pengaruh brand awareness , brand association, product...
Post on 16-Apr-2018
231 Views
Preview:
TRANSCRIPT
i
PENGARUH BRAND AWARENESS , BRAND ASSOCIATION, PRODUCT
ATTRIBUTE DAN BRAND PERSONALITY TERHADAP MINAT BELI ULANG
Oleh:
SANDY PUTRA PRADANA
NIM : 212007130
KERTAS KERJA
Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Guna Memenuhi Sebagian dari
Persyaratan-Persyaratan untuk Mencapai
Gelar Sarjana Ekonomi
FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS
PROGRAM STUDI : MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2013
ii
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
Jalan Diponegoro 52 -60
:(0298) 321212, 311881
Telex 322364 ukswsa ia
Salatiga 50711 - Indonesia
Fax. (0298) -3 21433
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS KERTAS KERJA
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : SANDY PUTRA PRADANA
NIM : 212007130
Program Studi : MANAJEMEN
Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa kertas kerja,
Judul : PENGARUH BRAND AWARENESS, BRAND ASSOCIATION,
PRODUCT ATTRIBUTE DAN BRAND PERSONALITY
TERHADAP MINAT BELI ULANG
Pembimbing : DR. JONY OKTAVIAN HARYANTO SE, MM, MA
Tanggal di uji : 21 Juni 2013
adalah benar-benar hasil karya saya. Di dalam kertas kerja ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian
tulisan atau gagasan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk
rangkaian kalimat yang saya akui seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri tanpa memberikan pengakuan
pada penulis aslinya.
Apabila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang
lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, saya bersedia menerima sanksi sesuai peraturan yang
berlaku di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, termasuk
pencabutan gelar sarjana
yang telah saya peroleh.
Salatiga, 3 Juni 2013
Yang memberi pernyataan
SANDY PUTRA PRADANA
iii
iv
MOTTO
∞∞∞∞
“The person who sends out positive thoughts activates the world around him positively and
draws back to himself positive results.”
Norman Vincent Peale
∞∞∞∞
”Only as high as I reach can I grow, only as far as I seek can I go, only as deep as I
look can I see, only as much as I dream can I be.”
Karen Ravn
∞∞∞∞
"Strength does not come from winning. Your struggles develop your strengths. When
you go through hardships and decide not to surrender, that is strength."
Arnold Schwarzenegger
∞∞∞∞
“Champions are made from something they have deep inside of them: a desire, a
dream, a vision”
Mahatma Gandhi
∞∞∞∞
v
PENGARUH BRAND AWARENESS, BRAND ASSOCIATION, PRODUCT
ATTRIBUT, DAN BRAND PERSONALITY TERHADAP MINAT BELI ULANG
(Studi terhadap pengguna sepeda motor matik Honda Vario di Salatiga)
Oleh :
Sandy Putra Pradana
212007130
Progdi Manajemen, Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Kristen Satya Wacana
ABSTRACT
This study aims to determine how is the effect of brand awareness, brand
association, product attributes and brand personality on buying interest in Honda
Vario.
This study took a sample of 200 respondents with a population of Honda Vario
automatic motorcycle users in Salatiga by the method of judgmental sampling. Data
have been obtained from the questionnaires and then processed using the technique
of multiple regression analysis. The results showed that brand awareness and brand
personality does not affecting significantly the re buying interest of Honda Vario,
while Brand Association and Product. attributes significantly influence re-buying
interest Honda Vario. Accordingly, these would be better on the way if PT. AHM
Motor further increase of the brand awareness and strong brand personality in their
products, because it would became an important reference on the next purchasing of
Honda Vario automatic motorcycle.
Keywords: brand awareness, brand association, product attributes, brand
personality, re buying interest
vi
PENGARUH BRAND AWARENESS, BRAND ASSOCIATION, PRODUCT
ATTRIBUT, DAN BRAND PERSONALITY TERHADAP MINAT BELI ULANG
(Studi terhadap pengguna sepeda motor matik Honda Vario di Salatiga)
Oleh :
Sandy Putra Pradana
212007130
Progdi Manajemen, Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Kristen Satya Wacana
Saripati
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh brand
awareness, brand association, product attribute dan brand personality terhadap minat
beli ulang sepeda motor Honda Vario.
Penelitian ini mengambil 200 sampel responden dengan populasi pengguna
sepeda motor matik Honda Vario di Salatiga dengan menggunakan metode judgemental
sampling.data yang telah diperoleh dari kuesioner kemudian diolah dengan
menggunakan teknik analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
brand awareness dan brand personality tidak berpengaruh signifikan terhadap minat
beli ulang sepeda motor matik Honda Vario, sedangkan Brand Association dan Product
attribute berpengaruh signifikan terhadap minat beli ulang sepeda motor matik Honda
Vario. Dengan demikian sebaiknya PT. AHM Motor lebih meningkatkan kesadaran
merek dan personalitas merek yang kuat dalam produknya, karena hal tersebut akan
menjadi referensi konsumen dalam melakukan pembelian ulang produk sepeda motor
matik Honda Vario.
Kata kunci : brand awareness, brand association, product attribute, brand personality,
minat beli ulang
vii
Kata Pengantar
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkah dan Limpahan
rahmat-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul PENGARUH
BRAND AWARENESS, BRAND ASSOCIATION, BRAND PERSONALITY,
PRODUCT ATRIBUTE TERHADAP MINAT BELI ULANG HONDA VARIO
(Studi terhadap pengguna sepeda motor matik Honda Vario di Salatiga).
Skripsi ini disusun untuk memenuhi syarat dalam menyelesaikan pendidikan
program strata satu (S1) pada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya
Wacana Salatiga.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan keterbatasan dalam
penyusunan dalam penelitian ini, penulis juga berharap penelitian ini dapat bermanfaat
bagi pembaca dan peneliti selanjutnya. Penulis mengharapkan penelitian selanjutnya
akan lebih baik dari penelitian ini.
Salatiga, 3 Juni 2013
Penulis
viii
UCAPAN TERIMAKASIH
Dalam penulisan skripsi ini ditemui beberapa kesulitan, namun berkat motivasi,
bantuan, serta bimbingan dari semua pihak, maka dalam kesempatan ini dengan segala
kerendahan hati, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih dan rasa hormat
yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Dr. Jony Oktavian Haryanto, SE, MM. Sebagai Dosen Pembimbing yang
telah meluangkan banyak waktu, tenaga, pikiran dan senantiasa sabar
memberikan arahan dan bimbingannya dalam menyelsesaikan skripsi ini.
2. Bapak Bapak Hari Sunarto, SE.,MBA.,Ph.D selaku Dekan Fakultas Ekonomika
dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana.
3. Ibu Roos Kities Andadari, Ph.D. selaku Kaprogdi Manajemen Dekan Fakultas
Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana.
4. Bapak Eko Suseno H.R.M, SE. Sebagai Dosen wali studi Manajemen
5. Bapak dan Ibu Dosen Pengajar Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas
Kristen Satya Wacana yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan.
6. Keluarga tercinta, Kedua orang tua, Ayahanda Wardjito dan Ibunda Heni Susana
Setyo utami dan kedua adikku Aldila dan Adhi yang selalu memberikan doa dan
motivasi untuk menyelesaikan skripsi ini.
7. Seluruh responden yang telah bersedia meluangkan waktu untuk untuk mengisi
kuesioner penelitian.
ix
8. Monica Aprilia Putri yang selalu memberikan perhatian, kasih sayang doa dan
semangat kepada penulis. Love you more dear!!
9. Sahabat-sahabat yang selalu memberikan semangat dan doa kepada penulis,
Ricky, Nessa, Kebo, Nyitnyit, Mayo, Diah, Rosita, Gondo, Yudha, Bendot,
Achid, Mahul, Mas Yoga, Worm.
10. Teman-teman Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Fendy, Meg, Arry, Abud, Lia,
Ijonk, Frisma, Kiki, Boneng, Treffi, Ucok dll.
11. Teman-teman Ungaran Adman, Bento, Fajar, Gepeng, Mirza, Ayik, , Nhenhe,
Arya, Nieno terima kasih atas saran, canda tawa, dan motivasinya selama ini.
12. Dan segala pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang sudah
membantu menyelesaikan skripsi ini.
Salatiga, 3 Juni 2013
Penulis
x
DAFTAR ISI
Halaman Judul ............................................................................................ i
Surat Pernyataan Keaslian Skripsi .............................................................. ii
Halaman Persetujuan / Pengesahan ............................................................ iii
Halaman Motto ........................................................................................... iv
Abstract ....................................................................................................... v
Saripati ........................................................................................................ vi
Kata Pengantar ............................................................................................ vii
Ucapan Terima Kasih .................................................................................. viii
Daftar Isi ...................................................................................................... x
Daftar Tabel ................................................................................................ xii
Daftar Gambar ............................................................................................ xiii
Daftar Lampiran ......................................................................................... xiv
1. Pendahuluan .................................................................................... 1
2. Kerangka Penelitian ......................................................................... 5
Telaah Teoritis ......................................................................... 5
Dimensi Brand ......................................................................... 5
Dimensi Brand Awareness ...................................................... 8
Dimensi Brand Association ...................................................... 9
Dimensi Product Attribute ........................................................ 11
Dimensi Brand Personality ...................................................... 12
Dimensi Minat Beli Ulang ........................................................ 15
xi
Penelitian Tedahulu .................................................................. 17
Kerangka Pemikiran ................................................................. 17
3. Metodologi Penelitian ..................................................................... 18
Jenis dan prosedur penelitian .................................................... 18
Populasi dan sampel ................................................................ 18
Teknik Sampling ....................................................................... 19
Teknik Analisis ......................................................................... 19
Uji Reabilitas dan Validitas ...................................................... 20
Analisis regresi ......................................................................... 21
Sumber data .............................................................................. 23
Pengukuran variabel ................................................................. 24
4. Hasil dan Pembahasan ..................................................................... 27
Karakteristik Responden ..................................................... 27
Analisis data kuantitatif ....................................................... 29
Hasil Uji Validitas ............................................................... 30
Hasil Analisis Regresi ......................................................... 32
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R) ................................... 34
Pembahasan ......................................................................... 35
5. Kesimpulan ...................................................................................... 40
Implikasi Manajerial ............................................................ 40
Keterbatasan penelitian dan Penelitian Mendatang ............. 42
Daftar Pustaka ..................................................................... 43
xii
Lampiran-lampiran
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Pengukuran variabel ...................................................................... 24
Tabel 2 Karakteristik responden ................................................................. 27
Tabel 3 Uji Realibilitas ............................................................................... 30
Tabel 4 Uji Validitas .................................................................................. 31
Tabel 5 Uji Regresi ..................................................................................... 32
Tabel 6 Uji Koefisien Determinasi (R) ....................................................... 34
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 : Dimensi Brand Personality ...................................................... 14
Gambar 2 : Model Penelitian ....................................................................... 18
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Data Riwayat Hidup ............................................................... 49
Lampiran 2 : Kuesioner ............................................................................... 51
Lampiran 3 : Output SPSS .......................................................................... 56
1
Pendahuluan
Transportasi telah menjadi bagian yang penting dari kehidupan manusia. Hal ini
dikarenakan transportasi merupakan sarana utama bagi manusia dalam kehidupan
sehari–hari untuk bergerak dan berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya dengan
cepat. Seiring dengan perkembangan teknologi dan pembangunan yang ada di segala
bidang saat ini, perkembangan sarana transportasi pun telah berlangsung dengan cepat.
Mulai dari sarana transportasi yang sangat sederhana sebelum tahun 1950 sampai sarana
transportasi yang mewah yang banyak di jumpai di abad 21 ini.
Motor merupakan salah satu bentuk dari sarana transportasi darat yang sudah
banyak dimiliki oleh masyarakat. Pada umumnya masyarakat membeli motor untuk
menikmati dua fungsi, yaitu: sebagai sarana untuk mengantarkan penumpang dari satu
tempat ke tempat yang lainnya dan mengangkut barang–barang dalam aktivitas kerja
sehari–hari, sedangkan fungsi lainnya adalah untuk mendapatkan suatu prestise yang
akan memberikan kepuasan tersendiri bagi seseorang. Situasi pasar saat ini semakin
kompetitif dengan persaingan yang semakin meningkat pula diantara para produsen.
Semakin ketatnya persaingan tersebut maka akan semakin mengarahkan perekonomian
Indonesia ke mekanisme pasar yang memposisikan pemasar untuk selalu
mengembangkan dan merebut market share (pangsa pasar).
Saat ini di Indonesia semakin banyak pilihan produk sepeda motor yang
ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan otomotif, baik itu berupa motor bebek, motor
matic maupun motor sport yang telah beredar di masyarakat. Menurut data penjualan
2
yang dilansir oleh Asosiasi Industri Sepeda motor Indonesia (AISI) menunjukkan data
penjualan motor di Indonesia terus meningkat sejak Januari 2013 yang mana memang di
Indonesia perkembangan sepeda motor sangat pesat. Terbukti dengan banyaknya
tambahan teknologi motor maupun aspek kehidupan masyarakat sendiri yang berubah.
Untuk penjualan pada bulan Maret 2013 rangking pertama masih di pegang oleh
Honda dengan penjualan sebanyak 410.591 unit motor disusul Yamaha, Suzuki,
Kawasaki, dan TVS dengan data statistik jumlah penjualan motor sebagai berikut:
Honda 410.591 unit motor terjual
Yamaha 217.817 unit motor terjual
Suzuki 28.286 unit motor terjual
Kawasaki 9.732 unit motor terjual
TVS 1.057 unit motor terjual
Demikian merupakan data yang diperoleh dari AISI mengenai data penjualan
Sepeda motor sampai bulan Maret 2013.
Sumber : (http://oto.detik.com/read/2013/05/07/191016/2240499/1208/ini-daftar-10-
motor-terlaris-april-2013)
Menurut Kartajaya (2004), brand (merek) merupakan nilai utama pemasaran. Jika
situasi persaingan meningkat, peran pemasaran akan makin meningkat pula dan pada
saat yang sama peran brand akan semakin penting. Dengan demikian, brand saat ini tak
hanya sekedar identitas suatu produk saja dan hanya sebagai pembeda dari produk
pesaing, melainkan lebih dari itu, brand memiliki ikatan emosional istimewa yang
3
tercipta antara konsumen dengan produsen. Pesaing bisa saja menawarkan produk yang
mirip, tapi mereka tidak mungkin menawarkan janji emosional yang sama.
Saat ini penjualan sepeda motor motor matic semakin banyak diminati oleh
pengguna motor di tanah air. Berbagai merek sepeda motor dari berbagai pabrikan
otomotif telah beredar di Indonesia. Minat masyarakat pada sepeda motor bertransmisi
otomatis di Indonesia kian meningkat. Dari data Asosiasi Industri Sepeda Motor
Indonesia (AISI), penjualan sepeda motor anggotanya di kuartal pertama 2013
mencapai 1.970.823 unit, dan 1.232.503 unit atau 62,54 persennya adalah tipe matik.
Dari komposisi ini, Honda masih dominan di pasar sepeda motor matik. Total penjualan
matik Honda tembus 871.098 unit hanya dalam 3 bulan, sedang Yamaha menjual
338.662 unit sepeda motor matik.
Sumber : (http://motor.otomotifnet.com/read/2013/04/15/340076/30/9/Ini-Dia-10-
Besar-Matik-Terlaris-Kuartal-Pertama-2013)
Merek memegang peranan yang sangat penting dalam rantai pemasaran, karena
merek merupakan janji dan harapan yang ditawarkan oleh sebuah perusahaan kepada
konsumennya. Ekuitas menurut Simamora (2001), brand equity adalah kekuatan merek
atau kesaktian merek yang memberikan nilai kepada konsumen. Dengan brand equity,
nilai total produk lebih tinggi dari nilai produk sebenarnya secara obyektif. Ini berarti,
bila brand equity-nya tinggi, maka nilai tambah yang diperoleh konsumen dari produk
tersebut akan semakin tinggi pula dibandingkan merek-merek produk lainnya.
Karena hal itu, pada akhirnya brand akan mampu menjadi sumber daya saing
yang bisa berlangsung lama dan bisa menjadi penghasil arus kas bagi perusahaan dalam
4
jangka panjang (Janita, 2005). Produk yang telah memiliki brand yang kuat akan sulit
ditiru. Lain dari produk yang bisa dengan mudah ditiru oleh pesaing, sebuah brand yang
kuat akan sulit ditiru karena persepsi konsumen atas nilai suatu brand tertentu itu tidak
akan mudah diciptakan. Dengan brand equity yang kuat, konsumen memiliki persepsi
akan mendapatkan nilai tambah dari suatu produk yang tak akan didapatkan dari
produk-produk lainnya.
Penelitian sebelumnya oleh Setyaningsih (2008) menyatakan bahwa country of
origin, promosi penjualan, physical environtment secara positif dan signifikan
mempengaruhi ekuitas merek, sedangkan ekuitas merek secara positif dan signifikan
mempengaruhi minat beli ulang. Berdasarkan hasil analilis data, terdapat bukti bahwa
terdapat pengaruh antara country of origin, promosi penjualan, physical environtment
terhadap ekuitas merek, dan terdapat pengaruh antara ekuitas merek terhadap minat beli
ulang pada Kedai Kopi DOME di Surabaya.
Sementara itu penelitian sebelumnya mengenai mengenai pembelian ulang diteliti
oleh Nugroho (2000) menyatakan bahwa terdapat pengaruh antara pelayanan, fasilitas,
dan harga terhadap minat pembelian ulang jasa penginapan di Hotel Surya Indah
Salatiga.
Dari latar belakang tersebut dan berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya,
maka penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian tentang pengaruh brand
awareness, brand association, product attribute, dan brand personality pada minat beli
ulang sepeda motor Honda Vario yang diteliti di Salatiga dan sekitarnya. Hal – hal apa
saja yang menjadi pertimbangan konsumen ketika memilih suatu produk termasuk
5
ketika melakukan pembelian sepeda motor Honda Vario. Kemudian, mengapa
konsumen mempertimbangkan atribut – atribut yang terdapat pada sepeda motor Honda
Vario.
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka permasalahan yang akan
dikaji pada penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Apakah terdapat pengaruh positif brand awareness terhadap minat beli ulang?
2. Apakah terdapat pengaruh positif brand association terhadap minat beli ulang?
3. Apakah terdapat pengaruh positif product attribute terhadap minat beli ulang?
4. Apakah terdapat pengaruh positif brand personality terhadap minat beli ulang?
Telaah Teoritis dan Pengembangan Hipotesis
Brand (Merek)
Pengertian merek menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001 : 651) adalah
tanda yang dikenakan oleh pengusaha (pabrik, produsen, dan sebagainya) pada barang-
barang yang dihasilkan sebagai tanda pengenal; cap (tanda) yang menjadi pengenal
untuk menyatakan nama dan sebagainya.
Menurut para ahli, definisi brand (merek) adalah :
6
a. Brand atau merek adalah janji penjual untuk menyampaikan kumpulan sifat,
manfaat, dan jasa spesifik secara konsisten kepada pembeli (Kotler, Armstrong,
1997)
b. Brand adalah ide, kata, desain grafis dan suara / bunyi yang mensimbolisasikan
produk, jasa, dan perusahaan yang memproduksi produk dan jasa tersebut
(Janita, 2005).
c. Temporal & Lee (2002: 46) mengatakan bahwa “produk adalah sesuatu yang
dibuat didalam pabrik, merek adalah sesuatu yang dibeli oleh konsumen. Produk
dapat ditiru pesaing, merek adalah unik”.
d. American Marketing Association mendefinisikan brand sebagai nama, tanda,
simbol, rancangan, atau kombinasi dari hal-hal tersebut, yang dimaksudkan
untuk mengidentifikasi barang atau jasa dari seseorang atau sekelompok penjual
dan untuk membedakannya dari produk pesaing (Kotler, 2002).
e. Menurut Aaker (1997:9), merek adalah : ”Nama, dan / simbol yang bersifat
membedakan (seperti sebuah logo, cap, atau kemasan) dengan maksud
mengidentifikasi barang atau jasa dari seseorang penjual atau sebuah kelompok
penjual tertentu, dengan demikian dapat membedakannya dari barang-barang
dan jasa yang dihasilkan para kompetitor”.
Berdasarkan beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan brand adalah
kelengkapan dari suatu produk maupun jasa yang terdapat di dalamnya, yaitu berupa:
nama, istilah, simbol, tanda gambar/ logo, kemasan serta kombinasinya yang memiliki
fungsi atau tujuan sebagai identitas dari suatu produk sehingga akan mudah dibedakan
7
dengan produk lainnya dari pesaing, serta memberikan jaminan dari pembuatnya akan
produk yang dihasilkan.
Strategi merek
Menurut Kotler (2002: 471-475), perusahaan memiliki lima strategi merek:
a. Perluasan lini (line extension)
Perluasan lini terjadi jika perusahaan memperkenalkan unit produk tambahan
dalam kategori produk yang sama dengan merek yang sama, biasanya dengan
tampilan baru, seperti rasa, bentuk, warna baru, unsur tambahan, ukuran kemasan,
dan lainnya.
b. Perluasan merek (brand extension)
Sebuah perusahaan mungkin memutuskan untuk menggunakan merek yang sudah
ada untuk meluncurkan suatu produk dalam kategori baru.
c. Multi merek (multi brand)
Perusahaan sering memperkenalkan merek tambahan dalam kategori produk yang
sama. Ada berbagai motif untuk melakukan hal itu. Kadang–kadang perusahaan
mencoba membentuk keistimewaan lain dan/atau daya tarik untuk motif membeli
yang lain.
d. Merek baru (new brand)
Ketika perusahaan melucurkan produk dalam suatu kategori baru, perusahaan
mungkin menemukan bahwa tidak satupun merek yang dimiliknya yang tepat
8
untuk produk tersebut. Akhirnya perusahaan menggunakan merek baru untuk
kategori produk baru.
e. Merek bersama (cobrand)
Dua atau lebih merek yang terkenal dikombinasikan dalam satu tawaran. Tiap
sponsor merek mengharapkan bahwa merek lain akan memperkuat preferensi
merek atau minat membeli. Dalam hal produk yang dikemas bersama, tiap merek
berharap dapat menjangkau konsumen baru dengan mengaitkannya dengan merek
lain.
Brand Awareness ( Kesadaran Merek )
Menurut Aaker (1997) kesadaran merek adalah kesanggupan seorang calon
pembeli untuk mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan
bagian dari kategori merek tertentu. Kesadaran merek (Durianto et al, 2004)
menggambarkan keberadaan brand dalam benak konsumen, yang dapat menjadi penetu
dalam beberapa kategori. Simamora (2001) menyatakan bahwa kesadaran merek (Brand
Awareness) adalah kemampuan seseorang untuk mengenali atau mengingat kembali
bahwa suatu merek merupakan bagian dari kategori produk tertentu. Dengan melihat
definisi di atas dapat disimpulkan bahwa Brand dikembangkan tidak hanya melalui
iklan, yang tak terhitung jumlahnya dimedia massa, atau dengan konfigurasi product,
price, place, dan promotion. Yang terpenting adalah brand dikenalkan melalui
penerapan strategy, tactic, dan value yang tepat-kreatifitas dalam menentukan
segmentasi dan strategi, pengembangan diferensiasi yang kuat. (Fatmayanti, 2012).
9
Menurut Kotler et al (2004) brand tidaklah sekedar sebuah nama. Bukan juga
sebuah logo atau symbol. Brand adalah “paying” yang merepresentasikan produk atau
layanan kita. Oleh sebab itu pentingnya membangun brand awareness kepada
konsumen dengan tujuan konsumen lebih mengerti produk kita.
Konsumen cenderung membeli merek yang sudah dikenal karena merasa aman
dengan sesuatu yang sudah dikenal, terhindar dari berbagai resiko pemakaian dengan
asumsi bahwa merek yang sudah dikenal lebih dapat diandalkan, produk dengan merek
yang sudah dikenal itu dikatakan memiliki kesadaran merek yang cukup baik (Durianto
et al, 2001). Menurut Simamora (2001), peran brand awareness tergantung pada sejauh
mana kadar kesadaran yag dicapai suatu merek.
Berdasarkan uraian diatas dapat dirumuskan hipotesis penelitian (H1) sebagai
berikut:
“ Brand Awareness berpengaruh positif terhadap minat beli ulang ”
Brand Association (Asosiasi merek)
Asosiasi merek dapat menciptakan nilai bagi perusahaan dan para pelanggan,
karena dapat membantu proses penyusunan informasi untuk membedakan merek yang
satu dengan merek lainnya. Berbagai asosiasi yang diingat konsumen dapat
menghasilkan suatu bentuk citra tentang merek (brand image) di benak konsumen.
Dimana brand image merupakan sekumpulan asosiasi merek yang terbentuk dan
melekat dibenak konsumen (Rangkuti, 2004).
10
Nilai yang mendasari merek seringkali didasarkan pada asosiasi-asosiasi spesifik
yang berkaitan dengannya. Menurut Aaker (1997), asosiasi merek adalah segala hal
yang berkaitan dengan ingatan mengenai sebuah merek. Brand Association adalah
segala kesan yang muncul di benak seseorang yang terkait dengan ingatan mengenai
suatu merek (Durianto et al, 2001). Asosiasi itu tidak hanya eksis namun juga
mempunyai suatu tingkatan kekuatan.
Sebuah merek adalah seperangkat asosiasi, biasanya terangkai dalam bentuk yang
bermakna. Asosiasi dan pencitraan, keduanya mewakili berbagai persepsi yang dapat
mencerminkan realita obyektif. Menurut Temporal (2001) selain menciptakan citra
positif, asosiasi merek juga dapat menciptakan reaksi atau tanggapan konsumen
terhadap janji-janji yang terkandung dalam brand identity (identitas merek) suatu
produk. Suatu merek yang telah mapan akan mempunyai posisi yang menonjol dalam
suatu kompetisi karena didukung oleh berbagai asosiasi yang kuat. Suatu brand
positioning mencerminkan bagaimana orang memandang suatu merek.
Kesan – kesan yang terkait dengan suatu merek akan dapat semakin semakin kuat
dengan semakin banyaknya pengalaman konsumen dalam menggunakan suatu merek
atau semakin seringnya penampakan merek tersebut dalam strategi komunikasinya.
Dengan demikian perusahaan harus dapat membangun asosiasi kepada konsumen,
sehingga konsumen selalu mengingat sebuah merek dari asosiasi yang diciptakan oleh
perusahaan. Asosiasi yang akan terbentuk tersebut menciptakan image yang lebih baik
dan lebih kuat, sehingga akhirnya akan mempengaruhi konsumen dalam keputusannya
untuk membeli atau mengkonsumsi ulang suatu merek.
11
Berdasarkan uraian diatas dapat dirumuskan hipotesis penelitian (H2) sebagai
berikut:
“ Brand Association berpengaruh positif terhadap minat beli ulang ”
Product Attribute (Atribut Produk)
Atribut adalah karakteristik yang dimiliki atau tidak dimiliki oleh suatu obyek
(Mowen, 1990:220). Obyek yang dimaksud disini adalah produk. Produk adalah segala
sesuatu yang dapat ditawarkan pada suatu pasar untuk mendapat perhatian, untuk
dimiliki, digunakan, ataupun dikonsumsi yang dapat memuaskan atau memenuhi
kebutuhan konsumen (Kotler, 2009). Konsumen cenderung melakukan pertimbangan-
pertimbangan terhadap atribut-atribut tertentu sebelum akhirnya memutuskan untuk
kembali membeli produk tersebut, sehingga keinginan dari konsumen tersebut dapat
tercapai dan konsumen tidak membuat kesalahan-kesalahan yang nantinya akan
merugikanndirinya sendiri (Simamora, 2001)
Penempatan posisi produk yang tepat dibenak konsumen terutama melalui
pengembangan atribut produk menjadi salah satu kata kunci keberhasilan pemasaran
dari sebuah produk. Menurut Tjiptono (2008: 103) “atribut produk adalah unsur-unsur
produk yang dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan
keputusan pembelian”. Dimana atribut produk meliputi merek, kemasan, jaminan
(garansi), pelayanan, dan lain sebagainya. Atribut – atribut produk dipandang sebagai
faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen, yang mana semakin
12
lengkap dan komplit atribut sebuah produk, semakin besar peluang produk tersebut
untuk diminati oleh konsumen.
Sedangkan menurut Simamora (2002; 79) “atribut produk adalah faktor-faktor
yang dipertimbangkan konsumen dalam mengambil keputusan tentang pembelian suatu
merek ataupun kategori produk, yang melekat pada produk atau menjadi bagian dari
produk itu sendiri”. Atribut produk yang disebutkan seperti harga, merek, kualitas,
kemasan, kelengkapan fungsi (fitur), desain serta layanan purna jual. Apabila suatu
produk memiliki atribut atau sifat-sifat yang sesuai dengan apa yang diharapkan oleh
konsumen, maka produk tersebut akan dianggap cocok oleh konsumen. Produk yang
sesuai dengan harapan konsumen tentu saja akan lebih memungkinkan akan dibeli lagi
oleh konsumen.
Berdasarkan uraian diatas dapat dirumuskan hipotesis penelitian (H3) sebagai
berikut:
“ Product Attribute berpengaruh positif terhadap minat beli ulang ”
Brand Personality (Personalitas Merek)
Brand personality merupakan tahap perkembangan merek, yang berarti merek yang
mencerminkan kepribadian (Rangkuti,2004). Fungsi merek bukan sekedar gambaran
tentang produk, merek merupakan pribadi penggunanya. Menurut (Aaker, 1997)
mendefinisikan Brand Personality sebagai “the set of human characteristics associated
with brand” yang berarti kumpulan dari karakteristik manusia yang dikaitkan terhadap
13
sebuah merek, dan menggambarkan bagaimana konsumen mengekspresikan dirinya
(Belk,1988).
Brand personality dapat digunakan sebagai salah satu cara untuk membedakan
merek terhadap pesaingnya (Aaker, 1997). Pemanfaatan personalitas merek sebagai
upaya dalam membedakan merek terhadap pesaingnya akan lebih efektif pada merek
yang secara fungsi atau fisik sangat sulit dibedakan antara satu dengan lainya. Menurut
Bauer, Mader & Keller (2001) sebuah personalitas merek dapat membantu proses
komunikasi pada konsumen dikarenakan memberi kemudahan konsumen dalam
mengidentifikasi merek.
Pembentukan personalitas yang jelas merupakan salah satu faktor penting dalam
proses membangun merek yang kuat. Personalitas merek yang dibuat secara konsisten
akan sulit ditiru oleh pesaing. Agar hal tersebut dapat terjadi, maka dalam pembentukan
personalitas merek harus diperhatikan dimensi-dimensi personalitas merek. Dalam
penelitian yang dilakukan oleh Aaker (1997) mengenai 5 dimensi dari personalitas
merek, adalah :
14
Gambar 1 Dimensi Brand Personality
Sumber: Aaker ( 1997)
Jadi, secara umum personalitas merek merupakan pemanfaatan karakteristik
manusia sebagai salah satu identitas dari merek agar membangun hubungan emosional
kepada konsumen dan dengan personalitas merek dapat membedakan suatu merek
dengan merek pesaingnya. Dengan pendekatan menarik yang dilakukan oleh suatu
perusahaan, maka konsumen secara tidak langsung dipengaruhi untuk menilai
keuntungan-keuntungan apa saja yang akan diperoleh jika membeli produk yang
ditawarkan dan konsumen dapat menemukan produk yang sesuai dengan
kepribadiannya sehingga kemudian konsumen memutuskan untuk membeli produk
tersebut (Anoraga, 2000).
Berdasarkan uraian diatas dapat dirumuskan hipotesis penelitian (H4) sebagai berikut:
Brand Personality
Sincerity
Ruggedness
Sophistication
Competence
Excitement
15
“ Brand Personality berpengaruh positif terhadap minat beli ulang ”
Repurchase Intention (Minat Beli Ulang)
Minat (intention) merupakan pernyataan sikap mengenai bagaimana seseorang
akan berperilaku di masa yang akan datang (Söderlund dan Öhman, 2003). Minat beli
ulang (repurchase intention) merupakan suatu komitmen konsumen yang terbentuk
setelah konsumen melakukan pembelian suatu produk atau jasa. Komitmen ini timbul
karena kesan positif konsumen terhadap suatu merek, dan konsumen merasa puas
terhadap pembelian tersebut (Hicks et. al, 2005). Butcher (2005) berpendapat bahwa
minat konsumen untuk membeli ulang adalah salah satu ukuran dari keberhasilan dari
suatu perusahaan, terutama perusahaan jasa. Menurut Hellier et al (2003) minat beli
ulang merupakan keputusan konsumen untuk melakukan pembelian kembali suatu
produk atau jasa berdasarkan apa yang telah diperoleh dari perusahaan yang sama,
melakukan pengeluaran untuk memperoleh barang dan jasa tersebut dan ada
kecenderungan dilakukan secara berkala.
Merek yang kuat akan menyebabkan konsumen akan selalu ingat akan merek
tersebut. Dengan pengalaman yang konsumen peroleh dari suatu produk dengan merek
tertentu akan menimbulkan kesan positif terhadap produk tersebut dan konsumen akan
melakukan pembelian ulang (Hellier et al, 2003).
Ferdinand (2002) mengemukakan bahwa terdapat empat indikator untuk mengukur
minat beli ulang, yaitu :
A. Minat transaksional
16
Minat transaksional merupakan kecenderungan seseorang untuk membeli
produk.
B. Minat eksploratif
Minat eksploratif menggambarkan perilaku seseorang yang selalu mencari
informasi mengenai produk yang diminatinya dan mencari informasi untuk
mendukung sifat-sifat positif dari produk tersebut.
C. Minat preferensial
Minat preferensial merupakan minat yang menggambarkan perilaku seseorang
yang memiliki preferensi utama pada produk tersebut, preferensi ini dapat
berubah bila terjadi sesuatu dengan produk preferensinya.
D. Minat referensial
Minat referensial adalah kecenderungan seseorang untuk mereferensikan produk
kepada orang lain.
Ekuitas merek tidak hanya memberikan keuntungan jangka pendek bagi
perusahaan, namun juga memberikan keuntungan jangka panjang. Kelangsungan hidup
sebuah merek dapat ditentukan melalui ekuitasnya. Esch et al (2006) dalam penelitian
mereka mengemukakan bahwa kesadaran merek dan citra merek mempunyai pengaruh
yang positif terhadap pembelian di masa yang akan datang (future purchase).
17
Penelitian Terdahulu
1. Setyaningsih (2008) melakukan penelitian yang berjudul Analisis Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Ekuitas Merek Untuk Meningkatkan Minat Beli Ulang.
menyatakan bahwa country of origin, promosi penjualan, physical environtment
secara positif dan signifikan mempengaruhi ekuitas merek, sedangkan ekuitas
merek secara positif dan signifikan mempengaruhi minat beli ulang konsumen pada
Kedai Kopi DOME di Surabaya.
2. Nugroho (2000) melakukan penelitian mengenai Pengaruh Pelayanan, Fasilitas, dan
Harga Terhadap Minat Pembelian Jasa Penginapan Di Hotel Surya Indah Salatiga.
Hasil dari penelitian ini didapatkan hasil berupa terjadi pengaruh antara pelayanan,
fasilitas, dan harga terhadap minat pembelian ulang jasa di Hotel Surya Indah
Salatiga
Kerangka Pemikiran
Berdasarkan tinjauan pustaka dan penelitian yang terdahulu maka dibuat kerangka
pemikiran sebagai berikut bahwa minat beli ulang dipengaruhi oleh variabel brand
awareness, variabel brand association , variabel product attribute, dan variabel brand
personality.
18
Gambar 2. Model Penelitian
Metodologi Penelitian
Data dan Metode Pengumpulan Data
Populasi dan Sampel
Populasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pengguna sepeda motor
Honda Vario di Salatiga. Sedangkan sampel yang digunakan dalam penelitian ini
sebanyak 200 orang. Jadi sampel yang diambil dengan cara memilih elemen-elemen
untuk menjadi anggota sampel yang ditentukan secara subyektif. Semua sampel
diperoleh dari setiap responden yang menggunakan Honda Vario di Salatiga, yang
Brand Awareness
Brand Association
Product attribute
Brand Personality
Minat Beli Ulang
19
dimaksud dengan pengguna atau konsumen dalam penelitian ini adalah konsumen yang
menggunakan sepeda motor matik Honda Vario.
Teknik Sampling
Metode sampling yang digunakan non probablity sampling, teknik sampling yang
digunakan dalam penelitian adalah judgemental sampling. Judgemental sampling yaitu
teknik pengambilan sampel dari populasi berdasarkan suatu kriteria berupa suatu
pertimbangan tertentu (Jogiyanto, 2008). Berdasarkan Maholtra (2004) jumlah
pengamatan (ukuran sampel) paling sedikit harus empat atau lima kali jumlah variabel.
Jumlah sample mengacu pada Rule of thumb yang ditemukan oleh Roscoe (Supramono
& Haryanto, 2005) yang menyatakan bahwa ukuran sampel yang layak adalah berkisar
antara 50-500 orang. Selain itu juga didukung oleh Hair, et al. (Supramono & Haryanto,
2005) yang menyatakan jumlah minimum yaitu 100 responden, yang sudah mewakili
populasi yang cukup besar dan mengurangi terjadinya error. Dalam penelitian ini
respondennya adalah pengguna motor Honda Vario di Salatiga, agar peneliti lebih
mudah berinteraksi dibanding dengan pengguna Honda Vario di kota lain.
Teknik Analisis
Teknik analisis yang digunakan adalah teknik analisis kuantitatif. Analisis
kuantitatif dilakukan dengan menggunakan statistik deskriptif yang menyajikan data
dalam bentuk tabel dan distribusi frekuensi (Supramono & Sugiarto, 1993). Alat analisis
dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda. Regresi berganda
20
digunakan untuk mengidentifikasikan pengaruh dari masing-masing variabel yang
memengaruhi minat beli yaitu kesadaran merek (brand awareness), asosiasi merek
(brand association), atribut produk (product attribute), dan personalitas merek (brand
personality)
Uji Reliabilitas dan Validitas
Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan
indikator dari variabel atau konstruk (Gozali, 2006). Suatu kuesioner dikatakan reliable
atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil
dari waktu ke waktu.
Cara lain yang digunakan untuk menguji realibilitas kuesioner dalam penelitian
ini yaitu mengukur reabilitas dengan menggunakan uji statistik Cronbach Alpha. Untuk
mendapatkan hasil kuesioner yang reliabel dapat dilakukan pengujian reliabilitas
kuesioner dengan menggunakan program SPSS. Kriteria yang digunakan dalam
penilaian uji reliabilitas adalah (Gozali, 2006):
o Apabila hasil koefisien Alpha lebih besar dari taraf signifikansi 60% atau 0,6
maka kuesioner tersebut reliable.
o Apabila hasil koefisien Alpha lebih kecil dari taraf signifikansi `60% atau 0,6
maka kuesioner tersebut tidak reliable.
21
Uji Validitas
Untuk mendukung hasil analisi regresi dapat dilalukan uji validitas dan uji
reliabilitas. Uji Validitas dalam penelitian yang ditulis oleh penulis ini digunakan untuk
menguji kevalidan kuesioner. Validitas dapat menunjukan seberapa besar kecermatan
dan keakuratan suatu alat ukur dalam melakukan perhitungannya. Dengan melakukan
uji validitas dapat diketahui valid atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner
dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan suatu yang
akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali,2006).
Analisis Regresi
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif.
Dimana untuk menganalisis pengaruh brand awareness, brand association, brand
personality dan product attribute terhadap minat beli ulang adalah menggunakan
analisis regresi berganda (Multiple regresional analysis). Dalam analisis regresi
tersebut, selain mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih, juga
menunjukkan arah hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen
(Gozali, 2006). Pada penelitian ini menggunakan alat bantu program statistic SPSS for
windows untuk mempermudah proses pengolahan data-data penelitian dari program
tersebut akan didapatkan output berupa hasil pengolahan dari data yang telah
dikumpulkan, kemudian output hasil pengolahan data tersebut diinterprestasikan akan
dilakukan analisis terhadapnya. Setelah dilakukan analisis barulah kemudian diambil
sebuah kesimpulan sebagai sebuah hasil dari penelitian.
22
Regeresi berganda dilakukan untuk mengetahui sejauh mana variable bebas
mempengaruhi variabel terikat. Pada regresi berganda terdapat satu variabel terikat dan
lebih dari satu variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah
minat beli ulang terhadap sepeda motor Honda Vario, sedangkan yang menjadi variabel
bebas adalah pengaruh brand awareness, brand assosiation, brand personality dan
product attribute.
Model persamaan regresi, berdasarkan pada gambar 2, yang digunakan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut.
Y =
Dimana :
Y = merupakan variabel dependen. Y didefinisikan sebagai minat beli
konsatanta
koefisiensi regresi
X1 = brand awareness
X2 = brand association
X3 = product attribute
X4 = brand personality
residual
23
Dalam penelitian ini, hipotesa statistik akan diuji dengam menggunakan analilis
regresi dengan tingkat signifikan 5% atau 0,05. Dalam melakukan pengujian, langkah
awal yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode analisis faktor
yang disediakan pada program SPSS 16.0
Sumber Data
Data Primer
Data primer dapat diperoleh langsung dari obyek penelitian. Data ini diperoleh
secara langsung dari sumber utama dan diperoleh melalui kuisioner dari sampel
pengguna sepeda motor Honda Vario di Salatiga dan sekitarnya.
Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
kuesioner. Kuesioner merupakan cara pengumpulan yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk
dijawab (Sugiyono, 2004). Tujuan pembuatan kuesioner adalah untuk memperoleh
informasi yang relevan dengan kesahihan yang cukup tinggi.
24
PENGUKURAN VARIABEL
Tabel 1. Pengukuran Variabel
Variabel Definisi Operasional Indikator Empirik Pengukuran
Brand Awareness kesadaran merek (
Brand Awareness )
adalah kemampuan
seseorang untuk
mengenali atau
mengingat kembali
bahwa suatu merek
merupakan bagian dari
kategori produk tertentu.
Simamora (2001 : 74)
1. Tingkat pengetahuan
dari konsumen/
seseorang terhadap
merek tertentu
2. Merek tersebut
disebutkan pertama kali
3. Merek tersebut
diketahui konsumen lain
dan pernah digunakan
4. Promosi merek yang
intens terhadap
konsumen
5. kemampuan
konsumen dalam
mengenal ikon (duta)
produk
Likert 1-5
Brand Association Brand Association
adalah segala kesan
yang muncul di benak
seseorang yang terkait
dengan ingatan
mengenai suatu merek
(Durianto et al., 2001)
1. Asosiasi dari atribut
produk.
2. Asosiasi atribut
produk tak berwujud.
3. Asosiasi manfaat bagi
pelanggan.
4. Asosiasi gaya hidup /
Likert 1-5
25
kepribadian.
5. Asosiasi dari sisi
pesaing.
Brand Personality Brand personality
merupakan tahap
perkembangan merek,
yang berarti merek yang
mencerminkan
kepribadian
(Rangkuti,2004)
1. Sincerity (ketulusan)
2. Excitment (
semangat)
3. Competence (
kemampuam dalam
berkompetisi)
4. Sophistication (
kesempurnaan)
5. Ruggedness (
kekuatan)
Likert 1-5
Product Attribute Atribut produk adalah
faktor-faktor yang
dipertimbangkan
konsumen dalam
mengambil keputusan
tentang pembelian suatu
merek ataupun kategori
produk, yang melekat
pada produk atau
menjadi bagian dari
produk itu sendiri
Tjiptono (2008: 103)
1. Mudah digunakan
dan menarik minat beli
konsumen.
2. Bahan bakar yang irit
sehingga menimbulkan
minat beli.
3. Suku cadang yang
mudah didapat di
bengkel-bengkel resmi
4. Harga beli yang
terjangkau
5. Desain motor yang
menarik.
Likert 1-5
26
Minat Beli Ulang Minat beli ulang adalah
pengalaman yang
konsumen peroleh dari
suatu produk dengan
merek tertentu akan
menimbulkan kesan
positif terhadap produk
tersebut dan konsumen
akan melakukan
pembelian ulang
(Hellier et al, 2003).
1. Minat transaksional
2. Minat eksploratif
3. Minat preferensial
4. Minat referensial
Likert 1-5
Metode perskalaan yang digunakan yang sesuai dengan aras pengukuran interval
adalah skala Likert. Skala Likert adalah teknik pengukuran yang paling luas digunakan
dalam riset pemasaran (Simamora, 2008). Skala ini memungkinkan responden untuk
mengekspresikan persetujuan atau ketidak setujuan terhadap masing dari serangkaian
pernyataan mengenai objek stimulasi. Dalam skala penelitian ini skala yang digunakan
terdiri dari :
1. Sangat Tidak Setuju dengan bobot nilai 1
2. Tidak Setuju dengan bobot nilai 2
3. Cukup Setuju dengan bobot nilai 3
4. Setuju dengan bobot nilai 4
5. Sangat Setuju dengan bobot nilai 5
27
HASIL DAN PEMBAHASAN
Karakteristik Responden
Dalam penjelasan sebagai berikut membahas mengenai gambaran umum
responden penelitian, yang mendukung dan melengkapi hasil analisis data penelitian
berdasarkan jenis kelamin, umur, pendidikan, dan pekerjaan dari 200 responden
kuesioner dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel dibawah sebagai berikut.
Tabel 2. Karakteristik Responden
No . Umur Jumlah Presentase
1. <20 28 14%
2. 21-30 155 77,5%
3. 31-40 15 7,5%
4. >40 2 1%
Total 200 100%
Jenis Kelamin
1. Laki-laki 135 67,5%
2. Perempuan 65 32,5%
Total 200 100%
Pendidikan
1. SD 0 0%
2. SMP 2 1%
3. SMU 150 75%
4. Sarjana 46 23%
5. Pasca Sarjana 2 1%
Total 200 100%
28
Pekerjaan
1. Karyawan Swasta 29 14,5%
2. Pegawai Negeri 12 6%
3. Wiraswasta 16 8%
4. Pelajar/Mahasiswa 143 71,5%
5. Lain-lain 0 0%
Total 200 100%
Pengeluaran per Bulan
1. <250.000 3 1,5%
2. 250.000-500.000 55 27,5%
3. 500.000-1.000.000 61 30,5%
4. >1.000.000 81 40,5%
Total 200 100%
Sumber : Data Primer, 2013
Dari data diatas dapat diketahui bahwa jumlah responden yang berumur < 20
tahun berjumlah 28 (14%), antara 21-30 tahun berjumlah 155 (77,5%), antara 31-40
tahun berjumlah 15 (7,5%) dan > 40 tahun berjumlah 2 (1%). Hal ini menunjukkan
bahwa responden yang berumur antara 21-30 tahun merupakan konsumen yang yang
memiliki minat beli ulang yang lebih besar dibanding kelompok umur yang lain.
Dari tabel juga dapat diketahui bahwa jumlah reponden laki-laki berjumlah 135
(67,5%) lebih banyak dibandingkan dengan responden perempuan yang berjumlah 65
(32,5%). Hal ini menunjukkan bahwa konsumen laki-laki dalam penelitian yang
dilakukan oleh penulis memiliki minat beli ulang Honda Vario yang lebih besar
dibanding perempuan.
29
Dari tabel tersebut dapat diketahui pula mengenai pendidikan responden dalam
penelitian ini yaitu lulusan SD berjumlah 0 (0%), lulusan SMP berjumlah 2 (1%),
lulusan SMA berjumlah 50 (75%), lulusan Sarjana berjumlah 46 (23%), dan lulusan
Pasca Sarjana Berjumlah 2 (1%). Dari hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa
responden dengan latar belakang pendidikan SMU memiliki minat beli ulang terhadap
sepeda motor Honda Vario lebih besar dibanding kelompok pendidikan lain.
Berdasarkan tabel kelompok pekerjaan dapat diketaui bahwa responden penelitian
yang berprofesi sebagai pegawai swasta berjumlah 29 (14,5%), pegawai negeri
berjumlah 12 (6%), wiraswasta berjumlah 16 (8%), pelajar/mahasiswa sebanyak 143
(71,5%) dan lain-lain sebanyak 0 (0%). Hal tersebut menunjukkan bahwa
pelajar/mahasiswa memiliki minat beli ulang sepeda motor Honda Vario lebih tinggi
dibanding kelompok pekerjaan lain.
Dari tabel terlihat bahwa dari 200 responden pengguna sepeda motor Honda Vario
di Salatiga dapat dibedakan dari kelompok pengeluaran per bulan yang berbeda-beda,
antara lain <250.000 berjumlah 3 (1,5%), 250.000-500.000 berjumlah 55 (27,5%),
500.000-1.000.000 berjumlah 61 (30,5%), > 1.000.000 berjumlah 81 (40,5%). Hal ini
menunjukkan bahwa responden penelitian yang memiliki pengeluaran rata-rata per
bulan diatas 1.000.000 memiliki minat beli ulang sepeda motor Honda Vario lebih besar
dibanding yang lain.
Analisis Data Kuantitatif
Suatu instrumen (kuesioner) dikatakan reliabel jika jawaban seseorang terhadap
pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu (Ghozali, 2006). Pengujian
30
reliabillitas dalam penelitian ini adalah menggunakan rumus Cronbach alpha. Hasil
pengujian reliabilitas untuk masing-masing variabel dapat dilihat pada Tabel dibawah
ini.
Tabel 3. Uji Realibilitas
No . Variabel Alpha Keterangan
1. Brand Awareness 0,751 Reliabel
2. Brand Association 0,804 Reliabel
3. Product Attribute 0,760 Reliabel
4. Brand Personality 0,812 Reliabel
5. Minat Beli Ulang 0,836 Reliabel
Sumber: Data Primer, 2013
Dari hasil uji realibilitas tersebut dapat menunjukkan bahwa semua variabel
mempunyai koefisien alpha diatas 0,6 sehingga dapat dikatakan semua pengukuran tiap
variabel kuesioner adalah realiabel yang berarti bahwa kuesioner yang digunakan dalam
penelitian ini adalah kuesioner yang bagus.
Uji Validitas
Pengujian validitas dilakukan dengan metode Analisis korelasi product moment.
Perhitungan dilakukan dengan bantuan program SPSS. Nilai signifikansi yang berada di
bawah 0,05 menunjukkan sebagai item yang valid. Pengujian validitas selengkapnya
dapat dilihat pada Tabel dibawah ini.
\
31
Tabel 4. Uji Validitas
No. Indikator Korelasi Signifikansi Keterangan
1 Brand Awareness:
Indikator 1 0,667 0,000 Valid
Indikator 2 0,669 0,000 Valid
Indikator 3 0,730 0,000 Valid
Indikator 4 0,706 0,000 Valid
Indikator 5 0,750 0,000 Valid
2. Brand Association
Indikator 1 0,770 0,000 Valid
Indikator 2 0,649 0,000 Valid
Indikator 3 0,568 0,000 Valid
Indikator 4 0,771 0,000 Valid
Indikator 5 0,813 0,000 Valid
3. Product Attribute:
Indikator 1 0,724 0,000 Valid
Indikator 2 0,693 0,000 Valid
Indikator 3 0,696 0,000 Valid
Indikator 4 0,709 0,000 Valid
Indikator 5 0,763 0,000 Valid
4. Brand Personality:
Indikator 1 0,743 0,000 Valid
Indikator 2 0,741 0,000 Valid
Indikator 3 0,786 0,000 Valid
Indikator 4 0,807 0,000 Valid
Indikator 5 0,794 0,000 Valid
5. Minat Beli Ulang:
Indikator 1 0,812 0,000 Valid
32
Indikator 2 0,817 0,000 Valid
Indikator 3 0,797 0,000 Valid
Indikator 4 0,773 0,000 Valid
Indikator 5 0,805 0,000 Valid
Sumber: Data Primer, 2013
Menunjukkan bahwa semua indikator yang digunakan untuk mengukur variabel-
variabel yang digunakan dalam penelitian ini mempunyai nilai korelasi item-total
dengan signifikansi yang lebih kecil dari 0,05. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa
semua indikator tersebut adalah valid.
Analisis Regresi
Berdasarkan perhitungan regresi berganda menggunakan program SPSS,
diperoleh hasil sebagai berikut.
Tabel 5. Uji Regresi
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
T Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 3.378 1.516 2.229 .027
Association .384 .079 .450 4.858 .000 .326 3.064
Personality .053 .056 .051 .958 .339 .979 1.022
Product .234 .086 .193 2.719 .007 .553 1.807
Awareness .136 .070 .155 1.951 .053 .444 2.251
a. Dependent Variable: minat
Sumber : Data Primer, 2013
33
Dari hasil olah data spss yang dapat dilihat di tabel atas dapat disajikan dengan
persamaan regresi sebagai berikut:
Y = 0,136 X1 + 0,384 X2 + 0,234 X3 + 0,053 X4
Keterangan:
1. Variabel Brand Awareness (X1) berpengaruh positif terhadap minat beli ulang
dengan koefisien sebesar 0,136. Semakin tinggi variabel brand awareness maka
berpengaruh positif terhadap minat beli ulang.
2. Variabel Brand Association (X2) berpengaruh positif terhadap minat beli ulang
dengan nilai koefisien sebesar 0,384. Semakin tinggi brand personality maka
berpengaruh positif terhadap minat beli ulang.
3. Variabel Product Attribute (X3) berpengaruh positif terhadap minat beli ulang
dengan nilai koefisien sebesar 0,234. Semakin tinggi Product attribute maka
berpengaruh positif terhadap minat beli ulang.
4. Variabel Brand Personality (X4) berpengaruh positif terhadap minat beli ulang
dengan nilai koefisien sebesar 0,053. Semakin tinggi Brand Personality maka
berpengaruh positif terhadap minat beli ulang.
34
Uji Koefisien Determinasi (R)
Koefisien determinasi ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
variabel-variabel bebas (independen) dapat menjelaskan variasi variabel terikatnya
(dependen).
Tabel 6.1 Uji Koefisien Determinasi (R)
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson
1 .714a .510 .499 1.77140 2.222
a. Predictors: (Constant), Awareness, Personality, product, Association
b. Dependent Variable: minat
Sumber: Data Primer, 2013
Dari hasil perhitungan dengan program SPSS dapat diketahui bahwa koefisien
determinasi yang dapat dilihat dari Adjusted R Square, diperoleh sebesar 0,499. Hal ini
berarti 49,9% minat beli ulang (Y) dapat dijelaskan oleh variable Brand Awareness
(X1), Brand Association (X2), Product Attributte (X3) dan Brand Personality (X4).
Sedangkan sisanya 50,1% variabel minat beli ulang (Y) dapat dijelaskan oleh variabel -
variabel lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
35
Pembahasan
Setelah melalui beberapa metode pengujian, penelitian ini memberikan hasil
bahwa hipotesis – hipotesis dalam penelitian ini dapat diterima. Hasil pengujian di atas
menunjukkan bahwa, brand association dan product attribute berpengaruh signifikan
terhadap minat beli ulang Honda Vario. Sedangkan brand awareness dan brand
personality tidak berpengaruh secara signifikan terhadap minat beli ulang Honda Vario.
Dalam penelitian ini penulis menyimpulkan bahwa variabel independen yang
diteliti yaitu brand awareness, brand association, product attribute dan brand
personality dapat mewakili 49,9% minat beli ulang , sisanya 50,1% variabel minat beli
ulang sepeda motor Honda Vario dapat dijelaskan oleh variabel lainnya yang tidak
diteliti oleh penulis.
Pengaruh brand awareness terhadap minat beli ulang sepeda motor Honda Vario
Dari hasil analisis yang telah diteliti, dapat diketahui bahwa brand awareness
tidak berpengaruh signifikan terhadap minat beli ulang sepeda motor Honda Vario. Hal
ini dapat dibuktikan dari hasil analisis regresi yang menunjukkan tingkat signifikansi
sebesar 0,053 yang melebihi batas maksimum toleransi kesalahan yaitu 5% atau 0,05.
Dengan demikian H1 tidak didukung oleh data yang ada.
Menurut Aaker (1997) kesadaran merek adalah kesanggupan seorang calon
pembeli untuk mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan
bagian dari kategori merek tertentu. Sedangkan Simamora (2001) menyatakan bahwa
kesadaran merek (Brand Awareness) adalah kemampuan seseorang untuk mengenali
36
atau mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan bagian dari kategori produk
tertentu.
Dari hasil penelitian dengan menggunakan kuesioner yang telah dilakukan ke 200
responden, menunjukkan bahwa sepeda motor matic Honda Vario tidak mempengaruhi
awareness masyarakat atau brand Honda Vario ini kurang melekat diingatan
masyarakat. Informasi-informasi mengenai produk sepeda motor matic Honda Vario
kurang memiliki ciri-ciri atau kekhasan tertentu yang membuat masyarakat dapat
mengenali atau membedakan dari merek- merek sepeda motor matik lainnya.
Dari wawancara singkat yang didapat dari beberapa responden dalam penelitian
ini, menunjukkan bahwa kebanyakan responden kurang dapat mengenali kekhasan/ciri-
ciri sepeda motor Honda Vario sehingga tidak didapatkan hasil yang signifikan dalam
penelitian mengenai brand awareness sepeda motor Honda Vario.
Dengan demikian pada penelitian sepeda motor matik Honda Vario brand
awareness cenderung tidak mempengaruhi minat beli ulang sepeda motor matic Honda
Vario, karena hasil penelitian menujukkan hasil yang tidak signifikan dan tidak
didukung oleh data.
Pengaruh brand association terhadap minat beli ulang sepeda motor Honda
Vario
Dari hasil analisis yang telah diteliti, dapat diketahui bahwa brand association
berpengaruh positif terhadap minat beli ulang sepeda motor Honda Vario. Hal ini dapat
dibuktikan dengan hasil analisis regresi yang menunjukkan bahwa tingkat signifikansi
37
sebesar 0,000 yang berada dibawah batas maksimum toleransi kesalahan yaitu sebesar
5% atau 0,05. Dengan demikian H2 diterima dan didukung oleh data.
Dalam penelitian ini, reponden terpengaruh untuk membeli sepeda motor matik
Honda Vario, karena dipengaruhi ingatannya oleh produk sepeda motor matik yaitu
Honda Vario. PT Astra Honda Motor berhasil menyampaikan asosiasi-asosiasi produk
sepeda motor matic Honda Vario melalui iklan di media komunikasi baik cetak maupun
elektronik dan dapat diterima dengan baik dibenak konsumen sehingga konsumen dapat
selalu mengingatnya didukung dengan teori dari Durianto et al. (2001) Brand
Association adalah segala kesan yang muncul di benak seseorang yang terkait dengan
ingatan mengenai suatu merek.
Kesan – kesan yang ditanamkan oleh PT. Astra Honda Motor dalam produk
sepeda motor matik Honda Vario terdapat pada atribut produk dan benefit yang akan
didapatkan dalam penggunaan Honda Vario melekat dibenak konsumen, sehingga dapat
menyusun informasi-informasi yang dapat membedakan sepeda motor matik Honda
Vario dengan sepeda motor matik lainnya.
Dengan demikian, pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa brand association
mempengaruhi minat beli ulang sepeda motor matik Honda Vario, karena hasil
penelitian menunjukkan hasil yang signifikan dan didukung oleh data.
38
Pengaruh product attribute terhadap minat beli ulang sepeda motor Honda
Vario
Dari hasil analisis yang telah diteliti, dapat diketahui bahwa product attribute
berpengaruh positif terhadap minat beli ulang sepeda motor Honda Vario. Hal ini dapat
dibuktikan dengan hasil analisis regresi yang menunjukkan bahwa tingkat signifikansi
sebesar 0,007 yang berada dibawah batas maksimum toleransi kesalahan yaitu sebesar
5% atau 0,05. Dengan demikian H3 diterima dan didukung oleh data.
Menurut Tjiptono (2008: 103), Atribut produk adalah faktor-faktor yang
dipertimbangkan konsumen dalam mengambil keputusan tentang pembelian suatu
merek ataupun kategori produk, yang melekat pada produk atau menjadi bagian dari
produk itu sendiri.
Dalam penelitian ini, reponden terpengaruh untuk membeli sepeda motor matik
Honda Vario, karena terpengaruh oleh atribut-atribut produk pada sepeda motor matik
khususnya Honda Vario. PT Astra Honda Motor berhasil menyampaikan atribut-atribut
produk sepeda motor matik Honda Vario antara lain dengan menawarkan penggaransian
mesin selama 3 tahun serta suku cadang motor yang mudah didapat di dealer/service
resmi Honda. PT. Astra Honda Motor juga menawarkan solusi motor yang irit dan
ramah lingkungan yang dapat diterima dengan baik dibenak konsumen sehingga
konsumen dapat selalu mengingatnya.
Dengan demikian, pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa product attribute
mempengaruhi minat beli ulang sepeda motor matik Honda Vario, karena hasil
penelitian menunjukkan hasil yang signifikan dan didukung oleh data
39
Pengaruh brand personality terhadap minat beli ulang sepeda motor Honda Vario
Dari hasil analisis yang telah diteliti, dapat diketahui bahwa brand personality
tidak berpengaruh signifikan terhadap minat beli ulang sepeda motor Honda Vario. Hal
ini dapat dibuktikan dari hasil analisis regresi yang menunjukkan tingkat signifikansi
sebesar 0,339 yang melebihi batas maksimum toleransi kesalahan yaitu 5% atau 0,05.
Dengan demikian H4 tidak didukung kuat oleh data yang ada.
Menurut Aaker (1997), sebuah merek yang baik adalah merek yang mengandung
beberapa aspek dan salah satunya adalah personality. Melalui brand personality dapat
memberikan kemudahan konsumen untuk mengidentifikasi, mengingat, dan memahami
merek yang mencerminkan kepribadiannya (Rangkuti, 2004), yang selanjutnya dapat
mempengaruhi minat untuk membeli produk tersebut karena sesuai dengan nilai
kepribadian konsumen (Anoraga, 2000)
Dalam penelitian ini sebagian besar responden penelitian tidak terpengaruh untuk
melakukan pembelian ulang sepeda motor Honda Vario berdasarkan hasil penelitian
melalui kuesioner didapatkan hasil yaitu konsumen kurang tertarik dengan personalitas
dalam Honda Vario dan desain motor Honda Vario.
Dengan demikian pada penelitian sepeda motor matic Honda Vario brand
personality cenderung tidak mempengaruhi minat beli ulang sepeda motor matik Honda
Vario, karena hasil penelitian menujukkan hasil yang tidak signifikan dan tidak
didukung oleh data.
40
KESIMPULAN
Berdasarkan analisis dan hasil analisis yang telah dibahas sebelumnya, maka
dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Brand Awareness tidak berpengaruh secara positif signifikan terhadap minat beli
ulang sepeda motor Honda Vario. Hasil ini tidak mendukung hipotesis awal penulis
yang diajukan dalam penelitian ini.
2. Brand Association berpengaruh secara positif signifikan terhadap minat beli ulang
sepeda motor Honda Vario. Hasil tersebut mendukung hipotesis awal penulis yang
diajukan dalam penelitian ini.
3. Product Attribute berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap minat beli ulang
sepeda motor Honda Vario. Hasil ini mendukung hipotesis awal penulis yang diajukan
dalam penelitian ini.
4. Brand Personality tidak berpengaruh secara positif signifikan terhadap minat beli
ulang sepeda motor Honda Vario. Hasil tersebut tidak mendukung hipotesis awal
penulis yang diajukan dalam penelitian ini
Implikasi Manajerial
1. PT. Astra Honda Motor harus melakukan promosikan Honda Vario yang lebih gencar
lagi baik di media elektronik maupun media cetak untuk menjadi top of mind dalam
kelas sepeda motor matik bagi masyarakat sehingga dapat membangun awareness yang
baik dan menarik lebih banyak konsumen agar membeli sepeda motor matic Honda
Vario.
41
2. Perusahaan harus tetap mempertahankan dan meningkatkan kesan-kesan produk
diingatan konsumen, PT. Astra Honda Motor, dapat melakukan peningkatan
komunikasi pemasaran sehingga target pasar yang dituju dapat merespons positif
dengan melakukan pembelian ulang. Komunikasi yang baik dapat dilakukan dengan
menampilkan iklan baik di media cetak maupun elektronik yang dapat membangun
asosiasi masyarakat mengenai sepeda motor matik Honda Vario. Kesan – kesan yang
disampaikan secara berulang – ulang dapat menciptakan image positif yang kuat,
sehingga akan mempengaruhi konsumen dalam keputusannya untuk membeli ulang
sepeda motor matic Honda Vario.
3. PT Astra Honda Motor harus tetap mempertahankan dan mengembangkan product
attribute yang unik dan berbeda dengan sepeda motor matik yang lain dan terus
berinovasi mengikuti perkembangan tren secara global. Dari product attibute yang
melekat pada sepeda motor matik Honda Vario dapat mempengaruhi persepsi positif
konsumen, dan mendorong konsumen untuk melakukan pembelian ulang sepeda motor
matik Honda Vario.
4. PT Astra Honda Motor harus lebih memperhatikan personalitas merek yang jelas dan
kuat dalam produknya, karena dapat dijadikan referensi konsumen dalam melakukan
pembelian ulang produk yang sesuai dengan personalitas dirinya.
Dari hasil penelitian ini kesan maskulin yang ditonjolkan oleh sepeda motor matik
Honda Vario kurang mewakili produk dan kurang diterima oleh konsumen, namun bila
yang ditonjolkan kesan trendy atau sepeda motor matic dengan desain terbaru yang
42
futuristik mungkin akan lebih mewakili personalitas produk sehingga dapat mendorong
konsumen untuk melakukan pembelian ulang sepeda motor Honda Vario.
Keterbatasan Penelitian dan Penelitian Mendatang
Keterbatasan dalam penelitian ini yaitu bahwa responden hanya ditujukan kepada
pengguna sepeda motor Honda Vario di Kota Salatiga. Keterbatasan lain dari penelitian
ini yaitu respondennya yaitu pengguna sepeda motor Honda Vario, pengguna sepeda
motor Honda Vario yang menjadi responden dalam penelitian ini belum tentu pemilik
dan bisa jadi hanya pemakai sepeda motor Honda Vario.
Penelitian ini hanya menganalisis faktor-faktor pendorong, seperti brand
awareness, brand association, product attribute, dan brand personality, yang hanya
diteliti sampai pada tahap pengaruhnya terhadap minat beli ulang sepeda motor Honda
Vario, tidak sampai pada kepuasan konsumen setelah membeli ulang sepeda motor
Honda Vario. Peneliti berharap pada penelitian yang akan datang agar dapat secara
spesifik menjelaskan populasi dalam sampel penelitian yaitu pemilik sepeda motor
matic Honda Vario. Sehingga, penelitian ini dapat berkembang dan mendapatkan hasil
yang lebih maksimal apabila sampel penelitian merupakan pemilik sepeda motor Honda
Vario baik di kota Salatiga maupun dalam skala yang lebih luas di luar wilayah
Salatiga.
43
DAFTAR PUSTAKA
Aaker, David A. 1997. Managing Brand Equity: Capitalizing on the Value of a Brand.
New York: The Free Pres.
Anoraga, Pandji . 2000. Manajemen Bisnis. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Bauer, H., Mader, R., & Keller, T. (2001). An Investigation of The Brand Personality
Scale. http.//marketing.byu.edu/ams/beuer-maderkeller. Diunduh 17 Oktober
2012.
Belk, Russel W. (1988). Prossessions and The Extended Self. Journal of Marketing
Research, 15(9), 139-168.
Butcher, K. (2005), “Differential Impact of Social Influence in the Hospitality
Encounter”, International Journal of Contemporary Hospitality
Management, Vol. 17, 125-135.
Darmadi Durianto, Sugiarto, Lie Joko Budiman. 2004. Brand Equity Ten, Jakarta:
PT Gramedia Pustaka Utama.
Durianto, dkk. 2001. Strategi menaklukan Pasar. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
44
Esch, F.R., Langner, T., Schmitt, B.H., and Geus, P. 2006. “Are Brands Forever? How
Brand Knowledge and Relationships Affect Current and Future Purchases”,
Journal of Product and Brand Management, Vol. 15, 98 – 105.
Fadli dan Inneke Qomariah. 2009. Analisis Pengaruh Factor-Faktor Ekuitas Merek
Sepeda Motor Merek Honda Terhadap Keputusan Pembelian. Jurnal Bisnis
Manajemen, Vol. 6, 15-27.
Fatmayati, S.R.. 2012. Analisis Iklan dan Endorser Terhadap Pembentukan Brand
Awareness Serta Dampaknya Pada Keputusan Pembelian Produk Kecap Manis
ABC. Jurnal Bisnis Manajemen Undip, 16.
Ferdinand, A. 2002. “Structural Equation Modeling dalam Penelitian Manajemen :
Aplikasi Model-model Rumit dalam Penelitian untuk Tesis Magister dan
Disertasi Doktor”, BP UNDIP.
Hellier, P.K., Geursen, G.M., Carr, R.A. and Rickard, J.A. 2003. “Customer Repurchase
Intention. A General Structural Equation Model”, European Journal of
Marketing, Vol. 37. 1762-1800
45
Hicks, J.M., Page Jr, T.J., Behe, B.K., Dennis, J.H., Fernandez, R. and Thomas. 2005.
“Delighted Consumers Buy Again”, Journal of Consumer Satisfaction,
Dissatisfaction and Complaining Behaviour, Vol. 18, 94-104
Hermawan Kartajaya. 2004. Hermawan Kartajaya On Branding. Bandung: Mizan
Media Utama.
Janita. 2005. Inspirasi Bisnis : Perspektif Baru Dalam Strategi Branding, Bisnis,
dan Karir. Jakarta: Amara Books.
Keller, K. L. (1998). Strategic Brand Management: Building, Measuring, and
Managing Brand Equity. New Jersey: Prentice Hall.
Kotler, Philip. (1997). Manajemen Pemasaran, Analisis, Perencanaan, Implementasi
dan Kontrol (Jilid 1). Jakarta: Prehalindo.
Kotler, Philip and Amstrong. 1997. Prinsip-prinsip Pemasaran (edisi ketiga). Jakarta:
Erlangga.
Kotler, P. dan Armstrong, G. (2004). Principles of Marketing, 10th Edition. Pearson
Education Inc. Upper Saddle River, New Jersey.
46
Kotler, Philip. (2002). Manajemen Pemasaran 1. Millenium ed. Jakarta: PT
Prenhallindo.
___________. (2009). Marketing Management. Jakarta : Intermedia
Mowen, John C & Amstrong, Gary. 1990. Perilaku Konsumen. Jogjakarta : Graha ilmu
Munfaridin. 2010. Analisis Pengaruh Kesadaran Merek Asosiasi Merek dan Persepsi
Kualitas Terhadap Minat Mereferensi Sepeda Motor Suzuki. Jurnal Bisnis
Manajemen Undip, 17-30.
Nurani, Eka S. 2010. Pengaruh Celebrity Endorser Brand Association Brand Personality
dan Product Characteristics Dalam Menciptakan Intensi Pembelian. Journal of
Business Strategy and Execution 2, 104-125.
Rangkuti, Freddy. (2004). The Power of Brand: Teknik Mengelola Brand Equity dan
Strategi Pengembangan Merek dan Analisis Kasus dengan SPSS. Cetakan
Kedua. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Santoso, Singgih dan Tjiptono, Fandy. 2001. Riset Pemasaran: Konsep dan Aplikasi
dengan SPSS. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
47
Simamora, Bilson. 2001. “Remarketing bussiness Recovery, Sebuah Pendekatan Riset”.
Jakarta: Gramedia PU.
____________. 2002. Panduan Riset Perilaku Konsumen. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama.
____________. 2008. Panduan Riset Perilaku Konsumen. Jakarta: PT.Gramedia
Pustaka Utama.
Söderlund, M. and Öhman, N. 2003. Behavioral Intentions in Satisfaction Research
Revisited, Journal of Consumer Satisfaction, Dissatisfaction and Complaining
Behavior, Vol. 16, 53-66.
Sugiono. 2004. Manajemen Pemasaran Modern. Bandung: Alfabeta.
Supramono, dan Haryanto J.O. 2005, Desain Proposal Penelitian Studi Pemasaran,
Edisi Pertama. Yogyakarta : ANDI.
Supramono, dan Sugiarto. 1993. Statistika.Yogyakarta: Andi Offset.
Temporal, Paul. (2001). Branding in Asia: Membangun Merek di Asia (Edisi
terjemahan oleh Hari Suminto). Jakarta: PT. Interaksara.
48
Temporal, Paul & K. C Lee. 2002. Hi-Tech Hi-Touch Branding. Jakarta: Salemba
Empat.
Tjiptono, F. 2008. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: CV Andi Offset.
49
LAMPIRAN 1
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Data Diri
Nama : SANDY PUTRA PRADANA
NIM : 212007130
Alamat Asal : Jl. Kenangasari I no.10 Genuk, Ungaran, 50512
Email : otongdisco@yahoo.co.id
Handphone : 085641422335
Judul Skripsi : ANALISIS PENGARUH BRAND AWARENESS, BRAND
ASSOCIATION, PRODUCT ATTRIBUTE, DAN BRAND PERSONALITY
TERHADAP MINAT BELI ULANG HONDA VARIO (STUDI KASUS
PENGGUNA SEPEDA MOTOR HONDA VARIO DI SALATIGA)
B. Riwayat Pendidikan :
SD Negeri 01,03,06 Ungaran Lulus Tahun 2001
SMP Negeri 1 Ungaran Lulus Tahun 2004
SMA Negeri 1 Ungaran Lulus Tahun 2007
Fakultas Ekonomika dan Bisnis UKSW Lulus Juni Tahun 2013
C. Pengalaman Kegiatan :
Peserta Seminar Agribusiness “THE BLUEPRINT OF NEW INDONESIA”
pada Tahun 2009
50
Peserta Kegiatan nontonbareng “LOST IN PAPUA” SALATIGA FILM
FESTIVAL (SAFFEST) 2011
Peserta Seminar ”HOW TO BUILD YOUR BARGAINING POWER IN
INTERNATIONAL JOIN VENTURE CONTEXT” Tahun 2011
Peserta Seminar Nasional Kelompok Studi Manajemen 2010 “BELIEVE,
BEGIN, BECOME AN ENTERPRENEUR” Tahun 2010
Peserta LIVE IN THE VILLAGE “BE THE LIGHT OF THE WORLD” Tahun
2010
Peserta ROADSHOW BEDAH BUKU “ADVERTISING THAT MAKES
MONEY” Tahun 2009
Peserta Seminar Nasional Kewirausahaan “INSPIRE, INSTRUCT, IMPROVE :
OTHER SIDE OF BUSINESS” Tahun 2012
Peserta Seminar Kerohanian “SIAPAKAH JODOHKU” Tahun 2012
Peserta Latihan Dasar Kepemimpinan Pra-dasar Mahasiswa Tahun 2007
D. Riwayat Kepanitiaan:
Panitia BEDAH FILM KINE Tahun 2008
Panitia KAMBING CUP Tahun 2009
Panitia Kegiatan “FOREX MARGIN TRADING NATIONAL COMPETITION
Tahin 2009
Panitia “HIDDEN SECRET OF MANAGEMENT” Tahun 2010
Panitia Basic Leadership Training “PREPARE FUTURE LEADERS IN
CREATIVE AND INNOVATIVE” Tahun 2010
51
LAMPIRAN 2
KUESIONER
PENGARUH BRAND AWARENESS, BRAND ASSOCIATION, PRODUCT
ATTRIBUTE, DAN BRAND PERSONALITY TERHADAP MINAT BELI
ULANG
(Studi Kasus Pada Pengguna Sepeda Motor Honda Vario di Salatiga dan Sekitarnya
Yth. Saudara / Saudari Responden
Mohon kesediaan Saudara / Saudari responden untuk mengisi kuesioner
berikut dengan sejujur-jujurnya untuk keperluan penelitian ilmiah (skripsi). Atas
kerjasama dan kesediaannya, saya sampaikan terima kasih.
SANDY PUTRA PRADANA
(Mahasiswa Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis UKSW Salatiga)
52
Petunjuk : Berilah tanda SILANG (X) pada alternatif jawaban yang Anda anggap
paling tepat.
1. Nama :
2. Usia :
a. < 20 tahun
b. 21 – 30 tahun
c. 31 – 40 tahun
d. > 40 tahun
3. Jenis kelamin :
a. Pria
b. Wanita
4. Pendidikan :
a. SD
b. SMP
c. SMU
d. Sarjana
e. Pasca Sarjana
5. Pekerjaan :
a. Karyawan swasta
b. Pegawai Negeri
c. Wiraswasta
53
d. Pelajar/Mahasiswa
e. Lain-lain
6. Pengeluaran per bulan :
a. < 250.000
b. 250.000 – 500.000
c. 500.000 – 1.000.000
d. > 1.000.000
7. Apakah Saudara / Saudari menggunakan sepeda motor Honda Vario?
a. Ya (Lanjutkan)
b. Berhenti (Berhenti)
PETUNJUK PENGISIAN:
Mohon memberikan tanda Check (√ ) pada jawaban pilihan Anda masing-masing:
Keterangan:
STS = Sangat Tidak Setuju
TS = Tidak Setuju
CS = Cukup Setuju
S = Setuju
SS = Sangat Setuju
54
No. Keterangan STS TS CS S SS
Brand Awareness :
1. Diantara semua sepeda motor matik, Saya paling
familiar dengan Honda Vario
2. Merek Honda Vario muncul pertama kali dibenak
saya ketika saya akan membeli Honda matic.
3. Saya mengetahui sepeda motor merek Honda
Vario.
4. Honda Vario memiliki Ciri-ciri/kekhasan tertentu
yang membuat saya dapat
mengenalinya/membedakan dari merek-merek
sepeda motor lainnya.
5,
Saya mengetahui Honda Vario karena sering
dibicarakan oleh teman dan keluarga saya.
Brand Association :
1. Saya tertarik dengan sepada motor Honda Vario
karena sepeda motor matic terbaik dikelasnya.
2. Saya memilih Honda Vario karena motor matic
yang berkualitas dengan terdapat varian Vario
terbaru dengan mesin injeksi.
3. Saya membeli Honda Vario karena memiliki
bagasi yang luas sehingga dapat menyimpan
55
barang lebih banyak.
4. Saya membeli Honda Vario karena mewakili life
style motor jaman sekarang.
5. Saya membeli Honda Vario karena fitur – fiturnya
berbeda dari motor matic kebanyakan.
Brand Personality :
1. Saya tertarik membeli Honda Vario karena sesuai
dengan kepribadian saya.
2. Saya membeli Honda Vario karena sepeda motor
matik yang trendy dengan desain futuristik.
3. Saya membeli Honda Vario karena dapat dapat
memunculkan kepercayaan diri dalam berkendara
di jalan.
4. Saya membeli Honda Vario karena terlihat lebih
elegan dibanding sepeda motor matik lain.
5. Saya membeli Honda Vario karena terkesan
maskulin dengan produk terbarunya.
Product Attribute :
1. Saya tertarik membeli HondaVario karena
terdapat garansi mesin selama pemakaian 3 tahun.
2. Saya tertarik untuk membeli merek Honda Vario
karena mudah digunakan.
56
3. Saya tertarik untuk membeli merek Honda Vario
karena bahan bakar yang irit.
4. Saya tertarik untuk membeli merek Honda Vario
karena Suku cadang yang mudah didapatkan.
5. Saya tertarik untuk membeli merek Honda Vario
karena Harga yang terjangkau.
Minat Beli Ulang :
1. Saya berencana untuk membeli Honda Vario
kembali.
2. Jika saya akan membeli sepeda motor matic saya
akan membeli Honda Vario dengan varian
terbaru.
3. Saya lebih tertarik dengan produk Honda Vario
daripada sepeda motor lain.
4. Keputusan membeli produk Honda Vario sesuai
dengan analisa informasi yang saya dapatkan.
5. Saya memutuskan untuk merekomendasikan
kepada teman-teman dan keluarga untuk membeli
Honda Vario.
57
LAMPIRAN 3
OUTPUT SPSS – REGRESI BERGANDA
Analisis regresi
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 3.378 1.516 2.229 .027
Association .384 .079 .450 4.858 .000 .326 3.064
Personality .053 .056 .051 .958 .339 .979 1.022
product .234 .086 .193 2.719 .007 .553 1.807
Awareness .136 .070 .155 1.951 .053 .444 2.251
a. Dependent Variable:
minat
58
Uji Normalitas
Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 3.378 1.516 2.229 .027
Association .384 .079 .450 4.858 .000 .326 3.064
Personality .053 .056 .051 .958 .339 .979 1.022
product .234 .086 .193 2.719 .007 .553 1.807
Awareness .136 .070 .155 1.951 .053 .444 2.251
a. Dependent Variable:
minat
59
Uji Heterokedastisitas
A. Brand Awareness
B. Brand Association
60
C. Product Attribute
D. Brand Personality
61
Uji Hipotesis
Uji t
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 3.378 1.516 2.229 .027
Association .384 .079 .450 4.858 .000 .326 3.064
Personality .053 .056 .051 .958 .339 .979 1.022
product .234 .086 .193 2.719 .007 .553 1.807
Awareness .136 .070 .155 1.951 .053 .444 2.251
a. Dependent Variable:
minat
Uji Koefisien Determinasi (R)
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .714a .510 .499 1.77140 2.222
a. Predictors: (Constant), Awareness, Personality, product, Association
b. Dependent Variable: minat
62
top related