penyusunan instrumen kualitas hidup yang...
Post on 24-Oct-2020
12 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PENYUSUNAN INSTRUMEN KUALITAS HIDUP YANG
BERHUBUNGAN DENGAN KESEHATAN BERBASIS ISLAM
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar Sarjana Farmasi
Pada Jurusan Farmasi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
Oleh :
LUXFIYATI
Nim : 70100115002
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2019
i
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Mahasiswa yang bertandatangan di bawah ini:
Nama : Luxfiyati
NIM : 70100115002
Tempat, Tanggal Lahir : Wanio TImoreng, 14 Juni 1997
Jur/Prodi/Konsentrasi : Farmasi
Alamat : Jl. Romang Tangaya Dalam VIII, Antang
Judul : Penyusunan Instrumen Kualitas Hidup
Berdasarkan Kesahatan berbasis Islam
Menyatakan bahwa Skripsi ini benar adalah hasil karya penulis sendiri.
Jika di kemudian hari terbukti bahwa ia merupakan duplikat, tiruan, atau dibuat
oleh orang lain sebagian atau seluruhnya, maka skripsi dan gelar yang diperoleh
karenanya batal demi hukum.
Gowa, 11 November 2019
Penyusun,
Luxfiyati
NIM. 70100115002
ii
PENGESAHAN SKRIPSI
iii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas
rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan
penulisan skripsi ini. Salawat dan Taslim penulis curahkan kepada Nabi Besar
Muhammad SAW, yang telah menyingkap kegelapan wawasan umat manusia ke
arah yang lebih beradab dan manusiawi.
Skripsi dengan judul “Penyusunan Instrumen Kualitas Hidup Berdasarkan
Kesehatan Berbasis Islam” ini disusun sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana Farmasi pada Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
UIN Alauddin Makassar.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis mendapatkan bantuan dan dukungan
dari banyak pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung, berupa motivasi,
pikiran, serta petunjuk-petunjuk sehingga skripsi ini dapat terselesaikan
sebagaimana mestinya.
Terkhusus ucapan terima kasih penulis haturkan sebesar-besarnya kepada
orang tua tercinta, Ibunda Musykirah,S.Ag dengan seluruh kasih sayang dan
pengorbanan serta dukungan penuhnya, baik berupa materi, nasehat, dan doa yang
tulus, saudara-saudaraku, serta keluarga yang senantiasa memberikan restu dan
do’anya. Tak lupa pula penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Hamdan Juhannis, M.A., Ph.d., selaku Rektor Universitas
Islam Negeri Alauddin Makassar,
2. Ibu Dr. dr. Syatirah Jalaluddin, Sp.A., M.Kes. selaku Dekan Fakultas
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan,
3. Ibu Dr. Hj. Gemy Nastity Handayany., S.Si., M.Si., Apt., selaku Wakil
Dekan I, Bapak Dr. H. M. Fais Satrianegara, S.KM., MARS., selaku Wakil
iv
Dekan II, dan Bapak Dr. Mukhtar Luthfi, M. Pd., selaku Wakil Dekan III
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan,
4. Bapak Andi Asrul Ismail, S. Farm., M. Sc., Apt. selaku Ketua Jurusan, dan
Ibu Syamsuri Syakri, S. Si., M. Si., Apt, selaku Sekretaris Jurusan Farmasi
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan,
5. Bapak Andi Asrul Ismail, S. Si., M. Sc., Apt., selaku pembimbing pertama
yang telah banyak memberikan bantuan dan pengarahan, serta meluangkan
waktu dan pikirannya dalam membimbing penulis
6. Ibu Afrisusnawati Rauf, S.Si., M.Si, Apt., selaku pembimbing kedua yang
telah banyak memberikan bantuan, nasehat dan pengarahan, serta
meluangkan waktu dan pikirannya dalam membimbing penulis.
Terimakasih atas segala semangat dan do’anya kepada penulis.
7. Ibu Nurshalati Tahar., S. Farm. M.Si. Apt., selaku penguji kompetensi
yang telah banyak memberikan arahan dan bimbingan serta meluangkan
waktunya untuk memberikan koreksi dan saran dalam penyusunan skripsi
ini,
8. Ibu Dra. Asriyah M.Pd, selaku penguji agama yang telah banyak
memberikan arahan dan saran dalam penyusunan skripsi ini,
9. Bapak, Ibu Dosen, serta seluruh Staf Jurusan Farmasi atas curahan ilmu
pengetahuan dan segala bantuan yang diberikan pada penulis sejak
menempuh pendidikan farmasi hingga saat ini,
10. Kepada Utami Febriana yang telah banyak membantu dalam proses
penelitian dan memberikan Semangat.
11. Kepada sahabat saya Achsanul Husna yang senantiasa memberikan
semangat dan do’anya untuk penulis, terimakasih atas kasih perhatiannya.
12. Seluruh saudara-saudariku angkatan 2015 Pulvis terima kasih atas arahan
dan bantuannya selama proses penelitian, akhirnya penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini,
13. Kepada kakak-kakak dan adik-adik di Farmasi UIN Alauddin Makassar
serta pihak yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu yang juga
selalu memberi penulis dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini.
v
14. Kepada dan semuanya yang selalu mendukung selama proses penelitian
dan skripsi. Terimakasih atas bantuannya, semangat dan do’a kalian
semoga dibalas oleh Allah swt.
Penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan pada penyusunan
skripsi ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan
demi penyempurnaan skripsi ini ke depannya. Semoga skripsi ini dapat
bermanfaat dan bernilai ibadah di sisi Allah SWT. Aamiin.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Gowa,
Penulis,
Luxfiyati
NIM. 70100115002
vi
DAFTAR ISI
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI .................................................................. i
PENGESAHAN SKRIPSI ...................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ................................................................................................ viii
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... ix
ABSTRAK .............................................................................................................. x
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................... 4
C. Definisi Operasional Dan Ruang Lingkup Penelitian ....................... 4
D. Kajian Pustaka ..................................................................................... 5
E. Tujuan Penelitian ................................................................................. 5
F. Manfaat Penelitian ............................................................................... 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................. 9
A. Kualitas Hidup ...................................................................................... 9
B. Pengembangan Instrumen ................................................................. 14
C. Validasi ............................................................................................... 18
D. Realibilitas .......................................................................................... 22
E. Kesehatan Islam ................................................................................. 23
F. Tinjauan Islam Mengenai Kesehatan ............................................... 29
BAB III METODOLOGI PENELITIAN.............................................................. 32
A. Instrument penelitian ......................................................................... 35
B. Teknik Pengolahan Dan Analisis Data ............................................. 35
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................. 37
A. Hasil Penelitian .................................................................................. 37
1. Deskripsi karakteristik responden diterangkan sebagai berikut : ... 37
B. Pembahasan ........................................................................................ 44
vii
BAB V KESIMPULAN ........................................................................................ 52
A. Kesimpulan ......................................................................................... 52
B. Saran ................................................................................................... 52
KEPUSTAKAAN ................................................................................................. 53
LAMPIRAN .......................................................................................................... 55
BIOGRAFI ............................................................................................................ 70
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Daftar Instrumen Kualitas Hidup Generik .............................................. 14
Tabel 2. Penilaian skala likert ............................................................................... 35
Tabel 3. Karakteristik Responden ......................................................................... 37
Tabel 4. Karakteristik Responden menurut umur ................................................. 38
Tabel 5. Karakteristik Responden menurut Jenis Kelamin ................................... 38
Tabel 6. Karakteristik Responden menurut Pendidikan Terakhir ......................... 38
Tabel 7. Karakteristik Responden menurut Riwayat Penyakit ............................. 39
Tabel 8. Hasil uji validitas .................................................................................... 39
Tabel 9. Hasil uji realibilitas ................................................................................. 40
Tabel 10. Hasil pengisian skoring kuesioner ........................................................ 41
Tabel 11. Parameter pengukuran........................................................................... 50
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Kode etik penelitian .......................................................................... 55
Lampiran 2. Informent Consent ............................................................................ 56
Lampiran 3. Identitas Responden .......................................................................... 57
Lampiran 4. Kuesioner Kualitas Hidup Kesehatan Islam ..................................... 58
Lampiran 5. Data scoring kuesioner ..................................................................... 60
Lampiran 6. Hasil Uji Validitas ............................................................................ 64
Lampiran 7. Hasil Uji Realibilitas ........................................................................ 66
Lampiran 8. Tabel recoding kuesioner kualitas hidup kesehatan islam................ 67
Lampiran 9. Dokumentasi penelitian .................................................................... 68
x
Nama : Luxfiyati
NIM : 70100115002
Judul penelitian : Penyusunan Instrumen Kualitas Hidup Yang Berhubungan
Dengan Kesehatan Berbasis Islam
ABSTRAK
Gambaran kualitas hidup secara luas termasuk dalam setiap kasus
seseorang menilai 'kebaikan' dari berbagai gambaran hidup mereka. Penilaian ini
termasuk reaksi emosional seseorang terhadap kejadian kehidupan, disposisi, rasa
pemenuhan hidup dan kepuasan, dan kepuasan dengan pekerjaan dan hubungan
pribadi (Theofilou).Perkembangan studi kualitas hidup menyebabkan
berkembangnya instrumen-instrumen kualitas hidup. Hingga saat ini ada sekitar
1000 instrumen untuk mengukur kualitas hidup. Tujuan dilakukan penelitian ini
yaitu untuk mengembangkan instrument Kuaitas Hidup Kesehatan Islam, dan
melakukan uji validitas dan uji realibilitas pada instrument yang dikembangkan.
Jenis penelitian ini menggunakan metode Deskriptif Numerik, dengan teknik
study cross sectional dengan mengisi kuesioner Islamic Health Related Quality of
Life Quesionnaire yang telah disusun (IHRQoL). Sampel yang digunakan 121
pasien dengan tehnik purvosive sampling dan incidental sampling. Dari data yang
di analisis menunjukkan bahwa dari 14 soal dalam kuesioner yang dikembangkan
telah dinyatakan valid dan realibel. dilihat dari rhitung> rtabel maka item atau
pertanyaan dinyatakan valid dan apabila rhitung< rtabel maka item atau pertanyaan
tersebut dinyatakan tidak valid. Kemudian berdasarkan signifikansi jika nilai
signifikansi > 0,05 maka item atau pertanyaan tersebut tidak valid dan apabila
nilai signifikansi < dari 0,05 maka item atau pertnyaan tersebut dinyatakan valid.
Nilai rtabel yang diperoleh adalah 0,2315. Pada hasil uji realibilitas di peroleh
hasil 0,717. Kesimpulan dari penelitian ini didapatkan bahwa 14 item pertanyaan
ini dinyatakan valid karna nilai rhitung lebih besardari rtabel yang ditentukan.
Dan pada uji realibilitas mendapatkan hasil 0,717 dinyatakan realibel apabila
nilainya lebih besar dari 0,6.
Kata kunci : Instrumen, kualitas hidup kesehatan islam, validitas, dan realibilitas.
xi
Nama : Luxfiyati
NIM : 70100115002
Judul penelitian : ARRANGEMENT OF INSTRUMENTS QUALITY OF
LIFE RELATED TO ISLAMIC-BASED HEALTH
ABSTRAC
The concept of quality of life broadly covers how a person measures 'goodness'
from various aspects of their lives. This evaluation includes emotional reaction to
life events, dispositions, a sense of life fulfillment and satisfaction, and
satisfaction with work and personal relationships (Theofilou, 2013). The
development of quality of life studies led to the development of quality of life
instruments. Recently, there are about 1000 instruments to measure quality of life.
The aims of this research is to develop an Islamic Health Quality of Life
instrument, and do the validity test and reliability test on the instrument Arranged.
This type of research uses the Numerical Descriptive method, with cross sectional
study techniques by filling out a questionnaire Islamic Health Related Quality of
Life Questionnaire that has been arranged (IHRQoL). The sample used is 121
patients with purposive sampling and incidental sampling techniques.
From the data analyzed shows that from 14 questions in the developed
questionnaire have been declared valid and reliable. seen from r count> r table
then the item or question is declared valid and if r count <r table then the item or
question is declared invalid. Then based on significance if the significance value>
0.05 then the item or question is invalid and if the significance value <of 0.05 then
the item or question is declared valid. The rtable value obtained is 0.2315. On the
reliability test results obtained 0.717 results. The conclusion from this study found
that 14 items of this question were declared valid because the r count value was
greater than the determined r table. And in the reliability test the results obtained
0.717 expressed reliability if the value is greater than 0.6.
Keywords: Instruments, Islamic health related quality of life, validity, and
reliability
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gambaran kualitas hidup secara luas termasuk dalam setiap kasus
seseorang menilai 'kebaikan' dari berbagai gambaran hidup mereka. Penilaian ini
termasuk reaksi emosional seseorang terhadap kejadian kehidupan, disposisi, rasa
pemenuhan hidup dan kepuasan, dan kepuasan dengan pekerjaan dan hubungan
pribadi (Theofilou,2013).
Setiap orang memiliki kualitas hidup yang berbeda tergantung dari
masing-masing individu dalam menyikapi suatu persoalan yang terjadi dalam
dirinya. Jika dihadapi dengan positif maka akan baik pula kualitas hidupnya,
tetapi lain halnya jika dihadapi dengan negatif maka akan buruk pula kualitas
hidupnya.
Secara garis besar instrumen untuk mengukur kualitas hidup dapat dibagi
menjadi dua macam, yaitu instrumen umum (generic scale) dan instrumen khusus
(specific scale).Instrumen umum ialah instrumen yang dipakai untuk mengukur
kualitas hidup secara umum pada penderita dengan penyakit kronik. Instrumen ini
digunakan untuk menilai secara umum mengenai kemampuan fungsional,
ketidakmampuan dan kekuatiran yang timbul akibat penyakit yang
diderita(Silitonga, 2007).
Salah satu contoh instrumen umum adalah the Sickness Impact Profile
(SIP), the Medical Outcome Study (MOS) 36-item short-form Health Survey (SF-
36). Sedangkan instrumen khusus adalah instrumen yang dipakai untuk mengukur
2
sesuatu yang khusus dari penyakit, populasi tertentu (misalnya pada orang tua)
atau fungsi yang khusus (misalnya fungsi emosional), contohnya adalah pengaruh
pengetahuan terhadap kualitas hidup denganKepatuhan penggunaan obat sebagai
variabel antara padaPasien DM(Silitonga, 2007)
Penilaian kualitas hidup dapat memakai instrumen kualitas hidup 36-item
short-form and Health survey (SF-36). Dimana SF-36 ini yaitu salah satu
instrument penilaian kualitas hidup yang digunakan secara luas dalam berbagai
macam jenis penyakit. Hasil yang diperoleh dari kuesioner SF-36 yaitu nilai skor
kualitas hidup (Silitonga). Short Form-36 adalah kuesioner survey yang menilai 8
kriteria kesehatan yaitu, fungsi fisik, keterbatasan peran karna kesehatan fisik,
tubuh sakit, persepsi kesehatan secara umum, vitalitas, fungsi social, peran
keterbatasan karena masalah emosional, dan kesehatan psikis. Penilaian ini
membuat nilai skala untuk masing-masing delapan parameter kesehatan dan dua
ukuran ringkasan kesehatan fisik dan psikis.Kuesioner SF-36 mempunyai skor
yang berpusar antara 0-100, dengan nilai 100 sebagai kualitas hidup terbaik.
Delapan ranah kualitas hidup SF-36 ini dapat dibagi lagi menjadi 2 bagian yaitu
kualitas hidup fisik yang meliputi fungsi fisik, nyeri, kesehatan umum dan
kualitas hidup emosional yang meliputi energi, fungsi sosial, peran emosi dan
kesehatan mental (Melani,2016).
Penilaian kualitas hidup dapat memakai instrumen kualitas hidup 36-item
short-form and Health survey (SF-36). Dimana SF-36 ini yaitu salah satu
instrument penilaian kualitas hidup yang digunakan secara luas dalam berbagai
macam jenis penyakit. Hasil yang diperoleh dari kuesioner SF-36 yaitu nilai skor
3
kualitas hidup (Silitonga). Short Form-36 adalah kuesioner survey yang menilai 8
kriteria kesehatan yaitu, fungsi fisik, keterbatasan peran karna kesehatan fisik,
tubuh sakit, persepsi kesehatan secara umum, vitalitas, fungsi social, peran
keterbatasan karena masalah emosional, dan kesehatan psikis. Penilaian ini
membuat nilai skala untuk masing-masing delapan parameter kesehatan dan dua
ukuran ringkasan kesehatan fisik dan psikis. Kuesioner SF-36 mempunyai skor
yang berpusar antara 0-100, dengan nilai 100 sebagai kualitas hidup terbaik.
Delapan ranah kualitas hidup SF-36 ini dapat dibagi lagi menjadi 2 bagian yaitu
kualitas hidup fisik yang meliputi fungsi fisik, nyeri, kesehatan umum dan
kualitas hidup emosional yang meliputi energi, fungsi sosial, peran emosi dan
kesehatan mental (Melani,2016).
Penyakit kronis merupakan penyakit yang berkepanjangan dan jarang
sembuh sempurna. Walau tidak semua penyakit kronis mengancam jiwa, tetapi
akan menjadi beban ekonomi bagi individu, keluarga, dan komunitas secara
keseluruhan. Penyakit kronis akan menyebabkan masalah medis, sosial dan
psikologis yang akan membatasi aktifitas dari lansia sehingga akan menyebabkan
penurunan quality of life (QOL) lansia. QOL merupakan pengukuran yang banyak
dipakai untuk mengevaluasi hasil studi klinis yang dilakukan pada pasien-pasien
dengan penyakit kronis(Yenny and Herwana, 2006).
Menurut Hasil Riset Kesehatan Dasar 2013 (RISKESDAS), urutan
penyakit kronis yang pertama yaitu Asma, Penyakit Paru Obstruktif Kronik, dan
Kanker dengan prevalensi 3.7 %, kemudian DM dengan prevalensi 1.5 %.
4
Suatu Instrumen memegang peranan yang sangat penting dalam
menentukan mutu suatu penelitian, karena validitas atau kesahihan data yang
diperoleh akan sangat ditentukan oleh kualitas atau validitas instrumen yang
digunakan, di samping prosedur pengumpulan data yang ditempuh. Hal ini mudah
dipahami karena instrumen berfungsi mengungkapkan fakta menjadi data,
sehingga jika instrumen yang digunakan mempunyai kualitas yang memadai
dalam arti valid dan reliabel maka data yang diperoleh akan sesuai dengan fakta
atau keadaan sesungguhnya di lapangan. Sedangkan jika kualitas instrumen yang
digunakan tidak baik dalam arti mempunyai validitas dan reliabilitas yang rendah,
maka data yang diperoleh juga tidak valid atau tidak sesuai dengan fakta di
lapangan, sehingga dapat menghasilkan kesimpulan yang keliru.
Di Indonesia belum ada instrumen untuk mengukur kualitas hidup
Kesehatan yang berbasis Islam, olehn karnanya itu dilakukan penelitian
pengembang instrumen.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Naskah / model instrument kualitas hidup yang
berhubungan dengan kesehatan berbasis islam?
2. Bagaimana validitas dan realibilitas instrument kualitas hidup yang
berhubungan dengan kesehatan berbasis islam?
C. Definisi Operasional Dan Ruang Lingkup Penelitian
1. Definisi Operasional
a. Kualitas hidup menurut WHO (1994) diartikan sebagai konsep
individu sebagai laki-laki atau wanita dalam hidup, dilihat dari konteks budaya dan
5
system nilai dimana mereka tinggal, dan berhubungan dengan standar hidup, harapan,
kesenangan, dan perhatian mereka.
b. Kesehatan menurut batasan World Health Organization adalah
keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang
hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
c. Validasi / validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat
kevalidan atau kesahihan suatu instrument. Suatu instrumendikatakan atau
dianggap valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan.
d. Reliability (kehandalan) merupakan uji analisis data untuk
membuktikan kekonsistensian suatu instrument untuk bias dipakai berulang kali.
e. Instrument adalah suatu alat ukur yang telah terpenuhi syarat
akademisnya, yang dapat digunakan untuk mengukur apa yang diinginkan
2. Ruang Lingkup
Ruang lingkup penelitian ini meliputi mengembangkan instrument
kualitas hidup yang berhubungan dengan islam.
D. Kajian Pustaka
1. Ajeng Tias Endarti (2015) “Kualitas Hidup Kesehatan: Konsep, Model
Dan Penggunaa” Kualitas hidup adalah tujuan yang harus dicapai oleh semua
orang dari segala usia. Kualitas hidup diartikan sebagai evaluasi subyektif
kebugaran fisik dan mental, yang sangat berakibat oleh nilai-nilai dan budaya
lingkungan dan aspek sosial-ekonomi masing-masing pribadi. Terdapat dua model
kualitas hidup yang amat umum, ialah model kualitas hidup Ferans dan
Klasifikasi Fungsi, Kecacatan dan Kesehatan Internasional WHO (ICF). Kedua
6
model menunjukkan sesungguhnya kualitas hidup berakibat oleh faktor individu
dan lingkungan. Kualitas hidup digunakan untuk diskriminasi, penilaian dan
prediksi. Ada alat generik dan spesifik untuk mengukur kualitas hidup. Untuk
memutuskan kualitas instrumen yang akan digunakan, berbagai parameter telah
ditentukan. Yaitu penerimaan (acceptance), stres (stress), keandalan (reliability),
validitas (validitas), daya tanggap (responsiveness), menggunakan (kegunaan)
dan interpretability (interpretability).
2. Helen Sabera adib, (2015) “Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian
Ilmiah Di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam” Instrumen penelitian adalah
bagian primer dari penelitian ilmiah lantaran mereka mengecualikan peluang
bahwa instrumen dari satu studi dapat dipakai oleh penelitian lain dengan
hubungan dan kebutuhan yang sama . Ini berarti bahwa alat penelitian dapat
menjadi aset ilmiah bagi seorang peneliti yang mengembangkannya. Penyusunan
instrumen dapat dilakukan sesuai dengan metode penelitian dan penyusunan
berikut. Para peneliti dapat mengikuti semua langkah kerja yang ditawarkan atau
mengubah langkah kerja sesuai dengan instrumen yang digunakan untuk
mengumpulkan, mengukur, dan menilai data penelitian. Jika instrumen memiliki
keandalan tinggi, penelitiannya tidak harus. Alat penilaian guru sedang
dikembangkan menjadi produk penelitian penyusunan yang dapat digunakan
untuk mengukur dan mengevaluasi kinerja guru dalam suatu program atau
lembaga.
3. Rini Noviyani (2016) “Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner EORTC
QLQ C-30 untuk Menilai Kualitas Hidup Pasien Kanker Ginekologi di RSUP
7
Sanglah Denpasar” Dampak pengobatan penyakit dan kanker dapat diukur dengan
indikator kualitas hidup menggunakan kuesioner EORTC QLQ C-30. Sebuah
studi cross-sectional dilakukan pada 30 pasien. Data dikumpulkan dengan metode
purposive sampling pada pasien yang memenuhi kriteria inklusi, yaitu wanita
berusia 30-70 yang didiagnosis dengan kanker ginekologi yang telah menjalani
kemoterapi di Rumah Sakit Sanglah di Denpasar Formulir persetujuan untuk
ditandatangani setelah deklarasi. Pasien yang tidak dapat berkomunikasi secara
rasional termasuk dalam kelompok eksklusi. Validitas dan reliabilitas instrumen
telah diuji menggunakan analisis faktor konfirmatori dengan STATA® Versi 12.
Hasil analisis faktor konfirmasi menunjukkan bahwa semua pertanyaan memiliki
satu faktor stres ()> 0,70, sehingga semua elemen valid. Uji Reliabilitas Elemen
menetapkan nilai> 0,50 untuk semua elemen pertanyaan. Ini menunjukkan bahwa
semua elemen pertanyaan dapat diandalkan. Hasil perhitungan validitas konstruk
memberikan nilai VE = 0,90 dan reliabilitas reliabilitas (RF) adalah 1, yang
berarti bahwa kuesioner EORTC QLQ C-30 sesuai dengan validitas dan
reliabilitas ekstrak. Kuesioner EORTC QLQ C-30 sebagai ukuran kualitas hidup
pasien kanker ginekologi di Rumah Sakit Sanglah Denpasar adalah valid dan
dapat diandalkan.
4. Zulkifli Matondang (2009) “Validitas Dan Reliabilitas Suatu Instrumen
Penelitian” Instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengukur objek
pengukuran atau untuk mengumpulkan data dari suatu variabel. Suatu instrumen
dianggap baik jika valid dan dapat diandalkan. Validitas terdiri dari validitas
konten, konstruk, empiris. Validitas internal skor dikotomi dan skor poin politik
8
adalah korelasi antara dua dan momen produk. Kriteria untuk artikel yang valid
atau tidak valid didasarkan pada nilai r table. Gabungan keandalan konsistensi
elemen untuk skor elemen dikotomis dan elemen berturut-turut untuk skor politik
adalah koefisien KR-20 dan alpha. Interpretasi dari koefisien reliabilitas adalah
interpretasi relatif dalam arti bahwa tidak ada batas absolut yang menunjukkan
jumlah koefisien minimum apa yang harus dicapai agar suatu pengukuran dapat
dikatakan andal. Namun, ini memberikan informasi tentang rasio nilai varians
yang diamati dengan nilai sebenarnya dari masing-masing kelompok
E. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengembangkan instrumen kualitas hidup yang berhubungan
dengan kesehatan islami.
2. Untuk mengetahui validitas dan realibilitas instrument dari kualitas hidup
yang berbasis kesehatan islam
F. Manfaat Penelitian
1. Sebagai praktisi di lapangan
2. Untuk Penyusunan ilmu pengetahuan (ilmiah) / kajian akademis.
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kualitas Hidup
Dalam literatur, istilah 'kualitas hidup' juga sering disebut sebagai
'kesejahteraan’.Namun, ada sejumlah tantangan untuk mengembangkan
pemahaman yang berarti tentang kualitas hidup dan / atau literatur kesejahteraan.
Yang pertama adalah untuk memastikan apa, tepatnya, arti istilah. Hampir 30
tahun yang lalu, di salah satu studi geografi seminalis di bidang ini, Smith (1973)
mengusulkan bahwa kesejahteraan digunakan untuk merujuk pada kondisi
kehidupan obyektif yang berlaku untuk populasi secara umum, sementara kualitas
hidup harus lebih tepat dibatasi untuk penilaian subyektif individu dari kehidupan
mereka karena apa yang dirasakan Smith sebagai sifat evaluatif dari istilah
tersebut.(Theofilou, 2013).
WHO mendefinisikan kualitas hidup sebagai persepsi
posisi mereka dalam kehidupan dalam konteks sistem budaya dan nilai-nilai di
manaMereka hidup dan dalam hal tujuan, harapan, standar dan
keprihatinan mereka. Ini adalah konsep komprehensif yang dipengaruhi secara
rumitmelalui kesehatan fisik, kondisi mental, kepercayaan pribadi,
hubungan sosial dan hubungan mereka dengan fitur penting dari lingkungan
mereka.
Kesehatan adalah keadaan kesehatan fisik, mental dan sosial yang lengkap
dan bukan hanya tidak adanya penyakit atau kelemahan (WHO.2018)
berarti seseorang seharusnya sehat dan tidak hanya naik
Penyembuhan menderita penyakit, tetapi juga sehat dan sejahtera
10
dapat dinilai dengan mengukur kualitas hidup yang berhubungan dengan
kesehatan.
WHO mendefinisikan kualitas hidup sebagai persepsi individu terhadap
kehidupan yang dijalaninya cocok denganadat dan norma tempat pribadi tersebut
tinggal serta melaksanakan kehidupannya tersebut dengan arah,cita-cita, penopang
dan haluan yang telah ditetapkan oleh pribadi(Tias Endarti).
Kualitas hidup adalah sebuah konsep multidimensi yang luas yang
biasanya mencakup evaluasi subjektif dari kedua aspek positif dan negatif dalam
kehidupan. Hal-hal yang mempengaruhi kualitas hidup diantaranya adalah aspek
kesehatan fisik, kesehatan mental, nilai dan budaya, spiritualitas, hubungan social
ekonomi yang mencakup pekerjaan, perumahan, sekolah dan lingkungan pasien
(Zumeli, 2015).
Penyakit kronis merupakan penyakit yang berkepanjangan dan terbatas
sembuh sempurna. Walau tidak semua penyakit kronis mengancam jiwa, tetapi
akan menjadi beban ekonomi bagi individu, keluarga, dan komunitas secara
keseluruhan. Penyakit kronis akan menyebabkan masalah medis, sosial dan
psikologis yang akan membatasi aktifitas dari lansia sehingga akan menyebabkan
penurunan quality of life (QOL) lansia. QOL merupakan pengukuran yang banyak
dipakai untuk mengevaluasi hasil studi klinis yang dilakukan pada pasien-pasien
dengan penyakit kronis.Sejauh ini belum ada definisi yang universal mengenai
kualitas hidup. Kualitas hidup seringkali ini digambarkan sebagai kesejahteraan
fisik, fungsional, emosional dan faktor sosial.(Yenny and Herwana)
11
Quality of life lebih didasarkan pada apa yang diinginkan oleh individu
dapat tercapai. Individu akan memilih kualitas hidup mereka sehingga sesuai
dengan apa yang dicari dan diinginkan. Quality of life merupakan pengalaman
individu itu sendiri. Jika individu memiliki pengalaman hidup yang baik dan
sesuai dengan yang diharapkan maka diasumsikan bahwa hidup mereka akan
memperoleh kesenangan, kedamaian, dan kepuasaan hidup (Diener & Suh, 1997).
Berdasarkan penelitian tentang kualitas hidup, kualitas hidup penduduk
Indonesia dengan kriteria kurang, lebih banyak dijumpai pada golongan umur
lanjut, perempuan, tingkat pendidikan rendah, tidak bekerja, tinggal di daerah
pedesaan, serta sosial ekonomi tergolong miskin. Penduduk yang menderita
penyakit tidak menular, cedera, menderita gangguan mental emosional,
menyandang faktor risiko antara, dan tinggal di rumah dengan lingkungan
terpapar memiliki kualitas hidup kurang.Faktor-faktor yang mempengaruhi
kualitas hidup penduduk adalah golongan umur, kemudian adanya gangguan
mental emosional, tinggal di rumah dengan lingkungan terpapar dan jenis kelamin
(Pradono dkk, 2007).
World Health Organization (WHO) 2006, membuat suatu peraturan yang
menyatakan bahwa sehat ialah suatu keadaan saat seseorang merasa sejahtera
secara fisik, mental dan sosial, bukan hanya ketiadaan penyakit.
Sejak itu para peneliti mulai membuat suatu instrumen untuk menilai
kesejahteraan secara keseluruhan, yang dimana meliputi kesejahteraan fisik,
mental dan sosial. Konsep ini kelak akan dikenal sebagai Health Related Quality
of Life (HRQoL), yang akan digunakan menilai kualitas hidup secara lebih luas
12
(terkait dengan kesehatan), hingga meliputi fungsi dan peran seseorang secara
social(Khanna and Tsevat).
Evaluasi HRQoL sendiri menjadi sangat penting, karena draf HRQoL
memperlihatkan beberapa hal, yaitu (1) bahwa dari HRQoL kita bisa mengetahui
efek yang lebih luas dari suatu penyakit, yang ternyata tidak selalu berhubungan
dengan efek biologis, (2) pada penyakit-penyakit yang tidak secara langsung
berhubungan dengan mortalitas, namun morbiditas, maka HRQoL dapat dikatakan
sebagai luaran dari penyelesaian terhadap pasien(Valderas et al.).
Sementara dalam lingkup yang lebih luas, evaluasi HRQoL dapat
dijadikan referensi untuk membandingkan kualitas kesehatan masyarakat,
sehingga menjadi sasaran terhadap agenda kesehatan yang sedang
dijalankan.(Valderas et al.)
Dalam membandingkan HRQoL, karena tidak dapat dibandingkan dengan
instrumen biologis, maka perlu diciptakan suatu instrumen khusus.Instrumen yang
diciptakan, pada awalnya belum meliputi seluruh aspek dalam HRQoL, masih
terbatas pada aspek tertentu saja.Aspek yang dimaksud ialah, sesuai dengan
konsep sehat dari WHO, yaitu aspek fisik, mental dan sosial. Hingga pada periode
setelah tahun 1970 barulah mulai dikembangkan suatu instrumen yang bertujuan
membandingkan kualitas hidup secara keseluruhan(McHorney).
Secara garis besar instrumen untuk mengukur kualitas hidup dapat dibagi
menjadi dua macam, yaitu instrumen umum (generic scale) dan instrumen khusus
(specific scale). Instrumen umum ialah instrumen yang dipakai untuk mengukur
kualitas hidup secara umum pada penderita dengan penyakit kronik. Instrumen ini
13
digunakan untuk menilai secara umum mengenai kemampuan fungsional,
ketidakmampuan dan kekuatiran yang timbul akibat penyakit yang
diderita(Silitonga).
Instrumen yang secara umum hingga saat ini banyak digunakan antara lain
World Health Organization-Quality of Life 100 (WHO-QOL 100), EuroQoL(EQ)
serta Short Form 36 (SF-36) (McHorney)
SF-36 merupakan instrumen yang telah dipakai di berbagai negara dan
dijadikan baku emas dalam membandingkan kualitas hidup karena instrumen ini
terdiri dari 36 pertanyaan singkat yang meliputi berbagai 8 aspek yaitu aspek
fisik, aspek emosi, aspek sosial, aspek kesehatan fisik, aspek kesehatan emosi,
aspek nyeri, aspek kelelahan dan aspek kesehatan secara umum(DP).
SF-36, WHO-QOL 100, EuroQol merupakan suatu instrumen yang
menilai kualitas hidup secara umum/generic (McHorney).
Perkembangan studi kualitas hidup menyebabkan berkembangnya
instrumen-instrumen kualitas hidup. Hingga saat ini ada sekitar 1000 instrumen
untuk mengukur kualitas hidup (Theofilou). Mulai dari instrumen kualitas hidup
yang sangat spesifik untuk kondisi penyakit tertentu hingga instrumen yang
sifatnya generik yang dapat digunakan dalam segala kondisi (Tias Endarti)
Instrumen kualitas hidup generik digunakan pada populasi umum yang
heterogen yang didalamnya terdapat beragam jenis kelompok/individu dengan
jenis penyakit yang berbeda-beda.Beberapa dimensi yang terkait dengan
kesehatan diukur dalam instrumen ini.Kualitas hidup juga dipakai untuk penelitian
prosedur kesehatan karena didalamnya menilai dampak penyakit terhadap mental
14
dan fungsi sosial. Dengan instrumen ini peneliti dapat memadankan hasil kualitas
hidup dengan populasi lainnya atau dengan populasi umum(Tias Endarti).
Tabel 1. Daftar Instrumen Kualitas Hidup Generik
No Nama instrument Skala
pengukuran
Jumlah
pertanyaan Aplikasi Pengisian
1
Medical Outcome
Short Form (MO
SF)-36 Health
Survey
Ordinal 36 Survey Angket (5-
10 menit)
2 MO SF-12 Health
Survey
Ordinal 12 Survey Angket (3-
4 menit)
3
WHOQOL-100 Ordinal 100 Survey,
Klinis
Angket
10-20
menit)
4 WHOQOL-BREF Ordinal 26 Survey,
Klinis
Angket
5
Sickness Impact
Profile (SIP)
Interval 136 Survey,
penelitia
n
Angket
(20-30
menit)
6
The Nottingham
Health Profile
(NHP)
Interval 45 Survey
klinis
Angket
(10-15
menit)
7 Duke Health Profile Ordinal 17 Klinis Angket
8 The COOP/WONCA
Charts
Ordinal 9 Klinis Angket (<
5 menit)
B. Pengembangan Instrumen
Dalam penelitian pendidikan, proses pengumpulan data amat penting. Data
yang digabungkan tergantung erat dengan fakta yang sebagai fokus penelitian ini.
Data ini digunakan untuk menarik kesimpulan bertimbal dengan arah penelitian
yang ditetapkan oleh peneliti dan untuk menguji hipotesis yang dirumuskan
(Wiersma, 1986). Sebagai contoh, dalam penelitian eksplorasi, hasil akumulasi
data ini dimanfaatkan sebagai kesimpulan dengan membuat gambaran untuk
menyelidiki masalah yang tergantung dengan masalah penelitian. Dalam
15
penelitian positivis, hasil pengumpulan data dijabarkan dengan uji statistik
spesifik, dan hasil analisis digunakan buat menarik kesimpulan (Retnawati, 2016).
Akuisisi data terkait erat dengan aktivitas pengukuran. Penilaian dilakukan
untuk menentukan kapasitas atau kinerja sesuatu atau individu dalam bentuk
keterampilan, gerak gerik, keterampilan, kesan, dll. Teknik pengujian dengan
instrumen tes, baik lisan maupun tulisan atau komputerisasi (CBT). Untuk
instrumen non-tes, mereka dapat dibagi menjadi kuesioner, pendapat, observasi
dan dokumentasi (Retnawati, 2016).
Langkah-langkah untuk mengembangkan instrumen tes dan non-tes adalah
sebagai berikut.
1. Menentukan tujuan persiapan instrumen Saat menyiapkan instrumen,
target untuk persiapan instrumen harus ditetapkan. Tujuan dari pengaturan ini
adalah untuk menentukan teori desain instrumen, bentuk instrumen, ekstraksi, dan
pentingnya hasil ekstraksi untuk instrumen yang sedang dikembangkan. Tujuan
penyusunan instrumen ini harus disesuaikan dengan tujuan penelitian. Misalnya,
ketika peneliti mencari tahu bagaimana pembelajaran berbasis masalah
memengaruhi motivasi dan pemikiran tingkat tinggi. Tentu saja, dua instrumen
perlu dikembangkan: instrumen untuk mengukur motivasi dan alat untuk
mengukur pemikiran di tingkat yang lebih tinggi.
2. Menemukan Teori atau Lingkup Materi yang Relevan Setelah tujuan
untuk persiapan instrumen telah ditetapkan, perlu untuk mencari teori atau
informasi tentang materi yang relevan. Teori yang relevan digunakan untuk
membangun konstruk, apa saja indikator dari variabel yang akan diukur. Dalam
16
hal pengujian, perlu juga untuk membatasi ruang lingkup materi yang menyusun
pengujian. Misalnya, kemampuan berpikir pada tingkat tinggi yang perlu diukur
membutuhkan penyelesaian masalah, kebaruan, kreativitas, indikator kontekstual
dan lainnya. Jika seorang siswa sekolah menengah harus diukur, ruang lingkup
materi yang akan diukur harus diperhitungkan.
3. Pengaturan Perangkat / Item Item Indikator Indikator masalah
ditentukan berdasarkan studi teori yang relevan dalam instrumen non-tes. Ruang
lingkup dan kedalaman materi harus dipertimbangkan selain pertimbangan studi
teoritis. Indikator ini spesifik sehingga dapat dikelompokkan ke dalam elemen
instrumen menggunakan indikator. Sebagai aturan, aspek yang diukur
menggunakan indikator disusun dalam sebuah tabel. Tabel ini disebut raster
(cetak biru). Saat Anda membuat kisi ini, peneliti dapat dengan mudah
mengumpulkan objek. Mengatur Elemen Instrumen Langkah selanjutnya adalah
mengatur elemen instrumen. Penyusunan elemen ini didasarkan pada indikator
yang disusun dalam tabel. Dalam membuat artikel ini, peneliti harus
mempertimbangkan bentuknya. Sebagai contoh, nonts menggunakan kuesioner
jenis kuesioner yang digunakan dengan skala, peringkat dan analisis. Jika peneliti
ingin menggunakan instrumen dalam bentuk tes, itu harus dipertimbangkan
apakah dia ingin menggunakan bentuk objektif atau bentuk deskripsi (jawaban
yang ditargetkan). Dalam mempersiapkan item ini, peneliti mempertimbangkan
untuk mengevaluasi setiap item untuk menyederhanakan analisis. Jika perlu,
kebijakan pemeringkatan akan dibuat setelah peneliti selesai mempersiapkan
instrumen.
17
4. Validasi isi Setelah butir-butir soal tersusun, langkah selanjutnya adalah
validasi. Validasi ini dilakukan dengan menyampaikan kisi-kisi, butir instrumen,
dan lembar diberikan kepada ahli untuk ditelaah secara kuantitatif dan kualitatif.
Tugas ahli adalah melihat kesamaan indicator dengan tujuan penyusunan
instrumen, kesamaan indicator dengan cakupan materi atau kesamaan teori,
melihat kesamaan instrumen dengan indicator butir, melihat kebenaran konsep
butir soal, melihat kebenaran isi, kebenaran kunci (pada tes), bahasa dan budaya.
Proses ini disebut dengan validasi isi dengan mempertimbangkan penilaian ahli
(expert judgement). Jika validasi isi akan dikuantifikasi, peneliti dapat meminta
ahli mengisi lembar penilaian validasi. Paling tidak, ada 3 ahli yang dilibatkan
untuk proses validasi instrumen penelitian. Berasakan isian 3 ahli, selanjutnya
penelitian membagikan indeks kesepakatan andal atau kesepakatan validator
dengan menggunakan indeks Aiken atau indeks Gregory.
5. Revisi berasakan masukan validator. Rata-rata validator membagikan
masukan. Masukan ini kemudian dipakai peneliti untuk merevisinya. Jika perlu,
peneliti perlu mengkonsultasikan lagi hasil koreksi tersebut, sehingga diperoleh
instrumen yang benar-benar valid.
6. Melakukan ujicoba kepada responden yang bersesuaian untuk
memeroleh data respons peserta Setelah revisi, butir-butir instrumen kemudian
disusun lengkap (dirakit) dan siap diujicobakan. Ujicoba ini dilakukan dalam
rangka memerolehfakta empiris. Ujicoba ini dilakukan kepada responden yang
bersesuaian dengan subjek penelitian. Peneliti dapat pula menggunakan anggota
populasi yang tidak menjadi anggota sampel.
18
7. Melaksanakan analisis (reliabilitas, tingkat kesulitan, dan daya
pembeda) Selepas melakukan ujicoba, peneliti memeroleh bukti respons dari
responden ujicoba. Dengan menggunakan respons peserta, peneliti kemudian
melakukan penskoran tiap butir. Selanjutnya hasil penskoran ini digunakan untuk
melakukan analisis reliabilitas skor perangkat tes dan juga analisis karakteristik
butir. Analisis karakteristik butir bisa dilakukan dengan pendektatan teori tes
klasik maupun teori respons butir. Analisis pada kedua pendekatan ini akan
ditelaah pada bab-bab selanjutnya.
8. Merakit instrumen Setelah karakteristik butir diketahui, peneliti dapat
merakit ulang perangkat instrumen. Penentuan butir-butir dalam merakit
perangkat ini mempertimbangkan karakteristik tertentu yang dikehendaki peneliti,
misalnya tingkat kesulitan butir. Setelah diberi instruksi pengerjaan, peneliti
kemudian dapat mempergunakan instrumen tersebut untuk mengumpulkan data
penelitian.
C. Validasi
Ada berbagai pendapat tentang validitas alat yang digunakan untuk
pengukuran, baik dalam pendidikan dan psikologi. Menurut American Research
Research Association, American Psychological Association, dan Dewan Nasional
Pengukuran dalam Pendidikan (AERA, APA, dan NCME) mengenai standar
untuk pengujian pendidikan dan psikologis, validitas mengacu pada tingkat fakta
dan teori yang diinterpretasikan oleh hasil tes mendukung dan merupakan
pertimbangan yang paling penting dalam penyusunan tes (1999).
19
Pakar lain menyarankan bahwa validitas alat ukur adalah ukuran yang
dengannya ia dapat mengukur apa yang harus diukur (Nunnally, 1978, Allen &
Yen, 1979: 97, Kerlinger, 1986, Syaifudin Azwar, 2000: 45). Sementara itu, Linn
& Gronlund (1995) Menyatakan bahwa validitas berkaitan dengan kesesuaian dan
kesesuaian interpretasi dari evaluasi sehubungan dengan penggunaan tertentu.
Pandangan ini dikonfirmasi oleh Messick (1989) bahwa validitas adalah kebijakan
penilaian terintegrasi dalam hal sejauh mana fakta empiris dan alasan teoritis yang
mendukung kewajaran dan kesesuaian kesimpulan dan tindakan berdasarkan hasil
tes instrumen atau hasil. Berdasarkan beberapa pendapat ini, dapat disimpulkan
bahwa validitas menunjukkan pembuktian fakta empiris dan alasan teoritis untuk
interpretasi hasil tes atau hasil tes instrumen dan terkait dengan keakuratan
pengukuran(Retnawati, 2016)
Konsep uji validitas dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu validitas isi,
validitas konstruk, dan validitas empiris atau validitas kriteria. Validitas konten
ujian mengacu pada sejauh mana ujian mengukur tingkat penguasaan konten atau
konten atau materi tertentu yang harus dikuasai sesuai dengan tujuan pengajaran.
Dengan kata lain, tes dengan validitas konten yang baik adalah tes yang mengukur
penguasaan materi yang akan dikuasai menggunakan konten pengajaran yang
tercantum dalam Pedoman Program Pengajaran (GBPP).
Validitas konten menunjukkan sejauh mana pertanyaan, tugas atau poin
dalam suatu pengujian atau instrumen dapat mewakili perilaku umum dan
proporsional dari sampel yang diuji. Arti dari tes ini valid jika para kandidat
20
mencerminkan seluruh konten atau seluruh materi yang diuji atau harus
dikendalikan secara proporsional.
Untuk mengetahui apakah tes itu valid atau tidak, itu harus dilakukan
dengan meninjau grid tes untuk memastikan bahwa pertanyaan tes mewakili atau
mencerminkan keseluruhan konten atau materi yang harus dikontrol secara
proporsional. Karena alasan ini, tidak ada jumlah tertentu yang dihitung secara
statistik untuk validitas suatu tes. Namun, diasumsikan bahwa tes ini valid karena
ulasan dari grid tes. Oleh karena itu, validitas konten sebenarnya didasarkan pada
analisis logis dan tidak mewakili koefisien validitas yang dihitung secara statistik.
Desain validitas adalah validitas pertanyaan tentang bagaimana kandidat
dapat mengukur apa yang sebenarnya diukur, sesuai dengan konsep tertentu atau
definisi konseptual yang ditentukan. Konstruk validitas biasanya digunakan untuk
instrumen yang dirancang untuk mengukur variabel konsep. Keduanya adalah alat
kinerja yang khas, misalnya. Ini termasuk alat untuk mengukur sikap, minat
konsep diri, lokasi kontrol, gaya kepemimpinan, motivasi untuk berprestasi, dll.,
Serta instrumen yang memiliki karakteristik kinerja tinggi seperti alat pengukuran
bakat (tes bakat), kecerdasan (kecerdasan intelektual), kecerdasan, emosi, dan
lain-lain. Untuk menentukan validitas konstruk, studi teoritis konsep suatu
variabel harus diukur, dimulai dengan perumusan konstruk, penentuan dimensi
dan indikator, hingga penjabaran dan penulisan elemen instrumen. Perumusan dan
konstruk harus dilakukan atas dasar sintesis teori mengenai konsep variabel yang
akan diukur dengan analisis logis dan hati-hati dan proses perbandingan.
21
Mempertimbangkan proses verifikasi teoretis seperti yang ditunjukkan,
proses validasi konstruk suatu instrumen dilakukan dengan tinjauan profesional
atau justifikasi, atau dengan evaluasi panel panel yang terdiri dari orang-orang
yang mengetahui substansi atau isi dari variabel yang akan diukur.
Validitas empiris sesuai dengan validitas kriteria, yaitu validitas ditentukan
berdasarkan kriteria internal dan eksternal. Validitas empiris dicapai melalui hasil
uji coba pada responden yang sesuai dengan responden yang dinilai atau
diperiksa. Kriteria internal adalah tes atau instrumen itu sendiri yang merupakan
kriteria, sedangkan kriteria eksternal adalah hasil dari alat ukur atau tes lain di luar
instrumen itu sendiri yang merupakan kriteria. Tindakan eksternal mungkin
merupakan tindakan lain yang dianggap standar atau dapat diandalkan. Validitas
yang ditentukan berdasarkan kriteria internal disebut validitas internal, sedangkan
validitas yang ditentukan berdasarkan kriteria eksternal disebut validitas eksternal.
Validitas internal (validitas artikel) terdiri dari sekumpulan kriteria
validitas, yang merupakan validitas yang diukur berdasarkan kuantitas,
menggunakan tes secara keseluruhan (whole article) sebagai kriteria untuk
menentukan validitas artikel dari tes. Oleh karena itu, validitas internal
memperhatikan validitas elemen dengan menggunakan hasil pengukuran tes
secara keseluruhan sebagai kriteria. Oleh karena itu, ini umumnya disebut sebagai
validitas elemen. Validitas internal menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran
item setuju dengan hasil pengukuran keseluruhan tes. Oleh karena itu, validitas
item tercermin dalam ukuran koefisien korelasi antara peringkat item dan
peringkat keseluruhan tes. Jika koefisien korelasi skor item dengan total skor tes
22
positif dan signifikan, maka skor berdasarkan signifikan validasi
internal(matondang, 2009).
Hasil Validitas dapat dilihat bahwa apabila rhitung> rtabelmaka item atau
pertanyaan dinyatakan valid dan apabila rhitung< rtabelmaka item atau pertanyaan
tersebut dinyatakan tidak valid. Kemudian berdasarkan signifikansi jika nilai
signifikansi > 0,05 maka item atau pertanyaan tersebut tidak valid dan apabila
nilai signifikansi < dari 0,05 maka item atau pertnyaan tersebut dinyatakan valid.
Dari hasil uji validitas dapat diambil kesimpulan bahwa semua pertanyaan yang
terdapat dalam kuesioner adalah valid.
D. Realibilitas
Dalam instrumen yang digunakan untuk akuisisi data, keandalan skor tes
adalah informasi yang diperlukan untuk mengembangkan tes. Reliabilitas adalah
tingkat keteguhan (konsistensi) antara dua pengukuran pada objek yang sama,
meskipun pengukur dan skala yang berbeda digunakan (Mehrens & Lehmann,
1973, Reynold, Livingstone & Wilson, 2010). Dalam hal penilaian pedagogis,
kinerja atau kemampuan siswa dianggap dapat diandalkan ketika pengukuran
dilakukan. Hasil pengukuran adalah informasi yang sama, bahkan jika pemeriksa
berbeda, korektor berbeda, atau unsur-unsurnya berbeda tetapi memiliki
karakteristik yang sama(Retnawati)
Allen & Yen (1979) menyatakan bahwa tes tersebut dianggap reliabel jika
skor yang diamati memiliki korelasi tinggi dengan skor aktual. Selanjutnya,
dinyatakan bahwa reliabilitas adalah koefisien korelasi antara dua nilai observasi
yang diperoleh dari hasil pengukuran menggunakan uji paralel. Dari pernyataan
23
ini, oleh karena itu, dapat dipahami bahwa tes ini dapat diandalkan ketika hasil
pengukuran mendekati keadaan sebenarnya dari peserta tes.
Dalam pelatihan pengukuran tidak dapat dilakukan secara langsung
dengan fitur atau karakter yang akan diukur. Fitur atau tanda ini abstrak, yang
dapat diukur dengan indikator. Ini membuatnya sulit untuk mendapatkan alat ukur
yang stabil untuk mengukur karakteristik seseorang (Mehrens & Lehmann, 1973).
Stabilitas ini disebut keandalan. Untuk menentukan keandalan alat ukur dalam
bentuk nilai, perhitungan statistik dapat dilakukan. Nilai ini biasa disebut dengan
koefisien reliabilitas (Reliability Coefficient)(Retnawati)
E. Kesehatan Islam
Kesehatan berasal dari kata “sehat” yang ditransfer dari bahasa Arab,
sahhah, artinya sehat, tidak sakit, selamat. Pengertian yang baku dapat kita
temukan pada rumusan WHO ( World Health Organization ) sebagai berikut
“Healt is a state of phisical, mental, and social well being not merely the disease
or infirmity” (sehat adalah keadaan fisik, mental, dan sosial yang baik tidak saja
karena tidak ada penyakit atau cacat)(Kaelany, 1992).
Sehat itu sukar untuk didefinisikan, lebih -lebih untuk mengukur-nya, dan
sehat menjadi keadaan yang bebas dari penyakit. Badan kesehatan dunia (WHO)
Sehat adalah suatu keadaan yang lengkap dari sehat fisik, mental dan sosial, serta
tidak hanya bebas penyakit atau kecacatan(1946), sehingga seseorang dapat
bekerja secara produktif (1978)(Dr. Irwan S.KM).
Manusia terdiri dari tubuh dan jiwa, dan oleh karena itu manusia harus
memelihara keduanya. Untuk memastikan bahwa tubuh sehat dan kuat, sehingga
24
manusia dapat berperan aktif dalam tugas spiritual untuk menyehatkan jiwanya.
Oleh karena itu, Nabi Muhammad berkata, "Orang yang kuat lebih disukai oleh
Allah daripada orang yang lemah" (Mohsin, 1997). Hadits ini menekankan bahwa
umat Islam perlu menjaga kesehatan mereka dengan baik dan selalu berusaha
untuk tetap sehat. Sudah diketahui bahwa untuk memastikan kesehatan yang baik,
seseorang harus memiliki diet seimbang yang terdiri dari makanan dan minuman
yang bergizi dan menghindari apa pun yang dapat merusak kesehatan tubuh,
kesehatan mental.
Menurut Prof. Dr. Quraish Shihab sebagaimana yang dikutip oleh Ade
Hasman dalam bukunya Rahasia Kesehatan Rasulullah, ada dua istilah yang
berkaitan dengan kesehatan yang sering digunakan dalam kitab suci, yaitu “sehat”
dan “afiat”. Dalam kamus bahasa arab, kata afiat diartikan sebagai perlindungan
Allah untuk Hamba-Nya dari segala macam bencana dan tipu daya. Perlindungan
itu tentu tidak dapat diperoleh secara sempurna. Kecuali bagi mereka yang
mengindahkan petunjuk-petunjuk-Nya.
Oleh karena itu, kata afiat dapat diartikan berfungsinya anggota tubuh
manusia sesuai dengan tujuan penciptaannya. Jika sehat diartikan sebagai keadaan
baik bagi segenap anggota badan maka agaknya dapat dikatakan mata yang sehat
adalah mata yang dapat meihat dan membaca tanpa menggunakan kacamata.
Akan tetapi, mata yang afiat adalah yang dapat melihat dan membaca objek-objek
yang bermanfaat serta mengalihkan pandangan dari objek-objek yang terlarang.
Oleh karena itu, fungsi yang diharapkan dari penciptaan mata(hasman, 2012).
25
Jika seseorang muslim tekun mendirikan sholat dengan benar, maka ia
selalu diingat oleh Allah. Dengan sholat, seorang akan mendapatkan ketenangan
hati dan jiwa, karena merasa terlindungi dari segala macam cobaan. Seseorang
merasa terjaga meski tak ada seorang pun yang menjaganya. Bukan hanya itu,
sholat yang dilakukan dengan sepenuh hati akan mencegah seseorang dari
perbuatan jahat. Allah berfirman, yang artinya: “Sesungguhnya sholat dapat
mencegah dari perbuatan keji dan munkar; dan sesungguhnya mengingat Allah
(dengan sholat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadah-ibadah lain). (QS.
Al-Ankabut/29: 45).
Menurut Jiwa Ilmu Agama, ketika seseorang berdoa dengan sungguh-
sungguh, semua pikiran dan perasaan alami dipisahkan dari semua urusan dunia
yang mengganggunya, menenangkan jiwanya, dan merasa damai di hati. Ketika
hidup terus-menerus digambarkan untuk mencari kekayaan dan karier, 24 jam
sehari dan di malam hari tidak pernah cukup. Untuk maksimum 8 menit pada
suatu waktu, 5 kali per malam semalam = 40 menit bertujuan untuk menyembah
Tuhan sebagai ungkapan terima kasih atas semua bantuan yang diberikan
kepadanya. Karena itu, salah satu ciri dari jiwa yang tidak sehat adalah tidak
bersyukur atas bantuan yang diterimanya(Jauhari).
Sebagai Umat Islam kita harusberbangga karena, Allah SWT
melaluiRasulnya begitu banyak memberikan kitapelajaran yang amat berguna
dalammenjalani kehidupan didunia ini. Rasulullah SAW memberikan
kitatuntunan dalam mengasah diri secaraholistik, walaupun Rasullullah
26
SAWbukan seorang dokter, tapi tuntunannyasejak 1400 tahun yang lalu
sampaisekarang menjadi panutan bagi kitasemua.
Beberapa pembelajaran shalatyang dikaitkan dengan medis, dapatdirilist
sebagai berikut:
1. Ruku’ dengan posisi yang benar akanmemberikan manfaat antara lain;
a. Menjaga melekatnya tulang tunggingdengan tulang belakang
sehinggapersendian menjadi licin. Bagi wanita,jika tulang tungging melekat
dengantulang belakang, maka mengakibatkanpersendian kaku dan tulang
pinggulmenyempit sehingga sulit melahirkan.
b. Dapat memperbaiki letak bayi yang kurang baik bagi ibu yang
sedang hamil, sehingga pada saat melahirkan tidak mengalami patah tulang
tunggingnya.
c. Memperlancar sirkulasi darah dari jantung ke seluruh tubuh,
terutama ke otak/kepala sebagai pusat susunan syaraf.
d. Menghindarkan diri dari berbagai penyakit tulang belakang, seperti
: Acute Lumbargo ; sengal (rasa sakit) pinggang mendadak. Cronic Recurant ;
sengal (rasa sakit) pinggang menahun. Spondilosis; tergelincirnya ruas tulang
belakang.
e. Menyembuhkan kelainan-kelainan tulang belakang bagi anak-anak
akibat posisi duduk yang kurang baik pada saat belajar misalnya penyakit kiposis
(bungkuk), lordosis (menjorok ke depan) dan skoliosis (bengkok ke kanan atau ke
kiri).
27
2. Sujud dengan posisi yang benar akanberpengaruh positif pada
tubuh,yaitu:
a. Otot menjadi kuat, limpa terpijitsehingga aliran darah menjadi
lancer karenanya.
b. Berkembangnya otot dada bagi wanita, sehingga menghasilkan
buah dada yang montok dan bagus bentuknya.
c. Sirkulasi darah dari jantung ke seluruh tubuh akan lancar,
keperluan darah di otak pun akan terpenuhi. Karena otak adalah pusat susunan
syaraf, maka terpenuhi atau tidaknya kebutuhan darah di otak akan banyak
berpengaruh terhadap seluruh tubuh.
3. Duduk tahiyat dengan posisi yangbenar mengandung banyak
manfaat,yaitu :
a. Bagi Wanita. Duduk tahiyat yang benarakan memperkuat bagian-
bagiankemaluan, sehingga di saat melahirkantidak mudah terjadi kerobekan.
Dengandemikian juga terjaganya tiga lubangyang sangat berdekatan. Tiga
lubangtersebut adalah saluran kencing, lubangsenggama, lubang dubur atau poros.
b. Bagi Laki-laki. Dengan posisi duduk tahiyat yang benar kaki
memijit kemaluan, sehingga akan mengakibatkan lancarnya air seni, zakar (penis)
dapat ereksi dengan baik dan testis akan dapat memproduksi sperma lebih banyak
dan sehat serta hidup.
c. Telapak kaki kanan yang dapat menanggulangi penyakit kaki leter
yang biasanya menyebabkan tidak tahan berdiri atau berjalan.
28
4. Cara turun untuk sujud dan bangkitdari sujud yang baik dan benar
akandapat memperkuat otot kaki , baik untuklaki-laki maupun untuk
perempuan.Ketika hendak sujud, bagian tubuh yangpertama kali menyetuh tempat
sujudadalah kedua lutut, kemudian keduatelapak tangan dan akhinya barulah
muka. Selanjutnya jika bangun dari sujudbagian yang pertama kali diangkat
adalahmuka, kemudian kedua telapak tangandan akhirnya barulah kedua
lutut(Deden Suparman).
Islam mengajarkan kita untuk berdzikir kepada Allah SWT, karena dzikir
dapat memberikan kontribusi yang besar dan dapat mengandung tiga gerakan,
yaitu badan (al-riyadiyah), hati (al-qalbiyah), dan jiwa (al-nafsiyah),
melaksanakan dzikir dengan khusuk, ikhlas dan penuh pengharapan ridho Allah
SWT maka hal tersebut akan membiasakan hati selalu dekat kepada Allah SWT,
dzikir juga mengandung dimensi dzikrullah yang memiliki dampak psikologis
dalam jiwa seseorang. Karena dengan mengingat Allah SWT maka alam
kesadaran manusia akan merasakan kehadiran Allah SWT. Untuk sampai kepada
jiwa yang tenang seperti yang dirumuskan di atas, maka dzikir memiliki peranan
penting dalam kehidupan manusia, karena dzikir merupakan suatu kebutuhan
psikis manusia yang merindukan ketenangan dan kebahagiaan, disamping itu juga
dapat memberikan bimbingan jiwa manusiauntuk memotivasi berbuat baik dengan
mencegahnya dari perbuatan dosa, menghidupkan hati sanubari dan meningkatkan
jiwa agar jangan lalai dan lupa, dapat mensucikan jiwa, mengobati dan mencegah
jiwa dari gangguan dan penyakit hati(Sari).
29
F. Tinjauan Islam Mengenai Kesehatan
Islam sangat memperhatikan soal kesehatan dengan cara antara lain
mengajak dan menganjurkan untuk menjaga dan mempertahankan kesehatan yang
telah dimiliki setiap orang. Anjuran menjaga kesehatan itu bisa dilakukan dengan
tindakan preventif (pencegahan) dan represif (pelenyapan penyakit atau
pengobatan). Secara preventif, perhatian Islam terhadap kesehatan ini bisa dilihat
dari anjuran sungguh-sungguh terhadap pemeliharaan kebersihan.(HD, 2005)
Dalam al-Qur‟an disebutkan bahwa al-Qur‟an adalah syifā‟, yang salah
satunya terdapat pada Q.S. al-Isrā/17:82‟:
Terjemahnya :
Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan
rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah
menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian.
Ayat lainnya yang menyebutkan kata syifā‟ dalam al-Qur‟an yaitu Q.S.
Yūnus: 57,
-
Terjemahnya :
“Hai manusia, Sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari
Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam
dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman”.
30
Pada Q.S At-Taubah: 109
Terjemahnya :
“Maka Apakah orang-orang yang mendirikan mesjidnya di atas dasar
taqwa kepada Allah dan keridhaan-(Nya) itu yang baik, ataukah orang-
orang yang mendirikan bangunannya di tepi jurang yang runtuh, lalu
bangunannya itu jatuh bersama-sama dengan Dia ke dalam neraka
Jahannam. dan Allah tidak memberikan petunjuk kepada orang- orang
yang zalim”.
Pada Q.S Fuṣṣilat: 44
Terjemahnya :
“dan Jikalau Kami jadikan Al Quran itu suatu bacaan dalam bahasa selain
Arab, tentulah mereka mengatakan: "Mengapa tidak dijelaskan ayat-
ayatnya?" Apakah (patut Al Quran) dalam bahasa asing sedang (Rasul
adalah orang) Arab? Katakanlah: "Al Quran itu adalah petunjuk dan
penawar bagi orang-orang mukmin. dan orang-orang yang tidak beriman
pada telinga mereka ada sumbatan, sedang Al Quran itu suatu kegelapan
bagi mereka[1334]. mereka itu adalah (seperti) yang dipanggil dari tempat
yang jauh".
Sebagian ulama menafsirkan ayat-ayat syifā‟ tersebut sebagai obat bagi
kesehatan rohani saja, akan tetapi ada juga ulama yang berpendapat bahwa al-
Qur‟an tidak hanya dapat digunakan sebagai obat bagi kesehatan rohani saja tapi
juga dapat digunakan sebagai obat bagi kesehatan jasmani (Shihab, 2002).
31
Kondisi jasmani manusia sangatlah penting selama manusia masih hidup
di dunia karena jasmani merupakan modal yang diberikan oleh Allah kepada
manusia agar dapat menjalankan tugasnya sebagai khalifah di muka bumi ini dan
juga agar manusia dapat berinteraksi dengan manusia lainnya. Beberapa ayat yang
menerangkan pentingnya kesehatan jasmani bagi manusia, yaitu Q.S al
Qashas/28:26:
Terjemahnya:
“Salah seorang dari kedua wanita itu berkata: "Ya bapakku ambillah ia
sebagai orang yang bekerja (pada kita), Karena Sesungguh-nya orang yang
paling baik yang kamu ambil untuk bekerja (pada kita) ialah orang yang
Kuat lagi dapat dipercaya"
Kekuatan yang dimaksud dalam ayat di atas adalah kekuatan dalam
berbagai bidang. Selanjutnya kepercayaan yang dimaksud adalah integritas
pribadi yang menuntut adanya sifat amanah sehingga tidak merasa bahwa apa
yang ada di genggamannya adalah milik pribadi tetapi milik pemberi amanat yang
harus dipelihara dan bila diminta kembali maka harus dengan rela
mengembalikannya. Tidaklah mudah menemukan orang yang memiliki kedua
sifat tersebut. Jauh sebelum kita Umar telah pernah mengeluh dan mengadu
kepada Allah, “Ya Allah, aku mengadu kepada-Mu tentang kekuatan si Fajir
(pendurhaka) dan kelemahan orang-orang yang kupercayai (Shihab, 2002).
32
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis, Lokasi, Dan Waktu Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, yaitu menggunakan
analisis data secara mendalam dalam bentuk angka (Istijanto, 2005;93). Penelitian
ini merupakan jenis penelitian dengan menggunakan metode Deskriftif Numerik.
2. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit wilayah Makassar yaitu RS Islam
Faisal, RS ibnu Sina, RS Kepolisian Bhayangkara, RS Universitas Hasanuddin.
3. Waktu penelitian
Penelitian ini dimulai dari penyusunan instrumen dan pengujian validitas
dan realibilitas pada bulan Agustus 2019 sampai September 2019
B. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional study dimana
proses pengambilan data dilakukan dalam waktu yang sama untuk semua variabel
(Susila &Suyanto, 2015; 8).
C. Populasi Dan Sampel
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah pasien penderita penyakit kronis.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian atau mewakili populasi yang diteliti (Suharsimi,
2006;131). Sampel dalam penelitian ini adalah pasien yang menebus obat di
33
Apotek. Tehnik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dan
incidental sampling. Sampling insidental adalah teknik penentuan sampel
berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/insidental bertemu
dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang
kebetulan ditemui itu cocok dengan sumber data (Sugiyono, 2012; 96).Purposive
Sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu
(Sugiyono, 2012:96).
Sampel yang akan diambil dalam penelitian ini yaitu pasien/keluarga
pasien yang secara kebetulan bertemu, kemudian pengambilan sampel dilakukan
secara sengaja. Mak//sudnya, peneliti menentukan sendiri sampel yang diambil
karena ada pertimbangan tertentu.Jadi, sampel diambil tidak secara acak, tetapi
ditentukan sendiri oleh peneliti sesuai dengan kriteria-kriteria sampel yang sudah
ditentukan.
Rumus yang digunakan untuk penentuan sampel yaitu :
𝒏 = (𝒁𝜶 . 𝑺
𝒅) 𝟐
Keterangan :
Zα = nilai standar dari alpha. Nilainya diperoleh dari tabel Z kurva normal
n = jumlah sampel
d = presisi penelitian, yaitu kesalahan prediksi rerata yang masih dapat
diterima. Nilai ditetapkan peneliti berdasarkan prinsip logis dan mampu laksana.
S = simpang baku. Nilainya diperoleh dari kepustakaan, penelitian
pendahuluan, atau asumsi.
Jadi, besar sampel dalam penelitian ini adalah :
34
𝒏 = (𝒁𝜶 .𝑺
𝒅)2
𝒏 = (𝟏.𝟗𝟔 .𝟑𝟏%
𝟏%)2
n = 𝟑,𝟖𝟒𝟏𝟔 . 𝟎,𝟑𝟏𝟔
𝟎,𝟎𝟏
n = 121
D. Pengtumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam
penelitian, karena tujuan dari penelitian adalah mendapatkan data (Siswanto,
2016)
Data penelitian diperoleh dari angket yang sudah diisi lengkap oleh
responden/pengguna jasa apotek yang dikumpulkan dengan teknik pengumpulan
data secara incidental sampling dan purposive sampling.
Dalam penelitian ini pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai
berikut:
Metode Angket (Kuesioner)
Kuesioner adalah daftar pertanyaan tertulis yang diberikan kepada subjek
yang diteliti untuk mengumpulkan informasi yang dibutuhkan peneliti (Kusumah,
2011).Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner tertutup
yang telah dikembangkan oleh peneliti.Kuesioner tertutup berisikan pernyataan
yang disertai dengan jawaban.
35
E. Instrument penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat bantu yang digunakan oleh peneliti
untuk mengumpulkan informasi tentang variabel atau objek yang sedang diteliti.
Adapun instrumen yang digunakan pada penelitian ini yaitu berupa angket.
Instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel penelitian ini dengan
menggunakan skala likert 5 poin. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena
sosial(Sugiyono, 2014; 134).
Tabel 2. Penilaian skala likert
Penilaian Skor
Sangat setuju 5
Setuju 4
Ragu-ragu 3
Tidak setuju 2
Sangat tidak setuju 1
F. Teknik Pengolahan Dan Analisis Data
1. Pengolahan Data
Pengolahan data merupakan bagian dari rangkaian kegiatan yang
dilakukan setelah pengumpulan data.Untuk kemudahan dalam pengolahan data
digunakan bantuan program komputer SPSS (Statistical Product and
Service).Langkah-langkah pengolahan data meliputi editing, processing, cleaning,
dan tabulating.
a. Editing adalah tahapan kegiatan memeriksa validitas data yang masuk
sepertimemeriksa kelengkapan pengisian kuesioner, kejelasan jawaban, dan
keseragamansuatu pengukuran.
36
b. Processing adalah tahapan kegiatan memproses data agar dapat
dianalisi.Pemrosesan data dilakukan dengan cara meng-entry (memasukkan) data
hasil pengisian kuesioner ke dalam master tabel atau database computer.
c. Cleaning yaitu tahapan kegiatan pengecekan kembali data yang sudah di-
entrydan melakukan koreksi bila terdapat kesalahan.
d. Tabulating merupakan tahapan kegiatan pengorganisasian data sedemikian
rupaagar dengan mudah dapat dijumlah, disusun, dan ditata untuk disajikan dan
dianalisis.
(Lapau, Buchari. 2013: 302).
2. Analisis data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan analisis
univariat untuk mengetahui gambaran keadaan variabel yang diteliti dan untuk
mengetahui persentase/frekuensi data. Data akan digambarkan dalam bentuk tabel
distribusi frekuensi berdasarkan semua variabel, dan gambaran variabel yang
diamati.
37
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi karakteristik responden diterangkan sebagai berikut :
Tabel 3. Karakteristik Responden
Karakteristik N=137 %
Usia responden (tahun)
26 – 45
46 – 65
>65
Jenis kelamin
Laki-laki
Perempuan
Tingkat pendidikan
SD sederajat
SMP sederajat
SMA sederajat
S1
Riwayat penyakit
Hipertensi
Diabetes Melitus
Gagal Ginjal
Kanker
Jantung Koroner
Stroke
Alzeimer
Lumpuh
atreoklorosis
Gout
22
74
41
57
80
8
17
67
46
45
38
6
16
25
1
1
1
1
4
16,06%
54,02%
29,92%
41,60%
58,39%
5,83%
12,40%
48,90%
33,57%
32,84%
27,73%
4,37%
11,67%
18,24%
0,72%
0,72%
0,72%
0,72%
2,91%
a. Karekteristik responden berdasarkan umur
Dari data yang diperoleh menunjukkan bahwa sebagian besar responden di
dominasi oleh masa lansia dengan usia 46 hingga 65 tahun yaitu sebanyak 74
orang (54,02 %), kemudian masa manula >65 tahun yaitu sebanyak 41 orang
38
(29,92%) dan sisanya merupakan pralansia dengan jumlah 22 orang (16,06 %).
Berikut distribusi responden menurut umur:
Tabel 4. Karakteristik Responden menurut umur
Umur N = 137 %
26 – 45 22 16,06%
46 – 65 74 54,02%
>65 37 29,92%
Total 137 100%
b. Karekteristik responden berdasaarkan jenis kelamin
Dari data yang diperoleh menunjukkan bahwa sebagian besar responden di
dominasi oleh Perempuan sebanyak 80 orang (58,40%), sedangkan responden
laki-laki sebanyak 57 orang (41,60%).
Tabel 5. Karakteristik Responden menurut Jenis Kelamin
Umur N = 137 %
Perempuan 80 58,40%
Laki-laki 57 41,60%
Total 137 100%
c. Karekteristik responden berdasarkan pendidikan
Dari data yang diperoleh menunjukkan bahwa sebagian besar responden di
dominasi oleh latar belakang pendidikan SMA sederajat sebanyak 67 orang
(48,90%). Latar belakang pendidikan Sarjana sebanyak 46 orang (33,47%). Latar
belakang pendidikan SMP sederajat sebanyak 17 orang (12,40%). Dan latar
belakang pendidikan SD sederajat sebanyak 8 orang (5,83%)
Tabel 6. Karakteristik Responden menurut Pendidikan Terakhir
Pendidikan terakhir N = 137 %
SD sederajat 8 5,83%
SMP sederajat 17 12,40%
SMA sederajat 67 48,90%
39
Sarjana 46 33,57%
Total 137 100%
d. Karekteristik responden berdasarkan riwayat penyakit
Dari data yang diperoleh menunjukkan bahwa pasien dengan riwayat
penyakit Hipertensi sebanyak 45orang (32,84%), riwayat penyakit Diabetes
mellitus sebanyak 38 orang (27,73%), riwayat penyakit Ginjal sebanyak 6 orang
(4,37%), riwayat penyakit kanker sebanyak 16 orang (11,67%), riwayat penyakit
jantung sebanyak 25 orang (18,24%), riwayat penyakit asam urat sebanyak 4
orang (2,91%), dan pada riwayat penyakit stroke, alzeimer, lumpuh dan
atreoklorosis masing-masing1 orang (0,72%).
Tabel 7. Karakteristik Responden menurut Riwayat Penyakit
Riwayat penyakit N = 137 %
Hipertensi 45 32,84%
Diabetes mellitus 38 27,73%
Gagal Ginjal 6 4,37%
Kanker 16 11,67%
Jantung koroner 25 18,24%
Stroke 1 0,72%
Alzeimer 1 0,72%
Lumpuh 1 0,72%
Atreoklorosis 1 0,72%
Gout 4 2,91%
Total 137 100%
2. Hasil uji validasi kuesioner menggunakan SPSS
Tabel 8. Hasil uji validitas
No Item r Tabel r Hitung Keterangan
1 P1 0,2315 0,551 Valid
2 P2 0,2315 0,531 Valid
3 P3 0,2315 0,497 Valid
4 P4 0,2315 0,591 Valid
5 P5 0,2315 0,247 Valid
6 P6 0,2315 0,272 Valid
7 P7 0,2315 0,408 Valid
8 P8 0,2315 0,432 Valid
9 P9 0,2315 0,420 Valid
40
10 P10 0,2315 0,478 Valid
11 P11 0,2315 0,529 Valid
12 P12 0,2315 0,685 Valid
13 P13 0,2315 0,641 Valid
14 P14 0,2315 0,658 Valid
Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa apabila rhitung> rtabelmaka item atau
pertanyaan dinyatakan valid dan apabila rhitung< rtabelmaka item atau pertanyaan
tersebut dinyatakan tidak valid. Kemudian berdasarkan signifikansi jika nilai
signifikansi > 0,05 maka item atau pertanyaan tersebut tidak valid dan apabila
nilai signifikansi < dari 0,05 maka item atau pertnyaan tersebut dinyatakan valid.
Dari hasil uji validitas dapat diambil kesimpulan bahwa semua pertanyaan yang
terdapat dalam kuesioner adalah valid.
3. Hasil uji Realibilitas
Tabel 9. Hasil uji realibilitas
Cronbach’s alpha N of items
.728 14
Dari data tersebut dapat dilihat bahwa jika hasil uji realibilitas > 0,6 maka
akan dinyatakan realibel. Jadi hasil uji realibilitas yang diperolah sudah
dinyatakan realibel, dengan data cronbach’ alpa yang konsisten.
41
4. Hasil Pengisian kuesioner
Tabel 10. Hasil pengisian skoring kuesioner
p1 p2 p3 p4 p5 p6 p7 p8 p9 p10 p11 p12 p13 p14
1 4 5 5 4 3 3 4 3 4 4 5 4 5 5 58
2 3 2 3 2 3 4 2 4 4 4 5 4 4 4 48
3 4 4 4 4 4 4 4 3 5 5 5 5 5 5 61
4 2 2 2 3 3 4 4 2 5 5 5 5 5 5 52
5 3 4 3 3 4 4 4 3 4 5 3 5 5 5 55
6 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 51
7 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 48
8 1 1 4 4 4 4 4 3 5 5 5 5 5 5 55
9 4 5 2 2 5 3 3 3 2 2 2 2 3 3 41
10 4 3 4 3 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 59
11 3 3 4 4 4 4 4 2 4 4 1 3 4 3 47
12 2 1 3 3 4 5 4 2 5 5 5 5 5 5 54
13 3 2 3 3 4 4 4 3 4 4 3 5 5 5 52
14 3 1 3 3 4 5 4 3 5 5 5 5 5 5 56
15 1 1 2 2 3 3 2 3 4 3 2 4 3 3 36
16 4 2 3 3 4 4 4 3 4 3 2 4 3 3 46
17 2 2 3 3 5 5 4 3 5 5 3 5 5 5 55
18 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 1 3 4 4 49
19 4 3 3 3 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 61
20 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 1 4 4 4 61
21 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 5 5 5 55
22 2 2 3 3 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 58
23 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 2 3 4 4 50
24 2 3 3 3 4 4 4 3 3 3 2 3 4 4 45
25 5 4 3 3 5 5 5 3 5 5 3 5 5 5 61
26 5 5 3 3 4 3 4 3 3 3 1 3 4 4 48
27 4 4 3 3 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 62
28 2 2 3 3 5 5 5 3 5 5 4 5 5 5 57
29 5 4 3 3 5 5 5 3 5 5 3 5 5 5 61
30 5 4 3 3 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 63
31 5 4 3 3 4 5 4 3 5 5 4 5 5 5 60
32 4 3 3 3 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 61
33 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 1 4 4 4 61
34 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 5 5 5 55
35 2 2 3 3 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 58
36 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 2 3 4 4 50
37 4 4 4 4 4 4 4 3 5 5 5 5 5 5 61
42
38 4 4 3 3 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 62
39 5 4 3 3 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 63
40 5 4 3 3 4 5 4 3 5 5 4 5 5 5 60
41 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 5 5 57
42 4 2 3 3 4 4 4 3 4 4 1 4 5 5 50
43 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 5 5 58
44 5 5 3 3 4 4 4 3 4 4 4 5 5 5 58
45 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 4 4 56
46 3 2 3 3 4 4 4 3 4 4 3 5 4 4 50
47 5 4 4 4 5 5 5 3 5 5 4 5 4 4 62
48 3 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 61
49 4 3 3 3 5 5 4 3 5 5 5 5 5 5 60
50 2 2 3 3 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 58
51 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 61
52 3 2 3 3 4 4 4 3 5 5 4 5 5 5 55
53 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 63
54 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 5 5 58
55 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 61
56 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 5 5 5 55
57 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 5 5 5 55
58 5 5 5 5 3 3 3 4 4 4 4 5 5 5 60
59 5 5 5 5 3 3 3 4 4 4 4 5 5 5 60
60 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 5 5 5 57
61 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 59
62 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 63
63 5 5 5 5 3 3 3 4 4 4 4 5 5 5 60
64 4 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 63
65 5 5 5 5 3 3 4 5 4 4 4 5 5 5 62
66 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 60
67 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 5 5 5 59
68 5 5 5 5 4 3 3 5 4 4 3 5 5 5 61
69 4 4 5 5 3 3 4 5 4 4 3 5 5 5 59
70 3 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 60
71 5 5 5 5 3 3 4 5 4 4 3 5 5 5 61
72 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 3 5 5 5 63
73 5 5 5 5 3 4 3 5 4 4 2 5 5 5 60
74 4 3 3 3 5 5 5 3 5 5 4 5 5 5 60
75 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 60
76 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 5 5 57
77 4 2 3 3 4 4 4 3 4 4 1 4 5 5 50
78 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 5 5 58
43
79 5 5 3 3 4 4 4 3 4 4 4 5 5 5 58
80 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 4 4 56
81 3 2 3 3 4 4 4 3 4 4 3 5 4 4 50
82 5 4 4 4 5 5 5 3 5 5 4 5 4 4 62
83 3 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 61
84 4 3 3 3 5 5 4 3 5 5 5 5 5 5 60
85 4 3 4 3 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 59
86 3 3 4 4 4 4 4 2 4 4 1 3 4 3 47
87 2 1 3 3 4 5 4 2 5 5 5 5 5 5 54
88 3 2 3 3 4 4 4 3 4 4 3 5 5 5 52
89 3 1 3 3 4 5 4 3 5 5 5 5 5 5 56
90 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 61
91 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 5 5 5 55
92 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 5 5 5 55
93 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 1 3 4 4 49
94 4 3 3 3 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 61
95 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 1 4 4 4 61
96 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 59
97 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 63
98 5 5 5 5 3 3 3 4 4 4 4 5 5 5 60
99 4 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 63
100 5 5 5 5 3 3 4 5 4 4 4 5 5 5 62
101 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 60
102 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 5 5 5 59
103 5 5 5 5 4 3 3 5 4 4 3 5 5 5 61
104 5 4 3 3 5 5 5 3 5 5 3 5 5 5 61
105 5 4 3 3 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 63
106 5 4 3 3 4 5 4 3 5 5 4 5 5 5 60
107 3 2 3 3 4 4 4 3 4 4 3 5 4 4 50
108 5 4 4 4 5 5 5 3 5 5 4 5 4 4 62
109 3 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 61
110 4 3 3 3 5 5 4 3 5 5 5 5 5 5 60
111 4 3 4 3 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 59
112 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 5 5 5 55
113 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 5 5 5 55
114 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 1 3 4 4 49
115 4 3 3 3 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 61
116 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 1 4 4 4 61
117 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 60
118 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 5 5 5 59
119 5 5 5 5 4 3 3 5 4 4 3 5 5 5 61
44
120 5 4 3 3 5 5 5 3 5 5 3 5 5 5 61
121 5 4 3 3 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 63
122 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 5 5 57
123 4 2 3 3 4 4 4 3 4 4 1 4 5 5 50
124 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 5 5 58
125 5 5 3 3 4 4 4 3 4 4 4 5 5 5 58
126 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 4 4 56
127 3 3 4 4 4 4 4 2 4 4 1 3 4 3 47
128 2 1 3 3 4 5 4 2 5 5 5 5 5 5 54
129 3 2 3 3 4 4 4 3 4 4 3 5 5 5 52
130 3 1 3 3 4 5 4 3 5 5 5 5 5 5 56
131 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 61
132 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 59
133 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 63
134 5 5 5 5 3 3 3 4 4 4 4 5 5 5 60
135 4 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 63
136 5 5 5 5 3 3 4 5 4 4 4 5 5 5 62
137 5 4 3 3 4 5 4 3 5 5 4 5 5 5 60
B. Pembahasan
Penyusunan Instrumen memiliki peranan yang penting dalam menentukan
kualitas suatu penelitian. Instrumen merupakan alat bantu yang digunakan oleh
peneliti untuk mengumpulkan data dengan cara melakukan pengukuran.
Instrument kualitas hidup secara garis besar dibagi menjadi 2 macam,
yaitu instumen umum (generic scale) yang digunakan untuk menilai kemampuan
fungsional, ketidakmampuan, kekhawatiran yang timbul akibat penyakit yang di
derita. Instrumen khusus (specific scale) merupakan suatu instrument yang
digunakan untuk mengukur sesuatu yang khusus dari penyakit, populasi tertentu
atau fungsi yang khusus(Silitonga).
Penelitian ini merupakan jenis penelitian dengan menggunakan metode
Deskriptif Numerik, dengan teknik cross sectionaldengan mengisikuesioner yang
telah dikembangkan sebelumnya yaitu Kualitas Hidup Kesehatan Islam. Sampel
45
dalam penelitian ini adalah purposive sampling dan incidental sampling.Sampling
insidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja
yang secara kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai
sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok dengan sumber
data (Sugiyono, 2012; 96). Purposive Sampling adalah teknik penentuan sampel
dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2012:96).. Berdasarkan perhitungan
sampel dengan menggunakan rumus Deskriptif Numerikdidapatkan jumlah
minimal respondenyang digunakan dalam penelitian ini adalah 137 orang pasien
penyakit Kronis.
Dalam Penyusunan Instrumen ini di gunakan 2 kuesioner sebagai bahan
panduan untuk membuat kuesioner Kualitas Hidup Kesehatan Islam. Yaitu
kuesioner SF36 dan kuesioner ketenangan jiwa(Ware et al.).
Dalam Penyusunan kuesioner ini terdapat 5 domain, yaitu Fisik, Sosial,
Vitalitas, Kesehatan mental dan emosi, dan Spiritual. Pada domain Fungsi Fisik
berasal dari instrument SF36 yang telah ada yang dimana didalamnya dibahas
tentang bagaimana pengukuran Kualitas Hidup Berdasarkan fungsi. Berdasarkan
buku panduan SF-36 Health Survey manual and interpretation Fungsi Fisik disini
sangat penting untuk mengetahui bagaimana suatu kendala kecil maupun sedang
dalam fungsi fisik untuk menggambarkan dengan baik tingkat dan sifat hambatan
yang ekstrem, yang mana termasuk mengangkat dan membawa makanan, menaiki
tangga, membungkuk, dan berjalan dengan jarak singkat. Sehingga peneliti
memilih item pertanyaan yang berupa “Apakah aktivitas anda menjadi terbatas
atau terganggu karena kondisi kesehatan Anda, saat ini misalnya menekuk tubuh,
46
berlutut, dan membungkuk”dan “Apakah aktifitas anda menjadi terbatas atau
terganggu karena kondisi kesehatan anda saat ini jika berjalan sekitar 50 rumah
(500meter)” item pertanyaan ini dipilih karena dapat digunakan untuk mengukur
kualitas hidup pasien berdasarkan fungsi fisik.
Pada domainfungsi sosialdijelaskan pada buku panduan SF-36 Health
Survey manual and interpretation bahwa pengukuran ini dilakukan padaindividu
untuk melihat kuantitas dan kualitas kegiatan socialorang lain. Untuk menilai efek
yang berhubungan dengan kesehatan pada aktivitas sosisal dan secara
khususmenilai dampak kesehatan fisik ataumasalah emosional pada kegiatan
social.Sehingga dipilihkan item pertanyaan “Apakah kondisi kesehatan fisik dan
masalah emosi/perasaan anda mempengaruhi aktivitas social anda dengan
keluarga tetangga atau kelompok?”dan “Apakah masalah kesehatan fisik dan
perasaan/emosi anda mempengaruhi aktivitas social anda? Seperti mengunjungi
teman,keluarga dan tetangga”dalam item pertanyaan tersebut dapat mendukung
penilaian kualitas hidup pasien berdasarkan fungsi social.
Pada domain vitalitas pengukuran yang dilakukan dilihat dari tingkat
energy dan kelelahan pada pasien, sesuai pada buku SF-36 Health Survey manual
and interpretation. Maka, dimasukkan item pertanyaan “Apakah anda merasa
semangat?”yang mana dalam pertanyaan ini ditujukan pada keadaan pasien yang
mendukung penilaian kualitas hidup berdasarkan fungsi vitalitas.
Pada domain Kesehatan mental dan emosi mencakup lima dimensi
kesehatan mental yaitu kecemasan, depresi, pengendalian emosi, dan
kesejahteraan psikologis. Pada domain ini diberikan item pertanyaan “Apakah
47
anda merasa tenang dan damai?”,“Apakah anda merasa bahagia?”dan “Apakah
anda pernah mengalami masalah dalam pekerjaan atau aktifitas sehari-hari
sebagaiakibat masalah perasaan atau emosi(seperti perasaan cemas dan
tertekan)?”. Kualitas Hidup pasien dapat dihitung dari kesehatan mental dan
emosi.
Dan pada domain terakhir yaitu spiritual, yang terdiri dari 6 item
pertanyaan. Domain ini disusun berdasarkan teori tentang kesehatan dalam islam,
dimana pada item pertanyaan “Apakah anda berserah diri kepada Allah?”dan
“Apakah anda merasa berprasangka baik kepada Allah?”didasari dari teori
ketenangan jiwa pada manusiaJiwa yang tenang (muthmainnah) adalah jiwa
yangsenantiasa mengajak kembali kepada fitrah IllahiyyahTuhannya. Indikasi
hadirnya jiwa yang tenang pada diriseseorang terlihat dari prilaku, sikap dan
gerak-geriknya yangtenang, tidak tergesa-gesa, penuh pertimbangan
danperhitungan yang matang, tepat dan benar. Ia tidak terburuburuuntuk bersikap
apriori dan berprasangka negatif.Akan tetapi di tengah-tengah sikap itu, secara
diam-diam iamenelusuri hikmah yang terkandung dari setiap peristiwa,kejadian
dan eksistensi yang terjadi. Pada item pertanyaan “Apakah anda melaksanakan
shalat tahajuud?” dan “Apakah anda lupa shalat lima waktu?” didasari pada teori
Jika seseorang muslim tekun mendirikan sholat dengan benar, maka ia selalu
diingat oleh Allah. Dengan sholat, seorang akan mendapatkan ketenangan hati dan
jiwa, karena merasa terlindungi dari segala macam cobaan. Seseorang merasa
terjaga meski tak ada seorang pun yang menjaganya. Bukan hanya itu, sholat yang
48
dilakukan dengan sepenuh hati akan mencegah seseorang dari perbuatan jahat.
Allah berfirman,
Terjemahnya:
“Sesungguhnya sholat dapat mencegah dari perbuatan keji dan munkar; dan
sesungguhnya mengingat Allah (dengan sholat) adalah lebih besar
(keutamaannya dari ibadah-ibadah lain). (QS. Al-Ankabut/29: 45).
Dan tentang gerakan shalat yang berhubungan dengan pandangan medis seperti
contohnyaSujud dengan posisi yang benar akan berpengaruh positif pada
tubuh,yaitu:Otot menjadi kuat, limpa terpijit sehingga aliran darah menjadi lancer
karenanya.Berkembangnya otot dada bagi wanita, sehingga menghasilkan buah
dada yang montok dan bagus bentuknya.Sirkulasi darah dari jantung ke seluruh
tubuh akan lancar, keperluan darah di otak pun akan terpenuhi. Karena otak
adalah pusat susunan syaraf, maka terpenuhi atau tidaknya kebutuhan darah di
otak akan banyak berpengaruh terhadap seluruh tubuh(Jauhari). Dan untuk item
pertanyaan “bagaimana perasaan anda setelah shalat?” dan “bagaimana perasaan
anda setelah dzikir?” Islam mengajarkan kita untuk berdzikir kepada Allah SWT,
karena dzikir dapat memberikan kontribusi yang besar dan dapat mengandung tiga
gerakan, yaitu badan (al-riyadiyah), hati (al-qalbiyah), dan jiwa (al-nafsiyah),
melaksanakan dzikir dengan khusuk, ikhlas dan penuh pengharapan ridho Allah
SWT maka hal tersebut akan membiasakan hati selalu dekat kepada Allah SWT,
dzikir juga mengandung dimensi dzikrullah yang memiliki dampak psikologis
49
dalam jiwa seseorang. Karena dengan mengingat Allah SWT maka alam
kesadaran manusia akan merasakan kehadiran Allah SWT(Sari).
Pada tahap awal penelitian dilakukan Penyusunan instrumen yang
menggunakan 2 instrumen yaitu Kuesioner SF-36 dan Kuesioner Ketenangan jiwa
sebagai panduan dan teori-teori yang mendukung indikator yang ada. Selanjutnya
item-item yang telah dipilih berdasarkan teori disusun dengan teori yang telah
ada, kemudian dilakukan uji coba kepada responden yang sesuai untuk mengolah
data responden, uji coba ini dilakukan pada beberapa tempat yaitu, RS islam
Faisal, RS ibnu sina, RS kepolisian bhayangkara, dan RS Unhas. Setelah
mendapatkan hasil uji coba pada responden maka selanjutnya dilakukan
penskoran tiap butir item pertanyaan. Dengan menggunakan skala likert, skala
likert yang digunakan pada penelitian ini untuk pemberian skor dimulai dari skor
1 sampai skor 5, dan untuk item pertanyaan yang bersifat negative dilakukan
coding, Coding adalah tahapan kegiatan mengklasifikasikan data dan jawaban
menurut kategori masing-masing sehingga memudahkan dalam pengelompokkan
data. dan untuk analisis berupa uji validitas dan realibilitas pada aplikasi SPSS,
dilakukan uji validitas tersebut untuk menguji kesahihan suatu item instrument,
dan untuk uji realibilitas ini digunakan untuk menguji keandalan yang merupakan
kestabilan dan konsistensi responden dalam menjawab pertanyaan.
50
Tabel 11. Parameter pengukuran
Item pertanyaan Parameter
1. Apakah aktivitas anda menjadi
terbatas atau terganggu karena
kondisi kesehatan Anda, saat ini
misalnya menekuk tubuh, berlutut,
dan membungkuk
2. Apakah aktifitas anda menjadi
terbatas atau terganggu karena
kondisi kesehatan anda saat ini jika
berjalan sekitar 50 rumah
(500meter)
Dilihat dari kendala yang dialami
kecil maupun sedang untuk
mengambarkan fungsi fisik dengan
baik misalnya membungkuk,
menekuk lutut, menaiki tangga,
mengangkat barang, berjalan dengan
jarak sedang. (Ware et al.)
3. Apakah kondisi kesehatan fisik dan
masalah emosi/perasaan anda
mempengaruhi aktivitas social anda
dengan keluarga tetangga atau
kelompok?
4. Apakah masalah kesehatan fisik dan
perasaan/emosi anda mempengaruhi
aktivitas social anda? Seperti
mengunjungi teman,keluarga dan
tetangga
Untuk melihat kualitas dan kuantitas
kegiatan sosial seseorang. Untuk
mengetahui efek yang berhubungan
dengan kesehatan fisik atau masalah
emosional pada kegiatan social yang
dilakukan.(Ware et al.)
5. Apakah anda merasa semangat? Pada fungsi vitalitas dilihat dari
tingkat energy dan tingkat kelelahan
pada seseorang.
6. Apakah anda merasa tenang dan
damai?
7. Apakah anda merasa bahagia?
8. Apakah anda pernah mengalami
masalah dalam pekerjaan atau
Fungsi Kesehatan Mental dan Emosi
dapat diukur dari dimensi kesehatan
mental yang mencakup yaitu,
kecemasan, depresi, pengendalian
emosi, dan kesejahteraan psikologis.
51
aktifitas sehari-hari sebagaiakibat
masalah perasaan atau
emosi(seperti perasaan cemas dan
tertekan)?
9. Apakah anda berserah diri kepada
Allah?
10. Apakah anda merasa berprasangka
baik kepada Allah?
Didasaridari ketenangan jiwa
seseorang yang dilihat dari perilaku,
sikap, dan gerak-gerik yang tenang
dan tidak tergesa-gesa. Selalu
berhuznudzan terhadap
peristiwayang terjadi
11. Apakah anda melaksanakan shalat
tahajuud?
12. Apakah anda pernah lupa shalat lima
waktu?
13. Bagaimana perasaan anda setelah
melaksanakan shalat?
Dengan melaksanakan shalat akan
mendapatkan ketenangan hati dan
merasa terlindungi dari segala
macam cobaan dan gerakan shalat
dengan posisi yang benar dan tepat
akan berpengaruh positif pada tubuh.
14. bagaimana perasaan anda setelah
melakukan dzikir?
Berdzikir dapat memberikan
kontribusi yang besar dan dapat
mengandung 3 gerakan yaitu badan,
hati, dan jiwa. Yang akan
membiasakan hati selalu dekat
kepada Allah SWT.
52
BAB V
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
1. berdasarkan hasil penyusunan instrument yang telah dibuat, terdapat 14
item pertanyaan dengan 5 aspek yang termasuk, yaitu fungsi fisik, fungsi
social, fungsi vitalitas, Kesehatan dan mental, dan spiritual.
2. Berdasarkan data penelitian yang diperoleh dari 137 responden dan hasil
analisis menggunakan SPSS menyatakan 14 item pertanyaan dalam
Penyusunan instrument ini dinyatakan valid dengan nilai rHitung lebih
besar dari nilai rTabel 0,2315.
3. dari hasil analisis uji realibilitas dinyatakan realibilitas dengan hasil 0,717
dari 14 item pertanyaan.
B. Saran
1. Bagi tenaga kesehatan
Diharapkan kepada petugas kesehatan agar dapat memberikan konseling
farmasi yang diselingi dengan konseling islami kepada pasien untuk
mempermudah pengobatan dan terapinya.
2. Bagi pasien
Diharapkan untuk selalu semangat dalam menjalani kehidupan, menjaga
pola makan dan pola hidup sehat, serta selalu bertawakkal dan mensyukuri nikmat
yang diberikan oleh Allah swt.
53
KEPUSTAKAAN
Al-Qur’an Dan Terjemahnya
Appulembang, Yeni Anna, and Fransisca Iriani R. Dewi. “Penyusunan Alat Ukur
Quality of Life Urban Community.” Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora,
Dan Seni, vol. 1, no. 1, 2017, p. 272, doi:10.24912/jmishumsen.v1i1.363.
Deden Suparman, MA. “Pembelajaran Ibadah Shalat Dalam Perpektif Psikis Dan
Medis.” Jurnal Istek, vol. 9, no. 2, 2015, pp. 65–66,
http://journal.uinsgd.ac.id/index.php/istek/article/view/188.
DP, Lubeck. “Health-Related Quality of Life Measurements and Studies in
Rheumatoid Arthritis.” American Journal of Managed Care, vol. 8, no. 9,
2002, pp. 811–20, doi:10.1021/ic0341439.
Dr. Irwan S.KM, M. Ke. Etika Dan Perilaku Kesehatan. 2017.
Haris, Restu Nur Hasanah, et al. “Penilaian Properti Psikometrik Instrumen
Kualitas Hidup (HRQol) Pada Populasi Umum: Tinjauan Sistematik.”
JURNAL MANAJEMEN DAN PELAYANAN FARMASI (Journal of
Management and Pharmacy Practice), vol. 9, no. 2, 2019, pp. 65–75,
doi:10.22146/jmpf.41911.
Hendri, Jhon, et al. Page 1 JHON HENDRI – RISET OPERASIONAL –
UNIVERSITAS GUNADARMA ‐ 2009. 2009, pp. 1–10.
Jauhari, Iman. “Kesehatan Dalam Pandangan Hukum Islam.” Kanun: Jurnal Ilmu
Hukum, vol. 13, no. 3, 2011, pp. 33–58, doi:10.24815/kanun.v13i3.6251.
Khanna, Dinesh, and Joel Tsevat. © Ascend Media S218. no. December, 2007, pp.
218–23.
McHorney, Colleen A. “HEALTH STATUS ASSESSMENT METHODS FOR
ADULTS: Past Accomplishments and Future Challenges.” Annual Review of
Public Health, vol. 20, no. 1, 1999, pp. 309–35,
doi:10.1146/annurev.publhealth.20.1.309.
Melani, Fransisca. Evaluasi Kualitas Hidup Responden Hipertensi Menggunakan
Instrumen SF-36 : Kajian Faktor Usia Dan Tingkat Penghasilan Di
Kecamatan Kalasan, Sleman, DIY. 2016, pp. 4–6,
https://repository.usd.ac.id/6158/2/128114002_full.pdf.
Retnawati, Heri. Heri Retnawati 9 786021 547984. 2016.
Sari, Ayu Efita. “Pengaruh Pengamalan Dzikir Terhadap Ketenangan Jiwa Di
Majlisul Dzakirin Kamulan Durenan Trenggalek.” Biomass Chem Eng, vol.
49, no. 23–6, 2015, pp. 22–23.
Silitonga, Robert. “Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kualitas Hidup
Penderita Penyakit Parkinson Di Poliklinik Saraf RS Dr Kariadi.”
54
Universitas Diponegoro Semarang, 2007, p. 75, doi:10.1561/2200000016.
Theofilou, Paraskevi. “Quality of Life: Definition and Measurement.” Europe’s
Journal of Psychology, vol. 9, no. 1, 2013, pp. 150–62,
doi:10.5964/ejop.v9i1.337.
Tias Endarti, Ajeng. “Kualitas Hidup Kesehatan: Konsep, Model Dan
Penggunaan.” Jurnal Ilmiah Kesehatan, vol. 7, no. 2, 2015, pp. 97–108,
http://lp3m.thamrin.ac.id/upload/jurnal/JURNAL-1519375940.pdf.
Valderas, J. M., et al. “The Impact of Measuring Patient-Reported Outcomes in
Clinical Practice: A Systematic Review of the Literature.” Quality of Life
Research, vol. 17, no. 2, 2008, pp. 179–93, doi:10.1007/s11136-007-9295-0.
Ware, J. E., et al. WareetalSF-36UserManual_27MB_1993_316pp.Pdf. 1993,
1993,
https://www.researchgate.net/publication/247503121_SF36_Health_Survey_
Manual_and_Interpretation_Guide.
Yenny, and Elly Herwana. “Prevalensi Penyakit Kronis Dan Kualitas Hidup Pada
Lanjut Usia Di Jakarta Selatan.” Universa Medicina, vol. 25, no. 4, 2006.
Yuniar, Yuyun, and Rini Sasanti Handayani. “Kepuasan Pasien Peserta Program
Jaminan Kesehatan Nasional Terhadap Pelayanan Kefarmasian Di Apotek.”
Jurnal Kefarmasian Indonesia, vol. 6, no. 1, 2016, pp. 39–48,
doi:10.22435/jki.v6i1.5468.39-48.
Zulkifli, Matondang. Validitas Dan Reliabilitas SuatuInstrumen Penelitian. Jurnal
tabularasa PPS unimed.(2009).
55
LAMPIRAN
Lampiran 1. Kode etik penelitian
56
Lampiran 2. Informent Consent
KUESIONER PENELITIAN
Ditujukan untuk mendukung data penelitian yang berjudul : Penyusunan
Instrumen Kualitas Hidup Yang Berhubungan Dengan Kesehatan Berbasis
Islam.
Perkenankan saya, Luxfiyati Mahasiswi Jurusan Farmasi Universitas Islam
Negeri Alauddin Makassar, pada saat ini sedang mengadakan penelitian dalam
rangka penyusunan skripsi dengan judul Penyusunan Instrumen Kualitas
Hidup Yang Berhubungan Dengan Kesehatan Berbasis Islam.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana skor kualitas hidup
pasien penyakit kronis dengan menggunakan kuesioner Kualitas Hidup Kesehatan
Islam.
Sehubungan dengan maksud di atas, saya sangat mengharapkan bantuan
untuk bersedia mengisi instrument penelitian ini sesuai dengan pendapat dan
pengalaman yang dimiliki. Instrument ini dirancang sedemikian rupa sehingga
tidak seorangpun dapat menelusuri sumber informasinya. Oleh karna itu saudara
dapat diharapkan memberikan jawaban sejujur-jujurnya sesuai dengan keadaan
sesungguhnya, dan jawaban tersebut tidak berpengaruh terhadap kondisi saudara.
Bantuan dan partisipasi saudara merupakan sumbangan yang sangat
berharga bagi terselenggaranya penelitian ilmiah ini. Dan untuk itu semua saya
ucapkan terima kasih.
Hormat saya
Luxfiyati
57
Lampiran 3. Identitas Responden
IDENTITAS RESPONDEN
Isi dengan jelas dan coretlah yang tidak perlu dan berilah tAnda check list (√)
pada kotak.
Nama : ………………………………………..
Jenis Kelamin : ……………………………………….
Agama : ……………………………………….
Usia : …………………………tahun
Pendidikan terakhir : ……………………………………….
Riwayat penyakit : ……………………………………….
Petunjuk pengisian kuesioner
1. Bacalah setiap pertanyaan dengan teliti dan seksama.
2. Islah dengan jujur sesuai dengan kenyataan yang ada pada diri Anda.
3. Berilah tAnda check list (√) pada jawaban yang Anda anggap benar.
4. Kuesioner ini dapat digunakan secara optimal bila seluruh pertanyaan
terjawab, karena itu mohon diteliti kembali apakah semua pertanyaan telah
terjawab.
58
Lampiran 4. Kuesioner Kualitas Hidup Kesehatan Islam
Selama empat minggu terakhir…
No. Pertanyaan Tidak
pernah jarang
Kadang-
kadang sering
Sangat
sering
1 Apakah aktivitas Anda
menjadi terbatas atau
terganggu karena
kondisi kesehatan Anda
saat ini misalnya,
Menekuk tubuh,
berlutut, membungkuk.
2 Apakah aktivitas Anda
menjadi menjadi
terbatas atau terganggu
karena kondisi
kesehatan Anda saat ini
jika Berjalan sekitar 50
rumah (500 meter).
3 Seberapa jauh kondisi
kesehatan fisik dan
masalah
emosi/perasaan Anda
mempengaruhi aktifitas
sosial Anda dengan
keluarga tetangga atau
kelompok? misalnya
pergi pengajian.
4 Apakah masalah
kesehatan fisik dan
perasaan/emosi Anda
mempengaruhi aktifitas
sosial Anda Seperti
mengunjungi teman,
keluarga, tetangga,
dll?.
5 ApakahAnda merasa
penuh semangat?
6 Apakah merasa tenang
dan damai?
7 ApakahAnda merasa
bahagia?
8 ApakahAnda pernah
59
mengalami masalah
masalah dalam
pekerjaan atau aktifitas
sehari-hari lainnya
sebagai akibat masalah
perasaan atau emosi
seperti perasaan
tertekan atau cemas.
9 ApakahAnda berserah
diri kepada Allah saat
tertimpa musibah?
10 ApakahAnda merasa
berprasangka baik pada
Allah?
11 ApakahAnda
melaksanakan shalat
tahajjud?
12 ApakahAnda lupa
untuk shalat lima
waktu?
No. Pertanyaan Kurang Cukup Baik Sangat
baik
Sangat
baik
sekali
13 Bagaimana perasaan
Anda setelah
melaksanakan shalat?
14 Bagaimana perasaan
Anda setelah berzikir?
60
Lampiran 5. Data scoring kuesioner
p1 p2 p3 p4 p5 p6 p7 p8 p9 p10 p11 p12 p13 p14
1 4 5 5 4 3 3 4 3 4 4 5 4 5 5
58
2 3 2 3 2 3 4 2 4 4 4 5 4 4 4 48
3 4 4 4 4 4 4 4 3 5 5 5 5 5 5 61
4 2 2 2 3 3 4 4 2 5 5 5 5 5 5 52
5 3 4 3 3 4 4 4 3 4 5 3 5 5 5 55
6 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 51
7 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 48
8 1 1 4 4 4 4 4 3 5 5 5 5 5 5 55
9 4 5 2 2 5 3 3 3 2 2 2 2 3 3 41
10 4 3 4 3 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 59
11 3 3 4 4 4 4 4 2 4 4 1 3 4 3 47
12 2 1 3 3 4 5 4 2 5 5 5 5 5 5 54
13 3 2 3 3 4 4 4 3 4 4 3 5 5 5 52
14 3 1 3 3 4 5 4 3 5 5 5 5 5 5 56
15 1 1 2 2 3 3 2 3 4 3 2 4 3 3 36
16 4 2 3 3 4 4 4 3 4 3 2 4 3 3 46
17 2 2 3 3 5 5 4 3 5 5 3 5 5 5 55
18 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 1 3 4 4 49
19 4 3 3 3 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 61
20 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 1 4 4 4 61
21 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 5 5 5 55
22 2 2 3 3 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 58
23 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 2 3 4 4 50
24 2 3 3 3 4 4 4 3 3 3 2 3 4 4 45
25 5 4 3 3 5 5 5 3 5 5 3 5 5 5 61
26 5 5 3 3 4 3 4 3 3 3 1 3 4 4 48
27 4 4 3 3 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 62
28 2 2 3 3 5 5 5 3 5 5 4 5 5 5 57
29 5 4 3 3 5 5 5 3 5 5 3 5 5 5 61
30 5 4 3 3 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 63
31 5 4 3 3 4 5 4 3 5 5 4 5 5 5 60
32 4 3 3 3 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 61
33 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 1 4 4 4 61
34 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 5 5 5 55
35 2 2 3 3 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 58
36 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 2 3 4 4 50
37 4 4 4 4 4 4 4 3 5 5 5 5 5 5 61
38 4 4 3 3 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 62
61
39 5 4 3 3 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 63
40 5 4 3 3 4 5 4 3 5 5 4 5 5 5 60
41 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 5 5 57
42 4 2 3 3 4 4 4 3 4 4 1 4 5 5 50
43 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 5 5 58
44 5 5 3 3 4 4 4 3 4 4 4 5 5 5 58
45 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 4 4 56
46 3 2 3 3 4 4 4 3 4 4 3 5 4 4 50
47 5 4 4 4 5 5 5 3 5 5 4 5 4 4 62
48 3 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 61
49 4 3 3 3 5 5 4 3 5 5 5 5 5 5 60
50 2 2 3 3 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 58
51 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 61
52 3 2 3 3 4 4 4 3 5 5 4 5 5 5 55
53 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 63
54 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 5 5 58
55 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 61
56 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 5 5 5 55
57 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 5 5 5 55
58 5 5 5 5 3 3 3 4 4 4 4 5 5 5 60
59 5 5 5 5 3 3 3 4 4 4 4 5 5 5 60
60 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 5 5 5 57
61 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 59
62 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 63
63 5 5 5 5 3 3 3 4 4 4 4 5 5 5 60
64 4 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 63
65 5 5 5 5 3 3 4 5 4 4 4 5 5 5 62
66 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 60
67 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 5 5 5 59
68 5 5 5 5 4 3 3 5 4 4 3 5 5 5 61
69 4 4 5 5 3 3 4 5 4 4 3 5 5 5 59
70 3 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 60
71 5 5 5 5 3 3 4 5 4 4 3 5 5 5 61
72 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 3 5 5 5 63
73 5 5 5 5 3 4 3 5 4 4 2 5 5 5 60
74 4 3 3 3 5 5 5 3 5 5 4 5 5 5 60
75 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 60
76 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 5 5 57
77 4 2 3 3 4 4 4 3 4 4 1 4 5 5 50
78 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 5 5 58
79 5 5 3 3 4 4 4 3 4 4 4 5 5 5 58
62
80 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 4 4 56
81 3 2 3 3 4 4 4 3 4 4 3 5 4 4 50
82 5 4 4 4 5 5 5 3 5 5 4 5 4 4 62
83 3 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 61
84 4 3 3 3 5 5 4 3 5 5 5 5 5 5 60
85 4 3 4 3 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 59
86 3 3 4 4 4 4 4 2 4 4 1 3 4 3 47
87 2 1 3 3 4 5 4 2 5 5 5 5 5 5 54
88 3 2 3 3 4 4 4 3 4 4 3 5 5 5 52
89 3 1 3 3 4 5 4 3 5 5 5 5 5 5 56
90 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 61
91 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 5 5 5 55
92 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 5 5 5 55
93 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 1 3 4 4 49
94 4 3 3 3 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 61
95 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 1 4 4 4 61
96 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 59
97 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 63
98 5 5 5 5 3 3 3 4 4 4 4 5 5 5 60
99 4 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 63
100 5 5 5 5 3 3 4 5 4 4 4 5 5 5 62
101 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 60
102 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 5 5 5 59
103 5 5 5 5 4 3 3 5 4 4 3 5 5 5 61
104 5 4 3 3 5 5 5 3 5 5 3 5 5 5 61
105 5 4 3 3 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 63
106 5 4 3 3 4 5 4 3 5 5 4 5 5 5 60
107 3 2 3 3 4 4 4 3 4 4 3 5 4 4 50
108 5 4 4 4 5 5 5 3 5 5 4 5 4 4 62
109 3 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 61
110 4 3 3 3 5 5 4 3 5 5 5 5 5 5 60
111 4 3 4 3 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 59
112 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 5 5 5 55
113 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 5 5 5 55
114 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 1 3 4 4 49
115 4 3 3 3 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 61
116 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 1 4 4 4 61
117 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 60
118 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 5 5 5 59
119 5 5 5 5 4 3 3 5 4 4 3 5 5 5 61
120 5 4 3 3 5 5 5 3 5 5 3 5 5 5 61
63
121 5 4 3 3 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 63
122 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 5 5 57
123 4 2 3 3 4 4 4 3 4 4 1 4 5 5 50
124 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 5 5 58
125 5 5 3 3 4 4 4 3 4 4 4 5 5 5 58
126 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 4 4 56
127 3 3 4 4 4 4 4 2 4 4 1 3 4 3 47
128 2 1 3 3 4 5 4 2 5 5 5 5 5 5 54
129 3 2 3 3 4 4 4 3 4 4 3 5 5 5 52
130 3 1 3 3 4 5 4 3 5 5 5 5 5 5 56
131 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 61
132 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 59
133 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 63
134 5 5 5 5 3 3 3 4 4 4 4 5 5 5 60
135 4 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 63
136 5 5 5 5 3 3 4 5 4 4 4 5 5 5 62
137 5 4 3 3 4 5 4 3 5 5 4 5 5 5 60
64
Lampiran 6. Hasil Uji Validitas
jumlah
Fisik Pearson Correlation .411*
Sig. (2-tailed) .021
N 31
Fisik Pearson Correlation .229
Sig. (2-tailed) .216
N 31
sosial Pearson Correlation .374*
Sig. (2-tailed) .038
N 31
sosial Pearson Correlation .473**
Sig. (2-tailed) .007
N 31
vitalitas Pearson Correlation .502**
Sig. (2-tailed) .004
N 31
mental dan emosi Pearson Correlation .695**
Sig. (2-tailed) .000
N 31
mental dan emosi Pearson Correlation .764**
Sig. (2-tailed) .000
N 31
mental dan emosi Pearson Correlation .094
Sig. (2-tailed) .614
N 31
spiritual Pearson Correlation .761**
Sig. (2-tailed) .000
N 31
spiritual Pearson Correlation .848**
Sig. (2-tailed) .000
N 31
spiritual Pearson Correlation .545**
Sig. (2-tailed) .002
N 31
spiritual Pearson Correlation .709**
65
Sig. (2-tailed) .000
N 31
spiritual Pearson Correlation .827**
Sig. (2-tailed) .000
N 31
spiritual Pearson Correlation .819**
Sig. (2-tailed) .000
N 31
jumlah Pearson Correlation 1
Sig. (2-tailed)
N 31
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
66
Lampiran 7. Hasil Uji Realibilitas
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 137 100.0
Excludeda 0 .0
Total 137 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.728 14
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
p1 53.31 21.611 .398 .706
p2 53.55 21.322 .313 .724
p3 53.53 22.604 .362 .711
p4 53.57 22.409 .386 .708
p5 53.22 24.908 .127 .733
p6 53.18 24.660 .141 .733
p7 53.25 23.909 .299 .718
p8 53.74 23.195 .291 .719
p9 52.95 24.064 .326 .716
p10 52.96 23.645 .386 .711
p11 53.78 21.128 .332 .721
p12 52.54 22.133 .612 .689
p13 52.51 23.222 .581 .700
p14 52.53 22.824 .593 .696
67
Lampiran 8. Tabel recoding dan scoring kuesioner kualitas hidup kesehatan
islam
Domain Item recoding skor
Fisik 1,2 (5=1) (4=2) 1 – 5
Social 3,4 (5=1) (4=2) 1 – 5
Vitalitas 5 - 1 – 5
Kesehatan mental
dan emosi
6,7
8
-
(5=1) (4=2)
1 – 5
Spiritual
9,10,11,13,14
12
-
(5=1) (4=2)
1 – 5
68
Lampiran 9. Dokumentasi penelitian
69
70
BIOGRAFI
Nama Lengkap Peneliti Luxfiyati, biasanya Akrab
disapa dengan Upi atau Lux, Lahir di Desa Wanio
Timoreng Yang terletak di Kecamatan Panca Lautang,
Kabupaten Sidenreng Rappang(Sidrap), pada tanggal 14
juni 1997.Anak Bungsu dari Bapak Jalaluddin dan Ibu
Musykirah,S.Ag. Memiliki Saudara Laki-laki Bernama Zulfahmi. Berasal dari
Desa Wanio Timoreng, Kec. Panca Lautang, Kab. Sidenreng Rappang (Sidrap).
Pada usia 5 tahun memulai pendidikan pada TK DDI Al-irsyad Wanio,
melanjutkan pendidikan pada SDN 1 Wanio, setelah lulus dari sekolah dasar
peneliti melanjutkan sekolah menengah pertama di MTs Pondok Pesantren Putri
DDI Lil-Banat Parepare selama 3 tahun tinggal di asrama. Kemudian melanjutkan
sekolah ke SMAN 1 Pangsid (atau sekarang menjadi SMAN 2 Sidrap). Setelah
lulus SMA peneliti melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi di Universitas
Islam Negeri Alauddin Makassar pada jurusan Farmasi di Fakultas Kedokteran
Dan Ilmu Kesehatan.
top related