pendugaan daerah penangkapan ikan melalui...

Post on 19-Mar-2019

254 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

PENDUGAAN DAERAH PENANGKAPAN IKAN MELALUI

PENDEKATAN KONVENSIONAL

P. Ika Wahyuningrum

prieha@yahoo.com

p_ika_w

Ika Wahyuningrum

2. Common property(SDI dikenal sbg milik bersama)

Overfishing ConflicDeplesi SDI

Tindakan

pengelolaan SDI

dan DPI

Zonasi daerah pengelolaan perikanan

Penetapan jalur-jalur penangkapan ikan

Pengalokasian &pemberlakuan sistem perizinan penangkapan yang berbasis pengelolaan SDI

Kompleksitas perikanan tangkap di Indonesia

1. Komposisi UPI

Praktek open access

EFISIENSI OPI

Trip OPI lama

Biaya tinggi

SDI : invisible

Fishing

ground

forecasting

Keberadaan

ikan sulit

diprediksi 8. Remote sensing (Citra Satelit)

2. Riak-riak air

6. Experimental fishing (catch)

7. Fisheries acoustic

1. Burung laut

3. Bongkahan kayu

9. Interpretasi citra dan studi TLI

5. Cahaya

4. Rumpon

4. RumponSalah satu jenis alat bantu penangkapan ikan yang dipasang di laut dangkalmaupun laut dalam untukmenarik gerombolan ikansehingga ikan mudahditangkap Ada 3 macam:

1. Rumpon perairan dasar2. Rumpon perairan dangkal3. Rumpon perairan dalam

Fungsi rumpon sebagai alat bantu dalampenangkapan ikan adalah sebagai berikut :

1. Sebagai tempat konsentrasi ikan agar lebihmudah ditemukan & menangkapnya.

2. Sebagai tempat berlindung bagi ikan daripemangsanya.

3. Sebagai tempat memijah bagi ikan.4. Banyak ikan2 kecil & plankton yang berkumpul di

sekitar rumpon dimana ikan & plankton tersebut merupakan sumber makanan bagiikan2 besar.

Keuntungan rumpon bagi nelayan

1. Nelayan tidak perlu melakukan penangkapan ikan dengan caramengejar (mengikuti) kemana ikan bergerak

2. Mencipatakan daerah penangkapan ikan buatan sehingganelayan cukup menangkap ikan di sekitar rumpon

3. Memberikan kepastian dalammenentukan daerah penangkapan ikan

4. Mendekatkan DPI dengan nelayan

5. Mampu menekan biaya operasionalpenggunaan BBM

6. Mampu meningkatkan produksipenangkapan ikan

Efek negatif pemasangan rumpon (Morgan, 2011)

1. Overfishing skipjack tuna di Samudera Atlantic bagian Timur2. Overfishing bigeye tuna di Samudera Pacific di Bagian Tengah dan Barat3. Bycatch yang tinggi termasuk ikan paus, lumba-lumba, sea turtles dan juvenile tuna.

MATA

Vertical direction

Horizontal direction

Intensity color

Intensity

Object & movement perception

Diurnal change

Artificial light

Keseimbangan migrasi vertikal

Daerah PINEAL

otak ikan

Navigasi dalam migrasi horizontal

Perubahan warna menurut kedalaman

Feeding, PredationSchoolingGear avoidance

Vertical migration

Fototaxis

Color change, fototaxis

Availability

Daerah pineal dijadikan sensor u/ menentukan perubahan warna danfototaxis

Cahaya berhubungan dgn mata dan daerah pineal otak ikan

Cahaya dalam PSP :

1. Light fishing (bagan dan purse seine)

2. Bentuk dan warna-warni pada umpan buatan(pancing)

3. Warna bahan jaring (gillnet)

4. Disain rumpon (persepsi terhadap obyek)

5. Kedalaman pengoperasian alat tangkap:

a. Dimana umpan masih dapat dideteksi oleh ikan

b. Dimana bahan alat tangkap sulit dideteksi olehikan

1.

Jumlah(quantity)

1. Pendekatan CPUE rata-rata

2. Pendekatan UMR rata-rata

1. Layak tangkap secara biologis

2. Nilai ekonomis (komersial)

2.

Ukuran/size (quality)

Hasil tangkapan

(catch) 6.

Jumlah Hasil Tangkapan

Menentukan tingkat produktivitas tangkapan (tinggi, sedang dan rendah)

Berdasarkan JUMLAH hasil tangkapan per UNIT KAPAL

Untuk spesies A,

Jika : f(xi) < 1000 (kg/kapal) = perkiraan produktivitas rendah

1000 < f(xi) < 2000 (kg/kapal) = perkiraan produktivitas sedang

f(xi) > 2000 (kg/kapal) = perkiraan produktifitas tinggi

Untuk spesies B,

Jika : f(xi) < 300 (kg/kapal) = perkiraan produktivitas rendah

300 < f(xi) < 600 (kg/kapal) = perkiraan produktivitas sedang

f(xi) > 600 (kg/kapal) = perkiraan produktifitas tinggi

Klasifikasi Spesies A (kg/kapal) Spesies B (kg/kapal)

1. Hasil tangkapan tinggi > 2000 > 600

2. Hasiltangkapan sedang 1000 – 2000 300 – 600

3. Hasil tangkapan rendah < 1000 < 300

Daerah penangkapan potensial, sedang dan kurang potensial

Menentukan tingkat produktivitas tangkapan (tinggi, sedang dan rendah)

Berdasarkan pendekatan UMR

Tangkapan tdd beberapa spesies :

1. Volume produksi dikonversi ke nilai produksi

2. Sistem bagi hasil ?

3. Berapa produktivitas masing-masing ABK

4. Bandingkan dengan UMR

Penilaian jumlah hasil tangkapan bdk UMR (Rp 1.000.000/bln)

Jumlah HT (kg/trip) Penilaian

HT ≤ 300 Kg Rendah

300 Kg ≤ HT < 800 Kg Sedang

HT ≥ 800 Kg Tinggi

Daerah penangkapan potensial, sedang dan kurang potensial

Layak/tidak layak tangkap secara biologis untuk ikan tongkol (gonade maturity)

Ukuran panjang (cm) Penilaian

x < 30 cm; x > 40 cm Tidak Layak Tangkap

30 cm ≤ x ≤ 40 cm Layak tangkap

Sumber: Collete and Naueun vide Ismajaya, 2006

Ukuran/size Individu Ikan

Nilai ekonomis (komersial) untuk ikan madidihang dan cakalang

K l a s i f i k a s i Madidihang

(kg/individu)

Cakalang

(kg/individu)

1. Grade A (nilai komersial tinggi) > 20,0 > 2,6

2. Grade B (nilai komersial sedang) 20 – 10,0 1,5 – 2,6

3. Grade C (nilai komersial rendah) < 10

dan rusak fisik

< 1,5

dan rusak fisik

Sumber: Simbolon, 2003

Posisi

penangkapan

Persentase ukuran

panjang ikan

dewasa

Bobot Keterangan

DPI-1

.

.

.

DPI-n

Ukuran panjang

dewasa > 50 %

Ukuran panjang

dewasa ≤ 50 %

5

3

Ukuran panjang ikan

dewasa ditentukan

berdasarkan literatur

atau hasil penelitian

sebelumnya

Evaluasi hasil tangkapan jenis ikan tertentu

pada berbagai daerah penangkapan

berdasarkan kategori ukuran dewasa dan

belum dewasa

top related