pengaruh budaya organisasi dan teori … · mengetahui peranan budaya organisasi dan teori...
Post on 06-Mar-2019
232 Views
Preview:
TRANSCRIPT
LOGO
PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN TEORI INSTITUSIONAL
TERHADAP e-SUPPLY CHAIN MANAGEMENT PADA UKM DI JAWA
TIMUR
I GEDE WIRATAMA
NRP 2508 100 112
Dosen Pembimbing:
Dr. Imam Baihaqi, S.T., M.Sc
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
Fakultas Teknologi Industri
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya 2012
LATAR BELAKANG
Usaha Kecil dan Menengah
UKM banyak menyumbangkan devisa bagi negara
melalui kreativitas masyarakat daerah di Indonesia.
Pada tahun 2010 jumlah UKM yang ada di Indonesia
mencapai 52 juta unit usaha.
Menyumbangkan 56% dari Produk Domestik Bruto
(PDB) negara.
Menyerap jumlah tenaga kerja sebanyak 99,9% dari
total angkatan kerja yang bekerja di indonesia (BPS).
4
1
2
3
Bagian terpenting dalam jaringan supply chain
secara umum.
5
LATAR BELAKANG
Usaha Kecil dan Menengah di Jawa Timur
Pada saat ini jumlah UKM yang ada di Jawa Timur
mencapai 4,2 Juta unit usaha.
Menyumbangkan 53,40% dari 684 Triliun
Pendapatan Domestik Regional Bruto Jawa Timur
UKM mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi
Jawa Timur sebesar 7,2% yang melewati angka
rata-rata nasional
Menjalin hubungan yang baik dengan industri-industri
yang ada di Jepang4
1
2
3
LATAR BELAKANG
Lemahnya jaringan
usaha.
Kemampuan penetrasi
pasar yang terbatas.
Kurangnya pengetahuan
tentang pengembangan
perusahaan
Sarana dan prasarana
pendukung yang dimiliki
masih sederhana.
Teknologi Informasi (e-Supply Chain Management)
LATAR BELAKANG
Lemahnya jaringan
usaha.
Kemampuan penetrasi
pasar yang terbatas.
Kurangnya pengetahuan
tentang pengembangan
perusahaan
Sarana dan prasarana
pendukung yang dimiliki
masih sederhana.
eSCM didefinisikan sebagai sebuah taktik dan strategi yang diterapkan dalam teknologi internet sebagai
channel system yang menghubungkan semua organisasi yang terlibat dalam proses rantai pasok untuk
meningkatkan pelayanan atau memberikan manfaat kepada pelanggan (Ross, 2003).
PERUMUSAHAN MASALAH
Faktor-faktor apa saja
yang menjadi penentu
keberhasilan
implementasi eSCM untuk
Supply Chain ?
Bagaimana peranan
budaya organisasi dan
teori instutusional dalam
implementasi teknologi
informasi di perusahaan ?
1
2 3
Bagaimana level
implementasi teknologi
pendukung Supply Chain
Management pada UKM ?
TUJUAN PENELITIAN
Mengetahui faktor-faktor apa saja yang menjadi
penentu keberhasilan implementasi eSCM untuk
Supply Chain.1
Mengetahui level implementasi teknologi
pendukung Supply Chain Management pada UKM.2
Mengetahui peranan budaya organisasi dan
teori institusional dalam implementasi teknologi
informasi di perusahaan.3
RUANG LINGKUP
Responden benar-benar paham mengenai kondisi
perusahaan dan praktek SCM didalamnya.1
Informasi yang disampaikan oleh responden akurat dan
tidak bersifat opini.2
Penelitian dilakukan pada level organisasi pada suatu
perusahaan dan bukan pada level hubungan antar
perusahaan.
3
ASUMSI
MANFAAT PENELITIAN
Memberikan masukan berupa saran terhadap UKM terkait pentingnya
penerapan teknologi informasi dalam mendukung proses bisnis perusahaan.
BATASAN
Pengambilan data dilakukan pada jenis UKM yang memiliki kriteria sebagai
berikut :
Usaha Kecil : Memiliki entitas pekerja 5 sampai dengan 19 orang dan memiliki
pendapatan bersih Rp 1.000.000,- hingga Rp 20.000.000,- per bulan.
Usaha Menengah : Memiliki entitas pekerja 20 sampai dengan 99 orang dan
memiliki pendapatan bersih lebih dari Rp 20.000.000,- per bulan
1
Jenis UKM yang akan digunakan adalah UKM pada bidang
manufaktur dan jasa di daerah Jawa Timur.2
TINJAUAN PUSTAKA
Supply Chain Management
Pentingnya Teknologi
Informasi
Pentingnya Teknologi
Informasi dalam Supply Chain
Management
Peranan Budaya Organisasi
dan Teori Institusional
Studi Empiris
Structural Equation Modeling
(SEM)
SUPPLY CHAIN MANAGEMENT (SCM)
SCM dapat didefinisikan sebagai sekumpulan aktifitas (dalam bentuk entitas/fasilitas)
yang terlibat dalam proses transformasi dan distribusi barang mulai dari bahan
baku paling awal dari alam dampai produk jadi pada konsumen akhir (Baihaqi, 2006).
SCM Success Factor (chin et al, 2007)
1
2
3
5
4
Mengubah Budaya
Perusahaan
Mengidentifikasi
Ukuran Kinerja
Membangun Hubungan
Konsumen-Pemasok (Customer-
Supplier)
Menggunakan
Teknologi Informasi
dan Komunikasi
Re-engineering Aliran
Material
PENTINGNYA TEKNOLOGI INFORMASI
E-Business
E-Business merupakan
praktek pelaksanaan dan
pengelolaan proses bisnis
utama seperti perancangan
produk, pengelolaan
pasokan bahan baku,
manufaktur, penjualan,
pemenuhan pesanan, dan
penyediaan servis melalui
penggunaan teknologi
komunikasi, komputer, dan
data yang telah
terkomputasi (Alter 2002).
Perkembangan teknologi informasi dapat meningkatkan kinerja dan
memungkinkan berbagai kegiatan dapat dilaksanakan dengan cepat, tepat dan
akurat, sehingga pada akhirnya akan meningkatkan produktivitas
(Wardiana, 2002)
E-Commerce atau elektronik
dagang adalah proses
transaksi dalam hal membeli
ataupun memasarkan suatu
produk baik barang ataupun
jasa yang dilakukan secara
elektronik, dalam hal ini pihak
penjual adalah suatu
organisasi dan pihak pembeli
adalah perorangan atau bisa
disebut juga business-to-
customer (Andreas, 2011).
E-Commerce
Gambar Kerangka Analisis Kebutuhan Teknologi UKM ke depan
Sumber: Mukhyi dan Mujiyana (2008)
PERANAN IT PADA UKM
PENTINGNYA TEKNOLOGI INFORMASI
Struktur UKM
Periode I
Struktur UKM
Periode II
Struktur UKM
Periode I
Struktur UKM
Periode II
Kebutuhan
IPTEK
Profil UKM
Basis Utama
Ekonomi
Nasional
IndonesiaIndonesia
Luar Negeri Luar Negeri
Kondisi 1970 Kondisi 1999
Sistem Perdagangan
Bebas Dalam Era
Globalisasi
Otonomi Daerah
(Keunggulan
Kompetitif)
Kondisi 2020
PENTINGNYA TEKNOLOGI INFORMASI DALAM
SUPPLY CHAIN MANAGEMENT
Peranan dan manfaat teknologi informasi pada masing-masing proses bisnis Supply
Chain Management : (sumber : Setijadi (2005)
Peranan dalam CRM
Peranan dalam Customer Service
Peranan dalam Demand Management
Peranan dalam Pemenuhan Pesanan
Peranan dalam Manajemen Aliran Manufaktur
Peranan dalam Manajemen Hubungan Pemasok
Peranan dalam Pengembangan Produk
Peranan dalam Return Management
Sales Force Automation (SFA)
Proses Administrasi
Forecasting
Enterprise Resource Planning (ERP)
Enterprise Resource Planning (ERP)
Electronic Data Interchange (EDI)
Collecting Data
Reverse Product Control
PERANAN BUDAYA ORGANISASI DAN TEORI
INSTITUSIONAL
BUDAYA ORGANISASI sangat penting karena merupakan sebuah faktor internal
penentu keberhasilan suatu bentuk manajemen baru yang diterapkan
perusahaan
BUDAYA
ORGANISASILiu et al (2010)
Orientasi
Fleksibilitas
Orientasi
Kontrol
TEORI
INSTITUSIONAL
Normative
isomorphism
Coercive
isomorphism
DiMaggio dan
Powell (1983)Mimetic
isomorphism
TEORI INSTITUSIONAL sangat penting karena sebuah perusahaan tidak akan
dapat berdiri sendiri dan berkembang tanpa adanya campur tangan dari pihak
luar
METODOLOGI PENELITIAN
Mulai
Identifikasi Permasalahan
Perumusan Tujuan dan
Manfaat Penelitian
Tinjauan Pustaka
Identifikasi Variabel dan
Variabel Indikator
Pengembangan Hipotesis
Desain Instrumen
(Kuesioner)
Tahap
Identifikasi Awal
IDENTIFIKASI VARIABEL/DIMENSI DAN SUB
DIMENSI
BudayaOrganisasi (Liu et al, 2010)
FlexibelOrientation
Control Orientation
TeoriInstitusional (Liu
et al, 2010)
Normative Pressure
Mimetic Pressure
Coercive Pressure
Teknologi Informasidi SCM (Vickery et
al, 2000)
Berupa variabel-variabel yang menjadi pengaruh dalam suatu permasalahan
yang akan digunakan dalam membangun hipotesa penelitian. Dalam penentuan
variabel secara umum digunakan kerangka penelitian dari Liu et al (2010)
MODEL PENELITIAN
HIPOTESA PENELITIAN
H1
H2
• Teori Institusional (tekanannormative, mimetic, dancoercive) berpengaruh secarapositif terhadap penerapaneSCM perusahaan
• Budaya Organisasi (OrientasiFleksibilitas dan Kontrol) berpengaruh secara positifterhadap penerapan eSCMperusahaan
ESTIMASI DATA SAMPEL
Pada umunya dikatakan bahwa penggunaan SEM membutuhkan jumlah sampel
yang besar agar hasil yang didapat mempunyai kredibilitas yang cukup
(trustworthy result) (Santoso, 2007)
OBYEK PENELITIAN
UKM Jawa Timur ( Manufaktur & Jasa)
Pemilik atau anggota organisasi yang memiliki
tanggung jawab dan mengerti kondisi perusahaaan
PENENTUAN JUMLAH RESPONDEN :
Menurut Ferdinand (2002) untuk ukuran sampel
yang harus dipenuhi dalam pemodelan ini adalah
minimum berjumlah 100 dan selanjutnya
menggunakan perbandingan 5 observasi untuk
setiap estimated parameter
JUMLAH RESPONDEN
Sampel = estimated parameter x 5
= 14 parameter x 5
= 70 sample
Berdasarkan hasil perhitungan diatas,
didapatkan jumlah sampel yang harus
diambil sebanyak 70 kuesioner dan
dibulatkan menjadi 100 responden untuk
memenuhi kriteria SEM yang feasible
Pengambilan data menggunakan skala Likert dengan nilai 1 sampai 4,
hal ini bertujuan untuk menghindari jawaban yang bersifat netral
METODOLOGI PENELITIAN
Pengumpulan Data
Kuesioner
Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji Asumsi
Uji Full Model Structural
Equation Modeling
Tahap
Pengumpulan Data
Tahap Pengolahan
Data
Uji Hipotesis
STRUCTURAL EQUATION MODELING (SEM)
SEM merupakan metode
statistik untuk mewakili,
memperkirakan, dan
menguji jaringan teoritis
dari hubungan linier antara
variabel (Rigdon, 1998)
Langkah-langkah metodologi SEM
ASUMSI
Multinormalitas
Multivariate Outlier
Estimasi
Model
Pengujian
ModelUji AsumsiIdentifikasi
Model
Spesifikasi
model
Selesai
Analisis Hasil dan
Pembahasan
Kesimpulan dan Saran
Tahap
Pembahasan
PENGOLAHAN DATA
Jenis – Jenis UKM
UKM Makanan
UKM Kerajinan Tangan
UKM Furniture
UKM Logam
UKM Garmen
UKM Lain - lain
31%
34%
17%
7%11%
Jabatan
Pemilik
Pemasaran
Produksi
Administrasi
Lainnya
60%22%
8%10%
Lama Bekerja
>3 tahun
4-6 tahun
7-9 tahun
>10 tahun
19%
32%9%
40%
Pendidikan Terakhir
SMK
SMA
D3
S1
PROFIL RESPONDEN
60%30%
10%
Jumlah Pekerja
1-20 orang
20-50 orang
50-100 orang
5%
40%
21%
34%
Omzet rata-rata
<Rp 20 Juta
Rp 20 Juta -100 Juta
Rp 100 Juta -200 Juta
Makanan12%
Logam11%
Kaca2%
Kerajinan Tangan21%
Plastik1%
Garmen13%
Furniture7%
Bahan Kimia1%
Lainnya______32%
Jenis Industri
PROFIL RESPONDEN
75.04
14
KelasJumlah
Rendah Skala-Tinggi Skala Kelas Interval
ANALISIS DESKRIPTIF JAWABAN RESPONDEN
1.00 - < 1.75 = Sangat Rendah
1.75 - < 2.50 = Rendah
2.50 - < 3.25 = Tinggi
3.25 - < 4.00 = Sangat Tinggi
No. Pernyataan Rat- Rata Kategori
1Perusahaan kami mengutamakan tradisi dan kesetian secara
bersama dengan didukung oleh komitmen yang tinggi3.49 Sangat Tinggi
2Perusahaan kami sangat dinamis di dalam berwirausaha sehingga
semua anggota berani untuk mengambil resiko apapun2.73 Tinggi
3
Perusahaan kami secara bersama berkomitmen pada segala
bentuk pengembangan dan inovasi untuk dapat menjadi yang
terbaik
3.27 Sangat Tinggi
4Perusahaan kami menekankan pada pertumbuhan melalui ide –
ide kreatif untuk menghasilkan produk atau jasa yang baru3.52 Sangat Tinggi
5
Perusahaan kami secara bersama mengutamakan aturan dan
kebijakan formal sehingga sangat penting untuk mengikuti setiap
aturan
2.71 Tinggi
6Perusahaan kami menekankan ketetapan dan stabilitas sehingga
sangat penting untuk melakukan efisiensi di dalamnya3.09 Tinggi
7
Perusahaan kami sangat berorientasi pada proses produksi
sehingga setiap anggota berfokus untuk menyelesaikan pekerjaan
yang ada
3.35 Sangat Tinggi
8Perusahaan kami menekankan pada hasil dan prestasi sehingga
sangat penting untuk mencapai tujuan perusahaan3.55 Sangat Tinggi
Rata – Rata Keseluruhan Variabel Budaya Organisasi (X2) 3.21 Tinggi
75.04
14
KelasJumlah
Rendah Skala-Tinggi Skala Kelas Interval
ANALISIS DESKRIPTIF JAWABAN RESPONDEN
1.00 - < 1.75 = Sangat Rendah
1.75 - < 2.50 = Rendah
2.50 - < 3.25 = Tinggi
3.25 - < 4.00 = Sangat Tinggi
No. Pernyataan Rata-Rata Kategori
1
e-Supply Chain Management telah banyak diadopsi oleh para
pemasok kami pada saat ini 3.23 Tinggi
2
e-Supply Chain Management telah banyak diadopsi oleh para
pelanggan kami pada saat ini 3.16 Tinggi
3
e-Supply Chain Management telah banyak diadopsi oleh para
pesaing kami pada saat ini 3.33 Sangat Tinggi
4
Pesaing utama kami yang telah mengadopsi e-Supply Chain
Management mendapatkan banyak manfaat 3.35 Sangat Tinggi
5
Pesaing utama kami yang telah mengadopsi e-Supply Chain
Management lebih diminati oleh pelanggan 2.77 Tinggi
6
Pesaing utama kami yang telah mengadopsi e-Supply Chain
Management menjadi lebih kompetitif 3.26 Sangat Tinggi
7
Pelanggan utama kami percaya bahwa penting bagi kami untuk
mengimplementasikan e-Supply Chain Management 3.2 Tinggi
8
Kami mungkin tidak dapat mempertahankan pelanggan kami
tanpa e-Supply Chain Management 2.64 Tinggi
9
Pemasok utama kami percaya bahwa penting bagi kami untuk
mengimplementasikan e-Supply Chain Management 3.34 Sangat Tinggi
10
Pemasok kami yang krusial bagi perusahaan sangat
mengharapkan kami mengimplementasikan e-Supply Chain
Management 3.47 Sangat Tinggi
Rata – Rata Keseluruhan Variabel Teori Institusional (X1) 3.17 Tinggi
75.04
14
KelasJumlah
Rendah Skala-Tinggi Skala Kelas Interval
ANALISIS DESKRIPTIF JAWABAN RESPONDEN
1.00 - < 1.75 = Sangat Rendah
1.75 - < 2.50 = Rendah
2.50 - < 3.25 = Tinggi
3.25 - < 4.00 = Sangat Tinggi
No. Pernyataan Rata-Rata Kategori
1
Perusahaan menyimpan data atau dokumen secara
elektronik pada sistem komputer 3.48 Sangat Tinggi
2
Semua anggota perusahaan dapat mengakses segala
bentuk data atau dokumen perusahaan dengan mudah 2.63 Tinggi
3
Kami menjalin hubungan baik dengan seluruh mitra
bisnis dengan mengutamakan komunikasi antar
perusahaan 3.54 Sangat Tinggi
4
Kami memperoleh informasi mengenai segala bentuk
situasi maupun perubahan oleh mitra bisnis terkait 3.35 Sangat Tinggi
5
Perusahaan memanfaatkan IT untuk memudahkan proses
perencanaan produksi, pemantauan aliran produk, dan
pemesanan bahan baku 3.31 Sangat Tinggi
6
Kami mampu mengoperasikan IT berikut dengan
perangkat lunak atau aplikasi pendukung SCM pada
komputer 3.2 Tinggi
7
Kami menggunakan teknologi barcode untuk
mempercepat pengidentifikasian setiap bahan baku yang
masuk ke perusahaan secara otomatis 3.16 Tinggi
8
Kami memiliki jaringan internet untuk mendapatkan dan
memberikan informasi terkait dengan produk yang
dihasilkan 3.49 Sangat Tinggi
9
Kami meggunakan jaringan internet untuk bisa lebih
unggul dari para pesaing perusahaan 3.65 Sangat Tinggi
Rata – Rata Keseluruhan Variabel Teknologi SCM3.31 Sangat Tinggi
UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS (EFA)
Budaya Organisasi (X1) KodeStandar
Deviasi
Factor
Loading
Orientasi Fleksibilitas
Bfls 1 0.5945 0.884
Bfls 2 0.85108 0.742
Bfls 3 0.70861 0.843
Bfls 4 0.577 0.849
Eigen Value 2.085
Variance (%) 52.13%
KMO Measure Sampling
Adequacy0.617
Cronbach Alpha 0.664
Valid (Loading Factor > 0.4)
Reliabel (Cronbach alpha > 0.6)
Budaya Organisasi (X1) KodeStandar
Deviasi
Factor
Loading
Orientasi Kontrol
Bktr 1 0.97747 0.73
Bktr 2 0.79258 0.82
Bktr 3 0.67232 0.726
Bktr 4 0.5 0.734
Eigen Value 2.271
Variance (%) 56.78%
KMO Measure Sampling
Adequacy0.749
Cronbach Alpha 0.724
BUDAYA ORGANISASI
UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS
Valid (Loading Factor > 0.4)
Reliabel (Cronbach alpha > 0.6) TEORI INSTITUSIONAL
Teori Institusional (X2)Kode
Standar
Deviasi
Factor
Loading
Tekanan NormativeTnorm 1 0.72272 0.714
Tnorm 2 0.76171 0.745
Tnorm 3 0.60394 0.716
Eigen Value 1.557
Variance (%) 52.56%
KMO Measure Sampling
Adequacy0.622
Cronbach Alpha 0.545
Teori Institusional (X2) KodeStandar
Deviasi
Factor
Loading
Tekanan Mimetic
Tmime 1 0.60927 0.662
Tmime 2 0.70861 0.841
Tmime 3 0.676 0.812
Eigen Value 1.806
Variance (%) 60.19%
KMO Measure Sampling
Adequacy0.613
Cronbach Alpha 0.668
Teori Institusional (X2) KodeStandar
Deviasi
Factor
Loading
Tekanan Coercive
Tcoe 1 0.71067 0.727
Tcoe 2 0.73195 0.798
Tcoe 3 0.65474 0.807
Tcoe 4 0.59382 0.82
Eigen Value 2.488
Variance (%) 62.21%
KMO Measure Sampling
Adequacy0.702
Cronbach Alpha 0.793
UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS
Valid (Loading Factor > 0.4)
Reliabel (Cronbach alpha > 0.6)TEKNOLOGI INFORMASI PADA
SCM (eSCM)
Teknologi
Informasi dalam
SCM (eSCM) (Y)
Kode Standar DeviasiFactor
Loading
TI 1 0.50212 0.615
TI 2 0.88369 0.431
TI 3 0.52068 0.609
TI 4 0.62563 0.615
TI 5 0.61455 0.665
TI 6 0.66667 0.755
TI 7 0.67749 0.671
TI 8 0.54114 0.583
TI 9 0.53889 0.614
Eigen Value 3.493
Variance (%) 38.81%
KMO Measure Sampling
Adequacy 0.776
Cronbach Alpha 0.785
SCORE COMPOSITE
score composite mampu mereduksi jumlah parameter estimasi
sehingga diperoleh rasio atau perbandingan antara jumlah indikator
variabel dengan kecukupan jumlah sampel yang dapat diterima
SPSSDIMENSION REDUCTION
FACTOR
DISPLAY FACTOR
COEFICIENT MATRIX
CONTINUE
Component Score Coefficient Matrix
Component
1 2 3
Bfls1 -.074 .812 .309
Bfls2 -.205 .289 .149
Bfls3 -.216 -.341 .393
Bfls4 -.203 -.275 .524
Bktr1 .198 -.017 .294
Bktr2 .210 -.063 .475
Bktr3 .200 -.028 .111
Bktr4 .187 .063 .348
NO
Budaya Organisasi
Orientasi Fleksibilitas
Bfls1 Bfls2 Bfls3 Bfls4
ScoreCoeficient
Matrix0.812 0.289 0.393 0.524
1 3 4 4 4
2 2 4 3 4
3 4 4 3 4
4 3 3 4 3
5 4 1 3 4
…...n …….. …….. …….. ……..
SC= (scmBfls1*nilai indikatorBfls1)+(scmBfls2*nilai indikator
Bfls2)+(Bflsn*nilai indikator Bflsn)
SC =Score Composite
SCM = Score Coefficient Matrix
Bfls = Budaya Fleksibilitas
No.Composite
Bfls
1 7.26
2 6.055
3 7.679
4 6.447
5 6.812
……n …….
Ex. Orientasi
Fleksibilitas
SCORE COMPOSITE
NoBudaya Organisasi Teori Institusional
Teknologi Informasi Pada Supply Chain Management (eSCM)Fleksibilitas Kontrol Normative Mimetic Coercive
1 7.26 4.205 1.839 3.539 2.139 1.548 1.785 0.696 0.704 0.57 0.648 1.1 1.356 1.292
2 6.055 4.332 1.368 3.14 2.778 1.548 1.19 0.522 0.704 0.76 0.648 0.825 1.356 1.292
3 7.679 3.624 2.081 2.102 3.165 1.548 1.19 0.696 0.528 0.76 0.864 1.1 1.017 1.292
4 6.447 3.563 1.744 1.836 2.781 1.548 1.785 0.696 0.528 0.57 0.864 0.825 1.356 1.292
5 6.812 4.426 1.934 2.754 2.251 1.548 0.595 0.522 0.704 0.57 0.864 1.1 1.017 0.969
6 6.343 3.676 1.769 3.539 1.94 1.161 1.19 0.522 0.528 0.76 0.864 1.1 1.356 1.292
7 7.679 4.793 1.775 3.818 2.711 1.548 1.19 0.522 0.704 0.76 0.864 1.1 1.017 1.292
8 4.953 4.205 1.585 2.368 2.708 1.161 1.19 0.696 0.528 0.76 0.648 0.825 1.017 0.969
9 5.87 4.626 1.521 3.805 3.179 1.548 2.38 0.696 0.528 0.57 0.648 0.825 1.356 1.292
10 4.953 4.445 1.928 3.286 2.526 1.548 2.38 0.696 0.528 0.76 0.648 0.825 1.017 1.292
11 6.577 4.574 2.081 3.818 2.324 1.161 1.19 0.696 0.528 0.57 0.648 0.825 1.356 1.292
12 7.101 4.974 1.992 3.419 3.364 1.548 1.785 0.696 0.704 0.76 0.648 1.1 1.356 1.292
13 5.869 3.951 1.12 2.488 2.523 1.548 1.785 0.696 0.704 0.57 0.432 0.55 1.017 0.969
14 6.971 4.299 1.833 3.419 1.867 1.161 2.38 0.522 0.528 0.57 0.432 0.825 1.356 1.292
15 7.101 3.53 1.686 3.14 3.165 1.161 1.19 0.696 0.528 0.57 0.864 1.1 1.017 1.292
16 7.783 4.974 2.081 3.539 2.91 1.548 2.38 0.522 0.704 0.76 0.648 0.825 1.017 0.969
17 6.447 3.276 1.68 3.805 2.778 1.161 1.19 0.696 0.528 0.57 0.648 1.1 1.017 0.969
18 7.783 4.245 1.992 3.938 2.324 1.548 2.38 0.522 0.528 0.57 0.864 0.825 1.356 1.292
19 7.155 3.436 1.992 3.14 2.781 1.161 1.785 0.522 0.704 0.57 0.648 0.825 1.356 0.969
….n …….. …….. …….. …….. …….. …….. …….. …….. …….. …….. …….. …….. …….. ……..
UJI ASUMSI
Normalitas Data
Variable min max skew c.r. kurto
sis
c.r.
TI9 .646 1.292 -1.202 -4.906 .440 .898
TI8 .678 1.356 -.345 -1.407 -1.094 -2.233
TI1 1.161 1.548 .080 .327 -1.994 -4.069
TI2 .595 2.380 -.002 -.007 -.767 -1.566
TI7 .550 1.100 -.203 -.829 -.824 -1.681
Tcoe 1.483 3.364 -.474 -1.933 -.706 -1.441
Tnorm 1.120 2.240 -.299 -1.222 -.932 -1.903
Tmime 1.836 4.204 -.524 -2.140 -.463 -.945
TI6 .432 .864 -.247 -1.007 -.777 -1.586
TI5 .380 .760 -.295 -1.206 -.647 -1.321
TI4 .352 .704 -.414 -1.688 -.670 -1.368
TI3 .348 .696 -.376 -1.535 -1.358 -2.772
Bfls 4.848 8.072 -.264 -1.077 -1.053 -2.149
Bktr 2.688 5.268 -.410 -1.676 -1.113 -2.273
Multivariate -.466 -.110
Critical Ratio (CR) dari nilai skewness dengan nilai
batas sebesar ±2.58 pada tingkat signifikansi 0.01
(1%) (Ferdinand, 2000 : 91).
Observation
numberMahalanobis d-squared p1 p2
5 27.784 0.015 0.784
34 25.385 0.031 0.819
13 23.791 0.049 0.869
32 22.935 0.061 0.869
87 22.044 0.078 0.896
46 21.591 0.087 0.879
23 21.337 0.093 0.835
62 21.23 0.096 0.754
36 21.11 0.099 0.665
75 20.878 0.105 0.61
38 20.851 0.106 0.489
40 20.618 0.112 0.444
85 20.501 0.115 0.365
91 20.4 0.118 0.29
………. ………. …….…. …....….
42 5.893 0.969 0.4
84 5.885 0.969 0.184
56 5.211 0.983 0.174
Multivariate Outlier
n = 14 parameter
Degree of freedom = n–1= 14–1 = 13
χ2 (13; р < 0,001) = 34.53 (tabel chi-squared)
Pengujian Full Model Structural Equation Modeling
Evaluasi Kriteria Goodness of Fit Indices
Kriteria Hasil Nilai Kritis Evaluasi Model
Cmin/DF 1.728 ≤ 2,00 Baik
Probability 0,000 ≥ 0,05 Tidak Baik
RMSEA 0.086 ≤ 0,08 Tidak Baik
GFI 0,840 ≥ 0,90 Tidak Baik
AGFI 0,774 ≥ 0,90 Tidak Baik
TLI 0,851 ≥ 0,95 Tidak Baik
CFI 0,879 ≥ 0,94 Tidak Baik
UJI FULL MODEL AWAL
Estimate S.E. C.R. P
TI SCM <--- Teori_ Institusional .139 .042 3.265 .001
TI SCM <--- Budaya_Organisasi .009 .010 .927 .354
Bktr <--- Budaya_Organisasi 1.000
Bfls <--- Budaya_Organisasi -.508 .143 -3.548 ***
TI3 <--- TI SCM 1.000
TI4 <--- TI SCM 1.304 .283 4.605 ***
TI5 <--- TI SCM 1.421 .303 4.689 ***
TI6 <--- TI SCM 1.889 .384 4.924 ***
Tmime <--- Teori_ Institusional 1.000
Tnorm <--- Teori_ Institusional .699 .139 5.041 ***
Tcoe <--- Teori_ Institusional 1.128 .223 5.052 ***
TI7 <--- TI SCM 2.201 .479 4.597 ***
TI2 <--- TI SCM 4.5531.24
83.648 ***
TI1 <--- TI SCM 2.285 .499 4.583 ***
TI8 <--- TI SCM 1.609 .437 3.686 ***
TI9 <--- TI SCM 1.650 .421 3.916 ***
Signifikan = p-value < 0.10 (10%)
Pengujian Full Model Structural Equation Modeling
UJI FULL MODEL MODIFIKASI
Hubungan antar nilai error M.I.Par
Change
e13 <--> e14 10.116 .008
e7 <--> e6 9.429 .024
e12 <--> e14 4.713 .005
e12 <--> e6 5.145 -.006
e5 <--> e13 10.002 -.017
e4 <--> e5 5.927 -.037
e11 <--> e12 6.039 .004
Evaluasi Kriteria Goodness of Fit Indices
Kriteria Hasil Nilai Kritis Evaluasi Model
Cmin/DF 1,288 ≤ 2,00 Baik
Probability 0,054 ≥ 0,05 Baik
RMSEA 0,054 ≤ 0,08 Baik
GFI 0,890 ≥ 0,90 Marginal
AGFI 0,832 ≥ 0,90 Marginal
TLI 0,941 ≥ 0,95 Marginal
CFI 0,955 ≥ 0,94 Baik
Pengujian Full Model Structural Equation Modeling
UJI FULL MODEL MODIFIKASI
Estimate S.E. C.R. P
TI SCM <--- Teori_Instit
usional
.107 .033 3.232 .001
TI SCM <--- Budaya_
Organisasi
.018 .011 1.652 .098
Bktr <--- Budaya_
Organisasi
1.000
Bfls <--- Budaya_
Organisasi
-.529 .142 -3.727 ***
TI3 <--- TI SCM 1.000
TI4 <--- TI SCM 1.342 .282 4.755 ***
TI5 <--- TI SCM 1.398 .298 4.698 ***
TI6 <--- TI SCM 1.763 .370 4.764 ***
Tmime <--- Teori_Instit
usional
1.000
Tnorm <--- Teori_Instit
usional
.619 .113 5.469 ***
Tcoe <--- Teori_Instit
usional
1.058 .211 5.012 ***
TI7 <--- TI SCM 2.018 .461 4.381 ***
TI2 <--- TI SCM 4.430 1.231 3.599 ***
TI1 <--- TI SCM 2.223 .488 4.551 ***
TI8 <--- TI SCM 1.450 .424 3.422 ***
TI9 <--- TI SCM 1.481 .406 3.648 ***
T.Institusional & B.Organisasi signifikan terhadap
TI SCM (<0.10)
UJI HIPOTESIS
H1. TEORI INSTITUSIONAL
Tcoe
TnormTmime
H2. BUDAYA ORGANISASI
Bktr
Bfls
Tekanan normative secara
positif mempengaruhi
penerapan eSCM
perusahaan
Tekanan mimetic
secara positif
mempengaruhi
penerapan eSCM
perusahaan
Tekanan coercive
secara positif
mempengaruhi
penerapan eSCM
perusahaan
Orientasi fleksibilitas secara negatif mempengaruhi
hubungan tekanan (a) normative, (b) mimetic, dan (c)
coercive terhadap penerapan eSCM
Orientasi kontrol secara
positif mempengaruhi
hubungan tekanan (a)
normative, (b)
mimetic, dan (c) coercive
terhadap penerapan
eSCM
UJI HIPOTESIS
Estimate S.E. C.R. P
TI SCM <--- Teori_Instit
usional
.107 .033 3.232 .001
TI SCM <--- Budaya_
Organisasi
.018 .011 1.652 .098
Bktr <--- Budaya_
Organisasi
1.000
Bfls <--- Budaya_
Organisasi
-.529 .142 -3.727 ***
TI3 <--- TI SCM 1.000
TI4 <--- TI SCM 1.342 .282 4.755 ***
TI5 <--- TI SCM 1.398 .298 4.698 ***
TI6 <--- TI SCM 1.763 .370 4.764 ***
Tmime <--- Teori_Instit
usional
1.000
Tnorm <--- Teori_Instit
usional
.619 .113 5.469 ***
Tcoe <--- Teori_Instit
usional
1.058 .211 5.012 ***
TI7 <--- TI SCM 2.018 .461 4.381 ***
TI2 <--- TI SCM 4.430 1.231 3.599 ***
TI1 <--- TI SCM 2.223 .488 4.551 ***
TI8 <--- TI SCM 1.450 .424 3.422 ***
TI9 <--- TI SCM 1.481 .406 3.648 ***
Signifikan (Hipotesis Diterima)
= P < signifikansi () 0.05
Teori institusional (0.001) < 0.05 =
SIGNIFIKAN
Budaya Organisasi (0.098) > 0.05 =
TIDAK SIGNIFIKAN
Hubungan Kausalitas Estimate
TI SCM <--- Teori_Institusional .704
TI SCM <---Budaya_
Organisasi.270
Bktr <---Budaya_
Organisasi1.037
Bfls <---Budaya_
Organisasi-.460
TI3 <--- TI SCM .563
TI4 <--- TI SCM .621
TI5 <--- TI SCM .610
TI6 <--- TI SCM .624
Tmime <--- Teori_Institusional .616
Tnorm <--- Teori_Institusional .747
Tcoe <--- Teori_Institusional .795
TI7 <--- TI SCM .555
TI2 <--- TI SCM .430
TI1 <--- TI SCM .583
TI8 <--- TI SCM .403
TI9 <--- TI SCM .436
UJI HIPOTESIS
Setiap ada peningkatan Budaya Organisasi
(X1) maka akan menaikkan Teknologi
Informasi dalam SCM (Y) pada UKM di
Jawa Timur hanya sebesar 0.270.
Setiap ada peningkatan Teori Institusional
(X2) maka akan menaikkan Teknologi
Informasi dalam SCM (Y) pada UKM di
Jawa Timur sebesar 0.704
H1 terbukti signifikan terhadap
penerapan teknologi
e-Supply Chain Management
pada UKM di Jawa Timur
KESIMPULAN
2) Penelitian ini merupakan hasil observasi terhadap UKM yang dimana
informasi yang didapat bersumber dari berbagai jabatan seperti: 31%
pemilik perusahaan, 34% bagian pemasaran, 17% bagian produksi, 7%
bagian administrasi, dan 11% bagian lainnya yang mencakup staff
keuangan, R & D, dan lain – lain yang mengerti tentang kondisi
perusahaan.
1) Penelitian ini dilakukan pada 100 UKM yang berada di wilayah Jawa
Timur, yang dimana terdiri dari berbagai macam jenis usaha yakni: 12%
jenis industri makanan, 11% jenis industri logam, 2%jenis industri
kaca, 21% jenis industri kerajinan tangan, 1% jenis industri plastik, 13%
jenis industri garmen, 7% jenis industri kimia, dan 32% jenis industri
lainnya seperti industri minuman, mesin industri, spare part, aksesoris dan
lainnya yang memang dikategorikan sebagai gabungan usaha lainnya atau
campuran.
3) Setiap UKM dijadikan observasi pada penelitian ini memiliki jumlah
pekerja yang berbeda, yang dimana dapat dikategorikan sebagai
berikut: 60% UKM memiliki jumlah pekerja sebanyak 1 – 20
orang, 30% UKM memiliki jumlah pekerja sebanyak 20 – 50 orang, dan
sebanyak 10% memiliki jumlah pekerja 50 – 100 orang.
4) Setiap UKM yang dijadikan observasi pada penelitian ini memiliki
omzet rata – rata yang berbeda, yakni: 5% memiliki omzet rata – rata
<Rp 20 Juta per bulan, 40% memiliki omzet rata – rata antara Rp 20
Juta – 100 Juta per bulan, 21% memiliki omzet rata – rata antara Rp
100 Juta – 200 Juta per bulan, dan sebanyak 34% memiliki omzet
rata–rata perbulan yakni >Rp 200 Juta.
KESIMPULAN
KESIMPULAN
6) Variabel Teori Institusional yang terdiri dari tekanan normative, tekanan
mimetic, dan tekanan coercive terbukti secara signifikan
mempengaruhi penerapan teknologi informasi di dalam supply chain
management (eSCM). Hal ini dapat dilihat dari tanggapan pihak UKM yang
memang cenderung mematuhi segala bentuk tekanan dan kebijakan
yang dibentuk oleh lembaga yang menaunginya maupun dari pemerintah.
Hal ini menjadi bukti bahwa teori institusional merupakan faktor terkuat
didalam keberhasilan suatu unit usaha didalam menerapkan teknologi
informasi, khususnya dalam bidang rantai pasok
5) Variabel Budaya Organisasi yang terdiri dari orientasi fleksibilitas dan
kontrol ternyata tidak signifikan terhadap penerapan teknologi informasi
dalam supply chain management (eSCM). Orientasi Fleksibilitas tidak
cukup mampu didalam menolak adanya bentuk teori institusional yang
mengharuskan untuk menggunakan teknologi eSCM dan Orientasi Kontrol
juga tidak selalu dapat menerima segala bentuk kebijakan yang
ditawarkan dan dipatuhi oleh lembaga ataupun pemerintah terkait
penerapan teknologi eSCM.
7) Untuk level implementasi dari teknologi eSCM sendiri pada UKM sudah
tergolong cukup banyak digunakan dan berhasil didalam proses bisnis yang
dilakukan. Kebanyakan dari UKM telah memanfaatkan database yang terintegrasi
secara umum, sistem informasi yang terintegrasi melalui pembuatan website yang
juga berfungsi sebagai media transaksi dalam pengiriman atau distribusi
barang, sistem perencanaan yang terkomputasi seperti pengembangan MRP
sederhana untuk level UKM, pengambilan data otomatis melalui penggunaan
teknologi barcoding, dan yang terakhir yang paling mudah ditemui adalah adanya
teknologi internet yang mendukung proses rantai pasok untuk UKM.
8) Peranan Teori Institusional dan Budaya Organisasi pada dasarnya memiliki
pengaruh yang berbeda. Hal ini terbukti bahwa otoritas dari bagian internal
(budaya organisasi) perusahaan masih belum sesuai dengan karakteristik
orientasi yang dimilikinya. Pengaruh eksternal (teori institusional) lebih kuat
didalam menentukan penerapan teknologi informasi pada SCM perusahaan.
Hal ini juga dikarenakan karena adanya perbedaan budaya pada level UKM
dengan industri yang cukup besar. Perbedaan tersebut terletak pada kekonsistenan
sebuah persepsi yang dianut oleh pihak UKM yang lebih rendah daripada jenis
industri lainnya yang lebih besar.
KESIMPULAN
SARAN
SARAN UNTUK UKM DI JAWA TIMUR
Budaya organisasi merupakan sebuah perspektif yang akan menjadi tolak ukur segala
bentuk pembaharuan yang akan menjawab ketidakpastian kondisi perekonomian bisnis
yang dihadapi pihak UKM. Pihak UKM harus lebih memperhatikan faktor ini melalui
proses benchmarking terhadap industri–industri besar didalam
menerapkan budaya organisasi. Sebuah ukuran usaha tidak akan menjadi pembatas
didalam mengembangkan melalui bentuk budaya internal yang lebih baik dan mampu
bersaing di era globalisasi ini.
Penggunaan jenis teknologi informasi ini sangat mendukung dalam kelancaran suatu
bisnis. Maka dari itu sebaiknya pihak UKM harus aktif dan peka terhadap
penggunan teknologi eSCM ini, sehingga dapat keluar dari budaya yang
konvensional yang menjadi penghambat pertumbuhan UKM tersebut.
SARAN
SARAN UNTUK PENELITIAN SELANJUTNYA
Penelitian lebih diperluas wilayah cakupannya, tidak hanya pada 1 provinsi.
Jika memungkinkan lebih baik melakukan penelitian pada UKM yang ada di
Indonesia.
Penelitian menggunakan variabel lain yang tentunya dapat mendukung
penerapan teknologi eSCM pada level UKM seperti ketidakpastian dalam
Supply Chain Management, monopoli Industri, dan lain–lain.
DAFTAR PUSTAKA
•Alter, Steven. 2002. Information System: Business Process and The Value Chain. Prentice Hall
•Andreas. 2011. Penggunaan Teknologi e-Commerce. Available: www.dailysocial.net
•Aser, 2011. Macam–macam e-Commerce. Available: http://asrirahmaaser.blogspot.com/2011/04/macam-macam-e
commerce.html
•Aquilon, Malin. 1997. Cultural Dimensions in Logistics Management: A Case Study From European Automotive Industry.
Emerald
•Baihaqi, Imam. 2011. Supply Chain dan Supply Chain Management.Available
:http://baihaqi.wordpress.com/2006/12/16/supply-chain-supply-chain-management/
•Ballou,. Gilbert,. Mukherjee. 2000. Industrial Marketing Management. Elsevier
•BPS. (2009). Gross Domestic Product of Indonesia. Jakarta: www.bps.go.id.
•Chich,. Shieh, Jen. 2010. Supply chain management, organizational innovation and corporate culture: The impact of
relatedness. Taiwan. Chang Jung Christian University
Chin, Kwai S. 2007. A study on supply chain management practices : The Hong Kong manufacturing perspective. Hongkong.
Emerald Publisher
•Choi, T.Y,. Eboch. 1998. The TQM Paradox: Relations Among TQM Practices, Plant Perfomance, and Customer Satisfaction.
Journal of Operations Management
•Chopra, S,. Meindl. 2001. Supply Chain Management: Strategy, Planning, and Operation. Prentice Hall. New Jersey
•Cooper, C. Ellram, Lisa,. 1993. Characteristic of Supply Chain Management and The Implication for Purchasing and Logistics
Strategy. Emerald
•Denison,. Spreitzer. 2001. Organizational Culture and Effectiveness. Prentice Hall
•Derocher, R. P,. Kilpatrick, J,. Six Supply Chain Lessons for the Millenium. Winter
•DiMaggio, P., & Powell, W. (1983). The Iron Cage revisited: Institutional Isomorphism and Collective reality
inOrganizational Fields. American Sociological Review .
•Djokopranoto. 2003. Manajemen Persediaan. Jakarta. Grasindo
•Durianto, Darmadi. 2001. Strategi Menaklukkan Pasar. Riset Ekuitas dan Perilaku Merk. PT Gramedia Pustaka Utama.
Jakarta
•Efferin, Sujoko. 2008.Mengungkapkan Fenomena Dengan Pendekatan Kuantitatif. Graha Ilmu. Yogyakarta
•Ferdinand, Augusty. 2002. Structural Equation Modeling dalam Penelitian Manajemen. BP UNDIP
•Fredendall, L,. Hill E. 2001. Basics of Supply Chain Management. St Lucie Press. Boca Raton
•Flynn, BB., Kakibara, S.S., Schroeder, R.G., Bates, K.A. 1990. Empirical Research Methods in Operations Management. Journal of
Operation Management
•Ghozali, Imam. 2004. Model Persamaan Struktural : Konsep dan Aplikasi dengan Program AMOS Ver. 5.0. Universitas
Diponegoro
•Gunasekaran, A. 2004. Virtual Supply Chain Management. Journal of Production Planning and Control
•Hafsah. 2004. Jurnal Ekonomi Usaha Kecil dan Menengah. Universiti Putra Malaysia
•Hair, J. F., Black, B., Babin, B., Anderson, R. E. & Tatham, R. L. 2006. Multivariate data analysis, Upper Saddle River, N.J., Pearson
Prentice Hall.
•Hardy, J. (2011, December 20). Personal Interview with Mitra Bersama Organization Corporate Social Responsibility. (N. A.
Arifin, Interviewer)
•Harland, C. M. 1996. Supply Chain Management: Relationship, Chain, and Networks. United Kingdom
•Hartono, Seno. 2009 Sejarah Perkembangan Supply Chain Management. Available: Tonyseno.blogspot.com
•Heidi,. Yohanes. 1997. The Impactof Institutional Processes On Strategic Choice.Villanova University
•Hofstede. 2007. The Interaction Between National and Organizational Value Sysem. Available: www.onlinelibrary.com
•Indrajaya, Drajat,. Suhendar, Endang. 2010. Implementasi Aplikasi Teknologi Informasi Terintegrasi pada Supply Chain
Management di Industri Manufaktur. Jakarta Selatan. Universitas Indraprasta
•Indrajit, R. E. & Djokopranoto, R. 2002. Konsep Manajemen Supply Chain, Jakarta, PT Grasindo.
•Irawati, Dwi. 2008. Implementasi Nilai-Nilai Budaya Organisasi Melalui Sosialisasi Budaya Organisasi. Universitas Muhammadiyah
•Jayaram, Jayanth,. Vickery, K. Shawnee,. Drodge, Cornelia. 2000. The Effects of Information System Infrastructure and Process
Improvements on Supply-Chain Time Performance. Emerald Publisher
•Kasarda,. Rodinelli. 1998. Innovative Infrastructure for Agile Manufacturers. Journal of Business Education
•Kementerian Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah. 2007. Peranan Teknologi Informasi Pada UKM. Jakarta
•Kearney, A.T. 2003. Unlocking Value From e_Supply Chain Management. Executive Agenda
•Khazanci, Shalini, et al. 2007. Innovative Supportive Culture: The Impact of Organizational Values On Process Inovation. Elsevier
•Kolluru, Ramesh,. Meredith, Paul,. 2001. Security and Trust Management in Supply Chain. Emerald
•Laskowska-Rutwoska, Aleksandra. 2009. The Impact of National and Organizational Culture on the Cooperation of Firms-a Supply
Chain Perspective. 5-16
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
•Lewis. 1999. Key Condition for Succesful Information and Technology. Edvantia
•Liu, Hefu., Wei, Kwok Kee., Gu, Jibao., dan Chen, Huaping. 2010. The Role of Institutional Pressures and Organizational Culture in the Firm’s
Intention to Adopt Internet-Enabled Suplly Chain Management Systems. ELSEVIER
•Mohr. 1994. Logisticts and Supply Chain Specialist. Mohr Partners
•Monczka, RM, Morgan. 1996. Supplier Integration: A New Level of Supply Chain Management
•Mukhyi, Mohammad Abdul,. Mujiyana. 2008. Penerapan Teknologi Sistem Informasi dan Teknologi Tepat Guna Pada Usaha Kecil
Menengah. Jawa Barat. Seminar Ilmiah Nasional Komputer dan Sistem Intelijen
•Oliver, C. 1997. Suistainable Competitive Advantage: Combining Institutional and Resource-based Views. Strategic Management Journal
•Oosthuizen, G.J,. Du Toit. 1999. Participative Management in Academic Library Service. Academia.edu
•Pujawan, I N. 2005. Supply chain management. Guna Widya
•Rastuti. Membentuk dan Memelihara Budaya Perusahaan. 2008.
Available:http://tutirastuti.multiply.com/journal/item/6?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitem
•Richardson. 1985. Managing Research and Development for Result. Journal of Product Innovation Management
•Rigdon, E.E. 1998. Structural Equation Modeling: In Modern Methods for Business Research. Mahwah, NJ
•Robbins, S.P. 2002. Essentials of Organizational Behaviour. Prentice Hall
•Rogers, D. et al. The Return Management Processi. The International Journal of Logistics management. Vol. 13
•Ross, David. 2003. Introduction to e-Supply Chain Management. St. Lucie Press USA
•Rudy,. Agustinus,. Chandra, Adi,. Tanring, Zara Elisabeth. 2008. Analisis dan Perancangan e-Supply Chain Management (Studi Kasus : PT.
Prima Rezeki Pertiwi). Yogyakarta. Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi
•Safarosidi, Syahril. 2011. Pengaruh e-Business atas Proses Bisnis.
Available:Google.com,http://datakuliah.blogspot.com/2009/01/pengaruh-pengaruh-e-business-atas.html.
•Said. 2006. Karakteristik Penggunaan e-Business di Indonesia. Jakarta
•Samadikun, Samaun. 1992. Dampak Globalisasi dan Perkembangan Teknologi Informasi di Indonesia. Jakarta.
•Santoso, Singgih. 2007. Structural Equation Modeling : Konsep dan Aplikasi dengan AMOS. Jakarta. PT. Elex Media Komputindo. 64-66
•Schwartz, H,. Davis, S,. 1981. Matching Corporate Culture and Business Strategy. London
•Schumacher, R.E,. Lomax, R.G,. 1996. A Beginners Guide to Structural Equation Modeling. Hilsdale
•Setijadi. 2005. Teknologi Informasi dalam Implementasi Proses Bisnis pada Supply Chain Mnagement. Yogyakarta. Seminar Nasional
Aplikasi Teknologi Informasi
•Shapiro. 2001. The Role of Communication and Technology. San Fransisco
•Simchi-Levi, D., Kaminski, P., and Simchi-Levi, E. 2000. Designing and managing the supply chain: Concept, strategies, and case studies. Irwin
McGraw-Hill.
•Singarimbun, Masri. 1995. Metode Penelitian Survei. LP3S, Jakarta.
•Strader. 1999. A Structural Approach to Developing a Scale Measure Uncertainty. Elsevier
•Suharto. 2009. Uji Validitas, Reliabilitas, Instrumen, Penelitian. Available : http://suhartoumm.blogspot.com/2009/10/uji-validitas-dalam-
beberapa-pengertian.html
•Sumartono. 2009. Metode Statistik Structural Equation Modeling. Jakarta
•Sumartono. 2009. Metode Statistik Structural Equation Modeling. Jakarta
•Soleh, Mohamad. Analisis Strategi Inovasi dan Dampaknya Terhadap Kinerja Perusahaan (Studi Kasus UKM Manufaktur Kota Semarang..
Semarang. Universitas Diponegoro
•Spekman. 2002. Supply Chain Competency: Learning as a Key Component. Emerald
•Tan, K. C., Lyman, S. B., & Wisner, J. D. (2002). Supply Chain Managment: a Strategic Prespective. International Journal of Operation and
Production Managment , 614-631.
•Tan, Keah Choon. 2000. A framework of supply chain management literature. University of Nevada Las Vegas
•Turban, Efraim. et al. 2004. Electronic Commerce. Prentice Hall
•Towill. 2000. An Integrated Model for the Design of Agile Supply Chains. Cardiff University
•Viswanadham, N. dan Gaonkar, Roshan. 2001. Understanding E-Supply Chain Design and Future Trends. National University of Singapore
•Wardiana. 2002. Perkembangan Teknologi Informasi di Indonesia. Available: www.informatika.lipi.go.id/jurnal/htm
•Widodo, Prabowo. 2006. Konsep Dasar SEM. Jakarta
•Wijaya, Fernandi. 2011. Pengaruh Teknologi Informasi dan Perubahan Organisasi dalam Bisnis. Seminar Nasional Teknologi Informasi
•Wilardjo. 2011. Analisa Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai Berdasarkan Teori Dua Faktor Herzberg. Bandung. ITB
•Williams, Brian,. Swayer, Stacey. 2003. Using Information Technology in International Financial Management. New Delhi
•Wood, J, et al. 2001. Organizational Behaviour: An Asian Pasific Perspective. Australia
•Zabidi, arifin. 2007. Ciri Penting sebuah Manajemen Rantai Pasok. available : zabidiarifin.blogspot.com
DAFTAR PUSTAKA
top related