pengadilan tinggi medan - pt-medan.go.id filepengadilan tinggi medan putusan perdata nomor...
Post on 30-Apr-2019
228 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Putusan Perdata Nomor 245/PDT/2017/PT.MDN Halaman 1 dari 37
P U T U S A N Nomor :245/PDT/2017/PT.MDN
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan memutus perkara-perkara
perdata pada Pengadilan tingkat banding, telah menjatuhkan putusan sebagai
berikut dalam perkara antara:
PENGGUGAT: pekerjaan mengurus rumah tangga, alamat dahulu
beralamat di Jl. Besi, Gang Damai I, No.16, Kelurahan
Sukaramai II, Kecamatan Medan Area, Kota Medan,
sekarang beralamat di Komplek Cemara Hijau Blok EE No.
30 Medan dalam hal ini diwakili oleh kuasanya ALI
LEONARDI N,SH.SE.MBA.MH., KARLE
SITANGGANG,SH.MH., PRAMUDYA EKA. W.
TARIGAN,SH., MARUDIN SITINJAK,SH., EDDY MARTINO
PL,SH.SE.MH., BUDI DHARMANSYAH SIMANUNGKALIT,
SH dari Kantor Advokat ALI LEONARDI N. SE,
SH.MBA.MH. & ASSOCIATES Advocate – Legal
Consultant – Attorney – Solicitor, berkantor di JL. Prof. H.M.
Yamin, SH. No. 41-B Medan, berdasarkan Surat Kuasa
Khusus tanggal 10 November 2016 selanjutnya disebut
sebagai PEMBANDING semula PENGGUGAT;
Lawan
TERGUGAT: pekerjaan wiraswasta, alamat Jl. Besi, Gang Damai I,
No.16, Kelurahan, Sukaramai II, Kecamatan Medan Area,
Kota Medan. Dalam hal ini diwakili oleh kuasanya HAKIM
TUA HARAHAP, SH.MH., SRI YUNI HARTAT, SH.CN.,
FAISAL SIBARANI, RENY SUCIATI LUBIS,SH., KHAIRI
RAHMADANI,SH., Advokat-Penasehat Hukum-Konsultan
Hukum di Kantor Hukum Duta Keadilan, di Jalan Prof. HM
Yamin,SH, Komplek Serdang Mas Blok B No.9 Medan,
berdasarkan surat kuasa khusus nomor. 1006/DK-
SK/XI/2016 tanggal 28 Nopember 2016, selanjutnya disebut
sebagai TERBANDING semula TERGUGAT
Pengadilan Tinggi tersebut; Telah membaca penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Medan pada
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Putusan Perdata Nomor 245/PDT/2017/PT.MDN Halaman 2 dari 37
tanggal 18 Agustus 2017 Nomor: 245/PDT/2017/PT-MDN, Tentang penunjukan
Majelis Hakim ;
Telah membaca berkas Perkara Pengadilan Negeri Medan Nomor:
657/Pdt.G/2016/PN.Mdn tanggal 23 Februari 2017 dan surat-surat yang
bersangkutan dengan perkara tersebut;
TENTANG DUDUKNYA PERKARA
Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat gugatan tanggal 14
Nopember 2016 yang diterima dan didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan
Negeri Medan pada tanggal 17 Nopember 2016 dalam Register Nomor.
657/Pdt/G/2016, telah mengajukan gugatan sebagai berikut:
1. Bahwa Penggugat dan Tergugat adalah suami istri yang sah yang
melangsungkan perkawinan di Depan Pemuka Agama Buddha bernama
Saksi I pada tanggal 7 Oktober 2010 di Kelenteng Chie Kong Jalan Garuda
No.68-B Medan dan telah dicatatkan sesuai dengan Kutipan Akta
Perkawinan No.2659/T/MDN/2010 tertangal 8 Desember 2010 yang
diterbitkan oleh Pejabat Pencatatan Sipil Kota Medan. (Bukti P - 1);
2. Bahwa dari hasil perkawinan Penggugat dan Tergugat telah dikaruniai 2
(dua) orang anak bernama :
1. Anak I, (Perempuan), lahir di Medan pada tanggal 14 April 2012 sesuai
dengan Kutipan Akta Kelahiran No.1271-LU-23052012-0163 tertanggal 23
Mei 2012 yang diterbitkan oleh Pejabat Pencatatan Sipil Kota Medan. (
Bukti P - 2 );
2. Anak II, (laki laki), lahir di Medan pada tanggal 14 Agustus 2013 sesuai
dengan Kutipan Akta Kelahiran No.1271-LU-02092013-0260 tanggal 2
September 2013 yang diterbitkan oleh Pejabat Pencatatan Sipil Kota
Medan. (Bukti P - 3 );
3. Bahwa pada awalnya rumah tangga Penggugat dan Tergugat berjalan
dengan baik, harmonis, rukun dan saling menghormati sebagaimana
layaknya rumah tangga yang didambakan setiap orang hal ini terbukti dari
lahirnya kedua anak dari Penggugat dan Tergugat;
4. Bahwa seiring waktu berjalan didalam rumah tangga Penggugat dan
Tergugat mulai terjadi percekcokan dan perselisihan, tetapi Penggugat dan
Tergugat tetap berusaha mempertahankan keutuhan rumah tangga mereka
dan masih dapat menyelesaikan percekcokan dan perselisihan tersebut;
5. Bahwa adapun yang menjadi fakor terjadinya Percekcokan dan perselihan
dalam rumah tangga Penggugat dan Tergugat adalah sebagai berikut;
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Putusan Perdata Nomor 245/PDT/2017/PT.MDN Halaman 3 dari 37
1. Perbedaan pendapat yang sangat prinsipil mulai dari masalah kecil dan
masalah sepele;
2. Tergugat seorang yang tempramen, kasar dan suka
menampar/memukul Penggugat;
6. Bahwa puncak percekcokan dan pertengkaran didalam rumah tangga
Penggugat dan Tergugat terjadi setelah kelahiran anak kedua Penggugat
dan Tergugat bernama Anak II ;
7. Bahwa atas percekcokan dan perselisihan tersebut antara Penggugat dan
Tergugat sudah pisah ranjang dan pisah rumah dimana Penggugat sudah
tinggal di rumah orang tuanya di Kompleks Cemara Hijau Blok EE No. 30
Medan, sedangkan Tergugat tetap tinggal di Jl. Besi, Gang Damai I, No.16,
Kelurahan, Sukaramai II, Kecamatan Medan Area, Kota Medan, tetapi
Terugat tidak pernah berupaya dan berusaha untuk membujuk, Penggugat
untuk mengajak pulang kerumah bersama, sehingga Penggugat hingga
saat ini tetap tinggal disana;
8. Bahwa kedua pihak keluarga sudah berupaya menasehati dan untuk
menyatukan rumah tangga Penggugat dan Tergugat, tetapi tidak berhasil,
bahkan Tergugat terkesan tidak memiliki keinginan untuk mempertahankan
dan mempersatukan kembali rumah tangganya dengan Penggugat;
9. Bahwa mengingat kedua anak Penggugat dan Tergugat dan Anak II masih
dibawa umur yang masih membutuhkan kasih sayang seorang ibu, dan
sebagai seorang Ibu yang baik dan bertanggungjawab terhadap kedua anak
Penggugat dan Tergugat, Penggugat bersedia dan sanggup untuk merawat
dan mengasuh kedua anak Penggugat dan Tergugat, tetapi karena adanya
kesepakatan antara Penggugat dan Tergugat mengenai pengasuhan anak
dan demi kepentingan dan perkembangan mental kedua anak kedepan,
maka anak pertama bernama Anak I Perempuan, lahir di Medan pada
tanggal 14 April 2012 Penggugat ditunjuk dan dinyatakan sebagai
pengasuh sedangkan anak yang kedua bernama Anak II laki-laki, lahir di
Medan pada tanggal 14 Agustus 2013 Tergugat ditunjuk dan dinyatakan
sebagai pengasuh,dan Tergugat tidak dapat melarang/membatasi akses
Penggugat untuk bertemu, berinteraksi dengan Anak II;
10. Bahwa sebagai ayah dan suami yang bertanggungjawab Tergugat sangat
beralasan kiranya Ketua Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili
perkara ini menghukum Tergugat untuk memberikan biaya nafkah,
pendidikan, perawatan serta pengobatan dan rekreasi sebesar
Rp.8.500.000,- (delapan juta lima ratus ribu rupiah) dan diserahkan kepada
Penggugat paling lambat tanggal 5 (lima) setiap bulannya terhitung sejak
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Putusan Perdata Nomor 245/PDT/2017/PT.MDN Halaman 4 dari 37
perkara ini mempunyai kekuatan hukum yang tetap sampai anak tersebut
dewasa dan mandiri;
11. Bahwa karena percekcokan dan perselisihan yang terus menerus terjadi
dan tidak ada harapan untuk hidup bersama dalam membangun rumah
tangga yang harmonis dan rukun, maka perkawinan antara Penggugat dan
Tergugat tidak mungkin lagi dapat dipertahankan, maka sesuai dengan
ketentuan pasal 19 PP N0.9 Tahun 1975, sudah selayaknya perkawinan
antara Penggugat dan Tergugat putus karena Perceraian dengan segala
akibat hukumnya:
12. Bahwa karena gugatan cerai ini diajukan Penggugat didasarkan bukti-bukti
yang autentik sebagaimana dikehendaki didalam pasal 191 Rbg/180 HIR,
maka sudah sewajarnya Putusan dalam perkara ini dapat dijalankan
dengan serta merta walaupun tergugat melakukan Verzet, Banding dan
kasasi atau mengajukan upaya hukum lainnya;
Berdasarkan hal-hal tersebut diatas Pengugat memohon kepada Bapak Ketua
Pengadilan Negeri Medan, kiranya berkenan memanggil kedua belah pihak
untuk hadir di persidangan Pengadilan Negeri Medan untuk didengar
keterangannya dan mengambil keputusan sebagai berikut :
1. Mengabulkan Gugatan Penggugat untuk seluruhnya.
2. Menyatakan Perkawinan Penggugat dan Tergugat yang dilangsungkan di
Depan Pemuka Agama Buddha bernama Saksi I pada tanggal 7 Oktober
2010 di Kelenteng Chie Kong Jalan Garuda No.68-B Medan dan telah
dicatatkan di Kantor Catatan Sipil Kota Medan sesuai dengan Kutipan
Akta Perkawinan No.2659/T/MDN/2010 tertangal 8 Desember 2010 yang
diterbitkan oleh Pejabat Pencatatan Sipil Kota Medan sah secara hukum
3. Menyatakan Perkawinan Penggugat dan Tergugat yang dilangsungkan di
Depan Pemuka Agama Buddha bernama bernama Saksi I, Amd pada
tanggal 7 Oktober 2010 di Kelenteng Chie Kong Jalan Garuda No.68-B
Medan dan telah dicatatkan di Kantor Catatan Sipil Kota Medan sesuai
dengan Kutipan Akta Perkawinan No.2659/T/MDN/2010 tertanggal 8
Desember 2010 yang diterbitkan oleh Pejabat Pencatatan Sipil Kota
Medan putus karena Perceraian dengan segala akibat hukumnya ;
4. Memerintahkan Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota
Medan untuk mencatatkan perceraian ini kedalam suatu Akta yang
ditentukan untuk itu ;
5. Menyatakan dan menghunjuk Penggugat sebagai Pengasuh sekaligus
bertindak sebagai wali bagi anak pertama Penggugat dan Tergugat
bernama Anak I,sedangkan untuk anak yang kedua bernama Anak II
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Putusan Perdata Nomor 245/PDT/2017/PT.MDN Halaman 5 dari 37
menghunjuk Tergugat sebagai Pengasuh sekaligus bertindak sebagai
wali;
6. Menghukum Tergugat untuk memberikan biaya nafkah, pendidikan
perawatan serta pengobatan dan rekreasi untuk anak pertama
Penggugat dan Tergugat bernama Anak I kepada Penggugat sebesar
Rp.8.500.000,- (delapan juta lima ratus ribu rupiah) per bulan dan
diserahkan kepada Penggugat paling lambat tanggal lima (5) setiap
bulannya;
7. Menyatakan Putusan dalam Perkara ini dapat dijalankan dengan serta
merta meskipun ada perlawanan, banding atau kasasi (Uit Vobaar bij
Voorraad).
8. Menghukum Tergugat untuk membayar ongkos perkara ini;
Atau :
Apabila Majelis Hakim berpendapat lain mohon Putusan yang seadil adilnya
(Ex aequo et bono);
Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat Konvensi/Tergugat
Rekonvensi tersebut, Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi memberikan
jawaban sekaligus mengajukan gugatan rekonvensi pada pokoknya sebagai
berikut:
Dalam Konpensi
- Bahwa Tergugat menolak dengan tegas dalil-dalil gugatan Penggugat
kecuali dalam hal secara tegas Tergugat mengakui kebenarannya;
- Bahwa benar Penggugat dan Tergugat adalah suami istri yang sah yang
telah melangsungkan Perkawinan secara Agama Budha dihadapan
pemuka Agama Budha bernama Saksi I Pada tanggal 07 Oktober 2010 di
Kelenteng Chie Kong Jalan Garuda No. 68 – B Medan, sebagaimana
tertuang dalam Kutipan Akta Perkawinan No. 2659/T/MDN/2010 tanggal
08 Desember 2010 sehingga perkawinan antara Penggugat dan Tergugat
adalah sah menurut hukum dan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 ;
- Bahwa benar pada awal pekawinan antara Penggugat dan Tergugat hidup
sebagaimana layaknya suami istri yang harmonis, dan kemudian
Penggugat dan Tergugat tinggal dan hidup bersama di Jalan Besi Gang
Damai No. I Kelurahan Sukaramai II, Kecamatan Medan Area, sehingga
Penggugat sangat merasakan arti sebuah perkawinan ;
- Bahwa dari Perkawinan tersebut antara Penggugat dan Tergugat
dikaruniai 2 Orang anak, yakni 1. Anak I (Pr) Umur 4 Tahun dan 2. Anak II
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Putusan Perdata Nomor 245/PDT/2017/PT.MDN Halaman 6 dari 37
(Lk), Umur 3 Tahun, sebagaimana yang telah diuraikan oleh Penggugat
dalam Gugatannya Halaman 2 s/d 3 Point ke 2 (1) dan (2);
- Bahwa tidak benar dalil-dalil Penggugat pada halaman 3 point 5 tersebut,
yang mana pemicu pertengkaran dan perselisihan tersebut adalah yang
dimulai dari Penggugat yang tidak pernah mematuhi perkataan suami dan
tidak pernah mengurus suami/rumah tangga sebagaimana layaknya
seorang istri dan ibu yang baik, dan Penggugat sering keluar rumah tanpa
alasan dan tujuan yang jelas bersama teman-temannya serta anak-anak
yang lebih sering diurus oleh Pembantu Rumah Tangga, hal-hal
tersebutlah sebenarnya yang sering menjadi pemicu pertengkaran antara
Penggugat dan Tergugat;
- Bahwa selain dari pada itu dalil-dalil Penggugat yang menyatakan bahwa
“Tergugat seorang yang temperamen, kasar dan suka
menampar/memukul Penggugat” jelas dalil yang tidak benar dan
mengada-ngada, sebab selama hidup berumah tangga Tergugat adalah
seorang suami dan seorang ayah yang penuh dengan kasih sayang dan
bertanggung jawab bahkan Tergugat juga lebih sering mengurus anak-
anak dirumah setelah pulang kerja daripada Penggugat sebab Penggugat
lebih sering berada diluar rumah dari pagi hingga malam hari bahkan
pulang pagi tanpa tujuan yang jelas yang mana dalam kesehariannya
Penggugat tidak bekerja dan hanya sebagai Ibu Rumah Tangga ;
- Bahwa kemudian salah dan keliru dalil Penggugat pada halaman 3 Poin 6
tersebut, sebab setelah kelahiran anak kedua Penggugat dan Tergugat
yang bernama Anak II kehidupan rumah tangga Penggugat dan Tergugat
masih harmonis sebagaimana layaknya satu keluarga yang utuh bahkan
Penggugat dan Tergugat sangat bahagia atas kelahiran anak kedua
tersebut;
- Bahwa kehidupan rumah tangga Penggugat dan Tergugat mulai goyah
dan terjadi pertengkaran dan perselisihan besar pada tanggal 21 Mei 2016
sampai dengan saat ini, yakni pada tanggal 21 Mei 2016 Penggugat
pulang larut malam dan dalam keadaan mabuk, hal tersebut memicu
pertengkaran yang hebat antara Penggugat dan Tergugat, dan Penggugat
sangat menunjukkan perilaku yang tidak baik sebagai seorang istri dan
khususnya sebagai seorang ibu, yang mana setelah kejadian tersebut
antara Penggugat dan Tergugat sering terjadi pertengkaran dan
perselisihan secara terus menerus ;
- Bahwa pada dalil-dalil gugatan Penggugat hal 3 Poin 7 tersebut, oleh
karena pertengkaran secara terus menerus Penggugat pergi
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Putusan Perdata Nomor 245/PDT/2017/PT.MDN Halaman 7 dari 37
meninggalkan rumah pada tanggal 11 September 2016 dan sejak saat itu
Penggugat dan Tergugat sudah pisah ranjang dan pisah rumah, yang
kemudian Penggugat pergi meninggalkan rumah dengan membawa 1
(satu) orang anak, yakni anak pertama Penggugat dan Tergugat yang
bernama Sherryn Giovanni berusia 4 tahun, dan sejak tanggal 11
September 2011 hingga saat ini Penggugat sudah tidak tinggal satu rumah
lagi bersama Penggugat, dan kemudian Penggugat dan anak Pertama
Penggugat dan Tergugat tinggal di rumah orang tua Penggugat di
Komplek Cemara Hijau Blok EE 30 Medan;
- Bahwa hal tersebut telah menunjukan itikad tidak baik Pengguggat selaku
Istri dan ibu serta menunjukkan rasa ketidakperdulian Penggugat terhadap
Tergugat selaku suami dan anak kedua Penggugat dan Tergugat yang
mana Penggugat dengan sengaja dan seenaknya meninggalkan rumah
tanpa seizin dari Tergugat selaku suaminya ;
- Bahwa kemudian lagi Tergugat membantah dalil-dalil Penggugat pada
halaman 3 Poin 8 yang menyatakan “…… bahkan Tergugat terkesan tidak
memiliki keinginan untuk mempertahankan dan mempersatukan kembali
rumah tangganya dengan Penggugat” hal tersebut jelas telah salah dan
keliru, karena faktanya keluarga / orang tua dari Pihak Tergugat pernah
datang kerumah keluarga Penggugat untuk menyelesaikan masalah
rumah tangga Penggugat dan Tergugat secara kekeluargaan, namun hal
tersebut sia-sia, karena keluarga Penggugat terkesan acuh dan
mendukung Penggugat dan Tergugat untuk berpisah maka oleh karenanya
Penggugatlah yang tidak memiliki keinginan untuk mempertahankan dan
mempersatukan keutuhan rumah tangga Penggugat dan Tergugat ;
- Bahwa mengenai dalil-dalil Penggugat pada halaman 3 Point 9 yang
menyatakan bahwa :“...... karena adanya kesepakatan antara Penggugat
dan Tergugat mengenai pengasuhan anak, dan demi kepentingan dan
perkembangan mental kedua anak kedepan maka anak pertama bernama
Anak I …, Penggugat ditunjuk dan dinyatakan sebagai pengasuh
sedangkan anak yang kedua bernama Garvin Giovanni …., Tergugat
ditunjuk dan dinyatakan sebagai Pengasuh … dst”
- Bahwa dalil tersebut adalah dalil yang tidak benar dan mengada-ngada
sebab antara Penggugat dan Tergugat tidak pernah membuat
kesepakatan, perjanjian atau sejenisnya atas pengasuhan anak
sebagaimana disebutkan diatas, yang mana faktanya Penggugatlah yang
pergi meninggalkan rumah tanpa seizin dari Tergugat serta membawa
satu orang anak yang bernama anak Pertama dari Penggugat dan
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Putusan Perdata Nomor 245/PDT/2017/PT.MDN Halaman 8 dari 37
Tergugat dan meninggal anak kedua Penggugat dan Tergugat bersama
Pembantu Rumah Tangga dirumah ;
- Bahwa dengan demikian secara tidak langsung Penggugat telah
menunjukkan bahwa Penggugat bukanlah ibu yang baik sebab Penggugat
hanya menginginkan salah satu anak dari Penggugat dan Tergugat, yang
mana apabila Penggugat adalah ibu yang baik dan mempunyai rasa
tanggung jawab terhadap perkembangan anak-anak baik secara Psikis
maupun Psikologis anak maka Penggugat akan mengasuh kedua-duanya
bukan hanya salah satu dari mereka saja, sehingga sangat patut dan wajar
pengasuhan kedua anak tersebut tidak diberikan kepada Penggugat
mengingat perilaku Penggugat yang terkesan acuh dan tidak perduli
terhadap anak-anaknya tersebut;
- Bahwa meskipun Penggugat dan Tergugat sudah tidak satu rumah lagi,
dan Penggugat beserta anak pertama Penggugat Tergugat juga telah
pergi meninggalkan rumah, dan mengingat Penggugat tidak bekerja maka
Tergugat selaku ayah dan suami masih menjalankan tugasnya yakni
dengan memberikan nafkah kepada istri dan anak nya tersebut dengan
cara mentransfer uang ke rekening Penggugat, begitu juga dengan anak
kedua Penggugat Tergugat sepenuhnya Tergugatlah yang membiayainya,
maka sepatutnya menurut hukum hak asuh kedua anak-anak Penggugat
dan Tergugat jatuh kepada Tegugat ;
- Bahwa selanjutnya atas segala perilaku Penggugat yang sering keluar
rumah dari pagi hingga malam dan bahkan pulang hingga pagi hari serta
kedapatan dalam keadaan mabuk dengan begitu Penggugat sudah
melalaikan tugasnya sebagai seorang ibu dan istri serta menunjukkan
buruknya perilaku dan moral Penggugat, maka sangat tidak pantas
pengasuhan anak-anak jatuh ke tangan Penggugat karena akan merusak
moral dan berdampak buruk untuk perkembangan psikologis anak-anak
Penggugat dan Tergugat ;
- Bahwa dalil Penggugugat pada halaman 4 poin 10, tentang Tergugat
berkewajiban memberikan biaya nafkah kepada Penggugat setiap
bulannya Rp. 8.500.000,- (delapan juta lima ratus ribu rupiah), hal tersebut
sangat tidak wajar mengingat pekerjaan Tergugat hanyalah seorang
pegawai swasta disalah satu perusahaan aksesoris computer, dan
Tergugat hanya mampu memberikan biaya nafkah kepada Penggugat
sebesar Rp. 1.500.000,- (satu juta lima ratus ribu rupiah) setiap bulannya
kepada Penggugat, yang akan di transfer ke rekening Penggugat paling
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Putusan Perdata Nomor 245/PDT/2017/PT.MDN Halaman 9 dari 37
lambat tanggal 10 setiap bulannya dan sejak perkara ini telah berkekuatan
hukum tetap ;
- Berdasarkan dalil-dalil gugatan Penggugat tersebut diatas, dalil-dalil
tersebut adalah dalil yang tidak benar dan mengada-ngada, sehingga
sangat beralasan untuk majelis hakim yang memeriksa dan mengadili
perkara ini untuk memberikan putusan yang berisikan menolak seluruh
dalil-dalil Penggugat tersebut diatas kecuali tentang Petitum Point 2, 3 dan
4 ;
Dalam Rekonpensi
Dalam Rekonpensi ini Tergugat dalam Konpensi mohon disebut sebagai
Penggugat Rekonpensi dan Penggugat dalam Konpensi mohon disebut sebagai
Tergugat Rekonpensi ;
1. Bahwa dalil-dalil yang termuat dalam konpensi yang ada relevansinya
dengan dalil-dalil gugatan rekonpensi ini secara mutatis muntandis
mohon dianggap terulang kembali dan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dalam rekonpensi ini ;
2. Bahwa antara Penggugat Rekonpensi dan Tergugat Rekonpensi telah
melangsungkan Perkawinan secara Agama Budha dihadapan pemuka
Agama Budha bernama Saksi I Pada tanggal 07 Oktober 2010 di
Kelenteng Chie Kong Jalan Garuda No. 68 – B Medan, yang kemudian
perkawinan tersebut di dicatatkan di Dinas Kependudukan Kota Medan
sebagaimana tertuang dalam Kutipan Akta Perkawinan No.
2659/T/MDN/2010 tanggal 08 Desember 2010 ;
3. Bahwa pada awal masa perkawinan Penggugat Rekonpensi dan
Tergugat Rekonpensi hidup sebagaimana selayaknya suami istri dengan
baik, tentram dan Harmonis, yang kemudian Penggugat Rekonpensi dan
Tergugat Rekonpensi tinggal dan hidup bersama di Jalan Besi Gang
Damai No. I Kelurahan Sukaramai II, Kecamatan Medan Area, sehingga
Penggugat Rekonpensi sangat merasakan arti sebuah perkawinan ;
4. Bahwa selama Penggugat Rekonpensi dan Tergugat Rekonpensi hidup
bersama dan semasa perkawaninannya, antara Penggugat Rekonpensi
dan Tergugat Rekonpensi dikaruniai 2 (dua) Orang Anak yang bernama :
- Anak I (Anak Pertama), Jenis Kelamin Perempuan, Lahir di Medan,
pada tanggal 14 April 2012, dan atas kelahirannya telah didaftarkan di
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan sebagaimana
tertuang dalam Kutipan Akta Kelahiran Nomor : 1271-LU-23052012-
0163 tanggal 23 Mei 2012 ;
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Putusan Perdata Nomor 245/PDT/2017/PT.MDN Halaman 10 dari 37
- Anak II (Anak Kedua), Jenis Kelamin Laki-Laki, Lahir di Medan, pada
tanggal 14 Agustus 2013, dan atas kelahirannya telah didaftarkan di
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan sebagaimana
tertuang dalam Kutipan Akta Kelahiran Nomor: 1271-LU-02092913-
0260 tanggal 02 September 2013 ;
5. Bahwa selama perkawinan Tergugat Rekonpensi tidak bekerja hanya
betugas dalam kesehariannya yakni hanya mengurus rumah tangga dan
anak-anak, sedangkan Penggugat Rekonpensi lah yang bertugas
mencari nafkah ;
6. Bahwa kemudian walaupun kegiatan Tergugat Rekonpensi hanya
mengurus Rumah Tangga dan anak-anak Penggugat Rekonpensi dan
Tergugat Rekonpensi, namun akan tetapi Tergugat Rekonpensi sering
lalai dalam menjalankan tugas-tugasnya tersebut yakni sebagai seorang
istri dan seorang ibu, yang tidak lain bahwa anak-anak Penggugat
Rekonpensi dan Tergugat Rekonpensi lebih sering diurus dan dijaga oleh
pembantu, begitu juga dengan Penggugat Rekonpensi yang sering tidak
diperhatikan oleh Tergugat Rekonpensi selaku istri nya, dan hal-hal
tersebutlah yang membuat Penggugat Rekonpesi dan Tergugat
Rekonpensi sering terjadi percekcokan dan perselisihan secara terus
menerus ;
7. Bahwa kehidupan rumah tangga Penggugat Rekonpensi dan Tergugat
Rekonpensi mulai goyah dan terjadi pertengkaran dan perselisihan besar
atau puncaknya adalah pada tanggal 21 Mei 2016 sampai dengan saat
ini, yang mana pada tanggal 21 Mei 2016 Tergugat Rekonpensi pulang
larut malam dan dalam keadaan mabuk, hal tersebut memicu
pertengkaran antara Penggugat Rekonpensi dan Tergugat Rekonpensi,
dan Tergugat Rekonpensi sangat menunjukkan perilaku yang tidak baik
sebagai seorang istri dan khususnya sebagai seorang ibu ;
8. Bahwa selain dari pada itu, sebab-sebab terjadinya perselisihan dan
pertengkaran tersebut dikarenakan Tergugat Rekonpensi hampir setiap
hari pergi keluar rumah dari pagi hingga malam hari bersama teman-
teman Tergugat Rekonpensi dan Tergugat Rekonpensi juga sering keluar
rumah di malam hari dengan tujuan yang tidak jelas dan pulang hingga
pagi hari tanpa seizin Penggugat Rekonpensi dan lagi-lagi Tergugat
Rekonpensi hanya memikirkan kebahagiaan diri nya sendiri dan selalu
melalaikan kewajibannya sebagai seorang istri dan seorang ibu ;
9. Bahwa kemudian seharusnya sebagai seorang istri Tergugat Rekonpensi
haruslah mendengarkan kata-kata dari Penggugat Rekonpensi selaku
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Putusan Perdata Nomor 245/PDT/2017/PT.MDN Halaman 11 dari 37
Suami dan kepala rumah tangga, namun akan tetapi hal tersebut juga
tidak pernah Tergugat Rekonpensi lakukan bahkan Tergugat Rekonpensi
sering berbohong kepada Penggugat Rekonpensi, malah perbuatan
Tergugat Rekonpensi juga semakin menjadi dengan keluar rumah setiap
malam hari, pergi ke kafe serta ke tempat-tempat hiburan seperti
karaoke, yang mana dari hal- hal tersebutlah Penggugat Rekonpensi
mulai merasakan ketidaknyamanan hidup bersama Tergugat Rekonpensi
dan marwah Penggugat Rekonpensi sebagai suami Tergugat Rekonpesi
sudah tidak lah dihargai lagi ;
10. Bahwa selanjutnya Tergugat Rekonpensi juga menunjukkan perilaku
tidak baiknya sebagai seorang istri dan ibu, yakni dengan sengaja
mentato diri nya di bagian punggung, tanpa seizin dan sepengetahuan
Penggugat Rekonpensi, tentu saja hal tersebut sudah menjadi contoh
yang tidak baik untuk anak-anak Penggugat Rekonpensi dan Tergugat
Rekonpensi yang seharusnya sebagai seorang ibu yang baik Tergugat
Rekonpensi harus berprilaku sebagaimana mestinya yakni dengan
memberikan kasih sayang, mengurus, mendidik, serta memberikan
contoh yang baik untuk anak-anaknya ;
11. Bahwa pada tanggal 11 September 2016, Tergugat Rekonpensi pergi
meninggalkan rumah dengan membawa 1 (satu) orang anak, yakni anak
pertama Penggugat Rekonpensi dan Tergugat Rekonpensi yang
bernama Anak I berusia 4 tahun dari tanggal 11 September 2016 hingga
saat ini Tergugat Rekonpensi sudah tidak tinggal satu rumah lagi
bersama Penggugat Rekonpensi, yang kemudian Tergugat Rekonpensi
dan anak Pertama Penggugat Rekonpensi dan Tergugat Rekonpensi
tinggal di rumah orang tua Tergugat Rekonpensi di Komplek Cemara
Hijau Blok EE 30 Medan ;
12. Bahwa hal tersebut tentu saja membuat Penggugat Rekonpensi semakin
malu dan membenci Tergugat Rekonpensi yang mana Tergugat
Rekonpensi dengan seenaknya saja pergi meninggalkan rumah dengan
membawa anak pertama dari Penggugat Rekonpensi dan Tergugat
Rekonpensi, dan yang sangat dikhawatirkan oleh Penggugat Rekonpesi
adalah satu orang anak yang dibawa oleh Tergugat Rekonpensi tersebut
nantinya tidak bisa diurus dan dijaga oleh Tergugat Rekonpensi, sebab
melihat perilakunya yang sering keluar rumah dari pagi hingga malam
hari dan hal tersebut bukan hanya sekali dilakukan oleh Tergugat
Rekonpensi melainkan berkali-kali, yang menurut hemat kami anak
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Putusan Perdata Nomor 245/PDT/2017/PT.MDN Halaman 12 dari 37
tersebut tidak pantas bersamanya karena akan berdampak buruk untuk
perkembangan psikologis anak tersebut ;
13. Bahwa kemudian yang lebih memalukan lagi bagi Penggugat Rekonpensi
dan untuk keluarga besar Penggugat Rekonpensi dan Tergugat
Rekonpensi, pada tanggal 26 September 2016 sekitar pukul 10.00 WIB,
Tergugat Rekonpensi kedapatan oleh Penggugat Rekonpensi sedang
berduaan dengan seorang pria di hotel Elegan Jalan Gatot Subroto yang
patut untuk diduga lelaki tersebut adalah selingkuhan dari Tergugat
Rekonpensi dan hal tersebut juga sudah dilaporkan ke Kapolresta
Medan, jelas perbuatan Tergugat Rekonpensi tersebut membuat
Penggugat Rekonpensi selaku suami yang masih sah secara hukum
menjadi sangat malu, yang mana berarti selama ini Penggugat
rekonpensi telah di khianati dan dibohongi oleh Tergugat Rekonpensi ;
14. Bahwa akibat dari perbuatan Tergugat Rekonpensi tersebut, Penggugat
Rekonpensi melaporkan Tergugat Rekonpensi ke Polresta Medan sesuai
dengan Laporan Polisi Nomor : STTLP/2291/K/IX/2016/RESTA MEDAN
tanggal 26 September 2016, hal tersebut sangat sah dan wajar
Penggugat Rekonpensi lakukan mengingat perbuatan Tergugat
Rekonpensi tersebut sudah sangat keterlaluan dan tidak bermoral ;
15. Bahwa dengan demikian Tergugat Rekonpensi tidak dapat dijadikan
sebagai istri yang baik karena pebuatannya yang memalukan dan sangat
tidak bermoral, dan Tergugat Rekonpensi juga tidak dapat menjalankan
fungsinya sebagai seorang ibu selain daripada itu Tergugat Rekonpensi
juga tidak bisa dijadikan contoh yang baik untuk anak-anaknya, karena
selama ini anak-anak juga tidak pernah diurus dan diperhatikan, bahkan
kepengurusannya diserahkan sepenuhnya kepada Pembantu Rumah
Tangga ;
16. Bahwa yang lebih menyakitkan hati Penggugat Rekonpensi adalah
Tergugat Rekonpensi begitu teganya mengkhianati Penggugat
Rekonpensi, padahal dari awal perkawinan hingga saat ini Penggugat
Rekonpensi tetap berjuang untuk menafkahi keluarga sementara
Tergugat Rekonpensi hanya ibu rumah tangga yang tidak mempunyai
penghasilan dan semua kebutuhan hidup Tergugat Rekonpensi dan
kebutuhan hidup keluarga dan semua kebutuhan anak-anak ditanggung
oleh Penggugat Rekonpensi maka sepatutnya menurut hukum hak
pengasuhannya diberikan kepada Penggugat Rekonpensi;
17. Bahwa Penggugat Rekonpensi sudah sangat kecewa, malu dan
membenci Tergugat Rekonpensi atas segala perilaku buruk yang telah ia
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Putusan Perdata Nomor 245/PDT/2017/PT.MDN Halaman 13 dari 37
lakukan, dan antara Penggugat Rekonpesi dan Tergugat Rekonpensi
sudah tidak sepaham lagi dalam membina hidup rumah tangga, dan
rumah tangga Penggugat Rekonpensi dan Tergugat Rekonpensi sudah
hancur dan tidak bisa lagi diperbaiki serta dipertahankan sehingga
bercerai adalah jalan satu-satunya ;
Tentang Perwalian Anak.
18. Bahwa sejak tanggal 11 September hingga saat ini Penggugat
Rekonpensi dan Tergugat Rekonpensi sudah tidak satu rumah dan tidak
satu ranjang lagi, dan Tergugat Rekonpensi pergi membawa satu orang
anak Penggugat Rekonpensi dan Tergugat Rekonpensi yakni anak
pertama yang bernama Anak I berusia 4 Tahun yang kemudian Tergugat
Rekonpensi dan anak Penggugat Rekonpensi dan Tergugat Rekonpensi
tinggal di rumah orang tua Tergugat Rekonpensi di Komplek Cemara
Hijau Blok EE 30 Medan, yang mana anak laki-laki (anak kedua
Penggugat Rekonpensi Tergugat Rekonpensi) Anak II berusia 3 tahun
tinggal bersama Penggugat Rekonpensi, dan meskipun Tergugat
Rekonpensi telah menghianati Penggugat Rekonpensi, yang kemudian
Tergugat Rekonpensi dan anak pertama Penggugat Rekonpensi
Tergugat Rekonpensi juga telah pergi meninggalkan rumah, Penggugat
Rekonpensi selaku ayah dan suami masih menjalankan tugasnya yakni
dengan memberikan nafkah kepada istri dan anak nya tersebut dengan
cara mentransfer uang ke rekening Tergugat Rekonpensi, begitu juga
dengan anak kedua Penggugat Rekonpensi Tergugat Rekonpensi
sepenuhnya Penggugat Rekonpensi lah yang membiayainya, maka
sepatutnya menurut hukum hak asuh kedua anak-anak Penggugat
Rekonpensi dan Tergugat Rekonpensi jatuh kepada Penggugat
Rekonpensi ;
19. Bahwa selanjutnya atas segala perilaku Tergugat Rekonpensi yang
sering keluar rumah dari pagi hingga malam dan bahkan pulang hingga
pagi hari serta kedapatan dalam keadaan mabuk dengan begitu Tergugat
Rekonpensi sudah melalaikan tugasnya sebagai seorang ibu dan istri
serta menunjukkan buruknya perilaku dan moral Tergugat Rekonpensi,
maka sangat tidak pantas pengasuhan anak-anak jatuh ke tangan
Tergugat Rekonpensi karena akan merusak moral dan berdampak buruk
untuk perkembangan psikologis anak-anak Penggugat Rekonpensi dan
Tergugat Rekonpensi ;
20. Bahwa ketidakberesan Tergugat Rekonpensi dalam mengurus anak
dapat dilihat pada bahagian gugatan konpensi yang meminta hanya 1
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Putusan Perdata Nomor 245/PDT/2017/PT.MDN Halaman 14 dari 37
(satu) orang anak yang bernama Anak I untuk diasuhnya, hal demikian
menjadikan pengakuan Tergugat Rekonpensi tidak ingin mengurus anak
pertama dimaksud ;
21. Bahwa selain dari pada itu Tergugat Rekonpensi juga menunjukkan sikap
tidak bermoralnya yakni dengan pergi ke hotel bersama pria lain yang
bukan suaminya yang mana hal tersebut sangat tidak pantas dilakukan
oleh seorang istri dan ibu dan jelas perbuatan Tergugat Rekonpensi
tersebut sangat memalukan Penggugat Rekonpensi dan keluarga besar
Penggugat Rekonpensi dan Tergugat Rekonpensi, maka oleh karenanya
sangat beralasan hukum pengasuhan kedua anak-anak Penggugat
Rekonpensi Tergugat Rekonpensi diberikan sepenuhnya kepada
Penggugat Rekonpensi ;
Tentang Kewajiban Membayar Biaya Nafkah.
22. Bahwa oleh karena kedua anak Penggugat Rekonpensi dan Tergugat
Rekonpensi akan diletakkan perwaliannya kepada Penggugat Rekonpesi,
maka kewajiban Penggugat Rekonpensi untuk memberikan biaya nafkah
kepada Tergugat Rekonpensi setiap bulannya sebesar Rp. 1.500.000,-
(satu juta lima ratus ribu rupiah) yang mana biaya tersebut akan di
transfer ke Rekening Tergugat Rekonpensi paling lama setiap bulannya
tanggal 10, dan hal tersebut akan dilaksanakan oleh Penggugat
Rekonpensi setelah Perkara ini mempunyai kekuatan hukum tetap ;
23. Bahwa berdasarkan uraian tersebut diatas dan bukti-bukti dari Penggugat
Rekonpensi maka sangat jelaslah alasan-alasan dan dasar-dasar
hukumnya, maka mohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan
mengadili perkara ini untuk memutuskan uit voobar vij vooraad (putusan
dapat dilaksanakan terlebih dahulu meskipun ada upaya hukum verzeet,
banding, maupun kasasi) ;
Dalam Konpensi :
- Mengabulkan Gugatan Penggugat untuk sebahagian ;
- Menyatakan perkawinan antara Penggugat dan Tergugat yang
dilangsungkan di Depan Pemuka Agama Budha bernama Saksi I pada
tanggal 07 Oktober 2010 di Kelenteng Chie Kong Jalan Garuda No. 68 – B
Medan, dan telah di catatkan di Kantor Catatan Sipil Kota Medan seusai
dengan Kutipan Akta Perkawinan Nomor : 2659/T/MDN/2010 tanggal 08
Desember 2010 yang diterbitkan oleh Pejabat Pencatatan Sipil Kota
Medan adalah sah secara hukum ;
- Menyatakan perkawinan Penggugat dan Tergugat yang dilangsungkan di
Depan Pemuka Agama Budha bernama Saksi I pada tanggal 07 Oktober
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Putusan Perdata Nomor 245/PDT/2017/PT.MDN Halaman 15 dari 37
2010 di Kelenteng Chie Kong Jalan Garuda No. 68 – B Medan, dan telah
di catatkan di Kantor Catatan Sipil Kota Medan seusai dengan Kutipan
Akta Perkawinan Nomor : 2659/T/MDN/2010 tanggal 08 Desember 2010
yang diterbitkan oleh Pejabat Pencatatan Sipil Kota Medan, putus karena
perceraian dengan segala akibat hukumnya ;
- Memerintahkan Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota
Medan untuk mencatatkan perceraian ini dalam suatu Akta yang
ditentukan untuk itu ;
- Menolak gugatan Penggugat untuk selebihnya ;
Dalam Rekonpensi
1. Mengabulkan Gugatan Rekonpensi Penggugat Rekonpensi untuk
seluruhnya ;
2. Menyatakan perkawinan antara Penggugat Rekonpensi dengan Tergugat
Rekonpensi yang telah melangsungkan Perkawinan secara Agama dan
kepercayaannya dihadapan pemuka Agama Budha bernama Saksi I
Pada tanggal 07 Oktober 2010 di Kelenteng Chie Kong Jalan Garuda No.
68 – B Medan, dan juga telah di daftarkan di Dinas Kependudukan Kota
Medan adalah sah secara hukum ;
3. Menyatakan Perkawinan antara Penggugat Rekonpensi dan Tergugat
Rekonpensi yang telah didaftarkan dan dicatatkan di Dinas
Kependudukan Kota Medan sebagaimana tertuang dalam Akta
Perkawinan Nomor : 2659/T/MDN/2010 tanggal 08 Desember 2010 putus
karena perceraian dengan segala akibat hukumnya ;
4. Menetapkan dan memberikan hak asuh anak Penggugat Rekonpensi dan
Tergugat Rekonpensi kepada Penggugat Rekonpensi terhadap kedua
anak-anak sampai dewasa menurut hukum yang bernama :
1. Anak I (Perempuan)
2. Anak II (Laki-Laki).
5. Menetapkan agar Penggugat Rekonpensi untuk memberikan biaya nafkah
kepada Tergugat Rekonpensi setiap bulannya sebesar Rp. 1.500.000,-
(satu juta lima ratus ribu rupiah) yang mana biaya tersebut akan di transfer
ke Rekening Tergugat Rekonpensi paling lama setiap bulannya tanggal
10, dan hal tersebut akan dilaksanakan oleh Penggugat Rekonpensi
setelah Perkara ini mempunyai kekuatan hukum tetap ;
6. Memerintahkan Panitera/Sekretaris Pengadilan Negeri Medan untuk
mengirimkan sehelai putusan perceraian yang telah berkekuatan hukum
tetap, kepada Kantor Catatan Sipil Kota Medan agar mencatatkan putusan
perceraian ini dalam sebuah buku (daftar) yang disediakan untuk itu ;
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Putusan Perdata Nomor 245/PDT/2017/PT.MDN Halaman 16 dari 37
7. Menyatakan Putusan ini dapat dilaksanakan terlebih dahulu meskipun ada
upaya hukum verzeet, banding maupun kasasi (uit voobar vij vooraad) ;
8. Menghukum Tergugat Rekonpensi untuk membayar seluruh biaya yang
timbul dalam perkara ini ;
Atau jika Majelis Hakim yang Terhormat berpendapat lain, mohon putusan yang
seadil-adilnya ( ex aequo et bono ) ;
Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat, Pengadilan Negeri
Medan telah menjatuhkan Putusan Nomor: 657/Pdt.G/2016/PN.Mdn, tanggal
23 Februari 2017, sebagai berikut :
DALAM KONVENSI Dalam Pokok Perkara:
1. Mengabulkan gugatan Penggugat sebagian;
2. Menyatakan perkawinan antara Penggugat Rekonpensi dengan Tergugat
Rekonpensi yang telah melangsungkan Perkawinan secara Agama dan
kepercayaannya dihadapan pemuka Agama Budha bernama Saksi I Pada
tanggal 07 Oktober 2010 di Kelenteng Chie Kong Jalan Garuda No. 68 – B
Medan, dan juga telah di daftarkan di Dinas Kependudukan Kota Medan
adalah sah secara hukum ;
3. Menyatakan Perkawinan antara Penggugat Rekonpensi dan Tergugat
Rekonpensi yang telah didaftarkan dan dicatatkan di Dinas Kependudukan
Kota Medan sebagaimana tertuang dalam Akta Perkawinan Nomor :
2659/T/MDN/2010 tanggal 08 Desember 2010 putus karena perceraian
dengan segala akibat hukumnya ;
4. Memerintahkan kepada Penggugat untuk melaporkan paling lambat 60
(enam puluh) hari sejak putusan pengadilan tentang perceraian yang telah
memperoleh kekuatan hukum tetap kepada Dinas Kependudukan dan
Catatan Sipil Kota Medan untuk mencatat pada register akta perceraian dan
menerbitkan akta perceraian;
5. Menolak gugatan Penggugat selebihnya;
DALAM REKONVENSI 1. Mengabulkan gugatan Penggugat Rekonvensi sebagian;
2. Menetapkan dan memberikan hak asuh anak Penggugat Rekonpensi dan
Tergugat Rekonpensi kepada Penggugat Rekonpensi terhadap kedua anak-
anak sampai dewasa menurut hukum yang bernama :
a) Anak I (Perempuan)
b) Anak II (Laki-Laki).
3. Menetapkan agar Penggugat Rekonpensi untuk memberikan biaya nafkah
kepada Tergugat Rekonpensi setiap bulannya sebesar Rp. 1.500.000,-
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Putusan Perdata Nomor 245/PDT/2017/PT.MDN Halaman 17 dari 37
(satu juta lima ratus ribu rupiah) yang mana biaya tersebut akan di transfer
ke Rekening Tergugat Rekonpensi paling lama setiap bulannya tanggal 10,
dan hal tersebut akan dilaksanakan oleh Penggugat Rekonpensi setelah
Perkara ini mempunyai kekuatan hukum tetap ;
4. Menolak gugatan Penggugat Rekonvensi selebihnya;
DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI - Menghukum Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi untuk membayar
biaya perkara sejumlah Rp. 439.000 ,00 ( empat ratus tigapuluh sembilan ribu
rupiah);
Menimbang, bahwa Relaas Pemberitahuan Putusan Pengadilan Negeri
Medan yang dibuat oleh Jurusita Pengganti Pengadilan Negeri Medan telah
memberitahukan Putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor:
657/Pdt.G/2016/PN.Mdn, tanggal 23 Februari 2017 masing-masing kepada
Kuasa Hukum Pembanding semula Penggugat pada tanggal 16 Maret 2017,
kepada Kuasa Hukum Terbanding semula Tergugat pada tanggal 16 Maret
2017;
Menimbang, bahwa Akta Permohonan Banding yang dibuat oleh
Panitera Pengadilan Negeri Medan pada tanggal 27 Maret 2017, yang
menerangkan bahwa Kuasa Hukum Pembanding semula Penggugat telah
mengajukan banding terhadap Putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor:
657/Pdt.G/2016/PN.Mdn, tanggal 23 Februari 2017 ;
Menimbang, bahwa Relaas Pemberitahuan Pernyataan Banding yang
dibuat oleh Panitera Pengadilan Negeri Medan, yang menerangkan bahwa
permohonan banding tersebut telah diberitahukan kepada Kuasa Hukum
Terbanding semula Tergugat pada tanggal 20 April 2017 ;
Menimbang, bahwa Memori Banding yang diajukan oIeh Kuasa Hukum
Pembanding semuIa Penggugat tertanggaI 10 Mei 2017 dan di daftarkan di
Kepaniteraan PengadiIan Negeri Medan pada tanggaI 10 Mei 2017, Memori
Banding tersebut teIah diserahkan kepada Kuasa Hukum Terbanding semula
Tergugat pada tanggal 6 April 2017 ;
Menimbang, bahwa Kontra Memori Banding yang diajukan oIeh Kuasa
Hukum Terbanding semuIa Tergugat tertanggaI 7 Juni 2017 dan di daftarkan di
Kepaniteraan Pengadilan Negeri Medan pada tanggaI 7 Juni 2017, Kontra
Memori Banding tersebut teIah diserahkan kepada Kuasa Hukum Terbanding
semula Tergugat pada tanggal 5 Juli 2017 ;
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Putusan Perdata Nomor 245/PDT/2017/PT.MDN Halaman 18 dari 37
Menimbang, bahwa Relaas pemberitahuan memeriksa berkas perkara
yang dibuat oleh Jurusita Pengganti Pengadilan Negeri Medan, telah
diberitahukan masing-masing kepada Kuasa Hukum Pembanding semula
Penggugat pada tanggal 4 Mei 2017, kepada Kuasa Hukum Terbanding semula
Tergugat pada tanggal 20 April 2017 ;
TENTANG PERTIMBANGAN HUKUMNYA
Menimbang, bahwa permohonan banding dari Pembanding semula
Penggugat telah di ajukan dalam tenggang waktu dan menurut tata cara serta
memenuhi persyaratan yang di tentukan oleh Undang-Undang, oleh karena itu
permohonan banding tersebut secara formal dapat diterima ;
Menimbang, bahwa pengadilan tingkat banding telah memeriksa dan
meneliti serta mencermati dengan seksama berkas perkara beserta turunan
Resmi Putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor 657/Pdt.G/2016/PN-MDN
tanggal 23 Februari 2017, dan telah pula membaca serta memperhatikan
dengan seksama surat memori banding yang di ajukan oleh Kuasa Hukum
Pembanding semula Penggugat tanggal 10 Mei 2017, yang pada pokoknya
teIah mengemukakan keberatan sebagai berikut :
1. Menerima permohonan banding dan memori banding Pembanding untuk
seluruhnya ;
2. Memperbaiki amar putusan Pengadilan Negeri Medan No.
657/Pdt.G/2016/PN.Mdn tangga 23 Februari 2017, sehingga selengkapnya
berbunyi sebagai berikut :
DALAM KONPENSI : Dalam Pokok Perkara : 1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian ;
2. Menyatakan perkawinan antara Penggugat Konpensi dengan Tergugat
Konvensi yang telah melangsungkan perkawinan secara agama Budha
bernama Saksi I pada tanggal 07 Oktober 2010 di Kelenteng Chie Kong,
Jalan Garuda No. 68-B Medan dan juga telah didaftarkan di Dinas
Kependudukan Kota Medan adalah sah secara hukum ;
3. Menyatakan perkawinan antara Penggugat Konvensi dengan Tergugat
Konvensi yang telah didaftarkan dan dicatatkan di Dinas Kependudukan
Kota Medan sebagaimana tertuang dalam Akta Perkawinan No.
2659/T/MDN/2010 tanggal 08 Desember 2010, putus karena perceraian
dengan segala akibat hukumnya ;
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Putusan Perdata Nomor 245/PDT/2017/PT.MDN Halaman 19 dari 37
4. Memerintahkan kepada Penggugat untuk melaporkan paling lambat 60
(enam puluh) hari sejak putusan pengadilan tentang perceraian yang telah
mempunyai kekuatan hukum yang tetap kepada Dinas Kependudukan dan
Catatan Sipil Kota Medan untuk mencatat pada register Akta Perceraian dan
menerbitkan Akta Perceraian ;
5. Menetapkan dan memberikan hak asuh anak Penggugat Konpensi dan
Tergugat Konvensi kepada Penggugat Konvensi selaku ibu kandungnya
terhadap anak pertama yang bernama : ‘ anak I “ ;
6. Menghukum Tergugat Konvensi untuk memberikan biaya nafkah kepada
Penggugat Konvensi setiap bulannya sebesar Rp. 8.500.000,- (Delapan juta
lima ratus ribu rupiah), yang mana biaya tersebut akan ditransfer ke rekening
Penggugat Konvensi paling lama setiap bulannya tanggal 10 dan hal
tersebut akan dilaksanakan oleh Tergugat Konvensi setelah perkara nini
berkekutan hukum tetap ;
DALAM REKONPENSI : 1. Mengabulkan gugatan Penggugat Rekonpensi untuk sebagian ;
2. Menetapkan dan memberikan hak asuh anak Penggugat Rekonpensi dan
Tergugat Rekonpensi kepada Penggugat Rekonpensi terhadap anak kedua
sampai dewasa menurut hukum yang bernama : “ Anak II “, laki-laki ;
3. Menolak gugatan Penggugat Rekonpensi selebihnya ;
DALAM KONPENSI DAN REKONPENSI : 1. Menghukum Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi untuk membayar
biaya yang timbul dalam perkara ini ;
Atau : Apabila Majelis Hakim berpendapat lain mohon Putusan yang seadil
adilnya (Ex aequo et bono);
Menimbang, bahwa Terhadap memori banding Kuasa Hukum
Pembanding semula Penggugat, Kuasa Hukum Terbanding semula Tergugat
telah mengajukan kontra memori banding yang pada pokoknya mengemukakan
keberatan sebagai berikut:
A. DALAM KONPENSI :
1. TENTANG TERJADINYA PERCEKCOKAN DAN PERTENGKARAN DALAM RUMAH TANGGA PEMBANDING DAN TERBANDING - Bahwa Terbanding dapat menerima seluruh pertimbangan hukum
keputusan a quo, karena menurut hemat Terbanding bahwa Judex Factie
(Pengadilan Negeri Medan), tidaklah salah dalam mempertimbangkan
hubungan hukum antara Terbanding dengan Pembanding, dan atas
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Putusan Perdata Nomor 245/PDT/2017/PT.MDN Halaman 20 dari 37
keberatan Pembanding terhadap pertimbangan hukum Judex Factie
(Pengadilan Negeri Medan) halaman 25 Alenia Kedua yang menyatakan
:
“Menimbang bahwa apa yang dikemukakan oleh Penggugat tersebut secara garis besarnya diakui oleh Tergugat dengan mendalilkan bahwa kehidupan rumah tangga Penggugat dan Tergugat mulai goyah dan terjadi pertengkaran dan perselisihan besar pada tanggal 21 Mei 2016 sampai dengan saat ini, ….dst”
1) Bahwa selanjutnya atas pertimbangan tersebut diatas Pembanding juga
keberatan mengenai pertimbangan Judex Factie (Pengadilan Negeri
Medan), yang keliru dan bertentangan dengan fakta dilapangan sesuai
keterangan saksi pada perkara a quo yakni, saksi 1. Saksi II dan 2. Saksi III yang mana sebelumnya perlu di jelaskan terlebih dahulu oleh
Terbanding jika saksi-saksi yang diajukan oleh Pembanding pada
perkara a quo bukanlah saksi-saksi yang dapat meilhat langsung,
merasakan langsung, dan mendengarkan langsung atas
pertengkaran/perselisihan yang terjadi antara Pembanding dan
Terbanding melainkan saksi tersebut disebut sebagai saksi de auditu
(keterangan saksi yang dikemukakan di persidangan berdasarkan
keterangan yang di dengar/diperoleh dari pihak lain), sehingga sangat
beralasan hukum pertimbangan Judex Factie (Pengadilan Negeri
Medan) dapat dipertahankan ;
o Bahwa terhadap keterangan saksi Nurlela Purba halaman 4 Poin 1
alenia 3 tersebut, dimana keterangan tersebut merupakan
keterangan yang dikutip oleh Pembanding hanya sepenggal saja,
yang dalam pertimbangan Judex Factie Pengadilan Negeri Medan
halaman 6 alenia ke 3 selengkapnya adalah berbunyi sebagai berikut
:
“bahwa saksi Nurlela Purba yang pada pokoknya menerangkan saksi bekerja dengan Penggugat dan Tergugat sebagai Pembantu Rumah tangga, hampir setiap hari Penggugat keluar Rumah, Komunikasi antara Penggugat dan Tergugat jarang terlihat, Penggugat dengan Tergugat cekcok selalu memakai kata-kata kotor atau suka memaki-maki akan tetapi kalau memukul tidak ada, Tergugat yang sering duluan pulang kerumah dan kalau ada Tergugat Penggugat cepat pulangnya, akan tetapi kadang Penggugat bisa sampai jam 03.00 Wib pagi hari baru pulang. Jadi otomatis saksi tidurnya sama anak Penggugat dan Tergugat, tapi kalau Penggugat pulang saksi pindah tidurnya. Bahwa Penggugat pergi meninggalkan rumah pada sore hari dengan membawa sherry Giovanni anaknya yang pertama karena sebelumnya
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Putusan Perdata Nomor 245/PDT/2017/PT.MDN Halaman 21 dari 37
ada pertengkaran antara Penggugat dengan Tergugat akan tetapi saksi tidak tahu apa yang di pertengkarkan”
o Bahwa mengenai pertimbangan Judex Factie Pengadilan Negeri
Medan sesuai dengan keterangan Saksi Nurlela, bilamana
berdasarkan keterangan saksi tersebut sudah sangat cukup
menjelaskan jika Pembandinglah yang memicu pertengkaran dan
perselisihan antara Pembanding dan Terbanding, dan lagi pula
terhadap keterangan saksi Nurlela tersebut yang menyebutkan
“Penggugat dan Tergugat cekcok selalu memakai kata-kata kotor
atau suka memaki-maki akan tetapi kalau memukul tidak ada”,
yang mana jika dalam suatu keadaan emosi dan marah pastilah
baik Penggugat maupun Tergugat akan terpancing emosinya
sehingga baik Pembanding dan Terbanding akan mengeluarkan
kata-kata yang tidak sebagaimana mestinya dan jika dilihat dari
keterangan tersebut diatas pemicu pertengkaran dan perselisihan
tersebut adalah Pembanding, dan akan tetapi dalam keterangan
saksi tersebut juga menyebutkan jika Terbanding tidak pernah
memukul Pembanding, oleh karenanya cukup alasan atas dalil
Pembanding tersebut untuk dikesampingkan oleh Judex Factie
(Pengadilan Tinggi Medan) ;
o Bahwa kemudian terhadap keterangan saksi Rita Andriani di
persidangan yang menyatakan “bahwa saksi melihat Penggugat
dengan Tergugat cekcok di mobil tapi menggunakan bahasa cina”,
dalam hal ini Terbanding menjelaskan kembali sebagaimana yang
menjadi alasan perceraian antara Pembanding dan Terbanding
adalah karena terjadi pertengkaran secara terus menerus antara
Pembanding dengan Terbanding, dan mengenai cekcok yang
terjadi di dalam mobil tersebut menggunakan bahasa cina dalam
hal ini saksi tidak mengetahui/tidak mengerti atas percakapan
dimobil tersebut sehingga bagaimana mungkin saksi tersebut
mengetahui apakah pembanding dan terbanding memang sedang
bertengkar atau hanya sekedar berbicara tentang suatu hal yang
dianggap biasa sebagai suami dan istri , kemudian berdasarkan
hal-hal tersebut sangat beralasan hukum jika Judex Factie
(Pengadilan Tinggi Medan) untuk menolak Pemohonan Banding
dari Pembanding ;
2) Bahwa tidak benar dan keliru dalil Pembanding yang menyatakan
percekcokan dan perselisihan tersebut sejak hamil sampai kelahiran
anak kedua Pembanding dan Terbanding (anak II) sebagaimana
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Putusan Perdata Nomor 245/PDT/2017/PT.MDN Halaman 22 dari 37
disebutkan dalam permohonan banding Pembanding halam 4 poin 2,
yang mana pada kenyataannya setelah kelahiran anak kedua tersebut,
kehidupan rumah tangga Pembanding dan Terbanding sangatlah
harmonis, layaknya satu keluarga yang utuh, selain dari pada itu
Pembanding dan Terbanding juga berbahagia atas kelahiran anak kedua
(Anak II) tersebut, dan lagi pula dalil Pembanding yang menyatakan
Terbanding adalah seorang yang kasar suka memaki dan
menampar/memukul tidak lah benar dan juga sudah terbantahkan pula
oleh keterangan saksi Nurlela Purba yang pernah bekerja dengan
Pembanding dan Terbanding dan tinggal dalam satu rumah, yang dapat
melihat, merasakan dan mendengar langsung apa yang terjadi pada saat
itu (saksi fakta) dan terbukti pula jika Terbanding tidak pernah memukul
sebagiamana pertimbangan judex factie halaman 31 alenia ke 4, dan
pada kenyataannya yang menjadi pemicu pertengkaran dan peselisihan
tersebut adalah Pembanding, yakni dengan segala perbuatannya yang
hampir setiap hari keluar rumah dari pagi sampai malam hari, anak-anak
lebih sering diurus pembantu dan Terbanding juga tidak pernah diurus
selayaknya sebagaimana seorang suami, sehingga sangat patut jika
Pembanding disebut bukan sebagai seorang istri dan ibu yang baik untuk
Terbanding dan kedua anak Terbanding dan Pembanding, dan selain
dari pada itu perihal video di Handphone yang diperlihatkan di depan
persidangan, yang mana di dalam video tersebut memperlihatkan hanya
Terbanding saja dalam video tersebut yang terdengar sedang berbicara
dengan seorang wanita menggunakan bahasa hokain (yang tidak ada
gambarnya hanya terdengar suaranya) yang belum tentu dalam video
tersebut adalah suara Pembanding, sehingga Video tersebut terkesan
seperti menyudutkan Terbanding saja, dan lagi pula didalam Video
tersebut terlihat bukan seperti orang yang sedang bertengkar, dalam
video tersebut Terbanding juga terlihat seperti sedang bercanda
(tertawa), maka oleh karenanya terlihat jelas jika pembanding sangat
mengada-ngada dalam dalilnya tersebut, sehingga patut Judex Factie
(Pengadilan TinggI Medan) untuk menolak dalil- dalil Pembanding ;
3) Bahwa sangat dangkal dan naïf dalil Pembanding yang pergi
meninggalkan rumah dengan dalih sudah tidak tahan dan tidak sanggup
di lecehkan dan merasa tidak dihargai oleh Terbanding… dst, yang mana
faktanya selama perkawinan Terbanding adalah seorang suami dan ayah
yang perhatian dan penuh kasih sayang karena Terbanding selalu
memenuhi kebutuhan Pembanding baik lahir maupun bathin bahkan
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Putusan Perdata Nomor 245/PDT/2017/PT.MDN Halaman 23 dari 37
sebaliknya malah Pembanding yang hampir setiap hari pergi keluar
rumah dari pagi hingga malam hari tanpa tujuan dan maksud yang jelas,
dan selain dari pada itu kalaulah memang Terbanding adalah seorang
istri dan ibu yang baik untuk Terbanding dan kedua anak-anak
Pembanding dan Terbanding tersebut tidaklah mungkin Pembanding
menunjukkan itikad buruknya serta menununjukan pula rasa
ketidakperdulian terhadap Terbanding dan anak kedua Pembanding dan
Terbanding dengan cara pergi meninggalkan rumah tanpa seizin dari
Terbanding yang pada saat itu masih sebagai suami yang sah dari
Pembanding serta meninggalkan anak kedua (Anak II) bersama
Pembantu dirumah, yang mana seharusnya permasalahan tersebut bisa
diselesaikan secara kekeluargaan antara Pembanding dan Terbanding,
dan selanjutnya setelah Pembanding keluar dari rumah baik dari
Terbanding maupun keluarga/orang tua dari Terbanding pernah datang
kerumah orang tua Pembanding untuk menyelesaikan masalah rumah
tangga antara Pembanding dan Terbanding secara kekeluargaan, namun
hal tersebut sia-sia, karena keluarga Pembanding terkesan acuh dan
tidak ada hasil yang baik untuk menyelesaikan permasalahan rumah
tangga Pembanding dan Terbanding, sehingga sangat jelas disini
Terbanding telah menunjukkan itikad baiknya sebagai seorang suami dan
ayah selama menjalani rumah tangga bersama Pembanding ;
4) Bahwa benar Terbanding juga pernah mengajukan gugatan pada tingkat
pertama Judex Factie Pengadilan Negeri Medan sesuai Register No :
646/Pdt.G/2016/PN.Mdn setahu bagaimana Terbanding mengajukan
gugatan tersebut justru ingin membuktikkan dalil-dalil gugatannya
tersebut jika Terbanding bukan sebagai istri dan ibu yang baik, namun
karena Pembanding juga mengajukan gugatan yang sama dalam perkara
a quo, maka Terbanding mencabut gugataannya agar tidak terdapat 2
(dua) putusan dalam perkara yang sama, dan oleh Judex Factie
Pengadilan Negeri Medan telah tepat dan cukup beralasan hukum dalam
memberikan putusan dan pertimbangan hukumnya ;
5) Bahwa oleh karenanya atas pemeriksaan tingkat pertama Judex Factie
Pengadilan Negeri Medan telah tepat dan benar dalam penerapan
hukumnya karena telah bersesuaian dengan fakta-fakta yang ada pada
persidangan serta diperkuat pula dengan keterangan-keterangan saksi
dari Terbanding yang terbukti jika Pembanding bukanlah istri dan ibu
yang baik, karena hanya memikirkan kepentingan diri sendiri daripada
keluraga ;
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Putusan Perdata Nomor 245/PDT/2017/PT.MDN Halaman 24 dari 37
1. TENTANG HAK PENGASUHAN ANAK PEMBANDING DAN TERBANDING - Bahwa Terbanding dalam hal ini juga sangat sependapat dan menerima
seluruh pertimbangan dalam perkara a quo yang menurut hemat
Terbanding jika Judex Factie Pengadilan Negeri Medan sudah sangat
tepat dan beralasan hukum untuk memberikan pertimbangan dan
penerapan hukumnya dalam memberikan hak asuh kedua anak
Pembanding dan Terbanding kepada Terbanding, sehingga putusan
tersebut haruslah dipertahankan dan seharusnya tidak perlu diperiksa
kembali oleh Judex Factie Pengadilan Tinggi Medan ;
- Bahwa selanjutnya mengenai Pengasuhan dan Perwalian kedua anak-
anak Pembanding dan Terbanding yang oleh Judex Factie Pengadilan
Negeri Medan memberikan hak asuhnya kepada Tebanding sudah
sangatlah tepat sebab, yang paling penting dan mendasar adalah untuk
“Kepentingan Anak” siapakah diantara kedua orang tuanya yang lebih
bisa menjamin dan melindungi kepentingan anak dari segi fisik, maupun
bathin dan jika dilihat berdasarkan kebiasaan Pembanding yang hampir
setiap hari keluar rumah dari pagi hingga malam hari, anak-anak juga
lebih sering diurus/dijaga pembantu, dan berkumpul dengan teman-
teman, serta pulang dalam keadaan mabuk, serta hal yang lebih
memalukan lagi Pembanding kedapatan sedang bersama dengan pria
lain di sebuah hotel, maka berdasarkan azas dan prinsip “Kepentingan
Anak” dimaksud maka sangat patut dan wajar jika Judex Factie
Pengadilan Negeri Medan tidak memberikan pengasuhan terhadap
kedua anak Pembanding dan Terbanding kepada Pembanding, karena
melihat perilaku Pembanding tersebut telah melalaikan tugasnya sebagai
seorang ibu dan istri yang baik, serta akan berdampak buruk bagi
kehidupan anak dimaksud, dan oleh karena demi Kepentingan anak
dimaksud sudah sepatunya menurut hukum terhadap pengasuan dan
perwalian kedua anak Pembanding dan Terbanding tersebut tetap
diberikan kepada Terbanding ;
- Bahwa bukti P-5 dan Bukti P-6 berupa photo-photo Pembanding bersama
kedua anak-anaknya, yang mana bukti-bukti tersebut terjadi pada saat
Pembanding tidak sedang keluar rumah, dan photo-photo tersebut terjadi
jauh sebelum pertengkaran tanggal 21 Mei 2016 yang pada saat itu
Pembanding pulang dalam keadaan mabuk, yang menjadi pemicu
pertengkaran besar antara Pembanding dan Terbanding, dan setelah
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Putusan Perdata Nomor 245/PDT/2017/PT.MDN Halaman 25 dari 37
kejadian tersebut Pembanding bukannya berubah menjadi baik malah
semakin sering keluar rumah dan kedapatan pula bersama seorang laki-
laki di hotel elegan, sehingga patut menurut hukum dalil Pemohon
Banding Halaman 4 Poin 2 tersebut haruslah dikesampingkan ;
- Bahwa terhadap bukti P-4 dan P-6 tersebut tidak menjelaskan tanggal
berapa photo-photo tersebut diambil serta dimana lokasinya dan sangat
wajar jika seorang ibu mempunyai photo bersama anak-anaknya dan
malah sebaliknya sangat ironis jika seorang ibu tidak memiliki photo
anak-anaknya tersebut, maka oleh karenanya pembuktian tersebut tidak
lah cukup membuktikan jika Pembanding adalah ibu yang baik, yang
mengurus dan mendidik keperluan kedua anak-anaknya, dan hal
tersebut juga sudah terbantah kan pula oleh pertimbangan Judex Factie
Pengadilan Negeri Medan yang mempertimbangkan dan membuktikan
melalui proses pemeriksaan tingkat pertama jika Pembanding tidak
pantas sebagai pengasuh dan wali bagi kedua anak Pembanding dan
Terbanding ;
- Bahwa selanjutnya terhadap dalil Pembanding halaman 5 Poin 4, dalam
hal ini terlihat jelas jika pada saat itu Pembanding menunjukkan itikad
tidak baiknya sebagai seorang istri dan ibu, yang mana Pembanding
pergi meninggalkan Terbanding dan Anak kedua Pembanding dan
Terbanding dirumah dan Pembanding tidak pernah kembali lagi kerumah
Pembanding dan Terbanding, dan terlihat jika Pembanding hanya sayang
dan menginginkan satu orang anak saja yakni anak pertama Pembanding
dan Terbanding tersebut, dan apabila Pembanding adalah ibu yang baik
dan bertanggung jawab terhadap perkembangan kedua anak-anak nya
tersebut baik secara psikis maupun psikologi maka Pembanding akan
merawat keduanya bukan malah dipisahkan satu dengan yang lainnya,
sehingga sangat patut dan wajar jika Pengasuhan kedua anak
Pembanding dan Terbanding tidak diberikan kepada Pembanding karena
terlihat jika Pembanding terkesan acuh dan tidak perduli terhadap kedua
anak nya tersebut, dan hal tersebut sudah pula di buktikan dan
diputuskan dalam perkara a quo yakni Judex Factie Pengadilan Negeri
Medan (vide halaman 31 alenia 3), dan oleh karenanya Judex Factie
Pengadilan Tinggi Medan berkenan untuk menolak seluruh dalil-dalil
memori banding dari Pembanding ;
- Bahwa benar selama berumah tangga Pembanding sering mengantarkan
dan menjemput kedua anak Pembanding dan Terbanding ke sekolah, hal
tersebut seharusnya sangatlah wajar mengingat memang sudah menjadi
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Putusan Perdata Nomor 245/PDT/2017/PT.MDN Halaman 26 dari 37
tanggung jawab Pembanding untuk memperhatikan dan menjaga anak-
anaknya, namun akan tetapi Terbanding akan menjelaskan jika selama
berumah tangga tidak ada supir yang bertugas untuk mengantar dan
menjemput anak-anak ke sekolah dan yang bekerja dirumah
Pembanding dan Terbanding adalah hanya 2 orang Pembantu Rumah
Tangga sekaligus menjaga dan mengurus kedua anak Pembanding dan
Terbanding tersebut, sedangkan Terbanding dari pagi hingga sore hari
bekerja untuk menafkahi kebutuhan Pembanding dan kedua anak-anak
Pembanding dan Terbanding, dan oleh karenanya Pembandinglah yang
mengantar dan menjemput anak-anak ke sekolah dan selebihnya
kepengurusan kedua anak-anak tersebut diserahkan kepada Pembantu
Rumah Tangga, dan setelah mengantarkan kedua anak-anaknya
tersebut ke sekolah Pembanding pun pergi keluar rumah dan pulangnya
sore bahkan sampai malam hari, serta setahu bagaimana Pembantu
Rumah Tangga Pembanding dan Terbanding tersebut juga telah
memberikan kesaksiannya pada persidangan perkara a quo yakni saksi
Saksi II dan Saksi III sebagaimana pertimbangan Judex Factie halaman
31 dan halaman 32 ;
- Bahwa salah dan keliru jika tidak ada saksi yang menerangkan jika
Pembanding sebagai Pemabuk, yang mana faktanya pada pemeriksaan
pada tingkat pertama Judex Factie Pengadilan Negeri Medan, jelas
keterangan saksi Terbanding Nurlela Purba menerangkan kalau
Pembanding pernah pulang dalam keadaan mabuk (vide Putusan
Pengadilan Negeri Medan halaman 31 alenia 4), dan benar pada saat
saksi diajak pergi kerumah temannya yang berulang tahun terlihat jika
Pembanding telihat sedang meminum-minuman yang tercium alcohol,
dan terlihat pada saat dirumah temannya tersebut Pembanding sampai
muntah dan mengganti pakaiannya agar tidak diketahui oleh Terbanding
jika Pembanding pada saat itu dalam keadaan mabuk, dan kemudian
dalam hal ini meskipun saksi Terbanding tidak mengetahui apa merk
minuman yang diminum oleh Pembanding tersebut, namun akan tetapi
minuman yang berbau alcohol tersebut sudahlah pasti minuman tersebut
memabukkan, apalagi terlihat Pembanding sampai muntah pada saat itu,
sehingga sangat beralasan jika Pembanding disebut sebagai Pemabuk ;
- Bahwa selanjutnya lagi walaupun hingga saat ini pengasuhan anak
pertama Anak I masih dibawah asuhan ibunya/Pembanding, yang mana
meskipun sudah ada putusan Judex Factie Pengadilan Negeri Medan
yang menyatakan Pengasuhan dan Perwalian terhadap kedua anak
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Putusan Perdata Nomor 245/PDT/2017/PT.MDN Halaman 27 dari 37
Pembanding dan Terbanding diberikan kepada Tergugat/Terbanding, dan
faktanya Terbanding pernah meminta anak Pertama Pembanding
Terbanding tersebut namun tidak diberikan oleh Pembanding tanpa
alasan yang jelas, sehingga justru Pembandinglah yang terlihat tidak
memenuhi isi putusan dari Judex Factie Pengadilan Negeri Medan
tersebut ;
- Bahwa dalil Pembanding halaman 5 poin ke 8 tersebut sebenarnya
bukan menjadi bukti yang kuat jikalau memang Pembanding adalah ibu
yang baik dan bertanggung jawab bagi anak-anaknya, sebab hal tersebut
sudah terbantahkan berdasarkan fakta-fakta dan bukti-bukti yang juga
telah diajukan oleh Terbanding yakni bukti T-10, T-11, dan T-12 yang
bukti tersebut menjelaskan jika Pembanding sering keluar rumah
berkumpul bersama dengan teman wanita dan prianya di kafe, dan yang
lebih memalukan lagi bukti T-13, T-14 dan T-15 yang menjelaskan
Pembanding terlihat bersama seorang pria di hotel elegan dan hal
tersebut pastinya mencerminkan jika Pembanding bukanlah ibu yang baik
untuk anak-anaknya, oleh karenanya cukup beralasan hukum Judex
Factie Pengadilan Tinggi Medan untuk menolak dalil-dalil Pembanding
tersebut ;
2. TENTANG PERIMBANGAN MAJELIS HAKIM JUDEX FACTIE ATAS
KETERANGAN SAKSI DARI TERBANDING YAKNI SAKSI NURLELA PURBA DAN KETERANGAN SAKSI RITA ANDRIANI ; 1. Bahwa Pertimbangan Judex Factie Pengadilan Negeri Medan sudah
sangat tepat dan benar, karena memberikan pertimbangan terhadap
keterangan-keterangan saksi fakta (saksi yang dapat melihat,
mendengarkan, dan merasakan langsung) apa yang terjadi pada saat itu,
dan tidak mempertimbangkan saksi-saksi yang hanya mendengarkan
dari pihak lain (saksi de au di tu) ;
2. Bahwa benar pada awal perkawinan Pembanding tidak pernah bekerja
dimana pun, namun begitupun Pembanding tidak pernah mengurus
rumah tangga dengan baik dan kepengurusan rumah tangga dan anak-
anak tersebut di serahkan kepada Pembantu Rumah Tangga
sepenuhnya, dan sangat salah dan keliru serta mengada-ngada jika
Terbanding perhitungan kepada Pembanding dalam memberikan uang
belanja, yang pada kenyataannya pada saat berumah tangga Terbanding
memberikan ATM pribadinya kepada Pembanding untuk dipergunakan
memenuhi kebutuhan rumah tangga, sehingga dalil tersebut adalah dalil
yang mencari-cari kesalahan dari Terbanding, dan lagi pula selama
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Putusan Perdata Nomor 245/PDT/2017/PT.MDN Halaman 28 dari 37
berumah tangga Terbanding sama sekali tidak pernah memberikan izin
kepada Pembanding untuk bekerja karena Terbanding khawatir
Pembanding tidak bisa mengurus anak-anak dan rumah tangga dengan
baik, dan selain dari pada itu Terbanding juga sudah cukup memenuhi
segala kebutuhan Pembanding, baik untuk dirinya sendiri maupun untuk
kebutuhan rumah tangga Pembanding dan Terbanding ;
3. Bahwa sebelumnya Terbanding sudah menjelaskan jika Pembanding
tidak pernah mengizinkan dan mengetahui kalau Pembanding bekerja
sebagai agen asuransi freelance, yang kemungkinan pekerjaan yang
dinyatakan Pembanding dalam dalilnya tersebut adalah alibi agar
Pembanding bisa keluar rumah dengan alasan bekerja dan menghindari
pekerjaan mengurus rumah tangga dan kedua anak Pembanding dan
Terbanding, padahal setahu bagaimana selama berumah tangga
Pembanding tidak pernah bekerja, dan dengan demikian terlihat jika
Pembanding terkesan tidak memperdulikan rumah tangga dan anak-
anaknya dan lebih mementingkan kepentingan pribadinya ;
4. Bahwa selanjutnya benar jika tugas seorang Pembantu Rumah Tangga
adalah membersihkan rumah dan membantu mengurus anak-anak
Pembanding dan Terbanding, namun akan tetapi bukan berarti segala
kepengurusan rumah tangga dan anak-anak Pembanding serahkan
sepenuhnya kepada Pembantu dan melalaikan tugas utamanya sebagai
seorang istri dan ibu, yakni mengurus suami dan memperhatikan
perkembangan dan kebutuhan anak-anaknya, sebab seharusnya sebagai
ibu yang baik dan bertanggung jawab tidak seharusnya kepengurusan
anak-anak kepada pembantu sepenuhnya, sehingga sudah sangat patut
menurut hukum jika perngasuhan dan perwalian kedua anak
Pembanding dan Terbanding tersebut tidak diberikan kepada
Pembanding ;
5. Bahwa dalil Pembanding halaman 6 poin ke 4 tersebut hanyalah dalil
pengulangan belaka yang sudah disebutkan sebelumnya dan dalam hal
ini Pembanding juga sudah membantahnya sebagaimana dalil
Terbanding pada halaman 12 poin 9 diatas, maka oleh karenanya dalil
tersebut haruslah dikesampingkan ;
6. Bahwa keterangan saksi Terbanding yakni Pembantu Rumah Tangga
yang menerangkan bahwa saksi yang memandikan, menjaga,
menidurkan kedua anak Pembanding dan Terbanding sedangkan
Pembanding hanya santai dan bermain hp saja dirumah.. dst, adalah
keterangan yang diberikan sesuai dengan fakta dan kejadian yang
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Putusan Perdata Nomor 245/PDT/2017/PT.MDN Halaman 29 dari 37
sebenarnya, yang mana meskipun Pembantu Rumah Tangga yang
sudah di gaji oleh Pembanding dan Terbanding, bukan berarti
Pembanding sebagai seorang ibu tidak mendidik anak-anaknya agar
menjadi anak yang pintar dan berperilaku baik, dan keterangan saksi
tersebut cukup menjelaskan jika Pembanding lebih mementingkan hp
daripada mendidik anak-anaknya selama berada dirumah ;
7. Bahwa kemudian Majelis Hakim Judex Factie Pengadilan Negeri Medan
sudah sangat tepat dan benar dalam memberikan pertimbangan,
sebagiaman telah di uraikan Terbanding sebelumnya, jika keterangan
saksi Terbanding/Pembantu Rumah Tangga tersebut melihat, mendengar
dan merasakan langsung apa yang dilakukan dan diperbuat Pembanding
terhadap kedua anak Pembanding dan Terbanding, sehingga sangat
patut jika berdasarkan hal-hal tersebut Majelis Hakim Judex Factie
Pengadilan Negeri Medan memberikan putusan, dan lagi pula anak-anak
tersebut juga memerlukan kasih sayang dan perhatian dari kedua orang
tuanya khusunya ibu yang berada dirumah yang mana kasih sayang
tersebut tidak bisa mereka peroleh dari seorang pembantu, dan bukan
berarti pula dengan adanya pembantu rumah tangga menghilangkan
kewajiban seorang ibu, untuk mengurus, memberikan perhatian serta
kasih sayang dan mendidik anak-anaknya agar menjadi anak yang baik,
dan dengan kata lain dalam hal ini Pembanding terkesan seperti
mengakui jika kedua anak-anak Pembanding dan Terbanding diurus oleh
pembantu sepenuhnya, maka berdasarkan hal-hal tersebut diatas sangat
cukup beralasan jika Judex Factie Pengadilan Tinggi Medan tidak
memberikan Pengasuhan dan Perwalian kedua anak Pembanding dan
Terbanding tersebut kepada Pembanding yang seraya menguatkan
Putusan Pengadilan Negeri Medan ;
3. TENTANG PERTIMBANGAN MAJELIS HAKIM JUDEX FACTIE HALAMAN 32 ALENIA KETIGA SAKSI DEDY RIZKY SYAHPUTRA LUBIS ; - Bahwa Judex Factie Pengadilan Negeri Medan tidak lah salah dan keliru
serta sudah sangat tepat dalam memberikan pertimbangan hukum
keputusan a quo, karena keterangan Dedy Rizky Syahputra Lubis
tersebut pastinya diberikan berdasarkan apa yang dilihatnya pada saat
kejadian dan fakta di lapangan dan selain daripada itu sebelum saksi
Dedy Rizky Syahputra Lubis memberikan keterangannya dipersidangan
juga sudah di sumpah menurut agama dan kepercayaannya, sehingga
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Putusan Perdata Nomor 245/PDT/2017/PT.MDN Halaman 30 dari 37
sudah sangat memenuhi syarat sebagai seorang saksi dan
pertimbangan-pertimbangan Mejelis Hakim Judex Factie Pengadilan
Negeri Medan sudah sangat lah benar dan berdasar hukum ;
- Bahwa selanjutnya mengenai dalil Pembanding pada halaman 7 poin 1
adalah perilaku yang sangat wajar jika Terbanding selaku suami
mempunyai rasa cemburu terhadap Pembanding yang saat itu masih
menjadi istrinya, karena Terbanding pada saat itu masih mempunyai rasa
sayang dan cinta terhadap Pembanding, namun akan tetapi tidak benar
jika Terbanding menyuruh Saksi IV tersebut untuk selalu mengikuti
Pembanding kemana saja Pembanding pergi yang mana hal tersebut
juga diperkuat dengan keterangan Saksi VI tersebut dalam perkara a
quo, yang menyatakan jika saksi hanya satu kali mengikuti Pembanding,
dan lagi pula hal tersebut dilakukan Terbanding karena sudah sangat
tidak tahan melihat perbuatan Pembanding yang hampir setiap hari pergi
keluar rumah dari pagi sampai malam hari tanpa tujuan yang jelas pulang
dalam keadaan mabuk, oleh karenanya dalil Pembanding tersebut adalah
dalil yang mengada-ngada ;
- Bahwa benar pada tanggal 26 September 2016 awalnya saksi berada di
depan sekolah anak Pembanding dan Terbanding yang kemudian saksi
melihat setelah Pembanding mengantar anak ke sekolah Pembanding
masuk ke dalam mobil lain yang tidak diketahui siapa didalam mobil
tersebut, dan saksi pun mengikuti mobil yang ditumpangi Pembanding
tersebut, lalu sekitar pukul 10.00 Wib saksi IV melihat mobil yang
ditumpangi Pembanding tersebut masuk ke Hotel ELEGAN, dan terlihat
pada saat masuk ke hotel hanya Pembanding dan seorang laki-laki saja,
dan setelah itu saksi juga masuk ke dalam lobby hotel dan tidak melihat
Pembanding dan seorang laki-laki tadi di lobby hotel tersebut saksi juga
sempat menanyakan kepada pihak hotel tentang keberadaan
Pembanding dan laki-laki tersebut namun mereka tidak bersedia
memberitahu, lalu tidak lama kemudian Terbanding pun datang ke hotel
elegan yang mana sebelumnya saksi sudah memberitahukan
keberadaan Pembanding di hotel elegan bersama laki-laki melalui via
telepon, tidak lama kemudian setelah kedatangan Terbanding dan terlihat
Pembanding dan laki-laki yang bersama nya keluar dari pintu hotel
menuju loby, dan terjadi sedikit argumentasi antara pihak hotel
Terbanding dan laki-laki tersebut, dan Pembanding pergi melarikan diri
meninggalkan hotel dan masuk kedalam mobil lain yang menjemputnya,
yang mana berdasarkan keterangan saksi diatas terlihat betapa buruknya
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Putusan Perdata Nomor 245/PDT/2017/PT.MDN Halaman 31 dari 37
perilaku Pembanding sebagai seorang ibu dan istri bagi Terbanding dan
kedua anak Pembanding dan Terbanding ;
- Bahwa dalil Terbanding dan keterangan diatas sudah cukup menjelaskan
bahwa dari Pembanding dan teman laki-lakinya turun dari mobil masuk
ke Hotel Elegan tersebut hingga keluar dari hotel tersebut tidak ditemui
adanya saksi II pada saat itu dan hanya mereka berdua (Pembanding
dan teman laki-lakinya), yang mana menurut logika dan akal sehat jika
seorang wanita dan pria masuk kedalam sebuah hotel yang tidak ditemui
di lobby hotel pada saat itu, sangat patut untuk di duga mereka berada
didalam kamar hotel tersebut, dan sangatlah wajar jika Terbanding saat
itu menduga telah terjadi hal-hal yang memalukan antara Pembanding
dan teman laki-lakinya tersebut, sehingga sangat beralasan jika
Terbanding sangat marah dan tidak mempercayai Pembanding lagi ;
- Bahwa benar atas kejadian tersebut Terbanding melaporkan
Pembanding ke Polresta Medan (vide Bukti T-5), karena Terbanding
sudah sangat malu dan tidak tahan lagi melihat segala perbuatan yang
telah dilakukan oleh Pembanding, yang mana perbuatan Pembanding
tersebut sudah membuat malu nama baik keluarga baik keluarga
Pembanding maupun keluarga Terbanding ;
- Bahwa oleh karenanya sangat patut menurut hukum jika Judex Factie
Pengadilan Negeri Medan, mempertimbangkan jika Pembanding
bukanlah seorang ibu yang baik untuk kedua anak Pembanding dan
Terbanding, karena tidak selayaknya perilaku seorang istri dan ibu
seperti itu, yang mana seorang ibu haruslah memberikan contoh yang
baik untuk anak-anaknya, sehingga sangat patut jika Judex Factie
Pengadilan Tinggi Medan untuk menolak dalil dalil Pembanding tersebut ;
4. TENTANG PERTIMBANGAN MAJELIS HAKIM JUDEX FACTIE HALAMAN 32 MENGENAI BUKTI T-12 TENTANG FOTO ASLI PENGGUGAT YANG DIBENARKAN SAKSI NURLELA PURBA DAN RITA ANDRIANI ;
1. Bahwa tidak benar jika bukti T-12 tersebut saksi III dan saksi II
membenarkan jika kedua saksi tersebut berada pada photo tersebut
bersama anak-anak Pembanding dan Terbanding, yang mana di photo
tersebut hanya telihat Pembanding dengan teman-temannya, dan jelas
bukti T-12 sudah membuktikan jika Pembanding sering keluar rumah
berkumpul rumah dari pagi hingga malam hari ;
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Putusan Perdata Nomor 245/PDT/2017/PT.MDN Halaman 32 dari 37
2. Bahwa kemudian benar jika Pembanding mempunyai tato dibagian
punggungnya yang dibenarkan oleh keterangan saksi III dan saksi II
pada perkara a quo, dan tidak benar jika Pembanding meminta izin
terlebih dahulu kepada Terbanding, dan benar pula jika antara
Pembanding dan Terbanding tidak pernah mempermasalahkan hal
tersebut, namun akan tetapi Pembanding adalah seorang ibu untuk
kedua anak-anak Pembanding dan Terbanding dan sebaiknya
Pembanding tidak mencontohkan hal tersebut kepada anak-anaknya,
yang mana tato tersebut sering dilihat oleh anak-anak Pembanding dan
Terbanding, dan orang bertato tersebut terkesan orang yang nakal dan
tidak baik dipandang mata, dan jika Pembanding adalah sebagai seorang
ibu yang baik, seharusnya tidak mencontohkan hal tersebut kepada
kedua anak Pembanding dan Terbanding ;
3. Bahwa yang menjadi masalah terhadap tato di punggung Pembanding,
yakni Pembanding adalah seorang ibu bagi anak-anaknya dan tidak
semestinya memberikan contoh yang demikan, sebagaimana yang sudah
disebutkan pada dalil Terbanding pada poin 2 diatas, maka oleh karena
Judex Factie Pengadilan Negeri Medan sudah sangat tepat dalam
memeberikan pertimbangan dan penerapan hukum nya;
4. Bahwa selanjutnya berdasarkan fakta-fakta dan bukti-bukti yang
bersesuaian dan diperkuat pula dengan keterangan saksi-saksi yang
telah diajukan oleh Terbanding pada saat pemeriksaan tingkat pertama
Judex Factie Pengadilan Negeri Medan, yang sudah terbukti jika
Pembanding hampir setiap hari pergi keluar rumah dan melalaikan
tugasnya sebagai seorang ibu untuk mengasuh dan merawat kedua anak
Pembanding dan Terbanding, dan sangat patut jika pengasuhan dan
perwalian terhadap kedua anak Pembanding dan Terbanding tidak
diberikan kepada Pembanding ;
Bahwa berdasarkan uraian-uraian dan bukti-bukti diatas sudah patut
menurut hukum jika Judex Factie Pengadilan Tinggi Medan menguatkan
putusan Judex Factie Pengadilan Negeri Medan yang seraya menyatakan
jika hak Pengasuhan dan Perwalian kedua anak Pembanding dan
Terbanding tetap diberikan kepada Terbanding ;
2. TENTANG BIAYA NAFKAH ANAK PEMBANDING DAN TERBANDING
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Putusan Perdata Nomor 245/PDT/2017/PT.MDN Halaman 33 dari 37
- Bahwa berdasarkan alasan-alasan yang telah Terbanding sebutkan
diatas sebenarnya telah membuktikan betapa tidak pantas dan tidak
baiknya perilaku Pembanding sebagai seorang istri dan ibu, yang mana
hal tersebut diperkuat pula dengan putusan Judex Factie Pengadilan
Negeri Medan yang menyatakan jika hak Pengasuhan dan Perwalian
atas kedua anak Pembanding dan Terbanding diberikan kepada
Terbanding, dan oleh karena kedua anak Pembanding dan Terbanding
diberikan hak asuh dan perwaliannya kepada Terbanding, maka sangat
patut dan beralasan hukum jika biaya nafkah yang diberikan kepada
Pembanding setiap bulannya Rp. 1.500.000,- (satu juta lima ratus ribu
rupiah) dan paling lama diberikan tanggal 10 setiap bulannya (vide
Putusan Pengadilan Negeri Medan Halaman 46) ;
- Bahwa benar sejak Pembanding keluar dari rumah hingga saat ini anak
Pertama (Anak I) masih tinggal bersama Pembanding, namun akan tetapi
Terbanding tidak melupakan kewajibannya sebagai seorang ayah serta
tetap memenuhi kebutuhannya dengan mentransfer uang ke rekening
Pembanding sebesar Rp. 1.500.000,- s/d Rp. 2.000.000,- setiap
bulannya, dan biaya tersebut sudah diperhitungkan sesuai dengan
kebutuhan anak tersebut, dan mengenai cukup atau tidaknya seharunya
Pembanding harus lebih teliti dalam memperhitungkan pengeluaran
sehingga biaya untuk kebutuhan anak tersebut dapat terpenuhi ;
- Bahwa selanjutnya mengenai biaya nafkah perbulan yang harus
diberikan kepada Pembanding sebesar Rp. 8.500.000,- (delapan juta
lima ratus ribu rupiah) adalah bertentangan dengan keadaan yang
sebenarnya yang mana jelas oleh Judex Factie Pengadilan Negeri
Medan telah memberikan hak pengasuhan dan perwaliannya kepada
Terbanding yang mana segala kebutuhan kedua anak Pembanding dan
Terbanding tersebut dibiayai oleh Terbanding seluruhnya dan sangat
tidak patut jika Terbanding memberikan biaya kedua anak-anak
Pembanding dan Terbanding diberikan lagi kepada Pembanding, dan
oleh karena Terbanding ada itikad baik dan bertanggung jawab terhadap
Pembanding maka dalam hal ini sangat wajar jika biaya nafkah tersebut
diberikan kepada Pembanding sebesar Rp. 1.500.000,- (satu juta lima
ratus ribu rupiah) sebagaimana pertimbangan Judex Factie Pengadilan
Negeri Medan ;
- Bahwa oleh karena pengasuhan dan perwaliannya telah diberikan
kepada Terbanding dan sebagai Bapak yang bertanggung jawab pastilah
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Putusan Perdata Nomor 245/PDT/2017/PT.MDN Halaman 34 dari 37
Terbanding akan memenuhi segala kebutuhan kedua anak-anak
Pembanding dan Terbanding tersebut dan tidak pula melalaikan
kewajibannya kepada Pembanding, sehingga oleh karenanya cukup
alasan Judex Factie Pengadilan Tinggi Medan untuk menolak dalil-dalil
Pembanding tersebut ;
B. DALAM REKONPENSI
1. Bahwa dalil-dalil yang terurai dalam konpensi diatas ada relevansinya
dengan dalil-dalil rekonpensi ini sehingga secara mutatis mutandis
mohon dianggap terulang kembali dan merupakan bagian tidak
terpisahkan dalam rekonpensi ini ;
2. Bahwa benar pertimbangan Judex Factie dalam gugatan Konpensi dan
gugatan Rekonpensi sangat berkaitan satu sama lain yakni putusnya
perkawinan (perceraian) dan Pengasuhan anak serta biaya nafkah anak
Pembanding dan Terbanding, yang mana jelas telah di sebutkan dalam
Pertimbangan dan Penerapan hukumnya oleh Judex Factie Pengadilan
Negeri Medan telah bersesuaian dengan fakta dan bukti-bukti dan
keterangan saksi saksi para pihak di persidangan ;
3. Bahwa dari dalil-dalil, fakta-fakta hukum, bukti-bukti dan keterangan
saksi-saksi para pihak yang berperkara maka putusan Judex Factie telah
mempertimbangkan seluruh aspek hukum, dan terbukti dari Azas
Kepentingan Anak, maka terbukti Pembanding bukan ibu kandung yang
baik untuk anak-anaknya yang tidak dapat memelihara dan menjaga
kepentingan anak-anaknya berdasarkan bukti-bukti tersebut diatas, maka
sangat beralasan hukum Memori Banding dari Pembanding di tolak
seluruhnya dan menguatkan putusan Pengadilan Negeri Medan ;
Berdasarkan uraian dan fakta-fakta hukum tersebut diatas maka sudikiranya
yang terhormat Majelis Hakim Tinggi yang memeriksa dan mengadili perkara ini,
mengambil dan menjatuhkan putusan yang amarnya berbunyi sebagai berikut :
- Menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor :
657/PDT.G/2016/PN-MDN, Tanggal 23 Februari 2017 ;
Menimbang, bahwa Pertimbangan Majelis Hakim Tingkat Pertama telah
tepat dan benar menurut Hukum, dalam petitum Konvensi dan Rekonvensi,
yang dalam diktumnya menghukum. Tergugat Konvensi semula Penggugat
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Putusan Perdata Nomor 245/PDT/2017/PT.MDN Halaman 35 dari 37
Rekonvensi untuk membayar biaya perkara sejumlah Rp. 430.900,- (empat
ratus tiga puluh sembilan ratus ribu rupiah) kurang tepat sebagaimana dalam
pertimbangan Hukum Majelis Hakim Tingkat Pertama yang menghukum Para
pihak untuk membayar biaya perkara secara tanggung Renteng ;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas Putusan
Majelis Hakim Tingkat Pertama perlu diperbaiki sekedar dalam diktum Putusan
Konvensi dan Rekonvensi sebagaimana amar Putusan Majelis Hakim Tingkat
Banding dibawah ini ;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut
diatas maka putusan Pengadilan Negeri Medan tanggal 3 Mei 2016 Nomor
370/Pdt.G/2015/PN-Mdn tidak dapat dipertahankan lagi dan harus di batalkan
dimana Para pihak masing-masing dihukum untuk membayar biaya perkara ;
Memperhatikan Pasal 39 ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974
jo. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 Pasal 19 (f), dan Pasal 157 RBg
serta peraturan-peraturan lain yang bersangkutan;
MENGADILI
- Menerima permohonan banding dari Pembanding semula Penggugat;
- Memperbaiki Putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor :
657/Pdt.G/2016/PN.Medan tanggal 23 Februari 2017, sekedar mengenai
biaya Perkara, sehingga amar selengkapnya berbunyi sebagai berikut :
DALAM KONVENSI
I. Dalam Pokok Perkara:
1. Mengabulkan gugatan Penggugat sebagian;
2. Menyatakan perkawinan antara Penggugat Rekonpensi dengan Tergugat
Rekonpensi yang telah melangsungkan Perkawinan secara Agama dan
kepercayaannya dihadapan pemuka Agama Budha bernama Saksi I Pada
tanggal 07 Oktober 2010 di Kelenteng Chie Kong Jalan Garuda No. 68 – B
Medan, dan juga telah di daftarkan di Dinas Kependudukan Kota Medan
adalah sah secara hukum ;
3. Menyatakan Perkawinan antara Penggugat Rekonpensi dan Tergugat
Rekonpensi yang telah didaftarkan dan dicatatkan di Dinas Kependudukan
Kota Medan sebagaimana tertuang dalam Akta Perkawinan Nomor :
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Putusan Perdata Nomor 245/PDT/2017/PT.MDN Halaman 36 dari 37
2659/T/MDN/2010 tanggal 08 Desember 2010 putus karena perceraian
dengan segala akibat hukumnya ;
4. Memerintahkan kepada Penggugat untuk melaporkan paling lambat 60
(enam puluh) hari sejak putusan pengadilan tentang perceraian yang telah
memperoleh kekuatan hukum tetap kepada Dinas Kependudukan dan
Catatan Sipil Kota Medan untuk mencatat pada register akta perceraian
dan menerbitkan akta perceraian;
5. Menolak gugatan Penggugat selebihnya;
II. DALAM REKONVENSI
1. Mengabulkan gugatan Penggugat Rekonvensi sebagian;
2. Menetapkan dan memberikan hak asuh anak Penggugat Rekonpensi dan
Tergugat Rekonpensi kepada Penggugat Rekonpensi terhadap kedua
anak-anak sampai dewasa menurut hukum yang bernama :
c) Anak I (Perempuan)
d) Anak II (Laki-Laki).
3. Menetapkan agar Penggugat Rekonpensi untuk memberikan biaya nafkah
kepada Tergugat Rekonpensi setiap bulannya sebesar Rp. 1.500.000,-
(satu juta lima ratus ribu rupiah) yang mana biaya tersebut akan di transfer
ke Rekening Tergugat Rekonpensi paling lama setiap bulannya tanggal
10, dan hal tersebut akan dilaksanakan oleh Penggugat Rekonpensi
setelah Perkara ini mempunyai kekuatan hukum tetap ;
4. Menolak gugatan Penggugat Rekonvensi selebihnya;
III. DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI
- Menghukum Penggugat Konvensi dan Penggugat Rekonvensi membayar
biaya perkara untuk tingkat pertama dan biaya perkara ditingkat banding
sebesar Rp. 150.000 (seratus lima puluh ribu rupiah) masing-masing
separuhnya secara Tanggung Renteng;
Demikian diputus dalam musyawarah Majelis Hakim Pengadilan Tinggi
Medan pada hari Rabu tanggal 4 Oktober 2017, oleh Kami: H.A.N DALIMUNTHE, SH., MM., MH Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Medan sebagai
Hakim Ketua Majelis, ERWAN MUNAWAR, SH., MH dan AGUNG WIBOWO, SH., M.Hum masing-masing sebagai Hakim-Hakim Anggota, yang ditunjuk
untuk memeriksa dan mengadili perkara tersebut dalam peradilan tingkat
banding, berdasarkan Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Medan Nomor :
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Putusan Perdata Nomor 245/PDT/2017/PT.MDN Halaman 37 dari 37
245/PDT/2017/PT-MDN tanggal 18 Agustus 2017, putusan tersebut diucapkan
dalam sidang terbuka untuk umum pada hari Selasa tanggal 10 Oktober 2017, oleh Hakim Ketua Majelis tersebut dengan didampingi Hakim-Hakim Anggota
serta PITER MANIK, SHsebagai Panitera Pengganti pada Pengadilan Tinggi
Medan, tanpa dihadiri oleh kedua belah pihak berperkara;
Hakim Anggota, Hakim Ketua Majelis,
ERWAN MUNAWAR, SH., MH H.A.N DALIMUNTHE, SH., MM., MH AGUNG WIBOWO, SH., M.Hum
Panitera Pengganti.
PITER MANIK, SH Perincian Biaya :
1. Meterai Rp. 6.000,- 2. Redaksi Rp. 5.000,- 3. Pemberkasan Rp 139.000,-
Jumlah Rp. 150.000,-
top related