pengaruh kepemimpinan, kepuasan kerja, dan motivasi ...repository.umrah.ac.id/2543/1/jurnal melpy...
Post on 18-Sep-2019
17 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PENGARUH KEPEMIMPINAN, KEPUASAN KERJA, DAN MOTIVASI
TERHADAP KINERJA KARYAWAN
(Studi Kasus : PT. MNC Sky Vision Tanjungpinang)
Melpy Bidawaty Barasa1,
Drs. H.Muhammad Idris
2, Nurhasanah
3.
Email: Melpybidawati05@gmail.com
Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Maritim Raja Ali Haji
Tanjungpinang.
ABSTRAK
Melpy Bidawaty Barasa, 2019 : Pengaruh Kepemimpinan, Kepuasan kerja, dan
Motivasi terhadap Kinerja Karyawan PT.
MNC SKY VISION Tanjungpinang, Tim
Promotor : Drs. H. Muhammad Idris DM,
MM., M.Si, Nurhasanah. S, SE.,M.Si.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah Kepemimpinan, Kepuasan kerja
dan motivasi berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan PT. MNC SKY VISION
Tanjungpinang. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder
yang diperoleh melalui wawancara, Penyebaran kuesioner dan studi kepustakaan
yang pengukurannya menggunakan skala likert dan diolah dengan program SPSS
21. Teknik sampel menggunakan purposive sampling berjumlah 38 responden
yang disebar kepada seluruh karyawan PT. MNC SKY VISION Tanjungpinang.
Metode analisis data yang digunakan adalah analisis kuantitatif dengan
menggunakan uji kualitas data, uji asumsi klasik dan analisis regresi linear
berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan
Kepemimpinan, Kepuasan kerja dan motivasi berpengaruh signifikan terhadap
kinerja karyawan PT. MNC SKY VISION Tanjungpinang. Pada pengujian secara
parsial (uji t) kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan
PT. MNC SKY VISION Tanjungpinang. Kepuasan secara parsial berpengaruh
signifikan terhadap kinerja karyawan PT. MNC SKY VISION Tanjungpinang.
Motivasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan PT. MNC SKY
VISION Tanjungpinang.
Kata Kunci : Kepemimpinan, Kepuasan kerja, Motivasi, dan Kinerja Karyawan.
1. PENDAHULUAN
Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan yang diharapkan
tidak terlepas dari peran para karyawan. Oleh karena itu perusahaan harus
memperhatikan kinerja karyawannya, sebab keberhasilan suatu perusahaan dilihat
dari hasil pekerjaan yang dikerjakan karyawannya. Sehingga perlu memiliki
kebijakan untuk mengembangkan kapasitas maupun stabilitas karyawan. PT.
MNC Sky Vision Tanjungpinang merupakan salah satu perusahaan yang bergerak
dalam bidang pendistribusian tayangan televisi berlangganan melalui satelit yang
pertama di Indonesia yang didalamnya terbagi 3 divisi yaitu: Indovision, Top Tv,
dan Okevision.
Danang dan Burharnudin (2015) menyatakan bahwa kepemimpinan
adalah proses memengaruhi orang lain untuk memahami dan setuju dengan apa
yang harus mereka lakukan dan bagaimana melakukan tugas tersebut secara
efektif
Kepuasan kerja dalam pekerjaan adalah kepuasan kerja yang dinikmati
dalam pekerjaan dengan memperoleh pujian hasil kerja. Kepuasan kerja yang
diberikan PT. MNC Sky Vision Tanjungpinang kepada karyawan berupa Insentif.
Semangat tidaknya karyawan bisa juga disebabkan oleh besar kecilnya insentif
yang diterima. Apabila karyawan tidak mendapatkan insentif yang sesuai dengan
besarnya pengorbanan dalam bekerja, maka karyawan tersebut cenderung malas
bekerja dan tidak bersemangat.
Murgianto (2016:378) Motivasi memiliki pengaruh terhadap kinerja
karyawan. membuktikan bahwa pentingnya motivasi juga mendorong gairah
karyawan untuk semangat dalam bekerja, sehingga meningkatnya kreativitas
kerja karyawan. Pentingnya motivasi bagi karyawan karena motivasi adalah
dorongan dari dalam diri yang mempengaruhi orang untuk melakukan sesuatu.
Motivasi juga dapat berarti pemberian daya penggerak yang menciptakan
kegairahan kerja seseorang, agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif dan
terintegrasi.
Dalam meningkatkan Kinerja karyawan PT. MNC Sky Vision
Tanjungpinang Kepemimpinan, Kepuasan kerja dan Motivasi merupakan salah
satu faktor yang dapat mendorong terciptanya kinerja karyawan, hal tersebut
karena ketiga faktor merupakan salah satu proses menuju pencapaian kinerja
karyawan dalam bekerja. Oleh sebab itu, upaya untuk meningkatkan kinerja
karyawan yaitu dengan menimbulkan perilaku-perilaku yang mencerminkan suatu
kerja yang tinggi dalam suatu perusahaan.
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian yang berjudul “ Pengaruh Kepemimpinan, Kepuasan
kerja, dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. MNC Sky Vision
Tanjungpinang”.
2.1. Kepemimpinan
2.1.1. Pengertian Kepemimpinan
Menurut Danang dan Burharnudin (2015) kepemimpinan adalah proses dimana
seorang pemimpin memengaruhi individu atau anggota kelompok untuk mencapai
suatu tujuan. Untuk mencapai tujuan tersebut seorang pemimpin dapat
menggunakan berbagai gaya agar seseorang atau kelompok dapat bersedia
melakukan sesuatu.
2.1.2 Teori Kepemimpinan
Menurut Thoha (2013 : 34) ada 4 faktor yang mempengaruhi Kepemimpinan,
beberapa faktor kepemimpinan diantaranya:
a. Kecerdasan
b. Hubungan Manusiawi
c. Motivasi dalam dan dorongan prestasi (Inner Motivation and achievement
drives).
d. Pendekatan Social learning dalam kepemimpinan
2.1.3 Indikator Kepemimpinan
Menurut Thoha (2013) ada tiga indikator kepemimpinan yang dapat digunakan
seorang pemimpin yaitu :
1. Kepemimpinan Direktif
Kepemimpinan yang tidak mengharapkan partisipasi dari bawahan, Bawahan
dituntut untuk mengerjakan perintah sesuai intruksi dan pengarahan yang
diberikan.
2. Kepemimpinan yang mendukung (Supportive Leadership)
Kepemimpinan ini bersedia untuk memberikan penjelasan sendiri, bersahabat,
mudah didekati, dan memiliki perhatian yang baik terhadap bawahannya.
3. Kepemimpinan Partisipatif
Kepemimpinan ini menerima dan mengormati adanya pendapat dari
bawahannya meskipun keputusan tetap berada padanya.
2.2. Kepuasan Kerja
2.2.1 Pengertian Kepuasan Kerja
Menurut Robbins (2015) kepuasan kerja adalah suatu sikap umum seorang
individu terhadap pekerjaannya. Ini berarti bahwa kepuasan kerja melihatnya
sebagai hasil interaksi manusia kepada pimpinannya dan kepuasaan terhadap
pekerjaan itu sendiri, insentif, kesempatan promosi, dan hubungan dengan rekan
kerja.
2.2.2. Faktor-faktor Kepuasaan Kerja
Menurut Sutrisno (2014) faktor-faktor tentang kepuasaan kerja ini, yaitu:
1. Kesempatan untuk maju
Dalam hal ini ada tidaknya kesempatan untuk memperoleh pengalaman dan
peningkatan kemampuan selama bekerja,
2. Kemauan Kerja
Faktor ini disebut sebagai penunjang kepuasan kerja bagi karyawan. keadaan
yang aman sangat memengaruhi perasaan karyawan selama bekerja.
3. Gaji.
Gaji lebih banyak menyebabkan ketidakpuasan dan jarang orang
mengekspresikan kepuasan kerjanya dengan sejumlah uang yang
diperolehnya.
4. Perusahaan dan manajemen.
Perusahaan dan manajemen yang baik adalah mampu memberikan situasi dan
kondisi kerja yang stabil. Faktor ini akan menentukan kepuasan kerja
karyawan dalam bekerja.
2.2.3 Indikator Kepuasaan kerja
Menurut Bisen dan Priya (2013), faktor utama yang mempengaruhi kepuasaan
kerja yaitu:
1. Kepuasan terhadap pekerjaan itu sendiri
Menjelaskan pandangan karyawan mengenai pekerjaannya sebagai pekerjaan
yang menarik, melalui pekerjaan tersebut karyawan memperoleh kesempatan
untuk belajar, dan memperoleh peluang untuk menerima tanggung jawab.
2. Kepuasan terhadap insentif
Insentif adalah dorongan pada seseorang agar mau bekerja dengan lebih baik
dan agar lebih dapat mencapai tingkat kinerja yang lebih. Insentif sebagai salah
satu cara untuk memotivasi para karyawan untuk bekerja dengan kemampuan
yang optimal, yaitu sebagai pendapatan diluar gaji atau upah yang telah
ditentukan.
3. Kepuasan terhadap kesempatan promosi
Setiap perusahaan mempunyai tujuan dan manfaat yang berbeda-beda dalam
mempromosikan para karyawannya kejenjang yang lebih tinggi. Promosi
memberikan kemampuan, jabatan dan imbalan jasa yang semakin besar kepada
karyawan yang berprestasi tinggi, sehingga menimbulkan kepuasan dan
kebanggaan.
4. Kepuasan terhadap Pimpinan
Pimpinan adalah faktor yang penting dalam kepuasan kerja karyawan. Karena
sosok pimpinan adalah sosok yang menjadi panutan bagi para karyawan.
Bukan hanya sebagai panutan tetapi peran pimpinan juga sebagai pemberi
arahan dan juga sebagai seseorang yang harus dapat memotivasi karyawan
ketika kinerjanya menurun.
5. Hubungan dengan rekan kerja
Semakin karyawan terhubung dengan rekan kerjanya, mereka akan
mengembangkan hubungan personal dan sosial yang berkontribusi terhadap
perasaan puas ditempat kerja.
2.3. Motivasi
2.3.1 Pengertian Motivasi
Menurut Hartatik (2014) motivasi adalah penyebab adanya keinginan dan
pelaksanaan seseorang untuk mencapai suatu tujuan yang dikehendaki. Motivasi
berasal dari bahasa latin, movere yang berarti “dorongan” atau daya penggerak.
2.3.2 Teori-Teori Motivasi
Berdasarkan teori motivasi dari Abraham Maslow, indikator motivasi
kerja yaitu:
a. Kebutuhan fisik dan biologis (physiological Needs)
b. Kebutuhan keselamatan dan keamanan (Safety and Security Needs)
c. Kebutuhan sosial (Affliation or Acceptance Needs)
d. Kebutuhan akan penghargaan (Esteem or Status Needs)
e. Aktualisasi diri (Self Actualization).
2.3.3 Tujuan Motivasi Kerja
Menurut Hasibuan (2014 :97) tujuan dari pemberian motivasi diantaranya:
1. Mendorong gairah dan semangat kerja karyawan
2. Meningkatkan produktivitas kerja karyawan
3. Meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan
4. Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik
5. Meningkatkan tingkat kesejahteraan karyawan
6. Mempertahankan loyalitas dan kestabilan karyawan perusahaan
7. Mempertinggi rasa tanggungjawab karyawan terhadap tugas-tugasnya.
2.4 Kinerja Karyawan
2.4.1 Pengertian Kinerja Menurut Casio, (2013), mengemukakan bahwa kinerja adalah suatu proses yang
luas yang memerlukan pemimpin mendefinisikan, memfasilitasi, dan mendorong
kinerja dengan mengusahakan umpan balik tepat waktu dan secara konstan
memfokuskan perhatian setiap orang pada sasaran akhir.
2.4.2. Indikator - indikator Kinerja
Dalam penelitian ini peneliti mengunakan beberapa indikator yang diemukakan
oleh Wibowo (2015:86) yaitu :
1. Kuantitas Kerja Karyawan
Kuantitas merupakan jumlah yang dihasilkan dan dinyatakan dalam istilah
seperti jumlah unit atau jumlah siklus aktivas yang diselesaikan. Kuantitas
yang diukur dari persepsi karyawan terhadap jumlah aktivitas yang ditugaskan
beserta hasilnya.
2. Kualitas Kerja Karyawan
Kualitas adalah ketaatan dalam prosedur, disiplin dan dedikasi. Kualitas kerja
diukur dari persepsi karyawan terhadap kualitas pekerjaan yang dihasilkan
serta kesempurnaan tugas terhadap keterampilan dan kemampuan karyawan.
3. Efisiensi Karyawan
Efesiensi karyawan adalah kemampuan karyawan untuk memanfaatkan tiap
sumber daya dengan baik secara maksimal.
4. Hasil kinerja Tepat Waktu Ketepatan waktu adalah adanya penerapan disiplin waktu terhadap karyawan. 5. Kemampuan Karyawan
Kemampuan yang dimiliki karyawan sesuai terhadap pekerjaan inti, dan
kemampuan karyawan dalam menggunakan akal sehat.
6. Kemandirian
Merupakan tingkat seorang karyawan yang nantinya akan dapat menjalankan
fungsi kerjanya Komitmen kerja. Merupakan suatu tingkat dimana karyawan
mempunyai komitmen kerja dengan instansi dan tanggung jawab karyawan
terhadap kantor.
3. Hipotesis
Berdasarkan pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, tinjauan pustaka, dan
kerangka pikir penelitian, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian berikut ini :
H1 : Diduga Kepemimpinan Berpengaruh Signifikan Terhadap Kinerja Karyawan
PT. MNC Sky Vision Tanjungpinang.
H2 :Diduga Kepuasan Kerja Berpengaruh Signifikan Terhadap Kinerja Karyawan
PT. MNC Sky Vision Tanjungpinang.
H3 :Diduga Motivasi Berpengaruh Signifikan Terhadap terhadap Kinerja
Karyawan PT. MNC Sky Vision Tanjungpinang.
H4 :Diduga Kepemimpinan, Kepuasan Kerja dan Motivasi Berpengaruh
signifikan terhadap Kinerja Karyawan.
4. METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif karena data penelitian berupa
angka-angka (quantity), dianalisis dengan uji statistik untuk membantu
menganalisis data kegiatan perhitungan statistik menggunakan program SPSS
(Statistik Package Social Sciences). Penelitian ini menggunakan kuesioner
sebagai alat pengumpulan data yang bersumber dari HRD (Human Resource
Development) PT. MNC Sky Vision Tanjungpinang
5. METODE POPULASI DAN SAMPEL
5.1. Populasi
Menurut Sugiyono (2013) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri
atas : objek/subjek yang mempunyai kualitas yang karakteristik tertentu yang di
tetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan kemudian di tarik kesimpulannya.
Populasi dalam penelitian ini adalah Karyawan PT. MNC Sky Vision
Tanjungpinang yang berjumlah 38 orang.
5.2. Sampel
Sampel adalah suatu prosedur pengambilan data dimana sebagian populasi
saja yang diambil dan dipergunakan untuk menentukan sifat serta ciri yang
dikehendaki dari suatu populasi. Purposive sampling adalah teknik penetuan
sampel dengan pertimbangan tertentu. Maka yang menjadi sampel sumber
datanya adalah seluruh karyawan yang bekerja di PT.MNC Sky Vision
Tanjungpinang dengan jumlah sampel yang diambil sebanyak 38 karyawan.
6. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
6.1. Analisi Statistik Deskriptif
Ghozali (2013) mengungkapkan statistic deskriptif dipergunakan untuk
menggambarkan secara statistic dari suatu variabel yang ada didalam penelitian ,
nilai minimum dilihat dari maksimum, mean, serta stadart devisi.
Tabel 1. Hasil Uji Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimu
m
Maximu
m
Mean Std.
Deviation
Kepemimpinan 38 43 69 54.26 6.660
Kepuasan_Kerja 38 36 68 54.39 7.814
Motivasi 38 25 43 34.66 4.587
Kinerja_Karyaw
an 38 27 43 34.89 4.177
Valid N
(listwise) 38
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 2018
6.2. Uji Validitas
Menurut Wibowo (2013) uji validitas atau kesalahan adalah sejauh mana suatu
alat ukur mampu mengukur apa yang ingin diukur. Kriteria dierima dan tidaknya
suatu data valid atau tidak , jika r hitung ≥ r tabel ( uji dua sisi dengan sig 0,050)
jadi dapat disimpulkan untuk semua indikator dikatakan valid.
6.3. Uji Realibilitas
Menutur Wibowo (2013). Relibialitas adalah istilah yang dipakai untuk
menunjukkan sejauh mana suatu hasil pengukuran relativ konsisten apabila
pengukuran diulangi dua kali atau lebih. Jika nilai alpha > 0,60 maka dianggap
memiliki relibialitas.
Tabel 2. Hasil Pengujian Realibilitas
Variabel Alpha Keterangan
Kepemimpinan 0,831 Reliabel
Kepuasan kerja 0,912 Reliabel
Motivasi 0,781 Reliabel
Kinerja karyawan 0,739 Reliabel
Sumber : Data Primer diolah (2018)
6.4 Uji Asumsi Klasik
6.4.1 Hasil Uji Normalitas
Tabel 3. Hasil Uji Kolmogrov Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 38
Normal Parametersa,b
Mean 0E-7
Std. Deviation .92446986
Most Extreme Differences
Absolute .084
Positive .084
Negative -.058
Kolmogorov-Smirnov Z .518
Asymp. Sig. (2-tailed) .951
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data. Sumber : Lampiran Output SPSS (2018)
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah nilai residual yang dihasilkan
dari regresi terdistribusi secara normal atau tidak. Model regresi yang baik
adalah memiliki nilai residual yang terdistribusi secara normal.
6.4.2 Uji Multikolinearitas
Menurut Priyatno (2013:151) uji multikoliniearitas adalah keadaan dimana
pada model regresi ditemukan adanya korelasi yang sempurna atau mendekati
sempurna antarvariabel independen.
Tabel 4. Hasil Uji Multikolinearitas
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1
Kepemimpinan .113 8.820
Kepuasan_Kerja .162 6.179
Motivasi .072 1.847
a. Dependent Variable: Kinerja_Karyawan Sumber : Lampiran Output SPSS (2018)
Nilai VIF pada variabel Kepemimpinan sebesar 8,820 < 10 VIF, variabel
kepuasan kerja sebesar 6.179 < 10 VIF, dan pada variabel Motivasi sebesar 1.847
< 10 VIF, nilai tolerance pada variabel kepemimpinan sebesar 0,113 > 0,1,
variabel kepuasan kerja 0,162 > 0,1, dan Motivasi sebesar 0,072 > 0,1. Jadi dapat
disimpulkan bahwa dalam pengujian ini tidak terjadi multikolinearitas.
6.4.3 Uji Heteroskedastisitas
Menurut Priyatno (2013:158) uji heteroskedastisitas adalah dimana dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual pada satu pengamatan ke
pengamatan yang lain.
Tabel 5. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Hasil Uji Park Gleyser
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 1.108 .759 1.460 .153
Kepemimpinan .020 .041 .245 .490 .627
Kepuasan_Kerja -.023 .029 -.323 -.773 .445
Motivasi -.007 .075 -.056 -.090 .929
a. Dependent Variable: ABS_RES Sumber : Lampiran output SPSS (2018)
6.4.4 Analisis Regresi Linear Berganda
Tabel 6. Analisis Regresi Linear Berganda
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 2.817 1.302 2.163 .038
Kepemimpinan .246 .071 .392 3.477 .001
Kepuasan_Kerja .125 .050 .234 2.485 .018
Motivasi .344 .129 .378 2.675 .011
a. Dependent Variable: Kinerja_Karyawan Sumber : Lampiran output SPSS (2018)
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui persamaan regresi berganda sebagai
berikut:
γ = 2,817+0,246.X1+0,125.X2+0,344. X3+
6.5 Pengujian Hipotesis
6.5.1 Uji t Hitung (Parsial)
Uji statistic t digunakan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel
independen (Kepemimpinan, Kepuasan kerja, dan Motivasi) secara individual
berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (Kinerka karyawan).
Tabel 7. Hasil Uji t (Parsial)
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 2.817 1.302 2.163 .038
Kepemimpinan .246 .071 .392 3.477 .001
Kepuasan_Kerja .125 .050 .234 2.485 .018
Motivasi .344 .129 .378 2.675 .011
a. Dependent Variable: Kinerja_Karyawan Sumber : Lampiran Output SPSS (2018)
Dengan nilai n = 38, α= 5% (uji 2 sisi) dimana n = jumlah sampel, dengan
pengujian 2 sisi untuk memperoleh nilai t tabel (α/2; n-k-1) yaitu taraf signifikan
di bagi 2, kemudian jumlah responden dikurang jumlah variabel independen
dikurang satu. Sehingga diperoleh perhitungan (0,05/2 ; 38-3-1) = (0,025 ; 34)
hasil untuk nilai ttabel = 2.03.
1. Pengaruh variabel Kepemimpinan (X1) terhadap kinerja karyawan (Y),
terlihat bahwa pengujian hipotesis kepemimpinan diperoleh thitung = 3.477
yakni lebih besar dari ttabel = 2.03. Dengan demikian berarti bahwa secara
parsial kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Demikian
juga nilai signifikan sebesar 0,01 < 0,05 yang berarti berpengaruh signifikan.
2. Pengaruh variabel Kepuasan kerja (X2) terhadap kinerja karyawan (Y), terlihat
bahwa hasil pengujian hipotesis kepuasan kerja diperoleh thitung = 24.85 yakni
lebih besar dari ttabel = 2.03. Dengan demikian berarti bahwa secara parsial
Kepuasan kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Demikian pula nilai
signifikan sebesar 0,18 < 0,05 yang berarti ada pengaruh signifikan.
3. Pengaruh variabel Motivasi (X3) terhadap kinerja karyawan (Y), bahwa
pengujian hipotesis kepemimpinan diperoleh thitung = 3.477 yakni lebih besar
dari ttabel = 2.03. Dengan demikian berarti bahwa secara parsial
kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Demikian juga nilai
signifikan sebesar 0,01 < 0,05 yang berarti berpengaruh signifikan.
6.6 Uji F Hitung (Simultan)
Uji F digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen secara bersama-
sama terhadap variabel dependen.
Tabel 8: Hasil Uji F Hitung (Simultan)
ANOVAa
Model Sum of
Squares
df Mean
Square
F Sig.
1
Regression 613.957 3 204.652 220.043 .000b
Residual 31.622 34 .930
Total 645.579 37
a. Dependent Variable: Kinerja_Karyawan
b. Predictors: (Constant), Motivasi, Kepuasan_Kerja, Kepemimpinan Sumber : Lampiran Output SPSS (2018)
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa nilai Fhitung = 220.043 > Ftabel = 2,88
dan tarif signifikan 0,000 < 0,05. Hal ini berarti hipotesis yang menyatakan bahwa
secara simultan variabel kepemimpinan, kepuasan kerja dan motivasi mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan. Hipotesis dalam penelitian
ini menolak H0. Dengan demikian berarti hipotesis 4, (H4 : Kepemimpinan,
Kepuasan kerja, dan motivasi terhadap Kinerja karyawan PT. MNC Sky Vision
Tanjungpinang.
6.7 Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien Determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui persentase sumbangan
pengaruh variabel bebas secara serentak terhadap variabel terikat.
Tabel 9. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .975a .951 .947 .964
a. Predictors: (Constant), Motivasi, Kepuasan_Kerja, Kepemimpinan Sumber : Lampiran Output SPSS 2018
Dari tabel menunjukkan bahwa Adjusted R Square adalah sebesar 0.947 atau
947%. Hal ini menunjukkan bahwa persentase sumbangan pengaruh variabel
independen yaitu kepemimpinan, kepuasan kerja, dan motivasi terhadap kinerja
karyawan sebesar 94,7%. Sedangkan sisanya 5,3% dipengaruhi oleh variabel
lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini.
7. KESIMPULAN DAN SARAN
7.1 Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian mengenai Kepemimpinan, Kepuasan Kerja dan
Motivasi terhadap Kinerja Karyawan di PT. MNC Sky Vision Tanjungpinang,
maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut ini:
1. Kepemimpinan berpengaruh secara signifikan terhadap motivasi karyawan di
PT. MNC Sky Vision Tanjungpinang sehingga bisa disimpulkan bahwa apabila
seorang memiliki Kepemimpinan yang baik di PT. MNC Sky Vision
Tanjungpinang maka motivasi karyawan meningkat.
2. Kepuasaan Kerja berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan di
PT. MNC Sky Vision Tanjungpinang. Hal ini sesuai dengan hipotesis bahwa
Kepuasan kerja secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja
karyawan PT. MNC Sky Vision Tanjungpinang.
3. Motivasi berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan di PT. MNC
Sky Vision Tanjungpinang. Hal ini sesuai dengan hipotesis bahwa Motivasi
secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan PT. MNC Sky
Vision Tanjungpinang.
4. Secara Simultan menunjukkan bahwa Kepemimpinan, Kepuasan Kerja, dan
Motivasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan PT. MNC Sky
Vision Tanjungpinang. Hal ini sesuai dengan hipotesis bahwa secara simultan
Kepemimpinan, Kepuasan kerja, dan Motivasi berpengaruh signifikan terhadap
kinerja karyawan.
8.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan diatas, maka diberikan saran
sebagai berikut :
1. Kepemimpinan yang ada di PT.MNC Sky Vision Tanjungpinang sedikit
dirubah. Diharapkan Seorang pemimpin harus selalu melibatkan karyawan
dalam pengambilan keputusan terhadap permasalahan yang ada diperusahaan
agar karyawan bisa bekerja dengan baik sehingga motivasi kerja karyawan
meningkat.
2. Selain peran seorang pemimpin, karyawan yang ada di PT.MNC Sky Vision
Tanjungpinang, baiknya lebih memperhatikan Kepuasan kerja karyawan.
Diharapkan karyawan diberikan suatu kesempatan promosi, jabatan dan
imbalan jasa yang semakin besar kepada karyawan yang berprestasi tinggi
3. PT.MNC Sky Vision Tanjungpinang, diharapkan memperhatikan Motivasi
kerja karyawan khususnya dalam kebutuhan akan penghargaan, sehingga
motivasi karyawan dalam bekerja semakin baik dan meningkat.
4. Kepemimpinan, Kepuasan kerja, dan Motivasi apabila diterapkan dengan baik
dan sejalan dengan pekerjaan karyawan akan berpengaruh terhadap Kinerja
karyawan, sehingga PT.MNC Sky Vision Tanjungpinang mempunyai kualitas
yang baik dalam pekerjaan.
DAFTAR PUSTAKA
Casio, (2013). Managing Human Resources, New York : The McGraw-Hill
Companies. Yogyakarta: Laksana.
Burhanudin. (2015). Teori Prilaku Keorganisasian (dilengkapi: Intervensi
Pengembangan Organisasi). Yogyakarta.
Ghozali, Imam, (2013), Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM
SPPS 21, Semarang: Badan Penerbit.
Hartatik, Puji Indah., (2014). Mengembangkan Sumber Daya Manusia.
Jogjakarta: Laksana.
Hasibuan, Melayu S.P. (2014). Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta:
Bumi Aksara
Murgianto (2016), International Journal Of Advanced Research.
Priyatno Duwi. (2012). Cara Kiat Belajar Belajar Analisis Data dengan SPSS 20.
Edisi Satu. Statistika Untuk Penelitian. Yogyakarta:
Robbins. (2013). Prilaku Organisasi, Edisi 12, Jakarta: Selemba Empat.
Thoha. (2013). Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara..
Wibowo. (2012). Aplikasi Praktis SPSS dalam penelitian. Yogyakarta: Penerbit
Gaya Media.
------------(2014). Manajemen Kinerja, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
top related