pengembangan buku cerita bergambar mengenai keberagaman...
Post on 10-Nov-2020
12 Views
Preview:
TRANSCRIPT
i
PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR MENGENAI KEBERAGAMAN BUDAYA UNTUK
PEMBELAJARAN MEMBACA KELAS III B SD KANISIUS SOROWAJAN
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
Angela Putri Meriyani
NIM: 141134190
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
SKRIPSI
SKRIPSI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Skripsi ini peneliti persembahkan kepada:
1. Tuhan Yesus yang selalu menyertai dengan Kasih-Nya.
2. Kedua orangtua peneliti, Mama Aurelia Suryani Asriningsih dan Papa
Bonivasius Kusparjono Edi Baskoro yang memberikan doa, dukungan dan
kasih sayang.
3. Kakak Theresia Ika Bonita Kusumaningtyas yang memberikan dukungan
serta semangat.
4. Nenek Anastasia Pujiati yang selalu memberikan doa dan perhatiannya
kepada peneliti.
5. Bagas Sinungging Rahmat yang selalu memberikan semangat, perhatian,
dan dukungan.
6. Almamater tercinta Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
Motto
Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena
hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan
sehari cukuplah untuk sehari.
(Matius 6:34)
Stay positive and be a good person
(Angela Meriyani)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR MENGENAI KEBERAGAMAN BUDAYA UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA
KELAS III B SD KANISIUS SOROWAJAN
Angela Putri Meriyani Universitas Sanata Dharma
2018
Membaca merupakan keterampilan berbahasa yang harus dioptimalkan di bangku Sekolah Dasar khususnya pada siswa kelas bawah. Untuk menunjang pembelajaran membaca atau kegiatan berbahasa adalah buku cerita bergambar. Penelitian ini merupakan difokuskan pada keberagaman budaya untuk menanamkan sikap menghargai siswa terhadap sesama yang beragam di sekitarnya. Oleh karena itu, peneliti terdorong untuk melakukan penelitian pengembangan buku cerita bergambar mengenai keberagaman budaya untuk pembelajaran membaca kelas III B SD Kanisius Sorowajan.
Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development). Produk yang dihasilkan dalam pengembangan ini berupa buku cerita bergambar untuk pembelajaran membaca mengenai keberagaman budaya. Metode penelitian ini menggunakan 7 langkah menurut Borg and Gall yang meliputi: 1) penelitian dan pengumpulan informasi awal, 2) perencanaan, 3) mengembangkan produk awal, 4) pengujian lapangan awal, 5) revisi produk 6) uji coba lapangan utama dan 7) revisi produk. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar pertanyaan wawancara, lembar observasi, dan kuesioner berdasarkan teori pengembangan materi Tomlinson.
Produk divalidasi oleh dosen ahli dan guru kelas IIIB SD Kanisius Sorowajan dengan perolehan nilai rata-rata 4,90 “sangat baik” sehingga layak untuk diujicobakan. Kualitas buku cerita bergambar yang dihasilkan tergolong “sangat baik” dengan skor rata-rata sebesar 4,55, hal tersebut dapat ditunjukkan pada judul buku cerita bergambar yang mewakili keseluruhan isi buku cerita, dan menggunakan bahasa sederhana dengan jenis huruf yang menarik, sehingga mudah dipahami oleh pembaca terkhusus siswa kelas III SD.
Kata Kunci : Penelitian pengembangan, buku cerita bergambar, keberagaman budaya, pembelajaran membaca.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
THE DEVELOPMENT OF A PICTURE STORYBOOK ON CULTURAL DIVERSITY FOR THE READING LEARNING IN THE THIRD GRADE
CLASS B AT SD KANISIUS SOROWAJAN Angela Putri Meriyani
Universitas Sanata Dharma 2018
Reading is a language skill that must be optimized in elementary school,
especially for the lower grade students. In order to support reading learning or language activities is a picture storybook. This study focuses on cultural diversity to instill students’ respect towards the different people around them. Therefore, the researcher is encouraged to do the research of developing a picture storybook about cultural diversity as a learning reading activity in the III B Class in SD Kanisius Sorowajan.
The type of this research is the research and development (Research and Development). The product produced in this development is a picture storybook to learn reading which is about cultural diversity. This research method is used 7 steps, according to Borg and Gall, which are: 1) initial research and information gathering, 2) planning, 3) developing initial product, 4) initial field testing, 5) product revision 6) main field trial, and 7) product revision. The instruments used in this study are a list of interview questions, observation sheets, and questionnaires based on Tomlinson's material development theory.
The product was validated by an expert lecturer and a teacher of III B Class in SD Kanisius Sorowajan with an average score of 4.90 which is "very good", so that it is worth to be tested. The quality of the resulting picture books is "excellent" with an average score of 4.55, it can be shown in the title of a picture book that represents the entire storybook content, and uses simple language with interesting fonts, making it easy to understand by a special reader of grade III elementary school. Keywords: Development research, pictures book, cultural diversity, learning reading
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat kasih dan karunia-
Nya peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENGEMBANGAN
BUKU CERITA BERGAMBAR MENGENAI KEBERAGAMAN BUDAYA
UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS IIIB SD KANISIUS
SOROWAJAN” sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Tidak lupa peneliti
sampaikan terima kasih pada pihak-pihak yang telah membantu selama proses
penyusunan skripsi ini. Peneliti mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dr. Yohanes Haryoso, S.Pd., M.Pd., sebagai Dekan Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.
2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd., sebagai Ketua Prodi PGSD.
3. Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd., sebagai Wakaprodi PGSD.
4. Wahyu Wido Sari M.Biotech., selaku dosen pembimbing I yang dengan
kesabaran telah membimbing peneliti hingga peneliti mampu
menyelesaikan skripsi ini.
5. Apri Damai Sagita Krissandi S.S., M.Pd. selaku dosen pembimbing II
yang berkenan pula dalam membimbing peneliti.
6. Kepala sekolah dan guru kelas III B SD Kanisius Sorowajan yang telah
memberikan izin mengadakan penelitian di sekolah ini.
7. Siswa kelas III B SD Kanisius Sorowajan yang telah berkenan menjadi
subyek dalam penelitian.
8. Aurelia Suryani Asriningsih (Ibu), Bonivasius Kusparjono Edi Baskoro
(Bapak), dan Theresia Ika Bonieta Kusumaningtyas (Kakak) yang selalu
memberikan dukungan dalam bentuk doa dan apapun.
9. Bagas Sinungging Rahmat teman dekat sekaligus sahabat yang selalu
memberikan motivasi, semangat, dan tempat untuk bertukar pikiran.
10. Para sahabat Florendita, Niken, Monika, Andre, Deo, dan Ayu yang selalu
memberikan semangat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ......................................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................................... iv
HALAMAN MOTTO ....................................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................................... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ....................................................................... vi
ABSTRAK ..................................................................................................................... viii
ABSTRACT ..................................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ...................................................................................................... x
DAFTAR ISI ................................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ........................................................................................................... xv
DAFTAR BAGAN ......................................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................... xviii
BAB I PENDAHULUAN
1.2 Latar Belakang Maslah ........................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................... 5
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................................... 5
1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................................. 6
1.5 Batasan Istilah ......................................................................................................... 7
1.6 Spesifikasi Produk ................................................................................................... 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Kajian Pustaka ...................................................................................................... 10
2.1.1 Kebudayaan ....................................................................................................... 10
2.1.2 Buku Cerita Anak Bergambar ........................................................................... 11
2.1.3 Membaca ........................................................................................................... 16
2.1.4 Karakteristik Perkembangan Anak ................................................................... 17
2.1.5 Gerakan Literasi Sekolah .................................................................................. 22
2.2 Penelitian yang Relevan ........................................................................................ 25
2.3 Kerangka Berpikir ................................................................................................ 30
2.4 Pertanyaan Penelitian ............................................................................................ 32
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian ..................................................................................................... 33
3.2 Setting Penelitian .................................................................................................. 37
3.3 Prosedur Pengembangan ...................................................................................... 37
3.4 Teknik Pengumpulan Data . .................................................................................. 41
3.4.1 Observasi . ......................................................................................................... 41
3.4.2 Wawancara . ...................................................................................................... 42
3.4.3 PenyebaranKuesioner . ..................................................................................... 42
3.5 Instrumen Penelitian ............................................................................................. 43
3.5.1 Pedoman Wawancara. ....................................................................................... 43
3.5.2 Kuesioner . ........................................................................................................ 44
3.5.3 Pedoman Observasi. .......................................................................................... 49
3.1 Teknik Analisis Data . ........................................................................................... 53
3.6.1 Teknik Analisis Data Kualitatif ....................................................................... 53
3.6.2 Teknik AnalisisData Kuantitatif . ..................................................................... 53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian Pengembangan ............................................................................ 57
4.1.1 Proses Pengembangan Buku Cerita . ................................................................ 57
1. Penelitian dan Pengumpulan Informasi (Research and information
collecting) .................................................................................................. 57
2. Melakukan Perencanaan (Planning) ......................................................... 65
3. Mengembangkan Produk Awal (Develop Preliminary Form a
Product) ..................................................................................................... 66
4. Pengujian lapangan awal (Preliminary Field Testing) .............................. 72
5. Revisi produk (Main Product Revision) .................................................... 78
6. Uji Coba lapangan utama (Main Field Testing) . ...................................... 80
7. Revisi Produk (Operational product Revision) ......................................... 83
4.1 Pembahasan ........................................................................................................... 84
4.2.1 Kelebihan dan Kekurangan Produk .............................................................................. 91
BAB V KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan . ......................................................................................................... 93
5.2 Keterbatasan Penelitian ......................................................................................... 94
5.3 Saran . .................................................................................................................... 94
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 95
LAMPIRAN .................................................................................................................... 97
BIODATA PENULIS .................................................................................................... 128
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kisi-kisi Wawancara Guru ........................................................................... 44
Tabel 3.2 Kisi-kisi Wawancara Siswa. ........................................................................ 44
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Validasi Produk untuk Ahli/Pakar dan Guru. .............................. 45
Tabel 3.4 Kisi-kisi Validasi Produk untuk Siswa ........................................................ 46
Tabel 3.5 Contoh Instrumen Kuesioner Uji Validasi Produk untuk Pakar dan Guru .. 46
Tabel 3.6 Contoh Instrumen Kuesioner Uji Validasi Produk untuk Siswa ................. 48
Tabel 3.7 Kisi-kisi Observasi Analisis Kebutuhan ...................................................... 49
Tabel 3.8 Instrumen Observasi Analisis Kebutuhan .................................................... 49
Tabel 3.9 Kisi-kisi Observasi Implementasi Produk ................................................... 51
Tabel 3.10 Instrumen Observasi Implementasi Produk ................................................. 51
Tabel 3.11 Pedoman Pemberian Skor ............................................................................ 54
Tabel 3.12 Konversi Skala Lima ................................................................................... 54
Tabel 4.1 Rangkuman Hasil Wawancara dengan Guru Kelas III B ............................ 59
Tabel 4.2 Rangkuman Wawancara Siswa Kelas III B ................................................. 61
Tabel 4.3 Gambar Karakter Cerita ............................................................................... 67
Tabel 4.4 Gambar Halaman Judul ............................................................................... 69
Tabel 4.5 Desain Sketsa Gambar ................................................................................. 70
Tabel 4.6 Desain Pewarnaan Gambar .......................................................................... 71
Tabel 4.7 Hasil Validasi oleh Dosen Ahli ................................................................... 72
Tabel 4.8 Hasil Validasioleh Guru Kelas III ............................................................... 75
Tabel 4.9 Komentar Dosen Ahli dan Revisi Produk.................................................... 78
Tabel 4.10 Revisi Produk Validasi Dosen Ahli ............................................................. 78
Tabel 4.11 Komentar Guru Kelas III dan Revisi Produk ............................................... 79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
Tabel 4.12 Revisi Desain Validasi Guru Kelas III ........................................................ 79
Tabel 4.13 Hasil Rekapitulasi Validator ........................................................................ 80
Tabel 4.14 Rekapitulasi Data Uji Coba Terbatas ........................................................... 81
Tabel 4.15 Revisi Desain ............................................................................................... 83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR BAGAN
Bagan 2.1 Penelitian yang Relevan ............................................................................... 28
Bagan 3.1 Prosedur Penelitian ...................................................................................... 40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Hasil Wawancara dengan Guru Kelas III SD Kanisius Sorowajan ........ 98
Lampiran 2 Data Hasil Validasi Dosen Ahli .............................................................. 100
Lampiran 3 Data Hasil Validasi Guru Kelas III ......................................................... 103
Lampiran 4a Data Hasil Penilaian Siswa 1 .................................................................. 106
Lampiran 4b Data Hasil Penilaian Siswa 2 ................................................................. 109
Lampiran 4c Data Hasil Penilaian Siswa 3 .................................................................. 112
Lampiran 4d Data Hasil Penilaian Siswa 4 .................................................................. 115
Lampiran 4e Data Hasil Penilaian Siswa 5 .................................................................. 118
Lampiran 4f Data Hasil Penilaian Siswa 6 .................................................................. 121
Lampiran 5 Surat Ijin Penelitian ................................................................................. 124
Lampiran 6 Surat Keterangan Melakukan Penelitian ................................................. 125
Lampiran 7 Dokumentasi ........................................................................................... 126
Lampiran 8 Buku Cerita Bergambar (terpisah) .......................................................... 127
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada masa anak-anak, usaha pembentukan dalam arti peletakan pondasi
minat yang baik dapat dimulai sejak kira-kira umur dua tahun, yaitu sesudah
anak mulai dapat mempergunakan bahasa lisan (memahami yang dikatakan
dan berbicara), walaupun masih pada taraf bahasa yang jauh dari sempurna
menurut ukuran dewasa (Tampubolon, 1987:229).
Dalam pendidikan bahasa ada empat kemampuan bahasa pokok yang
harus dibina dan dikembangkan, yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan
menulis. Dalam tahap awal secara alamiah anak-anak sudah memiliki
kemampuan menyimak bahasa dari ujaran-ujaran yang ada di sekitarnya lalu
anak mengembangkannya menjadi kemampuan berbicara. Dari dua
kemampuan itu, anak dapat belajar membaca secara formal, di rumah maupun
di sekolah. Pembelajaran terhadap anak perlu diberikan sejak usia dini.
Pembelajaran membaca saat ini masih sangatlah penting diterapkan di
sekolah. Hal ini disebabkan oleh kenyataan bahya pembelajaran membaca
tidak hanya berperan dalam meningkatkan kemampuan berbahasa anak,
namun lebih jauh memberikan manfaat bagi meningkatkan kemampuan siswa
pada mata pelajaran lainnya. Sangat disayangkan, pembelajaran membaca
yang dilaksanakan di sekolah masih menyisakan problem. Salah satu problem
yang paling mendasar pada pembelajaran membaca bahwa pembelajaran
membaca masih menitikberatkan usaha membentuk generasi muda cinta
membaca.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Selain problem di atas, pembelajaran membaca juga masih dianggap
sebagai pembelajaran yang membosankan dan monoton.Terutama pada hal
membaca buku bacaan yang menyangkut dengan pembelajaran. Pada
kenyataannya minat membaca buku bacaan pada masyarakat saat ini sangatlah
rendah. Rendahnya minat baca buku pada masyarakat itupun menurun pada
anak-anak. Hal ini terjadi karena adanya media informasi elektronik (gadget),
yang saat ini membuat masyarakat tak lepas dari telepon genggam maupun
alat elektronik lainnya yang lebih menarik. Selain itu kurangnya inovasi dalam
buku bacaan yang membuat buku bacaan terkesan monoton. Mirisnya lagi,
saat ini sulit untuk menemukan buku bacaan anak yang berisi tentang
pembelajaran.
Budaya membaca sangat penting ditanamkan demi kemajuan sumber daya
manusia. Salah satunya adalah terbatasnya buku-buku bacaan yang bervariasi
dan inovasi untuk buku bacaan anak. Sementara siswa kelas III B SD Kanisius
Sorowajan lebih tertarik kepada buku bacaan yang memiliki banyak gambar
dan warna dari pada banyak tulisan. Hal ini terbukti dari hasil observasi yang
dilakukan di kelas III B SD Kanisius Sorowajan pada tanggal 4 November
2017. Minat membaca siswa terhadap buku pelajaran masih kurang,
sedangkan saat peneliti melakukan observasi di dalam kelas peneliti melihat
saat jeda pembelajaran siswa lebih tertarik untuk mengambil buku bacaan
yang memiliki banyak gambar dan warna. Peneliti melakukan observasi saat
siswa dan guru melaksanakan kegiatan pembelajaran Bahasa Indonesia dan
kegiatan literasi di dalam kelas. Buku acuan guru saat pembelajaran bahasa
Indonesia itu adalah buku paket yang di dalamnya terdapat teks cerita yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
lebih banyak tulisan dari pada gambar. Pada kenyataannya siswa mengikuti
kegiatan membaca tersebut dengan biasa saja. Hal ini sangat menunjukkan
bahwa kegiatan membaca di kelas III B SD Kanisius Sorowajan ini masih
monoton.
Tujuan utama dalam membaca adalah untuk mencari serta memperoleh
informasi, mencangkup isi, memahami makna bacaan. Apabila kemampuan
membaca anak sangat baik, otomatis mereka akan cepat menyerap setiap
informasi dari pengetahuan dari luar (Putro, 2011: 1). Sedangkan menurut
Burhan (2005: 2), pemenuhan hak-hak anak adalah tugas kita orang dewasa
dan hal itu merupakan salah satu bentuk apresiasi terhadap anak. Pemenuhan
kebutuhan anak akan informasi tersebut dapat dilakukan dan diberikan lewat
cerita. Berdasarkan tujuan di atas, kegiatan membaca haruslah ditekankan
pada upaya mendukung siswa agar ia mampu menikmati kegiatan baca yang
dilakukannya. Hal ini sangat penting karena kenikmatan membaca adalah
dasar bagi kegiatan membaca.
Membaca adalah kegiatan awal untuk kita bisa menyampaikan informasi
kepada orang lain tentang suatu hal yang sudah kita baca. Maka dari itu
pembelajaran membaca selalu di terapkan pada pendidikan formal maupun
non-formal. Peneliti melihat sudah adanya kegiatan membaca yang rutin di
SD Kanisius Sorowajan. Selain adanya gerakan literasi di sekolah, SD
Kanisius Sorowajan juga memberikan tempat untuk siswa dapat membaca
buku. Adanya buku-buku bacaan yang ditata rapi di rak buku membuat
pendopo SD Kanisius Sorowajan menjadi tempat membaca siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Menurut Lawrence Blum (dalam Ujan,dkk, 2011:14) multikultural
meliputi sebuah pemahaman, penghargaan dan penilaian atas budaya
seseorang, serta sebuah penghormatan dan keingintahuan tentang budaya etnis
lain. Kebudayaan adalah keseluruhan pengetahuan manusia sebagai makhluk
sosial yang digunakan untuk memahami lingkungan serta pengalamannya
yang menjadi pedoman tingkah laku manusia (Ujan, dkk, 2011:22).Dalam
kehidupan sosial, saling menghargai kebudayaan adalah hal yang sangat
penting untuk menunjang keharmonisan antara budaya satu dan
lainnya.Keragaman budaya yang mendominasi pada siswa kelas IIIB SD
Kanisius Sorowajan adalah keragaman bahasa. Hal ini terbukti saat peneliti
melakukan observasi dan wawancara kepada siswa kelas III B SD Kanisius
Sorowajan, ketika pembelajaran berlangsung ada seorang siswa memberikan
pendapat dengan logat kedaerahannya, langsung siswa lainnya mulai ikut
berbicara dengan nada mengejek. Hasil wawancara peneliti kepada siswa juga
menunjukkan bahwa cara bicara dengan logat daerah membuat beberapa siswa
merasa geli dan dari situlah sikap tidak menghargai terhadap keragaman
budaya mulai muncul.
Dalam kehidupan sosial, pengaruh lingkungan terhadap perilaku manusia
dicirikan pada karakteristik sosial tertentu pada suatu masyarakat. Hal ini
merupakan hasil proses adaptasi dan interaksi manusia terhadap lingkungan
tempat ia berdomisili. Kita semua tahu bahwa perilaku itu merupakan suatu
kegiatan yang tidak terjadi secara semena-mena, akan tetapi disebabkan oleh
aktivitas yang dilakukan manusia karena adanya rangsangan yang datang dari
luar (Hamzah, 2013: 3).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka terdapat
beberapa rumusan masalah sebagai berikut:
1.2.1 Bagaimana pengembangan buku cerita bergambar mengenai keberagaman
budaya untuk pembelajaran membaca siswa kelas III B SD Kanisius
Sorowajan?
1.2.2 Bagaimana kualitas produk buku cerita bergambar mengenaikeberagaman
budaya yang layak untuk pembelajaran membaca siswa kelas III B SD
Kanisius Sorowajan?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan yang akan dicapai dalam
penelitian pengembangan buku cerita bergambar mengenai keberagaman
budaya adalah:
1.3.1 Menjelaskan bagaimana buku cerita bergambar mengenai keberagaman
budaya untuk pembelajaran membaca siswa kelas III B SD Kanisius
Sorowajan.
1.3.2 Mendeskripsikan bagaimana kualitas pengembangan buku cerita
bergambar mengenai keberagaman budaya untuk pembelajaran membaca
siswa kelas III B SD Kanisius Sorowajan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Bagi siswa
Penelitian ini diharapkan dapat menarik perhatian siswa akan
pentingnya membaca dan meningkatkan kepedulian siswa terhadap
lingkungan hidup melalui buku cerita bergambar. Buku cerita bergambar
mengenai keberagaman budaya ini juga diharapkan mampu menarik minat
siswa untuk membaca dengan keinginan diri sendiri.
1.4.2 Bagi Guru
Penelitian ini diharapkan mampu menjadi alternatif guru untuk
menggunakan buku cerita bergambar sebagai media pembelajaran untuk
mengajarkan membaca dan pendidikan lingkungan sekitar kepada siswa
SD.
1.4.3 Bagi Sekolah
Melalui pengembangan buku cerita bergambar ini dapat menambah
koleksi buku bacaan di sekolah dan menambah media pembelajaran
tentang lingkungan hidup.
1.4.4 Bagi Prodi PGSD
Penelitian pengembangan buku cerita bergambar mengenai
keberagaman budaya ini dapat menambah pustaka prodi PGSD
Universitas Sanata Dharma terkait dengan pengembangan buku cerita
bergambar berupa sebuah cerita tentang lingkungan sosial untuk kelas III
SD.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
1.4.5 Bagi Peneliti
Menambah wawasan peneliti dalam mengembangkan buku cerita
bergambar khususnya buku cerita bergambar berbasis pendidikan
lingkungan hidup untuk pembelajaran. Sebagai calon seorang guru,
peneliti berharap dengan pengembangan buku cerita ini anak dapat
terbantu dalam pembelajaran tentang pendidikan lingkungan hidup ini.
1.5 Batasan Istilah
1. Buku cerita bergambar adalah buku-buku bergambar yang mengandung
ilustrasi yang sangat dinikmati terutama membantu anak untuk lebih
mudah memahami hubungan cerita dan gambar. Selain itu juga dapat
merangsang imajinasi anak dalam memperkaya imajinasinya.
2. Kebudayaan adalah keseluruhan pengetahuan manusia sebagai makhluk
sosial yang bersedia menerima kelompok lain secara sama sebagai
kesatuan dan tidak mempedulikan perbedaan suku bangsa, agama, budaya,
bahasa, kebiasaan, atau kedaerahan.
3. Membaca adalah kegiatan yang dilakukan oleh pembaca untuk
memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis dalam media
tulisan. Terutama dalam menemukan informasi yang diperlukan.
1.6 Spesifikasi Produk yang Dikembangkan
Peneliti menentukan judul buku cerita bergambar yaitu Enos si Hitam
Manis. Spesifikasi produk yang dihasilkan adalah buku cerita bergambar yang
bersifat kontekstual. Kontekstual yang dimaksud adalah mengaitkan dengan
lingkungan sekitar. Alur cerita dalam buku cerita bergambar ini disesuaian
dengan perkembangan bahasa anak. Pada setiap halaman menampilkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
gambar dan banyak macam warna yang telah disesuaikan dengan hasil
wawancara yang dilakukan peneliti kepada 6 siswa kelas III B SD Kanisius
Sorowajan. Dari hasil wawancara yang telah dilakukan peneliti warna yang
sering muncul adalah warna merah, kuning, hijau, dan ungu. Buku cerita
bergambar menggunakan bahasa sederhana yang mudah dipahami anak-anak.
dalam buku cerita bergambar terdapat kata pengantar, dan pengenalan tokoh di
awal cerita. Ilustrasi yang digunakan pada buku cerita bergambar memperjelas
latar, rangkaian cerita, dan karakter. Isi buku cerita memiliki nilai moral di
dalamnya. Dengan mengangkat Judul “Enos si Hitam Manis” peneliti
menceritakan tentang keberagaman budaya yang dapat dilihat dari segi suku,
daerah, dan warna kulit di Indonesia.
Isi buku cerita bergambar mengenai keberagaman budaya menggunakan
langkah pengembangan desain produk menurut Tomlinson (1998). Peneliti
mengambil beberapa prinsip pengembangan, yaitu; 1) isi cerita semestinya
memiliki pengaruh yang kuat kepada peserta didik; 2) isi cerita harus
membantu peserta didik merasa mudah belajar; 3) isi cerita semestinya
tersedia sesuai dengan focus pembelajaran yang diajarkan;4) isi cerita harus
menyediakan dan memfasilitasi peserta didik menjadi pembelajar yang
mandiri; 5) isi cerita harus memperhitungkan efek positif dalam pembelajaran.
Buku cerita bergambar yang dikembangkan memiliki ukuran 22x22 cm
yang berbentuk persegi dan memiliki 24 halaman yang sudah termasuk
sampul bagian depan dan belakang. Pengerjaan buku cerita bergambar ini
menggunakan teknik gabungan antara manual dengan komputer. Sketsa
digambar secara manual atau dengan cara menggambar menggunakan tangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
kemudian discan, dan diwarnai secara digital dengan komputer menggunakan
program Photoshop dan layout menggunakan program CorelDRaw. Jenis
tulisan (font) yang digunakan adalah font Hobo stduntuk judul dan font Comic
Sans MS untuk kata pengantar, isi buku cerita dan biodata penulis. Jenis kertas
yang digunakan oleh peneliti dalam mencetak cover buku cerita adalah kertas
Ivory 260sedangkan jenis kertas yang digunakan peneliti untuk mencetak isi
buku adalah jenis kertas art paper 120. Teknik penjilidan yang digunakan
menggunakan teknik penjilidan stapler tengah, sementara untuk isi buku cerita
menggunakan cetak bolak balik. Teknik desain produk hingga jenis kertasini
digunakan karena menurut peneliti akan lebih mudah untuk dibaca dan dapat
menarik minat siswa untuk membaca.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Kajian Pustaka
2.1.1 Kebudayaan
2.1.1.1 Pengertian Kebudayaan
Dalam lingkup lingkungan hidup, manusia dihadapkan dengan
kehidupan sehari-hari.Lingkungan hidup juga mencakup tentang keadaan
sosial, hubungan antara makhluk hidup dengan makhluk hidup, sebagai
contoh hubungan bertetangga. Lingkungan sosial dapat mengajarkan
bagaimana hidup dengan perbedaan. Perbedaan cara pikir, dan masih banyak
lagi. Dalam hal ini budaya yang seringkali membuat hubungan antar manusia
menjadi tidak harmonis. Budaya adalah suatu keseluruhan kompleks yang
meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, keilmuan, hukum, adat
istiadat, dan kemampuan yang lain serta kebiasaan yang didapat oleh manusia
sebagai anggota masyarakat (Taylor, 1992 dalamBambang, 2015: 25).
Budaya adalah bentuk jamak dari kata budi dan daya yang berarti cinta,
karsa, dan rasa (Setiadi, 2007: 7). Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, kebudayaan adalah keseluruhan pengetahuan manusia sebagai
makhluk sosial yang digunakan untuk memahami lingkungan serta
pengalamannya dan yang menjadi pedoman tingkah laku manusia (Ujan, dkk,
2011: 22).
Kelangsungan hidup manusia sebagai makhluk lingkungan (territorial
being) tergantung pada kemampuannya beradaptasi terhadap lingkungan
hidup tempatnya bermukim.Akan tetapi, berbeda dengan makhluk hidup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
lainnya, manusia beradaptasi dengan lingkungannya secara aktif. Manusia
tidak menyerah dan memanfaatkan lingkungan hidup sebagaimana adanya,
melainkan membina hubungan secara aktif dalam memenuhi kebutuhan hidup
yang dihadapinya sebagai makhluk unggulan (super being) (S. Boedhisantoso
dalam Widianto, Bambang dan Iwan Meulina, 2009: 299)
Beberapa aspek keberagaman budaya Indonesia antara lain suku,
agama, etnis, bahasa, kepercayaan, serta kesenian. Kekayaan budaya ini
menjadi daya tarik tersendiri dan potensi yang sangat besar untuk pariwisata
serta bahan kajian bagi banyak ilmuwan untuk memperluas pengetahuan dan
wawasan. Dalam konteks ini, kita harus bersedia menerima kelompok lain
secara sama sebagai kesatuan, tanpa mempedulikan perbedaan suku bangsa,
agama, budaya, gender, bahasa, kebiasaan, ataupun kedaerahan (Mahfud,
2006: 101). Tak jauh berbeda Ansari, dan June Jackson (1996: 2)
mengungkapkan bahwa keragaman budaya mencakup perbedaan-perbedaan
dalam ras, suku, asal-usul kebangsaan, bahasa, dan agama.
Berdasarkan teori para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa
kebudayaan adalah keseluruhan pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial
yang bersedia menerima kelompok lain secara sama sebagai kesatuan dan
tidak mempedulikan perbedaan suku bangsa, agama, budaya, bahasa,
kebiasaan, atau kedaerahan.
2.1.2 Buku Cerita Anak Bergambar
2.1.2.1 Buku Cerita Anak
Secara umum kata “anak” atau yang lebih tepat disebut “kanak-
kanak” adalah anak yang berusia 6 sampai dengan 12 tahun. Jika ditinjau dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
pendidikannya, kanak-kanak dengan usia demikian adalah kanak-kanak usia
sekolah pada jenjang sekolah dasar. Menurut Hasanuddin (2015: 2) sastra
anak, secara dikotomi dapat dikatakan sebagai karya sastra yang “layak”
dibaca, didengar, atau dikonsumsi oleh kanak-kanak. Sedangkan menurut
Sarumpaet (2010: 2) sastra anak adalah karya yang khas (dunia) anak, dibaca
anak, serta-pada-dasarnya-dibimbing orang dewasa.
2.1.2.2 Pengertian Buku cerita bergambar
Buku cerita bergambar ini adalah buku yang menyuguhkan cerita
dengan menggunakan gambar. Dalam buku cerita bergambar, baik cerita
maupun gambarnya memiliki fungsi yang sama untuk menyampaikan kisah
dan memperjelas alur cerita. Cerita anak–anak adalah cerita yang ditujukan
untuk anak-anak, dan bukan cerita tentang anak (Hardjana, 2006: 2). Peranan
gambar sangat penting bagi anak-anak dalam proses belajar. Gambar dapat
memperlancar pemahaman dan memperkuat ingatan anak.
Gambar juga dapat menumbuhkan minat siswa dan dapat memberikan
hubungan antara materi dan dunia nyata. Nurgiyantoro(2010:
154)menyatakan gambar dalam buku mengandung cerita. Buku cerita
bergambar yang dimana fungsi gambarnya hanya membantu dan lebih
memperjelas atau menekankan dari teks cerita. Sebuah cerita bergambar akan
lebih menarik jika kisah cerita terstruktur dan sesuai antara cerita dan gambar.
Menurut Nur’aini, Farida (2010: 12) menyatakan bahwa “alam pikir anak
adalah gambar”. Dengan perkatan lain alam pikir anak adalah bahasa gambar.
Semua informasi yang dia terima, akan dia pikirkan di pikirannya dalam
bentuk nyata, bentuk yang sesuai dengan pemikirannya sendiri. agar gambar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
dapat menjadi efektif sebaiknya buku cerita bergambar dapat diletakkan pada
konteks yang lebih bermakna.
Menurut Nurgiyantoro (2005: 153) ilustrasi (gambar) dan tulisan yang
sama-sama dimaksudkan untuk menyampaikan pesan tersebut tidak berdiri
sendiri, melainkan secara bersama dan saling mendukung untuk
mengungkapkan pesan. Hal yang tidak berbeda juga dikemukakan oleh
Mitchell (dalam Nurgiyantoro, 2005: 153) yang lebih suka memilih istilah
picture storybooks yaitu bahwa buku cerita bergambar adalah buku yang
menampilkan gambar dan teks dan keduanya saling menjalin.
Anak dibiasakan dekat dengan buku bergambar akan menimbulkan
keaktifan membaca yang dapat meningkatkan kebiasaan membaca, karena
buku bergambar dirancang sebaik mungking untuk menarik anak agar
memiliki minat baca yang besar. Buku cerita bergambar yang memiliki
karakter yang hidup dan jelas serta masuk akal membantu anak untuk dapat
meningkatkan kemampuan menalar dan berimajinasi. Buku gambar memiliki
efek visualisasi yang dapat merangsang mata untuk menikmati gambar dan
memahamiteks yang memberi penjelasan pada gambar.
Berdasarkan teori-teori yang sudah diuraikan diatas, dapat
disimpulkan bahwa buku cerita bergambar mampu menumbuhkan kebiasaan
anak untuk membaca dan meningkatkan kemampuan membaca siswa. Selain
itu juga dapat membantu anak untuk memperkaya imajinasinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
2.1.2.3 Fungsi Buku Cerita Bergambar
Mitchell (dalam Nurgiyantoro, 2005: 159-161) menyebutkan bahwa
ada beberapa hal tentang fungsi dan pentingnya buku cerita bergambar bagi
anak sebagai berikut:
1) Buku cerita bergambar dapat membantu anak terhadap pengembangan dan
pengembangan emosi. Berbagi sikap dan reaksi emosi anak perlu
mendapat rangsangan untuk penyaluran agar perkembangan emosi
berjalan secara wajar dan terkontrol. Pemahaman dan penerimaan terhadap
keadaan diri sendiri dan orang lain perlu dikembangkan lewat
pembelajaran, dan salah satunya adalah lewat buku cerita bergambar.
2) Buku cerita bergambar membantu anak untuk belajar tentang dunia,
menyadarkan anak tentang keberadaan di dunia di tengah masyarakat dan
alam. Lewat buku cerita bergambar, anak dapat belajar tentang kehidupan
masyarakat, baik dalam perspektif sejarah masa lalu maupun masa kini,
belajar tentang keadaan geografi, dan kehidupan alam, flora, dan fauna.
3) Buku cerita bergambar dapat membantu anak belajar tentang orang lain,
hubungan yang akan terjadi, dan pengembangan perasaan. Lewat buku
cerita bergambar yang menampilkan kehidupan keluarga, para tetangga,
kawan sebaya, pergaulan di sekolah, dan lain-lain yang mengisahkan relasi
kehidupan antar manusia dapat membelajarkan anak untuk bersikap dan
bertingkah laku verbal dan nonverbal, yang benar sesuai dengan tuntutan
kehidupan sosial-budaya masyarakat.
4) Buku cerita bergambar dapat membantu anak memperoleh kesenangan. Ini
merupakan salah satu hal terpenting dalam pemberian buku bacaan jenis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
ini, yaitu untuk memberikan kesenangan dan kenikmatan batiniah. Hal
tersebut diperoleh lewat cerita dan gambar-gambar yang menarik, bagus,
dan cenderung realistik, dan hal-hal lucu yang merangsang anak untuk
tertawa senang.
5) Buku cerita bergambar dapat membantu anak untuk mengapresiasi
keindahan. Baik cerita secara verbal maupun gambar-gambar ilustrasi
yang mendukungnya masing-masing menawarkan keindahan. Keindahan
cerita verbal dapat diperoleh antara lain lewat kemenarikan plot dan
karakter tokoh, sedangkan gambar-gambar ilustrasi lewat ketepatan
pelukisan objek, komposisi warna, dan berbagai aksi menarik.
6) Buku cerita bergambar dapat membantu anak untuk menstimulasi
imajinasi. Lewat cerita verbal imajinasi sudah terkembangkan, tetapi
dengan ditambah gambar-gambar ilustrasi yang mendukung cerita akan
semakin dikonkretkan dan diperkuat. Hal itu tidak saja memperkuat
pemahaman terhadap cerita, tetapi juga daya imajinasi.
Berdasarkan uraian di atas dapat diterangkan bahwa fungsi dari buku
cerita bergambar adalah suatu cerita dalam bentuk teks yang disajikan dengan
adanya gambar-gambar yang menarik sehingga membuat anak dapat
berimajinasi, serta mengandung sebuah pesan yang mudah dipahami dari isi
cerita tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
2.1.3 Membaca
2.1.3.1 Pengertian Membaca
Dalam kehidupan sehari-hari, kita dekat dengan hal membaca. Bahkan
dari usia sekolah siswa sudah diajarkan membaca. Membaca memiliki arti
yang luas. Endah Tri dan Nurhadi (2017:10) mengemukakan bahwa membaca
adalah kegiatan berpikir dan bernalar yang melibatkan kegiatan: mengenali,
menginterprestasi, menilai, menalarkan bahkan memecahkan berbagai
persoalan sehingga keterlibatan daya nalar menjadi sangat dominan. Maka
pembelajaran membaca harus diarahkan pada pengembangan daya pikir dan
daya nalar secara kreatif. Sedangkan menurut Abidin (2012: 59) membaca
secara sederhana dikatakan sebagai proses membunyikan lambang bahasa
tertulis. Membaca juga dapat dikatakan sebagai proses untuk mendapatkan
informasi yang terkandung dalam teks bacaan untuk beroleh pemahaman atas
bacaan tersebut. Tampubolon (1987: 5) mengemukakan bahwa membaca
adalah satu dari empat kemampuan bahasa pokok, dan merupakan satu bagian
atau komponen dari komunikasi tulisan. Dapat dipahami bahwa pada
tingkatan membaca permulaan, proses pengubahan inilah yang terutama
dibina dan dikuasai, terutama dilakukan pada masa anak-anak pada tahun
permulaan di sekolah. Membaca adalah suatu aktivitas, karena semua
kegiatan membaca harus aktif sampai tingkat tertentu (Alder, Mortimer dan
Charles, 2007: 5)
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa membaca adalah
suatu kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh informasi, pemahaman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
yang terkandung dalam suatu teks yang dibaca. Kegiatan membaca harus
dilakukan secara aktif sampai tingkat tertentu.
2.1.3.2 Tujuan Membaca
Setiap orang yang akan melakukan suatu kegiatan pastilah memiliki
tujuan. Sama halnya dengan membaca, setiap orang pasti memiliki tujuan dari
apa yang akan dia baca. Menurut Kumara (2014: 1) tujuan proses membaca
adalah menerima atau memahami pesan yang terkandung dalam teks/tulisan.
Tujuan utama seni membaca buku adalah untuk menambah pemahaman
(Alder, Mortimer dan Charles, 2007: 12).
Tujuan membaca menurut (Blanton, dkk. dan Irwin (dalam Farida,
2007: 11) mencakup; (1) kesenangan; (2) menyempurnakan membaca
nyaring; (3) menggunakan strategi tertentu; (4) memperbaharui
pengetahuannya tentang suatu topik; (5) mengaitkan informasi baru dengan
informasi yang telah diketahuinya; (6) memperoleh informasi untuk laporan
lisan atau tertulis; (7) mengkonfirmasikan atau menolak prediksi; (8)
menampilkan sesuatu eksperimen atau pengaplikasikan informasi yang
diperoleh dari suatu teks dalam beberapa cara lain dan mempelajari tentang
struktur teks; (9) menjawab pertanyaan-pertanyaan yang spesifik.
2.1.4 Karakteristik Perkembangan Anak
2.1.4.1 Pengertian Perkembangan Anak
Psikologi perkembangan adalah salah satu cabang ilmu psikologi yang
mempelajari kapan dan bagaimana perubahan yang terjadi pada manusia dari
waktu ke waktu (Pratisti, 2018: 3). Sedangkan menurut Meggit (2012: 1)
perkembangan anak mengacu pada proses di mana seorang anak tumbuh dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
mengalami berbagai perubahan sepanjang hidupnya. Perkembangan tersebut
ditentukan secara genetik, serta dipengaruhi dan dimodifikasi oleh berbagai
faktor lingkungan-seperti nutrisi, kondisi hidup dan segala hal yang dialami
pada setiap tahap kehidupan. Wortham (dalam Beaty, Janice, 2013: 2)
mendefinisikan perkembangan sebagai: “proses perubahan dalam diri
seseorang sejalan waktu”.
Beberapa anak berkembang lebih cepat daripada anak lainnya. Perubahan
ini dipengaruhi oleh usia anak, tingkat kematangan anak, dan pengalaman
anak. Jadi anak-anak yang memiliki umur yang sama, belum tentu berada
pada level perkembangan yang sama. Menurut Piaget (2010: 2) psikologi
anak mengkaji perkembangan mental anak sebagai bidang perhatiannya.
Perkembangan dapat diartikan sebagai “perubahan yang progresif dan
kontinyu (berkesinambungan) dalam diri individu dari mulai lahir sampai
mati (Yusuf, 2009: 15).
Yusuf (2009: 178) membagi fase anak sekolah (usia sekolah dasar)
menjadi 7, yaitu:
1. Perkembangan Intelektual
Pada usia sekolah dasar (6-12 tahun) anak sudah dapat mereaksi
rangsangan intelektual, atau melaksanakan tugas-tugas belajar yang
menuntut kemampuan intelektual atau kemampuan kognitif (seperti:
membaca, menulis, dan menghitung). Kemampuan intelektual pada
masa ini anak sudah cukup untuk menjadi dasar diberikannya berbagai
kecakapan yang dapat mengembangkan pola pikir atau daya nalarnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
2. Perkembangan bahasa
Bahasa adalah sarana berkomunikasi dengan orang lain. Dalam
pengertian ini tercakup semua cara untuk berkomunikasi, dimana
pikiran dan perasaan dinyatakan dalam bentuk tulisan, lisan, isyarat,
atau gerak dengan menggunakan kata-kata, kalimat, bunyi, lambang,
gambar atau lukisan. Pada awal masa ini, anak sudah menguasai
sekitar 2.500 kata, dan pada masa akhir (usia 11-12 tahun) telah dapat
menguasai sekitar 50.000 kata.
3. Perkembangan Sosial
Maksud perkembangan sosial ini adalah pencapaian kematangan
dalam hubungan sosial. Dapat juga dikatakan sebagai proses belajar
untuk menyesuaikan diri dengan norma-norma kelompok, tradisi, dan
moral (agama). Berkat perkembangan sosial, anak dapat menyesuaikan
dirinya dengan kelompok teman sebaya maupun dengan lingkungan
masyarakat sekitarnya.
4. Perkembangan Emosi
Menginjak usia sekolah, anak mulai menyadari bahwa
pengungkapan emosi secara kasar tidaklah diterima masyarakat. Oleh
karena itu, dia mulai belajar untuk mengendalikan dan mengontrol
ekspresi emosinya. Emosi merupakan faktor dominan yang
mempengaruhi tingkah laku individu, dalam hal ini termasuk perilaku
belajar. Emosi yang positif, seperti perasaan senang, bergairah,
bersemangat, atau rasa ingin tahu akan mempengaruhi individu untuk
mengosentrasikan dirinya terhadap aktivitas belajar, seperti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
memperhatikan penjelasan guru, membaca buku, aktif dalam
berdiskusi, mengerjakan tugas, dan disiplin dalam belajar.
5. Perkembangan Moral
Anak mulai mengenal konsep moral (mengenal benar salah atau
baik-buruk) pertama kali dari lingkungan keluarga. Usaha
menanamkan konsep moral sejak usia dini (prasekolah) merupakan hal
yang seharusnya, karena informasi yang diterima anak mengenai benar
salah atau baik buruk akan menjadi pedoman pada tingkah lakunya di
kemudian hari. Pada usia sekolah dasar, anak sudah dapat mengikuti
pertautan atau tuntutan dari orangtua atau lingkungan sosialnya.pada
akhir usia ini, anak sudah dapat memahami alasan yang mendasari
suatu peraturan.
6. Perkembangan Penghayatan Keagamaan
Periode usia sekolah dasar merupakan masa pembentukan nilai-
nilai agama sebagai kelanjutan periode sebelumnya. Kualitas
keagamaan anak akan sangat dipengaruhi proses pembentukan atau
pendidikan yang diterimanya. Berkaitan dengan hal tersebut,
pendidikan agama di sekolah dasar mempunyai peranan yang sangat
penting.
7. Perkembangan Motorik
Pada masa ini ditandai dengan kelebihan gerak atau aktivitas
motorik yang lincah. Oleh karena itu, usia ini merupakan masa yang
ideal untuk belajar keterampilan yang berkaitan dengan motorik ini,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
seperti menulis, menggambar, melukis, mengetik (komputer),
berenang, bermain bola, dan atletik.
Empat tahap perkembangan kognisi menurut Piaget (dalam Pratisti, 2008:
41), yaitu: (1) tahapsensorimotor (sejak lahir hingga usia sekitar 2 tahun),
dalam tahap ini, bayi mengambangkan pemahaman tentang dunia melalui
koordinasi antara pengalaman sensoris dengan gerakan motorik-fisik; (2)
tahap praoperasional (usia sekitar 2-7 tahun). Pada tahap ini, anak mulai
mampu menerangkan dunia melalui kata-kata dan gambar; (3) tahap
operasional konkrit (7-11 tahun). Anak-anak mulai mampu berpikir logis
untuk menggantikan cara berpikir sebelumnya yang masih bersifat intuitif-
primitif, namun membutuhkan contoh-contoh konkrit; (4) tahap operasional
formal (usia sekitar 11-15 tahun). Pada tahap ini individu melewati dunia
nyata dan pengalaman konkreit menuju cara berpikir yang lebih abstrak dan
logis, sistematis, serta mampu mengembangkan hipotesis tentang penyebab
terjadinya suatu peristiwa.
Berdasarkan teori yang telah dikemukakan para ahli di atas, dapat
disimpulkan bahwa masa usia SD kelas III mempunyai ciri-ciri sebagai
berikut: (a) dapat berpikir secara logis; (b) mengetahui konsep benar salah
atau baik buruk; (c) daya imajinasi berkembang; (d) dapat memecahkan
masalah sederhana. Dalam hal ini siswa kelas III menjadi objek sasaran
pembaca buku cerita bergambar berbasis lingkungan hidup yang
dikembangkan. Siswa pada usia 7-9 tahun pada dasarnya sudah lancar
membaca, selain itu anak usia tersebut juga mudah untuk diajarkan mengenai
hidup untuk bersosial. Perilaku sosial merupakan perilau yang dilakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
secara sukarela yang dapat menguntungkan/menyenangkan orang lain tanpa
antisipasi reward eksternal. Perilaku sosial ini dilakukan dengan tujuan yang
baik (Susanto, 2017: 24)
2.1.5 Gerakan Literasi Sekolah
2.1.5.1 Pengertian Literasi
Literasi didefinisikan sebagai kemampuan untuk menggunakan bahasa
dan gambar dalam bentuk yang kaya dan beragam untuk membaca, menulis,
mendengarkan, berbicara, melihat, menyajikan, dan berpikir kritis tentang
ide-ide (Abidin, dkk., 2017: 1). Kalantzis (dalam Priyatni & Nurhadi, 2017:
157) mengemukakan bahwa literasi dimaknai sebagai melek membaca,
menulis, dan numerik, tiga keterampilan dasar untuk kecakapan hidup.
Literasi pada dasarnya adalah kemampuan berbahasa, yang terdiri dari empat
unsur utama: mendengarkan atau menyimak (listening), berbicara (speaking),
membaca (reading), dan menulis (writing)(Wisudo, dkk.,2012:39). Literasi
juga berarti kemampuan dalam mengakses, memahami, dan menggunakan
informasi secara cerdas (dikdas.kemendikbud.go.id).
Berdasarkan uraian diatas, Literasi dapat disimpulkan sebagai suatu
kemampuan berbahasa yang memiliki empat unsur utama yaitu,
mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis guna mengakses,
memahami, dan menggunakan informasi secara cerdas.
2.1.5.2 Tujuan Gerakan Literasi Sekolah
Tujuan umum Gerakan Literasi Sekolah adalah menumbuhkembangkan
budi pekerti peserta didik melalui pembudayaan ekosistem literasi sekolah
yang diwujudkan dalam Gerakan Literasi Sekolah agar mereka menjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
pembelajar sepanjang hayat (dikdas.kemendikbud.go.id). Selain itu
Kemendikbud juga menjabarkan empat tujuan khusus dari Gerakan Literasi
Sekolah seperti dibawah ini:
1. Menumbuh kembangkan budaya literasi membaca dan menulis
siswa di sekolah
2. Meningkatkan kapasitas warga dan lingkungan sekolah agar literat
3. Menjadikan sekolah sebagai taman belajar yang menyenangkan dan
ramah anak agar warga sekolah mampu mengelola pengetahuan
4. Menjaga keberlanjutan pembelajaran dengan menghadirkan
beragam buku bacaan dan mewadahi berbagai strategi membaca.
Tujuan Gerakan Literasi Sekolah adalah untuk menjadikan sekolah
sebagai komunitas yang memiliki komitmen dan budaya membaca yang
tinggi serta memiliki kemampuan untuk menulis yang komprehensif (Teguh,
2017: 20).
2.1.5.3 Prinsip-prinsip Gerakan Literasi Sekolah
Menurut Beers (dalam Teguh, 2017: 23), praktik yang baik dalam
gerakan literasi sekolah menekankan prinsip-prinsip sebagai berikut:
1) Perkembangan literasi berjalan sesuai tahap perkembangan yang dapt
diprediksi. Tahap perkembangan anak dalam belajar membaca dan
menulis saling beririsan antar tahap perkembangan. Memahami tahap
perkembangan literasi peserta didik dapat membantu sekolah untuk
memilih strategi pembiasaan dan pembelajaran literasi yang tepat sesuai
kebutuhan perkembangan mereka.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
2) Program literasi yang baik bersifat berimbang. Sekolah yang menerapkan
program literasi berimbang menyadari bahwa tiap peserta didik memiliki
kebutuhan yang berbeda. Oleh karena itu, strategi membaca dan jenis teks
yang dibaca perlu divariasikan dan disesuaikan dengan jenjang
pendidikan. Program literasi yang bermakna dapat dilakukan dengan
memanfaatkan bahan bacaan kaya ragam teks, seperti karya sastra untuk
anak dan remaja.
3) Program literasi terintegrasi dengan kurikulum pembiasaan dan
pembelajaran literasi sekolah adalah tanggung jawab semua guru di semua
mata pelajaran sebab pembelajaran mata pelajaran apapun membutuhkan
bahasa, terutama membaca dan menulis. Dengan demikian, pengembangan
profesional guru dalam hal literasi perlu diberikan kepada guru semua
mata pelajaran.
4) Kegiatan membaca dan menulis dilakukan kapanpun Misalnya, ‘menulis
surat kepada presiden’ atau ‘membaca untuk ibu’ merupakan contoh-
contoh kegiatan literasi yang bermakna.
5) Kegiatan literasi mengembangkan budaya lisan kelas berbasis literasi yang
kuat diharapkan memunculkan berbagai kegiatan lisan berupa diskusi
tentang buku selama pembelajaran di kelas. kegiatan diskusi ini juga perlu
membuka kemungkinan untuk perbedaan pendapat agar kemampuan
berpikir kritis dapat diasah. Peserta didik perlu belajar untuk
menyampaikan perasaan dan pendapatnya, saling mendengarkan, dan
menghormati perbedaan pandangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
6) Kegiatan literasi perlu mengembangkan kesadaran terhadap keberagaman.
Warga sekolah perlu menghargai perbedaan melalui kegiatan literasi di
sekolah. Bahan bacaan untuk peserta didik perlu merefleksikan kekayaan
budaya Indonesia agar mereka dapat terpajan pada pengalaman
multikultural.
Sedangkan dalam dikdas.kemendikbud.go.id mempersingkat prinsip-prinsip
Literasi Sekolah:
a) Sesuai dengan tahapan perkembangan peserta didik berdasarkan
karakteristiknya
b) Dilaksanakan secara berimbang; menggunakan berbagai ragam teks dan
memperhatikan kebutuhan peserta didik.
c) Berlangsung secara terintegrasi dan holistik di semua area kurikulum
d) Kegiatan literasi dilakukan secara berkelanjutan
e) Melibatkan kecakapan berkomunikasi lisan
f) Mempertimbangkan keberagaman
2.2 Penelitian yang Relevan
Dari beberapa penelitian yang dilakukan oleh peneliti, terlebih dahulu
peneliti melakukan penelitian yang terkait dengan mengambil beberapa
penelitian yang sudah ada. Penelitian tersebut adalah sebagai berikut:
Penelitian pertama yang dilakukan oleh Nuryonoyang melakukan
penelitian dengan judul “Pengembangan Media Buku Cerita Bergambar
Tema Pekerjaan Untuk Meningkatkan Pengetahuan Karier Siswa Kelas IV
Sekolah Dasar”. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan agar pengembangan
media buku cerita bergambar ini mampu membantu pemahaman siswa kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
IV Sekolah Dasar tentang tugas utama, peralatan dan hal-hal yang
mendukung suatu pekerjaan. Berdasarkan uji validasi kepada 2 ahli
Bimbingan dan Konseling, media buku cerita bergambar tema pekerjaan
untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar memperoleh presentase dengan kriteria
kegunaan sebesar 93,75%, kriteria kelayakan sebesar 95%, kriteria sebesar
89,28%, dan kriteria ketepatan sebesar 87,52%.
Penelitian kedua yang dilakukan oleh Suseno (2017) yang melakukan
penelitian dengan judul “Pengembangan Materi Pendidikan Kesadaran dan
Kepedulian Lingkungan Menggunakan Model Conservation Scout untuk
siswa kelas III B SD N Jetis I Yogyakarta”. Penelitian ini bertujuan untuk
mengembangkan materi ajar menggunakan model Conservation Scout.
Penelitian ini menggunakan metode Research and Development (R & D).
Hasil penelitian ini adalah desain produk berupa materi pembelajaran yang
dilengkapi evaluasi mengenai lingkungan yang bersangkutan dengan
kehidupan sehari-hari dalam penelitian ini menyebutkan bahwa
pengembangan materi ajar ini menggunakan desain pengembangan
Tomlinson yang berisi tentang pengembangan materi ajar.
Widiastuti (2013) penelitian ini bertujuan untuk menelaah keragaman
budaya Indonesia dengan menggunakan analisis SWOT. Metode yang
digunakan adalah kajian pustaka dengan pendekatan deskriptif,eksploratif.
Dapat disimpulkan bahwa: (1) Perbedaan yang timbul dari keragaman budaya
memliki potensi sebagai kekuatan membangun bangsa, (2) Kelemahan timbul
akibat kekurang pahaman terhadap nilai-nilai budaya menjadi pemicu konflik,
(3) Merupakan peluang jika semua pihak saling bekerja sama walaupun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
berbeda budaya dalam menghadapi globalisasi, (4) Merupakan suatu
tantangan untuk merespon dan mengelola persaingan nilai lokal dan global
sehingga mampu mempertahankan budaya yang ada. Dari ketiga penelitian
yang relevan tersebut dapat digambarkan dalam diagram agar lebih jelas.
Desain diagram ini bertujuan untuk mempermudah dan memberi gambaran
kepada peneliti mengenai penelitian yang dilakukan oleh peneliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Gambar 2.1 Bagan Penelitian yang Relevan
Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa terdapat beberapa perbedaan
penelitian ini dengan penelitian sebelumnya. Penelitian pertama membahas
tentang pengembangan meda buku cerita bergambar yang bertema pekerjaan
untuk meningkatkan pengetahuan karier siswa kelas IV SD. Dalam penelitian
tersebut juga mengembangkan buku cerita bergambar guna membantu
pemahaman siswa kelas IV SD tentang tugas utama, peralatan dan hal-hal
yang mendukung suatu pekerjaan. Sedangkan peneliti juga akan
mengembangkan buku cerita anak bergambar yang menanamkan sikap peduli
Nuryono
“Pengembangan Media Buku
Cerita Bergambar Tema Pekerjaan Untuk
Meningkatkan Pengetahuan Karier Siswa
Kelas IV Sekolah Dasar”.
Suseno (2017)
Pengembangan Materi
Pendidikan Kesadaran dan
Kepedulian Lingkungan
Menggunakan Model
Conservation Scout untuk siswa kelas III B SD N
Jetis I Yogyakarta
Widiastuti (2013)
Analisis SWOT Keragaman
Budaya Indonesia
Pengembangan Buku Cerita Bergambar mengenai Keberagaman Budaya Untuk
Pembelajaran Membaca Siswa Kelas III B SD Kanisius Sorowajan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
terhadap lingkungan sosial dan membantu proses pembelajaran membaca di
dalam kelas.
Penelitian kedua ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh
peneliti namun penelitian ini berkaitan dengan pengembangan buku cerita
bergambar tentang lingkungan hidup yang akan dikembangkan oleh peneliti.
Dalam penelitian kedua ini membahas tentang pengembangan materi dengan
menggunakan desain pengembangan dari Tomlinson. Peneliti juga
menggunakan 15 prinsip pengembangan materi Tomlinson dalam instrumen
validasi.
Penelitian yang ketiga membahas tentang bagaimana cara memiliki
kekuatan untuk membangun bangsa dengan keadaan kebudayaan yang
beragam. Berbeda halnya dengan peneliti, peneliti akan mengembangkan
buku cerita bergambar untuk pembelajaran membaca kelas rendah mengenai
keberagaman budaya.Namun dalam penelitian tersebut juga banyak
membahas mengenai keberagaman budaya di Indonesia yang tak jauh beda
dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti.
Berdasarkan ketiga penelitian tersebut peneliti akan mengembangkan
buku cerita bergambar. Peneliti berharap agar buku cerita bergambar yang
dihasilkan dapat digunakan sebagai acuan siswa dalam pembelajaran
membaca pada siswa kelas rendah (tiga) agar dapat peduli terhadap
lingkungan terutama lingkungan sosial. Untuk itu peneliti akan
mengembangkan buku cerita bergambar mengenai keberagaman budaya
untuk pembelajaran membaca kelas rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
2.3 Kerangka Berpikir
Pendidikan lingkungan hidup merupakan suatu tujuan untuk mengubah
perilaku dan sikap seseorang agar memiliki kesadaran, kepedulian terhadap
lingkungan, dan masalah-masalah yang terkait di dalamnya, menumbuhkan
rasa cinta terhadap lingkungan dan dapat berperan penting dalam melstarikan
lingkungannya.Pendidikan lingkungan hidup tidak semata memberikan
pengetahuan biologis, tetapi memberikan pula pengetahuan tentang
lingkungan sosial. Pendidikan yang memberikan pengetahuan tentang
kehidupan bersosial juga sangatlah penting untuk anak usia sekolah dasar
yang pada kenyataannya hidup bersosial itu sangat dibutuhkan di lingkungan
kita. Ada baiknya pengetahuan tentang lingkungan hidup yang berkaitan
dengan lingkungan sosial dipelajari anak sejak usia dini, karena pendidikan
ini sangat mempengaruhi sikap anak terhadap lingkungan sosialnya. Salah
satu sarana yang dapat memberi pengetahuan tentang pendidikan lingkungan
hidup ini dapat tertuang di dalam buku cerita bergambar. Buku cerita
bergambar ini sangat efisien untuk membantu memberikan informasi dan
pongetahuan kepada anak-anak usia sekolah dasar tentang pendidikan
lingkungan hidup. Dalam buku cerita bergambar ini terdapat banyak tokoh
dan gambar yang menarik, sehingga anak dapat memahami isi cerita yang
terdapat pada buku cerita bergambar melalui gambarnya.Buku cerita
bergambar dapat memotivasi anak dan anak lebih tertarik untuk membaca dan
mengetahui isi cerita bergambar tersebut. Dengan adanya buku cerita
bergambar membantu anak untuk berimajinasi, dapat membantu anak dalam
perkembangan apresiasi kultural, memperluas pengetahuan anak,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
danmenimbulkan rasa kesenangan sendiri bagi anak sehingga anak akan lebih
termotivasi untuk membaca buku lebih banyak. Pada zaman modern ini
membaca sangatlah penting untuk diajarkan mulai dari usia sekolah dasar.
Pada kenyataannya pemerintah mendukungadanya kegiatan membaca teratur
dengan menerapkan gerakan literasi sekolah.Kegiatan literasi sekolah yaitu
suatu kegiatan membaca 15 menit sebelum memulai kegiatan belajar
mengajar di dalam kelas. Beberapa sekolah juga menerapkan Gerakan
Literasi Sekolah (GLS) ini pada 15 menit sebelum kegiatan belajar mengajar
berakhir. Dalam GLS, buku yang dibaca adalah buku non pelajaran, sehingga
buku cerita bergambar ini dibuat berisi tentang pendidikan lingkungan hidup
dengan ilustrasi gambar yang menarik dan mudah dipahami oleh anak.
Adanya buku cerita bergambar ini diharapkan siswa dapat mengetahui
bagaimana cara merawat, menghargai, dan melestarikan lingkungan hidup
yang ada disekitarnya.
Berdasarkan uraian yang telah dijabarkan di atas, maka peneliti
mempunyai maksud untuk mengembangkan sebuah buku cerita bergambar
mengenai keberagaman budaya untuk menumbuhkan minat baca terhadap
siswa khususnya pada siswa sekolah dasar kelas rendah (tiga), sehingga siswa
mampu memahami isi dari cerita tersebut dan menemukan nilai-nilai moral
yang terkandung di dalamnya khususnya kepedulian siswa terhadap
lingkungan hidup yang ada di sekitar mereka.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
2.4 Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan dari uraian di atas maka dapat dirumuskan beberapa pertanyaan
penelitian sebagaimana berikut ini :
1. Bagaimana pengembangan buku cerita bergambar mengenai keberagaman
budaya untuk pembelajaran membaca siswa kelas III B SD Kanisius
Sorowajan?
2. Bagaimana kualitas buku cerita bergambar mengenai keberagaman
budaya untuk pembelajaran membaca siswa kelas III B SD Kanisius
Sorowajan menurut ahli/pakar?
3. Bagaimana kualitas buku cerita bergambar mengenai keberagaman
budaya untuk pembelajaran membaca siswa kelas III B SD Kanisius
Sorowajan menurut guru kelas III?
4. Bagaimana kualitas buku cerita bergambar mengenai keberagaman
budaya untuk pembelajaran membaca siswa kelas III SD Kanisius
Sorowajan menurut hasil uji coba terbatas?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan buku cerita anak.
Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini yaitu
pengembangan atau Research and Development (R&D). Menurut Sugiyono
(2010: 407) metode penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa
Inggrisnya Research and Development adalah metode penelitian yang
digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan
produk tersebut. Penelitian dan pengambangan berfungsi untuk memvalidasi
dan mengembangkan produk.Memvalidasi produk, berarti produk itu telah
ada, dan peneliti hanya menguji efektivitas atau validitas produk
tersebut.Mengembangkan produk dalam arti yang luas dapat berupa
memperbarui produk yang telah ada (sehingga menjadi lebih praktis, efektif,
dan efisien) atau menciptakan produk baru (yang sebelumnya belum pernah
ada) (Sugiyono, 2015: 28).Penelitipun memutuskan untuk menggunakan
desain penelitian dan pengembangan menurut Borg and Gall (dalam
Sugiyono, 2015: 35-36). Penelitian ini menggunakan desain penelitian dan
pengembangan menurut Borg and Gall karena dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan metode penelitian dan pengembangan (Research &
Development) untuk mengembangkan buku cerita anak.
Penelitian ini mengembangkan buku cerita anak yang berisi tentang
materi pembelajaran berupa “Pengembangan Buku Cerita
BergambarMengenai Keberagaman Budaya untuk Pembelajaran Membaca
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
siswa kelas III B SD Kanisius Sorowajan” pelaksanaan pengembangan buku
cerita ini disesuaikan dengan 15prinsip pengembangan materi menurut
Tomlinson.
Prinsip-prinsip pengembangan materi menurut Tomlinson (1998),
yaitu: (1) Materi pembelajaran semestinya memiliki pengaruh yang kuat
terhadap peserta didik; (2) Materi pembelajaran harus membantu peserta
didik merasa mudah belajar; (3) Materi pembelajaran harus membantu peserta
didik untuk berkembang dengan penuh percaya diri; (4) Materi pembelajaran
harus menyediakan dan memfasilitasi peserta didik menjadi pembelajar yang
mandiri; (5) Materi pembelajaran semestinya tersedia sesuai dengan focus
pembelajaran yang diajarkan; (6) Materi pembelajaran harus memberi
kesempatan pada peserta didik untuk menggunakan bahasa yang otentik; (7)
perhatian peserta didik harus diberikan melalui penggunaan gaya bahasa
sebagai input; (8) Materi pembelajaran harus memberi kesempatan peserta
didik untuk mempelajari bahasa target untuk tujuan komunikasi; (9) Materi
pembelajaran harus memperhitungkan perbedaan gaya belajar peserta didik;
(10) Materi pembelajaran harus memperhitungkan perbedaan gaya belajar
peserta didik; (11) Materi pembelajaran harus memperhitungkan perbedaan
sikap peserta didik; (12) Materi pembelajaran harus memungkinkan adanya
periode hening pada awal kegiatan pembelajaran; (13) Materi pembelajaran
hendaknya dapat memaksimalkan potensi belajar peserta didik; (14) Materi
pembelajaran seharusnya tidak terlalu mengontrol latihan peserta didik; (15)
Materi pembelajaran harus menyediakan kesempatan untuk pemberian umpan
balik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Tujuan akhir dari R & D adalah menghasilkan suatu produk yang
dianggap handal karena telah melalui tahap-tahap pengujian dan revisi;
produk yang dihasilkan sesuai kebutuhan lapangan sesuai dengan hasil
analisis kebutuhan; proses pengembangan produk dilakukan secara ilmiah
dengan menganalisis data secara empiris (Sanjaya, 2013: 130).
Berdasarkan dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa
penelitian dan pengembangan (R & D) adalah suatu metode penelitian yang
digunakan untuk mengembangkan dan menyempurnakan suatu produk yang
dapat diuji keefektifan produk tersebut.
Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian dan
pengembangan ini mengadopsi dari dua model. Model yang pertama adalah
langkah pengembangan Borg and Gall (dalam Sugiyono, 2015: 35-36)
Langkah pelaksanaan pengembangan Borg and Gall (dalam Sugiyono,
2015: 35-36) yang dimodifikasi dengan prinsip pengembangan materi
Tomlinson adalah sebagai berikut:
1. Penelitian dan Pengumpulan Informasi (Research and information
collecting)
Meliputi analisis kebutuhan dengan membuat instrument observasi,
wawancara, dan kuesioner berdasarkan 15 prinsip pengembangan
materi Tomlinson, review literatur, penelitian dalam skala kecil, dan
persiapan membuat laporan yang terkini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
2. Melakukan Perencanaan (Planning)
Meliputi pendefinisian keterampilan yang harus dipelajari, perumusan
tujuan, penentuan urutan pembelajaran, dan uji coba kelayakan (dalam
skala kecil).
3. Mengembangkan Produk Awal (Develop Preliminary Form a Product)
Meliputi penyiapan materi pembelajaran, prosedur/penyusunan buku
pegangan, dan instrumen evaluasi.
4. Pengujian lapangan awal(Preliminary Field Testing)
Kegiatan ini dilakukan pada 1 sekolah, menggunakan 6 sampai dengan
12 subjek. Pengumpulan data dengan wawancara, observasi,
kuesioner. Hasilnya selanjutnya dianalisis.
5. Revisi produk(Main Product Revision)
Melakukan revisi utama terhadap produk didasarkan pada saran-saran
pada uji coba.
6. Uji Coba lapangan utama(Main Field Testing)
Uji coba lapangan terhadap produk yang diperbaiki dalam skala yang
lebih luas. Pengumpulan data kualitatif dan kuantitatif hasil pre dan
postes.
7. Revisi Produk(Operational product Revision)
Melakukan revisi produk yang siap dioperasionalkan, berdasarkan
saran-saran dari uji coba.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
3.2 Setting Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Kanisius Sorowajan yang beralamatkan
di Sorowajan, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta.
2. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah 6 siswa kelas III B di SD Kanisius
Sorowajan.
3. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dari awal bulan November sampai dengan
bulan Desember 2017.
3.3 Prosedur Pengembangan
Penelitian ini menggunakan prosedur pengembangan yang menghasilkan
desain buku berupa buku cerita bergambar mengenai keberagaman budaya
untuk pembelajaran membaca kelas III B SD Kanisius Sorowajan. Peneliti
mengembangkan buku ini menggunakan model penelitian Borg and Gall
(Sugiyono, 2015: 35-36)
Langkah-langkah penelitian pengembangan menurut Borg and Gall (dalam
Sugiyono, 2015: 35-36) sebagai berikut:
1. Penelitian dan Pengumpulan Informasi(Research and information
collecting)
a. Analisis kebutuhan siswa (validasi, instrumen, wawancara). Peneliti
melakukan kegiatan observasi pembelajaran di kelas III B SD
Kanisius Sorowajan untuk mengetahui kegiatan yang dilakukan siswa
selama pembelajaran berlangsung dan untuk menganalisis kebutuhan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
siswa terhadap materi ajar pada buku cerita bergambar mengenai
keberagaman budaya. Instrumen observasi yang peneliti buat mengacu
pada kebutuhan peneliti untuk meneliti keadaan awal pada kegiatan
belajar mengajar di dalam kelas. Kegiatan observasi ini pun
dikhususkan pada pembelajaran yang berkaitan dengan membaca pada
mata pelajaran Bahasa Indonesia Kegiatan wawancara dilakukan
kepada guru kelas dan siswa SD Kanisius Sorowajan yang dilakukan
oleh peneliti untuk mendapatkan informasi yang lebih luas berkaitan
dengan pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia.Hasil dari
kegiatan observasi dan wawancara terhadap analisis kebutuhan siswa
khususnya, dapat dijadikan sebagai dasar pengembangan buku cerita
bergambar sesuai dengan apa yang diharapkan siswa sehingga
diharapkan dapat memiliki pengaruh positif bagi perkembangan dan
kemajuan siswa kelas III B SD Kanisius Sorowajan.
2. Melakukan Perencanaan(Planning)
Peneliti membuat perencanaan seperti, membuat timeline pembuatan
buku cerita anak bergambar, membuat draft cerita yang akan disajikan
dalam isi buku cerita anak bergambar, dan membuat sketsa gambar
gambar desain karakter cerita anak sesuai dengan karakter anak.
Pembuatan draft cerita berdasarkan hasil wawancara awal di dalam kelas
kepada 6 siswa. Siswa bercerita tentang hubungan pertemanan dengan
teman yang berasal dari daerah lain yang memiliki kebudayaan lain pula.
Peneliti meminta setiap siswa untuk menceritakan seberapa mereka
peduli terhadap orang lain terutama terhadap teman yang berasal dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
kebudayaan yang berbeda. Dari hasil tanya jawab yang peneliti lakukan,
peneliti mengambil kesimpulan untuk membuat buku cerita bergambar
tentang hubungan pertemanan yang beragam.
3. Mengembangkan Produk Awal(Develop Preliminary Form a Product)
Peneliti menyusun produk buku cerita bergambar awal. Dimulai
dengan menggambar tokoh-tokoh dan latar tempat, lalu dilanjutkan
dengan proses pewarnaan digital, menyusun layout buku cerita, dan
mencetak buku cerita bergambar sebanyak 2 buku cerita bergambar.
4. Pengujian lapangan awal(Preliminary Field Testing)
Peneliti melakukan validasi terhadap produk buku cerita bergambar
kepada ahli/pakar dan kepada guru kelas III SD Kanisius Sorowajan
dengan memberikan kuesioner kepada ahli/pakar dan kepada guru kelas
III tersebut.Hasil selanjutnya dianalisis.
5. Revisi produk(Main Product Revision)
Peneliti melakukan revisi terhadap buku cerita bergambar yang telah
divalidasikan oleh ahli/pakar dan guru kelas III SD Kanisius Sorowajan.
6. Uji Coba lapangan utama(Main Field Testing)
Produk yang sudah diperbaiki kemudian diuji cobakan untuk
mengetahui kelayakan produk yang dihasilkan.Uji coba dilakukan pada 6
orang siswa kelas III B SD Kanisius Sorowajan.
7. Revisi Produk(Operational product Revision)
Peneliti melakukan perbaikan produk yang telah diuji cobakan kepada
6 siswa berdasarkan saran-saran yang telah ditulis dalam kuesioner dari
uji coba.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Bagan 3.1. Prosedur Penelitian
Langkah VII
Revisi Produk Awal
- Mengolah data hasil uji coba terbatas
- Dilakukan perbaikan sesuai saran dari validator terhadap buku cerita bergambar
Langkah 1
Riset dan Pengumpulan Data
Analisis Kebutuhan Siswa
- Pembuatan Instrumen (angket observasi dan wawancara)
- Pembuatan angket observasi dan wawancara berdasarkan 15 prinsip pengembangan materi menurut Tomlinson.
Langkah IV
Validasi Produk Awal
Validasi dilakukan oleh dosen ahli dan guru kelas III B SDK Sorowajan. Menggunakan instrumen validasi yang telah disesuaikan dengan 15 prinsip pengembangan materi menurut tomlinson.
Langkah V dan VI
Revisi Produk awal dan Uji Coba Terbatas
- Dilakukan perbaikan sesuai saran dari hasil validasi produk awal
- Implementasi produk yang telah direvisi terhadap 6 siswa kelas III B
- Pembagian kuesioner/lembar penilaian terhadap produk kepada siswa untuk memperoleh data kualitas
- Observasi implementasi produk berdasarkan prinsip pengembangan materi Tomlinson untuk memperoleh data minat membaca siswa.
Langkah III
Pengembangan Produk Awal
Pengembangan produk
- Membuat buku cerita bergambar (editing gambar dan layout buku cedrita bergambar)
- Konsultasi produk buku cerita bergambar awal
Langkah II
Perencanaan Desain Produk
- Pengolahan data hasil analisis kebutuhan
- Pembuatan timeline pelaksanaan penelitian pengembangan
- Menentukan SK, KD, Indikator dan gambaran umum pembelajaran untuk pembuatan draft pengembangan buku cerita bergambar
- Konsultasi draft dan sketsa cerita serta gambar kepada dosen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
wawancara dan kusioner.
3.4.1 Observasi
Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengamati
secara langsung maupun tidak tentang hal-hal yang diamati dan mencatatnya
pada alat observasi. Hal-hal yang diamati itu biasa gejala-gejala tingkah laku,
benda-benda hidup, ataupun benda mati (Sanjaya, 2013: 270). Menurut
Widoyoko (2015: 46) observasi merupakan salah satu metode pengumpulan
data di mana pengumpul data mengamati secara visual gejala yang diamati
serta menginterprestasikan hasil pengamatan tersebut dalam bentuk catatan
sehingga validitas data sangat tergantung pada kemampuan observer. Teknik
pengumpulan data dengan observasi digunakan bila penelitian berkenan
dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden
yang diamati tidak terlalu besar. Dari segi proses pelaksanaan pengumpulan
data, observasi dapat dibedakan menjadi participant observation (observasi
berperan serta) dan non participat observation, selanjutnya dari segi
instrumentasi yang digunakan, maka observasi dapat dibedakan menjadi
observasi terstruktur dan tidak terstruktur (Sugiyono, 2011: 196).
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis observasi
nonpartisipan. Dalam penelitian ini, peneliti tidak terlibat dan hanya sebagai
pengamat. Observasi dilakukan dengan cara mengamati objek penelitian yaitu
saat pembelajaran membaca pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di dalam
kelas. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang bagaimana minat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
baca siswa SD Kanisius Sorowajan terhadap pembelajaran membaca pada mata
pelajaran Bahasa Indonesia mengenai keberagaman budaya, dan apakah
mereka tertarik dengan buku cerita bergambar?
3.4.2 Wawancara
Wawancara adalah metode pengumpulan data dengan mengajukan
pertanyaan secara lisan kepada subjek yang diteliti (Kusumah, 2009: 77).
Wawancara merupakan suatu proses tanya jawab atau dialog secara lisan antara
pewancara (interviewer) dengan responden atau orang yang diinterviu
(interviewee) dengan tujuan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan
oleh peneliti (Widoyoko, 2015: 40). Esterberg (2002) (dalam Sugiyono, 2015:
232) mengemukakan beberapa macam wawancara, yaitu wawancara
terstruktur, semiterstruktur, dan tidak terstruktur.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan bentuk wawancara terstruktur.
Wawancara terstruktur adalah bentuk wawancara dengan menggunakan
pedoman yang telah disusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan
data.
3.4.3 Penyebaran Kuesioner
Penyebaran kuesioner merupakan pemgumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pernyataan atau pernyataan tertulis kepada
responden untuk dijawab (Sugiyono, 2010: 199). Kuesioner juga disebut
angket, Sanjaya (2013: 255) angket adalah instrumen penelitian berupa daftar
pertanyaan atau pernyataan secara tertulis yang harus dijawab atau diisi oleh
responden sesuai dengan petunjuk pengisiannya. Dilihat dari segi
pertanyaannya, kuesioner dapat dibedakan antara bentuk pertanyaan tertutup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
(closed questions) dan bentuk pertanyaan terbuka (opened questions).
Pertanyaan tertutup adalah pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya telah
disediakan dan tinggal dipilih oleh responden, sedangkan pertanyaan terbuka
adalah pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya tidak disediakan, melainkan
diserahkan kepada responden. Selain bentuk-bentuk tersebut, ada juga yang
disebut dengan angket semi terbuka (semi opened questionare) berupa
sejumlah pertanyaan atau pernyataan yang memberikan kebebasan kepada
responden untuk memberikan jawaban dan pendapat menurut pilihan jawaban
yang telah disediakan (Mahmud, 2011: 178-179).
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan kuesioner dengan pertanyaan
atau pernyataan tertutup dan semi terbuka. Peneliti sebelumnya sudah
menyiapkan pertanyaan atau pernyataan yang menjadi alternatif jawaban yang
harus dipilih oleh responden tanpa kemungkinan memberi jawaban yang lain.
3.5 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini berupa
kuisioner sebagai lembar pedoman wawancara dan kuesioner sebagi lembar
observasi.
3.5.1 Pedoman wawancara
Peneliti melakukan wawancara dengan guru dan siswa kelas III Sekolah
Dasar dengan menggunakan pedoman berupa lembar kuesioner sebagai analisis
kebutuhan. Daftar wawancara berupa pernyataan-pernyataan yang mengacu
pada analisis kebutuhan buku cerita bergambar mengenai keberagaman
budaya. Berikut kisi-kisi pedoman wawancara yang dilakukan kepada guru dan
siswa kelas III Sekolah Dasar:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Tabel 3.1 Kisi-kisi wawancara guru
Tabel 3.2 Kisi-kisi wawancara siswa
3.5.2 Kuesioner
Pengumpulan data melalui kuesioner dilakukan peneliti untuk memperoleh
data hasil validasi produk buku cerita bergambar tentang pencemaran lingkungan
yang telah dikembangkan oleh peneliti melalui uji coba validasi produk yang
dilakukan oleh satu dosen ahli, satu guru kelas III B, dan enam siswa kelas III B.
No Topik Pertanyaan No Pertanyaan
1. Tersedianya buku bacaan seperti buku cerita bergambar di sekolah
1,2,3
2. Kesulitan yang dialami siswa dalam pembelajaran di kelas
4
3. Penggunaan buku cerita bergambar di kelas pada pembelajaran membaca
5,6
4. Pentingnya lingkungan hidup bagi siswa 7 5. Pendapat siswa tentang pentingnya
keberagaman kebudayaan 8,9
6. Ketertarikan siswa terhadap buku cerita bergambar
10,11
No Topik Pertanyaan No Pertanyaan 1. Tersedianya buku bacaan seperti buku cerita
bergambar di sekolah 1,2,3
2. Kesulitan yang dialami siswa dalam pembelajaran di kelas
4
3. Penggunaan buku cerita bergambar di kelas pada pembelajaran membaca
5,6
4. Pentingnya lingkungan hidup bagi siswa 7,8,9,10 5. Pendapat siswa tentang pentingnya buku
cerita bergambar tentang keberagaman kebudayaan
11,12
6. Ketertarikan siswa terhadap buku cerita bergambar
13,14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Kuesioner tersebut bertujuan untuk mengetahui kualitas buku cerita yang telah
dihasilkan. Melalui kuesioner peneliti juga terbantu dalam melakukan revisi
produk berdasarkan hasil penilaian dan saran validator. Sebelum menyusun
kuesioner, peneliti membuat kisi-kisi terlebih dahulu.
Berikut merupakan kisi-kisi kuesioner yang digunakan untuk menilai
produk buku cerita bergambar:
Tabel 3.3 Kisi-kisi Validasi Produk untuk Ahli/Pakar dan Guru
No. Topik Nomor Pernyataan 1. Cover buku
a. Judul Buku b. Warna
1, 2, 3, 4
2. Isi buku a. Isi cerita b. Pesan untuk pendidikan lingkungan
hidup (pluralisme) c. Bahasa yang digunakan d. Tampilan gambar dan tulisan e. Ketertarikan isi buku
5, 6, 7, 8, 9, 10
3. Anatomi buku a. Rancangan halaman b. Tata letak c. Jenis huruf
11, 12, 13, 14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Tabel 3.4 Kisi-kisi Validasi Produk untuk Siswa No Topik Aitem Pernyataan 1 A. Cover buku
• Judul buku • Warna cover
1, 2
2 B. Isi buku • Isi cerita • Bahasa yang digunakan • Ketertarikan isi buku
3, 4, 5, 6, 7, 8, 9
3 C. Anatomi buku • Rancangan halaman • Tata letak • Tampilan gambar dan tulisan • Jenis huruf
10, 11, 12
Tabel di atas merupakan kisi-kisi kuesioner untuk validasi ahli/pakar dan
guru serta siswa. Setelah kisi-kisi dibentuk maka peneliti menyusun instrumen
kuesioner yang digunakan untuk melakukan penilaian terhadap produk buku
cerita bergambar. Instrument kuesioner dibuat berdasarkan 5 prinsip
pengembangan materi milik Tomlinson. Berikut contoh dari instrumen kuesioner
yang digunakan dalam penelitian pengembangan ini untuk ahli/pakar dan guru:
Tabel 3.5 Contoh Instrumen Kuesioner Uji Validasi Produk untuk Pakar dan Guru
No. Aspek yang Dinilai Jawaban Komentar 1 2 3 4 5
A. Cover buku 1. Judul buku cerita mewakili
keseluruhan isi cerita
2. Judul buku cerita menarik minat siswa untuk membaca buku cerita
3. Judul buku cerita membawakan pesan yang disampaikan
4. Warna perpaduan cover dan tulisan menarik minat siswa untuk membaca lebih lanjut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
No. Aspek yang Dinilai Jawaban Komentar 1 2 3 4 5
B. Isi buku 5. Isi cerita memberikan dampak
positif terhadap siswa
6. Isi buku cerita membantu siswa agar lebih mudah dalam belajar
7. Isi buku cerita menggunakan bahasa yang sederhana sehingga mudah dibaca dan dipahami oleh siswa kelas bawah
8. Isi buku cerita memiliki gambar dan teks yang saling berhubungan
9. Gaya dan ketepatan bahasa cocok untuk siswa kelas rendah
10. Isi buku cerita berhasil memikat siswa untuk terus mengikuti jalan cerita
C. Anatomi buku 11. Rancangan halaman buku
tertata dengan baik
12. Pemilihan jenis huruf menarik perhatian siswa
13. Jenis huruf pada buku cerita memiliki tingkat mudah dibaca yang baik bagi siswa
14. Tata letak/sistematika penulisan tidak terlalu sempit sehingga mudah untuk dibaca
Total Skor Rata-rata Skor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Berikut contoh dari instrumen kuesioner yang digunakan dalam penelitian
pengembangan ini untuk ahli/pakar dan guru:
Tabel 3.6 Contoh Instrumen Kuesioner Uji Validasi Produk untuk
Siswa
No. Aspek yang dinilai Skor Saran 1 2 3 4 5
A. Cover Buku 1 Judul buku menarik untuk
membaca cerita lebih lanjut.
2 Warna cover menarik bagi siswa untuk membaca cerita lebih lanjut.
B. Isi buku cerita 3 Isi cerita memberikan
pengaruh positif kepadamu.
4 Isi cerita dapat memaksimalkan potensi siswa mengembangkan rasa ingin tahumu.
5 Cerita menggunakan bahasa yang memudahkan dipahami.
6 Cerita memberikan pesan pesan baik untukmu.
7 Jalan cerita menarik untuk dibaca lebih lanjut.
8 Isi cerita membantumu untuk belajar kreatif.
9 Isi cerita mengajarkan tentang sikap toleransi.
C. Anatomi buku 10 Setiap halaman buku mudah
dibuka ataupun ditutup.
11 Jenis huruf menarik untuk membaca buku.
12 Jenis huruf mudah dibaca. Total Skor
Rata-rata Skor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
3.5.3 Pedoman Observasi Peneliti melakukan kegiatan observasi untuk mendapatkan data analisis
kebutuhan dan hasil implementasi produk buku cerita bergambar. Pedoman
observasi menggunakan tabel kuesioner yang akan diisi oleh peneliti. Sebelum
menyusun lembar kuesioner untuk observasi, peneliti menyusun kisi-kisi
observasi terlebih dahulu.
Berikut merupakan kisi-kisi kuesioner yang digunakan untuk observasi
awaltentang ketersediaan buku cerita bergambar di sekolah:
Tabel 3.7 Kisi-kisi Observasi Analisis Kebutuhan No. Topik Observasi Aitem pernyataan
1. Ketersediaan buku cerita bergambar di SD Kanisius Sorowajan
1,2
2. Ketersediaan buku cerita bergambar tentang keberagaman kebudayaan untuk menunjang pembelajaran di SD Kanisius Sorowajan
3,4
3. Penggunaan buku cerita bergambar pada pembelajaran membaca di kelas II SD Kanisius Sorowajan
5,6,7
4. Minat baca siswa kelas II SD Kanisius Sorowajan dalam pembelajaran di kelas
8,9
5. Buku pendukung kegiatan pembelajaran di kelas II SD Kanisius Sorowajan
10,11
Berikut contoh dari instrumen observasi yang digunakan dalam penelitian
pengembangan ini untukmemperoleh hasil analisis kebutuhan:
Tabel 3.8 Instrumen Observasi Analisis Kebutuhan Topik Observasi No Pernyataan Ya Tidak Deskripsi
Ketersediaan buku cerita bergambar di SD Kanisius Sorowajan
1. SD Kanisius Sorowajan memiliki fasilitas perpustakaan
2. Perpustakaan SD Kanisius Sorowajan memiliki koleksi buku cerita bergambar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Topik Observasi No Pernyataan Ya Tidak Deskripsi
Ketersediaan buku cerita bergambar tentang keberagaman kebudayaan untuk mendukung pembelajaran di SD Kanisius Sorowajan
3. Perpustakaan SD Kanisius Sorowajan memiliki koleksi buku cerita bergambar tentang keberagaman kebudayaan
4. Buku cerita bergambar tentang keberagaman kebudayaan terdapat di dalam kelas
Penggunaan buku cerita bergambar pada pembelajaran membaca di kelas III SD Kanisius Sorowajan
5. SD Kanisius Sorowajan menggunakan buku cerita bergambar untuk mendukung pembelajaran
6. Buku cerita bergambar digunakan dengan maksimal oleh guru di kelas III
7. Buku cerita bergambar sesuai dengan materi pembelajaran
Minat baca siswa kelas III SD Kanisius Sorowajan dalam pembelajaran di kelas
8. Buku cerita bergambar membangun minat siswa untuk membaca siswa kelas III SD Kanisius Sorowajan
9. Siswa kelas III SD Kanisius Sorowajan antusisan belajar menggunakan buku cerita bergambar
Buku pendukung kegiatan pembelajaran di kelas III SD
10. SD Kanisius Sorowajan menggunakan buku bacaan sebagai buku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Topik Observasi No Pernyataan Ya Tidak Deskripsi
Kanisius Sorowajan
pendukung pembelajaran
11. Siswa kelas III SD Kanisius menggunakan buku bacaan sebagai buku pendukung pembelajaran
Berikut merupakan kisi-kisi kuesioner yang digunakan untuk
observasi implementasi produk buku cerita bergambar. Instrumen
observasi dalam penelitian ini berpedoman pada 10 prinsip pengembangan
materi menurut Tomlinson:
Tabel 3.9 Kisi-kisi Observasi Implementasi Produk No Topik Observasi Aitem
Pernyataan 1. Buku cerita bergambar memberikan pengaruh
positif terhadap siswa 1, 2
2. Buku cerita bergambar harus membantu siswa agar mudah belajar
3, 4
3. Buku cerita bergambar membantu siswa untuk berkembang dengan penuh percaya diri
5
4. Buku cerita bergambar memfasilitasi siswa menjadi pembelajar yang mandiri
6, 7
5. Buku cerita bergambar tersedia sesuai fokus pembelajaran yang diajarkan
8, 9
6. Buku cerita bergambar dapat memaksimalkan potensi belajar siswa
10, 11
Berikut contoh dari instrumen observasi yang digunakan dalam penelitian
pengembangan ini untuk observasi implementasi produk:
Tabel 3.10 Instrumen Observasi Implementasi Produk
Topik Observasi No Pernyataan Ya Tidak Komentar
Buku cerita 1. Siswa aktif dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Topik Observasi No Pernyataan Ya Tidak Komentar
bergambar memberikan pengaruh positif terhadap siswa
kegiatan membaca
2. Siswa menjadi tertarik membaca dengan menggunakan buku cerita bergambar
Buku cerita bergambar harus membantu siswa agar mudah belajar
3. Siswa mudah menangkap materi pembelajaran
4. Siswa terbantu untuk mendapatkan informasi
Buku cerita bergambar membantu siswa untuk berkembang dengan penuh percaya diri
5. Siswa lebih percaya diri saat membaca
Buku cerita bergambar memfasilitasi siswa menjadi pembelajar yang mandiri
6. Koleksi buku cerita bergambar untuk pembelajaran bertambah
7. Buku cerita bergambar dapat digunakan siswa saat pembelajaran
Buku cerita bergambar tersedia sesuai fokus pembelajaran yang diajarkan
8 Buku cerita bergambar dapat digunakan untuk mendukung pembelajaran
9. Buku cerita bergambar memiliki aspek-aspek kognitif dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Topik Observasi No Pernyataan Ya Tidak Komentar
pembelajaran Buku cerita bergambar dapat memaksimalkan potensi belajar siswa
10. Buku cerita bergambar digunakan siswa sebaik mungkin
11. Buku cerita bergambar mampu mengasah potensi
3.6 Teknik Analisis Data
3.6.1 Teknik Analisis Data Kualitatif
Teknik analisis data kualitatif didapatkan dari komentar dan saran
yang diberikan oleh ahli/pakar, guru kelas IIIB SD Kanisius Sorowajan, dan
siswa kelas III B SD Kanisius Sorowajan pada saat uji validasi produk yang
telah dikembangkan. Komentar tersebut berisi kritik dan saran yang dapat
digunakan untuk memperbaiki produk yang telah dikembangkan.Maka dari
itu, peneliti melakukan revisi terhadap produk tersebut, sesuai kritik dan
saran dari validator. Proses revisi produk digambarkan secara rinci dengan
menyajikan langkah-langkah perbaikan berdasarkan uji coba yang telah
dilakukan.
3.6.2 Teknik Analisis Data Kuantitatif
Data kuantitatif pada penelitian ini diperoleh dari hasil skor penilaian
validasi dari ahli/pakar, guru kelas III SD Kanisius Sorowajan, dan satu
siswa kelas III SD Kanisius Sorowajan.Respon yang diberikan berupa
pernyataan sangat baik, baik, cukup, kurang, dan sangat kurang.Berikut
adalah pedoman pemberian skor.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Tabel 3.11 Pedoman Pemberian Skor
Keterangan Skor
Sangat Baik 5
Baik 4
Cukup 3
Kurang 2
Sangat Kurang 1
Peneliti melakukan analisis data dengan langkah-langkah berikut:
1. menghitung skor total rata-rata setiap komponen menggunakan rumus:
Keterangan: Xi = skor rata-rata
Ʃx = jumlah skor
n = jumlah penilai
2. menghitung rata-rata skor total dari tiap komponen
3. mengkonversikan data kuantitatif menjadi data kualitatif sesuai dengan
panduan mengkonversikan data menurut Widoyoko (2009: 238).
Tabel 3.12 Konversi Skala Lima
Rumus
Interval
Rata-Rata
Skor
Klasifikasi
x > Xi + 1,80 SB i >4,2 Sangat Baik
Xi + 0,60 Sbi < ≤ Xi + 1,80 SBi >3,4 – 4,2 Baik
Xi - 0,60 Sbi < ≤ Xi + 0,60 SBi >2,6 – 3,4 Cukup Baik
Xi - 1,80 Sbi < ≤ Xi + 0,60 SBi >1,8 – 2,6 Kurang Baik
≤ Xi – 1,80 SBi ≥ 1,8 Sangat Kurang
Baik
𝑋𝑖 =Ʃ𝑥𝑛
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Keterangan:
Xi = rerata ideal
=12(skor maksimal ideal + skor minimal ideal)
SBi =Simpangan baku ideal
= 16 (skor maksimal ideal – skor minimal ideal)
x = Skor aktual
Berdasarkan rumus konversi di atas, maka berikut penjelasan
mengenai perhitungan tersebut:
Xi = rerata ideal = 12 (skor maksimal ideal+skor minimal ideal)
= 12 (5+1)
= 3
(SBi) Simpangan baku ideal = 16 (skor maksimal ideal-skor minimal
ideal)
= 16 (5-1)
= 0,67
Kategori:
Sangat baik = x > Xi + 1,80 SB i
= x > 3 + (1,80 x 0,67)
= x > 3 + 1,21
= x > 4,21
Baik = Xi + 0,60 Sbi < ≤ Xi + 1,80 SBi
= 3 + (0,60 x 0,67) <x ≤ 3 + (1,80 x 0,67)
= 3 + 0,40<x ≤ 3 + 1,21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
= 3,40<x ≤ 4,21
Cukup baik = Xi –0,60 SBi < ≤ Xi + 0,60 SBi
= 3 – (0,60 x 0,67) <x ≤ 3 + (0,60 x 0,67)
= 3 – 0,40<x ≤ 3 + 0,40
= 2,60<x ≤ 3,40
Kurang baik = Xi – 1,80 SBi < ≤ Xi – 0,60 SBi
= 3 – (1,80 x 0,67) <x ≤ 3 – (0,60 x 0,67)
= 3 – 1,21<x ≤ 3 – 0,40
= 1,79<x ≤ 2,60
Sangat kurang baik = ≤ Xi – 1,80 SBi
= x ≤ 3 – (1,80 x 0,67)
= x ≤ 3 – 1,21
= x ≤ 1,79
Dalam penelitian ini, buku cerita bergambar yang dikembangkan
dianggap layak apabila hasil analisis data memperoleh rerata skor lebih
dari 3,40 sampai dengan 4,21 yang berarti “baik” pada semua aspek.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian Pengembangan
Dalam penelitian pengembangan atau sering disebut research and
development ini ada satu masalah yang hendak dipaparkan. Masalah tersebut
mengenai bagaimana pengembangan buku cerita bergambar ini. Masalah
tersebut akan dijelaskan sebagai berikut:
4.1.1 Proses Pengembangan Buku Cerita
Berdasarkan langkah-langkah pengembangannya yang telah dijelaskan pada
bab sebelumnya, proses pengembangan buku cerita ini mengikuti enam tahap
berikut:
1. Penelitian dan Pengumpulan Informasi(Research and information
collecting)
Langkah awal yang dilakukan dalam penelitian dan pengembangan
buku cerita ini adalah dengan melakukan analisis kebutuhan. Analisis
kebutuhan peneliti dilakukan dengan melakukan wawancara dengan wali
kelas III B SD Kanisius Sorowajan dan melakukan observasi di kelas III B
SD Kanisius Sorowajan. Berdasarkan hasil wawancara, potensi yang
ditemui peneliti ada dua, yang pertama adalah keterbukaan siswa dan yang
kedua adalah minat membaca siswa.
Keterbukaan merupakan dasar yang dibutuhkan untuk membangun
sebuah pribadi yang berkarakter baik. Dalam penelitian ini keterbukaan
yang dimaksud adalah anak terbuka terhadap lingkungan sekitarnya
terlebih terhadap lingkungan sosial anak, dapat atau tidak menerima
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
lingkungan sekitarnya dengan baik. Keterbukaan anak terhadap
lingkungan sekitar khususnya keberagaman budaya yang ada di Indonesia
akan berdampak baik pada perilaku sosial anak. Orang tua perlu
mengajarkan atau memberi contoh melainkan juga memberikan figur atau
sosok yang bisa ditiru anak untuk bagaimana cara menghargai adanya
keberagaman budaya. Sikap terbuka dan menghargai adanya keberagaman
budaya merupakan dasar dari pendidikan pluralismeyang harus diberikan
kepada anak-anak sejak usia dini. Di dalam kelas, pendidikan
keberagaman budaya sudah diberikan saat pembelajaran di dalam kelas
maupun di luar kelas.
Menurut wali kelas III B SD Kanisius Sorowajan kegiatan saling
menghargai sudah diterapkan di kegiatan sehari-hari siswa disekolah,
contohnya saat ada siswa memberi pendapat saat diskusi, teman lainnya
dapat menerima pendapat tersebut. Namun dalam hal menghargai
kebergaman budaya lain tidak semua siswa dapat melakukannya. Peneliti
melakukan wawancara kepada 6 siswa kelas III B SD Kanisius Sorowajan
mengenai keberadaan teman lain yang berbeda kebudayaan. Ada 2 siswa
yang memiliki pengalaman berbeda dengan teman yang berasal dari
daerah lain. Menurut salah satu siswa, berteman dengan orang yang
berasal dari daerah lain itu tidak menyenangkan. Menurut siswa tersebut
berkomunikasi dengan teman yang berasal daerah lain membuat siswa
merasa tidak nyaman, selain bahasa, logat bicara, dan nada bicara yang
digunakan tidak sama membuat siswa sulit untuk saling memahami.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Tabel 4.1 Rangkuman Hasil Wawancara dengan Guru Kelas III B
Daftar Pertanyaan Wawancara Rangkuman Hasil Wawancara
Buku apa saja yang ada di
perpustakaan sekolah SD Kanisius
Sorowajan?
Guru kelas III B mengungkapkan bahwa di SD
Kanisius itu memiliki perpustakaan yang unik,
yang ada di Pendopo. Perpustakaan ini hanya
ada 1 buah rak buku dan di rak tersebut tersusun
rapi berbagai macam buku. Ada buku pelajaran,
buku cerita, dongeng, buku tentang produksi
pangan, dan buku tentang olahraga. Tetapi lebih
banyak buku cerita bergambar. Kurang lebih ada
40 buku cerita bergambar yang di display dalam
rak buku tersebut.
Ada berapa jumlah buku cerita
bergambar yang ada di
perpustakaan SD Kanisius
Sorowajan?
Di setiap kelas ada perpustakaan mini, buku
cerita yang ada di perpustakaan mini tersebut
kurang lebih berjumlah 15-20 buku. Dalam
perpustakaan mini tersebut terdapat berbagai
macam buku. Ada buku tematik, buku cerita
bergambar, dan ada buku lain yang berhubungan
dengan pendidikan.
Kesulitan apa saja yang dialami
oleh siswa kelas III SD Kanisius
Sorowajan dalam pembelajaran di
kelas?
Untuk membaca sudah lancar, tetapi jika tidak
menggunakan buku cerita bergambar siswa
kurang paham maksud ceritanya.
Buku apa saja yang digunakan
dalam pembelajaran?
Terkait dengan pembelajaran bahasa Indonesia,
biasanya menggunakan buku paket bahasa
Indonesia yang bertema tamasya. Buku cerita
bergambar yang biasanya digunakan adalah
yang bercerita tentang pengalaman.
Bagaimana cara guru menggunakan
buku cerita bergambar untuk
mendukung pembelajaran?
Sebelum guru mengajar, guru mempelajari buku
tersebut, lalu setelah itu membacakan kembali
kepada siswa.
Bagaimana sikap siswa terhadap
perbedaan suku dan budaya di
sekitar mereka?
Sudah baik, saling menghargai tetapi juga ada
beberapa siswa yang kadang belum mengerti
tentang keberagaman. Misalnya saat ada siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Daftar Pertanyaan Wawancara Rangkuman Hasil Wawancara
baru yang berasal dari papua, ada beberapa
siswa yang menjadi provokator untuk tidak
berteman dengan siswa baru tersebut karena
bahasanya yang berbeda dan memiliki kebiasaan
yang berbeda. Tetapi guru sudah menanamkan
sikap toleransi kepada siswa untuk saling
menghargai dengan sesama dengan cara
membuat kelompok dengan beranggotakan
siswa yang beragam.
Bagaimana pendapat anda tentang
pentingnya keberagaman
kebudayaan?
Menurut guru kelas III B, dengan adanya
perjuangan pemuda untuk mempertahankan
kemerdekaan dengan pemuda yang berbeda-
beda pula membuat bersatunya negara
Indonesia. Sehingga saat ini diharapkan warga
Indonesia mampu meneruskan perjuangan para
pemuda dimasa lampau. Dapat disimpulkan
bahwa keberagaman kebudayaan sangat penting
ada di lingkungan kita.
Bagaimana pembelajaran
keberagaman kebudayaan di dalam
kelas?
Anak-anak senang dengan kebudayaan, hal
tersebut dapat dilihat ketika ada perayaan hari
kartini. Beberapa siswa yang berasal dari Jawa
menggunakan pakaian adat dari daerah lain.
Selain itu siswa sangat antusias saat
pembelajaran tentang makanan, pakaian adat,
rumah adat, dan tarian daerah khas dari berbagai
macam daerah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Daftar Pertanyaan Wawancara Rangkuman Hasil Wawancara
Bagaimana reaksi siswa saat guru
menggunakan media buku cerita
bergambar dalam pembelajaran
membaca?
Guru lebih sering menggunakan buku paket
sebagai media pembelajaran. Di dalam buku
paket tersebut terdapat gambar yang
berhubungan dengan materi pembelajaran,
sehingga penggunaan buku cerita bergambar
sebagai media pembelajaran sangat diminati.
Saat guru menggunakan media buku cerita
bergambar, siswa sangat antusias dan berlomba-
lomba untuk mencoba membaca buku cerita
bergambar tersebut di depan teman-teman
lainnya.
Bagaimana kondisi di dalam kelas
saat guru menggunakan buku cerita
bergambar sebagai salah satu media
pembelajaran?
Kondisi dalam kelas sangat kondusif, guru
merasa terbantu. Anak lebih antusias dalam
mengikuti pelajaran.
Tabel 4.2 Rangkuman Wawancara Siswa Kelas III B
Daftar Pertanyaan
Wawancara
Rangkuman Hasil Wawancara
Buku apa saja yang kamu
temui di perpustakaan sekolah
SD Kanisius Sorowajan?
Ada berbagai macam buku cerita yang
ditemui siswa di rak buku yang berada di
pendopo maupun di perpustakaan mini di
dalam kelas berikut pernyataan siswa:
Felmenemukan buku cerita bergambar
tentang hewan, legenda, buku pelajaran,
dan buku cerita keagamaan.
Sedangkan Jomenemukan buku tentang
olahraga, buku tematik, dan ensiklopedia.
Berdasarkan hasil dari wawancara kepada
6 siswa, semua jawaban siswa hampir
sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Daftar Pertanyaan
Wawancara
Rangkuman Hasil Wawancara
Buku cerita apa saja yang
pernah kamu baca di
perpustakaan/di kelas?
Menurut Na, buku cerita yang sering ia
baca adalah buku yang enak dilihat,
memiliki banyak gambar dan warna, dan
mudah dipahami, yaitu buku cerita
bergambar tentang kebiasaan di rumah.
Sedangkan menurut Felebih sering
membaca buku tentang legenda, dan buku
cerita anak.
Kesulitan apa saja yang kamu
alami saat pembelajaran
membaca di kelas?
Yomengatakan bahwa kesulitan yang ia
alami adalah saat diminta untuk membaca
buku paket Bahasa Indonesia yang
ceritanya teksnya panjang. menurut Yo
membaca teks yang panjang kadang
kelewatan, dan belum terlalu lancar untuk
membaca, sehingga membuatnya sulit
melanjutkan bacaan dari teman saat
gilirannya.
Untuk siswa yang lain memiliki jawaban
yang hampir sama, yaitu kesulitan saat
guru menjelaskan tetapi tidak ada contoh
realnya misal gambar, ataupun benda
sebagai media pembelajaran.
Bagaimana perasaanmu saat
guru menggunakan buku cerita
bergambar untuk pembelajaran
membaca di kelas?
Menurut Aj pembelajaran di kelas sangat
menyenangkan ketika menggunakan media
pembelajaran terlebih kepada buku cerita
bergambar. Buku cerita bergambar
memberikan pemahaman dengan contoh
nyata, sehingga bagi Ajbuku cerita
bergambar sangat cocok untuk
pembelajaran membaca, lebih jelas dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Daftar Pertanyaan
Wawancara
Rangkuman Hasil Wawancara
tidak membuat bingung.
Buku cerita apa saja yang
sering digunakan guru saat
pembelajaran?
Menurut Na, buku cerita yang sering
digunakan dalam pembelajaran adalah
buku yang berhubungan dengan makhluk
hidup dalam pembelajaran IPA.
Fejuga menambahkan, buku cerita yang
pernah digunakan guru saat pembelajaran
adalah buku cerita tentang kerukunan yang
berhubungan dengan mata pelajaran PKn.
Bagaimana sikapmu kepada
temanmu yang berasal dari
daerah lain?
Menurut Fel jika ingin memiliki banyak
teman harus mau untuk berbaur dengan
teman lainnya, tidak memilih teman,
sehingga berteman dengan teman yang
berasal dari daerah lain itu juga lebih
menyenangkan.
Bagaimana cara menghargai
teman yang berbeda
kebudayaan denganmu?
Menurut Joteman yang berasal dari daerah
lain juga sama dengan kita yang berasal
dari Jawa, untuk itu cara menghargai yang
tepat adalah dengan saling menghormati,
mendengarkan pendapat teman yang
berasal dari daerah lain, tidak bertengkar,
dan tidak saling mengejek.
Kebudayaan apa saja yang
kamu ketahui?
Kebudaya yangAjketahui adalah tentang
pakaian, makanan, rumah adat dan senjata-
senjata dari tiap daerah/pulau. Sedangkan
Najuga menambahkan, bahwa ada
perbedaan bahasa dan adat istiadat di
setiap daerah.
Bagaimana caramu berbagi
dengan teman-temanmu?
Menurut semua siswa yang telah peneliti
wawancarai cara berbagi dengan teman-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Daftar Pertanyaan
Wawancara
Rangkuman Hasil Wawancara
teman adalah dengan saling berbagi
makanan jika dibutuhkan, saling
memberikan bantuan ketika teman lainnya
sedang kesusahan, dan berbagi kasih
kepada sesama.
Bagaimana pendapatmu
tentang buku cerita bergambar?
Menurut Nabuku cerita bergambar itu enak
dibaca, mudah dibaca karena teksnya tidak
terlalu panjang/banyak, gambarnya enak
dilihat dan lebih mudah dipahami.
Dimana saja kamu menemukan
buku cerita bergambar tentang
keberagaman kebudayaan?
Menurut semua siswa yang telah peneliti
wawancarai buku cerita bergambar sering
mereka temui di toko buku, perpustakaan
daerah, dan perpustakaan sekolah. Akan
tetapi perpustakaan sekolah sudah lama
tidak memperbarui koleksi buku cerita
bergambar di perpustakaan, maka dari itu
siswa yang sudah sering membaca di
perpustakaan merasa bosan.
Apa yang kamu lakukan saat
guru mengajar menggunakan
buku cerita bergambar?
Hal yang dilakukan Yosaat guru mengajar
menggunakan buku cerita bergambar
adalah mendengarkan guru, mencoba
memahami cerita yang sedang diceritakan
oleh guru, dan memperhatikan tokoh-tokoh
yang ada dalam cerita tersebut.
Bagaimana keadaan kelasmu
saat guru mengajar
menggunakan buku cerita
bergambar?
Menurut semua siswa yang peneliti
wawancarai kondisi kelas saat guru
mengajar menggunakan buku cerita
kadang rame dan ada yang tidak
mendengarkan, tetapi lebih banyak yang
mendengarkan dan memperhatikan guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Daftar Pertanyaan
Wawancara
Rangkuman Hasil Wawancara
Karena siswa menyukai jika guru
menggunakan buku cerita bergambar,
selain gambar dan warnanya menarik,
siswa juga dapat mengerti latar tempat,
waktu, dan tokoh-tokoh dalam cerita
tersebut.
2. Melakukan Perencanaan(Planning)
Langkah yang dilakukan dalam menyusun perencanaan adalah
dimulai dari membuat timeline pembuatan buku cerita bergambar, dalam
pembuatan timeline peneliti menentukan bulan dan tahun pelaksanaan
penelitian. Dalam timeline peneliti melakukan penelitian pada bulan
Agustus, tetapi pada kenyataannya mundur menjadi bulan November
dikarenakan pada bulan agustus tersebut banyak kegiatan yang ada di
sekolah tempat penelitian. Ketidaksesuaian tersebut membuat peneliti
memulai penelitian pada tanggal 4 November 2017 yang diawali dengan
analisis kebutuhan. Setelah pembuatan timeline peneliti membuat draft
cerita yang akan disajikan dalam isi buku cerita bergambar. Penyusunan
alur cerita berdasarkan hasil analisis kebutuhan (wawancara dan
observasi).
Setelah penyusunan alur cerita atau teks cerita peneliti membuat
sketsa gambar yang sesuai dengan analisis kebutuhan, gambar yang
seusuai dengan anak-anak. Pada awalnya peneliti mencoba membuat
sketsa gambar dengan gambar tangan peneliti. Tetapi hasil gambar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
tersebut tidak sesuai dengan ekspektasi peneliti, sehingga peneliti
memutuskan untuk meminta bantuan dari ahli sketsa gambar. Pelaksanaan
sketsa gambar dimulai pada bulan November akhir dan peneliti
memberikan target tanggal 10 Desember 2017 sketsa gambar telah selesai
dan mulai mengerjakan pewarnaan digital. Tetapi sketsa gambar selesai
tidak sesuai dengan target. Sketsa gambar selesai pada bulan Desember
akhir dan pewarnaan digital dimulai pada bulan januari. Proses pewarnaan
digital peneliti meminta bantuan seorang ahli desain grafis sehingga tidak
terlalu banyak kekurangan. Pewarnaan digital ini juga berdasarkan dari
analisis kebutuhan, warna yang digunakan warna cerah dan warna yang
disukai siswa. Dapat disimpulkan bahwa penelitian pengembangan buku
cerita bergambar tentang keberagaman budaya dirancang sesuai dengan
kebutuhan siswa.
3. Mengembangkan Produk Awal(Develop Preliminary Form a Product)
Langkah awal untuk mengembangkan buku cerita bergambar
mengenai keberagaman budaya ini adalah disesuaikan dengan hasil
analisis kebutuhan siswa. untuk mencapai rancangan yang berhasil
tersebut, perlu adanya beberapa prinsip dalam setiap langkah yang diambil
untuk proses pengembangan. Yang menjadi patokan dalam penyusunan
buku cerita tersebut adalah:
1. Konsep buku
Jika melihat hasil analisis kebutuhan yang dilakukan pada awal
penelitian, peneliti memunculkan satu tokoh yang sangat mencolok
dalam hal budaya di daerahnya. Satu tokoh tersebut adalah tokoh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
utama dalam cerita bergambar yang penelit kembangkan. Tokoh utama
tersebut adalah seorang siswa baru yang berasal dari Papua. Tetapi
dalam cerita ini ada beberapa siswa yang belum bisa menghargai
teman barunya yang berasal dari papua. Diharapkan dengan adanya
buku cerita bergambar ini, siswa menjadi semakin paham sikap-sikap
menghargai sesama dari sisi budaya orang lain.
2. Tokoh
Tokoh dalam buku cerita bergambar ini adalah seorang anak laki-
laki bernama Enos. Pemberian nama Enos tokoh utama ini berdasarkan
survey nama anak Papua yang jarang didengar.
Tabel 4.3 Gambar Karakter Cerita
Gambar Nama dan Sifat
Enos:
1. Anak baru yang tidak percaya diri
2. Pemalu
Dina:
1. Baik
2. Bijaksana
3. Ramah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Gambar Nama dan Sifat
Cici :
1. Tidak punya pendirian
2. Polos
Dito :
1. Jahil
2. Suka mengejek
3. Format dan Ukuran Buku
Buku ini memiliki ukuran 22 x 22 yang berbentuk persegi dan
memiliki 24 halaman yang sudah termasuk sampul bagian depan dan
belakang. Buku cerita bergambar ini berisi sapaan penulis dalam kata
pengantar, lembar tokoh dan lembar biodata penulis. Buku cerita
bergambar ini juga dilengkapi dengan buku panduan penggunaan buku
cerita yang jadi pegangan guru. Buku panduan berisi tentang cara
penggunaan buku cerita bergambar serta dilengkapi dengan soal dan
refleksi untuk siswa yang dimana mengajak anak untuk dapat
merefleksikan buku yang telah dibaca.
4. Isi dan Tema Buku
Isi cerita dalam buku cerita bergambar ini merupakan salah satu
pengalaman yang pernah dialami oleh penulis dan bahkan sampai saat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
ini masih ada siswa yang belum bisa menghargai budaya orang lain.
Peneliti memilih kisah sederhana yang bisa terjadi dalam kehidupan
sehari-hari di lingkungan manapun terutama di lingkungan sekolah
supaya pesan moral yang ingin disampaikan dapat diresapi oleh siswa
dengan membaca. Tema yang digunakan dalam buku cerita bergambar
ini adalah bersikap saling menghargai adanya keberagaman budaya
yang diambil dari lingkungan siswa itu sendiri yang diharapkan
mampu menjadi daya tarik siswa untuk memahami isi bacaan.
5. Judul Buku
Judul buku cerita bergambar ini adalah “Enos Si Hitam Manis”.
Buku ini berisi tentang kesadaran diri untuk menghargai adanya
keberagaman budaya di Indonesia yang dekat dengan siswa. Berikut
adalah gambar judul yang telah dibuat oleh peneliti:
Tabel 4.4 Gambar Halaman Judul
6. Desain Gambar
Gambar yang dibuat dalam buku cerita bergambar menggunakan
sketsa tangan yang sederhana dan jelas agar tidak membuat anak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
menjadi bingung, selain itu ditambah juga dengan background,
ekspresi tokoh tiap kejadian dalam cerita atau benda-benda yang akan
mendukung suasana dalam cerita agar terlihat lebih hidup dan nyata.
Tabel 4.5 Desain Sketsa Gambar
7. Teknik Pengerjaan
Pengerjaan buku cerita bergambar ini menggunakan teknik
gabungan antara manual dengan komputer. Sketsa digambar secara
manual atau dengan cara menggambar menggunakan tangan
kemudian discan, dan diwarnai secara digital dengan komputer
menggunakan program Photoshop dan layout menggunakan program
CorelDRaw. Berikut contoh gambar manual dan pewarnaan secara
digital.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Tabel 4.6 Desain Pewarnaan Gambar
Gambar Sebelum Pewarnaan Gambar Sesudah Pewarnaan
8. Warna
Berdasarkan hasil analisis kebutuhan kepada siswa, warna yang
digunakan dalam buku cerita bergambar merupakan warna cerah yang
sederhana. Dengan warna-warna yang cerah ini telah disesuaikan
dengan umur anak yaitu 7-9 tahun (kelas bawah).
9. Tipografi
Tipografi adalah ilmu dalam memilih dan menata huruf untuk
menciptakan kesan tertentu sehingga dapat menolong pembaca untuk
mendapatkan kenyamanan membaca semaksimal mungkin. Gaya
tipografi yang digunakan dalam pengembangan buku cerita bergambar
ini ada 2 yaitu font Hobo std untuk judul dan font Comic Sans MS
untuk kata pengantar, isi buku cerita dan biodata penulis. Tipografi ini
digunakan karena menurut peneliti akan lebih mudah untuk dibaca
dan dapat menarik minat siswa untuk membaca.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
10. Teknik Cetak
Jenis kertas yang digunakan oleh peneliti dalam mencetak cover
buku cerita adalah kertas Ivory 260sedangkan jenis kertas yang
digunakan peneliti untuk mencetak isi buku adalah jenis kertas art
paper 120. Teknik penjilidan yang digunakan menggunakan teknik
penjilidan stapler tengah, sementara untuk isi buku cerita
menggunakan cetak bolak balik.
4. Pengujian lapangan awal(Preliminary Field Testing)
Hasil validasi didasarkan dari skor rata-rata yang mengacu pada
tabel konveksi nilai skala lima yang dijabarkan oleh Widoyoko sebelum
buku hasil pengembangan ini diujicobakan secara terbatas, terlebih dahulu
divalidasi oleh dua validator yang akan dijelaskan berikut ini:
1. Data Hasil Validasi Dosen Ahli
Validasi buku cerita bergambar ini dilakukan oleh dosen ahli pada
tanggal 14 Februari 2018. Berdasarkan validasi tersebut diperoleh data
penilaian dan komentar pada buku cerita bergambar. Berikut merupakan
data hasil validasi pada buku cerita bergambar:
Tabel 4.7 Hasil Validasi oleh Dosen Ahli
1: sangat kurang baik; 2: kurang baik; 3: cukup baik; 4 baik; 5: sangat baik
No. Aspek yang Dinilai Jawaban Komentar 1 2 3 4 5
A. Cover buku 1. Judul buku cerita mewakili
keseluruhan isi cerita √
2. Judul buku cerita menarik minat siswa untuk membaca buku cerita
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
No. Aspek yang Dinilai Jawaban Komentar 1 2 3 4 5
3. Judul buku cerita membawakan pesan yang disampaikan
√
4. Warna perpaduan cover dan tulisan menarik minat siswa untuk membaca lebih lanjut
√
B. Isi buku 5. Isi cerita memberikan
dampak positif terhadap siswa
√
6. Isi buku cerita membantu siswa agar lebih mudah dalam belajar
√
7. Isi buku cerita menggunakan bahasa yang sederhana sehingga mudah dibaca dan dipahami oleh siswa kelas bawah
√
8. Isi buku cerita memiliki gambar dan teks yang saling berhubungan
√
9. Gaya dan ketepatan bahasa cocok untuk siswa kelas rendah
√
10. Isi buku cerita berhasil memikat siswa untuk terus mengikuti jalan cerita
√
C. Anatomi buku 11. Rancangan halaman buku
tertata dengan baik √
12. Pemilihan jenis huruf menarik perhatian siswa
√
13. Jenis huruf pada buku cerita memiliki tingkat mudah dibaca yang baik bagi siswa
√
14. Tata letak/sistematika penulisan tidak terlalu sempit sehingga mudah untuk dibaca
√
Total Skor 70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
No. Aspek yang Dinilai Jawaban Komentar 1 2 3 4 5
Rata-rataSkor 5 Komentar umum dan saran perbaikan:
Kesimpulan :
Buku cerita bergambar yang dikembangkan dinyatakan:
1. Layak untuk digunakan uji coba lapangan tanpa revisi.
2. Layak untuk digunakan uji coba lapangan dengan revisi sesuai saran.
3. Tidak layak untuk digunakan uji coba lapangan.
Berdasarkan hasil validasi yang dilkaukan oleh dosen ahli, terlihat
bahwa judul buku cerita mewakili keseluruhan isi cerita dengan baik, dan
sudah dengan baik membawa pesan yang akan disampaikan pada cerita
(menghargai keberagaman budaya teman sekelas), juga sudah memiliki
cover buku yang menarik. Namun beliau memberikan catatan untuk
peneliti mengenai perbaikan ejaan yang harus peneliti perbaiki. Seperti
pada setiap percakapan yang ada dalam tanda kutip seperti pada kalimat
“iya Din, kita ajak saja” seharusnya “Iya Din, kita ajak saja”. Ejaan yang
dimaksud adalah pada penggunaan huruf kapital pada setiap awal kalimat
yang ada dalam tanda kutip atau percakapan.
2. Data Hasil Validasi Guru Kelas III
Setelah melakukan validasi kepada dosen ahli, peneliti kemudian
melanjutkan validasi yang dilakukan oleh guru kelas III pada tanggal 13
Isi, format, dan disain buku sudah bagus. Misi yang dibawakan juga
sudah bagus. Agar buku ini lebih sempurna, ejaannya perlu
disempurnakan lagi (sesuai yang) selamat dan sukses selalu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Februari 2018. Berikut merupakan data hasil validasi pada buku cerita
bergambar :
Tabel 4.8 Hasil Validasi oleh Guru Kelas III
No. Aspek yang Dinilai Jawaban Komentar 1 2 3 4 5
A. Cover buku 1. Judul buku cerita mewakili
keseluruhan isi cerita √
2. Judul buku cerita menarik minat siswa untuk membaca buku cerita
√
3. Judul buku cerita membawakan pesan yang disampaikan
√
4. Warna perpaduan cover dan tulisan menarik minat siswa untuk membaca lebih lanjut
√ Warna bisa lebih cerah/ ditebalkan
B. Isi buku 5. Isi cerita memberikan
dampak positif terhadap siswa
√
6. Isi buku cerita membantu siswa agar lebih mudah dalam belajar
√
7. Isi buku cerita menggunakan bahasa yang sederhana sehingga mudah dibaca dan dipahami oleh siswa kelas bawah
√
8. Isi buku cerita memiliki gambar dan teks yang saling berhubungan
√ Gambar hal. 11 untuk gambar pulau bisa diletakkan di atas kepala Enos/ tidak di rambut Enos
9. Gaya dan ketepatan bahasa cocok untuk siswa kelas rendah
√
10. Isi buku cerita berhasil √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
No. Aspek yang Dinilai Jawaban Komentar 1 2 3 4 5
memikat siswa untuk terus mengikuti jalan cerita
C. Anatomi buku 11. Rancangan halaman buku
tertata dengan baik √
12. Pemilihan jenis huruf menarik perhatian siswa
√
13. Jenis huruf pada buku cerita memiliki tingkat mudah dibaca yang baik bagi siswa
√
14. Tata letak/sistematika penulisan tidak terlalu sempit sehingga mudah untuk dibaca
√ Halaman 3 untuk tulisan, peletakannya terlalu ke bawah.
Total Skor 67 Rata-rata Skor 4,78
Komentar:
Kesimpulan :
Buku cerita bergambar yang dikembangkan dinyatakan:
1. Layak untuk digunakan uji coba lapangan tanpa revisi.
2. Layak untuk digunakan uji coba lapangan dengan revisi sesuai saran.
3. Tidak layak untuk digunakan uji coba lapangan.
Berdasarkan hasil validasi yang dilakukan oleh guru kelas III dapat
diketahui bahwa secara umum buku cerita bergambar menarik dan dapat
digunakan atau membantu dalam pembelajaran. Warna perpaduan cover
- Secara umum buku ini menarik, jika sudah membaca secara lengkap, dan dapat digunakan atau membantu dalam pembelajaran.
- Hanya saja untuk ketebalan warna pada gambar diperjelas kembali, supaya lebih menarik
- Usulan, mungkin untuk warna pakaian pada tokoh, ada yang diubah atau diganti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
dan tulisan sudah menarik tetapi guru kelas III memberi masukan untuk
warna cover dan keseluruhan buku untuk diberi warna lebih cerah atau
ditebalkan.
Pada isi buku cerita, menurut guru kelas III mudah dipahami
karena ceritanya yang sederhana dan gambar yang terdapat pda buku cerita
bergambar sudah biasa terjadi pada keseharian siswa. cerita juga
memberikan pemahaman pada siswa bahwa keberagaman yang ada di
Indonesia atau lingkungan mereka adalah suatu kesatuan yang harus
diterima dengan baik. Menurut guru kelas III, gambar pada halaman 11
untuk gambar pulau sebaiknya diletakkan di atas kepala Enos atau tidak
menempel di kepala/rambit Enos. Secara keseluruhan gambar dan isi yang
ada pada buku memiliki keterkaitan dan berhasil menarik siswa untuk
mengikuti jalan cerita dengan baik.
Jika melihat anatomi buku cerita, pemilihan huruf sudah sesuai dan
dapat menarik perhatian siswa. guru memberikan saran serta komentar
pada buku cerita halaman 3 dalam foot note untuk memberikan perbaikan
pada penulisan supaya peletakkannya tidak terlalu kebawah, sehingga
tidak terlalu mepet dengan tepi buku cerita bergambar.
Hasil validasi oleh guru kelas III memperoleh skor 67 yang di rata-
rata memiliki skor 4,78. Berdasarkan tabel konversi skala lima, buku cerita
bergambar yang dikembangkan oleh peneliti tergolong “sangat baik”
sehingga layak untuk diujicobakan dengan adanya revisi sesuai saran dan
komentar yang telah diberikan oleh guru kelas III.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
5. Revisi produk(Main Product Revision)
Revisi produk atau perbaikan desain dilakukan peneliti berdasarkan hasil
validasi yang sudah didapatkan oleh peneliti, terdapat beberapa komentar dan
saran yang diperoleh dari dosen ahli. Dari komentar-komentar dan saran yang
diberikan, peneliti telah melakukan perbaikan agar diperoleh produk
penelitian yang lebih baik lagi. Berikut ini revisi produk yang dilakukan
peneliti berdasarkan komentar dari dosen ahli selaku validator:
Tabel 4.9 Komentar Dosen Ahli dan Revisi Produk
No Komentar Dosen Ahli Revisi
1 Ejaan pada beberapa halaman ada
yang tidak sesuai tanda dan kurang
tepat. Seperti pada tiap awal
percakapan yang ada dalam tanda
kutip seperti pada kalimat dalam
tanda kutip halaman 15 “oh ya, kata
ayahku Indonesia ini memang unik”
Memperbaiki kesalahan ketik,
pengejaan dan lebih teliti lagi
dalam penggunaan huruf kapital
pada awal kalimat.
Berdasarkan komentar tersebut, peneliti melakukan revisi desain yang
dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 4.10 Revisi Produk Validasi Dosen Ahli
Kalimat Sebelum Revisi Dosen Ahli Kalimat Sesudah Revisi Dosen Ahli
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Tabel 4.11 Komentar Guru Kelas III dan Revisi Produk
No Komentar Guru Kelas Revisi 1 Warna perpaduan bisa lebih
cerah atau ditebalkan. Memperbaiki warna yang terlalu muda dan diberi warna yang lebih tua namun cerah.
2 Gambar halaman 11 gambar pulau sebaiknya diletakkan di atas kepala tokoh Enos atau tidak di rambut Enos.
Memperbaiki gambar, meletakkan gambar pulau di atas kepala Enos, tidak menempel di rambut Enos.
3 Tulisan pada halaman 3, letaknya terlalu kebawah/ menempel pada tepi buku cerita.
Memperbaiki dengan menambah ukuran sisi buku cerita.
Berdasarkan komentar tersebut, peneliti melakukan revisi yang dapat dilihat
sebagai berikut:
Tabel 4.12 Revisi Desain Validasi Guru Kelas III Sebelum Revisi dari Guru Kelas
III Sesudah Revisi dari Guru Kelas III
Sebelum warna dicerahkan, dan gambar pulau di kepala Enos.
Setelah warna dicerahkan, dan gambar pulau di atas kepala Enos atau tidak
menempel pada kepala Enos.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Sebelum Revisi dari Guru Kelas III
Sesudah Revisi dari Guru Kelas III
Tulisan pada halaman 3, letaknya terlalu kebawah/ menempel pada
tepi buku cerita.
Memperbaiki dengan menambah ukuran sisi buku cerita.
Tabel 4.13 Hasil Rekapitulasi Validator
Validator Rerata Kategori
Dosen ahli 5,00 Sangat Baik
Guru Kelas III 4,78 Sangat Baik
Rata-rata 4,90 Sangat Baik
Berdasarkan hasil rekapitulasi di atas, dapat disimpulkan bahwa buku cerita
bergambar yang telah dikembangkan memperoleh skor rerata sebesar 4,90
dengan kategori sangat baik. Hal tersebut ditunjukkan dari judul buku yang
mewakili keseluruhan isi cerita, cover yang menarik minat siswa untuk
membaca, isi cerita yang mudah dipahami karena bahasa sederhana atau
bahasa yang sering digunakan siswa, ilustrasi yang saling berkaitan dan
seimbang untuk anak kelas III sehingga memudahkan pemahaman siswa.
6. Uji Coba lapangan utama(Main Field Testing)
Setelah dilakukannya revisi hasil dari validasi, tahap selanjutnya adalah
melakukan pengujian produk secara terbatas. Uji coba produk terbatas
dilakukan bersama dengan 6 orang siswa kelas III B SD Kanisius Sorowajan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
untuk mengetahui pendapat siswa mengenai kualitas buku cerita bergambar.
Uji coba dilakukan pada hari Selasa tanggal 20 Februari 2018 pukul 11.00 dan
dilakukan selama 50 menit. Keenam siswa diminta untuk membaca buku
cerita dari halaman pertama sampai dengan halaman terakhir. Kemudian siswa
mengerjakan lembar refleksi yang berisi 5 butir pertanyaan tentang cerita
“Enos si Hitam Manis”. Setelah itu, peneliti membagikan lembar kuesioner
untuk mengetahui persepsi siswa terhadap buku cerita bergambar yang telah
dikembangkan. Ada 12 aitem pertanyaan pada lembar kuesioner tersebut yang
digunakan untuk menunjukkan kualitas buku cerita yang dibuat dan
dikembangkan oleh peneliti.
Tabel 4.14 Rekapitulasi Data Uji Coba Terbatas
No.
Siswa
Nomor Kuesioner Total Rata-
rata 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60 5
2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60 5
3 5 5 4 3 5 5 5 4 5 5 5 5 56 4,6
4 4 4 3 5 5 5 4 3 4 5 4 5 51 4,25
5 4 4 4 5 5 5 4 5 5 4 4 4 53 4,41
6 4 4 5 5 3 5 3 4 5 4 3 4 49 4,08
Rata-rata Total 329 4,55
Uji coba terbatas dilakukan kepada enam siswa kelas III B SD Kanisius
Sorowajan.Uji coba produk dilaksanakan pada tanggal 20 Februari 2018 pada
pukul 11.05 WIB. Langkah pertama peneliti memberikan arahan kepada siswa
tentang apa yang harus mereka lakukan. Setelah itu peneliti mengajak keenam
siswa tersebut untuk membaca judul buku cerita bergambar lalu membuka
buku mulai dari halaman pertama dan mempersilahkan siswa untuk mulai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
membaca buku cerita bergambar.Untuk menguji produk, peneliti membagikan
lembar kuesioner kepada enam siswa yang berisikan tentang penilaian terhadap
buku cerita bergambar yang dikembangkan oleh peneliti. Dari hasil penilaian
siswa ditemukan ada beberapa skor yang rendah yaitu 3 (tiga). Berdasarkan
hasil tanya jawab peneliti dengan siswa yang memberikan skor 3 pada lembar
kuesioner dapat disimpulkan bahwa: 1) kurang paham dengan pertanyaan yang
ada di lembar kuesioner; 2) isi cerita dalam buku cerita bergambar tersebut
belum bisa membantu siswa untuk belajar kreatif lebih lanjut; 3) kemampuan
siswa dalam berbahasa berbeda-beda, sehingga ada satu siswa merasa bahasa
yang digunakan dalam buku cerita tersebut masih sulit dipahami; dan 4) ada
satu siswa yang menganggap bahwa jenis huruf yang digunakan dalam buku
cerita bergambar tersebut terlalu biasa dan terlalu kecil.
Dari hasil penilaian siswa dalam kuesioner didapatkan hasil produk dengan
nilai rerata 4,55 yang termasuk dalam kategori “sangat baik”. Peneliti meyakini
bahwa kelima prinsip pengembangan Tomlinson memberikan pengaruh yang
baik kepada peserta didik terbukti dengan: 1) materi pembelajaran membantu
peserta didik mudah belajar, nampak ketika siswa dan peneliti melakukan
tanya jawab terkait dengan buku cerita bergambar. Pertanyaan peneliti dengan
mudah dijawab oleh siswa; 2) materi pembelajaran sesuai dengan fokus yang
diajarkan, dari keenam siswa mampu memahami dan menyimpulkan inti dari
cerita; 3) materi pembelajaran memberikan pengaruh yang kuat, dibuktikan
dengan kelima siswa mampu menghargai teman lain yang berbeda daerah
dengan cara mengajak makan bersama dan bermain bersama; 4) materi
pembelajaran harus memperhitungkan efek positif dalam pembelajaran, hal ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
dibuktikan saat siswa mencoba mengulang bacaan yang ada dalam buku cerita
bergambar tersebut dengan antusias dan memperhatikan sungguh-sungguh apa
yang salah dari pertemanan dalam buku cerita bergambar yang dikembangkan
oleh peneliti; 5)Materi pembelajaran harus menyediakan dan memfasilitasi
peserta didik menjadi pembelajar yang mandiri, dibuktikan saat peneliti
memberikan beberapa soal sebagai kesimpulan isi dari cerita. Siswa
mengerjakan soal tersebut secara mandiri tanpa bertanya pada teman ataupun
peneliti, siswa hanya mengulang crita kembali dalam buku cerita bergambar
lalu mulai mengerjakan soal.
7. Revisi Produk(Operational product Revision)
Produk buku cerita bergambar yang telah diujicoba diberikan komentar
oleh pakar. Kemudian peneliti menindaklanjuti komentar pakar dengan
melakukan revisi yang dapat dilihat pada gambar berikut:
Tabel 4.15 Revisi Desain
Sebelum Revisi Sesudah Revisi
Dapat terlihat pada Tabel 4.13 di atas, yang belum mengalami perbaikan
ada beberapa kesalahan letak tulisan untuk foot note terlalu mepet dengan tepi
buku, sehingga ketika buku cerita bergambar dicetak atau diprint akan terpotong
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
dan tulisan tidak akan terbaca. Hal ini dapat membuat siswa menjadi
kebingungan.
4.2 Pembahasan
Buku cerita bergambar yang dikembangkan ini berawal dari kebutuhan
guru mengenai media pembelajaran yang menarik untuk membantu kegiatan
pembelajaran, terutama dapat membantu siswa dalam pembelajaran membaca.
Berdasarkan hasil kuesioner, tanggapan guru mengenai buku cerita bergambar
sebagai media belajar adalah bagus. Menurut guru kelas III buku cerita
bergambar yang baik adalah yang isi dan ilustrasinya menarik, penuh warna,
dan memiliki penyajian materi di dalamnya. Maka dari itu peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian pengembangan buku cerita bergambar mengenai
keberagaman budaya untuk pembelajaran membaca siswa SD kelas bawah
terutama kelas III.
Menurut Kustandi dan Bambang (2011: 9) media pembelajaran adalah
sarana untuk meningkatkan kegiatan proses belajar mengajar. Buku cerita
bergambar mengenai keberagaman budaya yang dikembangkan ini guna
mendukung Gerakan Literasi Sekolah (GLS). Menurut Buku Saku Gerakan
Literasi Sekolah (2015),salah satu kegiatan dalam gerakan tersebut adalah
kegiatan 15 menit membaca buku nonpelajaran sebelum waktu belajar dimulai.
Selain itu buku ini juga mendukung kesatuan dalam keberagaman melalui
pendidikan multikultural yang diimplementasikan di sekolah-sekolah sejak dini
agar dapat menciptakan generasi yang terbuka akan adanya keberagaman budaya
di lingkungannya. Buku yang dikembangkan ini diharapkan dapat menarik
perhatian siswa agar minat membaca siswa dapat meningkat, karena buku yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
dikembangkan ini adalah hasil penelitian, buku ini dikhususkan pada pendidikan
keberagaman budaya yang terdapat pada pembelajaran PKn.
Sebelum melakukan pengembangan, peneliti terlebih dahulu melakukan
analisis kebutuhan dengan wawancara pada guru kelas III B SD Kanisius
Sorowajan pada tanggal 04 November 2017. Peneliti memperoleh hasil yang
sesuai dengan kegiatan wawancara guru kelas III B, bahwa perlunya buku cerita
bergambar mengenai keberagaman budaya dan bagaimana seharusnya bersikap
menghargai keberagaman budaya di lingkungan sekitar rumah ataupun sekolah.
Guru kelas III B juga memberikan saran untuk membuat cerita sederhana dan
sesuai dengan keseharian siswa. Selain itu hendaknya buku cerita bergambar
memiliki gambar yang sesuai dengan cerita, full color, dan dengan bahasa
sederhana yang mudah dipahami siswa. Oleh karena itu, peneliti terdorong untuk
melakukan penelitian tentang pengembangan buku cerita bergambar mengenai
keberagaman budaya untuk pembelajaran membaca siswa kelas III SD.
Dalam proses validasi dan uji coba terbatas peneliti menyiapkan instrumen
penilaian produk. Instrumen penilaian dibuat berdasarkan 15 prinsip
pengembangan materi menurut Tomlinson (1998). Peneliti mengunakan
beberapa prinsip Tomlinson secara acak dari ke lima belas prinsip tersebut.
Adapun 15 prinsip pengembangan materi menurut Tomlinson sebagai berikut: 1)
Materi pembelajaran semestinya memiliki pengaruh yang kuat kepada peserta
didik; 2) Materi pembelajaran harus membantu peserta didik merasa mudah
belajar; 3) Materi pembelajaran harus membantu peserta didik untuk
berkembang dengan penuh percaya diri; 4) Materi pembelajaran harus
menyediakan dan memfasilitasi peserta didik menjadi pembelajar yang mandiri;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
5) Materi pembelajaran semestinya tersedia sesuai dengan fokus pembelajaran
yang diajarkan; 6)Materi pembelajaran harus memberi kesempatan pada peserta
didik untuk menggunakan bahasa yang otentik; 7) Perhatian peserta didik harus
diberikan melalui penggunaan gaya bahasa sebagai input; 8) Materi
pembelajaran harus memberi kesempatan peserta didik untuk mempelajari
bahasa target untuk tujuan komunikasi; 9)Materi pembelajaran harus
mempertimbangkan efek positif dalam pembelajaran; 10) Materi pembelajaran
harus memperhitungkan perbedaan gaya belajar peserta didik; 11) Materi
pembelajaran harus memperhitungkan perbedaan sikap peserta didik; 12) Materi
pembelajaran harus memungkinkan adanya periode hening pada awal kegiatan
pembelajaran; 13) Materi pembelajaran hendaknya dapat memaksimalkan
potensi belajar peserta didik; 14) Materi pembelajaran seharusnya tidak terlalu
mengontrol latihan peserta didik, dan; 15) Materi pembelajaran harus
menyediakan kesempatan untuk pemberian umpan balik.
Sebagai produk penelitian yang dikembangkan, buku cerita bergambar
memiliki spesifikasi yang sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan siswa kelas
III. Beberapa buku cerita bergambar dikembangkan dengan metode yang
beragam. Namun tentunya dalam memilih metode perlu memperhatikan
beberapa karakteristik agar dapat dikatakan baik untuk sasaran pembacanya.
Karakteristik itu disesuaikan dengan perkembangan bahasa anak. Artinya buku
cerita bergambar ini dalam pengembangannya disesuaikan dengan usia dan
perkembangan anak usia 7-11 tahun yang menurut Piaget (dalam Nurgiyantoro,
2005:52) merupakan tahun anak dalam operasional konkret. Dengan demikian
anak-anak mengembangkan kemampuan sistematisnya, namun hanya ketika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
mereka dapat mengacu pada aktivitas maupun obyek konkret. Dalam penelitian
ini, yang dimaksud benda konkret disini adalah buku cerita bergambar. Dengan
demikian, penelitian ini melakukan penyusunan dan pengembangan buku cerita
bergambar dengan mempertimbangkan perkembangan kognitif anak pada
tahapan operasional konkret.
Produk buku cerita bergambar hasil penelitian pengembangan ini
diharapkan dapat membantu guru maupun orangtua dalam menyediakan media
pembelajaran untuk menanamkan nilai-nilai pada anak tanpa disadari anak.
Salah satu fungsi buku cerita bergambar menurut Mitchell (dalam Nurgiyantoro,
2005:159) buku cerita bergambar dapat membantu anak belajar tentang orang
lain, hubungan yang akan terjadi, dan pengembangan perasaan. Lewat buku
cerita bergambar yang menampilkan kehidupan keluarga, para tetangga, kawan
sebaya, pergaulan di sekolah, dan lain-lain yang mengisahkan relasi kehidupan
antar manusia dapat membelajarkan anak untuk bersikap dan bertingkah laku
verbal dan nonverbal, yang benar sesuai dengan tuntunan kehidupan sosial-
budaya masyarakat. Dalam kehidupan sosial-budaya terdapat beberapa aspek
keberagaman budaya Indonesia antara lain suku, agama, etnis, bahasa,
kepercayaan, serta kesenian. Mahfud (2006: 101) mengungkapkan bahwa dalam
konteks ini, kita harus bersedia menerima kelompok lain secara sama sebagai
kesatuan, tanpa memperdulikan perbedaan suku bangsa, agama, budaya, gender,
bahasa, kebiasaan, ataupun kedaerahan. Sasaran utama dari pendidikan
keberagaman kebudayaan ini adalah memperkenalkan fenomena keberagaman
budaya yang mencangkup kriteria, penyebab dan akibat, meningkatkan sikap
toleran terhadap keberagaman budaya, menunjukkan berbagai macam budaya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
yang ada disekitar sekolah, serta berkontribusi terhadap standar yang telah
ditentukan seperti mewujudkan nilai-nilai sikap menghargai. Dengan adanya
pendidikan kebergaman budaya melalui media buku cerita bergambar ini
diharapkan tertanamnya nilai-nilai untuk membentuk sikap menghargai
keberagaman budaya.
Buku cerita yang dikembangkan ini memperhatikan beberapa karakter
pengembangan buku cerita bergambar yang baik. Menurut Nurgiyantoro (2005:
152) buku bacaan cerita yang menampilkan teks narasi secara verbal dan disertai
gambar-gambar ilustrasi itu disebut sebagai buku bergambar atau buku cerita-
bergambar. Dengan demikian peneliti mengembangkan buku cerita bergambar
dengan memenuhi karakter pengembangan buku cerita bergambar. Antara lain
buku cerita bergambar menampilkan gambar dan teks yang keduanya saling
berhubungan, letak gambar pada tiap halaman bervariasi, kalimat yang terdapat
dalam teks sesuai dengan gambar ilustrasi, dan isi dalam buku cerita bergambar
sesuai dengan tema buku cerita bergambar tersebut. Pengembangan buku cerita
yang dibuat oleh peneliti memiliki 24 halaman bolak-balik termasuk halaman
sampul. Konsep yang dibuat peneliti merupakan konsep sederhana yang
memungkinkan terjadi pada keseharian anak.Peneliti berharap dengan adanya
pemenuhan karakteristik buku cerita bergambar seperti di atas, buku cerita yang
dikembangkan dapat berfungsi sesuai fungsi buku cerita bergambar menurut
Mitchell (dalam Nurgiyantoro, 2005: 159-161) yang sudah dijelaskan pada bab
II.
Setelah melakukan wawancara sebagai pengumpulan informasi serta
mengetahui potensi dan masalah, langkah selanjutnya adalah melakukan desain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
produk. Buku cerita bergambar disusun oleh peneliti dengan mengambil judul
“Enos Si Hitam Manis”. Judul yang dibuat peneliti cukup sederhana, menarik,
dan sudah mewakili seluruh isi cerita dimana seorang anak baru di sekolah yang
berasal dari Papua mengalami hal yang tidak ia inginkan contohnya saat anak
tersebut ingin bergabung bermain dengan teman baru, tetapi tidak diterima oleh
temannya dengan ucapan yang tidak diinginkan, dan diejek karena berkulit
hitam. Walaupun tidak semua temannya begitu tetapi hal ini menyebabkan Enos
merasa malu dan sedih. Namun setelah bertemu ibunya di rumah, Enos merasa
lega karena ibunya memberikan nasihat dan pengertian kepadanya bahwa
Indonesia itu memiliki beragam budaya, berbagai macam warna kulit, dan
berbagai macam agama yang membuat Indonesia semakin unik.
Dalam pembuatan desain gambar peneliti menggambar sendiri dan dibantu
oleh ahli desain. Dari proses pengumpulan data sampai dengan validasi
membutuhkan waktu yang cukup lama, yaitu kurang lebih 3 bulan. Ada
beberapa hal yang memperlambat proses penelitian pengembangan ini. Pada
awal desain peneliti menggambar sendiri, tetapi peneliti merasa kurang sesuai
antara hasil gambar peneliti dengan cerita. Akhirnya peneliti dibantu oleh ahli
ilustrator yang lebih profesional yang kebetulan adalah saudara dari peneliti.
Untuk desain gambar digital (pewarnaan), peneliti dibantu oleh ilustrator.
Sebelumnya peneliti sempat kesulitan mencari ilustrator grafis yang low budget.
Peneliti juga pernah ditawari oleh teman yang mampu membuat desain grafis
dengan harga per halaman Rp. 95.000,- sedangkan buku cerita bergambar yang
peneliti kembangkan memiliki 24 halaman. Hal ini membuat peneliti harus
mencari ahli desain grafis lain dan low budget. Untuk jenis huruf digunakan 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
jenis, yaitu Comic Sans MSuntuk kata pengantar, isi cerita, dan biodata penulis,
Hobo std digunakan untuk judul dan halaman tokoh.
Tata letak atau sistematika pada penyusunan buku cerita bergambar ini
penulisannya tidak terlalu sempit ataupun lebar, selain itu tulisan tidak menutupi
gambar pokok dalam buku cerita, sehingga memudahkan siswa untuk membaca
dengan baik, hal ini diperoleh dari hasil validasi guru kelas III dan dosen ahli.
Menurut Nurgiyantoro (2005: 156) pada buku-buku bergambar untuk adank usia
lebih awal penampilan gambar biasanya lebih mencolok, atau lebih besar, lebih
realistik, dan menempati separuh halaman bawah atau halaman sebelah, yang
biasanya samping kanan untuk teks dan samping kiri gambar, dan dengan warna
warni yang menarik.
Tahap selanjutnya setelah desain terselesaikan dan sudah dicetak, peneliti
melakukan validasi desain pada satu dosen ahli dan satu guru kelas III. Sehingga
diketahui hasil validasi dengan skor rata-rata 4,90 yang masuk dalam kategori
“sangat baik”. dari hasil validasi tersebut diberikan saran-saran dari validator
agar buku yang dikembangkan lebih baik lagi. Seperti pada foot note pada
halaman 3 yang menjelaskan tentang arti nama permainan sondah mandah yang
sudah diletakkan jauh dari garis tepi buku cerita. Awalnya terletak terlalu dekat
dengan bagian bawah halaman, sehingga jika di cetak atau dipotong tepinya
akan ikut terpotong dan tidak terlihat. Perbaikan tulisan yang masih salah, size
dari font yang digunakan, sampai spacing yang digunakan. Langkah terakhir
setelah revisi atau perbaikan desain, peneliti melakukan langkah uji coba produk
pada enam siswa kelas III B SD Kanisius Sorowajan. Peneliti membagikan
produk buku cerita bergambar kepada siswa kemudian siswa diminta untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
membaca dan memahami isi dari cerita dan nantinya diminta untuk mengisi soal
yang diselipkan setelah membaca. Setelah itu siswa diminta untuk mengisi
lembar kuesioner untuk memberikan nilai dan pendapat mereka tentang produk
buku cerita yang dikembangkan oleh peneliti.
Jika ada penelitian lanjutan, maka pada tahap uji coba di lapangan
langsung dilakukan observasi untuk mengetahui kesulitan yang dialami siswa,
dalam hal ini peneliti dapat menambahkan perbaikan dalam buku cerita anak
tersebut. Diharapkan buku yang dikembangkan oleh peneliti dapat dimanfaatkan
dengan sebaik mungkin, dan dapat memberikan bimbingan pada anak-anak
mengenai sikap saling menghargai terhadap keberagaman budaya yang ada di
Indonesia.
4.2.1 Kelebihan dan Kekurangan Produk
4.2.1.1Kelebihan Produk
Melalui tahap validasi yang dilakukan oleh satu dosen ahli dan satu guru
kelas III serta tahapan uji coba produk pada keenam siswa kelas III, peneliti
menemukan kelebihan produk yang dikembangkan. Kelebihan produk buku
cerita bergambar hasil penelitian pengembangan mengenai keberagaman budaya
adalah:
1) Buku cerita bergambar menyajikan pendidikan multikultural
2) Buku cerita bergambar dibuat dengan ukuran yang mudah dibawa dan
memiliki ketebalan yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa.
3) Bahasa yang digunakan dalam buku cerita bergambar merupakan
bahasa sederhana yang sering digunakan siswa dalam kesehariannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
4) Buku cerita bergambar disertai dengan kata pengantar, lembar
pengenalan tokoh, footnote, dan biodata penulis.
5) Buku cerita bergambar selain digunakan di kelas rendah, dapat juga
digunakan oleh guru maupun orang tua sebagai media pembelajaran
sikap menghargai keberagaman budaya di Indonesia.
4.1.2.1 Kekurangan
Dalam buku cerita bergambar selain memiliki kelebihan tentu saja juga
memiliki kekurangan dalam pembuatannya. Berikut beberapa kekurangan buku
cerita bergambar yang dikembangkan dalam penelitian ini:
1) Materi yang ada pada buku cerita bergambar terbatas pada pendidikan
keberagaman budaya dalam hal ras.
2) Cerita yang ada pada buku cerita bergambar adalah karangan peneliti,
sehingga mungkin masih terdapat kesalahan eja ataupun bahasa yang
kurang baik. Setelah mendapatkan perbaikan diharapkan buku cerita
dapat diterima oleh siswa SD.
3) Penelitian pengembangan buku cerita bergambar dilakukan hanya pada
satu sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pengembangan buku cerita bergambar
mengenai keberagaman budaya untuk pembelajaran membaca siswa kelas III
SD Kanisius Sorowajan dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Proses pengembangan buku cerita bergambar mengenai keberagaman
budaya dilakukan melalui 7 langkah. Langkah pertama, pengumpulan
data dengan melakukan analisis kebutuhan berupa wawancara dan
observasi. Langkah kedua, perencanaan desain produk berupa pembuatan
sketsa gambar untuk buku cerita. Langkah ketiga, pengembangan produk
awal buku cerita bergambar. Langkah keempat, validasi produk awal
oleh validator. Langkah kelima, revisi produk awal hasil validasi
berdasarkan saran dan komentar dari validator. Langkah keenam, uji
coba terbatas buku cerita bergambar yang telah direvisi kepada 6 siswa.
langkah ketujuh, revisi akhir sesuai hasil penilaian 6 siswa. Berdasarkan
langkah penelitian tersebut, penelitian pengembangan menghasilkan
produk berupa buku cerita bergambar mengenai keberagaman budaya
untuk pembelajaran membaca kelas III B SD Kanisius Sorowajan.
2. Kualitas buku cerita bergambar yang dihasilkan tergolong “sangat baik”
dengan skor rata-rata sebesar 4,55, hal tersebut dapat ditunjukkan pada
judul buku cerita bergambar yang mewakili keseluruhan isi buku cerita.
Desain cover dan halaman dilengkapi dengan gambar-gambar dan teks
yang sesuai dengan karakter pengembangan buku cerita bergambar. Teks
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
dalam buku cerita bergambar menggunakan bahasa sederhana dengan
jenis huruf yang menarik sehingga mudah dipahami oleh pembaca
terkhusus siswa kelas III SD.
5.2 Keterbatasan Penelitian
Penelitian pengembangan produk buku cerita bergambar ini mempunyai
keterbatasan, antara lain:
1. Peneliti melakukan kesalahan saat melakukan wawancara untuk
memperoleh hasil analisis kebutuhan. Seharusnya peneliti melakukan
wawancara kepada enam siswa, tetapi peneliti hanya melakukan
wawancara kepada lima siswa. Akhirnya peneliti melakukan wawancara
lagi kepada satu siswa di hari yang berbeda.
5.3 Saran
Dalam pelaksanaan penelitian dan pengembangan ini, ada beberapa saran
yang dapat memberikan manfaat. Adapun saran yang peneliti sampaikan
sebagai berikut.
1. Ada baiknya jika pengumpulan data potensi dan masalah dilakukan
kepada lebih dari satu subyek penelitian agar topik pembahasan tidak
terlalu sempit.
2. Alangkah baiknya pengembangan buku cerita bergambar tidak hanya
tertuju pada keberagaman daerah saja tetapijuga pada penanaman
pendidikan karakter tentang seluruh keberagaman budaya yang ada di
Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Y. 2012. Pembelajaran Membaca Berbasis Pendidikan Karakter. Bandung: PT Refika Aditama.
Abidin, Y, dkk. 2017. Pembelajaran Literasi. Jakarta: Bumi Aksara.
Adler, MJ., & Charles Van Doren. 2007. How to Read A Book: Cara Jitu Mencapai Puncak Tujuan Membaca. Jakarta: Ipublishing.
Endah, TP, dan Nurhadi.2017. Membaca Kritis dan Literasi Kritis.Tangerang; TSmart.
Farida, R.2007. Pembelajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara.
Hamzah, S.2013. Pendidikan lingkungan sekelumit wawasan pengantar. Bandung: PT Refika Aditama.
Hardjana, HP.2006.Cara Mudah Mengarang Cerita Anak-anak.Jakarta: Grasindo
Hasanuddin.2015.Sastra anak: kajian tema, amanat, dan teknik penyampaian cerita anak terbitan surat kabar. Bandung: Angkasa.
Kumara, Amitya.2014. Kesulitan Berbahasa pada Anak. Yogyakarta: PT Kanisius.
Nurgiyantoro, B.2005. Sastra Anak Pengantar: Pemahaman Dunia Anak. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Mahmud,H.2011.Metode Penelitian Pendidikan.Bandung: Pustaka Setia
Piaget, J& Barbel, I.2010. Psikologi Anak. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Pratisti, WD.2008. Psikologi Anak Usia Dini. Bogor: Indeks.
Priyatni, TE, dan Nurhadi.2017. Membaca Kristis dan Literasi Kritis. Tangerang: Tira Smart.
Rustanto,B.2015.Masyarakat Multikultural di Indonesia.Bandung:Remaja Rosdakarya
Sarumpaet,T.2010.Pedoman Penelitiam Sastra Anak (edisi revisi).Jakarta:Yayasan Pustaka Obor Indonesia
Setiadi, EM..2007. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta: Kencana.
Sugiyono.2010. Metode penelitian pendidikan (pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.
Sugiyono.2015.Metode Penelitian Dan Pengembangan=Research and Development.Bandung:Alfabeta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Sanjaya, H.2013. Penelitian pendidikan jenis, metode, dan prosedur. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Sukmadinata, N.2008. Metode peneitian pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Susanto, A.2017. Pendidikan Anak Usia Dini: konsep dan teori. Jakarta: Bumi Aksara
Tampubolon, DR.1987. Kemampuan Membaca: Teknik Membaca Efektif dan Efisien. Bandung: Angkasa.
Tirtarahardja, U.2008. Pengantar Pedidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Tomlinson, B.1998. Material Development in Language Teaching. Cambridge: Cambridge University Press.
Ujan, A, dkk.2011. Multikulturalisme: Belajar HidupBersama dalam Perbedaan. Jakarta Barat: PT Indeks.
Widianto, B.2009.Perspektif Budaya.Jakarta: Rajawali Pers
Widodo, MP.1996.Mengelola Keragaman Budaya di Lingkungan Kerja. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Widoyoko, E.2015. Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
SUMBER ONLINE :
http://www.google.co.id/url?q=http://pgsd.umk.ac.id/files/prosiding/2017/3%2520Mulyo%2520Teguh.pdf&sa=U&ved=2ahUKEwjJ9eGJzPXXAhWCkZQKHV8lAToQFjAJegQIChAA&usg=AOvVaw3ZDUwHfI6sjzEavNDy9GdE (diunduh pada tanggal 6 Desember 2017, pukul 21.25 WIB)
http://dikdas.kemdikbud.go.id/index.php/buku-saku-gerakan-literasi-sekolah/ (diunduh pada tanggal 11 Desember 2017, pukul 15.54 WIB)
https://drive.google.com/file/d/0B-k3cSUkM3IyN2M5MjZJVGF6NjA/view diunduh pada tanggal 17 Januari 2018 (12.57)
https://drive.google.com/file/d/0B-k3cSUkM3IydnlXcEFqYUFCSzg/view diunduh pada tanggal 17 januari 2018 (12.59)
https://drive.google.com/file/d/0B-k3cSUkM3Iyam50bG55NHVrQUE/view diunduh pada tanggal 17 Januari 2018 (14.15)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Lampiran 1
Hasil Wawancara dengan Guru Kelas III SD Kanisius Sorowajan
No. Daftar Pertanyaan
Wawancara
Rangkuman Hasil Wawancara
1. Buku apa saja yang ada di
perpustakaan sekolah SD
Kanisius Sorowajan?
Ada buku pelajaran, buku cerita,
dongeng, buku tentang produksi pangan,
dan buku tentang olahraga.
2. Ada berapa jumlah buku
cerita bergambar yang ada di
perpustakaan SD Kanisius
Sorowajan?
Kalau di perpustakaan kurang lebih ada
200 buku, tetapi selain di perpustakaan,
di setiap kelas juga ada perpustakaan
yang biasanya disebut perpustakaan
mini yang letaknya di belakang meja
siswa yang duduk paling belakang.
Buku cerita yang ada di perpustakaan
mini tersebut kurang lebih berjumlah 15
buku.
3. Kesulitan apa saja yang
dialami oleh siswa kelas III
SD Kanisius Sorowajan
dalam pembelajaran di
kelas?
Untuk membaca sudah lancar, tetapi
kadang siswa masih sulit
membayangkan bagaimana alur g jika
tidak menggunakan buku cerita
bergambar siswa kurang paham maksud
ceritanya.
4. Buku apa saja yang
digunakan dalam
pembelajaran?
Terkait dengan pembelajaran bahasa
Indonesia, biasanya menggunakan buku
paket bahasa Indonesia yang bertema
tamasya.
5. Bagaimana cara guru
menggunakan buku cerita
bergambar untuk mendukung
pembelajaran?
Mempelajari buku tersebut, lalu setelah itu
membacakan kembali kepada siswa.
6. Bagaimana sikap siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
terhadap perbedaan suku dan
budaya di sekitar mereka?
7. Bagaimana pendapat anda
tentang pentingnya
keberagaman kebudayaan?
Keberagaman kebudayaan sangat penting
ada di lingkungan kita
8. Bagaimana pembelajaran
keberagaman kebudayaan di
dalam kelas?
Anak-anak senang dengan kebudayaan
9. Bagaimana reaksi siswa saat
guru menggunakan media buku
cerita bergambar dalam
pembelajaran membaca?
Siswa sangat antusias saat guru
menggunakan meda pembelajaran untuk
menunjang pembelajaran di kelas.
Apapun medianya siswa selalu antusias
untuk belajar menggunakan media,
termasuk buku bergambar.
10. Bagaimana kondisi di dalam
kelas saat guru menggunakan
buku cerita bergambar sebagai
salah satu media pembelajaran?
Kondisi dalam kelas sangat kondusif, guru
merasa terbantu. Anak lebih antusias dalam
mengikuti pelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Lampiran 2
Data Hasil Validasi Dosen Ahli
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Lampiran 3
Data Hasil Validasi Guru Kelas III
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Lampiran 4
Data Hasil Penilaian Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
Lampiran 5
Surat Ijin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
Lampiran 6
Surat Keterangan Melakukan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
Lampiran 7
Dokumentasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
Lampiran 8
Buku Cerita Bergambar (Terpisah)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
BIODATA PENULIS
Angela Putri Meriyani lahir di Bandung, 21 Januari
1995, sebagai anak kedua dari dua bersaudara. Penulis
menempuh pendidikan dasar di SD Kanisius Baciro
tamat tahun 2007.Selanjutnya penulis melanjutkan
pendidikan menengah pertama di SMP N 3 Berbah
tamat pada tahun 2010.Penulis kemudian menempuh
pendidikan lanjut di SMK Penerbangan AAG Adisucipto dan ditamatkan pada
tahun 2013.Penulis tercatat sebagai mahasiswa aktif di Program Studi Pendidikan
Guru Sekolah Dasar (PGSD), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP),
Universitas Sanata Dharma sejak tahun 2014. Pendidikan di perguruan tinggi
diakhiri dengan menulis skripsi yang berjudul: “Pengembangan Buku Cerita
Bergambar mengenai Keberagaman Budaya untuk Pembelajaran membaca Kelas
III B SD Kanisius Sorowajan”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
top related