pengaruh tekhnologi terhadap industri musik di indonesia
Post on 13-Jun-2015
1.233 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Pengaruh tekhnologi terhadap industri musik di indonesia
Pendahuluan
Perkembangan teknologi komunikasi yang sangat pesat menghasilkan banyak
inovasi baru terkait dengan tujuannya untuk mempermudah pemenuhan kebutuhan
manusia. Inovasi baru di bidang musik adalah musik digital. Dengan format MP3, AAC,
atau WAV musik digital mulai mengeluarkan gaungnya. Banyaknya pemutar musik
digital yang mendukung format ini membuat era baru musik digital. Misalnya kalau
sebelumnya, musik di-ripped- istilah untuk ekstraksi audio digital – dan terperangkap di
PC dan Mac dengan aplikasi semacam iTunes. Kini dengan hadirnya iPod sebagai piranti
musik portable canggih membuat semakin tinggi kenyamanan para pengkonsumsi musik.
Hal lain yang mendukung transformasi media sang musik adalah tindakan label-label
besar yang meninggalkan sistem proteksi musik digital atau digital right management
(DRM). Sampai tahun lalu, label-label besar masih tidak yakin penghapusan DRM akan
mendongkrak penjualan album karena tanpa hal tersebut musik digital dengan bebas
didisribusikan di antara konsumen yang berarti tak ada pemasukan untuk label. Namun,
pada Februari 2007, CEO Apple, Steve Jobs, meyakinkan dan mendesak label-label besar
meninggalkan DRM untuk melayani toko-toko musik online seperti iTunes yang terbukti
sukses besar. Misalnya Sony BMG yang mulai tanggal 15 Januari 2008, mulai
mendistribusikan album musik artis-artis rekamannya dalam format MP3 melalui layanan
penjualan baru yang disebut Platinum MusicPass. Album dapat diperoleh melalui layanan
download di situs MusicPass dengan mengisi kode identifikasi yang tertera dalam kartu
ucapan yang dijual di gerai-gerai yang ditunjuk. Kartu tersebut baru akan tersedia di AS,
misalnya di toko-toko ritel Best Buy dan Target.
Latar BelakangIndustri musik merupakan industri yang perkembangannya yang cukup pesat.
Ditandai dengan produk-produk atau media-media yang berkembang seiring dengan
berjalannya waktu. Dimulai dari produk Ponograph(alat untuk memainkan musik yang
dioperasikan dengan menggunakan uang koin), Vinyl(piringan hitam), Cassette, CD,
hingga produk – produk digital (MP3, WAV, WMA, dll). Pada prinsipnya masyarakat
menginginkan kemudahan entah dari akses, harga atau penggunaan dari sebuah media.
Keadaan ini membuat industri hardware dan software berlomba lomba membuat format
digital mereka supaya bisa dinikmati oleh pengguna peralatan media digital. Leonardo
Chiariglione dari Moving Picture Entertainment Group menciptakan salah satu format
digital paling populer, yaitu MP3 untuk musik dan MPEG untuk video. Steve Jobs dari
Apple menciptakan iPod sebagai MP3 player pertama yang kemudian segera ditiru oleh
banyak produsen hardware lainnya dengan harga jual murah meriah bak kacang goreng.
Belum lagi produk HP yang semakin murah dan semakin canggih yang memungkinkan
pengguna HP bisa melakukan apapun yang biasa dilakukan di PC.
Industri musik indonesia saat ini bisa dibilang mengalami perkembangan yang
bagus.Sekarang musik anak negeri sendiri lebih disukai daripada musik manca negara, ini
juga ditandai dengan banyak band-band pendatang baru yang cukup memberikan
alternatif nuansa musik yang heterogen dan juga perkembangan musik indie yang makin
menjamur dengan kualitas yang bagus.
Apresiasi digital musik di indonesia juga memberikan harapan besar untuk
membeli mp3 secara legal seperti www.importmusik.com , beberapa site musik yang
mempromosikan lagu-lagu dari beberapa band indonesia yang hanya bisa didengarkan
tanpa bisa didonload dan beberapa Mobile operator yang menyediakan layanan nada
panggil pribadi (Ringbacktone).
Terlepas dari berita perkembangan industri musik indonesia yang bagus
diatas,apresiasi terhadap karya seni musik ini juga masih kurang baik dari pihak
pemerintah, praktisi industri musik dan juga masyarakat. CD bajakan dan MP3 secara
bebas terjual di beberapa tempat, web yang memberikan download mp3 secara gratis dan
budaya yang merasa bangga kalau baru mendapatkan mp3 dari album terbaru band yang
lagi hits.
Bayangkan saja, Suatu band yang baru launching albumnya 2 hari yang lalu.. hari
ini sudah bisa didapatkan mp3-nya satu album penuh !! para seniman musik sudah tidak
bisa mengandalkan hasil penjualan album..mungkin hanya kontrak dengan label dan
beberapa konser di beberapa stasiun televisi dan konser di beberapa tempat mereka dapat
income lebih.Ini juga mungkin terjadi di indie musik , perusahaan label di indonesia.
Sudah banyak perusahaan label di indonesia yang harus diakuisisi, bangkrut dan
sejenisnya karena pembajakan, mudahnya akses untuk mendapat mp3 secara
gratis.meskipun sudah banyak produk CD yang sudah berusaha diprotek tapi jika semua
hal diatas tidak segera direspon maka hancurnya industri musik indonesia di masa datang
secara pasti akan terjadi.
Kalau sudah begini apa yang mesti kita lakukan? Haruskah kita bertahan dengan
paradigma lama? Haruskah para pelaku industri musik tanah air (baca: Label) bertahan
tidak mau membuka diri dengan tidak menjual produknya secara online. Satu satunya
cara adalah mengikuti arus perubahan dengan menggelar produk musik secara online
maka singles dalam satu album bisa didownload secara individual dan tidak lagi wajib
membeli satu album penuh. Menurut Hanna Hallberg seorang analis dari
BergInsight.com memperkirakan nilai penjualan musik digital akan melampaui nilai
penjualan musik audio (CD dan Kaset) pada tahun 2011 untuk kawasan Eropa yang
nilainya diperkirakan mencapai 11.6 milyar Euro.
Sejauh pengamatan kami penyedia layanan MP3 untuk musik Indonesia belum
ada yang legal dan profesional. Kalaupun ada masih menggarap pasar longtail alias
produk musik indie dan belum mencakup produk dari major Label.
Media telah berubah, orang yang baca berita diinternet semakin banyak, pembaca
berita dari media cetak tentunya semakin sedikit. Orang yang mendengarkan musik dari
komputer atau mp3 player semakin banyak sementara pendengar musik dari stereo-tape
semakin sedikit. Orang yang menonton video dari DVD semakin banyak sementara
penonton video dari VCD semakin sedikit. Perilaku telah berubah lantas apa selanjutnya?
Karena media baru (baca: digital) memiliki sifat akses yang mudah, harga
bersaing dan pengoperasian yang sederhana membuat akselerasi perubahan semakin
cepat. Ketika rasio pengguna media-baru sudah semakin besar dibanding dengan
pengguna media-lama maka mulailah timbul gejala gejala yang sebelumnya hanya
diyakini sebagai gaya hidup modern saja.
Widi Asmoro dari Sony BMG berpendapat bahwa musisi Indonesia sekarang ini
lebih hanya mengandalkan honor dari konser untuk biaya hidup sehari-hari dari pada
hasil yang mereka dapat dari royalti rekaman. Walaupun menurut Widi musik itu sendiri
tidak akan pernah mati sementara industri musik kelihatanya bakal terus terpuruk. Budi
Rahardjo seorang pemerhati masalah TI mengemukakan, terpuruknya industri musik
karena selain pembajakan juga karena perubahan kebiasaan cara mendengarkan musik
yang semula dalam format audio menjadi format digital.sebenarnya yang sedang terjadi
adalah sebuah revolusi, revolusi media yang dikomandani oleh perkembangan teknologi
yang sangat pesat.
Satu hal yang musti kita renungkan adalah; Nilai seni akan mahal kalau kita
menghargai akan barang seni tersebut, tetapi sebailknya..nilai seni akan berharga murah
jika kita tidak menghargai barang seni tersebut.
Metode penelitian
Metode penelitian suatu metode yang mempelajari secara intensif tentang
latar belakang keadaan sekarang dari suatu peristiwa dengan teknik pengamatan yang
digunakan yaitu observasi secara langsung dari obyek yang diteliti. Metode yang
digunakan pada penelitian ini adalah metode studi kasus yaitu metode yang digunakan
untuk memperoleh informasi tentang keadaan nyata pada saat sekarang (sementara
berlangsung).
Analisis yang dilakukan terhadap data dan informasi yang diperoleh pada
penelitian adalah analisis deskriptif. Jenis penelitian deskriptif analisis terdiri dari
berbagai jenis penelitian yaitu penelitian studi kasus, penelitian survei, penelitian
pengembangan (development study), penelitian lanjutan (follow up study), analisis
dokumentasi, analisis kecenderungan (trend analisis) dan penelitian korelasi (correlation
study). Dalam penelitian yang peneliti lakukan ini merupakan penelitian korelasi
(correlation study), yaitu penelitian yang dirancang untuk menentukan tingkat hubungan
sebab-akibat antara variabel-variabel yang berbeda dalam suatu populasi. Sedangkan jika
dilihat dari tingkat eksplanasinya (tingkat penjelasannya) maka penelitian yang
dilaksanakan ini menggunakan jenis penelitian asosiatif yaitu penelitian untuk melihat
hubungan antar variabel yang diteliti.
Jenis dan Macam Data
Jenis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data
sekunder.
1. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dengan melakukan
wawancara, observasi, penyebaran angket dan penyebaran kuesioner kepada informan
maupun responden.
2. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber informasi yang berkaitan
dengan obyek penelitian baik berupa laporan, catatan-catatan, dokumen-dokumen
yang berhubungan dengan keadaan umum organisasi dan manajemen menyangkut
permasalahan yang diteliti.
Macam data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan
data kuantitatif.
1. Data kualitatif, yaitu data yang menggambarkan kualitas obyek yang akan diteliti.
2. Data kuantitatif, yaitu data yang berbentuk angka maupun tabel. Data ini
menggambarkan obyek yang diteliti secara nominal.
Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari sebagai berikut :
1. Responden, yaitu orang-orang yang dapat menerangkan dirinya sendiri atau
orang yang berhubungan langsung dengan masalah yang diteliti
2. Informan, yaitu orang-orang yang mampu menerangkan diri orang lain atau
keadaan tertentu.
3. Studi pustaka, yaitu pengumpulan data yang bersifat teoritis dan berhubungan
dengan pembahasan masalah penelitian yang diperoleh dari berbagai literatur,
baik berupa catatan-catatan, laporan-laporan, dan dokumen-dokumen yang
berhubungan dengan permasalahan yang diteliti.
Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan dalam memperoleh data guna menunjang penelitian
dengan cara:
1. Observasi, yaitu pengumpulan data dengan cara pengamatan langsung terhadap obyek
yang diteliti.
2. Wawancara, yaitu pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan secara
lisan kepada para responden dan informan.
3. Kuesioner, yaitu pengumpulan data dengan memberikan suatu daftar pertanyaan yang
diajukan secara tertulis kepada responden dan informan.
4. Studi pustaka, yaitu pengumpulan data yang bersifat teoritis dan berhubungan dengan
pembahasan masalah penelitian yang diperoleh dari berbagai macam literatur yang
berkaitan dengan masalah yang diteliti.
Karena penelitian ini bersifat menyeluruh atau bukan dalam suatu lingkup
perusahaan, maka penulis menetapkan penelitian di lakukan di Indonesia dan tempat
penulis meneliti berada di daerah bandung
Identifikasi Masalah
1. Bagaimana cara peredaran lagu digital di masyarakat
Secara illegal peredaran lagu bermula dari internet atau dari seorang konsumen ke
konsumen lain, dengan cara musik di-ripped menggunakan software di computer
kemudian di upload atau di edarkan melalui flashdisk atau melalui tempat penyimpanan
data lainnya dan di edarkan ke konsumen lain.(disini kita menyebut penikmat musik
sebagai konsumen)
Secara legal musik di download dari internet melalui portal – portal penyedia musik legal
yang juga menyediakan hardwarenya seperti ipod yang juga bekerjasama dengan pihak
label seperti sony-bmg, EMI, Universal,di Indonesia seperti www.importmusik.com dan
lain – lain.
2. Bagaimana pengaruhnya terhadap perusahaan rekaman atau major label.
Penjualan kaset dan CD menjadi menurun drastis dan rata – rata membuat perusahaan
rekaman atau major label mengalami penurunan pendapatan secara drastis dan ada
beberapa major label yang tutup pada akhirnya alias bangkrut.
3. Bagaimana pengaruhnya terhadap para pelaku musik atau para musisi
Ada 2 pengaruh disini, yaitu pengaruh positif dan negative, negativenya adalah bahwa
hak cipta sangat tidak diperhatikan lagi di Indonesia,walaupun ada hanya segelintir orang
yang benar – benar peduli dan memperhatikan, itupun kebanyakan hanya dari para musisi
dan pencipta lagu itu sendiri, karna hanya mereka – mereka inilah yang nantinya akan
merasakan akibatnya secara langsung. Pengaruh positifnya adalah dengan adanya
tekhnologi para musisi dan pencipta lagu lebih mudah dalam mempromosikan hasil
karyanya, dengan begitu mereka lebih dikenal banyak orang.
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh
tekhnologi itu sendiri terhadap penjualan cd dan kaset di Indonesia dan sejauh mana
dampaknya terhadap pihak – pihak terkait, hasil seni itu akan berharga tinggi saat kita
melihat kualitas, originalitas dan memberikan penghargaan akan hasil karya orang
tersebut dengan nilai yang pantas. Terlepas dari kecanggihan teknologi, pembajakan,
pengkopian dan sejenisnya pasti akan menurunkan kualitas, originalitas dan tentunya
sangat tidak respek akan hasil karya orang lain.
Terlepas dari kecanggihan teknologi saat ini, penghargaan akan nilai karya seni
tidak terlepas dari budaya, mental masing2 individu.. apakah itu mempunyai jiwa
penghargaan akan karya seni.
Analisis data sekunder
Data sekunder adalah data yang diambil tidak dari sumber langsung asli. Misalnya data
yang diperoleh dari buku, dari suatu dokumen, atau bisa juga dari hasil kuesioner yang
telah dilakukan oleh peneliti lain.
Penelitian Kualitatif
Penelitian kualitatif adalah riset yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan
analisis dengan pendekatan induktif
Metode penelitian kuantitatif
adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta
hubungan-hubungannya. Tujuan penelitian kuantitatif adalah mengembangkan dan
menggunakan model-model matematis, teori-teori dan/atau hipotesis yang berkaitan
dengan fenomena alam. Proses pengukuran adalah bagian yang sentral dalam penelitian
kuantitatif karena hal ini memberikan hubungan yang fundamental antara pengamatan
empiris dan ekspresi matematis dari hubungan-hubungan kuantitatif.
Dalam menyusun laporan ini semua data dan informasi kita ambil melalui internet
SEMUA KEMBALI KE KITA :
dari beberapa pendapat beberapa penikmat musik :
"gw download mp3 cuman lagu-lagu yang hits aja kok"
"gw dengerin mp3 buat komputer gw aja kok... kalau lagunya bagus pasti gw beli
albumnya"
"biasanya gw kalau suka ama lagu tertentu di mp3.. gw pasti beli albumnya"
"gw emang suka koleksi mp3 dibanding beli albumnya"
"kalau beli CD bajakan nggak.. tapi kalau koleksi mp3 iya..hehe"
"download aja mp3 atau minta temen... daripada beli albumnya..mahal"
"gak tu juga neh.. sepertinya kok ketagihan yahh download mp3.. kalau dapet
seneng banget"
"kasian juga sih artis yg gw download mp3-nya.. tpi gimana lagi dong... hehehe"
Referensi
Majalah Jollie edisi januari 2008 www.businessweek.com www.detik.com www.google.com www.ilmukomputer.com www.importmusik.com www.kompas.com www.musiktek.com www.napster.com www.rileks.com www.tempointeraktif.com
Pengaruh tekhnologi terhadap industri musik di indonesia
Usulan Penelitian
Disusun Oleh :
Yoserizal 3197009
Iptahudin 3207034
INSTITUT MANAJEMEN KOPERASI INDONESIA
top related