pengaruh kekayaan bersih dan aktiva lancar, … fileyang telah membantu dalam penyelesaian tulisan...
Post on 04-Jun-2019
226 Views
Preview:
TRANSCRIPT
i
i
PENGARUH KEKAYAAN BERSIH DAN AKTIVA LANCAR,
TERHADAP SHU KPN KAMADHUK RSUP SANGLAH
DI KOTA DENPASAR
DRS. KETUT RANTAU, M.Si
FAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR2015
ii
ii
PENGARUH KEKAYAAN BERSIH DAN AKTIVA LANCAR,
TERHADAP SHU KPN KAMADHUK RSUP SANGLAH
DI KOTA DENPASAR
DRS. KETUT RANTAU, M.Si
FAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR2015
iii
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Ida Sang Hyang Widi
Wasa/Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmatnya penulis dapat
menyelesaikan penelitian yang berjudul PENGARUH KEKAYAAN BERSIH
DAN AKTIVA LANCAR, TERHADAP SHU KPN KAMADHUK RSUP
SANGLAH DI KOTA DENPASAR
Penyusunan penelitian ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat
pengisian BKD staf pengajar di lingkungan Fakultas Paertanian Universitas
Udayana. Selama penyusunan penelitian ini penulis telah banyak mendapat
bantuan dan dorongan baik berupa moril, materiil yang tidak dilupakan
Sehubungan dengan hal tersebut di atas maka melalui kesempatan ini
penulis menyampaikan rasa hormat dan ucapan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam penyelesaian tulisan ini.
Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu segala kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan
demi kesempurnaan penulisan dimasa mendatang. Semoga penelitian ini ada
manfaatnya.
Denpasar, Oktober 2015
Penulis
iv
iv
DAFTAR ISI
Isi Halaman
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
HALAMAN PENGAJUAN............................................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... iii
HALAMAN PENGUJIAN .............................................................................. iv
KATA PENGANTAR ..................................................................................... v
DAFTAR ISI.................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL............................................................................................ x
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................... 6
1.3 Tujuan Penelitian ..................................................................... 7
1.4 Manfaat Penelitian.................................................................... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Koperasi..................................................................................... 8
2.1.1 Pengertian koperasi....................................................... 8
2.1.2 Landasan, Azas, Tujuan, dan Prinsip Koperasi ............ 9
2.1.3 Fungsi, Peran dan Prinsip Koperasi.............................. 11
2.2 Laporan Keuangan.................................................................... 12
2.2.1 Pengertian Laporan Keuangan...................................... 12
v
v
2.2.2 Komponen Laporan Keuangan ..................................... 13
2.2.3 Metode dan Teknik Analisis Laporan Keuangan ......... 15
BAB III HIPOTESIS DAN METODELOGI PENELITIAN
3.1 Hipotesis Penelitian ................................................................... 17
3.2 Obyek Penelitian ...................................................................... 17
3.2.1 Lokasi Penelitian .......................................................... 18
3.2.2 Jenis dan Sumber Data.................................................. 18
3.2.3 Populasi dan Sampel..................................................... 18
3.3 Metodelogi Penelitian................................................................ 18
3.3.1 Desain Penelitian .......................................................... 18
3.3.2 Operasionalisasi Variabel ............................................. 20
3.3.3 Prosedur Pengumpulan Data ........................................ 21
3.3.4 Metode Analisis dan Rancangan Penguji Hipotesis ..... 21
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum ..................................................................... 28
4.1.1 Wilayah Kerja KPN Kamadhuk ...................................... 28
4.1.2 Sejarah Singkat KPN Kamadhuk..................................... 28
4.1.3 Struktur Organisasi KPN Kamadhuk .............................. 31
4.2 Analisis Regresi Linier Berganda dan Uji Hipotesis................ 34
4.2.1 Analisis Regresi Linier Berganda.................................... 35
4.2.2 Uji Hipotesis (menguji koefisien regresi berganda)........ 37
4.2.3 Model Summary (menguji koefisien regresi berganda) .. 38
vi
vi
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan.................................................................................... 39
5.2 Saran .......................................................................................... 39
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vii
vii
DAFTAR TABEL
No. Tabel Halaman
1.1 Perkembangan Keuangan KPN Kamadhuk RSUP Sanglah Tahun
2010 s.d 2014.......................................................................................... 5
3.1 Tabel Operasionalisasi Variabel ............................................................. 20
viii
viii
DAFTAR GAMBAR
No. Gambar Halaman
3.1 Kurva Distribusi F .................................................................................. 27
4.1 Struktur Organisasi KPN Kamadhuk ..................................................... 32
ix
ix
DAFTAR LAMPIRAN
No. Lampiran
1. Pengaruh Kekayaan Bersih Dan Aktiva Lancar terhadap SHU pada koperasiPegawai Negeri Kamadhuk di RSUP Sanglah Denpasar
2. Analisis Regresi Berganda Menggunakan SPSS Variables entered Removed
3. Pengujian Hubungan Antara Kekayaan Bersih dengan SHU KPNKamadhuk RSUP Sanglah Denpasar ( Uji t)
4. Pengujian Hubungan Antara Aktiva Lancar dengan SHU KPN KamadhukRSUP Sanglah Denpasar ( Uji t)
5. Pengujian Pengaruh Kekayaan Bersih, Aktiva Lancar, terhadap SHU KPNKamadhuk SRUP Sanglah Denpasar atau Uji F (serempak)
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pembangunan perekonomian di Indonesia dilaksanakan oleh tiga sektor
yaitu, sektor pemerintah melalui BUMN, sektor swasta, dan koperasi. Ketiga
sektor ini diharapkan mampu berjalan sejajar dan berdampingan dalam
memajukan perekonomian di Indonesia. Sampai kini sektor swasta masih
mendominasi sektor perekonomian di Indonesia dan sektor koperasi kontribusinya
terhadap perekonomian di Indonesia masih berada di lini terakhir (Rupa, 2009).
Koperasi merupakan satu-satunya bentuk perusahaan yang paling sesuai
dengan demokrasi ekonomi Indonesia seperti yang terkandung dalam Undang-
Undang Dasar tahun 1945 pasal 33 ayat 1, yang menyebutkan bahwa
perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan.
Undang-Undang Nomor 25 tahun 1992 tentang perkoperasian menyebutkan
bahwa koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau
badan hukum koperasi sekaligus sebagai gerakan rakyat berdasarkan atas asas
kekeluargaan. Oleh karena itu, sebagai salah satu pelaku ekonomi, koperasi
diharapkan mampu menjadi soko guru perekonomian Indonesia (Karni, 2011).
Sebagai bagian integral dari tata perekonomian nasional, koperasi
memiliki kedudukan dan peran yang sangat strategi dalam menumbuh
kembangkan potensi ekonomi rakyat. Oleh karena itu, koperasi harus mampu
tumbuh menjadi badan usaha dan sekaligus sebagai gerakan dan penggalang
ekonomi rakyat serta memiliki jaringan usaha dan daya saing yang tangguh guna
1
2
mengantisipasi berbagai peluang dan tantangan pada masa yang akan datang
(Nasution, 2002).
Saat ini diakui bahwa dunia usaha di Indonesia memang diwarnai oleh
perusahaan skala UMKM, dan sudah tentu memerlukan upaya pemberdayaan
sekaligus pengukuran kinerja dengan alat analisis yang berlaku umum/global,
sehingga kelak UMKM itu mampu berkumandang dalam tatanan nasional
maupun internasional (Sinaga, 2004). Begitupula halnya dengan koperasi,
kemandirian suatu koperasi dinilai dengan menggunakan “13 kriteria KUD
Mandiri” salah satunya dari sisi keuangan dengan penilaian sistem RLS yaitu
Rentabilitas, Likuiditas, dan Solvabilitas.
Umumnya kinerja suatu koperasi diukur dari perspektif keuangan.
Pengukuran kinerja dalam perspektif keuangan untuk koperasi berpedoman pada
prinsip otonomi dan kemandirian yang tercantum dalam pedoman penilaian
klasifikasi koperasi Nomor 129/Kepmen/KUKM/XI/2002 yang terdiri dari rasio
rentabilitas modal sendiri, return on asset, asset turn over, profitabilitas,
likuiditas, solvabilitas, dan modal sendiri. Pengukuran dengan metode ini
mempunyai banyak kelemahan karena tidak cukup mewakili kinerja keseluruhan
perusahaan di luar aspek keuangan. Rasio-rasio keuangan hanya menunjukkan
posisi keuangan perusahaan dalam jangka pendek. Agar pengukuran kinerja dapat
menghasilkan informasi yang berguna, ada beberapa hal yang harus diperhatikan
yaitu sistem pengukuran harus sesuai dengan tujuan organisasi, menggambarkan
aktivitas-aktivitas kunci dari manajemen, dapat dimengerti para pegawai, mudah
diukur dan dievaluasi, serta dapat digunakan oleh organisasi secara konsisten.
3
Dalam mengoperasikan visi dan misi suatu organisasi usaha, perlu upaya melalui
indikator kinerja tertentu (Susanti, 2010).
Model akuntansi keuangan seharusnya dikembangkan dengan
mengikutsertakan penilaian atas aktiva intelektual dan tak berwujud perusahaan,
seperti produk dan jasa yang bermutu, pekerja yang memiliki motivasi dan
kemampuan serta loyalitas, proses internal yang efektif dan pelanggan yang
terpusatkan dan loyal terhadap perusahaan. Benturan antara kinerja jangka pendek
dengan membangun kapabilitas kompetitif jangka panjang dari model akuntansi
keuangan biaya historis, telah menciptakan sebuah sintesis yang disebut dengan
balanced scorecard.
Balanced scorecard dimulai dan diperkenalkan pada awal tahun 1990 di
USA oleh David P Norton dan Robert Kaplan melalui suatu riset tentang
“Mengukur Kinerja Organisasi Masa Depan” yang dipimpin oleh David Norton
dan Robert Kaplan dalam upaya mengembangkan suatu model pengukuran
kinerja yang baru (Kaplan dan Norton, 2000). Balanced scorecard digunakan
untuk mengukur kinerja dengan memperhatikan keseimbangan antara sisi
keuangan dan non keuangan, antara jangka pendek internal dan eksternal. Dari
hasil studi tersebut disimpulkan bahwa untuk mengukur kinerja masa depan,
diperlukan pengukuran yang komprehensif yang mencakup empat perspektif
yaitu: keuangan, customer, proses bisnis/internal, dan pembelajaran-pertumbuhan.
Menggunakan balanced scorecard dimungkinkan untuk menterjemahkan visi dan
strategi organisasi kedalam tujuan-tujuan yang detail dengan pengukuran kinerja
yang terbagi kedalam empat perspektif penting, sehingga pimpinan organisasi
4
dapat mempertimbangkan semua ukuran-ukuran operasional yang penting secara
simultan.
Koperasi selaku badan usaha yang tergolong organisasi modern dalam
aktivitasnya diharapkan telah melaksanakan fungsi-fungsi manajemen,
pengembangan organisasi, pengelolaan aktiva, pengembangan pemasaran, dan
pengelolaan keuangan serta pengembangan kemitraan. Dengan demikian
pengukuran kinerja dengan balanced scorecard tersebut pada hakekatnya dapat
dilakukan modifikasi sesuai dengan karakter organisasi koperasi sebagai badan
usaha dan kumpulan orang yang disebut anggota. Selanjutnya di dalam
implementasinya terhadap koperasi perlu ditentukan variabel pengukuran kinerja
yaitu aspek keorganisasian, aspek keanggotaan, aspek keuangan, dana aspek
kemitraan, serta aspek pemasaran/pelayanan.
Koperasi Pegawai Negeri Kamadhuk RSU Sanglah Denpasar merupakan
salah satu Koperasi Pegawai Negeri yang berada di Kota Denpasar, dan juga
merupakan KPN yang sudah berstatus KPN Mandiri. Awal terbentuknya Koperasi
Pegawai Negeri Kamadhuk RSU Sanglah Denpasar, di mulai dari tanggal 26
Oktober 1979. Saat itu KPN Kamadhuk mendirikan Perkumpulan Koperasi
Pegawai Negeri Kantor Pusat RSUP Kamadhuk Koperasi Kamadhuk sendiri
terdaftar pada Kantor Wilayah Koperasi Provinsi Bali pada tanggal dengan badan
hukum nomor: 945/BH/VIII, dengan nama Koperasi Pegawai Negeri Kamadhuk
RSUP Sanglah Denpasar Kantor Pusat di RSUP Sanglah. Melalui Lokakarya
KORPRI unit RSUP Sanglah diputuskan untuk mendirikan Koperasi Pegawai
Negeri Kamadhuk TSUP Sanglah Denpasar, maka dibentuk panitia persiapan
5
pendirian koperasi di RSUP Sanglah dengan SK No. 316/PT.17/UM.19/1986
tanggal 4 Februari 1986. Sejak berdirinya sampai sekarang koperasi ini telah
mengalami perubahan yaitu melalui RAT X KPN
KPN Kamadhuk merubah Badan Hukum menjadi nomor: 127/BH/PAD/
KWK.22/III/1997 pada tanggal 31 Maret 1997.
Jumlah anggota KPN Kamadhuk RSUP Sanglah sampai saat ini sebanyak
2.134 orang. Unit usaha KPN Kamadhuk RSUP Sanglah adalah Simpan Pinjam,
Waserda (Warung Serba Ada), dan Jasa (transfer uang, pembayaran listrik, dan
telepon). Dalam mengelola aktivitas KPN Kamadhuk RSUP Sanglah ini
dilengkapi dengan bidang organisasi yang terdiri dari: pengurus lima orang, badan
pengawas tiga orang, dan satu orang manajer dibantu 18 orang karyawan.
Perkembangan keuangan KPN Kamadhuk RSUP Sanglah dari tahun 2008 s.d
2012 disajikan pada Tabel 1.1.
Tabel 1.1Perkembangan Keuangan KPN Kamadhuk RSUP Sanglah
Tahun 2010 s.d 2014
Tahun Kekayaanbersih
Perkembangan
Aktiva Lancar Perkembangan
Total aktiva Perkembangan
SHU Perkembangan
2010 25.450.061927 84.299.958.628 93.129.144.264 2.134.896.436
2011 26.272,788,751 3.23 89.975.495.196 6.73 100.789.289.305 8.22 1.993.304.573 -6.63
2012 27.415808.075 4.35 93.218.646.090 1.15 103.714.965.645 2.90 2.576.705.179 29.27
2013 28.583.291.178 4.26 90.705.806.842 -2.7 100.508963.692 3.09 2.698.866.754 4.74
2014 29.329.439.092 2.59 91.056.242.752 3.86 100.507.324.797 -1.63 2.915.024.024 8.01
Berdasarkan Tabel 1.1 perkembangan total aktiva tahun 2010 s/d 2011
merupakan yang paling tinggi dari lima tahun yaitu sebesar 8.22%, sedangkan
tahun berikutnya yaitu tahun 20013s/d 2014 merupakan yang paling rendah yaitu
sebesar – 1.63%. Perkembangan kekayaan bersih KPN Kamadhuk RSUP Sanglah
6
Denpasar pada tahun 2011 s/d 2012 merupakan perkembangan kekayaan bersih
yang tertinggi yaitu sebesar 4.35%, sedangkan perkembangan kekayaan bersih
terendah terjadi pada tahun 2013 s/d 2014 yaitu sebesar 2.59%.
Pada tahun 2010 s/d 2011 merupakan perkembangan aktiva lancar yang
tertinggi yaitu sebesar 6.73%, sedangkan perkembangan aktiva lancar terendah
terjadi pada tahun 2012 s/d 2013 yaitu sebesar - 2.7%
Perkembangan sisa hasil usaha (SHU) yang tertinggi terjadi pada tahun
2010 s/d 2011 sebesar 238.40%, sedangkan perkembangan nilai sisa hasil usaha
(SHU) yang terendah terjadi pada tahun 2013 yaitu sebesar 11,56% (KPN
Kamadhuk RSUP Sanglah Denpasar2010 s/d 2014).
Secara finansial perkembangan KPN Kamadhuk RSUP Sanglah Denpsar
setiap tahunnya selalu mengalami peningkatan yang cukup baik, namun
sebagaimana diuraikan sebelumnya, perkembangan finansial suatu badan usaha
tidak cukup untuk menilai kinerja suatu badan usaha. Analisis yang lebih
komprehensif dibutuhkan agar pihak-pihak yang berkepentingan dapat mengambil
keputusan secara cermat dalam kaitannya dengan kepentingan mereka terhadap
badan usaha tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang maka dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut:
1. Apakah ada pengaruh kekayaan bersih, terhadap SHU KPN Kamadhuk RSUP
Sanglah Denpasar ?
2. Apakah ada pengaruh aktiva lancar, terhadap SHU KPN Kamadhuk RSUP
Sanglah Denpasar ?
7
3. Apakah ada pengaruh Kekayaan bersih, aktiva lancar terhadap SHU KPN
Kamadhuk RSUP Sanglah Denpasar ?
1.3 Tujuan Penelitian
Memperhatikan Permasalahan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah :
1. Mengetahui Pengaruh kekayaan bersih terhadap SHU KPN Kamadhuk RSUP
Sanglah Denpasar.
2. Mengetahui Pengaruh aktiva Lancar terhadap SHU KPN Kamadhuk RSUP
Sanglah Denpasar.
3. Mengetahui pengaruh kekayaan bersih, aktiva lancar, terhadap SHU KPN
Kamadhuk RSUP Sanglah Denpasar.
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini antara lain :
Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat dan berguna bagi semua pihak
diantaranya:
1. Bagi Peneliti menambah ilmu pengetahuan pada bidang kredit di KPN
Kamadhuk RSUP Sanglah Denpasar.
2. Bagi KPN KAMADHUK RSUP Sanglah Denpasar, hasil penelitian ini
diharapkan bisa menjadi bahan acuan atau bahan data dalam menjalankan
kegiatan Perkreditan.
3. Bagi Universitas : sebagai tambahan informasi bagi peneliti lain yang
berminat
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Koperasi
2.1.1 Pengertian Koperasi
Koperasi berasal dari kata “co” yang berarti bersama dan “operation”
yang berarti bekerja. Jadi koperasi dapat diartikan sama-sama bekerja.
Perkumpulan yang diberi nama koperasi adalah perkumpulan kerjasama dalam
mencapai tujuan. Dalam koperasi tidak sebagian bekerja dan sebagian berpangku
tangan, semuanya bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama. Namun,
tidak semua bentuk kerjasama adalah koperasi (Siwijatno, 1982).
Menurut Sumarni dan Soeprihanto (1995) koperasi adalah suatu
perkumpulan yang beranggotakan orang atau badan-badan yang memberikan
kebebasan masuk dan keluar sebagai anggota dengan bekerjasama secara
kekeluargaan, menjalankan usaha untuk mempertinggi kesejahteraan jasmaniah
para anggotanya.
Dari definisi tersebut maka di dapat adanya unsur-unsur yang terkandung
dalam koperasi, antara lain:
1. Berazaskan kekeluargaan atau bersifat gotong royong.
2. Bertujuan mengembangkan kesejahteraan anggotanya, kesejahteraan
masyarakat dan daerah.
3. Keangotaan koperasi bersifat sukarela atas dasar kekeluargaan
4. Pembagian sisa hasil usaha didasarkan atas keseimbangan jasa.
8
9
5. Kekuasaan tertinggi dalam koperasi terdapat pada rapat anggota.
6. Koperasi berusaha mendidik anggotanya kearah kesadaran berkoperasi,
menyelenggarakan salah satu atau beberapa usaha dalam lapangan
perekonomian dan mewajibkan serta mengiatkan anggotanya untuk
menyimpan secara teratur.
2.1.2 Landasan, Azas, Tujuan, dan Prinsip Koperasi
Koperasi Indonesia berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
1945, serta berdasarkan atas azas kekeluargaan. Tujuan koperasi adalah untuk
memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada
umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka
mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945 (Pasal 3 UU No. 25 Tahun 1992).
Fungsi koperasi sendiri adalah sebagai berikut; a) Sebagai urat nadi
kegiatan perekonomian Indonesia; b) Sebagai upaya mendemokrasikan sosial
ekonomi Indonesia; c) Untuk meningkatkan kesejahteraan warga negara
Indonesia; dan d) Memperkokoh perekonomian rakyat indonesia dengan jalan
pembinaan koperasi.
Sedangkan menurut Undang-Undang No. 25 tahun 1992 Pasal 4 dijelaskan
bahwa fungsi dan peran koperasi:
1. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota
pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan
kesejahteraan ekonomi dan sosialnya;
10
2. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan
manusia dan masyarakat
3. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan
perekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko-gurunya
4. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional,
yang merupakan usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan
demokrasi ekonomi
Prinsip koperasi merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan
dalam kehidupan berkoperasi. Dengan melaksanakan keseluruhan prinsip tersebut
koperasi mewujudkan dirinya sebagai badan usaha sekaligus sebagai gerakan
ekonomi rakyat yang berwatakan sosial. Adapun prinsip koperasi tersebut adalah
keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka, pengelolaan dilakukan secara
demokratis, pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding dengan
besarnya jasa usaha masing-masing anggota, pemberian balas jasa yang terbatas
terhadap modal, dan kemandirian. Dalam mengembangkan koperasi, maka
koperasi melaksanakan pula prinsip koperasi, seperti pendidikan perkoperasian
dan kerjasama antar koperasi (Depkop dan PPK, 1996).
Dalam landasan Undang - Undang Koperasi No. 25 tahun 1992 tentang
pokok- pokok koperasi, landasan koperasi Indonesia yang melandasi aktifitas
koperasi di Indonesia meliputi Landasan Idiil (Pancasila), Landasan Mental (setia
kawan dan kesadaran diri sendiri), dan Landasan Struktural dan Gerak (UUD
1945 Pasal 33 Ayat 1).
11
Asas Koperasi Indonesia adalah kekeluargaan dan kegotong- royongan.
Selain itu juga, menurut UU No. 25 tahun 1992 Pasal 5 disebutkan bahwa Azas
atau Prinsip koperasi, yaitu, Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka,
Pengelolaan dilakukan secara demokratis, Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU)
dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing
anggota (andil anggota tersebut dalam koperasi) pemberian balas jasa yang
terbatas terhadap modal Kemandirian Pendidikan perkoprasian (UU No.25 Tahun
1992, Pasal 5).
2.1.3 Fungsi, Peran dan Prinsip Koperasi
Berdasarkan pasar 4 UU Nomor 25 Tahun 1992 tentang perkoperasian,
Fungsi dan peran koperasi adalah:
1. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota
pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan
kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.
2. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan
manusia dan masyarakat.
3. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan
perekonomian nasional dengan koperasi sebagai sokogurunya.
4. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional
yang merupakan usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan dan
demokrasi ekonomi.
Prinsip koperasi dapat dilihat dalam Bab III bagian kedua pasal 5 UU RI
No.25 tahun 1992, yaitu:
12
1. Keanggotaan bersifat terbuka.
2. Pengelolaan dilakukan secara demokratis.
3. Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya
jasa usaha masing-masing anggota.
4. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal
5. Kemandirian.
2.2 Laporan Keuangan
2.2.1 Pengertian Laporan Keuangan
Menurut Kamsir (2008) dalam pengertian yang sederhana, laporan
keuangan adalah laporan yang menunjukan kondisi keuangan perusahaan pada
saat ini atau dalam suatu periode tertentu. Dalam definisi Jumingan (2006),
laporan keuangan merupakan hasil refleksi dari sekian banyak transaksi yang
terjadi dalam suatu perusahaan, sekaligus merupakan hasil tindakan pembuatan
ringkasan data keuangan perusahaan. Lantas laporan keuangan disusun dan
ditafsirkan untuk kepentingan manajemen dan pihak lain yang menaruh perhatian
atau mempunyai kepentingan dengan data keuangan perusahaan.
Pendapat yang sama juga dikemukakan oleh Arifin (2007) (dalam Alphasti
Rasi destiadi, 2010) dalam bukunya bahwa laporan keuangan merupakan bagian
dari proses pelaporan keuangan perusahaan, yang biasanya meliputi neraca,
laporan laba-rugi, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan. Disusun
dan disajikan sekurang-kurangnya setahun sekali, guna memenuhi kebutuhan
sejumlah besar pemakai yang memerlukan dan berhak memperoleh informasi
yang tercakup dalam laporan keuangan, termasuk informasi tambahan.
13
2.2.2 Komponen Laporan Keuangan
Menganalisis suatu laporan keuangan, penganalisa harus mempunyai
pengertian yang mendalam tentang laporan keuangan itu sendiri dalam bentuk-
bentuk maupun prinsip yang terkandung dalam laporan keuangan adalah sebagai
berikut:
1. Neraca
Laporan neraca menurut penjelasan Kadarsan (1992) (dalam Alphasti Rasi
Destiadi, 2010) mempunyai berbagai macam kegunaan. Di antaranya adalah bisa
menunjukkan tentang macam atau tipe perusahaan, posisi keuangan, nilai absolut,
struktur perusahaan, likuiditas dan solvabilitas, strategi perkreditan, strategi arus
tunai, daya pinjam, serta perkembangan dari perusahaan. Neraca adalah laporan
keuangan yang memberikan informasi mengenai posisi keuangan (aktiva,
kewajiaban, ekuitas) perusahaan pada saat tertentu. Sebagaimana dijelaskan
bahwa dalam laporan keuangan ada tiga laporan yaitu: neraca, laporan laba rugi,
dan laporan kas. Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai pengertian atau
definisi tentang neraca yang dikemukakan oleh para ahli sebagai berikut:
a) Aktiva
1) Aktiva lancar, yaitu aktiva yang manfaat ekonominya akan diperoleh
dalam waktu satu tahun atau kurang sesuai dengan siklus normal
perusahaan (Arifin, 2007) (dalam Alphasti Rasi Destiadi, 2010). Yang
termasuk dalam aktiva lancar adalah kas atau setara kas, investasi jangka
pendek, wesel tagih, piutang usaha, piutang lain-lain, persediaan, pajak
dibayar dimuka, biaya dibayar dimuka, dan aktiva lancar lain-lain.
14
2) Aktiva tidak lancar, contohnya adalah aktiva pajak tangguhan, investasi
pada perusahaan asosiasi, investasi jangka panjang lain, aktiva tetap
(peralatan kantor, mesin, kendaraan, gedung, tanah, dan natural resources),
aktiva tidak berwujud (goodwill, hak sewa, hak paten, hak cipta, franchise
(hak monopoli), dan lisensi), aktiva lain-lain (piutang kepada direksi dan
beban ditangguhkan).
b) Kewajiban
1) Kewajiban lancar, yaitu kewajiban perusahaan kepada pihak lain yang
penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya
perusahaan dalam jangka waktu satu tahun atau kurang (Arifin, 2007)
(dalam Alphasti Rasi Destiadi, 2010). Yang termasuk dalam kewajiban
lancar adalah pinjaman jangka pendek, wesel bayar, hutang usaha, hutang
pajak, beban masih harus dibayar, pendapatan diterima dimuka, bagian
kewajiban jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun, dan
kewajiban lancar lain-lain.
2) Kewajiban tidak lancar, contohnya adalah hutang hubungan istimewa,
kewajiban pajak tangguhan, pinjaman jangka panjang, hutang sewa guna
usaha, keuntungan tangguhan aktiva dijual dan disewaguna usaha kembali,
hutang obligasi, hutang subordinasi, obligasi konversi, serta kewajiban
tidak lancar lainnya (hutang perusahaan kepada direksi).
c) Kekayaan bersih (ekuitas)
Yang termasuk dalam kekayaan bersih (ekuitas) adalah modal saham,
tambahan modal disetor, selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan, selisih
15
transaksi perubahan ekuitas perusahaan asosiasi, keuntungan (kerugian) belum
direalisasi dari efek tersedia untuk dijual, selisih penilaian kembali aktiva tetap,
opsi saham, saldo laba, dan modal saham diperoleh kembali.
2. Laporan laba rugi
Penjelasan dari Jumingan (2006) menyebutkan bahwa laporan laba rugi
dalam banyak literatur akuntansi diturunkan dari istilah profit and loss statement,
earning statement, operations statement, atau income statement. Kadarsan (1992)
menjelaskan bahwa laporan laba rugi berperan dalam mengungkapkan
keberhasilan atau kegagalan jalannya suatu perusahaan selama suatu periode
tertentu. Kegunaan laporan laba rugi di antaranya adalah untuk menentukan
pembayaran pajak, menganalisis kemungkinan perluasan luas usaha,
mengevaluasi hasil kegiatan operasional, dan mengukur daya bayar utang
perusahaan. Menurut James C Van Horne (1997), laporan rugi laba (perhitungan
hasil usaha) adalah ringkasan pendapatan dan biaya perusahaan selama periode
tertentu diakhiri dengan laba atau rugi pada periode tersebut.
2.2.3 Metode dan Teknik Analisis Laporan Keuangan
Metode dan teknik analisa digunakan untuk menentukan dan mengukur
hubungan antara pos-pos yang ada dalam laporan, sehingga dapat diketahui
perubahan-perubahan dari masing-masing pos tersebut bila diperbandingkan
dengan laporan dari beberapa periode untuk satu perusahaan tertentu, atau
diperbandingkan dengan alat-alat pembanding lainnya.
Tujuan dari setiap metode dan teknik analisa adalah untuk
menyederhanakan data sehingga dapat lebih dimengerti. Dalam menganalisis
16
laporan keuangan digunakan beberapa metode dan teknik yang dijadikan dasar
penganalisisan. Menurut Munawir (2010) dalam bukunya, ada metode analisis
yang digunakan oleh setiap penganalisa laporan keuangan yaitu:.
1. Analisa rasio menggunakan data perusahaan untuk menghitung rasio-rasio
yang mencerminkan kondisi perusahaan terkini.
2. Analisis rasio (membandingkan rasio saat ini, masa lalu dan masa yang akan
datang), dan eksternal (melibatkan perbandingan rasio perusahaan sejenis atau
dengan rata-rata industri dengan titik waktu yang sama).
Untuk mengevaluasi kinerja dan kondisi keuangan perusahaan, analisis
keuangan dan pemakai laporan keuangan harus melakukan analisis terhadap
kesehatan perusahaan. Alat yang biasa digunakan adalah rasio keuangan. Oleh
karena itu dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik analisis rasio yaitu
rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas yang berpedoman pada
Peraturan Menteri dan KUKM No.06/Per/M/KUKM/V/2006 tentang pedoman
klasifikasi koperasi.
17
BAB III
HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Hipotesis Penelitian
Dari tinjauan teori dan penelitian terdahulu di atas disusunlah beberapa
hipotesis sementara, yaitu :
1. Diduga kekayaan bersih berpengaruh positif dan nyata terhadap SHU KPN
Kamadhuk RSUP Sanglah Denpasar
2. Diduga aktiva lancar berpengaruh positif dan nyata terhadap SHU KPN
Kamadhuk RSUP Sanglah Denpasar
3. Diduga kekayaan bersih, aktiva lancar, secara bersama-sama atau serempak
berpengaruh nyata terhadap SHU KPN Kamadhuk RSUP Sanglah Denpasar
3.2 Obyek Penelitian
Sesuai dengan judul dalam penelitian ini maka obyek penelitian adalah
Pengaruh kekayaan bersih, aktiva lancar, dan total aktiva Terhadap SHU KPN
Kamadhuk RSUP Sanglah Denpasar. Dalam penelitian ini aktivitas yang dipilih
adalah metode analisis verifikatif dan pendekatan kuantitatif yaitu merupakan
metode yang melakukan pengujian terhadap permasalahan yang tengah diteliti
berdasarkan kepada teori dan data empirik
Variabel X1 (Independen) = kekayaan bersih
Variabel X2 (independen) = aktiva lancar
Variabel Y ( D1penden) = SHU KPN Kamadhuk RSUP Sanglah Denpasar
17
18
3.2.1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di KPN Kamadhuk RSUP Sanglah Denpasar
3.2.2 Jenis dan Sumber data
Data yang dipakai dalam penulisan skripsi ini adalah data sekunder, yaitu
mempergunakan neraca pertanggungjawaban Ketua Koperasi Kamadhuk selama
12 tahun
3.2.3 Populasi dan Sampel
Dalam hal ini penulis tidak menggunakan populasi dan sampel hanya
menggunakan informan kunci. Informan kunci adalah orang yang memahami
permasalahan yang diteliti, yang menjadi informan kunci yaitu Manajer KPN
Kamadhuk itu sendiri.
3.3 Metodologi Penelitian
3.3.1 Desain Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskriptif
Kuantitatif, dimana metode ini dibagi dalam metode deskriptif dan metode
kuantitatif sehingga dengan menggambarkan pembahasan yang lebih banyak
berhubungan dengan rumus yang bersumber dari laporan keuangan. Untuk
memperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai metode deskriptif kuantitatif
suatu studi kasus, berikut dikemukakan beberapa pendapat yang antara lain
Husein Umar, (2000:47) mengumukakan penyebab dari suatu gejala tertentu.
Sedangkan Menurut Gay (1976) metode ini berlangsungnya proses penelitian
19
Menurut buku metode penelitian : Metode deskriptif adalah suatu metode
dalam bertujuan untuk menjawab pertanyaan yang menyangkut sesuatu pada
waktu meneliti suatu kelompok manusia, suatu set kondisi suatu sistem pemikiran
ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang untuk membuat deskriptif,
gambaran/lukisan secara sistematik, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta,
sifat-sifat serta hubungan-hubungan secara fenomena yang diselidiki (Nazir,
2003: 63).
Di dalam buku Pengantar Penelitian Ilmiah, adapun ciri-ciri metode
deskriptif :
1. Memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada masa
sekarang dan masalah-masalah yang aktual.
2. Data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan dan kemudian
dianalisa (Winarno Surakhmad, 1994:40)
Sementara metode kuantitatif menurut buku Metode Kuantitatif Teori dan
Aplikasi untuk Bisnis dan Ekonomi: Mudjarad Kuncoro (2001; 1-2) adalah:
pendekatan ilmiah terhadap pengambilan keputusan manajerial dan ekonomi
Dimana pendekatan ini terdiri dari atas perumusan masalah, menyusun model,
mendapatkan data, mencari solusi, menguji solusi, menganalisa hasil, dan
mengimplementasikan hasil (Mudjarad Kuncoro,2001:1-2).
Tujuan dari metode Deskriptif Kuantitatif yaitu membuat suatu uraian
secara sistematik mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat dari obyek yang diteliti
kemudian menggabungkan hubungan antara variabel yang terlibat di dalamnya.
Adapun langkah langkah yang digunakan dalam pengolahan data analisisnya
adalah sebagai berikut :
20
1. Memperoleh data dan menganalisa data kekayaan bersih, merupakan variabel
X1
2. Memperoleh data dan menganalisa data mengenai aktiva lancar merupakan
variabel X2
3. Memperoleh data dan menganalisa data mengenai SHU KPN Kamadhuk
RSUP Sanglah Denpasar, yang merupakan variabel Y
4. Menganalisis dan melakukan pengujian bagaimana pengaruh kekayaan bersih,
aktiva lancar, terhadap SHU KPN Kamadhuk RSUP Sanglah Denpasar.
3.3.2 Operasionalisasi Variabel
1. Tingkat SHU KPN Kamadhuk RSUP Sanglah Denpasar sebagai variabel
dipenden (variabel Y)
2. Besarnya kekayaan bersih sebagai variabel independen (variabel X1)
3. Besarnya aktiva lancar sebagai variabel independen (Variabel X2)
Tabel 3.1Tabel Operasionalisasi Variabel
Variabel Konsep Variabel Sub Variabel Satuan SkalaKekayaan bersih(Variabel X1)
Kekayaan bersih yangdigunakan Koperasidalam menjalankanusahanya
Total kekayaanbersih sendiri/ekuitas
Rupiah Rasio
Aktiva Lancar(Variabel X2)
Kas, piutang,persediaan, ADD,peralatan
Total aktivalancar
Rupiah Rasio
SHU KPNKamadhuk RSUPSanglah Denpasar(Y)
Total keuntungansetiap tahun
Penerimaandikurangi biayaoperasional
Rupiah Rasio
21
3.3.3 Prosedur Pengumpulan Data
Data yang dibutuhkan diperoleh baik dari sumber primer maupun sekunder
dengan menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut :
a. Studi Kepustakaan ( Library Research)
Yaitu pengumpulan data yang diperoleh dari studi kepustakaan dengan
menggunakan literatur yang berhubungan dengan masalah yang diteliti dengan
cara mempelajari, membaca buku-buku dan catatan-catatan kuliah.
b. Studi Lapangan (Field Research)
Studi lapangan yaitu teknik pengumpulan data berdasarkan pengamatan
langsung ke pengurus KPN Kamadhuk, yang dilaksanakan dengan cara :
1. Teknik wawancara, yaitu cara pengumpulan data yang dilakukan melalui
tanya jawab antara penyusun dengan petugas yang berwenang yang ada
hubungannya dengan masalah yang diteliti.
2. Teknik observasi, yaitu cara pengambilan data dengan mengadakan
pengamatan secara langsung terhadap masalah yang sedang diteliti,
dengan maksud untuk membandingkan keterangan-keterangan yang
diperoleh dengan kenyataan.
3.3.4 Metode Analisis dan Rancangan Penguji Hipotesis
1. Metode Analisis
Metode analisis yang digunakan adalah Pengaruh Kekayaan bersih, Aktiva
Lancar, Terhadap Keuntungan KPN Kamadhuk Untuk menganalisis Pengaruh
Kekayaan bersih, Aktiva Lancar, Terhadap Keuntungan KPN Kamadhuk RSUP
Sanglah Denpasar, dipergunakan analisis sebagai berikut :
22
a. Analisis Regresi
Analisis regresi digunakan untuk mengetahui ada tidaknya penggunaan modal,
aktiva lancar, dan total aktiva terhadap keuntungan/SHU
Persamaan regresi linier sederhana adalah :
Y = a + b1X1 + b2X2
Dimana :
Y = SHU KPN Kamadhuk RSUP Sanglah Denpasar
a = SHU KPN Kamadhuk RSUP Sanglah Denpasar jika kekayaan bersih,
Aktiva lancar,
b1 = Kecenderungan perubahan tingkat SHU KPN Kamadhuk RSUP Sanglah
Denpasar akibat peranan Kekayaan bersih
X1= Kekayaan bersih
b2 = Kecenderungan perubahan tingkat keuntungan KPN Kamadhuk akibat
peranan aktiva lancar
X2 = Aktiva lancar
Untuk menghitung a dan b digunakan rumus sebagai berikut :
a =∑ ∑ ∑ ∑∑ ∑
b =∑ ∑ ∑∑ ∑
b. Analisis Koefisien Korelasi Linier sederhana (produk moment)
Analisis Koefisien Korelasi Linier sederhana (produk moment)
digunakan untuk mengetahui kuat lemahnya hubungan (derajat korelasi)
23
antara kedua variabel tersebut. Rumus koefisien korelai dapat ditulis sebagai
berikut:
r =∑ ∑ ∑∑ ∑ . ∑ ∑
dimana :
n = jumlah data
X = Kekayaan bersih, aktiva lancar, dan total aktiva
Y = SHU KPN Kamadhuk RSUP Sanglah Denpasar
Nilai koefisien korelasi r menurut Husein Umar (2000) berkisar antara -1 dan
+1 yang kriteria pemanfaatannya dijelaskan sebagai berikut :
1. Jika nilai r > 1, artinya telah terjadi hubungan yang linier positif, yaitu
makin besar nilai variabel x, makin besar pula nilai variabel y, atau
sebaliknya semakin kecil nilai variabel x, maka semakin kecil nilai
variabel y.
2. Jika nilai r < 0, artinya tidak ada hubungan sama sekali antara variabel x
dengan variabel y.
3. Jika nilai r = 1 atau r = - 1, telah terjadi hubungan linier sempurna yaitu
berupa garis lurus, sedangkan ntuk nilai r yang makin mengarah ke angka
0 maka garis makin tidak lurus
c. Analisis regresi linier berganda
Analisis regresi linier berganda adalah analisis yang digunakan untuk
mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.Pengujian
dilakukan dengan uji t (uji farsial), dan uji F (uji serempak). Adapun
persamaan regresinya menurut Gujarati (1988 :91) adalah sebagai berikut:
24
Y = SHU KPN Kamadhuk RSUP Sanglah Denpasar
= intercept (konstanta)
X1 = kekayaan bersih dalam satuan rupiah
aktiva lancar dalam satuan rupiah
= Parameter yang ditaksir
U = Error term (faktor pengganggu) yang dalam hal ini merupakan
faktor-faktor yang tidak dimasukkan dalam model
d. Koefisien determinasi berganda
Untuk lebih lengkapnya hasil perhitungan di atas, maka perlu
dicari koefisien determinasi (R2) dari variabel kekayaan bersih, aktiva lancar,
terhadap SHU KPN Kamadhuk RSUP Sanglah Denpasar. Koefisien
determinasi ini mengukur kontribusi kekayaan bersih, aktiva lancar, terhadap
SHU KPN Kamadhuk KRSUP Sanglah. Adapun perumusan koefisien
determinasi menurut Sujana (1997):46) adalah sebagai berikut:
R = ∑R =
∑ ∑∑Keterangan :
R2 = Koefisien Determinasi
Y = SHU KPN Kamadhuk RSUP Sanglah Denpasar
X1 = kekayaan bersih
X2 = aktiva lancar
25
e. Uji t (parsial)
Tujuan dari uji t (parsial ) adalah untuk mengetahui pengaruh variabel
bebas (kekayaan bersih, aktiva lancar.) secara parsial, terhadap variabel terikat
SHU KPN Kamadhuk RSUP Sanglah Denpasar dengan langkah-langkah
pengujian sebagai berikut (Aglifari, 2000:32)
1. Formula Hipotesis
H0 : = 0 artinya tidak ada pengaruh secara parsial jumlah kekayaan
bersih terhadap SHU KPN Kamadhuk RSUP Sanglah
Denpasar.
Ha : 0 artinya ada pengaruh positif dan nyata secara parsial
kekayaan bersih SHU KPN Kamadhuk RSUP Sanglah
Denpasar.
H0 : = 0 artinya tidak ada pengaruh secara parsial aktiva lancar
terhadap SHU KPN Kamadhuk RSUP Sanglah Denpasar.
Ha : 0 artinya ada pengaruh positif dan nyata secara parsial aktiva
lancar terhadap SHU KPN Kamadhuk RSUP Sanglah
Denpasar.
Kesimpulan
1) Bila H0 diterima, berarti ada pengaruh variabel bebas terhadap variabel
terikat
2) Bila H0 ditolak, berarti ada pengaruh variabel bebas terhadap variabel
terikat f, Uji F
26
1. Pengujian secara serempak (F-test) yaitu dipergunakan untuk
pengujian variabel-variabel bebas secara serempak atau simultan
terhadap variabel terikat yang terdapat dalam model. Menurut Gujarati
(1998:120), nilai F dapat diperoleh dengan menggunakan formulasi
sebagai berikut:
F =// .................................................................(3)
a) Formulasi hipotesis
1. H0 : = 0 berartikekayaan bersihl, aktiva lancar,
secara serempak tidak berpengaruh terhadap SHU KPN.
Kamadhuk RSUP Sanglah Denpasar
2. Hi : =0 Minimal satu dari variabel Kekayaan
bersih, aktiva lancar, tidak sama dengan nol, artinya variabel
kekayaan bersih, aktiva lancar, secara serempak berpengaruh
terhadap SHU KPN Kamadhuk RSUP Sanglah Denpasar
3. Menentukan titik kritis dengan tingkat signifikan ( level 0f
significant) yang digunakan dalam penelitian ini adalah 5%
dengan derajat kebebasan DF (k-1) (n-k) atau F (k-1)(n-k)
b) Kriteria pengujian
H0 diterima jika = F hitung < F tabel
H0 ditolak jika = F hitung < F tabel
c) Mencari nilai F dengan formula :
Fhitung =// .................................................................(4)
27
Keterangan :
K = banyaknya variabel (dalam penelitian ini ada 3 variabel)
n = banyaknya sampel
R2 = Koefisien Determinasi
Gambar 3.1Gambar Kurva Distribusi F
2. Metode Statistik
Untuk mengetahui Peranan modal dalam Meningkatkan keuntungan/
SHU KPN Kamadhuk digunakan analisis data dengan metode statistik. Data
yang digunakan dalam analisis ini adalah Peranan kekayaan bersih sebagai
variabel bebas, dan keuntungan/SHU KPN Kamadhuk sebagai variabel terikat.
DaerahPenerimaan Ho
DaerahPenolakan Ho
28
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum
4.1.1 Wilayah Kerja KPN Kamadhuk
Penelitian ini di lakukan di KPN Kamadhuk RSU Sanglah Denpasar yang
berlokasi di Jalan Diponegoro Denpasar Bali Denpasar. Wilayah kerja KPN
Kamadhuk mencakup di lingkungan RSU Sanglah Denpasar.
Keadaan geografis wilayah kerja KPN Kamadhuk berada pada dataran
rendah, termasuk daerah basah dan bukan di kawasan pariwisata.
4.1.2 Sejarah Singkat KPN Kamadhuk
KPN Kamadhuk didirikan pada tanggal 8 Juni 1963, selaku
1. Ketua Umum : Putu Putra Wisada SH.MM
2. Ketua I : Komang Ayu Mustriwati, SKP.MPH
Ketua II : dr. Ketut Semara Jaya, MM
Ketua III : Nyoman Dharma Wiasa, S KP. MM
3. Sekretaris I : AA Sri Agung Adi Latri, S KP . M.Kes
Sekretaris II : I Nengah Sumerta, SH.MH
4. Bendahara : Gusti Putu Ngurah Dana, SE
Setelah melalui proses pengajuan badan hukum KPN Kamadhuk dan
diresmikan oleh Dr Farid Wadjdi Husain Sp.B (K) kemudian dengan pengesahan
badan hukum No. 492 /BH/VIII/1964, Tanggal 17 Desember 1967 mengdakan
penyesuaian menjadi Badan hukum No 492/BH/VII/1967, dan pada 26 Maret
28
29
kembali dilakukan penyesuaian badan Hukum menjadi BH No. 130/BH/PAD/
KWK.22/III/1996.
1. Bidang Organisasi
a. Jumlah Anggota
Sampai akhir tahun 2014 anggota yang terdaftar sebanyak 1902 orang,
dengan rincian : PNS 1.698 : Non PNS : 204 orang dan jumlah anggota
yang keluar di tahun 2014 sebanyak 22 orang diantaranya 7 orang
meninggal, 13 orang pensiaun dan 2 orang pindah.
b. Pengurus
Susunan kepengurusan sampai dengan 2014
Ketua : Putu Putra Wisada,SH,MM
Ketua I : Komang Ayu Mustriwati,Skp,,MM
Ketua II : dr. Ketut Semara Jaya, MM
Ketua III : Nym. Dharma Wiasa, Skp, MM
Bendahara : Gusti Putu Ngurah Dana,SE
Sekretaris I : AA Sri Adi Latri, Skp.Ns,MM
Sekretaris II : I Nengah Sumerta, SH,MM
Sekretaris I : Agus Suprianta, SE, MSI
c. Badan Pengawas
Susunan kepengawasan sampai dengan tahun 2014
Ketua : I G Ngurah Sukadarma, Skp,M.Kes
Anggota : I Gusti Putu Ayu Suciari, SE,MM
Anggota : AA Gd Panca Limantara
30
Dalam menjalankan tugasnya pengawas telah sepakat untuk
melakukan pengawasan sesuai jadwal yang disepakati dan pengawasan
yang sifatnya insidentil.
d. Manajemen
Untuk membantu tugas dan tanggung jawab, pengurus telah
mengangkat manajemen pengelolaan usaha koperasi yaitu :
Tenaga Administrasi Umum : 4 orang
Simpan Pinjam : 6 orang
Pertokoan : 28 orang
Ambulance : 9 orang
Foto Copy : 4 orang
Capetaria : 8 orang
Apotek : 24 orang
e. Ketatalaksanaan
Dalam menjalankan roda organisasi tahun 2014 telah ditetapkan
melalui program kerja dan beberapa kebijakan yaitu :
2. Bidang Organisasi
a. Simpanan pokok bagi anggota baru sebesar Rp.100.000
b. Simpanan Wajib tetap dilaksanakan pergolongan yaitu golongan IV
sebesar Rp. 50.000, golongan III sebesar Rp. 10.000, dan golongan II
sebesar Rp. 5000.
31
4.1.3 Struktur Organisasi KPN Kamadhuk
Setiap Koperasi mempunyai struktur organisasi yang sengaja dibuat untuk
mempertegas wewenang dan tanggung jawab dari masing-masing individu yang
ada dalam koperasi tersebut. Dalam skema struktur organisasi dapat dilihat
wewenang dan tanggung jawab tersebut biasanya digambarkan dalam bentuk
skema.
Dalam skema struktur organisasi dapat dilihat wewenang dan Tanggung
Jawab dari pimpinan teratas sampai paling bawah. Skema ini dapat juga berfungsi
sebagai gambaran secara umum orang yang bertanggung jawab terhadap KPN dan
pengembangannya itu sendiri. Struktur organisasi merupakan garis wewenang dan
tanggung jawab antar satu bidang dengan bidang lainnya yang merupakan satu
kesatuan bidang yang tidak dapat dipisahkan.
Struktur organisasi KPN Kamadhuk dapat dilihat pada Gambar 4.1.
32
Gambar 4.1Struktur Organisasi KPN Kamadhuk
Rapat Anggota
Pengurus Pengawas
Ketua
Bendahara Sekretaris
Manajer
Unit Simpan Pinjam Unit Waserda/ Pertokoan
Aanggota
33
Berdasarkan struktur organisasi tersebut dapat dijelaskan wewenang dan
tanggung jawab dari masing-masing bagian yang terdapat dalam struktur.
1. Rapat Anggota
Rapat anggota dihadiri oleh anggota koperasi yang merupakan kekuasaan
tertinggi dalam pengelolaan koperasi. Kuasa tertinggi terletak ditangan rapat
anggota. Untuk menghadiri rapat anggota tidak dapat diwakilkan anggota lainnya.
Sesuai dengan anggaran dasar koperasi yang bersangkutan, rapat anggota wajib
diadakan satu tahun sekali.
Anggota harus hadir pada waktu yang telah ditentukan untuk membahas
mengenai persoalan-persoalan yang terjadi dalam kurun waktu setahun terakhir
pada setiap koperasi seharusnya menjalankan usahanya untuk mencapai tujuan.
2. Pengurus
Pengurus KPN Kamadhuk dipilih dalam suatu rapat anggota untuk
anggota dalam mengelola koperasi. Pengurus KPN Kamadhuk terdiri atas ketua,
wakil ketua, sekretaris, bendahara, dan bagian umum. Dalam mengelola koperasi,
pengurus memiliki kewenangan baik yang bersumber dari peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku, maupun dari anggaran dasar dan peraturan
intern koperasi itu sendiri.
3. Pengawas
Badan Pengawas KPN Kamadhuk yang kedudukannya sejajar dengan
pembina dipilih oleh anggota dalam rapat anggota. Koperasi yang dipimpin oleh
pengurus perlu mendapatkan pengawasan dari rapat anggota yang diwakili oleh
pengawas. Pengawas melakukan pengawasan terhadap tata kehidupan KSP yang
34
termasuk di dalamnya usaha pengorganisasian, kebijakan pengurus dengan tujuan
mendidik dan membina lebih teliti serta lebih ahli dalam pengelolaan KPN.
4. Manajer
Manajer adalah pelaksana pengelolaan sehari hari dalam memimpin usaha
KPN agar dapat berjalan secara efektif dan efisien. Manajer juga berperan sebagai
penghubung antara karyawan, sebagai pelaksanaan pekerjaan teknis, dengan
pengurus yang merupakan peletak dasar pekerjaan dan kebijaksanaan . Manajer
diangkat dan diberhentikan oleh pengurus dan bertanggung jawab sepenuhnya
kepada pengurus.
Kecakapan manajer tidak hanya dalam kemampuan akademis saja tapi
dilihat dari pengalaman dan kemampuan mengelola KPN
5. Pegawai/Karyawan
Karyawan tidak termasuk dalam perlengkapan organisasi koperasi. Mereka
adalah tenaga-tenaga yang membantu pengurus dan manajer dalam melaksanakan
tugas sehari-hari, dengan bagiannya-bagiannya
6. Anggota
Anggota KPN merupakan pemilik dan sekaligus pengguna jasa KPN.
Anggota memiliki kewajiban dan hak yang sama kepada KPN sebagaimana yang
telah diatur dalam anggaran dasar dan rumah tangga.
4.2 Analisis Regresi Linier Berganda dan Uji Hipotesis
Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier
berganda yaitu untuk menganalisis pengaruh faktor modal, aktiva lancar, dan total
Aktiva terhadap SHU KPN. Kamadhuk Analisis regresi linier berganda juga
35
digunakan untuk menentukan besarnya pengaruh variabel bebas ( modal, aktiva
lancar, dan total aktiva) terhadap variabel terikat (SHU KPN Kamadhuk).
Selanjutnya setelah besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat
diketahui yang ditunjukkan oleh nilai koefisien regresi, maka diuji dengan uji t
secara parsial dan uji F secara bersama-sama
4.2.1 Analisis Regresi Linier Berganda
Berdasarkan perhitungan ( diolah melalui SPSS) pada Lampiran 2 pada
tiga buah variabel bebas (X1, X2) dan satu variabel terikat (Y), maka rangkuman
dari hasil pengolahan data tersebut terlihat pada tabel 4.1
Tabel 4.1Hasil perhitungan Regresi linier Berganda Metode Full Regression
Variabel Bebas koefisien Regresi t sig
Kekayaan Bersih ( X1) 0.162 5.634 0.000
Aktiva Lancar ( X2 0.021 13.183 0.000
Konstanta = - 3.889
Koefisien determinasi(R) = 0.985
F rasio = 288.766
Signifikansi = 0.000 ª
Sumber : Lampiran
Berdasarkan Tabel di atas dapat dibuat satu persamaan model regrelinier
berganda sebagai berikut :
Y = - 3.889 +0.0162 X1 + 0.021 X2
36
Persamaan regresi linier berganda di atas dapat dijelaskan koefisien – koefisien
regresinya masing-masing sebagai berikut
1. Intercept (bo) -3.889 diperoleh sebesar (negatif), artinya apabila kekayaan
bersih (X1) sebesar nol rupiah Aktiva lancar, (X2) sebesar nol rupiah, sebesar
nol rupiah maka SHU rata-rata sebesar Rp -3.889
2. Koefisien regresi (b1) untuk variabel Kekayaan bersih (X1) diperoleh sebesar
0.162 (bertanda positif) artinya pengaruh variabel bebas terhadap variabel
terikat adalah positif atau setiap kenaikan Kekayaan bersih sebesar 1 rupiah,
maka SHU KPN Kamadhuk RSUP Sanglah Denpasar akan naik rata-rata
sebesar 162 rupiah dengan asumsi bahwa variabel aktiva lancar (X2), adalah
konstan, dan sebaliknya .
3. Koefisien regresi (b2) untuk variabel aktiva Lancar (X2) diperoleh sebesar
0.021 (bertanda positif) artinya pengaruh variabel bebas terhadap variabel
terikat adalah searah atau setiap penambahan aktiva lancar (X2) satu rupiah
maka SHU KPN Kamadhuk RSUP Sanglah Denpasar naik rata-rata 021
rupiah dalam satu tahun dengan asumsi bahwa variabel Kekayaan bersih (X1),
konstan. dan sebaliknya.
Berdasarkan analisis regresi linier berganda juga diperoleh nilai R kuadrat
atau koefisien determinasi berganda dari SHU KPN Kamadhuk diperoleh sebesar
0.985%. Nilai ini berarti bahwa sebesar 98.5% variasi variabel SHU KPN
Kamadhuk RSUP Sanglah Denpasar ditentukan oleh variasi variabel Kekayaan
bersih (X1), variabel aktiva lancar (X2) secara bersama sama. Sedangkan sisanya
37
1.5 % variasi variabel SHU KPN Kamadhuk ditentukan oleh faktor lain diluar
faktor kekayaan bersih, aktiva lancar, yang tidak masuk dalam model ini
4.2.2 Uji Hipotesis (menguji koefisien regresi berganda)
Pengujian koefisien regresi berganda bertujuan untuk menguji signifikansi
hubungan antara variabel-variabel (X) dengan variabel terikat (Y) baik secara
individu atau secara bersama-sama. Pengujian-pengujian yang dilakukan adalah
sebagai berikut
1. Uji koefisien b1, nilai t hitung diperoleh sebesar 5.634 sedangkan nilai t
tabelnya dengan derajat bebas 5% atau t diperoleh sebesar 1.833 oleh karena t
hitung < t tabel ( 5.634 > 1.833 ), maka Ho ditolak Ha diterima, berarti
kekayaan bersih berpengaruh nyata terhadap SHU KPN Kamadhuk RSUP
Sanglah Denpasar (lampiran 2)
2. Uji koefisien b2 nilai t hitungnya diperoleh sebesar 13.183 nilai t tabelnya
dengan derajat bebas 5% diperoleh sebesar 1.833 Oleh karena t hitung > t
tabel ( 13.183 > 1.833 ), maka Ho ditolak, Ha diterima berarti aktiva lancar
berpengaruh nyata ( signifikan ) terhadap SHU KPN Kamadhuk RSUP
Sanglah Denpasar ( lampiran 2 )
3. Uji F (uji variance digunakan untuk memperkuat R, yang mana dari hasil
perhitungan F hitung diperoleh sebesar 288.766 sedangkan F tabel dengan
derajat bebas 5% diperoleh sebesar 4.425Oleh karena F hitung lebih besar dari
F tabel (288.766>4.256) maka Ho ditolak, Ha diterima berarti Kekayaan
Bersih (X1), Aktiva Lancar (X2), berpengaruh nyata (signifikan) terhadap
SHU KPN Kamadhuk RSUP Sanglah Denpasar.
38
Tabel 4.5Tabel Uji ANOVA (Uji F) X1, X2, dan X3 Terhadap Y ANOVA b
ANOVA
ModelSum ofSquares df
MeanSquare F Sig.
1 Regression 1.026E19 2 5.130E18 288.766 .000a
Residual 1.599E17 9 1.777E16
Total 1.042E19 11
a. Predictors: (Constant), AKTIVA_LANCAR, KEKAYAAN_BERSIHb. Dependent Variable: SHU
Bandingkan nilai signifiknsi ( 0 000 ) dengan nilai derajat bebas 5% . Nilai
signifikan 0.000 < 0,05 maka Ho ditolak artinya Kekayaan Bersih (X1) dan aktiva
lancar (X2) berpengaruh signifikan terhadap SHU KPN Kamadhuk RSUP
Sanglah Denpasar.
4.2.3 Model Summary (menguji koefisien regresi berganda)
Tabel 4.6Tabel Uji Model Summary
Model Summary ᾳ
Model RAR
SquareAdjusted R
SquareStd. Error ofthe Estimate
1 .992a .985 .981 1.33292E8
a. Predictor (constant) Aktiva Lancar, Kekayaan bersihb. Dependent Variable : SHU KPN Kamadhuk RSUP Sanglah Denpasar
Nilai koefisien determinasi (R Square) = 98.5% artinya nilai tersebut
menunjukkan bahwa Kekayaan bersih (X1) dan Aktiva Lancar (X2) berpengaruh
signifikan terhadap SHU KPN Kamadhuk RSUP Sanglah Denpasar sebesar
98.5% dari kedua variabel tersebut sedangkan sisinya 1.5% ditentukan oleh
variabel-variabel lain yang tidak dijelaskan oleh variabel bebas tersebut.
39
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
4.1 Simpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut
1. Kekayaan bersih berpengaruh nyata (signifikan) terhadap SHU KPN
Kamadhuk RSU Sanglah Denpasar yang ditunjukkan oleh nilai koefisien
regresi (b1) sebesar 0.162 dan t hitung lebih besar dari ( 5.634 < 1.833)
2. Aktiva Lancar berpengaruh positif dan nyata (signifikan) terhadap SHU KPN
Kamadhuk RSUP Sanglah Denpasar yang ditunjukkan oleh koefisien regresi
(b2) sebesar 0.021 dan t hitung t hitung lebih besar dari t tabel (13.183 >
1.833)
3. Kekayaan bersih, aktiva lancar, berpengaruh nyata secara serempak/bersama-
sama terhadap SHU KPN Kamadhuk RSUP Sanglah Denpasar . Hal ini
ditunjukkan oleh nilai F hitung lebih besar dari F tabel (288.766 >.256)
dengan daya jelas sebesar 98.50%
4.2 Saran
1. Oleh karena nilai kekayaan bersih, KPN Kamadhuk RSU Sanglah
Denpasar berpengaruh nyata (signifikan terhadap SHU KPN Kamadhuk
RSUP Sanglah Denpasar maka hendaknya Pengelola KPN Kamadhuk
mempertahankan kalau bisa lebih meningkatkan cadangan, dan simpanan-
39
40
simpanan anggota ditingkatkan, karena kekayaan bersih lebih sedikit
resikonya dari pada pembiayaan usaha dari hutang
2. Oleh karena aktiva lancar berpengaruh positif secara signifikan terhadap
SHU KPN Kamadhuk RSUP Sanglah Denpasar hendaknya KPN
Kamadhuk RSUP Sanglah Denpasar mempertahankan kalau bisa
menambah aktiva lancar untuk perusahaan menjadi lebih likuid.
41
DAFTAR PUSTAKA
Deskop Dan PPK , 1996 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25Tahun 1992 Tentang Perkoperasian , Departemen Koperasi danPembinaan Perusahaan
Kadarsan, H.W, 1992. Keuangan Pertanian dan Pembiayaan PerusahaanAgribisnis, Jakarta : Gramedia Pustaka.
Kasmir, 2012. Manajemen Perbankan, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
Kasmir, 2002. Dasar-Dasar Perbankan, Jakarta PT Raja Grafindo Persada.
Kementerian Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah RI, 2008. BukuPedoman Perpajakan Bagi Koperasi, Jakarta.
Kuncoro, Mudrajad dan Soehardjono, 2002. Manajemen Perbankan, YogyakartaBPFE
Kaplan, RS dan David, PN, 1996, Pengertian Pengukuran Kinerja, TujuanManfaat KarakteristikSistem
Karni, Widya 2011, Analisis Kinerja Koperasi Unit Desa (KUD) Setia Nagari.
Husein Umar, 2005.
Van Home, James,1997. Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan Edisi ke Tujuh,Jakarta, Salemba Empat.
Munawir , 2004 Analisis Laporan Keuangan Edisi Ke Empat Cetakan ke 12,Yogyakarta Liberty
Munawir, 2010. Analisis Laporan Keuangan, Edisi Ke Enam, Liberty,Yogyakarta: Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945 Tentang Perkoperasian.
Rupa, I Wayan (2009) Analisis Balanced Scorecard Sebagai alternatif PenilaianKinerja Koperasi Usaha Agribisnis Terpadu (KUAT)Subak GuamaTabanan
Sumingan, 2006. Analisis Laporan Keuangan Bumi Aksara, Jakarta.
Suijanto, D 1982, Koperasi di Indonesia PFE Vi Jakarta
S, Munawir, 1998 Analisis Informasi Keuangan , Liberty Yogyakarta
UUD 1945 Pasal 33 Ayat 1 Tentang Landasan Struktural
UU No. 25 Tahun 1992, Pasal 4 tentang Perkoperasian
42
UU No 25 1992, Pasal 3 Tentang Tujuan Perkoperasian
UU No 251992, Pasal 5 Bagian Kedua tentang prinsip Koperasi
UU No 25, 1992, Tentang Perangkat Organisasi Koperasi
UU No 25, 1992 Pasal 16 tentang Jenis Koperasi Didasarkan Pada Kesamaan DanKepentingan Ekonomi Anggota
Lampiran 1
Pengaruh Kekayaan Bersih Dan Aktiva Lancar terhadap SHU pada koperasiPegawai Negeri Kamadhuk di RSUP Sanglah Denpasar
THKEKAYAAN
BESRIH (Rp)
AKTIVA LANCAR
(RP)SHU (Rp)
2003 22.467.509.752 18.828.551.533 141.482.185
2004 23.760.108.724 21.156.600.311 478.778.773
2005 24.564.629.027 23.577.611.966 714.664.655
2006 25.692.556.380 25.104.788.422 797.269.880
2007 26.078.264.220 25.257.932.644 881.993.379
2008 26.692.556.380 25.104.788.422 797.269.880
2009 26.078.264.220 25.257.932.644 881.993.319
2010 25.450.061.927 84.299.958.628 2.134.896.436
2011 26.272.788.751 89.975.495.196 1.993.304.573
2012 27.415.808.075 93.218.646.090 2.576.705.179
43
2013 28.583.291.178 90.705.806.842 2.698.866.754
2014 29.329.439.092 91.056.242.752 2.915.024.024
Sumber : Diolah dari data sekunder
44
Lampiran 2.
Analisis Regresi Berganda Menggunakan SPSS Variables entered Removed
Model Variables Entered
Variables
Removed Method
1 AKTIVA_LANCAR,
KEKAYAAN_BERSIH
. Enter
a. All requested variables entered.b. Dependent Variable: SHU
odel Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .992a .985 .981 1.33292E8
a. Predictors: (Constant), AKTIVA_LANCAR
KEKAYAAN_BERSIH
ANOVAb
Model
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
1 Regression 1.026E19 2 5.130E18 288.766 .000a
Residual 1.599E17 9 1.777E16
Total 1.042E19 11
a. Predictors: (Constant), AKTIVA_LANCAR, KEKAYAAN_BERSIHb. Dependent Variable: SHU
45
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.B
Std.Error Beta
1 (Constant) -3.889E9 6.972E8 -5.579 .000
KEKAYAAN_BERSIH .162 .029 .319 5.634 .000
AKTIVA_LANCAR .021 .002 .746 13.183 .000
a. Dependent Variable: SHU
46
Lampiran 3
Pengujian Hubungan Antara Kekayaan Bersih dengan SHU KPNKamadhuk RSUP Sanglah Denpasar ( Uji t)
Formulasi Hipotesis :
Ho : b i = 0 Artinya tidak ada pengaruh secara parsial Kekayaan Bersih
terhadap SHU KPN Kamadhuk RSUP Sanglah Denpasar
Ha : bi > 0 Artinya ada pengaruh secara parsial antara Kekayaan bersih terhadap
SHU KPN Kamadhuk RSUP Sanglah Denpasar
Kriteria Penolakan dan Penerimaan hipotesis
Ho diterima jika t hitung ≤ t (ɑ )
H o ditolak jika t hitung > t (ɑ )
ɑ = 0.05 t ɑ, ( n-k) = t 0.05 ( 9 ) = 1.833
Gambar 1
t hitung = 5. 634 (hasil perhitungan pada Lampiran 2 )
Oleh karena t hitung lebih besar dari t tabel (5.634 > 1.833) Ho ditolak,
Ha diterima berarti Kekayaan bersih berpengaruh nyata (signifikan) terhadap SHU
KPN Kamadhuk RSUP Sanglah Denpasar.
Daerah penolakan Ho
1,8830 5,634-1,883
47
Lampiran 4
Pengujian Hubungan Antara Aktiva Lancar dengan SHU KPN KamadhukRSUP Sanglah Denpasar ( Uji t)
Formulasi Hipotesis :
Ho : b i = 0 Artinya tidak ada pengaruh secara parsial Aktiva Lancar terhadap
SHU KPN Kamadhuk RSUP Sanglah Denpasar
Ha : bi > 0 Artinya ada pengaruh secara parsial antara Aktiva Lancar terhadap
SHU KPN Kamadhuk RSUP Sanglah Denpasar
Kriteria Penolakan dan Penerimaan hipotesis
Ho diterima jika t hitung ≤ t (ɑ )
H o ditolak jika t hitung > t (ɑ )
ɑ = 0.05 t ɑ, ( n-k) = t 0.05 ( 9 ) = 1.833
Gambar 2
t hitung = 13.183 ( hasil perhitungan pada Lampiran 2 )
Oleh karena t hitung lebih besar dari t tabel ( 13.183> 1.833 ) Ho ditolak,
Ha diterima berarti. Aktiva Lancar berpengaruh nyata ( signifikan ) terhadap SHU
KPN Kamadhuk RSUP Sanglah Denpasar.
Daerah penolakan Ho
1,8830 13,183-1,883
48
Lampiran 5
Pengujian Pengaruh Kekayaan Bersih, Aktiva Lancar, terhadap SHU KPNKamadhuk SRUP Sanglah Denpasar atau Uji F (serempak)
Formulasi hipotesis;
Ho : bi = b2 artinya tidak ada pengaruh secara bersama-sama antara Kekayaan
Bersih, Aktiva Lancar, terhadap SHU KPN Kamadhuk RSUP
Sanglah Denpasar
Ha : bi ǂ b2 artinya ada pengaruh secara bersama-sama antara Kekayaan Bersih
Aktiva Lancar dan Total Aktiva, l terhadap SHU KPN Kamadhuk
RSUP Sanglah Denpasar
Kriteria Penolakan dan Penerimaan Hipotesis :
Ho diterima jika F hitung ≤ F tabel,
Ho ditolak jika F hitung > F tabel
ɑ = 0,05 F ɑ ; (k-1) ; (n-k) = F 0,05 (2)(9) = 4.256 dan F hitung =468.778
Gambar 3
Oleh karena F hitung (4288.766) > F tabel ( 4.256 ) maka Ho ditolak, Ha
Diterima ini berarti Kekayaan Bersih, Aktiva Lancar berpengaruh nyata
(signifikan) secara simultan terhadap SHU KPN Kamadhuk RSUP Sanglah
Denpasar.
Daerah Tolak Ho
4.737 468.778
top related