pendidikan anak usia puber menurut islam
Post on 30-Jun-2015
904 Views
Preview:
TRANSCRIPT
A. Judul
KONSEP PENDIDIKAN ANAK USIA PUBERTAS MENURUT ISLAM
B. Latar Belakang
Dengan perjalanan waktu maka peradabanpun berangsur-angsur
berkembang. Banyak ragam budaya dan sosial yang memberi andil bagi
kemajuannya. Pendidikan memiliki peranan penting dan mendasar dalam
membentuk kepribadian dan perilaku manusia. Pendidikan menjadi tanggung
jawab seluruh stake holder pendidikan, pemerintah melalui departemen
Pendidikan dan Kebudayaan dan Departemen Agama dalam hal ini Mapenda,
orang tua, dan masyarakat, melalui berbagai macam media belajar yang dapat
dipakai seperti media massa elektronik maupun cetak.
Peranan orang tua menduduki posisi sangat urgen manakala anak mulai
menginjak masa dewasa atau akil baligh. Pada masa ini kondisi kejiwaan anak
memasuki masa pancaroba sehingga sangat labil. Pengaruh negatif dapat
dengan mudah masuk dan mempengaruhi perkembangan jiwa anak. Kondisi
ini sering disebut sebagai masa puber atau adolesensi, yaitu transisi dari masa
anak-anak menjadi dewasa1.
Masa pubertas ditandai dengan perubahan-perubahan fisik, naluri,
interaksi sosial, dan rasio2. Karena itu fase tersebut merupakan fase terpenting
dalam kehidupan manusia. Segala persoalan yang kita hadapi, baik persoalan
mengenai keadaan diri yang mereka hayati sendiri secara pribadi, seperti
1 Zulkifli, Psikologi Perkembangan, Rosda Karya, Bandung, 1992, hal. 63.2 Najib Khalid Al-Amir, Tarbiyah Rasulullah, Gema Insani Press. 1995, hal. 117
1
kedewasaan fisik, kematangan, keadaan mental dan sosial, maupun
pertentangan yang mereka hadapi dari pihak orang tua maupun masyarakat
karena timbulnya perbedaan-perbedaan pendapat dan pandangan, semua ini
merupakan suatu rentetan penderitaan dan kegelisahan yang harus mereka
atasi. Keadaan ini menyebabkan mereka menghadapi orang tua dan
masyarakat lebih banyak dengan sikap melawan dari pada dengan sikap
sebagai kawan.
Oleh sebab itu, masa remaja yang diistilahkan dengan fase negatif,
karena waktunya demikian singkat dan terdapat sikap serta sifat-sifat yang
belum terlihat dalam masa kanak-kanak3.
Berbagai perasaan telah berkembang pada masa remaja. Bagi remaja
yang terbiasa dalam lingkungan agamis akan cenderung mendorong dirinya
untuk lebih dekat hidup beragamis. Sebaiknya bagi remaja yang kurang
mendapat pendidikan dan siraman ajaran agama akan lebih mudah didominasi
dorongan sosial4.
Jadi agama di sini mempunyai peranan yang sangat penting sehingga
sasaran pendidikan Islam adalah baik yang sudah dewasa maupun belum
dewasa maka teori dan praktek pendidikan dalam Islam harus memberi
pandangan, pegangan atau pemikiran yang tepat dan terarah tentang berbagai
kemungkinan yang obyektif, dari proses pertumbuhan dan perkembangan
sasaran pendidikan tersebut. Hal demikian menuntut kepada Ilmu Pendidikan
Islam baik teoritis maupun praktis untuk menetapkan kaidah atau pedoman
3 Andi Mapiare, Psikologi Remaja, Usaha Nasional, Surabaya, 1982, hal. 28.4 Zakiah Daradjat, Pengantar Ilmu Jiwa Agama, Bulan Bintang, Jakarta, 1992, hal. 74.
2
konsepsional dan operasional yang dapat menunjukan alternatif dalam proses
mengarahkan pertumbuhan dan perkembangannya menuju arah pendewasaan
individual, sosialitas dan moralitas. Maha Besar Allah yang berfirman dalam
Surat Al-Isra’ ayat 9:
Artinya : “Sesungguhnya Al-Quran memberikan petunjuk kepada (jalan) yang
lebih lurus dan memberi khabar gembira kepada orang-orang
mukmin yang mengerjakan amal soleh bahwa bagi mereka ada
pahala yang besar.”(S. Al-Isra’ ayat 9)
Itulah beberapa pedoman pendidikan yang terpenting serta metode
praktis yang yang dicanangkan Islam untuk menyelaraskan moral anak,
menimbulkan ketetapan pribadinya dan untuk membiasakan serius, bersikap
dewasa dan berakhlak mulia, agar anak memiliki moral yang baik.
Oleh karena itu kita mendidik anak-anak kita atas dasar itu semua,
meningkatkan moral dan sopan santun sosial serta, menjadi panutan bagi
orang banyak.
3
C. Penegasan Istilah
Untuk memperjelas judul di atas serta untuk menghindari salah
pengertian, maka disini penulis perlu mempertegas dan membatasi masalah
agar semua asumsi dan pemahaman dapat diarahkan dengan tepat dan benar,
sebagaimana yang dikehendaki penulis.
1. Konsep Pendidikan Anak
- Konsep adalah : “Gambaran mental dan obyek, proses atau apapun
yang ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk
memahami hal-hal lain.”
- Pendidikan Anak adalah : “ merupakan pertimbangan dan pertolongan
secara sadar yang diberikan oleh pendidik kepada anak didik sesuai
dengan perkembangan jasmani dan rokhani.”
2. Usia Pubertas adalah :”Mereka dalam literatur dikatakan dalam usia 13-
20 tahun.”
Pada masa ini sering dikatakan masa “ pubertas “atau masa proses kedua
“sering juga dikatakan masa negatif” atau “masa lahir kembali.”
3. Islam
“ Islam adalah berasal dari Bahasa Arab diambil dari kata salima yang
berarti selamat sentosa, dari asal kata tersebut dibentuk kata aslama yang
artinya memelihara dalam keadaan selamat sentosa dan juga menyerahkan
diri, tunduk, patuh dan taat.”
4
Islam yang penulis maksud disini adalah agama yang diturunkan oleh
Allah SWT. Melalui Nabi Muhammad SAW. untuk dijadikan petunjuk
dan pedoman hidup bagi manusia
Jadi yang dimaksud dalam skripsi ini adalah untuk mengetahui
bagaimana gambaran, rancangan, atau ide tentang pendidikan yang diberikan
kepada mereka yang sudah menginjak usia pubertas.
D. Rumusan Masalah
Berkaitan dengan penulisan judul diatas, maka dalam penulisan
skripsi ada beberapa permasalahan yang perlu dikaji adalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah pendidikan anak menurut Islam ?
2. Bagaimanakah pendidikan anak usia pubertas menurut Islam ?
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan
1) Untuk mengetahui bagaimana pendidikan anak menurut Islam.
2) Untuk mengetahui sejauh mana konsep pendidikan anak usia pubertas
menurut Islam.
2. Manfaat
1) Memberi pengetahuan kepada semua pihak tentang pendidikan
menurut Islam.
2) Memberi pemahaman kepada pembaca tentang konsep pendidikan
anak usia pubertas menurut Islam.
3) Sebagai bahan acuan penelitian yang sama bagi peneliti berikutnya.
5
F. Metode Penulisan Skripsi
Dalam penulisan skripsi ini, metode yang digunakan ialah library
research yaitu meneliti fakta-fakta dan data-data dengan menggunakan buku-
buku ilmiah yang berkaitan dengan judul ini.
Adapun dalam mengambil data-data tersebut penulis mengambil
analisa data.
1. Metode induktif adalah : metode berfikir yang berangkat dari pengetahuan
yang bersifat umum, kemudian ditetapkan suatu kaidah yang bersifat
khusus.
2. Metode deduktif adalah : pengetahuan yang bersifat umum, dan bertitik
tolak pada pengetahuan yang umum.
G. Sistematika
Untuk mengetahui bentuk ataupun susunan dalam penulisan skripsi ini
dan juga untuk memudahkan dalam mempelajari serta memahami skripsi ini,
maka penulis menggunakan sistematika sebagai berikut :
Pada bagian awal terdapat halaman judul, halaman pengesahan,
halaman motto, halaman persembahan, kata pengantar dan daftar isi.
Pada bagian tengah merupakan isi skripsi, terdapat lima bab, yaitu
Bab I : Pendahuluan
Dalam bab ini memuat : latar belakang masalah, alasan pemilihan
judul, permasalahan, penegasan istilah, tujuan penulisan skripsi,
metode penulisan skripsi dan sisitematika penulisan.
6
Bab II : Pendidikan Anak Menurut Islam
Dalam bab ini memuat : Pendidikan Islam, yang meliputi
pengertian pendidikan Islam, dasar dan tujuan pendidikan Islam,
metode pendidikan Islam dan faktor-faktor pendidikan Islam.
Bab III : Konsep Pendidikan Anak Usia Pubertas
Dalam bab ini memuat tinjauan masa pubertas yang meliputi
pengertian masa pubertas, ciri-ciri periode pubertas dan fator-
faktor dasar pendidikan anak usia pubertas menurut Islam.
Bab IV : Problem Anak Usia Pubertas dan Penanggulangannya Dalam
Konsep Pendidikan Islam.
Dalam bab ini penulis membagi mejadi dua sub bab yaitu :
A. Problematika Anak Usia Pubertas
B. Penanggulangan Problematika Anak Usia Pubertas
Bab V : Penutup
Dalam bab ini meliputi kesimpulan, saran-saran dan kata penutup.
Kemudian pada akhir skripsi berisikan daftar pustaka,
Serta daftar riwayat hidup penulis
7
DAFTAR PUSTAKA
Abu Ahmadi dan Drs. Uhbiyati, Ilmu Pendidikan, Rineka Cipta, Jakarta, 1991.
Ahmad D. Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, Al – Ma’arif, Bandung, 1974
Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam, Remaja Rosda Karya, Bandung, 1994.
Andi Mapiare, Psikologi Remaja, Usaha Nasional, Surabaya, 1982.
Arifin, M. Hubungan Timbal Balik Pendidikan Agama di Lingkungan Sekolah dan Keluarga, Bulan Bintang, Jakarta, 1982.
____________,Paedagogis, Bimbingan dan Penyuluhan Agama, Golden, Jakarta, 1982.
____________, Kapita Selekta Pendidikan (Umum dan Agama), CV. Toha Putra, Semarang, 1977.
Chabib Thoha, M, Kapita Selekta Pendidikan Islam, Pustaka Pelajar, 1988.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta, 1988.
Hasan Basri, Remaja Berkualitas, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 1955.
Jalaludin, Psikologi Agama, Rajawali Press, Jakarta, 1996
Jalaludin dan Ramayulis, Pengantar Ilmu Jiwa, Kalam Mulia, Jakarta, 1987.
Kamal Muchtar, Al Qur’an dan Terjemah, Jakarta, 1971.
Kartini Kartono, Qua Valis (Pendidikan), Mandar Maju, Bandung, 1991
Najib Kholid Al-Amir, Tarbiyah Rasulullah, Gema Insani Press, Jakarta, 1995.
Nazarudin Razak, Dienul Islam, PT. Al-Ma’arif, Bandung, 1992.
Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan Islam, CV. Pustaka Setia, Bandung, 1997.
Simanjuntak, Latar Belakang Kenakalan Remaja, Alumni, Bandung, 1979.
Singgih D. Gunarsa dan Ny. Singgih D. Gunarsa, Psikologi Anak dan Remaja, gunung Mulia, Jakarta, 1995.
8
top related