penyuluhan

Post on 19-Dec-2015

26 Views

Category:

Documents

1 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

ggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg

TRANSCRIPT

PRETES….

1. Apa yang dimaksud BHD (Bantuan Hidup Dasar)?

2. Bagaimana cara menangani korban perdarahan?

3. Apa tujuan PPPK (First Aid)?

4. Apa saja organ vital manusia dan Alasannya?

5. Melindungi orang yang tidak sadar.

Dr.Imaduddin Akmal

Disampaikan Oleh :

TUJUAN PPPK (First Aid)

1. Mempertahankan hidup (mencegah kematian)

2. Mencegah komplikasi yang mungkin timbul akibat kecelakaan.

3. Mencegah kondisi bertambah buruk pada korban.

4. Mencegah tindakan yang dapat membahayakan korban.

5. Melindungi orang yang tidak sadar.

PRINSIP TINDAKAN GAWAT DARURAT

1. Jangan panik2. Amati lokasi kejadian: aman?3. Apa yang terjadi?4. Berapa jumlah korban?5. Adakah yang membantu?6. Tentukan hal utama yang

mengancam korban7. Panggil bantuan medis

WAKTU KRITIS

Brain damage : setelah 4 - 6 menit(Kerusakan otak)

Biological death : setelah 10 menit(Mati biologis)

Clinical death : tidak ada nafas (Mati klinis) dan nadi

Golden time

ORGAN VITAL

PRINSIP DASAR

Danger = Bahaya

Response = Kesadaran

Airway = Jalan nafas

Breathing = Pernafasan

Circulation = Aliran darah

D

R

A

B

C

D - DANGER

?

R - RESPONSE

Memeriksa kesadaran dengan memanggil nama, menepuk / mengguncang bahu.

A - AIRWAY

Membebaskan jalan nafas dengan tehnik “Head tilt chin lift”

A - AIRWAY

A - AIRWAY

Membebaskan jalan nafas (pada korban yang dicurigai adanya patah tulang leher) dengan tehnik “Jaw thrust”

B - BREATHING

Tujuan:Memeriksa apakah ada nafas, bila tidak, segera memberikan nafas buatan

Tehnik:Look: Lihat pergerakan dada dan perutListen : Dengarkan suara nafasFeel : Rasakan hembusan nafas

POSISI DALAM MEMERIKSA NAFAS

B - BREATHING

Tehnik pemberian nafas buatan :

Melalui mulut, hidung atau kedua-nya Pencet hidung korban diantara jari telunjuk dan

ibu jari

sambil telapak tangan menahan dahi agar tertengadah

Tangan sebelah tetap mengangkat dagu ke depan. Tarik nafas dalam buka mulut lebar, lalu letakkan

menutupi seluruh mulut korban, lalu hembuskan nafas sampai terlihat dada korban mengembang.

B - BREATHING

Tehnik mulut ke mulut atau “mouth to mouth”

Bantuan nafas dengan menggunakan “masker”

C - CIRCULATIONTujuan: memeriksa nadi

(peredaran darah) dan bila tidak ada denyut, memberikan tekanan dada (kompresi jantung)

Tehnik memeriksa nadi:

Periksa nadi leher (arteri karotis) dengan kedua jari telunjuk dan tengah di sebelah jakun leher

C - CIRCULATION

Tehnik memeriksa nadi

C - CIRCULATION

Tehnik memberikan tekanan dada (kompresi jantung):

Tentukan dasar tulang dada dengan cara menelusuri tulang iga bagian bawah sampai tepat di pertemuaan iga kiri dan kanan.Letakkan telapak tangan 2 jari di atas titik tersebut lalu tindihkan telapak tangan yang lain di atasnya.Dengan posisi lengan lurus (vertikal) berikan tekanan pada dada secukupnya (4-5 cm) ke bawah.Lepaskan tekanan untuk memberi kesempatan dada mengembang.

C - CIRCULATION

C - CIRCULATION

Posisi tangan yang benar Kompresi jantung

C - CIRCULATION

Terlalu ke kanan Terlalu ke kiri

Terlalu ke bawahTerlalu ke atas

Posisi tangan yang salah pada kompresi jantung

C - CIRCULATION

Kompresi jantung pada dewasa, anak dan bayi

Dewasa(anak >8 thn)

Anak-anak(1- 8 thn)

Bayi(< 1 thn)

C - CIRCULATION

Lakukan penekanan dada (kompresi jantung) dan bantuan pernafasan bergantian dengan siklus:

Untuk orang dewasa (1 atau 2 penolong):

30 kali kompresi jantung dan 2 kali nafas buatan.

Untuk Anak- anak dan Bayi:

5 kali kompresi jantung dan 1 kali nafas buatan.

Pengecekan ulang dilakukan 1 menit pertama atau tiap 4 siklus kemudian setiap 2 menit berikutnya

DSadar terhadapsuara &nyeri

Pertolongan pertama lain

Bersihkan & tengadahkan

Periksa nafas: lihat /dengar/rasakan

Nafas buatan awal 2 x efektif cepat

Sirkulasi check nadi leher

Lakukan CPR

Lanjutkan nafas buatan 1x tiap 5 detik

Tempatkan Posisi pemulihan/recovery position

R

A

B

C

Periksa/tangani perdarahan luar

Danger

Response

Airway

Breathing

Circulation

ya

tidak

tidak

tidak

ya

ya

Ada nadi

Ada nafas

Minta Bantuan

SKEMA RESUSITASI ( CPR)

Sampai kapan RJP(CPR) dilakukan ?

1. Korban sadar (ada nafas dan nadi)

2. Bantuan medis datang3. Sampai kita lelah

NB:Tidak ada batasan waktu sampai berapa lama kita melakukan CPR

POSISI PEMULIHAN (RECOVERY POSITION)

TUJUAN: Membebaskan jalan nafas korban yang

tidak sadar Melindungi jalan nafas dari benda asing

seperti muntahan pada korban tidak sadar.

TEKNIK: Berlututlah di samping korban Lengan yang terjauh membuat sudut

dengan tubuh korban. Letakkan lengan terdekat ( satunya ) di atas dada korban

Bengkokkan lutut terdekat, lalu gulingkan korban menjauh dari anda, topangkan tangan pada rahang agar jalan napas tetap terbuka.

Recovery Position(Posisi Penyembuhan)

JIKA KORBAN MULAI BERNAFAS NORMAL, LETAKKAN PADA POSISI RECOVERY (PENYEMBUHAN)

28

Recovery Position

29

BAGAN BANTUAN HIDUP DASAR

30

Kenali masalah gawat darurat & hubungi fasilitas medis terdekat

SURVEI AWAL

Danger

Cek bahaya & usahakan pakai APD

Respon

Cek kesadaran (panggil nama & tepuk bahu)

Sadar

Tidak Sadar

• Cari cedera lainnya

• Cari bantuan

Teriak minta tolong & buka jalan nafas

Airway

Dongak kepala angkat dagu & bersihkan jalan

nafas

Breathing

Cek nafas (10 detik)

Tidak bernafas/nafas

tidak normal

Nafas normal

CPR

2 30

SURVEI SEKUNDER

RECOVERY POSITION• DOTS

• SAMPLE

• Monitor vital signs

• Medical alert

AED

keadaan gawat darurat

kapan saja dimana saja siapa saja

kedaruratansehari-hari

• TENGGELAM

• STROKE

• OBSTRUKSI / BENDA ASING

• INHALASI ASAP

• REAKSI ANAFILAKSIS

• OVERDOSIS OBAT

• SENGATAN LISTRIK

• SUFFOKASI

• TRAUMA/KECELAKAAN

• INFARK JANTUNG

• SAMBARAN PETIR

• COMA KARENA BERBAGAI SEBAB

Dimana Sistem peredaran darah ( Sirkulasi )gagal mengirimkan darah yang mengandung

oksigen dan bahan nutrisi ke organ vital.

1. Kegagalan jantung memompa darah2. kehilangan darah dalam jumlah besar3. Pelebaran pembuluh darah yang luas.

4. Kekurangan cairan tubuh.

a. Pernafasan : cepat dan dangkalb. Nadi : Cepat dan lemahc. Kulit : Pucat,dingin & lembabd. Wajah : Pucat, sianosis pada bibir, lidah

dan cuping telinga.e. Mata : Pandangan hampa, pupil melebar.

a. Mual & mungkin muntahb. Haus

c. Lemahd. Pusing

e. Gelisah & takut mati

1. Bawa penderita ketempat teduh & aman2. Tidurkan telentang,tungkai tinggikan 20–30 cm3. Pakaian dilonggarkan4. Beri selimut5. Tenangkan penderita6. Pastikan jalan nafas & Pernafasan baik7. Kontrol perdarahan & rawat cedera lainnya8. Beri Oksigen sesuai protokol9. Jangan beri makan & minum10.Periksa berkala tanda vital11.Rujuk ke fasilitas kesehatan.

Terjadi akibat rusaknya dinding pembuluhTerjadi akibat rusaknya dinding pembuluhdarah yang dapat disebabkan oleh ruda paksadarah yang dapat disebabkan oleh ruda paksa

( trauma ) atau penyakit.( trauma ) atau penyakit.

Klasifikasi sumber perdarahan / Golongan Perdarahan

1. Perdarahan Nadi ( Arteri )- Berasala dari pembuluh Nadi- keluarnya memancar seirama denyut nadi- berwarna merah terang

2. Perdarahan Balik ( Vena ) - Darah keluar mengalir - Berwarna merah gelap

3. Perdarahan Rambut ( kapiler ) - Darah keluar merembes - Berwarna merah gelap

Perdarahan yang tampak / terlihat jelasPerdarahan yang tampak / terlihat jelaskeluar dari luka terbuka.keluar dari luka terbuka.

Biasanya tak terlihat dan kulit tampak rusak,kadang-kadang terlihat dibawah permukaan kulitberupa memar.

A.Perlindungan terhadap Infeksipada penangan perdarahan :1. Gunakan APD2. Jangan menyentuh mulut, hidung, mata, makanan sewaktu memberi perawatan.3. Buang bahan yang telah ternoda.

B.Mengendalikan Perdarahan Luar : 1.Tekan Langsung ( 5 – 15 menit ) 2. Elevasi ( dilakukan bersamaan tekan langsung ) 3. Tekan pada titik tekan. 4. Cara lain yaitu imobilisasi dengan / tanpa bidai/ Torniket.

1. Pada perdarahan besar :a. Tutup langsung lukab. Pertahankan dan tekan cukup kuat.c. Rawat luka setelah perdarahan terkendali.

2. Pada Perdarahan ringan atau terkendalia. Gunakan tekanan langsung dengan penutup lukab. Tekan sampai perdarahan terkendalic. Jangan melepas penutup luka atau balutan pertama.

3. Perdarahan dalam / curiga ada perdarahan dalam :a. Baringkan & Istirahatkan penderitab. Buka jalan nafas & peertahankanc. Perawatan Syok jika adad. Periksa berkala pernapasan & denyut nadie. Jangan beri makan & minumf. Rawat cedera laing. Beri O2 & Rujuk

Perdarahan dapat ditekan permukaan tubuh, ekstremitas

Perdarahan 20 cc / menit = 1200 cc / jamGunakan sarung tangan / lapis plastik

Bebat tekan

Gunakan 2 gulung kasaatau elastic / compression bandage

Dampak Perdarahan

Jantung berdebar debar Nafas terengah engah Tekanan darah turun , hingga tak

terukur Badan lemah , pingsan, tidak sadar Kencing berkurang , hingga tidak

kencing

Sikap Menghadapi Pendarahan

BANT U

BANTUB agaimana kondisinya ?

A mankan jalan nafasnya

N afasnya perlu dibantu ?

T ekan sumber pendarahan.

U sahakan tungkai ditinggikan

ASFIKSIAKEKURANGAN O2

ASIDOSIS

AIR LAUT

AIR TAWAR

PERTOLONGAN

1. DITEMPAT KEJADIAN

2. SELAMA TRANSPORT KE RS

3. PERTOLONGAN YG MEMADAI DI RS

Rumus ABC tetap berlaku bagi korban tenggelam

Usahakan kepala diangkat keluar air, dan segera diberi nafas buatan

(dicoba hembuskan nafas ke mulut korban sejak didalam air)

Tidak usah dijungkirkan untuk mengeluarkan air

Bersihkan jalan nafas secukupnya dan segera berikan terus nafas buatan

A B C

A - airway : bebaskan jalan nafas B - breathing : beri nafas bantuan,

oksigen C – circulation : pijat jantung, posisi shock

Harus dilakukan SEGERA di tempat kejadian

Mencegah Aspirasijalan nafas kemasukan benda asing

Korban tak sadar baringkan miring Bersihkan mulut dari darah,

muntahan dan benda asing lain dengan jari.

Jangan memberi minum / makan korban

Jangan menekan perut yang kembung untuk membuang udara (contoh akibat nafas buatan masuk lambung)

Penanganan Aspirasi(jalan nafas kemasukan benda asing) Benda cair

Posisi miring Hisap atau korek

keluar Beri oksigen Nafas buatan

Akibat Tenggelam

Jika air tidak masuk paru Hipoksia / kekurangan oksigen

Jika air masuk paru Air asin Air tawar

Akibat ikutan air masuk parumenyebabkan : Otak, penurunan kesadaran/

coma Darah (anemia) gagal ginjal Keusakan paru lanjut/ infeksi paru

Akibat Tenggelam

Jika air tawar masuk paru

Hipoksia/ kekurangan oksigen Air segera terhisap masuk peredaran darah Sel darah merah pecah / Hemolisis Gagal ginjal, sering memerlukan cuci darah/ dialisis Edema otak, penurunan kesadaran, kejang Kerusakan jaringan paru, sangat sesak, gagal nafas Infeksi paru/ Broncho-pneumonia

Pemindahan dan Pengangkatan Korban

Prinsip Dasar Pemindahan Korban Sebelum Mengangkat & Memindahkan

Penderita… Pertimbangkan… Kapan waktunya? (rawat dahulu atau segera

diangkat & dipindahkan? ) Nilai kesulitan yg mungkin terjadi akibat dari

kondisi : medan, beban penderita & kemampuan (jumlah) penolong.

Pilih teknik pengangkatan & pemindahan yg paling aman sesuai kondisi.

Cont’Ingat…Jangan lakukan pengang-katan/pemindahan jika tidak mutlak benar.Lakukan sesuai dengan teknik yang baik & benar.Kondisi fisik penolong harus baik & terlatih.Jangan sampai membuat cedera lebih lanjut pada penderitaHindari cedera pd. penolongMekanika TubuhMenggunakan gerakan tubuh penolong yang baik dan benar untuk memudahkan pengangkatan dalam pemindahan penderita dengan tujuan menghindari atau mencegah terjadinya cedera pada penolong

Cont’ Prinsip Mengangkat Nilai kemampuan diri & tim. Jangan coba paksakan

mengangkat / menurunkan jika tidak yakin mampu mengendalikannya.

Gunakan otot tungkai, otot panggul & otot perut untuk mengangkat, bukan otot punggung.

Hindari gerakan membungkuk, upayakan punggung tetap dalam satu garis lurus.

Kaki menjadi tumpuan utama dalam mengangkat, jarak kedua kaki sebahu.

Jaga keseimbangan dg posisi satu kaki sedikit di depan dari kaki yang lain.

Tangan yg memegang menghadap depan. Tubuh serapat mungkin dg beban. Itu akan mengurangi beban

otot. Jangan memutar tubuh saat mengangkat. Prinsip ini digunakan juga untuk menarik / mendorong

penderita

Macam PemindahanPEMINDAHAN DARURATBerada pada situasi yang membahayakan keselamatan penderita / penolong.Menghalangi akses penolong ke penderita lain yg mungkin lebih parah.Lokasinya tidak memungkinkan untuk melakukan BHD-RJP kepada penderita.

PEMINDAHAN TIDAK DARURATSituasinya tidak membahaya-kan diri penolong & penderita.Perawatan darurat di lapangan & pemeriksaan tanda vital telah diselesaikan.Korban dalam keadaan stabil, semua cedera telah ditangani dengan baik.Kecurigaan fraktur servikal & spinal telah diimobilisasi (dibidai).

Cont’ Darurat disini bukan karena

ketiadaan alat tetapi karena situasinya yang darurat.

Pemindahan Darurat

Cont’Teknik Sampir Pundak

Cont’

Pemindahan Tidak Darurat Oleh Satu Orang Penolong

Cont’

Pemindahan Tidak Darurat Oleh Dua Orang Penolong

Cont’

Teknik Angkat Langsung

Cont’

Teknik Angkat Langsung

PERALATAN PEMINDAHANTandu Beroda (wheeled stretcher)

Metode PemindahanPemindahan Dengan

Tandu Kursi

Cont’Teknik Log Roll (Flip & Strip)Manuver mengangkat & memindahkan penderita ke LSB (Long Spinal Board).Pemindaian dg. sinar x membuktikan bahwa bila teknik ini dilakukan dg baik,  kelurusan tulang belakang ketika korban dipindahkan tetap terjaga, walaupun dari posisi tengadah (supinasi), tengkurap (pronasi) atau miring (lateral).

Posisi Penderitajika penderita syok, letakkan dalam posisi syok (jika tidak ada cedera di tungkai dan tulang belakang)Jika penderita dengan gangguan pernapasan posisikan dengan posisi duduk atau setengah dudukPenderita dengan nyeri perut, posisikan dengan tungkai ditekukPenderita dengan muntah-muntah posisikan nyaman dan awasi jalan napasPenderita dengan trauma à curiga spine trauma à stabilkan dan imobilisasi dengan papan spinal panjangJika penderita tidak ada respon dan tidak dicurigai ada cedera spinal atau cedera berat lain à posisi miring stabilPosisi nyaman, bila cedera tidak mengganggu

Teknik Log Roll (Flip & Strip)

Metode Transport 1)Mobil

A. Korban dapat dibawa untuk bantuan medis dengan menggunakan mobil, dalam keadaan berikut:- Korban hanya mengalami cedera ringan seperti luka potong atau bakar ringan, sendi yang terkilir atau keseleo (bila luka terkilir sudah dilakukan pembidaian)- Patahan tulang minor pada tulang jari tangan atau kaki- Korban dicurigai keracunan, dan JANGAN lupa untuk membawa kemasan racun yang diduga.- Jika penolong ragu, lebih baik memanggil ambulans dibanding membawa korban dalam mobil pribadi.

2)Strecher / Tandu- Cedera yang cukup serius sehingga korban membutuhkan tandu untuk memindahkan korban tidak boleh dilakukan oleh penolong/ pemberi bantuan  yang tidak berpengalaman. Segera panggil ambulans- Pada keadaan emergensi dan tidak tersedia tandu, gunakan daun pintu, meja , atau dengan papan sebagai pengganti/modifikasitandu. Gunakan jaket atau selimut untuk mengalasi dan sebagai bantalan pada bagian seperti belakang leher, panggul, dan lipatan lutut.                                            

THE END

top related