penatausahaan bdh pengeluaran

Post on 17-Jan-2016

26 Views

Category:

Documents

6 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

penatausahaan keuangan

TRANSCRIPT

PENATAUSAHAANPENATAUSAHAAN

Bendahara Pengeluaran Bendahara Pengeluaran SKPD dan SKPD dan

Bendahara Pengeluaran Bendahara Pengeluaran Pembantu SKPDPembantu SKPD

Perkembangan PeraturanPerkembangan Peraturan Permendagri No. 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Permendagri No. 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman

Pengelolaan Keuda, Tanggal 15 Mei 2006 Pengelolaan Keuda, Tanggal 15 Mei 2006 SE Ditjen BAKD No. 900/316/BAKD Tentang Sisdur SE Ditjen BAKD No. 900/316/BAKD Tentang Sisdur

Penerimaan, Pengeluaran dan Akuntansi, Tanggal 5 April Penerimaan, Pengeluaran dan Akuntansi, Tanggal 5 April 20072007

Permendagri No. 59 Tahun 2007 Tanggal 26 Oktober Permendagri No. 59 Tahun 2007 Tanggal 26 Oktober 2007 Tentang Perubahan Permendagri 13 Tahun 2006.2007 Tentang Perubahan Permendagri 13 Tahun 2006.

Permendagri No. 55 Tahun 2008 tentang Tata Cara Permendagri No. 55 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penatausahaan dan Penyusunan Laporan Penatausahaan dan Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Bendahara dan Penyampaiannya.Pertanggungjawaban Bendahara dan Penyampaiannya.

Catatan:Catatan:Peraturan-Peraturan di atas ditindaklanjuti dengan Peraturan-Peraturan di atas ditindaklanjuti dengan

Peraturan Kepala Daerah untuk pedoman Peraturan Kepala Daerah untuk pedoman pelaksanaannya.pelaksanaannya.

TUGAS BENDAHARA PENGELUARAN

TUGAS BENDAHARA PENGELUARAN

BENDAHARA PENGELUARAN

MenyimpanMenerima

Membayarkan

Menatausahakan dan mempertanggungjawab

kan

Pasal 4 ayat 1Pasal 4 ayat 1

• Bendahara pengeluaran SKPD bertugas untuk menerima, menyimpan, membayarkan, menatausahakan, dan mempertanggungjawabkan pengeluaran uang dalam rangka pelaksanaan APBD pada SKPD.

• Bendahara pengeluaran SKPD berwenang:1. mengajukan permintaan pembayaran menggunakan SPP UP/GU/TU dan SPP-

LS;

2. menerima dan menyimpan uang persediaan;3. melaksanakan pembayaran dari uang persediaan yang dikelolanya;4. menolak perintah bayar dari Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna

Anggaran yang tidak sesuai dengan ketentuan peraturan;5. meneliti kelengkapan dokumen pendukung SPP-LS yang diberikan oleh

PPTK;6. mengembalikan dokumen pendukung SPP-LS yang diberikan oleh PPTK,

apabila dokumen tersebut tidak memenuhi syarat dan/atau tidak lengkap.

TUGAS DAN WEWENANG BENDAHARA PENGELUARAN

(Pasal 4 Permendagri 55/2008)

TUGAS DAN WEWENANG BENDAHARA PENGELUARAN

(Pasal 4 Permendagri 55/2008)

BENDAHARA PENGELUARAN PEMBANTUBENDAHARA PENGELUARAN PEMBANTU

Pengguna Anggaran

KuasaPengguna Anggaran

Bendahara Pengeluaran Pembantu

Dalam hal pengguna anggaran melimpahkan sebagian kewenanngannya kepada kuasa pengguna anggaran,

ditunjuk bendahara pengeluaran pembantu SKPD untuk melaksanakan sebagian tugas dan wewenang

bendahara pengeluaran SKPD

(Pasal 4 ayat 3)

Dalam hal pengguna anggaran melimpahkan sebagian kewenanngannya kepada kuasa pengguna anggaran,

ditunjuk bendahara pengeluaran pembantu SKPD untuk melaksanakan sebagian tugas dan wewenang

bendahara pengeluaran SKPD

(Pasal 4 ayat 3)

• Dalam hal pengguna anggaran melimpahkan sebagian kewenangannya kepada kuasa pengguna anggaran, ditunjuk bendahara pengeluaran pembantu SKPD untuk melaksanakan sebagian tugas dan wewenang bendahara pengeluaran SKPD.

• Untuk melaksanakan sebagian tugas bendahara pengeluaran pembantu SKPD berwewenang :

1. mengajukan permintaan pembayaran menggunakan SPP-TU dan SPP-LS;2. menerima dan menyimpan uang persediaan yang berasal dari Tambahan

Uang dan/atau pelimpahan UP dari bendahara pengeluaran3. melaksanakan pembayaran dari uang persediaan yang dikelolanya;4. menolak perintah bayar dari Kuasa Pengguna Anggaran yang tidak sesuai

dengan ketentuan peraturan;5. meneliti kelengkapan dokumen pendukung SPP-LS yang diberikan oleh

PPTK;6. mengembalikan dokumen pendukung SPP-LS yang diberikan oleh PPTK,

apabila dokumen tersebut tidak memenuhi syarat dan/atau tidak lengkap.

TUGAS DAN WEWENANG BENDAHARA PENGELUARAN PEMBANTU

TUGAS DAN WEWENANG BENDAHARA PENGELUARAN PEMBANTU

PENATAUSAHAAN BENDAHARA PENGELURANPENATAUSAHAAN BENDAHARA PENGELURAN

A. Pengajuan SPP dan Pembayaran.A. Pengajuan SPP dan Pembayaran. Bendahara Pengeluaran mengajukan dokumen SPP berupa:Bendahara Pengeluaran mengajukan dokumen SPP berupa:

1.1. SPP-UP (Uang Persediaan)SPP-UP (Uang Persediaan)2.2. SPP-GU (Ganti Uang)SPP-GU (Ganti Uang)3.3. SPP-TU (Tambah Uang)SPP-TU (Tambah Uang)4.4. SPP-LS (Langsung):SPP-LS (Langsung):

a. LS untuk pembayaran Gaji & Tunjangana. LS untuk pembayaran Gaji & Tunjangan b. LS untuk pengadaan Barang dan Jasa b. LS untuk pengadaan Barang dan Jasa

B. Pembukuan B. Pembukuan Bendahara pengeluran membukukan penerimaan (termasuk Bendahara pengeluran membukukan penerimaan (termasuk penerimaan SP2D) dan pengeluaran kas (termasuk pembayaran penerimaan SP2D) dan pengeluaran kas (termasuk pembayaran LS) yang menjadi tanggungjawabnya berdasarkan bukti-bukti LS) yang menjadi tanggungjawabnya berdasarkan bukti-bukti yang sah dan lengkap.yang sah dan lengkap.

PENATAUSAHAAN BENDAHARA PENGELURANPENATAUSAHAAN BENDAHARA PENGELURAN

C. Pertanggungjawaban dan PenyampaiannyaC. Pertanggungjawaban dan Penyampaiannya Bendahara pengeluaran wajib menyampaikan Bendahara pengeluaran wajib menyampaikan pertanggungjawaban atas pengelolaan uang yang pertanggungjawaban atas pengelolaan uang yang terdapat dalam kewenangannya. Pertanggungjawaban terdapat dalam kewenangannya. Pertanggungjawaban tersebut terdiri atas: tersebut terdiri atas:

1.1. Pertanggungjawaban penggunaan UP/GU;Pertanggungjawaban penggunaan UP/GU;

2.2. Pertanggungjawaban penggunaan TU;Pertanggungjawaban penggunaan TU;

3.3. Pertanggungjawaban administratif;Pertanggungjawaban administratif;

4.4. Pertanggungjawaban fungsional.Pertanggungjawaban fungsional.

A. Tata Cara Pengajuan SPP dan Pembayaran

Untuk membayar belanja atas beban anggaran SKPD (APBD) dpt dilakukan dengan dua cara:

1. Dibayar oleh bendahara pengeluaran SKPD dengan menggunakan:

a. Uang persediaan (UP) yang sifatnya revolving (dpt diisi kembali bila telah digunakan / GU)

b. Dana Tambah Uang (TU) bila UP dianggap tidak mencukupi.

2. Dibayar langsung (LS) oleh BUD

Tata Cara Pengajuan SPP dan Pembayaran

1. Dibayar oleh Bdh Pengeluaran SKPD.a. Mengisi UP (pada awal tahun)

– Untuk mengisi UP, bendahara pengeluaran mengajukan SPP-UP kepada PA melalui PPK-SKPD;

– SPP-UP tersebut diajukan sekali dalam satu tahun;

– Jumlah yang diajukan dalam SPP-UP harus dibatasi. Batas maksimal SPP-UP ditetapkan dengan Peraturan Kepala Daerah.

Tata Cara Pengajuan SPP dan Pembayaran

b. Penggunaan UP- Pada saat UP diterima ( SP2D-UP), anggaran belanja belum terbebani;- Anggaran belanja baru terbebani/berkurang bila UP telah digunakan dan SPJ-nya telah diterima oleh PA; - Penggunaan UP bersifat fleksibel, artinya dapat digunakan untuk belanja kegiatan apa saja yang sedang dilaksanakan dan jumlahnya tidak harus sama persis dengan yang dicantumkan dalam rincian SPP/SPM;- Penggunaan UP (seharusnya) dibatasi dengan Peraturan Kepala Daerah;- UP tidak boleh digunakan untuk membayar belanja yang seharusnya dibayar secara LS. Contoh untuk membayar gaji dan tunjangan pegawai, membayar belanja lainnya yang jumlahnya sangat besar.

Tata Cara Pengajuan SPP dan Pembayaran

c. Pengisian kembali UP- Apabila UP sudah habis / mendekati habis, bdh pengeluaran dpt mengisi UP kembali dengan mengajukan SPP-GU kepada PA melalui PPK-SKPD, disertai dengan peng-SPJ-an penggunaan UP tersebut.;- pengajuan SPP-GU bisa diajukan lebih dari satu kali dalam satu bulan;- pengajuan SPM-GU tidak perlu dilampiri dengan surat pengesahan SPJ.- pengajuan ganti uang persediaan (GU) adalah sebesar UP yang terpakai.

Tata Cara Pengajuan SPP dan Pembayaran

d. Pengajuan dana TU (tambah uang) dan peggunaannya.- Apabila UP dianggap tidak cukup untuk membayar belanja2 dalam suatu bulan, maka, bdh pengeluaran dpt mengajukan dana TU dengan mengajukan SPP-TU kepada PA/KPA melalui PPK-SKPD.- Penggunaan dana TU pada dasarnya sama dengan penggunan UP yaitu tidak dipergunakan untuk belanja yang seharusnya dibayar dengan LS. Contoh di pemerintah pusat: belanja yang besarnya di atas Rp 10 juta per rekanan harus dibayar dengan LS, kecuali untuk honor2 meskipun di atas Rp 10 juta bisa menggunakan dana TU atau UP.- peng-SPJ-an dana TU dilakukan dalam waktu satu bulan setelah dana TU (SP2D TU) diterima, kecuali:a) bila digunakan untuk kegiatan yang membutuhkan waktu lebih dari satu bulan (SPJ-nya setelah kegiatan selesai)b) kegiatan yang mengalami penundaan dari jadwal yang telah ditetapkan yang diakibatkan oleh peristiwa di luar kendali PA/KPA;

Pasal 202 Permendagri 59/07 disisipkan ayat 4 (a):Ayat (4) Dalam hal dana tambahan uang tidak habis digunakan dalam 1 (satu) bulan, maka sisa tambahan uang disetor ke rekening kas umum daerah.

• Ayat (4a) Ketentuan batas waktu penyetoran sisa tambahan uang sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dikecualikan untuk:

– kegiatan yang pelaksanaannya melebihi 1 (satu) bulan;– kegiatan yang mengalami penundaan dari jadwal yang telah

ditetapkan yang diakibatkan oleh peristiwa di luar kendali PA/KPA;

Tata Cara Pengajuan SPP dan Pembayaran

2. Dibayar oleh BUD- Untuk membayar belanja yang jumlahnya relatif besar digunakan

mekanisme LS yaitu dibayar langsung oleh BUD. Contoh di pempus: di samping untuk membayar gaji, juga untuk membayar belanja yang jumlahnya di atas Rp 10 juta per rekanan.

- Caranya bdh pengeluaran mengajukan SPP-LS (dilampiri bukti2 atau dokumen2 yang diperlukan) kepada PA/KPA melalui PPK-SKPD;

- Penyiapan bukti2 atau dokumen2 yang diperlukan tsb dibantu oleh Pejabat Pengelola Teknis Kegiatan (PPTK);

- Selanjutnya PA/KPA menandatangani SPM LS dan meneruskannya ke BUD.

- Atas pembayaran melalui LS ini tidak perlu lagi SPJ, karena bukti/dokumen2 sudah harus dilampirkan ketika mengajukan SPP-SPM.

Contoh Batasan Jumlah UPUP dapat diberikan setinggi-tingginya:1). 1/12 (satu per dua belas) dari pagu DPA Belanja Langsung,

maksimal Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) untuk pagu DPA Belanja Langsung sampai dengan Rp.900.000.000 (sembilan ratus juta rupiah);

2). 1/18 (satu per delapan belas) dari pagu DPA Belanja Langsung, maksimal Rp.100.000.000 (seratus juta rupiah) untuk pagu DPA Belanja Langsung di atas Rp.900.000.000 (sembilan ratus juta rupiah) sampai dengan Rp. 2.400.000.000 (dua miliar empat ratus juta rupiah);

3). 1/24 (satu per dua puluh empat) dari pagu DPA Belanja Langsung, maksimal Rp.200.000.000 (dua ratus juta rupiah) untuk pagu DPA Belanja Langsung di atas Rp.2.400.000.000 (dua miliar empat ratus juta rupiah).

contoh SPP-GU• SPP GU: dokumen yang diajukan oleh bendahara

pengeluaran untuk permintaan pengganti uang persediaan untuk belanja yang tidak dapat dilakukan dengan pembayaran langsung.

• SPP GU dapat diajukan ketika UP telah terpakai pada tingkat penggunaan minimal yang telah ditentukan pada peraturan kepala daerah. Misalnya, bila UP telah terpakai minimal 75%.

• Contoh, suatu SKPD mendapatkan alokasi UP pada tanggal 4 Januari sebesar Rp 10.000.000. Pada tanggal 20 Januari UP tersebut telah terpakai sebesar Rp 9.750.000, maka SPP-GU yang diajukan adalah sebesar Rp 9.750.000 untuk mengembalikan saldo UP ke jumlah semula.

contoh SPP-TU

• Pengajuan dana TU harus berdasar pada program dan kegiatan tertentu. Misalnya, sebuah SKPD mempunyai alokasi UP Rp 10.000.000,-. Pada periode tersebut direncanakan adanya kegiatan swakelola senilai Rp 74.000.000,- (di luar belanja yang harus dibayarkan secara LS) yang jika dibayarkan dari UP diperkirakan tidak akan cukup. Dengan demikian, atas kegiatan tersebut diajukan SPP-TU tersendiri.

• Jumlah dana yang dimintakan dalam SPP-TU ini harus dipertanggungjawabkan tersendiri dan bila tidak habis, harus disetorkan kembali

SPP-TU (Lanjutan)

• Pada batas-batas jumlah tertentu, pengajuan SPP-TU harus mendapat persetujuan dari PPKD dengan memperhatikan rincian kebutuhan dan waktu penggunaan.

• Dalam hal dana tambahan uang tidak habis digunakan dalam 1 (satu) bulan, maka sisa tambahan uang disetor ke rekening kas umum daerah, kecuali:– kegiatan yang pelaksanaannya melebihi 1 (satu)

bulan – kegiatan yang mengalami penundaan dari jadwal

yang telah ditetapkan yang diakibatkan oleh peristiwa di luar kendali PA/KPA

Penerbitan SPM Penerbitan SPM 1.1. SPM - Uang Persediaan (SPM-SPM - Uang Persediaan (SPM-

UP)UP)

2.2. SPM - Ganti Uang (SPM-GU)SPM - Ganti Uang (SPM-GU)

3.3. SPM - Tambahan Uang (SPM - Tambahan Uang (SPM-TU)SPM-TU)

4.4. SPM - Langsung (SPM-LS)SPM - Langsung (SPM-LS)Diterbitkan paling lambat 2 hari sejak Diterima SPP Dikembalikan paling lambat 1 hari sejak Diterima SPP

PENERBITAN SP2D

• Dalam hal dokumen SPM dinyatakan lengkap dan tidak melampaui pagu anggaran, kuasa BUD menerbitkan SP2D.

• Dalam hal dokumen SPM dinyatakan tidak lengkap dan/atau tidak sah dan/atau pengeluaran tersebut melampaui pagu anggaran, kuasa BUD menolak menerbitkan SP2D.

• Diterbitkan paling lambat 2 hari sejak diterima SPM • Jika SPM ditolak, SPM dikembalikan paling lambat 1

hari sejak SPM tsb diterima.• Dalam hal kuasa BUD berhalangan, yang

bersangkutan dapat menunjuk pejabat yang diberi wewenang untuk menandatangani SP2D.

Jenis2 SPP-SPM-SP2D

NO. SPP SPM SP2D

1.

2.

3.

4.

SPP-UP

SPP-GU

SPP-TU

SPP-LS

SPM-UP

SPM-GU

SPM-TU

SPM-LS

SP2D-UP

SP2D-GU

SP2D-TU

SP2D-LS

SPP SPM SP2D

KELENGKAPAN DOKUMEN SPP-UPKELENGKAPAN DOKUMEN SPP-UP

Kelengkapan Dokumen SPP-UP:1). Dokumen SPP-UP:1). Dokumen SPP-UP:

a). Surat Pengantar SPP-UPa). Surat Pengantar SPP-UPb). Ringkasan SPP-UPb). Ringkasan SPP-UPc). Rincian SPP-UPc). Rincian SPP-UP

2). Lampiran Dokumen SPP-UP:2). Lampiran Dokumen SPP-UP:a) Salinan SPDa) Salinan SPDb). b). Draft Surat Pernyataan yg akan ditandatangani oleh PADraft Surat Pernyataan yg akan ditandatangani oleh PA yang menyatakan bahwa uang yg diminta tidak akan yang menyatakan bahwa uang yg diminta tidak akan digunakan untuk keperluan selain UP.digunakan untuk keperluan selain UP.c) lampiran lain yg diperlukan.c) lampiran lain yg diperlukan.

KELENGKAPAN DOKUMEN KELENGKAPAN DOKUMEN SPP-GUSPP-GU

Kelengkapan Dokumen SPP-GU:

1). 1). Dokumen SPP-GU:a). Surat Pengantar SPP-GUa). Surat Pengantar SPP-GUb). Ringkasan SPP-GUb). Ringkasan SPP-GUc). Rincian Penggunaan UP/GU yang laluc). Rincian Penggunaan UP/GU yang lalu

2). Lampiran Dokumen SPP-GU:2). Lampiran Dokumen SPP-GU:a). Bukti transaksi yang sah dan lengkap a). Bukti transaksi yang sah dan lengkap b). Salinan SPDb). Salinan SPDc). Draft Surat Pernyataan yg akan ditandatangani oleh PA yg c). Draft Surat Pernyataan yg akan ditandatangani oleh PA yg menyatakan bahwa uang yg diminta tidak akan digunakan menyatakan bahwa uang yg diminta tidak akan digunakan untuk keperluan selain GU.untuk keperluan selain GU.d). laimpiran lain yg diperlukan.d). laimpiran lain yg diperlukan.

Catatan: Catatan: Surat Pengesahan Pertanggungjawaban (SPJ)=> dihapuskanSurat Pengesahan Pertanggungjawaban (SPJ)=> dihapuskan

KELENGKAPAN DOKUMEN SPP-TUKELENGKAPAN DOKUMEN SPP-TU

Kelengkapan Dokumen SPP-TU:1). Dokumen SPP-TU:1). Dokumen SPP-TU:

a). Surat Pengantar SPP-TUa). Surat Pengantar SPP-TUb). Ringkasan SPP-TUb). Ringkasan SPP-TUc). Rincian Rencana Penggunaan TUc). Rincian Rencana Penggunaan TU

2). Lampiran Dokumen SPP-TU:2). Lampiran Dokumen SPP-TU:a). Salinan SPDa). Salinan SPDb). Draft Surat Pernyataan untuk ditandatangani b). Draft Surat Pernyataan untuk ditandatangani oleh PA/KPA yang menyatakan bahwa uang yg oleh PA/KPA yang menyatakan bahwa uang yg diminta tidak akan digunakan selain untuk diminta tidak akan digunakan selain untuk keperluan TUkeperluan TUc). c). surat keterangan yang memuat penjelasan keperluan surat keterangan yang memuat penjelasan keperluan pengisian tambahan uang persediaan; danpengisian tambahan uang persediaan; dand).lampiran lain yg diperlukan.lampiran lain yg diperlukan.

KELENGKAPAN DOKUMEN SPPKELENGKAPAN DOKUMEN SPPKelengkapan Dokumen SPP-LS Pembayaran Gaji &

Tunjangan:1). Dokumen SPP-LS:1). Dokumen SPP-LS:

a). Surat Pengantar SPP-LSa). Surat Pengantar SPP-LSb). Ringkasan SPP-LSb). Ringkasan SPP-LSc). Rincian SPP-LSc). Rincian SPP-LS

2). Lampiran Dokumen SPP-LS Gaji & Tunjangan:2). Lampiran Dokumen SPP-LS Gaji & Tunjangan:a). a). Daftar pembayaran gaji induk/gaji susulan/kekurangan gajiDaftar pembayaran gaji induk/gaji susulan/kekurangan gajib).SK CPNS/SK PNS/SK kenaikan pangkat/SK jabatanb).SK CPNS/SK PNS/SK kenaikan pangkat/SK jabatanc). Daftar keluarga (KP4)/surat nikah/akte kelahiranc). Daftar keluarga (KP4)/surat nikah/akte kelahirand). Surat pindah/Surat kematiand). Surat pindah/Surat kematiane). SSP PPh Pasal 21e). SSP PPh Pasal 21f). Dokumen lain yang diperlukan.f). Dokumen lain yang diperlukan.

Catatan:Catatan:Lampiran disesuaikan dengan keperluan.Lampiran disesuaikan dengan keperluan.

KELENGKAPAN DOKUMEN SPPKELENGKAPAN DOKUMEN SPPKelengkapan Dokumen SPP-LS Pengadaan Barang

dan Jasa:1). Dokumen SPP-LS:1). Dokumen SPP-LS:

a). Surat Pengantar SPP-LSa). Surat Pengantar SPP-LSb). Ringkasan SPP-LSb). Ringkasan SPP-LSc). Rincian SPP-LSc). Rincian SPP-LS

2).2). Lampiran SPP-LS PeLampiran SPP-LS Pengadaan Barangngadaan Barang dan dan Jasa:Jasa:a). a). Salinan surat rekomendasi dari SKPD teknis terkaitSalinan surat rekomendasi dari SKPD teknis terkaitb). SSP disertai faktur pajak (PPN dan PPh)b). SSP disertai faktur pajak (PPN dan PPh)c). Surat perjanjian kerjasama/kontrakc). Surat perjanjian kerjasama/kontrakd). Berita acara penyelesaian pekerjaan/Serah terima d). Berita acara penyelesaian pekerjaan/Serah terima e). Kwitansi bermeterai/nota/faktur e). Kwitansi bermeterai/nota/faktur f). Surat jaminan bank atau yang dipersamakan f). Surat jaminan bank atau yang dipersamakan g). Berita acara pemeriksaan g). Berita acara pemeriksaan h). Ph). Photo/buku/dokumentasi kemajuan/penyelesaian pekerjaanhoto/buku/dokumentasi kemajuan/penyelesaian pekerjaani). Dokumen lain yang diperlukani). Dokumen lain yang diperlukan

Catatan: Catatan: Lampiran disesuaikan dengan keperluan.Lampiran disesuaikan dengan keperluan.

KELENGKAPAN DOKUMEN SPM

• Kuasa BUD meneliti kelengkapan dokumen SPM yang diajukan oleh pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran agar pengeluaran yang diajukan tidak melampaui pagu dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan.

• Kelengkapan lampiran dokumen SPM-UP untuk penerbitan SP2D adalah surat pernyataan tanggung jawab pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran.

• Kelengkapan lampiran dokumen SPM-GU untuk penerbitan SP2D mencakup:

– surat pernyataan tanggung jawab pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran;

– bukti-bukti pengeluaran yang sah dan lengkap; dan(Catatan: persyaratan bukti pengesahan SPJ dihapus.)

KELENGKAPAN DOKUMEN SPM

• Kelengkapan lampiran dokumen SPM-TU untuk penerbitan SP2D adalah surat pernyataan tanggung jawab pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran.

• Kelengkapan lampiran dokumen SPM-LS untuk penerbitan SP2D mencakup:

• surat pernyataan tanggung jawab pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran; dan

• bukti-bukti pengeluaran yang sah dan lengkap sesuai dengan kelengkapan persyaratan yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan.

PENEGASAN KEWENANGAN KPA

Pasal 11 Permendagri 59/2007 ditambah dengan ayat 3a:

• Pelimpahan kewenangan dari PA (Pengguna anggaran) ke KPA (Kuasa Pengguna Anggaran) antara lain:

– melaksanakan anggaran unit kerja yang dipimpinnya; – melakukan pengujian atas tagihan dan

memerintahkan pembayaran; – mengadakan ikatan/perjanjian kerjasama dengan

pihak lain dalam batas anggaran yang telah ditetapkan;

– menandatangani SPM-LS dan SPM-TU;

B. PEMBUKUAN BENDAHARA PENGELUARAN

B. PEMBUKUAN BENDAHARA PENGELUARAN

LangkahMencatat pada

Buku

Mencatat Pada Kolom

PENERIMAAN PENGELUARAN

1 BKU √

2 BP Simpanan/Bank

Langkah-Langkah Pembukuan Penerimaan SP2D UP/GU/TU

Langkah-Langkah Pembukuan Penerimaan SP2D UP/GU/TU

PEMBUKUAN BELANJAPEMBUKUAN BELANJA

LangkahMencatat pada

Buku

Mencatat Pada Kolom

PENERIMAAN PENGELUARAN

1 BKU √

2 BP Simpanan/Bank

3 BKU √

4 BP Kas Tunai √

Langkah-langkah pembukuan pergeseran uang : pengambilan uang dari bankLangkah-langkah pembukuan pergeseran uang : pengambilan uang dari bank

PEMBUKUAN BELANJAPEMBUKUAN BELANJA

LangkahMencatat pada

Buku

Mencatat Pada Kolom

PENERIMAAN PENGELUARAN

1 BKU √

2 BP Simpanan/Bank

Langkah-langkah pembukuan pelimpahan UP/GU kepada Bendahara Pengeluaran Pembantu (dengan cara transfer bank)

Langkah-langkah pembukuan pelimpahan UP/GU kepada Bendahara Pengeluaran Pembantu (dengan cara transfer bank)

Pembukuan BelanjaPembukuan Belanja

LangkahMencatat pada

Buku

Mencatat Pada Kolom

PENERIMAAN PENGELUARAN

1 BKU √

2 BP Simpanan/Bank

Langkah-langkah pembukuan pelimpahan UP/GU oleh Bendahara Pengeluaran Pembantu

Langkah-langkah pembukuan pelimpahan UP/GU oleh Bendahara Pengeluaran Pembantu

PEMBUKUAN BELANJAPEMBUKUAN BELANJA

Langkah

Mencatat pada Buku

Mencatat Pada Kolom

PENERIMAAN PENGELUARAN

1 BKU √

2 BP Kas Tunai atau BP Simpanan/Bank*)

3 BP Rincian Obyek (UP/GU/TU)

Langkah-langkah pembukuan pembayaran belanja tanpa melalui panjarLangkah-langkah pembukuan pembayaran belanja tanpa melalui panjar

PEMBUKUAN BELANJAPEMBUKUAN BELANJA

*) dicatat ke BP Simpanan Bank jika dibayar dengan cek

LangkahMencatat pada

Buku

Mencatat Pada Kolom

PENERIMAAN PENGELUARAN

Saat Memungut

1 BKU √

2 BP Pajak √

Saat Menyetor

1 BKU √

2 BP Pajak √

Langkah-langkah pembukuan pajakLangkah-langkah pembukuan pajak

PEMBUKUAN BELANJAPEMBUKUAN BELANJA

LangkahMencatat pada

Buku

Mencatat Pada Kolom

PENERIMAAN PENGELUARAN

1 BKU √

2 BP Kas Tunai atau BP Simpanan/Bank*

3 BP Panjar √

Langkah-langkah pembukuan pemberian panjarLangkah-langkah pembukuan pemberian panjar

PEMBUKUAN BELANJAPEMBUKUAN BELANJA

*) dicatat ke BP Simpanan Bank jika dibayar dengan cek

LangkahMencatat pada

Buku

Mencatat Pada Kolom

PENERIMAAN PENGELUARAN

1 BKU (senilai panjar)

2 BP Panjar √

3 BKU (senilai belanja)

4 BP Rincian Obyek (UP/GU/TU)

5 BP Kas Tunai atau BP Simpanan/Bank

Langkah-langkah pembukuan pertanggungjawaban panjar (panjar>belanja) asumsi: sisa panjar dikembalikan pd saat SPJ

Langkah-langkah pembukuan pertanggungjawaban panjar (panjar>belanja) asumsi: sisa panjar dikembalikan pd saat SPJ

Pembukuan BelanjaPembukuan Belanja

LangkahMencatat pada

Buku

Mencatat Pada Kolom

PENERIMAAN PENGELUARAN

1 BKU (senilai panjar)

2 BP Panjar √

3 BKU (senilai belanja)

4 BP Rincian Obyek (UP/GU/TU)

5 BP Kas Tunai atau BP Simpanan/Bank

Langkah-langkah pembukuan pertanggungjawaban panjar (panjar<belanja)Langkah-langkah pembukuan pertanggungjawaban panjar (panjar<belanja)

PEMBUKUAN BELANJAPEMBUKUAN BELANJA

LangkahMencatat pada

Buku

Mencatat Pada Kolom

PENERIMAAN PENGELUARAN

1 BKU √

2 BKU √

3 BP Rincian Obyek (LS)

Langkah-langkah pembukuan belanja melalui LSLangkah-langkah pembukuan belanja melalui LS

PEMBUKUAN BELANJAPEMBUKUAN BELANJA

Bendaharaha Pengeluaran PembantuBendaharaha Pengeluaran Pembantu

PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA PENGELUARAN PEMBANTU

PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA PENGELUARAN PEMBANTU

Menyusun

LPJ- TU

Bukti-bukti yang sah

Belanja TU

STS (Apabila ada kelebihan

TU)

Verifikasi oleh PPK dan

Pengesahan oleh PA

SPJ-TU

Draft

LPJ -TU

Langkah-langkah pertanggungjawaban TU dan penyampaiannyaLangkah-langkah pertanggungjawaban TU dan penyampaiannya

PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA PENGELUARAN PEMBANTU

PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA PENGELUARAN PEMBANTU

Pertanggungjawaban fungsional menggunakan format SPJPertanggungjawaban fungsional menggunakan format SPJ

SPJ dilampiri dengan:•BKU•Laporan Penutupan kas

SPJ dilampiri dengan:•BKU•Laporan Penutupan kas

Pada bulan terakhir tahun anggaran disampaikan paling lambat hari kerja terakhir bulan tersebut dengan dilampiri bukti setoran sisa uang persediaan.

Pada bulan terakhir tahun anggaran disampaikan paling lambat hari kerja terakhir bulan tersebut dengan dilampiri bukti setoran sisa uang persediaan.

Pertanggungjawaban FungsionalPertanggungjawaban Fungsional

Pertanggungjawaban Bendahara Pengeluaran Pembantu

Pertanggungjawaban Bendahara Pengeluaran Pembantu

PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA PENGELUARANPERTANGGUNGJAWABAN

BENDAHARA PENGELUARAN

Bendaharaha PengeluaranBendaharaha Pengeluaran

Pertanggungjawaban Bendahara PengeluaranPertanggungjawaban

Bendahara Pengeluaran

Bendaharaha PengeluaranBendaharaha Pengeluaran

Menyusun

LPJ- UP

Bukti-bukti yang sah

Belanja Up

Mengumpulkan Bukti-bukti yang sah belanja UP

LPJ-UP

Langkah-langkah pertanggungjawaban UP dan penyampaiannya

Langkah-langkah pertanggungjawaban UP dan penyampaiannya

PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA PENGELUARANPERTANGGUNGJAWABAN

BENDAHARA PENGELUARAN

Menyusun

LPJ- TU

Bukti-bukti yang sah

Belanja TU

STS (Apabila ada kelebihan

TU)

Verifikasi oleh PPK dan

Pengesahan oleh PA

SPJ-TU

Draft

LPJ -TU

Langkah-langkah pertanggungjawaban TU dan penyampaiannyaLangkah-langkah pertanggungjawaban TU dan penyampaiannya

PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA PENGELUARANPERTANGGUNGJAWABAN

BENDAHARA PENGELUARAN

Pertanggungjawaban administratif berupa Surat Pertanggungjawaban (SPJ) yang merupakan penggabungan dengan SPJ Bendahara Pembantu

Pertanggungjawaban administratif berupa Surat Pertanggungjawaban (SPJ) yang merupakan penggabungan dengan SPJ Bendahara Pembantu

SPJ menggambarkan jumlah anggaran, realisasi dan sisa pagu anggaran baik secara kumulatif maupun per kegiatan.

SPJ menggambarkan jumlah anggaran, realisasi dan sisa pagu anggaran baik secara kumulatif maupun per kegiatan.

SPJ dilampiri dengan:•BKU•Laporan Penutupan Kas dan•SPJ Bendahara Pembantu

SPJ dilampiri dengan:•BKU•Laporan Penutupan Kas dan•SPJ Bendahara Pembantu

Pertanggungjawaban AdministratifPertanggungjawaban Administratif

Pertanggungjawaban Bendahara PengeluaranPertanggungjawaban

Bendahara Pengeluaran

Menyusun

SPJ Administratif

Laporan Penutupan

Kas

SPJ Administrat

if

BKU dan BP-nya

SPJ Bendahara Pengeluaran Pembantu

Draft SPJ

Administratif

Verifikasi oleh PPK dan

Pengesahan oleh PA

Langkah-langkah pertanggungjawaban administratif dan penyampaiannyaLangkah-langkah pertanggungjawaban administratif dan penyampaiannya

PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA PENGELUARANPERTANGGUNGJAWABAN

BENDAHARA PENGELUARAN

Pertanggungjawaban fungsional mengunakan format SPJ yang sama dengan pertanggungjawaban administratif

Pertanggungjawaban fungsional mengunakan format SPJ yang sama dengan pertanggungjawaban administratif

SPJ dilampiri dengan:•BKU•Laporan Penutupan Kas

SPJ dilampiri dengan:•BKU•Laporan Penutupan Kas

Pada bulan terakhir tahun anggaran disampaikan paling lambat hari kerja terakhir bulan tersebut dengan dilampiri bukti setoran sisa uang persediaan.

Pada bulan terakhir tahun anggaran disampaikan paling lambat hari kerja terakhir bulan tersebut dengan dilampiri bukti setoran sisa uang persediaan.

Pertanggungjawaban Fungsional

Pertanggungjawaban Fungsional

PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA PENGELUARANPERTANGGUNGJAWABAN

BENDAHARA PENGELUARAN

TERIMA KASIH

SEMOGA SUKSES

top related