pengaruh motivasi pembelajaran melalui...
Post on 04-Feb-2018
222 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PENGARUH MOTIVASI PEMBELAJARAN MELALUI MODEL
INQUIRY TERHADAP KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR
BIOLOGI MATERI EKOSISTEM DI MTS NU AL-SYAIRIYAH
LIMPUNG BATANG TAHUN AJARAN 2009/2010
Skripsi
Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat
guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam
dalam Ilmu Tarbiyah
Oleh :
SUPRIYANTI
NIM: 063811010
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2011
ii
ABSTRAK
SUPRIYANTI (NIM: 063811010), Pengaruh Motivasi Pembelajaran Melalui
Model Inquiry Terhadap Keaktifan Siswa dalam Belajar Biologi Materi Ekosistem di
MTs Nu Al-Syairiyah Limpung Batang Tahun Ajaran 2009/2010, Fakultas Tarbiyah
IAIN Walisongo Semarang, 2011.
Studi ini membahas tentang pengaruh motivasi pembelajaran mealui model
inquiry terhadap keaktifan siswa kelas VII dalam belajar materi ekosistem. Penelitian
ini bertujuan untuk 1). Mengetahui apakah model pembelajaran inquiry akan
berpengaruh terhadap keaktifan siswa dalam belajar biologi materi ekosistem di MTs
Nu Al-Syairiyah Limpung Batang dan 2). Mengetahui apakah motivasi pembelajaran
ini dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar biologi materi ekosistem di
Mts Nu Al-Syairiyah Limpung Batang.
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif karena hasil penelitian ini berupa
pengujian hipotesis melalui rumus regresi yang didapat data-datanya melalui
penelitian lapangan yang berupa angket dan lembar observasi. Dalam penelitian ini
teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh penliti adalah dengan: 1). Metode
angket atau kuesioner ini dalam observasi digunakan untuk memperoleh data
motivasi siswa dalam belajar materi ekosistem. 2). Metode observasi ini digunakan
untuk memperoleh data keaktifan dalam proses belajar mengajar melalui lembar
observasi. 3). Metode dokumentasi, dalam penelitian ini dokumentasi yang dilakukan
peneliti adalah mengumpulkan data-data berupa dokumen (profil sekolah) serta foto-
foto kegiatan siswa dalam pembelajaran inquiry.
Dari hasil penelitian menunjukan bahwa dengan model inquiry yang
diterapakan dalam proses pembelajaran matei ekosistem di kelas VII MTs Nu Al-
Syairiyah Limpung Batang ini menunjukkan dari hasil angket yang disebar kepada
siswa bahwa 100% siswa merasa termotivasi. Sedangkan dari segi keaktifan dari
aspek affektif 90% siswa menjadi aktif dan dari aspek psikomotorik 80% siswa juga
terlihat aktif dalam proses pembelajaran
iii
KEMENTERIAN AGAMA R.I.
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
FAKULTAS TARBIYAH Jl. Prof. Dr. Hamka (Kampus II) Ngaliyan Semarang Telp. 024-7601295 Fax 7615387
PENGESAHAN
Naskah skripsi dengan:
Judul : Pengaruh Motivasi Pembelajaran Melalui Model Inquiry
Terhadap Keaktifan Siswa dalam Belajar Biologi Materi
Ekosistem di MTs Nu Al-Syairiyah Limpung Batang Tahun
Ajaran 2009/2010
Nama : SUPRIYANTI
NIM : 063811010
Jurusan : Tadris Biologi
Program Studi : Tadris Biologi
telah diujikan dalam sidang munaqasyah oleh Dewan Penguji Fakultas Tarbiyah
IAIN Walisongo Semarang dan dapat diterima sebagai salah satu syarat memperoleh
gelar sarjana dalam Ilmu Pendidikan Biologi.
Semarang, 13 Juni 2011
DEWAN PENGUJI
Ketua,
Dr. Ruswan, M.A.
NIP: 19680424 199303 1 004
Sekretaris,
Lianah, M.Pd.
NIP: 19590313 198103 2 007
Penguji I,
Nur Khasanah, S.Pd., M.Kes
NIP.1975111 320050 1 2001
Penguji II,
Drs. Achmad Suja’i, M.Ag
NIP:19511005 197612 1 001
Pembimbing I,
Lianah, M.Pd.
NIP: 19590313 198103 2 007
Pembimbing II,
Drs. Sajid Iskandar Setyohadi
NIP: 19480212 198703 1 001
iv
NOTA PEMBIMBING
Semarang, April 2011
Kepada
Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah
IAIN Walisongo
Di Semarang
Assalamu’alaikum wr. Wb.
Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan, dan
koreksi naskah skripsi dengan:
Judul : Pengaruh Motivasi Pembelajaran Melalui Model Inquiry Terhadap
Keaktifan Siswa dalam Belajar Biologi Materi Ekosistem di MTs
NU Al-Syairiyah Limpung Batang Tahun Ajaran 2009/2010
Nama : Supriyanti
NIM : 063811010
Jurusan : Pendidikan Biologi
Program Studi : Pendidikan Biologi
Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada
Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diujikan dalam Sidang Munaqosyah.
Wassalamu’alaikum wr. Wb.
Pembimbing I,
Lianah M.Pd.
NIP. 19590313198103 2007
v
NOTA PEMBIMBING
Semarang, April 2011
Kepada
Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah
IAIN Walisongo
Di Semarang
Assalamu’alaikum wr. Wb.
Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan, dan
koreksi naskah skripsi dengan:
Judul : Pengaruh Motivasi Pembelajaran Melalui Model Inquiry Terhadap
Keaktifan Siswa dalam Belajar Biologi Materi Ekosistem di MTs
NU Al-Syairiyah Limpung Batang Tahun Ajaran 2009/2010
Nama : Supriyanti
NIM : 063811010
Jurusan : Pendidikan Biologi
Program Studi : Pendidikan Biologi
Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada
Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diujikan dalam Sidang Munaqosyah.
Wassalamu’alaikum wr. Wb.
Pembimbing II,
Drs. Sayid Iskandar Setyohadi
NIP. 19480212198703 1001
vi
PERNYATAAN KEASLIAN
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Supriyanti
NIM : 063811010
Jurusan/Program Studi : Pendidikan Biologi
Menyatakan bahwa skripsi ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/ karya saya
sendiri, kecuali bagian tertentu yang dirujuk sumbernya.
Semarang, 22 April 2011
Saya yang menyatakan,
Supriyanti
NIM: 063811010
vii
TRANSLITERASI ARAB LATIN
Penulisan transliterasi huruf-huruf Arab Latin dalam skripsi ini berpedoman pada
SKB Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan R.I Nomor: 158/1987
dan Nomor: 0543b/Untuk1987. Penyimpangan penulisan kata sandang (al-) disengaja
secara konsisten agar sesuai teks Arabnya.
{t ط a ا
{z ظ b ب
‘ ع t ت
gh غ |s ث
f ف j ج
q ق {h ح
k ك kh خ
l ل d د
m م |z ذ
n ن r ر
w و z ز
h ه s س
’ ء sy ش
y ي {s ص
{d ض
Bacaan madd: Bacaan diftong:
a> = a panjang اَو = au
i> = I panjang اَي = a u> = u panjang
viii
PERSEMBAHAN
Dengan segala kerendahan hati dan penuh kebahagiaan skripsi ini penulis
persembahkan kepada mereka yang telah membuat hidup ini lebih berarti.
1. Kepada kedua orang tuaku, Bapak Sukadri dan Ibu Sri mulyati yang selalu
senantiasa penuh kesabaran dan cinta kasihnya selalu menyayangi dan
mengasihiku, yang selalu mendukung dalam pembuatan skripsi ini.
2. Kakakku Agus supriyanto yang walaupun jauh tetap memberiku semangat serta
dorongan untuk maju.
3. Adikku yang paling aku sayangi yang selalu memberikan tawa cerianya
kepadaku.
4. Suamiku tercinta Yuda yang selalu memberiku semangat dan dukungan kapanpun
dan dimanapun.
5. Semua keluargaku (nenek, paman, bibi dan sepupuku) yang sealau mendoakan
untuk keberhasilanku.
6. Penghuni kos marina (mami Ririn, Ashaqi, Diar, Jupe, Anif, Khusnul, Mbak Dini,
Rissa, dan Meli) yang sealu memberiku motivasi dalam pembutan skripsi ini.
7. Teman-teman TB ’06 (Eka, Hanief, Linda .H, Nining, Titin, Budi, Andi, Mbae
Ali, Sukron, Romdon, Mahrus, Ulil, Mutakin, serta teman lainnya yang belum
tertulis disini) yang selalu memberiku semangat.
ix
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrahim
Alhamdulillahirabil’alamin, segala puji kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya kepada penulis berupa kekuatan,
kesabaran dan kemampuan berfikir sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
tanpa ada hambatan yang berarti. Sholawat serta salam penulis haturkan kepada Nabi
Muhammad SAW, para sahabat dan keluarga-Nya. Berkat limpahan rahmat, taufik,
hidayah dan inayah-Nya serta usaha yang sungguh-sungguh, akhirnya penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul "PENGARUH MOTIVASI PEMBELAJARAN
MELALUI MODEL INQUIRY TERHADAP KEAKTIFAN SISWA DALAM
BELAJAR BIOLOGI MATERI EKOSISITEM DI MTS NU AL-SYAIRIYAH
LIMPUNG BATANG TAHUN AJARAN 2009/2010”
Penulis hanyalah lembaran kosong yang butuh banyak goresan pena, tanpa
adanya bimbingan dari pihak-pihak yang selama ini memberikan fatwanya penulis
kesulitan dalam menampakkan langkahnya, tanpa mengurangi rasa terima kasih
mendalam penulis ucapkan kepada:
1. Bapak Dr. Sujai, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo
Semarang dan segenap Bapak dan Ibu Dosen serta pegawai Fakultas Tarbiyah
IAIN Walisongo Semarang yang telah mendidik dan melayani penulis dengan
ikhlas.
2. Ibu Lianah M. Pd dan bapak Drs. Sajid Iskandar Setyohadi selaku dosen
pembimbing yang dengan tulus ikhlas dan meluangkan waktu untuk
mengarahkan dan memberi petunjuk dalam penyusunan skripsi ini.
3. Kepala sekolah MTs Nu Al-Syairiyah Limpung Batang bapak Akhmad Makhali
yang telah mengijinkan penulis melakukan penelitian disana
4. Bapak, Ibu, nenek, kakak, adik dan suamiku tercinta yang senantiasa
memberikan semangat dan do’a demi tercapainya cita-cita penulis.
x
Semoga amal baik mereka diterima oleh Allah SWT dan semoga mendapat
balasan pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT baik di dunia maupun kelak di
akhirat. Amiin.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini jauh dari sempurna, oleh karena
itu saran dan kritik yang konstruktif dan inovatif dari pihak manapun sangatlah
penulis harapkan sebagai bahan penyempurnaan skripsi ini. Akhirnya hanya kepada
Allah SWT tempat kembali, disertai harapan semoga skripsi ini dapat menambah
khasanah keilmuan umat Islam dan memberikan manfaat bagi penulis khususnya dan
para pembaca pada umumnya. Amiin.
Semarang, 22 April 2011
Penulis
SUPRIYANTI
NIM: 063811010
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
HALAMAN ABSTRAK ................................................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN....................................................................... ... iii
HALAMAN NOTA PEMBIMBING ............................................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ................................................... vi
HALAMAN TRANSLITERASI ARAB LATIN ............................................ vii
HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... viii
HALAMAN KATA PENGANTAR .............................................................. ix
HALAMAN DAFTAR ISI ............................................................................. xi
HALAMAN DAFTAR TABEL ..................................................................... xiii
HALAMAN DAFTAR GAMBAR .................................................................. xiv
HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN..................................................................xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................ 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................ 3
C. Pembatasan Masalah ............................................................... 3
D. Perumusan Masalah ................................................................ 9
E. Manfaat Penelitian .................................................................. 9
BAB II LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka....................................................................... 10
1. Motivasi......................................................................... .... 10
2. Belajar dan Pembelajaran.................................................. . 15
3. Materi Ekosistem............................................................... 20
4. Model Inquiry................................................................... . 27
5. Keaktifan........................................................................... . 31
xii
B. Kajian Pustaka .......................................................................... 34
C. Pengajuan Hipotesis Penelitian ................................................ 36
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian .................................................................... 38
B. Waktu dan Tempat Penelitian ................................................. 38
C. Variabel Penelitian .................................................................. 38
D. Metode Penelitian .................................................................... 40
E. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ............... 41
F. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 42
G. Teknik Penyusunan Alat Pengumpul Data.................................. 44
H. Teknik Analisis Data ................................................................ . 46
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Hasil Penelitian .............................................. 51
B. Pengujian Hipotesis .................................................................. 52
C. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................... 55
D. Keterbatasan Penelitian ........................................................... 56
BAB V PENUTUP
A. Simpulan……………………………………….….………....... 58
B. Saran–saran………………………………………..…………... 58
C. Penutup………………………………………….……………... 60
DAFTAR PUSTAKA
RIWAYAT PENDIDIKAN
LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Tahap Pembelajaran Inquiry ......................................................... 31
Tabel 3.1 Interpretasi Koefisisen Korelasi Nilai r ......................................... 47
Tabel 4.1 Analisis Uji Regresi Motivasi Dan Keaktifan Siswa dengan
Menggunakan Model Inquiry ........................................................ 53
Tabel 4.2 Taraf signifikan dengan taraf kesalahan 1% dan 5% serta n=40 .. 54
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1Hierarki Kebutuhan Maslow ......................................................... 12
Gambar 2.2Model Sederhana Tentang Siklus Materi dan Arus Energi
dalam Ekosistem ........................................................................... 24
Gambar 2.3Jaring-Jaring Makanan .................................................................. 25
Gambar 2.4Hubungan Guru Dan Siswa Sebagai Output ................................. 34
Gambar 2.5Peranan Aktif dan Partisipasi Siswa dalam Proses Pembelajaran. 34
xv
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1: Silabus
LAMPIRAN 2: RPP
LAMPIRAN 3: Penggantian Nama Siswa Uji Coba dengan Kode Siswa
LAMPIRAN 4: Kisi-Kisi Lembar Angket Uji Coba
LAMPIRAN 5: Lembar Angket Uji Coba
LAMPIRAN 6: Hasil Analisis Hasil Uji Coba Soal Angket
LAMPIRAN 7: Penggantian Nama Siswa yang Diteliti dengan Kode Siswa
LAMPIRAN 8: Kisi-Kisi Lembar Angket Motivasi
LAMPIRAN 9: Lembar Angket Motivasi Belajar Siswa
LAMPIRAN 10: Analisis Hasil Angket Motivasi Pembelajaran
LAMPIRAN 11: Rubrik Aktivitas Siswa pada Aspek Afektif
LAMPIRAN 12: Lembar Observasi Keaktifan Siswa pada Aspek Afektif
LAMPIRAN 13: Rubrik Aktivitas Siswa pada Aspek Psikomotorik
LAMPIRAN 14:Lembar Observasi Keaktifan Siswa pada Aspek Psikomotorik
LAMPIRAN 15: Lembar Keaktifan Siswa dalam Proses Belajar Mengajar
LAMPIRAN 16: Lembar Diskusi 1
LAMPIRAN 17: Lembar Diskusi 2
LAMPIRAN 18: Analisis Uji Regresi
LAMPIRAN 19 : Profil Sekolah Tahun Ajaran 2009/2010
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah sarana untuk mencerdaskan bangsa. Agar dapat
cerdas perlu pendidikan yang berkualitas. Peningkatan kualitas pendidikan,
harus selalu diusahakan dari waktu ke waktu dari segi sarana dan prasarana,
profesionalisme guru, maupun manajemen sekolah. Berdasarkan kurikulum
yang dikeluarkan oleh pemerintah atau kurikulum tingkat satuan pendidikan
(KTSP), pembelajaran harus dapat mengoptimalkan potensi yang dimiliki oleh
siswa. Untuk dapat menggali potensi yang dimiliki oleh siswa, pembelajaran
harus dapat membuat siswa aktif di kelas.
Siswa adalah suatu organisme yang hidup, di dalam dirinya beraneka
ragam kemungkinan potensi yang hidup dan berkembang. Di dalam diri
seseorang terdapat prinsip aktif, keinginan untuk berbuat dan bekerja sendiri.
Prinsip aktif itulah yang mengendalikan perilaku siswa. Pendidikan perlu
mengarahkan perilaku dan perbuatan menuju ke tingkat perkembangan yang
diharapkan. Potensi yang hidup itu perlu mendapat kesempatan yang luas
untuk berkembang. Tanpa pengarahan dikhawatirkan terjadinya
penyimpangan, yang berakibat terganggunya bahkan rusaknya perkembangan
siswa.1
Berdasarkan hasil observasi awal proses belajar mengajar (PBM) di
MTs NU Al-Syairiyah Limpung Batang terdapat kecenderungan perilaku guru
dalam pembelajaran yang lesu dan pasif. Perilaku semacam ini diakibatkan
suatu proses pembelajaran yang tidak banyak melibatkan siswa dalam
kegiatan pembelajaran, karena waktu tersita dengan penyajian materi yang
serius, tidak mempergunakan media pembelajaran dalam penyampaian materi,
siswa tidak termotivasi, dan tidak terdapat suatu interaksi dalam proses belajar
mengajar (PBM).
1 Martinis Yamin, Kiat Membelajarkan Siswa, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2007), cet.
1, hlm. 76.
2
Perlu diketahui bahwa pelajaran biologi terutama materi ekosistem,
merupakan materi yang membutuhkan hafalan oleh siswa. Serta apabila
metode pengajaran yang digunakan tidak bervariasi, akan mengakibatkan
hilangnya motivasi belajar siswa dan sikap kepastian siswa di kelas. Padahal
motivasi merupakan aspek penting dari pengajaran dan pembelajaran, karena
siswa yang tidak punya motivasi tidak akan berusaha keras untuk belajar.2
Motivasi adalah proses yang memberi semangat, arah dan kegigihan perilaku.
Artinya, perilaku yang termotivasi adalah perilaku yang penuh energi, terarah
dan bertahan lama.3
Dengan termotivasinya siswa dalam proses belajar mengajar (PBM),
maka secara otomatis akan terbangun keaktifan siswa di kelas. Keaktifan
siswa dalam proses pembelajaran dapat merangsang dan mengembangkan
bakat yang dimilikinya,siswa mampu berpikir kritis dan dapat memecahkan
permasalahan-permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam Martinis
Yamin, 2007 diungkapkan ada tujuh aspek terjadinya keaktifan siswa, yaitu:
1. Partisipasi siswa dalam menetapkan tujuan kegiatan pembelajaran
2. Tekanan pada aspek afektif dalam belajar.
3. Partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran, terutama yang berbentuk
interaksi antar siswa.
4. Kekompakan kelas sebagai kelompok belajar.
5. Kebebasan belajar yang diberikan kepada siswa.
6. Kesempatan untuk berbuat serta mengambil keputusan penting dalam
proses pembelajaran.
7. Pemberian waktu untuk menanggulangi masalah pribadi siswa, baik
berhubungan maupun tidak berhubungan dengan pembelajaran.4
Untuk dapat meningkatkan keaktifan siswa di kelas serta menggali
seluruh potensi yang dimiliki oleh siswa, guru dapat menggunakan model
pembelajaran inquiry sebagai metode mengajar, karena pembelajaran akan
lebih bermakna bagi siswa jika selalu dikaitkan dengan dunia nyata dan
dengan pendekatan yang mampu mendudukkan siswa sebagai pusat perhatian
utama.
2 John. W. Santrock, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2007), cet. 1, hlm. 509.
3 Ibid., hlm. 510.
4 Martinis Yamin, Op.Cit., hlm. 77.
3
Melakukan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
inquiry berarti membelajarkan siswa untuk mengendalikan situasi yang
dihadapi ketika berhubungan dengan dunia fisik.5 Sasaran utama kegiatan
pembelajaran inquiry adalah (1) keterlibatan siswa secara maksimal dalam
proses kegiatan belajar; (2) keterarahan kegiatan secara logis dan sistematis
pada tujuan pembelajaran; dan (3) mengembangkan sikap percaya pada diri
siswa tentang apa yang ditemukan dalam proses inquiry.6
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang, terdapat permasalahan yang dapat diidentifikasi
sebagai berikut.
1. Untuk dapat menggali potensi yang dimiliki oleh siswa, pembelajaran
harus dapat membuat siswa aktif.
2. Adanya kelesuan dan dan kepasifan dalam pembelajaran disebabkan
karena penggunaan metode pembelajaran yang kurang variasi.
3. Proses pembelajaran di MTs Nu Al-Syairiyah Limpung Batang tidak
banyak melibatkan siswa dalam kegiatan pembelajaran.
4. Motivasi sangat penting dalam menentukan keaktifan siswa dalam proses
belajar mengajar.
5. Model pembelajaran memiliki peranan penting dalam menentukan tingkat
keaktifan siswa, sehingga perlu adanya model pembelajaran yang tepat.
C. Pembatasan Masalah
Untuk menghindari salah pengertian atau kerancuan dalam penelitian
ini, peneliti memberikan batasan istilah yang digunakan sebagai judul
penelitian, sebagai berikut.
5 Nuryani Y. Rustaman, et.al, Strategi Belajar Biologi, (Universitas Pendidikan
Indonesia: Fakultas MIPA, 2003), hlm. 110-111.
6 Trianto, Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Kontruktivistik, (Surabaya:
Prestasi Pustaka, 2007), hlm. 135.
4
1. Pengaruh motivasi pembelajaran
Berasal dari kata pengaruh, motivasi dan pembelajaran. Pengertian
dari masing-masing katanya adalah sebagai berikut.
Pengaruh adalah daya yang ada dari sesuatau (orang atau benda)
yang ikut membentuk watak, kepercayaan, atau perbuatan seseorang.7
Berikut ini adalah beberapa pengertian dari motivasi:
a. Motivasi adalah proses memberi semangat, arah, dan kegigihan
perilaku. Artinya perilaku yang termotivasi adalah perilaku yang
penuh energi, terarah dan bertahan lama. 8
b. Motivasi adalah dorongan dasar yang menggerakkan seseorang
bertingkah laku.
c. Motivasi juga dapat dikatakan sebagai perbedaan antara dapat
melaksanakan dan mau melaksanakan.
d. Motivasi adalah kekuatan, baik dari dalam maupun dari luar yang
mendorong seseorang untuk mencapai tujuan tertentu yang telah
ditetapkan sebelumnya.
e. Motivasi adalah proses untuk mencoba mempengaruhi orang atau
orang-orang yang dipimpinnya agar melakukan pekerjaan yang
diinginkan, sesuai dengan tujuan tertentu yang ditetapkan lebih dulu.9
f. Menurut MC. Donal dalam Sardiman menyatakan bahwa motivasi
adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan
munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya
tujuan.10
7 Tim Penyusun Kamus Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesis, (Jakarta: Balai Pustaka,
2005), cet. 3, hlm.849.
8 John W Santrock, Op. Cit., hlm. 510.
9Hamzah B Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), cet.
4, hlm. 1.
10 Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2010), hlm. 73.
5
Sedangkan pengertian pembelajaran adalah proses interaksi siswa
dengan guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan guru agar dapat
terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran
dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada guru.
Jadi pengaruh motivasi pembelajaran adalah suatu daya yang ikut
membentuk watak atau perbuatan seseorang melalui proses untuk
mencoba mempengaruhi siswa yang dilakukan oleh guru agar siswa
memperoleh ilmu pengetahuan,menguasai kemahiran dan tabiat, serta
membentuk sikap agar menjadi lebih baik.
2. Model Inquiry
Model inquiry berasal dari kata model dan inquiry, yang dimaksud
model disini adalah model pembelajaran, pengertian dari masing-masing
katanya yaitu.
Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola
yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran
dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran
termasuk didalamnya buku-buku, film, komputer, kurikulum, dan lain-
lain.11
Pengertian inquiry menurut Sund (dalam Trianto, 2007), inkuiri
yang dalam bahasa Inggrisnya Inquiry berarti pertanyaan, atau
pemeriksaan, penyelidikan, inkuiri sebagai suatu proses umum yang
dilakukan manusia untuk mencari atau memahami informasi.12
Inquiry merupakan suatu teknik atau cara yang digunakan guru
untuk mengajar di depan kelas, yaitu dengan cara siswa dibagi menjadi
beberapa kelompok untuk mengerjakan tugas yang telah diberikan oleh
guru.13
11 Trianto, Op. Cit., hlm. 5.
12 Ibid., hlm. 35.
13 Roestiyah N.K, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2001), cet. 6,
hlm. 75.
6
Model pembelajaran inquiry adalah pembelajaran yang dirancang
untuk mengajak siswa secara langsung kedalam proses ilmiah dalam
waktu yang relatif singkat.14
3. Keaktifan siswa
Berasal dari kata keaktifan dan siswa. Pengertian dari masing-
masing katanya adalah.
Keaktifan berasal dari kata aktif, aktif dalam pembelajaran
maksudnya adalah sebuah proses aktif membangun makna dan
pemahaman dari informasi, ilmu pengetahuan maupun pengalaman oleh
siswa. Aktif dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran guru dituntut
harus mampu menciptakan suasana yang memungkinkan siswa secara
aktif menemukan, memproses dan mengkonstruksi ilmu pengetahuan dan
ketrampilan baru.15
Siswa adalah suatu organisme yang hidup, didalam dirinya
beranekaragam kemungkinan potensi yang hidup dan berkembang.16
Jadi keaktifan siswa adalah suatu organisme yang mempunyai
kemungkinan potensi yang hidup dan berkembang secara aktif untuk
menemukan, memproses, mengkontruksi ilmu pengetahuan dan
ketrampilan baru.
4. Belajar biologi
Berasal dari kata belajar dan biologi, pengertian dari masing-
masing katanya adalah.
Berikut merupakan beberapa pengertian belajar.
a. Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri
setiap orang sepanjang hidupnya.17
14 Trianto, Op. Cit., hlm. 136.
15 Ismail, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, (Semarang: Rasail,
2008), hlm. 46.
16 Martinis Yamin, Op. Cit., hlm. 76
17 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Raja Grafindo, 2003), cet. 5, hlm. 1.
7
b. Belajar merupakan aktivitas yang dilakukan seseorang atau peserta
didik secara pribadi dan sepihak.
c. Belajar merupakan proses aktif konstruktif yang terjadi melalui mental
proses. Mental proses adalah serangkaian proses kognitif yang
meliputi persepsi (perception), perhatian (attention), mengingat
(memory), berpikir (thinking, reasoning), memecahkan masalah dan
lain-lain.18
d. Belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif tetap yang terjadi
karena latihan dan pengalaman.19
e. Menurut Cronbach dalam Sardiman menyatakan “Learning is shown
by a change in behaviour as a result of experience”.20
(Belajar yang sebaik-baiknya adalah dengan mengalami, dan dalam
mengalami itu siswa menggunakan panca inderanya).
Biologi adalah ilmu yang mempelajari tentang struktur fisik dan
fungsi alat-alat tubuh manusia dengan segala keingintahuan yang ada di
sekitar atau lingkungannya.21
Belajar biologi berarti berupaya mengenali proses kehidupan nyata
di lingkungan, atau belajar biologi dari aspek empiris (purpose in
empirical evidence). Belajar biologi berarti berupaya mengenali diri
sendiri sebagai makhluk atau belajar biologi dari aspek evaluasi (purpose
in human institution).22
5. Materi Ekosistem
Berikut ini pengertian ekosistem, yaitu:
a. Ekosistem yaitu suatu unit ekologi yang di dalamnya terdapat struktur
dan fungsi. Struktur yang dimaksudkan adalah berhubungan dengan
keanekaragaman species (species diversity).
18 Ismail, op.cit., hlm. 9.
19 Mustaqim, Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001), cet. 2, hlm. 34.
20 Sardiman, Op. Cit., hlm. 20.
21 Nuryani Y. Rustaman, et.alla, op.cit., hlm. 14.
22 Ibid., hlm. 34.
8
b. Ekosistem yaitu tatanan kesatuan secara kompleks di dalamnya
terdapat habitat tumbuhan dan binatang yang dipertimbangkan sebagai
unit kesatuan secara utuh, sehingga semuanya akan menjadi bagian
mata rantai siklus materi dan aliran energi.
c. Ekosistem yaitu suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan
timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya.23
d. Ekosistem adalah tatanan unsur lingkungan hidup yang merupakan
kesatuan utuh–menyeluruh dan saling mempengaruhi dalam
membentuk keseimbangan stabilitas dan produktivitas lingkungan
hidup ( UU RI No. 32 tahun 2009 Bab I Pasal 1 tentang perlindungan
dan pengelolaan lingkungan hidup).24
e. Ekosistem yaitu suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan
timbal balik antara makhluk dengan lingkungannya.25
Di SMP atau di MTs materi ekosistem merupakan suatu materi
dalam mata pelajaran biologi yang diajarkan di kelas VII pada semester
genap. Materi ekosistem ini merupakan materi yang mempelajari
hubungan makhluk hidup dengan lingkungannya.
6. MTs NU Al-Syairiyah Limpung Batang
Merupakan sekolah yang dibentuk oleh Yayasan NU, terletak di
desa Plumbon Kecamatan Limpung Kabupaten Batang. Letak sekolah ini
strategis, karena terletak di sebelah jalan raya yang menghubungkan 2
kecamatan, yaitu Kecamatan Limpung dan Kecamatan Tersono. Dengan
kondisi lingkungannya yang masih alami yaitu sebagai berikut: di sisi kiri
terdapat lapangan bola yang cukup luas, sebelah kanan dan bagian
belakang merupakan persawahan penduduk.
23 Indriyanto, Ekologi Hutan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), cet. 1, hlm. 19-20.
24 http: // akhdian. Net/ 2009/ 10/17/ download undang-undang-lingkungan-hidup-no-32-
tahun-2009/, diunduh pada hari minggu pukul 12: 00 tanggal 1 agustus 2010.
25 Otto Soemarwoto, Ekologi Lingkungan Hidup dan Pembangunan, (Jakarta: Djambatan,
2004), ed. 10, hlm.23.
9
7. Tahun ajaran 2009/ 2010
Merupakan tahun ajaran yang dimulai dari bulan juli 2009 dan
berakhir pada bulan Juni 2010.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, yang menjadi permasalahan dalam
penelitian ini adalah:
1. Apakah model pembelajaran inquiry akan berpengaruh terhadap keaktifan
siswa dalam belajar biologi materi ekosistem di MTs NU Al-Syairiyah
Limpung Batang tahun ajar 2009/ 2010?
2. Apakah motivasi pembelajaran siswa tersebut akan meningkatkan
keaktifan siswa dalam belajar biologi materi ekosistem di MTs NU Al-
Syairiyah Limpung Batang tahun ajar 2009/ 2010?
E. Manfaat Penelitian
Manfaat Penelitian adalah:
1. Bagi Siswa
a. Membiasakan siswa belajar secara mandiri, sehingga mampu bersikap
dan berfikir kritis.
b. Menumbuhkan rasa keterkaitan siswa dalam belajar siswa, karena
materi dikaitkan dengan kehidupan nyata dan keseharian siswa.
2. Bagi Guru
Memotivasi guru untuk meningkatkan kreativitasnya menyajikan
metode belajar dalam proses belajar mengajar (PBM), sehingga dapat
memperbaiki pembelajaran dan pengajaran yang ada.
3. Bagi Sekolah
Memberikan sumbangan bagi sekolah dalam rangka perbaikan
proses kegiatan belajar mengajar, agar dapat meningkatkan prestasi belajar
siswa dan tercapainya suatu tujuan pembelajaran sesuai dengan standar
kelulusan berdasarkan kurikulum yang ada.
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN
A. TINJAUAN PUSTAKA
1. Motivasi
a. Pengertian Motivasi
Motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai
kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan
individu tersebut bertindak atau berbuat. Motif adalah daya penggerak
dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas tertentu, demi
mencapai tujuan tertentu. Motif dapat diinterpretasikan dalam tingkah
laku, berupa rangsangan, dorongan, atau pembangkit tenaga
munculnya suatu tingkah laku tertentu. Dengan demikian, motivasi
merupakan dorongan yang terdapat dalam diri seseorang untuk
berusaha mengadakan perubahan tingkah laku yang lebih baik dalam
memenuhi kebutuhannya.1 Menurut Eysenck dan kawan-kawan (dalam
Slameto, 1995) menyatakan bahwa motivasi adalah suatu proses yang
menentukan tingkatan kegiatan, intensitas, serta arah umum dari yang
tingkah laku manusia.2 Menurut Gates dan kawan-kawan (dalam
Djaali, 2008) mengemukakan bahwa motivasi adalah suatu kondisi
fisiologis dan psikologis dan terdapat dalam diri seseorang yang
mengatur tindakannya dengan cara tertentu. Adapun Greenberg (dalam
Djaali, 2008) menyebutkan bahwa motivasi adalah proses
membangkitkan, mengarahkan, dan memantapkan perilaku arah suatu
tujuan.
1 Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008)
hlm. 3.
2 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta,
1995), cet. 3, hlm. 170.
11
Motivasi adalah kondisi fisiologis dan psikologis yang terdapat
dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas
tertentu guna mencapai suatu tujuan (kebutuhan).3 Motivasi
merupakan suatu kekuatan (power) atau tenaga (forces) atau daya
(energy), atau suatu keadaan yang kompleks (a complex state). Dan
kesiapsediaan (prepararoty sel) dalam diri individu (organisme) untuk
bergerak (to move, motion, motive) ke arah tujuan tertentu, baik
disadari maupun tidak disadari.4
Menurut Mc. Donald (dalam Oemar Hamalik, 2009)
menyebutkan “Motivation is an energi change within the person
characterized by affective arousal and anticipatory goal reaction”.
(motivasi adalah perubahan energi dalam diri (pribadi) seseorang yang
ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai
tujuan).5
Berdasarkan uraian di atas, pengertian motivasi adalah suatu
proses membangkitkan dan mengarahkan tingkah laku baik secara
fisiologis maupun psikologis untuk mencapai suatu tujuan.
b. Komponen-komponen motivasi
Motivasi memiliki dua komponen, yaitu:
1) komponen dalam (inner component), ialah perubahan dalam diri
seseorang, keadaan merasa tidak puas, dan ketegangan psikologis.
Komponen dalam ialah kebutuhan-kebutuhan yang ingin
dipuaskan.6
3 Djaali, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), cet. 3, hlm. 101.
4 Alan Syamsuddin, Makmun, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2002), cet. 5, hlm. 37.
5 Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), cet. 9, hlm.
158.
6 Ibid., hlm. 159.
12
2) komponen luar (outer component), ialah apa yang diinginkan
seseorang, tujuan yang menjadi arah kelakuannya. Komponen luar
ialah tujuan yang hendak dicapai.7
c. Fungsi Motivasi
1. Mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan. Tanpa
motivasi maka tidak akan timbul sesuatu perbuatan seperti belajar.
2. Motivasi berfungsi sebagai pengarah, artinya mengarahkan
perbuatan ke pencapaian tujuan yang diinginkan.
3. Motivasi berfungsi sebagai penggerak, artinya besar kecilnya
motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan.8
d. Perspektif tentang motivasi
1. Perspektif humanistis
Menekankan pada kapasitas siswa untuk mengembangkan
kepribadian, kebebasan untuk memilih nasib mereka. Perspektif ini
berkaitan erat dengan pandangan Abraham Maslow.9 Dan dikenal
sebagai teori kebutuhan (needs) yang digambarkan secara hierarki
sebagai berikut.
Gambar 2. 1 Hierarki kebutuhan Maslow.10
7 Ibid., hlm. 159.
8 Ibid., hlm. 161.
9 John. W. Santrock, op.cit., hlm. 511.
10 Hamzah B. Uno, op.cit., hlm. 6.
Kebutuhan Fisiologis
Perasaan Aman dan Tenteram
Rasa memiliki dan rasa cinta / sayang
Penghargaan / penghormatan
Aktualisasi diri
13
Dalam dunia pendidikan, teori ini dilakukan dengan cara
memenuhi kebutuhan siswa, agar dapat mencapai hasil belajar
yang maksimal dan sebaik mungkin.11
2. Perspektif Kognitif
Menekankan arti penting dari penentuan, tujuan,
perencanaan dan monitoring kemajuan menuju suatu tujuan.
Perspektif kognitif merekomendasikan agar siswa diberi lebih
banyak kesempatan dan tanggung jawab untuk mengontrol hasil
prestasi mereka sendiri.12
3. Perspektif Sosial
Di sini siswa dapat berhubungan dengan orang lain,
misalnya teman, kawan dekat, keterikatan mereka dengan orang
tua, dan keinginan untuk menjalin hubungan positif dengan guru.
Siswa sekolah yang punya hubungan penuh perhatian dan suportif
biasanya memiliki sikap akademik yang positif dan lebih senang
bersekolah.13
e. Jenis-jenis motivasi
1) Motivasi Intrinsik
Motivasi intrinsik adalah motivasi yang tercakup di dalam
situasi belajar dan menemui kebutuhan dan tujuan-tujuan siswa.
Motivasi ini timbul dalam diri siswa sendiri. Misalnya keinginan
untuk mendapat keterampilan tertentu, memperoleh informasi dan
pengertian, serta keinginan diterima oleh orang lain.14
Motivasi intrinsik berisi: (a) penyesuaian tugas dengan
minat, (b) perencanaan yang penuh variasi, (c) umpan balik atas
11
Ibid., hlm. 6-7.
12 John. W. Santrock, op.cit., hlm. 513.
13 Ibid.
14 Oemar Hamalik, op.cit., hlm. 162.
14
respons siswa, (d) kesempatan respons siswa yang aktif, dan (e)
kesempatan siswa untuk menyesuaikan tugas pekerjaannya.15
2) Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang disebabkan oleh
faktor-faktor dari luar situasi belajar, seperti angka kredit, ijazah,
tingkatan hadiah dan persaingan.16
Motivasi ekstrinsik berisi: (a) penyesuaian tugas dengan
minat, (b) perencanaan yang penuh variasi, (c) respon siswa, (d)
kesempatan siswa yang aktif, (e) kesempatan siswa untuk
menyesuaikan tugas pekerjaannya, dan (f) adanya kegiatan yang
menarik dalam belajar.17
f. Prinsip-prinsip Motivasi
1) Pujian lebih efektif daripada hukuman.
2) Semua mempunyai kebutuhan-kebutuhan psikologis (yang bersifat
mendasar) tertentu yang harus mendapat kepuasan.
3) Motivasi yang berasal dari dalam individu lebih efektif daripada
motivasi yang dipaksakan dari luar.
4) Motivasi itu mudah menjalar atau tersebar terhadap orang lain.
5) Pemahaman yang jelas terhadap tujuan-tujuan akan merangsang
motivasi.
6) Tugas-tugas yang dibebankan oleh diri sendiri akan menimbulkan
minat yang lebih besar untuk mengerjakannya daripada apabila
tugas-tugas itu dipaksakan oleh guru.
7) Motivasi yang besar erat kaitannya dengan kreativitas siswa.18
g. Teknik-teknik motivasi dalam pembelajaran
1) Pernyataan penghargaan secara verbal.
2) Menggunakan nilai ulangan sebagai pemacu keberhasilan.
3) Menimbulkan rasa ingin tahu.
4) Memunculkan sesuatu yang tidak diduga oleh siswa.
5) Menjadikan tahap dini dalam belajar mudah bagi siswa.
15
Hamzah B. Uno, op.cit., hlm. 9.
16 Oemar Hamalik, op.cit., hlm. 163.
17 Hamzah B. Uno, op.cit., hlm. 9.
18 Oemar Hamalik, op.cit., hlm. 163-168.
15
6) Menggunakan materi yang dikenal siswa sebagai contoh dalam
belajar.
7) Menggunakan kaitan yang unik dan tidak terduga untuk
menerapkan suatu konsep dan prinsip yang telah dipahami.
8) Menuntut siswa untuk menggunakan hal-hal yang telah dipelajari
sebelumnya.
9) Menggunakan simulasi dan permainan.
10) Memberi kesempatan kepada siswa untuk memperlihatkan
kemahirannya di depan umum.
11) Mengurangi akibat yang tidak menyenangkan dan keterlibatan
siswa dalam kegiatan belajar.
12) Memahami iklim sosial dalam sekolah.
13) Memanfaatkan kewibawaan guru secara tepat.
14) Memadukan motif-motif yang kuat.
15) Memperjelas tujuan belajar yang hendak dicapai.
16) Merumuskan tujuan-tujuan sementara.
17) Memberitahukan hasil kerja yang telah dicapai.
18) Membuat suasana persaingan yang sehat di antara para siswa.
19) Mengembangkan persaingan dengan diri sendiri.
20) Memberikan contoh yang positif.19
2. Belajar dan Pembelajaran
a. Pengertian Belajar dan Pembelajaran
Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang
untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi
dengan lingkungannya.20
Menurut Clifford T. Morgan yang dikutip oleh Mustaqim
dalam Psikologi Pendidikan dijelaskan “learning is any relatively
permanent change in behavior that is a result of past experience”
(belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif tetap yang
merupakan hasil pengalaman yang lalu).21
Belajar merupakan suatu proses, dan bukan hasil yang hendak
dicapai semata. Proses itu sendiri berlangsung melalui serangkaian
19
Hamzah B. Uno, op.cit., hlm. 34-37.
20 Slameto, op.cit., hlm. 2.
21 Mustaqim, op.cit., hlm. 33
16
pengalaman, sehingga terjadi modifikasi pada tingkah laku yang telah
dimiliki sebelumnya.22
Pembelajaran merupakan aktualisasi kurikulum yang menuntut
keaktifan guru dalam menciptakan dan menumbuhkan kegiatan siswa
sesuai dengan rencana yang telah diprogramkan.23
Pembelajaran merupakan suatu proses yang terdiri dari
kombinasi dua aspek, yaitu: belajar tertuju kepada apa yang harus
dilakukan oleh siswa, dan mengajar berorentasi pada apa yang harus
dilakukan oleh guru sebagai pemberi pelajaran.24
Menurut Usman (dalam Asep Jihad dan Abdul Haris, 2009)
pembelajaran merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian
perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang
berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu.
Rancangan pembelajaran hendaknya memperhatikan hal-hal
sebagai berikut.
1) Pembelajaran diselenggarakan dengan pengalaman nyata dan
lingkungan otentik.
2) Isi pembelajaran harus didesain agar relevan dengan karakteristik
siswa.
3) Menyediakan media dan sumber belajar yang dibutuhkan.
4) Penilaian hasil belajar terhadap siswa dilakukan secara formatif
sebagai diadgnosis untuk menyediakan pengalaman belajar secara
berkesinambungan dan dalam tingkat belajar sepanjang hayat.25
Berdasarkan uraian di atas, belajar merupakan proses untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang merupakan hasil
pengalamannya sendiri. Sedangkan pembelajaran merupakan proses
22
Oemar Hamalik, Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2008), cet. 2, hlm. 106.
23 E. Mulyasa, Implementasi Kurikulum 2004 Panduan Pembelajaran KBK, (Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya, 2005), hlm. 117.
24 Asep Jihad dan Abdul Haris, Evaluasi Pembelajaran, (Yogyakarta: Multi Pressindo,
2009), cet. 3, hlm. 11.
25Ibid., hlm. 13-14.
17
interaksi siswa dengan guru dan sumber belajar pada satu lingkungan
yang sesuai dengan rencana yang telah diprogramkan.
b. Jenis-jenis Belajar
1) Menurut Robert M. Gagne (dalam Mustaqim, 2001)yaitu:
a) keterampilan motorik
b) sikap
c) kemahiran
d) informal verbal
e) pengetahuan kegiatan intelektual.26
2) Menurut Prof. Dr. Nasution (dalam Mustaqim, 2001)yaitu:
a) belajar berdasarkan pengamatan
b) belajar berdasarkan gerak
c) belajar berdasarkan hafalan
d) belajar karena masalah (pemecahan masalah)
e) belajar berdasarkan emosi.27
3) Menurut Benyamin S. Bloom dkk, dikenal dengan sebutan
“taxonomy of education objective”, yang dikutip oleh Mustaqim
dalam Psikologi Pendidikan ada tiga jenis belajar yaitu:
a) ranah kognitif
b) ranah afektif
c) ranah psikomotor.28
c. Teori-teori Belajar
1) Aliran skolastik
Beranggapan bahwa belajar tidak lain adalah mengulang-
ulang bahan yang dipelajari, makin sering diulang makin
dikuasai.29
26
Mustaqim, Op. Cit., hlm. 35.
27 Ibid., hlm. 36.
28 Ibid., hlm. 36-39.
29 Ibid., hlm. 46.
18
2) Teori koneksionisme
Torndike berpendapat bahwa belajar adalah pembentukan
atau penguatan hubungan antara stimulus dan respons.30
3) Teori Gestalt
Dikemukakan oleh Koffka dan Kohler dari Jerman, belajar
yang penting bukan mengulangi hal-hal yang harus dipelajari,
tetapi mengerti atau memperoleh insight.31
Insight artinya:
dimengertinya persoalan, hubungan tertentu antara berbagai unsur
dalam situasi tertentu, hingga hubungan tersebut jelas dan akhirnya
didapatkan kemampuan memecahkan problem.
Insight ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
a) sikap dan taraf kompleksitas situasi
b) pengalaman
c) integritas dan kematangan individu.32
4) Teori Belajar Menurut J. Bruner
Menurutnya belajar tidak untuk mengubah tingkah laku
seseorang tetapi untuk mengubah kurikulum sekolah menjadi
sedemikian rupa sehingga siswa dapat belajar lebih banyak dan
mudah.33
5) Teori dari R. Gagne
Gagne memberikan dua definisi yaitu:
a) Belajar ialah suatu proses untuk memperoleh motivasi dalam
pengetahuan, ketrampilan, kebiasaan dan tingkah laku.
b) Belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang
diperoleh dari instruksi.34
6) Teori Bandura
30
Ibid., hlm. 48-49.
31 Slameto, op.cit., hlm. 9.
32 Mustaqim, op.cit., hlm. 58.
33 Slameto, op.cit., hlm. 11.
34 Ibid., hlm. 13.
19
Bandura berpendapat bahwa proses belajar dengan
mengalami dan meniru apa yang ada di sekitarnya. Ia menamakan
teorinya dengan “social learning” dengan menggunakan prinsip
“modeling” dan “imitation”.35
d. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar
Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dapat digolongkan
menjadi dua golongan, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor
intern adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar,
sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang ada di luar individu.36
1) Faktor-faktor Intern
a) Faktor Jasmaniah
(1) Faktor kesehatan
(2) Cacat tubuh.
b) Faktor Psikologis
Ada tujuh faktor yang tergolong ke dalam faktor
psikologis, yaitu: inteligensi, perhatian, minat, bakat, motif,
kematangan dan kesiapan.37
c) Faktor Kelelahan
(1) Kelelahan jasmani, terlihat dengan lemah lunglainya
tubuh dan timbul kecenderungan untuk membaringkan
tubuh.38
(2) Kelelahan rohani, terlihat dengan adanya kelesuan dan
kebosanan, sehingga minat dan dorongan untuk
menghasilkan sesuatu hilang.39
2) Faktor-faktor Ekstern
a) Faktor-faktor nonsosial dalam belajar
35
Mustaqim, op.cit., hlm. 54.
36 Slameto, op.cit., hlm. 54.
37 Ibid., hlm. 54-55.
38Ibid., hlm. 59.
39 Ibid., hlm. 59.
20
Misalnya: keadaan udara, suhu udara, cuaca, waktu, tempat,
alat-alat yang dipakai untuk belajar.40
b) Faktor-faktor Sosial dalam Belajar
Yang dimaksud dengan faktor-faktor sosial di sini adalah
faktor manusia (sesama manusia), baik manusia itu ada (hadir)
maupun tidak langsung hadir.41
3. Materi Ekosistem
Istilah ekosistem pertama kali diusulkan oleh seorang ahli ekologi
berkebangsaan Inggris bernama A.G. Tansley pada tahun 1935. Beberapa
definisi tentang ekosistem, yaitu:
a. Menurut A.G. Tansley (dalam Indriyanto, 2006)menyatakan
ekosistem yaitu suatu unit ekologi yang di dalamnya terdapat struktur
dan fungsi.42
b. Ekosistem yaitu tataran kesatuan secara kompleks di dalamnya
terdapat habitat, tumbuhan dan binatang yang dipertimbangkan sebagai
unit kesatuan secara utuh, sehingga semuanya akan menjadi bagian
mata rantai siklus materi dan aliran energi.
c. Ekosistem yaitu unit fungsional dasar dalam ekologi yang di dalamnya
tercakup organisme dan lingkungannya dan di antara keduanya saling
mempengaruhi.43
d. Ekosistem yaitu tatanan kesatuan secara utuh menyeluruh antara
segenap unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi.
e. Ekosistem yaitu suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan
timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya dan
keduanya saling mempengaruhi.44
40
Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2002), cet.
2,hlm. 233.
41 Ibid., hlm. 234.
42 Indriyanto, op.cit., hlm. 19.
43Ibid., hlm. 20.
44 Ibid., hlm. 20.
21
Dari uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa ekosistem
adalah hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan
lingkungannya, dan diantara keduanya saling mempengaruhi.
a. Satuan-satuan Ekosistem
1) Komponen-komponen ekosistem
Berdasarkan atas segi struktur dasar ekosistem, maka
komponen ekosistem terdiri atas dua jenis, yaitu:
a) Komponen biotik (komponen makhluk hidup), misalnya
binatang, tetumbuhan, dan mikroba.
b) Komponen abiotik (komponen benda mati), misalnya air,
udara, tanah dan energi.45
Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Hijr ayat 19-20
sebagai berikut.
uÚö‘ F{ $#uρ $ yγ≈ tΡ÷Š y‰tΒ $ uΖøŠs)ø9 r& uρ $ yγŠ Ïù z Å›≡ uρu‘ $ uΖ÷F u;/Ρr& uρ $ pκ� Ïù ÏΒ Èe≅ä. & ó x«
5βρã— öθ̈Β ∩⊇∪ $ uΖù=yèy_ uρ ö/ ä3s9 $ pκ� Ïù |·ÍŠ≈ yètΒ tΒ uρ ÷Λä ó¡ ©9 …çµ s9 t Ï%Η≡t� Î/ ∩⊄⊃∪
Dan Kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan
padanya gunung-gunung dan Kami tumbuhkan padanya
segala sesuatu menurut ukuran. Dan Kami telah menjadikan
untukmu di bumi keperluan-keperluan hidup, dan (kami
menciptakan pula) makhluk-makhluk yang kamu sekali-
kali bukan pemberi rizki kepadanya. (QS. Al-Hijr: 19-20)46
Berdasarkan segi trofik atau nutrisi, maka komponen biotik
dalam ekosistem terdiri atas dua jenis, yaitu:
a) Komponen autotrof, yaitu organisme yang mampu
menyediakan atau mensintesis makanannya sendiri. Yang
termasuk ke dalam komponen autotrof adalah golongan
tetumbuhan.
45
Indriyanto, op.cit., hlm. 21.
46 Departemen Agama RI, Al-Qur'an dan Terjemahan, (Bandung: CV. Jumanatul Ali-Art,
2005), hlm. 264.
22
b) Komponen heterotrof, yaitu organisme yang hidupnya selalu
memanfaatkan bahan organik yang disediakan oleh organisme
lain. Yang termasuk ke dalam komponen heterotrofik adalah
binatang, jamur dan jasad renik.47
Berdasarkan dari segi penyusunnya, ekosistem terdiri dari
empat komponen, yaitu:
a) Komponen abiotik (benda mati, atau nonhayati), yaitu
komponen fisik dan kimia yang terdiri atas tanah, air, udara,
sinar matahari dan lain sebagainya.
b) Komponen produsen, yaitu organisme autotrofik yang pada
umumnya berupa tumbuhan hijau.48
c) Komponen konsumen, yaitu organisme heterotrofik misalnya
binatang dan manusia yang makan organisme lain.
(1) Konsumen pertama adalah golongan herbivora.
(2) Konsumen kedua adalah golongan karnivora kecil dan
omnivora.
(3) Konsumen ketiga adalah golongan karnivora besar
(karnivora tingkat tinggi).
(4) Mikrokonsumen adalah tumbuhan atau binatang yang
hidupnya sebagai parasit atau saproba.
d) Komponen pengurai, yaitu mikroorganisme yang hidupnya
bergantung kepada bahan organik dari organisme mati
(binatang, tumbuhan dan manusia yang telah mati).49
b. Saling Hubungan antarkomponen ekosistem
Hubungan antarkomponen dalam ekosistem menjelaskan
terjadinya proses pemindahan dan energi. Tentang siklus materi dan
arus energi di dalam ekosistem, dapat dilihat pada gambar 2. 2 berikut.
47
Indriyanto, op.cit., hlm. 21.
48 Ibid., hlm. 22.
49 Ibid., hlm. 22.
23
Gambar 2. 2 Model sederhana tentang siklus materi dan arus energi
dalam ekosistem.50
1) Hubungan Trofik dalam ekosistem
Setiap ekosistem memiliki suatu struktur trofik (tropic
structure) dari hubungan makan memakan. Para ahli ekologi
membagi spesies dalam suatu komunitas atau ekosistem ke dalam
tingkat trofik berdasarkan nutriennya.
Tingkat trofik yang secara mendasar mendukung yang
lainnya dalam suatu ekosistem terdiri dari organisme autotrof atau
produsen primer dan organisme heterotrof yang secara langsung
atau tidak langsung bergantung pada hasil fotosintetik produsen
primer.51
a) Rantai Makanan
Rantai makanan adalah jalur di sepanjang perpindahan
makanan dari tingkat trofik satu ke tingkat trofik yang lain, dan
dimulai dengan produsen primer.
50
http:// shifadini9. Files. Wordpress. Com/ 2010/ 94/ untiled31. Jhpg. Diunduh pada
pukul 13: 22,m hari selasa tanggal 17 agustus 2010.
51 Neil A. Campbell, et.al, Biologi, Jilid 3, (Jakarta: Erlangga, 2004), cet. 5, hlm. 388-389.
24
Misalnya:
Tumbuhan → hewan herbivora → hewan karnivora kecil →
(belalang) (tikus)
hewan karnivora besar
(ular)
b) Jaring-jaring makanan
Jaring-jaring makanan adalah hubungan makan
memakan dalam suatu ekosistem dan umumnya saling
menjalin.52
Untuk lebih jelaskan dapat dilihat pada gambar 2. 3
berikut.
Gambar 2.3 jaring-jaring makanan.53
c. Upaya Pelestarian Keanekaragaman Makhluk Hidup
1) Ancaman dan Kerusakan Ekosistem di Indonesia
Kerusakan dan perubahan habitat akibat kegiatan dan
populasi manusia yang semakin meningkat dengan segala
aspeknya merupakan faktor utama pemacu berbagai bentuk
52
Ibid., hlm 389.
53 http: // 203. 190. 188. 132/ biologi/ MO-75/ images/ gb. 12. Jpg, diunduh pada pukul
12: 09 hari selasa tanggal 17 agustus 2010.
25
kepunahan spesies dan menurunnya keanekaragaman sumber daya
hayati alami secara meluas.54
Kegiatan-kegiatan manusia yang dapat merusak ekosistem,
di antaranya adalah penebangan illegal, kebakaran hutan,
perusakan hutan bakau yang kemudian dijadikan pembuatan
tambak ikan dan udang, adanya pertambangan lepas pantai, serta
dijadikannya laut dan sungai sebagai tempat pembuangan
sampah.55
Kerusakan alam karena ulah manusia ini sudah ditulis di
dalam QS. Ar-Rum ayat 41-42 yang berbunyi
t� yγsß ßŠ$ |¡ x� ø9$# ’ Îû Îh� y9 ø9$# Ì�ós t7ø9$# uρ $ yϑ Î/ ôM t6|¡ x. “ω ÷ƒr& Ĩ$ ¨Ζ9$# Ν ßγs)ƒ É‹ ã‹Ï9 uÙ ÷è t/
“Ï% ©!$# (#θ è= ÏΗ xå öΝ ßγ‾= yè s9 tβθ ãè Å_ ö� tƒ ∩⊆⊇∪ ö≅è% (#ρ ç��Å™ ’ Îû ÇÚ ö‘F{ $# (#ρã� ÝàΡ$$ sù y# ø‹x.
tβ% x. èπ t7É)≈ tã tÏ% ©!$# ÏΒ ã≅ö6s% 4 tβ% x. Ο èδ ç� sY ò2 r& t Ï.Î� ô³ •Β ∩⊆⊄∪
“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena
perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada
mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka
kembali (ke jalan yang benar). Katakanlah: "Adakanlah
perjalanan di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan
orang-orang yang terdahulu. kebanyakan dari mereka itu adalah
orang-orang yang mempersekutukan (Allah).”
(QS. Ar-Rum: 41-42).56
2) Usaha manusia dalam upaya pelestarian keanekaragaman hayati
Pemerintah Indonesia telah menetapkan kawasan-kawasan
yang dilindungi sebagai tempat pelestarian keanekaragaman hayati.
Berdasarkan Undang-undang No. 5 Tahun 1990, kawasan yang
dilindungi (kawasan konservasi) bagi pelestarian alam terbagi atas
dua kelompok utama, yaitu kawasan suaka alam dan kawasan
pelestarian alam.
54
Indrawan, et.al, Biologi Konservasi, (Jakarta: Yayasan Obor, 2004), hlm. 486.
55 Ibid., hlm. 488-489.
56 Departemen Agama RI, op.cit., hlm. 409-410.
26
a) Kawasan Suaka Alam
Merupakan kawasan dengan ciri khas tertentu, baik di
daratan maupun perairan, yang memiliki fungsi utama sebagai
penyangga kehidupan. Terdapat dua kawasan, yaitu:
(1) Cagar alam, yaitu tempat yang hanya dapat dilakukan
kegiatan-kegiatan terbatas untuk kepentingan penelitian,
pendidikan, pengembangan ilmu pengetahuan dan kegiatan
yang menunjang budidaya.57
(2) Suaka margasatwa, yaitu tempat yang berfungsi untuk
melestarikan keanekaragaman atau keunikan jenis satwa,
sehingga dimungkinkan dilakukan kegiatan pembinaan
habitatnya untuk tujuan penelitian, pendidikan dan juga
wisata terbatas.58
b) Kawasan Pelestarian Alam
Merupakan kawasan yang dapat dimanfaatkan sebagai
sumber daya hayati dan ekosistemnya secara lestari. Yang
termasuk dalam kelompok kawasan ini adalah:
(1) Taman Nasional, yaitu kawasan pelestarian alam yang
mempunyai ekosistem asli, dikelola dengan sistem zonasi
serta dimanfaatkan untuk tujuan-tujuan penelitian,
pendidikan, serta menunjang budidaya, pariwisata dan
rekreasi.59
(2) Taman Hutan Raya, yaitu kawasan untuk tujuan koleksi
tumbuhan dan satwa yang alami atau buatan, jenis asli dan
bukan asli, yang dimanfaatkan untuk kepentingan
penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang
budidaya, pariwisata dan rekreasi.
57
Indrawan, et. al, Op. Cit., hlm. 512.
58 Ibid., hlm. 512.
59 Ibid., hlm. 512.
27
(3) Taman Wisata Alam, yaitu kawasan pelestarian alam yang
dimanfaatkan untuk pariwisata dan rekreasi.60
c) Hutan Lindung
Hutan lindung adalah hutan-hutan yang fungsinya untuk
melindungi kawasan hutan sebagai sumber daya air, tanah dan
ekosistem, sehingga dapat memberikan perlindungan pada
sistem penyangga kehidupan.61
Upaya nyata manusia dalam melestarikan keanekaragaman hayati adalah:
a) Melakukan reboisasi terhadap lahan yang telah gundul salah satunya
dengan pelaksanaan penanaman 1000 pohon disekitar kita.
b) Melakukan penanaman hutan bakau disekitar pantai yang bertujuan
untuk mengurangi terjadinya abrasi.
c) Melindungi tumbuhan maupun hewan langka yaitu dengan cara
membuat tempat perlindungan khusus berupa cagar alam maupun
suaka margasatwa.
d) Adanya pelarangan penangkapan biota laut dengan pukat harimau
maupun bahan kimia misalnya dengan racun atau bom.
4. Model Inquiry
Inquiry merupakan perluasan proses discovery. Inkuiri yang dalam
bahasa Inggrisnya inquiry berarti pertanyaan, pemeriksaan atau
penyelidikan. Inkuiri sebagai suatu proses umum yang dilakukan manusia
untuk mencari atau memahami informasi.
Menurut Edmund “inquiry is an intellectual activity in which we
seek to find out something not yet known or clearly understood”. 62
Inquiry adalah sebuah aktivitas intelek yang kita cari untuk
menemukan sesuatu yang belum tahu atau secara jelas tidak dipahami).
60
Ibid., hlm. 512.
61 Ibid., hlm. 512.
62Edmund C. Short, Form Of Curriculum Inquiry, (New York: State University, 1991),
hlm. 3.
28
Menurut Gulo (dalam Trianto, 2007) menyatakan bahwa strategi
inkuiri berarti suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan secara
maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki
secara sistematis, kritis, logis, analitis sehingga mereka dapat merumuskan
sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri.63
Inquiry berarti membelajarkan siswa untuk mengendalikan situasi
yang dihadapi ketika berhubungan dengan dunia fisik, yaitu dengan
menggunakan teknik yang digunakan oleh para ahli penelitian.64
Tujuan model pembelajaran inquiry adalah agar siswa tertantang
untuk melakukan tugas, aktif mencari serta meneliti sendiri pemecahan
masalah, mencari sumber sendiri dan mereka belajar bersama dalam
kelompok, siswa mampu mengemukakan pendapatnya dan merumuskan
kesimpulan nantinya, serta siswa diharapkan dapat berdebat, menyangga
dan mempertahankan pendapatnya.
Keunggulan penggunaan model pembelajaran inquiry adalah.
a. Dapat membentuk dan mengembangkan “sel concept” pada diri siswa,
sehingga siswa dapat mengerti tentang konsep dasar dan ide-ide yang
lebih baik.
b. Membantu dalam menggunakan ingatan dan transfer pada situasi proses
belajar yang baru.
c. Mendorong siswa untuk berpikir dan bekerja atas inisiatifnya sendiri,
bersikap obyektif, jujur dan terbuka.
d. Mendorong siswa untuk berpikir intuitif dan merumuskan hipotesanya
sendiri.
e. Memberi kepuasan yang bersifat intrinsik.
f. Situasi proses belajar menjadi lebih tertantang.
g. Dapat mengembangkan bakat dan kecakapan individu.
h. Memberi kebebasan siswa untuk belajar sendiri.
i. Siswa dapat menghindari dari cara-cara belajar yang tradisional.
j. Dapat memberikan waktu pada siswa secukupnya sehingga merupakan
dapat mengasimilasi dan mengakomodasi informasi.65
63
Trianto, op.cit., hlm. 135.
64 Nuryani Y. Rustaman, et.al, op.cit., hlm. 110-111.
65 Roestiyah NK, op.cit., hlm. 76-77.
29
Kondisi umum yang merupakan syarat timbulnya kegiatan inquiry
bagi siswa adalah.
a. Aspek sosial di kelas dan suasana terbuka yang mengundang siswa
berdiskusi.
b. Inkuiri berfokus pada hipotesis
c. Penggunaan fakta sebagai evidensi (informasi, fakta).66
Peran guru dalam pembelajaran model inquiry adalah.
a. Motivator, memberi rangsangan agar siswa aktif dan bergairah berpikir.
b. Fasilitator, menunjukkan jalan keluar jika siswa mengalami kesulitan.
c. Penanya, menyadarkan siswa dari kekeliruan yang mereka buat.
d. Administrator, bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan kelas.
e. Pengarah, memimpin kegiatan siswa untuk mencapai tujuan yang
diharapkan.
f. Manajer, mengelola sumber belajar, waktu dan organisasi kelas.
g. Rewarder, memberi penghargaan pada prestasi yang dicapai siswa.67
Langkah-langkah dalam melaksanakan pembelajaran inquiry adalah
sebagai berikut.
a. Mengajukan pertanyaan atau permasalahan
b. Merumuskan hipotesis
c. Mengumpulkan data
d. Analisis data
e. Membuat kesimpulan.68
Berikut ini adalah tabel pembelajaran inquiry.
Tabel 2.1 : Tahap Pembelajaran Inquiry.69
No Fase Perilaku Guru
1. Menyajikan
pertanyaan atau
masalah
Guru membimbing siswa mengidentifikasi
dan masalah dituliskan di papan tulis. Guru
membagi siswa dalam kelompok
2. Membuat hipotesis Guru memberikan kesempatan pada siswa
66
Trianto, op.cit., hlm. 135.
67 Ibid., hlm. 136.
68 Ibid., hlm. 138.
69Ibid., hlm. 141-142.
30
untuk curah pendapat dalam membentuk
hipotesis. Guru membimbing siswa dalam
menentukan hipotesis yang relevan dengan
permasalahan dan memprioritaskan hipotesis
mana yang menjadi prioritas penyelidikan.
3. Merancang
Percobaan
Guru memberikan kesempatan pada siswa
untuk menentukan langkah-langkah yang
sesuai dengan hipotesis yang akan dilakukan,
guru membimbing siswa mengurutkan
langkah-langkah percobaan.
4. Melakukan
percobaan untuk
memperoleh
informasi
Guru membimbing siswa mendapatkan
informasi melalui percobaan
5. Mengumpulkan
dan menganalisis
data
Guru memberi kesempatan pada tiap
kelompok untuk menyampaikan hasil
pengolahan data yang terkumpul
6. Membuat
kesimpulan
Guru membimbing siswa dalam membuat
kesimpulan
Ada tiga komponen yang dianggap esensial bagi keberhasilan
pelaksanaan pembelajaran inquiry, yaitu:
a. Fungsi-fungsi kepemimpinan spesifik yang harus dilakukan di dalam
kelompok.
b. Peran-peran khusus bagi setiap anggota kelompok harus ditugaskan.
c. Suasana emosional yang efektif dan bermakna harus dibangunkan dan
dipelihara.70
70
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar,(Jakarta: Bumi Aksara, 2009), cet. 9,
hlm.225.
31
Dengan cara pembelajaran inquiry ini siswa diharapkan meneliti
berbagai masalah sosial sehingga mereka memperoleh:
a. Pengetahuan
b. Ketrampilan akademis
c. Sikap dan nilai yang baik
d. Keterampilan social.71
5. Keaktifan
Keaktifan berasal dari kata aktif, aktif dalam pembelajaran
maksudnya adalah sebuah proses aktif membangun makna dan
pemahaman dari informasi, ilmu pengetahuan maupun pengalaman oleh
siswa. Aktif dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran guru dituntut
harus mampu menciptakan suasana yang memungkinkan siswa secara
aktif menemukan, memproses dan mengkonstruksi ilmu pengetahuan dan
ketrampilan baru.72
Keaktifan dalam proses pembelajaran dapat merangsang dan
mengembangkan bakat yang dimilikinya, berpikir kritis dan dapat
memecahkan permasalahan-permasalahan dalam kehidupan sehari-hari.
Menurut Mc. Keachie (dalam Martinis Yamin, 2007) ada tujuh
aspek terjadinya keaktifan siswa, yaitu:
a. Partisipasi siswa dalam menetapkan tujuan kegiatan pembelajaran.
b. Tekanan pada aspek afektif dalam belajar.
c. Partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran, terutama yang
berbentuk interaksi antar siswa.
d. Kekompakan kelas sebagai kelompok belajar.
e. Kebebasan belajar yang diberikan kepada siswa.
f. Kesempatan untuk berbuat serta mengambil keputusan penting dalam
proses pembelajaran.
g. Pemberian waktu untuk menanggulangi masalah pribadi siswa, baik
berhubungan maupun tidak berhubungan dengan pembelajaran.73
71
Oemar Hamalik, Pendekatan Baru Strategi Belajar Mengajar Berdasarkan CBSA,
(Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2003), cet. 3, hlm. 18-19.
72 Ismail, op.cit., hlm. 46.
73 Martinis Yamin, op.cit., hlm. 71.
32
Di dalam kelas guru bertindak sebagai pembimbing dalam
terjadinya pengalaman belajar, dan tercapainya suatu indikator yang
dikehendaki. Di kelas siswa sebagai aktor / subyek, yang banyak berperan
dalam mengembangkan cara-cara belajar mandiri, siswa tidak hanya pasif
saja akan tetapi berperan juga membuat perencanaan, pelaksanaan, dan
tercapainya suatu hasil (output) yang bertitik tolak pada kreativitas dan
partisipasinya dalam kegiatan pembelajaran. Skema hubungan ini sebagai
berikut:
Gambar 2. 4 Hubungan guru dan siswa sebagai output.74
Peran aktif dan partisipasi siswa dalam proses pembelajaran adalah
untuk tercapainya suatu indikator dari kompetensi dasar yang telah
dikembangkan dari materi pokok. Sebagaimana dalam gambar 5 berikut
ini
Gambar 2. 5 Peranan aktif dan partisipasi siswa dalam proses
pembelajaran.75
74
Ibid., hlm. 79
75 Ibid. hlm. 79.
Guru Siswa
Merangsang
peran aktif
dan partisipasi
Peran aktif dan
partisipasi siswa
Kompetensi
Dasar
Materi
Pokok
Indikator
33
Raka Joni dan Martinis Yamin menjelaskan bahwa peran aktif dan
partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran dapat dilaksanakan
manakala.
a. Pembelajaran yang dilakukan lebih berpusat pada siswa.
b. Guru berperan sebagai pembimbing supaya terjadi pengalaman dalam
belajar.
c. Tujuan kegiatan pembelajaran tercapai kemampuan minimal siswa
(kompetensi dasar).
d. Pengelolaan kegiatan pembelajaran lebih menekankan pada kreativitas
siswa, meningkatkan kemampuan minimalnya dan mencipta siswa
yang kreatif serta mampu menguasai konsep-konsep.
e. Melakukan pengukuran secara kontinu dalam berbagai aspek
pengetahuan, sikap dan ketrampilan.76
Teknik menjadikan siswa aktif sejak awal, yaitu dengan cara.
a. Pembentukan tim: membantu siswa menjadi lebih mengenal satu asma
lain atau menciptakan semangat kerjasama dan kesalingtergantungan.
b. Penilaian serentak, mempelajari sikap, pengetahuan dan pengalaman
siswa.
c. Pelibatan belajar secara langsung; menciptakan minat awal terhadap
pelajaran.77
Menurut Gagne dan Briggs dalam Martinis Yamin ada sembilan
aspek untuk menumbuhkan aktivitas partisipasi siswa, yaitu.
a. Memberikan motivasi atau menarik perhatian siswa, sehingga mereka
berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran.
b. Menjelaskan tuh instruksional (kemampuan dasar) kepada siswa.
c. Mengingatkan kompetensi prasyarat.
d. Memberikan stimulus (masalah, topik, dan konsep) yang akan
dipelajari.
e. Memberi petunjuk kepada siswa cara mempelajarinya.
f. Memunculkan aktivitas, partisipasi siswa dalam kegiatan
pembelajaran.
g. Memberikan umpan balik (feed back).
76
Ibid., hlm. 80-81.
77 Melvin L. Silberman, Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif, (Bandung:
Nusamedia dan Nuansa, 2009), cet. 3, hlm. 13.
34
h. Melakukan tagihan-tagihan terhadap siswa berupa tes, sehingga
kemampuan siswa selalu terpantau dan terukur.
i. Menyimpulkan setiap materi yang disampaikan di akhir
pembelajaran.78
Belakangan secara aktif, walaupun menggunakan metode apa pun
tetap saja menyita waktu. Berikut ini adalah hal-hal yang bisa dilakukan
untuk menghemat waktu ketika proses pembelajaran.
a. Memulai proses pembelajaran pada waktunya.
b. Memberikan instruksi yang jelas.
c. Memberikan informasi visual semenjak awal.
d. Membagikan materi pelajaran secara cepat.
e. Mempercepat pelaporan sub kelompok.79
Bentuk kegiatan belajar aktif, menurut curriculum guiding comite
of the Winsconsin Cooperative Educational Planning Program(dalam
Oemar Hamalik, 2003) adalah sebagai berikut.
a. Kegiatan penyelidikan
b. Kegiatan penyajian
c. Kegiatan latihan mekanis
d. Kegiatan apresiasi
e. Kegiatan observasi dan mendengarkan
f. Kegiatan ekspresi kreatif
g. Bekerja dalam kelompok
h. Percobaan
i. Kegiatan pengorganisasian dan menilai.80
B. Kajian Pustaka
Dalam penelitian ini peneliti telah melaksanakan penelusuran dan
kajian sebagai sumber atau referensi yang memiliki kesamaan topik atau
relevansi materi pokok permasalahan ini. Hal tersebut dimaksud agar tidak
terjadi pengulangan terhadap penelitian sebelumnya untuk mencari sisi lain
yang penting untuk diteliti, maka peneliti mencoba menelaah skripsi
78
Martinis Yamin, op.cit., hlm. 57.
79 Melvin L. Silberman, op.cit., hlm. 57.
80 Oemar Hamalik, op.cit., hlm. 20-21.
35
sebelumnya untuk dijadikan sumber acuan dan perbandingan dalam penelitian.
Adapun skripsi yang dimaksud sebagai berikut.
1. Skripsi yang disusun oleh Fitria Alwi Zarkasi (NIM: 440145543) pada
tahun 2009, mahasiswa Universitas Negeri Semarang Fakultas MIPA
dengan judul “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dengan Penerapan
Metode Discovery Inquiry pada Materi Ekosistem di SMP Negeri 1
Purwojati Kabupaten Banyumas”. Melakukan penelitian tindakan kelas
dengan hasil penelitiannya adalah, hasil belajar aspek kognitif yang
mengalami peningkatan dari siklus I, II, dan siklus III sebesar 72, 5%;
75%; dan 95%. Hasil belajar aspek psikomotorik mengalami peningkatan
dari siklus I, II, dan III sebesar 77, 5%; 85%; dan 97, 5%. Hasil belajar
aspek afektif mengalami peningkatan dari siklus I, II, dan III sebesar 87,
5%; 95%; dan 97, 5%. Hal tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran
dengan metode Discovery Inquiry memberikan hasil belajar lebih baik.
2. Skripsi yang disusun oleh Alfiyani Yuningrum (NIM: 4401405593) pada
tahun 2009, mahasiswa Universitas Negeri Semarang Fakultas MIPA
dengan judul “Penerapan Metode Discovery-Inquiry Terhadap Hasil
Belajar Biologi Materi Jamur di SMAN 2 Kudus”. Hasil penelitiannya
adalah, rata-rata hasil belajar siswa pada kelas X1 77, 79 dengan
ketuntasan klasikal sebesar 94, 73%, kelas X2 rata-rata hasil belajar 76, 74
dengan ketuntasan klasikal sebesar 92, 10%. Sedangkan pada kelas X4
rata-rata hasil belajar 76, 81 dengan ketuntasan klasikal ≥85% siswa
memenuhi kriteria ketuntasan minimal yaitu ≥70. Aktivitas siswa selama
pembelajaran secara klasikal juga tergolong sangat aktif dengan rata-rata
keaktifan 92, 10% pada kelas X1, 86, 84% pada kelas X2 dan 86, 84%
pada kelas X4. Motivasi selama pembelajaran secara klasikal ≥75% siswa
termasuk dalam kategori sangat termotivasi, dengan rata-rata motivasi 92,
10% pada kelas X1, 89, 47% pada kelas X2, dan 86, 84% untuk kelas X4.
Hal tersebut menunjukkan bahwa melalui pembelajaran melalui metode
Discovery Inquiry dapat meningkatkan hasil belajar, aktivitas serta
motivasi siswa dalam pembelajaran.
36
3. Skripsi yang disusun oleh Eka Sumaryani Agustina(NIM: 4401402043)
pada tahun 2006, mahasiswa Universitas Negeri Semarang Fakultas MIPA
dengan judul “Kualitas Proses Belajar Mengajar Konsep Invertebrata
Menggunakan Pendekatan Guided Discovery Inquiry di SMA
Muhammadiyah I Semarang”. Hasil penelitiannya adalah, meningkatnya
kualitas hasil belajar dari pertemuan pertama sampai pertemuan ketiga,
dengan tingkat penguasaan konsep secara berturut-turut adalah 60%, 95%,
dan 95%.jumlah siswa yang aktif dalam pembelajaran semakin meningkat
dari pertemuan pertama sampai pertemuan ketiga sebanyak 31%, 61%, dan
70% dengan kualitas secara berturut-turut kurang, cukup, dan baik.
Motivasi belajar siswa meningkat dari sebelum pembelajaran 23% dan
sesudah pembelajaran 74%. Hal tersebut menunjukkan bahwa melalui
pendekatan Guided Discovery Inquiry dapat meningkatkan hasil belajar,
keaktifan serta motivasi siswa dalam pembelajaran.
Dari ketiga skripsi yang dijadikan perbandingan oleh peneliti
menunjukkan bahwa melalui metode Discovery Inquiry dan pendekatan
Guided Discovery Inquiry ini sangat efektif dilaksanakan dalam
pembelajaran biologi guna meningkatkan motivasi belajar, keaktifan, serta
hasil belajar siswa.
C. Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk
kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan
guru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta
empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Hipotesis juga dapat
dinyatakan sebagai jawaban teoretis terhadap rumusan masalah penelitian,
belum jawaban yang empirik.81
81
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, (Bandung: Alfabeta,
2008), cet. 4, hlm. 64.
37
Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat
sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data
yang terkumpul.82
Hipotesis dari penelitian ini adalah:
1. Hipotesis diterima jika ada pengaruh motivasi pembelajaran melalui model
inquiry terhadap tingkat keaktifan siswa dalam belajar biologi materi
ekosistem.
2. Hipotesis ditolak jika tidak ada pengaruh motivasi pembelajaran melalui
model inquiry terhadap tingkat keaktifan siswa dalam belajar biologi
materi ekosistem.
82
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Pt.
Rineka Cipta, 2006), cet. 13, hlm. 71.
38
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan suatu hal yang besar manfaatnya bagi
peneliti yang akan memberikan arahan pokok-pokok yang akan diteliti,
sehingga akan memudahkan peneliti untuk mengerjakan dan mencari data-
data sebagai langkah penelitian.
Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah: untuk
mengetahui keaktifan siswa di kelas VII pada materi ekosistem dengan model
inquiry dan untuk mengetahui motivasi siswa dalam belajar biologi materi
ekosistem di MTs NU Al-Syairiyah Limpung Batang.
B. Waktu dan Tempat Penelitian
Untuk memperoleh data tentang pengaruh motivasi pembelajaran
melalui model inquiry terhadap tingkat keaktifan siswa dalam belajar biologi
materi ekosistem di MTs NU Al-Syairiyah Limpung Batang, maka penelitian
ini dilakukan:
waktu : 19-29 Mei 2010
tempat : MTs NU Al-Syairiyah Limpung Batang
alamat : Jl. Raya Limpung-Tersono KM. 1, 5 Plumbon Limpung
Batang.
C. Variabel Penelitian
Variabel diartikan sebagai suatu konsep yang mempunyai variasi atau
keragaman.1 Variabel penelitan pada dasarnya adalah segala yang berbentuk
apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh
informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.
1 Tulus Winarsunu, Statistik dalam Penelitian Psikologi dan Pendidikan, (Malang: UMM
Press, 2004), cet. 2, hlm. 4.
39
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat/ nilai dari orang,
obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.2 Dalam
penulisan skripsi ini digunakan dua variabel, yaitu:
1. Variabel Independen
Variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus, prediktor,
antecedent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut variabel bebas.
Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab peubahannya atau timbulnya variabel dependen(terikat).3
Variabel bebas juga dapat diartikan sebagai variabel yang apabila dalam
suatu waktu berada bersamaan dengan variabel lain, maka variabel lain itu
(diduga) akan dapat berubah keragamannya.4 Dalam penelitian ini yang
menjadi variabel independen adalah motivasi pembelajaran siswa melalui
model inquiry. Dengan indikator motivasi adalah:
a. Siswa belajar dengan tekun dan ulet walaupun tanpa disuruh.
b. Adanya minat belajar yang tinggi.
c. Mengerjakan tugas yang telah diberikan oleh guru.
d. Siswa mampu mempertahankan pendapatnya.
e. Siswa berusaha mencari referensi sendiri untuk memperdalam
pengetahuan.
f. Semangat dalam mengikuti proses belajar mengajar.
2. Variabel Dependen
Variabel ini sering disebut sebagai variabel output, kriteria,
konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut variabel terikat.
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat, karena adanya variabel bebas.5 Dalam penelitian ini yang menjadi
2 Sugiyono, op. cit., hlm. 38. 3 Ibid., hlm. 39.
4 Tulus Winarsunu, loc. cit. 5 Sugiyono, loc. cit.
40
variabel dependen adalah keaktifan siswa dalam belajar biologi materi
ekosistem. Dengan indikator keaktifan meliputi aspek afektif dan aspek
psikomotorik.
a. Aspek afektif
1) Memperhatikan penjelasan guru.
2) Duduk tenang saat kegiatan diskusi berlangsung.
3) Kerja kelompok aktif dan terarah.
4) Bertanya tentang hal yang kurang dimengerti.
5) Mampu menerima pendapat maupun sanggahan dari teman.
6) Menyelesaikan tugas secara kelompok.
7) Membuat catatan diskusi.
b. Aspek psikomotorik
1) Ketrampilan dalam mempertahankan alat dan bahan.
2) Kesiapan pribadi.
3) Ketrampilan memakai alat dan bahan.
4) Ketrampilan melakukan pengamatan dan tabulasi data.
5) Kerjasama kelompok.
6) Kemampuan membuat kesimpulan.
D. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
eksperimen. Penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian
yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain
dalam kondisi yang terkendalikan.6 Eksperimen adalah kegiatan yang
direncanakan dan dilaksanakan oleh peneliti untuk mengumpulkan bukti-bukti
yang ada hubungannya dengan hipotesis, peneliti dengan sengaja dan secara
sistematis memasukkan perubahan-perubahan ke dalam gejala-gejala ilmiah
dan kemudian mengamati akibat dari perubahan itu.7
6 Ibid., hlm. 72. 7 Donald Ary, et. al, Pengantar Penelitian dalam Pendidikan, (Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2007), cet. 3, hlm. 337.
41
Menurut Wiersman (dalam Emzir, 2010) eksperimen merupakan
sebagai suatu situasi penelitian yang sekurang-kurangnya satu variabel bebas,
yang disebut sebagai variabel eksperimental, yang sengaja dimanipulasi oleh
peneliti.
Menurut Davis (dalam Emzir 2010) penelitian eksperimental
didasarkan pada asumsi bahwa dunia bekerja menurut hukum-hukum kausal.
Hukum-hukum ini adalah esensinya adalah linear, meskipun bersifat
komplikatif dan interaktif. Tujuan penelitian eksperimental adalah untuk
menetapkan hukum sebab-akibat dengan mengisolasi variabel kausal.8
E. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/
subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya.9 Populasi adalah seluruh individu yang dimaksudkan
untuk diteliti, dan nantinya akan digeneralisasi. Generalisasi adalah suatu
cara pengambilan kesimpulan terhadap kelompok individu yang lebih luas
jumlahnya berdasarkan data yang diperoleh dari sekelompok individu
yang sedikit jumlahnya.10 Dalam penelitian ini yang menjadi populasi
adalah semua siswa dan metode pembelajaran yang digunakan. Metode
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen,
yaitu dengan sengaja mengusahakan timbulnya variabel-variabel yang
selanjutnya dikontrol untuk dilihat pengaruhnya terhadap tingkat keaktifan
siswa. Dan juga penelitian ini ditujukan untuk memperoleh data tentang
pengaruh model inquiry terhadap motivasi dan keaktifan siswa. Jenis
penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yaitu penelitian
8 Emzir, Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif, (Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2010), hlm. 63. 9 Sugiyono, op. cit., hlm. 80. 10 Tulus Winarsunu, op.cit., hlm. 12.
42
yang langsung dilakukan di medan. Jumlah populasi siswa kelas VII di
MTs Nu Al-Syairiyah Limpung Batang adalah 80 siswa.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.11 Sampel
yang baik (biasa disebut sampel yang mewakili) adalah sampel yang
anggota-anggotanya mencerminkan sifat dan ciri-ciri yang terdapat pada
populasi. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah kelas VII A
yang berjumlah 40 siswa.
3. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel data penelitian ini adalah teknik
sampel non-random (non-random sampling), dimana individu yang
menjadi anggota populasi tidak mendapatkan kesempatan yang sama
untuk dijadikan anggota sampel penelitian.12 Hal itu karena jumlah
populasi yang diteliti dalam penelitian ini adalah sudah di tetapkan oleh
peneliti. Dan yang digunakan adalah satu kelas sebagai kelas eksperimen
sekaligus kelas kontrol.
F. Teknik Pengambilan Data
Untuk mendapatkan data-data dari obyek penelitian diperlukan metode
yang tepat digunakan untuk pengumpulan data. Metode pengumpulan data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Metode Angket atau Kuesioner
Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan
untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang
pribadinya, atau hal-hal yang dia ketahui. Kuesioner dipakai untuk
menyebut metode atau instrumen.13 Kuesioner merupakan teknik
11 Suharsimi Arikunto, op. cit., hlm. 131. 12 Sutrisno Hadi, Metodologi Research, Jilid 1, (Yogyakarta: Andi Offset, 2004), hlm. 89. 13 Suharsimi Arikunto, op. cit., hlm. 151.
43
pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel
yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden.14
Peneliti melakukan kontak langsung dengan responden, sehingga
diharapkan akan menciptakan suatu kondisi yang cukup baik, di mana
responden dapat dengan sukarela memberikan data obyektif dan cepat.
Bentuk angket yang digunakan sebagai skala pengukurannya adalah
dengan menggunakan metode skala likert. Dan dalam bentuk check list
(daftar lis), yaitu member jawaban dengan tanda cek (√).
2. Metode Observasi
Menurut Sutrisno Hadi (dalam Sugiyono, 2007) observasi
merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari
berbagai proses biologis dan psikologis.15
Pengertian secara psikologik, observasi atau yang disebut pula
dengan pengamatan, meliputi kegiatan permuatan perhatian terhadap
sesuatu obyek dengan menggunakan alat indra.16 Dalam penelitian ini
peneliti melakukan observasi terstruktur, sehingga mengetahui dengan
pasti variabel apa yang akan diamati. Peneliti menggunakan instrumen
penelitian yang telah teruji validitas dan reliabilitasnya ketika melakukan
pengamatan.
3. Metode Dokumentasi
Dokumentasi berasal dari kata dokumen, yang artinya barang-
barang tertulis. Di dalam melaksanakan metode dokumentasi, diselidiki
benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-
peraturan, notulen rapat, catatan harian dan sebagainya.17 Tetapi dalam
14 Sugiyono, op. cit., hlm. 142. 15 Ibid., hlm. 145. 16 Suharsimi Arikunto, op. cit., hlm. 156. 17 Ibid., hlm. 158.
44
penelitian ini hanya digunakan dokumen-dokumen sekolah MTs NU Al-
Syairiyah dan juga digunakan gambar/ foto sebagai data dari penelitian.
G. Penyusunan Alat Pengumpul Data
1. Tahap Persiapan
Tahap persiapan yaitu tahap pembuatan angket. Bentuk angket
yang digunakan sebagai skala pengukuran adalah dengan menggunakan
metode skala likert.
Skala likert ini digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan
persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.18
Dalam penelitian ini skala likert yang digunakan dalam bentuk check list
(daftar lis). Daftar lis yaitu satu set daftar karakteristik atau kriteria yang
memerlukan jawaban sederhana, misalnya dengan tanda cek (√), apabila
setiap item telah terpenuhi.19
2. Tahap Uji Coba
Setelah perangkat disusun, langkah selanjutnya adalah menguji
coba pada siswa diluar sampel. Pada penelitian ini uji coba dilakukan pada
siswa kelas VII B MTs NU Al-Syairiyah limpung Batang sebanyak 40
siswa, dengan alasan bahwa kelas uji coba setara tingkatan dengan kelas
sampel.
Angket yang diuji coba sebanyak 25 soal. Hasil uji coba dianalisis
untuk mengetahui apakah instrumen layak digunakan sebagai alat
pengambilan data atau tidak.
3. Analisis Perangkat Angket
Langkah penting dalam kegiatan pengumpulan data adalah
melakukan pengujian terhadap instrumen yang akan digunakan. Instrumen
18 Sugiyono, op. cit., hlm. 93. 19 Sukardi, Evaluasi Pendidikan Prinsip dan Operasinya, (Jakarta: PT Bumi Aksara,
2009), cet. 2, hlm. 172.
45
dalam penelitian ini adalah berupa angket atau kuesioner. Perangkat soal
ini digunakan untuk mengungkapkan motivasi belajar siswa.
Setelah perangkat soal angket diuji coba di kelas lain, langkah
selanjutnya adalah menganalisis perangkat angket tersebut. Peneliti
mengambil 15 soal sebagai alat pengambil data. Analisis perangkat angket
ini meliputi validitas dan reliabilitas.
a. Validitas
Hasil penelitian dianggap valid (shahih) apabila terdapat
kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya
terjadi pada obyek yang diteliti. Instrumen yang valid berarti alat ukur
yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid.20
Untuk menghitung kevalidan sebuah instrument digunakan
rumus korelasi product moment sebagai rumus validitas soal angket.
{ }{ }2222 )()( Υ−ΥΝΧ−ΧΝ
ΥΧ−ΧΥΝ=
∑∑∑ ∑ ∑
rxy
Keterangan
rxy : Korelasi antara variabel X dengan Y
N : Banyaknya jumlah responden
X : Jumlah responden yang menjawab selalu
Y : Jumlah responden yang menjawab tidak pernah.21
Korelasi product moment dilambangkan ( r ) dengan ketentuan
nilai r tidak lebih dari harga (-1 ≤ r ≤ +1). Apabila nilai r = -1 artinya
korelasi negative sempurna; r =0, artinya tidak ada korelasi; dan r =1
berarti korelasinya sangat kuat. Sedangkan arti harga r akan
dikonsultasikan dengan tabel interpretasi nilai sebagai berikut.
20 Sugiyono , Statistik untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2007), cet. 12, hlm. 348. 21 Riduwan dan Sunarto, Pengantar Statistika Untuk Penelitian: Pendidikan, Sosial,
Komunikasi, dan Bisnis, (Bandung: Alfa Beta, 2009), hlm. 24.
46
Tabel 3. 1: interpretasi koefisien korelasi nilai r.22
Interval koefisien Tingkat hubungan
0, 80 – 1, 000
0, 60 – 0, 799
0, 40 – 0, 599
0, 20 – 0, 399
0, 00 – 0, 199
Sangat kuat
Kuat
Cukup kuat
Rendah
Sangat rendah
b. Reliabilitas
Pengujian reliabilitas instrumen dapat dilakukan secara
eksternal maupun internal. Pengujian instrumen reliabilitas dengan
internal consistency, dilakukan dengan cara mencoba mengurus
instrumen sekali, kemudian yang diperoleh dianalisis dengan teknik
tertentu. Hasil analisis dapat digunakan untuk memprediksi reliabilitas
instrumen. Rumus yang digunakan adalah rumus KR 20 (Kuder
Richardson).
−
−= ∑
2
2
1 )1( St
PiZiSt
k
Kr
Keterangan
K: Jumlah item dalam instrumen
Pi : Proporsi banyaknya subyek yang menjawab pada item 1
Zi : 1 – Pi
St2: Varians total.23
H. Teknik Analisis Data
1. Data aktivitas siswa dalam pembelajaran, percobaan, diskusi dan
presentasi dianalisis dengan cara:
a. Menghitung jumlah skor yang diperoleh untuk masing-masing siswa
22 Ibid., hlm. 81. 23 Sugiyono, op. cit., hlm. 359.
47
b. Menghitung rata-rata (mean)untuk masing-masing variabel dengan
rumus:
Me = ∑Xi
N
Dimana
Me : Mean (rata-rata)
∑ : Epsilon (baca jumlah)
Xi : nilai X ke i sampai n
N : jumlah individu.24
c. Menghitung persentase tingkat aktivitas siswa
Np: R X 100
SM
Keterangan:
Np : nilai persen yang diharapkan
R : skor yang diperoleh siswa
SM : skor maksimum ideal.25
Presentase kriteria keaktifan siswa dengan parameter sebagai berikut:
≤ 49 : sangat kurang aktif
50-59 : kurang aktif
60-69 : cukup aktif
70-89 : aktif
90-100 : sangat aktif
2. Data hasil motivasi siswa dianalisis dengan cara:
a. Menjumlah atau menghitung seluruh skor butir pernyataan yang telah
terpilih siswa.
24 Ibid, hlm. 49, 25 M. Ngalim Purwanto, Prinsi-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, ( Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2008), cet. 14., hlm. 102.
48
b. Menentukan kategori motivasi belajar siswa dengan parameter sebagai
berikut.
1-15 : tidak termotivasi
16-30 : kurang termotivasi
31-45 : termotivasi
46-60 : sangat termotivasi
3. Uji Analisis Regresi
Regresi atau peramalan adalah suatu proses memperkirakan secara
sistematis tentang apa yang paling mungkin terjadi di masa yang akan
datang berdasarkan informasi masa lalu dan sekarang yang dimiliki agar
kesalahannya dapat diperkecil.26 Analisis regresi digunakan untuk
memprediksi seberapa jauh perubahan nilai variabel dependen, bila nilai
variabel independen dimanipulasi/ dirubah-rubah atau dinaik-turunkan.
Manfaat dari hasil analisis regresi adalah untuk membuat keputusan
apakah naik dan menurunnya variabel dependen dapat dilakukan melalui
peningkatan variabel independen atau tidak.27
Rumus untuk menghitung analisis regresi adalah sebagai berikut.
= a + bx
Keterangan:
: subyek dalam variabel dependen yang diprediksikan
A : harga Y ketika harga X=0 (konstan)
B : angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka
peningkatan atau penurunan variabel dependen yang didasarkan
pada perubahan variabel independen
X : subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai
tertentu.28
Harga a dan b dapat dihitung dengan rumus:
26 Riduwan dan Sunarto, op. cit., hlm. 96. 27 Sugiyono, op. cit., hlm. 260. 28 Ibid., hlm. 261.
49
a = (∑Y)(∑X2) – (∑X)(∑XY)
n∑X2 – (∑X)2
b = n ∑XY – (∑X)(∑Y)
n∑X2 – (∑X)2.29
Dalam menghitung uji linieritas regresi digunakan rumus:
a. Jumlah kuadrat total
JK(T) = ∑Y2
b. Jumlah kuadrat koefisien a
JK(A) = (∑Y)2
n
c. Jumlah kuadrat regresi ( b/a)
JK(b/a) = b{∑XY – (∑X)(∑Y)}
n
= {n∑XY – (∑X)(∑Y)}2
n{n∑X2 – (∑X)2
d. Jumlah kuadrat sisa
JK(S) = JK(T) – JK(A) – JK(b/a).30
Untuk menguji hipotesis nol, dipakai statistik
(Fhitung). Untuk menguji hipotesis nol kriterianya adalah apabila
koefisien F hitung lebih besar dari harga F tabel berdasarkan taraf
kesalahan yang dipilih. Dengan dk pembilang = 1 dan dk penyebut n-
2. Jika F hitung > F tabel maka koefisien itu berarti (b≠0) sedangkan
jika F hitung < F tabel maka koefisien arah regresi tidak berarti
(b=0).31
Untuk hipotesis hubungan antara dua variabel.
Ho : jika ada pengaruh motivasi pembelajaran melalui model
inquiry terhadap tingkat keaktifan siswa dalam belajar biologi
materi ekosistem.
29Ibid.,. hlm. 262. 30Ibid., hlm. 265.
31Ibid.,hlm. 273.
50
Ha : jika tidak ada pengaruh motivasi pembelajaran melalui model
inquiry terhadap tingkat keaktifan siswa dalam belajar biologi
materi ekosistem
Rumus hubungan antara dua variabel.
r ={ }{ }2222 )()( Υ−ΥΧ−Χ
ΥΧ−ΧΥ
∑∑∑ ∑ ∑
nn
n
jika r hitung > r tabel berarti Ho diterima.32
32Ibid., hlm. 275.
51
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Hasil Penelitian
Hasil penelitian dan pembahasan pada bab ini adalah hasil studi
lapangan untuk memperoleh data tentang pengaruh penerapan suatu dua
metode pembelajaran di suatu kelas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh motivasi pembelajaran melalui model inquiry terhadap tingkat
keaktifan siswa dalam belajar biologi materi ekosistem di MTs Nu-Al
Syairiyah Limpung Batang Tahun ajaran 2009/2010.
Sekolah sebagai tempat penelitian ini berdiri pada tanggal 13 mei 1986
di desa Plumbon kecamatan Limpung, yang didirikan oleh Yayasan Islam Al-
Syairiyah dengan ketua yayasannya Drs. H. Agus Musyafak. Pada tahun
ajaran 2009/2010 mempunyai pengajar 20 orang, pegawai lima orang dan
jumlah siswa secara keseluruhan 240 siswa, serta mempunyai 12 jenis sarana
dan prasarana sebagai penunjang proses pembelajaran.
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 19-29 mei 2010 yang
merupakan penelitian eksperimen. Kelas yang digunakan sebagai uji
penelitian adalah kelas VII A dengan jumlah 40 siswa. Di sini diteliti melalui
motivasi pembelajaran yang diterapkan melalui model inquiry ini dapat
meningkatkan keaktifan siswa di kelas.
Melalui lembar angket yang telah dibagikan kepada siswa setelah
diterapkannya model inquiry dalam proses belajar mengajar bahwa kelas VII
A dikategorikan sangat termotivasi dengan jumlah skor angket yang berbeda-
beda. Kalau dalam persen berarti 100% siswa dalam kategori sangat
termotivasi.
Hasil dari keaktifan siswa melalui lembar observasi diperoleh melalui
dua aspek, yaitu:
52
1. Aspek afektif
Ada 3 siswa (7, 5% siswa) dalam kategori sangat aktif, dan 37 siswa (92,
5% siswa) dalam kategori aktif, dengan nilai yang berbeda-beda.
2. Aspek psikomotorik
Ada 3 siswa (7, 5% siswa) dalam kategori sangat aktif, 32 siswa (80%
siswa) dalam kategori aktif, serta sisanya 5 siswa (12, 5 siswa) dalam
kategori cukup aktif dengan jumlah nilai yang berbeda-beda pula.
B. Pengujian Hipotesis
Uji hipotesis dimaksudkan untuk mengolah data yang terkumpul, baik
dari data observasi keaktifan maupun data angket siswa pada waktu kelas
diterapkan model inquiry dengan tujuan untuk membuktikan diterima atau
ditolaknya hipotesis yang telah diajukan oleh peneliti dan dalam pembuktian
menggunakan uji regresi. Langkah–langkah yang digunakan untuk
menganalisis uji hipotesis adalah sebagai berikut.
Tabel 4. 1 Analisis uji regresi untuk motivasi dan keaktifan siswa
melalui model inquiry
Kode X Y X² Y² XY
S-1 52 78.9 2704 6225.21 4102.8
S-2 55 80.7 3025 6512.49 4438.5
S-3 54 78.9 2916 6225.21 4260.6
S-4 51 72.7 2601 5285.29 3707.7
S-5 53 78.9 2809 6225.21 4181.7
S-6 50 78.6 2500 6177.96 3930
S-7 50 74.7 2500 5580.09 3735
S-8 52 82.5 2704 6806.25 4290
S-9 53 76.8 2809 5898.24 4070.4
S-10 50 74.4 2500 5535.36 3720
S-11 49 78.9 2401 6225.21 3866.1
S-12 50 86.1 2500 7413.21 4305
53
S-13 46 72.7 2116 5285.29 3344.2
S-14 54 82.7 2916 6839.29 4465.8
S-15 47 78.9 2209 6225.21 3708.3
S-16 53 82.5 2809 6806.25 4372.5
S-17 53 75 2809 5625 3975
S-18 49 77.1 2401 5944.41 3777.9
S-19 48 86.6 2304 7499.56 4156.8
S-20 51 81 2601 6561 4131
S-21 48 75 2304 5625 3600
S-22 51 79.5 2601 6320.25 4054.5
S-23 52 76.8 2704 5898.24 3993.6
S-24 51 92.3 2601 8519.29 4707.3
S-25 50 94.4 2500 8911.36 4720
S-26 51 75.3 2601 5670.09 3840.3
S-27 51 77.1 2601 5944.41 3932.1
S-28 53 70.9 2809 5026.81 3757.7
S-29 51 78.9 2601 6225.21 4023.9
S-30 49 77.4 2401 5990.76 3792.6
S-31 49 80.7 2401 6512.49 3954.3
S-32 48 92.3 2304 8519.29 4430.4
S-33 47 76.5 2209 5852.25 3595.5
S-34 48 77.4 2304 5990.76 3715.2
S-35 48 69.1 2304 4774.81 3316.8
S-36 51 78.6 2601 6177.96 4008.6
S-37 51 79.2 2601 6272.64 4039.2
S-38 53 72.9 2809 5314.41 3863.7
S-39 50 75 2500 5625 3750
S-40 50 78.9 2500 6225.21 3945
JUMLAH(∑) 2022 3156.8 102390 250291.98 159580
54
Dengan keterangan bahwa X adalah skor total pada analisis hasil
angket motivasi pembelajaran melalui model inquiry. Sedangkan Y adalah
keaktifan siswa yang diambil rata-ratanya dari aspek afektif dan aspek
psikomotorik.
Jumlah analisis uji regresi dari tabel diatas ditemukan hasil rata-
rata(mean) variabel X adalah 50, 55 dan hasil rata-rata variabel Y adalah 78,
92. Hasil perhitungan rumus regresi untuk tabel diatas ditemukan hasil untuk a
= 77, 852 dan b = 0, 021 sehingga ^
Υ menjadi 77, 852 + 0, 021X.
Dalam menghitung jumlah kuadrat ada beberapa bagian yang dihitung
diantaranya adalah jumlah kuadrat total/JK (T) dengan hasilnya 250291, 98;
jumlah kuadrat koefisien a/JK (A) dengan hasilnya 249134, 7; jumlah kuadrat
regresi (b/a) / JK (b/a) dengan hasilnya 0, 0795; dan jumlah kuadrat sisa/ JK
(S) dengan hasilnya 1157, 2005.
Perhitungan uji hipotesis nol dengan dk pembilang n=1 dan dk
penyebut n=38 ditemukan hasil Fh= 0, 003. Pada F tabel dengan taraf
kesalahan antara 1% dan 5% dengan dk pembilang 1 dan dk penyebut 38 (n-2)
adalah 4, 10 ( F tabel dapat dilihat pada lampiran). Untuk F hitung < F tabel
baik pada taraf kesalahan antara 1% dan 5% dapat diambil kesimpulan bahwa
koefisien regresi tidak berarti (b= a).
Perhitungan hipotesis antara dua variabel ditemukan hasil r = 0, 008.
Sedangkan untuk r tabel (tabel dapat dilihat pada lampiran) dengan n = 40
serta taraf kesalahan 5% adalah 1, 312 dan taraf kesalahan 1% adalah 0, 403.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada table 4. 2 berikut.
Tabel 4. 2 Taraf signifikan dengan taraf kesalahan 1% dan 5% serta n = 40
r hitung
r tabel dengan Taraf
kesalahan Keterangan
5% 1%
0,008 1, 312
0, 403
Tidak signifikan
Tidak signifikan
• Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 18
55
C. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Motivasi belajar siswa
Angket motivasi belajar siswa terhadap proses belajar mengajar
melalui model inquiry ini diberikan pada akhir pertemuan. Angket yang
diberikan kepada siswa dalam bentuk skala likert. Dalam penelitian ini
skala likert yang digunakan dalam bentuk check list (daftar lis). Siswa
yang mengisi angket hanya dengan memberi tanda cek (√) pada kolom
pengisian, sehingga mempermudah siswa dalam mengisi angket.
Pada analisis hasil angket motivasi dengan jumlah siswa 40 dan
soal angket 15, diperoleh bahwa semua siswa masuk dalam kategori
sangat termotivasi dengan skor total angket yang beragam. Jumlah skor
yang diperoleh siswa dari jumlah skor 46 sampai ada yang jumlah
skornya 54.
2. Aktivitas (keaktifan) siswa
Hasil observasi aktivitas siswa pada pembelajaran materi
ekosistem melalui model inquiry baik dari aspek afektif maupun aspek
psikomotorik rata-rata siswa masuk dalam kriteria aktif. Pada aspek
afektif diperoleh data ada 3 siswa masuk dalam kriteria sangat aktif dan
sisanya sebanyak 37 siswa masuk dalam kriteria aktif. Pada aspek
psikomotorik diperoleh data ada 3 siswa masuk dalam kriteria sangat
aktif, 32 siswa masuk kriteria aktif, serta sisanya sebanyak 5 siswa
masuk dalam kriteria cukup aktif.
Pembelajaran melalui model inquiry ini siswa dapat terlibat
dalam proses mentalnya untuk menemukan beberapa konsep meliputi
observasi, menyelidiki, dan mencari informasi. Siswa harus mampu
mencari, menemukan dan menggunakan kemampuan yang dimiliki
dengan bantuan guru sebagai terhadap stimulus dari guru, sehingga
interaksi yang aktif dapat menunjang hasil belajar yang diharapkan.
Tujuan dari model inquiry ini adalah agar siswa melakukan tugas, aktif
mencari serta meneliti sendiri pemecahan masalah, mencari sumber
sendiri dan belajar bersama kelompok, siswa mampu mengemukakan
56
pendapatnya dan merumuskan kesimpulannya nanti, menyangga dan
mempertahankan pendapatnya. Pengamatan secara langsung yang dapat
dilakukan siswa yang berkaitan dengan materi ekosistem adalah siswa
dapat melakukan pengamatan dengan cara membuat kuadran dari tali
raffia di luar ruangan (di lapangan), kemudian siswa dapat mengamati
mahkluk hidup maupun makhluk tak hidup apa saja yang berada di
dalam kuadran. serta dapat mengelompokkannya dalam golongan
individu maupun populasi yang semuanya tergantung dari jumlahnya.
Melalui kegiatan pengamatan siswa juga dapat diarahkan untuk dapat
berfikir, dengan demikian siswa dapat memahami hasil pengamatannya
sendiri serta dapat memahami dan melengkapi laporan hasil pengamatan,
dan siswa mampu mendiskusikan hasil pengamatannya bersama
kelompoknya dan dapat mempresentasikannya di depan kelas.
Diterapkannya model inquiry sebagai metode pembelajaran di kelas
ditandai dengan meningkatnya kompetensi siswa, menciptakan suasana
kelas yang kondusif, siswa terlihat aktif dalam pembelajaran, siswa
mempunyai motivasi untuk belajar, serta siswa memperoleh pengalaman
belajar yang berarti.
D. Keterbatasan Penelitian
Peneliti menyadari bahwa dalam penelitian ini pasti banyak kendala
dan hambatan. Hal tersebut karena keterbatasan penulis dalam melaksanakan
penelitian; misalnya pengetahuan yang dimiliki oleh penulis tentang materi
yang diteliti. Meskipun demikian peneliti sudah seoptimal mungkin berusaha
untuk menjalankan penelitian sesuai kemampuan, keilmuan serta bimbingan
dari dosen pembimbing. Hasil penelitian ternyata menunjukkan ketidak
signifikan antara target dan hasil penelitian.
Dari keterbatasan yang penulis paparkan di atas, dapat dikatakan
dengan sejujurnya, inilah kekurangan dari penelitian yang peneliti lakukan di
MTs Nu Al- Syairiyah Limpung Batang. Kekurangan hasil penelitian ini
57
diharapkan dapat ditutupi penelitian selanjutnya/disempurnakan oleh peneliti
yang berbeda, atau selanjutnya dapat meneruskan penelitian ini.
Namun demikian, hasil-hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai
simpulan sementara karena hal ini dapat diuji keabsahannya kembali, sehingga
penelitian ini dilaksanakan dengan materi yang berbeda, dan kemungkinannya
hasil yang didapatkan akan berbeda.
58
BAB V
PENUTUP
A. SIMPULAN
Setelah peneliti mengadakan penelitian yang berjudul “Pengaruh
Motivasi Pembelajaran Melalui Model Inquiry terhadap Tingkat Keaktifan
Siswa dalam Belajar Biologi Materi Ekosistem di MTs NU Al-Syairiyah
Limpung Batang Tahun Ajaran 2009/2010” dan berdasarkan pelaksanaan
rancangan yang telah ditetapkan di kelas seperti yang telah diuraikan pada
bab sebelumnya, maka dapat diambil simpulannya adalah:
1. Model pembelajaran inquiry berpengaruh terhadap keaktifan siswa dalam
belajar biologi materi ekosistem di MTs Nu Al-Syairiyah Limpung Batang
tahun ajaran 2009/2010. Hal ini dapat dilihat melalui observasi bahwa
ketika siswa melakukan kegiatan pembelajaran di kelas siswa cenderung
lebih memperhatikan penjelasan guru, duduk tenang saat diskusi sedang
berlangsung, bertanya tentang hal yang kurang dimengerti, mencoba
menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru, serta membuat catatan
hasil diskusi. Ketika proses pembelajaran melalui pengamatan, siswa dapat
berlatih untuk mempersiapkan dan memakai alat serta bahan praktikum
sendiri, berlatih untuk kerja kelompok, serta berlatih membuat kesimpulan
hasil pengamatan.
2. Motivasi pembelajaran siswa melalui model inquiry berpengaruh terhadap
keaktifan siswa dengan taraf signifikannya melalui r hitung adalah 0,
0008. Hasil tersebut berarti lebih kecil dari taraf signifikan r tabel baik
pada taraf kesalahan 5% (1, 312) maupun taraf kesalahan 1% (0, 403)
dengan n=40.
B. SARAN-SARAN
Berdasarkan pengalaman dari fakta yang dihadapi oleh pengajar, baik
sebelum maupun sesudah penelitian ini dijalankan ada beberapa hal yang
59
perlu diperhatikan untuk meningkatkan mutu proses pembelajaran pada mata
pelajaran IPA khususnya biologi, yaitu:
1. Pelaksanaan model inquiry dalam proses belajar mengajar mempunyai
pengaruh yang baik dalam meningkatkan motivasi belajar serta keaktifan
siswa dalam pengamatan, diskusi maupun presentasi, namun ketika
melakukan pengamatan ada siswa yang kurang konsentrasi dalam
pengamatan, mereka ada yang bermain sendiri ketika proses pengamatan
berlangsung.
2. Perlu persiapan lebih awal bagian pengajar untuk mempersiapkan alat dan
bahan serta pembagian kelompok, akibatnya akan mengurangi waktu
pengajaran.
Penggunaan model inquiry dalam pembelajaran biologi kelas VII MTs Nu
Al-Syairiyah Limpung Batang menekankan pada aspek afektif dan
psikomotorik, karena jika kedua aspek sudah terbangun maka aspek
kognitif akan terbentuk dengan sendirinya. Untuk itu penulis bekerja sama
dengan seluruh pihak yang berkompeten di bidang biologi kelas VII MTs
Nu Al-Syairiyah Limpung, di antaranya yaitu:
a. Guru
Pembelajaran biologi terdapat beberapa komponen yang saling
berkaitan di mana dalam hal ini adalah dalam mencapai tujuan
pembelajaran, maka peranan guru sebagai pelaku pembelajaran
dituntut agar dapat meningkatkan perhatiannya terhadap semua
komponen pembelajaran biologi sehingga kualitas pembelajaran
biologi dapat mencapai hasil yang optimal.
b. Untuk siswa
Demi kelancaran proses pembelajaran biologi kelas VII MTs
Nu Al-Syairiyah siswa diharapkan:
1) Tidak melakukan tindakan yang biasa mengganggu proses
pembelajaran yang sedang berlangsung.
2) Disiplin waktu dan belajar dengan giat pelajaran biologi.
3) Mengikuti pelajaran dari jam pertama sampai akhir.
60
4) Mempelajari kembali materi yang telah diajarkan oleh guru.
c. Kepada orang tua
Hendaknya benar-benar ikut mengontrol kondisi anak di luar
jam sekolah dalam proses belajar terutama mata pelajaran biologi.
d. Bagi MTs Nu Al-Syairiyah
1) MTs Nu Al-Syairiyah Limpung merupakan tempat belajar para
siswa, maka demi keberhasilan proses pembelajaran biologi kelas
VII MTs Nu Al-Syairiyah Limpung perlu meningkatkan kualitas
serta sarana prasarana yang menunjang proses pembelajaran
terutama mata pelajaran biologi.
2) Mengalokasikan waktu dengan tepat sesuai dengan nama-nama
siswa.
3) Pengontrol siswa di dalam jam sekolah.
C. PENUTUP
Alhamdulillah puji syukur kepada Allah SWT, Tuhan yang telah
memberikan karunia serta kekuatan. Puji syukur dipanjatkan oleh penulis
karena dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulis selalu berdo’a memohon
ketabahan dan bimbingan dari Allah, dengan harapan semoga karya ilmiah ini
dapat bermanfaat bagi semuanya dan bagi penulis sendiri. Penulis sebagai
manusia biasa pasti mempunyai kekurangan. Segala kekurangan itu memang
keterbatasan. Untuk itu penulis meminta kritik serta saran yang sifatnya
membangun. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat serta diridloi Allah SWT.
Amin.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: PT
Rineka Cipta, 2006, cet. 13.
Arsyad, Azhar, Media Pembelajaran, Jakarta: Raja Grafindo, 2003, cet. 5.
Ary, Donal, et. Al, Pengantar Penelitian dalam Pendidikan, Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2007, cet. 3.
Campbell, Neil. A, et. al, Biologi, Jilid 3, Jakarta: Erlangga, 2004, cet. 3.
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, Bandung: CV. Jumatul
Ali-Art, 2005.
Djaali, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2008, cet. 3.
Emzir, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 2010.
Hadi, Sutrisno, Metodologi Research, Jilid 1, Yogyakarta: Andi Offset, 2004.
Hamalik, Oemar, Pendekatan Baru Strategi Belajar Mengajar Berdasarkan
CBSA, Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2003, cet. 3,
_______, Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum, Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2008, cet. 2.
_______, Proses Belajar Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara, 2009, cet. 9.
Indrawan, et. al, Biologi Konservasi, Jakarta: Yayasan Obor, 2004.
Indriyanto, Ekologi Hutan, Jakarta: Bumi Aksara, 2006, cet. 1.
Ismail, Strategi Pembelajaran Agama Islam berbasis PAIKEM, Semarang: Rasail,
2008.
Jihad, Asep dan Haris Abdul, Evaluasi Pembelajaran, Yogyakarta: Multi
Presindo, 2009, cet. 3.
Makmun, Alan Syamsudin, Psikologi Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya,
2002, cet. 5.
Mulyasa,E, Implementasi Kurikulum 2004 Panduan Pembelajaran KBK,
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2005.
Mustaqim, psikologi pendidikan, yogyakarta: pustaka pelajar, 2010, cet. 2.
N.K,Roestiyah, strategi belajar mengajar, jakrta: PT Rineka Cipta, 2001, cet. 6.
Purwanto, M. Ngalim, Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran,
Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008, cet. 14.
Riduwan dan Sunarto, Pengantar Statistik untuk Penelitian: Pendidikan, Sosial,
Komunikasi, dan Bisnis, Bandung: Alfa Beta, 2009.
Rustaman, Nuryani. Y, et. al, Strategi Belajar Biologi, Universitas Pendidikan
Indonesia: Fakultas MIPA, 2003
Santrock, John. W, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Kencana, 2007, cet. 1.
Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta; PT. Raja Grafindo
Persada, 2010.
Short, Edmund. C, Form of Curriculum Inquiry, New York: State University,
1991.
Silberman, Melvin. L, Active Learning 101 Cara Belajar Aktif, Bandung:
Nusamedia dan Nuansa, 2009, cet. 3.
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rineka
Cipta, 1995, cet. 3.
Soemarwoto, Otto, Ekologi Lingkungan Hidup dan Pembangunan, Jakarta:
Djambatan, 2004, ed. 10.
Sugiyono, Statistik Untuk Penelitian , Bandung: Alfa Beta, 2007, cet. 12.
_______, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfa
Beta, 2008, cet. 14.
Sukardi, Evaluasi Pendidikan Prinsip dan Operasinya, Jakarta: PT Bumi Aksara,
2009, cet. 2.
Suryabrata, Sumadi, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2002,
cet. 2.
Tim Penyusun Kamus Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Bumi
Aksara, 2008, cet. 3.
Trianto, Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik,
Surabaya: Prestasi Pustaka, 2007.
Uno, Hamzah. B, Teori Motivasi dan Pengukurannya, Jakarta: Bumi Aksara,
2008, cet. 4.
Winarsunu, Tulus, Statistik Dalam Penelitian Psikologi dan Pendidikan, Malang:
UMM Press, 2004, cet. 2.
Yamin, Martinis, Kiat Membelajarkan Sisiwa, Jakarta; Gaung Persada Press
2007, cet. 1.
http://akhdian. Net/2009/10/17/download undang-undang-lingkungan hidup-no-
32-tahun-2009/, diunduh pada hari minggu pukul 12:00 tanggal 1 Agustus
2010.
http://shifadating. Files. Wordpress. Com/2010/94/untiled31. jhpg. Diunduh pada
pukul 113: 22, hari selasa, tanggal 17 Agustus 2010.
http: //203. 190. 188. 132/biologi/Mo-75/images/gb. 12.jpg. diunduh pada pukul
12: 09, hari selasa, tanggal 17 Agustus 2010.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS
Nama : SUPRIYANTI
NIM : 063811010
Tempat/Tanggal Lahir : Batang, 20 Oktober 1988
Alamat Asal : Babadan Rt 5/3 No. 40 Limpung Batang
Alamat Sekarang : Brumbung,Mranggen Demak
Jenjang Pendidikan :
1. SDN 02 Babadan Limpung Batang, Lulus Tahun 2000
2. SMP Negeri 1 Limpung Batang, Lulus Tahun 2003
3. SMA Negeri 1 Subah Batang, Lulus Tahun 2006
4. Mahasiswa Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang Angkatan
2006
Penulis,
SUPRIYANTI
NIM: 063811010
Lampiran 1
SILABUS
Sekolah : MTs Nu Al-Syairiyah Limpung Kelas : VII (Tujuh) Mata Pelajaran : IPA Biologi Standar Kompetensi : 5. Memahami gejala-gejala alam melalui pengamatan
Kompetensi
Dasar
Materi
Pokok/
Pembelajaran
Kegiatan
pembelajaran Indikator
Penilaian Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar Teknik Bentuk
Instrumen Contoh Instrumen
5.1 Melaksanakan pengamatan objek secara terencana dan sistematis untuk memperoleh informasi gejala alam biotik dan abiotik
Gejala Alam Biotik dan
Abiotik
- Melakukan
pengamatan gejala alam kebendaan pada objek biotik di ling-kungan sekitar.
- Melakukan pengamatan gejala alam berbentuk kebendaan pada objek abiotik di lingkungan sekitar.
- Melakukan pengamatan gejala keja-dian pada objek
- Membedakan
gejala alam kebendaan dan kejadian pada objek abiotik melalui pengamatan.
- Membedakan gejala alam kebendaan dan kejadian pada objek biotik
Observasi
Tes Tulis
Lembar
observasi
PG
Amati perbandingan gejala alam kebendaan dan kejadian pada objek biotik dan abiotik.
Berikut ini manakah yang termasuk gejala alam kejadian pada objek biotik? a. bau
2 × 40'
Buku IPA terpadu jl.1B (Esis) h.25-29, dan lingkungan.
Kompetensi
Dasar
Materi
Pokok/
Pembelajaran
Kegiatan
pembelajaran Indikator
Penilaian Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar Teknik Bentuk
Instrumen Contoh Instrumen
biotik di lingkungan sekitar.
- Melakukan pengamatan gejala keja-dian pada objek abiotik di lingku-ngan sekitar.
melalui pengamatan.
b. tumbuh c. warna d. ukuran
5.3 Menggunakan mikroskop dan peralatan pendukung lainnya untuk mengamati gejala-gejala kehidupan
Mikroskop
- Mencari informasi
tentang bagian-bagian dan fungsi mikroskop.
- Melakukan
eksperimen dengan benar menggunakan mikroskop.
- Melakukan
- Mengenal bagian-
bagian mikroskop. - Menggunakan
mikroskop dengan benar (mengatur fokus, pencahayaan, dan menemukan objek).
- Membuat prediksi
bangun 3 dimensi apabila tersedia hasil pengamatan 2 dimensi (horizontal dan vertikal).
- Membuat sayatan
Tes unjuk
kerja
Tes tertulis
Uji petik
kerja prosedur
Uraian
Tentukan dan sebutkan bagian-bagian mikroskop.
Jelaskan bagaimana cara membuat preparat irisan membujur batang.
4 × 40'
Buku IPA terpadu jl.1B (Esis) h.29-40, buku referensi yang relevan, dan alat-alat praktikum
Kompetensi
Dasar
Materi
Pokok/
Pembelajaran
Kegiatan
pembelajaran Indikator
Penilaian Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar Teknik Bentuk
Instrumen Contoh Instrumen
eksperimen untuk membuat sayatan dan preparat basah.
- Melakukan pembedahan untuk membuka penutup tubuh hewan.
menurut arah tertentu (melintang, membujur, dll).
- Membuat preparat basah.
- Melakukan
pembedahan dengan alat dan cara yang tepat.
Tes
tertulis
Uraian
Bagaimana cara membedah ikan? Jelaskan menurut pengetahuanmu.
5.4 Menerapkan keselamatan kerja dalam melakukan pengamatan gejala-gejala alam
Keselamatan
Kerja
- Mencari informasi
melalui referensi tentang keselamatan kerja.
- Studi pustaka
tentang alat dan bahan-bahan yang berbahaya dalam pengamatan gejala alam.
- Memegang,
membawa dan memperlakukan alat dan bahan secara aman.
- Mendeskripsikan
alat dan bahan-bahan yang berbahaya.
Tes unjuk
kerja
Tes tulis Tes tulis
Uji petik
kerja prosedur
PG
Lakukan dengan prosedur yang benar cara membawa dan memperlakukan mikroskop.
Manakah bahan-bahan berbahaya yang dapat ditemukan di laboratorium? a. air b. asam sulfat
2 × 40'
Buku IPA terpadu jl.1B (Esis) h.44-48, buku referensi yang relevan,alat dan bahan praktikum
Kompetensi
Dasar
Materi
Pokok/
Pembelajaran
Kegiatan
pembelajaran Indikator
Penilaian Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar Teknik Bentuk
Instrumen Contoh Instrumen
- Studi pustaka tentang simbol-simbol dalam laboratorium.
- Mengindentifikasi
simbol-simbol dalam laboratorium.
PG c. alkohol d. larutan glukose Apakah arti simbol di bawah ini?
a. bahan yang mudah terbakar b. bahan yang beracun c. alat mudah pecah d. alat mudah
mengalami korosi
Standar Kompetensi : 6. Memahami keanekaragaman makhluk hidup
Kompetensi
Dasar
Materi
Pokok/
Pembelajaran
Kegiatan
pembelajaran Indikator
Penilaian Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar TeknikBentuk
Instrumen Contoh Instrumen
6.1 Mengidentifikasi ciri-ciri makhluk hidup
Ciri-ciri makhluk
hidup
- Mengamati ciri-ciri
makhluk hidup di lingkungan sekitar.
- Merumuskan
karakteristik atau kekhasan ciri makhluk hidup berdasarkan hasil pengamatan.
- Mengamati
perbedaan ciri tumbuhan, hewan dan manusia.
- Mengidentifikasi
ciri-ciri makhluk hidup.
- Membuat laporan
ciri-ciri makhluk hidup berdasar hasil observasi.
- Membedakan ciri
tumbu-han dan hewan.
Tes
tertulis
Tes kinerja
Tes
tertulis
PG
Tes unjuk kerja
produk
Uraian
Pernyataan berikut ini berhubungan dengan ciri makhluk hidup, kecuali …. a. peka terhadap
rangsang b. tumbuh dan
berkem-bangbiak c. memerlukan
suhu terten-tu untuk pertumbuhan
d semua dapat berpindah tempat
Pilihlah tiga makhluk hidup yang ada di sekitar dan identifikasilah 4 ciri serta buatlah laporannya.
2 × 40'
Buku IPA terpadu jl.1B (Esis) h.49-62 lingkungan,alat dan bahan praktikum
Kompetensi
Dasar
Materi
Pokok/
Pembelajaran
Kegiatan
pembelajaran Indikator
Penilaian Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar TeknikBentuk
Instrumen Contoh Instrumen
Tuliskan 2 ciri makhluk hidup yang membedakan hewan dan tumbuhan
6.2 Mengklasifikasi-kan makhluk hidup berdasarkan ciri-ciri yang dimiliki
Klasifikasi Makhluk
hidup
- Mengidentifikasi
ciri-ciri khusus yang dimiliki organisme.
- Mencari informasi
melalui referensi tentang pentingnya dilakukan klasifikasi makhluk hidup.
- Melakukan
klasifikasi makhluk
- Membedakan
makhluk hidup yang satu dengan yang lainnya berdasarkan ciri khusus kehidupan yang dimilikinya.
- Mendeskripsikan
pentingnya dilakukan klasifikasi makhluk hidup.
Tes
tertulis
Tes
tertulis
Tes
unjuk kerja
PG
Uraian
Uji petik
kerja produk
Ciri yang dengan mudah untuk membedakan antara kadal dan katak yaitu a. kepala b. kulit c. alat gerak d. ekor Mengapa makhluk hidup perlu diklasifikasikan?
Dari gambar beberapa hewan yang sudah
2 × 40’
Buku IPA terpadu jl.1B (Esis) h.63-78 lingkungan,alat dan bahan praktikum
Kompetensi
Dasar
Materi
Pokok/
Pembelajaran
Kegiatan
pembelajaran Indikator
Penilaian Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar TeknikBentuk
Instrumen Contoh Instrumen
hidup berdasar ciri yang dimiliki.
- Mengelompokkan
organisme yang memiliki persamaan ciri dalam satu kelompok tertentu.
- Mengklasifikasikan beberapa makhluk hidup di sekitar berdasar ciri yang diamati.
- Membuat
perbandingan ciri-ciri khusus tiap king-dom dalam sistem 5 kingdom.
Tes tertulis
Uraian
tersedia, klasifikasikanlah berdasar ciri yang dapat diamati dan buatlah tabel klasifikasinya.
Buatlah tabel perbandingan untuk menunjukkan ciri-ciri khusus tiap kingdom dalam sistem 5 kingdom.
6.3 Mendeskripsikan keragaman pada sistem organisasi kehidupan mulai dari tingkat sel
Keragaman Pada Sistem Organisasi Kehidupan
- Melakukan
pengamatan sel dan jaringan dengan menggunakan mikroskop.
- Mendeskripsikan
keragaman tingkat sel berdasarkan hasil pengamatan menggunakan mikroskop.
Tes unjuk kerja
produk
Uji petik kerja
produk
Deskripsikan keragaman bentuk sel berdasarkan hasil pengamatan preparat awetan daun yang telah
4 × 40’
Buku IPA terpadu jl.1B (Esis) h.79-100, lingkungan, alat dan bahan
Kompetensi
Dasar
Materi
Pokok/
Pembelajaran
Kegiatan
pembelajaran Indikator
Penilaian Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar TeknikBentuk
Instrumen Contoh Instrumen
sampai organisme
- Melakukan
identifikasi organ-organ dan sistem organ pada manusia dan tumbuhan.
- Mencari informasi
melalui referensi tentang konsep sel, jaringan, organ dan sistem organ.
- Mendeskripsikan
keragaman tingkat jaringan menurut sel-sel penyusunnya.
- Mendeskripsikan
keragaman tingkat organ dan sistem organ berdasarkan hasil pengamatan.
- Mengkaitkan
hubungan antara sel, jaringan, organ dan sistem organ penyusun tubuh.
Tes tertulis
Tes tertulis
Tes tertulis
Uraian
Uraian
Uraian
tersedia menggunakan mikroskop. Deskripsikan karakteristik sel penyusun jaringan palisade pada daun. Amatilah tumbuhan pacar air (Impatien balsamina) dan tuliskan nama-nama organ penyusunnya. Jelaskan hubungan antara sel, jaringan, organ dan sistem organ penyusun tubuh.
praktikum
Standar Kompetensi : 7. Memahami saling ketergantungan dalam ekositem
Kompetensi
Dasar
Materi
Pokok/
Pembelajar
an
Kegiatan pembelajaran Indikator
Penilaian
Alokasi
Waktu
Sumber Belajar Teknik
Bentuk
Instrume
n
Contoh Instrumen
7.1 Menentukan ekosistem dan saling hubungan antara komponen ekosistem
Ekosistem
- Melakukan pengamatan
terhadap lingkungan sekitar sebagai satuan ekosistem.
- Menggali informasi dari nara sumber atau melihat tayangan video tentang komponen suatu satuan ekosistem yang spesifik (ekosistem sawah, ekosistem hutan, ekosistem danau).
- Membuat beberapa
model diagram rantai makanan dan jaring-jaring makanan.
-
Mengidentifikasikan satuan-satuan dalam ekosistem dan menyatakan matahari merupakan sumber energi utama.
- Menggambarkan dalam bentuk diagram rantai makanan dan jaring-jaring makanan berdasar hasil pengamatan suatu ekosis-tem.
Observasi
Tugas
Lembar
observasi
Tugas proyek
Amatilah salah satu contoh ekosistem yang ada di sekitarmu dan jelaskan satuan-satuan penyusunnya.
Buatlah model diagram rantai makanan dan jaring-jaring makanan berdasar hasil pengamatan suatu ekosistem yang kamu amati! Lakukan dalam bentuk kerja
6 × 40’
Buku IPA terpadu jl.1B (Esis) h.101-130, lingkungan alat dan bahan praktikum
Kompetensi
Dasar
Materi
Pokok/
Pembelajar
an
Kegiatan pembelajaran Indikator
Penilaian
Alokasi
Waktu
Sumber Belajar Teknik
Bentuk
Instrume
n
Contoh Instrumen
kelompok dan presentasikan di depan kelas pada saat yang ditetapkan.
7.2 Mengidentifikasi-kan pentingnya keanekaragaman makhluk hidup dalam pelestarian ekosistem
Keanekara
gaman makhluk
hidup dalam
pelestarian ekosistem
- Mencari informasi
melalui studi pustaka untuk merumuskan pentingnya membudidayakan tumbuhan dan hewan langka.
- Mendefinisikan
makhluk hidup yang tergolong langka.
- Menyebutkan
contoh tumbuhan dan hewan yang tergolong makhluk hidup langka di suatu lokasi.
- Mengemukakan
Tes tulis
Tes lisan
Tes tulis
Isian
Daftar pertanyaa
n
PG
Makhluk hidup dinyatakan tergolong langka apabila .... Sebutkan 2 contoh hewan dan tumbuhan langka di Indonesia.
Salah satu alasan
6 × 40’
Buku IPA terpadu jl.1B (Esis) h.131-170, lingkungan, alat dan bahan praktikum
Kompetensi
Dasar
Materi
Pokok/
Pembelajar
an
Kegiatan pembelajaran Indikator
Penilaian
Alokasi
Waktu
Sumber Belajar Teknik
Bentuk
Instrume
n
Contoh Instrumen
7.3 Memprediksi pengaruh kepadatan populasi manusia terhadap lingkungan
Kepadatan populasi manusia
hubungannya dengan lingkungan
- Mengumpulkan tulisan-
tulisan yang terkait dengan jenis, bentuk, dan manfaat tumbuhan, hewan langka yang dilindungi.
- Studi pustaka untuk
merumuskan konsep kepadatan populasi.
pentingnya membudidayakan tumbuhan dan hewan langka.
- Membuat tulisan
untuk mengenalkan jenis, bentuk, dan manfaat tumbuhan, hewan langka yang dilindungi.
- Memprediksi
hubungan antara
Penugasan
Tes tulis
Tes tulis
Tugas rumah
Uraian
Uraian
pentingnya membudidayakan tumbuhan dan hewan langka agar .... a. terjaminnya
ketersediaan plasma nutfah
b. jumlah tumbuhan dan hewan tidak berkurang
c. memperindah alam
d. memutus kelangsungan daur hara yang di alam
Buatlah karangan untuk mengenalkan jenis, bentuk, dan manfaat tumbuhan
2 × 40’
Buku IPA terpadu jl.1B (Esis) h.171-182, buku referensi yang relevan, lingkungan, gambar dan foto
Kompetensi
Dasar
Materi
Pokok/
Pembelajar
an
Kegiatan pembelajaran Indikator
Penilaian
Alokasi
Waktu
Sumber Belajar Teknik
Bentuk
Instrume
n
Contoh Instrumen
- Mengkaji hubungan kepadatan populasi manusia terhadap lingkungan melalui tayangan dan/atau gambar.
populasi penduduk dengan kebutuhan air bersih dan udara bersih.
- Memprediksi
hubungan antara populasi penduduk dengan kebutuhan pangan.
- Memprediksi
hubungan antara populasi penduduk dengan ketersediaan lahan.
- Menjelaskan
pengaruh meningkatnya populasi penduduk terhadap kerusakan
Tes tulis
Tes tulis
Uraian
Uraian
atau hewan langka yang dilindungi Jelaskan hubungan antara populasi penduduk dengan kebutuhan air bersih. Jelaskan hubungan antara populasi penduduk dengan kebutuhan pangan. Jelaskan hubungan populasi penduduk dengan ketersediaan lahan. Jelaskan kemungkinan kerusakan
Kompetensi
Dasar
Materi
Pokok/
Pembelajar
an
Kegiatan pembelajaran Indikator
Penilaian
Alokasi
Waktu
Sumber Belajar Teknik
Bentuk
Instrume
n
Contoh Instrumen
lingkungan lingkungan yang dapat terjadi jika populasi penduduk terus meningkat.
7.4 Mengaplikasikan peran manusia dalam pengelolaan lingku-ngan untuk mengatasi pencemaran dan kerusakan lingkungan
Pencemara
n dan Kerusakan Lingkunga
n
- Studi pustaka untuk
merumuskan konsep kerusakan dan pencemaran lingkungan.
- Melihat gambar dan/atau
tayangan tentang aktivitas
- Menjelaskan
konsekuensi penebangan hutan dan pengaruhnya terhadap kerusakan lingkungan serta upaya mengatasinya
Tes tulis
Tes tulis
PG
Uraian
Pernyataan: 1. menurunnya
ketersediaan kayu
2. meningkatkan suhu udara secara global
3. meningkatnya kan-dungan O2 di udara
4. menurunnya ketersediaan air tanah
4 × 40’
Buku IPA terpadu jl.1B (Esis) h.183-207,buku referensi yang relevan, lingkungan, artikel, gambar dan foto
Kompetensi
Dasar
Materi
Pokok/
Pembelajar
an
Kegiatan pembelajaran Indikator
Penilaian
Alokasi
Waktu
Sumber Belajar Teknik
Bentuk
Instrume
n
Contoh Instrumen
manusia yang dapat menimbulkan kerusakan dan pencemaran lingkungan.
- Merumuskan tingkat
pencemaran dan kerusakan lingkungan hubungannya dengan aktivitas manusia.
- Menjelaskan
pengaruh pencemaran air, udara dan tanah kaitannya dengan aktivitas manusia dan upaya mengatasinya.
- Mengusulkan cara
penanggulangan pencemaran dan kerusakan lingkungan.
Penugasan
Tugas rumah
Manakah pernyataan yang berhubungan dengan penebangan hutan? a. 1, 2, dan 3 b. 1, 2, dan 4 c. 1, 3, dan 4 d. 2, 3, dan 4 Jelaskan pengaruh pencemaran air terhadap kesehatan manusia. Buatlah suatu artikel cara menanggulangi pencemaran lingkungan. Silakan memilih topiknya, dapat
Kompetensi
Dasar
Materi
Pokok/
Pembelajar
an
Kegiatan pembelajaran Indikator
Penilaian
Alokasi
Waktu
Sumber Belajar Teknik
Bentuk
Instrume
n
Contoh Instrumen
berkait dengan pencemaran udara, pencemaran tanah, atau pencemaran air.
Mengetahui Kepala MTs Nu Al-Syairiyah Limpung Guru Mata Pelajaran IPA Ahkmad Makhali, M.Ag Rizki Murtikasari, S.Pd
Lampiran 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SEKOLAH : MTs NU Al-SYAIRIYAH LIMPUNG BATANG MATA PELAJARAN : BIOLOGI KELAS : VII PROGRAM : IPA SEMESTER : 2 MATERI POKOK : Ekosistem SUB MATERI POKOK : 1.1 Satuan dalam ekosistem 1.2 Saling hubungan antar ekosistem 1.3 Upaya pelestarian keanekaragaman makhluk hidup WAKTU : 4 JP(4 X 45 menit) STANDAR KOMPETENSI : 1. Memahami saling ketergantungan dalam
ekosistem KOMPETENSI DASAR : 1.1 Menentukan ekosistem dan saling hubungan antar komponen ekosistem INDIKATOR 1. Menjelaskan pengertian ekosistem 2. Menjelaskan satuan makhluk hidup dalam ekosistem 3. Melakukan kegiatan praktikum mengenai satuan makhluk hidup dalam
ekosistem 4. Menjelaskan komponen-komponen ekosistem 5. Menjelaskan saling hubungan antar komponen ekosistem 6. Mendeskripsikan upaya manusia dalam melestarikan keanekaragaman
makhluk hidup 7. Melakukan pengamatan terhadap komponen-komponen ekosistem
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian ekosistem 2. Siswa dapat menjelaskan satuan makhluk hidup dalam ekosistem 3. Siswa dapat menjelaskan satuan makhluk hidup dalam ekosistem berdasarkan
hasil kegiatan praktikum 4. Siswa dapat menyebutkan contoh dari satuan dari makhluk hidup dalam
ekosistem berdasarkan hasil kegiatan praktikum 5. Siswa dapat menjelaskan komponen-komponen ekosistem 6. Siswa dapat menjelaskan komponen-komponen ekosistem berdasarkan hasil
pengamatan 7. Siswa dapat menjelaskan saling hubungan antara ekosistem 8. Siswa dapat mendeskripsikan upaya manusia dalam melestarikan
keanekaragaman makhluk hidup 9. Siswa dapat mengkomunikasikan hasil pengamatan dan kegiatan praktikum di
depan kelas
A. METODE PEMBELAJARAN
1. Metode ceramah 2. Metode Tanya – jawab 3. Metode praktikum 4. Metode diskusi 5. Metode presentasi
B. MODEL PEMBELAJARAN
Model inquiry
C. SUMBER BELAJAR
1. Campbell, neil A, dkk, Biologi, Jilid 3, Jakarta: Erlangga, 2004. 2. Indriyanto, Ekologi Hutan, Jakarta: Bumi Aksara, 2006. 3. Tim Sains, IPA Terpadu 1, Semarang: Aneka Ilmu, 2007. 4. internet
D. ALAT DAN BAHAN
LKS, tali raffia, mistar gulung dan lembar diskusi.
E. SKENARIO PEMBELAJARAN
Pertemuan pertama
Kegiatan pembelajaran Waktu
A. Pendahuluan 1. Guru mengucapkan salam dan mengabsen siswa 2. Guru menyampaikan apersepsi dan motivasi kepada siswa
dengan menunjukkan tanaman jumlahnya satu atau lebih, dan memberikan pertanyaan apabila jumlah tanaman satu dinamakan apa dan apabila tanaman banyak dinamakan apa?
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 4. Guru meminta siswa untuk menyiapkan semua perlengkapan
yang dibutuhkan dalam pembelajaran
5 menit
B. Kegiatan inti 1. Siswa diminta untuk membentuk kelompok, satu kelas terdiri
dari enam kelompok( masing-masing terdiri dari enam-tujuh siswa)
2. Guru membagikan lembar petunjuk praktikum kepada setiap kelompok
3. Guru memberikan pengarahan kepada siswa mengenai kegiatan praktikum yang akan dilaksanakan serta waktu yang diperlukan untuk kegiatan praktikum adalah 10 menit
4. Seluruh siswa diminta keluar lapangan untuk melaksanakan kegiatan praktikum
5. Guru meminta siswa masuk ke kelas dan duduk berdasarkan kelompoknya
6. Siswa diberi waktu 10 menit untuk mendiskusikan hasil
80 menit
praktikum 7. Guru meminta perwakilan dari tiap kelompok untuk
menyampaikan hasil diskusi kelompoknya di depan kelas 8. Guru meminta siswa untuk bertanya apabila ada materi yang
belum paham C. Penutup
1. Guru meminta siswa untuk mengumpulkan kembali lembar diskusi yang telah diberikan
2. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran hari ini 3. Guru mengucapkan salam
5 menit
Pertemuan kedua
Kegiatan pembelajaran waktu
A. Pendahuluan 1. Guru mengucapkan salam dan mengabsen siswa 2. Guru menyampaikan motivasi dan tujuan pembelajaran 3. Guru mengingatkan materi pertemuan sebelumnya
5 menit
B. Kegiatan Inti 1. Guru menyampaikan materi melanjutkan pada pertemuan
sebelumnya 2. Guru meminta siswa untuk duduk berdasarkan kelompok yang
telah dibentuk sebelumnya 3. Guru membagi lembar diskusi pada tiap-tiap kelompok 4. Guru menjelaskan tata cara diskusi serta waktu yang diperlukan
untuk melaksanakan diskusi (waktu yang diperlukan adalah 10 menit)
5. Guru meminta perwakilan dari tiap kelompok untuk membacakan hasil diskusi kelompoknya
6. Guru meminta siswa untuk bertanya tentang materi apa yang belum paham
80 menit
C. Penutup 1. Guru meminta siswa untuk mengumpulkan hasil diskusi 2. Guru bersama siswa menyimpulkan kegiatan pembelajaran hari
ini 3. Guru mengucapkan salam
5 menit
F. PENILAIAN
1. Teknik penilaian : lembar observasi 2. Bentuk instrumen : lembar observasi 3. Lembar penilaian : lembar afektif dan psikomotorik 4. Contoh instrumen :
a. Lembar observasi aspek afektif rubrik
No Aspek yang diamati Skor
1 2 3 4 1 2
3 4
5
6
7
Memperhatikan penjelasan guru Duduk tenang saat kegiatan diskusi sedang berlangsung Kerja kelompok aktif dan terarah Bertanya tentang hal yang kurang dimengerti Mampu menerima pendapat maupun sanggahan dari teman Menyelesaikan tugas secara kelompok Membuat catatan hasil diskusi
Jumlah skor
Penilaian aspek afektif dapat dihitung dengan menggunakan rumus: Nilai: jumlah skor yang diperoleh X 100%
Jumlah skor maksimum b. Lembar observasi aspek psikomotor
rubrik
No Aspek yang diamati Skor
1 2 3 4
1
2 3 4
5 6
Ketrampilan dalam mempersiapkan alat dan bahan Kesiapan pribadi Ketrampilan memakai alat dan bahan Ketrampilan melakukan pengamatan dan tabulasi Kerja sama kelompok Kemampuan membuat kesimpulan
Jumlah skor
Penilaian aspek psikomotorik dapat dihitung dengan menggunakan rumus: Nilai: jumlah skor yang diperoleh X 100% Jumlah skor maksimum
Batang, Mei 2010
Guru Mata Pelajaran Biologi, Peneliti,
Rizki Murtikasari, S.Pd Supiyanti
NIM 063811010
Mengetahui, Kepala MTs NU Al-Syairiyah Limpung
Ahmad Makhali
Lampiran 3
Untuk mempermudah penulisan data maka untuk siswa yang mengisi angket uji coba diganti dengan kode UC
No Nama siswa Kode siswa
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
Affan Saiful Umar Ajib Kurniawan Akhmad Khoirul Anam Choirul Imam Didik Irfan Syafii Eko Hermawan Ervina Salisati Fathul Rohmah Fifid Ristanto Fihkri Ramadanif Fiki Fuailah Fiki Mukharofah Hidayatul Mudrikah Imam Harifudin. R Irna Safianti Isrifatul Munifah Muhammad Adib. M Muhammad Alfian. C Muhammad Kholid. F Muhammad Amir Irsyad Muhammad Imron Muhammad Ainul. B Muhammad Faid. H Mukhsinudin Muthoharoh Nova Faizal Anies. M Nur Isnaeni Nurul Muslikhah Purwoko Reni Dzakiatul Aqliyah Resma Agustina Retno Pramularsih Rizka Khoirunisa Siit Mutiati Sri Wahyuni Tri Wahyuni Ulfa Maulida Ulya Donitah Wahyu Ulil Khusna Yana Sri Pertiwi
UC-1 UC-2 UC-3 UC-4 UC-5 UC-6 UC-7 UC-8 UC-9 UC-10 UC-11 UC-12 UC-13 UC-14 UC-15 UC-16 UC-17 UC-18 UC-19 UC-20 UC-21 UC-22 UC-23 UC-24 UC-25 UC-26 UC-27 UC-28 UC-29 UC-30 UC-31 UC-32 UC-33 UC-34 UC-35 UC-36 UC-37 UC-38 UC-39 UC-40
Lampiran 4
KISI-KISI LEMBAR ANGKET UJI COBA
Variabel Sub
variabel Indikator
No pernyataan Jumlah
pernyataan Positif Negatif
Motivasi Belajar
Intrinsik 1. Belajar dengan tekun 2. Belajar dengan ulet 3. Adanya minat belajar
yang tinggi 4. Belajar ingin menjadi
orang terdidik atau menjadi ahli dibidang tertentu dengan kemauan untuk berprestasi
5. Senang bekerja sendiri 6. Dapat
mempertahankan pendapatnya
7. Senang mencari dan memecahkan masalah
1 4
6, 9, 25
10, 11
12 14
13
2 3 5
2 2 4
2
1 1
1
ekstrinsik 8. Belajar demi memenuhi kewajiban
9. Belajar demi memperoleh hadiah
10. Belajar untuk menghindari hukuman
11. Belajar demi memperoleh pujian
12. Belajar demi menciptakan kesiapan dini dalam ulangan
13. Memiliki pengalaman pribadi dalam mencapai keberhasilan
14. Belajar karena pelajarannya menarik perhatian
15. Belajar karena suka dengan mata pelajaran tersebut
16. Belajar karena pelajarannya berhubungan dengan kehidupan sehari-hari
15
21
7
23
22
16
18
17
19
8
24
1
1
1
1
1
1
2
2
1
Lampiran 5
Lembar angket uji coba
Nama:.........................
LEMBAR MOTIVASI BELAJAR SISWA
Petunjuk pengisian
1. pilihlah salah satu jawaban dengan memberi tanda cek (√ ) pada kolom jawaban yang menurut anda paling sesuai.
2. jawablah pertanyaan ini dengan sejujur-jujurnya. 3. angket ini tidak berpengaruh terhadap nilai hasil belajar anda.
Keterangan pilihan jawaban:
SL : selalu SR : sering KD : kadang-kadang TP : tidak pernah
No Pernyataan SL SR KD TP
1 Saya berusaha sendiri dalam mengerjakan tugas dari guru biologi
2 Saya mencontek teman dalam mengerjakan tugas dari guru biologi
3 Saya mengerjakan tugas rumah di sekolah 4 Saya mengerjakan tugas rumah di rumah 5 Saya lebih suka diam apabila ada
pelajaran biologi yang kurang saya pahami
6 Saya bertanya pada guru apabila ada pelajaran biologi yang kurang saya pahami
7 Saya suka pelajaran biologi, karena pelajarannya menarik
8 Saya merasa bosan belajar biologi, karena materinya berupa hafalan
9 Saya belajar rajin dan teratur agar saya paham pelajaran biologi
10 Saya rajin belajar untuk meraih cita-cita menjadi ahli biologi
11 Saya belajar rajin dan teratur untuk meraih nilai tertinggi
12 Saya merasa puas terhadap hasil belajar sendiri
13 Saya tidak mengerjakan tugas sekolah yang saya anggap sulit
14 saya berusaha mempertahankan pendapat yang saya anggap benar
15 Saya belajar walaupun tanpa perintah orang tua demi memenuhi kewajiban
16 Saya belajar dengan tekun untuk mendapatkan hadiah dari orang tua
17 Saya rajin belajar walaupun tidak ada ulangan agar mendapatkan pujian dari orang tua
18 Saya rajin belajar agar tidak dimarahi orang tua
19 Saya belajar jika ada ujian 20 Kegagalan yang berulang-ulang membuat
saya malas belajar
21 Saya mencari referensi lain untuk memperdalam pengetahuan tentang biologi
22 Saya senang belajar biologi karena berhubungan dengan diri kita sendiri dan alam sekitar
23 Pembelajaran dengan menggunakan model inquiry membuat saya lebih aktif dalam proses pembelajaran
24 Pembelajaran dengan menggunakan model inquiry membuat saya jenuh di kelas
25 Pembelajaran dengan menggunakan model inquiry membuat saya merasa penasaran dan ingin mengetahui lebih dalam lagi tentang biologi
Keterangan: Untuk pernyataan positif Selalu : 4 Sering : 3 Kadang-kadang : 2 Tidak pernah : 1 Untuk pernyataan negatif Selalu : 1 Sering : 2 Kadang-kadang : 3 Tidak pernah : 4
Menentukan kategori motivasi belajar siswa dengan parameter sebagai berikut: Skor 1-15 : tidak termotivasi Skor 16-30 : kurang termotivasi Skor 31-45 : termotivasi Skor 46-60 : sangat termotivasi
ANALISIS HASIL ANGKET UJI COBA MOTIVASI PEMBELAJARAN SISWA
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4
4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4
3 4 4 3 3 4 4 2 3 4 4 2 4 3 3 4 4 4 4 3 4
3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3
4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4
3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4
3 2 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3
4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4
3 4 4 3 4 4 3 2 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4
1 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3
3 4 4 1 2 4 4 2 2 4 4 2 2 3 3 2 4 4 4 3 3
3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 2 4 4 4 3 4
4 4 4 4 4 4 4 2 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4
3 4 4 1 2 2 4 2 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3
4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4
3 4 4 3 4 4 3 2 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4
3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 2 2 3 3 3 2 4 4 4 3 3
4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4
3 4 4 3 4 4 4 2 2 4 4 2 2 2 4 3 2 4 4 3 4
3 4 4 3 4 4 4 2 1 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4
3 4 4 1 3 4 4 3 1 3 3 3 3 4 3 2 4 4 4 3 4
2 4 4 1 3 3 4 2 1 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4
4 3 4 3 4 4 2 1 2 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3
4 3 4 3 4 4 4 1 3 4 3 3 4 4 3 1 3 4 4 3 3
3 3 3 1 4 4 3 2 1 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4
1 4 4 3 4 4 4 2 2 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4
1 4 4 3 4 4 4 2 2 4 4 2 2 4 3 3 4 4 4 3 4
4 4 4 3 4 4 4 2 1 3 4 3 3 4 3 2 4 4 4 3 4
3 4 4 3 3 4 4 2 3 4 4 2 4 3 3 4 4 4 4 3 4
3 4 4 3 3 4 4 2 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4
3 4 4 3 4 4 3 2 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4
3 3 2 2 3 3 4 2 2 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3
3 4 4 3 3 4 4 2 3 4 4 2 4 3 3 4 4 4 4 3 2
4 4 4 3 4 4 4 1 2 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4
3 4 4 3 4 4 4 2 1 3 4 3 4 4 2 1 4 4 4 3 4
4 4 4 3 4 4 4 2 1 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 2 4
4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4
3 4 4 3 4 4 4 3 2 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4
4 4 4 3 4 4 4 2 1 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4
4 4 4 3 4 4 4 2 1 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4
15 33 38 5 29 33 33 10 8 26 34 3 21 30 10 8 37 36 35 3 30
Lampiran 7
Untuk mempermudah dalam pengolahan data, maka nama siswa diganti dengan kode siswa.
Kelas VII A No Nama siswa Kode siswa
1 Akhmad Effendi S-1 2 Alfian Hidayat S-2 3 Alias Lutfiana S-3 4 Anas Fatul. L S-4 5 Ari Yulianto S-5 6 David Alfianto S-6 7 Dian Pratiwi S-7 8 Efa Yulianti S-8 9 Erniyanti S-9 10 Fariz Zulhilmi S-10 11 Fathahul Arifin S-11 12 Hasan Albana S-12 13 Hidayatul Fatikhah S-13 14 Ifan Fadila. A S-14 15 Ikhbirul Kusen S-15 16 Inne Za’rotul. A S-16 17 Irfan Fridenianto S-17 18 Kuswibisono S-18 19 Lalili Aslikhah S-19 20 Maghfirotus .S S-20 21 Mazizati Irsya S-21 22 Miftah Faridi S-22 23 Mirza Syahriya S-23 24 Muhamad Farizal S-24 25 Muhamad Rizal. Z S-25 26 Muhamad Farid. R S-26 27 Muhamad Hamzah. N S-27 28 Muhamad Fatkhur. R S-28 29 Muhamad Toha S-29 30 Multazam S-30 31 Nur Faizah S-31 32 Putri Mardiana S-32 33 Rizki Kurotul. A S-33 34 Rizki Kurniyati S-34 35 Rosidin S-35 36 Roudhotun. N S-36 37 Siti Amna S-37 38 Tri Kumala Dewi S-38 39 Winbangun Ijazani S-39 40 Yulfa ‘Arofah S-40
Lampiran 8
KISI-KISI LEMBAR ANGKET ANGKET MOTIVASI
variabel Sub variable
Indikator No. Pernyataan Jumlah pernyataan Positif negatif
Motivasi belajar
Intrinsik 1. Belajar dengan tekun
2. Belajar dengan ulet
3. Adanya minat belajar yang tinggi
4. Belajar ingin menjadi peran terdidik atau menjadi ahli di bidang tertentu dengan kemauan untuk berprestasi
5. Dapat mempertahankan pendapatnya
1, 5
2
3, 15
6, 7
8
2
1
2
2
1
Ekstrinsik 6. Belajar demi
memenuhi kewajiban
7. Belajar demi memperoleh pujian
8. Belajar untuk menghindari hukuman
9. Memiliki pengalaman pribadi dalam mencapai keberhasilan
10. Belajar karena mata pelajarannya menarik perhatian
11. Belajar karena suka dengan pelajaran tersebut
12. Belajar karena pelajarannya berhubungan dengan kehidupan sehari-hari
9
12
4
14
13
10
11
1
1
1
1
1
1
1
Lampiran 9
Lembar angket motivasi belajar siswa
LEMBAR MOTIVASI SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN MATERI
EKOSISTEM DENGAN MENGGUNAKAN MODEL INQUIRY
Petunjuk Pengisian
1. Pilihlah salah satu jawaban dengan memberi tanda cek( √ ) pada kolom jawaban yang menurut anda paling sesuai
2. Jawablah pertanyaan ini dengan sejujur-jujurnya 3. Angket ini tidak berpengaruh terhadap nilai hasil belajar anda. Keterangan Pilihan Jawaban:
SL : Selalu SR : Sering KD : Kadang-kadang TP : Tidak pernah No Pernyataan SL SR KD TP
1 Saya berusaha sendiri dalam mengerjakan tugas dari guru biologi
2 Saya mengerjakan tugas rumah di rumah 3 Saya saya bertanya pada guru apabila ada
pelejaran biologi yang kurang saya pahami
4 Saya saya suka pelajaran biologi karena pelajarannya menarik
5 Saya belajar rajin dan teratur agar saya paham pelajaran biologi
6 Saya rajin belajar untuk meraih cita-cita menjadi ahli biologi
7 Saya belajar rajin dan teratur untuk meraih nilai tertinggi
8 Saya berusaha mempertahankan pendapat yang saya anggap benar
9 Saya belajar walaupun tanpa perintah orang tua demi memenuhi kewajiban
10 Saya rajin belajar walaupun tidak ada ulangan agar mendapat pujian dari orang tua
11 Saya rajin belajar agar tidak dimarahi orang tua
12 Saya mencari referensi lain untuk memperdalam pengetahuan tentang biologi
13 Saya senang belajar biologi karena berhubungan dengan diri kita sendiri dan alam sekitar
14 Pembelajaran dengan menggunakan model inquiry membuat saya lebih aktif dalam proses pembelajaran
15 Pembelajaran dengan menggunakan model inquiry membuat saya merasa penasaran dan ingin mengetahui lebih dalam lagi tentang biologi
Keterangan:
Untuk pernyataan positif Selalu : 4 Sering : 3 Kadang-kadang : 2 Tidak pernah : 1
Untuk pernyataan negatif Selalu : 1 Sering : 2 Kadang-kadang : 3 Tidak pernah : 4 Menentukan kategori motivasi belajar siswa dengan parameter sebagai berikut: Skor 1-15 : tidak termotifasi Skor 16-30 : kurang termotifasi Skor 31-45 : termotifasi Skor 46-60 : sangat termotifasi
Lampiran 10
ANALISIS HASIL ANGKET MOTIVASI PEMBELAJARAN MELALUI MODEL INQUIRY
No Kode No Angket Skor
Total Kategori
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 S-1 4 3 4 3 3 3 4 2 4 3 4 4 4 3 4 52 Sangat Termotivasi 2 S-2 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 55 Sangat Termotivasi 3 S-3 4 4 3 4 4 2 4 2 4 3 4 4 4 4 4 54 Sangat Termotivasi 4 S-4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 1 2 3 4 4 51 Sangat Termotivasi 5 S-5 4 4 3 4 4 3 4 4 2 3 4 3 3 4 4 53 Sangat Termotivasi 6 S-6 4 4 3 3 4 4 3 4 3 2 1 3 4 4 4 50 Sangat Termotivasi 7 S-7 4 4 3 4 4 3 4 3 4 2 3 2 2 4 4 50 Sangat Termotivasi 8 S-8 4 4 3 4 4 3 4 3 4 2 3 3 4 4 3 52 Sangat Termotivasi 9 S-9 4 4 3 4 3 2 4 4 3 3 4 3 4 4 4 53 Sangat Termotivasi 10 S-10 4 4 4 3 3 4 4 3 4 2 1 3 4 4 3 50 Sangat Termotivasi 11 S-11 4 3 3 4 3 2 1 4 3 3 4 3 4 4 4 49 Sangat Termotivasi 12 S-12 4 4 3 2 3 4 2 4 3 3 4 3 3 4 4 50 Sangat Termotivasi 13 S-13 4 3 4 2 2 3 4 4 3 1 3 4 2 4 4 47 Sangat Termotivasi 14 S-14 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 54 Sangat Termotivasi 15 S-15 4 4 2 1 1 3 4 3 4 3 4 2 4 3 4 46 Sangat Termotivasi 16 S-16 4 4 4 3 4 3 4 3 2 3 4 3 4 4 4 53 Sangat Termotivasi 17 S-17 4 3 3 2 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 53 Sangat Termotivasi 18 S-18 4 3 1 4 3 2 3 4 4 3 3 4 3 4 4 49 Sangat Termotivasi 19 S-19 4 4 3 1 1 4 3 3 4 3 4 2 4 4 4 48 Sangat Termotivasi 20 S-20 4 4 3 4 3 4 3 4 2 1 4 3 4 4 4 51 Sangat Termotivasi 21 S-21 4 4 3 4 1 1 4 3 2 4 3 4 4 3 4 48 Sangat Termotivasi 22 S-22 4 4 3 1 4 4 3 4 4 2 3 4 4 3 4 51 Sangat Termotivasi 23 S-23 4 4 3 4 3 4 4 1 2 4 4 3 4 4 4 52 Sangat Termotivasi 24 S-24 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 1 4 3 3 51 Sangat Termotivasi 25 S-25 4 4 3 1 4 1 4 3 4 3 4 4 3 4 4 50 Sangat Termotivasi 26 S-26 4 4 4 3 4 2 4 3 4 3 3 2 4 4 3 51 Sangat Termotivasi 27 S-27 4 4 3 1 4 1 4 3 4 4 4 4 4 3 4 51 Sangat Termotivasi 28 S-28 4 4 3 3 4 4 3 4 2 4 2 3 2 4 3 49 Sangat Termotivasi 29 S-29 4 4 4 3 4 2 4 1 4 2 4 3 4 4 4 51 Sangat Termotivasi 30 S-30 4 1 1 4 3 4 3 1 4 4 4 4 4 4 4 49 Sangat Termotivasi 31 S-31 4 4 4 3 2 4 2 3 4 2 2 4 4 4 3 49 Sangat Termotivasi 32 S-32 4 3 4 4 3 4 1 1 3 3 4 3 3 4 4 48 Sangat Termotivasi 33 S-33 4 4 3 3 4 4 3 2 3 3 1 3 2 4 4 47 Sangat Termotivasi 34 S-34 4 4 4 3 4 2 3 1 4 2 2 4 4 3 4 48 Sangat Termotivasi 35 S-35 4 3 3 2 4 1 1 4 4 4 4 3 3 4 4 48 Sangat Termotivasi 36 S-36 4 4 3 4 2 3 4 2 4 2 4 4 4 4 3 51 Sangat Termotivasi 37 S-37 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 1 4 3 4 51 Sangat Termotivasi 38 S-38 4 4 4 3 4 4 4 3 4 2 3 4 3 4 3 53 Sangat Termotivasi 39 S-39 4 4 3 4 4 3 2 3 4 2 2 4 4 3 4 50 Sangat Termotivasi 40 S-40 4 3 3 2 4 4 3 2 4 4 4 1 4 4 4 50 Sangat Termotivasi
Lampiran 11
RUBRIK ASPEK AFEKTIF
No Aspek yang diamati skor 1 Memperhatikan penjelasan guru
a. Fokus, memperhatikan, menyimak, dan tidak gaduh b. Memperhatikan, menyimak, dan tidak gaduh c. Menyimak dan tidak gaduh d. Tidak menyimak dan ramai sendiri
4 3 2 1
2 Duduk tenang saat kegiatan diskusi berlangsung
a. Siswa duduk tenang dengan seksama mengikuti jalannya diskusi b. Siswa duduk tetapi bicara sendiri c. Siswa duduk dengan banyak tingkah d. Siswa berdiri bahkan berjalan-jalan di kelas saat diskusi berlangsung
4 3 2 1
3 Kerja kelompok aktif dan terarah
a. Berdiskusi, berpendapat, bertanya, dan bekerjasama b. Berdiskusi, memperhatiakan, bertanya tentang hal yang tidak dimengerti c. Berdiskusi, memperhatikan dan menyimak d. Tidak berpendapat dan tidak memperhatikan
4 3
2 1
4 Bertanya tentang hal yang kurang dimengerti
a. Pertanyaan sesuai materi pelajaran, pertanyaan jelas, susunan kalimatnya benar, runtut dan sistematis
b. Pertanyaan sesuai materi pembelajaran, tetapi susunan kalimatnya tidak benar sehingga pertanyaannya kurang jelas
c. Pertanyaan kurang sesuai dengan materi pembelajaran, susunan kalimatnya kurang baik, meskipun pertanyaanya jelas
d. Tidak pernah mengajukan pertanyaan
4
3
2
1 5 Mampu meneerima pendapat maupun sanggahan dari teman
a. Menampung dan menerima pendapat teman, menjawab sanggahan dari kelompok lain, mampu mempertahankan argumennya
b. Menampung dan menerima pendapat teman, menjawab sanggahan dari kelompok lain
c. Mempertahankan pendapatnya sendiri, mengajukan argumen yang sesuai
d. Marah, tidak mau menerima pendapat dari teman atau kelompok lain
4
3
2
1 6 Menyelesaikan tugas secara kelompok
a. Bekerjasama menyelesaikan tugas kelompok, pembagian tugas, dibahas bersama, menghargai pendapat teman, bekerja dengan teratut sesuai dengan petunjuk
b. Bekerjasama menyelesaikan tugas kelompok, menghargai pendapat teman
c. Kurang dapat bekerjasama dalam menyelesaikan tugas secara kelompok d. Menelesaikan tugas secara individu, tidak menghargai pendapat teman
4
3
2
1 7 Membuat catatan diskusi
a. Siswa membuat catatan hasil diskusi( minimal tiga) dari kelompok lain b. Siswa mencatat hasil diskusi( minimal dua) dari kelompok lain c. Siswa hanya mencatat hasil diskusi kelompoknya sendiri d. Siswa tidak membuat catatn hasil diskusi kelompok
4 3 2 1
Lampiran 12
LEMBAR OBSERVASI KEAKTIFAN SISWA DALAM
PROSES BELAJAR MATERI EKOSISTEM
MELALUI MODEL INQUIRY
Satuan pendidikan : MTs NU Al-Syairiyah Limpung Batang Materi pelajaran : Biologi Materi pokok : Ekosistem Sub materi pokok : Satuan dalam ekosistem, saling hubungan antar ekosistem, dan
upaya pelestarian keanekaragaman makhluk hidup. Aspek : Afektif
No Nama Aspek yang diamati Jumlah
skor Nilai Ket
A B C D E F G
1 2 3 4 5 6 7 8 9
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
Akhmad Effendi Alfian Hidayat Alias Lutfiana Anas Fatul. L Ari Yulianto David Alfianto Dian Pratiwi Efa Yulianti Erniyanti Fariz Zulhimi Fathahul Arifin Hasan Albana Hidayatul Fatikhah Ifan Fadila. A Ikhbirul Kusen Inne Zar’atul. A Irfan Fridenianto Kuswibisono Laili Aslikha Maghfirotus.S Mazizati Irsya Miftah Faridi Mirza Shahriya Muhamad Farizal Muhamad Rizal. Z Muhamad Farid. R Muhamad Hamzah. N Muhamad Fathkhur. R Muhamad Toha Multazam Nur Faizah Putri Mardiana Rizki Kurotul. A Rizki Kurniyati Rosidin
3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3
3 4 3 2 4 3 4 3 2 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 2 3 4 4 3 2 4 4 2 2 4 3 3 2
3 3 3 3 3 4 3 4 2 3 4 3 4 4 3 3 3 34 2 2 4 4 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 2 2
4 3 4 4 2 2 3 2 4 4 3 4 2 3 3 2 2 4 3 3 2 3 3 3 4 2 4 3 3 3 3 4 3 3 3
3 2 3 4 2 4 2 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 2 2 4 3 4 4 4 3 2 4 4 2 3 3 3 4 3 4
3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4
3 3 3 2 4 4 3 4 3 3 2 3 3 3 2 4 3 3 4 3 4 2 2 3 4 3 2 2 3 3 4 4 3 3 2
22 23 22 22 22 23 22 24 22 23 22 26 22 23 22 24 21 21 24 22 21 20 22 26 26 20 21 21 22 20 23 26 23 20 20
78, 6 82, 1 78, 6 78, 6 78, 6 82, 1 78,6 85, 7 78, 6 82, 1 78, 6 92, 9 78,6 82, 1 78, 6 85, 7 75 75 85, 7 78, 6 75 71, 4 78, 6 92, 9 92, 9 71, 4 75 75 78, 6 71, 4 82, 1 92, 9 82, 1 71, 4 71, 4
Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Sangat aktif Sangat aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Sangat aktif Aktif Aktif Aktif
36
37
38
39 40
Roudhotun .N Siti Amna Tri Kumala Dewi Winbangun Ijazani Yulfa ‘Arofina
4 3 4 3 4
3 3 3 3 4
2 3 3 4 3
2 2 3 4 3
4 3 2 2 2
4 3 3 3 3
4 4 3 2 3
23 21 21 21 22
82, 1 75 75 75 78, 6
Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif
Keterangan: 1. Aspek Pengamatan
A. memperhatikan penjelasa guru B. duduk tenang saat kegiatan diskusi sedang berlangsung C. kerja kelompok aktif dan terarah D. bertanya tentang hal yang kurang dimengerti E. mampu menerima pendapat maupun sanggahan dari teman F. menyelesaikan tugas secara kelompok G. membuat catatan hasil diskusi
2. Kriteria Pengamatan
1 : kurang baik 2 : cukup baik 3 : baik 4 : sangat baik
3. Penilaian
N= Skor yang diperoleh siswa x 100 Skor maksimum ideal
4. Keterangan
≤ 50 : kurang aktif 51-69 : cukup aktif 70-89 : aktif 90-100 : sangat aktif
Lampiran 13
RUBRIK AKTIVITAS SISWA DALAM PENGAMATAN ( ASPEK PSIKOMOTORIK) No Aspek yang diamati Skor
1 Ketrampilan dalam mempersiapkan alat dan bahan
a. Mampu mempersiapkan alat dan bahan dengan lengkap, benar, dan rapi
b. Mampu mempersiapkan alat dan bahan tidak lengkap tetapi benar dan rapi
c. Mampu mempersiapkan alat dan bahan tetapi tidak lengkap, tidak benar dan tidak rapi
d. Tidak mampu mempersiapkan alat dan bahan
4
3
2
1 2 Kesiapan pribadi
a. Menguasai langkah-langkah kerja, bekerja dengan tenang b. Menguasai langkah kerja, bekerja tidak tenang c. Kurang menguasai langkah-langkah kerja, sesekali melihat petunjuk
praktikum di LKS d. Tidak menguasai langkah-langkah kerja, selalu melihat petunjuk
praktikum, sering bertanya pada teman
4 3 2
1
3 Ketrampilan memakai alat dan bahan
a. Membuat kuadrat memakai tali rapia di lapangan dengan benar dan rapi
b. Membuat kuadrat memakai tali rapia di lapangan dengan benar tetapi tidak rapi
c. Membuat kuadrat memakai tali rapia di lapangan tidak benar dan tidak rapi
d. Tidak membuat kuadrat
4
3
2
1
4 Ketrampilan melakukan pengamatan dan tabulasi data
a. Melakukan pengamatan dengan cermat dan melakukan tabulasi data dengan benar dan lengkap
b. Melakukan pengamatan dengan cermat dan melakukan tabulasi data dengan benar tetapi tidak lengkap
c. Melakukan pengamatan dengan tidak cermat dan melakukan tabulasi data dengan benar dan lengkap
d. Tidak melakukan pengamatan dan tidak melakukan tabulasi data
4
3
2
1 5 Kerjasama kelompok
a. Semua anggota kelompok dapat bekerjasama dengan kompak b. Semua anggota kelompok dapat bekerjasama tetapi kurang kompak c. Hanya beberapa/ sebagian anggota kelompok bekerja d. Tidak ada anggota kelompok yang bekerja, semuanya
menggantungkan kelompok lain
4 3 2 1
6 Kemampuan membuat kesimpulan
a. Mampu membuat kesimpulan dengan benar tanpa bantuan siapapun b. Mampu membuat kesimpulan dengan benar dengan bantuan guru c. Kurang mampu membuat kesimpulan walaupun sudah dibantu guru d. Tidak mampu membuat kesimpulan
4 3 2 1
Lampiran 14
LEMBAR OBSERVASI KEAKTIFAN SISWA DALAM
PROSES BELAJAR MATERI EKOSISTEM
MELALUI MODEL INQUIRY
Satuan pendidikan : MTs NU Al-Syairiyah Limpung Batang Materi pelajaran : Biologi Materi pokok : Ekosistem Sub materi pokok : Satuan dalam ekosistem, saling hubungan antar ekosistem, dan
upaya pelestarian keanekaragaman makhluk hidup. Kelas : eksperimen Aspek : Psikomotorik
No Nama
Aspek yang
diamati Jumlah
skor Nilai Ket
A B C D E F
1 2 3 4 5 6 7 8 9
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Akhmad Effendi Alfian Hidayat Alias Lutfiana Anas Fatul. L Ari Yulianto David Alfianto Dian Pratiwi Efa Yulianti Erniyanti Fariz Zulhimi Fathahul Arifin Hasan Albana Hidayatul Fatikhah Ifan Fadila. A Ikhbirul Kusen Inne Zar’atul. A Irfan Fridenianto Kuswibisono Laili Aslikha Maghfirotus.S Mazizati Irsya Miftah Faridi Mirza Shahriya Muhamad Farizal Muhamad Rizal. Z Muhamad Farid. R Muhamad Hamzah. N Muhamad Fathkhur. R Muhamad Toha Multazam Nur Faizah
3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 2 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4
4 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 2 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4
4 2 3 2 3 2 2 3 2 2 3 3 2 2 3 2 2 3 4 3 2 3 2 3 4 2 3 2 4 2 4
3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3
2 4 4 2 2 4 2 3 3 2 3 2 3 3 2 4 3 2 3 2 2 3 2 3 4 3 3 2 2 4 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3
19 19 19 16 19 18 17 19 18 16 19 19 16 20 19 19 18 19 21 20 18 21 18 22 23 19 19 16 19 20 19
79, 2 79, 2 79, 2 66, 7 79, 2 75 70, 8 79, 2 75 66, 7 79, 2 79, 2 66, 7 83, 3 79, 2 79, 2 75 79, 2 87, 5 83, 3 75 87, 5 75 91, 7 95, 8 79, 2 79, 2 66, 7 79, 2 83, 3 79, 2
Aktif Aktif Aktif Cukup akif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Cukup aktif Aktif Akif Cukup aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Sangat aktif Sangat aktif Aktif Aktif Cukup aktif Aktif Aktif Aktif
32 33 34 35 36 37 38 39 40
Putri Mardiana Rizki Kurotul. A Rizki Kurniyati Rosidin Roudhotun .N Siti Amna Tri Kumala Dewi Winbangun Ijazani Yulfa ‘Arofina
4 3 3 3 3 4 3 3 3
4 3 3 2 3 4 2 3 4
2 3 3 2 2 3 2 3 2
3 3 4 4 4 4 4 4 4
4 3 4 2 3 2 3 2 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3
22 17 20 16 18 20 17 18 19
91, 7 70, 8 83, 3 66, 7 75 83, 3 70, 8 75 79, 2
Sangat aktif Akif Aktif Cukup aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif
Keterangan: 1. Aspek Pengamatan
A. ketrampilan dalam mempersiapkan alat dan bahan B. kesiapan pribadi C. ketrampilan memakai alat dan bahan D. ketrampilan melakukan pengamatan dan tabulasi E. kerja sama kelompok F. kemampuan membuat kesimpulan
2. Kriteria Penilaian
1 : kurang 2 : cukup 3 : baik 4 : sangat baik
3. Penilaian
N = Skor yang diperoleh siswa x100 Skor maksimum ideal 4. Keterangan
≤ 50 : kurang aktif 51-69 : cukup aktif 70-89 : aktif 90-100 : sangat aktif
Lampiran 15
KEAKTIFAN SISWA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR MATERI EKOSISTEM
MELALUI MODEL INQUIRY
satuan pendidikan : MTs NU Al-Syairiyah Limpung Batang Materi pelajaran : Biologi Materi pokok: satuan dalam ekosistem, saling hubungan antar ekosistem, dan upaya pelestarian keanekaragaman makhluk hidup No Kode Aspek Afektif Aspek Psikomotorik Rata-rata (Y)
1 S-1 78. 6 79. 2 78. 9 2 S-2 82. 1 79. 2 80. 7 3 S-3 78. 6 79. 2 78. 9 4 S-4 78. 6 66. 7 72. 7 5 S-5 78. 6 79. 2 78. 9 6 S-6 82. 1 75. 0 78. 6 7 S-7 78. 6 70. 8 74. 7 8 S-8 85. 7 79. 2 82. 5 9 S-9 78. 6 75. 0 76. 8
10 S-10 82. 1 66. 7 74. 4 11 S-11 78. 6 79. 2 78. 9 12 S-12 92,9 79. 2 86. 1 13 S-13 78. 6 66. 7 72. 7 14 S-14 82. 1 83. 3 82. 7 15 S-15 78. 6 79. 2 78. 9 16 S-16 85. 7 79. 2 82. 5 17 S-17 75. 0 75. 0 75. 0 18 S-18 75. 0 79. 2 77. 1 19 S-19 85. 7 87. 5 86. 6 20 S-20 78. 6 83. 3 81. 0 21 S-21 75. 0 75. 0 75. 0 22 S-22 71. 4 87. 5 79. 5 23 S-23 78. 6 75. 0 76. 8 24 S-24 92. 9 91. 7 92. 3 25 S-25 92. 9 95. 8 94. 4 26 S-26 71. 4 79. 2 75. 3 27 S-27 75. 0 79. 2 77. 1 28 S-28 75. 0 66. 7 70. 9 29 S-29 78. 6 79. 2 78. 9 30 S-30 71. 4 83. 3 77. 4 31 S-31 82. 4 79. 2 80. 7 32 S-32 92. 9 91. 7 92. 3 33 S-33 82. 1 70. 8 76. 5 34 S-34 71. 4 83. 3 77. 4 35 S-35 71. 4 66. 7 69. 1 36 S-36 82. 1 75. 0 78. 6 37 S-37 75. 0 83. 3 79. 2 38 S-38 75. 0 70. 8 72. 9 39 S-39 75. 0 75. 0 75. 0 40 S-40 78. 6 79. 2 78. 9
Lampiran 16
LEMBAR DISKUSI I
Kelompok :………. Hari/ tanggal: ……….. Nama :
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
A. Alat dan Bahan
1. Tali raffia 2. Mistar gulung
B. Cara Kerja
1. Buatlah kelompok yang terdiri dari enam-tujuh orang 2. Buatlah kuadrat dari tali raffia dengan ukuran 1 m X 1 m 3. Tentukan halaman yang akan diamati 4. Dengan menggunakan kuadrat, amati makhluk hidup dan makhluk tak hidup yang
terdapat didalamnya, kemudian catat hasil pengamatanmu dalam tabel!
C. Tabel hasil Pengamatan
No Nama
Makhluk
Makhluk
Hidup
Makhluk
Tak Hidup Jumlah
Keterangan
Individu Populasi
Catatan: beri tanda( √ ) untuk makhluk hidup dan tanda ( x ) untuk makhluk tak hidup
D. Pertanyaan
1. Jenis makhluk hidup apa saja yang kamu temukan? 2. Jenis makhluk tak hidup apa saja yang kamu temukan? 3. Jelaskan hubungan makhluk hidup dan makhluk tak hidup yang terdapat di lingkungan
tersebut? 4. Apakah yang dimaksud dengan individu? Berikan contoh dari individu berdasarkan
hasil pengamatanmu! 5. Jelaskan pengertian populasi? Sebutkan contoh dari populasi berdasarkan hasil
pengamatanmu! 6. Tuliskan kesimpulan dari hasil pengamatanmu?
Lampiran 17
LEMBAR DISKUSI II
Kelompok : ………………….. Hari/ Tanggal : ……………..
Nama : 1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Susunlah jaring-jaring makanan dengan memberi tanda panah pada bagan berikut ini :
Pertanyaan :
1. Berdasarkan diagram jaring-jaring makanan yang kalian buat, jelaskan pengertian
jaring-jaring makanan !
2. Buatlah 2 piramida makanan dari jaring-jaring makanan yang kalian buat !
Harimau
Ular Rubah
Burung Kelinci
Tikus Belalang
Laba-laba
Ulat
Tumbuhan hijau
Lampiran 18
Analisis uji regresi pada siswa yang menggunakan model inquiry pada mata pelajaran
ekosistem di kelas VII
Kode X Y X² Y² XY
S-1 52 78.9 2704 6225.21 4102.8 S-2 55 80.7 3025 6512.49 4438.5 S-3 54 78.9 2916 6225.21 4260.6 S-4 51 72.7 2601 5285.29 3707.7 S-5 53 78.9 2809 6225.21 4181.7 S-6 50 78.6 2500 6177.96 3930 S-7 50 74.7 2500 5580.09 3735 S-8 52 82.5 2704 6806.25 4290 S-9 53 76.8 2809 5898.24 4070.4 S-10 50 74.4 2500 5535.36 3720 S-11 49 78.9 2401 6225.21 3866.1 S-12 50 86.1 2500 7413.21 4305 S-13 46 72.7 2116 5285.29 3344.2 S-14 54 82.7 2916 6839.29 4465.8 S-15 47 78.9 2209 6225.21 3708.3 S-16 53 82.5 2809 6806.25 4372.5 S-17 53 75 2809 5625 3975 S-18 49 77.1 2401 5944.41 3777.9 S-19 48 86.6 2304 7499.56 4156.8 S-20 51 81 2601 6561 4131 S-21 48 75 2304 5625 3600 S-22 51 79.5 2601 6320.25 4054.5 S-23 52 76.8 2704 5898.24 3993.6 S-24 51 92.3 2601 8519.29 4707.3 S-25 50 94.4 2500 8911.36 4720 S-26 51 75.3 2601 5670.09 3840.3 S-27 51 77.1 2601 5944.41 3932.1 S-28 53 70.9 2809 5026.81 3757.7 S-29 51 78.9 2601 6225.21 4023.9 S-30 49 77.4 2401 5990.76 3792.6 S-31 49 80.7 2401 6512.49 3954.3 S-32 48 92.3 2304 8519.29 4430.4 S-33 47 76.5 2209 5852.25 3595.5 S-34 48 77.4 2304 5990.76 3715.2 S-35 48 69.1 2304 4774.81 3316.8 S-36 51 78.6 2601 6177.96 4008.6 S-37 51 79.2 2601 6272.64 4039.2 S-38 53 72.9 2809 5314.41 3863.7 S-39 50 75 2500 5625 3750 S-40 50 78.9 2500 6225.21 3945 JUMLAH(∑) 2022 3156.8 102390 250291.98 159580
1. Menghitung rata-rata variabel X dan variabel Y
a. untuk variabel X nilai meannya adalah:
mean X = ∑Xi
N
= 2022
40
= 50, 55
b. untuk variabel Y nilai meannya adalah:
mean Y = ∑Yi
N
= 3156, 8
40
= 78, 92
2. Menghitung rumus regresi pada kelas yang menerapkan model inquiry
^
Y = a + bx
a = (∑Y)(∑X2) – (∑X)(∑XY)
N∑X2 – (∑X)2
= (3156, 8)(102390) – (2022)(159580)
40(102390) – (2022)2
= 553992
7116
= 77, 852
b = N∑XY - (∑X)(∑Y)
N∑X² - (∑X)²
= 40(159580) – ( 2022)(3156, 8)
40(102390) – (2022)2
= 150, 4
7116
= 0. 021
^
Y = a + bx
= 77, 852+ 0, 021X
3. Menghitung jumlah kuadrat
a. Jumlah kuadrat total
JK (T) = ∑Y2
= 250291, 98
b. Jumlah kuadrat koefisien a
JK (A) = (∑Y)2
N
=( 3156, 8)2
40
= 249134, 7
c. Jumlah kuadrat regresi (b/a)
JK(b/a) = b{∑XY – (∑X)(∑Y)}
N
= {N∑XY – (∑X)(∑Y)}2
N{N∑X 2– (∑X)2}
= {40(159580) –(2022)(3156, 8)}2
40{40(102390) – (2022)2}
= 22620, 16
284640
= 0, 0795
d. Jumlah kuadrat sisa
JK(S) = JK(T) – JK(a) – JK(b/a)
= 250291, 98 – 249134, 7 – 0, 0795
= 1157, 2005
e. Untuk menguji hipotesis nol
Fh = S2reg
S2sis
Dengan dk pembilang n= 1 dan dk penyebut = n-2 (38)
Fh = 0, 0795
30, 453
= 0, 003
F tabel dengan taraf kesalahan antara 1% dan 5% dengan dk pembilang = 1 dan dk
penyebut = 38 (n-2) adalah 4. 10
F hitung < F table baik untuk taraf kesalahan antara 1% dan 5% kesimpulannya
koefisien regresi tidak berarti (b = a)
4.Menghitung hipotesis antara dua variabel
r ={ }{ }2222 )()( Υ∑−ΥΧ∑−Χ
ΥΧ−ΧΥ
∑∑
∑ ∑ ∑nn
n
= })8,3156()98,250291(40}{)2022()102390(40{
)8,3156)(2022()159580(4022
−−
−
= 150, 4
18149, 95051
= 0, 008
Taraf signifikan dengan taraf kesalahan 1% dan 5% serta n = 40
r hitung r table dengan Taraf kesalahan Keterangan
5% 1%
0. 008 1, 312
0, 403
Tidak signifikan
Tidak signifikan
Lampiran 19
LEMBAGA PENDIDIKAN MA’ARIF
YAYASAN ISLAM AL- SYAIRIYAH
MTs NU AL – SYAIRIYAH LIMPUNG TERAKREDITASI B
No.Kw.11.4/PP.03.2/624.25.08/2006
Jl.Raya Limpung –Tersono KM.1,5 Plumbon, Limpung, Batang 51271 Telp. ( 0285) 4468368
e-mail : mtsnualsyairiyahlimpung@gmail.com Website : mtsnualsyairiyahlimpung.blogspot.com
PROFIL MADRASAH / SEKOLAH
TAHUN PELAJARAN 2009 / 2010
I. IDENTITAS MADRASAH / SEKOLAH :
1. Nama Madrasah / Sekolah : MTs NU AL SYAIRIYAH LIMPUNG 2. Alamat Madrasah / Sekolah :.
a. Desa/kelurahan/Jalan : Plumbon, Jl Raya Limpung-tersono Km,1,5 b. Kecamatan : Limpung c. Kabupaten : Batang d. Nomor Telp / HP : ( 0285 ) 4468 368
3. Didirikan Tanggal : 13 Mei 1986 4. Nomor Statistik : 212.33.25.08. 017 5. Jenjang Akreditasi : B 6. Status Madrasah / Sekolah : Swasta
a. SK dari : Departemen Agama Kanwil Prop Jawa Tengah b. Nomor : Kw 11.4/4/PP.03.2/3607/2006 c. Tanggal : 30 Juni 2006
7. Penyelenggara Madrasah / Sekolah : MTs NU Al Syairiyah Limpung 8. Yayasan Penyelenggara : Yayasan Islam Al Syairiyah Nama Ketua Yayasan : Drs. H.AGUS MUSYAFAK Alamat : Pungangan, Limpung, Batang
II. IDENTITAS KEPALA MADRASAH / SEKOLAH :
1. Nama : AKHMAD MAKHALI,S.Ag 2. NIP : - 3. Pendidikan Terakhir : SI PAI 4. Status : GTT/GTY
SK dari : YAYASAN ISLAM AL-SYAIRIYAH Nomor : 002/SK/YISA/VII/2004 Taggal : 18 Juli 2004
5. Alamat Rumah : Kemuning, Plumbon, Rt 01/02 Limpung, Batang
( 085 869 184 171 )
III. KEADAAN SISWA TAHUN PELAJARAN 2009 / 2010 :
No Kelas Jumlah Siswa Jumlah Keseluruhan Keterangan
Laki-laki Perempuan
VII 48 40 88
VIII 40 46 86
IX 29 37 66
Jumlah 122 118 240
IV. DAFTAR NAMA – NAMA GURU DAN MATA PELAJARAN YANG DIAMPU :
No Nama / NIP Pend Terakhir
Tahun Lulus
Mata Pelajaran Mulai tugas di sini
1 Akhmad Makhai,S.Ag SI 1998 Akidah Akhlak 20 Juli 1997 2 Drs. H.Agus Musyafak SI 1991 Quran Hdits 01 Juli 1992 3 Istiqomah,A.Md D3 1999 Bahasa Jawa 01 Agustus 1990
4 Tarmidi,S.Pd SI 2005 Penjas 14 Juli 1986
5 H.Amin Syafii SLTA Ke NU an 14 Juli 1986
6 H.M Yusro, Ba D3 1994 IPs 14 Juli 1986
7 Bambang Siswanto SLTA 1983 Matematika 22 Juli 1986
8 Akhmad zaini SLTA 1983 Bahasa Arab 14 Juli 1986
9 Jariyah SLTA 1986 Kertangkes 23 Desember 1987
10 Ali Mujib,S.Ag SI 2001 Bahasa Arab 20 Juli 2003
11 Purwaningsih,S.sos I SI 2005 SKI 21 Agustus 2005 12 Dian Irawati B, SE SI 2005 IPs/ PKn 17 Agustus 2005 13 Fuji Hariyanti,S.pd SI 2006 Bahasa Inggris 21 September 2006
14 Nikmatul Wafiroh,S.Psi I
SI 2007 Aqidah Akhlak 16 Juli 2007
15 Umamatul Faizah,S.Pd i SI 2007 Quran Hdits VII 16 Juli 2007
16 M.Helmi Arifiyanto,S.Pd
SI 2006 TIK 16 Juli 2007
17 Rizki Murtika Sari,S.Pd SI 2008 IPA Terpadu 14 Juli 2008 18 Siti masrurotun,S.Pd SI 2008 Bahasa Indonesia 01 Januari 2009
29 M.dwi Saptono,S.Si SI 2005 Penjas VII 14 Juli 2009
20 Hamam Nasrudin, S. Pd I
SI 2008 PKn VII 14 Juli 2009
V. DAFTAR NAMA – NAMA PEGAWAI :
No Nama / NIP Pend
terakhir Tahun Lulus Jabatan Mulai Tugas disini
1 Solahudin SLTA 1984 Peng. Koperasi 20 Juli 2001 2 Ali Mujib,S.Ag S1 2001 Ka.TU 20 Juli 2003
3 Muslimah SLTA 2003 TU 21 Juli 2003 4 M.Badrudin SLTA 2000 Penjaga 16 Juli 2007 5 Sakhowi SLTP 1991 Penjaga 14 Juli 2008
VI. SARANA DAN PRASARANA :
No Jenis Sarana prasarana Jumlah Keterangan 1 Ruang Kelas 6 2 Ruang Kepala 1 3 Ruang Guru 1 4 Ruang TU 1 5 Ruang Perpustakaan 1 6 R. Laboratorium 2 7 Ruang UKS 1 9 Kamar kecil 8
10 Gudang 1 11 Lap. Olah raga 1 12 Kantin 1
Limpung, 29 Mei 2010 Kepala Madrasah AKHMAD MAKHALI,S.Ag
NIP. –
DOKUMENTASI SISWA
SAAT PROSES BELAJAR MENGAJAR MELALUI MODEL INQUIRY
Gbr. 1 Siswa sedang praktikum di lapangan Gbr. 2 Siswa melakukan diskusi kelompok
Gbr. 3 Siswa melakukan diskusi kelompok Gbr. 4 Perwakilan salah satu siswa Menuliskan hasil diskusi kelompoknya di papan tulis
Gbr. 5 Perwakilan salah satu siswa Gbr. 6 Perwakilan salah satu siswa menyampaikan hasil diskusi kelompoknya menjawab pertanyaan dari guru
top related