pengoperasian sistem scada penyulang weleri 06 pada gi
Post on 28-Nov-2015
403 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
Pengoperasian Sistem SCADA Penyulang Weleri 06 pada GI Weleri
Handyan Bima PutraLT-3D
3.39.11.0.10
Pendahuluan
Di Indonesia, pertumbuhan penduduk dari tahun ke tahun membuat kebutuhan daya listrik semakin besar.Dengan meningkatnya kebutuhan daya listrik PLN dituntut untuk bekerja keras dalam mengupayakan peningkatan pelayanan kepada pelanggan terutama dalam hal keandalan.
Untuk meningkatkan kehandalan pelayanan salah satunya melalui percepatan lokalisir gangguan sehingga durasi padam singkat. Percepatan manuver dalam rangka menurunkan nilai SAIDI dapat dilaksanakan melalui tools otomasi pengaturan jaringan distribusi 20 kV dengan sistem terintegrasi SCADA di bawah kendali Area Pengatur Distribusi .
Dengan diterapkannya sistem SCADA pada sistem kelistrikan akan menigkatkan tingkat pemahaman petugas PLN, mengenai sistem pengoperasian yang optimum pada sistem kelistrikan.Dengan menggunakan perangkat lunak SCADA diharapkan dapat memperoleh tenaga listrik yang berkualitas dan handal namun tetap ekonomis khususnya di daerah Jawa Tengah dan DI Yogyakarta.
Batasan Masalah
Penulisan makalah ini dibatasi mengenai sistem SCADA di daerah Jawa Tengah dan DI Yogyakarta dan pengoperasian SCADA pada salah satu penyulang pada sistem distribusi Jawa Tengah dan DI Yogyakarta yaitu penyulang WELERI 06.
Tujuan
Mengetahui sistem SCADA di daerah Jawa Tengah dan DI Yogyakarta dan pengoperasian SCADA pada salah satu penyulang pada sistem distribusi Jawa Tengah dan DI Yogyakarta yaitu penyulang WELERI 06.
Sistematika Penulisan
Sistematika yang dipakai penulis dipakai dalam menyusun adalah :– Metode Pustaka
Yaitu metode yang dilakukan dengan mempelajari dan mengumpulkan data dari pustaka yang berhubungan dengan alat, baik berupa buku maupun informasi di internet.
Pengertian Sistem SCADA
SCADA (supervisory control and data acquisition) merupakan sistem otomasi pengaturan pembangkit, transmisi , dan distribusi dikenal sebagai sistem yang dapat memonitor dan mengontrol suatu peralatan atau sistem dari jarak jauh secara real time atau disebut SCADA berfungsi mulai dari pengambilan data pada Gardu Induk atau peralatan pada jaringan , pengolahan informasi yang diterima, sampai reaksi yang ditimbulkan dari hasil pengolahan informasi.
Skema Sistem SCADA
Fungsi Sistem SCADA
Telecontrolling › Untuk melakukan kontrol secara remote, hanya dengan menekan satu tombol, untuk membuka atau menutup peralatan sistem tenaga listrik dari pusat kontrol
Telesignaling › Untuk mendapatkan indikasi dari semua alarm dan kondisi peralatan tertentu yang bisa dibuka (open) dan ditutup (close), kemudian
menampilkannya pada pusat kontrol Telemetering › Untuk kebutuhan pemantauan
meter, baik daya nyata dalam MW, daya reaktif dalam Mvar, tegangan dalam kV, dan arus dalam Ampere. Dengan demikian dispatcher dapat memantau
meter dari keseluruhan jaringan.
Sistem SCADA di PT. PLN
APD Jawa Tengah dan DI Yogyakarta
PT PLN (Persero) APD Jateng & DIY merupakan satu-satunya unit dalam struktur organisasi PT PLN (Persero) Distribusi Jateng & DIY yang mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk mengatur sistem distribusi 20 kV seluruh wilayah Jateng dan DIY. Wilayah kerja seluas = 35.933 km2 Gardu Induk = 71 Unit Penyulang = 526 Unit
1. APD Semarang2. APJ Semarang3. APJ Kudus4. APJ Surakarta5. APJ Klaten6. APJ Salatiga7. APJ Yogyakarta
8. APJ Magelang9. APJ Pekalongan 10. APJ Purwokerto11. APJ Cilacap12. APJ Tegal
Adapun Unit-unit Pelaksana tersebut adalah :
Sistem SCADA di PT. PLN APD Jawa Tengah
dan DI Yogyakarta
Melalui data yang diperoleh dari kondisi eksisting di seluruh wilayah PLN Distribusi Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta terdapat :Perangkat manuver jaringan
( LBS dan Recloser)= 1.356 unit Perangkat manuver yang teremote SCADA = 962 unitRTU = 71 unitMaster Station = 1 unit
Wilayah Kerja Area se- Distribusi Jateng & DIY
Komponen Sistem SCADA di Jawa Tengah dan DI Yogyakarta
1. Master Station Master station berfungsi untuk mengolah data
yang diterima dari sistem tenaga listrik yang terdapat fasilitas SCADA untuk dimonitor oleh operator melalui peralatan bantu yang disebut Human Machine Interface (HMI). Master station terdiri dari :• Komputer utama (Main Computer) • Front-end komputer • Human Master Interface (HMI) • Peralatan pendukung (UPS, Telekomunikasi)
Komponen Sistem SCADA di Jawa Tengah dan DI Yogyakarta
Master station yang digunakan untuk sistem SCADA di GI Weleri menggunakan Master SCADA Survalent, walaupun di APD Jateng dan DIY ada yang menggunakan SCADA IDAS, Survalent, dan Ropo . Master station Survalent memiliki keunggulan antara lain: Fully distributed; Sesuai standar internasional (ISO, IEC); Arsitektur software modular (API – application program interface); Hardware dan fasilitas lain mudah dicari dipasaran; Aplikasi SMS Gateway, Historical Server, Offline database; Subsistem komunikasi yang multi protokol (IEC 101, IEC 104, DNP
3.0, Modbus) dan mampu berkomunikasi dengan RTU eksisting ataupun peralatan data acquisition
Kecepatan komunikasi data minimum: Antar Master Station 64 Kbps; Master Station - RTU 1200 bps
IED Relay Kubikel 1
IED Relay Kubikel 2
IED Meter Kubikel 1
IED Meter Kubikel 1
Multidrop RS 485
Multidrop RS 485
Converter to RS 232
Converter to RS 232
RTU Concentrator
Digital Input/Output
Server Survalent
Fiber Optic
Cloud ICON+
Ethernet
Konfigurasi Survalent
Komponen Sistem SCADA di Jawa Tengah dan DI Yogyakarta
2. Human Machine Interface (HMI) HMI adalah suatu peralatan diruang
control yang berfungsi sebagai perantara antara operator (dispatcher) dengan sistem komputer. Dengan adanya Human Machine Interface memudahkan operator memonitor sistem jaringan tenaga listrik yang ada di wilayahnya.
Komponen Sistem SCADA Jawa Tengah dan DI Yogyakarta
3. Remote Terminal Unit (RTU)RTU berfungsi untuk mengumpulkan data status dan pengukuran peralatan
tenaga listrik, kemudian mengirimkan data dan pengukuran tersebut ke Master Station (pusat control) setelah diminta oleh Master. Disamping itu RTU berfungsi melaksanakan perintah dari master station.Remote Terminal Unit (RTU) terdiri dari komponen-komponen antara lain: Central Processing Unit (CPU) Memory Modul Input / Output (I / O) Modul Power supply Telemetering (TM) yang datang dari CT, PT melalui transducer disambung
langsung ke modul Analog input. Telesinyal (TS) yang datang dari peralatan GI (PMT, PMS, ES, Trafo dll)
disambung langsung ke modul digital input. Telekontrol digital (TC) yang dikeluarkan dari modul adigital output disambung
ke peralatan pembangkit atau Gardu induk (PMT, PMS, ES dll) yang dilengkapi dengan motor penggerak untuk dikontrol dari pusat pengatur.
Telecontrol analog (TC) yang dikeluarkan dari modul analog output disambung ke Unit Pembangkit yang bisa diatur pembebanannya.
Komponen Sistem SCADA di Jawa Tengah dan DI Yogyakarta
Sistem SCADA pada PT. PLN P3B Jawa-Bali Region Jawa Tengah dan DIY memiliki beberapa macam RTU. Salah satunya yang terbaru adalah RTU560.
Konfigurasi Sistem SCADA di PT. PLN
APD Jawa Tengah dan DI YogyakartaKonfigurasi yang digunakan untuk menghubungkan antara Master Station dengan RTU di sistem SCADA Indonesia hal ini bergantung pada sistem yang diperlukan, ketersediaan kanal komunikasi dan faktor harga. Beberapa konfigurasi sistem komunikasi SCADA yang bisa digunakan antara lain:
• Konfigurasi titik ke titik (point to point)
• Konfigurasi banyak titik ke satu titik (multipoint to point)
• Konfigurasi banyak titik-bintang (multipoint - star)
• Konfigurasi banyak titik-saluran bersamaan (partyline)
• Konfigurasi banyak titik-cincin (loop)
• Konfigurasi gabungan (mix star dan partyline). Konfigurasi network ini yang dipakai di region Jawa Tengah dan DIY.
Konfigurasi Sistem SCADA di PT. PLN
APD Jawa Tengah dan DI Yogyakarta
Komunikasi Sistem SCADA Jawa Tengah dan DI Yogyakarta
1. Sistem Radio Sistem radio banyak dipakai untuk keperluan
komunikasi operasi sistem tenaga Listrik. sistem radio yang banyak dipakai adalah :
Sistem Simplek.
Sistem duplex
Sistem Single side band (SSB)
Komunikasi Sistem SCADA di Jawa Tengah dan DI Yogyakarta
2. Sistem Power Line Carrier (PLC) Sistem telekomunikasi yang
menggunakan SUTT dan SUTET sebagai saluran, biasa disebut Power Line Carrier (PLC) dan hanya dipakai di lingkungan perusahaan listrik. Dalam sistem PLC, SUTT atau SUTET selain menyalurkan energi listrik juga mengirimkan sinyal komunikasi telekomunikasi. Sinyal telekomunikasi yang disalurkan adalah untuk pembicaraan dan juga untuk data.
Komunikasi Sistem SCADA di Jawa Tengah dan DI Yogyakarta
3. Jaringan TeleponAgar saluran telekomunikasi baik
yang berupa saluran dari Perusahaan Umum Telekomunikasi, PLC atau saluran Radio dapat dimanfaatkan oleh sebanyak mungkin orang, maka pada ujung-ujung saluran ini dipasang Sentral Telepon Lokal Otomatis (STLO).
Komunikasi Sistem SCADA Jawa Tengah dan DI Yogyakarta
4. Jaringan Fiber OptikDengan adanya teknologi fiber optik (FO), perusahaan
listrik menggunakan saluran FO untuk keperluan operasinya, karena bisa dipasang dalam kawat tanah pelindung sambaran petir dari saluran transmisi. Pada saluran transmisi yang sudah beroperasi tetapi belum ada saluran FO-nya, saluran FO bisa diberikan pada kawat tanah dalam keadaan operasi atau dipasang di bawah kawat fasa. Fiber Optic yang digunakan dengan cara menyewa pada PT ICON+. Spesifikasi dari Transmisi data WAN APD ke GI yang digunakan adalah:• Teknologi Clear Channel dengan kecepatan data 2 Mbps untuk
komunikasi antar master station.• Teknologi IP VPN dengan kecepatan data 512 kbps untuk
komunikasi RTU dengan master station.
Simulasi Pengoperasian Sistem SCADA di PT. PLN
APD Jawa Tengah dan DI Yogyakarta
1. Membuka program SCADA Klik 2x icon Worldview Pada desktop atau klik Start › All
Programs › Worldview Akan muncul tampilan seperti
berikut:
Simulasi Pengoperasian Sistem SCADA di PT. PLN
APD Jawa Tengah dan DI Yogyakarta
Diikuti tampilan berikut:
Klik OK, hingga muncul Jendela Home(Worldview)
Simulasi Pengoperasian Sistem SCADA di PT. PLN
APD Jawa Tengah dan DI Yogyakarta
Pastikan file yang telah terbuka adalah Semarang Modified 01
Dan status WorldView
menunjukkan SCADA Norm All Zones (pojok kanan bawah)
Simulasi Pengoperasian Sistem SCADA di PT. PLN
APD Jawa Tengah dan DI Yogyakarta
Apabila file yg dibuka bukan Semarang Modified01 dan statusnya berubah, tutup
aplikasi World View dan lakukan prosedur dari awal atau hubungi petugas SCADA.
• Ulangi Prosedur 1) s/d 3) di atas.• Menampilkan Jendela Alarm, klik File ›New Alarm
Vie
Simulasi Pengoperasian Sistem SCADA di PT. PLN
APD Jawa Tengah dan DI Yogyakarta
Hingga tampil Jendela Alarm sebagai berikut :
• Geser Jendela Alarm tersebut ke jendela monitor ke dua (sebelah kanan).• Komputer SCADA sudah siap digunakan,
dengan tampilan akhir sebagai berikut:
Simulasi Pengoperasian Sistem SCADA di PT. PLN
APD Jawa Tengah dan DI Yogyakarta
2. Menuju GI yang akan dioperasikan Klik kotak di sebelah kiri GI
yang diinginkan (hingga kursor berubah menjadi gambar tangan)
Simulasi Pengoperasian Sistem SCADA di PT. PLN
APD Jawa Tengah dan DI Yogyakarta
Klik GI yang akan dioperasikan yaitu GI Weleri, tampilan akhir Jendela
GI yang dituju yaitu GI WELERI
Simulasi Pengoperasian Sistem SCADA di PT. PLN
APD Jawa Tengah dan DI Yogyakarta
3. Melihat status peralatan pada feeder Melihat status CB
Melalui Jendela GI Menuju Jendela GI Melihat warna simbol CB
CB dalam posisi CLOSED (bertegangan)
CB dalam posisi OPENED (tidak bertegangan)
CB dalam posisi TEST
Simulasi Pengoperasian Sistem SCADA di PT. PLN
APD Jawa Tengah dan DI Yogyakarta
Melihat status Rele
Melalui Jendela GI Menuju Jendela GI Melihat warna indicator pada CB
Rele mendeteksi adanya gangguan di fasa B, C, dan N dengan waktu instan
Rele dalam keadaan normal
Simulasi Pengoperasian Sistem SCADA di PT. PLN
APD Jawa Tengah dan DI Yogyakarta
Melihat status Remote / Local Melalui Jendela GI
Menuju Jendela GI Melihat warna indicator pada CB
CB dalam keadaan REMOTE (posisi siap comand) CB dalam keadaan LOCAL (tidak dapat dilakukan comand pada posis remote)
Simulasi Pengoperasian Sistem SCADA di PT. PLN
APD Jawa Tengah dan DI Yogyakarta
Melihat status Komunikasi dan RTU Scout
Melalui Jendela GI Menuju Jendela GI Melihat warna indicator pada CB
Huruf “F” menunjukkan master dan RTU tidak berkomunikasi Status komunikasi dan RTU Scout dalam keadaan normal
Simulasi Pengoperasian Sistem SCADA di PT. PLN
APD Jawa Tengah dan DI Yogyakarta
Melihat status keseluruhan komponen sebenernya dapat dilakukan melalui jendela Alarm, yaitu : Menuju Jendela Alarm
Simulasi Pengoperasian Sistem SCADA di PT. PLN
APD Jawa Tengah dan DI Yogyakarta
Melihat teks alarm 04/09 19:53:08 1 Weleri, Feeder06_RTU_LR,Local
Keterangan :Menjelaskan bahwa pada waktu yang ditunjukan CB dalam posisi LOCAL
Pemantauan melalui alarm juga bisa dilakukan pada peralatan yang lain seperti CB, Rele, dan status komunikasi.
4. Perintah CommandPerintah ini bertujuan untuk mengoperasikan CB baik untuk membuka atau menutup CB.Berikut urutan pengoperasiannya : Menuju ke jendela GI Memastikan status CB (closed)
dan CB dalam keadaan (remote)
Simulasi Pengoperasian Sistem SCADA di PT. PLN
APD Jawa Tengah dan DI Yogyakarta
Klik gambar CB yang diinginkan di open hingga tampil kotak dialog
Simulasi Pengoperasian Sistem SCADA di PT. PLN
APD Jawa Tengah dan DI Yogyakarta
Simulasi Pengoperasian Sistem SCADA di PT. PLN
APD Jawa Tengah dan DI Yogyakarta
klik Open › Execute
Setelah CB berhasil diopen,alarm akan berbunyi, simbol penyulang akan berkedip dan berubah warna dari menjadi
Simulasi Pengoperasian Sistem SCADA di PT. PLN
APD Jawa Tengah dan DI Yogyakarta
Memastikan pada jendela alarm terdapat alarm open
Matikan bunyi alarm dengan mengeklik tombol dilanjutkan
klik tombol pada toolbar
Simulasi Pengoperasian Sistem SCADA di PT. PLN
APD Jawa Tengah dan DI Yogyakarta
5. Menutup Program SCADA berikut cara menutup program SCADA Pilih File › Exit
Koordinasi Kerja Unit APD Jawa Tengah dan DIYogyakarta
Dengan APB
Gangguan PMT 70/20 kV atau 150/20 kV Trafo Gardu Induk Trip
• Dispatcher DCC memeriksa dan meyakini bahwa PMT 20 kV penyulang trip. Untuk peyulang yang sudah dilengkapi SCADA,dapat dilihat pada layar monitor DCC, sedangkan untuk yang belum dilengkapi dengan fasilitas SCADA dapat ditanyakan langsung ke Operator Distribusi
• Catat waktu trip dan rele yang bekerja, serta kelainan kelaianan yang terjadi• Apabila rele yang bekerja OCR MOMENT/ GFR MOMENT (arus gangguan besar),
maka Dispatcher DCC harus melakukan koordinasi terlebih dahulu dengan Piket Pengatur Area terkait untuk mengusut atau melokalisir gangguan. Selanjutnya penyulang dilokalisir dan dinyatakan aman
• Apabila rele yang bekerja Broken Conductor (BC), maka Dispatcher DCC harus melakukan koordinasi terlebih dahulu dengan Piket Pengatur Area untuk mengusut atau melokalisir gangguan. Selanjutnya penyulang dapat dinormalkan setelah gangguan dilokalisir dan dinyatakan aman.
• Apabila rele yang bekerja UFR (rele frekuensi rendah), maka penormalannya harus dikoordinasikan dengan Dispatcher APB
Koordinasi Kerja Unit APD Jawa Tengah dan DIYogyakarta
Dengan APB
Penormalan PMT 70/20 kV atau 150/20 kV Trafo Gardu Induk Trip • Penormalan trafo 70/20 kV atau 150/20 kV yang sudah dikeluarkan atau trip
bisa dilaksanakan setelah ada pernyataan laik operasi dari Piket UPT terkaitdan mendapat persetujuan dari Dispatcher DCC.
• Penormalan trafo 70/20 kV atau 150/20 kV yang dikeluarkan atau trip karena gangguan pembangkit (frekuensi rendah) dilaksanakan atas koordinasi Dispatcher DCC dengan Dispatcher region Jateng dan DIY dengan beban yang sesuai yang diijinkan oleh Dispatcher APB.
• Pemasukan PMT 70 kV atau 150 kV Trafo yang sudah dikeluarkan atau trip dilaksanakan secara remote oleh Dispatcher Region Jateng dan DIY. Untuk yang belum remote dilaksanakan secara manual oleh Operator UPT atas perintah Dispatcher APB.
• Pemasukan PMT incoming 20 kV trafo yang sudah trip dilaksanakan secara remote oleh Dispatcher
• Untuk yang belum remote dilaksanakan secara manual oleh Operator Distribusi atas perintah Dispatcher DCC.
Kesimpulan
SCADA merupakan sistem otomasi pengaturan pembangkit, transmisi, dan distribusi dikenal sebagai sistem yang dapat memonitor dan mengontrol suatu peralatan atau sistem dari jarak jauh secara real time.
SCADA mempunyai 3 fungsi utama yaitu : telecontrolling, telemetering, dan telesignaling.
Komponen utama SCADA adalah RTU, Master Station, dan Jaringan
telekomunikasi
Pada Region Jawa Tengah dan DIYogyakarta pada penyulang weleri 06 RTU yang digunakan adalah RTU 560 dan Master Station yang digunakan tipe survalent walaupun di Jaeng & DIY ada yang menggunakan tipe idas dan ropo.
Kesimpulan
Konfigurasi SCADA terdiri dari : Konfigurasi titik ke titik (point to point), Konfigurasi banyak titik ke satu titik (multipoint to point), Konfigurasi banyak titik-bintang (multipoint - star), Konfigurasi banyak titik-saluran bersamaan (partyline), Konfigurasi banyak titik-cincin (loop), Konfigurasi gabungan (mix star dan partyline).
Konfigurasi yang diterapkan pada Region Jawa Tengah dan DIYogyakarta adalah konfigurasi gabungan ( mix star dan partyline ).
Untuk jaringan komunikasi yang digunakan adalah : sistem radio, PLC (Powe Line Carrier), jaringan telepon dan jaringan fiber optic yang menyewa perusahaan ICON+
Dengan sistem SCADA kita dapat mengontrol dan mengoperasikan setiap peralatan yang ada pada GI
Untuk mengoperasikan sistem SCADA diperlukan koordinasi antara APD dengan APB yang dinaungi.
Daftar Pustaka
I. SUMARDJIYONO. 2010. ANALISA KOORDINASI PERALATAN PENGAMAN JARINGAN PENYULANG KALIWUNGU 03 SECARA INDEPENDEN SERTA PELIMPAHAN BEBAN DARI PENYULANG WELERI 06 ,Semarang:Jurnal Elektro Undip.
II. Anggarifkyandi , Herdyno .2012. Operasi Sistem Distribusi dengan SCADA di PT. PLN ( Persero ) APD Semarang,Semarang:Jurnal Elektro Undip.
III. Hasan Ghozali, Andika.2011. RTU560 PADA SISTEM SCADA PT. PLN (PERSERO) PENYALURAN DAN PUSAT PENGATUR BEBAN JAWA BALI REGION JAWA TENGAH DAN DIY,Semarang:Jurnal Elektro Undip.
IV. Rajasa, Angga. 2013. Sistem Peringatan Dini Gangguan Komunikasi SCADA. Semarang:Telaahan Staf PT PLN (Persero).
V. Aprilyanti, Ike. 2013. Optimalisasi Sistem Distribusi 20 kV Melalui Pola 3 ½dan 1 ½ di Area Semarang.Semarang:Telaahan Staf PT PLN (Persero).
VI. Sadli ,Moh. 2013. Efisiensi Anggaran Biaya Operasional GPRS Data Keypoint Melalui Pendekatan Teknis .Semarang:Telaahan Staf PT PLN (Persero).
TERIMAKASIH
top related