pengajaran remedial
Post on 31-Oct-2015
103 Views
Preview:
TRANSCRIPT
7/16/2019 Pengajaran Remedial
http://slidepdf.com/reader/full/pengajaran-remedial-5634faeb291c3 1/21
PENGAJARAN REMEDIAL
By Aprilina Hartanti
1. PENGERTIAN PENGAJARAN REMEDIAL DAN CIRI-CIRINYA
Ditinjau dari arti kata, “remedial” berarti “sesuatu yang berhubungan dengan perbaikan”.
Dengan demikian pengajaran remedial, adalah suatu bentuk pengajaran yang bersifat
penyembuhan atau bersifat perbaikan. Pengajaran remedial merupakan bentuk kasus pengajaran,
yang bermaksud membuat baik atau menyembuhkan.
Sebagaimana pengerian pada umumnya proses pengajaran bertujuan agar murid dapat mencapai hasil
belajar yang optimal, jika ternyata hasil belajar yang dicapai tidak memuaskan berarti murid masih
dianggap belum mencapai hasil belajar yang diharapkan sehingga diperlukan suatu proses pengajaran
yang dapat membantu murid agar tercapai hasil belajar seperti yang diharapkan.
Proses pengajaran remedial ini sifatnya lebih khusus karena disesuaikan dengan karakteristik kesulitan
belajar yang dihadapi murid. Proses bantuan lebih ditekankan pada usaha perbaikan cara mengajar,
menyesuaikan materi pelajaran, arah belajar dan menyembuhkan hambatan-hambatan yang dihadapi. Jadi
dalam pengajaran remedial yang diperbaiki atau yang disembuhkan adalah keseluruhan proses belajar
mengajar yang meliputi metode mengajar, materi pelajaran, cara belajar, alat belajar dan lingkunagn turut
mempengaruhi proses belajar mengajar. Melalui pengajaran remedial, murid yang mengalami kesulitan
belajar dapat diperbaiki atau disembuhkan sehingga dapat mencapai hasil yang diharapkan sesuai dengan
kemampuan. Kesulitan belajar yang dihadapi murid mungkin beberapa mata pelajaran atau satu mata
pelajaran atau satu kemampuan khusus dari mata pelajaran tertentu. Penyembuhan ini mungkin mencakup
sebagian aspek kepribadian atau sebagian kecil saja.
Demikian pula proses penyembuhan, ada yang dalam jangka waktu lama atau dalam waktu
singkat. Hal ini tergantung pada sifat, jenis dan latar belakang kesulitan belajar yang dihadapi
murid.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pengajaran remedial sebagai bentuk khusus
pengajaran yang bertujuan untuk memperbaiki sebagian atau seluruh kesulitan belajar yang
dihadapi oleh murid. Perbaikan diarahkan untuk mencapai hasil belajar yang optimal sesuai
7/16/2019 Pengajaran Remedial
http://slidepdf.com/reader/full/pengajaran-remedial-5634faeb291c3 2/21
dengan kemampuan masing-masing melalui perbaikan keseluruhan proses belajar mengajar dan
keseluruhan kepribadian murid.
Adapun ciri-ciri pengajaran remedial dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pengajaran remedial dilaksanakan setelah diketahui kesulitan belajarnya dan kemudian
diberikan pelayanan khusus sesuai dengan sifat, jenis dan latar belakangnya.
2. Dalam pengajaran remedial tujuan instruksional disesuaikan dengan kesulitan belajar
yang dihadapi murid.
3. Metode yang digunakan pada pengajaran remedial bersifat diferensial, artinya
disesuaikan dengan sifat, jenis dan latar belakang kesulitan belajarnya.
4. Alat-alat yang dipergunakan dalam pengajaran remedial lebih bervariasi dan mungkin
murid tertentu lebih memerlukan alat khusus tertentu. Misalnya: penggunaan tes
diagnostic, sosiometri dan alat-alat laboratorium.
5. Pengajaran remedial dilaksanakan melalui kerjasama dengan pihak lain. Misalnya: pembimbing, ahli dan
lain sebaginya.
6. Pengajaran remedial menuntut pendekatan dan teknik yang lebih diferensial, maksudnya
lebih disesuaikan dengan keadaan masing-masing pribadi murid yang dibantu. Misalnya:
pendekatan individualisme.
7.
Dalam pengajaran remedial, alat evalusi yang dipergunakan disesuaikan dengan kesulitan belajar yang dihadapi murid.
2. PENTINGNYA PENGAJARAN REMEDIAL DALAM PROSES BELAJAR
MENGAJAR.
Pengajaran remedial mempunyai peranan penting dalam keseluruhan proses belajar
mengajar, khususnya dalam mencapai hasil belajar yang optimal. Pengajaran remedial
merupakan pelengkap dari proses pengajaran secara keseluruhan. Beberapa alasan pentingnya
pengajaran remedial, dapat dilihat dari berbagai segi, yaitu:
1. Warga belajar
2. Pendidik dan pengajar (guru)
7/16/2019 Pengajaran Remedial
http://slidepdf.com/reader/full/pengajaran-remedial-5634faeb291c3 3/21
3. Proses belajar
4. Pelayanan bimbingan.
Segi-segi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Warga Belajar
Warga belajar (murid) ternayat masih banyak yang mendapatkan nilai prestasi belajar kurang.
Misalnya: rata-rata yang dicapai masih jauh di bawah ukuran yang diharapkan. Kenyataan
menunjukkan pula bahwa setiap murid mempunyai perbedaan individual dalam proses
belajarnya. Ada yang berkemampuan tinggi, sedang ada pula yang rendah, sedang-sedang saja,
lambat dan cepat. Di samping itu setiap murid mempunyai pengalaman dan latar belakang yang
berbeda satu dengan yang lainnya.
Di dalam proses belajar mengajar pada umumnya, guru menggunakan pendekatan yang sama,
kadang-kadang melupakan perbedaan individual sehingga keunikan setiap pribadi murid kurang
mendapatkan pelayanan. Hal ini dapat mengakibatkan murid mengalami kesulitan belajar.
Apabila murid dapt kesempatan belajar sesuai dengan pribadinya diharapkan ia dapat mencapai
prestasi belajar yang optimal sesuai dengan kemampuannya. Atas dasar hal tersebut pengajaran
remedial sangat diperlukan untuk membantu setiap pribadi murid agar mendapat kesempatan
memperoleh prestasi belajar yang memadai sesuai dengan kemampuannya.
2. Pendidik dan Pengajar
Pada dasarnya guru bertanggug jawab atas keseluruhan proses pendidikan di sekolah. Hal ini
berarti bahwa guru harus bertanggung jawab terhadap pencapaian tujuan pendidikan melalui
pencapaian tujuan institusional, tujuan kutikuler dan tujuan instruksional. Kenyataan
menunjukkan bahwa murid sebagai individu mempunyai perbedaan-perbedaan.
Perbedaan itu berakibat pula pada keberhasilan murid dalam belajar. Terhadap murid yang
belum berhasil, seorang guru bertanggung jawab untuk membantu. Supaya bantuan yang
diberikan kepada murid dapat berhasil guna, maka harus melalui suatu proses diagnosis dan
diakhiri dengan pengajaran remedial. Berhasil tidaknya seorang guru, dapat dilihat dalam
7/16/2019 Pengajaran Remedial
http://slidepdf.com/reader/full/pengajaran-remedial-5634faeb291c3 4/21
kemampuannya melaksanakan proses belajar mengajar yang sebaik-baiknya, sehingga semua
murid dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Dalam melaksanakan tugas, peranan seorang guru bukan hanya sekedar penyampai pengetahuan
kepada murid tetapi juga mempunyai peranan sebagai pembimbing yang harus dapat membantu
murid memahami dirinya dan mampu mengatasi hambatan-hambatan di dalam dirinya. Dalam
kaitan inilah pengajaran remedial merupakan salah satu upaya yang dapat dilaksanakan oleh
seorang guru dalam memberikan peluang besar bagi setiap murid untuk dapat mencapai prestasi
belajar secara optimal dan maksimal.
7/16/2019 Pengajaran Remedial
http://slidepdf.com/reader/full/pengajaran-remedial-5634faeb291c3 5/21
3. Proses Belajar
Ditinjau dari segi pengertian proses belajar mengajar, pengajaran remedial diperlukan dalam melaksanakan proses
belajar mengajar yang sebenarnya. Pada dasarnya belajar yang sesungguhnya dapat diartikan sebagai sesuatu proses
perubahan tingkah laku secara keseluruhan.
Adanya gejala kesulitan belajar merupakan indikasi belum adanya perubahan tingkah laku secara
keseluruhan, oleh karena itu masih diperlukan proses belajar mengajar khusus yang dapat
membantu pencapaian keseluruhan perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar. Dengan
demikian dapat dipahami bahwa pengajaran remedial mempunyai peranan yang penting terhadap
keberhasilan proses belajar mengajar secara keseluruhan.
4. Pelayanan Bimbingan
Pada dasarnya pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling merupakan kelengkapan dari keseluruhan proses
pendidikan. Melalui pelayanan ini diharapkan setiap murid dapat memahami dirinya, memahami kelebihan dan
kelemahannya serta harus mampu mengarahkan dirinya untuk mencapai perkembangan yang optimal.
Untuk melaksanakan pelayanan bimbingan dan konseling yang sebaik-baiknya, pengajaran remedial merupakan
salah satu bentuk pelayanan bimbingan dan konseling melalui interaksi belajar mengajar. Dengan demikian
pengajaran remedial menunjang pelaksanaan bimbingan dan konseling dan sebaliknya pelaksanaan bimbingan dan
konseling dapat menunjang pelaksanaan pengajaran remedial.
3. TUJUAN DAN FUNGSI PENGAJARAN REMEDIAL
1. Tujuan Pengajaran Remedial
Tujuan pengajaran remedial sebenarnya tidak berbeda dengan tujuan pangajaran pada
umumya, yaitu agar murid dapat mencapai prestasi belajar sesuai dengan tujuan yang telah
ditetapkan. Secara khusus pengajaran remedial bertujuan agar murid yang mengalami kesulitan
belajar dapat mencapai prestasi belajar yang diharapkan melalui proses penyembuhan atau
perbaikan, baik segi proses belajar mengajar maupun kepribadian murid.
Tujuan pengajaran remedial secara terinci adalah agar murid dapat:
7/16/2019 Pengajaran Remedial
http://slidepdf.com/reader/full/pengajaran-remedial-5634faeb291c3 6/21
1. Memahami dirinya, khususnya yang menyangkut prestasi belajar meliputi segi kekuatan, kelemahan, jenis
dan sifatnya.
2. Memperbaiki cara-cara belajar kea rah yang lebih baik sesuai dengan kesulitan yang dihadapi.
3. Memilih materi dan fasilitas belajar secara tepat untuk mengatasi kesulitan belajarnya.
4. Mengembangkan sikap-sikap dan kebiasaan baru yang dapat mendorong tercapainya hasil belajar yang
lebih baik.
5. Mengatasi habatan-hambatan belajar yang lebih baik.
6. Melaksanakan tugas-tugas belajar yang diberikan
2. Fungsi Pengajaran Remedial
Berdasarkan pengertian sebagaimana telah dikemukakan di atas, jelas bahwa pengajaran
remedial mempunyai fungsi yang amat penting dalam keseluruhan proses belajar mengajar.
Adapun beberapa fungsi pengajaran remedial adalah sebagai berikut:
1. Fungsi korektif
Pengajaran remedial mempunyai fungsi korektif, artinya melalui pengajaran remedial dapat diadakan
pembentukan atau perbaikan terhadap sesuatu yang dianggap masih belum mencapai apa yang diharapakan dalam
keseluruhan proses belajar mengajar. Hal-hal yang diperbaiki atau dibetulkan melalui pengajaran remedial anatara
lain meliputi perumusan tujuan
1. Penggunaan metode mengajar
2. Cara-cara belajar
3. Materi dana alat pelajaran
4. Evaluasi
5. Segi-segi pribadi murid
Dalam perbaikan terhadap hal-hal tersebut di atas, maka prestasi belajar murid beserta
factor-faktor yang mempengaruhi dapat diperbaiki.
2. Fungsi penyesuaian
Yang dimaksud penyesuaian adalah agar dapat membantu murid untuk menyesuaikan dirinya terhadap
tuntutan kegiatan belajar. Murid dapat belajar sesuai dengan keadaan dan kemampuan pribadinya sehingga
mempunyai peluang besar untuk memperoleh prestasi belajar yang lebih baik. Tuntuan belajar yang diberikan murid
7/16/2019 Pengajaran Remedial
http://slidepdf.com/reader/full/pengajaran-remedial-5634faeb291c3 7/21
telah disesuaikan denan sifat jenis dan latar belakang kesulitannya sehingga murid diharapkan lebih terdorong untuk
belajar.
3. Fungsi pemahaman
Fungsi pemahaman adalah agar pengajaran remedial memunkinkan guru, murid dan pihak lain dapat
memeperoleh pemahaman yang lebih memahami dirinya dan segala aspeknya. Begitu pula guru dan pihak-pihak
lainnya dapat lebih memahami akan keadaan pribadi murid.
4. Fungsi pengayaan
Fungsi pengayaan dimaksud agar pengajaran remedial dapat memperkaya proses belajar mengajar. Bahan
pelajaran yang tidak disampaikan dalam pengajaran regular, dapat iperoleh melalui pengajaran remedial. Pengayaan
lain adalah dalam segi metode dan alat yang dipergunakan dalam pengajara remedial. Dengan demikian, diharapkan
hasil yang diperoleh murid dapat lebih banyak, lebih luas dan lebih dalam sehingga hasil belajarnya lebih kaya.
5. Fungsi terapeutik
Dengan pengajaran remedial secara langsung atau tidak langsung dapat menyembuhkan atau memperbaiki
kondisi kepribadian dapat menunjang pencapaian prestasi belajar, demikian pula sebaliknya.
6. Fungsi akselerasi
Fungsi akselerasi adalah agar pengajaran remedial dapat mempercepat proses belajar baik dalam arti waktu
maupun materi. Misalnya murid yang tergolong lambat dalam belajar, dapat dibantu lebih cepat proses belajarnya
melalui pengajaran remedial.
4. STRATEGI DAN PENDEKATAN REMEDIAL
Sasaran akhir pengajaran remedial adalah sama dengan pengajaran pada umumnya, yaitu
membantu murid dalam batas-batas normalitas tertentu agar dapat mengembangkan diri
seoptimal mungkin sehingga dapat mencapai tingkat penguasaan tertentu, sekurang-kurangnya
7/16/2019 Pengajaran Remedial
http://slidepdf.com/reader/full/pengajaran-remedial-5634faeb291c3 8/21
sesuai dengan batas criteria keberhasilan yang dapat diterima (minimum acceptable,
performance). Mengingat secara empiric sasaran strategis itu tidak selamanya dapat dicapai
dengan pendekatan system pengajaran konvensional, maka perlu dicari juga pendekatan strategi
lainnya.
Dalam konteks konsep dasar diagnose dan pengajaran remedial, Ross dan Stanley (1956:
332-345) menjelaskan tindakan strategis itu seyogyanya dilakukan secara kuratif dan preventif,
dan oleh Dinkmeyar dan Caldwell (dalam bukunya developmental counseling, 1970)
ditambahkan bahwa hal itu dapat pula dilakukan dengan upaya yang bersifat pengembangan.
Dari pendapat-pendapat tersebut di atas, dapat diambilkan kesimpulan bahwa strategi dan
pendekatan penajaran remedial diklasifikasikan menjadi tiga yaitu:
1. Strategi dan pendekatan pengajaran remedial yang bersifat kuratif
2. Strategi dan pendekatan pengajaran remedial yang bersifat preventif
3. Strategi dan pendekatan pengajaran remedial yang bersifat pengembangan (developmental).
5. PROSEDURE PELAKSANAAN PENGAJARAN REMEDIAL
Pengajaran merupakan salah satu tahapan kegiatan utama dalam keseluruhan kerangka pola
layanan bimbingan, dan merupakan rangkaian kegiatan lanjutan logis dan usaha diagnosakesulitan belajar. Adapun prosedure pengajaran remedial tersebut tertera dalam bagan skematis
berikut:
Skema Prosedur Pelaksanaan Pengajaran Remedial
Menurut Abin Syamsudin, setidaknya dapat dikembangkan 4 alternatif prosedur sesuai
dengan kebutuhannya sbb:
Prosedur I : mencakup langkah 1-2-3-4-5-6
Prosedur II : mencakup langkah 1-2-(3)-4-5-6
7/16/2019 Pengajaran Remedial
http://slidepdf.com/reader/full/pengajaran-remedial-5634faeb291c3 9/21
Prosedur III : mencakup langkah 1-2-3-4-5-6-(7)
Prosedur IV : mencakup langkah 1-2-(3)-4-5-6-(7)
Untuk lebih jelasnya, setiap langkah dapat disisipkan fungsi, tujuan/ sasaran dan
kegiatannya sebagaiu berikut:
1. Penelaahan kembali kasus dengan permasalahannya
Dalam pengajaran remedial, langkah ini merupakan tahapan paling fundamental karena
merupakan landasan pangkal tolak langkah- langkah berikutnya. Sasaran pokok langkah ini
adalah untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas (definit) mengenai karakteristik kasus
berikut permasalahannya untuk memperoleh gambaran yang lebih definitfasilitas alternatif
tindakan remedial yang direomendasikan, sesuai dengan sasaran pokok tersebut maka kegiatan di
dalam langkah ini difokuskan kepada suatu analisis rasional atas hasil diagnosis yang telah
dilakukan atau rekomendasi dari pihak lain (guru, petugas BP dan sebagainya). Analisis ini
merupakan kegiatan pengecekan kembali terhadap:
o Kebenaran dan kelengkapan data/ informasi yang mendukung pernyataan atau
penjelasan tentang karakteristik kasus serta permasalahannya.
o Relevansi antara tafsiran dan kesimpulan yang dibuat dengan data pendukungnya
serta konsistensinya antara berbagai data satu sama lain.
o Ketepatan prakiraan berdasarkan hasil diagnosis yang didukung oleh data yang
relevan.
o Visibilitas dari setiap alternatif pengajaran remedial yang direkomendasikan.
2. Menentukan alternatif pilihan
Langkah ini merupakan lanjutan dari hasil pengkajian yang dilakukan pada langkah
pertama itu akan diperoleh kesimpulan mengenai dua hal pokok penting yaitu:
1. Karakteristik khusus yang akan ditangani secara umum, dapat dikategorikan pada salah
satu dari tiga kemungkinan, yaitu :
7/16/2019 Pengajaran Remedial
http://slidepdf.com/reader/full/pengajaran-remedial-5634faeb291c3 10/21
o kasus yang bersangkutan dapat disimpulkan hanya memiliki kesulitan dalam
menemukan dan mengembangkan pola strategi / metode / teknik belajar yang
sesuai, efektif, dan efisien.
o kasus yang bersangkutan dapat disimpulkan disamping memiliki kesulitan dalam
mengembangkan dalam menemukan dan mengembangkan pola strategi / metode /
teknik belajar yang sesuai, efektif, dan efisien itu, juga dihadapkan pada hambatan
potensial psokologis (ego-emosional, potensial-fungsional, sosial-psikologis)
dalam penyesuaian dengan dirinya dan lingkungan.
o kasus yang bersangkutan dapat disimpulkan telah memiliki kecenderungan ke
arah kemampuan menemukan dan mengembangkan pola-pola strategi / metode /
teknik belajar yang sesuai, efektif, dan efisien, namun terhambat oleh kondisi ego-
emosional, potensial-fungsional, sosial-psikologis, dan faktor instrumental-
environmental lainnya.
2. Alternatif pemecahannya lebih strategis jika:
o Langsung ke langkah keempat (pelaksanaan pengajaran remedial). Misalnya: jika
kasusnya termasuk kategori pertama atau.
o Harus menempuh dahulu langkah ketiga (layanan konseling/ psikoterapi) sebelum
lanjut ke langkah keempat (pelaksanaan pengajaran remedial) apabila misalnya
kasus termasuk kateegori kedua (pilihan alternatif tindakan) atau ketiga.
Jadi, sasaran pokok kegiatan yang dilakukan dalam tahapan ini adalah membuat suatu
keputusan pilihan alternatif mana yang harus ditempuh berdasarkan pertimbangan rasional yang
cermat. Dalam proses pengambilan keputusan ini ada beberapa prinsip- prinsip sebagai berikut:
1. Efektifitas, dalam artian lebih mampu untuk mencapai tujuan pengajaran remedial yang
diharapkan.
2. Efisiensi, dalam arti lebih memerlukan usaha dan pengorbanan serta fasilitas seminimal
mungkin dengan hasil yang diharapkan semaksimal mungkin.
3. Keserasian, dalam arti keseuaian dengan :
jenis karakteristik, intensitas, dan latar belakang permasalannya,
jumlah, jenis, dan sifat kepribadian khusus,
7/16/2019 Pengajaran Remedial
http://slidepdf.com/reader/full/pengajaran-remedial-5634faeb291c3 11/21
tingkat penguasaaan teori, kemahiran praktek, dan sifat kepribadian guru
yang akan menanganinya,
kesediaan daya dukung fasilitas teknik yang diperlukan,
kesediaan daya dukung sarana penunjang / lingkungan yagn diperlukan,
waktu dan kesempatan yang tersedia pada pihak-pihak yang bersangkutan.
3. Layanan Bimbinagn dan Konseling/ Psikoterapi
Ditinjau dari kerangka keseluruhan prosedur pengajaran remedial, langkah ini lebih
bersifat pilihan bersyarat. Kasus tipe kedua dan ketiga kecil kemungkinan untuk langsung
kepada langkah keempat tanpa lebih dahulu menempuh langkah ketiga ini yang merupakan
prakondisinya. Sasaran pokok yang hendak dicapai dalam layanan ini adalah terciptanya
kesehatan mental kasus, dalam arti ia terbebas dari hambatan dan ketegangan batin, untuk
kemudian siap sedia kembali melakukan kegiatan belajar secara wajar dan realistis.
Pada batas- batas tertentu langkah- langkah ini dapat ditangani oleh guru, namun mungkin
diperlukan bantuan dan kerjasama dengan pihak- pihak lain yang lebih ahli (petugas BK, wali
kelas, psikolog, dokter, dll.). Diantara sekian banyak masalah yang msaih dapat ditangani oleh
guru pada umumnya antara lain:
1. Kasus kesulitan belajar dengan latar belakang kurangnya minat dan
motivasi belajar, cara untuk mengatasinya menurut Woodworth
dan Marquis, 1957:331-338, antara lain :
1. Ciptakan situasi kompetitif sesama siswa yang sehat,
2. Hindari saran dan pernyataan negatif yang dapat mlemahkan motivasi belajar siswa,
3. Berikan dorongan pada siswa dengan memberikan informasi yang telah dicapainya dari
waktu ke waktu,
4. Berikan kesempatan pada siswa untuk mendiskusikan aspirasinya secara rasional,
5. Berikan pujian pada siswa agar dia bersemangat,
6. Berikan sanksi atau hukuman atas kelalaian dengan bijak dan adil,
7. Tunjukkan manfaat dari pelajaran bagi siswa baik untuk satt ini maupun nanti.
7/16/2019 Pengajaran Remedial
http://slidepdf.com/reader/full/pengajaran-remedial-5634faeb291c3 12/21
2. Kasus kesulitan belajar dengan latar belakang sikap negatif terhadap guru, pelajaran, dan
situasi belajar. Cara untuk mengatasinya antara lain :
1. Kembangkan keakraban dan kehangatan hubungan antara guru dengan murid dan murid
dengan murid
2. Ciptakan iklim sosial yang sehat dalam kelas,
3. Berikan kesempatan untuk memperoleh pengalaman yang memuaskan dan
menyenangkan bagi siswa dalam belajar, meskipun dengan prestasi yang minim.
2. Kasus kesulitan belajar dengan latar belakang kebiasaan belajar yang salah, cara untuk
mengatasinya antara lain :
1. Tunjukkan akibat dari kebiasaan buruknya terhadap prestasi belajar dan kehidupan sosial
2. Berikan kesempatan masa transisi untuk berlatih dengan pola kebiasaan baru dan
meninggalkan kebiasaan lama yang salah.
2. Kasus kesulitan belajar dengan latar belakang ketidakserasian antara kondisi objectif
instrumental input dengan lingkungan, cara untuk mengatasinya antara lain :
1. Bimbingan informasi dalam program / bidang studi, bahan / sumber, strategi / metode /
teknik belajar rasional,
2. Diskusi atau kerja kelompok,
3. Proyek kegiatan bersama di kelas, karyawisata, dsb.
Sebagai indikator atas keberhasilan layanan bantuan sementara ini, maka Robinson
1950:96, menyatakan :
1. menunjukkan minat untuk mencari pemecahan masalah yang dihadapinya,
2. bersedia untuk bekerja sama dengan pihak lain (guru, BK, dsb.) untuk membantu
memecahkan masalahnya,
3. mulai bersikap terbuka,
4. mulai tampak kemampuan menyadari masalahnya secara realitas,
7/16/2019 Pengajaran Remedial
http://slidepdf.com/reader/full/pengajaran-remedial-5634faeb291c3 13/21
5. mulai tampak kemampuan untuk memilah, menimbang, mengembangkan, dan memilih
alternatif pemecahan masalahnya,
6. menunjukkan kesediaan dan kesanggupan untuk melakukan alternatif tindakan lebih
lanjut yang dipilihnya.
4. Melaksanakan Pengajaran Remedial
Setelah langkah ketiga ditempuh, maka langkah jeempat dianggap tepat yaitu
pelaksanaan pengajaran remedial. Seperti yang telah dijelaskan, sasaran pokok dari setiap
pengajaran remedial ini adalah tercapainya prestasi dan kemampuan penyesuain diri sesuai
dengan kriteria keberhasilan yang ditetapkan. Sedangkan strategi dan teknik pelaksaan
pengajaran remedial seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.
5. Mengadakan Pengukuran Prestasi Belajar Kembali
Setelah pengajaran remedial dilakukan, seharusnya dilihat ada tidaknya perubahan pada
diri siswa. Oleh karena itu perlu dilakukan pengukuran kembali, hasil pengukuran ini diharapkan
memberikan informasi terhadap perkembangan siswa, baik kuantitif maupun kulaitatif. Adapun
cara yang digunakan sebaiknya sama dengan post-test atau tes sumatif dari proses belajar
mengajar.
6. Mengadakan Re-Evaluasi dan Re-Diagnostik
Hasil dari pengukuran tersebut hendaknya perlu dipertimbangkan lagi dengan
menggunakan cara dan kriteria untuk proses belajar mengajar utama. Hasil dari pertimbangan ini
akan melahirkan tiga simpulan, yaitu :
1. Kasus menunjukkan peningkatan prestasi dan penyesuaian diri dalam mencapai
keberhasilan yang diharapkan.
2. Kasus menunjukkan peningkatan prestasi dan penyesuaian diri, namun belum
sepenuhnya mencapai keberhasilan yang diharapkan.
3. Kasus belum menunjukkan perubahan yang berarti.
7/16/2019 Pengajaran Remedial
http://slidepdf.com/reader/full/pengajaran-remedial-5634faeb291c3 14/21
Rekomendasi yang seharusnya dikemukakan sebagai tindak lanjut hasil kesimpulan di
atas sudah tentu hendaknya menunjukkan tiga kemungkinan pula, yaitu:
1. Kasus (a) dapat dinyatakan terminal dan diperbolehkan melanjutkan program proses
belajar mengajar utama tahap berikutnya
2. Kasus (b) seyogianya diberikan program khusus yang ditujukan pada pengayaan dan
peningkatan prestasinya
3. Kasus (c) sebaiknya dilakukan rediagnosis, sehingga diketemukan letak kelemahannya
pengajaran remedial tersebut
7. Remedial Pengayaan dan atau Pengukuhan (Tambahan)
Langkah ini bersifat kondisional, sasaran pokok langkah ini adalah agar hasil remedial itu
lebih sempurna dengan diadakan pengayaan (enrichment ) dan pengukuhan (reinforcement ).
Berbagai bentuk cara dan instrument dapat digunakan, misalnya : dengan penguasaan untuk
pemecahan soal tertentu, pengajaran proyek kecil tertentu, dsb. Hasilnya harus dilaporkan
kembali pada guru untuk dinilai seperlunya sebelum selesai atau diperkenankan melanjutkan ke
program proses belajar mengajar selanjutnya.
F. MACAM-MACAM METODE PENGAJARAN REMEDIAL
Metode mengajar dapat diartikan sebagai suatu cara yang harus dilalui untuk menyajikan
bahan pengajaran agar tercapai tujuan pengajaran. Hakekat tujuan adalah merupakan petunjuk
bagi guru untuk memilih satu atau serangkaian metode yang efektif. Dengan demikian maka
metode mengajar adalah:
merupakan salah satu komponen dari proses belajar mengajar
merupakan alat mencapai tujuan, yang didukung oleh alat-alat bantu mengajar
merupakan kebutuhan dalam suatu sistem pendidikan.
Adapun faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan dan penggunaan metode
mengajar secara efektif adalah:
7/16/2019 Pengajaran Remedial
http://slidepdf.com/reader/full/pengajaran-remedial-5634faeb291c3 15/21
1. Tujuan pengajaran
Kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan bertujuan, yang terikat dan terarah pada
tujuan serta dilaksanakan untuk mencapai suatu tujuan. Dalam memilih metode hendaknya
disesuaikan dengan tujuan yang hendak dicapai dengan metode tersebut.
2. Bahan pengajaran
Bahan pengajaran merupakan materi yang perlu diberikan atau dipelajari siswa agar
tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai. Bahan pengajaran dapat berupa pengertian, bidang
pengatahuan, bidang sosial, negara, lingkungan hidup, dan sebagainya sesuai dengan jenis
sekolah dan kematangan perkembangan pribadi serta potensi dan bakat anak.
3. Guru/pendidik
Tugas guru paling utama adalah mengajar dan mendidik. Sebagai pengajar guru
merupakan medium atau perantara aktif antara murid dan ilmu pengetahuan. Sedangkan sebagai
pendidik guru merupakan medium aktif antara murid dan filsafat negara dan kehidupan
masyarakat dalam segala seginya dan dalam mengembangkan kepribadian siswa serta
mendekatkan mereka dengan pengaruh-pengaruh dari luar yang baik dan menjauhkan mereka
dari pengaruh-pengaruh yang buruk.
Dalam melaksanakan tugasnya, guru harus mampu memilih dan menggunakan metode yang
tepat, maka guru perlu mempertimbangkan kemampuannya dalam hal penguasaan terhadap
berbagai metode mengajar.
4. Anak didik
Anak didik dalam proses belajar mengaja dapat sebagai obyek dan subyek dalam proses pengajaran. Dikatakan sebagai obyek karena siswa adalah menjadi sasaran dalam proses
mengajar oleh guru, sedangkan sebagai subyek karena siswa dalam belajar adalah pelaku dalam
proses belajar membelajarkan diri agar terjadi perubahan pada dirinya baik menyangkut ranah
kognitif, afektif maupun psikomotorik. Dalam memilih metode mengajar hendaknya guru
7/16/2019 Pengajaran Remedial
http://slidepdf.com/reader/full/pengajaran-remedial-5634faeb291c3 16/21
mempertimbangkan faktor anak didik, yaitu tingkat pengetahuan, kemampuan dan kematangan
anak didik.
5. Situasi mengajar
Maksudnya situasi atau sekitar di mana siswa sedang melaksanakan kegiatan belajar, juga
menuntut metode yang berlainan sesuai dengan yang diperlukan.
Metode pengajaran remedial merupakan metode yang dilaksanakan dalam keseluruhan kegiatan
bimbingan kesulitan belajar mulai dari langkah-langkah identifikasi kasus sampai dengan
langkah tindak lanjut. Beberapa metode yang dapat dilaksanakan dalam pengajaran remedialyaitu:
1. Metode Pemberian Tugas
Merupakan metode yang dilakukan guru dengan memberikan tugas-tugas tertentu kepada
murid baik secara kelompok maupun secara individual, kemudian diminta pertanggung jawaban
atas tugas-tugas tersebut. Adapun penetapan jenis dan sifat tugas yang diberikan disesuaikan
dengan jenis, sifat dan latar belakang kesulitan belajar yang dihadapi.
Hal-hal yang harus diperhatikan guru dalam memberi kan tugas kepada mur id, yaitu:
1. jika tugas yang diberikan bermaksud untuk mengenal kasus dan mendiagnosis kesulitan
belajar, hendaknya ditetapkan secara jelas cara-cara mengerjakan tugas dan patokan
penilaian tugas, sehingga dapat dengan mudah mengenal kasus dan menetapkan jenis
serta sifat kesulitan belajar.
2.
jika metode pemberian tugas digunakan sebagai bentuk bantuan, maka perlu diperhatikanlangkah-langkah:
1. menetapkan jenis tugas yang akan diberikan sesuai dengan kesulitan yang
dihadapi.
2. menetapkan sifat tugas yang akan diberikan untuk individual atau kelompok.
7/16/2019 Pengajaran Remedial
http://slidepdf.com/reader/full/pengajaran-remedial-5634faeb291c3 17/21
3. membuat petunjuk yang jelas tentang cara pengerjaan tugas.
4. selama tugas dikerjakan perlu diadakan pengamatan secara cermat.
5. membuat patokan-patokan penilaian.
6. mengadakan penilaian secara cermat setelah tugas diselesaikan.
Keuntungan metode pemberian tugas:
1. murid lebih memahami dirinya, baik kemampuan maupun kemampuan dirinya.
2. murid dapat memperluas dan memperdalam materi yang dipelajari.
3. murid dapat memperbaiki cara-cara belajar yang telah dilakukan.
4. terdapat kemajuan belajar pada murid baik secara individual maupun kelompok.
2. Metode Diskusi
Metode diskusi adalah suatu proses pendekatan dari murid dalam memecahkan berbagai
masalah secara analitis ditinjau dari berbagai titik pandangan. Tujuannya adalah memecahkan
masalah, suatu pertemuan pendapat atau suatu kompromi yang disepakati bersama sebagai
gambaran dari gagasan terbaik yang diperoleh dari pembicaraan bersama.
Dalam pengajaran remedial, metode diskusi dapat digunakan sebagai salah satu metode
dengan memanfaatkan interaksi antar individu dalam kelompok untuk memperbaiki kesulitan
belajar. Peranan guru dalam diskusi adalah merangsang dan mengarahkan jalannya diskusi.
o Langkah-l angkah pelaksaan metode diskusi
1. tetapkan dengan pasti bahwa metode diskusi dapat digunakan sebagai salah satu metode
pengajaran remedial
2. menetapkan materi yang didiskusikan serta langkah-langkah yang akan ditempuh
3. menetapkan tujuan yang akan dicapai melalui diskusi tersebut
4. tetapkan siapa yang akan dibantu dengan diskusi tersebut, apakah seorang murid atau
sekelompok murid dengan kesulitan belajar tertentu
7/16/2019 Pengajaran Remedial
http://slidepdf.com/reader/full/pengajaran-remedial-5634faeb291c3 18/21
5. membentuk kelompok diskusi dan menjelaskan kepada peserta diskusi tentang langkah-
langkah dan hasil yang akan dicapai dalam diskusi
6. tetapkan alat-alat atau sarana yang diperlukan
7. berikan arahan dan dorongan selama diskusi berlangsung
8. membuat pedoman observasi untuk menilai jalannya diskusi
9. melakukan penilaian pada akhir diskusi untuk memperoleh gambaran keberhasilan
diskusi
10. menetapkan kegiatan sebagai tindak lanjut
o Keuntungan metode diskusi
1. masing-masing murid dapat mengenal dirinya dan kesulitan yang dihadapi serta berusaha
menemukan pemecahannya
2. mempererat hubungan antara kegiatan kelas dengan tingkat perhatian dan derajat
pengertian dari para anggota kelas
3. meningkatkan interaksi dalam kelompok dan dapat menumbuhkan sikap saling
mempercayai
4. menumbuhkan rasa tanggung jawab
5. dengan diskusi murid dapat mengenal dan percaya pada diri sendiri secara lebih
mendalam dan mengarahkannya secara lebih baik
2. Metode Tanya Jawab
Metode tanya jawab merupakan bentuk interaksi langsung secara lesan antara guru
dengan murid. Dalam pengajaran remedial metode tanya jawab dapat dilakukan dalam bentuk
dialog antara guru dengan murid yang mengalami kesulitan belajar. Dalam hubungan ini guru
dapat mengetahui murid yang mengalami kesulitan belajar dan mengenal jenis atau sifat
kesulitan belajar yang dihadapi melalui tanya jawab .Berdasarkan jenis dan sifat kesulitan yang
dihadapi murid, maka tujuan pengajaran remedial adalah:
1. untuk membantu murid mengenal dirinya secara lebih mendalam
2. membantu murid mengenali kelebihan dan kekurangannya
3. membantu murid memperbaiki cara belajarnya
7/16/2019 Pengajaran Remedial
http://slidepdf.com/reader/full/pengajaran-remedial-5634faeb291c3 19/21
o Faktor-f aktor yang per lu diper timbangkan dalam pelaksanaan metode tanya
jawab
1. menetapkan metode tanya jawab sebagai metode yang tepat
2. menguasai teknik-teknik bertanya sebagai cara bertanya yang bersifat penyembuhan
3. menciptakan suasana terbuka, menyenangkan dan hubungan yang penuh pengertian dan
pemahaman
4. menetapkan tujuan sebagai patokan keberhasilan
5. melakukan penilaian selama dan akhir tanya jawab
6. membuat penilaian selama tindak lanjut tanya jawab
o Keuntungan meetode tanya jawab dalam pengajaran remedial
1. dapat meningkatkan pengertian antara guru dan murid
2. memungkinkan hubungan yang lebih dekat antara guru dengan murid
3. dapat meningkatkan motivasi belajar murid
4. dapat menumbuhkan rasa harga diri kepada murid
5. dapat meningkatkan pemahaman diri pada murid
3. Metode Kerja Kelompok
Metode kerja kelompok adalah penyajian dengan cara pemberian tugas-tugas untuk
mempelajari sesuatu kepada kelompok-kelompok belajar yang sudah ditentukan dalam rangka
mencapai tujuan. Dalam kerja kelompok yang terpenting adalah interaksi antar anggota
kelompok dan dari interaksi ini diharapkan akan terjadi perbaikan pada diri murid yang
mengalami kesulitan dalam belajar.
o Langkah-l angkah dalam kegiatan kelompok
1. Tetapkan sekelompok murid yang mengalami kesulitan belajar, dalam hal apa kesulitan
itu terjadi dan apa latar belakangnya.
2. Tetapkan karakteristik hubungan sosial murid yang mengalami kesulitan belajar. Misal:
dengan siapa ia sering bergaul, dll
7/16/2019 Pengajaran Remedial
http://slidepdf.com/reader/full/pengajaran-remedial-5634faeb291c3 20/21
3. Tetapkan jenis kegiatan kelompok yang akan dilakukan.
4. Membentuk kelompok dengan memperhatikan besarnya kelompok, ciri-ciri anggota
kelompok dan pemimpin kelompok.
5. Penjelasan tentang tata kerja kegiatan kelompok.
6. Pelaksanaan kegiatan kelompok.
7. Evaluasi kegiatan kelompok.
8. Tindak lanjut kegiatan.
o Keuntungan metode kerja kelompok
1. Dapat dicapai adanya pemahaman diri dan saling pengertian diantara anggota
kelompok
2. Adanya pengaruh anggota kelompok yang dianggap cakap dan berpengalaman
3. Kehidupan kelompok dapat meningkatkan minta belajar
4. Kehidupan dan kerja kelompok dapat memupuk rasa tanggung jawab.
4. Metode Tutor Sebaya
Tutor sebaya adalah seorang murid atau beberapa murid yang ditunjuk dan ditugaskan
untuk membantu murid tertentu yang mengalami kesulitan belajar.
Murid yang dipilih sebagai tutor adalah murid yang tergolong dalam prestasi belajarnya
baik dan mempunyai hubungan sosial baik dengan teman-temannya, terutama dengan murid
yang mengalami kesulitan belajar.
o Keuntungan metode tutor sebaya
1. Dapat meningkatkan rasa tanggung jawab dan kepercayaan diri
2. Adanya hubungan yang lebih dekat dan akrab antara murid yang dibantu dengan tutor
yang dibantu.
3. Bagi tutor, kegiatan remedial merupakan kesempatan untuk pengayaan dalam belajar dan
juga dapat menambah motivasi belajar.
5. Metode Pengajaran Individual
7/16/2019 Pengajaran Remedial
http://slidepdf.com/reader/full/pengajaran-remedial-5634faeb291c3 21/21
Pengajaran individual adalah suatu bentuk proses belajar mengajar yang dilakukan secara
individual, artinya dalam bentuk interaksi antara guru dengan seorang murid secara individual.
Dengan pengajaran individual ini guru mempunyai banyak waktu untuk memonitor kemajuan
belajar murid, mendorong murid agar belajar giat dan membantu secara langsung murid
menghadapi kesulitan-kesulitannya.
Untuk melaksanakan pengajaran individual dalam pengajaran remedial, maka guru dituntut
memiliki kemampuan sebagai pembimbing (misal: ulet, sabar, bertanggung jawab, menerima,
memahami, disenangi, dsb), mampu menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga dalam
proses pengajaran terjadi interaksi yang bersifat membantu.
top related