pengembangan pendidikan dan kualitas manusia prof. dr. h. moh. sidik priadana matrikulasi
Post on 12-Feb-2016
144 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
PENGEMBANGAN PENDIDIKAN DAN
KUALITAS MANUSIAPROF. DR. H. MOH. SIDIK PRIADANA
MATRIKULASIDI MAGISTER MANAJEMEN
STIE PASUNDAN
RIWAYAT HIDUPNAMA : PROF. DR.H.M SIDIK PRIADANA .
ALAMAT : JL RAJAMANTRI KULON 11 , BANDUNGTEIEPHONE : 08164864211E MAIL : prof_sidik @ yahoo.com WEB SITE : www.sidikpriadana.com
PEKERJAAN : 1. Tenaga Pengajar Program S1; S2; S3 Bidang Ekonomi dan manajemen.2. Peneliti dan Pembicara dalam Rubrik Ekonomi pada Media Siaran, Media Cetak dan Seminar-
seminar.3. Ketua Harian Forum Rektor Simpul Jawa Barat dan Banten. 1997 s/d 20014. Ketua Lembaga Penelitian, Pengembangan, dan Pengkajian Ekonomi (LP3E) KADIN JABAR. 1999 sd 20095. Staff Ahli di beberapa Instansi Pemerintah dan Perusahaan Swasta.6. Asesor Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi.7. Direktur Pascasarjana Program MM STIE Pasundan 2003 s/d Sekarang.8. Direktur pascasarjana program Doktor Manajemen UNPAS 2006 s/d sekarang.
BAGIAN PERTAMA
PENGEMBANGAN PENDIDIKANPROGRAM MM DAN SDM
Sasaran Pendidikan Lintas JenjangS1 MM S2 S3
1). Acquiring & understanding basic knowledge2). Developing
interpersonal skills ( communication & negotiation skill)
3). Developing basic abilities (e.g. creativity)
1.Under- standing & applying knowledge2.Developing managerial wisdom (judgments) and skills 3. acquiring more specialized skills4. developing decision making and problem solving skills
1. Mastering knowledge2. Developing research skills3. Developing teaching capabilities
1. Developing knowledge
2. Enhanching research competencies
KOMPETENSI PROSES PEMBELAJARAN
Kompetensi Proses PembelajaranKnowledge & understanding (40%-60%)
Intellectual skills (20%-40%)
Managerial Skills(10%-40%
Practical Skills (soft skills) (10%-40%)
Meringkas, menjelaskan, menyebutkan, memberi contoh
Membahas kasus dan diskusi kelompok
Mengerjakan proyek dalam kelompok, studi lapangan
Mengerjakan proyek dalam kelompok, Melakukan Kunjungan lapangan,Menggunakan teknologi (terbaru) dalam mengerjakan tugas akademik, pembuatan dan presentasi makalah, praktikum.
LATAR BELAKANG (1)
Pergururan Tinggi merupakan tempat berlangsungnya Proses Belajar Mengajar dan Penyelenggaraan Fungsi dan Misi perguruan tinggi Visi dan Misi Perguruan Tinggi adalah menghasilkan Pendidikan Fungsional, serta menghasilkan Pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (ipteks) Untuk melaksanakan fungsi dan misi perguruan tinggi diperlukan kondisi yang mendukung, a.l : nyaman, tertib, bersih, serta etika kehidupan yang mengutamakan kebenaran dan kejujuran
LATAR BELAKANG (2)
1. Ilmu pengetahuan, teknologi, dan informasi ( Iptekin )merupakan unsur kemajuan Peradaban Manusia yang sangat penting.
2. Kemajuan Iptekin juga mendorong terjadinya globalisasi kehidupan manusia, karena manusia semakin mampu mengatasi dimensi tempat, jarak dan waktu dalam kehidupannya
3. Melalui kemajuan iptek, manusia dapat mendayagunakan kekayaan dan lingkungan alam ciptaan Tuhan Yang Maha Esa untuk menunjang kesejahteraan dan meningkatkan kualitas kehidupannya
ALUR PIKIR : AKTUALISASI LINGKUNGAN KONTEKSTUAL PERGURUAN TINGGI
KONDISI PERGURUAN
TINGGISAAT INI
AKTUALISASILINGKUNGAN
KONTEKSTUALPERGURUAN
TINGGI
KONDISI PERGURUANTINGGI YANG DIHARAPKAN
TUJUANPENDIDIKANNASIONALTERCAPAI
PANCASILAUUD 1945
WASANTARARENSTRA
PERATURAN PER-UU-AN
LANDASAN YURIDIS
GLOBAL, REGIONAL, NASIONAL
LINGKUNGAN STRATEGIS:
PELUANG dan KENDALA
Umpan balik
DAYA SAINGDAN
KEADILAN
PARADIGMA BARU PENDIDIKAN1. Pendidikan ditujukan untuk membentuk masyarakat Indonesia baru yang
demokratis; 2. Masyarakat demokratis memerlukan pendidikan yang dapat menumbuhkan
individu dan masyarakat yang demokratis;3. Pendidikan diarahkan untuk mengembangkan tingkah laku yang menjawab
tantangan internal dan global; 4. Pendidikan harus mampu mengarahkan lahirnya suatu bangsa Indonesia yang
bersatu serta demokratis;5. Dalam menghadapi kehidupan global yang kompetitif dan inovatif, pendidikan
harus mampu mengembangkan kemampuan berkompetisi di dalam rangka kerjasama;
6. Pendidikan harus mampu mengembangkan kebhinekaan menuju kepada terciptanya suatu masyarakat Indonesia yang bersatu di atas kekayaan kebhinekaan masyarakat, dan
7. Pendidikan harus mampu meng-Indonesiakan masyarakat Indonesia sehingga setiap insan Indonesia merasa bangga menjadi warga negara Indonesia.
Relevansi
Suasana akad
Pengelolaan inst Keberlanjutan
Efisiensi Kepemimpinan
Daya tampung Pemerataan
lima Pencapaian Utama Bidang Pendidikan
1. Pendidikan menjadi prioritas utama dalam pembangunan nasional Indonesia sebagai modal utama pembangunan.
2. Pembangunan pendidikan berlandaskan pada nilai – nilai agama dan nilai-nilai luhur sosial dan budaya bangsa serta kompetensi keahlian.
3. Pelaksanaan Pembangunan Pendidikan Menjadi Tugas Utama dari Pemerintah serta Melibatkan Peranan Dunia Usaha dan Masyarakat secara optimal.
4. Keluaran Pembangunan Pendidikan dapat menghasilkan Sumber Daya Manusia sebagai asset pembangunan dan Human Capital Invesment yang berdaya saing
5. Sumber Daya Manusia yang Bertanggung jawab,Kreatif dan Inovatif serta mampu melaksanakan percepatan pembangunan di segala bidang.
BAGIAN KEDUA
PERMASALAHAN YANG DIHADAPIEKONOMI INDONESIA
INDONESIA KAYA DENGAN SEBUTAN,SEBAGAI :• NEGERI KAYA RAYA• ZAMRUD KATULISTIWA• KOLAM SUSU• TONGKAT DAN BATU JADI TANAMAN• NENEK MOYANG SEORANG PELAUT
INDONESIA NEGARA KAYA RAYA, SEBAGAI :1. TERMASUK 10 BESAR NEGARA PENGHASIL SDA DI DUNIA2. MEMILIKI 325.350 JENIS FAUNA DAN FLORA3. DAERAH STRATEGIS DI ANTARA 4 BENUA DAN 2 SAMUDERA4. PASAR NOMOR 4 TERBESAR DUNIA (220 JUTA)5. PANTAI TERPANJANG NOMOR 2 DI DUNIA6. POTENSI PARIWISATA ALAM DAN BUDAYA TERKAYA DI
DUNIA
Country 2003 2004 2005 2006 2007 2008USA 1 1 1 1 1 1Singapore 4 2 3 3 2 2Hong Kong 10 6 2 2 3 3Switzerland 9 14 8 8 6 6Australia 7 4 9 6 12 12China 27 22 29 18 15 15Taiwan 17 12 11 17 18 18Malaysia 21 16 26 22 23 23India 42 30 33 27 27 27Korea 32 31 27 32 29 29Thailand 28 26 25 29 33 33Philippines 41 43 40 42 45 45Venezuela 51 51 51 53 55 54Indonesia 49 49 50 52 54 55
Source: International Institute for Management Development, World Competitiveness Yearbook, 2007.
Daya saing Indonesia merosot dari tahun ke tahun
NEGARA INCOME( US )
TOTALINDEX
Basic requirements
Efficiency enhancers
Innovation factors
Swizerland 17000 1 5 5 2USA 17000 6 27 1 4Singapura 17000 5 2 3 15Malaysia 3000-9000 26 24 26 22Korea 9000-17000 24 22 25 20Jepang 17000 7 19 16 1Cina 2000 54 44 71 57Thailand 2000-3000 35 38 43 36Mexico 3000-9000 58 53 59 52Indonesia < 2000 50 68 50 41Argentina 3000-4000 69 67 66 79
The Global Competitiveness Index 2006 – 2007
Sumber: World Competitiveness Report
KATEGORI NEGARA DI DUNIA
1. NEGARA KAYA, MASYARAKATNYA KAYA USA,AUSTRALIA,CANADA, DLL.
2. NEGARA MISKIN, MASYARAKATNYA MISKIN UGANDA,ETOPIA,BANGLADES ,DLL
3. NEGARA MISKIN, MASYARAKATNYA KAYA JEPANG,KOREA,SWISS,SINGAPURA,DLL.
4. NEGARA KAYA, MASYARAKATNYA MISKIN INDONESIA.NIGERIA, VENEZUELA
16
InfrastrukturKetepatan waktu
Biaya pengapalanBom/ terorisme
Memproses perijinanKapasitas bisnis
PemasaranUpah minimum regional
Stabilitas dan hankamLangkanya modal
Kelangkaan bahan baku
Kenaikan tarif BBM, listrik, dllPeraturan daerah
Perijinan oleh pemerintah pusatPungli
0 5 10 15 20 25%
Pajak/ retribusi
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
HAMBATAN YG DIRASAKANPARA PELAKU BISNIS DI INDONESIA (% )
Sumber: Mudrajad Kuncoro, et al/ 2004
6050403020100
55
1318 14
3
24 21
38
4148
35
13
Kem
udah
an
Keam
anan
Upe
ti
Lain
2
Peja
bat
Dis
hub
Polis
i Lal
u Li
ntas
Peja
bat
Pabe
an
Peja
bat
Pem
da
Lain
2
Taku
t M
enja
wab
Pabr
ik
Jala
n
Pela
buha
n La
ut
Band
ara
Gud
ang
Lain
2
GREASE MONEYKEAMANAN,PUNGLI, UPETI, BIAYA
EKSTRA
Sumber: Survei Lapangan/ 2004
KEBERMASALAHAN PERDA BERDASARKAN KATEGORI
BAGIAN KETIGA
PERMASALAHAN YANG MENGHAMBAT PENGEMBANGAN KUALITAS MANUSIA
DAN DAYA SAING EKONOMIPADA ERA GLOBALISASI
Tantangan GlobalisasiGlobalisasi menimbulkan terjadinya Hyper Copetation, sehingga Globalisasi telah memunculkan dan mensyaratkan pasar baru, produk baru, mindset baru, kompetensi baru dan cara pikir bisnis baru yang berbasiskan pada strategic’s
Lingkungan kompetitif global
• Perubahan terjadi sangat cepat
• Difusi kapabilitas secara meluas dan cepat
• Keseimbangan sumberdaya• Para pesaing global baru
(world class players)• Peningkatan interdependensi
di antara pasar lokal, nasional dan global
• Menghilangnya batas-batas pasar nasional”
• Kemunculan pasar non-tradisional
• Regionalisasi perdagangan• Homogenisasi segmen
pelanggan
Pergeseran basis keunggulan kompetitifDari :
• Pasar yang diproteksi dan diregulasi
• Monopoli dan oligopoli
• Economies of scale
• Akses ke sumber finansial
• Teknologi produk dan proses
Kepada :
Knowledge-based assets (intellectual capital), seperti : kreativitas, inovasi, pembelajaran organisasional, dan kapabilitas strategik
Aturan main baru kompetisi global yang bersifat Hyper Competation
Agenda: Pengembangan Human Capital Invesment dengan mind set, kompetensi, dan cara pikir global.
(Jumlah Negara yang disurvei tahun 2008 : 181 Negara)
Peringkat Kemudahan BerbisnisWorld Bank Survey/IFC - Doing Business 2009
1
3
4
12
13
25
22
61
92
122
129
140
0 20 40 60 80 100 120 140
Singapura
Amerika Serikat
Hong Kong
Jepang
Thailand
Malaysia
Korea
Tiongkok
Vietnam
India
Indonesia
Filipina
FDI INFLOW 2007 (World Investment Report 2008)
Catatan:1. Data berdasarkan Balance of Payment (BoP).2. Menurut angka sementara Bank Indonesia tahun 2007 FDI Inflow untuk Indonesia
sebesar US$. 6.051 juta dan perkiraan tahun 2008 sebesar US$. 8.215 juta.
Developing Countries 29.03%
Developed Countries 65.67%
Others 5.30%
Africa 9.38%
Latin America 22.09%
South, East, Southeast Asia
52.64%
Others 15.89%
TOTAL ALIRAN DANA DUNIA US $ 1.833 MILYAR (2007)
Others 9.90%
Thailand 4.89%
Malaysia 3.04%
Indonesia 2.78%
Singapura 12.13%
Korea 2.48%
India 8.46%
Hongkong 21.50%
China 34.82%
Persentase Jumlah Usaha (Total: 22,7 juta)
Perbandingan Daya Serap Tenaga Kerja/Unit Usaha dan Persentase Jumlah Usaha
0,2
0,7
15,8
83,3
108
19
3
2
Besar
Menengah
Kecil
Mikro
Tenaga Kerja/ Unit Usaha (Total: 49,7 juta orang)
9,6%
5,9%
21,9%
62,5%
Sumber: Diolah dari BPS, Sensus Ekonomi 2006
Dualisme Industri Indonesia Terus Berlanjut Usaha mikro dan kecil mendominasi dari sisi unit usaha (99,1%) dan penyerapan tenaga kerja (84,4%), dengan perbandingan 2 tenaga kerja per unit usaha untuk usaha mikro dan 3 tenaga kerja per unit usaha untuk usaha kecil. Sebaliknya industri besar dan menengah, yang jumlah unit usahanya hanya 0,9%, menyerap 15,5% tenaga kerja dengan perbandingan 19 tenaga kerja per unit usaha untuk usaha menengah, dan 108 tenaga kerja per unit usaha untuk usaha besar.
LINGKUNGANSTRATEGISEKSTERNAL
KRISISBERBAGAIBIDANG
LINGKUNGANSTRATEGISINTERNAL
AGENDA POKOKPUSAT DAN DAERAH :•VISI DAN MISI•KEBIJAKSANAAN•CORE BUSINESS
•KEPEMIMPINAN•INEFISIENSI•MORAL DAN KKN•LINGKUNGAN•EKONOMI•SOSIAL BUDAYA•POLITIK•MENTAL BLOCK
• REFORMASI PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN• KOORDINASI DAN SINERGISITAS• PEMBERDAYAAN STAKEHOLDERS
KULTUR:•KEPERCAYAAN (BELIEFS)•HARAPAN (EXPECTATIONS)•NILAI (VALUES)•SILI ASIH, SILI ASAH, SILI ASUH
SUMBERDAYA:•SUMBERDAYA MANUSIA•PERALATAN•PENDANAAN•SISTEM ORGANISASI•KEARIFAN BUDAYA LOKAL•TEKNOLOGI TEPAT GUNA
GOOD GOVERNANCECLEAN GOVERNMENT:•AKUNTABILITAS•PARTISIPASI MASYARAKAT•PREDIKTIBILITAS•KETERBUKAAN•DESENTRALISASI•INDEPENDENSI BIROKRASIPROFESIONALISMEAPARATUR:•MORAL•KOMPETENSI•SKILL/ PENGALAMAN•KNOWLEDGE•PELAYANAN
PENGELOLAANPEMERINTAHAN:•SISTEM KERJA•TATA KERJA•PROSEDUR KERJA•PROGRAM KERJA•BOTTOM UP-TOP DOWN•PENDELEGASIAN/ REGENERASI•KONSISTENSI
GLOBALISASI DAN REGIONALISASI EKONOMI
STRATEGI DALAM MENGATASI KRISIS
TERDAPAT 10 FAKTOR KUNCI YANG MENETUKAN TINGKAT DAYA SAING EKONOMI YANG RENDAH
1. Kebijakan ekonomi protektif yang menyebakan kurang inovatif dan harga mahal
2. Peran dan prestasi lembaga-lembaga ekonomi nasional yang di bawah standar
3. Perkembangan dan difusi teknologi yang berjalan lamban 4. Lemahnya penegakan hukum sehingga mudah terjadi KKN5. Terbatasnya,rendahnya kualitas,dan mahalnya infrastruktur6. Sifat dan struktur pasar kerja yang tidak fleksibel dan tidak dinamis serta
resistensinya serikat pekerja.7. Kompetensi SDM rendah terutama dalam teknologi informasi dan
komunikasi8. Rasio modal per tenaga kerja relatif rendah9. Tingkat dan pertumbuhan produktivitas rendah (makro, mikro, partial
dan total)10. Otomi daerah yang mengakibatkan biaya mahal ( hight cost )
OPTIMALISASI DAYA SAINGINDONESIA
PEMERINTAH PUSAT Insentif Regulasi (Revisi UU/
PP) Disentralisasi,Kemudahan
perijinan Promosi,citra,keamanan Infrastruktur ,sarana
pendukung Pelayanan,kepastian hukum
PEMERINTAH DAERAH Tata kelola Prov/Kota/Kab.
Sinergisitas antar Pemda Kemudahan dan insentif
usaha Promosi event dan
kepastian Prasarana dan fasilitas
publik Kualitas kelembagaan dan
SDM
DUNIA USAHA Tata kelola perusahaan Penyusunan Proyek
bersama Kualitas sarana prasarana
usaha dan SDM Promosi dan dukungan
dana Kerjasama Bisnis DN dan
LNLEMBAGA PENDIDIKAN TINGGI MEDIA DAN
MASYARAKAT Kerjasama Riset & Pengembangan
Kondusivitas dan sinergisitas Distribusi informasi dan
teknologi Dukungan promosi Mencintai produksi dalam
negeri
SINERGISITAS OPTIMALISASI PEREKONOMIAN PUSAT DAN DAERAH
RPJP 2005-2025
VISI DAN MISI
SINERGISI
TAS
SINERGISITAS
SINERGISITAS
SINER
GISITA
S
‘Kufur nikmat’
‘Metamorphosis’
KEBANGKITAN DAN PERCEPATAN
‘Superteam’
‘Kesadaran baru’
‘Holistic’‘Egosentris’
Sumber: Khai rul Ummah dkk. SEPIA Kecerdasan Milyuner. Penerbit Ahaa. Bandung. September 2003.
Aspiration Intelligence
Power IntelligenceIntellectual Intelligence
Character
Competence
Emotional Intelligence
Spiritual Intelligence
‘McWorld’
DAYA SAING BANGSADAN DAYA SAING SDM
DALAM ERA GLOBALISASI
KNOWLADGE & SKILL,GOOD CORPORATE,NET WORKING, HCI,
STRATEGICAL APPROACH,MAERKET ORIENTED
SEMOGA BERMANFAAT
top related