penghargaan dan refleksi bidan
Post on 09-May-2022
16 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PENGHARGAAN DAN
REFLEKSI BIDAN
TeamKonkebMonday,15th November2021
CO
NTEN
TS
03SANKSI
04REFLECTIVE BIDAN
REWARD
01 02HAK DAN WEWENANGBIDAN
INTRO
DU
CTIO
N
● Bidan dapat dikatakan sebagai salah satu profesi
penjual jasa, dimana jasa yang dijual berupa
pemberian pelayanan kebidanan. Dalam praktiknya,
penjual jasa tentu tidak bisa terlepas dari kinerja yang
ditujukan bidan.
● Selama
berkaitan
melakukan kinerja, bidan akan selalu
dengan penghargaan dan sanksi.
Sebagaimana yang tertulis dalam Peraturan Menteri
Kesehatan RI No. 1464/Menkes/Per/X/2010 Bab V
Pasal 19 tentang hak bidan dalam menerima imbalan
jasa profesi dan pasal 23 tentang sanksi.
● Penghargaan yang diberi kepada bidan dalam bentuk
pengakuan profesi dan pemberian kewenangan / hak untuk
menjalankan praktik sesuai dengan kompetensi yang dimiliki.
● Wujud nyata dari penghargaan atas pengakuan bidan
sebagai suatu profesi adalah organisasi profesi yang
dimiliki oleh bidan yaitu Ikatan Bidan Indonesia (IBI)
dimana salah satu kewenangan dari IBI mengatur tentang
hak, kewajiban, penghargaan dan sanksi bagi bidan.
REWARD
Tujuan REWARD
● Meningkatkan prestasi kerja staf, baik individu maupun
→akankelompok. Peningkatan prestasi kerja perorangan
mendorong kinerja staf.
● Merangsang minat pengembangan pribadi dengan
meningkatkan hasil kerja melalui prestasi pribadi.
● Memberikan kesempatan kepada staf untuk menyampaikan
perasaannya tentang pekerjaan → terbuka jalur komunikasi 2
arah antara pimpinan dan staf.
JENIS-JENISREWARD
1) Memberikan surat tanda tamat mengikuti pendidikan atau pelatihan: Dengan
memberikan penghargaan pada bidan dalam mengikuti pendidikan dan pelatihan
diharapkan bidan dapat termotivasi untuk meningkatkan ilmu yang dimilikinya
2) Izin tugas belajar dalam dan luar negeri: Beasiswa bagi bidan yang
berprestasi untuk mengikuti pendidikan lanjutan didalam atau diluar negeri
3) Dalam pelaksanaan tugas:
a.Dengan mengangkat menjadi PNS
b.Menaikkan jabatan/golongan
c.Memberikan penghargaan sebagai bidan teladan
1. Mendapat perlindungan hukum dan melaks. Tugas sesuai
profesinya
2. Bekerja sesuai standar profesi pd setiap jenjang pelayanan
kesehatan
3. Bidan berhak menolak keinginan klien dan keluarga apabila
bertentangan dengan perautran per Undang-Undangan dan
kode etik profesi.
4. Bidan berhak atas privasi dan menuntut apabila nama baiknya
dicemarkan oleh pasien, keluarga maupun profesi lain.
5. Bidan berhak memperoleh kesempatan untuk meningkatkan
jenjang karir dan jabatan yang sesuai.
HAKBIIIIDAN
WEWENANGBIDAN
● Pemberian kewenangan lebih luas pada bidan unt mendekatkan
pelayanan kegawatdaruratanobstetrik dan neonatal
● Bidan harus melaks. Tugas kewenangan sesuai standar profesi,
memiliki kemampuan dan ketrampilan sebagai bidan, mematuhi
dan melaks. Protap yang berlaku di wilayahnya dan bertanggung
jawab atas pelayanan yang diberikan dengan mengutamakan
keselamatan ibu-bayi.
● Pelayanan kebidanan pada wanita oleh bidan, meliputi pelayanan
pra nikah,pra hamil, hamil, bersalin, nifas, menyusui, masa antara.
BEN
TU
KREW
AR
D REWARD
1. PENDIDIKANBERKELANJUTAN Usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis, HAM dan Moral sesuai kebutuhan pelayanan dan standar yang ditetapkan Konsil :
Melalui
Pendidikan Formal Non Formal
2.LEGISLASI→ Uji Kompetensi Bidan
Proses penyempurnaan perangkat hukum yang
telah ada terdiri :
●Sertifikasi (Pengakuan Kompetensi)→MTKP
Kemampuan, pengetahuan, ketrampilan, perilaku
●Registrasi (Pengakuan Kewenangan)→ komite
bidan
Wajib datang ke Konsil Bidan
● Lisensi (Pemberian Ijin Penyelenggaraan Pelayanan)
→ SIB→ SIPB→ Dinas Kesehatan
• Tujuan Legislasi
a. Mempertahankan Kualitas Pelayanan
b. Memberikan Kewenanagan
c. Menjamin Perlindungan Hukum
d. Meningkatkan Profesionalisme Bidan
● Tujuan legislasi adalah membrikan perlindunagn kepada
masyarakat terhadap pelayanan yang telah diberikan.
● Bentuk perlindungan tersebut meliputi :
a. Mempertahankan kualitas pelayanan
b. Memberikan kewenangan
c. Menjamin perlindungan hukum
d. Meningkatkan professionalism
BEN
TU
KLEG
ISLA
SI
BID
AN
🠶 Bentuk legislasi bidan meliputi :
1. SertifikasiSertifikasi adalah dokumen penguasaan
kompetensi tertentu melalui kegiatanpendidikan faormal maupun nan formal(pendidikan berkelanjutan).
Lembaga pendidikan non formalmisalnya organisasi profesi, rumah sakit, LSMbidang kesehatan yang akreditasinya ditentukanoleh profesi.
Bentuk sertifikasi dari pendidikanformal adalah ijasah yang diperoleh melaluiujian nasional. Sertifikasi menunjukkanpenguasaan kompetensi tertentu. Sedangkansertifikasi dari lembaga non formal adalahberupa sertifikat yang terakreditasi sesuaistandar nasional.
penguasaan kompetensi
1.Ijasah
Merupakan dokumentasi
mempunyai kekuatan
tertentu,
hukum atau sesuai peraturan
perundanganyang berlaku dan diperoleh dari pendidikan formal.
2.Sertifikat
Merupakan dokuman penguasaan kompetensi tertentu, bias
diperolah dari kegiatan pendidikan formal atau pendidikan
berkelanjutan maupun lembaga pendidikan non formal yang
akreditasinya ditentuka oleh profesi kesehatan.
BENTUKKELULUSAN
🠶 Tujuanumumsertifikasiadalahsebagaiberikut:
1. Melindungi masyarakat pengguna jasa profesi
2. Meningkatkan mutu pelayanan
3. Pemerataan dan perluasan jangkauan pelayanan
🠶 Tujuankhusussertifikasiadalah sebagaiberikut:
1. Menyatakan kemampuan pengetahuan, keterampilan, dan perilaku( kompetensi
tenaga profesi;
2. Menetapkan kualifikasi dan lingkup kompetensi;
3. Menyatakan pengetahuan, keterampilan, dam perilaku (kompetensi) pendidikan
tambahan tenaga profesi.
4. Menetapkan kualifikasi, tingkat dan lingkup pendidikan tambahan tenaga profesi;
5. Memenuhi syarat untuk mendapat nomor registrasi.
● Registrasi bidan artinya proses pendaftaran
pendokumentasian dan pengakuan terhadap
bidan, setelah dinyatakan memenuhi minimal
kompetensi inti atau standar penampilan minimal
yang ditetapkan sehingga secara fisik dan mental
mampu melaksanakan praktik profesinya
● Dengan teregistrasinya seorang tenaga profesi
maka akan mendapatkan haknya untuk minta izin
praktik ( lisensi) setelah memenuhi beberapa
persyaratan administrasi untuk lisensi
2.Registrasi
❖ Tujuan umum registrasi adalah
untuk melindungi masyarakat dari mutu pelayanan
profesi.
❖ Tujuan khususnya adalah;
1. Meningkatka n kemampuan tenaga profesi dalam
mengadopsi kemajuan ilmu pengetahuan dan
tekhnologi yang berkembang pesat.
2. Meningkatka mekanisme yang objektif dankoprehensif dalam menyelesaikan kasus
malpraktik.
3. Mendata jumlah dan kategori melakukan praktik
PENGHARGAAN HASIL BELAJAR
● Ijazah● Peserta pelatihan telah mencapai tujuan → SKP Bidan
(Satuan Kredit Perolehan )● Bidan diwajibkan mengumpulkan Angka Kredit
: 100 %: 80%
Perolehan dari→ Pelatihan klinikDari Seminar
Setelah mencapai Angka Kredit → Kenaikan Tingkat PNS : - II A- II D
- IIIA- IIID- IVA- IVD
🠶 Dosen : Asisten ahli, Lektor, Lektor Kepala,
Guru Besar
🠶 PNS : 10 Th, 20 Th – 30 Th. Karya Satya
Purna Karya Nugraha
🠶 PNS Berprestasi: Promosi Jabatan, Kenaikan
Pangkat Istimewa
Studi Banding (Fellowship)
Jenis-jenis Reward yang selama ini telah diberikan kepada bidan
• Ikatan Bidan Indonesia (IBI)
1. Bidan Teladan
Diberikan kepada bidan yang berprestasi dan mampu memberikan
pelayanan kesehatan prima
2. Bidan Delima
Diberikan kepada bidan praktek swasta yang mempunyai standar
kualitas, unggul, khusus, bernilai tambah, lengkap dan memiliki hak
paten. Rekrutmen Bidan Delima ditetapkan dengan kriteria, sistem dan
proses baku yang harus dilaksanakan secara konsisten dan
berkesinambungan
Dari Pemerintah1. Bidan Teladan
Diberikan kepada tenaga kesehatan (bidan) yang berhasil melakukan upaya
sebagai Penggerak Pembangunan Berwawasan Kesehatan melalui
penggerakan lintas sector, pemantauan dan pelaporan. Penghargaan bagi
para tenaga kesehatan berupa undangan ke Jakarta mengikuti acara
kenegaraan seperti menghadiri Rapat Paripurna Pembukaan Masa
Persidangan DPR- RI, Pidato Kenegaraaan Presiden di Gedung DPR RI,
Renungan Suci di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Peringantan Detik-
Detik Proklamasi dan ramah tamah dengan Presiden bersama para teladan
di bidang lain
Dari PresidendanSwasta
• Presiden
Bintang Jasa Nararya
Diberikan oleh Presiden RI kepada bidan yang telah berjasa terhadap Negara dan
bangsa Indonesia. Tokoh bidan yang pernah dianugerahkan Bintang Jasa Nararya
adalah Ibu Rabimar Juzar Bur ( Ketua IBI periode 1974- 1978,1978-1982,1988-
1993) yang berjasa mengupayakan lahirnya UU No. 23 tahun 1992
• Swasta
Mandiri Award diberikan untuk kategori Bidan terbaik. Diberikan kepada
Bidan yang telah berpraktik secara mandiri dan memiliki pengabdian yang tinggi
kepada masyarakat yang diwujudkan dalam menyukseskan program keluarga
berencana.
PUNISHMENT/SANKSI
🠶 Sanksi merupakan imbalan - yang
pembebanan atau penderitaan oleh
berupa
hukum
aturan yang berlaku.🠶 Sanksi berlaku bagi bidan yang melanggar kode
etik dan hak/ kewajiban bidan yang telah diatur
oleh organisasi profesi, karena kode etik bidan
merupakan norma yang berlaku bagi anggota
IBI dalam menjalankan praktik profesinya yang
telah disepakati dalam Kongres Nasional IBI.
Berdasarkan keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 900/MENKES/SK/VII/2002 tentang registrasi dan praktik bidan,ditetapkan sanksi sebagai berikut.
Bidan yang dengan sengaja:1) Melakukan praktik kebidanan tanpa mendapat pengakuan/adaptasi
sebagaimana dimaksud dalam pasal 6 dan/atau;2) Melakukan praktik kebidanan tanpa izin sebagaimana
dimaksud dalam pasal 9;3) Melakukan praktik kebidanan tidak sesuai dengan ketentuan
sebagaimana dimaksud adalam pasal 25 ayat (1) ayat (2); dipidanasesuai ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal35 Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 1996 TentangTenaga Kesehatan
Peraturan Menteri Kesehatan No. 1464/Menkes/ Per/X/2010, BabVIPasal 23, sanksi yang diberikan kepada bidan dapatberupa sanksi administratif yaitu:1) Teguran lisan2) Teguran Tertulis3) Pencabutan surat izin kerja bidan (SIKB)/ surat izin praktik
bidan (SIPB) paling lama satu tahun atau selamanya. Sanksiberlaku bagi bidan yang melanggar kode etik danhak/kewajiban bidan yang telah diatur oleh organisasi, profesi,karena kode etik bidan merupakan norma yang berlaku bagianggota IBI dalam menjalankan praktik profesinya yang telahdisepakati dalam Kongres Nasional IBI
🠶 Bidanpraktekharussesuaidengankewenangan
🠶 menghormati hak pasien
🠶 merujuk kasus
🠶 menyimpan kerahasiaan
🠶 informed choice
🠶 informed consent
🠶 melakukan rekam medis dengan baik
BilaBIDANmelanggar kewenangan→ PUNISHMENT
● Peringatan lisan/ tertulis (3x)
● SIPB dicabut oleh Kadinkes
● Waktu 14 hari→ ada / tidak keberatan ?
● Tidak ada keberatan→menjadi kekuatan hukum
tetap.
DALAMORGANISASIPROFESIKEBIDANANTERDAPAT
MAJELISPERTIMBANGANETIKA BIDAN(MPEB)DAN
MAJELISPEMBELAANANGGOTA(MPA)
1. Merencanakan dan melaksanan kegiatan bidang sesuai
dengan ketetapan pengurus pusat;
2. Melaporkan hasil kegiatan bidang tugasnya secara berkala;
3. Memberikan saran dan pertimbangan yang perlu dalam
rangka tugas pengurus pusat;
4. Memberi tim teknis sesuai kebutuhan, tugas, dan
tanggung jawabnya ditentukan pengurus.
● MPEB dan MPA bertugas mengkaji,
menangani, dan mendampingi anggota yang
permasalahan dan praktik
hukum,
mengalami
kebidanan
kepengurusan
secara masalah
MPEB dan MPA terdiri dari
ketua, sekertaris, bendahara, dan anggota.
REFLECTIVEBIDAN❑ Praktek reflektif adalah kemampuan untuk
mencerminkan pada tindakan sehingga untuk terlibatdalam proses pembelajaran yang berkelanjutan, yangmenurut pencetus istilah, adalah salah satukarakteristik mendefinisikan praktek profesional.
❑ Refleksi juga dapat diartikan sebagai suatu tindakanatau kegiatan untuk mengetahui serta memahami apayang terjadi sebelumnya, belum terjadi, dihasilkan apayang belum dihasilkan, atau apa yang belum tuntas darisuatu upaya atau tindakan yang telah dilakukan
❑ Refleksi praktik dalam pelayanan kebidanandimaksudkanmerupakan
sebagaikerangka
bentuk pedoman/acuan yangkerja seorang bidan dalam
memberikan asuhan kebidanan, dipengaruhi oleh filosofiyang dianut bidan (filosofi asuhan kebidanan) meliputiunsur-unsur yang terdapat dalam paradigma kesehatan(manusia-perilaku, lingkungan & pelayanan kesehatan).
❑ Dalam praktek kebidanan, pemberian asuhan kebidananyang berkualitas sangat dibutuhkan. Kualitas kebidananditentukan dengan cara bidan membina hubungan, baiksesama rekan sejawat ataupun dengan orang yang diberiasuhan. Upaya meningkatkan kualitas pelayanankebidanan juga ditentukan oleh ketrampilan bidan untukberkomunikasi secara efektif dan melakukan konselingyang baik kepada klien.
THANKS!Does anyone have any questions?
top related