring formal yang dimiliki CU
Keling Kumang yakni ACCU (The Association of Asian Confederation
of Credit Union), Solidaridad, Good Return, Microsave, Inkopdit, IMA
(Indonesia Microfinance Association) dan Puskhat. Sedangkan
jaringan informalnya adalah KKG (Keling Kumang Group) yang
menaungi beberapa lemabaga sebagai berikut: Yayasan Keling
Kumang, Koperasi Produsen 77 (K-77), Koperasi Konsumen 52 (K-
52) Maret dan Koperasi Ladja Tampun Jauh dan termasuk juga CU
Keling Kumang.
Dalam CU Keling Kumang terdapat jejaring usaha anggota, yakni
jejaring internal anggota yang memiliki usaha yang sama, melalui
jejaring tersebut, masing-masing anggota yang mempunyai usaha
dapat bekerjasama dan bertukar pikiran dengan anggota lain untuk
mengembangkan usahanya. Jejaring internal anggota meliputi SHG
(Self Help Group) menurut informasi yang disampaikan oleh Chief
Executive Officer (CEO) CU Keling Kumang.
Melalui SHG, kami mengajak anggota melihat potensi di wilayahnya
untuk dikembangkan dan menambah pendapatan keluarga. Salah satu
contohnya adalah SHG yang berada di Desa Linggam Kec. Nanga Mau
Kab. Sintang. Kami mengunjungi financial literasi yang ada di desa
Linggam dimana mengajarkan masyarakat untuk mengelola keuangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
yang baik dan benar, nah setelah mereka mengerti tentang financial
literasi ini selanjutnya kami memberi mereka mereka usaha peternakan
dan pertanian yang akan dikembangkan oleh mereka. Sehingga dari hasil
usaha tersebut dapat mecukupi kebutuhan keluarga. (VL, CEO, 13-10-
2017, 534-550, hal 17)
Ada sekitar 59 mahasiswa KKN dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta
yang KKN di CUKK. Mereka (Mahasiswa KKN) ini akan tinggal selama
25 hari di 21 lokasi Self Help Group (SHG), per SHG sebanyak 2-3
mahasiswa, dan masing-masing lokasi didampingi oleh satu orang
Asisten Dosen Pendamping Lapangan (ADPL)”. (VL, CEO, 13-10-2017,
550-560, hal 17)
Melalui Self Help Group (SHG) ini banyak masyarakat yang
merasa terbantu, adapun bentuk dari Self Help Group (SHG) ini ada
yang berupa peternakan ayam, distributor gas, pertanian dalam bidang
pengelolaan sawit dan karet dan masih banyak lagi. Selain itu juga
membantu para mahasiswa untuk lebih mengerti dan terlibat langsung
dalam kegiatan yang diadakan CU Keling Kumang ini.
2) Upaya dalam membangun jaringan
CU Keling Kumang sebagai koperasi primer secara kelembagaan
memang berjejaring dengan koperasi skunder dan lembaga lain yang
ada di atasnya yakni ACCU (The Association of Asian Confederation
of Credit Union), Solidaridad, Good Return, Microsave, Inkopdit, IMA
(Indonesia Microfinance Association), dam Puskhat. Meskipun
demikian CU Keling Kumang tetap membutuhkan jejaring baik formal
maupun informal dengan lembaga lain. CU Keling Kumang berusaha
membangun jaringan sebagai upaya positif untuk berkembang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Salah satu upaya keling kumang dalam upaya membangun jaringan
adalah dengan mencari informasi tentang bagaimana keadaan anggota
yang sesungguhnya, apa yang mereka butuhkan. Menurut informasi
dari Ketua Dewan Pengurus CU Keling Kumang dan KKG:
Cara kami membangun jaringan adalah dengan mendekati anggota dan
menanyakan apa saja keluhan dari mereka sehingga nantinya kami
memberikan solusi dengan mendirikan lembaga-lembaga intern CUKK
yang diharapkan dapat membantu kesulitann yang dialami CUKK. (MK,
MD 13-10-2017), 412-420, hal 11)
CU Keling Kumang merasa bahwa kehadirannya tidak semata
hanya menyediakan produk-produk yang inovatif tetapi juga harus
mampu memberikan solusi kepada para anggota, sehingga pengurus
CU Keling Kumang menginisiasi berdirinya koperasi konsumen
dengan nama Koperasi Lima Dua (K-52) dan Koperasi Produsen
Tujuh Tujuh (K-77). Berdirinya koperasi ini berdasarkan anggota yang
memiliki kebutuhan dan mata pencarian yang sama. Otomatis kedua
koperasi yang didirikan oleh CU Keling Kumang ini masuk dalam
KKG (Keling Kumang Group) karena KKG didirikan sebagai respon
kebutuhan anggota unit bisnis.
3) Manfaat jaringan yang ada
Manfaat yang diperoleh dari adanya jejaring dapat langsung
diarasakan oleh anggota maupun manfaat jangka panjang berikut
manfaat yang diperoleh CU Keling Kumang dengan jejaring yang
dimilikinya:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
(1) ACCU (The Association of Asian Confederation of Credit Union)
didirikan pada tahun 1971, memberikan bantuan teknis, pelatihan,
penelitian dan pertukaran informasi.
(2) Kerjasama Solidaridad dan CU Keling Kumang dimulai pada tahun
2011, kedua lembaga ini menggandeng World Education Australia
untuk memulai kerjasama yang bertujuan untuk memperbaiki
kehidupan dan dan penghidupan petani sawit mandiri di provinsi
Kalimantan Barat.
(3) Microsave bekerjasama dengan CU Keling Kumang pada 8
kegiatan penting guna memperkuat CU Keling Kumang yaitu:
mengembangkan kebijakan kredit yang lebih mudah dan murah,
manajemen keterlambatan pinjaman, peningkatan Management
Information System (SIM) yang lebih baik, meningkatkan kontrol
dan audit internal, memperdalam manajemen keuangan,
meningkatkan manajemen SDM, meningkatkan tata kelola yang
lebih baik, melakukan pemetaan proses bisnis CU Keling Kumang.
(4) Induk Koperasi Kredit (INKOPDIT) adalah koperasi kredit
sekunder tingkat nasional, berkedudukan di Jakarta yang berfungsi
sebagai sentral pelayanan keuangan nasional untuk melayani
PUSKOPDIT (Pusat Koperasi Kredit) di seluruh Indonesia. Fungsi
utama dari INKOPDIT yaitu mengembangkan koperasi kredit di
wilayah Indonesia baik kualitas maupun kuantitas sehingga
memiliki jaringan usaha koperasi kredit yang kuat, sehat dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
mandiri, mulai dari koperasi kredit primer, sekunder daerah
maupun nasional.
(5) IMA (Indonesia Microfinance Association) memfasilitasi
anggotanya untuk meningkatkan akses dan kesempatan untuk
belajar antar praktisi keuangan mikro, memperkuat kemitraan,
bertukar pengalaman, berbagi informasi, kolaborasi dan sinergi
yang menguntungkan anggota. Terhitung sejak November 2016
CU Keling Kumang mendaftarkan diri secara kelembagaan untuk
menjadi anggota IMA.
(6) Pusat Kopersai Kredit Kahtulistiwa (PUSKHAT) didirikan pada
tanggal 18 juli 2009 oleh 9 Credit Union (CUKK, CUTTK,
CUTAMAN, CUPG, CUNA, CUMK, CUSMG, CUBHK, CUSJ)
yang salah satunya adalah CUKK (CU Keling Kumang). Salah satu
manfaatnya adalah menyediakan asuransi bagi simpanan anggota.
(7) KKG (Keling Kumang Grup) didirikan sebagai respon kebutuhan
anggota unit bisnis. Didirikan pada 7 juli 2014 oleh unit bisnis CU
Keling Kumang, Yayasan Keling Kumang, K-52, K-77, sebagai
lembaga pengikat dan sebagai ”think thank” bagi semua unit bisnis
terutama untuk membangun dan memperkuat jaringan (lokal,
nasional, internasional). Memperkuat unit-unit bisnis agar mandiri,
berkelanjutan dan berkontribusi terhadap kesejahteraan anggota
(melalui entrepreneurship program).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
(8) K-52 merupakan koperasi yang bergerak dibidang penyediaan
barang-barang konsumsi (minimarket) yang didirikan pada tahun
2011, K-52 memiliki tujuan jangka panjang yaitu menjadi pasar
rakyat, dimana akan menjual berbagai produk hasil karya anggota
CU Keling Kumang, hingga saat ini K-52 memiliki 5 outlet yang
tersebar di Sintang, Sekadau dan Ketapang.
(9) K-77 didirikan untuk membantu mengelola, medidik dan
menyediakan sarana prasarana dalam K-52 dan juga karena
kebutuhan para anggota CU Keling Kumang yang mayoritas
adalah petani karet dan sawit, yaitu kebutuhan akan pupuk dan
energi terbarukan. K-77 ini telah membantu anggota dalam
mendirikan PLTMH (pembangkit listrik tenaga mikro hidro) dan
juga membantu anggota dalam penyediaan dan pemasangan PLTS
(pembangkit listrik tenaga surya) termasuk untuk 6 kantor CU
Keling Kumang, selain itu K-77 dimasa mendatang diharapkan
mampu menjadi distributor pupuk tingkat nasional dan
memberdayakan petani sawit, padi dan petani aren dengan baik.
Selain manfaat dari jaringan diatas secara umum manfaat yang
diperoleh oleh CU Keling Kumang sangat banyak seperti informasi
yang disampaikan oleh Ketua Dewan Pengurus CU Keling Kumang
dan KKG:
Sangat bermanfaat karena dengan menjalin hubungan baik antar sesama
anggota CUKK dapat membantu meringankan tugas dari pengurus selain
itu memudahkan juga bagi anggota untuk mengetahui perkembangan
CUKK. (MK, MD 13-10-2017), 421-438, hal 11)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
kalau untuk manfaat jaringan ini sih banyak sekali mulai dari lembaga
sampai anggota menerima manfaatnya dengan berjejaring dengan
lembaga-lembaga lokal maupun internasional ini. (MK, MD 13-10-
2017), 485-500, hal 11-12)
Dengan berjejaring dengan lembaga-lembaga besar tersebut,
manfaat secara umum yang dirasakan salah satunya meringankan tugas
pengurus, perlindungan simpanan dan membantu dalam proses
perkembangan dan pertumbuhan CU Keling Kumang.
4) Peran jaringan pada perkembangam Credit Union Keling Kumang
Dengan berjejaring dengan lembaga yang lebih tinggi yakni ACCU
(The Association of Asian Confederation of Credit Union),
Solidaridad, Good Return, Microsave, Inkopdit, IMA (Indonesia
Microfinance Association) dan Puskhat, CU Keling Kumang dapat
berkembang. Bentuk nyata yang dapat terlihat adalah didirikannya
SMK Keling Kumang, K-25, K-77 dan Ladja Hotel.
CU Keling Kumang akan semakin kuat dan dipercaya oleh
masyarakat karena dengan adanya jaringan bersama, terbentuk sebuah
perlindungan akan simpanan yang dimiliki anggota termasuk juga
adanya bantuan solidaritas yang diberiakan.
Kemudian terkait dengan jaringan kerjasama yang terbentuk dalam
CU Keling Kumang yaitu K-25, K-77, KKG, SMK Keling Kumang
dan Ladja Hotel. Dengan adanya jaringan ini, maka lingkup
pengembangan CU akan lebih luas karena tidak hanya memberikan
pelayanan dalam hal keuangan saja tetapi dalam hal usaha, pendidikan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
kebutuhan pokok dan sebagainya sebagai fasilitator terjadinya jaringan
kerjasama tersebut.
4.2.3 Nilai Inti (shared value)
Nilai inti (shared value) merupakan bagian yang penting dalam sebuah
CU karena merupakan landasan yang digunakan dalam pelaksanaan
kegiatan. Dalam CU Keling Kumang nilai inti (shared value) menjadi
bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam menjalankan kegiatannya. Nilai
inti (shared value) dalam CU Keling Kumang sering disebut dengan
INVICTUS.
1) Pemahaman Terhadap Nilai Inti (shared value)
Nilai inti perlu dipahami oleh pengurus dan anggota setidaknya
mereka tahu bahwa CU Keling Kumang dijalankan dengan
berlandaskan pada nilai yang memberikan keuntungan baik bagi
anggota maupun bagi CU Keling Kumang. Pemahaman akan nilai inti
dalam CU Keling Kumang dilakukan melalui komunikasi, diskusi dan
pendidikan.
Melalui komunikasi dalam pendidikan dasar ketika masuk menjadi
anggota membantu dalam memahami nilai inti dari CU Keling
Kumang. Nilai inti tidak lagi sekedar diketahui namun juga dipahami
dan menjadi landasan bagi kegiatan CU Keling Kumang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
2) Upaya dalam Mengambangkan Nilai Inti (shared value)
Nilai inti tidak hanya sekedar tertulis dalam buku pedoman
anggota namun dijadikan landasan dalam setiap kegiatannya, sehingga
perlu dilakukan pengembangan melalui berbagai kegiatan yang ada di
CU Keling Kumang. Pengurus dan staf manajemen CU Keling
Kumang mengembangkan nilai inti melalui dikskusi, memperlajari dan
juga bekerjasama dengan lembaga lain seperti Departemen Koperasi.
Menurut informasi yang disampaikan oleh Chief Executive Officer CU
Keling Kumang:
Pengurus dan staf manajemen CU Keling Kumang mengembangkan nilai
bersama dan prinsip melalui dikskusi, memperlajari, dan juga
bekerjasama dengan lembaga lain seperti Departemen Koperasi. Selian
itu juga melalui kegiatan-kegiatan yang kami buat guna mengembangkan
nilai dan prinsip ini sehingga tidak hanya tertulis tetapi juga dietarpakan.
(VL, CEO, 13-10-2017,487-491, hal 15)
Tentu saja seperti yang udah saya jelaskan tadi kan bahwa dalam upaya
kami mengembangkan nilai dan prinsip di CUKK kami mengaadakan
kegiatam dalam CUKK yang berlandaskan nilai dan prinsip yang ada.
(VL, CEO, 13-10-2017, 491-500, hal 15-16)
Nilai inti yang dimiliki oleh CU Keling Kumang cukup banyak dan
masing-masing mempunyai makna, seperti halnya nilai yang ada di
koperasi. Nilai inti CU Keling Kumang diantaranya integrity
(integritas), networks (jejaring), value creation (penciptaan nilai),
innovation (inovasi), credibility (kredibilitas), togetherness
(kebersamaan), unity (kekompakan), dan speed (kecepatan) atau
disingkat INVICTUS.
Disamping itu CU Keling Kumang menyelenggarakan INVICTUS
Award setiap tahunnya. INVICTUS Award merupakan acara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
pemberian penghargaan tahunan kepada aktivis yang berprestasi.
Manfaatnya selain memberikan motivasi positif kepada semua aktivis,
juga menumbuhkan semangat kerja yang baik dalam membawa CU
Keling Kumang menjadi lebih maju. Tahun ini merupakan tahun ke-8
diselennggarakannya INVICTUS Award. Dengan diadakannya
INVICTUS Awards ini menunjukan bahwa ada nilai Togetherness
(kebersamaan) dan unity (kekompakan) yang menjadi dasar kegiatan
CU Keling Kumang.
3) Menghidupi Nilai inti (shared value)
Menghidupi nilai inti merupakan hal yang perlu untuk dilakukan
karena pada dasarnya nilai inti dibuat untuk dihidupi dalam
pengelolaan maupun menjalankan CU sebagai sebuah lembaga. nilai
inti yang dimiliki oleh CU Keling Kumang memang cukup banyak,
uraian berikut memberikan gambaran secara umum tentang bagaimana
nilai inti dihidupi dalam CU Keling Kumang.
Dalam menghidupi nilai inti, secara tegas CU Keling Kumang
tidak menerima dana dari luar, tidak melayani orang yang bukan
anggota, tetap melakukan pengelolaan secara transparan dan wajib
melakukan RAT tiap tahunnya. Dalam RAT prinsip demokrasi benar-
benar dijalankan dengan memberi kesempatan yang sama bagi anggota
untuk mengutarakan pendapat tanpa dipengaruhi oleh jumlah simpanan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
yang dimiliki dan mengakomodir perubahan. Informasi yang
disampaikan oleh Manajer branch office Kelam Permai:
Makanya CU dibuat agar tidak menerima sumbangan atau investasi dari
orang lain. Jadi CU ini doidirikan bukan dari sumbangan dari orang atau
pihak lain. Tidak juga untuk mencari keuntungan yang sebesar-besarnya
dengan system bunga pinjaman dibawah bunga simpanan tetapi untuk
saling melayani agar anggota saling menolong diri sendiri tadi itu….(PR,
MAN, 15-10-2017,112-115, hal 4)
Demikian pula dalam membuat kebijakan-kebijakan dalam pola
kerbijakan, pengurus menampung aspirasi dari anggota sebagai
pertimbangan untuk membuat kebijakan yang nantinya dijalani secara
bersama-sama. Kebijakan-kebijakan yang dirumuskan oleh pengurus
harus sesuai dengan apa yang didengungkan di CU “Anda susah Saya
bantu, Saya susah Anda bantu”.
4) Peran nilai inti (shared value)
Adanya nilai inti dalam CU Keling Kumang bukan tanpa peran.
Nilai inti juga turut berperan dalam perkembangan CU Keling
Kumang. Dengan menghidupi nilai inti yaitu INVICTUS dalam
menjalankan kegiatannya, CU Keling Kumang akan terbawa pada arah
positif. Tanpa nilai inti CU Keling Kumang tetap akan berkembang
namun hanya dalam hal keuangan dan itu sama halnya dengan bank,
mengingat tujuan dari pendirian CU Keling Kumang ini adalah
keprihatinan atas isu-isu kemiskinan, ketidakadilan, perampasan tanah,
kerusakan lingkungan, kurangnya lapangan pekerjaan dan ketidak
berdayaan kaum marjinal. Namun perkembangan CU Keling Kumang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
yang menjalankan kegiatannya berlandaskan pada nilai inti akan sesuai
dengan visi dan misi.
CU Keling Kumang berkembang atas dasar keswadayaan,
pendidikan, solidaritas, inovasi dan persatuan. Dalam hal keswadayaan
dengan semboyan “dari oleh dan untuk anggota”. Modal harus berasal
dari anggota sebagaimana prinsip CU selama ini bahwa tidak boleh
mendapatkan modal dari pihak ke tiga baik berupa pinjaman maupun
hibah. Sumber modal hanya dari simpanan anggota, berikutnya
simpanan ini dikelola oleh anggota, oleh karena itu pengurus,
pengawas, staf CU, kelompok inti, pangkalan kolektor adalah anggota.
Semua pihak yang terlibat mengelola CU adalah anggota dengan
kualitas tinggi. Simpanan yang masuk tentu dikelola dan dipinjamkan
kepada anggota yang membutuhkan yang memiliki karakter bagus
yang dapat dilihat dari rekam jejak dan kehidupan sehari-hari anggota.
Pendidikan, CU beraktivitas dimulai berkembang, dikontrol dan
bergantung pada pendidikan, sehingga pendidikan menjadi kunci
perkembangan CU Keling Kumang. Pendidikan dasar CU bersifat
wajib bagi anggota, pendidikan dasar ini bersisi tentang filosofi CU,
analisa sosial, cerdas mengelola uang, memperkenalkan profil CU,
jenis produk simpanan, pinjaman dan produk sosial. Pendidikan secara
rutin dilakukan dari kampung ke kampong tiap tahunnya. Melalui
pendidikan yang yang baik dan rutin, CU mampu membuat masyarakat
cerdas mengelola dan mencari berbagai sumber pendapatan produktif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
baru. CU Keling Kumang sangat memperhatikan pendidikan, atas
keprihatinannya terhadap dunia pendidikan di Kalimantan barat,
terutama kepada anggota yang memiliki anak cerdas dan bersemangat
untuk sekolah, maka CU Keling Kumang memberikan bantuan berupa
beasiswa hampir 1 milyar kepada lebih dari 600 orang anak anggota.
Solidatitas juga mempunyai peran penting, prinsip utama dari
solidaritas ini berdasarkan semboyan “anda susah saya bantu, saya
susah anda bantu”. Dalam prakteknya CU Keling Kumang membuat
iuran untuk saling tolong menolong antar anggota. Menurut Chief
Executive Officer (CEO) CU Keling Kumang:
Jumlah anggota CUKK hingga april 2017 adalah sebanyak 166.000
orang. Dengan iuran Rp. 50.000 saja per tahun, maka kita bisa hitung
sendiri jumlah uang yang terkumpul. Iuran tersebut kemudian sebagian
diserahkan kepada anggota yang meninggal dunia sebesar Rp. 6.000.000
untuk setiap anggota yang meninggal. Inilah sistem solidaritas yang
nyata sesama anggota. (VL, CEO, 13-10-2017, 561-565, hal 17)
Solidaritas mengandalkan jumlah orang bukan jumlah uangnya.
Uang menjadi ada dan banyak karena anggotanya banyak. Kesadaran
seperti ini harus terus tumbuh, uang sebesar Rp 50.000 sangat berguna
bagi CU karena uang anda telah menjadi bagian penting dari gerakan
ini. Semangat kebersamaan dan saling menolong adalah modal penting
membangun solidaritas.
Inovasi, prinsip utamanya adalah dimana CU dapat tumbuh seiring
kondisi pasar dan kondisi anggota. Sekarang anggota tidak hanya ingin
melihat CU mempunya kantor pelayanan yang bagus tetapi anggota
menginginkan CU memberikan dampak bagi pertumbuhan ekonomi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
mereka. Keberhasilan CU tidak dapat dilihat hanya dari kinerja
keuangan (financial performance) dimana likuiditas yang bagus, kredit
lalai rendah, tetapi juga dilihat dari kinerja sosial nya (social
performance). Kinerja sosial digunakan untuk melihat secara detail
capaian misi dengan dampak yang ditimbulkan. Semua pelayanan
keuangan CU harus bertanggung jawab dan berkelanjutan bagi
anggota. Semakin banyak anggota yang sejahtera dan kuat secara
ekonomi dan budaya membuat kapasitas organisasi CU terus
meningkat. Inovasi dimulai dari visi misi dan nilai-nilai CU.
Berikutnya adalah inovasi strategi termasuk struktur oragnisasi, model
pendidikan, model pengorganisasian, penguatan ekonomi dimana CU
Keling Kumang menggunakan SHG. Inovasi akan terus tercipta
apabila kita memiliki komitmen dan orientasi yang kuat untuk
membantu masyarakat miskin.
Persatuan ini penting apabila CU sudah besar. Semua komponen
yang menggerakan CU tentu saja para pendiri wajib menciptakan
kekompakan. Syarat kekompakan bagus apabila ada ikatan pemersatu,
transparansi dan ikatan/sistem yang jelas. Ikatan pemersatu yang kuat
adalah nilai-nilai lembaga itu sendiri. Keling Kumang Grup (KKG)
menciptakan dan terus melakukan internalisasi nilai-nilai inti KKG
yaitu INVICTUS (integrity, network, value creation, innovation,
credibility, togetherness, unity and speed). Inilah suatu prinsip penting
mengapa KKG kuat dan masyarakat menjadi percaya. CU Keling
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Kumang menganut nilai-nilai inti yang sama yaitu INVICTUS karena
CU Keling Kumang merupakan unit bisnis dari KKG sehingga wajib
menanamkan nilai-nilai inti INVICTUS dan personal value.
Sampai saat ini pengurus dan staf manajemen terus mencoba
mengawal CU Keling Kumang agar tetap berpegang pada nilai-nilai
inti. Hal ini pula yang menyebabkan CU Keling Kumang berkembang
menjadi besar karena menjalankan nilai inti. Nilai inti telah menjadi
komponen yang tidak terpisahkan dalam CU Keling Kumang.
4.3 Pembahasan Temuan-Temuan Penelitian.
Perkembangan CU saat ini tidak terlepas dari peran serta penggiat CU,
mereka yang merintis dan berusaha memperkenalkan gerakan ini di tengah
masyarakat Indonesia yang mempunyai permasalahan ekonomi yang tak
kunjung menemukan jalan keluar. Memang CU bukanlah satu-satunya
gerakan ekonomi yang mencoba mengentaskan kemiskinan rakyat Indonesia,
ada beberapa gerakan ekonomi lain yang juga mempunyai visi yang sama
dengan CU. Namun cara yang dilakukan oleh CU sedikit berbeda dengan apa
yang dilakukan oleh lembaga keuangan yang lain. Jika pada lembaga
keuangan lain seperti bank umum maupun BPR hanya sebatas memberikan
pelayanan dalam hal keuangan berbeda dengan CU dimana selain meberikan
pelayanan keuangan juga memberikan pendidikan. Maka ada sebuah istilah
yang cukup dikenal di CU yakni, “CU dibangun dengan pendidikan,
dikembangkan dengan pendidikan dan dikontrol dengan pendidikan”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
CU didirikan dengan tujuan untuk membantu masyarakat miskin agar
nantinya dapat hidup lebih baik dengan membuat perencanaan keuangan.
Walau pada akhirnya tidak semua anggota yang bergabung adalah mereka
yang berlatar belakang ekonomi kurang mampu, banyak pula anggota CU
yang secara ekonomi cukup mampu.
Keberhasilan pengurus dan staf manajemen dalam mengembangkan CU
Keling Kumang ditunjukkan dengan jumlah anggota yang terus bertambah,
jumlah aset yang terus meningkat, beberapa penghargaan yang diperoleh,
berjejaring dengan lembaga lain diatasnya maupun di bawahnya, membangun
komunitas yang membantu anggota untuk berkembang dan pembukaan tempat
pelayanan baru. Tidak dapat dipungkiri ada peran pengurus dan staf
manajemen yang berusaha menumbuhkan kerpecayaan masyarakat,
membangun jaringan dan mengembangkan nilai inti CU Keling Kumang.
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis, diperoleh data dan fakta
tentang modal sosial yang dimanfaatkan oleh pengurus sebagai wahana dalam
perkembangan CU Keling Kumang. Berikut ini penulis akan mencoba
menguraikan temuan lapangan yang diperoleh melalui wawancara, observasi,
dan dokumentasi.
4.3.1 Menumbuhkan Kepercayaan
Kepercayaan mempunyai peran penting bagi CU. Suatu aktifitas dapat
dilakukan bersama oleh sekelompok orang bila di antara mereka ada rasa
saling percaya. Nilai kepercayaan ini akan melahirkan sikap terbuka, jujur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
dan empati antara CU dan anggota yang pada gilirannya tercipta hubungan
kerjasama yang kuat dan baik dalam CU Keling Kumang.
Dalam menumbuhkan kepercayaan anggota CU Keling Kumang tidak
menggunakan uang namun lebih pada pendekatan dan prestasi yang
diperoleh. Ketua dan pengurus hanyalah fasilitator untuk mengatur aset
yang ada atau yang akan diusahakan bersama. Modal utamanya adalah
jiwa kepercayaan dari para anggota sendiri yang dimotori sikap solidaritas
untuk mengusahakan hidup secara lebih baik. Setiap anggota diwajibkan
menyumbang dari kasnya secara teratur yang nantinya akan digunakan
untuk membantu anggota yang membutuhkan bantuan.
Memahami betapa penting kepercayaan dari masyarakat umum
terhadap lembaga keuangan. CU Keling Kumang berusaha memperoleh
kepercayaan masyarakat dengan menunjukkan itikat baik dengan usaha
positif yang dilakukan. Kepercayaan dalam CU Keling Kumang
mempunyai arti penting, terlebih lembaga ini mempunyai bentuk yang
sama dengan koperasi. Perlu diingat bagaimana pandangan masyarakat
terhadap koperasi, koperasi yang dikelola kurang baik, korupsi para
pengurus hingga penyalahgunaan koperasi untuk kepentingan sekelompok
orang memperoleh pandangan negatif meskipun didirikan dengan tujuan
baik.
Rasa percaya anggota pada CU Keling Kumang ditumbuhkan melalui
pendidikan dasar, sehingga pendidikan menjadi kunci perkembangan CU
Keling Kumang. Pendidikan dasar CU bersifat wajib bagi anggota,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
pendidikan dasar ini bersis tentang filosofi CU, analisa sosial, cerdas
mengelola uang, memperkenalkan profil CU, jenis produk simpanan,
pinjaman dan produk sosial. Pendidikan secara rutin dilakukan dari
kampung ke kampung tiap tahunnya. Melalui pendidikan yang baik dan
rutin, CU mampu membuat masyarakat cerdas mengelola dan mencari
berbagai sumber pendapatan produktif baru. Saat ini fokus CU Keling
Kumang bukan lagi menambah anggota dan aset tetapi lebih pada
peningkatan taraf hidup anggota. CU mengembangkan pendidikan
financial capability (FC) yang sebelumnya disebut dengan financial
literacy. Pendidikan telah menjadi pintu utama bagi pengurus CU Keling
Kumang untuk menumbuhkan kepercayaan, karena dalam pendidikan
dasar terjadi komunikasi dua arah antara pengurus, staf manajemen dan
anggota. Dengan pendidikan, calon anggota dan anggota CU Keling
Kumang dapat memahami bagaimana sistem yang ada di CU sehingga
mempunyai landasan yang cukup untuk menaruh kepercayaan.
CU Keling Kumang melakukan berbagai langkah agar memperoleh
kepercayaan masyarakat. Selain dengan memberikan pendidikan upaya
yang dilakukan oleh pengurus dan staf manajemen ialah dengan mengelola
CU Keling Kumang secara demokratis, transparan dan terbuka. Langkah
ini dinilai cukup baik dan positif, karena dengan pengelolaan secara
demokratis, transparan dan terbuka dengan langkah kongkret penyampaian
laporan keuangan kepada anggota maka tidak ada keraguan dalam diri
anggota.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Kepercayaan menginginkan adanya kejujuran. Dalam konteks CU
Keling Kumang, kejujuran itu ditunjukkan dengan pengelolaan secara
transparan. Kepercayaan anggota juga diperlukan oleh pengurus dan staf
manajemen dalam mengelola CU Keling Kumang, karena tidak dapat
dipungkiri bahwa tanpa adanya kepercayaan maka tidak ada yang dapat
dikelola. Tidak dipercaya berarti tidak ada pertambahan jumlah asset dan
jumlah anggota atau lebih buruk lagi tidak ada orang yang mau bergabung
menjadi anggota.
Ketika CU Keling Kumang membuktikan dirinya sebagai lembaga
yang dapat dipercaya maka akan semakin banyak orang yang akan
bergabung menjadi anggota. Dengan adanya kepercayaan dari begitu
banyak orang, tentunya CU akan berkembang baik dari sisi aset dan juga
jumlah anggota.
Demikian pula dengan apa yang telah dicapai oleh CU Keling Kumang
saat ini. Usaha yang dilakukan oleh pengurus dan staf manajemen dalam
menumbuhkan kepercayaan membuahkan hasil yakni jumlah anggota yang
terus bertambah, jumlah aset yang terus meningkat, beberapa penghargaan
yang diperoleh, berjejaring dengan lembaga lain diatasnya maupun di
bawahnya, membangun komunitas atau unit bisnis yang membantu
anggota untuk berkembang dan pembukaan tempat pelayanan baru.
Kepercayaan anggota pada CU Keling Kumang dapat dilihat dari besar
aset yang dipercayakan pada pengelolaan CU. Indikasi kepercayaan
anggota CU Keling Kumang tidak hanya dilihat dari pola perubahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
simpanan anggota tetapi juga dapat dilihat dari pelayanan yang
berkualitas, kemampuan memberikan solusi atas permasalahan yang
dihadapi anggota, kepedulian sesama anggota dan rasa kebersamaan. Jika
kecenderungan CU lain mengindikasikan bentuk kepercayaan anggota
dapat dilihat dari bentuk simpanan maka CUKK dapat melihatnya dari sisi
lain.
Fukuyama menyampaikan bahwa rasa percaya (trust) mengurangi
biaya dan waktu (Fukuyama, 1995). Hal ini ternyata dapat dibuktikan di
CU Keling Kumang, dimana anggota yang menaruh kepercayaan pada CU
kemudian memanfaatkan produk yang ditawarkan. Setelah anggota
tersebut memperoleh manfaat yang cukup baik dengan menjadi anggota
dan merasa yakin bahwa uang yang ditabung akan dikelola dengan baik,
kemudian anggota tersebut menyampaikan informasi tentang CU Keling
Kumang kepada sanak saudara, teman dan kenalan sehingga orang yang
diberi informasi tersebut bergabung menjadi anggota CU Keling Kumang.
Informasi dari mulut ke mulut sepeti ini tentunya akan mengurangi biaya
dan waktu bagi pengurus dan staf manejemen dalam melakukan sosialisasi
karena secara tidak langsung membantu pengurus dan staf manajemen CU
Keling Kumang yang memberikan penjelasan pada calon anggota.
Dalam upaya menumbuhkan kepercayaan calon anggota dan anggota
CU Keling Kumang tidak selalu berjalan dengan baik. Pengurus dan staf
manajemen menghadapi persoalan yang terkadang cukup sulit. Persoalan
tersebut menjadi hambatan bagi pengurus dan staf manajemen dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
menumbuhkan kepercayaan. Hambatan tersebut muncul dari intern CU
Keling Kumang seperti yang disampaikan oleh CEO dan ketua dewan
pengurus CU Keling Kumang dan KKG, salah satu hambatannya adalah
pengurus yang mencari keuntungan pribadi. Menurut CEO, pengurus yang
mencari keuntungan pribadi menjadi hambatan dalam menumbuhkan
kepercayaan. Hal tersebut bisa terjadi karena ketika anggota mempercayai
pengurus kemudian kepercayaan tersebut disalah gunakan oleh pengus
demi kepentingan pribadi, maka anggota akan mempunyai pandangan
negatif yang pada akhirnya akan memunculkan ketidak percayaan anggota.
Ketika anggota tidak lagi mempercayai CU Keling Kumang dan
menyampaikan pada orang lain maka akan menjadi hambatan dalam usaha
menumbuhkan kepercayaan.
Hambatan juga muncul dari anggota CU Keling Kumang, yakni
menurut ketua dewan pengurus CU Keling Kumang dan KKG, anggota
yang menyampaikan kampanye negatif. Kampanye negatif sering kali
muncul ketika ada anggota yang mengajukan pinjaman namun tidak
memperoleh persetujuan pengajuan pinjaman. Rasa kecewa anggota
karena tidak memperoleh persetujuan membuat anggota tersebut
menyampaikan hal yang buruk pada anggota. Hal ini memang menjadi
hambatan, namun bagi anggota yang telah memperoleh pendidikan dan
memahami CU Keling Kumang dengan baik maka tidak mudah
terpengaruh. Hanya saja anggota yang belum tahu secara mendalam akan
mempunyai pandangan negatif terhadap CU Keling Kumang. Selain itu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
ada juga pola fikir anggota yang instant, banyak yang tidak mau berproses,
maunya sekali pinjam langsung dapat uang. Dalam CU Keling Kumang
proses merupakan hal yang penting, maka dari itu semuanya harus melalui
proses dan prosedur yang sudah di tetapkan.
Upaya menumbuhkan kepercayaan calon anggota dan anggota pada
CU Keling Kumang yang dilakukan oleh pengurus bersama dengan staf
manajemen meski tidak selalu berjalan dengan baik ternyata memberikan
dampak yang cukup signifikan bagi perkembangan CU Keling Kumang.
Sehingga tidak salah jika pengurus dan staf manajemen berusaha
menumbuhkan kepercayaan karena kepercayaan adalah hal yang sangat
penting bagi tumbuh dan berkembangnya lembaga ini.
4.3.2 Membangun Jejaring (Networks)
Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri tanpa
adanya relasi dengan orang lain. Dalam kegiatan ekonomi, manusia tidak
dapat memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri. Manusia memerlukan orang
lain agar keberlangsungan hidupnya tetap terjaga. Meski ada pula manusia
yang hidup sendiri tanpa adanya orang lain, namun tentunya tak semudah
ketika menjalin hubungan dengan orang lain.
Dilandasi oleh ekonomi kerakyatan yang mengkedepankan ekonomi
gotong-royong. CU Keling Kumang mencoba membangun jejaring
kerjasama ekonomi masyarakat dalam sebuah lembaga yang
mengakomodasi keinginan masyarakat untuk dapat terlepas dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
kemiskinan, selain itu juga CU Keling Kumang menjalin jaringan dengan
beberapa lembaga luar untuk membantu mengembangkan CU. Di dalam
CU Keling Kumang dibentuk sebuah pola kerjasama untuk saling
membantu dalam hal keuangan dengan melakukan pengelolaan keuangan
secara baik.
CU Keling Kumang memang memiliki semangat ekonomi demokrasi
yakni “dari oleh dan untuk anggota” seperti halnya pada koperasi, namun
untuk lebih memperkokoh gerakan ekonomi kerakyatan dalam bentuk CU,
maka CU Keling kumang yang merupakan CU primer berjejaring dengan
CU skunder yang ada di atasnya. Dalam hal ini, CU Keling Kumang
berjejaring dengan ACCU (The Association of Asian Confederation of
Credit Union), Solidaridad, Good Return, Microsave, Inkopdit, IMA
(Indonesia Microfinance Association), Puskhat dan KKG. Dengan adanya
jaringan-jaringan ini diharapkan dapat membantu CU Keling Kumang
untuk maju dan berkembang, dapat saling mendukung, dan saling
kerjasama.
CU Keling Kumang memilih berjejaring dengan lembaga-lembaga
besar diatas dikarenakan CU Keling Kumang ingin mengembangkan dan
memajukan dengan cara berelasi dengan lembaga-lembaga besar baik dari
lembaga internasional mapun lembaga nasional, dengan cara menjadi
anggota dari lembaga-lembaga tersebut sehingga nantinya dibina oleh tiap
lembaga yang menjadi jaringannya. CU Keling Kumang memiliki 2 mitra
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
internasional yaitu Good Return dari Australia dan Microsave yang
bermarkas di India.
Manfaat yang diterima CU Keling Kumang berjejaring dengan ACCU
(The Association of Asian Confederation of Credit Union) yaitu dimana
CU Keling Kumang menerima bantuan teknis, pelatihan, penelitian dan
pertukaran informasi. Solidaridad membantu untuk memperkuat anggota,
ada pula kerjasama antara Solidaridad, CU Keling Kumang yang bekerja
sama dengan World Education Australia memberikan bantuan untuk
memperbaiki kehidupan dan dan penghidupan petani sawit mandiri di
provinsi Kalimantan Barat. Good Return membantu mengembangkan
keuangan mikro dan pengembangan keterampilan untuk mengatasi
kemiskinan. Microsave memberikan bantuan pada 8 kegiatan untuk
memperkuat CU Keling Kumang. Yaitu mengembangkan kebijakan kredit
yang lebih mudah dan murah, manajemen keterlambatan pinjaman,
peningkatan Management Information System yang lebih baik,
meningkatkan kontrol dan audit internal, memperdalam manajemen
keuangan, meningkatkan manajemen SDM, meningkatkan tata kelola yang
lebih baik, melakukan pemetaan proses bisnis CU Keling Kumang. Induk
Koperasi Kredit (INKOPDIT) membantu dalam mengembangkan lembaga
sehingga memiliki jaringan usaha koperasi kredit yang kuat, sehat dan
mandiri. IMA (Indonesia Microfinance Association) meningkatkan akses
dan kesempatan untuk belajar antar praktisi keuangan mikro, memperkuat
kemitraan, bertukar pengalaman, berbagi informasi, kolaborasi dan sinergi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
yang menguntungkan anggota. PUSKHAT meberikan bantuan salah
satunya berupa ASIM (Asuransi Simpanan) dan APIN (Asuransi
Pinjaman), sehingga anggota dari CU Keling Kumang tidak perlu khawatir
akan uang yang mereka simpan dan juga memberikan keamanan bagi
pihak CU akan dana yang di pinjam anggota. Selain itu masih banyak lagi
manfaat yang diperoleh dengan berjejaring dengan lembaga-lembaga yang
menaungi CU Keling Kumang ini.
CU Keling Kumang juga memiliki jaringan intern yaitu jaringan yang
berada dan didirikan oleh CU Keling Kumang sendiri. CU Keling Kumang
yang sudah menjadi holding (Keling Kumang Grup) memiliki beberapa
unit usaha yang dikelola anak usaha berbentuk koperasi. Unit usaha
tersebut antara lain hotel (Koperasi Jasa Ladja), ritel dan minimarket
(Koperasi Konsumen Lima Dua/ K52), pertanian (Koperasi Tujuh-Tujuh/
K77), serta unit usaha lainnya seperti pendidikan (sekolah dan perguruan
tinggi). CU Keling Kumang adalah salah satu contoh koperasi berkualitas
di Kalimantan Barat karena berhasil membuktikan program “Reformasi
Total” yang digulirkan pemerintah berhasil diwujudkan di Kalimantan
barat. Bukan hanya itu, keanggotannya pun bertambah setiap tahunnya
serta memiliki aneka unit usaha yang maju. Informasi dari CEO CU
Keling Kumang:
Bahkan pada pertemuan kami tahun lalu Menteri Koperasi dan UKM AAGN
Puspayoga beliau mengatakan bahwa CU atau Koperasi Kredit Keling
Kumang merupakan salah satu contoh konkrit koperasi berkualitas di
Kalimantan Barat. "Ini membuktikan bahwa program Reformasi Total
Koperasi yang digulirkan pemerintah berhasil diwujudkan di Kalimantan
Barat. Selain itu juga menurut beliau kami di ijinkan menyalurkan KUR
dilihat dari Keling Kumang memiliki segala persyaratan sebagai penyalur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
KUR yang tak diragukan lagi, seperti modal, manajemen, dan online sistem
(VL, CEO, 13-10-2017, 111-112, hal 4)
Prestasi CU Keling Kumang pada tahun ini juga di buktikan dengan
diperolehnya penghargaan dalam acara Harkopnas. Hal ini tidak lepas dari
peran lembaga-lembaga yang berjejaring dengan CU Keling Kumang, baik
lembaga nasional maupun internasional. Menurut informasi dari CEO CU
Keling Kumang:
Belum lama ini saya, pak Mikael selaku ketua pengurus CUKK dan KKG
dan Managing Director Keling Kumang Group pak Yohanes RJ menghadiri
acara dalam memperingati Hari Koperasi Nasional (Harkopnas) ke-70 ini kita
patut berbangga diri karena CU Keling Kumang menjadi salah satu yang
masuk deretan penghargaan sebagai Koperasi berprestasi dan sebagai Bakti
Koperasi tahun 2017 di Makasar. CU Keling Kumang mendapatkan
penghargaan sebagai Koperasi Berprestasi dan sebagai Bhakti Koperasi
kepada Bapak Mikael selaku ketua pengurus CU Keling Kumang sekaligus
Keling Kumang Group. (VL, CEO, 13-10-2017, 126-130, hal 5)
Dengan demikian, jejaring yang dibangun dan dimiliki oleh CU Keling
Kumang turut berperan dalam perkembangannya. Jejaring yang dimiliki
oleh CU Keling Kumang memperkuat keyakinan calon anggota maupun
anggota CU bahwa CU Keling Kumang merupakan lembaga yang
merupakan salah satu contoh konkrit koperasi berkualitas.
4.3.3 Mengembangkan Nilai Inti (Shared Value)
Dalam kehidupan sosial masyarakat, ada sejumlah aturan yang
mengatur perilaku individu ataupun hubungan antara individu satu dengan
yang lain. Meski aturan tersebut tidaklah tertulis seperti halnya undang-
undang, tetapi masyarakat tetap menjalankannya sebagai pedoman. Aturan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
tersebut sering disebut sebagai norma, yang disepakati dan diterima oleh
masyarakat.
Sebuah lembaga disebut sebagai CU apabila di dalamnya terdapat nilai
yang benar-benar dijalankan oleh seluruh komponen CU yang ada di
dalamnya baik itu pengurus, pengawas, anggota dan staf manajemen CU.
Nilai inti yang ada di CU Keling Kumang merupakan roh yang
menghidupkan lembaga ini, ketika CU mulai meninggalkan nilai dalam
menjalankan kegiatannya, maka dapat dipastikan perlahan-lahan CU
tersebut akan hancur.
CU Keling Kumang memiliki 5 pilar yaitu, pendidikan, swadaya,
solidaritas, inovasi dan persatuan. Lima pilar ini adalah kunci apakah
gerakan CU akan berkembang atau tidak. CU Keling Kumang berbeda dari
CU lainnya yang menganut dan menerapkan nilai-nilai (menolong diri
sendiri, bertanggungjawab kepada diri sendiri, demokrasi, kesetaraan,
keadilan, swadaya, dan solidaritas) yang berlaku di tingkat lokal nasional
maupun internasional. CU Keling Kumang menerapkan nilai inti yang di
bentuk oleh KKG sebagai lembaga yang menaungi CU Keling Kumang,
yang dikenal dengan INVICTUS, namun untuk prinsip masih sama dengan
prinsip yang dianut oleh CU lainnya yang berlaku di tingkat lokal,
nasional maupun internasional.
Ruang lingkup mengambangkan nilai inti dalam penelitian ini
dimaksudkan, bagaimana pengurus CU Keling Kumang dapat menerapkan
nilai inti tersebut dalam setiap kegiatan dan memberi ruang lebih luas agar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
nilai inti tidak hanya ada dan diketahui namun benar-benar dijalankan dan
di aplikasikan dalam pengelolaan CU Keling Kumang.
Dalam mengembangkan nilai inti, pengurus CU Keling Kumang
melakukan diskusi, memperlajari, dan bekerjasama dengan lembaga
terkait. Dalam CU Keling Kumang ada banyak nilai yang menjadi
landasan bagi kegiatan yang dijalankan. Nilai inti CU Keling Kumang
diantaranya integrity (integritas), networks (jejaring), value creation
(penciptaan nilai), innovation (inovasi), credibility (kredibilitas),
togetherness (kebersamaan), unity (kekompakan), dan speed (kecepatan)
atau disingkat INVICTUS.
Nilai integrity (integritas) yang terkandung dalam CU Keling Kumang
adalah adanya kejujuran, keterbukaan dan konsisten. Hal yang dimaksud
disini adalah kejujuran dan keterbukaan dari para pengurus maupun
anggota tentang aset mapun hal-hal yang terjadi dalam CU Keling
Kumang sehingga tidak ada yang ditutup-tutupi, dengan kata lain
mengenai arus keuangan harus transparan. Begitupula dengan keterbukaan
dan konsisten, sama halnya dengan pengurus, anggota juga harus jujur,
terbuka dan konsisten. Misalnya seorang anggota harus jujur tentang
kondisi yang dialaminya kepada CU Keling Kumang agar ketika
mengajukan pinjaman dapat dengan mudah diproses, karena salah satu
faktor perkembangan CU adalah rasa percaya yang dilandasi dengan
kejujuran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Network (jaringan), diamana seluruh anggota dan aktivis diminta terus
memperkuat jaringan dengan Tuhan, alam dan manusia. Artinya seluruh
anggota dan aktivis harus hidup beriman, mencintai alam dan lingkungan
sekitar dan juga menjaga hubungan baik dengan sesama. Salah satu contoh
bentuk kepedulian CU Keling Kumang yaitu, menyumbangkan bibit
pohon tebelian pada bandara baru disintang yaitu bandara tebelian, dengan
kegiatan ini menunjukan betapa CU Keling Kumang peduli terhadap
kelestarian tumbuhan khas pulau Kalimantan. CU Keling Kumang
melakukan terobosan baru di sektor non keuangan dengan mendirikan
“Kampung Budaya” dan “Koperasi Permodalan K-52” upaya tersebut
sebagai bentuk kepedulian CU Keling Kumang untuk menjembatani
kebutuhan anggotanya dalam berinvestasi.
Value creation (penciptaan nilai) nilai kreasi yang harus terus di
tetapkan terutama kepada sesama manusia, pelayanan dan ide cemerlang.
CU Keling Kumang dalam menciptakan nilai melakukan pelayanan yang
baik kepada semua anggota tanpa pandang seberapa besar jumlah asetnya.
Innovation (inovasi), pembaharuan terus menerus pada cara berfikir,
tindakan dan hasil yang diinginkan merupakan keniscayaan dijaman
teknologi. Dunia usaha termasuk industri dan lembaga keuangan adalah
sebuah bidang yang mengandalkan teknologi untuk pelayanan. CU Keling
Kumang akan akan meluncurkan secara resmi program System
Information Puskhat (SIP) yang merupakan trobosan baru guna
memaksimalkan pelayanan kepada anggota di era modern. Program ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
memungkinkan semua anggota bisa menyetor ataupun menarik tabungan
di Branch Office (BO) lainnya, penarikan di BO lain hanya dapat
dilakukan oleh anggota bersangkutan, serta buku langsung di cetak di
kantor dimana anggota ini melakukan transaksi. Selan itu anggota juga
dapat melakukan pengecekan saldo simpanan dan pinjaman melalui
android yang mereka miliki.
Credibility (kredibilitas), para aktivis dan anggota senantiasa menjaga
kepercayaan agar tetap menjadi orang terpercaya, bertanggung jawab atas
segala perbuatan dan tindakan, serta bekerja secara ikhlas.
Mengedepankan kepentingan anggota diatas kepentingan pribadi, keluarga
dan golongan. Kredibilitas ini ditunjukan oleh CU Keling Kumang dengan
membuat peta jalan (road map) pada tahun 2009 dalam rangka perbaikan
sistem CU Keling Kumang, yang bekerjasama dengan pak Eko Supriyatno
dari Terapi Bisnis Jakarta yang mengadakan pelatihan pelatihan BSC
(balance score card) dan KPI (key performance indicator). Keberhasilan
membuat peta jalan (road map) ini menjadi peristiwa penting dan akan
tercatat dalam sejarah perkembangan CU Keling Kumang. Peta jalan yang
dimaksud adalah berupa dokumen perencanaan CU Keling Kumang tahun
2010-2015 yang di dalamnya meliputi faktor eksternal CU Keling
Kumang,, faktor internal CU Keling Kumang, formulasi strategi CU
Keling Kumang 2010-2015, implementasi strategi CU Keling Kumang
2010-2015.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Nilai Togetherness (kebersamaan) dalam CU Keling Kumang adalah
nilai dimana seluruh aktivis wajib memperlakukan semua anggota secara
adil dan tidak diskriminatif, berat sama dipikul ringan sama dijinjing dan
berkembang dalam kebersamaan. Semua pihak yang terlibat dalam
membesarkan CU adalah inspirator secara emosi, fisik dan respek. CU
wajib meringankan beban sesama yang terkena musibah.
Unity (kekompakan) adalah nilai dimana para anggota dan aktivis
harus solid dalam bertindak untuk mencapai tujuan bersama. Bertindak
pada tempat dan waktu yang tepat, keserasian tindakan, tempat dan waktu
akan melahirkan persatuan yang sesungguhnya. Para aktivis CU Keling
Kumang secara kompak dan bersama-sama membangun dan memberikan
pelayanan kepada para anggota.
Speed (kecepatan) untuk tetap unggul dan selalu terdepan maka
sekotor rill harus menaruh unsur kecepatan dalam berkarya agar irama
kecepatan tetap terpelihara maka diperlukan kedisiplinan, keakuratan dan
kerjasama dalam team (superteam).
Dengan menjalankan dan mengembangkan nilai inti, maka CU Keling
Kumang dapat terus berkembang hingga saat ini. Menurut Fukuyama
(1995) “Bersandar pada norma-norma dan nilai-nilai bersama, asosiasi
antar manusia tersebut menghasilkan kepercayaan yang pada gilirannya
memiliki nilai ekonomi yang besar dan terukur”.
Dengam menjalankan nilai yang ada pada CU Keling Kumang dan
terus berupaya mengembangkannya agar menyentuh semua aspek dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
CU pada akhirnya ikut mendukung perkembangan CU Keling Kumang.
Nilai inti tidak berhenti hanya menjadi landasan tetapi juga perlu dikawal
agar pelaksanaan CU tidak keluar dari nilai inti yang ada.
4.3.4 Peran Modal Sosial dalam Perkembangan CU Keling Kumang
Ketika membicarakan modal sosial (social capital) pada intinya kita
sedang mempelajari bagaimana sebuah masyarakat bekerjasama
membangun suatu jaringan untuk mencapai tujuan bersama untuk
memperbaiki kualitas kehidupan. Bagaimana sebuah masyarakat
membentuk pola interaksi antar individu dalam kelompok dan antar
kelompok dengan ruang perhatian pada jaringan sosial, norma, nilai dan
kepercayaan antar sesama yang lahir dari sebuah kelompok adalah
merupakan dimensi utama dalam kajian modal sosial.
Pemahaman masyarakat pada umumnya hanya mengenal dua jenis
modal yakni modal material dan modal kultural, namun masih ada satu
jenis modal yang belum dipahami, yaitu modal sosial, meskipun dalam
berbagai aktivitas, baik ekonomi, pendidikan dan politik terdapat modal
sosial. Modal sosial tidak kalah penting dari dua aspek modal yang telah
dikenal dan dipahami.
CU Keling Kumang sebagai sebuah gerakan perubahan sosial yang
menekankan pada fungsi pembangunan yang berpusat pada manusia sudah
tentu menjadikan modal sosial ini sebagai sebuah poin penting untuk
mencapai tujuan-tujuanya disamping modal material dan modal kultural.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Bahkan dapat dikatakan, tidak ada tugas yang lebih penting dari gerakan
CU kecuali memupuk dan mempertinggi arti dari modal sosial ini untuk
kepentingan kemajuan masyarakat.
Sikap saling memperhatikan, saling memberi dan menerima, sikap
partisipatif, dan saling percaya dan mempercayai ini merupakan beberapa
sikap yang mendorong terbentuknya modal sosial. Selain itu sikap ini juga
telah dijalankan oleh CU Keling Kumang sejak awal didirikan di
kabupaten Sekadau Kalimantan Barat. CU Keling Kumang merupakan
gerakan perubahan sosial memiliki tujuan-tujuan penting dan menekankan
pelaksanaan prinsip-prinsipnya dalam basis nilai-nilai inti yang penting
untuk mempertinggi modal sosial (social capital). CU Keling Kumang
selalu berusaha untuk memperjuangkan nilai inti yang dianutnya: integrity
(integritas), networks (jejaring), value creation (penciptaan nilai),
innovation (inovasi), credibility (kredibilitas), togetherness (kebersamaan),
unity (kekompakan), dan speed (kecepatan) yang disingkat INVICTUS.
Peran CU Keling Kumang tidak hanya menekankan pada aspek-aspek
pelaksanaan kebajikan sosial saja sebagaimana telah menjadi ciri gerakan
inklusif CU. CU Keling Kumang memiliki peranan penting untuk
mengangkat nilai-nilai kebajikan sosial tersebut ke tengah masyarakat
yang lebih luas dalam pola jejaring kerjasama lintas suku, agama, ras,
golongan, interes politik, maupun stratifikasi sosial apapun. Kaya dan
miskin, tua maupun muda, laki-laki maupun perempuan dapat pengakuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
yang sama dalam konsep keanggotaan yang sukarela dan terbuka
(voluntary and open membership) dalam CU Keling Kumang.
Ada beberapa unsur pokok dalam modal sosial, diantaranya adalah:
partisipasi dalam jaringan, resiprositas (timbal balik), trust (kepercayaan),
norma-norma sosial, nilai-nilai, dan tindakan proaktif. Dalam dimensi
mikro organisasi, CU sebagai organsiasi modern yang berorientasi pada
tujuan dibentuk oleh unsur-unsur pokok modal sosial ini. Dalam
prakteknya CU sejati dalam operasionalisasinya dilandaskan pada prinsip-
prinsip yaitu keanggotaan bersifat terbuka dan sukarela, pengawasan
demokratis oleh anggota, tidak diskriminatif, pelayanan kepada anggota,
distribusi kepada anggota, membangun stabilitas keuangan, kerjasama
antar CU, tanggung jawab sosial, pendidikan terus menerus. CU Keling
Kumang dalam upaya mencapai tujuanya selalu diusahakan untuk
melakukan penggiatan kesadaran anggota untuk aktif berpartisipasi dalam
berbagai aktifitas organisasi.
Suatu organisasi dapat disebut CU bilamana didalamnya terdapat peran
aktif anggotanya dalam memanfaatkan produk simpan pinjam dan sosial,
peran aktif anggotanya dalam kegiatan pengawasan langsung dan
sebagainya. CU sejati itu bekerja dalam kerangka efisiensi kolektif dari
anggota-anggotanya dan selalu berusaha semaksimal mungkin untuk
memperluas keanggotaanya tanpa diskriminasi apapun.
Dalam praktek terbaik, efektifitas CU Keling Kumang untuk
membangun kesadaran partisipatif anggota-anggotanya ini lebih banyak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
ditopang oleh jalur pendidikan CU yang tertanam secara masif pada
anggota-anggotanya. Setidaknya mereka harus paham apa yang disebut
sebagai CU, bagaimana sejarahnya, apa saja nilai-nilai serta prinsip-
prinsip utamanya.
Dalam sebuah pola hubungan tradisional, bisa jadi sebuah jaringan itu
terbentuk oleh suatu dasar kesamaan garis keturunan, pengalaman sosial
turun-temurun atau kesamaan kepercayaan dalam sebuah dimensi yang
religius. Berbeda dengan CU Keling Kumang, orientasi CU Keling
Kumang yang menekankan pada aspek pencapaian tujuan bersama
membuka diri bagi siapapun untuk turut berpartisipasi dalam CU Keling
Kumang. Inklusifitas CU Keling Kumang inilah yang pada akhirnya
bermakna bagi proses pengayaan modal sosial yang ada di masyarakat
dengan rentang jaringan yang lebih luas.
Dalam hubunganya dengan unsur (resiprositas) keimbal-balikan, telah
menjadi pilar dari sejak awal mula untuk saling mempedulikan antar satu
anggota dengan anggota yang lain atau disebut sebagai solidaritas.
Berangkat dari perasaan solidaritas diantara orang-orang yang ada
didalamnya, anggota CU Keling Kumang berusaha untuk saling
membantu antar satu dengan lainnya. Nilai soldaritas CU Keling Kumang
ini terlihat dalam praktek kehidupan para anggota-anggotanya dalam
sebuah prinsip “kamu susah saya bantu dan saya susah kamu bantu”.
Dalam operasionalisasinya, bentuk kepedulian ini adalah inheren dalam
aktivitas CU Keling Kumang. Salah satunya yang dapat kita lihat sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
perbedaan yang nyata adalah bahwa kegiatan simpan dan pinjaman dalam
CU itu adalah merupakan bentuk pelaksanaan tanggungjawab sosial dan
bukan sebagai entitas yang terpisah sebagaimana dapat kita lihat dalam
model proyek tanggungjawab korporasi (corporate social responsibility)
dalam perusahaan yang kapitalistik saat ini. Dalam kaitanya dengan unsur
trust atau sikap saling percaya mempercayai ini terlihat sangat nyata dalam
praktek CU Keling Kumang. CU Keling Kumang selalu mengedepankan
sisi kepercayaan pada seseorang, sehingga seseorang tersebut diharapkan
selalu berusaha untuk mencapai sebuah capaian untuk meningkatkan
kapasitas dirinya agar selalu memiliki karakter untuk dipercaya. Oleh
karena itu dalam CU Keling Kumang, seseorang itu tidak hanya bisa
dipercaya, tapi dalam sistem CU seseorang itu juga dituntut untuk
menunjukkan sikap-sikap yang terpercaya.
Mengkaitkan antara perkembangan CU Keling Kumang dengan
pemanfaatan modal sosial akan menemukan korelasi positif. Meski belum
ada penelitian menggunakan instrumen dan diuji secara statistik yang
membuktikan bahwa modal sosial mempunyai korelasi positif dengan
perkembangan CU Keling Kumang, namun dari hasil penelitian yang
dilakukan oleh peneliti dengan mengumpulkan berbagai informasi melalui
wawancara, observasi dan studi dokumentasi diperoleh fakta lapangan
bahwa modal sosial mempunyai peran dalam perkembangan CU Keling
Kumang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
CU Keling Kumang sebagai kumpulan orang yang saling percaya,
bekerjasama menjalankan kegiatan berdasar pada nilai bersama.
Kerjasama tersebut menghasilkan nilai ekonomi berupa tercapainya
kesejahteraan ekonomi anggota.
Grafik 4.1
Target dan Realisasi Anggota Per Bulan Januari-September 2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Grafik 4.2
Realisasi Pinjaman Beredar Per Bulan Januari-September 2017
Berikut tabel dan grafik pertumbuhan jumlah anggota CU Keling
Kumang dari tahun 2012-2016:
Tabel 4.9
Pertumbuhan anggota dari tahun ke tahun (2012-2016)
Tahun Jumlah anggota
2012 128.350
2013 140.804
2014 153.282
2015 160.558
2016 165.231
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Grafik 4.3
Pertumbuhan anggota dari tahun ke tahun (2012-2016)
Sumber : CEO CU Keling Kumang Tahun 2017
Dari grafik tersebut terlihat bahwa jumlah anggota terus mengalami
peningkatan. Jika pada saat awal keberadaan CU Keling Kumang jumlah
anggotanya puluhan maka untuk saat ini telah mencapai ribuan.
Pencapaian jumlah anggota tersebut tentunya karena CU bersama dengan
pengurus dan staf manajemen telah mampu menggunakan potensi yang
ada dalam diri anggota yakni rasa saling percaya, membangun hubungan
dengan orang lain, dan nilai yang ada di masyarakat yang dipadukan
dengan nilai dan prinsip CU Keling Kumang.
Seorang ahli antropologi Durkheim (1973) menyatakan bahwa modal
sosial merupakan energi kolektif masyarakat (atau bangsa) guna mengatasi
problema bersama dan merupakan sumber motivasi guna mencapai
kemajuan ekonomi bagi masyarakat (atau bangsa) tersebut. Demikian
halnya yang ada di CU Keling Kumang, problema bersama yang dihadapi
oleh masyarakat adalah kehancuran finansial, kemiskinan dan ketidak
2012 2013 2014 2015 2016
128350 140804 153282 160558 165231
1 2 3 4 5
Jumlah anggota 5 tahun Terakhir
Tahun Jumlah anggota
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
adilan. Menghadapi persoalan tersebut, kemudian muncul keinginan untuk
terlepas dari kondisi tersebut. Diawali beberapa orang yang berkumpul dan
menyatukan pendapat, pikiran dan tujuan. Dari hasil diskusi, tercetus ide
untuk membentuk sebuah CU yang diharapkan dapat membantu mengatasi
permasalahan yang sedang dihadapi masyarakat. Keinginan untuk dapat
terlepas dari persoalan yang dihadapi dan keinginan untuk hidup lebih baik
dipersatukan dalam CU Keling Kumang.
Pada awal berdirinya CU Keling Kumang kemajuan ekonomi
merupakan sebatas harapan. Perlahan mulai dapat dicapai oleh anggota,
terbukti dengan semakin banyak anggota maju dari segi usaha yang
dimiliki, mempunyai tabungan dalam jumlah yang cukup besar, tidak
tergantung lagi pada lembaga keuangan di luar CU, terlebih ketika anggota
membangun jaringan usaha diantara sesama anggota CU sehingga
kemajuan bersama dapat dicapai.
Keberhasilan sebuah lembaga tentunya bila tujuan lembaga tersebut
telah tercapai, rumusan tujuan CU Keling Kumang dalam bentuk visi dan
misi. Misi CU Keling Kumang adalah “Melayani anggota di Kalimantan
Barat dengan menyediakan pelayanan keuangan yang bertanggung jawab
dan berkelanjutan untuk menurunkan kemiskinan dan meningkatkan
standar hidup”
Melihat dari segi pelayanan yang diberikan CU Keling Kumang
melalui staf manajemen, karena staf manajemen yang sehari-hari
berhubungan dengan anggota. Sejauh pengamatan penulis, pelayanan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
diberikan cukup cepat. Anggota tidak perlu menunggu lama ketika
melakukan transaksi simpan dan penarikan simpanan. Pelayanan yang
cepat, terbantuk dengan adanya sistem komputerisasi dalam melakukan
pencatatan transaksi anggota CU di tambah lagi dengan inovasi yang
dilakukan CU Keling Kumang dimana anggota dapat mengakses melalui
aplikasi smartphone.
Dapat dikatakan modal sosial (social capital) berperan cukup besar
bagi perkembangan CU Keling Kumang. Meski secara umum, pengurus
staf dan anggota manajemen tidak mengetahui apa itu modal sosial namun
mereka menjalankan CU dengan memanfaatkan unsur-unsur modal sosial.
Pengurus dan staf manajemen tidak mengetahui modal sosial karena
memang sangat jarang mendengar tentang modal sosial, modal dalam
pemahaman umum lebih mengarah pada uang, tanah, peralatan dan
manusia karena secara langsung digunakan dalam sebuah usaha.
Modal sosial baik yang telah ada di dalam masyarakat tempat CU
Keling Kumang berada dan modal sosial yang ada di dalam CU Keling
Kumang sendiri bila dioptimalkan dalam pemanfaatannya menjadi modal
bagi CU Keling Kumang untuk dapat berkembang. Meski demikian, tidak
dapat dipungkiri bahwa tidak hanya modal sosial yang mengambil peran
dalam perkembangan CU Keling Kumang. Modal lain seperti modal uang
dan manusia, juga mempunyai peran. Dalam fokus penelitian ini, lebih
mengarah pada pengembangan modal sosial yang digunakan sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
modal perkembangan CU Keling Kumang dan diperoleh fakta bahwa
modal sosial mempunyai arti penting.
Modal sosial tidak sama seperti modal lain, yang akan rusak atau habis
jika digunakan. Modal sosial dalam CU Keling Kumang justru akan rusak
jika tidak digunakan, untuk itu modal sosial perlu dimanfaatkan agar terus
berkembang dan memberimanfaat.
4.3.5 Manfaat dari keberadaan modal sosial
Ada banyak sekali manfaat dari keberadaan modal sosial. Berikut ini
merupakan manfaat keberadaan modal sosial dalam CU Keling Kumang
berdasarkan penemuan penelitian.
1) Dalam kinerja ekonomi
Manfaat dari modal sosial dalam kinerja ekonomi bisa sangat banyak,
salah satunya mengurangi biaya transaksi, biaya kontrak, pengambilan
keputusan lebih fleksibel dan menghemat waktu. Mengurangi biaya
transaksi dan kontrak maksudnya disini adalah ketika kepercayaan,
jaringan dan norma sudah tertanam dengan baik dalam CU Keling
Kumang maka secara anggota secara sukarela mempromosikan CU
Keling Kumang kepada masyarakat baik secara sengaja ataupun secara
tidak sengaja. Misalnya ada seorang anggota yang bercerita tentang
pengalamannya menjadi anggota CU Keling Kumang kepada
tetangganya dalam mempromosikan CU Keling Kumang kepada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
masyarakat luas untuk menarik anggota, tentunya hal ini mengurangi
biaya promosi, menghemat waktu dan lain-lain.
2) Berkaitan dengan kesejahteraan
Dengan jaringan yang didirikan oleh CU Keling Kumang membantu
untuk mensejahterakan anggota. Misalnya dengan didirikannya
Koperasi Konsumen (K25) yang membantu anggota dalam mencukupi
kehidupan sehari-harinya, membantu anggota untuk mempromosikan
produk yang dihasilkan oleh anggota misalnya kerajinan tangan seperti
tenun, berbagai produk hasil anyaman, madu hutan dan sebagainya.
Koperasi 77 (K77) membantu para petani sawit dan karet dalam
mendapatkan pupuk yang bersubsidi. Didirikannya sekolah (SMK
Keling Kumang, Sekolah lapangan untuk para petani), Self Help
Group (SHG) dan perguruan tinggi (sedang dalam proses) bertujuan
untuk memberikan kemudahan kepada anggota untuk mendapatkan
pendidikan yang baik.
3) Berkaitan dengan kejahatan
Dengan adanya kepercayaan yang kuat, jaringan yang dapat membantu
anggota secara langsung dan menanamkan nilai dan prinsip yang sudah
dibuat dalam CU Keling Kumang, tentunya akan memberikan dampak
yang baik bagi berkembangnya CU Keling Kumang dan bagi
kesejahteraan para anggota. Anggota yang sejahtera tentunya tidak
akan melakukan tindakan kejahatan, tindakan kejahatan dilakukan
apabila kurangnya pekerjaan. Dalam hal ini lembaga yang dibentuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
CU Keling Kumang ini menyerap banyak tenaga kerja sehingga
membantu mengurangi tindakan kriminal/ kejahatan.
4) Berkaitan dengan pemerintah dan pemerintahan
Dalam kaitannya dengan pemerintah yaitu dimana berdirinya CU
Keling Kumang sangat di apresiasi oleh pemerintah setempat karena
CU Keling Kumang dapat membantu menyalurkan kredit (KUR) bagi
masyarakat dilihat dari CU Keling Kumang memiliki segala
persyaratan sebagai penyalur KUR, hal ini disampaikan oleh menteri
Koperasi dan UMKM.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Modal sosial turut ambil bagian dalam perkembangan CU Keling
Kumang. Unsur modal sosial berupa kepercayaan (trust), jejaring (networks)
dan nilai bersama (shared value) menjadi bagian mendasar dalam CU Keling
Kumang.
Dari hasil penelitian yang dilakukan penulis diperoleh informasi bahwa
kepercayaan mempunyai arti penting bagi keberadaan CU Keling Kumang.
Menumbuhkan kepercayaan masyarakat menjadi bagian pertama dalam
mengembangkan CU Keling Kumang, setelah kepercayaan itu tumbuh barulah
membangun modal uang. Untuk memperluas hubungan kerjasama dengan
lembaga lain, pengurus CU Keling Kumang membangun jaringan formal dan
informal. Sebagai CU primer CU Keling Kumang berjejaring dengan lembaga
diatasnya yakni Jaringan formal yang dimiliki CU Keling Kumang yakni
ACCU (The Association of Asian Confederation of Credit Union),
Solidaridad, Good Return, Microsave, Inkopdit, IMA (Indonesia Microfinance
Association) dan Puskhat. Sedangkan jaringan informalnya adalah KKG
(Keling Kumang Group) yang menaungi beberapa lemabaga sebagai berikut:
Yayasan Keling Kumang, Koperasi Produsen 77 (K-77), Koperasi Konsumen
52 (K-52) Maret dan Koperasi Ladja Tampun Jauh dan termasuk juga CU
Keling Kumang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Nilai inti sebagai acuan untuk menggerakkan CU Keling Kumang
dikembangkan oleh pengurus melalui kegiatan operasional, pendidikan dan
produk simpan pinjam. Nilai inti terus mengawali anggota, pengurus dan staf
manajemen agar CU Keling Kumang tidak keluar dari nilai inti, sebab jika CU
Keling Kumang telah keluar dari nilai inti maka tidak lagi sebagai CU
sesungguhnya. Nilai inti CU Keling Kumang membuat atmosfir penuh dengan
kekeluargaan, tolong menolong dan gotong royong sehingga menumbuhkan
kepercayaan (trust) sesama anggota yang memungkinkan untuk bekerjasama
dalam membangun jejaring (networks) dengan saling mempertukarkan
kebaikan (reciprocity) berdasarkan nilai-nilai yang dimiliki bersama (shared
values).
Akhirnya dapat disimpulkan bahwa dengan mengembangkan modal sosial
(social capital) sebagai wahana atau alat pengembangan CU, CU Keling
Kumang berkembang cukup baik. Selain itu CU Keling Kumang telah mampu
membuktikan keberadaannya sebagai lembaga yang memberdayakan ekonomi
masyarakat. Namun tidak dapat dipungkiri, bahwa modal sosial bukanlah
satu-satunya modal bagi berkembangnya CU Keling Kumang. Masih ada
modal lain yang tentunya mempunayi peran penting dalam pengembangan CU
Keling Kumang seperti modal uang (finansial capital) dan modal manusia
(human capital).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
5.2 Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan penelitian ini adalah:
1) Tidak semua pengurus dan staf manajemen menjadi narasumber
2) Peneliti tidak mencermati seluruh komponen nilai dan prinsip CU Keling
Kumang dikarenakan keterbatasan waktu.
3) Peneliti tidak melakukan penelitian terhadap peran modal lain selain
modal sosial terhadap perkembangan CU Keling Kumang.
4) Pengkodean dalam penelitian ini menggunakan pengkodean sederhana
5.3 Saran
Berikut beberapa saran yang dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi
para pengurus CU Keling Kumang dari aspek modal sosial sebagai wahana
pengembangan CU Keling Kumang.
1) Bagi anggota, pengurus dan staf manajemen CU Keling Kumang
hendaknya tetap berpegang pada nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang ada.
Nilai-nilai yang ada dalam CU Keling Kumang yaitu INVICTUS. Jika
tetap dipegang teguh dan menjadi landasan dalam menjalankan kegiatan
CU, tentunya CU Keling Kumang akan tetap menjadi CU yang
sesungguhnya. Begitupula dengan prinsip-prinsip yang dimiliki oleh CU
Keling Kumang, seperti keanggotaan bersifat terbuka dan sukarela,
pengelolaan dilakukan secara demokrasi,pembagian SHU dilakukan secara
adil sesuai dengan jasa masing-masing, pemberian balas jasa yang terbatas
terhadap modal, kemandirian, pendidikan perkoperasian dan kerjasama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
antar koperasi. Prinsip yang dimiliki oleh CU, jika tetap dihidupi tentunya
akan mengarahkan CU pada alur yang benar.
2) Bagi anggota CU Keling Kumang, diharapkan berperan aktif (kritis dan
berani mengutarakan pendapat) terutama dalam melakukan pengawasan
terhadap pelaksanaan nilai dan prinsip yang akan turut menjaga
keberlangsungan CU Keling Kumang. Hal ini semata-mata untuk tetap
menjaga agar CU Keling Kumang tetap berada pada jalur yang benar,
terus berkembang dan memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi
kesejahteraan anggota.
3) Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan dapat meneliti lebih dalam lagi
mengenai nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang terdapat di CU. Dengan
menggunakan metode triangulasi data, agar data yang diperoleh lebih
mendalam serta terjamin kesesuaiannya dengan keadaan yang
sesungguhnya di lapangan. Perlu juga dilakukan cross check data dengan
anggota maupun calon anggota potensial.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Daftar Pustaka
Ancok, Djamaludin, 2003, Pidato Pengukuhan Guru Besar "Modal Sosial dan
Kualitas Masyarakat" UGM. Yogyakarta
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Yogyakarta: Rineka Cipta
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta.
Burt. R.S. 1992. Excerpt from The Sosial Structure of Competition, in Structure
Holes: The Social Structure of Competition. Cambridge, MA and London:
Harvard University.
Cohen, S., Prusak L. 2001. In Good Company: How Social Capital Makes
Organization Work. London: Harvard Business Pres.
Coleman, James S, 2009, Dasar-dasar Teori Sosia: Foundations of Social Theory,
Nusamedia, Bandung
Coleman, James. 1990. Foundation of Social Theory. Cambridge Harvard
University Press.ty. 1995) Qalam Y ogyakarta.
Cox, Eva. 1995. A Truly Civil Society. Sydney:ABC Boook.
Creswell, John W. 1998. Qualitative Inquiry and Research Design : Choosing
Among Five Traditions. Thousand Oaks. London: SAGE Publications.
Departemen Pendidikan Nasional. 1991. Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta:Gramedia
Depkop. “Sambutan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah dalam
Peringatan Hari Koperasi ke-69 Tahun 2016”. (online).
(http://www.depkop.go.id/content/read/sambutan-menteri-koperasi-dan-
usaha-kecil-dan-menengah-dalam-peringatan-hari-koperasike 69-tahun-
20/), Diakses 13 April 2017
Depkop.“Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil Dan Menengah Republik
Indonesia”.
(online).(http://www.depkop.go.id/pdfviewer/?p=uploads/tx_rtgfiles/sandi
ngan_data_umkm_2012-2013.pdf), Diakses 13 April 2017
Durkheim, E. 1973.Moral Education: Study in the Theory and Application of the
Sociology of Education.New York: Free Press
Elias, Abat. 2012. Prospek Koperasi Kredit (Credit Union) di Tengah Lembaga
Keuangan di Indonesia. Tidak dipublikasikan, disampaikan pada Seminar
Nasional Credit Union-Inkopdit dan Prodi Manajemen Universitas Sanata
Dharma, 14 Mei 2012, Ruang Koendjono Lt.4, Gedung Pusat Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta
Fukuyama, F. 1992. The End of History and The Last Man. New York: Free Press
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Fukuyama, F 1995. Trust: The Social Virtues and The Creation of Prosperity.
New York: the Free Press Onyx, J. 1996. “The Measure of Social
Capital”, paper presented to Australian and New Zealand Third Sector
Research Conference on Social Cohesion, Justice and Citizenship: The
Role of Voluntary Sector, Victoria University, Wellington.
Fukuyama, F 1995. Trust: The Social Virtues and The Creation of Prosperity.
New York: Free Press.
Fukuyama, F 1995. Social Capital and The Global Economy. Foreign Affairs,
74(5), 89-103. In Elinor Ostrom and T.K. Ahn. 2003. Foundation of Social
Capital. Massachusetts: Edward Elgar Publishing Limited.
Fukuyama, Francis.1999. The End of History and The Last Man: Kemenangan
Kapitalisme dan Demokrasi Liberal. Yogyakarta: Penerbit Qalam
Fukuyama, Francis, 2000, The Great Disruption: Hakikat Manusia dan
Rekonstruksi Tatanan Sosial, Penerbit Qalam, Yogyakarta
Fukuyama, F 2000. Social Capital and Civil Society. International Monetary
Fund Working Paper, WP/00/74, 1-8. In Elinor Ostrom and T.K. Ahn.
2003. Foundation of Social Capital. Massachusetts: Edward Elgar
Publishing Limited
Hasbullah, Joursairi. 2006. Social Capital, Menuju Keunggulan Budaya Manusia
Indonesia. Jakarta: MR-United Press
Ife, Jim dan Tesoriero, Frank, 2008, Community Development: Alternatif
Pengembangan Masyarakat di Era Globalisasi, Edisi 3, Pustaka Pelajar,
Yogyakarta
Kaban, M. S. 2009. Pemanfaatan Modal Sosial Dalam Credit Union. Skripsi.
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Sumatera Utara Medan.
Keling Kumang Member Tal Entrepreneur. Tentang Kami (Sejarah CU, struktur
organisasi, struktur manajemen, visi misi, shared value pengurus dan
pengawas CU Keling Kumang 2016-2020). http://cukelingkumang.com/.
Diakses 4 juli 2017
Khatun Fatema and Hasan Mashudul, 2015. Social Capital in Microfinance: A
Critical Investigation of Bangladesh. Journal of Emerging Trends in
Economics and Management Sciences (JETEMS) 6(5):315-323.
Kuswandoro. “Modal Sosial, Manajemen Pengetahuan dan Peran Teknologi
Informasi”. (online). (http://wkuswandoro.com/modal-sosial-dan-
teknologi-informasi-debat-dan-penelitian/), Diakses 1 Juli 2017
Kusumajati, Titus Odong. (2012). Faktor Ekonomi Dan Kelembagaan Dalam
Keberlanjutan Credit Union di Indonesia, Disertasi Doktor.
Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Leksono, S. 2009. Runtuhnya Modal sosial, Pasar Tradisional. Cv Citra Malang.
Malang
Muller. 1992. Adam Smith and His Time and Ours, Fukyama. 2002. Trust
Kebijakan Sosial dan Penciptaan Kemakmuran Terjemahan Ruslani.
Yogjakarta: CV. Qalam. .
Munaldus, Yuspita Karlena, Yohanes RJ, Saniansah dan B. Hendi. (2012). Credit
Union Kendaraan Menuju Kemakmuran, Praktik Bisnis Sosial Model
Indonesia. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, Kompas Gramedia.
Munaldus. Dkk. 2014. Credit Union. PT Elek Media Komputindo Kompas
Gramedia. Jakarta
Munaldus dkk. 2012. Credit Union: Kendaraan Menuju Kemakmuran. Jakarta:
PT. Elex Media Komputindo
Nawawi, Hadari, 2003, Metode Penelitian Bidang Sosial. Gadjah Mada
University Press. Yogyakarta
Partha D., Ismail S. 1999. Social Capital A Multifaceted Perspective. Washington
DC: The World Bank.
Putnam, Robert D. 1993. Making Democracy Work: Civic Tradition in Modem
Italy. Priceton University Press. USA.
Putnam, RD (1993), “The Prosperous Community: Social Capital and Public Life,
dalam The American Prospect, Vol.13, halaman 35-42.
Prusack, L. & Cohen, D. 2001. How to Invest in Social Capital. Harvard
Business. Review, 79, 6, 87-93
Sasmito, Albertus Heri. 2008. Mengmenbangkan Modal Sosial Sebagai Wahana
Pengembangan Credit Union Cindelaras Tumangkat Yogyakarta. Skripsi.
Pendidikan Ekonomi. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Siahahan, Ricardo Parlindungan. 2010. Modal Sosial Sebagai Suatu Aspek Dalam
Rangka Pemberdayaan Masyarakat. Skripsi. Antropologi, FISIP.
Universitas Sumatra Utara Medan.
Solow, R. M. 1999. Notes Social Capital and Economic Performance. In Partha
D., Ismail S., 1999. Social Capital A Multifaceted Perspective.
Washington DC: The World Bank.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
ALFABETA
Sugiyono. 2010. Metode penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
ALFABETA
Supardi, M.d, 2006. Metodologi Penelitian, Mataram : Yayasan Cerdas Press
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Suratningsih. 2004. Dinamika Koperasi, Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
Suroto. 2012. Credit Union Sebagai Genuine Co-Operative. Tidak
dipublikasikan,disampaikan pada Seminar Nasional Credit Union-
Inkopdit dan Prodi Manajemen Universitas Sanata Dharma, 14 Mei
2012, Ruang Koendjono Lt.4, Gedung Pusat Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
Sutopo, HB. 2006, Metode Penelitian Kualitatif, Surakarta: UNS Press.
Widiarti, Peni. 2010. Modal Sosial sebagai Modal Berkembangnya Koperasi
Credit Union Di Kabupaten Sanggau. Tesis. Pasca Sarjana Universitas
Gadjah Mada Yogyakarta.
WOCCU. 2007. A Technical Guide to Rural Finance: Exploring
Product,WOCCU Technical Guide #3. Tersedia di http://www.woccu.org,
diakses pada 10 januari 2018.
Woolcock, Michael. 2002. Social Capital in Theory and Practice: Reducing
Poverty by Building Patnership between States, Markets and Civil Society,
UNESCO
Yuda, Novita Dwi. 2017. Analisis Kinerja Keuangan Credit Union Berdasarkan
Sistem PEARLS (Studi Kasus Pada Credit Union Keling Kumang di
Sintang Kalimantan Barat). Skripsi. Manajemen. Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Lampiran 1
INTERVIEW GUIDE
MODAL SOSIAL SEBAGAI MODAL PERKEMBANGAN CREDIT
UNION DI KABUPATEN SINTANG
“Studi Kasus Credit Union Keling Kumang Sintang”
Pembuka:
Selamat siang,
Perkenalkan naman saya Damiana, saya mahasiswa Magister Manajemen
Universitas Sanata Dharma. Saat ini saya sedang melaksanakan penelitian untuk
tesis saya yang berjudul “Modal Sosial Sebagai Modal Perkembangan Credit
Union di Kabupaten Sintang” dengan studi kasus pada Credit Union Keling
Kumang.
Mohon kesediaan Bapak/Ibu untuk berbagi informasi dan pengalaman
terkait dengan kegiatan Bapak/Ibu sebagai pengurus dan anggota dari Credit
Union Keling Kumang.
Isi:
A. Identitas Informan
1. Nama lengkap termasuk gelar akademik kalau punya
2. Jenis kelamin
3. Umur
4. Jabatan dalam Credit Union Keling Kumang
B. Perkembangan Credit Union Keling Kumang
1. Bagaimana perkembangan Credit Union Keling Kumang saait ini
2. Apa yang menjadikan Credit Union Keling Kumang dapat diterima
dimasyarakat
3. Bagaimana peran pengurus dalam Credit Union Keling Kumang
C. Menumbuhkan Kepercayaan (trust)
1. Menurut anda, apakah kepercayaan mempunyai peran penting dalam
Credit Union Keling Kumang
2. Bagaimana cara pengurus menumbuhkan kepercayaan anggota pada
Credit Union Keling Kumang
3. Bagaimana cara pengurus menumbuhkan kepercayaan anggota
terhadap anggota lain
4. Apa saja kesulitan dalam menumbuhkan kepercayaan anggota pada
Credit Union Keling Kumang
5. Upaya apa yang dinilai cukup baik dalam meningkatkan kepercayaan
anggota pada Credit Union Keling Kumang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
D. Membangun Jaringan (network)
1. Apa saja bentuk yang terjalin dalam Credit Union Keling Kumang
2. Sejauh ini bagaimana hubungan yang terjalin antara anggota dengan
pengurus Credit Union Keling Kumang dan antara sesama anggota
3. Bagaimana membangun jaringan atau hubungan dalam Credit Union
Keling Kumang
4. Apa saja manfaat dengan adanya jaringan kerjasama diantara Credit
Union Keling Kumang dengan lembaga lain
5. Apakah hubungan baik yang terjalin antara pengurus, anggota dan
sesama anggota mempunyai manfaat bagi perkembangan Credit Union
Keling Kumang
E. Mengembangkan norma (norms) (nilai-nilai dan prinsip-prinsip Credit
Union)
1. Apakah pengurus memahami nilai-nilai dan prinsip yang dimiliki
Credit Union Keling Kumang
2. Apa upaya yang dilakukan pengurus dalam mengembangkan nilai
yang dimiliki Credit Union Keling Kumang
3. Apakah nilai dan prinsip Credit Union Keling Kumang dihidupi dalam
setiap kegiatan yang dilakukan oleh Credit Union Keling Kumang
4. Apakah nilai dan prinsip Credit Union Keling Kumang mempunyai
peran dalam perkembangan Credit Union Keling Kumang
Penutup:
Saya kira cukup sampai disini wawancara kita, terimakasih atas bantuan
Bapak/Ibu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Lampiran 2
INTERVIEW GUIDE QUESTION
Untuk Anggota Credit Union Keling Kumang
A. Identitas Informan
1. Nama :
2. Umur :
3. Jenis Kelamin :
4. Jumlah Anggota Keluarga :
5. Jumlah Anak :
6. Pendidikan :
7. Pekerjaan :
B. Pertanyaan
1. Mengapa anda memilih Credit Union Keling Kumang sebagai
pengelola keuangan anda?
2. Bagaimana anda bisa mempercayai Credit Union Keling Kumang
sebagai pengelola keuangan anda?
3. Upaya apa yang dilakukan pengurus dalam meningkatkan kepercayaan
anggota?
4. Apa saja bentuk jaringan kerjasama yang terjalin dalam Credit Union
Keling Kumang?
5. Sejauh ini bagaimana perkembangan jaringan kerjasama yang sudah
terbentuk?
6. Apa saja manfaat dari jaringan kerjasama bagai anggota?
7. Apakah anggota memahami nilai-nilai dan prinsip yang dimiliki oleh
Credit Union Keling Kumang?
8. Apakah nilai dan prinsip ini benar-benar dihisupi dalam setiap
kegiatan yang dilakukan oleh Credit Union Keling Kumang?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Lampiran 3
DAFTAR NAMA NARASUMBER
CREDIT UNION KELING KUMANG BRANCH OFFICE SINTANG
No Nama Jabatan Waktu
1 Mikael, S.H, MH Ketua pengurus CU Keling Kumang
& Keling Kumang Group (KKG)
13-10-2017
2 Valentinus, S.E MM CEO CU Keling Kumang 13-10-2017
3 Protasius Ayung, S.E Manajer Branch Office Kelam Permai 15-10-2017
4 Haryono S,Ag Anggota (2009) 09-10-2017
5 Agustinus Gani Anggota (2011) 09-10-2017
6 Zakaria Anggota (2009) 09-10-2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Lampiran 3
PEDOMAN DOKUMENTASI
1. Dokumentasi kegiatan
2. Laporan keuangan bulan September 2017
3. Jumlah anggota bulan September 2017
4. Gambaran umum CU Keling Kumang
5. Struktur organisasi CU Keling Kumang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
Lampiran 5
PENGKODEAN
Narasumber: Ketua pengurus CU Keling Kumang & Keling Kumang Group
(KKG) Bapak. Mikael, SH, MH
PERNYATAAN KODE NO REFF
Untuk perkembangan CUKK sampai saat ini masih sangat baik
dapat dibuktikan atau kita liat dari pertumubuhan jumlah anggota
dan jumlah asset kami sampai saat ini. Untuk jumlah asset kami
sendiri sampai saat ini itu dilihat dari akhir tahun 2016 hampir 1,2
triliun lah, lebih tepatnya bisa nanti langsung kita cek data
keuangannya ya. Kalau iuntuk jumlah anggota ini sendiri
bertambah terus tiap tahunnya kira-kira ada 164.000 orang. Jadi
bisa dilihat dari pertumubuhan yang cukup banyak ini
perkembangan CUKK di kabupaten sintang ini sangat baik atau
bahkan luar biasa yaa. (MK, MD 13-10-2017, 136-138, hal 5)
Perkembangan 1
Selain itu bulan juli lalu tepatnya tgl 11 CUKK mendapatkan
penghargaan sebagai koperasi berprestasi di Makasar dan saya
sendiri dipercaya memperoleh penghargaan Bhakti koperasi tahun
2017 (MK, MD 13-10-2017), 139-144, hal 5)
Prestasi koperasi 2
pemberian penghargaan Koperasi Berprestasi dan Bhakti
Koperasi 2017 yang dilaksanakan di Makassar,adalah untuk
memperingati Hari Koperasi Nasional ke-70. (MK, MD 13-10-
2017), 145, hal 5)
Prestasi koperasi 3
kalau anda bertanya kok dipercaya yaa? Nanti boleh Tanya ke
anggota yaa? Hahhaa soalnya kuncinya itu gampang aja misalnya
kamu nabung 500.000 dan pinjamlah 800.000 (MK, MD 13-10-
2017), 160-165, hal 6)
Kunci
Kepercayaan 4
memang yang pertama yang diterima di dalam masyarakat itu
adalah kepercayaan, itu negapa kepercayaan sangat penting, jadi
misalnya tidak ada kepercayaan maka CU ini juga tidak akan
terbentuk apalagi berkembang. Nah untuk unsur dari kepercayaan
ini ada figur, misalnya kalau dalam sebuah lemabag keuangan jika
ada salah satu aktivis atau pengurusnya yang figurnya tidak baik/
tidak dapat dipercaya maka pasti anggotanya tidak akan pernah
percaya (MK, MD 13-10-2017), 190-197, hal 7)
Peran
kepercayaan
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
Yang menjadikan CUKK dapat di terima di masyarakat itu
dikarenakan adanya kepercayaan dari masyarakat kepada kami
dan dilihat juga dari konsistensi kami sebagai aktivis atau
pengurus CUKK ini. Jadi disini kami sebagai aktivis CUKK harus
memberikan pelayanan yang maksimal untuk anggota dan
meperlakukan anggota secara sama rata dan tidak pilih kasih
sesuai dengan prinsip-prinsip yang kami anut. (MK, MD 13-10-
2017), 197-203, hal 7)
Kepercayaan
masyarakat 6
CUKK tidak hanya sebatas meminjamkan modal untuk
dikembangkan oleh anggotanya para pengurus dan staf juga
memberikan bimbingan-bimbingan kepada setiap anggotanya
sesuai dengan bidang usaha yang akan dikembangkan anggota.
Bimbingan ini juga tidak hanya sebatas bimbingan teori saja.
Melainkan para pengurus dan staf datang langsung kelapangan
menyaksikan perkembangan setiap anggotanya, setelah mendapat
pelatihan atau bimbingan hingga anggota tersebut benar-benar
berhasil mengembangkan usahanya. (MK, MD 13-10-2017), 200-
219, hal 7)
Proses 7
satu diantara bentuk komitmen CUKK dalam mewujudkan
perekonomian masyarakat kearah yang semakin baik. CUKK
terus membuka kantor-kantor cabang di daerah-daerah yang
langsung bisa didatangi oleh setiap anggota yang berada di daerah
tersebut tanpa memakan waktu lama. Agar setiap anggota yang
hendak berurusan dengan para staf bisa semakin mudah. (MK,
MD 13-10-2017), 220-230, hal 8)
Komitmen 8
Untuk peran pengurus atau aktivis sangatlah penting dalam
perkembangan dan pertumbuhan dari CUKK ini sendiri karena
aktivis/ pengurus yang mengendalikan aktivitas yang dilakukan
dalam CUKK ini. (MK, MD 13-10-2017), 231-240, hal 8)
Peran pengurus 9
semua kegiatan / kegiatan harus dikelola oleh pengurus dan
manajemen yang profesional. Karena itu, sesuai dengan regulasi
perkoperasian dan kebijakan pengurus setiap tahun dilakukan
Rapat Anggota Tahunan (RAT). Maka dari itu pengurus dituntut
untuk lebih professional jadi tidak bisa asal-asalan saja. (MK, MD
13-10-2017), 241-250, hal 8)
Peran pengurus 10
Tentu saja sangat penting perannya, karena kami ini berdiri attas
dasar kepercayaan para anggota kepada kami. Jadi CUKK ini
menjadikan kepercayaan sebagai pondasi untuk kami membangun
CUKK ini sendiri. (MK, MD 13-10-2017), 251-260, hal 8)
Peran
Kepercayaan 11
Cara pengurus menumbuhkan kepercayan kepada anggota yaa
dengan adanya pendidikan dasar di awal, disini pendidikan yang
dilakukan tiap tahun baik untu calon anggota maupun untuk
anggota yang sudah di lama. (MK, MD 13-10-2017), 261-270, hal
8-9)
Pendidikan 12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
CUKK dapat menjaga kepercayaan anggota dan masyarakat.
Sebab keberadaan CU tidak hanya menyangkut aktivitas ekonomi,
tetapi juga menyangkut pembentukan modal sosial khususnya nilai
kepercayaan. (MK, MD 13-10-2017), 271-280, hal 9)
Menjaga
kepercayaan 13
Nilai kepercayaan ini akan melahirkan sikap terbuka, jujur, dan
emphaty antara CU dengan anggota yang pada gilirannya tercipta
hubungan kerjasama yang baik dan kuat (MK, MD 13-10-2017),
281-290, hal 9)
Nilai
Kepercayaan 14
Caranya dengan memberukan pelayanan yang baik dan transparan
sehingga kan nantinya dengan mnemberikan pelayanan yang baik
dan prima anggota yang menerima pelayanan yhang baik ini nanti
otomatis akan menceritakajn kepada anggota yang lain tentang
pelayanan apa yang diberikan nah melalui media ini juga secara
tidak lanbgsung melakukan promosi dari anggota ke anggota lain.
(MK, MD 13-10-2017),290-310, hal 9)
Menumbuhkan
kepercayaan 15
Kesulitannya sih pasti ada yaa namanya kepercayaan orang itu
tidak pernah bisa dipaksakan, sampai saat ini kesulitan yang kami
hadapi masih seputar traumanya masyarakat terhadap pelayanan
atau pengalam buruk dengan CU sebelumnya yang merugikan
mereka. Misalnya ada salah satu pengurus / aktivis kami yang
main belakang,maksudnya disini menyalahgunakan wewenang
yang diberikan. (MK, MD 13-10-2017), 310-350, hal 9-10)
Kesulitan 16
Upaya yang cukup baik yaa dengan memberikan pelayan yang
berkulitas yang pro tadi. Sehingga hasilnya banyak anggota yang
bergabung tiap tahunnya bahkan tiap bulannya. Hal ini
mengindikasikan bahwa kepercayaan sudah mulai tumbuh
terhadap CUKK. (MK, MD 13-10-2017), 351-370, hal 10)
Upaya 17
yang paling sulit bagi kami adalah adanya budaya-budaya cara
berfikir yang instant yang sangat atraktif banyak yang tidak mau
berproses maunya pinjam langsung dapat uang padahal kan di CU
itukan ada proses, proses pemberdayaan (MK, MD 13-10-2017),
371-390, hal 10)
Kesulitan 18
Sejauh ini kami berjejaring dengan lembaga nasional maupun
internasional untuk membentu kami dalam mengembangkan
CUKK ini. misalnya lembaga internasional itu ada lembaga
ACCU, Microsave, dan good return. Selain itu kami juga
merupakan salah satu anggota dari puskhat (pusat koperasi kredit
khatulistiwa) setelah kami keluar dari BKCUK tahun 2009 lalu.
(MK, MD 13-10-2017), 391-410, hal 10)
Jaringan
lembaga 16
Hubungan yang terjalin antara anggota dengan pengurus CUKK
sangat baik karna dengan pelayanan yang ramah tanpa pilih-pilih
hal ini menjadikan rasa kekeluargaan tumbuh antara anggota dan
pengurus. (MK, MD 13-10-2017), 411, hal 10-11)
hubungan antara
pengurus dan
anggota
17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
Cara kami membangun jaringan adalah dengan mendekati anggota
dan menanyakan apa saja keluhan dari mereka sehingga nantinya
kami memberikan solusi dengan mendirikan lembaga-lembaga
intern CUKK yang diharapkan dapat membantu kesulitann yang
dialami CUKK. (MK, MD 13-10-2017), 412-420, hal 11)
Membangun
jaringan 18
Sangat bermanfaat karena dengan menjalin hubungan baik antar
sesame anggota CUKK dapat membantu meringankan tugas dari
pengurus selain itu memudahkan juga bagi anggota untuk
mengetahui perkembangan CUKK. (MK, MD 13-10-2017), 421-
438, hal 11)
Manfaat
jaringan 19
Adapun lembaga yang sudah kami bangun diantaranya Yayasan
Keling Kumang, K-52, K-77, SMK Keling Kumang, Ladja hotel
semua didirikan dibawah nanungan KKG termasuk juga CUKK
berada dibawah naungan KKG. (MK, MD 13-10-2017), 438-466,
hal 11)
Jaringan usaha
anggota 20
Jaringan formal yang dimiliki CU Keling Kumang yakni
ACCU (The Association of Asian Confederation of Credit
Union), Solidaridad, Good Return, Microsave, Inkopdit, IMA
(Indonesia Microfinance Association) dan Puskhat. (MK, MD
13-10-2017), 467-480, hal 11)
Jaringan
kelembagaan 21
Dulunya CUKK ini merupakan bagian dari BKCUK tapi karena
ada permasalahan intern maka CUKK dan beberapa CU lain yang
merupakan anggota BKCUK mendirikan PUSKHAT ini pada
tahun 2009 (MK, MD 13-10-2017), 481-485, hal 11)
Jaringan
kelembagaan
22
kalau untuk manfaat jaringan ini sib banyak sekali mulai dari
lembaga sampai anggota menerima manfaatnya dengan berjejaring
dengan lembaga-lembaga lokal maupun internasional ini. (MK,
MD 13-10-2017), 485-500, hal 11-12)
Manfaat
jaringan
23
perlindungan simpanan anggota yaa dilakukan oleh puskhat (MK,
MD 13-10-2017), 501, hal 12)
Manfaat
jaringan 24
kalau untuk lembaga yaa lembaga kami bisa maju tumbuh dan
berkembang tak lepas dari peran jejaring kami (MK, MD 13-10-
2017), 502-510, hal 12)
Manfaat
jaringan 25
Keteragan : MK; Pak Mikael
Kode Referensi (Nama, Jabatan, Tanggal wawancara, Baris verbatim, Halaman Verbatin)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
Lampiran 6
Narasumber : Chief Executuve Officer CU Keling Kumang
Bapak Valentinus, S.E MM
PERNYATAAN KODE NO
REFF
Perkembangan CUKK sampai saat ini puji Tuhan masih sangat baik
bahkan tahun-tahun terakhir ini berkembang cukup pesat dimana
pemerintah mengapresiasi keberadaan kami sebagai koperasi
berprestasi. Kami di ijinkan oleh pemerintah untuk menyalurkan
KUR (VL, CEO, 13-10-2017, 93-106, hal 4)
Perkembangan 1
Bahkan pada pertemuan kami tahun lalu Menteri Koperasi dan
UKM AAGN Puspayoga beliau mengatakan bahwa CU atau
Koperasi Kredit Keling Kumang merupakan salah satu contoh
konkrit koperasi berkualitas di Kalimantan Barat. "Ini
membuktikan bahwa program Reformasi Total Koperasi yang
digulirkan pemerintah berhasil diwujudkan di Kalimantan Barat.
Selain itu juga menurut beliau kami di ijinkan menyalurkan KUR
dilihat dari Keling Kumang memiliki segala persyaratan sebagai
penyalur KUR yang tak diragukan lagi, seperti modal, manajemen,
dan online sistem (VL, CEO, 13-10-2017, 111-112, hal 4)
Kualitas koperasi 2
Belum lama ini saya, pak Mikael selaku ketua pengurus CUKK dan
KKG dan Managing Director Keling Kumang Group pak Yohanes
RJ menghadiri acara dalam memperingati Hari Koperasi Nasional
(Harkopnas) ke-70 ini kita patut berbangga diri karena CU Keling
Kumang menjadi salah satu yang masuk deretan penghargaan
sebagai Koperasi berprestasi dan sebagai Bakti Koperasi tahun
2017 di Makasar. CU Keling Kumang mendapatkan penghargaan
sebagai Koperasi Berprestasi dan sebagai Bhakti Koperasi kepada
Bapak Mikael selaku ketua pengurus CU Keling Kumang sekaligus
Keling Kumang Group. (VL, CEO, 13-10-2017, 126-130, hal 5)
Prestasi koperasi 3
Kami mendapatkan dua jenis penghargaan. Yaitu berupa plakat
untuk CUKK sebagai Koperasi Berprestasi tahun 2017 kelompok
Koperasi simpan pinjam. Lalu berbentuk piagam bernomor:
20/KEP/M.KUKM/VI/2017 untuk ketua Pengurus KKG, Mikael
atas Dharma Bhakti dalam memajukan kegiatan koperasi dan
UKM. Mendapatkan penghargaan sebagai Koperasi Berprestasi
tidak membuat CU Keling Kumang berpuas diri, justru ini
membuat CUKK semakin ingin meningkatkan kesejahteraan
anggotanya(VL, CEO, 13-10-2017, 138-140, hal 5)
Prestasi koperasi 4
”CU Keling kumang mengalami perkembangan sangat luar biasa.
CU KK hingga 31 Desember 2016 memiliki Asset sebesar Rp
1,289 Triliun ya sekitar (106,27%) dari target Rp 1,213 Triliun dan
memiliki anggota sebanyak 165.231 persentasenya kira-kira
(98,00%) orang dari target 168.610 orang, serta berhasil
menurunkan kredit lalai dari 46,60% menjadi 33,10%, atau tercapai
107,97% dari target 35,74%. (VL, CEO, 13-10-2017, 231-242, hal
Perkembangan 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
8)
“Kalau melihat persentase jelas bahwa pertumbuhan CUKK tahun
2016 sama seperti tahun-tahun sebelumnya yaitu masih
mendapatkan angka 9. Kita percaya anggota tetap loyal di CU KK
bukan karena bunga Simpanan SISKA dan Simpanan lainnya yang
tinggi tetapi karena pelayanan, mampu memberi solusi, kepedulian
dan rasa kebersamaan kita untuk membangun masyarakat lebih
sejahtera,” (VL, CEO, 13-10-2017, 242-252, hal 8)
Pertumbuhan 6
Yang menjadikan CUKK bisa diterima dimasyarakat yaitu yaa, bisa
kita liat dari kualitas pelayanan kami yang maksimal dan
bagaimana kami dapat menjaga kepercayaan yang diberikan oleh
anggota kepada kami sebagai pengelola asset yang mereka punya
sehingga kami mampu mensejahterakan anggota kami dalam
bidang keuangan. (VL, CEO, 13-10-2017, 252-259, hal 8-9)
Pelayananan 7
Untuk dapat diterima di masyarakat luas kami perlu mengekspose
keberhasilan kami dalam membangun perekonomian masyrakat
diantaranya keberhasilan kami dalam emndirikan SMK Keling
Kumang, K52, Sekolah lapangan, mebentuk kelompok SHG yang
mengembangkan usaha ternak ayam, dealer gas, K77 dan Ladja
English Course (LEC) (VL, CEO, 13-10-2017, 259-262, hal 9)
Membangun
kepercayaan 8
CUKK juga terus berupaya memberikan pelayanan CUKK kepada
setiap anggotanya, dengan menyiapkan berbagai produk yang
diperlukan anggota. Mulai dari biasiswa, perumahan, perkebunan
dan lain sebagainya. Ini semua dilakukan CUKK agar kedepan
tidak ada lagi anggota yang merasa kesulitan mendapatkan
keperluannya masing-maing. Bahkan sejak tahun 2012 CUKK
sudah berkerjasama dengan lembaga luar negeri yang juga siap
berkomitmen membantu maningkatkan sejehteraan masyarakat.
(VL, CEO, 13-10-2017, 283-290, hal 9)
Pelayanan 9
Tentu saja kepercayaan mempunyai peran yang sangat penting
dalam CUKK. Kepercayaan ibarat roh dari CU jadi CU ini
terbentuk dari kepercayaan dari sekelompok orang. Kepercayaan
ini sebagai salah satu penentu perkembangan CUKK. (VL, CEO,
13-10-2017, 290-298, hal 9)
Peran kepercayaan 10
Pengurus/aktivis melakukan berbagai usaha dalam menumbuhkan
kepeercayaan masyarakat kepada kami, salah satunya melalui
pendidikan dasar terhadap anggota maupun calon angota. Dalam
pendidikan dasar ini juga yang dibahas tentang apa itu CU,
fhilosofy cu, bagaimana cara untuk berhemat atau mengelola
keuangan rumah tangga, bagaimana cara membuat perencanaan,
lalu tak lupa juga di berikan pengetahuan apa saja manfaat bila
bergabung dengan CUKK. (VL, CEO, 13-10-2017, 298-306, hal
10)
Pendidikan 11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
Selain melalui pendidikan upaya yang kami lakukan adalah melalui
transparansi terhadap laporan keuangan. Hal ini sangat diperlukan
guna menumbuhkan kepercayaan dan menjaga kepercayaan
masyarakat itu sendiri. (VL, CEO, 13-10-2017, 306-310, hal 10)
Transparansi 12
Melaluli pelayana yang kami berikan. Disini kami meberikan
pelayanan yang berkualitas karena kami yakindengan pelayanan
yang baik maka anggota pun akan senang dan tentunya akan loyal.
Selain itu kami juga memberikan jaminan atas pinjaman anggota
karena jika ada anggota yang tidak membayarkan ada jaminan yang
diguanakan sebagai pertanggungjawaban dari anggota. Karena asset
yang dimiliki CUKK ini kan punya anggota jadi sesuai dengan
semboyan (VL, CEO, 13-10-2017, 311-318, hal 10)
Pelayanan 13
Untuk kesulitan kami yaa tentunya pasti ada yaa, gak mungkin gak
ada kesulitan. Apalagi disintang ini banyak lembaga keuangan
banyak pula CU. Jadi disni kami dituntut untuk meyakinkan atau
membuat orang atau anggota percaya akan asetnya untuk kami
kelola. Kesulitan kami tentunya ada yang berasal dari internal dan
eksternal. Kalau internalnya misalnya ada pengurus yang tidak jujur
atau mencari keuntungan pribadi. Atau dari anggota yang
mempengaruhi yang lain karena pernah mengalami hal buruk atau
btidak mendapatkan yang diinginkan dari pelayanan yang kami
berikan (VL, CEO, 13-10-2017, 321-331, hal 10-11)
Kesulitan 14
Upaya yang cukup baik sampai saat ini dalam menumbuhkan
kepercayaan kepada anggota adalah pendidikan yang diberikan
CUKK kepada anggota maupun calon anggota. Karena melalui
pendidikan ini juga anggota maupun calon anggota dapat
mengetahui gambaran umun dari CUKK, bagaimana
perkembangannya, produk simpan pinjam dan sosial apa yang
diwarkan, dan masih banyak lagi. Nah dari sini kan mulai tumbuh
juga pemahaman anggota/ calon anggota yang kemudian untuk
yang percaya mulai bergabung dengan kami. (VL, CEO, 13-10-
2017, 340-350, hal 11)
Upaya efektif 15
kami berjejaring dengan lembaga nasional maupun internasional
seperti ACCU (The Association of Asian Confederation of Credit
Union), Solidaridad, Good Return, Microsave, Inkopdit, IMA
(Indonesia Microfinance Association), Puskhat (VL, CEO, 13-10-
2017,357-366, hal 11)
Jaringan lembaga 16
Nah untuk puskat ini kami mulai bergabung pada tahun 2009 dan
CUKK juga sebagai salah satu dari 12 CU yang ikut andil dalam
mendirikan Puskhat ini. Memang dulu awalnya kami juga
merupakan anggota dari BKCUK bahka kami semua yang
merupakan CU primer dari puskhat ini awalnya yaa anggota dari
BKCUK. (VL, CEO, 13-10-2017,366-371, hal 11)
Jaringan lembaga 17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
Hubungan kami dengan anggota maupun sesama anggota cukup
baik apalagi dengan adanya unit-unit yang kami bangun seperti K-
77, K52, SMK Keling Kumang, sekolah lapangan bahkan
perencanaan kampus yang akan kami dirikan, untuk membantu
dalam bidang pendidikan juga kami mendirikan unit English course.
(VL, CEO, 13-10-2017, 380-384, hal 12)
Manfaat jaringan
anggota 18
Kalo K52 ini menyediakan barang-barang konsumsi dan juga
diharapkan dapat membantu anggota untuk memasarkan hasil
karyanya. (VL, CEO, 13-10-2017, 386, hal 12)
Manfaat jaringan
anggota 19
K77 membantu anggota dalam penyediaan pupuk sawit dan karet
selain itu K77 ini juga udah bantu anggota dalam mendirikan
PLTMH (pembangkit listrik tenaga mikro hidro) dan juga
membantu anggota dalam penyediaan dan pemasangan PLTS
(pembangkit listrik tenaga surya). (VL, CEO, 13-10-2017, 396-404,
hal 12)
Manfaat jaringan
anggota 20
Cara membangun jaringan adalah dengan meneliti dulu apa
kebutuhan anggota, yaitu dengan terjun langsung ke lapangan
melihat apa yang sebenarnya mereka butuhkan, sehingga kami
menirikan unt-unit untuk membantu kesulitan anggotabahkan
menyediakan pinjaman. (VL, CEO, 13-10-2017, 407-411, hal 12)
Membangun
jaringan 21
Jika jaringan kami dengan lembaga-lembaga luar atau lembaga
diatas kami itu dengan tujuan untuk lebih mengembangkan CUKK
agar tidak termakan perkembangan jaman, selain itu sebagai
jaminan pelindung simpanan. Makanya CUKK banyak belajar dari
lembaga-lembaga ini dengan menjadi anggota nya. (VL, CEO, 13-
10-2017, 424-432, hal 13)
Manfaat jaringan
lembaga 22
Manfaatnya cukup banyak sekali yaa salah satu yang tampak adalah
untuk bagaimana anggota terus bertambah asset pun bertambah
sehingga perkembangannya sangat baik. Jadi dengan memiliki
jaringan dengan lembaga-lembaga lain dan dengan mendirikan
unit-unit jaringan dalam CUKK sendiri semakin membuat CUKK
kuat dan dipercaya oleh masyarakat. (VL, CEO, 13-10-2017, 424-
432, hal 13-14)
Manfaat jaringan
lembaga 23
Tentu saja dengan hubungan yang baik anatar sesame anggota
dan anggota dengan pengurus berdampak sangat postif bagi
perkembangan CUKK. (VL, CEO, 13-10-2017, 433-438, hal 13)
Hubungan dengan
anggota 24
Kan dengan adanya hubungan yang baik maka membuktukan jika
ada kepercayaan dan solidaritas dalam CUKK ini sehingga
masyarakat semakin loyal, semakin mempercayakan asetnya untuk
di kelola dan disimpan di CUKK dan akhirnya asset bertambah
sehingga CUKK pun berkembang cukup baik bahkan sangat baik.
(VL, CEO, 13-10-2017, 439-452, hal 14)
Dampak hubungan 25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
pemahaman dapat tumbuh apabila kita sering komunikasi, ketika
pengurus dan manajemen berinteraksi akan disepakati prinsip-
prinsip dan nilai-nilai bersama yang akan di terapkan di CUKK
(VL, CEO, 13-10-2017, 453-462, hal 14)
Pemahaman nilai
dan prinsip 26
Tentu saja memahami karena kewajiban bagi kami pengurus untuk
memahami bahkan menerapkan dalam CUKK nilai dan prinsip
yang dimiliki CUKK ini(VL, CEO, 13-10-2017, 462, hal 14)
Pemahaman nilai
dan prinsip 27
Untuk nilainya sendiri mungkin adek udah tau yaa dimana setiap
TP kami selalu ada di pampang paling depan jargon kami ini yaitu
INVICTUS, ini merupakan nilai inti atau share value yang kami
jalankan dan kami terapkan dsalam aktivitas CUKK. (VL, CEO,
13-10-2017, 463-467, hal 14-15)
Nilai inti 28
Untuk invictus ini sendiri merupakan singkatan dari Integrity
(Integritas), Network (Berjaringan), Value Creation (Penciptaan
Nilai), Innovation (Inovasi), Credibility (Kredibilitas),
Togetherness (Kebersamaan), Unity (Kekompakan), dan Speed
(Kecepatan). Mengapa kami menggunakan atau menerapkan
invictus ini. Nah karena kami berada dibawah naungan KKG maka
kami wajib menggunakan dan menerapkan Invictus ini. INVICTUS
menjadi ukuran keberlanjutan CU. Keling Kumang dan itulah satu-
satunya warisan yang harus diturunkan kepada generasi penerus
CU. Keling Kumang dari para penggagas dan pendiri. (VL, CEO,
13-10-2017, 457-486, hal 15)
Nilai inti 29
Pengurus dan staf manajemen CU Keling Kumang
mengembangkan nilai inti dan prinsip melalui dikskusi,
memperlajari, dan juga bekerjasama dengan lembaga lain seperti
Departemen Koperasi. Selian itu juga melalui kegiatan-kegiatan
yang kami buat guna mengembangkan nilai dan prinsip ini
sehingga tidak hanya tertulis tetapi juga dietarpakan. (VL, CEO,
13-10-2017,487-491, hal 15)
Upaya
pengembangan
nilai
30
Tentu saja seperti yang udah saya jelaskan tadi kan bahwa dalam
upaya kami mengembangkan nilai dan prinsip di CUKK kami
mengaadakan kegiatam dalam CUKK yang berlandaskan nilai dan
prinsip yang ada. (VL, CEO, 13-10-2017, 491-500, hal 15-16)
Upaya
pengembangan
nilai
31
integritas itu menjadi salah satu hal yang sangat penting. Integritas
pengurus kemudian secara teknis antara pengurus ada yang sudah
memiliki pendapatan ditempat lain jadi bekerja di CU bukan hal
yang utama sehingaa nilai-nilai dan moral yang akan dibawa bisa
lebih baik (VL, CEO, 13-10-2017, 501-503, hal 16)
Integritas 32
Yaa tentu saja. Kan merupakan pedoman dasar dan harus
diterapkan jika ingin berkembang maka CUKK tidak boleh
mengabaikan niali dan prinsip ini. (VL, CEO, 13-10-2017, 530-
533, hal 17)
Pedomana dasar 33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
Pengurus dan staf manajemen CU Keling Kumang
mengembangkan nilai inti dan prinsip melalui dikskusi,
memperlajari, dan juga bekerjasama dengan lembaga lain seperti
Departemen Koperasi. Selian itu juga melalui kegiatan-kegiatan
yang kami buat guna mengembangkan nilai dan prinsip ini
sehingga tidak hanya tertulis tetapi juga dietarpakan. (VL, CEO,
13-10-2017,487-491, hal 15)
Upaya
pengembangan
nilai
30
Tentu saja seperti yang udah saya jelaskan tadi kan bahwa dalam
upaya kami mengembangkan nilai dan prinsip di CUKK kami
mengaadakan kegiatam dalam CUKK yang berlandaskan nilai dan
prinsip yang ada. (VL, CEO, 13-10-2017, 491-500, hal 15-16)
Upaya
pengembangan
nilai
31
Keterangan : VL; Pak Valentinus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
Lampiran 7
Narasumber: Manajer Branch Office Kelam Bapak Protasius Ayung, S.E
PERNYATAAN KODE NO
REFF
Kenapa bisa berkembang? Tentunya modal sosial utama
sebenarnya pada bagaimana CUKK menumbuhkan kepercayaan
kepada anggotanya. Yang kemudian CUKK dapat tumbuh dan
berkembang di sintang. Dimana masyarakat di sintang ini
dikelilingi banyak seklai lembaga keuangan bahkan CU juga
banyak tapi CUKK berani atau bahkan kemudian menjadi
lembaga yang menjamin kepercayaan anggota dengan system,
yang bisa melindungi simpanan anggotanya, akhirnya perlahan-
lahan tumbuh dan puji Tuhan berkembang sampai hari ini. (PR,
MAN, 15-10-2017,14-21, hal 1-2)
Peran
Kepercayaan 1
Untuk system yang dianut yaa, kita cari yang sesuai. (PR, MAN,
15-10-2017,221, hal 2)
Sistem
(Menumbuhkan
kepercayaan)
2
Wah kalau nanti saya nabung Rp 100.000 dibawa kabur oleh
pengurus trus gimana? Kan ini salah satu kecenderungan yang
jadi faktor utama. Tapi untuk buktikannya coba aja tabung
100.000 pinjam 100.000 atau diatas simpanan. Coba kalo
lembaga lain mana boleh yakan? (PR, MAN, 15-10-2017,24-37,
hal 2)
Sistem
(Menumbuhkan
kepercayaan)
3
Menurut pengalaman kami bahwa itu menjadi salah satu system
yang kemudian anggota perlahan-lahan kemudian mampu
menaruh kepercayaan di CU. (PR, MAN, 15-10-2017,38-47, hal
2)
Sistem
(Menumbuhkan
kepercayaan)
4
Semetara kalau kita lihat data ni ya, yang mengakut dengan
kepercayaan dulu itu kecendrungan seperti mislanya itu bahwa
tabungan harian dengan tabungan yang bersoifat jangka panjang
itu jauh perbedaannya. Kebanyakan anggota lebih memilih
simpanan yang bisa ditarik kapan saja seperti simpanan harian.
Jadi orang nabung kalo butuh ambil, baru nabung lagi kalo butuh
ambil lagi dan kaya gitu terus. lalu akhirnya kami berikan
pendidikan (PR, MAN, 15-10-2017,48-54, hal 2-3)
Indikasi
Kepercayaan 5
Pendidikan diberikan perlahan-lahan lalu mulailah ada perubahan,
sehingga jumlah anggota dari tiap-tiap tabungan hanya beda tipis
gak kaya dulu lagi. (PR, MAN, 15-10-2017,61-66, hal 3)
Pendidikan
(menumbuhkan
kepercayaan)
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
Simpanan ini boleh diaktakan harta karunnya anggota tentunya.
,selain selain duitnya diberi balas jasa yang tinggi lalu kita juga
ikut program asurtansi, lalu ada produk sosial kami yang berguna
membantu anggota seperti solduka, …… (PR, MAN, 15-10-
2017,67-69, hal 3)
Pendidikan
(menumbuhkan
kepercayaan)
7
Kami melakukan pendidikan karena apa…. Di pilar CUKK kan
dimana cu dimulai dengan pendidikan, berkembang dengan
pendidikan dan dikontrol dengan poendidikan dan bergantung
pada pendidikan pula. Kamu mulai dengan pendidikan, mengapa?
Karena ketika sekarang ini misalnya kita berhadapan dengan
orang miskin, jelas uang yang mereka miliki sedikit. Nah jadi
percuma mereka juga gak bakalan kepikiran untuk bergabung
apalagi nabung karna buat makan aja susah. Nah disini perlunya
pendekatan melalui pendidikan, pendidikan kritis bahwa kenapa
kita miskin? Lalu hasilnya kita analisis. (PR, MAN, 15-10-
2017,73-78, hal 3)
Pendidikan
(menumbuhkan
kepercayaan)
8
Prinsipnya CU hanya sebuah alat yang digunakan untuki
membantu anggotanya untuk menolong diri sendiri karena
realitanya masyarakat kita bekerja keras bukan untuk menolong
dirinya sendiri. (PR, MAN, 15-10-2017,79-86, hal 3)
Mengembangkan
prinsip 9
Makanya CU dibuat agar tidak menerima sumbangan atau
investasi dari orang lain. Jadi CU ini doidirikan bukan dari
sumbangan dari orang atau pihak lain. Tidak juga untuk mencari
keuntungan yang sebesar-besarnya dengan system bunga
pinjaman dibawah bunga simpanan tetapi untuk saling melayani
agar anggota saling menolong diri sendiri tadi itu….(PR, MAN,
15-10-2017,112-115, hal 4)
Menghidupi
prinsip 10
Tatakelola simpan pinjamnya lebih-lebih pada tatakelola pinjam.
Jadi di CUKK pera pengurus, pengawas dan manajemen memiliki
tanggung jawab yang lebih tinggi disbanding anggota. Misalnya
kalo ada anggota yang mau pinjam persetujuan nya tidak harus
dari semua aktivis tapi cukup 2/3 orang pengurus saja. (PR,
MAN, 15-10-2017,129-132 hal 4)
Tata kelola
(menumbuhkan
kepercayaan)
11
Untuk CUKK sangat transparan, jadi setiap tahunnya kami rutin
mengadakan RAT. Dimana dari RAT ini anggota dapat melihat
bagaimana pertumbuhan dan perkembangan CU dan asset yang
dimiliki jadi (PR, MAN, 15-10-2017,38-47,144-147 hal 5)
Transparansi 12
Untuk akses tabungan atau cek simpanan itukan bisa dari aplikasi,
jadi CUKK sudah punya aplikasi yang dapat digunakan di
android yang digunakan untuk melihat berapa jumlah tabungan,
berapa saldo yang ada, namun aplikasi ini hanya dapat digunakan
oleh anggota karna ada kode dan pin darirekening tabungan jadi
gak sembarang orang bisa akses ini(PR, MAN, 15-10-2017,147-
Inovasi 13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
151, hal 5-6)
Misalnya takut anggota takut uangnya dibawa kabur, berikan
bunga yang lebih tinggi dari bunga pinjaman sehingga duitnya itu
boleh dipinjam lagi oleh anggota. (PR, MAN, 15-10-2017,151-
163, hal 6)
Hambatan 14
CU ini kumpulan dari orang-orang yang percaya. Nah ketika
orang-orang yang berkumpul ini mau menghargai, kan menjadi
sebuah system baru. Dijaman sekrang ini jarang kita jumpai orang
yang saling menghargai. Maka CU disini salah satu tujuannya
mau ngembalikan itu. (PR, MAN, 15-10-2017,175-176, hal 6)
Mengembangkan
solidaritas 15
Banyak anggot CU yang bergabung menjadi anggota atas
informasi dari kawannya yang sudah masuk lebih dulu, ntah
suadaranya, ntah siapa begitu kan. Tetapi kan udah saling kenal
pada dasarnya. Hanya persoalannya misalnya orang yang saya
bawa, dengan orang yang kamu bawa misalnya kan belum tentu
saling kenal kan. Nah ini adalah salah satu tantangan atau
hambatan bagi CUKK untu membangun kepercayaan untuk
seluruh kompenen anggota. (PR, MAN, 15-10-2017,192-195, hal
7)
Kepercayaan
antar anggota 16
Anggota saling mengenal itu dari jejaring atau badan yang
didirikan CUKK ini. Misalnya dari K25 disini anggota dapat
saling mengenal satru sama lain, baik itu dalam penitipan barang
yang akan dijual di k25 atau pas belanja kan, untuk K77 atau
pendidikan dasar, nah para petani sawit dan karet kan bisa saling
berkenalan dan berbagi cerita seputar usaha mereka. (PR, MAN,
15-10-2017,195-199, hal 7)
Jaringan
kerjasama antar
anggota
17
CU kan kumpulan orang ya bukan kumpulan modal. Jadi pada
kenyataanya, masyarakat harus terus diajak bekerjasama. (PR,
MAN, 15-10-2017,203-205, hal 7)
Mengajak
Kerjasama 18
Trauma masyarakat kepada masalah finansial, trauma karena
ditipu rekan kerja, lembaga keuangan sebelumnya, (PR, MAN,
15-10-2017,205-208, hal 7)
Kesulitan
menumbuhkan
kepercayaan
19
Kami CUKK membangun tatakelola keuangan yang baik, yang
nantinya akan kami perbaik secara terus menerus, sistemnya juga.
(PR, MAN, 15-10-2017,210-215, hal 7)
Tata kelola
(membangun
kepercayaan)
20
Pendidikan kritis, bahwa sebenarnya kita tidak bisa hidup sendiri-
sendiri. Lalu mengapa masyarakat sebaigian besar mengalami
kehancuran finansial atau miskin ya? Nah ini karena
masyarakatnya tidak kerjasama, mereka individualisme. (PR,
MAN, 15-10-2017,218-220, hal 7)
Pendidikan
(menumbuhkan
kepercayaan)
21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
CUKK mengubah paradigma yuk kita berkumpul bersama agar
tidak bergantung dengan orang lain. (PR, MAN, 15-10-2017,220-
228, hal 7)
Mengembangkan
nilai 22
Awal bergabung kan pertama-tama yang di dapat itu pendidikan,
dimana kita mengembangkan anugrah yang sudah diberikan
Tuhan diman skil dan wawasan nya diasah. (PR, MAN, 15-10-
2017,232-236, hal 8)
Mengembangkan
pendidikan 23
Tidak dimulai dengam modal uang, kumpulan orang ini yang
kemudian skil dan wawasan yamg dibangun secara terus menerus
yang melaului pendidikan kritis. Pendidikan yang membantu kita
hidup lebih baik lagi(PR, MAN, 15-10-2017,263-267, hal 8)
Mengembangkan
nilai 24
Agar kemudian nanti disni ada kepercayaan, ada tatakelola yang
professional, transparansi, melalui yaa diskusi-diskusi disni yaa
(PR, MAN, 15-10-2017,267-273, hal 9)
Menumbuhkan
kepercayaan 25
Untuk jaringan kami banyak berjejaring dengan lembaga-lembaga
besar diatas kami bahkan lembaga dari luar negeri. Hal ini kan
dilakukan semata-mata untuk mengembangkan CUKK ini sendiri.
(PR, MAN, 15-10-2017,281-284, hal 9)
Jaringan 26
Kalau kemudian antara pengurus dan anggota, sebenarnya boleh
dikatakan kalau disebut sebagai keluarga yaa. (PR, MAN, 15-10-
2017,285-286, hal 9)
Hubungan
dengan anggota 27
CUKK berbeda dari CU lainnya yang menganut dan menerapkan
nilai-nilai (menolong diri sendiri, bertanggungjawab kepada diri
sendiri, demokrasi, kesetaraan, keadilan, swadaya, dan
solidaritas) Namun dalam CU Keling Kumang menganut nilai
inti yang di bentuk oleh KKG sebagai lembaga yang menaungi
CU Keling Kumang, yaitu nilai inti yang dikenal dengan
INVICTUS.
Nilai-nilai 28
Namun untuk prinsip masih sama dengan prinsip yang dianut oleh
CU lainnya (PR, MAN, 15-10-2017,286-290, hal 9) Prinsip 29
Laki-laki ataupun perempuan punya hak yang sama, sehingga
setiap orang atau anggota dari aspek tata kelola, kredit memiliki
peluang yang sama. (PR, MAN, 15-10-2017,294-304, hal 10)
Kesetaraan 30
CU gak boleh membatasi dari segi keanggotaan, bahkan penjahat
aja kalo mau masuk kan boleh yaa, kan nantinya juga akan
tersaring system. (PR, MAN, 15-10-2017,305, hal 10)
Terbuka 31
Kontrol pengawasan secara demokratis (PR, MAN, 15-10-
2017,306286-290, hal 10) Demokratis 32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
Kami bisa memberikan informasi apapun kepada anggota kecuali
jumlah simpanan anggota lain. Misalnya berapa jumlah
bsimpanan pa kali, simpanan bu ani , simpanan cici. Nah ini gak
boleh yaa (PR, MAN, 15-10-2017,307-308, hal 10)
Transparansi 33
Kalau kita lihat kan anggota yang mau bergabung kan tentunya
setidaknya punya rasa percaya, nah nantinya kan rasa percaya nya
ini akan di nantinya anggota akan diberikan pelatihan kana tau
pendidikan dasar yang pertama. (PR, MAN, 15-10-2017,309-313,
hal 10)
Pendidikan
(menumbuhkan
kepercayaan)
34
Untuk menumbuhkan kepercayaan, pada anggota ataupun calon
anggota itu kita berikan suatu simulasi (PR, MAN, 15-10-
2017,314-315, hal 10)
Simulasi
(menumbu8hkan
kepercayaan)
35
Keterangan : PR; Pak Protasius Ayung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
Lampiran 8
Narasumber :Anggota 1 (Haryono, Sejak 2009)
PERNYATAAN KODE NO
REFF
Karena pada saat saya awal ke Kalimantan ini CU pertama yang
saya tahu ya hanya CUKK ini dan juga pas ada kawan saya yang
kerja disitu. Saya bergabung di CUKK ini dari tahun 2009 kalo
gak salah yaa pokoknya dari awal saya pindah ke Kalimantan
ini. (HR, AG, 09-10-2017, 98-108, hal 4)
Alasan menjadi
anggota 1
M:Apakah figure orang yang kerja di cukk ini menjadikan bapak
benar-benar percaya simpan uang di cukk ini pak?
Alasan menjadi
anggota 2
HR: Iya karena sya kenal dengan salah stau pengurus cu itu dan
kebetulan teman saya makanya awalnya saya percaya ini
sebelum ada pendidikan dasar itu yaa. Dan setelah ada
pendidikan dasar itu menjadikan saya lebih percaya lagi apalgi
dsengan diadakannya RAT. Jadi kayak lebih terbuka. (HR, AG,
09-10-2017, 109-110, hal 4)
M: Lebih transparan ya pak ya?
Transparansi 3
HR: Iyaa sangat transparan, trus kita juga diajarin bagaimana
cara membaca laporan keuangan yang di bagikan kepada kami
itu. Maklum saja yaa kan saya kurang paham untuk membaca
laporan keuangan kayak gitu. (HR, AG, 09-10-2017, 110-116),
hal 4)
Karena CUKK ini diawal kami masuk menjadi anggota bahkan
kami masih jadi calon anggota mereka sudah memberikan kami
pendidikan dasar CU. Jadi disini kami mulai percaya karena
dintunjukan dengan bukti-bukti keberhasilan anggota lain lalu
ditunjukan laporan keuangannya tiap bulan, lalu di akhir tahun
selalu diadakan RAT ditempat yang berbeda. Jadi kan disini
kami bisa melihat BO di derah lain. Walaupun kadang saya gak
datang juga waktu RAT karena ada kesibukan lain. (HR, AG,
09-10-2017, 119-122, hal 4)
Pendidikan 4
M: Kan banyak jenis produk simpanan ya pak, Awal bapak
bergabung bapak ambil jenis tabungan apa aja pak?
Produk layanan 5 HR: Awal saya bergabung saya ambil tabungan Simpar dan
Takan plus, Takan plus itukan dulunya namanya Takan aja lalu
baru bebrapa tahun ganti nama jadi takan plus. (HR, AG, 09-10-
2017, 122-131, hal 5)
M: Alasan bapak ambil kedua produk ini kenapa pak? Produk layanan 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
HR: saya ambil takan plus untuk tabungan pendidikan anak saya
dimasa depan, kan saya juga nggak tau yaa bagaimana
kedepannya apakah saya masih mampu sekolahkan anak saya
atau tidak. Kalau ada tabungan ginikan udah aman yaa. Tinggal
pandai-pandai saya ngatur aja kan. Kalau untuk simpar ini kan
memang karena wajib yaa buat para nggota selain itu kita bisa
ambil tiap hari jadi kalau tiba-tiba ada keperluan bisa langsung
ambil gitu pak (HR, AG, 09-10-2017, 141-150, hal 6).
M: Pernah ngajukan pinjaman gak sih pak?
Produk layanan 7
HR: Pernah dek, saya waktu itu alas an saya nabung itu untuk
buat rumah jadi saya ngajukan pinjaman untuk buat rumah
waktu itu. Kalo gak salah saya ikut KPR (kredit kepemilikan
rumah). Pernah juga karna waktu itu saya kena musibah saya
pinjam juga pinjaman rebung (rendah bunga). Tapi puji Tuhan
sekarang sudah lunas semua. (HR, AG, 09-10-2017, 151-156,
hal 6-7)
Lewat pendidikan itu dek, jadi kami diajarin gimana cara pinjam
apa aja keuntungan waktu kita nabung, apa aja proses CUKK ini.
Giamana arus keuangannya, gimana cara bacanya dan banyaklah
dek. Lalu waktu RAT kan tahun 2016 kemarin di BO kelam
RAT nya. Didalam RAT ini kami bebas menyatakan pendapat,
dan pendapat kami dihargai, bisa nyampaikan ususl, kesulitan
yang kami hadapi apa, lalu banyaklah dek. (HR, AG, 09-10-
2017, 215-226, hal 7-8)
Upaya
pengembangan
koperasi
8
HR: Adek kenal ibu rupina kan? istrinya pak tomas itu?
M:Iya saya kenal pak. Kenapa pak?
Upaya
pengembangan
koperasi
9
HR: Nah dari beliau inilah saya banyak belajar kan kebetulan
beliau ni salah satu aktivis CU dan juga guru di SMK tempak
saya ngajar. Nah jadi lewat beliau ini kami banyak bergabung
dan tahu gimana seluk beluk CUKK ini. Giaman
perkembangannya pokoknya beliau ini rajin sekali ngasi tau
kami informasi tentang CUKK. Jadi rata-rata guru di SMK
nabung di CUKK bahkan murid juga banyak yang nabung di
CUKK, sekalian kan nanti anak jurusan akuntansi bisa magang
di CUKK situ juga. Tapi gak semuanya di CUKK soalnya kan
banyak juga CU dikelam ini kan, kaya CU Bima, CULT, dan
banyak lagi itulah yaa. Termasuk juga CU Puyang gana yang
udah bangkrut ini yaa hhahahaa.. (HR, AG, 09-10-2017, 274-
277, hal 8)
M: Hhaha iya ya pak. Banyak juga yaa perannya di kelam ini
pak? Oo sya baru tau kalau ibu rupina ini salah satu aktivis
CUKK pak. Berarti banyak yang terbantu yaa pak dengan
adanya aktivis/ pengurus CUKK teman sendiri gini?
Figur pengurus 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
Iyaa banyak sekali terbantu apalagi daerah kelam ini rata-rata
kan banyak masuk karna dari jalur ibu rupina ini. Tapi gak
semualah yaa soalnya saingan paling beratnyakan CULT yaa.
Sama-sama CU besar kan jadi bersingnya agak ketat. (HR, AG,
09-10-2017, 280-290, hal 9-10)
Untuk bentuk jaringannya ada banyak sih tapi saya gak lupa yaa,
kalo gak salah saya yg dari cunya sendiri itu ada K77 yang untuk
petani sawit dan karet, K52 untuk koperasi atau pusat
perbelanjaan dan juga untuk membantu kita sebagai anggota
yang memiliki usaha seperti tenun, anyaman pokoknya produk-
produk hasil karya sendiri itu bisa di didisplay atau di bantu
jualin disini. (HR, AG, 09-10-2017, 291-300, hal 10)
Jaringan 11
M: Kalau untuk jaringan dengan lembaga luar bapak tau gak?
Jaringan 12
HR: Iyaa tau tapi kurang paham juga yaa, ada beberapa lembaga
internasional, lalu untuk yang Indonesia ada beberapa juga misal
puskopdit katulistiwa, inkopdit apalagi yaa saya lupa. Ada juga
yang membantu jaminan tabungan kami juga. Tapi dengan
adanya lembaga ini banyak bantu kami sebagai anggota mapun
CUKK sebagai lembaga dalam perkembangan nya kalo saya
lihat. (HR, AG, 09-10-2017, 314-326, hal 11)
Untuk perkembangan sudah baik bahkan ada yang sangat baik,
kan sekarang juga CUKK buka jaringan SHG soal peternakan
ayam ini. Kalo di derah kelam yang nangani itu melki empaci tu
dek, kenalkan? Nah beliau ini dal yang ngurus SHG soal
peternakan ayam ni di derah kelam sini. (HR, AG, 09-10-2017,
327-333, hal 11)
Jaringan 14
Kalau untuk yang lain kaya K77 itu banyak bantu masyarakat
apalagi mayoritas kan petani karetr dan sawit ini nah banyak
bantu itu dari pupuk. (HR, AG, 09-10-2017, 337-341, hal 11)
Jaringan 15
Manfaatnya yaa banyak yaa bantu dalam perekonomianlah
tentunya, karet kan sekarang ni kurang air kalau dipupuk jadi
banyak airnya kan kalau sawit kan susah buahnya itu kalo gak
dipupuk buanya kecil-kecil. Kalau untuk koperasi perbelanjaan
itu bantu banyak masyarakat kita di derah kelam dedai atau
menaung sana yang jual kerajinan hasil karya sendiri, kayak
capan, tenun, takin, cupai, tanggoi atau banyak lah itukan. Dan
dapat dijual dengan harga mahal looh. Kalau di kampong kan
paling Cuma di minta atau di bagikan sama tetangga kasian yang
sudah buat tuu. Sama bantu juga anggota dan org luar juga untuk
belanja kebutuhan sehari-hari dengan harga yang terjangkau.
(HR, AG, 09-10-2017, 341-347, hal 12)
Manfaat 16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
Kalau untuk itu kami udah di kasi tau sih soal nilai dan prinsip
ini. Cuma kalau untuk pemahamannya yaa agak kurang yaa
paling yang setia kawan, saling bantu itu yaa. Kalau untuk nilai
ini kan nilai INVICTUS yang di terapkan, yang biasanya tu tuap
BO pasti ada tulisan atau pampflet dengan tulisan INVICTUS.
(HR, AG, 09-10-2017, 383-389, hal 13)
Nilai dan Prinsip 17
Yaa dihidupi sepertinya yaa hahahhaaa, karna kan menerapkan
prinsip-prinsip yang ada dan nilai-nilainya juga. Kaya inovasi
sekarang udah gampang kalau mau akses bisa lewatinternet udah
ada aplikasi android sendiri CUKK ini. Saya juga baru pakai ini
(HR, AG, 09-10-2017, 411-417, hal 13).
Nilai dan Prinsip 18
Keterangan : HR: Pak Haryono M; Damiana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
Lampiran 9
Narasumber : Anggota 2 (A. Gani, sejak 2011)
PERNYATAAN KODE NO
REFF
Aku milih CUKK tuk deh karena CUKK tuk kan perkembangannya
baik bagus piak nuk, aku ndai Cuma di CUKK jak nabung nuk tapi di
CU Bima ugak, atik di CUKK tuk mulai dari 2011 aku nabung diak.
Sebelum nyak aku kan nabung di CU puyang gana yang di sepiak yak
yang dah bangkrut lalu aku cuba nabung agik di CU Bima. (GN, AG,
09-10-2017, 411-417 hal 14)
Latar belakang
bergabung 1
M:Jadi pituk nuan dini jak pak?
Latar belakang
bergabung 2 GH : Aku nabung dua CU di CU Bima dgn CULT. Sama-sama agik
bejalai tiap bulan aku ngangsur nuk. (GN, AG, 09-10-2017, 418 hal
14)
M:Wahh mantap nuan pak, nabung di dua CU deh. Ngapa nuan milih
di dua CU? Ndai pilih salah satu jak pak?
Latar belakang
bergabung 3
GH: Sebenarnyak gegara waktu yak bima tuk kan bisik isu kak
bangkrut lalu ku amiklah semua sebagian tabungan ku. Nah ninga
dari sidak atek CUKK tuk bait dan berkembang lalu aku nabung kiak
lah dana tadik yang ku amik nyak. Sampai pituk agik nabung diak
jadinyak kan. (GN, AG, 09-10-2017, 419-420 hal 14)
Aku tuk pecaya gegara ninga sidak kan bisik te udah jadi anggota yak
kan, jadi sidak becerita banyak debantu bah. Aku pun tetarik gak kan
sapa tau bisa bantu kami yang ndak sekolah dan budu ni kan. (GN,
AG, 09-10-2017, 420-425 hal 15)
Membangun
Kepercayaan 4
Pengurus sebelum selalu ngasi kami tuk pendidikan tiap bulan, nah
dari pendidikan tuk kami mulai tau bagaimana cukk bagaimana asset
nya dan agik banyaklah. (GN, AG, 09-10-2017, 426 hal 15)
Pendidikan 5
M:Nuan pernah minjam kah pak di cukk?
Produk layanan 6 GH:Kalak dek, waktu yak aku minjam ngau bantu usaha aku depot air
minum yak kan. tapi sih pituk udah lunas semua nai sik utang agik.
(GN, AG, 09-10-2017, 427-428 hal 15)
Bentuik jaringan yang terjalin dalam CUKK tuu antara bisik banyak
tik ndai salah deh bisik K52, K77, peternakan manuk, sekulah tik nai
salah lalu nama gik deh kelupa aku nuan. Atik te dengan luar negeri
pun bisisk gak tapi aku ndai seberapa numut nuan. (GN, AG, 09-10-
2017, 430-440 hal 15)
Jaringan 7
Bait bah, aku kan dengan K77 yak deh, nah aku tuk tebantu atik kak
meli pupuk karit atau sawit piak ndai mahal agaik, ndai bukai tik
kitai meli di warung atau tuku-tuku yang lain bah dek. (GN, AG, 09-
10-2017, 441-442 hal 15)
Jaringan 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
M: Nuan rajin mek pak meli pupuk diak?
Manfaat 9 GH: Auk nuk, ampir tiap 3 bulan sekali soalnya kan karet perelu
pupuk, sawut pun piak biar banyak aik tik sawit banyak gak buah
yak. Kasa ngau idup sehari-hari. (GN, AG, 09-10-2017, 442-449 hal
16)
Banyaklah manfaat yak apalagi ngau tebisik ushaa kecik macam kitai-
kitai tuk kan, banyak tebantu, mulai dari tempat belanja, tempat kita
masarkan produk kitai, tempai tik kak beli pupuk, kak sekulah, les,
bisik hotel ladja, tee ngidup manuk nyak gak deh banyak tebantu lah
pukuk. (GN, AG, 09-10-2017, 449-455 hal 16)
Manfaat 10
Aku nai seberapa numut nuk tenama yak, yang penting aku ketauk
sidak jujur naa, maka tik RAT aku namai biar ketauk perkembangan
nyak bah. (GN, AG, 09-10-2017, 455- 460 hal 17)
Nilai dan
Prinsip 11
Keterangan : GN; Pak Agustinus Gani, M; Mia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
Lampiran 10
Narasumber: Anggota (Zakaria, sejak 2009)
PERNYATAAN KODE NO
REFF
Alasan yang pertama adalah dikarenakan CUKK adalah salah satu CU
yang berkembang cukup baik di sintang daerah kita ini kan, lalu
selain itu awalnya dikarnakan ada kawan bapak kaka yang kerja disitu
lalu pas itu bapak kaka lagi perlu dana buat biaya sekolah kaka nah
akhirnya diwarkan lah sama kawan ni untuk bergabung nanti banyak
manfaat yang bisa diambil kata dia termasuk bisa pinjam uang disitu
juga dengan bunga rendah. Gitulah ceritanya tuu (ZK, AG, 10-
2017,461-477, hal 17-18)
Latar belakang
bergabung 1
Kepercayaan itu akan timbul kalau kita liat bukti iya kan, nah bapak
kaka ni liat banyak juga kawan-kawan selain pengurus tadi tuu yang
bergabung jadi anggota. Sidak ni lumayan sukses jugalah diusahanya,
ada yang buka kantin, warung kelontong, kios bensin, yang petani
pun banyak juga. Nah kan kebetulan biaya kuliah kaka di kedokteran
kan mahal ni makanya bapak kaka coba jadi anggota siapa tau bisa
bantu tambah-tambah biaya semester kaka kan. Dan ternyata memang
terbantu bahkan banyak terbantu. (ZK, AG, 10-2017,478-500, hal 18)
Bukti
Kepercayaan 2
M:Kan banyak jenis tabungan yang ditawakan, kalau bapak kaka ni
ambil apa aja? Produk
layanan 3
ZK: Kalau bapak kaka ambil SISKA, TAKAN PLUS, dan PERIDI.
(ZK, AG, 10-2017,500, hal 18)
M: Kalau untuk pinjamannya?
Produk
layanan 4
ZK: Kalau untuk pinjaman dulu yang pinjaman pendidikan, karna
memang dipakai buat kaka masuk kuliah ituu. (ZK, AG, 10-2017,501,
hal 18)
Dari segi pelayanan yang diberikan, semakin kesini semakin
membaik, pengurus mulai benar-benarkan memperhatikan apa yang
dibutuhkana nggota apa saja kesulitannya (ZK, AG, 10-2017,502-
510, hal 18)
Pelayanan
lalu dari segi transparansi asset, itu kita bisa liatkalo pas RAT kan
kalau mau cek perbulan pun bisa Cuma datang ke kantor Cuma kalo
kita sibuk ginikan mana betah juga. Lalu dari pendidikan juga misal
pendidikan dasar, disinikan kita benar-benar dimantapkan biar tambah
percaya dan gak ragu lagi mau gabung kan. (ZK, AG, 10-2017,510-
520, hal 18)
Transparansi 5
Kalo untuk kerjasamanya itu banyak sih kalau untuk antara anggota
aja ada SHG kalo di dearah kita ni di pegang melki anak langgi tuu
nong, nah lalu ada tempat distributor gas di jalan tengah, lalu ada k77,
k52, ladja hotel, sekolah lapangan, smk keeling kumang, lalu katanya
terakhir mau dirikan kampus juga. Kalau untuk jaringan dengan luar
Jaringan 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
tuu banyak juga missal solidaridad, microsave, accu, inkopdit, apalagi
yaa lupa bapak kaka. Banyak lagi pokoknya (ZK, AG, 10-2017,520-
550, hal 19)
Cukup baik bahkan sangat baik, soalnya banyak anggota yang
terbantu dengan jaringan yang dibuat CUKK ini. Kalau untuk
jaringan luar itu terbantu juga tapi lebih ke lemabaga jadi kurang tau
juga seperti apa. (ZK, AG, 10-2017,550-551, hal 19)
Manfaat 7
Manfaatnya banyaklah, kalau K25 bantu kita untuk permudah belanja
atau kita bisa promosikan produk yang kita buat dari K52 ini. Kalau
untuk K77 nah ini bantu petani-petani macam kita ni, dari pupuk, lalu
di bantu juga oleh sekolah lapangan gimana cara perawatan tanaman
karet atau sawit, kalau untuk sekolah itu jelas kan banyak bantu di
bidang pendidikan apalagi di tambah dengan adanya mahasiswa dari
jaw asana yang beberapa kali KKN di sini, jadi terbantulah. Untuk
pendidikan juga ada les bahasa inggris di ladja situ tuu tiap hari apa
lupa bapak kaka. Oswal aja ikut les bahasa inggris kan, kan bahasa
inggris uitu penting mana disekolah negri disni ini rata-rata kurang
guru bahyasa inggris apalagoi dikampung-kampung. Baru tau bahasa
inggris pas masuk SMP gimana mau maju kita ni kan. (ZK, AG, 10-
2017,552-570, hal 19-20)
Manfaat 8
Cukup pahamlah mulai dari nilai INVICTUS yang selalu
dikembangkan lalu untuk prinsipnya ada pendidikan yang terus
menerus yang sudah mulai digalakan dengan mau bangun universitas
tuu, pelayanan kepada anggota, bersifat terbuka, saling menolong
apalagi yaa. (ZK, AG, 10-2017,571-580, hal 20)
Nilai dan
Prinsip 9
M: Kalau menurut bapak kaka penting ndak nilai dan prinsip ini?
Nilai dan
Prinsip 10
ZK: Oo sangat penting, cu kan harus ada nilai dan prinsip balau ndak
kayak gitu sih mending nabung di bank kan yaa. Dan haruys
diterapkan karena dengan nilai dan prinsip yang ada ini bantu cu
untuk berkembang rekrut anggota dll lah. Coba liat CU Puyang gana
dulu tuu itu kan bangkrut karna banyak anggota yang korupsi. Habis
uang anggota ndak kembali juga padahal lagi jaya-jayanya dulu
puyang gana ni kan. Termasuk bapak kamu dan bapak kaka ikut
tertipu juga hahhahahaa. (ZK, AG, 10-2017,580-592, hal 20)
Iya di terapkan missal dalam pelayana yang diberikan, lalu dalam
rekrut anggota ndak semua katolik atau Kristen banyak juga yang
muslim, lalu untuk nilai tuu kan sekarang ni udah canggih ada
apliukasi di hp yang bisa untuk ngecek saldo kita, lalu ATM udah
lama sih ada ATM ni ndak mau kalah sama CU Lantang Tipo yang
udah maju duluan kita ni hahhaa. Lalu ada majalah-majalah, lalu ada
web, banyaklah pokoknya. (ZK, AG, 10-2017,593-600 , hal 20)
Upaya 11
Keterangan : ZK; Pak Zakaria, M; Mia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
Lampiran 11
KATEGORI MENUMBUHKAN KEPERCAYAAN
No Narasumber Kode Sumber
1
Managing Director
Keling Kumang
Group dan Ketua
Dewan Pengurus
CU Keling
Kumang
Perkembangan 1
Prestasi koperasi 2,3
Peran pengurus 9,10
Kunci kepercayaan 4
Kepercayaan masyarakat 6
Proses 7
Peran kepercayaan 5,11
Pendidikan 12
Menjaga kepercayaan 13
Nilai kepercayaan 14
Menumbuhkan kepercayaan 15
Kesulitan 16,18
Komitment 8
Pelayanan 17
2 Chief Executive
Officer
Perkembangan 2,5
Kualiitas Kepercayaan 1
Prestasi koperasi 3,4
Pertumbuhan 6
Pelayanan 7,9,13
Membangun kepercayaan 8,15
Peran kepercayaan 10
Pendidikan 11
Transparansi 12
Kesulitan 14
3
Manajer Branch
Office Kelam
Permai
Peran kepercayaan 1
Menumbuhkan kepercayaan 2,3,4,25
Indikasi kepercayaan 5
Pendidikan 6,7,8,21,23,34
Tata kelola 11,12
Transparansi 12
Kepercayaan antar anggota 16
Kesulitan 14,19
Simulasi 35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
No Narasumber Kode Sumber
1 Haryono
Latar belakang bergabung 1,2
Transparansi 3
Pendidikan 4
Produk layanan 5,6,7
Upaya membangun kepercayaan 8,9
Figur pengurus 10
2
Agustinus Gani
Latar belakang bergabung 1,2,3
Membangun kepercayaan 4
Pendidikan 5
Produk layanan 6
3 Zakaria
Latar belakang bergabung 1
Bukti Kepercayaan 2
Produk layanan 3,4
Pelayanan 5
Transparansi 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
Lampiran 12
KATEGORI MEMBANGUN JARINGAN
No Narasumber Kode Sumber
1
Managing Director
Keling Kumang
Group dan Ketua
Dewan Pengurus
CUKK
Jaringan Lembaga 16
Hubungan antar pengurus dan anggota 17
Membangun lembaga 18
Manfaat lembaga 19,23,24,25
Jaringan anggota 20
Jaringan Kelembagaan 21,22
2 Chief Executive
officer
Jaringan lembaga 17
manfaat jaringan lembaga 18,19,20
Membangun Jaringan 21
Manfaat jaringan dengan lembaga luar 22,23,36,37
Hubungan anggota 24
Dampak hubungan 25
3
Manajer Branch
Office Kelam
Permai
jaringan kerjasama antar anggota 17
Mengajak Kerjasama 18
Jaringan 26
Hubungan dengan anggota 27
No Narasumber Sumber Kode
1 Haryono Jaringan 11,12,14,15
Manfaat 16
2 Agustinus Gani
Jaringan 7,8
Manfaat 9,10
3 Zakaria Jaringan 6
Manfaat 7,8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
Lampiran 13
KATEGORI MENGEMBANGKAN NILAI INTI
No Narasumber Sumber Kode
1
Manager Director
Keling Kumang
Group dan Ketua
Dewan Pengawas
CUKK
Memahami nilai dan prinsip 26
Nilai yang diterapkan 27
Upaya mengembangkan nilai 28
Prinsip 29
Peran nilai dan prinsip 30,32
Terbuka 31
Menjaga nilai dan prinsip 33
2 Chief Executive
Officer
Pemahaman nilai dan prinsip 22,26
Nilai inti 28,29
Upaya mengembangkan nilai 30,31
Integritas 32
Pedoman dasar 33
3
Manajer Branch
Office Kelam
Permai
Mengembangkan prinsip 9
Menghidupi prinsip 10
Mengembangkan solidaritas 15
Nilai-nilai 28
Prinsip 29
Mengembangkan nilai 22,24
Kesetaraan 30
Terbuka 31
Demokratis 32
No Narasumber Sumber Kode
1 Haryono Nilai dan prinsip 17,18
2 Agustinus Gani Nilai dan prinsip 11
3 Zakaria Nilai dan prinsip 9.1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
Lampiran 16
STRUKTUR ORGANISASI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
Lampiran 17
PENGURUS CREDIT UNION KELING KUMANG PRIODE 2016-2020
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
Lampiran 18
PENGAWAS CREDIT UNION KELING KUMANG PRIODE 2016-2020
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
Lampiran 19
STRUKTUR MANAJEMEN CREDIT UNION KELING KUMANG
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
top related