pengantar diskusi expert group – pwd study
Post on 31-Dec-2015
48 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
Pengantar Diskusi Expert Group – PwD Study
Percepatan Penanganan Kemiskinan untuk penyandang disabilitas
Viviyulaswati@bappenas.go.idDirektur Perlindungan Sosial dan Kesejahteraan Masyarakat Bappenas
Workshop Expert GroupJakarta, 11 September 2012
Kondisi Umum Kesejahteraan Masyarakat
Meningkatnya kesejahteraan masyarakat
• Tingkat kemiskinan dan pengangguran menurun, harapan hidup meningkat, partisipasi pendidikan meningkat, dsb.
• Terbentuknya kelas menengah yang jumlahnya meningkat
Namun masih menyisakan kelompok miskin dan rentan dalam jumlah yang signifikan:
• Laju penurunan pengurangan kemiskinan melambat diperlukan targeting dan analisis problem dan akar kemiskinan yg lebih tajam
• Disparitas antar kelompok pendapatan dan wilayah semakin meningkat pembangunan belum inklusif, perlu transformasi kebijakan yang menjamin seluruh warga negara mendapatkan kesempatan untuk hidup layak dan sejahtera
2
Beberapa data berikut menggambarkan kondisi umum ini …………
Tren Penurunan Kemiskinan lajunya melambat
3
1976
1978
1980
1981
1984
1987
1990
1993
1996
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
0
10
20
30
40
50
60
54.2
47.2
42.340.6
35.0
30.027.2
25.9
22.5
34.0
49.548.0
38.7 37.9 38.4 37.3 36.1 35.1
39.337.2
35.032.5
31.0 30.0 29.1
40.1
33.3
28.626.9
21.6
17.415.1
13.7
11.3
17.5
24.223.4
19.1 18.4 18.2 17.4 16.7 16.017.8
16.6
15.4
14.2 13.3 12.5 12.0
Jumlah Penduduk Miskin (juta) Jumlah Penduduk Miskin (juta) Persentase Penduduk Miskin
Catatan: Tahun 1996 BPS melakukan perubahan metode penghitungan kemiskinan dengan mempertinggi kriteria ambang batas kemiskinan di bidang pendidikan.
Sumber: Diolah dari data Susenas beberapa tahun, BPS
Disparitas di Kota dan Desa Mengalami Kenaikan
4
0
5
10
15
20
25
2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011
Kota Desa
0,330,34
0,35
0,37 0,37 0,370,38
0,42
0,29
0,26
0,28
0,30 0,300,29
0,32
0,340,33
0,34
0,36
0,380,37 0,37
0,38
0,41
0,22
0,27
0,32
0,37
0,42
0,47
2002 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011
Kota Desa Kota+Desa
Perkembangan Gini Ratio di Kota dan Desa
Sumber: BPS, Susenas 2011
Perkembangan Tingkat Kemiskinan Kota dan Desa
MENGAPA GINI RATIO MENINGKAT?
Rata-Rata Pengeluaran Penduduk (Rp/kap/Bln) Menurut Kelompok (Desil) Penduduk, Tahun 2009 dan 2010
Kelompok Penduduk 2009 2010 Perubahan (%)
D1 141 074 153 878 9,08D2 188 832 204 418 8,25D3 224 685 245 216 9,14D4 260 596 289 601 11,13D5 300 630 339 002 12,76D6 348 260 400 830 15,10D7 408 711 478 854 17,16D8 496 488 586 726 18,18D9 647 166 768 656 18,77
D10 1 284 249 1 481 397 15,35
Pertumbuhan dinikmati rata-rata lebih besar oleh kelompok menengah ke atas. Sedangkan rata-rata pengeluaran golongan bawah tumbuh lebih lambat.
Diolah dari Data PPLS 2011
Diolah dari Data PPLS 2011
Sistem perlindungan sosial yang ada saat ini
8
Skema JaminanSosial
•Pensiun.
•Hari Tua.
•Kesehatan.
•Kecelakaan Kerja.
•Kematian
• Beasiswa Miskin• Raskin.• PKH• Penyandang cacat• Anak jalanan• Lansia telantar• KAT
Skema Bantuan Sosial
PNPM:Kota, desa, rural, Infrastruktur dan daerah tertinggal
KURKluster 1
Kluster 2
Kluster 3Q4
Q3
Q2
Q1
Q5
Asuransi Sukarela/komersial
Permasalahan:• Pengelolaan
terfragmentasi• Cakupan terbatas• Benefit beragam
TANTANGAN PEMBANGUNAN SAAT INI1. Diperlukan pertumbuhan yg cukup tinggi dan konsisten untuk mempercepat pengurangan kemiskinan secara
signifikan.• Pertumbuhan saat ini bertumpu pada sektor yang kurang menyerap TK (a.l. jasa perdagangan dan
keuangan), tidak diimbangi oleh peningkatan kapasitas produksi DN yg menyerap TK besar (seperti pertanian) dan perluasan usaha off farm yang memberi peluang peningkatan pendapatan penduduk perdesaan.
• Prospek ekonomi dunia membaik, namun masih dibayangi oleh tekanan inflasi sejalan dengan tingginya harga minyak dan komoditas pangan dunia
2. Perluasan pemenuhan hak-hak dasar masyarakat, terutama yang miskin, telantar dan tinggal di daerah-daerah terpencil dan tertinggal.
3. Dalam 10 tahun ke depan, kelompok penduduk terbesar adalah kelompok usia produktif diperlukan transformasi kebijakan jaminan sosial yang integratif agar kualitas penduduk Indonesia kompetitif, sehat dan berkualitas. Periode “Bonus Demografi”
Catatan:Dependency ratio (indeks perbandingan
antara usia tidak produktif dibagi usia produktif) mencapai angka minimal (di bawah 50%) pada periode “Bonus Demografi” ini akan terdapat lebih banyak tenaga kerja produktif yang harus dimanfaatkan secara maksimal untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang sekaligus dapat menekan laju kemiskinan.
VISI JANGKA PANJANG 2025• Dalam UU No. 17 Tentang RPJPN disebutkan
bahwa visi pembangunan ekonomi nasional sampai dengan 2025 adalah ”mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil dan makmur.”
• Dengan mengacu pada proyeksi pertumbuhan di RPJMN yg berkisar antara 6,3% - 6,8% per tahun, pada tahun 2014 PDB Indonesia diperkirakan akan berkisar US$1.200 miliar dan PDB per kapita sedikit di bawah US$5.000.
• Untuk jangka waktu yang lebih panjang, terdapat beberapa prediksi untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia: • Dengan asumsi pertumbuhan riil antara 7 –
8 % per tahun sejak tahun 2013, diperkirakan PDB pada tahun 2025 adalah antara US$ 3.760 – 4.730 miliar.
• Dengan proyeksi penduduk sekitar 293 juta jiwa, diperkirakan PDB per kapita akan berkisar antara US$ 12.855 – 16.160.
• Menurut proyeksi Goldmann Sachs dan Economist, pada tahun 2050 PDB Indonesia akan mencapai lebih dari US$ 26.000 miliar dan perekonomiannya akan menjadi kekuatan 6 besar dunia.
“Mendorong Indonesia menjadi negara maju dan merupakan kekuatan 10 besar dunia di tahun 2030 dan 6 besar dunia pada tahun 2050 melalui ”pertumbuhan ekonomi tinggi yang inklusif dan berkelanjutan”
MP3KI SEBAGAI KOMPLEMEN MP3EI
11
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG (2005-2025)
MP3EITujuan : Akselerasi Pertumbuhan
dengan Pemerataan (Growth with Equity)
Sasaran : GDP/Kapita 2025 USD 14.000-16.000
Pendekatan : peningkatan nilai tambah berbasis komoditi unggulan wilayah dengan melibatkan Pemerintah, BUMN, dan Swasta
Strategi : 3 pilar Koridor, SDM/Iptek, dan Konektivitas
Strategi Utama : Pro-Growth, Pro-Job, Pro-Poor, Pro-Environment
MP3KITujuan : Akselerasi Penanggulangan KemiskinanSasaran : Tingkat Kemiskinan
<5%, Kesempatan Kerja, Koefisien Gini
Pendekatan: pemenuhan kebutuhan /pelayanan dasar dan peningkatan pendapatan melalui integrasi/sinergi program PK sesuai kondisi wilayah dengan melibatkan pemerintah, BUMN, Swasta, Masyarakat (P4: Public-Private-People Partnership)
Strategi: (a) pelayanan/kebutuhan dasar, (b) pemberdayaan masyarakat/individu, (c) akses modal, kerja, dan wilayah, (d) SJS
Dokumen turunan:1.Rencana Aksi Konektifitas Nasional2.Rencana Kerja Pemerintah (RKP)3.Dll.
Dokumen turunan:1.Rencana Aksi Nasional Program PK2.Desain program-program PK3.RKP/Lokasi & Alokasi Program-program
PK4.Dll.
Quick wins: ground breaking investasi pemerintah/BUMN/swasta di koridor2
Quick wins: launching pelaksanaanklaster 4 plus program PK lain di beberapa lokasi terpilih
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH
SKENARIO PERCEPATAN DAN PERLUASAN PENGURANGAN KEMISKINAN DI INDONESIA
Outlook Target
Ekonomi dan Kemiskinan
Strategi Penanggulan
gan Kemiskinan
2012 2015 2020 2025
PDB/kapitaUS$
Tingkat Kemiskinan
4.9636.097
10.278
14.963
10,5-11,5 %
8-10%
6-7%
<5 %
Program Strategis
Kelompok Sasaran
RTHM, RTM dan RTSM(40 % terbawah PPLS 2011)
30 % terbawah(PPLS 2014/2017) 20 % terbawah
(PPLS 2017/2020)
10 % terbawah(PPLS 2023)
Klaster IBantuan dan Jaminan Sosial
Klaster IIPemberdayaan Masyarakat
Klaster IIIKUMKM
Klaster IVProgram Pro-Rakyat
Jaminan Sosial (Social Security): Asuransi Kesehatan Jaminan Kematian Jaminan Hari Tua Jaminan Pensiun Jaminan Kecelakaan Kerja
Bantuan Sosial (Social Assistance): Food stamps Temporary shelter Bantuan bersyarat
Pemberdayaan (Community Empowerment)
Akses Berusaha & Kredit (Financial Access)
Program Pro-Rakyat Berbasis Tipologi Wilayah (Akses Fasilitas dasar dan wilayah)
TRANSFORMASI
12
Garis Kemiskinan(ribu rupiah) 252
318
467
686Catatan:1. PDB/Kapita
target MP3EI2. Tingkat
Kemiskinan target RPJP
3. Garis Kemiskinan proyeksi sederhana
KOMPLEMENTARITAS MP3EI DAN MP3KI
Slide 13
MP3EI
MP3KI
Social Protection
Sustainable
Livelihood
Pertumbuhan Ekonomi
FokusPeningkatan Nilai Tambah
Produk
Strategi
Peningkatan Efisiensi Produksi dan Pemasaran
Innovation-Driven Economy
Peningkatan Human Capital (Keahlian dan Keterampilan)
Peningkatan Financial Capital (Modal Berusaha)
Peningkatan Social Capital (Lembaga Keswadayaan
Masyarakat)
Jaminan Kesehatan
Jaminan Pendidikan
Jaminan Ketenagakerjaan
Bantuan Sosial (Food Stamp)
Bantuan Sosial (Temporary Shelter)
Bantuan Sosial (Minimum Guaranteed Income)
Penerima Parameter
Skilled Labors (Tenaga Terlatih)
Vulnerable Population (Kelompok Rentan
Kemiskinan)
Unskilled Labors
The Unemployed
The Underemployed
Universal Coverage
Formalisasi Lapangan Kerja
• Penumbuhkembangan Kewirausahaan (Entrepreneurship)
• Pendampingan & fasilitasi
SCALING-UP
Pihak Eksisting Menengah-PanjangPemerintah Pusat • Penyelenggara utama penanggulangan
kemiskinan• Fasilitasi peningkatan peran yang lebih
besar dari para pihak• Mulai mengembangkan sistem jaminan
sosial yang lebih sutainable
• Menjalankan sistem jaminan sosial yang lebih mapan dan berkelanjutan
• Bersama para pihak untuk mendukung pendanaan program
• Membangun sistem Rapid response
Pemerintah Daerah • Peran relatif kecil dalam penanggulangan kemiskinan
• Komplemen dari program pemerintah pusat
• Pelaksanaan dan pendanaan program PK• Memperluas kesempatan kerja dan usaha dengan
mengajak para pihak di wilayahnya
BUMN • Menjalankan program/kegiatan sesuai kebijakan badan usaha
• Berlangsung sporadis
• Mengembangkan CSR inovatif bagi akselerasi usaha/wilayah
• Menyalurkan bantuan di wilayah hasil pemetaan bersama
Swasta • Menjalankan program/kegiatan sesuai kebijakan badan usaha
• Bantuan diorientasikan di wilayah usaha
• Mengembangkan CSR inovatif bagi akselerasi usaha/wilayah
• Menyalurkan bantuan di wilayah hasil pemetaan bersama
Masyarakat • berperan aktif dalam mengentaskan kemiskinan di lingkungannya
• Menerima bantuan sosial
• Menuju kemandirian• Mengatasi permasalahan kemiskinan di lingkungannya
bersama para pihak• Penggerak asuransi sosial
PERAN PARA PIHAK DALAM MP3KI
14
Kerangka ideal sistem perlindungan sosial
TujuanPreventive
(Pencegahan): Upaya pencegahan dan
penanggulangan risiko kemiskinan.
Protecting (Perlindungan): Upaya
pemberian pelayanan dasar dan bantuan sosial
untuk jangka pendek/darurat.
Promotive (Promosi):
Upaya meningkatkan kapasitas, keahilan,
dan tingkat pendapatan.
Transformative: Upaya reformasi sistem melalui aspek hukum & kebijakan publik untuk
menghilangkan kerentanan & ketidaksetaraan
Slide 15
Jenis Risiko dan KerentananSiklus Hidup Individual:
Kelaparan dan kekurangan gizi, cedera,
sakit, kecacatan, ketuaan, kematian
Ekonomi: Pengangguran,
pendapatan rendah dan tidak menentu, krisis
ekonomi
Sosial:bencana sosial,
ketelantaran, ketiadaan aset (rumah tinggal dan
lahan).
Lingkungan:Bencana alam,
kekeringan, banjir, kebakaran, man-made
disaster
Strategi – Manajemen RisikoAsuransi Sosial• Asuransi
Kesehatan• Minimum
Guaranteed Income
• Asuransi Pertanian
Perlindungan Pekerja• Jaminan
Pensiun• Jaminan
Kematian• Jaminan Hari
Tua• Jaminan
Kecelakaan Kerja
Kesejahteraan Sosial• Pelayanan sosial dasar• Bantuan tunai (bersyarat)
dan in-kind• Peningkatan kapasitas• Program pendukung
(targeting, safe-guarding, Early Warning System)
Jaring Pengaman Sosial• Bantuan darurat• Subsidi harga• Subsidi pangan• Targeted safety net: (lapangan
kerja sementara, pelatihan kembali, makanan tambahan, income transfers)
Janin-balita Anak-anak Remaja Dewasa Lansia
Gangguan tumbuh
kembang
Tidak tamat sekolah (dasar atau lanjutan),
kekerasan dalam keluarga
Pendidikan/keterampilan rendah
Pendapatan
rendah/tidak cukup
Bekerja dg upah rendah
Tidak bekerja
Kondisi kesehatan buruk
Kemiskinan struktural dan kultural
• Jaminan pendapatan minimum
• JPS/Bantuan terbatas: anak, penyandang cacat & lansia telantar, & bencana alam/sosial
• Jaminan kecelakaan kerja, hari tua, pensiun & kematian
Jaminan kesehatan
• Program-program kesehatan dan gizi
• Program-program pendidikan
• Program-program pelatihan
• PKH
Resiko dalam siklus hidup
Slide 16
dan responsnya…
Sub-sistem Asuransi Sukarela: menyediakan produk
tambahan
Sub-sistem Jaminan Sosial: Non Miskin wajib mengasuransikan risiko (sakit, hari tua, kecelakaan, kematian,dll)
Sub-sistem Bantuan Sosial: warga miskin dibantu
& didorong untuk melakukan kegiatan
agar keluar dari kemiskinannya
17
SJSN
Transformasi Sistem Perlindungan Sosial ke depan
Beberapa hal penting yang mendasari perubahan sistem perlindungan sosial ke depan: Amendemen UUD 1945 UUD 1945 (pasal 28H ayat 3 Pasal 34 ayat 2: “Negara mengembangkan sistim jaminan
sosial bagi seluruh rakyat dan memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan”
UU No. 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN)
• Jaminan sosial adalah salah satu bentuk perlindungan sosial untuk menjamin seluruh rakyat agar dapat memenuhi kebutuhan dasar hidupnya yang layak.
• Sistem Jaminan Sosial Nasional adalah suatu tata cara penyelenggaraan program jaminan sosial oleh beberapa badan penyelenggaraan jaminan sosial.
UU No. 24/2011 tentang badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) mengamanatkan pembentukan 2 BPJS: BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan.
Transformasi Sistem dan Kebijakan Jaminan Sosial Nasional (SJSN)
• SJSN adalah suatu tata cara penyelenggaraan program jaminan sosial oleh beberapa badan penyelenggaraan jaminan sosial (Pasal 1 ayat 2 UU SJSN)
• SJSN adalah program negara yg bertujuan memberikan kepastian perlindungan dan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia agar dapat memenuhi kebutuhan dasar hidup yg layak apabila terjadi hal2 yg dapat mengakibatkan hilang atau berkurangnya pendapatan karena sakit, kecelakaan, kehilangan pekerjaan, memasuki usia lanjut atau pensiun.
• UU SJSN menetapkan bahwa penyelenggaraan program jaminan sosial, yang terdiri atas 5 program (Jaminan Kesehatan, Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Hari Tua, Jaminan Pensiun, dan Jaminan Kematian), dilakukan dengan mekanisme asuransi sosial.
Dari upaya merespon permasalahan kemiskinan kepada pemenuhan hak konstitusional warga negara;
Dari pengaturan berbagai perUUan untuk tiap kelompok kepada pengaturan oleh satu hukum jaminan sosial yg menjamin kesamaan hak dan kewajiban bagi seluruh warga negara;
Di sisi masyarakat:• Dari peserta program menjadi klien pembangunan yang partisipatif• Dari marginalisasi (eksklusif) kepada integrasi( inklusif)
Transformasi yang diperlukan:
Beberapa Pemikiran Ke Depan1. Menajamkan targeting program2
Memasukkan ODK miskin sebagai penerima program. Sinkronisasi database untuk update yg berkelanjutan.
2. Program khusus ODK, antara lain: Light conditionalities PKH untuk anak disabilitas Special treatment PNPM Generasi dan PNPM Peduli Keterkaitan lintas program untuk keberlanjutan bantuan dan pendampingan (sbg
tindak lanjut UU 19/2011 ttg Ratifikasi Konvensi Hak2 Penyandang Disabilitas).
3. Memastikan ODK masuk sebagai penerima manfaat BPJS (Kesehatan dan Ketenagakerjaan) dan implikasinya (a.l. Peningkatan kualitas dan profesionalitas layanan, koordinasi pusat dan daerah, dan antar stakeholders).
4. Sosialisasi (K, I, E) untuk menghilangkan stigma yang keliru mengenai ODK di masyarakat.
5. Lainnya???
20
TERIMA KASIH
top related