pemicu 3 kelompok 1
Post on 15-Dec-2015
43 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
Asia “Siaga Satu” Virus Flu Babi
Oleh Kelompok 1Fasilitator : dr. Liliana
Rabu, 20 Mei 2009Fakultas Kedokteran
Universitas Tarumanagara
DAFTAR KELOMPOKNIM NAMA
405080176 Acha Hirdie Yodanma Ketua
405080057 Indra Syahputra Sekretaris
405070002 Amelia Budiman Penulis
405080001 Norman Adhitya L Anggota
405080060 Elsa Widjaya Anggota
405080003 Cynthia Lawrence Anggota
405080004 Yunita Widyaningsih Anggota
405080059 Cynthia Camelia Anggota
405080028 Nina Apriyana Anggota
405080029 Rossy Triana Anggota
405080177 Paullya Dwi P Anggota
405080058 Jennifer Annastasia Anggota
Asia “Siaga Satu” Virus Flu Babi
Setelah kasus virus flu babi ditemukan di Meksiko, dan Asia kini dalam kondisi “Siaga Satu”. Wabah flu babi diyakini bisa meluas ke kawasan lain dunia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengingatkan, virus flu babi ini berpotensi sangt besar menjadi pandemi. Kondisi flu babi ini dinilai WHO sebagai “kondisi darurat kesehatan publik” yang harus mendapat perhatian komunitas internasional. Sampai sejauh ini virus flu babi ini sudah meluas hingga ke Selandia Baru, AS, Israel, Prancis dan diduga bisa meluas dengan cepat ke berbagai negara dalam waktu yang sangat cepat karena adanya transportasi udara.
Learning Objectives
1. MM definisi, tanda, gejala, penularan virus flu babi
2. MM Sistem kesehatan
3. MM Interaksi dokter engan masyarakat dalam sistem kesehatan masyarakat
4. MM Pelayanan Kesehatan masyarakat
5. MM Instansi yang terkait
6. MM Solusi Masalah
Pelayanan Kesehatan
Masyarakat
Fungsi & peran
Kriteria
Jenis
Interaksi dokter denganmasyarakat
Tujuan pelayanan
kesehatan
Kuratif
Preventif
Promotif
Rehabilitatif
Fungsi DokterSistem Kesehatan
Definisi
Sifat
Elemen
Tujuan
Fungsi
Virus Flu Babi
Definisi, tanda, gejala, penularan
Solusi masalah
InstansiPemerintah
Swasta
Dunia (WHO)
PANDEMI
• Atau epidemi global atau wabah global • merupakan terjangkitnya penyakit menular pada
banyak orang dalam daerah geografi yang luas
• Suatu penyakit atau keadaan tidak dapat dikatakan sebagai pandemi hanya karena menewaskan banyak orang
• Sebagai contoh, kelas penyakit yang dikenal sebagai kanker menimbulkan angka kematian yang tinggi namun tidak digolongkan sebagai pandemi karena tidak ditularkan
• Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), suatu pandemi dikatakan terjadi bila ketiga syarat berikut telah terpenuhi:– timbulnya penyakit bersangkutan merupakan
suatu hal baru pada populasi bersangkutan– agen penyebab penyakit menginfeksi
manusia dan menyebabkan sakit serius– agen penyebab penyakit menyebar dengan
mudah dan berkelanjutan pada manusia
ENDEMI
• infeksi tersebut berlangsung di dalam populasi tersebut tanpa adanya pengaruh dari luar
• suatu penyakit yang ditemukan pada daerah tertentu
Fase Peringatan Epidemik (WHO)
• Fase 1: Penularan virus flu di kalangan hewan dan tidak menjangkiti manusia
• Fase 2: Penularan virus flu di kalangan hewan dan menjangkiti manusia
• Fase 3, kasus sporadik atau kluster kecil, penularan antar manusia terbatas (misalnya pada kontak amat erat), tidak ada penularan berkepanjangan di masyarakat, tidak jelas apakah akan terjadi pandemi
• Fase 4 , jelas ada penularan antar manusia, telah terjadi KLB di masyarakat (community-level outbreaks). Kemungkinan penularan berkelanjutan menjadi meningkat dan risiko terjadinya pandemi juga makin meningkat secara bermakna
• Fase 5 ditandai dengan penularan antar manusia yang menyebar pada setidaknya 2 negara di dalam satu region WHO. Fase 5 adalah signal kuat bahwa pandemi sudah mengancam dan merupakan waktu untuk menyempurnakan organisasi dan komunikasi dan mengimplementasikan rencana mitigasi yang ada
• Fase 6, adalah fase pandemi, di mana sudah terjadi KLB juga juga di setidaknya satu negara lain di luar region WHO yang tadi sudah terkena di fase 5. Kalau sudah ada deklarasi fase 6 maka artinya pandemi sedang berjalan
LO1
Definisi
• Influenza H1N1 adalah penyakit influenza yang disebabkan oleh virus influenza A subtipe H1N1 yang sudah bermutasi (mengalami perubahan). Penyakit ini menyandang sebutan "flu babi" karena virusnya bermutasi di tubuh babi.
Tanda & Gejala
• Demam (> 37.80C)• batuk pilek• Lesu• Letih• nyeri tenggorokan• napas cepat atau sesak napas• mungkin disertai mual• muntah • Diare• Sakit kepala
LO 2
Sistem KesehatanSistem
adalah gabungan beberapa unsur yang membentuk kondisi tertentu, dan masing-masing unsur tersebut memiliki proses, struktur, tujuan tertentu dan jejaring (network)
Sistem kesehatan
adalah sistem yang yang berkaitan dengan kesehatan
Sistem kesehatan masyarakat adalah sistem yang berada pada kehidupan kesehatan masyarakat dan membentuk jejaring (network) antarelemen
DokterPasienPerawatPetugas keamanan
RS
ApotekerKeluarga pasienPetugas laboratoriumdsb
Elemen-elemen dalam kesehatan masyarakat
Tujuan Sistem Kesehatan Menurut WHO
1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
2. Tanggap/responsif dalam memenuhi kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang berkualitas
3. Keadilan ("fairness") dalam pembiayaan kesehatan
• Sistem kesehatan bersifat dinamis dan sangat dipengaruhi kondisi ekonomi, politik dan budaya suatu negara sehingga sangat dimungkinkan sistem kesehatan mengalami perubahan seiring waktu
Komponen, Fungsi, dan Keterkaitan dalam Sistem Kesehatan
MANAJEMENPerencanaanAdministrasi
RegulasiLegislasi
PENYEDIAAN PELAYANAN KESEHATAN
Pencegahan penyakitPerawatan KesehatanPengobatan sekunderPerawatan penyakit spesial dan populasi
PROGRAM ORGANISASIMenteri Kesehatan
Departemen KesehatanPemberdataan Masyarakat
Swasta dan LSM
SUMBER DAYA PRODUKSIObat-obatan
Perbekalan KesehatanSDM
Upaya Kesehatan
SUMBER PEMBIAYAANIndividu/swasta
AsuransiPenerimaan negara (pajak)
Bantuan luar negeri
LO 3
Interaksi sosial dokter-masyarakat• Dalam interaksinya dgn masyarakat, dokter
memiliki fungsi tertentu, yaitu memberikan pelayanan kesehatan yg mencakup medical services dan public health services
• Medical services mencakup pelayanan kesehatan yg diberikah oleh dokter untuk masyarakat
Disini, yg pertama kali berperan adalah dokter keluarga. Tugas dokter keluarga adalah sebagai berikut :
Menyelenggarakan pelayanan primer secara menyeluruh Mendiagnosis secara cepat dan memberikan terapi secara cepat dan tepat Memberikan pelayanan kedokteran secara aktif kepada pasien sehat dan sakit Memberikan pelayanan kedokteran kepada individu dan keluarganya Membina keluarga pasien untuk berpartisipasi dalam upaya peningkatan taraf kesehatan, pencegahan penyakit, pengobatan dan rehabilitasi Menangani penyakit akut dan kronik
Melakukan tindakan tahap awal kasus berat agar siap dikirim ke RS
Tetap bertanggung-jawab atas pasien yang dirujukan Memantau pasien yang telah dirujuk atau di konsultasikan Bertindak sebagai mitra, penasihat dan konsultan
bagi pasiennya Mengkordinasikan pelayanan yang diperlukan untuk
kepentingan pasien Menyelenggarakan rekam Medis yang memenuhi
standar Melakukan penelitian untuk mengembang ilmu kedokteran secara umum dan ilmu kedokteran keluarga secara khusus
• Public health services mencakup:–Promotif
• Pelayanan kesehatan bagi orang yg sudah sehat agar dapat menjaga kesehatannya
–Preventif• Pencegahan penyakit bagi orang yg sehat dengan
resiko
–Kuratif• Menyembuhkan penyakit/pengobatan bagi orang
yg sudah terserang penyakit
–Rehabilitatif• Diperuntukkan bagi orang yg baru sembuh dr
penyakit agar cepat pulih dan penyakitnya tidak kambuh lagi
LO 4
Definisi• Pelayanan kesehatan masyarakat adalah
bagian dari pelayanan kesehatan yang tujuan utamanya memilihara, meningkatkan kesehatan, dan mencegah penyakitserta sasaran utamanya adalah kelompok dan masyarakat
• Pelayanan medis adalah bagian dari pelayanan kesehatan yang tujuan utamanya menyembuhkan penyakit dan memulihkan kesehatan serta sasaran utamanya adalah perseorangan dan keluarga
KRITERIA
1. Penanggung Jawab– Suatu sistem pelayanan kesehatan masyarakat harus
ada penanggung jawab oleh pemerintah maupun oleh swasta. Namun demikian di Indonesia, pemerintah (dalam hal ini Departemen Kesehatan) merupakan tanggung jawab yang paling tinggi. Artinya pengawasan, standar pelayanan dan sebagainya bagi pelayanan kesehatan masyarakat baik pemerintah (puskesmas) maupun swasta (balkesmas) adalah dibawah koordinasi Departemen Kesehatan.
2. Standar Pelayanan– Sistem pelayanan kesehatan masyarakat,
baik pemerintah maupun swasta harus berdasarkan pada suatu standar tertentu. Di Indonesia, standar ini telah ditetapkan oleh Departemen Kesehatan dengan adanya buku Pedoman Puskesmas.
3. Hubungan Kerja– Sistem pelayanan kesehatan masyarakat
harus mempunyai pembagian kerja yang jelas antara bagian satu dengan yang lain. Artinya fasilitas kesehatan tersebut harus mempunyai struktur organisasi yang jelas dan menggambarkan hubungan kerja, baik horizontal maupun vertikal.
4. Pengorganisasian Potensi Masyarakat– Ciri khas dari sistem pelayanan kesehatan
masyarakat adalah keikutsertaan masyarakat atau pengorganisasian masyarakat. Upaya ini penting (terutama di Indonesia) karena adanya keterbatasan sumber-sumber daya dari penyelenggara pelayanan kesehatan masyarakat, perlu keikutsertaan masyarakat ini.
5. Sistem Rujukan
LO 5
Instansi terkait
Pemerintah• Departemen
kesehatan• Kepolisian• Dinas perhubungan• Dinas kesehatan
hewan• Dinas peternakan
Swasta• Rumah sakit• dokter
6 Tahap yang ditetapkan DEPKES atasi flu babi
• Mengumpulkan data dan kajian ilmiah tentang penyakit ini dari berbagai sumber,
• Berkoordinasi dengan WHO untuk memantau perkembangan,
• Membuat surat edaran kewaspadaan dini,
• Melakukan rapat koordinasi dengan para kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) di seluruh Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan
• Berkoordinasi dengan Badan Litbangkes untuk kemungkinan pemeriksaan spesimen,
• Berkoordinasi dengan Departemen Pertanian dan Departemen Luar Negeri untuk merumuskan langkah-langkah tindakan penanggulangan.
Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL)Depkes,
Prof. Dr. Tjandra Yoga Aditama, Sp.P., MARS.
WHO
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengeluarkan peringatan bahwa dunia berada di ambang pandemi wabah virus flu babi.
Seiring dengan kian bertambahnya korban jiwa, WHO menaikkan sinyal bahaya dari level 5 ke 6. WHO yakin flu babi akan menyebar dengan cepat ke seantero penjuru dunia.
LO 6
Solusi
• Mengoperasikan alat pendeteksi suhu tubuh di 10 bandara internasional
• Memberikan panduan prosedur menghindari kemungkinan tertularnya flu babi pada warga yang akan pergi ke luar negri
• Melakukan pemantauan penyakit influenza di 100 titik dan 15 RS se-Indonesia
• Revitalisasi 100 RS rujukan flu burung dan pelatihan ulang kepada tenaga medis yang ada
• Penelitian virus H1N1 di semua laboratorium yang sebelumnya didesain untuk meneliti virus avian flu
• Simulasi penanggulangan endemik influenza secara luas
• Pengadaan obat Tamiflu • Penyebaran informasi pada masyarakat
mengenai tata cara mengenali dan menghindari flu babi
• meningkatkan pengawasan lalu lintas ternak antar daerah. Setiap ternak babi harus dilengkapi surat keterangan kesehatan hewan dari daerah asal dan dokumen pengeluaran/pemasukan ternak
Kesimpulan
• Flu babi ini disebabkan oleh virus H1N1• Virus H1N1 ini bermutasi di tubuh babi dan
menular ke manusia • Penularan dari manusia ke manusia melalui
batuk pilek• WHO telah menetapkan wabah ini dalam fase
peringatan tingkat 6• Penyebaran belum sampai Indonesia, oleh
karena itu pemerintah baru menetapkan siaga 1
Saran
• Menutup hidung dan mulut dengan tissue saat batuk atau bersin
• Membuang tissue ke tempat sampah setelah digunakan• Mencuci tangan dengan sabun dan air, terutama setelah
batuk atau bersin• Tissue yang mengandung alkohol juga dapat digunakan• Menghindari kontak erat dengan orang yang sakit flu• Jika sakit, hendaknya tetap berada di rumah, tidak pergi
bekerja atau ke sekolah, agar tidak menginfeksi orang lain• Menghindari menyentuh hidung, atau mulut. Virus menular
lewat bagian tubuh tersebut• Melakukan penyuluhan PHBS dan perawatan kesehatan
oleh instansi yang terkait
Daftar PustakaNotoatmojo, Soekidjo.2005. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Jakarta:
Rineka cipta.p:36-37
Azwar, Azrul.1996. Pengantar Administrasi Kesehatan. Ed:3. Jakarta: Binarupa Aksara.p:17-22
Irmayanti.2008. Modul Blok Humaniora – Ilmu Sosial Kedokteran, FK Untar.
Adisasmito W. Sistem kesehatan. In: sistem kesehatan. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada. 2007. pp. 6-12
Kalangie NS. Pendekatan sosiobudaya dan pengembangan posyandu. In: kebudayaan dan kesehatan. Jakarta: Megapoin. 1994. p.94
http://www.cdc.gov
http://www.mercksource.com
http://www.bbc.co.uk
http://www.depkes.go.id/index.php?option=news&task=viewarticle&sid=3416
http://www.who.int
top related