pengukuran tinggi dengan sipat datar (levelling)

Post on 24-Oct-2021

13 Views

Category:

Documents

1 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

PENGUKURAN TINGGI DENGAN

SIPAT DATAR

(LEVELLING)

PENGUKURAN TINGGI DENGAN

SIPAT DATAR

(LEVELLING)

Maksud pengukuran tinggi adalah menentukan

beda tinggi antara dua titik

Bila beda tinggi (Dh ) diketahui antara titik A

dan B, sedang tinggi titik A diketahui sama

dengan HA dan titik B letaknya lebih tinggi

daripada titik A, maka tinggi titik B (HB) adalah :

HB = HA + Dh

Sebuah bidang acuan, atau datum ditetapkan

dan ukuran ketinggian (tinggi titik) didasarkan

pada bidang acuan tersebut

Beda tinggi yang diukur dikurangkan atau

ditambahkan dengan nilai acuan tersebut dan

hasilnya adalah tinggi titik.

A

B

DATUM (BIDANG ACUAN)

TINGGI A DARI DATUM

TINGGI B DARI DATUM

PENENTUAN TINGGI BERDASARKAN BIDANG ACUAN (DATUM)

= MSL (mean sea level)

Yang dimaksud dengan beda tinggi antara titik A dan titik B adalah jarak antara dua bidang nivo yang melalui titik A dan titik B.

A

B

Dh

Dh : Beda Tinggi

BIDANG ACUAN TINGGI (DATUM)

bidang nivo melalui A

bidang nivo melalui Btinggi A

tinggi B

Tetapi bila jarak antara titik A dan B kecil, maka kedua bidang nivo yang melalui titik A dan titik B bisa dianggap sebagai bidang yang mendatar.

A

B

Dh

Bidang nivo melalui titik A

Bidang nivo melalui titik B

Dh : beda tingga titik A dan B

Beda tinggi antara dua titik dapat ditentukan dengan tiga cara :

Dengan cara Barometris

Dengan cara Trigonometris

Dengan cara pengukuran Sipat Datar

“Makin kebawah ketelitian pengukuran tersebut makin teliti”

Dengan cara Barometris

Menggunakan barometer sebagai alat utama

Mengukur tekanan udara di titik A dan B pada saat yang sama.

Tekanan udara di titik tertentu akan berbeda dengan titik lain yang tingginya berbeda (tidak sama).

Perlu diukur suhu (dgn alat thermometer) dan kelembaban udara (hygrometer).

AB

ab

Dh

Alat Barometer :

Dengan cara Trigonometris

Menggunakan prinsip ilmu ukur sudut (trigonometri)

Diperlukan alat ukur sudut Diukur sudut vertikal antara titik A dan titik B. Sudut vertikal ada dua yaitu :

Sudut zenith (z) atau Sudut miring (m)

Pz

mz = 90

o- m

A

B

siA

DhAB

iB

m

z

Dh

DhAB

= iA iBDh + -

Dh = s tg m = s ctg z

Prinsip Trigonometris :

B

A

s (jarak datar)

BB

Dh

m

BB : Bacaan rambu di B

ib

ia

ia = ib

A

s (jarak datar)

B

m

BB

Dh

BB : Bacaan rambu di Bia = ib

ia

ib

Prinsip Trigonometris :

Dengan cara Sipat Datar

Menggunakan alat Sipat Datar (Waterpass)

Dengan pertolongan rambu (mistar ukur jarak vertikal)

Menentukan bacaan rambu muka dan rambu belakang

Selisih bacaan rambu itulah beda tinggi

Dh = BA

- BB

BA : Bacaan ke rambu ABB : Bacaan ke rambu B

A

B

BABB

Dh = BA

- BB

Rambu Belakang

Rambu Muka

BA : Bacaan ke rambu ABB : Bacaan ke rambu B

2,7

2,8

2,6

2,5

2,9

LINGKARAN MENDATAR

LENSA OBYEKTIF

SEKRUP PENYETEL

NIVO KOTAK

EYEPIECE TEROPONG

PENGATUR FOKUS

PENGUNCI GERAKAN HORISONTAL

2,7

2,8

2,6

2,5

2,9

BENANG SILANG

BENANG BAWAH

BENANG ATAS

BENANG TENGAH

2,7

2,8

2,6

2,5

2,9

BT = 2,809 m

BA = 2,844 m

BB = 2,775 m

2,8442,775 +5,619

2.809. 2 x5,618

BA + BB = 2BT + 2mm

BA : Bacaan Benang AtasBT : Bacaan Benang TengahBB : Bacaan Benang Bawah

Kontrol Bacaan

A

B

BABB

Dh = BA

- BB

Rambu Belakang Rambu Muka

BA : Bacaan ke rambu ABenang Atas (BA) : 1.579Benang Tengah (BT) : 1.027Benang Bawah (BB) : 0.475

BB : Bacaan ke rambu BBenang Atas (BA) : 1.953Benang Tengah (BT) : 1.628Benang Bawah (BB) : 1.303

T

BA : Bacaan ke rambu ABenang Atas (BA) : 1.579Benang Tengah (BT) : 1.027Benang Bawah (BB) : 0.475

BB : Bacaan ke rambu BBenang Atas (BA) : 1.953Benang Tengah (BT) : 1.628Benang Bawah (BB) : 1.303

BA : 1.953 2x BT : 1.628BB : 1.303 + . 2 x

3.256 3.256

BA : 1.579 2x BT : 1.027BB : 0.475 + . 2 x

2.054 2.054

Rambu Belakang :

Rambu Muka :

DhAB

= Bacaan BT A - Bacaan BT B

DhAB

= BTA

- BTB

DhAB

= 1.027 - 1.628

DhAB

= - 0.601

Beda Tinggi antara titik A dan titik B :

JarakTA

= 100 x (BA – BB)

= 100 x (1.579 – 0.475)= 100 x 1.104= 110.4 m

JarakTB

= 100 x (BA – BB)

= 100 x (1.953 – 1.303)= 100 x 0.450= 45.0 m

Jarak A-T-B = 110.4 + 45.0= 155.4 m

A

B

C

Tinggi A = 454,721 mTinggi B ?Tinggi C ?Jika diketahui data ukuran sbb :

A

B

C

Belakang

1,0060,7530,501

2,0111,7571,503

1,5071,506

3,5143,514

50,850,1

100,9

454,721

0.3390,2320,124

2,7642,6362,508

0,4630,464

5,2725,272

25,621,547,1

1,004

2,404

455,725

458,129

Bacaan Rambu

Muka Belakang Muka

BA + BB

2 x BT

dbdm

D = db+dm

TinggiTitik

BedaTinggi

Dh

PROFILE VIEW

PENGUKURAN SIPAT DATAR

PLAN VIEW

AB

C D

E

B C D EA

AB

CD

E

Arah Pengukuran

A

B

C

D

E

Belakang

1,0060,7530,501

2,0111,7571,503

1,5071,506

3,5143,514

50,550,8

101,3

454,721

0.3390,2320,124

1,5271,2460,965

2,9072,7512,596

2,7642,6362,508

1,4511,1580,866

0,4670,3100,153

0,4630,464

2,4922,492

5,5035.502

5,2725,272

2,3172,316

0,6200,620

21,525,647,1

56,258,5

114,7

41,141,582,6

- 1,004

- 2,404

0,088

2,441

453,717

451,401

453,842

451,313

Bacaan Rambu

Muka Belakang Muka

BA + BB

2 x BT

dbdm

D = db+dm

TinggiTitik

BedaTinggi

Dh

untuk kontrol hitungan :

dilakukan pengukuran double stand

(dua kali berdiri)

VStand I

V

Stand II

A

B

BABB

Stand I

A

B

BABB

Stand II

A B

A

B

1,0060,7530,501

2,0111,7571,503

1,5071,506

3,5143,514

1,753 2,756

- 1,004

- 1,003

- 1,004

C

0.3390,2320,124

2,7642,6362,508

0,4630,464

5,2725,272

- 2,404

0,485 2,887 - 2,402

- 2,403

BABTBB

BT Belakang

BABTBB

BT Muka

BA + BB2 x BT

BA + BB2 x BT

BTb – BTm I

BTb – BTm II

Dh

rata-rataBelakang Muka

iA

C

B

A

FG

D

E

A

b

c

d

Belakang

1,0060,7530,501

1,5071,506

50,5454,721

2,7462,5272,308

1,6511,2580,866

1,4671,0100,553

5,0725,272

2,5172,516

2,0202,020

43,8

78,5

91,4

- 1,774

-0,505

-0.257

452,947

454,464

454,216

Bacaan Rambu

Muka Belakang Muka

BA + BB

2 x BTdb

TinggiTitik

BedaTinggi

Dh

A b cd

Sket :

waterpass

P b1

b2

b3b4 b5

a1

a2

a3

a4

a5

d

A

B

b

c

a

d

PENGUKURAN SUDUT

DENGAN

THEODOLITE

PENGUKURAN SUDUT

DENGAN

THEODOLITE

top related