pemicu 5 imun kelompok 13
Post on 18-Oct-2015
147 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
5/28/2018 PEMICU 5 IMUN KELOMPOK 13
1/108
PEMICU 5
BLOK IMUN &INFEKSI
KELOMPOK 13
-
5/28/2018 PEMICU 5 IMUN KELOMPOK 13
2/108
KELOMPOK 13
Tutor : dr. Fifi & dr. Engeline
Ketua : Felix Fernando Tanzil [405120016]
Sekretaris : Shinta [405120044]
Penulis : Ivana Adi Octariana [405110078]
Anggota : Dederlina Baud [405090271]
Widy Octaviana Tarigan [405120022]
Kenny Gozal [405120083]
Kelby Lesmana [405120138]
Rendy Singgih [405120142]
Audrina Ernes [405120176]
Gigin Sandria [405120191]
Theffany [405120198]
Intan Suherman [405120228]
-
5/28/2018 PEMICU 5 IMUN KELOMPOK 13
3/108
UNFAMILLIAR TERMS
1. RF : Rheumatoid Factor
Tes darah yg mengukur jumlah antibodi RF dalam darah (Medline Plus)
Untuk diagnosis Rheumatoid Arthritis/Sjogen syndrome
Nilai normal :
-
5/28/2018 PEMICU 5 IMUN KELOMPOK 13
4/108
UNFAMILLIAR TERMS
4. Anti-dsDNA
Anti double-stranded DNA
Digunakan untuk mengetahui autoantibodi IgG yg dpt
ditemukan secara spesifik pada individu dgn SLE &jarang ditemukan pada penyakit yang berhubungan dgn
tulang
Nilai normal : < 5 IU/ml
Nilai kritis : > 10 IU/ml
5. HbsAg
Hepatitis B surface antigen
Digunakan untuk diagnosis penyakit Hepatitis B
Sudah dapat dideteksi di serum sebelum terjadi
-
5/28/2018 PEMICU 5 IMUN KELOMPOK 13
5/108
RUMUSAN MASALAH
1. Apa kemungkinan penyebab keluhan utama
pada perempuan tersebut?
2. Mengapa dokter melakukan foto polos dada
& pemeriksaan HbsAg sebelum memulaiterapi?
3. Mengapa dokter meminta pasien agar tidak
menghentikan pengobatan sendiri?4. Apa saja kemungkinan obat yg diberikan?
5. Apa kemungkinan penyakit yg diderita
berdasarkan pemeriksaan fisik &
laboratorium?
-
5/28/2018 PEMICU 5 IMUN KELOMPOK 13
6/108
CURAH PENDAPAT
1. Bengkak pada jari tangan : karena kerusakan ginjal akibat
autoantibodi terhadap glomerulus
Rambut rontok, lemah, kulit kemerahan bila terkena matahari :
kemungkinan SLE
2. HbsAg : curiga Hepatitis B
Foto polos dada : mengecek inflamasi pada paru
3. Karena pasien diduga mengalami autoimun sehingga diberi
kortikosteroid (imunosupresan) yg akan menghambat
produksi hormon glukokortikoid dan mineralokortikoid. Jikapemberiannya distop secara mendadak, maka tubuh tidak
bisa beradaptasi sehingga kadar hormon tersebut sangat
rendah dalam tubuh
4. Kortikosteroid, dll
5. SLE, RA, anemia pernisiosa, hepatitis kronik
-
5/28/2018 PEMICU 5 IMUN KELOMPOK 13
7/108
REVIEW
Perempuan
20 tahun
Keluhan utama:Bengkak dan kemerahan pada jari & pergelangan tangan sudah
3 bln
Keluhan lain:
Lemas, rambut rontok, kulit kemerahan bila terkena sinar
matahari, bengkak pada kedua kelopak mata, haid tidak teratur
Hasil pemeriksaan:
RF (+), anti-CCP (+), ANA (+), anti-dsDNA (+), proteinuria (+3)
Pemeriksaan tambahan : foto polos dada & HbsAg
Pemeriksaan fisik
AUTOIMUNITAS
SLE RA
Diberi kortikosteroid
-
5/28/2018 PEMICU 5 IMUN KELOMPOK 13
8/108
LEARNING OBJECTIVES
1. MM autoimunitas (definisi, klasifikasi,
patofisiologi, prosedur diagnostik,
tatalaksana, penggunaan imunosupresan)
2. MM SLE (definisi, klasifikasi, etiologi,patofisiologi, gejala, prosedur diagnostik,
pemeriksaan penunjang, tatalaksana)
3. MM Arthritis Reumatoid (definisi, klasifikasi,etiologi, patofisiologi, gejala, prosedur
diagnostik, pemeriksaan penunjang,
tatalaksana)
-
5/28/2018 PEMICU 5 IMUN KELOMPOK 13
9/108
MM autoimunitas (definisi,klasifikasi, patofisiologi, prosedur
diagnostik, tatalaksana,
penggunaan imunosupresan)
LO 1
-
5/28/2018 PEMICU 5 IMUN KELOMPOK 13
10/108
DEFINISI PENYAKIT
AUTOIMUN Autoimunitasadalah respons imun terhadap antigen
jaringan sendiri yg disebabkan oleh mekanisme normalyg gagal berperan untuk mempertahankan self-tolerancesel B, sel T, atau keduanya. (Imunologi Dasar
FKUI edisi 10) Penyakit autoimun adalah kerusakan jaringan atau
gangguan fungsi fisiologis yg ditimbulkan oleh responsautoimun. (Imunologi Dasar FKUI edisi 10)
Penyakit autoimun adalah kondisi yang terjadi ketika
sistem imun secara salah menyerang dan merusakjaringan tubuh yg sehat. (MedlinePlus)
Autoimun: Kondisi dimana sel-sel dalam sistem imunmenyerang sel tubuh sendiri. (Dorlands Pocket 28th EditionMedical Dictionary)
-
5/28/2018 PEMICU 5 IMUN KELOMPOK 13
11/108
Penyakitautoimun
Bagian yangterserang
Organ spesifik
Non organspesifik
(Sistemik )
Mekanisme
Melaluiantibodi
Melaluikompleks
imun
Melalui sel T
Melalui faktorhumoral dan
seluler
Melalui
Komplemen
KLASIFIKASI
-
5/28/2018 PEMICU 5 IMUN KELOMPOK 13
12/108
Klasifikasi menurut organ
Penyakit autoimun organ spesifik Contoh alat tubuh yang menjadi sasaran penyakit
autoimun adalah kelenjar tiroid, kelenjar adrenal,lambung, dan pankreas
Pada penyakit2 tersebut dibentuk antibodi terhadapantigen jaringan sel alat tubuh sendiri.
Penyakit autoimun non-organspesifik/sistemik Terjadi karena dibentuknya antibodi terhadap
autoantigen yang tersebar luas didalam tubuh,misalnya DNA
Dapat ditemukan pada penyakit reumatoid seperti
-
5/28/2018 PEMICU 5 IMUN KELOMPOK 13
13/108
PERBEDAAN TARGET ORGAN
SPESIFIK DAN NON SPESIFIK
-
5/28/2018 PEMICU 5 IMUN KELOMPOK 13
14/108
KLASIFIKASI MENURUT ORGAN
YANG TERSERANG
Sumber : Buku Ajar Patologi, Robbins
-
5/28/2018 PEMICU 5 IMUN KELOMPOK 13
15/108
Penyakit autoimun organ
spesifikPenyakit Antigen
Penyakit addison Protein mikrosom sel adrenal
Anemia autoimun hemolitik Membran sel darah merah
Anemia pernisiosa Antigen sel parietal gaster
Faktor intrinsik
Sindrom Gullain-Bare Saraf perifer
Ensefalomielitis diseminasi akut Basic Protein Myelin
IDDM Antigen sel Langerhans pankreas
Sindrom Goodpasture Kolagen membran basalis (tipe IV)
Penyakit Graves Thyroid Stimulating Hormone Receptors
Tiroiditis Hashimoto Tiroglobulin
Miastenia Gravis Reseptor asetilkolin
Sindrom Sjogren Sel epitel saluran kelenjar saliva
Polimiosistis otot
-
5/28/2018 PEMICU 5 IMUN KELOMPOK 13
16/108
Penyakit autoimun non-organ
spesifik (sistemik)
Penyakit Antigen
Ankylosing spondilytis Vertebral
Hepatitis kronik aktif Nuklei, DNA
Sklerosis multipel Otak/ myelin basic protein
Artritis reumatoid IgG (rheumatoid factor)
jaringan ikat
Skleroderma Nuklei, sentromer,topoisomerase 1
Sindrom Sjogren Kelenjar eksokrin, ginjal, hati,
tiroid
LES dsDNA, antigen nukleir
Kl ifik i t
-
5/28/2018 PEMICU 5 IMUN KELOMPOK 13
17/108
Klasifikasi menurut
mekanisme1. Penyakit autoimun
melalui antibodi
Keterangan
Anemia Hemolitik autoimun
(AHA)
AHA dengan Ab panas Menunjukkan reaktivitas optimum pada suhu 37oC
Terutama terdiri dari IgG
Dapat ditemukan pada sel darah merahFagositosis sel darah merah yang dilapisi Ab/opsinisasi terutama
terjadi di limpa
AHA dengan Ab dingin Hemolise biasanya ringan dan gejala terjadi pada pajanan ektremitas
dengan dingin
Antibodi dingin hanya diikat pada suhu di bwh 37oCYang berperan terutama adalah IgM
Hemoglobinuria dingin
paroksima (HDP)
Antibodi jenis bersifat bifasik (biasanya dibwh 15oC) dan
menghacurkannya bila suhu meningkat sampai 37oC
Gejalanya dapat berupa panas, sakit di ekstremitas, ikterik,
hemaglobinuria setelah terpajan dengan dingin
-
5/28/2018 PEMICU 5 IMUN KELOMPOK 13
18/108
Miastenia Gravis Merupakan penyakit kronis akibat
adanya gangguan dalam transmisi
neuromuskuler
Sekitar 60-80% pasien menunjukkan
antibodi thd reseptor asetilkolin.
Penyakit Grave, hipertiroidism Ditimbulkan oleh produksi hormon
tiroid (tiroxin)
Gejalanya dapat berupa panas, sakit
di ekstremitas, ikterik,
hemaglobinuria stlh terpajan dengan
dingin
-
5/28/2018 PEMICU 5 IMUN KELOMPOK 13
19/108
2. Penyakit autoimun melalui kompleks imun
Lupus Eritematosus Sistemik (LES)
Artritis reumatoid
Sicca complex
Sindrom Goodpasture
Anemia pernisiosaRheumatik fever atau demam reuma
Sindrom paska perikardiotomi dan sindrom paska infark
miokardSkleroderma
ITP (trombositopenia idiopatik)
Penyakit bulosa
-
5/28/2018 PEMICU 5 IMUN KELOMPOK 13
20/108
3. Penyakit autoimun melalui sel T Keterangan
Sklerosis multipel Penyakit neuromuskuler yang sering
menunjukkan relaps dengan periodeeksaserbasi dan remisi yang terjadi lebih
sering pada wanita dibandingkan pria
Ensefalopati diseminasi akut
(EMDA)
Dapat terjadi setelah pemberian vaksin yang
dilemahkan
Gejalanya berupa sakit kepala, demam, leherkaku, dan lemas
Sindrom Gullian-Bare Terjadi setelah infeksi (campak, influensa,
vaksinasi influenza)
Dapat mengenai semua gol umur
Goiter Merupakan penyakit pada kelenjar tiroid
yang dapat ditemukan pada wanita dewasa
tua
Terjadi pembesaran kelenjar tiroid sehingga
dapat menimbulkan kerusakan
-
5/28/2018 PEMICU 5 IMUN KELOMPOK 13
21/108
4. Penyakit autoimun melalui faktor
humoral dan seluler
Keterangan
Diabetes Melitus tipe I (Insulin
Dependent DM/IDDM)
Terjadi akibat destruksi imunologik sel
beta dari sel Langerhans pankreas yang
memproduksi insulin
Gambaran klinis dan patologis
memperlihatkan adanya ketidakmampuan
tubuh memproduksi insulin sehingga
pasien rentan terhadap fluktuasi kadar
gula darah
Tiroiditis kronis (tiroiditis Hashimoto) Penyakit tiroid yang terutama mengenai
wanita antara usia 30-50 tahun
Gambaran klinis dan patologis
menunjukkan kelenjar tiroid yang dapat
membesar (goiter) dengan konsistensi
yang kenyal atau keras.
Polimiositis-dermatomiositis Merupakan penyakit inflamasi akut dan
kronis dari otot2 (polimiositis) yang sering
mengenai kulit (dermatomiositis)
-
5/28/2018 PEMICU 5 IMUN KELOMPOK 13
22/108
5. Penyakit autoimun melalui
komplemen
Keterangan
SLE Sebabnya belum diketahui
-
5/28/2018 PEMICU 5 IMUN KELOMPOK 13
23/108
Sequestered antigen Pelepasan Sequestered antigen (self antigen yang karena
letak anatominya, tidak terpajan dengan sistem imun)dapat berasal dari mata dan sperma.
Pelepasan dari tempat asalnya dapat terjadi karenatrauma atau infeksi
Gangguan presentasi
Presentasi antigen yang terganggu, infeksi yang
meningkatkan respons MHC, kadar sitokin yang rendah
dan gangguan respons terhadap IL-2 dapatmengakibatkan penyakit autoimun.
Sel Ts atau Tr berperan terhadap pengawasan beberapa
sel autoreaktif, dan apabila terjadi kegagalan maka sel Th
dapat dirangsang sehingga menimbulkan autoimunitas.
Faktor2 Imun yang berperan
pada Autoimunitas
F kt 2 i b
-
5/28/2018 PEMICU 5 IMUN KELOMPOK 13
24/108
Defek regulasi sel Th Jumlah relatif Th1 dan Th2 berperan dalam penentuan
terjadinya penyakit autoimun.
Sel Th1 memacu perkembangan autoimunitas sedangkan
Th2 menghambat terjadinya dan perkembangan penyakitautoimun.
Ekspresi MHC-II yang tidak benar Misal :pada orang sehat seharusnya sel beta pankreas
hanya mengekspresikan MHC I lebih sedikit dan tidakmengekspresikan MHC II sama sekali. Tetapi pada IDDM(Insulin dependent diabetes militus) sel betamengekspresikan MHC I dan II dalam kadar tinggi.
Ekspresi MHC II yang tidak pada tempatnya akan
Faktor2 imun yang berperan
pada Autoimunitas
F kt 2 i b
-
5/28/2018 PEMICU 5 IMUN KELOMPOK 13
25/108
Peran CD4 merupakan efektor utama pada penyakit
autoimun.
Sitokin pada autoimunitas Adanya mekanisme kontrol adalah untuk melindungi dari
efek dari sitokin patogenik.
Gangguan mekanisme akan menimbulkan produksi sitokin
yang tidak benar sehingga menimbulkan efek patologis.
Sitokin dapat menimbulkan translasi berbagai faktor
etiologis ke dalam kekuatan patogenik dan
mempertahankan inflamasi fase kronis serta destruksi
jaringan.
Contoh sitokin yang sering membuat masalah-
Faktor2 imun yang berperan
pada Autoimunitas
-
5/28/2018 PEMICU 5 IMUN KELOMPOK 13
26/108
Infeksi dan reaksi silang dengan
antigen bakteri
Banyak infeksi menunjukan hubungan dengan
penyakit autoimun tertentu (EBV, mycoplasma,streptokokus, klebsiella, malaria, dll)
Beberapa bakteri memiliki epitop sendiri.
Respon imun yang timbul terhadap bakteri
tersebut dapat bermula pada rangsangan
terhadap sel T yang selanjutnya merangsang pula
sel B untuk autoantibodi.
Faktor2 lingkungan yang
berperan pada Autoimunitas
-
5/28/2018 PEMICU 5 IMUN KELOMPOK 13
27/108
ObatAntigen asing dapat diabsorbsi oleh permukaan (spt
hapten) yang dapat mengubah imunogenesitasnya.
Obat tertentu dapat memacu reaksi autoimun, sebagai
contohprocainamidedapat menimbulkan sindrom SLE danmenunjukkan antibodi antinuklear yang menghilang bilapemakaian obat dihentikan.
Faktor keturunan
Adanya predisposisi genetik dapat menyebabkan penyakitautoimun pada seseorang
Hal ini dapat terjadi karena pengaruh dari beberapa gen(HLA)
Adanya haplotipe HLA tertentu dapat digunakan untuk
meramalkan resiko relatif dalam terjadinya penyakitautoimun tertentu.
Faktor2 lingkungan yang
berperan pada Autoimunitas
F kt 2 li k
-
5/28/2018 PEMICU 5 IMUN KELOMPOK 13
28/108
Hormon
Wanita lebih cenderung menderita penyakit autoimun
dibanding pria, umumnya karena wanita memproduksi
lebih banyak antibodi dibanding pria yang biasanya
merupakan respons proinflamasi Th1.
Contoh : kehamilan sering disertai memburuknya penyakit
terutama AR, kadar prolaktin yang timbul setelah
kehamilan berhubungan dengan kecenderungan terjadinya
penyakit AR. Radiasi UV
Merupakan pemicu inflamasi kulit dan kadang2 LES.
Radiasi Uvmenimbulkan modifikasi struktur radikal bebas
self antigen yang meningkatkan imunogenesitas.
Faktor2 lingkungan yang
berperan pada Autoimunitas
F kt 2 li k
-
5/28/2018 PEMICU 5 IMUN KELOMPOK 13
29/108
Oksigen dan radikal bebas Dapat mengubah imunogenesitas self antigen
terutama kerusakan self molekul yang dapat
menimbulkan sebagian besar proses inflamasi. Pemicu lain bisa berupa stress psikologi, dan
makanan.
Logam Zn, Cu, Cr, Pb, Cd, Pt, perak dan metaloid (silikon)
dapat menimbulkan efek terhadap sistem imun.
Contoh : Silikon / silika selain bisa menyebabkan
penyakit silikosis dapat juga memproduksi ANA, RF
(Rhematoid factor) yang bisa memicu penyakit SLE,
Faktor2 lingkungan yang
berperan pada Autoimunitas
-
5/28/2018 PEMICU 5 IMUN KELOMPOK 13
30/108
PATOFISIOLOGI
Penyakit autoimun disebabkan oleh karena gangguan
terhadap satu atau lebih mekanisme self-tolerance yg
dapat menimbulkan serangan imunologis terhadap
jaringan normal.
Etiologi:
Kegagalan toleransi Kegagalan kematian sel yg diinduksi oleh aktivasi sel T
Gangguan pada anergi sel T
Kegagalan supresi yg diperantarai sel T Mimikri molekular
Aktivasi limfosit poliklonal
Pajanan self-epitop yg tersendiri
Faktor genetik
Infeksi
-
5/28/2018 PEMICU 5 IMUN KELOMPOK 13
31/108
KEGAGALAN TOLERANSI
Kegagalan kematian sel yg diinduksi
oleh aktivasi sel T
Aktivasi sel T yg berpotensi autoreaktif secara
persisten dpt menyebabkan apoptosis sel tsbmelalui sistem ligan Fas-Fas.
Jika terjadi kelainan pada sistem tsb, maka
mungkin dapat terjadi proliferasi danpersistensi sel T autoreaktif dalam jaringan
perifer.
-
5/28/2018 PEMICU 5 IMUN KELOMPOK 13
32/108
Gangguan pada anergi sel T Sel T yg berpotensi autoreaktif yg lolos dr eliminasi
sentral akan menjadi anergik pada saat sel tsb
bertemu dgn antigen sendiri tanpa adanya
kostimulasi.
Anergi tsb bisa rusak jika sel normal yg biasanya tdk
mengeluarkan molekul kostimulator dpt diinduksi utk
melakukan hal tsb.
Induksi dpt terjadi setelah terjadi infeksi, atau jikaterjadi nekrosis jaringan dan inflamasi lokal
Contoh:
Sklerosis multipel : terjadi up-regulation molekul kostimulator
B7-1 pada SSP, sehingga sel T bereaksi thd mielin-
KEGAGALAN TOLERANSI
-
5/28/2018 PEMICU 5 IMUN KELOMPOK 13
33/108
Kegagalan supresi yg diperantarai sel
T Kemungkinan berkurangnya fungsi sel T-regulator
(supresor) dpt menyebabkan autoimunitas
Mimikri molekular Beberapa mikroba memberikan epitop kepada self-
antigen
Akan timbul respons imun pada self-antigen yg
serupa dengan respons imun thd mikroba tsb karena
epitop dan self antigen bereaksi-silang
Contoh : penyakit jantung rematik kadang muncul
setelah infeksi streptokokus karena antibodi thd
KEGAGALAN TOLERANSI
-
5/28/2018 PEMICU 5 IMUN KELOMPOK 13
34/108
Imunologi Dasar FKUI hlm. 3
-
5/28/2018 PEMICU 5 IMUN KELOMPOK 13
35/108
Imunologi Dasar FKUI hlm. 3
-
5/28/2018 PEMICU 5 IMUN KELOMPOK 13
36/108
Aktivasi limfosit poliklonal
Autoimunitas dpt terjadi jika klon limfosit yg
self-reactive tetapi sudah anergik, dirangsang
oleh mekanisme yg tidak tergantung antigenBbrp mikroorganisme beserta produknya
mampu menyebabkan aktivasi poliklonal
(yaitu antigen non spesifik) sel B.
KEGAGALAN TOLERANSI
-
5/28/2018 PEMICU 5 IMUN KELOMPOK 13
37/108
Pajanan self-epitop yg tersembunyi Tiap-tiap self-protein mempunyai epitop yg relatif
sedikit yg diproses scr efektif dan disajikan
Selama perkembangannya, sel T yg mampubereaksi dgn epitop dominan semacam itudimusnahkan dalam timus ataupun menjadianergik di perifer
Sejumlah besar epitop tidak diproses shg tidak
dikenali oleh sistem imun. Jadi, sel T yg spesifikuntuk self-epitop yg tersembunyi tsb tidakdimusnahkan
Sel T tsb dpt menyebabkan penyakit autoimun
jika epitop tsb kemudian diproses dan disajikan
KEGAGALAN TOLERANSI
-
5/28/2018 PEMICU 5 IMUN KELOMPOK 13
38/108
FAKTOR GENETIK
Beberapa pengamatan yg mendukung:
Pengelompokan familial pada bbrp penyakit
autoimun, misalnya SLE, anemia hemolitik
autoimun, dan tiroiditis autoimun Hub antara bbrp penyakit autoimun dgn HLA,
terutama antigen kelas II
Peranan pasti gen MHC dlm autoimunitas blm
sepenuhnya jelas. Tetapi, alel MHC kelas IImungkin mempengaruhi penyajian peptida
autoantigen kpd sel T.
-
5/28/2018 PEMICU 5 IMUN KELOMPOK 13
39/108
INFEKSI
Mikroba scr potensial dpt memicu reaksi
autoimun melalui:
Virus dan bakteri tertenu, misalnya streptococcus dan
Klebsiella dpt memberikan epitop yg bereaksi silang dgn
self-antigen
Bbrp virus (misalnya EBV) dan produk bakteri merupakan
mitogen sel T atau sel B poliklonal non spesifik shg dapat
menginduksi pembentukan autoantibodi dan/atau
menghentikan anergi sel T Infeksi mikroba yg disertai nekrosis jaringan dan inflamasi
dpt menggiatkan molekul kostimulator sehingga membantu
penghentian anergi sel T.
Respons peradangan lokal dpt mempermudah penyajian
antigen tersembunyi shg menginduksi pengeluaran epitop.
Mekanisme Kerusakan Jaringan
-
5/28/2018 PEMICU 5 IMUN KELOMPOK 13
40/108
Mekanisme Kerusakan Jaringan
pada Autoimunitas
Kerusakan pd penyakit autoimun tjd melalui
antibodi (tipe II dan III), tipe IV yg mengaktifkan
sel CD4+ atau sel CD8+
Kerusakan organ jg dpt tjd melalui autoantibodi ygmengikat tempat fungsional self antigen spt
reseptor hormon, reseptor neurotransmitter, dan
protein plasma
Autoantibodi tsb dpt menyerupai ataumenghambat efek ligan endogen(mis TSH) utk
self protein yg menimbulkan gggn fungsi tanpa
tjdnya inflamasi atau kerusakan jarignan
Mekanisme Kerusakan Jaringan
-
5/28/2018 PEMICU 5 IMUN KELOMPOK 13
41/108
Mekanisme Kerusakan Jaringan
pada Autoimunitas
Byk akibat yg berat dan ireversibel akibat
penyakit autoimun disebabkan oleh endapan
matriks protein ekstraselular di organ yg
terkena Proses fibrosis ini dpt menimbulkan gggn
fungsi misalnya di paru (fibrosis paru), hati
(sirosis), kulit (sklerosis sistemik), dan ginjal
(fibrosis interstisial dan glomerular)
Utk fibrosis tdk ada pengobatan yg efektif
-
5/28/2018 PEMICU 5 IMUN KELOMPOK 13
42/108
Gejala umum penyakit autoimun
Demam
Gejala bervariasi tergantung pada gangguan dan bagian badan
yang terkena (misalnya: pembuluh darah, tulang rawan atau kulit.
organ khusus: ginjal, paru-paru, jantung dan otak bisa
dipengaruhi)
Hasil dari peradangan dan kerusakan jaringan bisa
menyebabkan rasa sakit
Merusak bentuk sendi
Kelemahan
Penyakit kuning
Gatal
Kesukaran pernafasan
Penumpukan cairan (edema)
Kematian
-
5/28/2018 PEMICU 5 IMUN KELOMPOK 13
43/108
Diagnosis laboratorium
Pemeriksaan kompleks imunAdanya kompleks imun dapat diperiksa dengan 2 cara :
1. Analisis spesimen jaringan untuk melihat komponen
endapan kompleks dengan teknik imunofluoresen
2. Kompleks imun dalam serum dan cairan tubuh lain
Pemeriksaan Autoantibodi
Autoantibodi seperti ANA (anti nuklir antibodi), ds-DNA,dan lain-lain dalam sirkulasi dapat ditemukan melalui
beberapa cara, antara lain dengan teknik
imunofluoresen, RIA, ELISA dan countercurent
electrophoresis
-
5/28/2018 PEMICU 5 IMUN KELOMPOK 13
44/108
Pemeriksaan komplemen
Pemeriksaan komplemen dalam serum dimaksudkan untukmengukur fungsi komplemen dan menentukan sifat antigenikkomplemen
Komplemen dapat dibagi menjadi 3 golongan :a. Komponen dini pada jalur klasik (C1,C2 dan C4)
b. Kompenen dini pada jalur alternatif (faktor B, D dan P)
c. Komponen lambat pada kedua jalur (C3 dan C9)
Pemeriksaan jaringan Biopsi
Jaringan biopsi dapat juga digunakan untuk pemeriksaanimunoglobulin, komplemen, dan kadang-kadang antigen
Baik pada jaringan rusak maupun yang sehat, dapat terjadienda an kom leks imun an men andun keti a unsur
-
5/28/2018 PEMICU 5 IMUN KELOMPOK 13
45/108
PEMERIKSAAN PENUNJANG
CBC (Complete Blood Cell Count) : mengukurjumlah sel darah, maka terdapat anema,leukopenia,trombositopenia.
ESR (Erithrocyte Sedimen Rate) : laju endap
darah pada lupus ESR akan lebih cepat daripadanormal.
Fungsi hati dan ginjal (biopsi)
Urinalysis : kadar protein dan sel darah merahpada urin
X-ray dada
ECG (Echocardiogram)
-
5/28/2018 PEMICU 5 IMUN KELOMPOK 13
46/108
PEMERIKSAAN PENUNJANG
ANA (antibodi antinuklear) : Pola fluroresensi
nukleus menunjukkan jenis antibodi yang
terdapat dalam serum pasien dan dikenal
dengan adanya 4 pola dasar: Persamaan homogen atau difus biasanya
mencerminkan antibodi terhadap kromatin,histon,
dan DNA rantai ganda.
Pola perwarnaan melingkar atau perifer palingsering menunjukkan adanya antibodi terhadap
DNA untai gandaUji imunofluroresensi ANA pada setiap pasien SLE (+) sehingga uji tersebut
sangatsensitif.
-
5/28/2018 PEMICU 5 IMUN KELOMPOK 13
47/108
Pola bercak adalah pola yang paling umum dan
menunjukkan adanya bercak yang berukuran
seragam atau berbedabeda. Pola ini
menggambarkan adanya antibodi terhadapunsur nukleus non DNA
Pola nukleolar menggambarkan adanya sedikit
bintik- bintik fluroresensi yang terputusputus
di dalam nukleus yang memperlihatkan antibodi.
Paling sering pada sklerosis sistemik.
-
5/28/2018 PEMICU 5 IMUN KELOMPOK 13
48/108
Sumber : Alergi-Imunologi Anak
STRATEGI PENGOBATAN
-
5/28/2018 PEMICU 5 IMUN KELOMPOK 13
49/108
STRATEGI PENGOBATAN
PENYAKIT AUTOIMUN
Imunologi Dasar FKUI hlm. 333
-
5/28/2018 PEMICU 5 IMUN KELOMPOK 13
50/108
PENGOBATAN
2 prinsip strategi pengobatan autoimun adalah
supresi respons imun dan mengganti fungsi
organ yg rusak.
Pengobatan penyakit autoimun meliputi: Kontrol metabolik
Obat anti-inflamasi
Imunosupresan
Kontrol imunologis
-
5/28/2018 PEMICU 5 IMUN KELOMPOK 13
51/108
Kontrol metabolik
Contoh:
Pemberian tiroksin utk miksedema primer
Pemberian insulin utk DM
Vit B12 utk anemia pernisiosa
Antitiroid utk penyakit Grave
Obat antikolinesterase dlm jangka panjang utk miastenia
gravis
Obat anti-inflamasi
Kortikosteroid utk miastenia gravis, SLE, dan
kompleks imun nefritis
Obat AINS spt salisilat, indometasin, fenoprofen atau
ibuprofen utk artritis reumatoid
PENGOBATAN
-
5/28/2018 PEMICU 5 IMUN KELOMPOK 13
52/108
Imunosupresan
Siklosporin A menghambat sekresi IL-2 sbg anti-
inflamasi dan antimitotik.
Imunosupresan yg dipakai saat ini umumnya obatkonvesional yg bersifat nonspesifik, misalnya
azatioprin, siklofosfamid, dan metotreksat yg biasanya
diberikan bersama kortikosteroid.
Kontrol imunologis Tindakan yg cukup sering dilakukan adalah transfusi
tukar plasma utk mengurangi kompleks imun yg
dilaporkan bermanfaat sementara utk SLE, tetapi
cukup baik utk sindrom Goodpasture
PENGOBATAN
-
5/28/2018 PEMICU 5 IMUN KELOMPOK 13
53/108
TATALAKSANA
Obat anti-inflamasi : utk mengurangi peradangan dan rasa
sakit
Kortikosteroid: utk mengurangi peradangan
Pain-killing medication (analgesik) : spt paracetamol dan
codeine
Obat imunosupresan : utk menghambat aktivitas sistem
imun
Terapi fisik : utk mendorong mobilitas
Treatment for the deficiency : pemberian insulin padakasus DM tipe 1
Pembedahan: misalnya utk penatalaksanaan penyumbatan
usus pada kasus Crohns disease
Imunosupresi dosis tinggi : penggunaan obat penekan
-
5/28/2018 PEMICU 5 IMUN KELOMPOK 13
54/108
OBAT IMUNOSUPRESAN
Imunosupresan digunakan untuk tiga indikasi utama :
Transplantasi organ
Penyakit autoimun
Pencegahan hemolisis rhesus pada neonatus
Terdapat empat kelompok obat imunosupresan yang
digunakan diklinik :
Kortikosteroid atau glukokortikoid Penghambat kalsineurin : siklosporin, takrolimus,
sirolimus
Sitotoksik: azatioprin, mikofenolat mofetil, siklofosfamid,
metotreksat
Antibodi : antibodi poliklonal dan antibodi monoklonal
-
5/28/2018 PEMICU 5 IMUN KELOMPOK 13
55/108
Glukokortikoid
Obat : prednison dan prednisolon
Mek kerja : menurunkan jumlah limfosit scr cepat,
menghambat proliferasi limfosit T, imunitas seluler,
ekspresi gen yg menyandi sitokin (IL-1, IL-2, IL-6,IFN-, TNF-), beri efek antiinflamasi nonspesifik.
Indikasi : cegah penolakan transplantasi, kurangi
reaksi alergi krn pemberian antibodi monoklonal
atau antibodi antilimfosit, penyakit autoimun ES : pemakaian jangka panjang meningkatkan risiko
infeksi, ulkus lambung/duodenum, hiperglikemia,
osteoporosis.
-
5/28/2018 PEMICU 5 IMUN KELOMPOK 13
56/108
Penghambat Kalsineurin
Siklosporin TakrolimusMekanisme
kerja
Hambatan kalsineurin oleh siklosporin dan takrolimus menghambat
transkripsi gen sitokin2 (IL-2, protoonkogen c-myc, H-Ras)
Sediaan/dosis Sediaan IV terdapat dlm bentik larutan
dlm ethanol-polyoxyethylated castrol oil
dg kadar 50 mg/mL. Sediaan oral kapsul
lunak 25-100 mg, larutan 100 mg/mL utk
pemberian oral
Dosis IV dewasa 2550
mg/kgBB per hari. Pd
anak 50-100 mg/kgBB per
hari.
Dosis oral dewasa 150-
200 mg/kgBB per hari. Pd
anak 200-300 mg/kgBB
per hari.
Interaksi -Pemberian brsama fenobarbital, fenitoin,
trimetropim-sulfametoksazol, rifampisin
percepat eliminasi dan kadar siklosporin
turun.
-Pemberian brsm dengan amfoterisin B,
eritromisin, ketokonazolklirens
Siklosporin Takrolimus
-
5/28/2018 PEMICU 5 IMUN KELOMPOK 13
57/108
p
Penggunaa
n klinis
Meningkatkan keberhasilan transplantasi bersama imunosupresan lain pd
ginjal, jantung, hati, sstl, paru, pankreas.
Pd penyakit autoimun spt sindrom Behcet, uveitis endogen, psoriasis,
dermatitis atopik, rematoid artritis, penyakit Crohn, sindrom nefrotik.Pd sirosis bilier primer, pioderma gangrenosum berat, polimiositis, asma
berat tgt steroid.
Takrolimus 100x lbi aktif drpd siklosporin
Efek
Samping
Ggn fungsi ginjal. Hipertensi,
hepatotoksisitas, neurotoksisitas,
hirsutisme, hiperplasia gingiva,toksisitas GI (mual, muntah, diare,
anoreksia, sakit perut)
Nefrotoksisitas. SSP (sakit kpl,
tremor, insomnia), GI (mual, diare).
KV (hipertensi), metabolik(hiperkalemia, hipomagnesemia,
hiperglikemia)
Penggunaan klinik Kombinasi dg imunosupresan lain mencegah penolakan
transplantasi, kelainan kulit (yg topikal) kombinasi dg
siklosporin pd kasus uveoretinitis
Efek Samping Hepatotoksisitas, diare, hipertrigliseridemia, sakit kepala
SIROLIMUS
-
5/28/2018 PEMICU 5 IMUN KELOMPOK 13
58/108
Sitotoksik
Obat Azatioprin Mikofenolat MofetilPengguna
an klinis
Mencegah penolakan transplantasi,
lupus nefritis, glomerulonefritis akut, RA,
penyakit Crohn, sklerosis multiple, ITP,
hemolisis autoimun yg refrakter thd
steroid
Cegah penolakan transplantasi
ginjal (alternatif dr penghambat
kalsineurin), penyakit GVHD
refrakter thd steroid,
transplantasi stem cell, lupusnefritis, RA, keln dermatologis
Efek
Samping
Menghambat proliferasi sel yg cpt
tumbuh spt mukosa usus, sstl dg akibat
leukopenia, trombositopenia. Ruam kulit,
demam obat, mual,muntah,hepatotoksisitas
Ggn GI (mual, muntah, diare,
sakit perut), mielosupresi (tu
neutropenia)
Dosis Profilaksis 3-10mg/kgBB, 1-2 hari sblm
transplantasi. Dosis pemeliharaan 1-3
mg/kgBB per hari.
72 jam stlh transplantasi, 1 g
2xsehari dlm kombinasi dg
siklosporin dan kortikosteroid
Lain2 - Sediaan dlm kapsul 250 mg,
tablet 500 mg, bubuk 500 mg utk
Sit t k ik
-
5/28/2018 PEMICU 5 IMUN KELOMPOK 13
59/108
Sitotoksik
Obat Siklofosfamid MetotreksatPenggunaan Klinis Dosis bsr utk antikanker. Dosis lbi
kecil utk peny autoimun dpt SLE,
granulomatosis Wegener, ITP, RA,
sindrom nefrotik
Antikanker (obt tunggal),
cegah penolakan
transplantasi, peny
autoiumun, neoplasma
trofoblastik, limfoma Burkittstad I dan II.
Efek Samping Sistitis hemoragik,
kardiotoksisitas, pansitopenia
berat
Sirosis dan fibrosis hati
Dosis 1,5-3 mg/kgBB per hari -Lain2 - Sediaan tablet 2,5 mg
A tib di
-
5/28/2018 PEMICU 5 IMUN KELOMPOK 13
60/108
Antibodi
Indikasi : mencegah penolakan transplantasi
Antibodi Poliklonal
Antithymocyte globulin (ATG)
Immunoglobulin IntraVena (IGIV) Antibodi Monoklonal
Anti CD3 ( muromonab CD 3 atau OKT3)
Rh(D) Immunoglobulin
Antibodi Lain
Trastuzumab, Rituksimab, Daklizumab, Basiliksimab,
Absiksimab, Infliksimab, Adalimumab.
-
5/28/2018 PEMICU 5 IMUN KELOMPOK 13
61/108
MM SLE (definisi, klasifikasi,
etiologi, patofisiologi, gejala,
prosedur diagnostik, pemeriksaan
penunjang, tatalaksana)
LO 2
-
5/28/2018 PEMICU 5 IMUN KELOMPOK 13
62/108
DEFINISI SLE
SLE (Systemic Lupus Erythematosus) adalah
suatu penyakit autoimun multisistem dgn
manifestasi dan sifat yg sangat berubah-ubah.(Buku Ajar Patologi, Robbins)
SLE adalah suatu penyakit kompleks yg
penyebabnya multifaktorial (termasuk faktor
genetik, hormonal, dan lingkungan) yg
mengakibatkan aktivasi sel T dan sel B ygberpuncak pada produksi bbrp jenis
autoantibodi. (Buku Ajar Patologi, Robbins)
-
5/28/2018 PEMICU 5 IMUN KELOMPOK 13
63/108
Secara klinis, SLE merupakan suatu penyakit ygbisa kambuh terus menerus, dan sulitdiperkirakan dgn awal manifestasi yg akut atautersamar yg sebenarnya dpt menyerang setiap
organ tubuh (terutama kulit, ginjal, membranserosa, sendi, dan jantung)
Secara imunologis, penyakit ini melibatkansusunan autoantibodi yg membingungkan yg scr
klasik termasuk antibodi antinuklear (ANA) Gambaran klinis SLE sangat beragam dan
mempunyai sangat banyak kemiripan dgnpenyakit jaringan ikat autoimun lainnya sehingga
SLE memiliki kriteria diagnosis tersendiri.
-
5/28/2018 PEMICU 5 IMUN KELOMPOK 13
64/108
KLASIFIKASI LUPUS
1. Cutaneus Lupus(discoid) : mempengaruhi
kulit.
2. System ic Lupu s (SLE) : menyerang organ
tubuh seperti:kulit, persendian, paru-paru, darah,
pembuluh darah, jantung, ginjal, hati, otak
dan syaraf.
3. Drug indu ced lupus (DIL) : setelah
berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun
menggunakan obat-obatan tertentu. Setelah
pemakaian dihentikan, umumnya gejala akan
ETIO OGI
-
5/28/2018 PEMICU 5 IMUN KELOMPOK 13
65/108
ETIOLOGI
Kelainan mendasar pada SLE adalah disebabkanoleh kegagalan mempertahankan self-tolerance.
Akibatnya, terdapat autoantibodi dalam jumlahbesar yg dapat merusak jaringan secara langsung
ataupun dalam bentuk endapan kompleks imun Antibodi ini melawan komponen nuklear dan
sitoplasma sel host
Etiologi:ANA (Antinuclear Antibody)
Faktor genetik
Faktor non genetik (lingkungan)
Faktor imunologis
ETIOLOGI
-
5/28/2018 PEMICU 5 IMUN KELOMPOK 13
66/108
ETIOLOGI
ANA
ANA diarahkan utk melawan bbrp antigen
nukleus dan dapat dikelompokkan mjd 4
kategori:Antibodi thd DNA
Antibodi thd histon
Antibodi thd protein non histon yg terikat pada RNA
Antibodi thd antigen nukleolus
-
5/28/2018 PEMICU 5 IMUN KELOMPOK 13
67/108
ETIOLOGI
-
5/28/2018 PEMICU 5 IMUN KELOMPOK 13
68/108
ETIOLOGI
Faktor non genetik (lingkungan)Adanya sindrom menyerupai lupus pada pasien
yg meminum obattertentu spt prokainamid danhidralazin
Kecenderugan terjadinya penyakit lbh besar padaperempuan. Hal ini disebabkan oleh efekestrogen yg bermanfaat thd sintesis antibodi
Pajanan sinar UV dpt memperburuk SLE karena
sinar UV dpt merusak DNA dan meningkatkanjejas jaringan yg akan melepaskan kandungan seldan meningkatkan pembentukan kompleks imunDNA/anti-DNA
Faktor lingkungan dapat mengatur respons imun-
ETIOLOGI
-
5/28/2018 PEMICU 5 IMUN KELOMPOK 13
69/108
ETIOLOGI
Faktor imunologis
Anti-DNA tidak dihasilkan oleh susunan acak
sel B aktif poliklonal, tetapi lbh banyak berasal
dr respons sel B oligoklonal yg lbh selektif thdantigennya sendiri
Autoimunitas pada SLE lbh diperankan oleh
sel T helper CD4+
PATOGENESIS
-
5/28/2018 PEMICU 5 IMUN KELOMPOK 13
70/108
PATOGENESIS
Sebagian besar lesi visceral diperantarai oleh kompleksimun (hipersensitivitas tipe III). Contoh: kompleks
DNA/anti-DNA ada glomerolus kadar komplemen
rendah & deposit granula dalam glomerolus
Autoantibodi thd eritrosit, leukosit, dan trombosit akanmemerantarai efeknya melalui hipersensitivitas tipe II
ANA tidak terlibat dalam pembentukan kompleks imun,
tetapi ANA berikatan dengan inti sel yg terserang karena :
di dalam jaringan, nukleus sel yg mengalami kerusakan
akan bereaksi dgn ANA, kehilanga pola kromatinnya dan
menjadi homogen (badan LE atau badan hematoks i l in)
Sel LE adalah suatu neutofil atau makrofag yg telah
memakan nukleus yg berdenaturasi pada sel lain yg
mengalami jejas
PATOFISIOLOGI
-
5/28/2018 PEMICU 5 IMUN KELOMPOK 13
71/108
PATOFISIOLOGI
Sumber : Buku Ajar Patologi, Robbins
M if t i Kli i SLE
-
5/28/2018 PEMICU 5 IMUN KELOMPOK 13
72/108
Manifestasi Klinis SLE
Kelelahan
Hilang nafsu makan
Kelainan Kulit : Ruam wajah (Butterfly rash)
Kelainan Muskuloskeletal:artritis, melibatkan sendi kecil
di tangan, pergelangan tangan dan kai,siku,bahu,lutut,
dengan ciri bengkak, rasa sakit, kaku
Myositis dapat menyebabkan otot sakit dan kelemahan.
Vaskulitis dapat menyebabkan luka-luka pada saraf,kulit, atau organ internal.
Pleuritis dan pericarditis dapat menyebabkan nyeri dada
Inflamasi ginjal dapat menyebabkan kebocoran protein
pada urin, takanan darah tinggi, dan bahkan gagal ginjal.
KRITERIA DIAGNOSTIK SLE
-
5/28/2018 PEMICU 5 IMUN KELOMPOK 13
73/108
KRITERIA DIAGNOSTIK SLE
ACR mnemonic of SLE diagnostic
-
5/28/2018 PEMICU 5 IMUN KELOMPOK 13
74/108
ACR mnemonic of SLE diagnostic
criteria
"SOAP BRAIN MD SerositisPleuritis, perikarditis pada pemeriksaan, EKG, atau
pencitraan
Oral ulcers - Oral or nasopharyngeal, usually painless; palate is
most specific
ArthritisNonerosive, 2 atau lebih sendi perifer dgn
pembengkakan
PhotosensitivityReaksi kulit yg tidak biasa saat terkena paparan
sinar matahari
Blood disorders - Leukopenia (< 4 103 cells/L on >1 occasion),lymphopenia (< 1500 cells/L on >1 occasion), thrombocytopenia (0.5 g/day
or 3+ positive on dipstick testing) or cellular casts (including red
blood cells [RBCs], hemoglobin, granular, tubular, or mixed
-
5/28/2018 PEMICU 5 IMUN KELOMPOK 13
75/108
Antinuclear antibodies (ANAs)- Higher titers generallymore specific (>1:160); must be in the absence of
medications associated with drug-induced lupus
Immunologic phenomena - dsDNA; anti-Smith (Sm)
antibodies; antiphospholipid antibodies (anticardiolipinimmunoglobulin G [IgG] or immunoglobulin M [IgM] or
lupus anticoagulant)
Neurologic disorderKejang atau psikosis lainnya tanpa
ada penyebab lain
Malar rash - Fixed erythema over the cheeks and nasal
bridge, flat or raised
Discoid rash - Erythematous raised-rimmed lesions with
keratotic scaling and follicular plugging, often scarring
-
5/28/2018 PEMICU 5 IMUN KELOMPOK 13
76/108
Buku Ajar IPD jilid 2 edisi 4 hlm. 12
PEMERIKSAAN LAB
-
5/28/2018 PEMICU 5 IMUN KELOMPOK 13
77/108
PEMERIKSAAN LAB
ANA Tipe antibodi yg menyerang nukleus sel
ANA positif pada hampir semua org dgn lupusaktif
Sering digunakan sbg skrining
Meskipun hampir semua org dgn lupus memilikiantibodi ini, tp hasil positif tidak selalumenunjukkan lupus, jadi harus dipertimbangkan
kriteria lainnya
Antiphospholipid Antibodies (APLs)
APLs adalah jenis antibodi terhadap fosfolipid
APLs positif pada sekitar 60% orang dgn lupus
PEMERIKSAAN LAB
-
5/28/2018 PEMICU 5 IMUN KELOMPOK 13
78/108
PEMERIKSAAN LAB
Anti-Sm Antibodi yg diarahkan thd SM, yaitu protein yg ditemukan
dalam nukleus sel
Protein ini ditemukan pada 30% dr org dgn lupus
Jarang ditemukan pada orang tanpa lupus, jadi hasil tespositif dapat membantu mengkonfirmasi diagnosis
Anti-dsDNA
Merupakan protein yg ditujukan thd DNA double-stranded
75-90% org dgn lupus memiliki tes anti-dsDNA positif
Tes ini sangat spesifik utk lupus
Dapat digunakan juga utk mengukur aktivitas penyakit
Anti ds-DNA menunjukkan risiko yg lbh besar pada lupus
nefritis
PEMERIKSAAN LAB
-
5/28/2018 PEMICU 5 IMUN KELOMPOK 13
79/108
PEMERIKSAAN LAB
Anti-Ro (SSA) dan Anti-La (SSB) Merupakan 2 antibodi yg biasanya ditemukan
bersama-sama
Keduanya spesifik thd protein RNA
Anti-Ro ditemukan pada 24-60% org denganlupus
Tetapi, anti-Ro jg ditemukan pada 70% dr orgdengan sindrom Sjogren
Anti-La ditemukan pada 35% org dgn sindromSjogren
Jadi, tes ini berguna utk tes lupus dan sindromSjogren
Kedua antibodi ini berhubungan dgn lupus
PEMERIKSAAN LAB
-
5/28/2018 PEMICU 5 IMUN KELOMPOK 13
80/108
PEMERIKSAAN LAB
C-Reactive Protein (CRP) CRP adalah protein dlm tubuh yg dpt menjadi penanda
adanya peradangan
Tes ini menunjukan adanya lupus aktif
Tes ini jg dpt menunjukkan perubahan aktivitas penyakit
sbg respons thd pengobatan Tingkat CRP yg tinggi tidak langsung berkorelasi dgn
aktivitas penyakit lupus
Komplemen Protein komplemen terlibat dalam peradangan Tes ini utk mencari jumlah atau total komplemen
Total komplemen sering rendah pada pasien dgn penyakitaktif, terutama penyakit ginjal
Dipakai untuk memonitor aktivitas penyakit
PEMERIKSAAN LAB
-
5/28/2018 PEMICU 5 IMUN KELOMPOK 13
81/108
PEMERIKSAAN LAB
Erythrocyte Sedimentation Rate (ESR)
ESR mengukur kecepatan SDM bergerak menuju
bagian bawah tabung reaksi
Jika tjd peradangan, protein darah akan menyatudan jatuh lebih cepat
Semakin cepat sel-sel darah merah jatuh,
semakin besar inflamasi yg terjadi
ESR digunakan sbg penanda peradangan yg jgbisa menunjukkan aktivitas penyakit lupus dan
respons thd pengobatan
PEMERIKSAAN LAB
-
5/28/2018 PEMICU 5 IMUN KELOMPOK 13
82/108
PEMERIKSAAN LAB
Complete Blood Cell Count (CBC) CBC adalah tes utk mengukur jumlah dr setiap jenis sel
darah
Kelainan pada jumlah sel-sel darah, termasuk leukosit daneritrosit dpt terjadi pada org dengan lupus
Hal ini mungkin berhubungan dgn lupus, pengobatanlupus, atau infeksi
Leukopenia ditemukan pada sekitar 50% penderita lupus
Trombositopenia terjadi pada sekitar 50% penderita lupus
Chemistry Panel Merupakan tes utk menilai fungsi ginjal dan fungsi hati
Memberikan informasi mengenai elektrolit, gula darah,kolesterol, dan level trigliserida
Kelainan pada tes ini dpt menunjukkan perkembangan
komplikasi dr lupus
ANA PADA BERBAGAI PENYAKIT
-
5/28/2018 PEMICU 5 IMUN KELOMPOK 13
83/108
AUTOIMUN
Sumber : Buku Ajar Patologi,
PEMERIKSAAN LAB
-
5/28/2018 PEMICU 5 IMUN KELOMPOK 13
84/108
PEMERIKSAAN LAB
Tes urin: Digunakan utk mendiagnosa dan memonitor efek
dr lupus pada ginjal
Tes ini meliputi: Pengukuran Glomerular Filtration Rate (GFR) dan
Proteinuria : tes ini menunjukkaan keefektifan ginjalutk menyaring darah utk mengeliminasi produk-produkbuangan. Hal ini dilakukan dgn urin yg dikumpulkanselama 24 jam
Rasio Protein/Kreatinin: tes ini dilakukan padasampel urin sebanyak 1x. Tes ini mengukur jumlahprotein yg hilang yg merupakan indikator fungsi ginjal
Analisis urin : bisa digunakan utk skrining penyakitginjal. Adanya protein, eritrosit, dan leukositmenun ukkan adan a en akit in al
TATALAKSANA
-
5/28/2018 PEMICU 5 IMUN KELOMPOK 13
85/108
Sumber :
-
5/28/2018 PEMICU 5 IMUN KELOMPOK 13
86/108
TATALAKSANA EDUKASI PADA
-
5/28/2018 PEMICU 5 IMUN KELOMPOK 13
87/108
PASIEN SLE
-
5/28/2018 PEMICU 5 IMUN KELOMPOK 13
88/108
MM Arthritis Reumatoid (definisi,
klasifikasi, etiologi, patofisiologi,gejala, prosedur diagnostik,
pemeriksaan penunjang,
tatalaksana)
LO 3
DEFINISI RHEUMATOID
-
5/28/2018 PEMICU 5 IMUN KELOMPOK 13
89/108
ARTHRITUIS
Penyakit autoimun yang ditandai oleh inflamasisistemik kronik dan progresif , dimana sendi
merupakan target utama. (IPD FKUI)
Suatu penyakit peradangan sistemik kronik
yang dapat melibatkan banyak jaringan dan
organ-kulit, PD, paru , jantung, dan otot- tetapi
terutama mengenai sendi , menyebabkansinovitis proliferatif dan inflamatorik nondupuratif
yg sering menimbulkan kerusakan tulang rawan
sendi dan anikilosis sendi ( Buku Ajar Patologi Cotran)
-
5/28/2018 PEMICU 5 IMUN KELOMPOK 13
90/108
Rheumatoid arthritis is an autoimmune
disease in which the body's immune system
attacks itself. The pattern of joints affected is
usually symmetrical, involves the hands andother joints and is worse in the morning.
Rheumatoid arthritis is also a systemic disease,
involving other body organs, whereas
osteoarthritis is limited to the joints. Over
time, both forms of arthritis can be crippling.
Etiologi
-
5/28/2018 PEMICU 5 IMUN KELOMPOK 13
91/108
Etiologi
Penyebab AR masih belum diketahui Diduga :
Faktor genetik & lingkungan terdapatnyahubungan antara produk komplekshistokompatibilitas utama kelas II, khususnyaHLADR4 dengan AR seropositif
Hormonwanita hamil, karena pemberianhormon estrogen eksternal tidak pernah
menghasilkan perbaikan sebagaimana ygdiharapkan
Infeksi (virus,mikoplasma,virus)onsetpenyakit ini terjadi secara mendadak dan timbul
dengan disertai oleh gambaran iflamasi yang
Gejala RA
-
5/28/2018 PEMICU 5 IMUN KELOMPOK 13
92/108
Gejala RA
Merasa lelah Demam persisten
Tidak nafsu makan, anemia, penurunan BB
Kaku sendi selama sekurangnya 1 jam pada pagi
hariArtritis erosif : peradangan sendi yang kronik
menyebabkan erosi ditepi tulang nyeri &bengkak
Terbatasnya pergerakan pada sendi yangterinfeksi
Perabaan lunak pada sendi
Hangat & merah pada area sendi
Deformitas tulang
Stadium pada RA
-
5/28/2018 PEMICU 5 IMUN KELOMPOK 13
93/108
Stadium pada RA
Stadium sinovitis Perubahan dini pada jaringan sinovial yang ditandai adanya
hiperemi, edema karena kongesti, nyeri pada saat istirahat maupunsaat bergerak, bengkak, dan kekakuan.
Stadium destruksi kerusakan pada jaringan sinovial terjadi juga pada jaringan
sekitarnya yang ditandai adanya kontraksi tendon. terjadi pulaperubahan bentuk pada tangan yaitu bentuk jari swan-neck.
Stadium deformitas
Deformitas dan ganggguan fungsi secara menetap.
Perubahan pada sendi diawali adanya sinovitis, berlanjut padapembentukan pannus, ankilosis fibrosa, dan terakhir ankilosis tulang
-
5/28/2018 PEMICU 5 IMUN KELOMPOK 13
94/108
Penanda RA
-
5/28/2018 PEMICU 5 IMUN KELOMPOK 13
95/108
Penanda RA
Rheumatoid Facto r(RF) : antibodi yang sering digunakandalam diagnosis RA dan sekitar 75% individu yangmengalami RA juga memiliki nilai RF yang positif.Kelemahan RF antara lain karena nilai RF positif jugaterdapat pada kondisi penyakit autoimun lainnya, infeksikronik, dan bahkan terdapat pada 3-5% populasi sehat(terutama individu usia lanjut).
Oleh karena itu, adanya penanda spesifik dan sensitif yangtimbul pada awal penyakit sangat dibutuhkan. Anti-Cyclic
Citrullinated Peptide antibodi (anti-CCP antibodi)merupakan penanda baru yang berguna dalam diagnosisRA. Walaupun memiliki keterbatasan, RF tetap banyakdigunakan sebagai penanda RA dan penggunaan RFbersama-sama anti-CCP antibodi sangat berguna dalam
diagnosis RA.
-
5/28/2018 PEMICU 5 IMUN KELOMPOK 13
96/108
Anti-CCP IgG = penanda RAuntuk mendiagnosis kondisi RA.Beberapa kelebihan Anti-CCP IgG dalam kondisi RA :
Anti-CCP IgG dapat timbul jauh sebelum gejala klinik RA muncul.Dengan adanya pengertian bahwa pengobatan sedini mungkin
sangat penting untuk mencegah kerusakan sendi, maka penggunaanAnti-CCP IgG untuk diagnosis RA sedini mungkin sangat bermanfaatuntuk pengobatan sedini mungkin.
Anti-CCP IgG sangat spesifik untuk kondisi RA. Antibodi initerdeteksi pada 80% individu RA dan memiliki spesifisitas 98%.Antibodi ini juga bersifat spesifik karena dapat membedakan kondisiRA dari penyakit artritis lainnya.
Anti-CCP IgG dapat menggambarkan risiko kerusakan sendilebih lanjut.Individu dengan nilai anti-CCP IgG positif umumnya
diperkirakan akan mengalami kerusakan radiologis yang lebih buruk-
Kriteria Diagnosis RA
-
5/28/2018 PEMICU 5 IMUN KELOMPOK 13
97/108
Menderita arthritis memenuhi minimal kriteria 1-4 selama 6
mggu
No
Kriteria
Definisi
1 Kaku pagi hari Kekakuan pagi hari pada persendian dan sekitarnya,minimal selama 1jam
2 Artritis pada 3daerah persendianatau lebih
Pembengkakan jaringan lunak / persendian / lebih efusi
(bukan pertumbuhan tulang) pada sekurang-kurangnya 3
sendi secara bersamaan yang diobservasi oleh seorang
dokter3 Artritis pada
persendian tangan Minimal terjadi pembengkakan satu persendian tangan4 Artritis simetris Keterlibatan sendi yang sama5 Nodul Reumatoid Nodul subkutan pada penonjolan tulang atau permukaanekstentos6 Faktor Reumatoid
serum positifeTerdapat titer abnormal faktor reumatoid yang diperiksa
dengan cara yanga memberikan hasil positif kurang dari
5% kelompok kontrol yang diperiksa7 Perubahanambaran radiolo is Adanya perubahan erosi atau deklasifikasi tulang yangberdekatan den an sendi.
Differential Diagnostic
-
5/28/2018 PEMICU 5 IMUN KELOMPOK 13
98/108
http://www.labtestsonline.org/understanding/conditions/autoimmune.html
Pemeriksaan Diagnostik
-
5/28/2018 PEMICU 5 IMUN KELOMPOK 13
99/108
Tes serologi Sedimentasi eritrosit meningkat
Darah, bisa terjadi anemia dan leukositosis
Rhematoid faktor, terjadi 50-90% penderita
CRP (C- reaktif protein)
Pemerikasaan radiologi Periartricular osteoporosis, permulaan persendian erosi
Kelanjutan penyakit: ruang sendi menyempit, sub luksasi danankilosis
Immunofluoresence
Aspirasi sendi Cairan sinovial menunjukkan adanya proses radang aseptik,
cairan dari sendi dikultur dan bisa diperiksa secara makroskopik.
ANA tes
RA
Penatalaksanaan RA
-
5/28/2018 PEMICU 5 IMUN KELOMPOK 13
100/108
Penatalaksanaan RA
Tujuan : Menghilangkan gejala inflamasi
Mencegah terjadinya destruksi jaringan
Mencegah deformitas
Mengembalikan kelainan fungsi organ dan persendian Penatalaksanaan yang efektif hanya dapat
dicapai bila pengobatan dapat diberikan padamasa dini penyakit.
Meliputi : Pengobatan medikamentosa
Operasi
Perubahan gaya hidup
Pengobatan Medikamentosa
-
5/28/2018 PEMICU 5 IMUN KELOMPOK 13
101/108
Pengobatan Medikamentosa
Nons teroidal Ant i -Inf lammatory Drugs(NSAIDs)
melegakan rasa sakit dengan mengurangiinflamasi, tetapi tidak mempengaruhi masalah utama
penyakit. Disease-Modi fy ing Ant i -Rheumatic Drugs
(DMARDs)
Memperlambat perkembangan penyakit
Jauh lebih efektif dari NSAIDs, tapi juga memilikiefek samping
Methotrexate (Rheumatrex, Trexall)
Kort ikostero id,atau steroid
Merupakan obat anti-inflamasi yang kuat,
-
5/28/2018 PEMICU 5 IMUN KELOMPOK 13
102/108
Bio log ic Response Mod if iers(juga dikenalsebagai Biologic DMARDs)
Diberikan kepada pasien yang gagal merespon NSAIDs
Dapat digunakan sendiri atau dikombinasikan dengan
NSAIDs (seperti Methotrexate)
Obat ini memodifikasi atau memblok faktor-faktor imun
destruktif seperti TNF
Obat anti-TNFmencakup: infliximab (Remicade),
etanercept (Enbrel), dan adalimumab (Humira)Biologic response modifiers lainnya mencakup
Interleukin-1 antagonist anakinra (Kineret), T cell co-
stimulation modulator abatacept (Orencia), dan rituximab
(Rituxan), yang ditujukan pada CD20-positive B cells
Operasi
-
5/28/2018 PEMICU 5 IMUN KELOMPOK 13
103/108
Operasi Ar throscopy
Membersihkan fragmen-fragmen tulang dan kartilago yangmenyebabkan rasa sakit dan inflamasi
Osteotomy
Hanya dilakukan di daerah tertentu (kompartemen medial) darilutut rusak dan mengalami abnormalitas bentuk
Unicompartmental Knee Arth roplastyDilakukan untuk melegakan rasa sakit dan mengembalikan fungsiselama memungkinkan (sebelum dilakukan penggantian lututsecara total)
Jo int Replacement Surgery
Pada akhirnya, walaupun prosedur-prosedur di atas telahdilakukan , rheumatoid arthritis dapat berkembang sampai padafungsi normal tidak dapat kembali seperti semula. Pada kasusseperti itu, implantasi dengan sendi buatan dapat dilakukan padalutut, pinggang, atau sendi-sendi lainnya.
Perubahan Gaya Hidup
-
5/28/2018 PEMICU 5 IMUN KELOMPOK 13
104/108
Perubahan Gaya Hidup
Penting untuk menjaga keseimbangan antaraistirahat (yang akan meredakan inflamasi) dan
olahraga (yang akan menghilangkan kekakuan
dan rasa lemah)
Tujuan :
Memelihara jangkauan gerak yang luas
Meningkatkan kekuatan, ketahanan, danpergerakan
Meningkatkan kesehatan secara umum
KESIMPULAN UMUM
-
5/28/2018 PEMICU 5 IMUN KELOMPOK 13
105/108
KESIMPULAN UMUM
Dari pemicu ini, kami telah mempelajari:1. Definisi, klasifikasi, patofisiologi, prosedur
diagnostik, tatalaksana, penggunaanimunosupresan pada penyakit autoimunitas
2. Definisi, klasifikasi, etiologi, patofisiologi,gejala, prosedur diagnostik, pemeriksaanpenunjang, tatalaksana SLE
3. Definisi, klasifikasi, etiologi, patofisiologi,gejala, prosedur diagnostik, pemeriksaanpenunjang, tatalaksana Artritis Reumatoid
KESIMPULAN BERDASARKAN
PEMICU
-
5/28/2018 PEMICU 5 IMUN KELOMPOK 13
106/108
PEMICU
Perempuan pada pemicu mederita penyakit autoimunitas Kemungkinan penyakit autoimun yg dideritanya adalah SLE, karena
gejala yg timbul pada perempuan tsb sesuai dgn kriteria diagnosis
SLE, yaitu
Bengkak dan kemerahan pada jari-jari tangan dan pergelangan
tangannya, bengkak pada kedua kelopak mata : karena retensicairan akibat proteinuria
Kulit kemerahan bila terkena matahari : fotosensitivitas
Lemas, rambut rontok, haid yg tidak teratur (gangguan
pemebentukan hormon seks) : karena kekurangan protein akibat
proteinuria
Selain itu, hasil tes lab juga sudah menunjang diagnosis penyakit
tsb adalah SLE
Proteinuria (+3) : menunjukkan bahwa SLE pada kasus perempuan
tsb jg menyerang ginjal (glomerulonefritis)
SARAN
-
5/28/2018 PEMICU 5 IMUN KELOMPOK 13
107/108
SARAN
Perempuan tsb harus diedukasi dandiberikan pengobatan untuk mensupresi
respons autoimunnya yg berlebihan
(dengan imunosupresan) dan diberikanterapi untuk memperbaiki fungsi organnya
yg rusak.
DAFTAR PUSTAKA
-
5/28/2018 PEMICU 5 IMUN KELOMPOK 13
108/108
DAFTAR PUSTAKA
Baratawidjaja KG. Rengganis I. Imunologi dasar. 8th ed. Jakarta: Balai Penerbit FKUI ; 2009.
Aru W. Sudoyo. Buku ajar ilmu penyakit dalam II. 4th ed. Jakarta
: Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI ; 2006
http://www.labtestsonline.org/understanding/conditions/autoimmune.html
Abbas AK, Lichtman AH. Basic Immunology. Ed 2. Philadelphia:
WB Saunders Co, 2004.
Henrys Clinical Diagnosis & Management by Laboratory
Methods 21st ed, vol 2, McPherson RA, Pincus MR. SaundersElsevier: Philadelphia. 2007.
Harisson. Principles of internal medicine, 17th ed. New York:
top related