pemeriksaan fisik anak 2011

Post on 06-Dec-2014

142 Views

Category:

Documents

5 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

Pemeriksaan Fisik pada Anak

TRANSCRIPT

بسماهللالرحمنالرحيمربزدنيعلماوارزقنيفه

ما

PEMERIKSAAN FISIKANAK

Akil BaehaqiDepartemen Ilmu Kesehatan AnakFakultas Kedokteran UII Yogyakarta2011

PEMERIKSAAN FISIK ANAK

1. ANAMNESIS

Pengertian pemeriksaan yg dilakukan dgn wawancara• Autoanamnesis• Aloanamnesis penting

1. ANAMNESIS

Peran anamnesis dlm diagnosis• ± 80% dpt menegakkan diagnosis• Bahkan 100% Kejang demam, diare, kesulitan

makan, sulit belajar, dll.• Sarana pendekatan holistik dlm pembinaan tumbuh-

kembang anak tugas utama dokter mengobati pasien hrs melakukan penelitian thd pasien scr menyeluruh selain hal-hal yg berkaitan dgn keluhan pasien atau orang tuanya

1. ANAMNESIS

Teknik anamnesis• Berupaya tercipta suasana kondusif pertanyaan yg

rinci & spesifik• Wawancara scr tatap muka, empati, menyesuaikan

diri dgn keadaan sosial, budaya, ekonomi, pendidikan, kepribadian & emosi

• Sesuai situasi & kondisi• Ibu pasien, pramusiwi/baby sitter• Hubungan interpersonal

Teknik anamnesis

• Unik pertanyaan sebaiknya tdk sugestif, menghindari pertanyaan yg jawabannya ya/tdk berikan kesempatan utk menceritakan riwayat penyakit pasien sesuai dgn persepsinya

• Memperhatikan keadaan pasien, gawat darurat keluhan utama & hal2 yg sangat penting atasi keadaan darurat anamnesis dilengkapi

• Catat sumber informasi, pengirim pasien komunikasi & feedback

1. ANAMNESIS

Langkah-langkah dlm pembuatan anamnesis• Identitas pasien

– Nama– Umur– Jenis Kelamin– Alamat– Nama orangtua– Umur, pendidikan & pekerjaan orangtua– Agama & suku bangsa

Langkah-langkah dlm pembuatan anamnesis

• Keluhan Utama• Riwayat Penyakit Sekarang• Riwayat Penyakit Dahulu• Riwayat Penyakit Keluarga• Silsilah/Ikhtisar Keturunan• Riwayat Kehamilan & Persalinan• Riwayat Makanan• Riwayat Pertumbuhan & Perkembangan• Riwayat Imunisasi• Sosial Ekonomi & Lingkungan• Anamnesis Sistem

2. PEMERIKSAAN FISIK

CARA PENDEKATAN & PEMERIKSAAN

• Agar anak:Tdk merasa takutTdk menangisTdk menolak utk diperiksa

CARA PENDEKATAN & PEMERIKSAAN

• Inspeksi• Palpasi• Perkusi• Auskultasi

CARA PENDEKATAN & PEMERIKSAAN

Pada bayi & anak kecil:• Setelah inspeksi umum dianjurkan auskultasi

abdomen (bising usus) & auskultasi dada (karakteristik & bising jantung serta suara dasar & tambahan paru)

• Anak menangis: bising usus dpt ↑, suara paru & bising jantung sulit dinilai

CARA PENDEKATAN & PEMERIKSAAN

• Bayi & anak kecil: tanpa pakaian• Lebih besar: pakaian dibuka sebagian demi

sebagian, sesuai yg diperiksa• Remaja: ada yg mendampingi

CARA PENDEKATAN & PEMERIKSAAN

• Periksa seluruh tubuh, tdk hrs dgn urutan tertentu

• Pemeriksaan dgn alat (mulut, tenggorok, telinga, suhu tubuh, tekanan darah dll.) dilakukan paling akhir

INSPEKSI

• Umum kesan umum• Lokal perubahan-perubahan lokal

PALPASI

• Telapak & jari tangan• bentuk, besar (cm), tepi (tajam, tumpul),

permukaan (rata, berbenjol-benjol), konsistensi (lunak, keras, kenyal, kistik/berfluktuasi)

• Abdomen fleksi sendi panggul & lutut• 2 tangan cairan atau ballotement

PERKUSI

• Perbedaan suara ketuk batas organ/massa• Cara: langsung tdk lazim• Tdk langsung: jari II / III tangan kiri diletakkan lurus pd

bagian tubuh yg diperiksa, jari lainnya tdk menyentuh tubuh dipakai sbg landasan utk mengetuk

• Ketuklah falang bagian distal, proksimal dari kuku, dgn jari II / III tangan kanan yg membengkok

• Engsel pergerakan terletak pd pergelangan tangan, bukan pada siku

PERKUSI

Suara perkusi:1. Sonor paru normal2. Pekak perkusi otot, misal paha/bahu3. Timpani abdomen bagian lambungRedup antara sonor & pekakHipersonor antara sonor & timpani• Perkusi: dada, abdomen, kepala

AUSKULTASI

• Pemeriksaan dgn menggunakan stetoskop• Stetoskop binaural (sisi mangkuk/sungkup &

membran/diafragma)• Stetoskop neonatus, pediatrik, dewasa• Sisi membran akan menyaring suara yg berfrekuensi

atau bernada rendah shg suara yg terdengar terutama suara bernada tinggi (bising sistolik, gesekan perikard)

AUSKULTASI

• Sisi mangkuk akan menyaring suara yg berfrekuensi tinggi shg suara yg terutama terdengar ialah yg berfreksuensi rendah bila mangkuk ditekan lembut pada kulit (bising presistolik, bising mid-diastolik, bunyi jantung I, II, III, IV). Apabila sisi mangkuk ditekan dgn keras pada kulit, maka mangkuk bersama dgn kulit berfungsi sbg membran shg suara yg terutama terdengar adalah suara yg berfrekuensi tinggi

√ x

PEMERIKSAAN UMUMKEADAAN UMUM• Pemeriksaan fisik HARUS SELALU

dimulai dgn penilaian KU, yg mencakup:1) Kesan keadaan sakit, termasuk fasies & posisi pasien2) Kesadaran3) Kesan status gizi Apakah pasien dlm keadaan distres akut yg memerlukan

pertolongan segera (dehidrasi berat, status konvulsivus) atau pasien dlm keadaan yg relatif stabil shg pertolongan dpt diberikan stlh dilakukan pemeriksaan fisik yg lengkap

Keadaan Umum

1) Kesan keadaan sakit subyektif: tdk tampak sakit, sakit ringan, sakit sedang, atau sakit berat. tdk selalu identik dgn serius atau tdknya penyakit yg diderita, contoh: leukemia dlm pengobatan (bisa tampak sehat, bergizi baik, aktif), ISPA atas akibat virus yg relatif ringan (bisa tampak ‘toksik’ atau sakit berat) bayi & anak tdk bisa berpura2

1) Kesan keadaan sakit

• Fasies istilah yg menunjukkan ekspresi wajah dpt memberikan informasi ttg keadaan klinis.– Fasies kolerika: mata cekung & kering, muka yg layu

dehidrasi berat– Fasies obstruksi hidung: pernapasan melalui mulut, mulut

selalu terbuka, muka spt orang bodoh, suara sengau & dpt disertai sternum yg cekung atresia koana, hipertrofi adenoid & sinusitis kronik

– Fasies tetani: wajah tampak kaku dgn mulut trismus (risus sardonikus). Tetanus neonatorum: mulut mencucu spt mulut ikan (karper mond)

– Fasies defisiensi mental: mata tampak kosong, wajah datar & responsnya thd stimulus sering lambat

1) Kesan keadaan sakit

• Posisi pasien & aktivitasnya: pasien datang berjln, duduk, tiduran aktif, tiduran pasif, ataukah dia mengambil posisi abnormal tertentu (paresis, paralisis, atau bagian tubuh yg sakit jika digerakkan). Sesak napas: duduk atau ½ duduk dg kedua lengan menyangga di belakang. Appendisitis akut: berjln sambil membongkok dgn memegang perut kanan bawah, & bila berbaring cenderung miring ke kanan dgn tungkai dlm keadaan fleksi. Efusi pleura akut/atelektasis paru luas: lebih merasa nyaman berbaring pd sisi yg sakit

Keadaan Umum

2) Kesadaran• Komposmentis: sadar penuh & memberi respons yg adekuat

thd semua stimulus yg diberikan • Apatis: sadar, tetapi acuh tak acuh thd keadaan sekitarnya,

akan memberi respons yg adekuat bila diberi stimulus• Delirium: kesadaran yg menurun serta kacau, biasanya

disertai disorientasi, iritatif, & salah persepsi thd rangsangan sensorik hingga sering terjadi halusinasi

• Somnolen (Letargi): tampak mengantuk, selalu ingin tidur, tdk responsif thd stimulus ringan, tetapi masih memberikan respons thd stimulus yg agak keras, kemudian tertidur lagi

Keadaan Umum

• Sopor: tdk memberikan respons ringan-sedang, masih memberi sedikit respons thd stimulus yg kuat, refleks pupil (+)

• Koma: tdk dpt bereaksi thd stimulus apapun

3) Status gizi/nutrisi proporsi/postur tubuh: baik, kurus, gemuk

PEMERIKSAAN UMUM

TANDA VITAL (Nadi, TD, Pernapasan, Suhu)• Nadi

– Frekuensi/Laju nadi paling baik dihitung dlm keadaan tidur

– Irama– Kualitas nadi– Ekualitas nadi normal isi nadi teraba sama pd keempat

ekstremitas. Koarktasio aorta: nadi ekstremitas atas teraba kuat sedang pd ekstremitas bawah teraba lemah sampai tdk teraba. Takayasu disease kebalikannya

Alternative locations of a coarctation of the aorta, relative to the ductus arteriosus. A:Ductal coarctation, B: Preductal coarctation, C: Postductal coarctation. 1:Aorta ascendens, 2: a.pulmonalis, 3:Ductus arteriosus, 4: Aorta descendens, 5: Truncus brachiocephalicus, 6: a.carotis communis sinistra, 7: a.subclavia sinistra

A: Coarctation (narrowing) of the aorta. 1:Inferior vena cava, 2:Right pulmonary veins, 3: Right pulmonary artery, 4:Superior vena cava, 5:Left pulmonary artery, 6:Left pulmonary veins, 7:Right ventricle, 8:Left ventricle, 9:Pulmonary artery, 10:Aorta

Takayasu disease

Pulse Rates at Rest (Nelson)

Age Lower limits or normal Average Upper limits of normal

Newborn 70/min 125/min 190/min1-11 mo 80 120 1602 yr 80 110 1304 yr 80 100 1206 yr 75 100 1158 yr 70 90 11010 yr 70 90 110

Girls Boys Girls Boys Girls Boys12 yr 70 65 90 85 110 10514 yr 65 60 85 80 100 10016 yr 60 55 80 75 95 9518 yr 55 50 75 70 90 90

TANDA VITAL• Pernapasan

– Laju pernapasan– Irama atau keteraturan– Kedalaman– Tipe atau pola pernapasan:

• Normal: bayi & anak <7 th abdominal, >7 th torakoabdominal

• Kussmaul: asidosis metabolik (dehidrasi, hipoksia, keracunan salisilat)

• Cheyne-Stokes: Prematur, depresi SSP• Biot: penyakit SSP (ensefalitis, poliomielitis bulbaris)

Laju pernapasan normal per menit (Matondang, 2007)

Umur rentang Rata-rata (tidur)

Neonatus 30-60 35

1 bln-1 th 30-60 30

1-2 th 25-50 25

3-4 th 20-30 22

5-9 th 15-30 18

≥ 10 th 15-30 15

Umur anak Napas cepat apabila:

< 2 bulan > 60 x per menit

2 - 12 bulan > 50 x per menit

1 - 5 tahun > 40 x per menit

(MTBS-MTBM, 2008)

PEMERIKSAAN UMUM

DATA ANTROPOMETRIK• BB• TB• Rasio BB menurut TB (BB/TB)• Lingkar lengan atas (LILA)• Tebal lipatan kulit (skinfold thickness)• LK, LD & LP

3. Kulit, Rambut & Kelenjar getah bening

KULIT

Warna Eritema Nodul subkutanSianosis Makula Turgor kulitIkterus Papula Kelembaban kulitHemangioma Vesikula Tekstur kulitEkzema Pustula EdemaPucat Ulkus MiliariaPurpura Lain-lain

4. Kepala & LeherKEPALA• Bentuk & ukuran kepala• Kontrol kepala

– BBL-umur 1 bln: bila leher diangkat kepala akan terjatuh ke belakang, didudukkan terjatuh ke depan

– Akhir bln ke-2: ditengkurapkan mengangkat kepala – Umur 5 bln: dlm posisi duduk dpt menegakkan kepala– Umur 2 mgg-2 bl: asymmetric tonic neck reflex: bila kepala

dihadapkan ke satu sisi, maka lengan ipsilateral akan ekstensi sedangkan sisi kontralateral akan fleksi jika menetap >6 bln: tanda awal retardasi motorik atau CP

Tonic neck reflex

KEPALA• Kraniotabesperlunakan tabula eksterna tulang tengkorak menekan

tengkorak di belakang & di atas telinga (+) akan teraba spt menekan bola pingpong: normal bayi <6 bln, rakitis, sifilis, hipervitaminosis A & hidrosefalus

• Rambut & kulit kepala• Ubun-ubun (fontanel)

19 bl 90% fontanel tertutupTerlambat menutup: rakitis, hidosefalus, sifilis, hipotiroidisme,

osteogenesis imperfekta, rubela kongenital, malnutrisi, sindrom Down

Kraniosinostosis & osteopetrosis ubun-ubun menutup lebih dini

• Wajah

KEPALA• Mata

– Visus– Palpebra– Alis & bulu mata– Glandula lakrimalis & duktus nasolakrimalis– Konjungtiva– Sklera– Kornea– Pupil– Lensa– Eksoftalmos & enoftalmos– Strabismus– Nistagmus

KEPALA

• Telinga– Daun telinga & liang telinga– Membran timpani– Mastoid– Ketajaman pendengaran

• Hidung

KEPALA

• Mulut– Trismus– Halitosis (foetor ex ore) bau

mulut yg tdk sedap– Bibir– Mukosa pipi– Gusi/ginggiva– Palatum– Lidah

KEPALA

• Gigi-geligi– Gigi susu– Gigi tetap– Kelainan gigi

• Salivasi• Faring• Laring

GIGISUSU

2 insisor sentral bawah 5-10 bln2 insisor sentral atas 8-12 bln2 insisor lateral atas 9-13 bln2 insisor lateral bawah 10-14 bln2 molar pertama bawah 13-16 bln2 molar pertama atas 13-17 bln4 kuspid 12-22 bln4 molar kedua 24-30 bl

V IV III II I

V IV III II I

I II III IV V

I II III IV V

8 7 6 5 4 3 2 1

8 7 6 5 4 3 2 1

1 2 3 4 5 6 7 8

1 2 3 4 5 6 7 8GIGI TETAP

molar pertama 6-7 th

insisor 7-9 th

premolar 9-11 th

kaninus 10-12 th

molar kedua 12-16 th

molar ketiga 17-25 th

4. Kepala & Leher

LEHER• Tortikolis• Kaku kuduk• Massa di leher• Lnn. servikal• JVP

LEHER

JVP1. Anak duduk tegak (90o) N: tdk kelihatan di atas

fosa suprasternalis; bila desakan venosa naik, vena kelihatan. Pengukuran: mengukur tinggi v.jugularis eksterna yg terlihat (terisi) terhitung dari fosa suprasternalis

2. Anak tidur terlentang, posisi setengah duduk (45o). N: v.jugularis eksterna yg terisi tdk boleh melebihi garis yg ditarik horizontal dari manubrium sterni

5. Dada

• Payudara• Paru

– Inspeksi– Palpasi meletakkan telapak tangan serta jari-jari pada

seluruh dinding dada & punggung• Simetris atau asimetris toraks• Fremitus suara• Krepitasi subkutis

– Perkusi– Auskultasi

• Suara napas dasar• Suara napas tambahan

5. Dada

Jantung• Inspeksi & palpasi

– Denyut apeks (iktus kordis): bayi & anak kecil SIC IV linea midklavukularis kiri; ≥3 th SIC V sedikit medial dari linea midklavikularis kiri

– Getaran bising• Perkusi• Auskultasi

– Bunyi jantung– Bising jantung

6. Abdomen• Inspeksi

– Ukuran & bentuk perut– Dinding perut– Gerakan dinding perut

• Auskultasi• Perkusi• Palpasi

– Ketegangan dinding perut & nyeri tekan– Palpasi organ intraabdomen

• Hati• Limpa• Ginjal• Kandung kemih• Massa intraabdominal

6. Abdomen

• Anus & rektum– Daerah perianal– Daerah anus– Pemeriksaan colok dubur

• Genitalia– Genitalia wanita– Genitalia laki-laki

• Penis• Skrotum & testis

7. Anggota Gerak & Tulang Belakang

• Anggota gerak• Tulang belakang

8. Pemeriksaan Neurologis

• Kejang– Gejala penyakit– Jenis: klonik atau tonik– Bagian tubuh yg terkena: fokal atau umum– Lama berlangsung– Frekuensi– Interval antar kejang– Keadaan saat & setelah kejang (post-iktal)– Disertai demam atau tdk– Pernah kejang sebelumnya?

8. Pemeriksaan Neurologis

• Tremor– Bayi: hipoglikemia, hipokalsemia– Hipertiroidisme, hipotermia, hipertermia, degenerasi

medula spinalis• Twitching: gerakan spasmodik yg berlangsung singkat, dpt

terlihat pd otot yg lelah, nyeri setempat, atau menyertai korea– Dpt mrpkn manifestasi psikologis (ansietas) yg biasanya

bersifat periodik

8. Pemeriksaan Neurologis

• Korea– gerakan involunter kasar, tanpa tujuan, cepat &

tersentak2, tdk teratur, tdk terkoordinasi, & berhubungan dgn tonus otot yg tinggi

– Menghilang waktu tidur & bertambah bila pasien diminta melakukan gerakan volunter

• Paresis & paralisis: flaksid atau spastik

8. Pemeriksaan Neurologis

• Refleks superfisial– Refleks dinding abdomen: menggores kulit abdomen

dengan 4 goresan yg membentuk segi empat dgn titik2 sudut di bawah xifoid, di atas simfisis & di kanan kiri umbilikus. Umbilikus akan bergerak pd setiap goresan. Pd bayi < 1 th refleks ini belum ada; anak dgn polio mielitis atau lesi sentral atau piramidal refleks ini negatif

– Refleks kremaster: menggores kulit paha bagian dlm. Testis akan naik. Negatif: lesi medula spinalis (poliomielitis)

8. Pemeriksaan Neurologis

• Refleks tendon dalam– Bisep, trisep, patela & achilles – Akan meninggi pd lesi upper motor neuron,

hipertiroidisme, hipokalsemia atau tumor batang otak– Hiporefleksi: lesi lower motor neuron, sindrom down,

malnutrisi atau beberapa kelainan metabolik • Refleks patologis & klonus

8. Pemeriksaan Neurologis

• Tanda rangsang meningeal– Kaku kuduk (nuchal rigidity)– Perasat Brudzinski I (Brudzinski’s neck sign)– Perasat Brudzinski II (Brudzinski’s contralateral leg sign)– Perasat Kernig

8. Pemeriksaan Neurologis

• Tanda tetani (Tanda Chvovsteck)– Ketukan di depan telinga daerah keluarnya n.fasialis– Positif: kontraksi sebagian atau seluruh otot yg

dipesarafi oleh n.fasialis• Uji kekuatan & tonus otot• Uji sensibilitas

Uji sentuhan, rasa nyeri, perasaan vibrasi, posisi, koordinasi

TERIMA KASIH

Semoga bermanfaat

سبحانكاللهموبحمدكاشهدانالالهاالان

استغفرك ت واتوباليك

top related