penentuan kadar protein secara spektrofotometri.pptx

Post on 26-Dec-2015

236 Views

Category:

Documents

21 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

L/O/G/Owww.themegallery.com

PENENTUAN KADAR PROTEIN SECARA SPEKTROFOTOMETRI

KELOMPOK 4

Vepy Iandasari’46

Gustiyani Eka. S’48

Anggun Dwi Astiningsih’49

Nurul Anggi Ayuningtias’524

1

2

3

Pend. Kimia Rombel 3

• Memahami pengguaan spektrofotometer sebagai alat untuk menganalisis kadar protein.

• Menjelaskan prinsip dasar penggunaan spektrofotometer dalam analisis kadar protein

• Terampil menggunakan spektrofotometer untuk menetukan kadar protein

Tujuan

Dasar Teori

Protein adalah senyawa organik yang bermolekul tinggi berkisar antara  beberapa ribu sampai jutaan. Protein ini tersusun dari atom C, H, O dan N serta unsur lainnya seperti P dan S yang membentuk unit-unit  asam amino. Urutan susunan asam amino yang satu dengan asam amino yang lainnya, menentukan sifat biologis suatu protein. Di alam ditemukan 20-21 macam amino yang membangun protein (Girindra, 1990).

Penentuan kadar protein secara Biuret berdasarkan atas penggunaan serapan cahaya dengan spektrofotometer oleh ikatan kompleks, yang ungu warnanya. Ini terjadi apabila protein bereaksi dengan tembaga dalam lingkungan alkalis.

Alat dan Bahan

ALAT BAHAN

Spekronik 20

Sampel protein

Kuvet

Pipet

Tabung Reaksi

CuSO4.5H2O

Natrium Kalium Tartrat

Aquades

Erlenmeyer

Bekerglass

Labu Takar

Pipet Volume

NaOH 3%

Kasein

NaOH 10%

Serum albumin murni

Cara Kerja

1.5 gr CuSO4.5H2O 6 gr

Na.K.Tartrat

1 2 3 4

Ditambahkan sampai tanda

batas

Dilarutkan dengan 500 ml aquades

sedikit demi sedikit

Dilarutkan dalam labu takar 1 liter

Pembuatan reagen biuret

Larutan serum albumin murni/ kasein dalam aquades dibuat 1

2

3

Kadar sekitar 1.25-10 mg/ml

Ditambahkan beberapa tetes 3 % NaOH.

Pembuatan Larutan Standart Protein

Pembuatan kurva kalibrasi

Larutanstandart protein dengan konsentrasi 1,

3 ,5 ,6 ,7, 9 mg/ml dan

sampel protein disiapkan

larutan standar dimasukan

dalam 5 tabung reaksi masing-masing 1 ml, 4

ml reagen biuret

ditambahkan

Dikocok 30 menit pada suhu kama

Dimasukan dalam kuvet,

diukur absorbansinya menggunakan spektronik 20 pada panjang

gelombang 540 nm.

Digunakan blanko (1ml

aquades+4 ml reagen biuret). Kurva kalibrasi

dibuat

Data pengamatanKonsentrasi

sampel (mg/ml)Panjang

gelombang (λ) Absorbansi (A)

1 540 0.01

3 540 0.02

5 540 0.04

6 540 0.04

7 540 0.03

9 540 0.02

sampel 540 0.02

y = 0.0018x + 0.0174R2 = 0.1796

Kadar/konsentrasi sampel

y = 0.0018x + 0.01740.02 = 0.0018x + 0.01742.6 x 10-3 = 0.0018 xx = 1.44 mg/ml

Pembahasan

ProteinProtein

Salah satu unsur makro

yang terdapat dalam bahan pangan selain

lemak dan karbohidrat.

Protein merupakan

sumber asam amino yang

mengandung unsur-insur C, H, O, dan N

protein juga mengandung fosfor, belerang, dan ada beberapa protein yang mengandung tembaga.

Pembahasan

Analisis protein

Analisis protein dalam bahan pangan dapat dilakukan dengan 2 metode, yaitu metode kualitatif dan metode kuantitatif. Metode kualitatif untuk mengetahui ada tidaknya protein dalam suatu bahan, sedangkan metode kuantitatif untuk menganalisis kadar protein dalam suatu bahan.

Pembahasan

analisis kuantitatif protein terhadap sampel dengan menggunakan metode spektrofotometri visible (biuret)

Spektrofotometri didasarkan pada pengukuran serapan sinar monokromatis oleh suatu lajur larutan berwarna pada panjang

gelombang spesifik dengan menggunakan monokromator

prisma atau kisi difraksi dengan detector fototube. Larutan harus jernih agar dapat terbaca oleh

spektrofotometer.

Pada praktikum kali ini, dilakukan analisis kuantitatif protein terhadap

sampel dengan menggunakan metode spektrofotometri visible

(biuret).

Pembahasan

Pada pembuatan

kurva kalibrasi, larutan standar yg digunakan adalah serum albumin murni

dengan konsentrasi 1; 3; 5; 6; 7; dan

9mg/ml.

Perlakuan yang sama juga diberikan pada sampel protein.

kemudian 1 ml dari masing-masing larutan standar

ditambah 4ml reagen

biuret.

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 100

0.005

0.01

0.015

0.02

0.025

0.03

0.035

0.04

0.045

f(x) = 0.00179591836734694 x + 0.0173877551020408R² = 0.179591836734694

Grafik Hubungan Konsentrasi Standar dengan Absorbansi Standar

Series1

Linear (Series1)

Konsentrasi Standar

Ab

sorb

ansi

Sta

nd

ar

Pembahasan

Content

Selanjutnya diukur absorbansinya menggunakan spektrofotometer sehingga didapatkan persamaan y= 0,0018x+0,0174. dari persamaan tersebut dilakukan perhitungan sehingga dihasilkan kadar protein dalam sampel sebesar 1,44 mg/mL

Berdasarkan grafik sebelumnya, membentuk titik-titik yang tidak semuanya berada dalam garis linear. Oleh karena itu, percobaan menentukan kadar protein secara spektrofotometri dikatakan kurang berhasil.

Hal tersebut dikarenakan kesalahan praktikan, diantaranya praktikan kurang teliti ketika mencampurkan atau mereaksikan larutan sehingga menghasilkan larutan yang terlalu pekat atau sedikit encer yang berpengaruh terhadap penentuan nilai absorbansi standar yg tidak tepat atau terlalu besar

Kesimpulan

• Penentuan kadar protein dapat dilakukan dengan spektrofotometer berdasarkan kurva kalibrasi.

• Prinsip kerja penentuan kadar protein dengan metode biuret adalah menganalisis adanya ikatan peptida dengan cara menambahkan reagen biuret ke dalam sampel yang kemudian diukur absorbansinya menggunakan spektrofotometer.

• Berdasarkan percobaan kadar protein dalam sampel ialah sebesar

Saran Praktikan diharuskan menguasai materi sebelum praktikum.

Pada saat melakukan pengukuran spektrofotometer , sebaiknya larutan dalam deadaan jernih dan tidak terdapat gelembung.

Text in here

L/O/G/Owww.themegallery.com

Thank You!

top related