pengadilan tinggi medan · pengadilan tinggi medan putusan nomor: 247/pdt/2017/pt.mdn halaman 1...
Post on 27-Apr-2019
232 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Putusan Nomor: 247/PDT/2017/PT.MDN Halaman 1 dari 21
P U T U S A N
Nomor. 247/PDT/2017/ PT.MDN.
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkara-
perkara perdata pada Pengadilan tingkat banding telah menjatuhkan putusan
sebagai berikut dalam perkara antara :
HERYSON MS. GINTING Als. HERI GINTING, 39 tahun, Laki-laki, Kristen
Khatolik, Wiraswasta, bertempat tinggal dahulu di Jln. Garu
II Gang Damai No. 55 C Harjosari I Kec. Medan Amplas
Kodya Medan, sekarang di Dusun Bertungen Jehe I Desa
Sukandebi Kec. Tigalingga Kab. Dairi, dalam hal ini
memberikan kuasa kepada Joseph Situmorang, S.H. dan
Irawaty, S.H. Advokat/Penasehat Hukum pada Kantor
Lembaga Bantuan Hukum Pusat Bantuan dan Pengabdi
Hukum Indonesia (LBH-PUSBADHI) Kab. Dairi dan Pakpak
Bharat, beralamat di Jln. Persada No. 20 Huta Rakyat Kec.
Sidikalang Kab. Dairi, berdasarkan Surat Kuasa Khusus
tanggal 28 September 2016 yang telah didaftarkan di
Kepaniteraan Pengadilan Negeri Sidikalang pada hari
Kamis tanggal 28 September 2016, selanjutnya disebut
sebagai PEMBANDING Semula PENGGUGAT ;
L A W A N LENTINA TOGATOROP, 40 tahun, Perempuan, Kristen, Bertani, bertempat
tinggal di Dusun Bertungen Jehe I Desa Sukandebi Kec.
Tigalingga Kab. Dairi, dalam hal ini memberikan kuasa
kepada Efendi Tambunan, S.H., S.E., M.M., M.H. dan Ir.
Eron Jekson Sihombing, S.H. Advokat/Penasehat Hukum
pada Firma Hukum Perisai Keadilan, beralamat di Jln.
Saudara No. 70 A Kel. Sudirejo II Kec. Medan Kota,
Medan, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 7
Desember 2016 yang telah didaftarkan di Kepaniteraan
Pengadilan Negeri Sidikalang pada hari Kamis tanggal 8
Desember 2016, selanjutnya disebut sebagai
TERBANDING Semula TERGUGAT ;
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Putusan Nomor: 247/PDT/2017/PT.MDN Halaman 2 dari 21
Pengadilan Tinggi tersebut ;
Telah membaca berkas perkara dan surat-surat yang berhubungan
dengan perkara ini ;
TENTANG DUDUK PERKARA
Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat gugatan tanggal 3
Oktober 2016 yang diterima dan didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan
Negeri Sidikalang pada tanggal 4 Oktober 2016 dalam Register Nomor
16/Pdt.G/2016/PN-Sdk, telah mengajukan gugatan sebagai berikut :
1. Bahwa Almarhum MICKAEL MANTEK GINTING bersama Isterinya
Almarhum BUNGA ISI SITUNGKIR adalah pasangan Suami-Isteri yang
dikaruniai anak-anak yaitu :
- ROLIM BR. GINTING (Almarhum).
- EMMON GINTING (Almarhum).
- REKEN GINTING (Almarhum).
- PERPETUA BR. GINTING.
- SERTA JUNI BR. GINTING.
2. Bahwa semasa hidupnya, almarhum Mickael Mantek Ginting dengan
Isterinya Almarhum Bunga Isi Situngkir memiliki harta gono-gini berupa
rumah, tanah pertapakan dan tanah perladangan yang seluruhnya
terletak di Dusun Bertungen Jehe I Desa Sukandebi Kecamatan
Tigalingga Kabupaten Dairi, hal mana atas harta gono-gini almarhum
tersebut telah pula dibagi-bagi kepada anak-anaknya dimana pembagian
harta gono-gini ini disaksikan langsung anak beru PULUNG
SEMBIRING, dalam persidangan ini Surat Pernyataan Pulung Sembiring
akan diajukan Penggugat sebagai bukti surat dengan Tanda bukti P.-1.
3. Bahwa bahagian harta gono-gini almarhum Mickael Mantek Ginting
dengan isterinya almarhum Bunga Isi Situngkir yang menjadi bagian
anaknya EMMON GINTING (almarhum) semasa hidupnya salah satunya
adalah tanah perladangan dengan ukuran 19.943 Meter Persegi, yang
terletak di Dusun Bertungen Jehe I Desa Sukandebi Kecamatan
Tigalingga Kabupaten Dairi, dimana saat telah dibagi semasa hidupnya
EMMON GINTING telah mensertifikatkannya menjadi Sertifikat Hak Milik
Nomor 239 Tahun 2000 An. Emmon Ginting seluas 19.943 Meter
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Putusan Nomor: 247/PDT/2017/PT.MDN Halaman 3 dari 21
Persegi, sehingga beralasan hukum bahwa tanah perladangan yang
telah bersertifikat seluas 19.943 meter persegi dengan bukti Hak
Sertifikat Hak Milik nomor 239 Tahun 2000 adalah hak milik Emmon
Ginting yang sah secara hukum, dalam persidangan ini Penggugat
mengajukan copy Turunan Sertifikat Hak Milik No. 239 Tahun 2000 An.
Emmon Ginting sebagai bukti dengan tanda bukti P.-2 (asli sertifikat
berada di tangan Tergugat karena dititip semasa hidupnya almarhum
Emmon Ginting kepada adik kandungnya almarhum Reken
Ginting/suami Tergugat dimana untuk proses pengembalian sertifikat
tersebut Penggugat telah mengajukan laporan secara pidana berupa
perbuatan tindak pidana penggelapan terhadap Tergugat dengan Lp. No.
: LP/259/IX/2016/SU/DR/SPK, tanggal 20 September 2016, menjadi
bukti pendukung dalam persidangan ini dengan tanda bukti P.-3.
4. Bahwa Emmon Ginting dengan isterinya Rut Nurhayati Simatupang
dalam perkawinannya hanya dikaruniai satu orang anak yaitu HERYSON
GINTING Als HERI GINTING (Penggugat), sebagaimana dibuktikan
dengan Surat Pernyataan Ahli Waris tanggal September 2016 (dalam
persidangan ini Penggugat ajukan sebagai bukti surat dengan tanda
bukti P.-4), oleh karenanya secara hukum pula wajar segala sesuatunya
yang menjadi harta almarhum Emmon Ginting dengan isterinya
almarhum Rut Nurhayati Simatupang jatuh ke tangan Heryson Ginting
Als. Heri Ginting sebagai anak dan pewaris tunggal.
5. Bahwa semasa hidupnya, almarhum Emmon Ginting bekerja sebagai
PNS di Medan dan tinggal di Medan sampai akhir hayatnya, oleh
karenanya harta gono-gini almarhum Mickael Mantek Ginting dengan
isterinya Almarhum Bunga Isi Situngkir yang menjadi bahagian hak
almarhum Emmon Ginting selama ini diserahkan pengusahaannya,
perawatannya serta pengawasannya kepada adiknya REKEN GINTING
yang tinggal dan berdomisili di Dusun Bertungen Jehe I Desa Sukandebi
Kecamatan Tigalingga Kabupaten Dairi dan Sertifikat Hak Milik Nomor
239 Tahun 2000 An. Emmon Ginting sebagai alas hak tanah
perladangan seluas 19.943 meter persegi DITITIPKAN JUGA kepada
REKEN GINTING adiknya dengan perjanjian secara lisan dahulu apabila
nantinya almarhum Emmon Ginting ataupun anaknya pulang kembali ke
Dusun Bertungen Jehe I Desa Sukandebi Kecamatan Tigalingga
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Putusan Nomor: 247/PDT/2017/PT.MDN Halaman 4 dari 21
Kabupaten Dairi, tanah perladangan serta Sertifikat Hak Milik tersebut
akan dikembalikan kepada Emmon Ginting ataupun anaknya Heryson
Ginting Als. Heri Ginting.
6. Bahwa selanjutnya, almarhum Emmon Ginting tidak sempat pulang ke
Dusun Bertungen Jehe I Desa Sukandebi, karena almarhum Emmon
Ginting sebelum sempat pulang sudah meninggal dunia di Medan.
7. Bahwa kemudian, mengingat amanah orang tuanya Emmon Ginting,
Penggugat pada awal tahun 2016 yang lalu pulang ke Dusun Bertungen
Jehe I Desa Sukandebi Kecamatan Tigalingga dengan maksud dan
tujuan untuk meminta kembali Tanah Perladangan yang menjadi
bahagian hak orang tuanya beserta Sertifikat Hak Milik no. 239 Tahun
2000 yang pernah dititipkan almarhum Emmon Ginting kepada adiknya
Reken Ginting, namun Reken Ginting juga telah meninggal dunia dan
yang tinggal serta menempati rumah almarhum Reken Ginting saat ini
adalah Isteri ke 4 (empat)nya yaitu LENTINA TOGATOROP (Tergugat).
8. Bahwa setahu bagaimana, isteri Ke 4 (empat) Reken Ginting yaitu
Tergugat yang meneruskan mengusahai, merawat dan mengawasi tanah
perladangan yang dititip almarhum Emmon Ginting dan yang
meneruskan memegang Sertifikat Hak Milik No. 239 Tahun 2000
tersebut, dengan dasar hukum yang tidak jelas TELAH MENOLAK
UNTUK MENGEMBALIKAN TANAH PERLADANGAN BESERTA
SERTIFIKAT HAK MILIK NO. 239 TAHUN 2000 TERSEBUT kepada
Penggugat, sehingga Penggugat berusaha untuk meminta kembali
secara kekeluargaan dan upaya tersebut telah dilakukan Penggugat
berulang kali namun Tergugat tetap menolak untuk mengembalikannya
dan malah MENGKLAIM TANAH PERLADANGAN TERSEBUT beserta
SERTIFIKAT HAK MILIK NO. 239 TAHUN 2000 An. EMMON GINTING
adalah hak miliknya yang menjadi peninggalan harta Reken Ginting.
9. Bahwa adapun tanah perladangan yang menjadi bagian hak milik
Emmon Ginting semasa hidupnya yang diperoleh dari bahagian harta
gono-gini almarhum Mickael Mantek Ginting dengan isterinya Almarhum
Bunga Isi Situngkir, terletak di Dusun Bertungen Jehe I Desa Sukandebi
Kecamatan Tigalingga Kabupaten Dairi dengan ukuran serta batas-batas
sebagaimana yang telah tertuang dalam Surat Ukur/Peta Sertifikat Hak
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Putusan Nomor: 247/PDT/2017/PT.MDN Halaman 5 dari 21
Milik Nomor 239 Tahun 2000, berikut SHM No. 239 Tahun 2000
DISEBUT SEBAGAI OBJEK SENGKETA.
10. Bahwa perbuatan Tergugat yang tidak mau dan bersedia
mengembalikan tanah perladangan yang menjadi bagian hak milik
almarhum Emmon Ginting beserta Sertifikat Hak Milik No. 239 Tahun
2000 An. Emmon Ginting kepada Penggugat SECARA HUKUM ADALAH PERBUATAN YANG MELAWAN HUKUM.
11. Bahwa oleh karena perbuatan Tergugat yang tidak mau dan bersedia
mengembalikan amanah titipan Almarhum Emmon Ginting orang tua
Penggugat, berupa tanah perladangan dengan Sertifikat Hak Milik no.
239 Tahun 2000 an. Emmon Ginting kepada Penggugat adalah
perbuatan yang melawan hukum, maka wajar secara hukum pula
Tergugat haruslah dihukum untuk “Mengembalikan tanah perladangan
yang menjadi bahagian hak milik Emmon Ginting beserta sertifikatnya
yaitu Sertifikat Hak Milik No. 239 Tahun 2000 An. Emmon Ginting”
kepada Penggugat dalam keadaan baik adanya sebagaimana sedia kala
dahulu tanpa syarat apapun juga, untuk selanjutnya dapat dikuasai,
diusahai dan dimiliki Penggugat secara leluasa sebagai anak dan ahli
waris tunggal almarhum Emmon Ginting.
12. Bahwa melihat gelagat dan itikad tidak baik dari Tergugat selama ini,
dikwatirkan Tergugat akan mengalihkan kepemilikan hak atas tanah
perladangan tersebut dan ataupun mengalihkan hak atas tanah
perladangan tersebut kepada pihak ketiga, maka beralasan kiranya
secara hukum segala perbuatan hukum dan atau perbuatan apapun
adanya yang dilakukan oleh Tergugat atas objek sengketa adalah TIDAK
SAH SECARA HUKUM DAN BATAL DEMI HUKUM untuk selanjutnya
terhadap objek sengketa DIMOHONKAN kepada Majelis Hakim yang
memeriksa serta mengadili perkara ini untuk meletakkan SITA
PENJAGAAN.
13. Bahwa sepanjang sepengetahuan Penggugat hal mana semasa hidup
almarhum Emmon Ginting, orang tua Penggugat menerangkan kepada
Penggugat saat kakek Penggugat memberikan tanah perladangan
tersebut menjadi bagian hak milik almarhum Emmon Ginting, di atas
tanah perladangan tersebut telah ditanami dan tumbuh tanaman keras
seperti durian, pete dan sebagainya. Oleh karenanya beralasan hukum
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Putusan Nomor: 247/PDT/2017/PT.MDN Halaman 6 dari 21
kiranya apabila kelak gugatan Penggugat ini diterima dan telah
berkekuatan hukum adanya maka saat pengembalian tanah perladangan
tersebut dari Tergugat kepada penggugat, tanaman keras yang tumbuh
di tanah perladangan tersebut tetap dipertahankan sebagai bahagian
yang tidak terpisahkan dari pengembalian tanah perladangannya.
14. Bahwa kemudian di atas tanah perladangan yang menjadi objek
sengketa tersebut saat ini telah pula ada “Pekuburan Keluarga”, hal
mana almarhum Reken Ginting adik kandung almarhum Emmon Ginting
juga telah dimakamkan di atas tanah perladangan tersebut, namun
khusus untuk pekuburan yang telah ada saat ini di atas tanah
perladangan tersebut, kelak apabila gugatan Penggugat ini dikabulkan
dan telah berkekuatan hukum tetap maka pekuburan tersebut TIDAK PERLU DIBONGKAR/DIUSIK.
15. Bahwa berdasarkan hukum, seseorang yang merasa kepentingan
hukumnya telah diganggu, dibenarkan mengajukan gugatan terhadap
orang yang dengan SECARA NYATA menguasai, menguasai sesuatu
hak yang diganggu tersebut, sehingga dalam gugatan ini, Penggugat
mengajukan gugatan terhadap Tergugat.
16. Bahwa perbuatan Tergugat yang telah melawan hukum atas tanah
perladangan peninggalan orang tua Penggugat tersebut diatas, telah
pula berakibat TIMBULNYA KERUGIAN MATERIIL DAN IMMATERIIL
atas diri Penggugat, karena Penggugat TIDAK DAPAT LAGI
MENIKMATI HASIL TANAH PERLADANGAN HARTA PENINGGALAN
ORANG TUA PENGGUGAT SECARA LELUASA, hal mana kerugian
dimaksud dapat diperkirakan secara nyata berupa kerugian materiil
sebesar Rp.85.000.000.- (delapan puluh lima juta rupiah) sejak Tergugat
menguasai, mengusahai dan mengaku/menklaim memiliki tanah
perladangan yang secara hukum adalah harta peninggalan orang tua
Penggugat tersebut sampai gugatan ini diajukan oleh Penggugat, dan
Kerugian Immatriil hal mana sebenarnya tidaklah dapat diukur dengan
nilai mata uang karena telah terusiknya harga diri dan kepentingan
hukum Penggugat, namun untuk sekedar kepastian hukumnya kelak
apabila gugatan ini dikabulkan cukup beralasan kiranya Penggugat
menetapkan kerugian dimaksud dengan nilai nominal uang sebesar
Rp.115.000.000.- (seratus lima belas juta rupiah), sehingga dengan
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Putusan Nomor: 247/PDT/2017/PT.MDN Halaman 7 dari 21
adanya perbuatan yang melawan hukum yang dilakukan Tergugat
tersebut diatas, Penggugat telah mengalami kerugian materiil dan
immatriil sebesar Rp.200.000.000.- (dua ratus juta rupiah), hal mana
secara hukum wajar haruslah dibayarkan tunai dan seketika tanpa syarat
apapun juga oleh Tergugat kepada Penggugat.
17. Bahwa karena melihat Itikad tidak baik dari Tergugat selama ini, agar
kelak kerugian Penggugat dapat terakomodir secara hukum dan
mendapat kepastian hukum tidak hampa adanya kelak, maka wajar dan
pantas kiranya terhadap harta-benda Tergugat diletakkan SITA
JAMINAN yang akan ditunjuk tersendiri oleh Penggugat nantinya.
18. Bahwa timbulnya gugatan ini adalah akibat perbuatan Tergugat yang
melawan hukum, maka secara hukum wajar dan pantas segala biaya –
biaya yang timbul dalam perkara ini dibebankan seluruhnya kepada
Tergugat.
19. Bahwa untuk selebihnya hal-hal yang belum lengkap untuk membuktikan
gugatan Penggugat dalam perkara a quo, Penggugat akan
mengajukannya dalam persidangan atas perkara a quo ini nantinya.
Berdasarkan alasan hukum yang telah Penggugat uraikan diatas, dengan ini
dengan segala kerendahan hati Penggugat melalui kuasanya memohon
kepada Ketua Pengadilan Negeri Sidikalang untuk sudi kiranya menunjuk dan
menetapkan Majelis Hakim yang akan memeriksa dan mengadili perkara ini
untuk selanjutnya Majelis Hakim tersebut menetapkan suatu hari persidangan
untuk itu dan memanggil para pihak melalui Kepaniteraan Pengadilan Negeri
Sidikalang untuk hadir pada hari persidangan yang telah ditentukan tersebut
serta memutuskan perkara a quo dengan amar putusannya sebagai berikut :
MEMUTUSKAN :
1. Menyatakan gugatan Penggugat dikabulkan untuk seluruhnya.
2. Menyatakan secara hukum tanah perladangan seluas 19.943 meter
persegi dengan bukti Hak Sertifikat Hak Milik No. 293 Tahun 2000 An.
Emmon Ginting yang terletak di Dusun Bertungen Jehe I Desa
Sukandebi Kecamatan Tigalingga Kabupaten Dairi adalah sah secara
hukum harta almarhum Emmon Ginting dari bagian harta gono-gini
almarhum Mickael Mantek Ginting dengan isterinya Almarhum Bunga Isi
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Putusan Nomor: 247/PDT/2017/PT.MDN Halaman 8 dari 21
Situngkir yang menjadi warisan hak milik Penggugat SAH SECARA
HUKUM DAN BERKEKUATAN HUKUM ADANYA.
3. Menyatakan Penggugat berdasarkan surat keterangan ahli waris tanggal
September 2016 adalah sah anak dan ahli waris tunggal almarhum
Emmon Ginting dengan isterinya almarhum Rut Nurhayati Simatupang.
4. Menyatakan perbuatan Tergugat yang MENGUASAI, MENGUSAHAI
DAN MENGKLAIM MEMILIKI tanah perladangan hak milik almarhum
Emmon Ginting yang dahulu dititipkan kepada Reken Ginting beserta
Sertifikat Hak Milik No. 293 Tahun 2000 An. Emmon Ginting dan tidak
mau atau bersedia mengembalikannya kepada Penggugat adalah
Perbuatan Yang Melawan Hukum.
5. Menghukum Tergugat untuk mengembalikan tanah perladangan tersebut
berikut Sertifikat Hak Milik No. 293 Tahun 2000 An. Emmon Ginting
dalam keadaan baik adanya kepada Penggugat tanpa syarat apapun
juga.
6. Menyatakan segala yang dimiliki Tergugat berupa sesuatu hal baik
berupa surat maupun hal lainnya yang menimbulkan hak dan ataupun
yang dapat meniadakan hak atas tanah perladangan harta almarhum
Emmon Ginting adalah cacat hukum dan BATAL DEMI HUKUM.
7. Menetapkan meletakkan SITA PENJAGAAN atas objek sengketa.
8. Menghukum Tergugat untuk dengan seketika dan tunai tanpa syarat
apapun juga mengganti serta membayarkan kepada Penggugat kerugian
materiil dan immateriil yang dialami Penggugat akibat perbuatan yang
melawan hukum yang telah dilakukan Tergugat atas harta almarhum
Emmon ginting total keseluruhannya sebesar Rp.200.000.000.- (dua
ratus juta rupiah).
9. Meletakkan sita jaminan atas harta benda Tergugat.
10. Membebankan biaya yang timbul dalam perkara ini kepada Tergugat.
Atau :
Apabila Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini berpendapat
lain, mohon keadilan yang seadil-adilnya.
Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat tersebut, Tergugat
memberikan jawaban pada pokoknya sebagai berikut :
I. DALAM EKSEPSI
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Putusan Nomor: 247/PDT/2017/PT.MDN Halaman 9 dari 21
1. Gugatan Kurang Pihak (Exceptio Plurium Litis Consortium) a. Seluruh Ahli Waris (anak-anak) Mickael Mantek Ginting Tidak
Digugat
Bahwa Penggugat mendalilkan harta yang menjadi objek sengketa
adalah berasal dari harta gono-gini almarhum Mickael Mantek Ginting
dan isterinya almarhumah Bunga Isi Situngkir (gugatan butir 1) dan
ditegaskan dalam Petitum Butir (2): “....adalah sah secara hukum harta
almarhum Emmon Ginting dari bagian Harta Gono-gini almarhum
Mickael Mantek Ginting....“, maka harta berupa tanah perladangan
tersebut merupakan warisan, sehingga seluruh keturunan yang lain dari
almarhum kakek/nenek Penggugat harus digugat yaitu keturunan dari
almarhumah ROLIM BR. GINTING, PERPETUA BR. GINTING, dan
SERTA JUNI BR. GINTING. Oleh karena gugatan dalam perkara a quo
kurang pihak maka gugatan tersebut harus ditolak;
b. Seluruh Ahli Waris Reken Ginting Tidak Digugat
Bahwa jika Penggugat merasa sertifikat itu sebelumnya ada dalam
penguasaan almarhum Reken Ginting, maka Reken Ginting yang dapat
digugat, jika masih hidup, tetapi jika yang bersangkutan telah
meninggal dunia, maka gugatan harus ditujukan kepada seluruh ahli
warisnya, bukan hanya satu orang yaitu isteri Reken Ginting, karena
ahli waris lain (anak-anaknya) masih ada, antara lain Anita Br. Ginting,
Nico Ginting, Tupa Ginting, Yusuf Ginting, Indah Ginting, dll.
Bahwa para ahli waris Reken Ginting ini harus dibuat sebagai Tergugat
atau Turut Tergugat agar dapat dinyatakan tunduk dalam perkara
perdata ini. Putusan MA RI No. 663 K/Sip/1971, Tgl 6 Agustus 1971 Jo.
Putusan MARI No. 1038 K/Sip/1972, Tgl 1 Agustus 1973, Menyatakan :
“Turut Tergugat adalah seseorang yang tidak menguasai sesuatu
barang akan tetapi demi formalitas gugatan harus dilibatkan guna
dalam petitum sebagai pihak yang tunduk dan taat pada putusan hakim
perdata.”
2. Gugatan Error In Persona (Keliru Pihak Yang Ditarik Sebagai Tergugat)
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Putusan Nomor: 247/PDT/2017/PT.MDN Halaman 10 dari 21
Bahwa dalam gugatan (butir 2, halaman 2, baris 5-7 dari bawah)
Penggugat mendalilkan :
„...asli sertifikat berada di tangan TERGUGAT karena dititip semasa
hidupnya Almarhum EMMON GINTING kepada adik kandungnya Almarhum REKEN GINTING....“.
Bahwa jelas dalam gugatan tersebut dinyatakan Sertifikat DITITIP kepada
REKEN GINTING, bukan kepada TERGUGAT, sehingga tidak berdasar
secara hukum menjadikan LENTINA TOGATOROP sebagai Tergugat,
walaupun Reken Ginting adalah suami Tergugat. Tidak dapat diasumsikan
bahwa sertifikat tersebut PASTI diserahkan Reken Ginting kepada istrinya
yaitu Tergugat. Bahwa gugatan yang Error In Persona harus ditolak.
3. Gugatan Kabur (Obscuur Libel) Bahwa objek sengketa menurut Penggugat adalah tanah perladangan
seluas 19.943 m2, terletak di Dusun Bertungen Jehe I Desa Sukandebi,
Kecamatan Tigalingga, Kabupaten Dairi, namun Penggugat TIDAK
MENJELASKAN BATAS-BATAS TANAH objek sengketa tersebut,
sehingga gugatan ini KABUR (Obscuur Libel), dan harus ditolak.
Yurisprudensi Mahkamah Agung No. 1149 K/Sip/1975 tanggal 17 April
1979 yang menyatakan “Karena dalam surat gugatan tidak disebutkan jelas
letak/batas-batas tanah sengketa, gugatan tidak dapat diterima”. Dan
Putusan MA No. 1159 K/PDT/1983 tanggal 23 Oktober 1984 yang
menyatakan “gugatan yang tidak menyebutkan batas-batas objek sengketa
dinyatakan obscuur libel dan gugatan tidak dapat diterima”.
4. Penggugat Tidak Mempunyai Legal Standing
Bahwa Penggugat tidak ada mendalilkan tanah perladangan terrsebut
adalah miliknya sendiri, dimana ada alas hak atas tanah yang telah
mencantumkan nama Penggugat sebagai pemilik yang sah. Apalagi
gugatannya hanya berdasarkan fotocopy sertifikat saja. Oleh karena itu
Penggugat tidak mempunyai legal standing sebagai Penggugat dalam
perkara ini;
II. DALAM POKOK PERKARA
1. Bahwa gugatan (butir 1 dan butir 2) menyatakan almarhum Mickael
Mantek Ginting dan almarhum Bunga Isi Situngkir meninggalkan harta
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Putusan Nomor: 247/PDT/2017/PT.MDN Halaman 11 dari 21
gono-gini, dan ada lima orang ahli warisnya yaitu almarhum Rolim Br.
Ginting, almarhum Emmon Ginting, almarhum Reken Ginting, Perpetua
Br. Ginting, dan Serta Juni Br. Ginting, sehingga seluruh harta gono-gini
yang disebutkan dalam perkara ini merupakan bagian dari ahli waris
almarhum Mickael Ginting, dan tidak dapat diklaim secara sepihak oleh
Penggugat, sebagai hanya miliknya sendiri;
2. Bahwa dalam gugatan (Butir 2) Penggugat mendalilkan harta gono-gini
almarhum Mickael Mantek Ginting hanya 3 (tiga) yaitu RUMAH, TANAH
PERTAPAKAN, dan TANAH PERLADANGAN, dan telah dilakukan
pembagian atas harta gono-gini tersebut. Bagaimana dan kapan harta
gono-gini tersebut dibagi-bagi, apakah setelah almarhum kakek/nenek
Penggugat meninggal ? Siapa saksi-saksi ketika itu ? Bagaimana
membagi 3 (tiga) harta untuk dibagi kepada 5 (lima) ahli waris ? Kalau
TANAH PERLADANGAN itu merupakan bagian dari ayah Penggugat,
apa saja bagian yang diberikan kepada 4 (empat) orang ahli waris yang
lainnya ? Apakah pembagian dilakukan secara adat ? Hingga saat ini
masih berlaku hukum adat di kampung, sehingga atas harta warisan
masih melekat hukum adat.
Bahwa Penggugat berusaha mengaburkan persoalan pembagian ini
karena pada dasarnya seluruh harta warisan almarhum Mickael Mantek
Ginting dan istrinya almarhumah Bunga Isi Br. Situngkir BELUM DIBAGI
hingga saat ini ! Sehingga seluruh harta warisan tersebut masih milik
bersama. Untuk pembagiannya diperlukan musyawarah secara
kekeluargaan dan menurut adat.
3. Bahwa dalam gugatan (butir 3, baris ketiga) Penggugat mendalilkan:
“...yang menjadi bagian EMMON GINTING SALAH SATUNYA adalah
tanah perladangan...“. Kalau tanah perladangan itu “salah satunya“
yang diberikan menjadi bagian almarhum Emmon Ginting (ayah
Penggugat), berarti ada lagi warisan yang dibagi kepadanya, sedangkan
sesuai dalil Penggugat harta warisan dari almarhum Mickael Mantek
Ginting hanya ada 3 (tiga) unit sebagaimana diuraikan pada butir 2 di
atas. Apakah ketiga warisan tersebut diwariskan SELURUHNYA kepada
Emmon Ginting (ayah Penggugat) ? Atau Penggugat sendiri yang
berkeinginan untuk “merampas“ seluruh harta warisan tersebut ?
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Putusan Nomor: 247/PDT/2017/PT.MDN Halaman 12 dari 21
Bahwa memang benar, Penggugat menginginkan semua harta warisan
dari Mickael Mantek Ginting menjadi milik Penggugat dan akan dijual
oleh Penggugat, sebagaimana Penggugat secara melawan hukum telah MENJUAL RUMAH satu-satunya warisan dari almarhum Mickael Mantek Ginting (kakeknya) tanpa musyawarah dengan ahli waris lainnya. Tentang penjualan rumah ini telah dilaporkan kepada
pihak kepolisian dan polisi telah membuat pita “Police Line“ di sekeliling
rumah tersebut.
4. Bahwa gugatan (juga dalam butir 3) Penggugat mendalilkan telah
melaporkan Tergugat ke kepolisian dengan tindak pidana Penggelapan
sesuai dengan laporan No. : LP/259/IX/2016/SU/DR/SPK tanggal 20
September 2016.
Bahwa laporan kepada Kepolisian ini TIDAK BERDASAR SECARA
HUKUM, karena Tergugat tidak ada kaitan dengan sertifikat yang
disebut-sebut Penggugat. Bagaimana Tergugat disebut
MENGGELAPKAN sertifikat, sedangkan sertifikat yang diklaim
Penggugat tersebut TIDAK PERNAH LANGSUNG DIBERIKAN KEPADA
TERGUGAT, sebagaimana dalil Penggugat (butir 3, halaman 2, baris 3-8
dari bawah) berbunyi sebagai berikut :
“Asli sertifikat berada di tangan Tergugat karena dititip semasa
hidupnya Almarhum Emmon Ginting kepada adik kandungnya
Almarhum Reken Ginting dimana untuk proses pengembalian
sertifikat tersebut Penggugat telah mengajukan laporan secara
pidana berupa perbuatan tindak pidana penggelapan terhadap
Tergugat....“
Bahwa jelas disebutkan oleh Penggugat, Emmon Ginting menitipkan sertifikat asli kepada Reken Ginting. Dengan demikian jelas tidak ada
di tangan Tergugat, sehingga tidak beralasan secara hukum LENTINA
TOGATOROP (Tergugat) dijadikan sebagai terlapor atas adanya
peristiwa hukum penggelapan. Tindak pidana penggelapan hanya dapat
dikenakan kepada orang yang benar-benar secara langsung pernah
dititipkan sesuatu barang dan yang bersangkutan tidak mau
mengembalikan. Peristiwa hukum adalah sesuatu yang benar-benar
terjadi diantara para pihak. Pihak yang menitip Emmon Ginting, pihak
yang dititipi Reken Ginting (JIKA BENAR MEMANG ADA DITITIP ?).
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Putusan Nomor: 247/PDT/2017/PT.MDN Halaman 13 dari 21
Lentina Togatorop adalah PIHAK KETIGA (Pihak Lain) yang tidak ada
kaitan dengan masalah titip menitip tersebut. Suatu peristiwa hukum
tidak dapat memakai ASUMSI. Dalam kasus ini, Penggugat mungkin
mengasumsikan sebelum Reken Ginting meninggal pasti sertifikat
tersebut dititipkan (secara estafet) kepada istrinya Lentina Togatorop
(Tergugat), karena tak mungkin dititipkan kepada orang lain. Jadi kepada
siapa lagi ? Tetapi perkiraan itu hanya asumsi tidak dapat dipastikan.
Bisa dititipkan kepada orang lain, sesuai selera yang menitipkan. Sama
seperti peristiwa ayah Penggugat menitipkan sertifikat itu (jika benar),
mengapa sertifikat tersebut dititipkan kepada adiknya Reken Ginting?
Mengapa bukan kepada istrinya sendiri (ibu Penggugat) atau kepada
Penggugat sebagai satu-satunya ahli warisnya atau di safety box di
bank? Masak sertifikat milik sendiri dititip sama orang lain, bukan
disimpan di rumah sendiri ? Penggugat harus dapat terlebih dahulu
menunjukkan bukti-bukti adanya penitipan sertifikat yang diberikan
kepada Tergugat baru jelaslah Tergugat dapat diminta untuk
mengembalikan sertifikat tersebut. Jadi sangat aneh jika Tergugat
dijadikan sebagai Terlapor, seolah-olah pada Tergugatlah sertifikat itu
sekarang. Mungkin pelaporan ke pihak kepolisian ini hanya strategi
Penggugat, agar seolah-olah terkesan Tergugat banyak masalah hukum
yang sedang dihadapinya, secara perdata dan pidana. Tetapi hal ini
hanya upaya untuk merusak citra Tergugat saja. Nyatanya hingga saat
ini pihak Kepolisian tidak memprosesnya, karena memang laporannya
tidak berdasar secara hukum (error in persona). Dan hal penting lainnya
adalah apakah benar ada surat asli sertifikat tersebut dan diserahkan
oleh Emmon Ginting kepada Reken Ginting ? Apakah ada bukti tanda
terimanya ? Atau Penggugat sendiri yang berkhayal dan mengarang-
ngarang cerita palsu !
5. Bahwa Penggugat mendalilkan (pada butir 5, halaman 3), Emmon
Ginting (ayah Penggugat) menyerahkan pengusahaan, perawatan, dan
pengawasan atas tanah perladangan (objek sengketa) kepada REKEN
GINTING, dan sekaligus menyerahkan sertifikat asli tanah objek
sengketa, serta membuat perjanjian lisan dahulu, apabila nantinya
almarhum Emmon Ginting ataupun anaknya pulang kembali ke kampung
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Putusan Nomor: 247/PDT/2017/PT.MDN Halaman 14 dari 21
tanah objek sengketa dan sertifikat akan dikembalikan kepada Emmon
Ginting ataupun anaknya Herryson Ginting als. Heri Ginting.
Bahwa dalil di atas merupakan isapan jempol Penggugat ! Kapan
perjanjian lisan tersebut dibuat ? Apakah Penggugat sendiri
mendengarnya atau ada saksi lain ? Jika benar tanah perladangan
tersebut adalah milik Emmon Ginting (ayah Penggugat) mengapa
selama hidup Emmon Ginting tidak pernah mempertemukan Reken
Ginting sekeluarga dengan Penggugat dan dihadiri oleh saksi-saksi
penatua kampung untuk memberitahukan dan memaklumkan adanya
penitipan tanah perladangan tersebut beserta sertifikatnya? Atau
perjanjian dibuat secara tertulis ? Dan juga ada yang aneh / janggal
dalam peristiwa ini, seseorang menitipkan sebidang tanah miliknya
kepada orang lain dan sekaligus MENITIPKAN SERTIFIKATNYA, adalah
sesuatu yang tidak lumrah ! Ada apa dibalik peristiwa itu ? Kemungkinan
besar adalah bahwa tanah perladangan tersebut BUKAN MILIK EMMON
GINTING, tetapi milik bersama ahli waris almarhum Mickael Mantek
Ginting ! Sesuai pengakuan Penggugat, tanah perladangan tersebut
adalah harta gono-gini almarhum Mickael Mantek Ginting, bukan harta
asli (pembelian) dari Emmon Ginting sendiri.
Bahwa selama ini, kepada siapa hasil dari ladang tersebut diserahkan ?
Apakah Penggugat pernah datang ke kampung bersama almarhum
ayahnya (Emmon Ginting) meminta hasil dari ladang tersebut kepada
Reken Ginting ? Jika tidak pernah, berarti memang tanah perladangan
itu bukan milik Emmon Ginting, tetapi milik bersama ahli waris almarhum
Mickael Mantek Ginting !
6. Bahwa suami Tergugat bersama Tergugat sudah menguasai dan
mengusahai tanah perladangan itu sejak dahulu. Penguasaan atas tanah
perladangan tersebut BUKAN MELAWAN HUKUM. Selama ini tidak
pernah EMMON GINTING datang dan mengklaim tanah perladangan
tersebut sebagai miliknya dan juga tidak pernah menuntut hasil dari
tanah ladang tersebut. TIDAK ADA PERBUATAN MELAWAN HUKUM
atas penguasaan dan mengusahai OBJEK SENGKETA;
7. Bahwa Penggugat tidak dapat menunjukkan Asli Sertifikat tanah, dan
hanya berupa fotocopy, sehingga bukti fotocopy tersebut harus
dikesampingkan. Sebagaimana Yurisprudensi Putusan MA No. 3609 K/
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Putusan Nomor: 247/PDT/2017/PT.MDN Halaman 15 dari 21
Pdt/1985 dan Putusan MA No. 112 K/Pdt/1996 : Dinyatakan bahwa surat
bukti fotocopy yang tidak pernah diajukan atau tidak pernah ada surat
aslinya, tidak dapat dipergunakan sebagai alat bukti yang sah dan harus
dikesampingkan”.
8. Bahwa secara tiba-tiba Penggugat datang awal tahun 2016 untuk
mengklaim tanah perladangan itu sebagai miliknya, apalagi tidak ada
alas hak atas nama Penggugat sendiri atas tanah tersebut, merupakan
perbuatan melawan hukum.
9. Bahwa selama ini tanah perladangan itu aman-aman saja, tidak ada
gangguan dari pihak manapun, diusahai oleh Tergugat sehingga tidak
berdasar meletakkan SITA PENJAGAAN atas objek sengketa.
10. Bahwa di atas tanah perladangan (objek sengketa) telah ada
“pekuburan keluarga“ dimana almarhum Mickael Ginting, almarhumah
Bunga Isi Br. Situngkir, almarhum Reken Ginting, dll telah dikubur di
sana. Hal itu menunjukkan bahwa tanah perladangan tersebut adalah
milik seluruh ahli waris dari almarhum Mickael Ginting dan bukan milik
Emmon Ginting sendiri , apalagi milik Penggugat.
11. Bahwa TIDAK BERDASAR SECARA HUKUM Penggugat menuntut
kerugian materil sebesar Rp.85.000.000,- dan kerugian moril sebesar
Rp.115.000.000,- Karena selama ini Penggugat tidak pernah
mengusahai tanah perladangan tersebut, sehingga tidak pernah
dirugikan. Yurisprudensi Mahkamah Agung Nomor 251K/Pdt/1988,
berbunyi : “Kwalifikasi suatu Perbuatan Melawan Hukum harus
memenuhi ke-empat unsur, diantaranya adalah adanya hubungan
kausalitet atau sebab akibat antara kesalahan Tergugat dengan kerugian
yang diderita oleh Penggugat dan Yurisprudensi Nomor 550K/Sip/1979,
tanggal 8-5-1980 berbunyi : Petitum tentang ganti rugi harus dinyatakan
tidak dapat diterima karena tidak diadakan perincian mengenai kerugian-
kerugian yang dituntut“.
12. Bahwa TIDAK BERDASAR SECARA HUKUM Penggugat menyatakan
Sita Jaminan atas harta-harta milik Tergugat. Pernyataan sita jaminan
tersebut sangat kabur karena tidak menunjuk objek yang akan disita
dengan jelas, tetapi menunggu akan ditunjuk kemudian. Letak sita
jaminan harus jelas objeknya, bukan mengada-ada sesuai kehendak
Penggugat di kemudian hari!
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Putusan Nomor: 247/PDT/2017/PT.MDN Halaman 16 dari 21
13. Bahwa gugatan dalam perka a quo tidak berdasar secara hukum, dan
harus ditolak, maka seluruh biaya perkara dibebankan kepada
Penggugat.
Demikian jawaban terhadap gugatan ini kami sampaikan, dan kami mohon
Majelis Hakim yang mulia, yang memeriksa dan mengadili perkara ini
memutuskan dengan amar putusan sebagai berikut :
Dalam Eksepsi :
- Menerima Seluruh Eksepsi Tergugat
Dalam Pokok Perkara : 1. Menyatakan Gugatan Penggugat tidak dapat diterima
2. Menghukum Penggugat membayar seluruh biaya perkara yang timbul
dalam perkara ini.
Membaca putusan Pengadilan Negeri Sidikalang tanggal 26 April
2017 Nomor. 16/Pdt.G/2016/PN.Sdk.- yang amar selengkapnya berbunyi
sebagai berikut ;
DALAM EKSEPSI
- Mengabulkan eksepsi Tergugat;
DALAM POKOK PERKARA 1. Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima (Niet Ontvankelijke
Verklaard);
2. Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara yang sampai hari ini
ditetapkan sejumlah Rp.3.546.000,- (tiga juta lima ratus empat puluh enam
ribu rupiah);
Membaca berturut-turut :
1. Akte permintaan banding yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Negeri
Sidikalang bahwa pada tanggal 8 Mei 2017 No.16/Pdt.G/2016/PN-
Sdk.- Pembanding semula Penggugat telah mengajukan permohonan
banding terhadap putusan Pengadilan Negeri Sidikalang tanggal 26
April 2017 Nomor : 16/Pdt.G/2016/PN-Tbt.
2. Relaas pemberitahuan permohonan banding yang dibuat oleh : Jurusita
Pengganti Pengadilan Negeri Sisikalang bahwa pada tanggal 29 Mei
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Putusan Nomor: 247/PDT/2017/PT.MDN Halaman 17 dari 21
2017 Permohonan banding dari Pembanding semula Penggugat
tersebut telah diberitahukan kepada Terbanding/Tergugat ;
3. Memori banding dari Pembanding/Penggugat yang diterima di
Kepaniteraan Pengadilan Negeri Sidikalang tanggal 22 Mei 2017,
memori banding tersebut telah diberitahukan dan diserahkan
salinannya oleh Juru sita Pengganti Pengadilan Negeri Sidikalang
kepada Terbanding/Tergugat, pada tanggal 29 Mei 2017 ;
4. Kontra memori banding dari Terbanding/Tergugat bertanggal 6 Juni
2017, yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Sidikalang
tanggal 9 Juni 2017, kontra memori banding tersebut telah
diberitahukan dan diserahkan salinannya kepada
Pembanding/Tergugat pada tanggal 14 Juni 2017 ;
5. Relaas pemberitahuan untuk mempelajari berkas perkara yang dibuat
oleh: Juru sita Pengadilan Negeri Sidikalang ditujukan kepada Kuasa
Pembanding, semula Penggugat dan kepada Terbanding/Tergugat
masing-masing pada tanggal 29 Mei 2017, telah diberi kesempatan
untuk mempelajari berkas perkara di kepaniteraan Pengadilan Negeri
Sidikalang sebelum dikirim ke Pengadilan Tinggi Medan
TENTANG PERTIMBANGAN HUKUMNYA
Menimbang bahwa permohonan banding dari Pembanding dahulu
Penggugat diajukan dalam tenggang waktu dan dilakukan menurut cara-cara
yang ditentukan oleh Undang-undang, maka permohonan banding telah
memenuhi syarat-syarat formal banding oleh karena itu permohonan banding
dari Pembanding tersebut dapat diterima ;
Menimbang bahwa setelah membaca memori banding dari Kuasa
Hukum Pembanding/Penggugat yang diterima dikepaniteraan Pengadilan
Negeri Sidikalang tanggal 23 Mei 2017, yang pada pokoknya bahwa
Penggugat mendalilkan gugatannnya berdasarkan SHM No.239/2000
An.Emon Ginting, tanah seluaas 19.943 meter persegi yang terletak di Dusun
Bertungen Jehe I Desa Sukandebi Kecamatan Tigalingga Kab.Dairi benar
adalah milik Emon Ginting (Ayah kandung Penggugat) yang secara pewarisan
yang sah adalah Hak Milik Penggugat sebagai anak satu-satunya dari Emon
Ginting dengan isterinya Rut Nurhayati Simatupang, hal mana dalam
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Putusan Nomor: 247/PDT/2017/PT.MDN Halaman 18 dari 21
persidangan disaksikan oleh saksi yang dihadirkan Penggugat
dipersidangan, pertimbangan-pertimbangan yang dibuat oleh judex factie
sama sekali tidak menyinggung mengenai adanya batas batas tanah atau
tempat/tanah perladangan;
Bahwa secara keseluruhan dalil-dalil bantahan Tergugat dalam perkara
a quo sangat Kabur dan tidak jelas, karena baik dalam dalil jawaban, duplik,
pembuktian surat dan pengajuan saksi-saksinya sama sekali tidak relevan
dengan dalil gugatan penggugat dimana secara hukum dalil bantahan
Tergugat sama sekali tidaklah dapat mematahkan dalil gugatan penggugat
yang menerangkan dan membuktikan dengan jelas Emon Ginting (ayah
kandung Penggugat) adalah sebagai pemilik tanah objek sengketa yang
dibuktikan dengan SHM No.239/2000 dengan surat ukur Nomor :
07.04.29/2000, sehingga secara hukum pula wajar dan pantas seluruh
gugatan penggugat dapat diterima ;
Bahwa fakta yang terungkap dalam persidangan atas perkara a quo
yaitu keterangan saksi-saksi Pulung Sembiring, Sabam Silalahi Situngkir dan
Ando Yamando Purba (saksi yang diajukan Penggugat), saksi London
Damanik dan Br.Sipayung (Para saksi yang diajukan Tergugat) secara hukum
sangatlah sinkron dengan alas Hak Pembuktian surat dari Penggugat,
sehingga secara hukum pula penggugat telahdengan sempurna dapat
membuktikan dalil-dalil gugatan penggugat, oleh karenanya wajar gugatan
penggugat haruslah dinyatakan diterima untuk seluruhnya ;
Bahwa Penggugat mendalilkan gugatannya berdasarkan SHM
NO.239/2000 An.Emon Ginting,tanah seluaas 19.943meter persegi yang
terletak di Dusun Bertungen Jehe I Desa Sukandebi Kecamatan Tinggalingga
Kab.Dairi benar adalah Hak Milik Emon Ginting (ayah kandung Penggugat)
yang secara pewarisan yang sah adalah Hak Milik Penggugat sebagai anak
satu-satunya dari Emon Ginting dengan intrinya Rut Nurhayati Simatupang,
hal mana dalam persidangan terang disaksikan oleh saksi yang dihadirkan
penggugatdari pihak BPN Kab.Dairi yang menerangkan sampai saat ini tanah
dengan bukti SHM No.239/2000 masih tetap atas nama Emon Ginting dan
belum pernah beralih nama kepada pihak ketiga dan pada saat sidang
pemeriksaan setempat tanah mana seluruhnya bahagian yang telah dikuasai
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Putusan Nomor: 247/PDT/2017/PT.MDN Halaman 19 dari 21
dan diusahai oleh Tergugat telah diakui dengan terang oleh tergugat adalah
sebagai objek sengketa ;
Menimbang bahwa setelah membaca kontra memori banding dari
Kuasa Hukum Terbanding/Tergugat tanggal 6 Juni 2017 pada pokoknya:
Bahwa gugatan dari Pembanding/Penggugat benar-benar kabur
(obscuur libel) hal itu dapat ditunjukkan dari hal-hal sebagai berikut :
a. Pembanding sendiri tidak mengetahui batas-batas tanah objek
sengketa yang digugatanya dan tidak mencantumkan batas-bataas
tanah dan ukurannya didalam gugatan;
b. Pembanding/Penggugat ketika sidang pemeriksaan setempat tidak
dapat menunjukkan batas-batas tanah objek sengketa ;
c. Justru Terbanding/Tergugat yang menunjukkan tanah ladang yang
diusahainya ;
d. Luas tanah yang diukur ketika pemeriksaan setempat tidak sama luas
tanah yang didalilkan oleh Pembanding/Penggugat, luas tanah dalam
gugatan = 19.943 meter persegi (berbentuk segi banyak tidak
beraturan), sedangakan dari hasil pemeriksaan setempat, tanah
berbentuk trapesium (bersgi empat) ;
e. Keterangan-keterangan saksi dari Pembanding/penggugat Pulung
Sembiring dan Sabam Silalahi Situngkir) tentang bataas-batas tanah
objek sengketa tidak ada yang sama (Vidio Putusan Halaman 17 s/d
20) ;
f. Bukti yang diserahkan pembanding/Penggugat berupa surat ukur
(Bukkti P-5) hanya fotocopy tanpa adaaslinya diperlihatkan dalam
persidangan sehingga Bukti P-5 tersebut harus diabaikan ;
g. Bukti P-3 hanya fotocopy dan catatan yang diketik sendiri oleh
Pembanding/Penggugat tentang nomor sertifikat, bukan pootocopy dari
sertifikat asli, sehingga Bukti P-3 ini harus diabaikan ;
h. Keterangan saksi Yanto V.A Yama dengan membawa bukti-bukti
berupa Buku Tanah dan Surat Ukur yang diperoleh secara ilegal tidak
dapat dijadikan sebagai bukti yang sah dalam persidangan dan buku
tanah tidak sama dengan sertifikat (keterangan Yanto V.A Yama)
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Putusan Nomor: 247/PDT/2017/PT.MDN Halaman 20 dari 21
Menimbang bahwa setelah mempelajari dengan teliti baik memori
banding, dan kontra memori banding tersebut tidak ada hal-hal baru yang
dapat membatalkan putusan Hakim Tingkat Pertama, oleh karena itu memori
banding tersebut tidak beralasan ;
Menimbang bahwa setelah Pengadilan Tinggi membaca, memeriksa
dan meneliti dengan seksama berkas perkara Nomor : 16/Pdt.G/2016/PN-
Sdk.- dan salinan resmi putusan Pengadilan Negeri Sidikalang tanggal 26
April 2017 Nomor : 16/Pdt.G./2016/PN-Sdk.- dan pertimbangan-
pertimbangan Majelis Hakim tingkat pertama telah tepat dan benar menurut
hukum, sehingga Pengadilan Tinggi memgambil alih alasan dan
pertimbangan-pertimbangan Majelis Tingkat Pertama sebagai alasan
pertimbangannya sendiri dalam memeriksa dan memutus perkara ini ditingkat
banding, oleh karena mana putusan Pengadilan Negeri Sidikalang tanggal
26 April 2017 Nomor : 16/Pdt.G/2016/PN-Sdk.- yang dimohonkan banding
dapat dikuatkan ;
Menimbang bahwa oleh karena Pembanding semula Penggugat tetap
berada dipihak yang kalah, maka kepada mereka dihukum untuk membayar
biaya perkara dalam kedua tingkat Pengadilan ;
Mengingat dan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang
berkaitan dengan perkara ini :
M E N G A D I L I
1. Menerima permohonan banding dari Pembanding semula Penggugat ;
2. Menguatkan putusan Pengadilan Negeri Sidikalang tanggal 26 April 2017
Nomor: 16/Pdt.G/2016/PN.Sdk.- yang dimohonkan banding tersebut ;
3. Menghukum Pembanding semula Penggugat untuk membayar seluruh
biaya perkara yang timbul dalam kedua tingkat pengadilan, yang di tingkat
banding ditetapkan sebesar Rp.150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah);
Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim
Pengadilan Tinggi Medan pada hari Selasa tanggal 10 Oktober 2017 oleh
kami LINTON SIRAIT,SH.MH.- selaku Ketua Majelis dengan PERDANA
GINTING,SH, dan SUWIDYA, SH.LLM.- masing-masing sebagai Hakim
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Putusan Nomor: 247/PDT/2017/PT.MDN Halaman 21 dari 21
Anggota berdasarkan Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Medan tanggal 23
Agustus 2017 Nomor 247/PDT/2017/PT.MDN untuk memeriksa dan
mengadili perkara ini dalam tingkat banding dan putusan tersebut pada hari
Rabu tanggal 18 Oktober 2017 diucapkan dalam sidang terbuka untuk
umum oleh Hakim Ketua Majelis tersebut dengan dihadiri Hakim-hakim
Anggota, serta AGUS IBNU SUTARNO, SH Panitera Pengganti pada
Pengadilan Tinggi tersebut akan tetapi tanpa dihadiri kedua belah pihak dalam
perkara ini;
Hakim Anggota : Hakim Ketua :
1. PERDANA GINTING,SH, LINTON SIRAIT,SH,MH.-
2. SUWIDYA, SH.LLM.-
Panitera Pengganti :
AGUS IBNU SUTARNO, SH
Rincian biaya perkara: - Meterai : Rp. 6.000,- - Redaksi : Rp. 5.000,- - Pemberkasan : Rp.139.000,-
Jumlah : Rp.150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah)
top related