pengujian rotor dan stator generator sinkron 50 mw
Post on 01-Mar-2018
314 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
7/25/2019 Pengujian Rotor Dan Stator Generator Sinkron 50 Mw
1/61
c. Alat-alat bantu pada Generator
Bagian bagian pada generator sinkron adalah
- Stator, yaitu bagian yang tidak bergerak di mana terpasang terminal untuk
mengalirkan energi listrik yang dihasilkan oleh generator.- Rotor, yaitu bagian yang berputar yang merupakan belitan kawat sebagai
sumber elektromagnet. Rotor inilah yang membangkitkan medan
magnet setelah belitannya dialiri arus DC dari suatu sistem penguat
atau exciter.
Pada generator terdapat sistem exitasi generator, yaitu suatu sistem yang
menyediakan sumber daya untuk penguatan kumparan medan generator. Sistem
exitasi pada generator PLT Semarang tidak menggunakan exciter seperti
generator kuno, tapi dalam mendapatkan sumber arus exitasi diperoleh dari
terminal output generator itu sendiri melalui sistem yang terdiri dari komponen!
komponen statis. Sehingga dinamakan exitasi statis. "pabila generator belum
menghasilkan tegangan yaitu sewaktu unit start up, arus exitasinya diambilkan
dari battery ( accu ). Begitu regulator arus exitasinya diputar maka arus dari
battery # a$$u % langsung masuk ke kumparan rotor untuk memberikan arus
penguatan sehingga generator akan menghasilkan tegangan. Dan sistem exitasi
statis langsung menggantikan arus exitasi yang disuplai dari accu se$ara
otomatis. &omponen dari sistem exitasi statis terdiri dari'
1. Trafo Exitasi
Power Potensial Transformer bersama!sama rea$tor linear akan
memberikan daya exitasi medan generator pada waktu beban kosong. Sedangkan
Saturable Current Transformer yang dihubungkan seri dengan sisi netral
generator ber(ungsi untuk memberikan daya exitasi tambahan pada waktu
generator dibebani dan memberikan daya exitasi pada waktu ter)adi gangguan
hubungan singkat.
-
7/25/2019 Pengujian Rotor Dan Stator Generator Sinkron 50 Mw
2/61
2. PowerRectifier
Power Rectifier #penyearah daya% terdiri dari rangkaian!rangkaian
)embatan dioda yang dihubungkan sedemikian rupa untuk memperoleh
penyearah gelombang penuh. Input untuk penyearah ini didapat dari output tra(o
exitasi. ntuk memungkinkan pemeliharaan pada waktu mesin!mesin beroperasi,
tiap )embatan penyearah dilengkapi dengan isolated switc lima kutub yang
dapat mengisolasi )embatan penyearah dioda terhadap tegangan inputbolak!balik
maupun tegangan searah hasil penyearahan )embatan lainnya yang sedang
beroperasi.
Spesi(ikasi Teknis Turbin dan *enerator PLT nit + adalah sbb '
Turbin :
a.
b.
umlah
Pabrik
' + buah- unit
' *eneral le$tri$
$. /omor seri ' +01120
d.
e.
(.
3ating
Steam Conditions Pressure
Temperatur
' 4222+ &5
' 66,02 kg-$m7
' 4+22C
g. xhaust Pressure ' 61,61 mm.8g abs
h. Putaran ' 9222 rpm
Gener a t o r:
a. umlah ' + buah- unit
b. Pabrik ' *eneral le$tri$
$. /omor seri ' 9+:;+42
d. umlah kutup ' 7
e. Type ' 8idrogen $ooled! generator
(. Suhu maksimum gas pendingin '
-
7/25/2019 Pengujian Rotor Dan Stator Generator Sinkron 50 Mw
3/61
*ambar 9.
-
7/25/2019 Pengujian Rotor Dan Stator Generator Sinkron 50 Mw
4/61
A !"
T!#$AUA# U%U% GE#E&AT'& (!#)&'#
4.1. *asar Teori
*enerator arus bolak!balik yang kadang!kadang disebut dengan generator
sinkron atau alternator adalah sebuah peralatan listrik yang ber(ungsi untuk
mengubah energi gerak #mekanis% men)adi energi listrik "C dimana ke$epatan
putaran medan dan ke$epatan putaran rotornya sama atau tidak ada slip. &umparan
medan pada generator sinkron terletak pada rotornya sedangkan kumparan
)angkarnya terletak pada stator.
*enerator besar yang digunakan untuk men$atu )ala!)ala daya listrik nasional
modern digerakkan oleh turbin uap atau kin$ir angin. *enerator yang digunakan
untuk men$atu sistem daya terpisah, atau sistem yang lebih ke$il atau untuk
memperlengkapi daya beban pun$ak tambahan terhadap )ala!)ala listrik yang lebih
besar kerap kali digerakkan oleh mesin diesel atau turbin bakar. *ambar stasiun
pembangkit dimana terpasang generator 42 @5 yang digerakkan oleh turbin uap
ditun)ukkan oleh gambar
-
7/25/2019 Pengujian Rotor Dan Stator Generator Sinkron 50 Mw
5/61
adanya perubahan (luks magnetik pada tiap waktunya maka pada kumparan
)angkar akan mengalir gaya gerak listrik yang diinduksikan oleh rotor.
&e$epatan sudut putar rotor
n+72f
p
Dimana '
n ke$epatan putar rotor #rpm%
( (rekuensi #8%
p )umlah kutub
4.+ )onstru,si Generator (in,ron
Dalam generator d$, lilitan )angkar dipasang pada bagian mesin yang berputar
agar memungkinkan pengubahan tegangan bolak!balik yang dibangkitkan dalam
lilitan men)adi tegangan searah pada terminal melalui penggunaan komutator yang
berputar. &utub medan diletakkan pada bagian mesin yang diam. Dalam semua
generator bolak!balik bertegangan rendah yang ke$il, medan diletakkan padabagian
yang berputar atau rotor, dan lilitan )angkar pada bagian yang diam atau stator dari
mesin.
&onstruksi medan yang berputar dan )angkar!diam menyederhanakan
masalah isolasi generator a$. &arena tegangan yang biasa dibangkitkan adalah
setinggi +6.222 sampai 7
-
7/25/2019 Pengujian Rotor Dan Stator Generator Sinkron 50 Mw
6/61
karena dengan sendirinya langsung memberikan tegangan tinggi, dan kawat netral
dapat dikeluarkan bersama tiga saluran membentuk sistem empat kawat tiga (ase.
Stator generator a$ bersama lilitannya ditun)ukkan dalam gambar
-
7/25/2019 Pengujian Rotor Dan Stator Generator Sinkron 50 Mw
7/61
"da dua )enis yang berbeda dari struktur medan generator sinkron, yaitu tipe
!utub-sepatu #salient% dansilinder.
3otor tipe kutub!sepatu #salientpole%
*enerator kepesatan rendah seperti yang digerakkan oleh mesin diesel atau
turbin air mempunyai rotor dengan kutub medan yang menon)ol atau kutub medan
sepatu seperti rotor yang ditun)ukkan dalam gambar
-
7/25/2019 Pengujian Rotor Dan Stator Generator Sinkron 50 Mw
8/61
4.3 E,sitasi Generator (in,ron
Sistem eksitasi konensional sebelum tahun +0:2 terdiri dari sumber arus
searah #DC% yang dihubungkan ke medan generator a$ melalui dua slip ring
dan sikat!sikat. Sumber d$ biasanya generator d$ yang digerakkan motor atau
generator d$ yang digerakkan oleh penggerak mula yang sama yang diberi daya
oleh generator
a$.
Setelah adanya solid state" beberapa sistem eksitasi yang berbeda yang
menggunakan alat ini telah dikembangkan dan digunakan. Dalam salah satu sistem,
daya diambil dari terminal generator a$, diubah ke d$ oleh penyearah stasioner solid
state dan kemudian di$atukan ke medan generator a$ dengan menggunakan $in$in
slip konensional dan sikat!sikat. Dalam sistem serupa yang digunakan dalam
generator besar yang digerakkan oleh turbin uap, daya di$atukan ke penyearah solid
state dari lilitan tiga (ase terpisah yang terletak diatas alur stator generator. Satu!
satunya (ungsi dari lilitan ini adalah menyediakan daya eksitasi untuk generator.
Sistem pembangkitan lain yang masih digunakan baik dengan generator
sinkron tipe !utub sepatu maupun tipe rotor silinder adalah sistem brus less - tanpa
sikat, yang mana generator a$ ke$il dipasang pada poros yang sama sebagai
generator utama yang digunakan sebagai pengeksitasi. Pengeksitasi a$ mempunyai
)angkar yang berputar, keluarannya kemudian disearahkan oleh penyearah dioda
silikon yang )uga dipasang pada poros utama. &eluaran yang telah disearahkan dari
pengeksitasi a$, diberikan langsung dengan hubungan yang diisolasi sepan)ang
poros ke medan generator sinkron yang berputar. @edan dari pengeksitasi a$
adalah stasioner dan di$atu dari sumber d$ terpisah. &eluaran dari pengeksitai
a$, dan berarti tegangan yang dibangkitkan oleh generator sinkron, dapat
dikendalikan dengan mengubah kekuatan medan pengeksitasi a$. adi sistem
eksitasi tanpa sikat tidak mempunyai komutator, $in$in slip atau sikat!sikat yang
sangat memperbaiki keandalan dan menyederhanakan pemeliharaan mesin.
4.4 E,sitasi Te-an-an
Setelah generator a$ men$apai kepesatan yang sebenarnya oleh penggerak
mula #prime mo#er%, medannya dieksitasi dari $atu d$. &etika kutub lewat dibawah
konduktor )angkar yang berada pada stator, (luksi medan yang memotong konduktor
menginduksikan ggl kepadanya. ?ni adalah ggl bolak!balik, karena kutub dengan
polaritas yang berubah!ubah terus menerus melewati konduktor tersebut.
&arena
-
7/25/2019 Pengujian Rotor Dan Stator Generator Sinkron 50 Mw
9/61
tidak menggunakan komutator, ggl bolak!balik yang dibangkitkan keluar pada
terminal lilitan stator.
Besarnya ggl yang dibangkitkan bergantung pada la)u pemotongan garis gaya
atau dalam hal generator, besarnya ggl bergantung pada kuat medan dan kepesatan
rotor. &arena generator beker)a pada kepesatan konstan maka besarnya ggl yang
dibangkitkan men)adi bergantung pada eksitasi medan. ?ni berarti bahwa besarnya
ggl yang dibangkitkan dapat dikendalikan dengan mengatur besarnya eksitasi medan
yang diberikan pada generator. ksitasi medan dapat langsung dikendalikan dengan
mengubah besarnya tegangan eksitasi yang dikenakan pada medan generator.
>aktor daya dari generator dapat ditentukan dengan karakteristik beban yang
sedang di$atu # ke$uali generator beker)a se$ara paralel dengan generator lain %.
>rekuensi ggl yang dibangkitkan bergantung pada )umlah kutub medan dan
kepesatan generator. Pada kumparan tertentu, akan dibangkitkan tegangan satu siklus
lengkap bila sepasang kutub rotor #kutub uatra dan selatan% digerakkan melewati
kumparan. @aka )umlah siklus yang dibangkitkan dalam satu putaran rotor sama
dengan )umlah pasang kutub rotor atau p-7, dimana p adalah )umlah total kutub.
ika n adalah kepesatan rotor dalam putaran per menit, maka n-:2 adalah putaran
per
sekon. >rekuensi dalam hert atau siklus per sekon, maka
fp
7xn
:2
pn
+72
Se)auh ini (rekuensi )ala!)ala yang paling umum digunakan di "merika
adalah :2 8, dan ada )uga yang menggunakan 74 8. >rekuensi yang biasa
digunakan di ropa adalah 42 8.
4. Penaturan Generator (in,ron
ika beban ditambahkan pada generator sinkron yang sedang beker)a pada
kepesatan konstan dan dengan eksitasi medan konstan, tegangan terminal akan
berubah. Besarnya perubahan akan bergantung pada ran$angan mesin dan pada
(aktor daya beban. Pengaruh dari (aktor daya yang berbeda dan perubahan tegangan
pada terminal dengan perubahan beban pada generator sinkron ditun)ukkan pada
gambar
-
7/25/2019 Pengujian Rotor Dan Stator Generator Sinkron 50 Mw
10/61
*ambar aktor!(aktor yang mempengaruhi pengaturan generator adalah sebagai berikut
'
+. Penurunan tegangan IRpada lilitan)angkar.
7. Penurunan tegangan I$%pada lilitan)angkar
9. 3eaksi )angkar #pengaruh magnetisasi dari arus)angkar%.
Dalam generator d$, ggl yang dibangkitkan merupakan )umlah dari
tegangan terminal &t dan penurunan tegangan IR pada rangkaian )angkar. Dalam
generator a$, penurunan tegangan karena reaktansi indukti( lilitan harus
diperhitungkan. @aka ggl yang dibangkitkan generator a$ sama dengan
tegangan terminal ditambah penurunan tegangan IR maupun I$% dalam lilitan
)angkar.
Diagram (asor yang disederhanakan dari generator a$ yang beker)a dengan
(aktor daya satu ditun)ukkan dalam gambar
-
7/25/2019 Pengujian Rotor Dan Stator Generator Sinkron 50 Mw
11/61
*ambar
-
7/25/2019 Pengujian Rotor Dan Stator Generator Sinkron 50 Mw
12/61
Pada (aktor daya mendahului ggm )angkar membantu atau memperkuat ggm
medan utama, sehingga ggl yang dibangkitkan lebih tinggi dengan naiknya beban.
Pengaruh pemagnetan ini bertambah )ika (aktor daya lebih mendahului.
4./ Penaturan Teanan Generator
&arena tegangan terminal generator sinkron banyak berubah dengan
berubahnya beban, maka untuk operasi hampir semua peralatan listrik diperlukan
usaha untuk men)aga agar agar tegangannya konstan. Cara yang biasa dilakukan
untuk ini adalah menggunakan alat pembantu yang disebut pengatur tegangan
(#oltage regulator) untuk mengendalikan besarnya eksitasi medan d$ yang di$atukan
pada generator. Bila tegangan terminal generator turun karena perubahan beban,
pengatur tegangan se$ara otomatis menaikkan pembangkitan medan sehingga
tegangan kembali normal. Sama halnya bila tegangan terminal naik karena
perubahan beban, pengatur tegangan mengembalikan nilai tegangan normalnya
dengan mengurangi eksitasi medan.
8ampir semua pengatur tegangan mengendalikan eksitasi medan generator
se$ara tak langsung yaitu dengan mengoperasikan rangkaian pengeksitasi medan.
"rus yang harus ditangani oleh pengatur )auh lebih ke$il dalam rangkaian medan
pengeksitasi daripada dalam rangkaian generator.
Salah satu tipe pengatur tegangan generator adalah )enis tahanan geser ker)a
langsung #direct acting reostatic type%. Pada dasarnya pengatur ini terdiri tahanan
ariabel yang dikendalikan se$ara otomatis dalam rangkaian medan pengeksitasi.
lemen tahanan geser yang dihubungkan seri dengan pengeksitasi medan terdiri dari
tumpukkan blok tahanan atau wa(er bukan logam, ditumpuk sehingga tahanan dari
tumpukkan dapat diubah )ika dimiringkan ke depan atau ke belakang oleh elemen
kopel. lemen kopel dihubungkan ke trans(ormator tegangan generator. ika
tegangan keluaran generator sinkron adalah konstan, elemen kopel diam yang
membuat elemen tahanan konstan. Tetapi )ika tegangan generator berubah karena
beban berubah dari harga yang ditentukan semula, elemen kopel beker)a menaikkan
atau menurunkan tahanan elemen tahanan geser dan mengembalikan tegangan
generator ke harga semula. Pengatur ini sebagian besar telah digantikan oleh )enis
statik dimana bagian mekanis yang bergerak digantikan oleh alatsolid-state.
Prinsip ker)a pengatur tegangan statik sama seperti )enis tahanan geser ker)a
lengsung, yaitu tegangan generator a$ diatur dengan mengubah tahanan e(ekti( dalam
-
7/25/2019 Pengujian Rotor Dan Stator Generator Sinkron 50 Mw
13/61
rangkaian medan pengeksitasi, yang selan)utnya mengubah keluaran tegangan dari
pengeksitasi tersebut. Diagram elementer yang disederhanakan dari salah satu )enis
pengatur tegangan statik ditun)ukkan gambar
-
7/25/2019 Pengujian Rotor Dan Stator Generator Sinkron 50 Mw
14/61
lain se$ara paralel untuk menaikkan penyediaan daya dari stasiun pembangkit
tersebut.
Sebelum dua generator sinkron diparalelkan harus dipenuhi beberapa kondisi
atau syarat syarat berikut ini'
+. rutan (asanya harus sama
7. Tegangan terminalnya harus sama
9. Tegangannya harus se(ase
rekuensinya harus sama
ika dua generator beroperasi dan persyaratan ini dipenuhi maka dikatakan
dalam keadaan sinkron. Aperasi agar mesin dalam keadaan sinkron dinamakan
penyinkronan.
*ambar
-
7/25/2019 Pengujian Rotor Dan Stator Generator Sinkron 50 Mw
15/61
trans(ormator tegangan bus sistem pada titik a, b, dan $ dan urutan (ase sistem di$atat
pada indikator. &emudian hubungan indikator urutan (ase dipindahkan ke
trans(ormator tegangan generator, dengan hubungan sementara dibuat pada titik aG.
bG, dan $Gdan urutan (ase generator di$atat. ika urutan dari generator dan sistem
adalah sama, generator siap untuk langkah berikutnya dalam proses penyinkronan.
ika seandainya urutan (ase generator berlawanan dengan sistem, maka dua dari tiga
kawat hubung utama generator harus dipertukarkan agar urutan geberator benar.
Setelah ditentukan bahwa urutan (ase generator sesuai dengan sistem, maka dibuat
hubungan permanen antara generator dan pemutus arus, dan tidak perlu lagi
memeriksa urutan (ase setiap kali akan melakukan sinkronisasi.
ntuk menentukan kondisi sisanya agar persyaratan ker)a paralel dipenuhi,
dua buah oltmeter dan sinkroskop dihubungkan seperti ditun)ukkan dalam gambar
-
7/25/2019 Pengujian Rotor Dan Stator Generator Sinkron 50 Mw
16/61
*ambar rekuensi
generator ditambah dengan menambah atau mengurangi kepesatan penggerak mulayang menggerakkan generator. ika penun)uk sinkroskop berhenti pada posisi
ertikal dan kedua oltmeter pemba$aanyan sama, pemutus arus generator dapat
ditutup untuk memparalelkan generator yang sedang ber)alan dengan yang baru.
Dalam praktek kadang!kadang sukar untuk menyetel kepesatan generator
yang akan diparalelkan agar $ukup dekat untuk menyetop penun)uk sinkroskop pada
posisi yang benar. ika ter)adi demikian, (rekuensi generator baru harus disetel
sedekat mungkin dengan (rekuensi bus, dan pemutus arus ditutup tepat sebelum
penun)uk men$apai posisi ertikal ketika bergerak sangat lambat dalam arah H$epatI.8al ini menyebabkan generator baru mengambil se)umlah ke$il beban segera setelah
penutupan penutup arus dan menghasilkan ker)a yang stabil dari generator
yang diparalelkan.
4.2 )era Paralel
Setelah dua generator sinkron diparalelkan, beban biasanya terbagi sebanding
dengan nilainya. adi makin besar mesin, makin bear bagian beban yang
ditanganinya.
Pembagian beban yang layak antara generator dapat dilakukan dengan
menyetel pengatur penggerak mula pada generator. Salah satu pengatur penggerak
mula dibuka seraya yang lain ditutup sedikit. Dengan $ara ini, (rekuensi sistem
dipertahankan konstan seraya beban digeser dari satu mesin ke mesin yang lain.
Sakelar!sakelar kendali pengatur dipasang pada panel sakelar sehingga
operator
-
7/25/2019 Pengujian Rotor Dan Stator Generator Sinkron 50 Mw
17/61
dapat mengawasi instrumen panel sakelar seraya penyetelan pembagian beban
dilakukan.
>aktor daya setiap sistem distribusi a$ bergantung pada beban. @aka
generator yang beker)a sendirian, harus beker)a pada (aktor daya dari beban
yang di$atunya. Tetapi )ika dua atau lebih generator beker)a paralel, (aktor daya
masing! masing ditentukan oleh medan eksitasinya.
Se$ara umum besarnya medan eksitasi yang layak untuk generator yang
beker)a paralel adalah besarnya pembagkitan masing!masing generator yang akan
diperlukan )ika mengaliri beban itu sendiri pada tegangan dan (rekuensi yang sama.
ika eksitasi dari generator yang beker)a paralel dengan generator lain
dinaikkan melampaui harga normal ekitasinya, (aktor dayanya berubah menu)u
tertinggal dan keluaran arusnya bertambah tanpa perubahan yang berarti pada
kilowatt. Sama halnya )ika generator kurang dieksitasi, (aktor dayanya men)adi lebih
mendahului dan keluaran arusnya bertambah tanpa mengubah keluaran kilowatt.
"rus yang bertambah dalam kedua hal tersebut diatas tidak di$atukan ke beban tetapi
bersirkulasi diantara generator yang dihubungkan ke sistem, sehingga menambah
kerugian dan menurunkan kapasitas kemampuan. Aleh sebab itu dalam hampir
semua kasus, diinginkan pengoperasian setiap generator pada (aktor daya yang sama
agar arus sirkulasinya minimum.
adi suatu perubahan dalam eksitasi medan menyebabkan perubahan beban
amper tetapi bukan pada kilowatt. Pembagian beban kilowatt antar generator sinkron
harus dilakukan dengan meyetel kendali pengatur penggerak mula.
Tegangan sistem yang di$atu oleh beberapa generator yang diparalelkan
dapat dinaikkan atau diturunkan dengan se$ara simultan dengan menambah atau
mengurangi eksitasi medan semua generator. Demikian pula (rekuensi sistem dapat
dinaikkan atau diturunkan dengan menambah atau kepesatan beberapa penggerak
mula.
4. A5unan 6(7in-8
*enerator sinkron yang beker)a paralel kadang!kadang mempunyai
ke$enderungan untuk berayun (swing). ika kopel penggerak yang dikenakan
pada generator berdenyut, seperti yang dihasilkan oleh mesin diesel, rotor generator
dapat tertarik ma)u atau mundur se$ara periodik dari posisi normalnya ketika
berputar. "ksi osilasi ini dinamakan ayunan atau swing.
-
7/25/2019 Pengujian Rotor Dan Stator Generator Sinkron 50 Mw
18/61
"yuan menyebabkan generator menggeser beban dari satu ke lainnya. Dalam
beberapa hal, daya osilasi ini men)adi kumulati( dan $ukup kuat untuk menyebabkan
generator men)adi tak sinkron.
&e$enderungan generator yang digerakkan oleh diesel berayun dapat
dikurangi dengan menggunakan roda gila, untuk mengurangi perubahan torsi. Lilitan
peredam, kerap kali disebut lilitan amortisseur atau damper winding " dipasangpada
permukaan beberapa rotor generator untuk mengurangi ke$enderungan berayun.
3otor yang ditun)ukkan dalam gambar dilengkapi dengan lilitan peredam yang terdiri
dari konduktor yang dihubung singkat dan dibenamkan pada muka kutub. ika
ayunan ter)adi, ada pergeseran (luksi )angkar melewati muka kutub, sehingga
menginduksikan arus dalam lilitan peredam. &arena setiap arus induksi melawan
aksi yang menimbulkannya, aksi ayunan dilawan oleh aliran arus induksi. *enerator
yang digerakkan oleh turbin uap umumnya tidak mempuyai ke$enderungan berayun
karena kopel yang dikenakan tidakberdenyut.
4.19 #ilai
&apasitas generator dinilai dalam kilooltamper dan biasanya dalam kilowatt
pada (aktor daya tertentu. Data lain pada nameplate generator termasuk nilai
tegangan, arus, (rekuensi, )umlah (ase dan kepesatan. &enaikan temperatur
maksimum dinyatakan bersama!sama dengan metode pengukuran temperatur yang
digunakan. &ebutuhan eksitasi )uga dinyatakan, termasuk nilai tegangan medan dan
ampere-arus medan.
-
7/25/2019 Pengujian Rotor Dan Stator Generator Sinkron 50 Mw
19/61
A "
PE#GU$!A# &'T'& *A# (TAT'& GE#E&AT'& (!#)&'# 9 %
*! P;TU U#!T 1 PT !#*'#E(!A P':E& UP (E%A&A#G
.1 (istem !solasi ;ilitan &otor dan (tator
Sistem isolasi generator menggabungkan beberapa material berbeda untuk
memproteksi lilitan medan dan lilitan stator, sehingga bagian utama sistem
melibatkan banyak pengu)ian untuk mendapatkan batasan batasan isolasi. ?ni
meliputi kekuatan dielektrik yang telah se$ara tradisional berhasil
dengan menggunakan mika dalam berma$am ma$am bentuk. *enerator yang
disusun dengan isolasi lilitan asphalt!mika telah mempunyai se)arah dapat
menyerap kelembaban yang dalam beberapa kasus membutuhkan pengeringan lilitan
untuk mendapatkan leel resistansi isolasi yang memuaskan. Sekarang lilitan
menggunakan isolasi epoxy-mica karena mempunyai kekuatan mekanik dan
kekedapan terhadap air, oli atau kontaminasi lain terhadap isolasi, yang ditimbulkan
selama kondisi abnormal.
*ambar 4.+. Sistem isolasi pada li litan stator generator
*ambar 4.7. Sistem isolasi pada lilitan rotor generator
>ungsi utama isolasi adalah membatasi tegangan pada isolasi, )ika
tegangan yang berlebihan diterapkan pada lilitan, stress tegangan akan
mengakibatkanpemanasan pada isolasi dan dapat mengakibatkan kerusakan.
Tentunya leel
-
7/25/2019 Pengujian Rotor Dan Stator Generator Sinkron 50 Mw
20/61
tegangan yang $ukup tinggi akan menghasilkan breakdown dengan segera.
@empertahankan kekompakan dan kualitas sistem isolasi adalah sangat penting
terhadap pemanasan, kehampaan, kerusakan mekanis atau ketidaknormalan lain yang
mengakibatkan kelemahan terhadap isolasi. &elemahan isolasi ini akan
meningkat se$ara berkelan)utan pada saat generator terus beroperasi pada tegangan
ker)a. ika tegangan breakdown mengalir pada isolasi sementara generator melayani
beban, ini kemungkinan besar akan mengakibatkan kerusakan yang ter)adi pada
komponen generator, ini dapat men)adi sangat serius karena akan membutuhkan
rewinding atau pengantian lilitan. ntuk menghindari masalah ! masalah tersebut
maka seharusnya dilakukan pemeliharaan se$ara berkala terhadap semua komponen
dari sistem isolasi sehingga kita dapat men$egah masalah ! masalah tersebut sebelum
ter)adi.
.+ Penuian &otor dan (tator
"da beberapa pengu)ian pada sistem isolasi untuk mengealuasi kekuatan
dielektrik untuk men)amin keandalan. Dari semuanya tanpa ke$uali, melibatkan
tegangan yang melewati dinding-permukaan isolasi. Perbedaan dari satu
pengu)ian ke pengu)ian yang lain adalah perbedaan leel tegangan yang diterapkan,
pengukuran dan penun)ukkan hasil.
Se$ara garis besar pengu)ian rotor dan stator pada generator dibagi atas dua
kategori '
.+.1 Proof Test
Proof test yaitu pengu)ian yang menggunakan leel tegangan yang lebih tinggi
daripada tegangan ker)a.
"rgumen yang sering digunakan dalam pengu)ian tegangan lebih adalah
mungkin akan menimbulkan breakdown pada lilitan. Biaya dari waktu outage mesin
sangat berariasi diantara outage yang diren$anakan, pada saat beberapa waktu
perawatan dilakukan, dan outage selama kondisi beban pun$ak. Breakdown biasanya
mengalir selama kondisi beban pun$ak. ika generator mempunyai isolasi tipis,
dimana dapat memungkinkan breakdown selama transient atau sur)a dalam sistem,
pengu)ian tegangan ini umumnya umumnya lebih ekonomis diperbaiki selama outage
yang diren$anakan. ika satu atau lebih titik lemah pada lilitan mengalir
gangguan, ini kemudian akan men)adi titik grounding dari lilitan, menggantikan netral
dan kemudian menerapkan tegangan yang besar ke bagian lain lilitan.
Breakdown
-
7/25/2019 Pengujian Rotor Dan Stator Generator Sinkron 50 Mw
21/61
susulan dapat mengalir kemudian, dimana dapat menghasilkan arus sirkulasi
yang tinggi seperti gangguan (asa ke (asa #seperti gambar 4.9%. ?ni akan
menghasilkan kerusakan inti, yang mengharuskan inti diperbaiki dan
kemungkinan seluruhnya diganti lilitannnya. Tu)uan dari pengu)ian ini adalah
untuk men$ari kelemahan, dan kemungkinan breakdown.
Contoh proof test pada generator adalah pengu)ianig Potensial Test.
Gangguan
Sekunder
Arus Gangguan melewati inti stator
Tidak dapat diatasi oleh CB
*ambar 4.9 Tahap permulaan dua gangguan internal generator.
.+.+ Analytical Test
nalytical test yaitu pengu)ian dengan menggunakan leel tegangan
yangbiasanya dibawah tegangan ker)a.
Beberapa diantaranya )enis )enis analytical test adalah sebagai berikut '
a. Insulation Resistance Test * +egger Test (rotor*stator)
b. ,C%ea!age (rotor)
$. ,issipation actor (tangen delta) (stator)
d. alancing &oltage Rotor Test (rotor)
e. Tahanan Dalam #3d% 3otor #rotor%
(. Partial ,iscarge Test (P, Test)#stator%
-
7/25/2019 Pengujian Rotor Dan Stator Generator Sinkron 50 Mw
22/61
Pengu)ian pada peralatan baru pada perusahaan berdasarkan standar "/S?
(merican /ational Standards Institute% dan dilakukan oleh perusahaan sebelum
pengiriman. ika pengguna memilih menggunakan pengu)ian tambahan pada
peralatan, ini )uga harus berdasarkan standar yang dipublikasikan oleh "/S?.
.3 Ulasan Pen-u3ian
.3.1 High Potensial Test
ig Potensial Test atau biasa disebut dengan i-Pot Test adalah $ara terbaik
dalam menentukan )aminan apakah iya atau tidak isolasi pada lilitan sesuai untuk
suatu leel tegangan khusus. i-Pot Test paling umum diterapkan pada lilitan stator
generator untuk men$ari kerusakan pada lilitan. Pengu)ian ini merupakan
pengu)ian yang dimaksudkan untuk memperkirakan kekuatan dielektrik isolasi dari
lilitan stator generator.
Prinsip ker)a pengu)ian ini adalah )ika ada kerusakan isolasi yang $ukup besar,
tegangan yang $ukup besar diterapkan pada lilitan maka akan mengakibatkan
breakdown pada isolasi tersebut, pengu)ian ini )arang dilakukan karena si(atnya
merusak sehingga perlu melilit ulang rotor atau stator )ika ter)adi breakdown.
Selama pengu)ian masing masing (asa terpisah, salah satu (asa dites
sedangkan dua (asa lainnya digroundkan.
ig Potensial Test dapat diklasi(ikasikan dalam tiga kategori utama yaitu
sebagai berikut '
.3.1.1 AC High Potensial Test
C ig Potensial Test *C i-Pot Test atau biasa disebut pengu)ian tegangan
42-:2 hert adalah pengu)ian dengan menggunakan tegangan pengu)ian normal 42-:2
hert untuk memenuhi standar pengiriman dari perusahaan. Tegangan
pengu)ian
42-:2 hert digunakan diperusahaan karena pada simulasi stress yang di)umpai pada
isolasi lilitan stator selama generator beroperasi se$ara normal. Pada masa dahulu
peralatan pengu)ian C i-Pot Test relati( berat, dan sehingga ukuran generator
meningkat, kemampuan perlengkapan pengu)ian telah meningkat )uga. Peralatan
portabel resonant test telah dikembangkan yang menghasilkan arus yang diperlukan
tanpa men)adi lebih berat. Banyak generator telah dibuat sekarang dengan
perlengkapan pengu)ian yang dibutuhkan 922 ka atau lebih untuk pengu)ian C
i- Pot Test pada lilitan stator. Tegangan yang diterapkan dalam pengu)ian C
i-Pot
-
7/25/2019 Pengujian Rotor Dan Stator Generator Sinkron 50 Mw
23/61
-
7/25/2019 Pengujian Rotor Dan Stator Generator Sinkron 50 Mw
24/61
Tabel 4.+ ' Tegangan yang digunakan padai-Pot Test
Pengu)ian Tegangan
Pengu)ian
42-:2!8ert
"C #3@S%
Tegangan Pengu)ian
2,+!8ert "C #pun$ak%
Tegangan
Pengu)ian
DC
Sebelum penggantian
kumparan-bar dipasang
+,4 J 7222 7x+,+4x#+,4"7222%
+.1 x #+,4%
7,74
&eserasian-ke$o$okan
denganperalatan
+,4 7x+,+4x#+,4" % +.1 x #+,4%
7,74
Setelah penggantian
kumparan-bar dipasang
+,4 7x+,+4x#+,4"% +.1 x #+,4%
7,74
Dimana ' Tegangan 3@S line!to!line dari generator
.3.+ #nslation Resistance Test $ %egger Test
Insulation Resistance Test atau +egger Test merupakan pengu)ian yang
paling mudah dan sederhana untuk menentukan kemampuan isolasi. +egger test ini
dilakukan pada rotor dan stator generator, selain itu )uga dapat diterapkan pada
semua mesin atau lilitan. Peralatan yang digunakan untuk pengu)ian ini disebut @ega
Ahm @eter atau biasa disebut @egger Tester atau @egger sa)a. Peralatan ini
membangkitkan tegangan internal tetap dan mempunyai resistansi internal yang
tinggi. Pengukuran sesungguhnya adalah mensensing tegangan terminal, )adi arus
yang mengalir menurunkan pemba$aan skala yang dikalibrasi dalam @ega ohm.
?ndeks yang biasa digunakan dalam menun)ukkan pemba$aan megger
dikenal sebagai dielectric absorbtion, yang diperoleh dengan pemba$aan yang
berkelan)utan untuk periode waktu yang lebih lama. ika pengu)ian
berkelan)utan untuk periode selama +2 menit, megger akan mempunyai kemampuan
untuk mempolarisasikan atau men$harge kapasitansi tinggi ke isolasi
stator, danpemba$aan resistansi akan meningkat )ika isolasi bersih dan
kering. 3asiopemba$aan +2 menit dibandingkan pemba$aan + menit dikenal sebagai
Polari1ation Index atau ?ndeks Polarisasi #?P%. /ilai ?ndeks polarisasi adalah 7,4 atau
lebih tinggipada stator dan +,74 atau lebih tinggi pada rotor-medan.
8asil pemba$aannya mengindikasikan apakah ada atau tidak bagian lilitan
yang terhubung singkat pada atau disekitar sistem isolasi. ika ?P terlalu rendah ini
-
7/25/2019 Pengujian Rotor Dan Stator Generator Sinkron 50 Mw
25/61
mengindikasikan bahwa lilitan mungkin terkontaminasi oli, kotoran, serangga,
atau terbasahi oleh air.
Besarnya Polari1ation Index atau ?ndeks polarisasi #?P% dapat dirumuskan
sebagai berikut '
#P R+ 2&enit
R+&enit
Dimana K 3+2 menit ' 3esistansi pengukuran pada menit ke!+2 # @
3+ menit ' 3esistansi pengukuran pada menit pertama # @
Pemba$aan megger yang sangat rendah dan )uga indeks polarisasi yang
ke$il
biasanya mengindikasikan adanya kelembaban dan pengeringan harus segera
dilakukan. ika lilitan dipanaskan untuk menghilangkan kelembaban, pemba$aan
resistansi akan berariasi seperti ditun)ukkan pada gra(ik gambar 4.
-
7/25/2019 Pengujian Rotor Dan Stator Generator Sinkron 50 Mw
26/61
Tabel 4.7. Tegangan DC yang diterapkan untuk pengu)ian megger berdasarkan tegangan ker)a lilitan.
="C #L L%# tegangan ker)a lilitan #line!to!line% %
=DC# tegangan DC yang diterapkan %
M+22 422
+222 7422 422 +222
742+ 4222 +222 7422
422+ +7222 7422 4222
N+7222 4222 !+2222
"lat yang digunakan dalam megger adalah @etriso 4222" dengan
tegangan yang diterapkan untuk megger stator sebesar 4222 =olt DC sedangkan
dalam megger rotor tegangan yang diterapkan adalah 422 =olt DC karena melihat
kemampuan rotor untuk menahan tegangan. @egger terhadap stator sangat
dipengaruhi oleh kondisi $ua$a- kelembaban.
.3.+.1 %eer (tator
Se$ara garis besar megger stator sendiri dibagi men)adi dua yaitu megger
(asa ke (asa dan (asa ke ground. Berikut adalah rangkaian megger stator '
*ambar 4.4. 3angkaian megger stator (asa ground
*ambar 4.:. 3angkaian megger stator (asa (asa
-
7/25/2019 Pengujian Rotor Dan Stator Generator Sinkron 50 Mw
27/61
Dalam pengukuran megger stator tidak hanya dilakukan sekali sa)a,
pengukuran megger stator tesebut dilakukan berdasarkan tahapan dan waktunya
adalah sebagai berikut yaitu '
@egger awal stator
@egger stator sebelum penambahan resin
@egger stator setelah penambahan resin
@egger stator sebelum diarnis
@egger stator setelah rotor dimasukkan
@egger stator sebelum busbar di connect
@aksud megger stator yang berkelan)utan ini dimaksudkan untuk
memastikan bahwa kelembaban lilitan stator tetap ter)aga dan tidak ter)adi hubung
singkat atau kerusakan isolasi selama proses perawatan. ika dalam proses yang
berkelan)utan tersebut didapatkan nilai indeks polarisasi #?P% yang terlalu ke$il itu
mengisyaratkan bahwa stator terlalu lembab maka perlu dipanasi-pengeringan
dengan lampu halogen.
Dari megger stator tersebut berikut adalah datanya yang dilakukan selama +2
menit untuk mendapakan indeks polaritas.
a. %eer a7al stator
@egger ini dilakukan pada saat awal rotor generator dikeluarkan. Pada
pengukuran ini generator harus dalam kondisi mati.
Cua$a ' setelah hu)an #70 C %
Tabel 4.7 ' @egger awal stator (asa ground
@enit ke 3 #*% S #*% T #*%
+ 7,4 2,0 +,1
7 9 +,7 7
9 9,7 +,9 7,7
< 9,7 +,< 7,4
4 9,7 +,4 7,6
: 9,9 +,4 7,0
1 9,9 +,4 9,7
6 9,9 +,4 9,ungsi utama isolasi adalahmembatasi tegangan pada isolasi, )ikategangan yang berlebihan diterapkan padalilitan, stress tegangan akanmengakibatkan pemanasan pada isolasidan dapat mengakibatkan kerusakan.
@empertahankan kekompakandan kualitas sistem isolasi adalah sangatpenting terhadap pemanasan, kehampaan,kerusakan mekanis atau ketidaknormalan
lain yang mengakibatkan kelemahanterhadap isolasi.
3.+ Penuian &otor dan (tator"da beberapa pengu)ian pada sistem
isolasi untuk mengealuasi kekuatan
dielektrik untuk men)amin keandalan.
Perbedaan dari satu pengu)ian ke
pengu)ian yang lain adalah perbedaan
leel tegangan yang diterapkan,
pengukuran dan penun)ukkan hasil.Se$ara garis besar pengu)ian rotor
dan stator pada generator dibagi atas duakategori yaitu Proof test dan nalyticaltest.
3.+.1 Proof TestProof test yaitu pengu)ian yang
menggunakan leel tegangan yang lebihtinggi daripada tegangan ker)a.
"rgumen yang sering digunakandalam pengu)ian tegangan lebih adalahmungkin akan menimbulkan breakdownpada lilitan. Breakdown biasanya mengalir
selama kondisi beban pun$ak. ika satu
atau lebih titik lemah pada lilitan mengalir
gangguan, ini kemudian akan men)adi titik
grounding dari lilitan, menggantikan
netral dan kemudian menerapkan tegangan
yang besar ke bagian lain lilitan.
Breakdown susulan dapat mengalir
kemudian, dimana dapat menghasilkan
arus sirkulasi yang tinggi seperti gangguan
(asa ke (asa. ?ni akan menghasilkan
kerusakan inti, yang mengharuskan intidiperbaiki dan kemungkinan seluruhnyadiganti lilitannnya. Tu)uan dari pengu)ian iniadalah untuk men$ari kelemahan, dankemungkinan breakdown. Contoh proof testpada generator adalah pengu)ian ig
Potensial Test.
3.+.+ Analytical Testnalytical test yaitu pengu)ian dengan
menggunakan leel tegangan yang biasanya
dibawah tegangan ker)a.Beberapa diantaranya )enis )enis
analytical test adalah sebagai berikut '
g. Insulation Resistance Test * +egger Test
h. ,C %ea!agei. ,issipation actor
). alancing &oltage Rotor Test
k. Tahanan Dalam #3d% 3otorl. Partial ,iscarge Test
Pengu)ian pada peralatan berdasarkanstandar "/S? dan dilakukan oleh perusahaansebelum pengiriman. ika pengguna memilihmenggunakan pengu)ian tambahan pada
peralatan, )uga harus berdasarkan standar yang
dipublikasikan oleh "/S?.
3.3 Ulasan Penuian
3.3.1 High Potensial Testig Potensial Test atau i-Pot Test
paling umum diterapkan pada lilitan statorgenerator untuk men$ari kerusakan pada
lilitan. Pengu)ian ini merupakan pengu)ian
yang dimaksudkan untuk memperkirakan
kekuatan dielektrik isolasi dari lilitan stator
generator.Prinsip ker)a pengu)ian ini adalah )ika
ada kerusakan isolasi yang $ukup besar,tegangan yang $ukup besar diterapkan padalilitan maka akan mengakibatkan breakdownpada isolasi tersebut, pengu)ian ini )arangdilakukan karena si(atnya merusak sehinggaperlu melilit ulang rotor atau stator )ika ter)adibreakdown.
Selama pengu)ian masing masing (asaterpisah, salah satu (asa dites sedangkan dua(asa lainya digroundkan.
ig Potensial Test dapat
diklasi(ikasikan dalam tiga kategori '
-
7/25/2019 Pengujian Rotor Dan Stator Generator Sinkron 50 Mw
52/61
Pengu)ian Tegangan
Pengu)ian
42-:2!8ert "C
#3@S%
Tegangan
Pengu)ian
2,+!8ert"C#pun$ak%
Tegang
an
Pengu)i
an
DC
Sebelum
penggantian
kumparan
+,4 J
72227x+,+4x
#+,4' 7222%
+.1x#+,4
%
7,74
&eserasian
dengan
peralatan
+,4 7x+,+4
x#+,4'%
+.1x#+,4
%
7,74
Setelah
penggantian
kumparan
+,4 7x+,+4
x#+,4'%
+.1x#+,4
%
7,74
3.3.1.1 AC High Potensial TestC ig Potensial Test *C i-Pot
Test atau pengu)ian tegangan 42-:2 hert
adalah pengu)ian dengan menggunakan
tegangan pengu)ian normal 42-:2 hert.
Tegangan yang diterapkan dalam
pengu)ian C i-Pot Test adalah sebesarsatu setengah kali dari tegangan line-to-line 3@S generator #+,4% untukkeserasian dengan peralatan dan setelahpenggantian kumparan atau bar dipasang,sedangkan pada saat sebelum penggantiankumparan dipasang adalah sebesar +,4 J
7222.
3.3.1.+ Very-Low-Freqency TestVoltage
&ery-%ow-re0uency Test &oltage
atau &% Test &oltage adalah pengu)iandengan menggunakan tegangan (rekuensi
2.+ hert.
Tegangan pada pengu)ian 2,+ hertharus +4F lebih besar daripada nilai 3@Stegangan pada pengu)ianC i-Pot Test.
3.3.1.3 !C High Potensial TestPada i-Pot Test selain dengan
menggunakan tegangan "C )uga dapatdengan menggunakan tegangan DC ataubiasa disebut dengan,C i-Pot Test.
Besarnya tegangan pengu)ian DCseharusnya 12 F lebih besar daripadategangan 3@S pengu)ianC i-Pot Test.Tabel 9. Tegangan yang digunakan padai-
Pot Test
3.3.+ #nslation Resistance TestInsulation Resistance Test*+egger Test
merupakan pengu)ian yang paling mudah dan
sederhana untuk menentukan kemampuanisolasi. +egger Test ini dilakukan pada rotordan stator generator, selain itu )uga dapatditerapkan pada semua mesin atau lilitan.Peralatan yang digunakan untuk pengu)ian inidisebut @ega Ahm @eter atau+egger Testeratau+egger sa)a.
?ndeks yang biasa digunakan dalam
menun)ukkan pemba$aan megger dikenal
sebagai dielectric absorbtion, yang diperoleh
dengan pemba$aan yang berkelan)utan untuk
periode waktu yang lebih lama. ika pengu)ian
berkelan)utan untuk periode selama +2 menit,
megger akan mempunyai kemampuan untuk
mempolarisasikan atau men$harge kapasitansi
tinggi ke isolasi stator, dan pemba$aanresistansi akan meningkat )ika isolasi bersihdan kering. 3asio pemba$aan +2 menit
dibandingkan pemba$aan + menit dikenal
sebagai Polari1ation Index atau ?ndeks
Polarisasi #?P%. /ilai ?ndeks polarisasi adalah
7,4 atau lebih tinggi pada stator dan +,74 atau
lebih tinggi pada rotor-medan.8asilnya mengindikasikan apakah ada
atau tidak bagian lilitan yang terhubung
singkat pada atau disekitar sistem isolasi. ika
?P terlalu rendah ini mengindikasikan bahwa
lilitan mungkin terkontaminasi oli, kotoran,serangga, atau terbasahi oleh air.
Besarnya Polariation ?ndex #?P% dapatdirumuskan sebagai berikut '
R#P
+2 &enit
R+&enit
Dimana 'Tegangan 3@S line!to!line
generator
Pemba$aan megger yang sangat rendahdan )uga indeks polarisasi yang ke$il biasanyamengindikasikan adanya kelembaban danpengeringan harus segera dilakukan.
Se$ara garis besar megger pada
generator dibagi men)adi dua yaitu meggerstator dan megger rotor.yang membedakanadalah tegangan yang diterapkan.
Berdasarkan standar ? no
-
7/25/2019 Pengujian Rotor Dan Stator Generator Sinkron 50 Mw
53/61
="C#tegangan ker)alilitan #line!to!line%%
=DC#tegangan DCyang diterapkan%
M+22 422+222 7422 422 +222
742+ 4222 +222 7422
422+ +7222 7422 4222
N+7222 4222 !+2222
3 ! S,T!*round
#*%
3 ! T ,S!*round
#*%
S ! T,3!*round
#*%
+,1 +,4 +,1
Tabel
-
7/25/2019 Pengujian Rotor Dan Stator Generator Sinkron 50 Mw
54/61
Cua$a setelah hu)an # 70 C %
Tegangan 422 =
5aktu # t % + menit
8asil O 622 @
Cua$a mendung #92 C%
Tegangan 422 =
5aktu # t % + menit
@egger 3otor O 7,4 *
@egger 3otor diberi 3esin O + *
Cua$a @endung #92 C%
Tegangan 422 =
5aktu # t % + menit
@egger 3otor O 02 @
@enit ke O #@%
+ :4
7 +22
9 +22
< +24
4 ++2
: +72
1 +7+
6 +74
0 +74
+2 +92
?P 7
mengalami hubung singkat )uga dapat
digunakan a$uan berdasarkan nilairesistansi minimum dengan syarat
besarnya nilai resistansinya adalah sebesar
tegangan operasi dalam &= ditambah +
untuk kemudian dikalikan dengan +22
2yang dapat dirumuskan sbb'
generator sebelum dilakukan sebelum eating
dan cleaning.Tabel 1. @egger awal rotor
Rmin
Dimana '
#Vr&s +%x+22.%
3min ' resistansi minimum lilitan
#@%=rms ' tegangan rms dalam &= #line!to!
line%
Contoh pada generator 42 @5dengan tegangan operasi ++,4 &= makaresistansi minimumnya adalah sebesar '3min #++,4 J +% x +22 @
+742 @
+,74 *
3.3.+.+ %eer &otorPada @egger rotor tegangan yang
dikenakan tidak boleh besar karena akanmerusak isolasi pada rotor, karenategangan yang dapat ditahan rotor terbatasmenyesuaikan tegangan eksitasinya. Padamegger rotor ini digunakan tegangansebesar 422 = DC.
3esistansi rotor dan stator sangat
dipengaruhi oleh kelembaban disekitarnyakarena akan mempengaruhi kelembabanlilitan, semakin besar kelembaban makaimpedansi semakin besar.Tabel 6. @egger rotor sebelum 3etaining 3ing di
lepas
Tabel 0. @egger rotor setelah 3etaining 3ingmasuk
*ambar 6. 3angkaian @egger rotor
Berdasarkan tahapannya meggerrotor pada saat oerhaul tidak )auhberbeda dengan megger stator, berikuttahapan megger rotor '
@egger awal rotor @egger rotor #sebelum 3etaining
3ing di lepas%
@egger rotor sebelum in)eksi DC#3etaining 3ing dilepas%
@egger rotor #setelah 3etaining3ing masuk%
Cek @egger rotor #3etaining 3ingmasuk%
@egger awal rotor ini dilakukan
ketika rotor baru sa)a dikeluarkan
dari
Setelah 3etaining 3ing masuk inisangat mempengaruhi resistansi rotor sehinggadidapatkan nilai hasil megger yang besar.Tabel +2. Cek megger rotor setelah 3etaining 3ing
masuk
-
7/25/2019 Pengujian Rotor Dan Stator Generator Sinkron 50 Mw
55/61
*ambar .0. 3angkaian dielektrik dasar.
Dengan hasil pada $ek megger rotor
setelah 3etaining 3ing masuk didapatkanhasil bahwa indeks polarisasi sudah
memenuhi standar yang ditentukan yaitu
sebesar +,74. Selain itu $ek megger rotor
setelah 3etaining 3ing masuk ini
dimaksudkan untuk memastikan bahwatidak ada hubung singkat pada lilitan rotor
setelah 3etaining 3ing masuk karena
dalam pemasangan atau pelepasan
3etaining 3ing dengan memakai suhu
yang sangat tinggi.
3.3.3 !C Lea'age,C %ea!age adalah tipe
pengukuran lain untuk menentukanresistansi isolasi. ?ni diperoleh denganpengu)ian dengan set tegangan yang
berubah ! ubah dimana tegangan yangditerapkan pada isolasi dinaikkan se$ara
?solasi yang sempurna adalahmempunyai P> 2 dan tidak mempunyai rugi
rugi internal. Peningkatan (aktor disipasi
sebagai (ungsi tegangan mengindikasikan
angka peningkataan ionisasi, rugi rugi
internal dan pemanasan.Pengu)ian ini merupakan pengu)ian "C
yang menggunakan (rekuensi ker)a peralatan.Pada saat tegangan dengan (rekuensi ker)aditerapkan pada isolasi stator, )umlah arusyang mengalir terdiri dari dua komponen aruskapasiti( yang relati( besar # i$ %, yang
mendahului tegangan 02, dan arus resisti(yang lebih ke$il # ir % yang se(asa dengan
tegangan. Dielektrik kapasitor yangdisimulasikan adalah sistem isolasi yangmeliputi dua elektroda, konduktor tembagategangan tinggi dan inti besi stator. >aktor
daya adalah $os , sudut antara tegangan yangditerapkan dan total arus.
bertahap dan arus bo$or yang melewatiisolasi diukur pada masing masingtegangan. Pengu)ian ini telah digunakanse$ara ekstensi( dalam peralatan elektrisyang sudah tua, terutama menyangkutsistem isolasi, yang didasarkan kepadapenyerapan kelembaban.
Tegangan d$ yang diterapkan
se$ara bertahap pada pengu)ian dc
lea!age tegangan maksimumnya dibatasi
sampai dua kali nilai 3@S tegangan ker)aa$ dari generator.
Cosi r
it
"ir
"it
(
"it
(atts
VA
V!C
&a'si&&
Dimana '
7xVAC
r&s
=DC maksimum ' Tegangan d$ maksimum
pada pengu)ian d$ leakage="C rms ' Tegangan 3@S generator
3.3.4 !issipation FactorPengukuran ini )uga biasa disebut
power factor atau tan delta dan
merupakan parameter untuk
memperlihatkan e(isiensi isolasi.Pengu)ian tan delta dilakukan pada lilitanstator.
Pengu)ian ini e(ekti( untukmendeteksi kontaminasi isolasi, kualitassemikonduktor, )umlah kandungankehampaan, dan kerusakan parsial.
*ambar +2. "rus pengisian total.
3.3. )alancing Voltage Rotor TestSebelum melakukan balancing #oltage
rotor test maka dilakukan dahulu pengukuran
?mpedansi &arakteristik 3otor untuk
menentukan kelinearan impedansi rotorapabila diterapkan tegangan baik dengan
pengu)ian tegangan naik maupun tegangan
turun dengan tegangan "C sampai dengan
tegangan yang akan diterapkan pada
pengu)ian balan$ing tegangan rotor.
Dalam balan$ing oltage rotor inidibutuhkan alat alat antara lain adalahsupply tegangan yang dapat diariasi berupa
-
7/25/2019 Pengujian Rotor Dan Stator Generator Sinkron 50 Mw
56/61
=a$! regulator
#=%=a$#=%
?#"%
OQ%
+92 +92
-
7/25/2019 Pengujian Rotor Dan Stator Generator Sinkron 50 Mw
57/61
02 02.4
-
7/25/2019 Pengujian Rotor Dan Stator Generator Sinkron 50 Mw
58/61
R
*ambar +7. 3angkaian pengu)ian
balan$ing tegangan rotor
Dari hasil pengukuran didapatkanhasil per$obaan untuk masing masingkutup terhadap $enter pole adalah sebagaiberikut '
= kutup " ! center pole :6,6 =
= kutup B ! center pole 40,< =
Syarat seimbang adalah tegangan
diantara kutup terhadap center pole adalah
harus sama atau masih dalam batastoleransi yaitu maksimal drop
tegangannya #=% adalah tidak boleh lebih
dari +2 F dari total tegangan
yang
diin)eksikan ke rotor.
adalah hubung singkat dengan rotor, hubungsingkat diantara lilitan baik antara (asa yangsama atau berbeda, dan lepas atau rusaknyakoneksi lilitan.
Peralatan yang digunakan untukmengukur tahanan dalam adalah 2inding
Resistance +eter" produk dari =anguard?nstruments Company type 53@!
-
7/25/2019 Pengujian Rotor Dan Stator Generator Sinkron 50 Mw
59/61
Perbedaan antara megger rotordengan pengukuran tahanan dalam #3d%rotor adalah leel tegangan yangdigunakan untuk pengu)ian, dalam meggerrotor tegangan pengu)ian adalah besardengan arus yang ke$il hanya dalam orde
miliampere. Sedangkan dalampengukuran tahanan dalam rotor teganganpengu)ian hanya sampai beberapa =oltdengan arus yang besar hingga ordepuluhan "mpere.
3.3.0 Partial !ischarge TestPartial ,iscarge Test atau P,
test telah dipakai untuk mengukur kualitasisolasi, dan kadang kadang untukmendeteksi penurunan isolasi yang ter)adipada peralatan tegangan tinggi.
P, test dapat dilakukan pada saatgenerator beroperasi #on-line P, test% dan
pada saat generator berhenti operasi atau
mengenergie peralatan tegangan
tegangan tinggi dengan tra(o eksternal
(off-line P, test). Pengu)ian partial
discarge se$ara langsung mengukur
pulsa arus yang dihasilkan dari PD pada
lilitan. adi proses kegagalan yang
dihasilkan PD sebagai ge)ala dapat
dideteksi dengan metode ini.
!". PE#UTUP4.1 )esimpulan6. PT. ?ndonesia Power membangkitkan
energi listrik dengan nit PembangkitListrik Tenaga ap #PLT% danPembangkit Listrik Tenaga *as danap #PLT*%.
0. Pembangkit Listrik Tenaga ap
#PLT% PT. ?ndonesia PowerTambak Lorok Semarang memilikidaya terpasang 922 @5, terdiri atasunit + sebesar 42 @5, unit 7 sebesar
42 @5 dan unit 9 sebesar 722 @5
+2. &omponen utama Pembangkit ListrikTenaga ap, yaitu'
(. oiler ('conomi1er" Supereater"
burner dll.%g. Turbin #Tekanan tinggi, tekanan
menengah ,dan tekanan rendah%
h. *enerator sinkron++. Sistem isolasi yang digunakan dalam
rotor dan stator generator sinkron 42
@5 nit + adalah isolasi epoxy-micakarena mempunyai kekuatan mekanik dankekedapan terhadap air, oli ataukontaminasi lain.
+7. Berdasarkan tegangan yang diterapkanpengu)ian rotor dan stator generator
dibagi atasProof Test dannalitycal Test.+9. Pada pengu)ianProof Test*ig Potensial
Test dapat menimbulkan breakdown padaisolasi karena tegangan yang diterapkandiatas tegangan ker)a.
+ellow, ?ris Power
ngineering, + 5estside Drie nit 7
Toronto, Canada, PC?C ;;, 722
-
7/25/2019 Pengujian Rotor Dan Stator Generator Sinkron 50 Mw
60/61
-
7/25/2019 Pengujian Rotor Dan Stator Generator Sinkron 50 Mw
61/61
top related