pengaruh faktor eksternal jenis air dan massa tanah terhadap pertumbuhan kacang panjang
Post on 20-Jun-2015
12.684 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
PENGARUH FAKTOR EKSTERNAL
JENIS AIR DAN MASSA TANAH
TERHADAP PERTUMBUHAN KACANG PANJANG
BIOLOGI
Kelas XII IPA 7
Disusun oleh
1. Harris Junianto (16)
2. Inez Nata Prawira (17)
3. Kevin Chandra Jaya (19)
4. Natassa Orlanda T. (23)
5. Vanny Andriani (32)
6. Veronita (34)
7. Victor (35)
SMA XAVERIUS 1 PALEMBANG
YAYASAN XAVERIUS PALEMBANG
PALEMBANG
2012
PENGANTAR
Puji syukur peneliti haturkan kepada Tuhan yang Maha Esa karena berkat rahmat dan
karunia-Nya peneliti dapat menyelesaikan karya ilmiah ini dengan baik. Peneliti juga
mengucapkan banyak terimakasih kepada Ibu Anna Surachmie, karena telah membimbing
peneliti hingga selesainya karya ilmiah ini. Peneliti juga mengucapkan terimakasih kepada tim
kerja, orangtua, dan teman-teman yang telah mendukung peneliti dalam penulisan karya
ilmiah ini.
Dalam karya ilmiah sederhana ini, peneliti menganalisis bagaimana pengaruh faktor
eksternal jenis air dan massa tanah terhadap petumbuhan kacang panjang. Demi mendukung
karya ilmiah penelitian ini, peneliti juga mengikutsertakan foto tanaman pada hari pertama,
ketujuh, dan keempatbelas pada lampiran. Juga dilampirkan beberapa tabel dan grafik demi
mendukung hasil penelitian yang ada. Hal ini dilakukan karena peneliti tertarik dengan topik
tersebut.
Dengan adanya karya ilmiah ini, peneliti berharap agar karya ilmiah ini bermanfaat bagi
para pembaca agar dapat menjadi bahan referensi, memperluas pengetahuan, dan menambah
informasi serta bagi peneliti sendiri agar dapat mengembangkan kemampuan menulis dengan
baik dan menjawab rasa ingin tahu peneliti atas topik. Demi terwujudnya karya ilmiah yang
lebih baik di masa mendatang, peneliti sangat mengharapkan kritik dan saran dari para
pembaca. Peneliti mohon maaf apabila ada kesalahan. Sekian.
Palembang, 28 Agustus 2012
Tim Peneliti
DAFTAR ISI
PENGANTAR..................................................................................................................... i
DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii
DAFTAR GRAFIK, TABEL, DAN FOTO........................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................... 1
BAB II KAJIAN TEORI..................................................................................................... 3
BAB III METODELOGI PENELITIAN............................................................................ 9
BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN................................................ 12
BAB V PENUTUP.............................................................................................................. 20
BAB VI LAMPIRAN.......................................................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................... 23
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Makhluk hidup terbagi menjadi tiga, yaitu manusia, hewan, dan tumbuhan.
Tumbuhan merupakan organisme yang selalu berada pada urutan rantai makanan
karena sifatnya yang autotrof atau dapat membuat makanan bagi dirinya sendiri. Salah
satu ciri tumbuhan adalah mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan
merupakan proses pertambahan ukuran sel atau organisme yang sifatnya kuantitatif
atau terukur. Sedangkan perkembangan dapat didefinisikan sebagai proses
mendewasanya suatu organisme yang berlangsung secara kualitatif
(http://kambing.ui.ac.id/bebas/ v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Biologi/
0054%20Bio%202-3a.htm, diunduh pada 31 Juli 2012).
Untuk mendukung tumbuh kembang tumbuhan, terdapat dua faktor yaitu faktor
eksternal dan faktor internal. Beberapa faktor eksternal antara lain nutrisi, air, cahaya,
kelembaban, suhu, mikroorganisme, gulma, dan lainnya. Sedangkan faktor internal
yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman adalah faktor
genetik dan hormon yang bekerja (http://yulisubakti.blogspot.com /2012/05/faktor-
faktor-yang-mempengaruhi.html, diunduh pada 31 Juli 2012).
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan air dan tanah sebagai variabel bebas
yang nantinya akan memperngaruhi pertumbuhan tanaman. Air memiliki bermacam –
macam jenis, seperti air kolam, air teh, air gula, air garam, air beras, dan air
berelektrolit. Air berfungsi sebagai pelaksana fungsi dalam proses difusi, osmosis, dan
reaksi biokimia lainnya. Sehingga untuk melangsungkan fotosintesis, air sangat
diperlukan. Sama halnya dengan air, tanah juga bermacam – macam, mulai dari jenis,
massa, hingga tekstur tanah. Massa tanah diketahui dapat menggambarkan tekstur,
struktur, lapisan pada tanah, dan pengaruh sifat fisik tanah tersebut terhadap
pertumbuhan tanaman (http://zulkifli-2405.blogspot.com/2012/01 /laporan-bulk-
density.html, diunduh pada 31 Juli 2012).
Penjabaran latar belakang singkat di atas mendasari keputusan peneliti untuk
mengadakan penelitian faktor eksternal dengan variabel bebas jenis air yang digunakan
yaitu air beras, air teh, dan air berelektrolit (Pocari Sweat) dan massa tanah yang
diaplikasikan pada objek yaitu kacang panjang. Oleh karena itu, peneliti mengangkat
judul “Pengaruh Faktor Eksternal Jenis Air dan Massa Tanah terhadap Pertumbuhan
Kacang Panjang”. Hal ini bertujuan membahas lebih lanjut pengaruh faktor eksternal
berupa jenis air dan massa tanah yang digunakan terhadap pertumbuhan kacang
panjang.
2. Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh faktor – faktor eksternal
berupa jenis air dan massa tanah terhadap pertumbuhan kacang panjang.
3. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut “Bagaimana pengaruh faktor eksternal jenis air dan massa tanah
terhadap pertumbuhan kacang panjang?”
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
1. Kajian Teori
1. Pertumbuhan
Pertumbuhan merupakan masalah perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau
dimensi tingkat sel organ maupun individu dan bersifat kualitatif. Sifat kualitatif dari
pertumbuhan dapat ditandai dengan dapat diukurnya berat, panjang, umur, dan
keseimbangan metabolisme. Untuk mengukur pertumbuhan tanaman, dapat digunkan
auksanometer (Soetjiningsih dikutip http://creasoft.files.wordpress.com/
2008/04/kep_tumbang.pdf, diunduh pada 1 Agustus 2012).
Pertumbuhan tanaman dapat dibedakan menjadi dua, yaitu pertumbuhan primer
dan pertumbuhan sekunder. Pertumbuhan primer merupan pertumbuhan di mana
tanaman akan memanjang di ujung akar maupun di ujung batangnya. Menurut
http://fandy-irfan99.blogspot.com/2012/06/pengertian-pertumbuhan-dan-
perkembangan.html (diunduh pada 1 Agustus 2012) terdapat tiga macam pertumbuhan
primer berdasarkan letaknya
1. daerah pembelahan sel, terdapat pada bagian ujung akar dan aktif
membelah karena bersifat meristematik,
2. daerah perpanjangan sel, terdapat di belakang daerah pembelahan dan
sel – selnya berkemampuan untuk membesar dan memanjang,
3. daerah diferensiasi sel, terdapat sel – sel yang mampu berdiferensiasi
untuk mencapai fungsi dan struktur khusus.
Selain pertumbuhan primer, juga terdaoa pertumbuhan sekunder yang
merupakan pertumbuhan akitivitas sel meristem sekunder seperti kambium. Adanya
aktivitas kambium ini mengakibatkan menambahnya diameter batang. Terdapat dua
macam kambium, yaitu kambium vaskuler dan kambium gabus. Kambium vaskuler
terletak di antara xylem dan floem sehingga sel kambium akan membelah ke arah
dalam membentuk xylem sekunder dan ke arah luar membentuk dloem sekunder.
Sedangkan kambium gabus merupakan sel meristem yang terletak di bawah epidermis
dekat kolenkima (http://jadibrilian.blogspot.com/2012/04/pertumbuhan-sekunder.html,
diunduh pada 1 Agustus 2012).
2. Faktor Eksternal pada Tumbuhan
Faktor eksternal pada tumbuhan sangat berkaitan erat dengan tumbuh kembang
suatu tanaman. Terdapat beberapa macam faktor eksternal, antara lain suhu, cahaya
matahari, air, pH, dan nutrisi makro maupun mikro. Air campuran (larutan) seperti air
garam, air gula, air kolam, air teh, dan air elektrolit juga berkemungkinan untuk
mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Menurut http://daunmudha.blogspot.
com/2010/02/peranan-air-bagi-tanaman.html (diunduh pada 1 Agustus 2012) bagi
tanaman air memiliki banyak fungsi seperti
1. penyusun utama tubuh tanaman,
2. pengaktif enzim,
3. pereaksi dalam system hidrolisis pada tanaman,
4. sumber hydrogen dalam fotosintesis,
5. penghasil oksigen dalam fotosintesis,
6. pengatur keluar masuknya zat terlarut dari dan ke sel, dan
7. pendukung tegaknya tanaman, dan pemertahan suhu tanaman.
Tiga dari bermacam jenis air yang digunakan dalam penelitian ini adalah air
teh, air garam, dan air berelektrolit (Pocari Sweat). Air teh memiliki kandungan kalori,
lemak, air, protein, vitamin A, vitamin B, vitamin C, fosfor, besi, tembaga, karbon
organik, magnesium, kalium, kalsium, polyphenol, methylxanthines, asam amino,
tannin acid, mangan, dan kafein. Bagi tanaman, air teh dengan kandungan nutrisi
seperti di atas dapat memperbaiki kesuburan tanah dan merangsang pertumbuhan akar,
batang, dan daun serta bersifat toksik serangga
(http://anisa-anggraeni.blogspot.com/2011/08/kandungan-air-teh-basi.html, diuduh
pada 1 Agustus 2012). Sehingga dapat disimpulkan air teh baik bagi pertumbuhan
tanaman.
Yayu Siti Nurhasanah dikutip http://kampus.okezone.com/read/2011/
10/18/372/517127/air-cucian-beras-bisa-suburkan-tanaman (diunduh pada 1 Agustus
2012) mengatakan bahwa air cucian beras dapat dijadikan media alternatif pembawa
bakteri Pseudomonas fluorescens. Pseudomonas fluorescens merupakan mikroba
pengendali patogen penyebab penyakit karat serta pemicu pertumbuhan tanaman.
Selain itu, Yayu juga mengatakan, “Air cucian beras memiliki kandungan nutrisi yang
melimpah di antaranya karbohidrat berupa pati sebesar 85 – 90 persen, protein glutein,
selulosa, hemiselulosa, gula, dan vitamin yang tinggi,”. Dengan adanya mikroba dan
kandungan nutrisi baik dalam air beras, maka dapat disimpulkan bahwa air beras
berkemungkinan menjadi salah satu faktor eksternal yang baik bagi pertumbuhan
tanaman.
Selain air teh dan air beras, air berelektrolit seperti Pocari Sweat juga memiliki
kandungan baik seperti natrium, kalsium, kalium, magnesium, klorida, ion HCO3-, ion
HPO42-, sitrat3-, dan laktat-. Bagi tubuh manusia, cairan elektrolit ini berfungsi sebagai
pentransport sari makanan dan oksigen ke seluruh tubuh, pengatur suhu tubuh, dan
penjaga kelembaban kulit (http://bugiscamp. wordpress.com/2008/05/16/pocari-sweat-
pengganti-ion-tubuh/, diunduh pada 1 Agustus 2012). Berdasarkan teori di atas,
peneliti ingin mengaplikasikannya pada tanaman yang berkemungkinan dapat
meningkatkan laju pertumbuhan tanaman.
Faktor eksternal kedua pada penelitian ini adalah massa tanah yang digunakan.
Tanah secara kimiawi mengandung berbagai macam unsur esensial seperti potassium,
kalium, kalsium, magnesium, sulfur, tembaga, seng, besi, mangan, dan klorida.
Sedangkan secara biologi, tanah mengandung zat aditif pemacu tumbuh tanaman
(http://www.anakunhas.com/2011/02/defenisi-profil-dan-fungsi-tanah.html, diunduh
pada 1 Agustus 2012).
Terdapat dua macam kandungan yang dimiliki oleh tanah, yaitu unsur makro
dan unsur mikro. Unsur makro tanah merupakan unsur yang diambil dari tanaman
dengan jumlah yang relative besar. Menurut
http://abdulsyahid-forum.blogspot.com/2009/ 03/mineral-yang-dibutuhkan-
tanaman.html (diunduh 24 Agustus 2012), berikut penjabarannya
1. Karbon (C), Hidrogen (H), dan Oksigen (O), sebagai penyusun komponen
organik tanaman dan diambil dalam bentuk CO2, H+ dan OH-, dan O2.
2. Nitrogen (N), merupakan unsur yang diperlukan untuk sintesis asam
amino, enzim, vitamin. Unsur ini diambil dari alam melalui proses fiksasi
bakteri oleh akar dan bila kekurangan, dapat menyebabkan terhambatnya
pembungaan.
3. Fosfor (P), unsur yang paling banyak terdapat pada jaringan meristematik
dan buah tanaman. Unsur ini sangat penting dalam reaksi metabolism
tumbuhan dan menyusun 0,2 hingga 0,8 persen total massa tanaman.
Fosfor diambil dari alam dalam bentuk H2PO4- dan HPO4
2-.
4. Sulfur (S), merupakan unsur yang diperlukan sebagai bahan produksi
sekunder. Biasanya diambil dari alam dalam bentuk SO42-.
5. Kalsium (Ca), diserap tanaman dari tanah dalam bentuk ion Ca2+. Unsur ini
berperan sebagai elemen penyusun dinding sel dan pengatur aliran ion di
akar. Kekurangan kalsium dapat menyebabkan akar tanaman cepat rusak.
6. Kalium (K), merupakan aktivator beberapa ensim dan digunakan dalam
proses fotosintesis (pembuka dan penutup stomata).
7. Magnesium (Mg), dalam tanah terbentuk dalam larutan silikat dan
karbonat. Magnesium berperan penting dalam pengaturan metabolism
karbohidrat dan lipid, pengaktivator beberapa enzim, dan sebagai penyusun
klorofil.
Selain unsur makro, tanah juga mengandung unsur mikro yang tak kalah penting
perannya. Berikut penjabarannya menurut
http://abdulsyahid-forum.blogspot.com/2009/ 03/mineral-yang-dibutuhkan-
tanaman.html (diunduh 24 Agustus 2012)
1. Besi (Fe), terdapat dalam tanah dalam bentuk oksida. Besi diperlukan
untuk sintesis klorofil dan sebagai pengaktivator enzim nitrat reduktase.
2. Mangan (Mn), berperan sebagai aktivator enzim respirasi dan digunakan
dalam sintesis klorofil. Biasanya diserap tanaman dalam bentuk Mn2+.
3. Tembaga (Cu), merupakan unsur yang akan meracuni tanaman bila
terkandung dalam konsentrasi tinggi. Berperan dalam transpor elektron
pada reaksi fotosintesis. Biasanya terdapat dalam tanah dalam bentuk Cu2+
dan Cu3+.
4. Seng (Zn), berperan dalam metabolism karbohidrat. Apabila tinggi
konsentrasinya, dapat menjadi racun bagi tanaman itu. Biasanya diserap
dari tanah dalam bentuk Zn2+.
5. Molybdenum (Mo), merupakan aktivator enzim nitrit reduktase pada
proses fiksasi nitrogen oleh akar tanaman. Selain itu juga digunakan dalam
sintesis asam askorbat dan biasanya ditemukan dalam tanah dalam bentuk
H2MoO4, HMoO42-, dan MoO4
2-.
6. Boron (B), berperan sebagai fasilitator translokasi gula dalam tanaman.
Sehingga Boron digunakan dalam pembungaan, pembentukan buah, dan
fotosintesis. Diserap dari tanah dalam bentuk HBO42-, H2BO3
-, dan BO3-.
7. Klorin (Cl), diperlukan dalam fotolisis air dalam proses fotosintesis.
Biasanya ditemukan dalam tanah dengan bentuk Cl-.
Berdasarkan informasi tersebut, peneliti ingin mencoba menghubungkan massa
tanah dengan laju pertumbuhan tanaman.
3. Kacang Panjang
Tanaman bernama Latin Vigna sinensis ini memiliki banyak kandungan sehat
didalamnya. Terdapat protein yang menjadi sumber protein nabati, vitamin B
kompleks sebagai pemroduksi energi, dan berbagai mineral seperti magnesium,
mangan, fosfor, besi, tembaga, potassium, seng, kalsium, kalium, selenium, dan serat
yang membatu memetabolisme lemak (http://duniafitnes.com/ nutrition/kacang-
panjang-si-hijau-panjang-yang-kaya-nutrisi.html, diunduh pada 1 Agustus 2012).
Menurut http://dimasadityaperdana.blogspot.com/2009/04/budidaya-kacang-
panjang.html (diunduh pada 1 Agustus 2012) Klasifikasi botani kacang panjang adalah
sebagai berikut
1. Divisi : Spermathophyta
2. Sub Divisi : Agiospermae
3. Kelas : Dycotyledoneae
4. Ordo : Leguminales
5. Famili : Papiolinaceae
6. Genus : Vigna
7. Spesies : Vigna sinensis
Dalam penanamannya, kacang panjang idealnya di tanam di tempat terbuka
sehingga mendapat sinar matahari penuh. Jenis tanah yang paling baik untuk menanam
kacang panjang adalah tanah lempung berpasir, subur, dan gembur. Sedangkan
ketinggian tanah yang paling baik untuk menanam tanaman ini adalah di datar rendah
dengan ketinggian optimum kurang dari 800 meter dpl
(http://dimasadityaperdana.blogspot.com/2009/04/budidaya-kacang-panjang.html,
diunduh pada 1 Agustus 2012).
2. Hipotesis
Dari penelitian pengaruh faktor eksternal jenis air dan massa tanah terhadap
pertumbuhan kacang panjang, diketahui bahwa pemakaian air beras dengan massa
tanah 1 kg dapat mempercepat pertumbuhan kacang panjang.
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
1. Objek, Populasi, dan Sampel
Objek yang digunakan meliputi bibit kacang panjang dengan populasi yang
meliputi meliputi 27 bibit kacang panjang. Penelitian ini bersampelkan 9 tanaman
kacang panjang dengan variabel bebas yang berbeda (masing – masing variabel bebas
dilakukan tiga kali).
2. Lokasi Penelitian
Penelitian diadakan di Jl. K. S. Tubun No. 1088 Palembang.
3. Waktu Penelitian
Tanggal : 02 Agustus 2012 hingga 16 Agustus 2012
4. Deskripsi Variabel Penelitian
Pada penelitian tersebut digunakan dua macam variabel bebas yang meliputi
jenis air dan massa tanah. Jenis air yang digunakan adalah air teh, air beras, dan air
berelektrolit (Pocari Sweat) dengan masing – masing pot diberi 100 mL (khusus air
berelektrolit, digunakan 100 mL air yang dicampur 7,5 mL ekstrak Pocari Sweat).
Sedangkan massa tanah yang digunakan pada penelitian ini adalah 0,25 kg; 0,5 kg; dan
1 kg pada tiga pot yang berbeda. Tiap jenis variabelnya dilakukan sebanyak tiga kali
sehingga mendapatkan populasi sebanyak 27 pot.
5. Unit Perlakuan
Dalam penelitian ini terdapat sembilan jenis unit perlakuan dengan tiga kali
pengulangan pada tiap unitnya. Berikut penjabarannya
1. pemakaian air beras sebanyak 100 mL dengan massa tanah 0,25 kg; 0,5 kg;
dan 1 kg,
2. pemakaian air teh sebanyak 100 mL dengan massa tanah 0,25 kg; 0,5 kg; dan
1 kg, dan
3. pemakaian air berelektrolit sebanyak 107,5 mL (dengan pemakaian air 100
mL dan 7,5 mL ekstrak Pocari Sweat) dengan massa tanah 0,25 kg; 0,5 kg;
dan 1 kg.
6. Alat dan Bahan
Alat:
1. Sekop kecil
2. Gelas pengukur
3. Penggaris
4. Alat tulis
5. Timbangan
6. Botol air minum kemasan 1,5 L
Bahan:
1. Bibit kacang panjang
2. Tanah humus
3. Air beras
4. Air teh
5. Air berelektrolit (Pocari Sweat)
7. Cara Kerja
1. Pertama – tama, pilih bibit kacang panjang yang berpenampilan kusam, tidak
rusak atau cacat.
2. Kedua, potong botol bekas air minum kemasan bervolume 1,5 L pada leher
botol.
3. Ketiga, timbang dan masukkan tanah humus hingga bermassa 0,25 kg untuk 9
pot, 0,5 kg untuk 9 pot, dan 1 kg untuk 9 pot.
4. Keempat, siram air sedikit pada tanah agar tanah tidak terlalu kering.
5. Kelima, lubangi tanah sedalam ibu jari pada tanah. Lalu tanam satu bibit
kacang panjang didalamnya dan tutup kembali lubang tersebut.
6. Keenam, siram pot tiap hari saat pagi dan sore dengan menggunakan air beras,
air teh, dan air berelektrolit (Pocari Sweat).
7. Ketujuh, catat pertumbuhan yang dialami tanaman selama 14 hari pada tabel
pengamatan.
BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
1. Tabel Hasil Pengamatan
No. Jenis Air
Massa Tanah
Air Teh
(cm)
Air Beras
(cm)
Pocari Sweat
(cm)
1. 1 kg 1,7 1,2 1,8 0 2,9 0 0,2 0 0
2. 0,5 kg 0 2,8 3,7 3,6 0 3,1 0 0 2,1
3. 0,25 kg 2,7 1,8 0 4,1 2,8 0 0,6 1,9 0
Tabel 1.1. Pengamatan pertumbuhan kacang panjang 3 Agustus 2012
No. Jenis Air
Massa Tanah
Air Teh
(cm)
Air Beras
(cm)
Pocari Sweat
(cm)
1. 1 kg 3.2 2,2 3,4 0 5,2 0 0,8 0 0
2. 0,5 kg 0 4,1 6,3 5,1 0 6,4 0 0 3,8
3. 0,25 kg 4,8 3,1 0 8,9 5,3 0 1,1 4,2 0
Tabel 1.2. Pengamatan pertumbuhan kacang panjang 4 Agustus 2012
No. Jenis Air
Massa Tanah
Air Teh
(cm)
Air Beras
(cm)
Pocari Sweat
(cm)
1. 1 kg 5 2,8 4,5 0 7,5 0 1,2 0 0
2. 0,5 kg 0 5,8 7,9 7,8 0 9 0 0 5
3. 0,25 kg 6,1 5 0 11,7 7,8 0 1,7 6 0
Tabel 1.3. Pengamatan pertumbuhan kacang panjang 5 Agustus 2012
No. Jenis Air
Massa Tanah
Air Teh
(cm)
Air Beras
(cm)
Pocari Sweat
(cm)
1. 1 kg 7 3,5 6 1 10 0 1,5 0 0,5
2. 0,5 kg 0,5 7 9,5 11 1 12 0,5 0 6,5
3. 0,25 kg 8 6,5 0 14 9,5 1 2 8 0
Tabel 1.4. Pengamatan pertumbuhan kacang panjang 6 Agustus 2012
No. Jenis Air
Massa Tanah
Air Teh
(cm)
Air Beras
(cm)
Pocari Sweat
(cm)
1. 1 kg 15 11 13,5 8,5 15 0 11 6 5
2. 0,5 kg 4 13 17 16 1 15,5 1 0 10,5
3. 0,25 kg 13 14 0,5 19 17 1 11 16 1
Tabel 1.5. Pengamatan pertumbuhan kacang panjang 7 Agustus 2012
No. Jenis Air
Massa Tanah
Air Teh
(cm)
Air Beras
(cm)
Pocari Sweat
(cm)
1. 1 kg 19 14 17 14,5 16,5 0 16 10 9
2. 0,5 kg 9,5 16 21 20 2 18 5 3 13
3. 0,25 kg 16,5 18 1 21,5 19 2 15 17 3
Tabel 1.6. Pengamatan pertumbuhan kacang panjang 8 Agustus 2012
No. Jenis Air
Massa Tanah
Air Teh
(cm)
Air Beras
(cm)
Pocari Sweat
(cm)
1. 1 kg 21 16 17,5 16 17 0 17 12 11,5
2. 0,5 kg 13 18 23 20 5,6 20 10 7 15
3. 0,25 kg 18 20 4 23 20 3 17 18 8
Tabel 1.7. Pengamatan pertumbuhan kacang panjang 9 Agustus 2012
No. Jenis Air
Massa Tanah
Air Teh
(cm)
Air Beras
(cm)
Pocari Sweat
(cm)
1. 1 kg 23 18 19 17,5 18,5 0 18,5 14 14,5
2. 0,5 kg 15 19 24 21,5 8 21 14 9 16
3. 0,25 kg 20 22 7 26 22 3 18 20 13
Tabel 1.8. Pengamatan pertumbuhan kacang panjang 10 Agustus 2012
No. Jenis Air
Massa Tanah
Air Teh
(cm)
Air Beras
(cm)
Pocari Sweat
(cm)
1. 1 kg 25 19 22 20 21 0 20 15 17
2. 0,5 kg 16 20 25 23 10 22 15 11 19
3. 0,25 kg 21 25 7 27 23 4 20 21 17
Tabel 1.9. Pengamatan pertumbuhan kacang panjang 11 Agustus 2012
No. Jenis Air
Massa Tanah
Air Teh
(cm)
Air Beras
(cm)
Pocari Sweat
(cm)
1. 1 kg 26 20 22 20 21 0 20 16 18
2. 0,5 kg 17 21 27 23 12 23 15 12 19
3. 0,25 kg 21 26 10 28 24 4 20 21 17
Tabel 1.10. Pengamatan pertumbuhan kacang panjang 12 Agustus 2012
No. Jenis Air
Massa Tanah
Air Teh
(cm)
Air Beras
(cm)
Pocari Sweat
(cm)
1. 1 kg 27 22 23 21.5 23 0 21 18 20
2. 0,5 kg 19 23 28 23 14 24 17 14 21
3. 0,25 kg 22 27 12 29 25 4 21 23 18
Tabel 1.11. Pengamatan pertumbuhan kacang panjang 13 Agustus 2012
No. Jenis Air
Massa Tanah
Air Teh
(cm)
Air Beras
(cm)
Pocari Sweat
(cm)
1. 1 kg 28 22 24 22 23 0 21 18 20
2. 0,5 kg 20 24 30 25 16 25 17 15 21
3. 0,25 kg 24 28 13 31 26 5 21 23 20
Tabel 1.12. Pengamatan pertumbuhan kacang panjang 14 Agustus 2012
No. Jenis Air
Massa Tanah
Air Teh
(cm)
Air Beras
(cm)
Pocari Sweat
(cm)
1. 1 kg 30 24 26 23 25 0 21 21 22
2. 0,5 kg 21 26 32 26 18 27 20 17 23
3. 0,25 kg 26 31 15 34 29 7 23 25 21
Tabel 1.13. Pengamatan pertumbuhan kacang panjang 15 Agustus 2012
No. Jenis Air
Massa Tanah
Air Teh
(cm)
Air Beras
(cm)
Pocari Sweat
(cm)
1. 1 kg 31 24,5 27 23,5 26 0 21,5 22 23
2. 0,5 kg 21 27 33 27 19 28 21 19 23,5
3. 0,25 kg 27 32 16 35 29,5 7 23 25,5 22
Tabel 1.14. Pengamatan pertumbuhan kacang panjang 16 Agustus 2012
2. Grafik Hasil Pengamatan
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
02468
1012141618202224262830
22.16
24.75
27.5
Pertumbuhan Kacang Panjang di Massa Tanah 1 kg
Teh
Beras
Pocari SweatHari
Pan
jang
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
02468
1012141618202224262830
21.16
24.67
27.00
Pertumbuhan Kacang Panjang di Massa Tanah 0,5 kg
Teh
Beras
Pocari SweatHari
Pan
jang
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
02468
1012141618202224262830
23.523.8325
Pertumbuhan Kacang Panjang di Massa Tanah 0.25 kg
Teh
Beras
Pocari SweatHari
Pan
jang
0 2 4 6 8 10 12 14
02468
1012141618202224262830
2527.0027.5
Pertumbuhan Kacang Panjang dengan Jenis Air Teh
1 kg
0.5 kg
0.25 kgHari
Har
i
0 2 4 6 8 10 12 14
0
3
6
9
12
15
18
21
24
27
30
23.8324.6724.75
Pertumbuhan Kacang Panjang dengan Jenis Air Beras
1 kg
0.5 kg
0.25 kgHari
Har
i
0 2 4 6 8 10 12 14
0
3
6
9
12
15
18
21
24
27
30
23.521.1622.16
Pertumbuhan Kacang Panjang dengan Jenis Air Pocari Sweat
1 kg
0.5 kg
0.25 kgHari
Har
i
3. Pembahasan
Dari data grafik di atas, maka dapat disimpulkan bahwa berdasarkan massa
tanahnya, tanaman kacang panjang akan lebih cepat tumbuh di massa 1 kg tanah
(mayoritas). Sedangkan berdasarkan jenis air yang digunakan, tanaman kacang panjang
akan lebih cepat tumbuh bila disiram dengan air teh.
Berdasarkan jumlah tanah yang digunakan, massa tanah 1 kg lebih cocok
digunakan bersamaan dengan air teh dan air beras. Hal ini dikarenakan kandungan zat
aditif pemacu tumbuh tanaman yang relatif besar ditambah dengan nutrisi yang
dikandung air teh dan air beras akan menjadi satu kesatuan yang pas sebagai pemasok
nutrisi pertumbuhan tanaman tersebut. Akibatnya, penggunaan 1 kg tanah dengan
penyiraman air teh dan air beras akan mempercepat laju tumbuh tanaman kacang
panjang. Hal ini dibuktikan dengan dicapainya angka 27,5 cm pada penggunaan air teh
dan 24,75 cm pada penggunaan air beras.
Namun berbeda halnya dengan kacang panjang yang ditanam di tanah bermassa
1 kg dan disiram dengan air berelektrolit. Kacang panjang yang disiram dengan air
berelektrolit akan lebih cepat tumbuh di massa tanah 0,25 kg. Hal ini disebabkan oleh
dibandingkan dengan massa tanah yang lebih besar, tanah bermassa 0,25 kg akan lebih
cepat meresap dan memeratakan nutrisi yang didapatnya dari air berelektrolit. Dengan
meratanya nutrisi yang dikandung air berelektrolit seperti Natrium, Kalsium, Kalium,
Magnesium, Klorin, dan air, maka pertumbuhan kacang panjang akan lebih cepat.
Dengan begitu, zat aditif pemacu tumbuh tanaman yang relatif sedikit pada massa
tanah 0,25 kg akan dilengkapi dengan jumlah pas oleh kandungan dari air berelektrolit.
Hal ini dibuktikan dengan dicapainya angka 22,16 cm untuk 1 kg tanah, 21,16 untuk
0,5 kg tanah, dan 23,59 untuk 0,25 kg tanah.
Sedangkan berdasarkan penggunaan jenis air untuk penyiraman, tanaman kacang
panjang akan lebih cepat tumbuh dengan menggunakan air teh. Hal ini dikarenakan
banyak kandungan air teh yang diperlukan oleh tanaman. Kandungan tersebut meliputi
air, Fosfor, Besi, Tembaga, Karbon, Magnesium, Kalium, Kalsium, dan Mangan.
Kayanya kandungan penting dalam air teh dapat melengkapi kekurangan nutrisi pada
tanah, sehingga tanaman kacang panjang akan lebih cepat tumbuh di berbagai massa
tanaman yang meliputi 1 kg, 0,5 kg, dan 0,25 kg. Alhasil, dicapailah angka tertinggi
pada 27,5 cm untuk 1 kg tanah, 27 cm untuk 0,5 kg tanah, dan 25 cm untuk 0,25 kg
tanah.
Dari penelitian ini, juga tidak menutupi berbagai kesalahan yang dilakukan
selama prosedur penanaman. Terdapat berbagai kemungkinan kesalahan yang dapat
mempengaruhi seperti tidak sama ratanya kualitas bibit yang ditanam tiap potnya, tidak
akuratnya penimbangan massa tanah tiap potnya, dan tidak ketelitian dalam
pengukuran laju tumbuh tanaman kacang panjang. Maka dari pembahasan di atas,
dapat diketahui bahwa hasil penelitian ini adalah hipotesis HO diterima atau gagal.
BAB VI
PENUTUP
1. Simpulan
Dari penelitian pengaruh faktor eksternal jenis air dan massa tanah terhadap
petumbuhan kacang panjang, maka dapat disimpulkan bahwa jenis air terbaik untuk
penyiraman ialah air teh dengan massa tanah paling menunjang pertumbuhan tanaman
adalah 1 kg. dengan demikian, maka hasil penelitian ini adalah gagal atau HO diterima.
2. Saran
Peneliti menyarankan kepada para pembaca untuk lebih memperhatikan jenis air
apa yang digunakan dalam penyiraman tanaman. Juga bagi peneliti lain yang tetarik,
peneliti menyarankan untuk meneliti topik ini lebih mendetail dan menjaga keakuratan
dalam penimbangan dan pengukuran.
DAFTAR PUSTAKA
Anggraeni, Anisa. 2011. “Kandungan Air Teh”. http://anisa-anggraeni.blogspot.com/2011/08/kandungan-air-teh-basi.html, diunduh pada 1 Agustus 2012
Fandi. 2008. “POCARI SWEAT Pengganti Ion Tubuh”. http://bugiscamp.wordpress.com/2008/05/16/pocari-sweat-pengganti-ion-tubuh/, diunduh pada 1 Agustus 2012
Fandy. 2012. “Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan”. http://fandy-irfan99.blogspot.com/2012/06/pengertian-pertumbuhan-dan-perkembangan.html, diunduh pada 1 Agustus 2012
Jozkcam, Cahaya. 2010. “Peranan Air Bagi Tanaman”. http://daunmudha.blogspot.com/2010/02/peranan-air-bagi-tanaman.html, diunduh pada 1 Agustus 2012
Madjid, Abdul. 2011. “Definisi, Profil, dan Fungsi Tanah”. http://www.anakunhas.com/2011/02/defenisi-profil-dan-fungsi-tanah.html, diunduh pada 1 Agustus 2012
Perdana, Dimas Aditya. 2009. “Budidaya Kacang Panjang (Vigna spp.)”. http://dimasadityaperdana.blogspot.com/2009/04/budidaya-kacang-panjang.html, diunduh pada 1 Agustus 2012
Puspitarini, Margaret. 2011. “Air Cucian Beras Bisa Suburkan Tanaman”. http://kampus.okezone.com/read/2011/10/18/372/517127/air-cucian-beras-bisa-suburkan-tanaman, diunduh pada 1 Agustus 2012
Rheztuw, Zhul Khaka’. 2012. “Laporan Bulk Density”. http://zulkifli2405.blogspot.com/2012/01/laporan-bulk-density.html, diunduh pada 31 Juli 2012
Santoso, Denny. 2012. “Kacang Panjang: Si Hijau Panjang yang Kaya Nutrisi”. http://duniafitnes.com/%20nutrition/kacang-panjang-si-hijau-panjang-yang-kaya-nutrisi.html, diunduh 1 Agustus 2012
Subakti, Yuli. 2012. “Faktor – faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Tanaman”. http://yulisubakti.blogspot.com/2012/05/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html, diunduh pada 31 Juli 2012
Syahid, Abdul. 2009. “Mineral yang Dibutuhkan Tanaman”. http://abdulsyahid-forum.blogspot.com/2009/03/mineral-yang-dibutuhkan-tanaman.html, diunduh pada 24 Agustus 2012
Zaelani, Abdul Koid. 2012. “Pertumbuhan Sekunder”. http://jadibrilian. blogspot.com/2012/04/pertumbuhan-sekunder.html, diunduh pada 1 Agustus 2012
2000. “Pertumbuhan pada Tumbuhan”. http://kambing.ui.ac.id/bebas/v12/sponsor/ Sponsor-Pendamping/Praweda/Biologi/0054%20Bio%202-3a.htm, diunduh pada 31 Juli 2012
tt. “Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan”. http://creasoft. files.wordpress .com/2008/04/kep_tumbang.pdf, diunduh pada 1 Agustus 2012
top related