pengaruh independensi, gaya kepemimpinan,...
Post on 01-Feb-2018
220 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PENGARUH INDEPENDENSI, GAYA KEPEMIMPINAN, KOMITMEN
ORGANISASI, DAN PEMAHAMAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
TERHADAP KINERJA INTERNAL AUDITOR
( Studi pada PT Bank Lampung)
( Skripsi )
Oleh
TRI WINDAWATI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2013
ABSTRAK
PENGARUH INDEPENDENSI, GAYA KEPEMIMPINAN,
KOMITMEN ORGANISASI DAN PEMAHAMAN GOOD CORPORATE
GOVERNANCE TERHADAP KINERJA INTERNAL AUDITOR
(Studi pada PT. Bank Lampung)
OLEH:
TRI WINDAWATI
Kinerja perusahaan merupakan prestasi yang dicapai oleh suatu organisasi atau
entitas dalam periode tertentu. Kinerja perusahaan dikatakan baik apabila
memenuhi tiga kriteria yaitu efektif, efisien dan ekonomis. Efektif artinya
perusahaan mampu mencapai tujuan yang telah ditetapkan, sementara efisien
memiliki arti dalam mencapai tujuan tersebut menggunakan sumber daya secara
hemat, dan ekonomis yang artinya bahwa kita mendapatkan input dengan harga
yang murah. Terwujudnya kinerja perusahaan yang baik dan implementasi good
corporate governance dalam perusahaan harus didukung dengan adanya suatu
fungsi yang menilai dan mengevaluasi sistem pengendalian internal perusahaan
secara independen. Oleh karena itu, keberadaan internal auditor dalam suatu
organisasi sangat dibutuhkan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara
empiris faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kinerja internal auditor.
Populasi dalam penelitian ini adalah staf divisi internal auditor PT. Bank
Lampung yang terdiri dari 28 orang staf internal auditor.
Sampel dalam penelitian ini dilakukan secara sensus atau seluruh anggota
populasi diteliti. Data dikumpulkan melalui survey kuesioner yang dikirimkan
langsung kepada responden.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa independensi, gaya kepemimpinan, dan
pemahaman good corporate governance berpengaruh positif terhadap kinerja
internal auditor, sedangkan komitmen organisasi tidak berpengaruh terhadap
kinerja internal auditor.
Kata Kunci : Independensi, Komitmen Organisasi, Gaya Kepemimpinan,
Pemahaman Good Corporate Governance dan Kinerja Internal
Auditor.
ABSTRACT
INFLUENCE OF INDEPENDENCE, LEADERSHIP STYLE,
ORGANIZATIONAL COMMITMENT, AND UNDERSTANDING GOOD
CORPORATE GOVERNANCE AGAINST THE INTERNAL AUDITOR’S
PERFORMANCE
(Study on PT. Bank Lampung)
BY:
TRI WINDAWATI
Performance of the company is the achievements of an organization or entity in a
given period. Performance is quite good company if it meets three criteria:
effective, efficient and economical. Effectively it means the company is able to
achieve those objectives, while efficient means to achieve these goals using
resources sparingly and economically which means that we get input with low
price. The establishment of good corporate performance and implementation of
good corporate governance within the company must be supported by the
existence of a function that assess and evaluate the company's internal control
system is independently. Therefore, the existence of an internal auditor in an
organization is needed. This study aims to empirically examine the factors that
influence the performance of the internal auditor.
The population in this study is the division staff internal auditor PT. Lampung
bank consisting of 28 internal staff auditor. The sample in this study conducted a
census or a whole population studied. Data were collected through a survey
questionnaire that was sent directly to the respondents.
These results indicate that the independence, leadership style, and understanding
of good corporate governance has a positive effect on the performance of the
internal auditor, while organizational commitment does not affect the performance
of the internal auditor.
Keywords: Independence, Organizational Commitment, Leadership Style,
understanding Good Corporate Governance and Internal Auditor’s
Performance.
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Negara-negara di dunia memasuki era baru dalam perdagangan internasional
dengan adanya perjanjian GAAT 1994 dan pembentukan WTO yang dalam
hal ini seluruh bangsa di dunia dituntut untuk mempersiapkan diri dalam era
persaingan bisnis bebas yang akan dilaksanakan serentak pada saat APEC
tahun 2010 dan WTO tahun 2020 (Anisa, 2005). Persiapan yang harus
dilakukan oleh perusahaan dalam menghadapi persaingan bebas ini adalah
dengan meningkatkan kinerja perusahaan menjadi lebih baik. Kinerja
perusahaan merupakan prestasi yang dicapai oleh suatu organisasi atau entitas
dalam periode tertentu. Kinerja perusahaan dikatakan baik apabila memenuhi
tiga kriteria yaitu efektif, efisien dan ekonomis. Efektif artinya perusahaan
mampu mencapai tujuan yang telah ditetapkan, sementara efisien memiliki
arti dalam mencapai tujuan tersebut menggunakan sumber daya secara hemat,
dan ekonomis yang artinya bahwa kita mendapatkan input dengan harga
yang murah. Terwujudnya kinerja perusahaan yang baik dan implementasi
good corporate governance dalam perusahaan harus didukung dengan adanya
suatu fungsi yang menilai dan mengevaluasi sistem pengendalian internal
perusahaan secara independen. Keberadaan internal auditor dalam suatu
organisasi sangat dibutuhkan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara
empiris faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kinerja internal auditor.
Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul
Pengaruh Independensi, Gaya kepemimpinan, Komitmen Organisasi,
dan Pemahaman Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Internal
Auditor : Studi pada Divisi Internal Audit PT. Bank Lampung.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas maka
dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
a) Apakah independensi mempengaruhi kinerja internal auditor?
b) Apakah komitmen organisasi mempengaruhi kinerja internal auditor?
c) Apakah gaya kepemimpinan mempengaruhi kinerja internal auditor?
d) Apakah pemahaman good corporate governance mempengaruhi kinerja
internal auditor?
1.3 Batasan Masalah
Untuk memfokuskan penelitian agar masalah yang diteliti memiliki ruang
lingkup dan arah yang jelas, maka peneliti memberikan batasan masalah
sebagai berikut:
a) Variabel yang akan diteliti dalam pengaruh tersebut adalah Independensi,
Gaya Kepemimpinan, Komitmen Organisasi dan Pemahaman Good
Corporate Governance. Faktor-faktor yang selain disebutkan di atas
tidak menjadi sorotan penelitian ini.
b) Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode survey pada divisi
internal audit PT. Bank Lampung.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai atas penelitian yang dilakukan adalah sebagai
berikut:
a) Untuk menguji dan menganalisis pengaruh independensi terhadap kinerja
internal auditor.
b) Untuk menguji dan menganalisis pengaruh gaya kepemimpinan terhadap
kinerja internal auditor.
c) Untuk menguji dan menganalisis pengaruh komitmen organisasi terhadap
kinerja internal auditor.
d) Untuk menguji dan menganalisis pengaruh pemahaman good corporate
governance terhadap kinerja internal auditor.
1.5 Manfaat Penelitian
1.5.1 Manfaat Teoritis
Dapat dijadikan acuan atau referansi untuk penelitian berikutnya dan dapat
dijadikan sebagai perbandingan antara teori mengenai akuntansi
keperilakuan dengan kasus yang sebenarnya ada di lapangan.
1.5.2 Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan dalam
meningkatkan kinerja sumber daya manusia pada umumnya dan internal
auditor khususnya.
BAB 11 TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Teori Sikap dan Perilaku
Teori sikap dan perilaku dikembangkan oleh Triandis (1971) dalam
Cahyasumirat (2006), menyatakan bahwa perilaku ditentukan oleh sikap,
aturan-aturan sosial dan kebiasaan. Sikap terdiri dari komponen kognitif
yaitu keyakinan, komponen afektif yaitu suka atau tidak suka, berkaitan
dengan apa yang dirasakan dan komponen perilaku yaitu bagaimana seorang
ingin berperilaku terhadap sikap.
2.1.2 Pengertian Internal Auditing
Menurut Hiro (1997) dalam Chandra (2006) pengertian internal auditing
atau pemeriksaan internal adalah suatu fungsi penilaian yang independen
dalam suatu organisasi untuk menguji dan mengevaluasi kegiatan organisasi
yang dilaksanakan. Tujuan pemeriksaan internal adalah membantu para
anggota organisasi agar dapat melaksanakan tanggung jawabnya secara
efektif. Untuk itu, internal auditor akan melakukan analisis, penilaian dan
mengajukan saran-saran.
2.1.3 Kinerja Auditor
Kinerja (prestasi kerja) auditor adalah suatu hasil karya yang dicapai oleh
seorang auditor dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan
kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan
waktu yang diukur dengan mempertimbangkan kuantitas, kualitas, dan
ketepatan waktu. Kinerja (prestasi kerja) dapat diukur melalui pengukuran
tertentu (standar), dimana kualitas adalah berkaitan dengan mutu kerja yang
dihasilkan, sedangkan kuantitas adalah jumlah hasil kerja yang dihasilkan
dalam kurun waktu tertentu, dan ketepatan waktu adalah kesesuaian waktu
yang telah direncanakan (Trisnaningsih, 2007).
2.1.4 Penilaian Kinerja
Menurut Larkin (1990) dalam Trisnaningsih (2007) terdapat empat dimensi
personalitas untuk mengukur kinerja, yaitu kemampuan (ability), komitmen
profesional, motivasi, dan kepuasan kerja. Seorang auditor yang mempunyai
kemampuan dalam hal auditing maka akan cakap dalam menyelesaikan
pekerjaan. Auditor yang komitmen terhadap profesinya maka akan loyal
terhadap profesinya seperti yang dipersepsikan oleh auditor tersebut.
Motivasi yang dimiliki seorang auditor akan mendorong keinginan individu
auditor tersebut untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu untuk mencapai
suatu tujuan. Adapun kepuasan kerja auditor adalah tingkat kepuasan
individu auditor dengan posisinya dalam organisasi secara relatif
dibandingkan dengan teman sekerja atau teman seprofesi lainnya.
2.1.5 Fungsi dan Faktor Prestasi Kerja
Menurut Benardin dan Russel (1993:383) dalan Wijaya (2012) kemampuan
dalam menyelesaikan suatu pekerjaan dengan motivasi kerja yang tinggi
dengan melihat peluang-peluang, kekuatan intern organisasi serta sumber
daya yang tercukupi akan menciptakan prestasi kerja yangdiinginkan bagi
karyawan, atasan dan organisasi secara umum.Kinerja sebagai fungsi
interaksi antara kemampuan atau ability (A),motivasi atau motivation (M)
dan kesempatan atau opportunity (O), yaitu kinerja = ƒ (A x M x O).
2.1.6 Independensi
Arens et al., (2003) dalam Wati dkk (2010) menyatakan nilai auditing
sangat bergantung pada persepsi publik akan independensi yang dimiliki
auditor. Auditor yang independen adalah auditor yang tidak memihak atau
tidak dapat diduga memihak, sehingga tidak merugikan pihak manapun
(Pusdiklatwas BPKP, 2005) dalam Wati dkk(2010).
2.1.7 Komitmen Organisasi
Komitmen organisasi menurut Meyer et al., dalam Wati dkk (2010) adalah
derajat sejauh mana keterlibatan seseorang dalam organisasinya dan
kekuatan identifikasinya terhadap suatu organisasi tertentu.
2.1.8 Gaya Kepemimpinan
Gaya kepemimpinan merupakan norma perilaku yang digunakan seorang
manajer pada saat ia mempengaruhi perilaku bawahannya. Seseorang yang
menjalankan fungsi manajemen berkewajiban mempengaruhi karyawan
yang dibawahinya agar mereka tetap melaksanakan tugas dengan baik,
memiliki dedikasi terhadap organisasi dan tetap merasa berkewajiban untuk
mencapai tujuan organisasi (Sedarmayanti, 2007) dalam Wati dkk (2010).
2.1.9 Pemahaman Good Corporate Governance
Good corporate governance (GCG) secara definitif merupakan sistem yang
mengatur dan mengendalikan perusahaan yang menciptakan nilai tambah
(value added) untuk semua stakeholder (Monks,2003) dalam kaihatu
(2006). Ada dua hal yang ditekankan dalam konsep ini, pertama, pentingnya
hak pemegang saham untuk memperoleh informasi dengan benar dan tepat
pada waktunya dan, kedua, kewajiban perusahaan untuk melakukan
pengungkapan (disclosure) secara akurat, tepat waktu, transparan terhadap
semua informasi kinerja perusahaan, kepemilikan, dan stakeholder.
2.2 Pengembangan Hipotesis
2.2.1 Pengaruh Independensi Terhadap Kinerja Internal Auditor
Dalam standar internal auditing yang berlaku internasional yaitu
International Standards for the Professional Practice of Internal Auditing,
independensi dijelaskan dalam standar 1100-independensi dan objektifitas
yaitu Internal auditor harus memiliki independensi dalam melakukan audit
dan mengungkapkan pandangan serta pemikiran sesuai dengan profesinya
dan standar audit yang berlaku. Independensi tersebut sangat penting agar
produk yang dihasilkan memiliki manfaat yang optimal bagi seluruh
stakeholder. Independensi merupakan bagian dari kode etik profesi
Internal Auditor terhadap profesinya dan terhadap masyarakat secara
luas(Roufique, 2010).
H1: Independensi berpengaruh positif terhadap kinerja internal auditor.
2.2.2 Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Internal Auditor
Keberhasilan dan kinerja seseorang dalam suatu bidang pekerjaan sangat
ditentukan oleh profesionalisme terhadap bidang yang ditekuninya.
Profesionalisme sendiri harus ditunjang dengan komitmen untuk mencapai
tingkatan yang tertinggi. Komitmen merupakan suatu konsistensi dari
wujud keterikatan seseorang terhadap suatu hal. Adanya suatu komitmen
dapat menjadi suatu dorongan bagi seseorang untuk bekerja lebih baik
(Wibowo, 2009) dalam Wati dkk (2010).
H2 : Komitmen organisasi berpengaruh positif terhadap kinerja internal
auditor.
2.2.3 Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Internal Auditor
Gaya kepemimpinan merupakan norma perilaku yang digunakan seorang
manajer pada saat ia mempengaruhi perilaku bawahannya. Seseorang yang
menjalankan fungsi manajemen berkewajiban mempengaruhi karyawan
yang dibawahinya agar mereka tetap melaksanakan tugas dengan baik,
memiliki dedikasi terhadap organisasi dan tetap merasa berkewajiban untuk
mencapai tujuan organisasi (Sedarmayanti, 2007) dalam Wati dkk (2010).
Sehingga jika kepemimpinan tersebut terjadi pada suatu organisasi formal
tertentu, dimana para manajer perlu mengembangkan karyawan,
membangun iklim motivasi, menjalankan fungsi-fungsi manajerial dalam
rangka menghasilkan kinerja yang tinggi dan meningkatkan kinerja
perusahaan, maka manajer perlu menyesuaikan gaya kepemimpinannya
(Siagian, 2002) dalam Wati dkk (2010).
H3 : Gaya kepemimpinan berpengaruh positif terhadap kinerja internal
auditor.
2.2.3 Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Internal
Auditor
Good governance sebagai proses dan struktur yang digunakan untuk
mengarahkan dan mengelola bisnis dan kegiatan perusahaan kearah
peningkatan pertumbuhan bisnis dan akuntabilitas perusahaan. Salah satu
manfaat yang bisa dipetik dengan melaksanakan good governance adalah
meningkatkan kinerja perusahaan melalui terciptanya proses pengambilan
keputusan yang lebih baik, meningkatkan efisiensi operasional perusahaan
serta lebih meningkatkan pelayanan kepada stakeholders (FCGI, 2000
dalam Trisnaningsih 2007).
H4: Pemahaman good corporate governance berpengaruh positif terhadap
kinerja internal auditor.
BAB 111 METODOLIGI PENELITIAN
3.1 Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiono, 2009).
Populasi dalam penelitian ini adalah staf divisi internal auditor PT. Bank
Lampung.
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiono, 2009). Penelitian ini dilakukan secara sensus atau
seluruh anggota populasi diteliti (Indriantoro dan Supomo, 2002). Sasaran
responden adalah seluruh staf divisi internal audit PT. Bank Lampung. Data
dikumpulkan melalui survey kuesioner yang dikirimkan langsung kepada
responden.
3.2 Data Penelitian
3.2.1 Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang dipakai dalam penelitian ini adalah data primer. Data
primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber data yang
dikumpulkan secara khusus dan berhubungan langsung dengan
permasalahan yang diteliti (Cooper dan Emory, 1997) dalam Trisnaningsih
(2007).
3.2.2 Teknik Pengumpulan Data
Sesuai dengan desain penelitian, maka metode pengumpulan data yang
digunakan adalah menggunakan kuesioner dengan mendatangi responden
secara langsung. Pada bank yang didatangi, peneliti terlebih dahulu
melihat struktur organisasi untuk mengetahui ada atau tidak internal
auditor pada bank tersebut kemudian bertanya berapa jumlah internal
auditor yang ada di perusahaan tersebut dan berapa yang bersedia untuk
mengisi kuesioner. Bentuk pertanyaan dalam kuesioner ini adalah
pertanyaan tertutup.
3.2 Operasional Variabel Penelitian
Operasional variabel penelitian adalah bagaimana menemukan dan
mengukur variabel-variabel tersebut di lapangan dengan merumuskan secara
singkat dan jelas, serta tidak menimbulkan berbagai tafsiran (Trisnaningsih,
2007). Pertanyaan atau pernyataan dalam kuesioner untuk masing-masing
variabel dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan skala Likert yaitu
suatu skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi
seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Jawaban dari
responden bersifat kualitatif dikuantitatifkan, dimana jawaban diberi skor
dengan menggunakan 5 (lima) point skala Likert, yaitu: nilai 1 = sangat
tidak setuju, 2 = tidak setuju, 3 = netral, 4 = setuju, 5 = sangat setuju
(Sekaran, 2000) dalam Trisnaningsih (2007). Dalam penelitian ini, definisi
opersional variabelnya adalah :
1. X1 : Independensi
Independensi merupakan suatu sikap seseorang untuk bertindak secara
objektif dan dengan integritasnya berhubungan dengan sikap netral
dalam melakukan tugas pemeriksaan dan menyiapkan laporan auditan
(Sekar,2003) dalam Ningrum (2012). Variabel independensi dalam
penelitian ini diukur dengan menggunakan instrumen yang
dikembangkan oleh Monica (2007) terdiri dari pertanyaan nomor 1
sampai 7 dan instrumen yang dikembangkan oleh Mautz dan Sharaf
(1961) dalam Ningrum (2012) terdiri dari pertanyaan nomor 8-9.
2. X3 : Komitmen Organisasi
Komitmen organisasi didefinisikan sebagai kekuatan yang bersifat
relative dari individu dalam mengidentifikasi keterlibatan dirinya dalam
organisasi. Hal ini merefleksikan sikap individu akan tetap sebagai
anggota organisasi yang ditunjukkan dengan kerja kerasnya. Variabel
komitmen organisasi ini diukur dengan menggunakan instrumen yang
dikembangkan oleh Meyer dan Allen (1984) dalan Ningrum (2012).
Instrumen ini terdiri dari 12 item yaitu 7 item komitmen organisasi
affective dan 5 item komitmen continuance.
3. X2 : Gaya Kepemimpinan
Gaya kepemimpinan didefinisikan sebagai persepsi auditor terhadap
pemimpinnya tentang cara yang digunakan oleh pemimpin untuk
mempengaruhi di dalam mengatur dan mengkoordinasikan bawahan
dalam rangka pencapaian tujuan perusahaan yang efektif (Hian Ayu,
2009) dalam Ningrum (2012). Variabel gaya kepemimpinan dalam
penelitian ini menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Gibson
(1996) dalam Ningrum (2012). Instrumen ini terdiri dari 9 item, yaitu 5
item gaya kepemimpinan konsiderasi dan 4 item gaya kepemimpinan
struktur inisiatif.
4. X4 : Pemahaman Good Corporate Governance
Pemahaman good corporate governance didefinisikan dengan seberapa
jauh pemahaman atas konsep tata kelola perusahaan atau organisasi yang
baik oleh para auditor (Trisnaningsih, 2007). Variabel pemahaman good
corporate governance diukur menggunakan instrumen yang
dikembangkan oleh Indonesian Institute of Corporate Governance dalam
Ningrum (2012), diukur dengan empat indikator variabel yaitu: prinsip
keadilan, transparansi, akuntabilitas, dan pertanggungjawaban yang
terdiri dari 8 item.
5. Y : Kinerja Auditor
Kinerja auditor didefinisikan sebagai tindakan atau pelaksanaan tugas
pemeriksaan yang telah diselesaikan oleh auditor dalam kurun waktu
tertentu (Trisnaningsih, 2007). Variabel kinerja auditor dalam penelitian
ini diukur dengan perspektif auditor terhadap kinerjanya. Pengukuran ini
menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Larkin (1990), dan
telah direplikasi oleh Trisnaningsih (2004) dalam Ningrum (2012).
3.3 Metode Analisis Data
3.3.1 Uji Kualitas Data
a) Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada
kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur
oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2005). Dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan uji validitas dengan Confirmatory Factor Analysis
(CFA). Uji ini digunakan untuk menguji apakah indikator-indikator
yang digunakan dapat mengonfirmasikan sebuah konstruk atau
variabel.
b) Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui konsistensi alat ukur
dalam penggunaannya, atau dengan kata lain alat ukur tersebut
mempunyai hasil yang konsisten apabila digunakan berkali-kali dalam
waktu yang berbeda. Untuk uji reliabilitas ini akan digunakan Teknik
Alpha Cronbach. Suatu konstruk atau variable dikatakan reliabel jika
memberikan nilai Cronbach Aplha > 0,6 (Nunnaly, 1967 dalam Imam,
2005).
3.3.2 Uji Asumsi Klasik
a) Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
variabel residual atau pengganggu memiliki distribusi normal (Imam,
2005 dalam Chandra 2006).
b) Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah pada model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).
c) Uji Autokorelasi
Uji asumsi klasik berupa uji autokorelasi bertujuan untuk menguji
apakah dalam model regresi linear terdapat korelasi antara kesalahan
pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada
periode t-1 (sebelumnya).
d) Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain (Imam, 2005, dalam Chandra 2006).
3.4.Pengujian Hipotesis
3.4.1 Teknik Analisis
Teknik analisis yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan
persamaan regresi linier berganda untuk melihat pengaruh antara variabel
independen dan variabel dependen. Analisis ini dibantu dengan program
SPSSTM
for windows versi 16. Persamaan regresi linier berganda dapat
dituliskan sebagai berikut :
Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + e
Keterangan :
Y : Kinerja internal auditor
α : Konstanta
β1, β2, β3, β4 : Koefisien regresi
X1 : Independensi
X2 : Gaya kepemimpinan
X3 : Komitmen organisasi
X4 : Pemahaman good corporate governance
e : Error
3.4.2 Uji Hipotesis
Untuk melakukan pengujian pengaruh variabel-variabel independen
terhadap veriabel dependen dengan menggunakan uji statistik F dan uji
signifikansi parameter individual/parsial (uji statistik t).
a) Uji Statistik F
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah model regresi dapat
digunakan untuk memprediksi pengaruh variabel independen secara
bersama-sama terhadap variabel dependen.Apabila tingkat signifikansi
(Sig.t) < (α = 5%) maka Ha5 diterima artinya independensi, gaya
kepemimpinan, komitmen organisasi, dan pemahaman good corporate
governance berpengaruh secara bersama-sama terhadap kinerja
internal auditor.
b) Uji Signifikansi Individual (Uji Statistik t)
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh dan signifikansi
dari masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen.
Simpulan uji t ini dilakukan dengan membandingkan tingkat
signifikansi (Sig.t) dari hasil pengujian dengan alpha (α) = 5%.
Apabila tingkat signifikansi (Sig.t) < (α =5%) maka Ha1, Ha2, Ha3,
Ha4 diterima artinya independensi, gaya kepemimpinan, komitmen
organisasi, dan pemahaman good corporate governance berpengaruh
secara parsial terhadap kinerja internal auditor. Apabila tingkat
signifikansi (Sig.t) > (α = 5%) maka Ha1, Ha2, Ha3, Ha4 ditolak
artinya independensi, gaya kepemimpinan, komitmen organisasi, dan
pemahaman good corporate governance tidak berpengaruh secara
parsial terhadap kinerja internal auditor.
BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Statistik Deskriptif Variabel Penelitian
Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif untuk memberikan penjelasan
yang memudahkan dalam menginterprestasikan hasil analisis lebih lanjut.
Salah satu caranya dengan mengelompokkan data yang diperoleh dan
menyajikannya dalam bentuk tabel. Hal ini dimaksudkan untuk
menggambarkan responden agar dapat diketahui secara keseluruhan
berdasarkan karakteristiknya. Deskriptif variabel dalam penelitian ini
meliputi kisaran skor jawaban responden berdasarkan data yang dikumpulkan
oleh peneliti.
Kuesioner dalam penelitian ini terdiri dari lima bagian pertanyaan, yaitu
pertama bagian independensi (variabel X1) meliputi sembilan pertanyaan
pengukur variabel independensi, kedua bagian komitmen organisasi (X2)
meliputi dua belas pertanyaan dan satu pertanyaan kontrol, ketiga bagian gaya
kepemimpinan(X3) meliputi sembilan pertanyaan, keempat bagian
pemahaman good corporate governance (X4) meliputi delapan pertanyaan,
kelima bagian kinerja internal auditor (Y) meliputi dua belas pertanyaan.
Penelitian ini menggunakan 28 eksemplar kuesioner. Kriteria responden
adalah semua staf divisi internal audit PT. Bank Lampung. Dari 28 eksemplar
kuesioner yang disebarkan, sebanyak 28 eksemplar (100%) yang kembali, dan
semua kuesioner (100%) layak dijadikan sumber data dalam penelitian ini.
4.2 Hasil Pengujian
4.2.1 Uji Kualitas Data
a) Uji Validitas
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan uji validitas dengan
Confirmatory Factor Analysis (CFA). Uji ini digunakan untuk
menguji apakah indikator-indikator yang digunakan dapat
mengonfirmasikan sebuah konstruk atau variabel. Jika masing-masing
indikator merupakan indikator pengukur konstruk maka akan
memiliki nilai loading factor yang tinggi. Pada tampilan output SPSS
versi.16 didapat hasil sebagai berikut:
Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas
Item Pertanyaan KMO and Bartlett's Test Keterangan
Independensi 0,610 Valid
Komitmen Organisasi 0,730 Valid
Gaya Kepemimpinan 0,747 Valid
Pemahaman GCG 0,546 Valid
Kinerja Internal
Auditor
0,532 Valid
Kesimpulan semua Valid
b) Uji Reliabilitas
Pada penelitian kali ini, pengukuran reliabilitas menggunakan One
Shot atau pengukuran sekali saja. Di sini pengukurannya hanya sekali
dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain atau
mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan. SPSS versi.16
memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik
Cronbach Alpha (α). Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel
jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60 (Nunnally, 1967 dalam
Ghozali, 2005) Dari hasil SPSS didapat sebagai berikut:
Variabel Cronbach Alpha
(α)
Keterangan
Independensi 0,627 Reliabel
Komitmen Organisasi 0,905 Reliabel
Gaya Kepemimpinan 0,871 Reliabel
Pemahaman GCG 0,654 Reliabel
Kinerja Internal
Auditor
0,829 Reliabel
Kesimpulan Reliabel
Sumber : Lampiran 4
Dari tabel 6. didapat hasil Cronbach Alpha (α) untuk semua variabel
Independensi, Komitmen organisasi, gaya kepemimpinan, pemahaman
good corporate governance dan kinerja internal auditor berturut-turut
0,627; 0,905; 0,871; 0,654 dan 0,829 yang menunjukkan semua
variabel reliabel karena memiliki Cronbach Alpha > 0,60.
4.2.2 Uji Asumsi Klasik
a) Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.
Analisis yang digunakan yaitu dengan analisis grafik. Dari grafik
terlihat bahwa model regresi dalam penelitian ini berdistribusi normal
karena membentuk satu garis lurus diagonal dan ploting data residual
mengikuti garis diagonalnya. Grafik histogram membentuk lonceng,
yang menandakan berdistribusi normal.
b) Uji Multikolonieritas
Pada model ini tidak terdapat gangguan multikolinearitas karena
karena nilai VIF di atas 10 dan Tolerance di bawah 0,1.
c) Uji Autokorelasi
Untuk melihat adanya autokorelasi dapat dilakukan dengan
menggunakan uji statistik Durbin-Watson (D-W) dengan ketentuan
model regresi yang baik yaitu yang nonautokorelasi yaitu yang
mempunyai nilai antara 1,726 < d < 2,274. Hasil pengujian untuk
melihat autokoelasi pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-
Watson
1 .738a .545 .466 2.79595 1.991
a. Predictors: (Constant), GCG, PEMIMPIN, INDEPENDENSI,
KOMITMEN
b. Dependent Variable: KINERJA
Dari hasil pengolahan data diatas, maka dapat dilihat bahwa nilai
Durbin-Watson yang dihasilkan yaitu sebesar 1,991. Berdasarkan
lampiran 5 (tabel nilai Durbin Watson), nilai 1,1991 yang berarti tidak
ada autokorelasi.
d) Uji Heteroskedastisitas
Pada model penelitian ini tidak terjadi heteroskedastisitas karena titik-
titik pada grafik menyebar secara acak atau titik-titik tidak
membentuk pola tertentu.
Hasil uji regrasi
Variabel Nilai Koefisien Standar Eror t-value p-Value
Konstanta -20.032 15.796 -1.268 .217
Independensi .696 .263 2.642 .015
Komitmen Organisasi -.029 .110 -.260 .797
Gaya Kepemimpinan .539 .145 3.706 .001
Pemahaman GCG .622 .272 2.287 .032
N=28
Berdasarkan uji paramater individual/parsial untuk variabel independensi
diperoleh nilai sig 0,015 lebih kecil dari 0,05 (p value 0,015< 0,05). Hal
ini menunjukkan bahwa independensi berpengaruh signifikan terhadap
kinerja internal auditor.
Uji paramater individual/parsial untuk variabel komitmen organisasi
diperoleh nilai sig 0,797 lebih besar dari 0,05 (p value 0,797 > 0,05). Hal
ini menunjukkan bahwa komitmen organisasi tidak berpengaruh signifikan
terhadap kinerja internal auditor. Salah satu faktor yang memengaruhi
tingkat komitmen terhadap organisasi adalah karakteristik yang
berhubungan dengan pekerjaan. Internal auditor bank dalam melakukan
pekerjaannya diatur dalam PBI Nomor 1 tahun 1999 yaitu mengenai
penugasan direktur kepatuhan dan penerapan standar pelaksanaan fungsi
audit intern bank umum sehingga komitmen organisasi tidak akan
meningkatkan kinerja internal auditor
.
Uji paramater individual/parsial untuk variabel gaya kepemimpinan
diperoleh nilai sig 0,001 lebih kecil dari 0,05 (p value 0,001 < 0,05). Hal
ini menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh signifikan
terhadap kinerja internal auditor.
Uji paramater individual/parsial untuk variabel pemahaman good
corporate governance diperoleh nilai sig 0,032 lebih kecil dari 0,05 (p
value 0,032 < 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa pemahaman good
corporate governance berpengaruh signifikan terhadap kinerja internal
auditor.
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Setelah dilakukan penelitian melalui media kuesioner terhadap 28 orang staf
divisi internal audit PT. Bank Lampung maka dapat disimpulkan sebagai
berikut:
Berdasarkan hasil pengujian menunjukkan bahwa variabel independensi, gaya
kepemimpinan, dan pemahaman good corporate governance berpengaruh
positif terhadap kinerja internal auditor dan variabel komitmen organisasi
tidak berpengaruh terhadap kinerja internal auditor.
5.2 Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini pada dasarnya masih memiliki beberapa keterbatasan. Hal ini
terjadi diluar perhitungan peneliti. Keterbatasan yang dapat dijadikan
penyempurnaan untuk penelitian selanjutnya meliputi:
1. Sedikitnya jumlah responden penelitian karena terbatas hanya pada
internal auditor pada PT. Bank Lampung.
2. Data penelitian ini dihasilkan dari instrumen yang mendasarkan pada
persepsi jawaban responden. Hal ini akan menimbulkan masalah jika
persepsi responden berbeda dengan keadaan sesungguhnya.
3. Penelitian ini hanya menerapkan metode survei melalui kuisioner,
peneliti tidak melakukan wawancara, sehingga kesimpulan yang
dikemukakan hanya berdasarkan pada data yang terkumpul melalui
instrumen secara tertulis.
5.3 Saran
Dari hasil penelitian tentang pengaruh independensi, komitmen organisasi,
gaya kepemimpinan, dan pemahaman good corporate governance terhadap
kinerja internal auditor, maka peneliti mengajukan saran sebagai berikut:
1. Rekomendasi bagi penelitian mendatang adalah memperluas sampel
yang diteliti, tidak hanya pada satu bank saja, populasi dapat ditambah
beberapa bank.
2. Sebaiknya untuk penelitian selanjutnya dapat menggunakan metode
wawancara dalam mendapatkan data yang valid dan menggambarkan
kondisi sesungguhnya.
DAFTAR PUSTAKA
Akriyanto, Rendy.2012.Pengaruh Independensi, Gaya Kepemimpinan, Komitmen
Organisasi, dan Pemahaman Good Corporate Governance terhadap
Kinerja Auditor:study empiris pada auditor di KAP wilayah Surakarta dan
Yogyakarta.(Skripsi).Universitas Muhammadiah Surakarta.Surakarta.
Anisa, Kristhina.2005.Tantangan dan Prospek Akuntan Manajemen dalam Smart
Technology Era.(Jurnal Akuntansi dan Keuangan).Universitas
Diponegoro.Semarang.
Cahyasumirat, Gunawan.2006.Pengaruh Profesionalisme dan Komitmen
organisasi
terhadap Kinerja Internal Auditor dengan Kepuasan kerja sebagai Variabel
Intervening:Studi Empiris pada Internal Auditor PT Bank
ABC.(Tesis).Universitas Diponegoro.Semarang.
Chandra, Ferdinan Kris.2006.Pengaruh Tindakan Supervisi terhadap Kinerja
Auditor Internal dengan Motivasi Kerja sebagai Variabel
Intervening.(Tesis).Universitas Diponegoro.Semarang.
Hery.2006.Pedoman Praktik dan 5 (Lima) Indikator Kualitas Audit
Internal.(Jurnal Akuntansi).Universitas Katholik Indonesia Atma Jaya.
Imam, 2005. “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS”. Badan
Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.
Indriantoro dan Supomo.2002.Metodologi Penelitian Bisnis: Untuk Akuntansi dan
Manajemen.BPFE-Yogyakarta.Yogyakarta.124hlm.
Jati, Framudyo.2009.Pengaruh Corporate Governance terhadap Kinerja
Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.(Jurnal
Akuntansi).Universitas Gunadarma.Depok.
Kaihatu, Thomas S.2006.Good Corporate Governance dan Penerapannya di
Indonesia.( Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan).Universitas Kristen
Petra.Surabaya.
Khikmah dan Priyanto.Komitmen Organisasi, Locus Of Control dan
Kompleksitas Tugas terhadap Kinerja Audit Internal.(Jurnal
Akuntansi).Universitas Magelang.Magelang.
Kusmayadi, Dedi.2009.Pengaruh Audit Operasional terhadap Kinerja Perusahaan:
Survey pada Bank Perkreditan Rakyat Milik Pemerintah Daerah
Kabupaten Tasikmalaya.Http://detik68.blogspot.com/2009/06/pengaruh
audit-operasional-terhadap.html.
Marganingsih dan Martini.2009.Analisis Variabel Antesenden Perilaku Auditor
Internal dan Konsekuensinya Terhadap Kinerja:Studi Empiris pada
Auditor di Lingkungan Aparat Pengawasan Intern Pemerintah-Lembaga
Pemerintah Non-Departemen.(Ringkasan Tesis).Universitas
Indonesia.Jakarta.
Menezes, Alvaro Amaral.2008.Analisis Dampak Locus Of Control terhadap
Kinerja dan Kepuasan Kerja Internal Auditor.(Tesis).Universitas
Diponegoro.Semarang.
Monica, Citra.2007.Hubungan Persepsi Auditor Internal Atas Kode Etik Dengan
Efektivitas Pelaksanaan Audit.(Skripsi).Universitas Widyatama.
Ningrum, Rizky Arista.2012.Pengaruh Independensi, Gaya Kepemimpinan,
Komitmen Organisasi dan Pemahaman Good Corporate Governance
terhadap Kinerja Auditor pada KAP di Surabaya.(Skripsi).STIE
Perbanas.Surabaya.
Roufique.2010.Membangun Independensi Internal Auditor.
http://internalaudit-karmacon.blogspot.com/
Sugiono.2009.Metode Penelitian Bisnis.Alfabeta.Bandung.115-116hlm.
Trisnaningsih, Sri.2007.Independensi Auditor dan Komitmen Organisasi sebagai
Mediasi Pengaruh Pemahaman Good Governance, Gaya Kepemimpinan,
dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja Auditor.(SNA X Unhas
Makasar).Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”.Jawa Timur.
Wati, Elya dkk.2010.Pengaruh Independensi, Gaya Kepemimpinan, Komitmen
Organisasi, dan Pemahaman Good Corporate Governance terhadap
Kinerja Auditor Pemerintah.(SNA XII).Universitas Jendral
Sudirman.Purwokerto.
Wijaya, Ahmad Ade.2012.Pengaruh Kepemimpinan dan Komunikasi Internal
Terhadap Kinerja Pegawai pada Divisi Internal Audit PT Bank
Pembangunan Daerah Lampung.(Tesis).Universitas Bandar Lampung.
Yuliatma, Toky.2011.Pergeseran Paradigma Audit Internal Tradisional Menjadi
Audit Internal Yang Memberikan Nilai Tambah Bagi organisasi:Studi
Kasus pada PT Telekomunikasi Indonesia Tbk.(Skripsi).Universitas
Diponegoro.Semarang.
.1999.Penugasan Direktur Kepatuhan (Compliance
Director) Dan Penerapan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank
Umum.PBI Nomor 1. Bank Indonesia.
top related