pengembangan lingkungan terhadap ketahanan pangan

Post on 26-Jul-2015

54 Views

Category:

Environment

4 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

PENGEMBANGAN LINGKUNGAN

STRATEGIS TERHADAP KETAHANAN PANGAN

KELOMPOK :

1. Edi Setiawan Bustomi 125030107111088

2. Imtichanul Faricha 125030107111090

3. Maharani Widya R. 125030100111175

4. Randy Prasetyo 125030100111183

5.

LATAR BELAKANG

• Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, dengan 18.110 pulau dengan garis pantai sepanjang 108.000 km

• Modal tersebut harus dimanfaatkan secara optimal melalui penyelenggaraan ketahanan pangan yang secara umum bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.

• Ketahanan pangan merupakan salah satu hal yang penting bagi suatu negara. Dengan adanya program dari suatu negara atau lebih khusus lagi pemerintah daerah tempat obyek agroteknologi itu berada mendapat pemasukan dari pendapatan setiap obyek ketahanan pangan.

• Pengembangan lingkungan di suatu negara akan menarik sektor lain untuk berkembang

• Produk-produknya diperlukan untuk menunjang industri pariwisata, seperti sektor pertanian, peternakan, perkebunan, kerajinan rakyat, peningkatan kesempatan kerja, dan lain sebagainya

DASAR HUKUM

• UUD 1945 pasal 34 disebutkan, bahwa negara bertanggung jawab di dalam memenuhi kebutuhan dasar, termasuk pangan

• Undang-Undang Pangan Nomor 7 tahun 1996 pasal 1 ayat 17 dikatakan bahwa ketahanan pangan sebagai kondisi terpenuhinya pangan bagi rumah tangga yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup baik dalam jumlah, mutu, aman serta merata dan terjangkau.

• Peraturan Presiden Nomor 22 Tahun 2009 tentang Kebijakan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumberdaya Lokal;

• Peraturan Menteri Pertanian No. 65 Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Ketahanan Pangan Provinsi dan Kabupaten/Kota.

• Dengan adanya dasr hukum yang kuat sebagai legalitas program tersebut maka haruslha adanya tindakan konservatif lingkungan dalam menggalakan ketahanan pangan guna memenuhi kebutuhanindividu dan gizi untuk mensejahterakan masyarakat.

• Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan, yang mengartikan ketahanan pangan sebagai “kondisi terpenuhinya pangan bagi rumah tangga yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, halal, merata, dan terjangkau”.

• Undang-undang tersebut juga dijelaskan bahwa untuk ketahanan pangan merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah dan masyarakat.

• Tiga Hal yang menjadi masalah :

1. Pangan Adalah Hak Azasi Manusia

2. Kondisi Obyektif Indonesia Masih Berkutat Pada Masalah Gizi

3. Perubahan Kondisi Global Yang Menuntut Kemandirian

KONSUMSI DAN PRODUKSI BERKELANJUTAN DI INDONESIA

OUTLINE• Ecological Footprint, Biocapacity• Analisis Domestic Material Consumption• Penerapan Sustainable Consumption and Production (SCP) di

Indonesia KLH sebagai “focal point” penerapan SCP di Indonesia; Decision-aiding - Memberdayakan proses pengambilan keputusan

dalam perencanaan program atau kebijakan pembangunan dengan penilaian implikasinya yang penting terhadap lingkungan hidup

Mempertimbangkan aspek lintas sektoral dan kumulatif antar proyek besar, kecil dan kegiatan pembangunan lainnya

Dapat diterapkan lama sebelum proyek pembangunan mulai - dengan begitu memberikan kesempatan untuk wacana tentang implikasi lingkungan serta pendekatan realisis untuk mitigasi masalahnya

Melibatkan persepsi pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholder)

Memanfaatkan informasi secara transparan ~ oleh karena 4 dan 5, KLS punya legitimasi sosial, manfaat politik

Mulai sederhana dengan data yg ada supaya ada hasil yg bermanfaat dalam waktu relatif singkat ~ iterative (berpikir luas, bertindak awal sederhana)

“Dapur” Daerah Dapat menjadi basis evaluasi hasil dari KRP

• Terwujudnya pembangunan (Pengelolaan Sumber Daya Alam) yang

berkelanjutan dan akrab lingkungan

• Keberlanjutan ekologis;

• Keberlanjutan ekonomi; dan

• Keberlanjutan sistem sosial.

Faktor Penghambat• Lahan• Infrastruktur• Teknologi dan wawasan• Energi• Dana• Iklim• Ketersediaan Input Lainnya

Strategi dan Pengembangan Ketahanan Pangan

A. Pemantapan ketersediaan pangan berbasis kemandirian

1. Kapasitas produksi domestik

2. Kelestarian sumberdaya lahan dan air

3. Cadangan pangan.

B. Peningkatan kemudahan dan kemampuan mengakses pangan

1. Pengentasan kemiskinan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat

2. Kelancaran distribusi dan akses pangan.

3. Penjaminan Stabilitas Harga Pangan

KESIMPULAN

• Kapasitas produksi pangan nasional relatif lambat bahkan mengalami

stagnasi yang disebabkan oleh adanya kompetisi dalam pemanfaatan

sumberdaya lahan dan air serta stagnannya pertumbuhan produktivitas

lahan dan berkurangnya jumlah tenaga kerja pertanian.

• Kondisi ketidakseimbangan inilah yang mendorong kebijakan impor

pangan guna mempertahankan dan meningkatkan penyediaan pangan

nasional.

• Adapun strategi dalam pengembangan ketahanan pangan terkait

keberlanjutan lingkungannya yakni :

1) Pemantapan ketersediaan pangan berbasis kemandirian

a) Kapasitas produksi domestik

b) Kelestarian sumberdaya lahan dan air

c) Cadangan pangan

1) Peningkatan kemudahan dan kemampuan mengakses

pangan

a) Pengentasan kemiskinan dan pemberdayaan ekonomi

masyarakat

b) Kelancaran distribusi dan akses pangan.

c) Penjaminan Stabilitas Harga Pangan.

HARAPANa. Pengembangan produksi pangan sesuai dengan potensi daerah berlandaskan

PANCASILA sebagai IDEOLOGI BANGSA,

b. Peningkatan produksi dan produktivitas komoditas pangan dengan teknologi

spesifik lokasi,

c. Pengembangan dan menyediakan benih/bibit unggul dan jasa alsintan,

d. Peningkatan pelayanan dan pengawasan pengadaan sarana produksi,

e. Peningkatan layanan kredit yang mudah diakses petani

f. Pengendalian alih fungsi lahan pertanian ke non-pertanian untuk

mewujudkan lahan abadi,

g. Sertifikasi lahan petani,

h. Konservasi dan rehabilitasi sumberdaya lahan dan air pada Daerah Aliran

Sungai (DAS),

• pemantapan kelompok pemakai air untuk peningkatan pemeliharaan saluran irigasi,

• penataan penggunaan air untuk pertanian, pemukiman dan industri,

• Pengembangan sistem informasi bencana alam dalam rangka early warning system

• Rehabilitasi dan konservasi sumberdaya alam, • Perbaikan dan peningkatan jaringan pengairan.

top related