peninjauan ulang terhadap konteks penerapan …eprints.umm.ac.id/47222/1/pendahuluan.pdf · cover...
Post on 23-Mar-2020
7 Views
Preview:
TRANSCRIPT
i
PENINJAUAN ULANG TERHADAP KONTEKS PENERAPAN
INSOLVENCY TEST DALAM PERKARA KEPAILITAN DI INDONESIA
PENULISAN HUKUM
Oleh:
ANNISA SALSHABILA
201410110311292
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
FAKULTAS HUKUM
2019
ii
PENULISAN HUKUM
PENINJAUAN ULANG TERHADAP KONTEKS PENERAPAN
INSOLVENCY TEST DALAM PERKARA KEPAILITAN DI INDONESIA
Disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
kesarjanaan dalam bidang ilmu hukum
Oleh:
ANNISA SALSHABILA
201410110311292
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
FAKULTAS HUKUM
2019
iii
iv
v
vi
UNGKAPAN PRIBADI DAN MOTTO
Ungkapan Pribadi :
Saat kamu sibuk menyusun skripsimu,ingatlah SIAPA yang
menyusun hidupmu. Ikhlaskanlah karena semua terjadi atas
ketetapan-NYA.
Bila kamu kehilangan motivasi dalam mengerjakan
kewajibanmu,lakukanlah kewajiban tersebut demi orang
yang kamu cintai,kedua orang tuamu.
Motto :
“KEMAUANMU UNTUK BERHASIL,HARUS LEBIH BESAR DARI
KETAKUTANMU UNTUK GAGAL”
vii
ABSTRAK
Nama : Annisa Salshabila
NIM : 201410110311292
Judul :PENINJAUAN ULANG TERHADAP KONTEKS
PENERAPAN INSOLVENCY TEST DALAM PERKARA
KEPAILITAN DI INDONESIA
Pembimbing : Prof.Dr.Rahayu Hartini, SH.,M.Si.,M.Hum
Sofyan Arief,SH.,M.Kn
Kepailitan adalah suatu keadaan ketika perusahaan sebagai debitur tidak
mampu lagi membayar hutangnya kepada para kreditur. Salah satu tahap penting
dalam proses Kepailitan adalah tahap Insolvensi,di mana harta kekayaan debitur
jauh lebih kecil dari utang yang dimiliki yang biasanya diukur dengan suatu
Instrumen yang bernama Insolvency Test. Sampai saat ini, praktek penjatuhan
pailit dalam Undang-undang Kepailitan masih banyak menimbulkan problematika
dan debat yuridis. Berbagai macam pro dan kontra timbul untuk memasukan
Insolvency Test sebagai syarat untuk penjatuhan pailit dalam Revisi Undang
undang Kepailitan. Merujuk hal tersebut penulis mengambil Rumusan Masalah
mengenai Bagaimana Posisi Insolvency Test dalam Undang-Undang No. 37 tahun
2004 Tentang Kepailitan dan PKPU, serta Penyebab Undang-Undang Kepailitan
Indonesia yang tidak menerapkan Insolvency Test sebagai syarat penjatuhan pailit.
Penelitian ini menggunakan metode pendekatan yuridis normatif untuk
menghasilkan data yang bersifat deskriptif analitis. Berdasarkan penelitian ini
ditemukan bahwa Posisi Insolvency Test dalam Undang-undang Kepailitan
Indonesia berada saat debitur telah dijatuhi putusan pailit serta Penyebab
Undang-Undang Kepailitan Indonesia yang tidak menerapkan Insolvency Test
karena dalam tes insolvensi terdapat instrumen penting yaitu mengukur kesehatan
keuangan perusahaan yang hanya bisa dilakukan melalui laporan keuangan
perusahaan, komponen ini yang sulit untuk diaplikasikan di Indonesia dimana
hanya perusahaan publik yang bisa diakses laporan keuangannya.
Kesimpulan,Menerapkan Insolvency Test dalam perkara kepailitan adalah hal
yang tidak harus diterapkan dalam memeriksa dan memutuskan perkara.Saran
Penulis adalah Insolvency Test yang sempat dicanangkan dalam Prolegnas 2019
sebaiknya tidak dimunculkan kembali dalam perencanaan Prolegnas di tahun
berikutnya karena memang Indonesia tidak dimungkinkan untuk menganut
komponen tersebut dalam perkara kepailitannya.
Kata Kunci : Insolvency Test, kepailitan, laporan keuangan perusahaan.
viii
ABSTRACT
Name : Annisa Salshabila
NIM : 201410110311292
Title :REVIEW OF THE CONTEXT OF IMPLEMENTATION
INSOLVENCY TEST IN THE CASE OF BANKRUPTCY IN
INDONESIA
Supervisor : Prof.Dr.Rahayu Hartini, SH.,M.Si.,M.Hum
Sofyan Arief,SH.,M.Kn
Bankruptcy is a situation when a company as a debtor is unable to repay
its debt to creditors. One important step in the Bankruptcy process is the
Insolvency stage, where the debtor's assets are far smaller than the debt held
which is usually measured by an Instrument called Insolvency Test. Until now,
the practice of bankruptcy in the Bankruptcy Law still caused many problems and
juridical debates. Various types of pros and cons arise to include Insolvency Test
as a condition for the imposition of bankruptcy in the Revision of the Bankruptcy
Law. Referring to this, the author takes the Formulation of the Problem on How
the Position of the Insolvency Test in Law No. 37 of 2004 concerning Bankruptcy
and PKPU, as well as the Cause of the Bankruptcy Act of Indonesia which did not
implement the Insolvency Test as a condition for bankruptcy. This study uses a
normative juridical approach to produce descriptive analytical data. Based on this
study it was found that the position of the Insolvency Test in the Indonesian
Bankruptcy Law was when the debtor had been sentenced to bankruptcy and the
Causes of the Bankruptcy Act of Indonesia which did not apply the Insolvency
Test because in the insolvency test there was an important instrument that
measured the company's financial health which could only be done through
company financial statements, this component is difficult to apply in Indonesia
where only public companies can access their financial statements. Conclusion,
Applying Insolvency Test in bankruptcy cases is not a matter that should not be
applied in examining and deciding cases. Author's suggestion is that the
Insolvency Test which was proclaimed in the 2019 National Legislation Program
should not be reappeared in National Planning planning in the following year
because Indonesia is not possible to adhere to the component in the case of
bankruptcy.
Key Words : Insolvency Test, bankruptcy, company financial statements.
ix
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Bismillahirrahmanirrahim.
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, karunia dan hidayah-
Nya. Shalawat serta salam tidak lupa penulis panjatkan kepada Nabi Muhammad
SAW, sehingga penulis dapat menyelesaikan Penulisan Tugas Akhir dengan tepat
waktu yang berjudul :
“PENINJAUAN ULANG TERHADAP KONTEKS PENERAPAN
INSOLVENCY TEST DALAM PERKARA KEPAILITAN DI INDONESIA”
Penulisan Tugas Akhir Hukum ini merupakan salah satu syarat untuk
penulis menyelesaikan pendidikan dan mendapatkan gelar kesarjanaan Strata I (S-
I) di Fakultas Hukum, Universitas Muhammadiyah Malang. penulis berharap
Penulisan Tugas Akhir Hukum ini dapat meberikan manfaat bagi semua pihak.
Penulis menyadari bahwa penulisan tugas akhir ini tidak akan berhasil tanpa
adanya dukungan dan motivasi dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, penulis
merasa perlu mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Drs. H. Fauzan M.Pd., selaku Rektor Universitas Muhammadiyah
Malang.
2. Bapak Dr. Tongat S.H., M.Hum., selaku Dekan Fakultas Hukum
Universitas Muhammadiyah Malang.
3. Ibu Catur Widodo Haruni S.H., M.Si., M.Hum., selaku Pembantu Dekan I
Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang.
4. Bapak Dr. Haris S.H., M.Hum., selaku Pembantu Dekan II Fakultas
Hukum Universitas Muhammadiyah Malang.
5. Bapak Said Noor Prasetyo S.H., M.H., selaku Pembantu Dekan III
Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang.
6. Bapak Nu’man Aunuh S.H., M.Hum., selaku Kepala Program Studi
Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang.
7. Ibu Ratri Novita Erdianti S.H., M.H., selaku Sekretaris Fakultas Hukum
Universitas Muhammadiyah Malang.
8. Ibu Prof.Dr.Rahayu Hartini, SH.,M.Si.,M.Hum, selaku Dosen pembimbing
I penulis. Terima kasih atas waktu, saran, ilmu, dan kesabarannya selama
membimbing penulis dari awal sampai akhir penulisan hukum ini,
sehingga penulis dapat menyelesaikan Penulisan Tugas Akhir Hukum ini.
9. Bapak Sofyan Arief S.H.,M.Kn., selaku Dosen pembimbing II sekaligus
Dosen wali penulis. Terima kasih atas waktu, saran, ilmu dan
kesabarannya selama membimbing penulis dari awal sampai akhir
x
penulisan hukum ini dan juga Terimakasih telah menjadi dosen wali yang
sangat baik bagi penulis.
10. Keluarga penulis yang tercinta, Ibu Lutfiah, Bapak David Romunhar,
Kakak Adiyat Muhammad, Adik Syahira Abida Zalikha yang tiada
hentinya memberikan semangat, dukungan, dan do’a untuk penulis dalam
menyelesaikan Penulisan Tugas Akhir ini.
11. Sahabat tersayang penulis Selama di Perkuliahan, Melia Rizky Putri,
Tuhfah Qu’ana Tartila, Kamila Miftachun Naima, Devalia Prasta Syadza,
Gurnita Ning Kusumawati, Selviliarani Satria Wijaya, Lailatul
Munawaroh, Aviv Fahcuriza, Larassati, Destiar, Ariva. Terima kasih atas
semangat dan dukungan bagi penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan Penulisan Tugas Akhir Hukum ini.
12. Semua pihak yang belum disebutkan penulis. Terima kasih atas semua
semangat dan dukungan bagi penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan Penulisan tugas Akhir Hukum ini.
Penulis menyadari bahwa dalam Penulisan Tugas Akhir Hukum ini
masih jauh dari sempurna dan masih terdapat banyak kekurangan di
dalamnya. Akhir kata, penulis memohon maaf sebesar-besarnya apabila
masih terdapat banyak kesalahan. Terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Malang, 15 Maret 2019
Penulis
Annisa Salshabila
xi
DAFTAR ISI
COVER DALAM ......................................................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................................... iii
SURAT PERNYATAAN .............................................................................................. v
UNGKAPAN PRIBADI/MOTTO................................................................................. vi
ABSTRAK ................................................................................................................... vii
ABSTRACT ................................................................................................................. viii
KATA PENGANTAR .................................................................................................. ix
DAFTAR ISI ................................................................................................................ xi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................. xiii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1
A. Latar Belakang ............................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 7
C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 7
D. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 8
E. Kegunaan Penelitian .................................................................................... 8
F. Metode Penelitian ........................................................................................ 9
G. Sistematika Penulisan .................................................................................. 11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................. 12
A. Tinjauan Umum tentang Kepailitan ............................................................. 12
1. Pengertian Berhenti Membayar .............................................................. 16
a. Menurut Faillissmentsverodening .................................................... 16
b. Menurut Undang-Undang No.4 Tahun 1998..................................... 18
c. Menurut Undang-Undang No.37 Tahun 2004 ................................... 20
2. Tujuan dan Akibat Hukum Kepailitan .................................................... 21
a. Tujuan Hukum Kepailitan ................................................................ 21
b. Akibat Hukum Kepailitan ................................................................ 24
3. Syarat Pengajuan Pailit dan Dasar Hukumnya ........................................ 26
a. Syarat-Syarat Kepailitan .................................................................. 26
b. Dasar Hukum Kepailitan .................................................................. 29
B. Tinjauan Umum tentang Insolvensi test dalam Kepailitan ............................ 30
1. Tentang insolvensi ................................................................................. 30
a. Menurut Faillissmentsverodening .................................................... 32
b. Menurut Undang-Undang No.4 Tahun 1998..................................... 33
c. Menurut Undang-Undang No.37 Tahun 2004 ................................... 33
2. Tentang insolvensi test ........................................................................... 35
a. Pengertian insolvensi test ................................................................. 35
xii
b. Insolvency Test dalam Rangka Permohonan Kepailitan di
Beberapa
Negara ............................................................................................. 37
BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................................ 43
A. Posisi Insolvency Test dalam Undang-Undang No. 37 tahun 2004
tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang ............... 43
B. Penyebab Undang-undang Kepailitan tidak menerapkan Insolvency
Test
sebagai syarat penjatuhan pailit ................................................................... 53
BAB IV PENUTUP ..................................................................................................... 67
A. Kesimpulan ................................................................................................. 67
B. Saran ........................................................................................................... 68
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. xiv
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Tugas TA
Lampiran 2 Berita Acara Seminar Proposal TA
Lampiran 3 Daftar Hadir Peserta Seminar Proposal
Lampiran 4 Kartu Kendali Bimbingan Tugas Akhir
xiv
DAFTAR PUSTAKA
A. BUKU
Abdul R. Saliman, Hermansyah, dan Ahmad Jalis.2005. Hukum Bisnis untuk
Perusahaan : teori dan contoh kasus. Jakarta : Penerbit Kencana.
Abdulkadir Muhammad.2004.Hukum dan Penelitian Hukum.Bandung : Citra
Aditya Bakti.
Adrian Sutedi.2009.Hukum Kepailitan.Bogor : Ghalia Indonesia.
Ahmad Yani & Gunawan Widjaja.2004.Seri Hukum Bisnis : Kepailitan.
Jakarta : PT.Raja Grafindo Persada.
E.Suherman.1997.Failissement.Jakarta : Bina Cipta.
Hadi Shubhan.2008.Hukum Kepailitan Prinsip, Norma dan Praktek di
pengadilan. Jakarta : Kencana.
H.M.N.Purwosutjipto.2004.Pengertian dan Pokok-Pokok Hukum Dagang
Indonesia. Jakarta : Djambatan.
Jono.2010.Hukum Kepailitan, Cetakan Kedua. Jakarta : Sinar Grafika.
Kartono.2000. Kepailitan dan Pengunduran Pembayaran .Jakarta : Pradnya
Paramita.
Man S Sastrawidjaja.2006.Hukum Kepailitan dan Penundaan Kewajiban
Pembayaran Utang.Bandung : Alumni.
Martiman Prodjohamidjojo.1999. Proses Kepailitan. Bandung :Mandar Maju
Munir Fuady.2002. Hukum Pailit 1998 Dalam Teori Dan Praktek. Bandung :
PT Citra Aditya Bakti.
xv
M. H. Tirtaarmadjaja.1970.Pokok-pokok Hukum Perniagaan. Jakarta :
Djambatan.
Rachmadi Usman.2004.Dimensi Hukum Kepailitan di Indonesia.Jakarta : PT
Gramedia Pustaka Utama.
Rahayu Hartini.2017. Hukum Kepailitan (Edisi Revisi). Malang : UMM Press.
Rudi A. Lontoh, et al.2001.Penyelesaian Utang Piutang Melalui Pailit atau
Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang. Bandung : Alumni.
R.Anton Suyatno.2012.Pemanfaatan Penundaan Kewajiban Pembayaran
Utang. Jakarta : Kencana.
R.Subekti.1995.Pokok-Pokok Hukum Dagang.Jakarta:Intermasa.
Setiawan.2001.Ordonansi Kepailitan serta Aplikasi Kini dalam Lontoh,Rudy
A.,dkk,Penyelesaian Utang-Piutang : Melalui Pailit dan Penundaan
Kewajiban Pembayaran Utang.Bandung : Penerbit Alumni.
Siti Soemarti Hartono.1981.Pengantar Hukum Kepailitan dan Penundaa
Pembayaran.Yogyakarta : Seksi Hukum Dagang Fak.Hukum.
Sunarmi.2010.Prinsip Keseimbangan Dalam Hukum Kepailitan DiIndonesia.
Jakarta : PT. Softmedia.
Sutan Remy Sjahdeini.2011.Hukum Kepailitan Memahami Undang-Undang
No. 37 Tahun 2004 tentang kepailitan. Jakarta : Pustaka Utama Grafiti.
Victor M.Situmorang dan Hendri Soekarso.1993.Pengantar Hukum Kepailitan
Indonesia.Jakarta : Rineka Cipta.
xvi
B. JURNAL/SKRIPSI/TESIS
Adi Nugroho.2013.Analisis Yuridis terhadap keadaan insolvensi dalam
kepailitan (studi normative pasal 2 ayat 1 Undang-undang No.37 tahun
2004 tentang Kepailitan dan PKPU).Jurnal Ilmiah. Malang : Fakultas
Hukum Universitas Brawijaya.
Arbijoto.“Tinjauan Kritis Terhadap Hukum Kepailian”. Jurnal Hukum
Prioris.Vol 2.No.3 Tahun 2009.
Habiba Hanum.2008.Analisis Terhadap Ketentuan Insolvensi dalam Hukum
Kepailitan.Tesis.Medan: Universitas Sumatera Utara.
Hadi Subhan, M. Insolvency Test : Melindungi Perusahaan Solven Yang
Beritikad Baik dari Penyalahgunaan Kepailitan, Jurnal Hukum Bisnis,
Vol. 3, 2014.
Hikmahanto Juwana.Hukum Sebagai Instrumen Politik: Intervensi Atas
Kedaulatan Dalam Proses Legislasi di Indonesia, disampaikan dalam
Orasi Ilmiah Dies Natalis Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
ke – 50, tanggal 12 Januari 2004. Dikutip oleh Mulyani Zulaeha,
Mengevaluasi Pembuktian Sederhana Dalam Kepailitan Sebagai
Perlindungan Terhadap Dunia Usaha Di Indonesia, hlm 174. Dalam
Jurnal Hukum Acara Perdata (ADHAPER), Vol. 1. No. 2, Juli –
Desember 2015, (Universitas Airlangga Press).
Lili Naili Hidayah.”Indikator Insolvensi Sebagai Syarat Kepailitan Menurut
Hukum Kepailitan Indonesia”.Jurnal Hukum Vol.7.No.1.
xvii
Randi Ikhlas Sardoni, 2011, “Instrumen Insolvensi Tes Pada Perkara
Kepailitan di Indonesia“, Skripsi Fakultas Hukum Universitas
Indonesia, Depok.
Siti Anisah, Studi Komparasi Terhadap Perlindungan Kepentingan Kreditor
Dan Debitor Dalam Hukum Kepailitan,Yogyakarta: Jurnal Hukum
Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia Vol. 16, 2009.
Sutan Remy Sjahdeini, dalam Sunarmi, Prinsip Keseimbangan Dalam Hukum
Kepailitan Di Indonesia, (Jakarta: Sofmedia, 2010), Hal. 318. Dikutip
oleh Mulyani Zulaeha, Mengevaluasi Pembuktian Sederhana Dalam
Kepailitan Sebagai Perlindungan Terhadap Dunia Usaha Di Indonesia,
Hal. 174. Dalam Jurnal Hukum Acara Perdata (Asosiasi Dosen Hukum
Acara Perdata - ADHAPER), Vol. 1. No. 2, Juli – Desember 2015,
(Universitas Airlangga Press).
C. INTERNET
Berita Kontan.co.id, “Rancangan UU Kepailitan dan PKPU tuai
kontroversi”,06 Agustus 2018.( http://nasional.kontan.co.id.diakses
Senin,5 November 2018, Imran Nating adalah Sekjen AKPI sekaligus
Anggota tim Pokja Revisi UU Kepailitan dan PKPU.
Berita Hukumonline.com,“Gagasan Insolvency Test Tidak Relevan untuk
Revisi UU Kepailitan”, 29 Agustus 2013 ( http: //www.
Hukumonline.com diakses Selasa15 Desember 2018), Elijana, adalah
hakim Pengadilan Niaga pada PN Jakarta Pusat.
xviii
Berita Hukumonline.com, “Indonesia Tidak Bisa Anut insolvensi Test”, 29
Agustus 2013 (http://www.Hukumonline.com.diakses Selasa, 10
Oktober 2018, Ricardo Simanjuntak adalah Mantan Ketua Umum
Asosiasi Kurator dan Pengurus Indonesia (AKPI).
Berita Hukumonline.com,“ Revisi UU Kepailitan Untuk Melindungi Debitor”,
11 Juni 2015(http://www.Hukumonline.com.diakses Rabu 12 Desember
2018).
Ikatan Akuntan Indonesia,http://www.iaiglobal.or.id.
www.direktoriputusanmahkamahagung.go.id
D. PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUH Perdata)
Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD)
Kepmenperindag No. 121/MPP/Kep/2/2002 Tahun 2002 tentang Ketentuan
Penyampaian Laporan Keuangan Tahunan Perusahaan
Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan
Kewajiban Pembayaran Utang
top related