penerapan strategi pembelajaran active knowledge …etheses.uinmataram.ac.id › 52 › 1 › anna...
Post on 04-Jul-2020
3 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
i
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN ACTIVE KNOWLEDGE
SHARING DENGAN MEDIA CHARTA UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PEMBELAJARAN BIOLOGI
SISWA KELAS XI MA BABUSSALAM RUNGKANG
Oleh
Anna Aryana
NIM : 15.1.13.5.108
JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN (FITK)
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM
MATARAM
2017
-
ii
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN ACTIVE KNOWLEDGE
SHARING DENGAN MEDIA CHARTA UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PEMBELAJARAN BIOLOGI
SISWA KELAS XI MA BABUSSALAM RUNGKANG
Skripsi
diajukan kepada Universitas Islam Negeri Mataram untuk melengkapi persyaratan mencapai gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
Oleh
Anna Aryana
NIM : 15.1.13.5.108
JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM
MATARAM
2017
-
iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi oleh: Anna Aryana, NIM. 15.1.13.5.108 dengan judul: Penerapan Strategi Pembelajaran Active Knowledge Sharing dengan Media Charta
untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pembelajaran
Biologi Siswa Kelas XI MA Babussalam Rungkang, telah memenuhi syarat dan disetujui untuk diuji.
Disetujui Pada Tanggal, 10 juli 2017
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. H. Adi Fadli M.Ag Alwan Mahsul M.pd.
NIP. 197712262005011004 NIP. 198112202009011017
-
iv
NOTA DINAS
Mataram, 10 juli 2017
Hal : Ujian Skripsi
Yang Terhormat
Rektor UIN Mataram
Di Mataram
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Disampaikan dengan hormat, setelah melakukan bimbingan, arahan, dan koreksi maka kami berpendapat bahwa skripsi saudara:
Nama : Anna Aryana
Nim : 15.1.13.5.108
Jurusan/prodi : IPA Biologi
Judul : Penerapan Strategi Pembelajaran Active Knowledge Sharing dengan Media Charta untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pembelajaran Biologi Siswa Kelas XI MA Babussalam Rungkang.
telah memenuhi syarat untuk diajukan dalam sidang munaqasyah Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram. Oleh karena itu, kami berharap agar skripsi ini dapat segera dimunaqasyahkan.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. H. Adi Fadli M.Ag Alwan Mahsul M.pd.
NIP. 197712262005011004 NIP. 198112202009011017
-
v
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Anna Aryana
Nim : 15.1.13.5. 108
Program studi : IPA Biologi
Fakultas : Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Institusi : UIN Mataram
Menyatakan bahwa Skripsi dengan judul: Penerapan Strategi Pembelajaran Active
Knowledge Sharing dengan Media Charta untuk Meningkatkan Kemampuan
Berpikir Kritis Siswa Pembelajaran Biologi Siswa Kelas XI MA Babussalam
Rungkang, ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/ karya saya sendiri,
kecuali pada bagian-bagian yang dirujuk sumbernya. Jika saya terbukti melakukan
plagiat tulisan/karya orang lain, siap menerima sanksi yang telah ditentukan oleh
lembaga.
Mataram, 10 juli 2017
Saya yang Menyatakan,
Anna Aryana
-
vi
PENGESAHAN
Skripsi oleh: Anna Aryana, NIM: 15.1.13.5.108 dengan judul: Penerapan Strategi Pembelajaran Active Knowledge Sharing dengan Media Charta untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pembelajaran Biologi Siswa Kelas XI MA Babussalam Rungkang, telah dipertahankan di depan dewan penguji Jurusan Pendidikan IPA Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Mataram pada hari senin tanggal 10 juli 2017 dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk mencapai gelar sarjana pendidikan.
Dewan Penguji
: Dr. H. Adi Fadli M.Ag (Ketua Sidang/ Pemb. I)
(________________)
: Alwan Mahsul M.pd. (Sekretaris Sidang/ Pemb. II)
(________________)
: Dwi Wahyudiati M.Pd. (Penguji I)
(________________)
: Hadi Kusuma Ninggrat M.Pd (Penguji II)
(________________)
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Mataram
(Dr. Hj. Nurul Yakin, M.Pd)
NIP. 196412311991032006
-
vii
MOTTO :
153. Hai orang-orang yang beriman, Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu[99], Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.1
1 Departement Agama RI, Alquran dan Terjemahan, ( CV Alwah: Semarang, 2005) h.
-
viii
PERSEMBAHAN :
Skripsi ini saya persembahkan untuk:
Ibunda (Wahyuni) dan Ayahanda (Aswad) tercinta yang telah membesarkan dengan
penuh kasih sayang yang tidak pernah lekang oleh waktu dan selalu mendoakan,
memberikan motivasi, bimbingan dan kasih sayang dengan tulus ikhlas serta
mendukung, menuntunku disetiap langkahku.
Kakakku (Supriadin S.Pd dan Edi Hariyunadi S.Pd), saudari kembarku (Anni Aryani)
dan adikku tercinta (Aldin Alamsyah).
Sahabat-sahabatku kelas C pendidikan IPA Biologi angkatan 2013 (Riski, Mila, Ulfa,
Nurdiana, Nurmala, Rini, ferdiasyah, Halimah, Ayu, Mar’atunn, Irfiana, Sirojul, Fikri,
Aena, Malika, Adi, Hasma, Hafizah, Zulviana, Haryani, Uswatun, Khusnul, Diah,
Yuliana, Ammi dan semuanya) kalian akan selalu ada dalam ingatan dan hatiku.
Hari-hari yang kulalui bersama kalian di bangku kuliah akan menjadi moment indah
dan bersejarah dalam hidupku. Terimakasih atas motivasi, dukungan dan bantuan
yang kalian berikan padaku. Semoga kita bisa menggapai mimpi dan membuka
gerbang masa depan kita yang gemilang.
Guru IPA Biologi di MA Babussalam Rungkang (Bapak Sudarman, S.Pd) dan kepala
sekolah (Bapak Abdul Hayyi S.Pd. i) yang telah membantu dan memberikan waktu
selama penelitianku berlangsung di MA Babussalam Rungkang.
Almamater impian yang selama ini saya banggakan.
-
ix
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji penulis panjatkan bagi Allah SWT yang telah
memberikan nikmat kesempatan, nikmat kesehatan dan nikmat berfikir kepada
kita semua sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik guna
memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan di Universitas Islam Negeri Mataram.
Shalawat dan salam senantiasa pula tercurahkan kepada Baginda Rasulullah
Muhammad SAW, yang telah berjuang menumbuhkembangkan ajaran Islam
sehingga dapat menuntun umat manusia menuju keimanan.
Penulis menyadari bahwa proses penyelesaian skripsi ini tidak akan sukses
tanpa bantuan dan keterlibatan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin
mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang
telah banyak membantu dalam memberikan bimbingan, saran-saran dan informasi
yang sangat berharga kepada penulis, terutama kepada:
1. Dr. H. Adi Fadli M. Ag. selaku pembimbing I dan Alwan Mahsul M.pd.
selaku pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktunya untuk
memberikan bimbingan, motivasi, dan koreksi mendetail terus menerus, dan
tanpa bosan walaupun ditengah kesibukan dalam menyelesaikan penulisan
skripsi ini.
2. Yusuf M.Pd. selaku dosen wali yang selalu mengontrol, membimbing dan
memberikan semangat kepada kami mahasiswa/i didikannya.
3. Dwi Wahyudiati, M.Pd. selaku ketua jurusan pendidikan IPA Biologi
-
x
4. Ibu Dr. Hj. Nurul Yakin, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN
Mataram serta seluruh stafnya yang telah memberikan kemudahan bagi
peneliti dalam proses penyelesaian skripsi ini.
5. Dr. H. Mutawalli, M.Ag. selaku Rektor IAIN Mataram.
6. Bapak dan Ibu Dosen UIN Mataram yang telah banyak memberikan
bimbingan selama melaksanakan studi di UIN Mataram.
7. Keluarga dan teman-teman yang selalu memberikan kritik, saran, dan motivasi
dalam penyelesaian tugas akhir ini.
8. Semua pihak yang telah membantu peneliti menyelesaikan skripsi ini yang
tidak bisa peneliti sebutkan satu persatu.
Semoga amal kebaikan dari berbagai pihak tersebut mendapat pahala yang
berlipat ganda dari Allah SWT, dan semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi kita
semua.
Mataram, 10 juli 2017
Penulis,
Anna Aryana
-
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ................................................................................. ii
HALAMAN JUDUL .................................................................................... iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................................. iv
NOTA DINAS PEMBIMBING ................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ..................................................... vi
PENGESAHAN DEWAN PENGUJI ......................................................... vii
HALAMAN MOTTO .................................................................................. viii
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................. ix
KATA PENGANTAR .................................................................................. x
DAFTAR ISI ................................................................................................. xi
DAFTAR TABEL ........................................................................................ xii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xiv
ABSTRAK .................................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A. Latar Belakang ............................................................................. 1 B. Sasaran Tindakan ......................................................................... 5 C. Rumusan Masalah ........................................................................ 5 D. Tujuan .......................................................................................... 5 E. Manfaat ........................................................................................ 5 F. Telaah Pustaka ............................................................................ 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................... 9
A. Pembelajaran Active Knowledge Sharing ................................. 9
1. Pengertian ............................................................................... 9 2. Langkah-langkah pembelajaran ............................................. 9 3. Kelebihan dan kekurangan ..................................................... 11 4. Tujuan pembelajaran .............................................................. 13
B. Media Charta/Bagan .................................................................. 13 1. Pengertian media charta/bagan .............................................. 14 2. Jenis-jenis media charta/bagan .............................................. 14
-
xii
C. Kemampuan Berpikir Kritis ..................................................... 15 1. Pengertian Berpikir Kritis ...................................................... 15 2. Ciri-ciri Berpikir Kritis .......................................................... 16 3. Jenis-jenis Berpikir Kritis ...................................................... 17 4. Proses Berpikir Kritis ............................................................. 18 5. Indikator ketercapaian Berpikir Kritis ................................... 19 6. Pengembangan Indikator Berpikir Kritis ............................... 21 7. Faktor-faktor yang mempengaruhi
Kemampuan berpikir kritis .................................................... 22
D. Materi Sistem Pencernaan ........................................................ 23 1. Pengertian Sistem Pencernaan ............................................... 23 2. Bagian-bagian Sistem Pencernaan ......................................... 23 3. Susunan Sistem Pencernaan ................................................... 22 4. Fungsi Sistem Pencernaan...................................................... 24 5. Mekanisme Sistem Pencernaan .............................................. 25 6. Gangguan Pada Sistem Pencernaan ....................................... 27
E. KERANGKA PIKIR ............................................................................ 28
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................. 30
A. Setting Penelitian ...................................................................... 30 B. Sasaran Penelitian ..................................................................... 30 C. Rencana Tindakan ..................................................................... 30 D. Instrumen Penelitian.................................................................. 30 E. Pelaksanaan Tindakan ............................................................... 34 F. Cara Pengamatan ....................................................................... 35 G. Analisis Data dan Refleksi ........................................................ 36 H. Indikator Keberhasilan .............................................................. 37
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................ 38
A. Deskripsi Hasil Penelitian ...................................................... 38 1. Sejarah berdirinya MA Babussalam Rungkang .................. 38 2. Keadaan Guru dan Staf MA Babussalam Rungkang .......... 39 3. VISI dan MISI ..................................................................... 40 4. Keadaan Siswa MA Babussalam Rungkang ....................... 41 5. Keadaan Sarana dan Prasarana............................................ 41 6. Data Struktur Organisasi MA Babussalam Rungkang ........ 42
B. Hasil Penelitian ........................................................................ 44
C. Pembahasan ............................................................................ 56
BAB V PENUTUP ........................................................................................ 60
A. Kesimpulan .................................................................................. 60 B. Saran ............................................................................................. 60
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 62
-
xiii
DAFTAR TABEL
Table 3.1 Kriteria Tingkatan Kemampuan Berpikir Kritis ........................... 36
Table 4.1 Data Keadaan Guru MA Babussalam Rungkang ........................... 39
Table 4.2 Data Siswa Siswi MA Babussalam Rungkang .............................. 41
Table 4.3 Data Sarana dan Prasarana ............................................................. 42
Table 4.4 Hasil Pengamatan Lembar Observasi Berpikir Kritis Siswa
Siklus I ........................................................................................... 48
Tabel 4.5 Hasil Observasi Guru Siklus I ........................................................ 49
Tabel 4.6 Hasil Refleksi dan Upaya Perbaikan .............................................. 50
Table 4.7 Hasil Pengamatan Lembar Observasi Berpikir Kritis Siswa
Siklus II .......................................................................................... 54
Tabel 4.8 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II ....................................... 55
-
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Skema Kerangka Pikir ................................................................ 29
Gambar 3.1 Penelitian Tindakan Kelas Oleh Kemmis dan Taggart .............. 31
Gambar 4.1 Struktur Organisasi MA Babussalam Rungkang ....................... 43
-
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Silabus ...................................................................................... 64
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ......................................... 66
Lampiran 3 Lampiran 4 Kisi-kisi soal ....................................................... 92
Lampiran 5 Lembar Kerja Siswa Siklus I .................................................... 94
Lampiran 6 Lembar Kerja Siswa Siklus I .................................................... 96
Lampiran 7 Angket Berpikir Kritis .............................................................. 99
Lampiran 8 Tingkatan Hasil Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Tiap
Indikator Siklus I ...................................................................... 102
Lampiran 9 Tingkatan Hasil Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Tiap
Indikator Siklus II .................................................................... 103
Lampiran 10 Dokumentasi ............................................................................. 108
-
xvi
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN ACTIVE KNOWLEDGE
SHARING DENGAN MEDIA CHARTA UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PEMBELAJARAN BIOLOGI
SISWA KELAS XI MA BABUSSALAM RUNGKANG
Oleh
Anna Aryana
NIM : 15.1.13.5.108
ABSTRAK
Penerapan strategi pembelajaran Active Knowledge Sharring dengan media Charta ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa pembelajaran biologi pada materi sistem pencernaan di kelas XI MA Babussalam Rungkang tahun pelajaran 2016/2017. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research), Penelitian ini direncanakan dengan mengimplementasikan tindakan kelas yang dikembangkan oleh Stephen Kemmis dan Robin Mc Taggart. Model penelitian tindakan kelas (PTK) ini terdiri dari empat fase, yaitu perencanaan (plan), tindakan (act), pengamatan (observe), dan refleksi (reflect)
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dari 16 orang peserta didik pada siklus I terdapat 3 orang atau 19% dari jumlah keseluruhan siswa yang berhasil mencapai indikator yang sudah ditetapkan yaitu dengan presentase ketuntasan 60% kategori kritis, sedangkan 13 orang peserta didik atau 81 % lainnya masih kurang. Pada siklus II diperoleh seluruh siswa mencapai standar ketuntasan yang telah ditentukan yaitu dengan presentase ketuntasan 60% kategori kritis dengan skor rata-rata secara klasikal sebesar 70,18% yang berarti tingkat kemampuan berpikir kritis siswa tergolong dalam kategori berpikir kritis. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada penelitian ini, dapat dilihat bahwa hasil analisis dengan menggunakan lembar angket dan tes siswa sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan yaitu hasil observasi berpikir kritis mencapai 60% dan hasil observasi aktivitas guru mencapai 70%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan strategi pembelajaran active knowledge sharing dengan media charta dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa pada pelajaran biologi siswa kelas XI MA babussalam rungkang tahun pelajaran 2016/2017.
Kata Kunci: Berpikir Kritis, Active Knowledge Sharing, Media Charta
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam Undang-undang Republik Indonesia No: 20 Tahun 2003 tentang
sistem pendidikan nasional pasal (1) disebutkan bahwa pendidikan didefinisikan
sebagai:
Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajardan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memilih kekuasaan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.2
Indonesia menempatkan pendidikan sebagai sesuatu yang penting dan
utama melalui proses belajar. Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan
seseorang untuk melakukan perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,
sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam intraksi dengan lingkungan.3
Untuk mencapai pembelajaran yang optimal Sekolah harus berlandaskan
pada kurikulum yang sudah ditetapkan. Istilah kurikulum dalam perkembangan
jaman digunakan dalam dunia pendidikan dan pengajaran. Sebagaimana termuat
dalam Webster Dictionare yang mendefinisikan kurikulum merupakan sejumlah
mata pelajaran di Sekolah atau Akademi yang harus ditempuh oleh siswa untuk
mencapai suatu tingkat atau ijazah. Kurikulum juga merupakan segala aktivitas
yang dilakukan oleh sekolah dalam rangka mempengaruhi peserta didik dalam
belajar untuk mencapai suatu tujuan, termasuk juga proses belajar mengajar,
2 Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2008),
h. 3. 3Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya (Jakarta: PT Rineka Cipta,
2010), h. 2.
-
2
mengatur strategi dalam pembelajaran, cara mengevaluasi program
pengembangan pengajaran dan sejenisnya. Di MA Babussalam Rungkang,
Kurikulum yang digunakan yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
KTSP merupakan penjabaran lebih lanjut dan sekaligus sebagai evaluasi daripada
KBK pada tingkat- tingkat satuan pendidikan. Kurikulum tingkat satuan
pendidikan terdiri dari: Standar Kompetensi, kompetensi dasar, Indikator, Tujuan.
Materi Pelajaran, Metode pengajaran, Media/Sumber belajar dan Penilaian.4
Sistem pengelolaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
menuntut kegiatan belajar mengajar yang memberdayakan semua potensi peserta
didik untuk menguasai kompetensi yang diharapkan. Pemberdayaan ini diarahkan
untuk mendorong individu belajar sepanjang hayat dan mewujudkan masyarakat
belajar. Kegiatan belajar mengajar dilandasi oleh prinsip-prinsip berikut: berpusat
pada peserta didik, mengembangkan kreativitas peserta didik, menciptakan
kondisi menyenangkan dan menantang, mengembangkan beragam kemampuan
yang bermuatan nilai, dan menyediakan pengalaman belajar yang beragam.5
Berdasarkan observasi awal yang dilakukan di MA Babussalam Rungkang
hari kamis tanggal 20 oktober 2016 tepatnya ketika peneliti sedang melakukan
Praktikum Pengalaman Lapangan (PPL) bahwa permasalahan yang terjadi dalam
proses belajar mengajar diantarannya adalah: siswa banyak yang tidak
memperhatikan penjelasan materi yang disampaikan oleh guru, sehingga siswa
4Trianto, Model Pembelajaran Terpadu (Konsep, Strategi dan Implementasinya Dalam
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) (Jakarta: PT Bumu Aksara, 2014) , h. 13-15. 5Ibid., h. 26.
-
3
kurang aktif dalam proses kegiatan belajar mengajar yang ditandai dengan
kurangnya siswa yang bertanya dan lebih banyak diam ketika ditanya.6
Berdasarkan wawancara dengan bapak Sudarman S.pd (guru Biologi),
kemampuan biologi siswa di MA Babussalam khususnya kelas XI adalah siswa
yang tergolong baik dalam proses pembelajaran. Namun, mereka tidak dapat untuk
mengkomunikasikan ide-ide biologi mereka baik secara lisan maupun secara tulisan.
Mereka juga tidak maksimal dalam menganalisis soal biologi. Hal tersebut dapat
diidentifikasi dari bagaimana siswa menyelesaikan soal yang diberikan guru ketika
pembelajaran berlangsung. Siswa cenderung langsung menuliskan jawaban dari soal
yang diberikan guru, tanpa memahami soal terlebih dahulu. Selain itu siswa kelas XI
MA Babussalam adalah siswa yang senang sharing pengetahuan dengan teman
sebangkunya, akan tetapi mereka saling sharing pengetahuan hanya pada
pelajaran yang bisa menarik perhatian mereka saja dan mereka tidak sharing
pengetahuan ketika proses pelajaran biologi berlangsung. Hal ini terjadi karena
guru lebih sering menulis di papan sambil menjelaskan materi dalam kegiatan
belajar mengajar yang membuat kurangnnya partisipatif aktif peserta didik. Murid
hanya mendengarkan dan mencatat apa yang disuruh guru, sehingga minat
terhadap pelajaran menjadi kurang.7
Prinsip saling tukar pengetahuan (Knowledge Sharing) menurut Bechina dan
Bommen yang dimuat dalam management hasil penelitian menyatakan bahwa
pembelajaran Active Knowledge Sharing dapat menstranfer pengetahuan kepada
orang lain. Orang satu dengan yang lain dapat saling bertukar pengetahuan yang
6Observasi Awal, Hari Kamis Tanggal 20 Oktober 2016 Di Ma Babussalam Rungkang. 7 Sudarman, Wawancara, Ma Babussalam Rungkang , 15 November 2016.
-
4
berasal dari pengalaman mereka masing-masing. Pembelajaran Knowledge Sharing
dalam International Journal of Knowledge Management menjelaskan bahwa berbagi
pengetahuan adalah untuk meningkatkan pemahaman tentang konsep yang dibahas
dalam kelas dan untuk membangun hubungan dengan teman-teman sekelas. Informasi
yang muncul dari berbagi pengetahuan dapat mengurangi daya saing peserta didik
antara rekan-rekan dan mengurangi adanya kurangnya interaksi antara orang-orang
yang membutuhkan pengetahuan serta meningkatkan ketrampilan peserta didik
diantaranya ketrampilan berfikir, ketrampilan memecahkan masalah dan ketrampilan
komunikasi.8
Penggunaan media charta dalam proses pembelajaran berfungsi untuk
menarik perhatian dan mempermudah pemahaman siswa terhadap materi
pelajaran. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Marita Handayani dalam
Penerapan strategi pembelajaran Active Knowledge Sharing dengan media Charta
pada siswa dapat meningkatkan hasil belajar biologi yang meliputi aspek kognitif
dan aspek afektif. Selain itu, Marita Handayani juga mengatakan bahwa
penerapan strategi pembelajaran Active Knowledge Sharing dengan media Charta
bermaanfaat untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa.9
Berdasarkan uraian di atas, peneliti mencoba untuk melakukan penelitian
dengan judul Penerapan Strategi Pembelajaran Active Knowledge Sharing Dengan
Media Charta Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pelajaran
Biologi Siswa Kelas XI MA Babussalam Rungkang Tahun Ajaran 2016/2017
8Majid, Perceptions and Knowledge Sharing Practices Of Graduate Students In
Singapore. International Journal Of Knowledge Management, 2009 5(2), h.21-22. 9Marita Handayani, “Penerapan Stratgi Pembelajaran Aktif Knowledge Sharing Dengan
Media Charta Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas Viic Mts N Suraksarta Ii Tahun Ajaran 2011/2012” (Skripsi, Universitas Muhammadiah Surakarta, 2012), h. 4-5.
-
5
B. Sasaran Tindakan
Penelitian ini difokuskan pada upaya untuk meningkatkan kemampuan
berpikir kritis siswa kelas XI MA Babussalam Rungkang melalui pembelajaran
biologi dengan strategi Pembelajaran tipe Active Knowledge Sharing dengan
media Charta materi sistem pencernaan pada manusia.
C. Rumusan Masalah
Bagaimana penerapan strategi pembelajaran Active Knowledge Sharing
dengan media Charta dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa pada
pelajaran biologi siswa kelas XI Semester II MA Babussalam Rungkang Tahun
Ajaran 2016/2017?
D. Tujuan
Untuk dapat mengetahui bagaimana penerapan strategi pembelajaran Active
Knowledge Sharing dengan media Charta dapat meningkatkan kemampuan
berpikir kritis siswa pada pelajaran biologi siswa kelas XI Semester II MA
Babussalam Rungkang Tahun Ajaran 2016/2017.
E. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini dapat memberikan masukan dan pengembangan dalam
penggunaan strategi pembelajaran biologi sehingga dapat meningkatkan
kemampuan berpikir kritis siswa pada pelajaran biologi.
-
6
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan
mempermudah pemahama siswa tentang pembelajaran biologi serta
meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa.
b. Bagi Guru
Memberikan sumbangan bagi guru biologi dalam upaya meningkatan
kemampuan belajar kritis dan keaktifan siswa dikelas.
c. Bagi Peneliti
Sebagai wahana uji kemampuan terhadap bekal teori yang diperoleh
di bangku kuliah serta sebagai upaya mengembangkan ilmu pengetahuan
tentang biologi.
F. Telaah Pustaka
Penelitian mengenai strategi pembelajaran Active Knowledge Sharing
dengan media charta bukanlah penelitian yang pertama ini, akan tetapi
sebelumnya terdapat penelitian-penelitian terdahulu yang terkait dengan penelitian
ini. Adapun penelitian yang sama dengan penelitian ini yaitu:
1. Penelitian dari Marita Handayani hampir sama dengan penelitian yang
dilakukan oleh peneliti yaitu “Penerapan Strategi Pembelajaran Active
Knowledge Sharing Dengan Media Charta Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Biologi Siswa Kelas VIIc Mtsn Surakarta II Tahun Ajaran 2011/2012. Hanya
saja pada penelitian yang dilakukan oleh Marita Handayani lebih menekankan
pada upaya pada penerapan untuk meningkatkan hasil belajar biologi yang
-
7
meliputi aspek kognitif danaspek afektif, sedangkan penelitian yang akan
dilakukan oleh peneliti lebih mengacu pada upaya untuk meningkatkan
kemampuan berpikir kritis siswa yang diterapkan pada pelajaran biologi
materi sistem pencernaan. Adapun kesimpulan dari penelitian Marita
Handayani yaitu penerapan strategi pembelajaran Active Knowledge Sharing
dengan media charta pada siswa dapat meningkatkan hasil belajar biologi
yang meliputi aspek kognitif dan aspek afektif.
2. Penelitian Helmi Kurniawan “Penggunaan Metode Active Knowledge Sharing
Bagi Peningkatan Kepercayaan Diri Siswa Sd Muhammadiyah Sokonandi
Kota Yogyakarta. Penggunaan metode Active Knowledge Sharing dalam
penelitian Helmi Kurniawan ini bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan
diri siswa SD Muhammadiyah Sokonandi Kota Yogyakarta dalam proses
belajar mengajar di kelas dan sangat berbeda dengan penelitian peneliti yang
lebih menekankan pada upaya untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis
siswa. Hasil data penelitian dalam penelitian ini yaitu: metode active
knowledge sharing dapat digunakan untuk meningkatkan kepercayaan diri
siswa. Secara garis besar ada dua aktifitas dalam metode active knowledge
sharing yang dapat meningkatkan kepercayaan diri siswa. (I) mengondisikan
untuk mengerjakan soal bersama teman. (II) mengondisikan siswa untuk
menyampaikan jawaban atau pembahasan di depan kelas. Dua aktifitas inilah
yang pada gilirannya meningkatkan atau menumbuhkan kepercayaan diri
siswa.
-
8
Dari kedua penelitian diatas mempunyai objek kajian yang sama dengan
peneliti yaitu penggunaan Metode Active Knowledge Sharing. Akan tetapi, dalam
penelitian Marita Handayani lebih menekankan pada penerapan untuk
meningkatkan hasil belajar biologi yang meliputi aspek kognitif dana spek afektif
sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Helmi Kurniawan ini lebih
menekankan pada peningkatkan kepercayaan diri siswa.
-
9
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pembelajaran Active Knowledge Sharing
1. Pengertian Active Knowledge Sharing
Secara bahasa active knowledge sharing berarti saling tukar
pengetahuan. Strategi active knowledge sharing merupakan sebuah strategi
pembelajaran dengan memberikan penekanan kepada siswa untuk saling
membantu menjawab pertanyaan yang tidak diketahui teman lainnya. Artinya
bahwa siswa yang tidak dapat menjawab pertanyaan disilahkan untuk mencari
jawaban dari teman yang mengetahui jawaban tersebut dan siswa yang
mengetahui jawabannya ditekankan untuk membantu teman yang kesulitan.10
Strategi pembelajaran Active Knowledge Sharing (saling tukar
pengetahuan) adalah salah satu strategi yang dapat membawa peserta didik
untuk siap belajar materi pelajaran dengan cepat. Strategi ini dapat digunakan
untuk melihat tingkat kemampuan peserta didik disamping untuk membentuk
kerjasama tim.11
2. Langkah-langkah Pembelajaran Active Knoeledge Sharing
Prosedur/langkah-langkah strategi pembelajaran Active knowledge
sharing adalah sebagai berikut:
a. Buatlah pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan materi pelajaran
yang akan diajarkan. Pertanyaan-pertanyaan itu dapat berupa:
10Hisyam Zaini, Strategi Pembelajaran Aktif (Yogyakarta: Insan Madani, 2008), h. 12. 11Hisyam Zaini , Strategi Pembelajaran Aktif (Yogyakarta: CTSD IAIN Sunan Kalijaga,
2016), h. 22.
-
10
1) Definisi suatu istilah.
2) Pertanyaan dalam bentuk pilihan ganda.
3) Mengidentifikasi seseorang.
4) Melengkapi kalimat.
b. Minta siswa untuk menjawab pertanyaan tersebut dengan sebaik mungkin.
c. Minta siswa untuk mencari teman yang dapat membantu menjawab
pertanyaan yang tidak di ketahui atau diragukan jawabannya. Tekankan
pada mereka untuk saling membantu.
d. Minta siswa untuk kembali ke tempat duduk mereka kemudian periksalah
jawaban mereka. Jawablah pertanyaan-pertanyaan yang tidak dapat
dijawab oleh siswa. Gunakan jawaban yang muncul sebagai jembatan
untuk mengenalkan topik penting yang akan disampaikan di kelas.12
Berikut prosedur yang dipersiapkan dalam menggunakan strategi
pembelajaran active knowledge sharing adalah :
a. Menyiapkan sebuah daftar pertanyaan yang berkaitan dengan ma teri
pelajaran yang akan diajarkan, kategori yang disertakan, diantaranya:
1. Kata-kata yang harus didefinisikan.
2. Pertanyaan-pertanyaan pilihan ganda mengenai fakta atau konsep
3. Orang-orang yang harus dikenali
4. Pertanyaan-pertanyaan mengenai aksi-aksi yang dapat diambil
seseorang dalam situasi-situasi tertentu
5. Kalimat-kalimat yang tidak lengkap.
12 Ibid., h. 22-23.
-
11
b. Meminta peserta didik untuk menjawab pertanyaan sebaik yang mereka
jawab.
c. Mengajak peserta didik berkeliling ruangan dengan mencari peserta didik
lain yang dapat menjawab berbagai pertanyaan yang mereka tidak ketahui
bagaimana menjawabnya. Peserta didik didorong untuk saling membantu
satu sama lainnya.
d. Peserta didik dikumpulkan kembali seisi kelas sambil mengulas jawaban-
jawabannya. Jawaban-jawaban yang tidak terisi oleh peserta didik diisi
dan dijawab oleh guru.13
Dari uraian diatas dapat peneliti simpulkan bahwa prosedur dalam pembelajaran active knowledge sharing yaitu: a. Menyiapkan sebuah daftar pertanyaan yang berkaitan dengan materi
pelajaran yang akan diajarkan. b. Guru meminta siswa untuk menjawab pertanyaan tersebut dengan tepat. c. Guru meminta siswa untuk mencari jawaban dari pertanyaan yg mereka
tidak ketahui jawabannya ke siswa lainnya. d. Guru mengingatkansiswa untuk saling membantu. e. Siswa disuruh kembali ke tempat duduk masing-masing dan mengulas
kembali jawabannya bersama-sama.
3. Kelebihan dan kekurangan pembelajaran Active Knowlegde Sharing
a. Kelebihan
1) Pembelajaran menjadi lebih bervariasi dan tidak monoton.
2) Apabila ada soal yang tidak terjawab maka dapatdidiskusikan dengan
teman 1 kelompoknya.
3) Menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif, menarik siswa
dengan segera fokus kepada materi pelajaran, untuk mengukur tingkat
13Mel Silberman, Active Learning 101 Pembelajaran Aktif (Depok: Pustaka Insan
Madani, 2009), h. 82.
-
12
pengetahuan siswa, melibatkan partisipasi siswa secara langsung siswa
memiliki inisiatif belajar di rumah terlebih dahulu sebelum proses
pembelajaran.
4) Siswa mempunyai gambaran atau sudah menguasai materi pelajaran
dan membantu dalam menggunakan daya ingat dan transfer pada
situasi proses pembelajaran yang baru, mendorong siswa untuk
berpikir dan berbagi pengetahuan.14
b. Kekurangan
Sebagai salah satu dari berbagai banyaknya strategi belajar aktif.
active knowledge sharing juga terdapat kekurangan. Namun kekurangan
strategi belajar active knowledge sharing semata-mata hanya suatu
kekhawatiran. Kekhawatiran itu meliputi kondisi saat pembelajaran yang
bisa berubah dari yang semestinya. Misalnya kegiatan belajarnya hanya
merupakan kumpulan" kegembiraan dan permainan", berfokus pada
aktivitas itu sendiri sampai-sampai siswa tidak memahami apa yang siswa
pelajari, serta proses pembelajarannya menyita banyak waktu.
Kekurangan lain dari metode ini yaitu:
1) Strategi ini tidakakan berjalan apabila siswa belajar.
2) Harus bisa menguasai kondisi kelas dan waktu pembelajaran.15
14Amita,Prasasti Pinkan, “Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Active Knowledge
Sharing Terhadap Keterampilan Proses Sains dan Hasil Belajar Ranah Kognitif dan Ranah Efektif Siswa Kelas X Semester Genap SMA Negeri 2 Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012”. (Skripsi, Surakarta: Universitas Sebelas Maret, 2012), h. 13.
15Hisyam Zaini, “Strategi Belajar Active Knowledge”, dalam http://rikiantobaeng.blogspot.com/.html. diambil tanggal 25 september 2016.
http://rikiantobaeng.blogspot.com/.htmlhttp://rikiantobaeng.blogspot.com/.htmlhttp://rikiantobaeng.blogspot.com/.html
-
13
4. Tujuan Strategi Pembelajaran Active Knowledge Sharing
Adapun kegunaanyang dapat diperoleh dari strategi pembelajaran
active knowledge sharing antara lain adalah :
a. Menarik peserta didik dengan segera kepada materi pelajaran
Strategi active knowledge sharing dirancang untuk melibatkan
peserta didik secara langsung ke dalam mata pelajaran untuk membangun
perhatian dan minat mereka, membangun keingin tahuan mereka dan
merangsang berfikir para peserta didik.
b. Mengukur tingkat pengetahuan para peserta didik
Strategi active knowledge sharing juga berfungsi sebagai alat untuk
mengetahui sejauh mana tingkat pengetahuan para peserta didik artinya
bahwa strategi ini selain sebagai sebuah proses dalam pembelajaran juga
bisa digunakan sekaligus sebagai alat evaluasi dan dapat digunakan untuk
melihat perkembangan ilmu pengetahuan yang telah dapat diserap oleh
peserta didik.16
B. Media Charta/Bagan
1. Pengertian Bagan/Charta
Bagan atau charta termasuk media visual. Fungsinya yang pokok
adalah menyajikan ide-ide atau konsep-konsep yang sulit bila hanya
disampaikan secara tertulis atau lisan secara visual. Bagan juga mampu
memberikan ringkasan butir-butir penting dari suatu presetasi.17
16Ibid., h. 81. 17
Arief S Sadirman, Media Pendidikan (Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatan) (Jakarta: PT GRAFINDO PERSADA, 2014), h. 35.
-
14
Pesan yang akan disampaikan biasanya berupa ringkasan visual suatu
proses, perkembangan atau hubungan-hubungan penting. Didalam bagan
terdapat jenis media yang lain seperti gambar, diagram, kartun atau lambing-
lambang verbal.
Sebagai media yang baik, bagan memiliki kriteria, di antaranya:
1) Dapat dimengerti anak.
2) Sederhana dan lugas, tidak rumit dan berbelit-belit.
3) Diganti pada waktu-waktu tertentu agar selain tetap termasa juga tak
kehilangan daya tarik.18
2. Jenis-Jenis Media Charta
Beberapa jenis bagan/charta secara garis besar dapat digolongkan
menjadi dua yaitu :
a. Bagan/charta yang menyajikan pesan secara bertahap, antara lain:
1) Bagan tertutup (hiden chart) yaitu pesan yang akan dikomunikasikan
mula-mula dituangkan kedalam satu chart.
2) Bagan balikan (flip chart) yaitu apabila urutan informasi yang akan
disajikan tersebut sulit ditunjukan dalam selembar chart. Bagian-bagian
dari pesan tersebut ditulis/dituangkan dalam lembaran tersendiri,
kemudian lembaran-lembaran tersebut dibundel menjadi satu.
Penggunaannya tinggal membalik satu persatu sesuai dengan bagan
yang akan disajikan.
18
Hamdani, Strategi Belajar Mengajar (Bandung: Pustaka Setia, 2011), h. 252.
-
15
b. Bagan/charta yang dapat menyajikan pesan sekaligus ada beberapa
macam, antara lain:
1) Bagan pohon (tree chart) ibarat sebuah pohon yang terdiri dari batang,
cabang-cabang dan ranting-ranting. Biasanya bagan pohon dipakai
untuk menjunjukan sifat, komposisi atau hubungan antar
kelas/keturunan.
2) Bagan arus (flow chart) menggambarkan arus suatu proses atau dapat
pula menelusuri tanggung jawab atau hubungan kerja antar berbagai
bagian atau seksi suatu organisasi. Tanda panah sering kali untuk
menggambarkan arah arus.
3) Stream chart adalah kebalikan dari bagan pohon. Jika pada bagan
pohon dimulai dari satu hal kemudian memecah menjadi berbagai
hal/bagian, maka dalam Stream chart berbagi hal tersebut pada ujung
akhirnya menyimpul atau menuju ke satu arah hal yang sama.
4) Bagan garis waktu (time line chart) bermanfaat untuk menggambarkan
hubungan antara peristiwa dan waktu. Pesan-pesan tersebut disajikan
dalam bagan secara kronologis.19
C. Kemampuan Berpikir Kritis
1. Pengertian Berpikir Kritis
Berpikir kritis adalah suatu aktifitas kognitif yang berkaitan dengan
penggunaan nalar. Johnshon membedakan antara berpikir kritis dan kreatif,
dimana berpikir kritis adalah suatu proses terorganisasi terarah yang
19Ibid., h. 36-37.
-
16
digunakan dalam kegiatan mental seperti memecahkan masalah (problem
solving), membuat kesimpulan (decision making), membujuk (persuading),
menganalisis masalah (analyzing assumptions), melakukan penelitian ilmiah
(scientific inquiri). Ditambahkan pula bahwa berpikir kritis adalah
kemampuan untuk memberikan alasan dengan cara yang teratur. Berpikir
kritis adalah kemampuan untuk mengevaluasi secara sistematis kualitas alasan
atau pikiran sendiri dan orang lain.20
Menurut Peter Reason, berpikir (thinking) adalah proses mental
seseorang yang lebih dari sekadar mengingat (remembering) dan memahami
(comprehending) Peter Reason). Menurut Reason, mengingat dan memahami
lebih bersifat pasif daripada berpikir (thinking). Berpikir adalah istilah yang
lebih dari keduanya. Berpikir menyebabkan seseorang harus bergerak hingga
diluar informasi yang didengarnya. Misalnya, kemampuan berpikir seseorang
untuk menemukan solusi baru dari suatu persoalan yang dihadapi.21
2. Ciri-Ciri Berpikir Kritis
Menurut Cece Wijaya, ciri-ciri berpikir kritis sebagai berikut:
a. Mengenal secara rinci bagian-bagian dari keputusan
b. Pandai mendeteksi permasalahan.
c. Mampu membedakan ide yang relevan dengan yang tidak relevan.
d. Mampu membedakan fakta dengan fiksi atau pendapat .
e. Dapat membedakan argumentasi logis dan tidak logis.
20Muhammad yaumi, Pendidikan Karakter landasan, Pilar & Implementasi (Jakarta:
PRENADAMEDIA GROUP, 2014) , h. 48. 21Wina sanjaya, Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi.
(Jakarta: kencana, 2008), h. 132.
-
17
f. Dapat membedakan antara kritik yang membangun dan merusak.
g. Mampu mengidentifikasi atribut-atribut manusia, tempat dan benda,
seperti dalam sifat, bentuk, wujud, dan lain-lain.
h. Mampu mendaftarkan segala akibat yang mungkin terjadi atau alternatif
terhadap pemecahan masalah, ide dan situasi.
i. Mampu membuat hubungan yang berurutan antara satu masalah dengan
masalah yang lainnya.
j. Mampu menarik kesimpulan generalisasi dari data yang telah tersedia
dengan data yang diperoleh dari lapangan.
k. Mampu membuat prediksi dari informasi yang tersedia
l. Dapat membedakan konklusi yang salah dan tepat terhadap informasi yang
diterima.
m. Mampu menarik kesimpulan dari data yang telah ada dan terseleksi.22
3. Jenis-Jenis Berpikir Kritis
Berpikir kritis ditunjukkan dalam kemampuan berpendapat,
mengidentifikasi kesimpulan dan pendapat, serta menggabungkan
kesimpulan. Kemampuan berpikir kritis merupakan suatu kemampuan yang
bisa dikembangkan dalam diri setiap peserta didik.
Adapun jenis-jenis berpikir kritis antara lain:
a. Berpikir alamiah, yaitu pola penalaran yang berdasarkan kebiasaan sehari-
hari dari pengaruh alam sekelilingnya.
22Edi Hariyunadi, “Penggunaan Metode CTL (cOntextual Teacher And Learning) Tipe
Inquiri Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas Xi Pada Mata Pelajaran Geografi Dengan Materi Pelestarian Lingkungan Hidup Di SMA N1 WERA tahun pelajaran 2015/2016 (Skripsi, Mataram: Universitas Muhamadiah Mataram, 2015), h. 18-19.
-
18
b. Berpikir ilmiah, yaitu pola penalaran berdasarkan sarana tertentu secara
teratur dan cermat.
c. Berpikir austik, yaitu cara seseorang melarikan diri dari kenyataan, dan
melihat hidup sebagai gambaran-gambaran fantasi.
d. Berpikir realistik, yaitu berpikir dalam rangka menyesuaikan diri dengan
dunia nyata, biasanya disebut dengan nalar (reasoning).23
4. Proses Berpikir Kritis
Proses berpikir merupakan suatu proses yang dilakukan oleh seseorang
yang dilakukan ketika ia menghadapi suatu permasalahan. Proses berpikir
dimulai dengan pemahaman terhadap permasalahan yang dihadapi. Pada saat
seseorang menghadapi persoalan, pertama-tama ia melibatkan proses sensasi,
yaitu menangkap tulisan, gambar atau suara. Selanjutnya ia mengalami proses
persepsi, yaitu membaca, mendengar, dan memahami apa yang diminta dalam
persolan tersebut. Pada saat itu pun, sebenarnya ia melibatkan proses
memorinya untuk memahami istilah-istilah baru yang ada pada persoalan
tersebut, atau pun melakukan recall dan recognition ketika yang dihadapinya
adalah persoalan yang sama pada waktu lalu.
Proses berpikir berkaitan erat dengan apa yang terjadi di dalam otak
manusia, berpikir berkaitan dengan fakta-fakta yang ada dalam dunia, berpikir
mungkin bisa divisualisasikan, dan berpikir (manakala diekspresikan) bisa
diobservasi dan dikomunikasikan. Jadi dapat dimaknai bahwa proses berpikir
merupakan proses yang sering terjadi dalam aktivitas mental seseorang yang
23http://www. Jenis-Jenis Berpikir Kritis.htm, Diakses 25 Desember 2016, Pukul 19:01 WITA.
http://www/
-
19
berfungsi untuk menyelesaikan masalah, membuat keputusan, serta mencari
pemahaman.24
5. Indikator Ketercapaian Berpikir Kritis
Indikator berpikir kritis menurut Edward Glaser yang dikutip Alec
Fisher diterjemahkan oleh Benyamin Hadinata, diantaranya yaitu:
a. Mengenal masalah
b. Mencari cara-cara yang dapat dipakai untuk menangani masalah-masalah
itu.
c. Mengumpulkan data dan menyusun informasi yang diperlukan.
d. Mengenal asumsi-asumsi dan nilai-nilai yang tidak dinyatakan.
e. Memahami dan menggunakan bahasa secara tepat, jelas dan khas.
f. Menganalisis data.
g. Menilai fakta dan mengevaluasi pernyataan-pernyataan.
h. Mengenal adanya hubungan yang logis antar masalah-masalah.
i. Menarik kesimpulan-kesimpulan dan kesamaan-kesamaan yang
diperlukan.
j. Menguji kesamaan-kesamaan dan kesimpulan-kesimpulan yang seseorang
ambil.
k. Menyusun kembali pola-pola keyakinan seseorang berdasarkan
pengalaman yang lebih luas.
24Pramono, T .et al, Model Pembelajaran Kooperatif STAD Untuk Meningkatkan
Penguasaan Konsep Cahaya dan Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa SMP ”. Jurnal Penelitian Pendidikan IPA. II ,2008), h. 203-212.
-
20
l. Membuat penilaian yang tepat tentang hal-hal yang kualitas-kualitas
tertentu dalam kehidupan sehari-hari.25
Indikator berpikir kritis yang dikemukakan oleh Ennis yang
dikelompokkannya dalam lima besar aktivitas sebagai berikut:
a. Klarifikasi dasar (basic clarification)
Tahapan initerbagi menjadi tiga indikator yaitu merumuskan
pertanyaan, menganalisis argumen, dan menanyakan dan menjawab
pertanyaan.
b. Memberikan alasan untuk suatu keputusan (the bases for the decision)
Tahapan ini terbagi menjadi dua indikator yaitu menilai kredibilitas
sumberi nformasi dan melakukan observasi dan menilai laporan hasil
observasi.
c. Menyimpulkan (inference)
Tahapan ini terdiri atas tiga indikator membuat deduksi dan
menilai deduksi, membuat induksi dan menilai induksi, dan mengevaluasi.
d. Klarifikasi lebih lanjut (advanced clarification)
Tahapan ini terbagi menjadi dua indikator yaitu mendefinisikan
dan menilai definisi dan mengidentifikasi asumsi.
e. Dugaan dan keterpaduan(supposition and integration)
Tahapan ini terbagi menjadi dua indikator menduga, dan
memadukan.26
25Edward Glaser (dalam Alec Fisher). Berpikir Kritis Sebuah Pengantar. Terj. Benyamin
Hadinata. (Jakarta: Erlangga, 2009), h. 7.
-
21
Dari berbagai indikator yang telah dikemukakkan oleh para ahli, indikator yang digunakan dalam penelitian ini yaitu indikator yang dikemukakan oleh Ennis, kemudian dikembangkan menjadi beberapa aktivitas yaitu: a. Mengobservasi/mengamati. b. Member argument/alasan. c. Merumuskan pertanyaan/bertanya. d. Mengumpulkan informasi (mengeksplor). e. Menarik kesimpulan (mengkomunikasikan).
6. Pengembangan Indikator Berpikir Kritis
Berpikir kritis menrupakan salah satu proses berpikir tingkat tinggi
yang dapat digunakan dalam pembentukan sistem kontekstual siswa.
Pengembangan kemampuan berpikir kritis menurut Ennis dalam muhfahroyin
adalah:
a. Merumuskan masalah: memformulasikan bentuk pertanyaan yang member
arah untuk memperoleh jawaban.
b. Memberi argument: argumentasi atau alasan yang sesuai dengan konteks,
menunjukan persamaan dan perbedaan dengan argumentasi komprehensif.
c. Melakukan deduksi: mendeduksi secara logis, kondisi logis deduktif,
melakukan interprestasi terhadap pertanyaan.
d. Melakukan induksi: melakukan investigasi/pengumpulan data, membuat
generalisasi dari data, membuat table dan grafik, membuat kesimpulan
terkait dengan hipotesis.
26Lilyan Rifqiyana, “Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Dengan Pembelajaran
Model 4k Materi Geometri Kelas Viii Ditinjau Dari Gayakognitif Siswa” (UNS: Semarang, 2015), h. 25-26.
-
22
e. Melakukan evaluasi: evaluasi diberikan berdasarkan fakta dan
berlandaskan prinsip atau pedoman, member alternative penyelesaian
masalah.
f. Memutuskan dan melaksanakan: memilih kemungkinan solusi,
menentukan kemungkinan tindakan yang dilaksanakan.27
7. Faktor Yang Mempengaruhi Kemampuan Berpikir Kritis
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kemampuan berpikir kritis,
diantaranya:
a. Kondisi fisik: fisik adalah kebutuhan fisiologi yang paling dasar bagi
manusia untuk menjalani kehidupan.
b. Motivasi: motivasi adalah upaya untuk menimbulkan rangsangan,
dorongan ataupun pembangkit tenaga seseorang agar mau berbuat sesuatu
atau memperlihatkan perilaku tertentu yang telah direncanakan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
c. Kecemasan: keadaan emosional yang ditandai dengan kegelisahan dan
ketakutan terhadap kemungkinan bahaya.
d. Perkembangan intelektual: intelektual atau kecerdasan merupakan
kemampuan mental seseorang untuk merespon dan menyelesaikan suatu
persoalan, menghubungkan satu hal dengan yang lain dan dapat merespon
dengan baik setiap stimulus.28
27 Ibid., h. 17-18
28Nurul Iindriani, “Pengaruh Pembelajaran Tipe Think Pair Share(Tps) Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Dan Hasil Belajar Kognitif Siswa Kelas VIII DI MTS. N JANAPRIA Pada Mata Pelajaran Biologi TAHUN AJARAN 2015/2016” (Skripsi, Mataram: IAIN, 2015), h. 18.
-
23
D. Materi Sistem Pencernaan
1. Pengertian Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan makanan berhubungan dengan penerimaan
makanan dan prosesnya sehingga zat makanan siap memasuki proses
pencernaan makanan. Selama dalam proses pencernaan makanan dihancurkan
menjadi zat-zat sederhana dan dapat diserap oleh usus halus kemudian
digunakan oleh sel tubuh.29
2. Bagian-bagian sistem Pencernaan
3. Susunan Pencernaan
Sistem pencernaan makanan pada manusia terdiri dari beberapa organ
berturut-turut dimulai dari:
a. Oris (mulut)
b. Faring (tekak)
c. Esophagus (kerongkogan).
d. Ventrikulus (lambung).
29Lutvia krismayanti, Anatomi Fisiologi Manusia (Lombok barat:Arga Puji Press
Mataram Lombok, 2015), h. 48. 30http://ivank-revank.blogspot.com/2012/01/anatomi-dan-fisiologi-sistempencernaan.html
di akses tanggal 25 Desember 2016
30
http://ivank-revank.blogspot.com/2012/01/anatomi-dan-fisiologi-sistempencernaan.html
-
24
e. Intestinum minor (usus halus):
1) Duodenum (usus 12 jari).
2) Yeyenum
3) Ileum
f. Intestinum mayor (usus besar)
1) Sekum
2) Kolon asendess
3) Kolon transfersum
4) Kolon desendens
5) Kolon sigmoid
g. Rektum .
h. Anus.31
4. Fungsi Sistem Pencernaan
a. Menerima makanan.
b. Memecah makanan menjadi zat-zat gizi (suatu proses yang disebut
pencernaan)
c. Menyerap zat-zat gizi kedalam aliran darah.
d. Membuang bagian makanan yang tdak dapat dicerna dari tubuh.32
31Lutvia. 32http://ivank-revank.blogspot.com/2012/01/anatomi-dan-fisiologi-sistempencernaan.html
di akses tanggal 25 Desember 2016
http://ivank-revank.blogspot.com/2012/01/anatomi-dan-fisiologi-sistempencernaan.html
-
25
5. Mekanisme Pencernaan Makanan
Makanan yang kita makan pertama masuk ke dalam mulut yang
kemudian menjadi halus karena telah dikunyah dengan gigi dengan di bantu
oleh kelenjar ludah. Setelah halus barulah dapat kita telan dengan cepat
melalui bagian bawah tekak dan kerongkongan. Kerongkongan bentuknya
seperti pipa yang panjangnya pada orang dewasa kira-kira 25 cm. pangkalnya
adalah dileher, dibelakang tenggorok, kemudian di daerah dada di belakang
jantung, menembus sekat rongga badan di depan tulang belakang dan
bermuara dalam lambung, lambung merupakan saluran pencernaan makanan
yang melebar seperti kantong, terletak di bagian atas rongga perut sebelah kiri,
dan bagian lainnya tertutup oleh hati, usus besar dan limpa. Makanan yang di
telan terkumpul dalam lambung dan bercampur dengan getah lambung,
sehingga makanan menjadi encer seperti bubur. Jalan keluar lambung tertutup
rapat karena tebalnya lapisan otot lingkar yang sewaktu-waktu terbuka untuk
melewatkan bubur makanan sedikit demi sedikit ke dalam usus halus. Bagian
pertama dari usus halus adalah usus dua belas jari, yang melengkung seperti
ladam. Panjangnya kira-kira 30 cm. di usus halus ini bermuara pipa-pipa
penyalur dari hati dan dari kelenjar ludah perut.
Hati adalah alat yang besar, terletak dibawah sekat rongga badan dan
mengisi sebagian besar bagian atas rongga perut sebelah kanan. Hati membuat
empedu yang terkumpul dalam empedu. Empedu tersebut menjadi kental
karena airnya diserap kembali oleh dinding kantung empedu. Pada waktu
-
26
tertentu, empedu dipompakan ke dalam usus dua belas jari melalui pipa
empedu.
Kelenjar ludah perut yang dikenal dengan sebutan pancreas adalah
sebuah alat yang panjang melintang pada didnding belakang perut dan
berjalan ke kiri sampai pada limpa. Ujungnya terletak dalam lengkung usus
dua belas jari. Pipa keluarnya bermuara di dalam usus dua belas jari bersama
dengan pipa empedu sebagian jaringan kelenjar ludah perut yang tersebar
diseluruh alat tersebut, mempunyai bentuk yang lain dan getahnya yaitu
insulin dicurahkan langsung kedalam darah, karena itu maka jaringan
demikian diberi nama kelenjar buntu. Bubur makanan yang keluar dari
lambung dan masuk kedalam usus halus bercampur dengan empedu dan getah
kelenjar ludah perut sehingga pencernaan makanan berlangsung terus. Bubur
makanan itu disiapkan untuk diserap zat-zat makanannya oleh didinding usus.
Penyerapan ini juga terjai pada usus halus lainnya, yang terletak berliku-liku
dalam rongga perut bagian bawah.
Seluruh usus halus panjangnya beberapa meter. Ujungnnya bermuara
ke dalam sisi usus besar sehingga terbentuk usus buntu, yaitu satu bagian
pendek usus besar yang buntu. Disebelah kanan dalam rongga perut terdapat
usus besar naik, dalam rongga perut sebelah atas terdapat lanjutan sebagian
usus besar melintang dan dalam rongga perut sebelah kiri dijumpai usus besar
turun yang berlanjut sebagai usus bentuk “S”. Usus ini kemudian menjadi
poros usus. Didalam usus besar sisa-sisa makanan yang tidak dapat dicerna
lagi akan menjadi kental, karena airnya diserap kembali oleh dinding usus
-
27
besar. Kemudian sisa makanan tersebut sampai kedalam poros usus yang
terletak pada dinding belakang punggul kecil. Bagian bawah poros usus itu
akhirnya bermuara pada lubang dubur yang nantinya keluar.33
6. Gangguan Sistem Pencernaan
Gangguan pada sistem pencernaan makanan dapat disebabkan oleh
pola makan yang salah, infeksi bakteri dan kelainan alat pencernaan.
Gangguan pada pencernaan seperti:
a. Diare
Apabila kim dari perut mengalir ke usus terlalu cepat maka
defekasi menjadi lebih sering dengan feses yang mengandung banyak air.
Keadaan seperti ini disebut diare. Penyebab diare antara lain ansietes
(stres), makanan tertentu, atau organism perusak yang melukai dinding
usus. Diare dalam waktu lama menyebabkan hilangnya air dan garam
mineral, sehingga terjadi dehidrasi.
b. Konstipasi (sembelit)
Sambelit terjadi jika kim masuk ke usus dengan sangat lambat.
Akibatnya, air terlalu banyak diserap oleh usus, maka feses menjadi keras
dan kering. Sembelit ini disebabkan karena kurang mengkonsumsi
makanan yang berupa tumbuhan berserat dan banyak mengkonsumsi
daging.34
33
Ibid., h. 70-71. 34Ibid., h. 85.
-
28
E. Kerangka Pikir
Dunia pendidikan merupakan salah satu bidang dalam kehidupan yang
begitu besar manfaatnya. Dengan perkembangan zaman di dunia pendidikan
yang terus berubah dengan signifikan sehingga banyak merubah pola pikir
pendidik, dari pola pikir yang awam dan kaku menjadi lebih modern. Melalui
pendidikan peserta didik dapat memperoleh pengetahuan yang dapat
menunjang dan menyelesaikan berbagai permasalahan yang dihadapinya
dalam proses pendidikan.
Permasalahan yang terjadi dalam proses belajar mengajar yang terjadi
di MA Babussalam khususnya kelas XI diantarannya adalah: siswa banyak
yang tidak memperhatikan penjelasan materi yang disampaikan oleh guru,
sehingga siswa kurang aktif dalam proses kegiatan belajar mengajar yang
ditandai dengan kurangnya siswa yang bertanya dan lebih banyak diam ketika
ditanya. Hal ini menyebabkan Minat belajar dan kemampuan berpikir kritis
siswa menjadi rendah. Oleh sebab itu peneliti mencoba untuk mengatasi
permasalahan tersebut dengan menerapkan strategi pembelajaran active
knowledge sharring dengan media charta yang nantinya dapat menumbuhkan
kemauan siswa untuk mengeluarkan ide-ide biologi mereka dalam pelajaran
biologi.
-
29
Gambar 2.1 Skema Kerangka Pikir
Kondisi Awal
Guru belum menerapkan model/strategi pembelajaran yang
disertai dengan media
Minat belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa menjadi rendah
Tindakan yang dilakukan
SIklus I Peneliti menerapkan strategi Actif
Knowledge Sharing disertai dengan media charta pada materi sistem pencernaan kepada siswa.
Siklus II Peneliti bersama guru
melakukan perbaikan dan evaluasi pada siklus I.
Diduga Peggunaan strategi pembelajaran Active Knowledge Sharing dengan media charta dapat meningkatkan kemampuan berikir kritis pada pelajaran biologi siswa kelas XI Semester II MA Babussalam Rungkang Tahun Ajaran 2016/2017
Kondisi Akhir
Guru menerapkan strategi pembelajaran Active Knowledge Sharing disertai dengan media charta
-
30
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action
Research), yaitu proses pengkajian masalah pembelajaran didalam kelas melalui
refleksi diri dalam upaya untuk memecahkan masalah tersebut dengan cara
melakukan berbagai tindakan yang terencana dalam situasi nyata serta
menganalisis setiap pengaruh dari perlakuan tersebut.35
B. Sasaran Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dikelas XI MA Babussalam Rungkangyang
beralamat jalan Merembu, Labuapi Lombok Barat.
C. Rencana Tindakan
Penelitian direncanakan dengan mengimplementasikan tindakan kelas
yang dikembangkan oleh Stephen Kemmis dan Robin Mc Taggart. Model
penelitian tindakan kelas (PTK) ini terdiri dari empat fase, yaitu perencanaan
(plan), tindakan (act), pengamatan (observe), dan refleksi (reflect) yang dapat
digambarkan sebagai berikut:
35Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas (Jakarta:Kencana Prenada Media Group,
2009), h. 26.
-
31
Gambar 3.1 Penelitian Tindakan Kelas oleh Kemmis dan Taggart.36
Desain penelitian tindakan kelas ini dapat dilaksanakan melalui beberapa
siklus sampai indikator keberhasilan tercapai. Jika indikator keberhasilan telah
tercapai, maka penelitian akan dihentikan.
1. Siklus I
a. Fase Perencanaan (plan)
1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) melalui strategi
Active Knowledge Sharing dengan media charta.
2) Mempersiapkan instrumen penelitian yang terdiri dari:
a) Lembar observasi pelaksanaan pembelajaran Active Knowledge
Sharing dengan media charta.
b) Lembar observasi kemampuan berpikir kritis siswa.
36Rochiati Wiriaatmadja, Metode Penelitian Tindakan Kelas (Bandung: PT REMAJA
ROSDAKARYA, 2009), h. 66.
-
32
b. Fase Tindakan (act)
Kegiatan ini diawali dengan guru masuk kelas setelah jam
pelajaran mulai, kemudian mempersiapkan siswa untuk memulai pelajaran
dan setelah siswa siap belajar, guru memberikan salam dan siswa
menjawab, kemudian guru memberikan motivasi dan apersepsi kepada
siswa untuk belajar.
Guru menyampaikan materi pelajaran secara umum yang
berhubungan dengan sistem pencernaan lalu guru membagikan soal
kepada siswa yang berkaitan dengan materi yang sudah dijelaskan. Guru
meminta siswa untuk menjawab soal yang didapatkan. Kemudian,
meminta siswa untuk mencari jawaban dari pertanyaan yg mereka tidak
ketahui jawabannya ke siswa lainnya dan mengingatkan siswa untuk
saling membantu, setelah selesai siswa disuruh kembali ke tempat duduk
masing-masing dan mengulas kembali jawabannya bersama-sama
Selanjutnya, guru memberikan evaluasi terkait materi sistem
pencernaan dengan media charta. Pada akhir pelajaran, guru
mengingatkan siswa untuk tetap belajar kemudian mengakhiri pelajaran
dan menutupnya dengan salam.
c. Fase Pengamatan (observe)
Pada tahap ini, peneliti melakukan pengamatan dengan cara
melakukan pengamatan/observasi selama pelajaran berlangsung dengan
menggunakan lembar observasi kemampuan berpikir kritis.
-
33
d. Fase Refleksi (reflect)
Fase ini dilakukan pada akhir siklus dengan tujuan mengevaluasi
keterlaksanaan setiap tindakan. Refleksi ini dilanjutkan dengan revisi
perencanaan untuk memperbaiki atau memodifikasi tindakan pada siklus I
yang akan diimplementasikan pada siklus selanjutnya (siklus II). Pada fase
ini guru dan peneliti melakukan diskusi untuk menganalisis jalannya
proses pembelajaran selama tindakan. Dasar yang digunakan untuk
melakukan analisis adalah:
2. Siklus II
Desain penelitian pada siklus II sama seperti desain penelitian pada
siklus I. Hanya saja, pada siklus II berdasarkan pada perbaikan dan evaluasi
pada siklus I.
D. Jenis Instrumen dan Cara Penggunaanya.
Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan
data penelitian.37Intrumen penelitian yang dimaksud peneliti disini adalah alat-alat
yang akan digunakan untuk mempermudah pengumpulan data. Intrumen tersebut
terdiri dari:
1. Pedoman Observasi
Lembar observasi berisi catatan tentang keterlaksanaan RPP dan
hambatan-hambatan yang mungkin terjadi selama pembelajaran.
37 Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas (Jakarta:Kencana Prenada Media Group,
2009), h. 84.
-
34
2. Angket Berpikir Kritis
Angket (Questionnaire) adalah daftar pertanyaan yang diberikan oleh
orang lain bersedia memberikan respons (responden) sesauai dengan
permintaan pengguna.38 Angket dalam penelitian ini memuat pertanyaan-
pertanyaan yang disusun sedemikian rupa untuk memperoleh data tentang
peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa melalui penerapan strategi
pembelajaran Active Knowledge Sharring. Angket yang digunakan dalam
penelitian ini adalah angket tertutup dengan lima alternatif jawaban yaitu:
sangat setuju (SS), setuju (S), kurang setuju (KR), dan tidak setuju (TS).
3. Pedoman Dokumentasi
Dokumen berfungsi sebagai penguat data-data yang sudah didapat,
yaitu lembar observasi dan catatan lapangan. Dokumen dapat memberi
gambaran konkrit, yang termasuk dalam dokumen adalah Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kegiatan Siswa (LKS), dan foto.
E. Pelaksanaan Tindakan.
Dalam pelaksanaan tindakan harus ada kolaborator atau pengamat selain
guru sebagai pelaku. Oleh karenanya, dalam pelaksanaan tindakan dapat
melibatkan konselor, dosen, supervisor, kepala sekolah atau kawan sejawat lain
yang dianggap memiliki kemampuan tentang permasalahan tersebut
(Colaborator/ peer supervisior).
Dalam pelaksanaannya, guru mempraktekkan pembelajaran sesuai dengan
rencana yang telah disepakati bersama antara guru dengan kolaborator. Sebaiknya,
38 Ridwan, Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian (Bandung: Alfabeta, 2003), hal 23.
-
35
seorang guru mengajar dimulai dengan siklus tanpa rekayasa terlebih dahulu agar
tahu keadaan awalnya. Kemudian, siklus selanjutnya baru diterapkan rekayasa
atau tindakan yang telah direncanakan bersama dengan kolaborator. Dengan
demikian nantinya akan tampak benang merah atau kecenderungan yang terjadi
antara siklus awal hingga siklus akhir. Dalam pelaksanaannya, guru juga harus
mencatat dan mengingat-ingat kejadian selama berlangsungnya tindakan, paling
tidak catatan penting baik menyangkut dirinya, interaksinya, siswanya,
perangkatnya dll.
Sementara itu, kolaborator melakukan pengamatan dan catatan-catatan
serta rekaman dan lain lain. Tentang aktivitas pembelajaran, pembicaraan yang
terjadi, teks atau sarana komunikasi tertulis dan interaksi lainnya antara guru dan
murid, dan murid dengan murid. Pencatatan ataupun observasi tidak dapat
diwakilkan orang lain yang tidak terlibat dalam skenario PTK. Ini, untuk menjaga
kredibilitas dan kebenaran interpretasi.
Untuk memberikan kemantapan dan kebenaran data yang telah dicatat atau
hasil rekaman dan observasi, maka perlu dilakukan diskusi balikan atau review
antara guru dengan kolaborator. Sebaiknya, review dilaksanakan langsung setelah
selesai tindakan pembelajaran, jangan ditunda-tunda apalagi besok. Sehingga,
ingatan masih lengkap dan dapat dicatat tentang berbagai kelebihan dan
kekurangan selama tindakan pembelajaran
F. Cara Pengamatan (Moniting)
Cara yang relatif mudah untuk melakukan monitoring dalam PTK adalah
dengan melakukan observasi. Teknik pengamataan dilakukan dengan
-
36
menggunakan instrumen atau lembar observasi. Penelitian tindakan kelas ini
menggunakan lembar observasi berpikir kritis siswa dan lembar observasi
aktivitas guru.
G. Analisis Data dan Refleksi
Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah menganalisis hasil yang
diperoleh pada tahap observasi dan hasilnya digunakan untuk merefleksi
kekurangan dan hambatan yang terjadi dalam proses pembelajaran yang
menyebabkan apakah berpikir kritis siswa sudah mengalami peningkatan atau
belum. Setelah mengetahui kekurangan atau kelemahan-kelemahan yang terjadi
dalam proses yang telah berlangsung kemudian ditindak lanjuti pada kegiatan
berikutnya serta menjadi bahan untuk menyusun hasil penelitian.
1. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Data peningkatan berpikir kritis siswa dianalisa dengan cara menghitung
skor angket masing-masing siswa, setelah itu skor angket siswa disusun
kedalam format analisa berpikir kritis siswa.
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒 ℎ
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 x 100 %39
Pedoman untuk melihat tingkatan kemampuan berpikir kritis siswa
dapat dilihat pada table di bawah ini
Table 3.1 Kriteria Tingkatan Kemampuan Berpikir Kritis40
Interval Kategori
80%-100% Sangat kritis
39 Asep Jihad, Pengembangan Kurikulum Matematematika (Yogyakarta: Multi Presindo,
2008), h. 112. 40
Ngalim Purwanto, Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010) h. 102
-
37
60%-79% Kritis
40%-59% Cukup kritis
20%-39% Kurang kritis
˂20% Sangat kurang kritis
2. Analisis Hasil Observasi Aktivitas Guru
Data yang diperoleh dari hasil observasi aktivitas guru dapat
ditentukan dengan ketuntasan individu menggunakan analisis deskriptif
persentase dengan perhitungan:
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒 ℎ
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 x 100 %41
Kriteria penilaian:
No Skor Kualifikasi
1 80-100% A 2 60-79% B 3 40-59% C 4 20-39% D 5 0-19% E
H. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah:
1. Keterlaksanaan pembelajaran menggunakan strategi Active Knowledge Sharing
dengan media Charta mencapai 70% dengan kategori baik.
2. Keterlaksanaan peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa dengan
menggunakan lembar observasi kemampuan berpikir kritis siswa mencapai
60% dengan kategori kritis.
41 Asep Jihad.
-
38
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian
1. Sejarah Berdirinya Madrasah Aliyah Babusalam Rungkang
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 tahun 1989
tentang sistem pendidikan indonesia dilaksanakan oleh pemerintah,
masyarakat dan atau keluarga.
Madrasa Aliyah Babussalam awalnya melaksanakan program Salafiat
(non formal) terlebih dahulu pada tahun 2007 hingga akhirnya resmi menjadi
Madrasah Aliyah. MA Babussalam Rungkang merupakan salah satu sekolah
yang berdiri pada tahun 2012 atas prakarsa dari pembina pondok Ijmaiyah
TGH Manirusalam dan tokoh masyarakat.42 MA Babusalam Rungkang Berada
di Desa Merembu, Kecamatan Labuapi, Kabupaten Lombok Barat, dengan
batas-batas wilayah sebagai berikut:
a. Sebelah Utara : Desa Tembeloq
b. Sebelah Selatan: Desa Rungkang
c. Sebelah Barat : Desa Bengkel
d. Sebelah Timur : Desa Sembung43
42
Data Profil MA Babussalam Rungkang (Diperoleh dari Tata Usaha MA Babussalam Rungkang) tanggal 19 April 2017.
43 Ibid.,
-
39
2. Keadaan Guru dan Staf MA Babusalam Rungkang
Sebagian besar guru di MA Babussalam Rungkang dilatar belakangi
pendidikan umum dan agama. Guru-guru di MA Babussalam Rungkang terdiri
dari guru tetap dan guru honor. Data keadaan guru di MA Babussalam
Rungkang tahun ajaran 2017/2018 dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.1 Data Keadaan Guru MA Babussalam Rungkang
Tahun pelajaran 2017/2018
No Nama L/P Pendidikan
Terakhir
Guru Bidang Studi
1 Jumadil Hadi,S.Sos.I L S1 Alqur’an Hadis 2 Izudin, S.Pd L S1 Bahasa& sastra indonesia 3 Sahidir, S.Pd L S1 Sosiologi 4 Sumantri Rahman Putra,S.Pd P S1 Biologi 5 Roli Handika, S.Pd L S1 Al-Qur’an Hadis 6 Maria Widiana, S.Pd P S1 Pkwn 7 Niswatul Jannah, S.Pd P S1 IPS 8 Sudarman, S.Pd L S1 Biologi 9 Abdul Hayyi, S.Pd.I L S1 Kepala Sekolah 10 Wirdullatif, S.Pd.I L S1 Aqidah Akhlaq 11 Siti Amrahatun, S.Pd.I P S1 SKI 12 Widia Astuti Widayanti, S.Pd P S1 Mulok 13 Wahidah Diana Holidianti,
S.Pd P S1 KWN
14 Roddy Al-Ghazali, S.Pd L S1 Sejarah 15 Sumay Wahyuni, S.Pd P S1 Kimia 16 Muzakki,S.Pd.I L S1 Fiqh 17 Nurdin L S1 Matematika 18 Ahmad Baehaki L - FIQH 19 Sri Murniati P - Seni budaya 20 Ahmad Ofan Supiandi L - Bahasa Arab 21 Sirul Hidayatul Sukma L - Bahasa& sastra indonesia 22 Hadratullaili, S.Si L S1 Biologi 23 Indah Hilmiati P - TIK 24 A. Hudaibi Wildan L - Mulok 25 Abhar L - Kimia 26 Baiq Eti Pebriani P S1 Fisika
-
40
27 Awaludin Farizal Kahpi L S1 Matematika 28 Husniati, S.Pd P S1 Sejarah
Sumber data:data guru di MA Babussalam Rungkang44
Dari data di atas dapat dilihat bahwa jumlah guru yang ada di MA
Babussalam Rungkang sebanyak 28 orang dan sebagian besar guru di MA
Babussalam Rungkang masih honor, hanya 5 orang saja yang pegawai negeri
sipil. Akan tetapi kemampuan serta pengetahuan yang dimiliki oleh masing-
masing guru di MA Babussalam Rungkang sudah sangat bagus dan tidak
diragukan lagi. Hal ini bisa dilihat dari bagaimana guru mengajar sesuai
dengan bidang masing-masing serta dibidang jurusan mereka.
3. Visi dan Misi
a. Visi
Unggul, mandiri, dan religius.
b. Misi
1) Meningkatkan dan mengembangkan pengetahuan di bidang IPTEK
dan IMTAQ.
2) Mengoptimalkan proses pembelajaran dan bimbingan.
3) Menanamkan keteladanan moral bagi siswa.
4) Membangun rasa tanggungjawab, tenggang rasa dan saling
menghormati.
5) Menumbuhkembangkan jiwa sportivitas dalam meraih prestasi.45
44 Ibid., 45 Ibid .,
-
41
4. Keadaan Siswa MA Babusalam Rungkang
Pendidikan merupakan suatu proses dalam rangka mempengaruhi siswa
agar dapat menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap lingkungannya dan
dengan demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang
memungkinkannya untuk berbuat secara adil dalam kehidupan masyarakat.
Dalam proses belajar mengajar siswa menduduki peranan yang sangat penting
karena siswa merupakan tolak ukur berhasil tidaknya proses belajar mengajar.
Data keadaan siswa siswi di MA Babussalam Rungkang tahun pelajaran
2016/2017 dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.2 Data Siswa Siswi MA Babussalam Rungkang46
No Kelas Laki-
laki
Perempuan Jumlah
1 X 9 15 24 2 XI 11 5 16 3 XII 7 3 10
Tabel di atas terdapat jumlah keseluruhan siswa sebanyak 50 orang.
Laki-laki berjumlah 27 orang dan perempuan berjumlah 23 orang. Secara rinci
dapat dilihat jumlah siswa kelas X sebanyak 24 terdiri dari 9 laki-laki dan 15
perempuan, kelas XI sebanyak 16 terdiri dari 11 laki-laki dan 5 perempuan
dan kelas XII sebanyak 10 terdiri dari 7 laki-laki dan 3 perempuan.
5. Keadaan Sarana dan Prasarana MA Babusalam Rungkang
Sarana dan prasarana memegang peranan yang sangat penting dalam
proses belajar mengajar. Tanpa adanya sarana dan prasarana yang memadai
maka proses belajar dan mengajar tidak akan berjalan sesuai dengan yang
46 Sumber Data: Buku Arsip MA Babussalam Rungkang Tahun Pelajaran 2016/2017
-
42
diinginkan. Berikut keadaan sarana dan prasarana di MA Babussalam
Rungkang:
Tabel 4.3 Data Sarana dan Prasarana47
No Sarana dan Prasarana Jumlah Kondisi
Baik Rusak
1 Ruang kelas/Teori 3 - 2 Ruang Lab IPA a. Lab. Fisika 1 - b. Lab. Biologi 1 - c. Lab. Kimia 1 - d. Lab. Komputer - - - e. Lab. Bahasa - - - 3 Perpustakaan 1 - 4 Keterampilan - - - 5 Kesenian - - - 6 Olahraga - - - 7 OSIS - - - 8 Ibadah/Mushalla 1 - 9 Ruang Media - - - 10 Ruang Koperasi - - - 11 Ruang Guru 1 - 12 Ruang Tata Usaha 1 - 13 Ruang Kepala Sekolah 1 -
6. Data Struktur Organisasi MA Babussalam Rungkang
Lembaga pendidikan dalam suatu sekolah pasti memiliki pengurus yang
membantu kinerja dari seorang kepala sekolah, yang bersama-sama
menjalankan sebuah program yang dirancang secara bersama demi
mengembangkan dan memajukan sekolah tempat mereka bernaung. Struktur
organisasi MA Babussalam Rungkang dapat dilihat pada bagan di bawah ini:
47 Ibid.,
-
43
Gambar 4.1 Struktur Organisasi
MA Babussalam Rungkang
Dewan Komite Kadri SH
Kepala Madrasah Abdul Hayi S.pd
Waka kesiswaan Izudin S.Pd
Waka kurikulum Jumadil Hadi S.Pd
Waka Humas Sahidir S.Pd
Tata usaha Imroh Halid S.Pd
Perpustakaa sudarman S.Pd
Lab IPA Widia S.pd
Wali kelas
Kelas XII Niswatul Janah Spd
Kelas XI Widia Astututi S.pd
Kelas X Maria Widiana S.Pd
Guru mata pelajaran
Biologi Sudarman
S.Pd
Fisika Bq Eti
Febriani S.Pd
Bahasa Arab Ahmad Ofan
S.Pd
Al-Quran Hadist
Jumadil hadi S.Pd
Matematika FIQH Olahraga Ekonomi
Geografi Penjaskes Sosiologi Kimia
Siswa
-
44
Dari gambar dapat dilihat bahwa struktur organisasi di MA Babussalam
Rungkang terdiri dari kepala Madrasah Bapak Abdul Hayyi S.Pd. dewan
komite Kadri SH. Waka Humas Sahidir S.Pd, Waka Kurikulum Jumadil Hadi
S.Pd, Waka Kesiswaan Izudin S.Pd. Tata usaha Imron Halid S.Pd.
Perpustakaan Sudarman S.Pd, Lab IPA Widia Astuti S.Pd. Wali kelas X Maria
Widiana S.Pd, Wali kelas XI Widia Astuti S.Pd, Wali kelas XII Niswah janah
S.Pd. Guru Al-Quraan hadist Jumadil Hadi S.Pd, Bahasa Arab Ahmad Ofan
S.Pd, Fisika BQ Eti Febrriani S.Pd, Biologi Sudarman S.Pd dll serta siswa.
B. Hasil Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam rangka meningkatkan
kemampuan berpikir kritis siswa pada materi sistem pencernaan manusia dengan
menggunakan pembelajaran Active Knowledge Sharring dengan media Charta.
Penelitian ini dilaksanakan dalam II siklus mulai dari tanggal 29 Maret sampai
tanggal 21 April. Adapun analisis dari tiap-tiap siklus adalah:
1. Siklus I
a. Perencanaan
Sebelum proses belajar mengajar dimulai pada siklus I, peneliti
terlebih dahulu menyiapkan perangkat pembelajaran yang akan digunakan
dalam proses belajar mengajar. Perencanaan ini dilakukan pada hari senin
tanggal 27 Maret 2017, peneliti bersama guru menyiapkan:
1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tentang materi sistem
pencernaan manusia (lampiran 2)
-
45
2) Menyiapkan soal yang akan digunakan ketika proses pembelajaran
berlangsung.
3) Menyiapkan lembar observasi aktivitas guru siklus I.
4) Menyiapkan lembar observasi kemampuan berpikir kritis siswa Siklus
I.
b. Pelaksanaan Tindakan
1) Pertemuan I
Pelaksanaan tindakan ini dilaksanakan pada tanggal hari Rabu
tanggal 29 Maret 2017 dengan alokasi waktu 2 x 45 menit. Guru
melakukan proses pembelajaran sesuai dengan pembelajaran yang
telah direncanakan. Pada siklus I ini diikuti oleh seluruh siswa kelas XI
yang berjumlah 16 orang.
Proses pembelajaran dimulai dengan: Guru menyapa seluruh
siswa dikelas dan mengondisikan suasana kelas untuk memulai
pembelajaran, lalu memberikan salam serta mengecek kehadiran,
kemudian guru menjelaskan tujuan pembelajaran/kompetensi dasar
yang harus dicapai oleh siswa dan mengajukan mengajukan pertanyaan
motivasi, guru menyampaikan materi pelajaran secara umum yang
berhubungan dengan sistem pencernaan dengan media charta,
menanyakan kepada siswa seputar materi sistem pencernaan dan
menunjuk salah satu organ sistem pencernaan pada media charta dan
menyuruh siswa untuk menjawabnya.
-
46
Guru membagikan soal kepada siswa yang berkaitan dengan
materi yang akan dipelajari disetai dengan media charta, lalu meminta
siswa untuk menjawab soal yang didapatkan kemudian siswa mencari
jawaban dari pertanyaan yang mereka tidak ketahui jawabannya ke
siswa lainnya dan tidak lupa guru mengingatkan pada siswa untuk
saling membantu, setelah selesai siswa disuruh kembali ke tempat
duduk masing-masing dan guru bersama siswa mengulas kembali
jawabannya bersama-sama selanjutnya guru memberikan evaluasi
terkait materi sistem pencernaan dengan media charta, kemudian
memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai hal
yang tidak dimengerti berkaitan dengan materi yang telah dijelaskan,
melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa dan
mengucapkan salam ketika selesai melakukan proses pembelajaran.
2) Pertemuan II
Pertemuan ke dua ini dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 01
April 2017. Untuk memulai pembelajaran seperti biasanya diawali
dengan menyapa seluruh siswa dikelas dan mengondisikan suasana
kelas untuk memulai pembelajaran, lalu memberikan salam serta
mengecek kehadiran, kemudian guru menjelaskan tujuan
pembelajaran/kompetensi dasar yang harus dicapai oleh siswa dan
bertanya kepada siswa untuk mengingatkan kembali pembelajaran
sebelumnya yaitu organ-organ dan fungsi sistem pencernaan.
-
47
Guru melanjutkan pembahasan materi sistem pencernaan yaitu
menjelaskan proses pencernaan makanan yang terjadi pada organ-
organ sistem pencernaan makanan manusia, menghubungkan struktur
dan fungsi organ-organ dalam sistem pencernaan makanan manusia
dan menjelaskan berbagai gangguan/penyakit yang terdapat dalam
sistem pencernaan makanan
Pada kegiatan inti pertama-tama guru menyampaikan materi
pelajaran secara umum yang berhubungan dengan materi yang akan di
bahas dengan media charta, setelah itu guru membagikan soal kepada
siswa yang berkaitan dengan materi yang akan dipelajari disetai
dengan media charta, lalu meminta siswa untuk menjawab soal yang
didapatkan kemudian siswa mencari jawaban dari pertanyaan yang
mereka tidak ketahui jawabannya ke siswa lainnya dan tidak lupa guru
mengingatkan pada siswa untuk saling membantu, setelah selesai siswa
disuruh kembali ke tempat duduk masing-masing dan guru bersama
siswa mengulas kembali jawabannya bersama-sama selanjutnya guru
memberikan evaluasi terkait materi sistem pencernaan dengan media
charta, kemudian memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
mengenai hal yang tidak dimengerti berkaitan dengan materi yang
telah dijelaskan, melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan
siswa dan mengucapkan salam ketika selesai melakukan proses
pembelajaran.
-
48
c. Observasi dan Refleksi
1) Data Hasil Observasi Berpikir Kritis Siswa
Data hasil observasi berpikir kritis siswa pada siklus I dengan
menggunakan strategi pembelajaran active knowledge sharing dengan
media charta dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.4 Hasil Pengamatan Lembar Observasi Berpikir Kritis
Siklus I
No Nama Total Skor
Persentase skor
Kategori
1. Ahmad Ramli 10 50% Cukup kri
top related